PENGUKURAN TINGKAT RADIASI DAN PELAKSANAAN SISTEM
KESELAMATAN NUKLIR PADA LABORATORIUM HAMBURANNEUTRON DI PUSLITBANG IPTEK BAHAN
W. Prasuad, AgusSalimA.,Gunawan,Auring R. dan SuyatnoPuslitbang llmu Pengetahuan dan Teknologi Bahan -BATAN
ABSTRAK
rE1Ii(;UKURAN TINGKAT RADIASI DAN PELAKSANAAN SISTEM KESELAMATAN NUKLIR
I)ADA LAHORATORIUM HAMBURAN NEUTRON DI PUSLITBANG IPTEK BAHAN. Hasil pengukurantin~kat papamn radiasi pada 12 titile lokasi di laboratorhnn hamburan neutron (LHN) menghasilkan rata-rata 2,969mSv/tahun, Oosis tertinggi yang diterima pekeJja radiai untuk dosis ekivalen kulit (DEK) adalah 1,17 mSv/tabun dandosis ckivalcn se\uruh tubuh (DES1) adalah 0,92 mSv/tabun. Ymgkat paparan radiasi di LHN masuk dalam katagorilin~kal rauia.'ijsangat rendab. Sedangkan dosis DEK clanDEST yang diterima pekerja ramasi hanya 10% daTinilai batasuo~is uiijinkan (NBD/tahun). Antisipasi kecelakaan nuklir yang terp.arah telah dilakukan dengan membuat dokumenRPKD, Dari makalah ini dapat disampaikan babwa pengoperasian peralatan pada LHN sangat aman bagi pekeIja radiasimaupull pcngguna.
ABSTRA< 'T
I\IE.\SUREMENT OF RADIATION LEVEL AND IMPLEMENTATION OF NUCLEAR SAFETY
SYSTEM OF NEUTRON SCATTERING LABORATORY (NSL) IN THE REASEARCH ANDDE\'ELOPMENT CENTER OF MATERIALS SCIENCE AND TECHNOLOGY. The measurement result of
radiation exposure level measuered on 12 locations at the NSL was 1.969 mSvlYr averagely. The maximum dosereceived by radiation worker was 1.17 mSvlYr for DEK and 0.92 mSvlYr for DEST. Radiation exposure level at NSL isin the very low radiation level category. The DEK dose and DEST dose received by the radiation worker were of 10% ofthe annual permission dose rate. In anticipation of nuclear accident. a document of emergency preparedness was made. Itis shown that the operation of neutron instrument in the NSL is safe for the radiation wmker and also for other users.
I. PENDAHULUAN
Berdasarkan UU No.I0 tahun 1997 tentangKetenaganukliran. PP No. 11 tahun 1975 tentangKeselarnatan kerja terhadap radiasi serta KeputusanKepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) [IIclan Kepala BAPE1EN No.Ol/Ka.BAPE1ENIIV-99tentang Ketentuan keselarnatan kerja terhadapradiasi!2l,maIm setiap kegiatan yang berhubungandengan nuklir hams dilaksanakan dengan ketal daDmemperhatikan ketentuan keselarnatan pekerjaradiasi, peralatan serta lingkungan sekitamya. PusatPenelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan clanTeknologi Bahan (P3IB) sesuai dengan SuralKeputusan Kepala BATAN No.73IKA1IV/1999mempunyai tugas melaksanakan penelitian di bidangilmu pengetahuan daD teknologi bahan. Untukmelaksanakan tugas tersebut, P3IB dilengkapi
dengan fasilitas Laboratorium Harnburan Neutron(LHN) yang berada di Gedung 40. Secara strukturalLHN berada di bawah pengelolaan UPT-BalaiSpektrometri yang dipimpin oleh pejabat eselon III.Fasilitas yang ada di LHN terdiri daTi3 (tiga) unitperalatan utarna yaitu Spektrometer HamburanNeutron Sudut Kecil (SANS/SN-2), Speku'ometerHarnburan Neutron Sudut Kecil Resolusi Tinggi(HRSANSISN-3) dan Difraktometer Neutron Serbuk
Resolusi Tinggi (HRPDIDN-3).Peralatan ini memanfaatkan sumber neutron
dari RSG G.A. Siwabessy (RSG-GAS) yangdialirkan melalui dua tabung pemandu neutron(TPN-l dan 1PN-2), 1PN-l digunakan untukperalatan SANS sedangkan 1PN-2 untuk peraIatanHRSANS dan HRPD. .
Pengoperasian peralatan di LHN tidak berdirisendiri tetapi sangat tergantung'juga kepada sistem
Prosic!ing Seminar TeknoJogi KeseJamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir I 82
pendukung, monitoring, sistem keselamatan radiasiserta sistem Keselamatao seeara mnmn. Selain
pengoperasian secara normal, laboratorimnhamburan neutron juga telah dilengkapi beberapadokmnen keselamatan antara lain Dokmnen Rencana
Penanggulangan Keadaan Darurat (RPKD).Dokmnen ini sangat penting dimana dapat diprediksisuatu keadaan yang paling parah. sehingga dapat
diantisipasi langkah-Iangkah keselamatan yang perIudilakukan 131.
Sctelah reorganisasi Batao pada taboo 1999
dengan SK Ka. BATAN No. 73fKA1lV/1999
dimana P31B werniliki Sub ~idang Proteksi Radiasiclan Keselamatan. KeIja (pRKK) yang beradadibawah Bidang Keselamatan KeIja dan
Instnunentasi (BKKl), maka pengawasankeselamatan telah dapat dilakukan lebih intensif.
raJa makalah ini akac. dilaporkan datatentang konitoring tingkat radiasi, pengawasantingkat radiasi clan kelengkapan dokumen yangterdiri daTi:1. Pengulllf3D tingkat radiasi pactaperaIatanutama
di LHN, yang meliputi pemetaan tingkat radiasisekitar lokasi peralatan dan Taboog PemanduNeutron.
Evaluasi dosis TLD bagi pekeIja radiasi diLHN.
2.
3. MO/litoringsistem peraIatan pendukung (Sistemvak.'Ul1l,Kompresor, Listrik)
4. Kelengkapan Dokumen Peralatao5. Prediksi kecelakaan terparah yang dapat teIjadi.Tingkat paparan radiasi clan dosis perorangan yangdilaporkan adaIah periode bulan juli 1999 sampaidengall Februari 2001.
Dengan adanya data Keselamatao radiasi clan
metode sistem penanggulangan keadaan darurat ini,petugas pengawasan maupoo instansi yang
berwenang dapat meyakinkan penggooa bahwasistem Keselamatan nuklir di LHN-P31B
mempwlyai sistem Keselamatan nuklir yang amanbagi pekerja radiasi maupoo pengguna lainnya.
II. TATA KERJA
Pengukurall TiIlgkat Radiasi
Pengukuran tingkat radiasi pacta LHNdilakukan pactatempat-tempat yang telah dipetakan.Peta illi dibuat berdasarkan tingkat aktivitas yang
sering dilakukan oleh pekeIja radiasi dan pengguna
peralatao (user). Tata letak peralatao utama clantitikpengukuran radiasi di LHN dapat dilihat pactaGambar 2, dari data tersebut dilakukan pengukuranmenggunak:an peralatan detector Deneutron clanVictoreen 410. Pengukuran dilakukan satu kalisetiap operasi reactor pada semua titik yang telahditetapkan, kemudian dari data tersebut dibuat tableclandibandingkan dengan batas ambang dosis.
Pengtikuran dosis perorangan menggunak,U)data Thermohnninescence Dmimctcr en (»)
Pengukuran dilakukan oleh Puslitb,Ulg Lllnbahradioaktif (P2PLR), selanjutnya data yang diperolehdidokmnentasikan dan dianalisis. Analisis dosis
dilakukan secara perorangan ootuk dapat dipalltautingkat dosis yang diterima pekerja radiasi daBdilakukan evaluasi.
Sistem KeseJlUD/ltJmNukJir Pada LHN
Monitoring sistem pendukung di I.HN Icrdiridari sistem pompa vakwn, mesin komprcsor. listrikPLN serta sistem gense!. Pompa vakum digulI.tkanootuk memvakum TPN-I dan TPN-2 yallg dilaluineutron dari RSG GAS menuju pcralatan \llama diLHN sehingga tidak terhambat oleh udara di dalamtaboog pemandu neutron yang dapat mempengaruhiintensitas neutron yang sampai pactaperalatan utamadi LHN. Kondisi vakum yang disyaratkan selamapengaIiran neutron adalah 10-3 roBar sampai 10-2roBar. Kondisi ini harus selaluu dapat dipenahankanselama pengoperasian peraIatan di LHN.
Sistem kompresor digunakan ootuk meng-gerakkan lantai dansa (dance Oooi) pactaperalatan diLHN untuk memudahkan pergerakan sistem detektoryang memiliki bobot cukup berat (Gambar 2).
Kelengkapan operasi alat perIu didull1I1golehkelengkapan dokmnen Protap maupwl Juklak,sehingga dapat memudahkan petugasloperator dalammelaksanakan pekerjaannya.
Pembangkit listrik cadangan (genset) digooa-
kan jika terjadi gangguan listrik PLN. untuk jangkawaktu dengan orde lebih dari satu menit, sedangkanootuk mengatasi spike listrik digunakan unintenup-tedpower supply sistem (UPS) 5 KVA. Genset yangdigunakan mempooyai kekuatan 400 KVA.
Program penanggulangan keadaan daruratdisusoo berdasarkan asmnsi terjadi kecelakaanterparah yang dapat teljadi pada tabling pemandu
83Proskling ,,>'e111in:1FTeknoJogi KeseJ:lIlJ:I{.1flR:lcliasi (!:In Bio111edik:l NukJir 1
neutron, yaitu pecahnya TPN. Dengan adanya
RPKD-P3IB maIm dapat dilakukan antisipasi untukisolasi daerah kecelakaan serta cara
penanggulangannya.
ill. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengukuran pada tingkat paparan radi~sipacta laboratorium LHN dapat dilihat pactaTabel 1.Pengukuran dilakukan selama periode 1999-2001.Pengukman dilaJ...llkansctiap RSG GAS hc::roperasi.Selama periotic Juli 1999 sampai Pebrnari 2001telah dilakukan sebanyak 10 kali pengul.-man.Datapengukman setiap titik dilakukan sebanyak 3 kali.Data pengukman ditampilkan pacta Tabel 1. Datayang ditampilkan sudah merupakan nilai rata-rata.Selanjutnya dari Tabel 1 dibuatkan grafik antara
lokasi titik pengukman terhadap rata-rata paparanradiasi daD dibandingkan dengan batas dosis yangdiijinkan (Gambar 3). Dari data ini dapat dilihatbahwa besaruya tingkat paparan radiasi pacta LHNrata-rata pertahun adalah sebesar 1,96918 mSvfTh,nilai ini tennasuk dalam katagori daerah radiasisangat rendah (I mSvffh - 5 mSvffh). Sedangkanbesalllya daya operasi reaktor tidak memberikandampak YcUlgbenuti terhadap bescunya tingkatpapcU"CUlradiasi pacta tiap titik pemetaan. Nilai i.nitidak berubahjika dibandingkan data terdahulu.
i.ni terlihat bahwa Nilai Dosis Ekivalen Kulit (DEK)
tertinggi yang diterima pekeIja radiasi adalah 1,17
mSvffahun dan yang terendah adalah 0,73
mSvffahun. DEK tertinggi yang diterima pekeIja
,radiasi pacta LHN adalah pekeIja yang selalu
mendampingi PPR dalam melaksanakan tugas.
Sedangkan Nilai Dosis Ekivalen Seluruh Tubuh
(DEST) yang tertinggi adalah 0,92 mSv dcu!
terendah adalah 0,57 mSv. Dari nilai DEK dcu!
DEST YcUlgditerima pekerja radiasi masih s,Ulgal
jauh dibcu!dillgkan dcllgcUl Ililai batas dosi~ ~,III)!
diijinkCUI (NBD/tahun) yaitu 50 mSv Ulltuk DEST
daD 500 mSv untuk DEK [I].
Sistem pendukung pengoperasian peralatan
yang terdiri daTi pompa vakmn, kompresor dCUI
genset seJalu dipastikan dalam keadacul nonnal
sebehun peralatan utama dioperasikan. Seperti telah
dijelaskcul pacta pendahuluan bahwa pengoperasicul
peralatan memakan waktu relatif lama (lebih dan 15
jam) maka pacta saat pengukman berlCUljllt dilliar
jam keIja, maka sistem keamanan berlallgslIllgllya
operasi peralatan dilakukan mengglillakan
monitoring YCUIgterdapat pacta sistem pompa vakllm.
Pompa vakum akCU! mellgelucu.kcu! t,Ulda hlillyi
berupa sirene yang dapat terdengar scunpai Ilicu.
gedung LHN, sehingga dapat dilakukan langkah
penanggulangannya. Sirene yang dikeluarkan pompa
vakum dapat teIjadi jika tingkat kevakuman pacta
TPN menurnn sampai pacta 10+ 1 mEar, tegangan
listrik PLN padam serta sistem genset tidak
berfungsi.
Tabel 1. Data paparan radiasi pacta Lab. Hcunbman neutron P3IB
peliode pengukman tahUlI 1999-2001
ra,
84Prosiding Se111in:lrTekn%gi Kese/:l11J:ll:l11R:ldi:/si d:/17Bio111edik:1Nuklir I
Titik mremljam Rata-rataPengu
07/99 08/99 03/00 06/00 07/00 09/00 12/00 02/01 mreml mSv/kuran
jam tahun1 0,153 0,306 0,213 0,204 0,102 0,213 0,249 0,109 0,193 3,7202 0,153 0,120 0,051 0,204 0,102 0,051 0,204 0,102 0,123 2,3693 0,162 0,111 0,178 0,204 0,204 0,178 0,204 0,102 0,168 3,2264 0,181 0,111 0,178 0,204 0,204 0,178 0,222 0,204 0,185 3,5595 0,153 0,102 0,204 0,204 0,102 0,204 0,204 0,204 0,172 3,3046 0,162 0,102 0,051 0,204 0,204 0,051 0,204 0,204 0,147 2,8377 0,153 0,102 0,178 0,102 0,102 0,178 0,204 0,102 0,140 2,6928 0,153 0,102 0,051 0,102 0,102 0,051 0,204 0,204 0,121 2,3259 0,213 0,102 0,178 0,102 0,102 0,178 0,204 0,102 0,147 2,83710 0,222 0,102 0,178 0,102 0,102 0,178 0,204 0,102 0,148 2,85911 0 0,102 0,178 0,102 0,102 0,178 0,204 0,102 0,121 2,32512 0,213 0,102 0,178 0,204 0,204 0,178 0,204 0,204 0,168 3,571
Rata- 0,122 0,122 0,151 0,161 0,136 0,151 0,209 0,145 0,154 2,969rata
dimana Tabung Pemandu Neutron (fPN) pecah pacta
saat alat beroperasi. Jika diasumsikan kecelakaan
nuklir akibat peeahnya TPN di dalam lunnt:J, maka
pacta daerah antara TPN terbentuk gap (ruang
kosong). Hal ini identik dengan ruang yang acta
antara TPN tempat kristal monokromator pacta lokasi
peralatan DN-3 clan SN-3. dengan asumsi fluksneutron thermal di monokromator SN-3 sebesar 2,3
x 10+9nem-! derl yang mengaeu pacta pengukuran
\ang pemah dilakukml[4! dan ketcbalan perisai beton
'dehal -to un. deng;m menggunakan program DOT
3.5 CODE!S] diperoleh paparan total neutron dan
gmnma maksimum sebesar 4,1 x 10.1 mremljam
pacta bagian luar perisai radiasi. Dengan
mcnggunakan perisai radiasi terbuat daTi beton
Ilonnal dengan kerapatan 2,35 gramlcm3 dan
kcteba\;m 20 em, diperkirakan paparan total radiasi
neuU'on d;m gamma pacta bagian luar perisai beton
akim mellcapai 1,3 mremljam (area antara LHN clan
RSG-GAS). Jib peeah keduanya maka dapat
mclIl:apai 2,6 mremljam. Untuk memperkeeil
pap;u",m radiasi di alas TPN antara LHN daD gedung
RSG GAS maka ditimbUll dellgan t;mah setinggi I
meter dan daerah ini bukml merupakan pelintasan
umulIl. Daerall TPN bukan merupakml daerah keIja
pacta saat peralatan beroperasi, maka tidak menjadi
pennasalahan bagi pekeIja radiasi.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari basil pengukuran tingkat paparan radiasi
didapat bahwa besamya tingkat radiasi di LHN
telmasuk dalam katagori tingkat radiasi sangat
rendah (I mSy/tahUll - 5 mSy/tabUll). Eyaluasi dosis
pekelja radiasi yang diterima tertinggi dar; data 11,D
perorarlgarl untuk DES clan DEST adalah 10 % daTi
nilai batHs yang diijinkarl (NBD/tahlm). Sistem
pendukullg pellgoperasian peralatan dapat digunakan
sebagai indikasi awal jika peralatan mengalami snafu
masalah sehingga dellgarl eepat dapat dilalllkan
lmlgkah-lmlgkah penmlganallnya. Untuk mengalltisi
pasi terjadinya keeelakaan terparah pacta TPN
berupa pecahnya TPN telah dilakukan simulasi
sederharla Imtuk menghitung besarnya dosis yang
mungkin teljadi, serta telah dibuat dokumen RPKD-
P3IB. Dellgarl demikian dapat disirnpulkan bahwa
pengoperasiml peralatan di LHN sudah memelluhi
kriteria aman bagi Keselamatan pekeIja radiasi
maupun pelleliti/pellgguna.Untuk pemantauan paparan seeara kOlltinyu
disarankan perlunya dipasang detektor seearapermanen pactaTPN untuk memantau tingkat radiasiseeara In-situ
UCAPAN TERIMA KASm
Pellulis mellgueapkan terima kasih kepadaDR. Abarul Ikram selaku Ka.UPT Balai
Spektrometri, alas masukan clandukungarmyadalampenulisan makalah ini maupun penyiapan data.Kepada seluruh stat clan teknisi UPT-Balai
Spektrometri yang telah banyak membantu dalampelaksanaan pengukuran tingkat radiasi di LHN.
DAFTAR PUSTAKA
SK. Ka. BATAN No.73/KA/IV/1999 tentangKetentuarl Keselamatan Kerja TerhadapRadiasi.
2. SK. Kepala BAPETEN No. OI/Ka.BAPETEN/
IV-99 tentang Ketentuan Keselamatan KeIjaTerhadap Radiasi
3. Dokumen RPKD Nuklir clan Non Nuklir di
Puslitbarlg Iptek Bahan No. PK 001.00.PKD.K21.2000-P3IB, BATAN, 2000
4. Pelaksarlaarl Kegiatarl Keselamatarl Kelja diPusat Penelitian Sallis materi, 1996
5. Werner Klaus, Engineering Analysis of TheInstruments and System, Dokumen Fasa Tiga,PPSM-BATAN.
1.
DISKUSI
Otto P. Ruslanto - P3KRBiN
Pacta makalah saudara, untuk pelaksanaarlsistem keselamatan nuklir yang dilakukarl adalall
pengukuran tingkat radiasi, clan pembatasan dosis.Pacta prinsip ALARA prinsip pembatasan dosisadalah prinsip terakhir setelah justifikasi daTi"practice' clan optimasi. Bagaimana pendapatsaudara tentang hill ini.
85Prosiding Seminar Teknologi J(esel:I1J1:Il:wR:ldi:1Sid:w Biomedik:l Nuklir I
W. Prasuad
Yang ingin disampaikan pada makalah inibahwa tingkat radiasi pada Lab. Hamburan Neutron-P3IB sangat amanserta dosis yang diterima pekerjaradiasi juga dibawah barns ambang dosis yangdiijinkan.
Justifikasi clan optimasi tidak disampaikan
pacta makalah ill secara khusus tetapi tercakupdalam pembahasan antisipasi jika terjadi kecelakaanIIllklir h:lvarah pacta lah. ini. .
fit/. Salell Kasim
S;u"an. untuk menjadikan penelitian
herhobot maka disarankan judulnya agar kata
.. f1L'/lgllk/l/;m"dihuang saja.
W. Pra.<owld
Tcrima kasih alas sarmmya.
Prosiding Semimlr TeknoJogi KeseJ:lm:1l:lfl Radi:lSi clan Biomedika Nuklir 1 86