Modul Praktikum Bahasa Rakitan
MODUL PRAKTIKUM
BAHASA RAKITAN
JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
DISUSUN OLEH:
AHMAD ZARKASI, M.T.
LABORATORIUM ROBOTIKA DAN SISTEM KENDALIFAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
Universitas Sriwijaya Fakultas Ilmu Komputer Laboratorium
LEMBAR PENGESAHAN ACARA PRAKTIKUM
SISTEM MANAJEMEN MUTU
ISO 9001:2008
No. Dokumen ……. Tanggal Januari 2015Revisi 0 Halaman 2 DARI 26
ACARA PRAKTIKUM
Mata Kuliah Praktikum : Praktikum organisasi dan arsitektur komputerKode Mata Kuliah Praktikum : FTK08111SKS : 2Program Studi : Teknik KomputerSemester : 4 (Genap)
DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH DIKETAHUI OLEH
TIM LABORAN LABORATORIUM FASILKOM UNSRI
TIM DOSEN TEKNIK KOMPUTER FASILKOM
UNSRI
KEPALA LABORATORIUM
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
PENDAHULUAN
I.1 Mikrokontroller AT89C51
Mikrokontroller AT89C51 merupakan salah satu jenis Mikrokontroller CMOS 8 bit
yang memiliki performa yang tinggi dengan disipasi daya yang rendah, cocok dengan produk
MCS-51. Kemudian memiliki sistem pemograman kembali Flash Memori 4 Kbyte dengan daya
tahan 1000 kali write/erase.
Disampig itu terdapat RAM Internal dengan kapasitas128 x 8 bit. Dan frekuensi pengoperasian
hingga 24 MHz. Mikrokontroller ini juga memiliki 32 port I/O yang terbagi menjadi 4 buah port
dengan 8 jalur I/O, kemudian terdapat pula Sebuah port serial dengan kontrol serial full duplex,
dua timer/counter 16 bit dan sebuah osilator internal dan rangkaian pewaktu.
I.2 Diagram Blok dan Konfigurasi
Adapun blok diagram dari Mikrokontroller AT89C51 digambarkan pada gambar 1.
Mikrokontroller ini memiliki 40 konfigurasi pin seperti digambarkan pada gambar 2. Fungsi
dari tiap – tiap dapat dikelompokkan menjadi sumber tegangan, kristal, kontrol, dan input-
output.
Disamping itu Mikrokontroller ini dapat ditambahkan sebuah minimum memori eksternal atau
komponen ekternal lain. Dari kedelapan line dapat digunakan sebagai suatu unit yang
berhubungan ke perangkat paralel seperti printer, pengubah digital ke analog, dan sebagainya,
atau tiap line dapat mengoperasikan sendiri ke perangkat single bit seperti saklar, LED,
transistor, selenoid, motor, dan speaker. Sedangkan fungsi pin dari Mikrokontroller seperti
berikut ini.
Pin 1 sampai 8
ini adalah port 1 yang merupakan saluran/bus I/O 8 bit dua arah. Dengan internal pull-up
yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Pada port ini juga digunakan sebagai
saluran alamat pada saat pemograman dan verifikasi.
Pin 9
Merupakan masukan reset (aktif tinggi), pulsa transisi dari rendah ke tinggi akan me-reset
Mikrokontroller ini.
Pin 10 sampai 17
Ini adalah port 3 merupakan saluran/bus I/O 8 bit dua arah dengan internal pull-ups yang
memiliki fungsi pengganti. Bila fungsi pengganti tidak dipakai, maka – ini dapat
digunakan sebagai port paralel 8 bit serbaguna. Selain itu sebagian dari port 3 dapat
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
berfungsi sebagai sinyal kontrol pada saat proses pemograman dan verifikasi. Adapun
fungsi penggantinya seperti pada tabel 2.1.
Pin 18 dan 19
ini merupakan masukan ke penguat osilator berpenguat tinggi. Pada Mikrokontroller ini
memiliki seluruh rangkaian osilator yang diperlukan pada serpih yang sama (on chip)
kecuali rangkaian kristal yang mengendalikan frekuensi osilator. Karenanya 18 dan 19
sangat diperlukan untuk dihubungkan dengan kristal. Selain itu XTAL 1 dapat juga
sebagai input untuk inverting oscilator amplifier dan input ke rangkaian internal clock
sedangkan XTAL 2 merupakan output dari inverting oscilator amplifier
pin 20
Merupakan ground sumber tegangan yang diberi simbol GND.
Pin 21 sampai 28
ini adalah port 2 yang merupakan saluran/bus I/O 8 bit dua arah dengan internal pull-ups. Saat
pengambilan data dari program memori eksternal atau selama mengakses data memori eksternal
yang menggunakan alamat 16 bit (MOVX @ DPTR), port 2 berfungsi sebagai saluran/bus
alamat tinggi (A8 – A15). Sedangkan pada saat mengakses ke data memori eksternal yang
menggunakan alamat 8 bit (MOVX @ R1), port 2 mengeluarkan isi dari P2 pada Special
Function Register.
Pin 29
Program Store Enable (PSEN) merupakan sinyal pengontrol untuk mengakses program
memori eksternal masuk ke dalam bus selama proses pemberian/pengambilan instruksi
(fetching).
Pin 30
Address Latch Enable (ALE)/PROG merupakan penahan alamat memori eksternal (pada
port 1) selama mengakses ke memori eksternal. Pena ini juga sebagai pulsa/sinyal input
pemograman (PROG) selama proses pemograman.
Gambar 1. Konfigurasi Mikrokontroller 89C51
Pin 31
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
External Access Enable (EA) merupakan sinyal kontrol untuk pembacaan memori
program. Apabila diset rendah (L) maka Mikrokontroller akan melaksanakan seluruh
instruksi dari memori program eksternal, sedangkan apabila diset tinggi (H) maka
Mikrokontroller akan melaksanakan instruksi dari memori program internal ketika isi
program counter kurang dari 4096. ini juga berfungsi sebagai tegangan pemograman (VPP
= +12V) selama proses pemograman.
Pin 32 sampai 39
Ini adalah port 0 yang merupakan saluran/bus I/O 8 bit open colector, dapat juga
digunakan sebagai multipleks bus alamat rendah dan bus data selama adanya akses ke
memori program eksternal. Pada saat proses pemograman dan verifikasi port 0 digunakan
sebagai saluran/bus data. External pull-ups diperlukan selama proses verifikasi.
Pin 40
Merupakan positif sumber tegangan yang diberi simbol VCC.
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
PENJELASAN PERANGKAT
PRAKTIKUM
Perangkat lunak yang digunakan adalah:
1. HB2000N
HB2000N adalah program yang digunakan untuk membuat, mengedit, mengcopile
bahasa assembly. Dalam gambar 2.1 dapat dilihat, terdapat banyak icon yang dapat
digunakan untuk keperluan diatas. Langkah-langkah menjalankan program ini
adalah:
a. D = digunakan untuk membuat program baru atau mengedit program,
setelah itu simpan program dengan extensi H51. Contoh: COBA.H51
Gambar 2.1 tampilan simulator HB2000N
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
Gambar 2.2 Tampilan layer Program
b. L = digunakan untuk memanggil program yang telah dibuat, gunanya
adalah agar program dapat dikompilekan dalam bentuk BIN dan HEX.
Gambar 2.3 Tampilan Load Program
c. A = digunakan untuk mengkompile program secara otomatis
Gambar 2.4 Tampilan program yang benar
2. TS Control Emulator
Software ini digunakan untuk menganalisa jalannya program yang telah dibuat.
Seluruh data dan tampilan memori, register dan alamat memori sudah tersedia dalam
software ini. Untuk memjalankannya ikutoalah prosedur berikut :
a. Buka folder TS Control
b. Clik Emul8051, maka akan muncul gambar seperti Gambar 2.5.
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
Gambar 2.5. Tampilan Emul8051
c. Clik File dan clik Load Hex File…
Maka akan muncul tampilan seperti Gambar 2.6
Gambar 2.6 Tampilan Load Hex Listing
d. Cari file dengan format .HEX > ENTER
e. Clik file dan clik Load Sourse Listing File…….
f. Cari file dengan format .LST > ENTER
g. Jika semua telah dijalankan dengan baik, maka akan muncul tampilan
seperti Gambar 2.7. Untuk melihat jalannya program pada layer tampilan,
kita gunakan > F11
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
Gambar 2.7. Tampilan Emul8051
PRAKTIKUM I
OPERASI TRANFER DATA
1. Tujuan Praktikum
a. Mengerti dan memahami prinsip dasar dari proses transfer data dari suatu
mikrokontroler
b. Mengerti dan memahami setiap instruksi yang digunakan dalam proses transfer
data dan mampu menganalisa setiap data yang dihasilkan
2. Peralatan yang digunakan
a. Seperangkat Komputer
b. Software Ts Control Emulator, Asembly HB2000 dan TOP View Simulator
c. Intruksi yang digunakan : MOV
3. Dasar Teori
Proses transfer data dari suatu mikroprosesor adalah suatu proses perpindahan data
atau menyalin data, tanpa merubah isi dari alamat data yang telah dipindahkan.
Dengan kata lain tidak ada perubahan isi dalam bentuk apapun dari suatu register
yang telah disalin. Ada lima cara yang digunakan dalam proses tranfer data, yaitu
Pengalamatan Segera
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
Teknik pengalamatan segera dilakukan dengan memberikan niali kesuatu alamat
dengan segera tanpa perantara, biasanya mengunakan tanda #. Sebagai contoh:
MOV A, #43H ; Data 43H diisikan ke Register A
Pengalamatan Langsung
Teknik pengalamatan langsung dilakukan dengan cara menyebut lokasi memori
tempat data tersebut berada. Sebagai contoh instruksi :
MOV 30H,#40H : data 40H diisikan ke alamat 30H
MOV A,30H : Data pada alamat 30H, yaitu 40H diisikan ke alamat ke A
Pengalamatan Tak Langsung
Teknik pengalamatan tidak langsung adalah suatu mode pengalamatan yang dilaksakan
dengan cara menitipkan lokasi suatu memori pada regiater penunjuk. Data yang diisikan
kedalam suatu alamat diisikan lagi kesuatu register penunjuk. Biasanya mengunakan
tanda @. Contoh:
MOV Rn,#30H : alamat 30h dimasukan ke register penunjuk Rn
MOV @Rn,#40H : data 40H diisikan ke alamat 30H memalui register Rn
MOV A,@Rn : Data 20H di isikan ke register BX
Pengalamatan Bit
Mode pengalamatan ini adalah ketika operan menunjuk kealamat pada RAM
internal maupun register fungsi khusus yang mempunyai kemampuan
pengalamatan secara bit. Contoh:
SETB P3.0 : Membuat P3.0 menjadi 1
SETB ACC.7 : membuat bit 7 accumulator 1
Pengalamatan Kode
Merupakan pengalamatan ketika operan merupakan alamat dari instruksi Jump
dan Call. Contoh:
SJMP Mulai : Lompat kealamat Mulai
LCALL Delay : Panggil alamat Delay
4. Prosedur Praktikum
1. Salinlah program latihan2. Amatilah data yang diperoleh3. Buat Algoritma Program4. Buat Flowchart Program5. Analisis program6. Buat Kesimpulan7. Analisislah Program tersebut
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
Latihan Program 1
org 00h
mov a,#2fh ; Pengalamatan segeramov 25h,#30hmov r1,#0f5hmov p0,#0f0h
mov a,r1 ; Pengalamatan Langsungmov r1,25hmov p1,amov a,p0
mov r1,#35h ; Pengalamatan tak langsungmov @r1,#0ffhmov a,@r1mov a,#00hmov @r1,a
mov p1,#00h ; Pengalamatan BITsetb p1.1mov p3,#00hsetb txdsetb 0b0hend
PRAKTIKUM II
OPERASI ARITMATIKA
1. Tujuan Praktikum
a. Mengerti dan memahami prinsip dasar operasi aritmatika dari suatu mikrontoler
b. Mengerti dan memahami setiap instruksi yang digunakan dalam operasi
Aritmatika dan mampu menganalisa setiap data yang dihasilkan
2. Peralatan yang digunakan
a. Seperangkat Komputer
b. Software Ts Control Emulator, Asembly HB2000 dan TOP View Simulator
c. Intruksi yang digunakan : ADD, SUBB, MUL, DIV, INC, dan DEC.
3. Dasar Teori
Dalam operasi aritmatika terdapat beberapa instruksi, seperti berikut:
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
Penjumlahan (ADD dan ADDC)
Bilangan 8 bit atau isi dari suatu register atau isi dari suatu memori dapat
dikurangkan dengan Accumulator dan hasilnya disimpan dalam accumulator.
ADD A,35H : Tambahkan data 20H dengan isi accumulator
Pengurangan (SUBB)
Bilangan 8 bit atau isi dari suatu register atau isi dari suatu memori dapat
dikurangkan dengan Accumulator dan hasilnya disimpan dalam accumulator.
SUBB A,Rn : Kurangkan data A dangan data Rn
Perkalian (MUL AB)
Register yang digunakan adalah accumulator dan register B. hasil perkalian
merupakan bilangan biner 16 bit. 8 bit atas disimpan di register B, dan 8 bit
rendah disimpan di register accumulator. Contoh:
MUL AB : isi register A dikalikan dengan isi register B
Pembagian (DIV AB)
Register yang digunakan adalah accumulator dan reg. B. hasil pembagian
disimpan di accumulator dan sisa pembagian disimpan di register B.
Penaikan Data (INC)
Bilangan 8 bit atau isi dari suatu register atau isi dari suatu memori dapat
dinaikkan 1 bit.
Penurunan Data (DEC)
Bilangan 8 bit atau isi dari suatu register atau isi dari suatu memori dapat
diturunkan 1 bit.
4. Prosedure Praktikum1. Salinlah program latihan2. Amatilah data yang diperoleh3. Buat Algoritma Program4. Buat Flowchart Program5. Analisis program6. Buat Kesimpulan7. Analisislah Program tersebut
Latihan 2
org 00hmov a,#05h ; transfer Datamov 2ch,#20hmov r0,#01hmov r1,#02h
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
add a,2ch ; penjumlahanadd a,#0a2hadd a,r1
clr a ; Pengurangansubb a,#03hsubb a,r0subb a,2chsubb a,r1
mov b,#40h ; Perkalian dan pembagianmul abmov b,#12hdiv ab
inc a ; Penaikan dan penurunan datainc 2chdec r1dec r2end
PRAKTIKUM III
OPERASI LOGIKA
1. Tujuan Praktikum
a. Mengerti dan memahami prinsip dasar operasi Logika dari suatu mikrokontroler
b. Mengerti dan memahami setiap instruksi yang digunakan dalam operasi logika
c. Mampu menganalisa setiap data yang dihasilkan
2. Peralatan yang digunakan
a. Seperangkat Komputer
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
b. Software Ts Emulator, Asembly HB2000 dan TOP View Simulator
c. Intruksi yang digunakan : ANL, ORL, XRL, CPL, RL,RR dan SWAP
3. Dasar Teori
Ada empat kelompok dalam operasi logika, yaitu:
Operasi Logika (AND, OR, XOR dan NOT)
Bilangan 8 bit atau isi dari suatu register atau isi dari suatu mamori dapat
dilogikakan secara AND, OR atau XOR dengan isi dari accumulator. Hasilnya
disimpan didalam accumulator.
Pergeseran (RR, RRC, RL, RLC)
Setiap bit dalam accumulator dapat digeser kekiri atau kekanan menuju ke posisi
berikutnya.
Komplemen
Isi dari accumulator dapat dikomplemenkan, 0 dapat diganti dengan 1 dan 1
dapat digantikan dengan 0
4. Prosedure Praktikum1. Salinlah program latihan2. Amatilah data yang diperoleh3. Buat Algoritma Program4. Buat Flowchart Program5. Analisis program6. Buat Kesimpulan7. Analisislah Program terseb
Latihan 3.
org 00hmov a,#05h ; transfer Datamov 4ch,#40hmov r4,#0eh
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
mov r5,#10h
anl a,#02h ; meng-and kan dataanl 4ch,aanl a,r4anl a,r5
mov a,#01h ; meng-or kan dataorl a,#08horl 4ch,aorl a,r4orl a,r5
mov a,#02h ; meng-exor kan dataxrl a,4chxrl a,r4xrl a,r5
end
Latihan 4
org 00h
clr amov a,#05h ; transfer Datamov 23h,#20hmov r6,#0ehmov r7,#10hcpl a ; meng-komplemenkan datamov a,23hcpl amov a,r6cpl aclr a ; me-reset datamov a,#01h ; meng-geser kirikan datarl amov a,r7rl aclr a ; meng-geser kanankan datamov a,#80hrr amov a,#01hrr aclr amov a,23h ; membalikan-nibbel dataswap amov a,r6swap amov a,r7swap a
end
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
PRAKTIKUM IV
OPERASI PERCABANGAN
DAN SUBRUTINE
1. Tujuan Praktikum
a. Mengerti dan memahami prinsip dasar operasi Percabangan dan Subritine dari
suatu mikrontroler
b. Mengerti dan memahami setiap instruksi yang digunakan dalam operasi
Percabangan dan mampu menganalalisa setiap data yang dihasilkan,\
2. Peralatan yang digunakan
a. Seperangkat Komputer
b. Software Ts Control Emulator, Asembly HB2000 dan TOP View Simulator
c. Intruksi yang digunakan : SJMP, LJMP, ACALL, LCALL, DJNZ, CJNE dan RET
3. Dasar Teori
Terdapat dua jenis instruksi percabangan berdasarkan penyebabnya yaitu,
a. Percabangan Bersyarat
suatu kelompok instruksi tertentu yang melakukan lompatan kesuatu alamat
memori jika memenuhi syarat tertentu. Contoh :
JNZ Loop : Lompat ke Loop jika accumulator tidak = 00h
MOV A,#06H : Jika A = 00H, maka isi A dengan data 06H
Loop : MOV B,#00H : Isi register B dengan data 00
Kelompok instruksi ini adalah JZ, JNZ, CJNE dan DJNZ
b. Percabangan Tanpa Syarat
adalah suatu kelompok instruksi tertentu yang melakukan suatu lompatan
langsung tanpa harus memenuhi syarat tertentu, contoh :
SJMP mulai : Lompat ke Mulai
Mulai: MOV A,#35H : Isi Accumulator dengan data 35H
4. Prosedure Praktikum1. Salinlah program latihan2. Amatilah data yang diperoleh3. Buat Algoritma Program4. Buat Flowchart Program
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
5. Analisis program6. Buat Kesimpulan7. Analisislah Program tersebt
Latihan 5p1 equ 90h
org 00hsjmp mulai ; Percabangan tanpa syarat
mulai: mov a,#0fhmov p1,aacall delaylcall lagi
stop1: ljmp stop
delay: ; subroutine delaymov r0,#03hdjnz r0,$ ; percabangan bersyaratret
lagi:mov r1,#00h
lag: inc r1cjne r1,#03h,lagmov a,#0fh
lag1: dec ajnz lag1ret
stop: ljmp stop1end
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
PRAKTIKUM V
TIMER / COUNTER
1. Tujuan Praktikum
a. Mengerti dan memahami prinsip dasar operasi Timer/counter dari suatu
mikrokontroler
c. Mengerti dan memahami setiap instruksi yang digunakan dalam operasi Time
2. Peralatan yang digunakan
a. Seperangkat Komputer
b. Software Ts Control Emulator, Asembly HB2000 dan TOP View Simulator
c. Intruksi yang digunakan : SJMP, LJMP, ACALL, LCALL, DJNZ, CJNE dan RET
3. DASAR TEORI
89C51 mempunyai dua buah timer yaitu Timer 0 dan Timer 1, Masing-masing Timer terdiri
dari 16 bit counter yang bersifat programmable
Register-register Timer
- Timer Mode Register (TMOD) di alamat 89H
- THx dan TLx
- Timer Control Register (TCON) di alamat 88H
Timer Mode Register
TMOD
Tidak dapat diakses secara bit (not bit addressable)
Gambar 5.1 TMOD
Gate: Timer akan berjalan bila bit ini set dan INT0 (untuk Timer 0) atau INT1 (untuk Timer 1)
berkondisi high
C/T: 1 = Counter 0 = Timer
M1 & M0: Untuk memilih mode timer
THx dan TLx (x adalah nomor Timer)
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
Merupakan Register yang menunjukkan nilai dari timer di mana masing-masing Timer
mempunyai dua buah register yaitu:
- THx untuk high byte
- TLx untuk low byte
TH0 : Timer 0 High Byte terletak pada alamat 8AH
TL0 : Timer 0 Low Byte terletak pada alamat 8BH
TH1 : Timer 1 High Byte terletak pada alamat 8CH
TL1 : Timer 1 Low Byte terletak pada alamat 8DH
Timer Control Register (TCON)
Pada register ini, hanya 4 bit saja yaitu TCON.4, TCON.5, TCON.6 dan TCON.7 saja
yang mempunyai fungsi berhubungan dengan timer.
TCON
Gambar 5.2 TCON
TCON.7 atau TF1: Timer 1 Overflow Flag yang akan set bila timer overflow. Bit ini dapat di-
clear oleh software atau oleh hardware pada saat program menuju ke alamat yang ditunjuk oleh
interrupt vector.
- TCON.6 atau TR1: 1 = Timer 1 aktif
- 0 = Timer 1 non aktif
- TCON.5 atau TF0: Sama dengan TF1
- TCON.4 atau TR0: Sama dengan TR1
- TCON.3 hingga TCON.0 akan dibahas pada bagian interrupt
Mode Timer
Mode Timer terdiri dari:
- Mode 0 Timer 13 bit
- Mode 1 Timer 16 bit
- Mode 2 Timer 8 bit auto reload
- Mode 3 Split Timer
Mode 0 (13 Bit Timer)
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
Gambar 5.3 Timer 1 mode 0
Mode 1 (16 Bit Timer)
Gambar 5.4 Timer1 Mode 1
Mode 2
Gambar 5.5
4. Prosedure Praktikum1. Salinlah program latihan2. Amatilah data yang diperoleh3. Buat Algoritma Program4. Buat Flowchart Program5. Analisis program6. Buat Kesimpulan7. Analisislah program tersebut
Latihan 6ORG 00HSJMP START
START: MOV SP,#30H MOV A,#01H
TERUS: MOV P1,A
ACALL DELAYRL ASJMP TERUS
DELAY: MOV R0,#00H ; timer 1 detik dengan Timer 0LAGI: MOV TMOD,#01H
MOV TL0,#0EFHMOV TH0,#0D8HSETB TR0
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI
Modul Praktikum Bahasa Rakitan
ULANG: NOPJBC TF0, HITUNGSJMP ULANG
HITUNG: INC R0CLR TR0CJNE R0,#64H,LAGIRETEND
Laboratorium Robotika, Sistem Kendali dan Mikroprosesor Fakultas Ilmu Komputer UNSRI