Transcript
Page 1: VI. KESIMPULAN DAN SARAN - Universitas Padjadjaranmedia.unpad.ac.id/thesis/240210/2007/240210070043_6_9781.pdfFTIP001630/001 [2] [3] [1] ANG idak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan,

FTIP001630/001

[2]

[3]

[1]

HA

K C

IPTA

DIL

IND

UN

GI U

ND

AN

G-U

ND

AN

G

Tidak diperkenankan m

engumum

kan, mem

ublikasikan, mem

perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam

bentuk apapun tanpa izin tertulis

Tidak diperkenankan m

engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m

encantumkan sum

ber tulisan

Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem

ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Proses adsorpsi uap air pada bawang merah ditandai dengan meningkatnya kadar air

kesetimbangan (EMC) pada perlakuan kelembaban relatif (RH) udara 39,70%-

85,00%.

Kadar air kesetimbangan (EMC) untuk bawang merah varietas Bima Brebes

menggunakan model persamaan GAB adalah sebagai berikut :

Kelembaban relatif (RH) mempengaruhi susut bobot umbi, perubahan diameter leher

dan umbi, serta nilai kecerahan (L*) dari umbi bawang merah, sedangkan nilai a*

dan b* tidak berpengaruh.

6.2. Saran

Agar kadar air bawang merah sesuai dengan SNI 01-3159-1992 yaitu 80%-85%

sebaiknya bawang merah disimpan pada kelembaban relatif (RH) 85,00% jika

mengikuti model persamaan GAB.

Mempertahankan kadar air bawang merah juga dapat dilakukan dengan pengemasan.

Data percobaan sorpsi isotermis ini dapat digunakan untuk mengetahui teknik

pengemasan yang tepat untuk penyimpanan bawang merah.

Top Related