Transcript
Page 1: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

1

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

A. DATA ORGANISASI PERUSAHAAN

A.1. Latar Belakang Perusahaan

CV. TRI MATRA DISAIN terbentuk dengan dilandasi sikap kerjasama dan

keinginan mengembangkan diri bersama serta tanggungjawab profesi,

dimana didalamnya tergabung beberapa sumber daya manusia dengan

berbekal ilmu pengetahuan dan profesionalisme yang tinggi. CV. TRI

MATRA DISAIN adalah badan usaha Jasa Konsultansi yang didirikan pada

Tanggal 27 Januari 1992 di Denpasar - Bali dengan lingkup layanan Bidang

Sipil, Arsitektur, Tata Lingkungan, Mekanikal dan Elektrikal.

Disisi lain, CV. TRI MATRA DISAIN didirikan dengan tujuan untuk

memberikan jangkauan pelayanan yang lebih luas di bidang jasa konsultansi

serta mengantisipasi perkembangan pembangunan yang ada. Perkembangan

dunia usaha jasa konsultasi yang sejalan dengan laju pembangunan bangsa

dituntut adanya sumber daya manusia yang handal dengan profesionalisme

tinggi dalam usaha peningkatan kualitas pembangunan. Meningkatnya

profesionalisme telah mampu mengikuti perkembangan pembangunan, hal

ini menyebabkan semakin meningkatnya mutu layanan yang diberikan

dibidang jasa konsultasi.

Dalam meningkatkan mutu pelayanan CV. TRI MATRA DISAIN didukung

oleh sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan pengalaman

dalam bidangnya masing-masing. Serta dalam hal penanganan berbagai

masalah pekerjaan, CV. TRI MATRA DISAIN ada dalam posisi untuk

mendapatkan solusi teknik terbaik dan pendekatan ekonomis untuk masing-

masing penyelesaian permasalahan.

CV. TRI MATRA DISAIN adalah badan usaha Jasa Konsultansi yang didirikan

pada tanggal 20 April 1984 di Denpasar - Bali dengan lingkup layanan

Bidang Sipil, Arsitektur, Tata Lingkungan, dan Mekanikal dan Elektrikal.

Page 2: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

2

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Konsultan ini didirikan dengan tujuan untuk berpartisipasi dan mendukung

pelaksanaan pembangunan daerah dan nasional khususnya dalam

memberikan pelayanan di bidang jasa konsultansi.

A.2. Data Administrasi Perusahaan

Data – data administrasi yang akan kami presentasikan adalah bertujuan

untuk memudah bagi pengguna jasa yang akan mempercayakan kepada kami

untuk melaksanakan pekerjaan. Data Administrasi CV. TRI MATRA DISAIN

adalah sebagai berikut :

Nama Perusahaan : CV. TRI MATRA DISAIN

Bentuk Badan Usaha : Perseroan Komanditer

Alamat Kantor Pusat : Jalan Tunggul Ametung I/9 Denpasar Bali

Akte Pendirian Perusahaan : No. 63 Tanggal 27 Januari 1992

Notaris Amir Sjarifudin, SH.

Akte Perubahan : Nomor 39 Mei 2007

Notaris Ida Ayu Dwi Lestari, SH.

NPWP Perusahaan : No. 01.543.621.5-901.000

Ijin Usaha : IUJK No. 2203.1.91.92.01153

Keanggotaan Profesi : INKINDO No. 5049/P/0057.BL

(Anggota Penuh)

Sertifikat Badan Usaha : No. A008-2-BL71-000007

A.3. Organisasi Perusahaan

Untuk operasional perusahaan CV. TRI MATRA DISAIN dilakukan oleh

beberapa pengurus perusahaan yang memiliki pengalaman manajemen dan

pengalaman teknis yang di koordinir oleh seorang Direktur.

Page 3: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

3

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

A.4. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi Perusahaan CV. Tri Matra Disain seperti tergambar

pada diagram berikut.

Gambar Struktur Organisasi Perusahaan

D I R E K T U R

DIVISI PERENCANAAN

TEKNIK

DIVISI PENGAWASAN

TEKNIK

DIVISI ADMINISTRASI

P R O Y E K

Page 4: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

4

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

B. DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS

B.1. Umum

Dokumen ini dipersiapkan oleh Konsultan selaku konsultan yang telah lulus

prakualifikasi dalam Pengadaan Jasa Konsultasi pekerjaan tersebut di atas.

Uraian berikut member gambaran tentang segala yang dimiliki oleh

perusahaan dan pengalamannya yang terkait. Rincian lebih lanjut dari latar

belakang perusahaan dan aktifitasnya diberikan pada lembar – lembar

berikut ini.

B.2. Pengalaman Perusahaan.

Dalam perkembangan dunia usaha khususnya dalam bidang jasa konsultansi

bersama ini pula kami prsentasikan jenis pekerjaan sejenis yang pernah

ditangani sesuai dengan Bidang dan Sub Bidang Layanan yang dimiliki

meliputi Bidang Sipil Sub Bidang Prasarana Keairan seperti Perencanaan dan

Pengawasan Embung, Sistem Irigasi, Sarana dan Prasarana Penyediaan Air

Baku, untuk bidang Teknik Lingkungan seperti penysunan AMDAL, UKL &

UPL dan Perencanaan Kota dan Wilayah.

Bidang Sipil Sub Bidang Prasarana Keairan.

Dalam bidang pengembangan dan

pengelolaan sumber daya air CV. TRI

MATRA DISAIN telah berpengalaman

dalam perencanaan embung, bendung,

sistem penyediaan air baku, jaringan

irigasi, pengamanan pantai dan

pengendalian banjir dan bangunan air lainnya.

Untuk perencanaan Embung untuk rencana penyediaan air baku, CV. TRI

MATRA DISAIN telah melaksanakan kegiatan perencanaan dari Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten karangasem yaitu Perencanaan Embung Lean di

Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem, dengan lingkup pekerjaan yaitu

Page 5: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

5

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

survei topografi, investigasi geoteknik, perencanaan detail embung dan

bangunan penunjang, rencana biaya konstruksi dan penyusunan O & P.

Perencanaan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi meliputi

Perencanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D,I Manduang di Kabupaten

Klungkung. Adapun lingkup kegiatan yang dilakukan meliputi survei

inventarisasi kondisi eksisting jaringan, survei sosial ekonomi pertanian,

survei kelembagaan, perencanaan pola tanam, perencanaan detail bangunan

dan jaringan irigasi dan penyusunan biaya konstruksi

Pengalaman dibidang perencanaan

pengamanan daerah pantai yang pernah

dilaksanakan yaitu Studi Kelayakan

Rehabilitasi Pantai Pengaman Pariwisata

di Kabupaten Karangasem dari

Pemerintah Kabupaten Karangasem.

Dalam Bidang Sipil CV. TRI MATRA DISAIN juga telah berpengalaman

dalam desain teknis dan jasa`survei sebagai berikut :

1. Desain Teknis Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air

diantaranya :

Desain Sistem Penyediaan Air

Bersih Telagawaja Di Kabupaten

Karangasem.

Desain Pengamanan Pantai di

Nusa Penida

Survei Geolistrik untuk Pengembangan Air Tanah di Kabupaten

Buleleng.

2. Desain Teknis Sarana Transportasi diantaranya :

Detail Desain Ruas Jalan Kawasan

Pedesaan di Kabupaten

Karangasem, dan Kabupaten

Buleleng Provinsi Bali.

Page 6: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

6

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Master Plan Pengembangan Pelabuhan Benoa.

Master Plan Utilitas Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten

Badung.

3. Jasa Survei Topografi, Geohidrologi

dan Geoteknik diantaranya :

Survei Topografi Site untuk

Pembangunan Sangrilla Hotel di

Jimbaran – Bali.

Survei Geolistrik Untuk

Pengembangan Air Tanah di Kawasan Wisata Batuampar

Kabupaten Buleleng.

Survei Geoteknik untuk Perencanaan Pondasi Gedung dan

Bangunan Lainnya.

Bidang Arsitektur

Untuk Desain Teknik dan Supervisi

Konstruksi Bidang Arsitektur, baik

Arsitektur Gedung, Landscape, Interior

dan Ekterior CV. TRI MATRA DISAIN

didukung oleh Arsitektur Tradisional Bali

dan Arsitektur Modern dan telah

menghasilkan beberapa desain Villa,

Hotel, dan Gedung Kantor Instansi

Pemerintah, diantaranya :

Desain Villa The Bale di

Jimbaran – Bali.

Kumara Sakti Hotel di Ubud –

Gianyar.

Review Desain Arsitektur dan

Supervisi Konstruksi Cafe dan

Page 7: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

7

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Restoran The Wave Inna Kuta Beach Hotel Kuta – Bali.

Desain Interior Villa di

Canggu – Bali.

Desain Gedung Kantor PT.

Swadarma Indotama Finance

Denpasar - Bali

Bidang Tata Lingkungan.

CV. TRI MATRA DISAIN dalam pelayanannya di bidang Tata Lingkungan

telah berhasil menyelesaikan beberapa perencanaan seperti penyusunan

UKL & UPL, Kajian Lingkungan. Beberapa pekerjaan yang telah dilaksanakan

yaitu penysunan UKL & UPL Pembangunan Trash Rack di Tukad Mati.

Dalam bidang Perencanaan Kota dan Wilayah CV. TRI MATRA DISAIN telah

memiliki pengalaman dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah dan

Studi Penataan Kawasan.

Dan pengalaman lainnya di bidang pengembangan dan pengelolaan sumber

daya air yang telah banyak dilakukan dalam eksistinsinya di bidang jasa

konsultan ditunjukkan pada bagian B mengenai uraian Pengalaman

Perusahaan pada Usulan Teknis ini.

B.3. Daftar Pengalaman Kerja Sejenis

Disamping itu CV. TRI MATRA DISAIN telah menyelesaikan beberapa paket

pekerjaan. Bersama ini kami lampirkan daftar pengalaman perusahaan

untuk pekerjaan sejenis selama periode 10 ( Sepuluh ) tahun terakhir.

Page 8: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

8

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

DATA PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIRJASA NASEHAT TEKNIK

1 3 5 6 7 8

1 - Pemerintah Prov. Bali Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum - Jasa Nasehat Teknik 16 Juni 2010 s/d 14 Oktober 2010 12,00 166.863.000,00 -Dinas Pekerjaan Umum IKK Abang Kabupaten Karangasem

- Kepala Bidang Tata Ruang danCipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali

2 - Pemerintah Prov. Bali Perencanaan Air Minum Desa Duda, Duda - Jasa Nasehat Teknik 11 Nop 2009 s/d 31 Desember 2009 11,90 291.000.000,00 -Dinas Pekerjaan Umum Timur dan Kec. Sidemen Kab. Karangasem -

- Kepala Bidang Tata Ruang danCipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali

3 - Pemerintah Prov. Bali Perencanaan Air Minum IKK Manggis - Jasa Nasehat Teknik 11 Nop 2009 s/d 31 Desember 2009 15,30 341.000.000,00 -Dinas Pekerjaan Umum di Kab. Karangasem -

- Kepala Bidang Tata Ruang danCipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali

4 - Departemen Pekerjaan Umum DED Sistem Drainase Kawasan - Jasa Nasehat Teknik 7 Juli 2009 s/d 6 Oktober 2009 14,00 283.459.000,00 -Dirjen Cipta Karya Wisata Kuta -

- PPK Pengembangan InfrastrukturMetropolitan

5 - Dinas Pekerjaan Umum Review Desain Teknis Rehabilitasi Tanggul - Jasa Nasehat Teknik 28 April 2009 s/d 27 Mei 2009 4,00 30.336.000,00 -Kabupaten Klungkung Pengaman Pantai Jungut Batu

- Kepala Dinas Pekerjaan UmumSelaku Pejabat Pembuat Komitmen

6 - Pemerintah Prov. Bali Perencanaan Penyediaan Air Baku - Jasa Nasehat Teknik 24 April 2009 s/d 22 Juli 2009 6,50 88.716.000,00 -Dinas Pekerjaan Umum Sanggalangit di Kab. Buleleng

- Kepala Bidang Sumber Daya Airselaku Kuasa PA /Kuasa Pengguna Barang DPU. Prov. Bali

7 - Pemerintah Prov. Bali Pembuatan Ded Sistem Distribusi - Jasa Nasehat Teknik 2 April 2009 s/d 3 Juni 2009 13,20 225.420.000,00 -Dinas Pekerjaan Umum Air Bersih Telaga Waja

NILAI MITRA KERJANAMA PAKET PEKERJAAN

2

ORANG BULANNO. PERIODELINGKUP LAYANANNAMA PAKET PEKERJAAN

4

Page 9: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

9

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1 3 5 6 7 8

8 - Pemerintah Kab. Karangasem Perencanaan Teknis Kegiatan Perbaikan Irigasi - Jasa Nasehat Teknik 12 Pebruari 2009 s/d 12 Maret 2009 3,00 34.806.000,00 -Dinas Pekerjaan Umum Subak di Kec. Manggis dan Abang

- Kepala Dinas Pekerjaan UmumKab. Karangasem / Pengguna Anggaran

9 - Pemerintah Kab. Karangasem DED Perencanaan Jaringan Air Bersih / Air - Jasa Nasehat Teknik 11 Pebruari 2009 s/d 11 April 2009 3,00 29.914.000,00 -Dinas Pekerjaan Umum Minum di Kecamatan Selat dan Sidemen

- Kepala Dinas Pekerjaan UmumKab. Karangasem / Pengguna Anggaran

10 - Dinas Pekerjaan Umum DED Teknik Pembangunan Tanggul - Jasa Nasehat Teknik 11 Nopember 2008 s/d 10 Des 2008 10,00 120.350.000,00 -Kabupaten Klungkung Pengaman Pantai Lembongan

- Kepala Dinas Pekerjaan Umum

11 - Dinas Pekerjaan Umum Survey Kondisi Sungai-sungai Potensial - Jasa Nasehat Teknik 10 Nopember 2008 s/d 24 Des 2008 4,50 39.395.000,00 -- UPT Balai Pengelolaan di Kawasan Bali Utara

Infrastruktur Kawasan Bali Utara

12 - Pemerintah Prov. Bali Pembuatan DED Pembangkit Listrik Tenaga - Jasa Nasehat Teknik 28 Agustus 2008 s/d 25 Nop. 2008 13,00 173.283.000,00 -Dinas Pekerjaan Umum Mikro Hidro (PLTMH) di Kab. Bangli

- Kepala Bidang Pertambangan

13 - Departemen Pekerjaan Umum Outline Plan Drainase Kawasan Kuta - Jasa Nasehat Teknik 21 Juli 2008 s/d 22 Sept 2008 6,50 93.797.000,00 -- Dirjen Cipta Karya

Satker Pengembangan Persampahan dan Sanitasi Sarbagita

14 - Dep. Pekerjaan Umum Studi Identifikasi dan Detail Desain Pompa - Jasa Nasehat Teknik 24 Juni 2008 s/d 22 Okt. 2008 12,00 172.227.000,00 -Dirjen SDA Balai Wilayah Hidrant di Kabupaten BulelengSungai Bali-Penida

- PPK Perencanaan dan Program

15 - Dep. Pekerjaan Umum Studi Evaluasi Sistem Penyedian Air Baku - Jasa Nasehat Teknik 23 Juni 2008 s/d 21 Okt. 2008 14,50 174.718.000,00 -Dirjen SDA Balai Wilayah Mata Air Pejarakan di Kab. BulelengSungai Bali-Penida

- PPK Perencanaan dan Program

16 - Pemerintah Prov. Bali Iventarisasi Kerusakan dan Bangunan - Jasa Nasehat Teknik 16 Juni 2008 s/d 12 Nop 2008 20,00 238.060.000,00 -Badan Perencanaan Pembangunan Pengaman Pantai Serta Teknis Daerah (BAPPEDA) Pengamanan Abrasi Pantai di Prov. Bali

NO. NAMA PAKET PEKERJAAN NAMA PAKET PEKERJAAN LINGKUP LAYANAN PERIODEORANG BULAN NILAI MITRA KERJA

2 4

Page 10: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

10

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1 3 5 6 7 8

17 - Pemerintah Prov. Bali Monitoring Perkembangan DAS SUB SWS - Jasa Nasehat Teknik 14 Mei 2008 s/d 24 Agustus 2008 8,50 93.582.000,00 -Dinas Pekerjaan Umum 03.01.15 & 03.01.16 di Kab. Karangasem -

18 - Pemerintah Prov. Bali Membuat Petunjuk O&P Untuk - Jasa Nasehat Teknik 9 Mei 2008 s/d 6 Agustus 2008 9,00 47.465.000,00 -Dinas Pekerjaan Umum D.I. Cengcengan Kab. Gianyar -

19 - Pemerintah Prov. Bali Kajian Penuruan Muka Air Danau Batur - Jasa Nasehat Teknik 30 April 2008 s/d 27 Agst 2008 - 91.762.000,00 -(Bapedalda) Prov. Bali

20 Dinas Pekerjaan Umum Perencanaan 1 Unit Embung Dusun Lean - Jasa Nasehat Teknik 7 Nopember 2007 s/d 16 Des 2007 - 84.714.000,00 -Kab. Karangasem Desa Bunutan Kecamatan Abang

21 - Pemerintah Kabupaten Klungkung Perencanaan Teknis Rehabilitasi Bendung - Jasa Nasehat Teknik 27 Juli 2006 s/d 12 Oktober 2006 - 75.250.000,00 -Dinas Pekerjaan Umum dan Jaringan Irigasi DI. Cai

- Kepala Dinas Pekerjaan Umum / Pengguna Anggaran

22 - Dep. Pekerjaan Umum Studi Identifikasi Pra Desain Embung Daerah - Jasa Nasehat Teknik 18 Juni 2005 s/d 20 Oktober 2005 - 93.582.000,00 -Dirjen Sumber Daya Air Kritis Air Kabupaten Buleleng

- Kepala Satuan Kerja SementaraProyek Penyediaan Air Baku Bali

2 4

PERIODEORANG BULAN NILAI MITRA KERJANO. NAMA PAKET PEKERJAAN NAMA PAKET PEKERJAAN LINGKUP LAYANAN

Page 11: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

11

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

C. REFERENSI DARI PENGGUNA JASA

Berdasarkan daftar pengalaman kerja pada Sub Bab sebelumnya, maka kami

lampirkan referensi dari pengguna jasa untuk pekerjaan sejenis selama

periode 10 (Sepuluh) tahun terakhir (Terlampir Pada Folder Referensi Kerja

dan Kontrak, yang telah terupload).

D. URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS

Berdasarkan daftar pengalaman kerja pada Bab sebelumnya, maka kami

lampirkan uraian pengalaman kerja dari Konsultan untuk pekerjaan sejenis

selama periode 10 (Sepuluh) tahun terakhir, sebagai berikut :

Page 12: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

12

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten Karangasem

5 NILAI KONTRAK : Rp166.863.000

6 NO. KONTRAK : 602.1/3609/DPU tanggal 16 Juni 2010

7 WAKTU PELAKSANAAN : 16 Juni 2010 s/d 14 Oktober 2010

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 5 Orang Bulan

Nama Perusahaan

- - -

Posisi

Team Leader/Teknik Penyehatan Lingk. - Teknik Sipil / Pengairan/Penyehatan

Ahli Struktur/Sipil Konstruksi - Teknik Sipil

Ahli Teknik Penyehatan Lingkungan - Teknik Penyehatan

Ahli Pemetaan/Teknik Geodesi - Teknik Geodesi

Ahli Cos Estimator - Teknik Sipil

JUMLAH

dst.

2.3.

PENGGUNA JASA

PERUSAHAAN MITRA KERJA 10

1.

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

Pemerintah Prov. Bali, Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali

Orang Bulan Orang Bulan

Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum IKK Abang Kabupaten Karangasem

No.

Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum IKK Abang Kabupaten Karangasem

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia

2 2,00

3

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 4,00

3,00

4 2,00

5 1,00

12,00

Page 13: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

13

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Page 14: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

14

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten Karangasem

5 NILAI KONTRAK : Rp291.000.000

6 NO. KONTRAK : 620.1/8734/DPU, Tanggal 11 Nopember 2009

7 WAKTU PELAKSANAAN : 11 Nov 2009 - 31 Des 2009

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) :

ALAMAT :

NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 7 Orang Bulan

Nama Perusahaan

Posisi

Team Leader/Teknik Penyehatan Lingk. - Teknik Penyehatan Lingkungan

Ahli Struktur/Sipil Konstruksi - Teknik Sipil

Ahli Teknik Penyehatan Lingkungan - Teknik Lingkungan/Teknik Penyehatan

Ahli Pemetaan/Geodesi - Teknik Geodesi

Ahli ME/Teknik Mesin - Teknik Mesin

Ahli Geoteknik/Teknik Sipil/Geologi - Teknik Sipil / Geologi

Ahli Cos Estimator - Teknik Sipil

JUMLAH

dst.

2.3.

PENGGUNA JASA

PERUSAHAAN MITRA KERJA 10

1.

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

Pemerintah Prov. Bali, Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali

Orang Bulan Orang Bulan

Perencanaan Air Minum Desa Duda, Duda Timur dan Kec. Sidemen Kab. Karangasem

No.

Perencanaan Air Minum Desa Duda, Duda Timur dan Kec. Sidemen Kab. Karangasem

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia

2 1,70

3

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 1,70

1,70

4 1,70

5 1,70

6 1,70

7 1,70

11,90

Page 15: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

15

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten Karangasem

5 NILAI KONTRAK : Rp341.000.000

6 NO. KONTRAK : 602.1/8731/DPU, tanggal 11 Nopember 2009

7 WAKTU PELAKSANAAN : 11 Nov 2009 - 31 Des 2009

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 9 Orang Bulan

Nama Perusahaan

- - -

Posisi

Team Leader/Teknik Penyehatan Lingk. - Teknik Sipil / Pengairan/Penyehatan

Ahli Struktur/Sipil Konstruksi - Teknik Sipil

Ahli Teknik Penyehatan Lingkungan - 1 - Teknik Penyehatan

Ahli Teknik Penyehatan Lingkungan - 2 - Teknik Penyehatan

Ahli Teknik Penyehatan Lingkungan - 3 - Teknik Penyehatan

Ahli Pemetaan/Teknik Geodesi - Teknik Geodesi

Ahli ME/Teknik Mesin - Teknik Mesin

Ahli Geoteknik/Teknik Sipil/Geologi - Teknik Sipil

Ahli Cos Estimator - Teknik Sipil

JUMLAH

4

5

1,70

1,70

6 1,70

8 1,70

9 1,70

15,30

7 1,70

2 1,70

3

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 1,70

1,70

Perencanaan Air Minum IKK Manggis di Kab. Karangasem

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli IndonesiaOrang Bulan Orang Bulan

Perencanaan Air Minum IKK Manggis di Kab. Karangasem

No.

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

Pemerintah Prov. Bali, Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali

dst.

2.3.

PENGGUNA JASA

PERUSAHAAN MITRA KERJA 10

1.

Page 16: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

16

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Page 17: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

17

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kawasan Kuta - Badung

5 NILAI KONTRAK : Rp283.459.000

6 NO. KONTRAK : Ku.08.08/PPLP. M-TMD/08.09

7 WAKTU PELAKSANAAN : 7 Juli 2009 S/D 6 Oktober 2009

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) :

ALAMAT :

NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 6 Orang Bulan

Nama Perusahaan

Posisi

Team Leader/Ahli Lingkungan - Teknik Sipil / Pengairan

Ahli Teknik Drainase - Teknik Sipil / Pengairan

Ahli Geodesi / Pemetaan - Teknik Geodesi

Ahli Struktur Bangunan - Teknik Sipil

Ahli Mekanika Tanah / Geologi Teknik - Teknik Sipil

Ahli Estimasi Biaya - Teknik Sipil

Jumlah

ASSISTEN AHLIAss. Ahli Muda Pengukuran / Geodesi

Ass. Ahli Muda Gambar

Ass. Ahl;I Muda Lab. Aulity Test

Ass. Ahli Muda Bor Master

3 1,00

4 1,00

4 x 21 3,00

2 1,00

14,00

5 2,00

6 2,00

3 2,00

4 2,00

1 3,00

2 3,00

dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

No.

1.2.3.

DED Sistem Drainase Kawasan Wisata Kuta

DED Sistem Drainase Kawasan Wisata Kuta

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli IndonesiaOrang Bulan Orang Bulan

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

PENGGUNA JASA Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur Metropolitan

Page 18: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

18

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten Klungkung

5 NILAI KONTRAK : Rp30.336.000,00

6 NO. KONTRAK : 602.1/940/DPUK-AIR dan 28.1/CV. TMD/IV.2009 tanggal 28 April 2009

7 WAKTU PELAKSANAAN : 28 April 2009 s/d 27 Mei 2009

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 4 Orang Bulan

Nama Perusahaan

- - -

Posisi

Team Leader - Teknik Sipil /Pengairan

Ahli Disain / Struktur - Teknik Sipil

Ahli Geodesi - Teknik Geodesi

Ahli Estimasi Biaya - Teknik Sipil

JUMLAH

4 1,00

4,00

2 1,00

3

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 1,00

1,00

Review Desain Teknis Rehabilitasi Tanggul Pengaman Pantai Jungutbatu

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli IndonesiaOrang Bulan Orang Bulan

Review Desain Teknis Rehabilitasi Tanggul Pengaman Pantai Jungutbatu

No.

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

Pemerintah Kabupaten Klungkung, Dinas Pekerjaan Umum

dst.

2.3.

PENGGUNA JASA

PERUSAHAAN MITRA KERJA 10

1.

Page 19: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

19

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten Buleleng

5 NILAI KONTRAK : Rp88.716.000

6 NO. KONTRAK : 602.1/1693/DPU dan 24/CV-TMD/IV/2009, Tanggal 24 April 2009

7 WAKTU PELAKSANAAN : 24 April 2009 - 22 Juli 2009

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 3 Orang Bulan

Nama Perusahaan

- - -

Posisi

Team Leader - Teknik Sipil

Ahli Hidrolika - Teknik Sipil / Pengairan

Ahli Desain / Struktur - Teknik Sipil

JUMLAH

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

dst.

2.3.

PENGGUNA JASA Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Bidang Sumber Daya Air selaku Kuasa PA /Kuasa Pengguna Barang DPU. Prov. Bali

PERUSAHAAN MITRA KERJA 10

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

Perencanaan Penyediaan Air Baku Sanggalangit di Kab. Buleleng

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli IndonesiaOrang Bulan Orang Bulan

Perencanaan Penyediaan Air Baku Sanggalangit di Kab. Buleleng

No.

1.

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 3,00

2 2,00

3 1,50

6,50

Page 20: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

20

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten Karangasem

5 NILAI KONTRAK : RP. 225.420.000,00

6 NO. KONTRAK : 602.1 / 1837 / DPU

7 WAKTU PELAKSANAAN : 2 April 2009 - 3 Juni 2009

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT :

NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 7 Orang Bulan

Nama Perusahaan

Posisi

Team Leader/Teknik Penyehatan Lingk. - Teknik Sipil

Ahli Konstruksi/Sipil Konstruksi - Teknik Sipil

Ahli Teknik Hidrologi/Sipil Hidro - Teknik Sipil / Pengairan

Ahli Pemetaan/Teknik Geodesi - Teknik Geodesi

Ahli ME/Teknik Mesin - Teknik Mesin

Ahli Geoteknik/Teknik Sipil/Geologi - Teknik Sipil

Ahli Cos Estimator - Teknik Sipil

JUMLAH

4 1,85

5 1,85

6 1,85

7 1,85

13,20

2 1,85

3

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 2,10

1,85

Pembuatan DED Sistem Distribusi Air Bersih Telaga Waja

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli IndonesiaOrang Bulan Orang Bulan

Pembuatan DED Sistem Distribusi Air Bersih Telaga Waja

No.

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

Pemerintah Prov. Bali, Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali

dst.

2.3.

PENGGUNA JASA

PERUSAHAAN MITRA KERJA 10

1.

Page 21: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

21

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten Karangasem

5 NILAI KONTRAK : Rp34.806.000

6 NO. KONTRAK : 602.1/175/DPU/2009 tanggal 12 Pebruari 2009

7 WAKTU PELAKSANAAN : 12 Pebruari 2009 - 13 Maret 2009

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) :

ALAMAT :

NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 3 Orang Bulan

Nama Perusahaan

Posisi

Team Leader - Teknik Sipil

Ahli Irigasi - Teknik Sipil/Pengairan

Cost Estimator - Teknik Sipil

JUMLAH

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

dst.

2.3.

PENGGUNA JASA Pemerintah Kabupaten Karangasem, Dinas Pekerjaan Umum

PERUSAHAAN MITRA KERJA 10

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

Perencanaan Teknis Kegiatan Perbaikan Irigasi Subak di Kec. Manggis dan Abang

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli IndonesiaOrang Bulan Orang Bulan

Perencanaan Teknis Kegiatan Perbaikan Irigasi Subak di Kec. Manggis dan Abang

No.

1.

2 1,0

3 1,0

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 1,0

3,00

Page 22: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

22

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten Karangasem

5 NILAI KONTRAK : Rp29.914.000

6 NO. KONTRAK : 602.1/1050/DPU/2009, tanggal 17 Pebruari 2009

7 WAKTU PELAKSANAAN : 17 Feb 2009 - 17 April 2009

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 2 Orang Bulan

Nama Perusahaan

- - -

Posisi

Team Leader - Teknik Sipil

Ahli Hidrolika - Teknik Sipil / Pengairan

JUMLAH 3,00

2 1,00

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 2,00

DED Perencanaan Jaringan Air Bersih/ Air Minum di Kec. Selat dan Sidemen

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli IndonesiaOrang Bulan Orang Bulan

DED Perencanaan Jaringan Air Bersih/ Air Minum di Kec. Selat dan Sidemen

No.

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

Pemerintah Kabupaten Karangasem - Dinas Pekerjaan Umum

dst.

2.3.

PENGGUNA JASA

PERUSAHAAN MITRA KERJA 10

1.

Page 23: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

23

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten Klungkung

5 NILAI KONTRAK : Rp120.350.000

6 NO. KONTRAK : 602.1/6521/DPUK-AIR dan 11/CV. TMD/XI/2008 tanggal 11 Nopember 2008

7 WAKTU PELAKSANAAN : 10 Nopember 2008 s/d 10 Des 2008

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 5 Orang Bulan

Nama Perusahaan

- - -

Posisi

Team Leader - Teknik Sipil /Pengairan

Ahli Disain / Struktur - Teknik Sipil

Ahli Geodesi - Teknik Geodesi

Ahli Pantai - Teknik Pantai / Sipil

Ahli Estimasi Biaya - Teknik Sipil

JUMLAH

dst.

2.3.

PENGGUNA JASA

PERUSAHAAN MITRA KERJA 10

1.

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

Pemerintah Kabupaten Klungkung, Dinas Pekerjaan Umum

Orang Bulan Orang Bulan

DED Teknik Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai Lembongan

No.

DED Teknik Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai Lembongan

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia

2 2,00

3

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 2,50

2,00

10,00

4 2,00

5 1,50

Page 24: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

24

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten Bangli

5 NILAI KONTRAK : Rp173.283.000

6 NO. KONTRAK : 602.1/85/DPU-TB/2008 dan 28/TMD-KONT/VIII/2008 tanggal 28 Agustus 2008

7 WAKTU PELAKSANAAN : 28 Agustus 2008 s/d 25 Nop. 2008

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 6 Orang Bulan

Nama Perusahaan

- - -

Posisi

Team Leader/Ketua Tim - Teknik Sipil Mesin / Elektro / Sipil

Ahli Teknik Mesin / Elektro - Teknik Mesin / Elektro

Ahli Sipil (Struktur) - Teknik Sipil

Ahli Geologi - Teknik Geologi

Ahli Geodesi - Teknik Geodesi

Ahli Hidrologi - Teknik Geologi / Sipil / Pengairan

JUMLAH

dst.

2.3.

PENGGUNA JASA

PERUSAHAAN MITRA KERJA 10

1.

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum Kepala Bidang Pertambangan

Orang Bulan Orang Bulan

Pembuatan DED Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kab. Bangli

No.

Pembuatan DED Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kab. Bangli

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia

2 2,50

3

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 3,00

2,00

6 1,50

13,00

4 2,00

5 2,00

Page 25: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

25

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kawasan Kuta

5 NILAI KONTRAK : Rp93.797.000,00

6 NO. KONTRAK : KU.08.08/PIPSS-TMD.22.08, tanggal 21 Juli 2008

7 WAKTU PELAKSANAAN : 21 Juli 2008 s/d 18 September 2008 (60 hari kalender)

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) :

ALAMAT :

NEGARA ASAL :

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 4 Orang Bulan

Nama Perusahaan

Posisi

Ketua Team / Team Leader - Teknik Lingkungan

Ahli Drainase Perkotaan - Teknik Sipil / Pengairan

Ahli Sungai - Teknik Sipil / Pengairan

Ahli Estimasi Biaya - Teknik Sipil

JumlahASSISTEN AHLIAss. Ahli Drainase Perkotaan - Teknik Sipil / PengairanAss. Ahli Sungai - Teknik Sipil / Pengairan2 1,0

1 1,0

6,50

3 1,5

4 1,5

1 2,0

2 1,5

dst.

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

No.

1.2.3.

Outline Plan Drainase Kuta

Outline Plan Drainase Kuta

10 PERUSAHAAN MITRA KERJA

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli IndonesiaOrang Bulan Orang Bulan

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

PENGGUNA JASA Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya, Satker Pengembangan Infrastruktur Persampahan dan Sanitasi Sarbagita

Page 26: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

26

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kab. Buleleng

5 NILAI KONTRAK : Rp172.227.000

6 NO. KONTRAK : KU. 08.08/BWS-BP/PPR/18, tanggal 24 Juni 2008

7 WAKTU PELAKSANAAN : 24 Juni 2008 - 22 Oktober 2008 (4 Bulan)

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 4 Orang Bulan

Nama Perusahaan

- - -

Posisi

Team Leader - Teknik Sipil

Ahli Mekanikal - Teknik Mesin

Ahli Irigasi - Teknik Sipil / Pengairan

Ahli Geologi - Teknik Sipil / Geologi

JUMLAH

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

dst.

2.3.

PENGGUNA JASA Dep. Pekerjaan Umum, Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida

PERUSAHAAN MITRA KERJA 10

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

Studi Identifikasi dan Detail Desain Pompa Hidrant di Kabupaten Buleleng

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli IndonesiaOrang Bulan Orang Bulan

Studi Identifikasi dan Detail Desain Pompa Hidrant di Kabupaten Buleleng

No.

1.

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 4,00

2 3,00

3 2,50

4 2,50

12,00

Page 27: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

27

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kab. Buleleng

5 NILAI KONTRAK : Rp174.718.000

6 NO. KONTRAK : Kontrak No. : KU. 08.08/BWS-BP/PPR/15, tanggal 23 Juni 2008

7 WAKTU PELAKSANAAN : 23 Juni 2008 - 21 Oktober 2008 (4 Bulan)

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 7 Orang Bulan

Nama Perusahaan

- - -

Posisi

Team Leader - Teknik Sipil

Ahli Desain / Hidrolika - Teknik Mesin

Ahli Geodesi - Teknik Geodesi

Ahli Hidrologi - Teknik Sipil / Pengairan

Ahli Hidrogeologi - Teknik Sipil / Geologi

Ahli Sosial Ekonomi dan Lingkungan - Ekonomi Pembangunan

Ahli Mekanikal & Elektrikal - Teknik Mesin

JUMLAH

4 1,50

5 1,50

6 1,00

7 1,00

14,50

2 3,50

3

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 4,00

2,00

Studi Evaluasi Sistem Penyedian Air Baku Mata Air Pejarakan di Kab. Buleleng

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli IndonesiaOrang Bulan Orang Bulan

Studi Evaluasi Sistem Penyedian Air Baku Mata Air Pejarakan di Kab. Buleleng

No.

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

Departemen Pekerjaan Umum, Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida

dst.

2.3.

PENGGUNA JASA

PERUSAHAAN MITRA KERJA 10

1.

Page 28: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

28

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kab. Buleleng

5 NILAI KONTRAK : Rp39.395.000

6 NO. KONTRAK : Kontrak No. : 602.1/8896/DPU/ 10.1/TMD KONT/XI.2008, Tanggal 10 Nop. 2008

7 WAKTU PELAKSANAAN : 10 Nop. 2008 - 24 Des. 2008

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 3 Orang Bulan

Nama Perusahaan

- - -

Posisi

Team Leader / Ketua Tim - Teknik Sipil / Pengairan

Ahli Sungai - Teknik Sipil / Pengairan

Ahli Geodesi / Pemetaan - Teknik Geodesi

JUMLAH 4,50

2 1,50

3

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 1,50

1,50

Survey Kondisi Sungai-sungai Potensial di Kawasan Bali Utara

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli IndonesiaOrang Bulan Orang Bulan

Survey Kondisi Sungai-sungai Potensial di Kawasan Bali Utara

No.

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

Pemerintah Prov. Bali, Dinas Pekerjaan Umum UPT Balai Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Bali Utara

dst.

2.3.

PENGGUNA JASA

PERUSAHAAN MITRA KERJA 10

1.

Page 29: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

29

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kab. Karangasem

5 NILAI KONTRAK : Rp. 93.582.000

6 NO. KONTRAK : Kontrak No. : 602.1/3621/DPU/14/TMD-KONT/V/2008

7 WAKTU PELAKSANAAN : 14 Mei 2008- 24 Agustus 2008.

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 4 Orang Bulan

Nama Perusahaan

- - -

Posisi

Team Leader - Teknik Sipil

Ahli Disain - Teknik Sipil

Ahli Hidrologi - Teknik Sipil

Ahli Sosial Ekonomi dan Lingkungan - Teknik Sipil

JUMLAH

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

dst.

2.3.

PENGGUNA JASA Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum

PERUSAHAAN MITRA KERJA 10

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

Monitoring Perkembangan DAS SUB SWS 03.01.15 & 03.01.16 di Kab. Karangasem

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli IndonesiaOrang Bulan Orang Bulan

Monitoring Perkembangan DAS SUB SWS 03.01.15 & 03.01.16 di Kab. Karangasem

No.

1.

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 3

2 2

3 2

4 1,5

8,50

Page 30: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

30

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Tersebar di Provinsi Bali

5 NILAI KONTRAK : Rp238.060.000

6 NO. KONTRAK : Kontrak No. : 602.1/3355/FISIK/BAPPEDA, Tanggal 16 Juni 2008

7 WAKTU PELAKSANAAN : 16 Juni 2008 -12 Nop. 2008

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 3 Orang Bulan

Nama Perusahaan

- - -

Posisi

Team Leader - Teknik Sipil / Pengairan

Ahli Teknik pantai - Teknik Sipil / Pengairan

Ahli Hidrologi - Teknik Sipil / Pengairan

Ahli Geoologi Teknik - Teknik Geologi

Ahli Teknik Lingkungan - Teknik Lingkungan

Ahli GIS - Ahli Komputer / Prog. Map Info

JUMLAH

dst.

2.3.

PENGGUNA JASA

PERUSAHAAN MITRA KERJA 10

1.

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

Pemerintah Prov. Bali - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Orang Bulan Orang Bulan

Iventarisasi Kerusakan dan Bangunan Pengaman Pantai Serta Teknis Pengamanan Abrasi Pantai di Prov. Bali

No.

Iventarisasi Kerusakan dan Bangunan Pengaman Pantai Serta Teknis Pengamanan Abrasi Pantai di Prov. Bali

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia

2 4,00

3

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 5,00

6 3,50

20,00

3,00

4 2,50

5 2,00

Page 31: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

31

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1. :

2. NAMA PEKERJAAN :

3. LINGKUP PRODUK UTAMA :

4 LOKASI PROYEK : Kabupaten Gianyar

5 NILAI KONTRAK : Rp47.355.000

6 NO. KONTRAK : Kontrak No. : 602.1/2250/DPU/ 09-KONT/CV-TMD/V/2008

7 WAKTU PELAKSANAAN : 9 Mei 2008 - 6 Agust 2008

8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) : -

ALAMAT : -

NEGARA ASAL : -

9 JUMLAH TENAGA AHLI : Tenaga Ahli Asing : - Orang Bulan: Tenaga Ahli Indonesia : 3 Orang Bulan

Nama Perusahaan

- - -

Posisi

Team Leader - Ahli Teknik Sipil / Pengairan

Ahli Agronomi - Ahli Pertanian Agronomi

Ahli Sosial Ekonomi/Fasilitator - Ahli Pertanian Sosial Ekonomi

JUMLAH

dst.

2.3.

PENGGUNA JASA

PERUSAHAAN MITRA KERJA 10

1.

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

CV. Tri Matra Disain

Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Prov. Bali

Orang Bulan Orang Bulan

Membuat Petunjuk O&P Untuk D.I. Cengcengan Kab. Gianyar

No.

Membuat Petunjuk O&P Untuk D.I. Cengcengan Kab. Gianyar

Jumlah Tenaga Ahli

Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia

2 3

3

TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT :

No. Keahlian Jumlah Orang Bulan

1 3

3

9,00

Page 32: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

32

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

A. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

A.1. Tanggapan dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)

1. Tanggapan dan Saran Secara Umum Terhadap KAK

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, konsultan akan tetap berpedoman pada

lingkup pekerjaan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja/Term Of

Reference (KAK) pekerjaan tersebut. Secara umum lingkup kegiatan

yang diuraikan dalam KAK telah diuraikan dan sesuai dengan tahapan

kegiatan.

Namun ada beberapa hal yang menurut pihak konsultan yang belum

tertuang dalam KAK yaitu informasi hasil studi terkait dan hal ini akan

menjadi kewajiban pihak konsultan untuk mendapatkan informasi lebih

lanjut termasuk juga dalam hal mengenai data-data penunjang yang

diperlukan. Akan tetapi tidak tertutup kemungkinan dalam

pelaksanaannya akan ada beberapa aspek serta permasalahan yang

harus disesuaikan dengan kondisi lokasi dan keinginan dari masyarakat

setempat serta kajian dari aspek lingkungan perlu dijadikan bahan

pertimbangan. Oleh karena setiap pembangunan sekarang ini harus

mengedepankan aspek lingkungan terutama aspek sosial masyarakat

agar tidak menimbulkan persepsi negatif di masyarakat. Sehingga

keberhasilan pelaksanaan pekerjaan ini akan dapat tercapai jika

konsultan memahami dengan seksama terhadap apa yang dimaksud di

dalam Kerangka Acuan Kerja (Term of Reference/TOR).

2. Tanggapan Terhadap Lingkup Pekerjaan

Konsultan CV. TRI MATRA DISAIN menyadari bahwa keberhasilan

pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Pengamanan Mata Air di

Kabupaten Tabanan ini akan tercapai jika memahami dengan seksama

terhadap apa yang dimaksud di dalam Kerangka Acuan Kerja. Dengan

demikian keseluruhan lingkup pekerjaan yang masuk didalamnya bisa

Page 33: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

33

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

terlaksana sepenuhnya dengan baik, dan sasaran dari pekerjaan yang

diharapkan bisa tercapai dengan tepat waktu. Dan konsultan cukup

memahami apa yang disajikan dalam KAK, maupun penjelasan-

penjelasan yang disampaikan dalam rapat penjelasan yang telah

dilakukan.

Jenis-jenis kegiatan yang harus dilaksanakan dalam studi ini telah

dijabarkan secara rinci dalam KAK. Dan setelah mempelajari, maka

Konsultan menanggapi bahwa sebenarnya item pekerjaan yang

tercantum dalam KAK cukup banyak dan cukup luas, sehingga dalam

pelaksanaan pekerjaan nantinya konsultan akan lebih cermat dalam

menentukan metode pelaksanaan agar semua item kegiatan yang harus

terlaksana tidak ada yang terlewatkan atau item pekerjaan yang

tumpang tindih. Dengan demikian keluaran yang diharapkan dari

pelaksanaan studi ini dapat tercapai sesuai dengan alokasi waktu, biaya

dan mutu pekerjaan.

3. Tanggapan Terhadap Waktu

Dalam Kerangka Acuan Kerja telah ditetpkan bahwa jjangka waktu

pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Pengamanan Mata Air di

Kabupaten Tabanan ini adalah 5 (lima) bulan atau 150 (seratus lima

puluh) hari kalender memang terlihat cukup pendek apalagi melihat

volume pekerjaan yang meliputi kajian semua aspek baik teknis,

lingkungan dan ekonomi. Akan tetapi dengan pengalaman konsultan

dengan dalam penanganan dan dukungan Tenaga Ahli yang cukup

berpengalaman dalam bidangnya, maka konsultan dalam hal ini akan

menerapkan strategi penanganan pekerjaan secara terperogram dan

terkoordinasi.

Untuk mengantisipasi padatnya kegiatan yang harus dilakukan oleh

konsultan, maka dalam penyusunan Bagan Alir dan Jadwal Pelaksanaan,

Jadwal Personil dan Jadwal Penggunaan Alat harus sangat hati-hati dan

harus konsekuen dengan Jadwal masing-masing, agar tidak terdapat

kegiatan yang mundur. Apabila ada kegiatan yang mundur maka semua

kegiatan yang telah disusun tidak akan berjalan sesuai dengan kehendak.

Konsultan akan berusaha memanfaatkan sebaik mungkin waktu yang

disediakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas seperti yang

Page 34: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

34

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

diharapkan, dengan dukungan dari berbagai pihak yang terkait dengan

pekerjaan ini.

A.2. Tanggapan dan Saran Terhadap Personil/Fasilitas Pendukung dari PPK

Uraian mengenai Tenaga Ahli seperti yang disyaratkan dalam KAK, baik

mengenai jenis keahlian, maupun kualifikasi pendidikan, serta pengalaman

personil, menurut Konsultan telah sesuai dengan lingkup kegiatan yang

dituntut dalam studi ini. Dalam hal ini konsultan akan mengusulkan Tenaga

Ahli dengan pendidikan (S1) sesuai bidang keahliannya, bersetifikat sebagai

Tenaga Ahli yang dikeluarkan Asosiasi Keahlian atau Badan/Lembaga yang

berwenang serta memiliki pengalaman sesuai bidang keahlian untuk

menangani pekerjaan sejenis.

Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini, pihak proyek telah

menyediakan fasilitas meliputi :

Pemberian surat pengantar untuk operasional maupun koordinasi dan

dukungan dengan instansi terkait.

Peminjaman referensi yang ada pada proyek.

Pemberian informasi mengenai ketentuan yang berkaitan dengan

pekerjaan Kewajiban Konsultan.

Konsultan menanggapi bahwa kebutuhan akan fasilitas dan peralatan yang

disediakan oleh pihak pemrakarsa pekerjaan sangat erat hubungannya

dengan kelancaran pekerjaan, sehingga tidak ada kendala peralatan dan

fasilitas yang dihadapi oleh pelaksana pekerjaan pada saat pelaksanaan

nantinya.

B. URAIAN PENDEKATAN, METODELOGI DAN PROGRAM KERJA

B.1. UMUM

B.1.1. URAIAN PENDAHULUAN

Koservasi sumber daya air adalah upaya memelihara keberadaan serta

keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air agar senantiasa

tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi

kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan

datang. Konservasi sumber daya air ditunjukan untuk menjaga kelangsungan

Page 35: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

35

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

keberadaan daya dukung, daya tampung, dan fungsi sumber daya air

sehingga masih akan dapat dinikmati keberadaan serta manfaatnya oleh

anak-cucu di masa depan.

Konservasi sumber daya air sebagaimana dimaksud dilakukan melalui

kegiatan perlindungan dan pelestarian sumber air, pengawetan air, serta

pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air dengan mengacu

pada pola pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan pada setiap wilayah

sungai, yang ditunjukan untuk melindungi dan melestarikan sumber air

beserta lingkungan keberadaannya terhadap kerusakan atau gangguan yang

disebabkan oleh daya alam, termasuk kekeringan dan yang disebabkan oleh

tindakan manusia.

Perlindungan dan pelestarian sumber air menurut undang-undang no 7

tahun 2004 dilaksanakan secara vegetatif dan / atau sipil teknis melalui

pendekatan sosial, ekonomi, dan budaya dengan hal-hal sebagai berikut :

a. Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan

air.

b. Pengendalian pemanfaatan sumber daya air.

c. Pengisian air pada sumber daya air

d. Pengaturan prasarana dan sarana sanitasi

e. Perlindungan sumber daya air dalam hubungannya dengan kegiatan

pembangunan dan pemanfaatan lahan pada sumber daya air.

f. Pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu

g. Pengaturan daerah sempadan sumber air.

h. Rehabilitasi hutan dan lahan ; dan / atau pelestarian hutan lindung,

kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam.

Mata air sebagai salah satu bentuk sumber daya air termasuk potensi

wilayah yang harus dikonservasi melalui bentuk-bentuk perlindungan dan

pelestarian sebagaimana disebutkan di atas. Secara budaya, upaya-upaya

perlindungan dan pelestarian sumber daya air oleh masyarakat. Bali telah

dijalankan sejak jaman dahulu sejalan dengan sistem tata nilai yang berlaku

dalam lingkungan masyarakat itu sendiri Bagi masyarakat Bali, lingkungan

mata air merupakan ruang yang disucikan. Selain untuk manfaat pemenuhan

kebutuhan domestik, air dari mata air mempunyai peran sebagai sarana

ritual bagi masyarakat Bali yang beragama Hindu. Oleh karena itu

lingkungan mata air sering disakralkan seehingga terbebas dari berbagai

Page 36: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

36

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

bentuk gangguan manusia. Oleh karena kebutuhan prosesi ritual serta akses

untuk pemenuhan air bersih masyarakat di banjar dimaksud, maka

diperlukan suatu pengembangan situasi dan sekaligus pengamanan

lingkungan sehingga arah pengelolaan yang saat ini dilakukan oleh

masyarakat baik secara individu maupun kolektif dapat dijembatani sejalan

dengan kebutuhab perlindungan dan pelestariannya.

B.1.2. KETERKAITAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Kegiatan Perencanaan Pengamanan Mata Air di Kabupaten Tabanan

memiliki keterkaitan dengan kegiatan/program konservasi sumber daya air

khususnya mata air dan kebutuhan perlindungan dan pelestarian kawasan

yang memiliki nilai kesucian bagi masyarakat.

B.1.3. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

MAKSUD

Secara umum maksud dari pekerjaan ini adalah untuk mempersiapkan

desain penataan lingkungan di sekitar mata air tersebut sehingga dapat

memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat serta keberlanjutan

eksistensinya.

TUJUAN

Adapun tujuan dilaksanakannya pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi kebutuhan bangunan (structure) dan bukan bangunan

(non structure) untuk kegiatan pengamanan mata-mata air yang ada.

b. Membuat usulan/rekomendasi perlakuan teknis/lingkungan/social

untuk mewujudkan fungsi maksimal mata air serta keberlanjutan

eksistensinya.

c. Membuat disain teknik banguna-bangunan penunjang di bidang

pengairan yang diperlukan untuk penataan kawasan

SASARAN

Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:

Page 37: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

37

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

a. Terjaganya fungsi-fungsi dari mata air sebagai penyedia kebutuhan air

bersih ataupun air baku bagi masyarakat dan juga terjaganya fungsinya

dari aspek spiritual keagamaan.

b. Konservasi lingkungan fisik dan nonfisik di sekitar mata air.

B.1.4. BATASAN KEGIATAN

Batasan kegiatan Perencanaan Pengamanan Mata Air di Kabupaten

Tabanan adalah sebagai berikut:

a. Melakukan kajian literatur terhadap peraturan dan data – data

sekunder terkait data – data dan potensi air baku.

b. Mengidentifikasi fungsi dan peran mata air yang distudi bagi

masyarakat sekitarnya

c. Identifikasi kebutuhan prasarana pengamanan dan rencana penataan

mata air tersebut.

d. Rekomendasi teknis dan non teknis untuk rencana penanganan jangka

menengah dan jangka panjang.

e. Menyusun perencanaan detail pengamanan dan penataan mata air

tersebut berdasarkan mendapatkan persetujuan dari lembaga

masyarakat adat setempat.

f. Menyusun rencana anggaran biaya pembangunan.

B.1.5. LOKASI KEGIATAN

Lokasi pelaksanaan kegiatan Perencanaan Pengamanan Mata Air di

Kabupaten Tabanan adalah di :

1. 2 (dua) Mata Air di Desa Bantiran Kecamatan Pupuan.

2. 1 (satu) Mata Air di Desa Sanganan Kecamatan Penebel.

3. 1 (satu) Mata Air di Desa Bongan Kecamatan Tabanan.

4. 1 (satu) Mata Air di Desa Babahan Kecamatan Penebel.

5. 1 (satu) Mata Air di Desa Pupuan Kecamatan Pupuan.

B.2. APRESIASI DAN INOVASI

1. Apresiasi Kualitas Potensi SDA di Bali

Dari sisi kualitas, potensi SDA di Bali mempunyai beban untuk mendukung

penyediaan air pada kualitas yang setara dengan persyaratan masing-masing

sektor, dimana secara umum kelompok domestik mempunyai kriteria

Page 38: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

38

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

kualitas yang paling peka (kualifikasi A dan B) selanjutnya sektor pertanian

(kualifikasi C) dan industri (kualifikasi C dan D, kecuali industri makanan

dan minuman).

Kondisi kualitas sumber-sumber air yang ada di Bali memang telah banyak

mendapat penyelidikan laboratorium melalui berbagai studi yang

dilaksanakan baik oleh Dinas Pekerjaan Umum maupun instansi lainnya.

Beberapa yang dapat dikutip sebagai gambaran umum atas kualitas air baku

tersebut ditampilkan pada Tabel berikut:

Tabel

KUALITAS AIR PADA SUB-SUB SWS DI PROVINSI BALI

No Sub SWS Sumber Air Parameter diKeterangan

Atas ambang

1 03.01.01 - Tukad Badung - COD

pencemaran ini diduga

akibat

- BOD

buangan limbah

rumahtangga

- PO4 industri garmen, pasar,

- Coliform industri rumah makan,

bengkel / pencucian mobil

- Mata air Mumbul - - kualitas A

- Mata air Pacung (Sgh) - - kualitas A

- Air Sumur di Sanur, Kuta, - - kualitas A

Suwung, Nusa Dua, Jimbaran - - kualitas A

Sesetan,Renon, Panjer, - - kualitas A

Lukluk, Mambal - - kualitas A

2 03.01.02 - Mata air Pacung, Gunung - - kualitas A

Sari, Beten Aee, Tegaljaya

Pura Taman

3 03.01.03 - Mata Air Pempatan 1, 2, - - kualitas A

Besi Pujungan

4 03.01.04 - Mata Air Tibutanggang - - kualitas A

Manggis Sari

6 03.01.06 - Mata Air Yeh mekecir, - - kualitas A

Page 39: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

39

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

No Sub SWS Sumber Air Parameter diKeterangan

Atas ambang

Munduk Kemoning

7 03.01.07 - Mata Air Manistutu I, II, III - - kualitas A

11 03.01.11 - Tukad Buleleng - COD

pencemaran ini diduga

akibat

- BOD

buangan limbah

rumahtangga

- PO4 industri garmen, pasar,

- Coliform industri rumah makan,

bengkel / pencucian mobil

15 03.01.15 - Mata Air Ababi - - kualitas A

- Mata Air Yang Soka - - kualitas A

16 03.01.16 - Mata Air Petung - - kualitas A

17 03.01.17 - Mata Air Pura Tirta, Dedari - - kualitas A

Manuk, Anakan Paras - - kualitas A

18 03.01.18 - Mata Air Menggening - - kualitas A

20 03.01.20 - Mata Air Guyangan - - kualitas A

Sumber: Proyek Pengembangan dan Konservasi Sumberdaya Air Provinsi Bali,

2004

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa kualitas air dari sumber-sumber

air yang ada di Provinsi Bali pada umumnya masih termasuk kategori baik.

Hampir keseluruhan sumber-sumber mata air yang ada menunjukkan

kualifikasi A sehingga dapat dikonsumsi untuk kebutuhan rumah tangga

(domestik). Setelah menjadi aliran permukaan, sebagian besar air sungai

mulai mengalami pencemaran, terutama yang disebabkan oleh faktor-faktor

erosi kawasan, pestisida pertanian, maupun drainase rumahtangga. Pada

jenis kualitas air seperti ini, dalam batas-batas tertentu masih dapat

dimanfaatkan kembali oleh sektor pertanian tanpa memerlukan teknologi

perlakuan khusus. Namun beberapa air permukaan yang terdapat di bagian

hilir kota, terutama kota Denpasar dan Singaraja, telah menunjukkan kondisi

yang buruk sebagai akibat fungsi sungai sebagai saluran drainase utama

yang menggelontor berbagai limbah industri yang mengandung bahan-

bahan logam berat (BOD, COD).

Page 40: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

40

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

2. Inovasi Kebutuhan Pengamanan Mata Air

Kawasan Sekitar Mata Air adalah kawasan tertentu di sekitar mata air yang

mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi

mata air. Tujuan perlindungan kawasan ini adalah untuk melindungi mata

air dari kegiatan budidaya yang dapat merusak kualitas air dan kondisi fisik

kawasan sekitarnya.

Sebaran dari Kawasan Sekitar Mata Air terdapat di seluruh wilayah yang

memiliki mata air yang potensi pemanfaatannya dinilai strategis, dengan

radius pengamanan kawasan sekitar mata air minimal 200 meter..

Kawasan-kawasan suci yang dipandang memiliki nilai kesucian oleh umat

Hindu di Bali adalah kawasan pegunungan, danau, campuhan, pantai, laut,

dan mata air.

Radius kesucian campuhan sangat tergantung dari kondisi setempat, namun

pendekatan perlakuan dapat disetarakan dengan sempadan danau yaitu 50

m.

Radius kesucian mata air merupakan radius konservasi atau pengamanan

yang setara dengan kawasan perlindungan setempat untuk mata air, yang

paling sedikit 200 m untuk di luar kawasan permukiman. Sedangkan untuk

radius di dalam permukiman miniman 25 m, atau disesuaikan dengan hasil

kajian berkaitan dengan kondisi setempat.

Arahan zonasi pemanfaatan ruang bagi perlindungan kawasan sekitar

mata air adalah:

- pencegahan dilakukan kegiatan budidaya di sekitar mata air yang dapat

mengganggu fungsi mata air (terutama sebagai sumber air);

- pengendalian kegiatan yang telah ada di sekitar mata air;

- pengembangan mata air untuk kepentingan air minum kemasan

(investasi swasta) harus melalui kajian teknis;

- oleh karena keterbatasan sumber daya air dan kondisi Kabupaten Bangli

yang bergunung dan berbukit diperlukan pemberlakuan insentif bagi

masyarakat yang ikut memelihara dan menjaga kelestarian sumber daya

air bagi masyarakat lainnya.

Page 41: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

41

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

B.3. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODELOGI

A. Pendekatan Perundangan

Beberapa dasar hukum dalam Perencanaan Pengamanan Mata Air di

Kabupaten Tabanan ini adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang

Sumber Daya Air

2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

3. Surat Edaran Bersama Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor

1203/D.II/03/2000 SE-38/A/2000 Tanggal 17 Maret 2000 Tentang

Petunjuk penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk jasa

konsultansi (Biaya Langsung Personil (Remuneration) dan Biaya

Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost).

4. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum no 22/SE/M/2007 tentang

Pedoman Besaran Biaya Personil dalam Penyusunan Harga Perkiraan

Sendiri (HPS) / Rencana Anggaran Biaya (RAB) Paket Pekerjaan

Konsultasi di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum

B. Pendekatan Operasional

Konsultan akan memberikan jasa-jasa teknis secara efesien dan

efektif dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini, dan beberapa

langkah yang dilakukan meliputi :

Organisasi dan Staffing yaitu konsultan wajib mengajukan tim yang

merupakan tenaga ahli yang berkualitas sesuai spesialisasi yang

diperlukan.

Modulus Kerja yaitu semua pekerjaan pengawasan akan ditangani

oleh konsultan dan secara proaktif melakukan konsultasi dan

koordinasi dengan direksi pekerjaan dan instansi terkait untuk

memberikan hasil yang maksimal.

Sistem Komunikasi yaitu Team Leader bertanggung jawab

terhadap aktivitas pengawasan dan hasil pekerjaan secara

keseluruhan serta dalam melaksanakan tugas tetap mengacu pada

standar kerja jasa konsultasi.

Page 42: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

42

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

C. Pendekatan Teknis

Hasil yang baik hanya akan dapat tercapai apabila terdapat

beberapa syarat antara lain :

a. Desain yang benar.

b. Penerapan peraturan standar resmi terkait lainnya.

c. Pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan sejenis.

Penentuan tahapan-tahapan yang jelas dalam mempertimbangan

kondisi lapangan memberikan andil dalam terciptanya kondisi kerja

yang sistematis dan efisien. Dalam pelaksanaan pekerjaan supervisi

shop drawing yang diajukan oleh kontraktor, konsultan akan

mengikuti peraturan-peraturan, kode-kode, dan standar-standar yang

berlaku yang telah tercantum dalam dokumen kontrak atau yang

diterbitkan dan digunakan secara umum di Indonesia.

Standard dan peraturan teknis yang dipergunakan tim Konsultan dalam

pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini pada dasarnya adalah

menggunakan standard yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal

Sumber Daya Air dimana didalam penerapannya disesuaikan dengan

keadaan di lapangan. Pedoman-pedoman lain dari Kementerian

Pekerjaan Umum akan diikuti dan bila memerlukan adanya perubahan,

harus didiskusikan/dibahas bersama serta disetujui secara tertulis oleh

Pemberi Kerja.

D. LINGKUP KEGIATAN

A. Uraian Kegiatan dan Keluaran

Berikut ini uraian kegiatan yang harus dilakukan oleh penyedia jasa

konsultansi sehubungan dengan kualitas hasil yang diharapkan pemberi

pekerjaan;

A.1. Kegiatan Persiapan

A.1.1. Survey Pendahuluan

Survei Pendahuluan (Reconnaissance Survei) yang dilakukan oleh Team

Leader sebagai penanggung jawab pekerjaan bersama Tenaga Ahli yang

Page 43: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

43

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

terlibat. Survei Pendahuluan ini merupakan tahap awal pelaksanaan

pekerjaan dan juga untuk pengenalan lapangan, pengambilan data-data

visual dan data sekunder awal yang digunakan dalam pengecekan

kondisi lokasi.

Keluaran :

Dalam tahap ini juga diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang

mungkin timbul nantinya selama pelaksanaan survei teknis, sehingga

tim survei teknis nantinya akan dapat melakukan persiapan yang lebih

Baik. Selain itu juga untuk melakukan pendekatan pada instansi terkait

sehingga dapat dicapai koordinasi yang optimal.

A.1.2. Rencana Mutu Kontrak (RMK)

Dalam Laporan ini dijelaskan mengenai tujuan pekerjaan, lokasi

pekerjaan, survei lapangan, rencana kerja dan personil yang akan

terlibat, serta daftar simak yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan

pekerjaan nantinya.

Keluaran:

Diperolehnya standar kinerja penyedia jasa, target dan hal-hal baku

yang akan disajikan pada proses dan hasil akhir pelaporan.

A.1.3. Persiapan Administrasi dan Teknis

Merupakan persiapan administrasi surat menyurat inter office, office to

office dan office to owners. Dari administrasi kantor yang tertata dengan

baik memudahkan dalam kontrol pekerjaan secara keseluruhan.

Keluaran :

Diperolehnya proses administrasi yang baik, tertata rapi yang pada

akhirnya menunjang kinerja penyedia jasa.

A.1.4. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sangat diperlukan dalam

mendukung keakuratan hasil analisa secara keseluruhan. Sebagian

besar data sekunder merupakan data historis yang mampu memberikan

informasi proses yang terjadi di lokasi pekerjaan. Beberapa data seperti;

data mata air, kondisi topografi, data klimatologi, data debit sumber

Page 44: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

44

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

mata air baku, Peta Rupa Bumi, Data social ekonomi, dan hasil studi

terdahulu merupakan data-data yang sangat diperlukan.

Keluaran :

Dengan data yang cukup, diharapkan hasil pekerjaan mampu optimal

dansesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Hal ini penting

dipahami mengingat erosi merupakan proses yang terjadi secara

bertahap, dan hal ini tentunya tidak dapat diselesaikan tanpa data

sekunder (historis) yang lengkap.

A.2. Pengumpulan Data Primer

Survei lapangan dilakukan untuk mendapatkan data kondisi dan

permasalahan di lokasi kegiatan,meliputi survey identifikasi mata air

dan permasalahan, identifikasi kebutuhan pengamanan dan penataan

mata air, survey topografi. Beberapa kegiatan survey lapangan antara

lain:

A.2.1. Survei Identifikasi

Survei ini dilakukan untuk pendalaman pemahaman terhadap daerah

rencana studi, perkembangan kawasan dengan konsentrasi kepada

stabilitas fungsi ekologis mata air maupun lokasi konservasi mata air

yang bernilai penting, serta kebutuhan pengamanan mata air. Beberapa

kegiatan yang dilakukan meliputi :

Identifikasi fungsi utama lingkungan mata air dan melakukan

penilaian terhadap posisi perannya saat ini.

Mengidentifikasi fungsi utama kawasan umum daerah studi dan

melakukan proyeksi terhadap persoalan peran sumber air di

kemudian hari.

Melakukan survey dan pemetaan kondisi social budaya dan

lingkungan kawasan.

Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan internal dan

eksternal kawasan, baik fisik maupun non fisik yang berpotensi

mempengaruhi eksistensi sumber mata air serta debit alirannya

dengan melibatkan peran serta tokoh formal dan non-formal (adat)

setempat.

Page 45: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

45

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Identifikasi kebutuhan pengamanan mata air yang menjadi prioritas

penanganan studi berdasarkan hasil survey ataupun usulan masyarakat.

Keluaran :

Data-data mata air yang menjadi prioritas untuk dilakukan

pengamanan dan penanataan.

Data kondisi social budaya dan lingkungan dari sumber mata air

yang akan dipakai sebagai dasar dalam melakukan perencanaan.

Data hasil identifikasi mengenai kebutuhan pengamanan dan

penataan mata air yang direncanakan.

A.2.2. Survey Topografi (Topographic Survey)

Survei ini dilakukan untuk mendapatkan peta situasi lokasi mata air

yang membutuhkan pengamanan dan penataan. Survei ini dilakukan

oleh Tenaga Ahli Geodesi. Lokasi survei adalah lokasi sumber mata air

yang akan direncanakan untuk dilakukan pengamanan dan penataan.

Kegiatan survey topografi meliputi :

1. Pengukuran situasi kawasan sumber mata air dengan luasan

disesuikan dengan kebutuhan perencanaan dengan skala 1 :

2000.

2. Pengukuran penampang melintang dan memanjang pada

rencana bangunan yang diusulkan dan atau spot-spot penting

yang diperlukan.

3. Penggambaran hasil pengukuran disesuaikan dengan

standar/ketentuan yang lazim digunakan.

A.2.3. Survei Mekanika Tanah

Survei Mekanika Tanah yang dilakukan yaitu test sondir dengan tujuan

untuk mendapatkan daya dukung tanah dasar pada lokasi bangunan

penunjang. Pada tiap lokasi bangunan direncanakan dilakukan

pengetesan sebanyak 6 (enam) titik.

Keluaran :

Data daya dukung tanah dasar.

Data karakteristik tanah dasar.

Page 46: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

46

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

A.3. Kegiatan Pengolahan data

A.3.1. Kegiatan Analisa

Berdasarkan hasil survey dan pengumpulan data maka dilakukan

analisa potensi dan pengembangan kawasan sumber mata air untuk

rencana konservasi, pengamanan dan penataannya agar tetap berfungsi

optimal, meliputi :

1) Analisis terhadap potensi/karakteristik kawasan yang dapat

dikembangkan untuk memaksimalkan kemanfaatan mata air bagi

seluruh sector kehidupan pada wilayah yang didukung.

2) Analisa kebutuhan pengamanan berupa alternative prasarana yang

dibutuhkan untuk pengamanan mata air guna meningkatkan fungsi

system kawasan yang diarahkan untuk memaksimalkan fungsi dan

kemanfaatan mata air.

3) Analisis kondisi social budaya dan lingkungan untuk mendukung

penyusunan rencana/Lay Out penataan kawasan untuk

memudahkan akses menuju sumber mata air yang dipergunakan

untuk fungsi kesehatan, konsumtif serta ritual keagamaan. Menyusun

rekomendasi teknis dan non teknis jangka menengah dan jangka

panjang untuk kelanjutan eksistensi mata air yang distudi.

Keluaran :

Gambaran/informasi potensi sumber mata air yang distudi yang

meliputi fungsi dan pemanfaatannya.

Kebutuhan prasarana untuk pengamanan mata air.

Rencana penataan kawasan mata air yang dikaitkan dengan fungsi

dan peran mata air yang bersangkutan.

Rekomendasi teknis dan non teknis untuk rencana penanganan

jangka menengah dan jangka panjang.

A.3.2. Perencanaan Detail

Kegiatan perencanaan detail prasarana untuk pengamanan dan

penataan mata air meliputi :

Page 47: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

47

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1) Menyusun desain teknis prasarana pengamanan lingkungan mata

air yang relevan dengan lingkup pekerjaan yang telah mendapatkan

persetujuan dari lembaga masyarakat adat setempat.

2) Menyusun rencana detail penataan kawasan dan kebutuhan

bangunan penunjang untuk kemudahan akses, meningkatkan

estetika dan meningkatkan fungsi dan peran mata air tersebut.

3) Melakukan penggambaran detail dengan mengacu pada standard

dan ketentuan teknis untuk penggambaran desain.

4) Menyusun kebutuhan biaya konstruksi untuk pembangunan

prasarana pengamanan dan penataan mata air yang distudi.

Keluaran :

Gambar detail prasarana pengaman mata air, serta rencana

penataannya.

Rencana biaya pembangunan yang diperlukan

B.4. METODELOGI DAN TAHAP PELAKSANAN PEKERJAAN

Dengan didasari atas konsistensi pemahaman dan penyampaian tanggapan

Kerangka Acuan Kerja, selanjutnya konsultan membuat usulan inovasi

terhadap penyempurnaan dari KAK serta menyusun pendekatan dan metode

pelaksanaan yang sesuai. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai

dengan harapan dan untuk kelancaran serta terkoordinasinya pelaksanaan

pekerjaan, maka kegiatan yang paling pokok adalah dengan pendekatan

operasional, pendekatan teknis dan penyusunan metodologi pelaksanaan

pekerjaan. Uraian teknis pelaksanaan pekerjaan ini menyangkut urutan dan

jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.

Pendekatan teknis merupakan merupakan pendekatan yang berkaitan

dengan pelaksanaan pekerjaan. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan

pekerjaan, maka harus disusun Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Dimana

bagan ini berisikan tahapan-tahapan pekerjaan yang akan dikerjakan,

sehingga dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan harus

perpatokan pada Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan tersebut.

Untuk pelaksanaan Pekerjaan akan melibatkan tenaga ahli dari berbagai

disiplin ilmu yang berkaitan dengan proyek perencanaan irigasi dan sesuai

dengan ketetapan personil pada Kerangka Acuan Kerja. Untuk

Page 48: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

48

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

memperlancar tugas, pelaksanaan pekerjaan akan didukung oleh fasilitas

penunjang berupa peralatan yang memadai dan sistem kerja yang seefisien

mungkin.

1. Metode Pelaksanaan Pekerjaan

1.1. Kegiatan persiapan

a. Survey Pendahuluan

Persiapan dalam survei pendahuluan adalah kita harus

mengumpulkan dan menganalisa beberapa dokumen dan referensi,

dan mengumpulkan data sebanyak mungkin. Dalam survey

pendahuluan, penyedia jasa harus cermat dalam membaca semua

kondisi fisik dari lokasi pekerjaan. Identifikasi awal ini merupakan

dasar dari semua langkah dan metode survey serta kendala yang

mungkin dihadapi nantinya. Untuk itu kesiapan harus dimiki oleh

tim sebelum berangkat ke lokasi pekerjaan.

Survey Pendahuluan merupakan tahap pengumpulan data yang

dilakukan dengan kunjungan langsung ke lokasi kegiatan dengan

tujuan meliputi :

1) Untuk mendapatkan informasi atau gambaran tentang kondisi dan

potensi sumber air (air sungai, mata air dan air tanah) dilakukan

melalui survei langsung ke lokasi dan informasi dari instansi

terkait.

2) Mengetahui kondisi site dan topografi daerah layanan dilakukan

melalui survei topografi/pengukuran di lokasi pekerjaan untuk

pembuatan skema/lay out penempatan bangunan yang

diperlukan untuk mengamankan mata air.

1.2. Rencana Mutu Kontrak

Sistem Mutu yang Diharapkan

Rencana mutu kontrak desain yang akan dilaksanakan adalah

menggunakan mutu desain dengan melakukan

pemantauan/monitoring setiap tahapan proses pekerjaan desain,

meliputi tanggung jawab manajemen, pencatatan atau recording,

dokumentasi pemeriksaan atau audit, pengendalian atau kontrol,

peninjauan. Dalam rencana mutu desain, sistem mutu yang

Page 49: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

49

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

diharapkan adalah kesesuaian antara proses dan hasil produk sesuai

dengan tujuan yang diharapkan, seperti apa yang tertuang di dalam

Kerangka Acuan Kerja (KAK) dengan hasil yang optimal.

Antara lain adalah dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan

pekerjaan sesuai rencana yang telah dibuat, dengan tertib dan

disiplin.

Pengendalian Proses

Secara cermat dan tertib, pengendalian proses dapat diikuti melalui

Bagan Alir Kegiatan Pokok dan daftar standar prosedur dan Produk

(terlampir).

Spesifikasi Rencana Mutu

Melalui Bagan Alir Kegiatan Pokok, kegiatan yang membutuhkan

pantauan/monitoring yang cukup ketat adalah jenis kegiatan yang

membutuhkan spesifikasi seperti yang disyaratkan di dalam

Kerangka Acuan Kerja (KAK).

Spesifikasi yang disyaratkan tersebut antara lain adalah :

1. Pengadaan personil

2. Pengadaan peralatan

3. Jenis kegiatan yang harus dipenuhi dengan batasan-batasan

toleransi yang diijinkan

1.3. Persiapn Administrasi dan Teknis

Pada Prinsipnya metode pelaksanaan pekerjaan mengacu pada

Kerangka Acuan Kerja (TOR). Sebelum memulai pekerjaan, langkah

awal yang dilakukan adalah melakukan persiapan-persiapan yang

berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan yang meliputi :

Persiapan Administrasi

Mobilisasi personil dan peralatan

Penyusunan metodologi dan rencana kerja

Adapun program kerja meliputi :

Organisasi Pelaksanaan

Bagan Alir Kegiatan (Flow Chart)

Page 50: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

50

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Jadwal Pelaksanaan

Jadwal Personil

Jadwal Peralatan dan Bahan.

Pekerjaan Administrasi dan Teknis yang akan dilaksanakan meliputi

antara lain :

Mobilisasi dan pengadaan tenaga ahli yang dilaksanakan sesuai

dengan jadwal pengerahan tenaga ahli yang diusulkan serta

pengadaan kendaraan dan peralatan lainnya sesuai jadwal

penggunaan peralatan yang diusulkan

Pengumpulan dan mempelajari semua data dan peta yang

berkaitan dengan pekerjaan ini yang meliputi data kependudukan,

data kondisi mata air eksisting, data potensi sumber air, peta

geohidrolog serta data-data kajian yang pernah dilakukan

1.4. Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan semua data hasil pekerjaan yang pernah dilakukan

terkait dengan studi yang dilaksanakan, antara lain :

1. Studi Pengembangan dan Konservasi Sumber Air Bali, Maret

1995.

2. Rencana Pengembangan Daerah yang telah ada dan disusun oleh

Pemerintah Daerah (RUTR Daerah).

Data Hidrologi

Data hidrologi yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan

adalah :

Peta tata guna lahan

Peta Rupa Bumi Skala 1 : 25.000 yang dikeluarkan oleh

BAKORSURTANAL.

Peta Daerah Aliran sungai

Peta Geohidrologi

Data Klimatologi yang mewakili daerah studi

Data hujan dari stasiun hujan yang berapa di sekitar lokasi

pekerjaan

Data debit mata air

Page 51: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

51

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Data Desain

Peta Geologi Regional skala 1 : 250.000

Data Geologi Teknik yang ada

Sosial ekonomi kependudukan dan lingkungan

Data kependudukan dan sosial ekonomi sekitar daerah

studidengan mengumpulkan data sekunder Kecamatan Dalam

Angka yang dikeluarkan oleh Biro Statistik.

Data Administrasi dan Rencana Tata Ruang Wilayah di lokasi

Studi

Survey Hidrometri

Survei hidrometri dilaksanakan untuk mengetahui kondisi

eksising mata air, terutama kondisi karakteristik bahan pencemar

yang terdapat di mata air. Adapun kegiatan ini dilakukan dengan

pengambilan sample air pada setiap titik mata air yang akan

dimanfaatkan sebanyak 2 (dua) sample dengan botol sample

untuk selanjutnya ditest kualitas airnya di laboratorium.

1.5. Pengumpulan Data Primer

Identifikasi Kebutuhan Pengamanan Mata Air

Kawasan Sekitar Mata Air adalah kawasan tertentu di sekitar mata

air yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan

kelestarian fungsi mata air. Tujuan perlindungan kawasan ini adalah

untuk melindungi mata air dari kegiatan budidaya yang dapat

merusak kualitas air dan kondisi fisik kawasan sekitarnya.

Sebaran dari Kawasan Sekitar Mata Air terdapat di seluruh wilayah

yang memiliki mata air yang potensi pemanfaatannya dinilai

strategis, dengan radius pengamanan kawasan sekitar mata air

minimal 200 meter..

Kawasan-kawasan suci yang dipandang memiliki nilai kesucian oleh

umat Hindu di Bali adalah kawasan pegunungan, danau, campuhan,

pantai, laut, dan mata air.

Page 52: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

52

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Radius kesucian campuhan sangat tergantung dari kondisi setempat,

namun pendekatan perlakuan dapat disetarakan dengan sempadan

danau yaitu 50 m.

Radius kesucian mata air merupakan radius konservasi atau

pengamanan yang setara dengan kawasan perlindungan setempat

untuk mata air, yang paling sedikit 200 m untuk di luar kawasan

permukiman. Sedangkan untuk radius di dalam permukiman

miniman 25 m, atau disesuaikan dengan hasil kajian berkaitan

dengan kondisi setempat.

Arahan zonasi pemanfaatan ruang bagi perlindungan kawasan

sekitar mata air adalah:

- pencegahan dilakukan kegiatan budidaya di sekitar mata air

yang dapat mengganggu fungsi mata air (terutama sebagai

sumber air);

- pengendalian kegiatan yang telah ada di sekitar mata air;

- pengembangan mata air untuk kepentingan air minum kemasan

(investasi swasta) harus melalui kajian teknis;

- oleh karena keterbatasan sumber daya air dan kondisi

Kabupaten Bangli yang bergunung dan berbukit diperlukan

pemberlakuan insentif bagi masyarakat yang ikut memelihara

dan menjaga kelestarian sumber daya air bagi masyarakat

lainnya.

1.6. Survey Topografi

1.6.1. Umum

Topografi adalah kegiatan untuk memperoleh pemetaan situasi

darat dari daerah mata air dan alur sungai di lokasi pekerjaan.

Pembuatan peta dengan skala 1 : 1.000 dengan interval kontur 1.0

m dan situasi rinci dengan skala 1: 5.00 dengan interval 0.5 m yang

menggambaran bentuk permukaan tanah berupa situasi dan

ketinggian serta posisi potongan melintang yang ada di areal

rencana perlindungan mata air terhadap abrasi dan erosi dan areal

sekitarnya yang berisi ; garis genangan, peta situasi dekat mata air,

peta ketinggian (topografi) daerah sepanjang mata air, profil tegak

lurus mata air.

Page 53: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

53

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1.6.2. Pelaksanaan Pengukuran

1. Pengukuran Pengikatan

Yaitu pengukuran untuk mendapatkan titik-titik referensi posisi

horisontal dan vertikal.

Peralatan yang digunakan antara lain: Theodolite T2 (untuk posisi

horisontal), Waterpass NAK (untuk posisi vertikal), pita baja 50

meteran, 2 set bak ukur. Metode pelaksanaan sebagaimana

disajikan dalam gambar berikut :

Gambar Ilustrasi proses pengikatan

T.BM = (BT1 – BT2) - KP

dengan :

T.BM = tinggi titik BM terhadap bidang referensi (LLWL)

BT1= bacaan benang tengah rambu muka

BT2 = bacaan benang tengah rambu belakang

KP = koreksi nol palem.

2. Pemasangan Benchmark (BM) Baru

Sebagai titik pengikatan dalam pengukuran topografi perlu dibuat

Benc Mark (BM) baru yang penempatannya disesuaikan dengan

arahan pihak Direksi Pekerjaan. Titik-titik BM baru yang terpasang

BT 1

MSL Z 0

B M

BT 2

T BM

0,0 LLWL KP

0 palem

Page 54: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

54

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

ini mempunyai fungsi untuk menyimpan data koordinat, baik

koordinat (X,Y) maupun elevasi (Z).

Mengingat fungsinya tersebut, patok-patok beton ini diusahakan

ditanam pada tanah yang stabil dan aman. Titik BM baru ini

selanjutnya diberi kode, dibuatkan deskripsi BM yang memuat

sketsa lokasi , nilai koordinat dan elevasi serta foto-foto yang

menunjukkan lokasi dimana BM tersebut dipasang.

3. Pengukuran Poligon

Peralatan yang digunakan adalah: 1 unit Theodolit T2, 1 buah

pita baja 50 m dan 1 set bak ukur.

Dalam pengukuran poligon ada dua unsur yang perlu

diperhatikan, yaitu pengukuran jarak dan pengukuran sudut

jurusan.

4. Pengukuran jarak

Pada pelaksanaan pengukuran jarak biasanya digunakan pita ukur

100m, ketelian pengukuran ini tergantung dari cara pelaksanaan

dan kondisi permukaan tanah yang dikur. Adapun untuk

permukaan tanah/ lahan yang miring cara pengukuran

diilustrasikan pada gambar berikut.

Gambar Pengukuran jarak pada lahan yang miring

5. Pengukuran sudut jurusan

d1

A

d3

JarakAB = d1+d2+d3

B

d2

1

2

Page 55: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

55

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Besarnya sudut jurusan ditentukan berdasarkan hasil pengukuran

sudut mendatar di masing-masing titik poligon, pengukuran sudut

jurusan diilustrasikan pada gambar berikut.

Gambar Pengukuran sudut mendatar

= Ac - AB

dengan :

= sudut mendatar

Ac = bacaan skala horisontal ke target kanan

AB = bacaan skala horisontal ke target kiri

6. Pengukuran azimuth astronimis

Besarnya sudut jurusan ditentukan berdasarkan hasil pengukuran

sudut mendatar di masing-masing titik poligon, pengukuran sudut

jurusan diilustrasikan pada gambar berikut.

Gambar Pengamatan matahari

B

C

A

AB

Ac

matahari

Target

U (geografi)

T

Meredian pengamat

M I T

I M

Page 56: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

56

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

T = M + , atau

T = M + (IT - IM)

dengan:

T = azimuth ke target

M = azimuth ke pusat matahari

IT = bacaan jurusan mendatar ke target

IM = bacaan jurusan mendatar ke matahari

7. Pengukuran sipat datar

Pengukuran sipat datar bertujuan untuk mendapatlkan jaringan

vertical pada kerangka pemetaan:

Adapun peralatan yang diperlukan antara lain: 1 unit waterpass, 1

bh pipa baja 50 m. dan 1 set bak ukur.

Pengukuran waterpass mengikuti ketentuan sebagai berikut:

1) Jalur pengukuran dibagi menjadi beberapa seksi.

2) Tiap seksi dibagi menjadi slag yang genap.

3) Setiap pindah slag rambu muka menjadi rambu belakang dan

rambu belakang menjadi rambu muka.

4) Pengukuran dilakukan double stand pergi pulang, pembacaan

rambu lengkap (Ba, Bt, Bb).

5) Selisih pembacaan stand 1 dengan stand 2 < 2mm.

6) Jarak rambu ke alat maksimum 75 m.

7) Setiap awal dan akhir pengukuran dilakukan pengecekan garis

bidik.

8) Toleransi penutup beda tinggi (T) = (8D)mm. dengan D adalah

jarak antara 2 titik kerangka dasar vertical dalam 1 km.

8. Pengukuran situasi rinci

Pengukuran sipat datar bertujuan untuk mendapatlkan kondisi

situasi secara rinci dari lokasi pengukuran.

Peralatan yang perlukan adalah: 2 unit Theodolite T0, 2 set pita baja

50m dan 2 set bak ukur.

Page 57: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

57

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Metode pelaksanaan pengukuran situasi rinci yaitu dengan cara

Tachymetrio dengan menggunakan alat ukur Theodolite kompas

(T0), dan akan diperoleh data-data:

- Azimuth magnetis,

- Pembacaan benang diafragma (atas, tengah dan bawah)

- Sudut zenith atau sudut miring,

- Tinggi alat ukur.

Spesifikasi pengukuran situasi adalah sebagai berikut:

Metode yang digunakan adalah tachymetry dengan membuat

jalur/ ray, dimana setiap ray kat pada titik-titik polygon

sehingga membentuk jalur polygon dan waterpass terikat

sempurna.

Pembacaan rinci dilakukan menyebar ke seluruh areal yang

dipetakan dengan kerapatan disesuaikan dengan skala peta yang

akan dibuat. Gundukan tanah, bangunan-bangunan penting,

batu-batu besar yang mencolok serta garis genangan air akan

diukur dengan baik.

Setiap ujung dermaga (bila ada) diambil posisinya dan untuk

pengecekan peta, jarak antara ujung-ujung dermaga yang

bersebelahan juga perlu diukur.

9. Buku Ukur

a. Buku ukur harus disediakan khusus untuk penggunaannya.

b. Pengisian buku ukur harus jelas, baik angka yang ditulis dan

hasil pembacaan dengan sketsa yang jelas (ditulis dengan pensil

2 H atau dengan tinta).

c. Tiap buku harus dibuat jurnal hari tanggal pengukuran, nama

juru ukur, nama alat serta setiap hari pengukuran ditutup, dan

bila mulai hari berikutnya harus diberi tanggal.

d. Hitungan polygon dan waterpass dilakukan di lapangan

sehingga memudahkan pengulangan kalau ada kesalahan.

Page 58: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

58

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

10. Penggambaran

a. Penggambaran situasi skala 1 : 2.000 dengan ukuran kertas A1

yang menggambarkan keadaan detail-detail di lapangan yang

lengkap dan jelas seperti antara lain batas-batas bangunann

rumah, tanggul, bangunan air, batas kampung, jembatan, jalan,

saluran air dan lain-lain dengan simbol yang umum dipakai

dalam pemetaan topografi (tidak berwarna).

b. Pada tiap-tiap lembar peta digambarkan keterangan detail.

11. Peralatan

a. Pengukuran polygon dengan theodolit dilengkapi dengan

centering, optic (Wild T 1 atau T 2) atau merek lain yang

setingkat.

b. Pengukuran waterpass dengan Ni 1 (self leveling) atau yang

sederajat.

c. Pita ukur dari baja.

12. Pasangan Patok Beton

a. Semua titik-titik control diletakan pada tempat yang aman,

mudah dicapai untuk ini harus ada persetujuan dari direksi.

b. Semua titik-titik baik dari patok beton maupun dari kayu

dolken harus diberi nomor kode yang sesuai dengan fungsinya.

c. Semua titik-titik beton harus disertakan dalam peta situasi

beserta nomor kodenya yang telah mendapat persetujuan dari

Direksi.

d. Melalui control point dan Bench Mark harus ada pengukuran

penampang melintang.

e. Penanaman patok beton harus cukup dalam dengan ujung yang

menonjol ± 10 cm dari permukaan tanah asli sedang bekas

galian harus dicor dengan beton 1 : 3 : 5.

f. Seandainya di dekat tempat penanaman patok beton ada

bangunan tetap (jembatan, checkdam) maka patok-patok

beton dipindahkan pada bangunan tetap tersebut.

Page 59: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

59

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1.7. Survey Mekanika Tanah (Soil Mechanical Survey)

Maksud dari survey ini adalah untuk mendapatkan data dan sifat-

sifat fisik/mekanika tanah yang akan dipakai dalam pembuatan

rencana teknis rinci bangunan pengamanan mata air.

Kegiatan meliputi :

Penyelidikan sondir sampai kedalaman 4 m atau sampai pada suatu

lapisan keras. Guna pengambilan contoh tanah tidak tergangggu

(undisturbed sample) dilakukan test pit di lokasi sekitar areal yang

akan ditangani dengan dimensi 1,0 x 1,0 x 1,5 m.

Uji penetrasi (penetration test) sampai batas maksimum tekanan

ujung P = 100 kg/cm2 atau sampai pada kedalaman 4 s.d 5 m dengan

pembacaan tekanan ujung setiap kedalaman 0,20 m.

Jumlah titik penyelidikan sondir dengan lokasi penyelidikan

disesuaikan kondisi lapangan dengan persetujuan direksi pekerjaan.

Analisa Data, meliputi :

Dari semua data yang didapat, dilakukan analisa data, baik data

sekunder maupun data primer, seperti :

1. Analisa Hidrolika

Merupakan analisa yang menyangkut sifat-sifat atau karakteristik

aliran air pada suatu media pengalirannya, yang terutama

dipengaruhi oleh kondisi topografi media yang dilalui.

Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kondisi pergerakan air laut

(arus, gelombang dan bathimetri dasar laut) dan pengaliran air pada

muara sungai yang menyangkut kapasitas pengaliran air sungai.

Setelah dilakukan analisa hidrolika akan dapat diidentifikasi daerah-

daerah yang terjadi genangan dan pengaruh pasang surut serta

daerah luapan air banjir muara sungai dan berapa besar volume

luapan dengan acuan data kapasitas sungai yang ada dan analisa

debit banjir dari berbagai kala ulang.

2. Analisa Mekanika Tanah

Lingkup pekerjaan dalam analisa geoteknis ini dibedakan menjadi 2

bagian, yaitu :

Page 60: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

60

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

(a). Analisa Gradasi Butiran (Sieve Analysis)

Pergerakan sedimen (pasir dari pantai dan lanau dari sungai)

pada dasarnya dipengaruhi oleh gaya seret yang diakibatkan

oleh arus dan berat dari butiran tersebut. Untuk itu diperlukan

suatu analisa butiran terhadap beberapa titik yang mewakili

kondisi setempat.

(b). Analisa Daya Dukung Tanah di Rencana Bangunan

Pondasi merupakan bagian terpenting dari suatu struktur

bangunan, untuk itu analisa terhadap daya dukung merupakan

hal yang tidak dapat dilepaskan dari suatu desain bangunan. Uji

Cone Penetration (Sondir Test) merupakan uji yang dilakukan

dalam studi ini untuk menentukan daya dukung tanah di lokasi

pekerjaan.

3. Analisa Profil Muka Air Banjir

Analisa profil muka air banjir diperlukan untuk mengetahui sejauh

mana tinggi muka air banjir yang diperhitungkan terjadi

dibandingkan dengan tebing kiri dan tebing kanan serta kaitannya

dengan gerakan air di mata air.

1.8. Kegiatan Pengolahan Data

1.8.1. Kegiatan Analisa

I. Perhitungan Debit Mata Air

Apabila dalam suatu daerah aliran sungai (DAS) tidak terdapat data

debit histories dari hasil pengukuran yang cukup panjang atau tidak

sama sekali dan untuk membangkitkan data yang mempunyai tujuan

untuk mensimulasi data debit dari data curah hujan yang tersedia,

maka dapat digunakan model FJ. Mock atau NRECA.

A. Perhitungan Debit Mata Air Metode F.J. MOCK

Dr. F.J. Mock (1973) memperkenalkan model sederhana simulasi

keseimbangan air bulanan untuk aliran dari data hujan,

evapotranspirasi dan karakteristik hidrologi daerah pengaliran.

Kriteria perhitungan dan asumsi yang digunakan dalam analisis

diuraikan sebagai berikut :

Page 61: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

61

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

a. Evapotranspirasi Aktual (Ea)

Evapotranspiasi actual dihitung dari Evapotranspirasi

potensial metode Penman (ETo).

Hubungan antara Evapotranspirasi potensial dengan

Evapotranspirasi aktual dihitung dengan rumus :

Ea = ETo - E

E = ETo x (m/20) x (1 – n)

Dimana :

Ea = Evavotranspirasi aktual

Eto = Evapotranspirasi potensial

E = Evapotranspirasi

m = 10 – 40% untuk lahan yang tererosi

n = 30 – 50% untuk lahan pertanian yang diolah

(misalnya sawah atau ladang)

Dalam bulan basah (5 – 8 hari hujan dalam sebulan) faktor m

dianggap konstan, sementara dalam musim hujan (lebih dari 8

hari hujan) setelah musim kemarau, dianggap faktor ini

berkurang 10 – 20 % per bulan.

n = jumlah hari hujan dalam sebulan.

b. Keseimbangan Air di Permukaan Tanah

Air hujan yang mencapai permukaan tanah dapat dirumuskan

sebagai berikut :

S = R – Ea

Bila harga S positif (R > Ea) maka air akan masuk ke dalam

tanah bila kapasitas kelembaban tanah belum terpenuhi, dan

sebaliknya kan melimpas bila kondisi tanah jenuh. Bila harga

Page 62: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

62

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

S negatif (R < Ea), sebagian air tanah akan keluar dan terjadi

kekurangan (defisit). R = curah hujan

Perubahan kandungan air tanah (soil storage) tergantung dari

harga S. Bila harga S negatif maka kapasitas kelembaban

tanah akan berkurang dan bila S positif akan menambah

kekurangan kapasitas kelembaban tanah bulan sebelumnya.

c. Kapasitas Kelembaban tanah (Soil Moisture Capacity)

Perkiraan kapasitas kelembaban tanah awal diperlukan pada

saat dimulainya simulasi dan bearnya tergantung dari kondisi

porositas lapisan tanah atas dari daerah pengaliran. Biasanya

diambil 50 s/d 250 mm, yaitu kapasitas kandungan air dalam

tanah per m3. Jika porositas tanah lapisan atas tersebut makin

besar, maka kapasitas kelembaban tanah akan makin besar

pula.

Bilamana untuk pemakaian model dimulai bulan Januari, yaitu

pertengahan musim hujan, maka tanah dapat dianggap berada

pada kapasitas lapangan (field capacity).

Bilamana untuk pemakaian model dimulai dalam musim

kemarau, akan terdapat kekurangan, dan kelembaban tanah

awal mestinya dibawah kapasitas lapangan.

d. Limpasan dan Penyimpanan Air Tanah (Run Off &

Groundwater Storage)

(i) Koefisien Infiltrasi (i)

Koefisien infiltrasi ditaksir berdasarkan kondisi porositas

tanah dan kemiringan daerah pengaliran. Lahan yang

porous misalnya pasir halus mempunyai iniltrasi lebih

tinggi dibandingkan tanah lempung berat. Lahan yang

terjal dimana air tidak sempat infiltrasi ke dalam tanah

maka koefisien infiltrasi akan kecil. Batasan koefisien

infiltrasi adalah 0 – 1.0.

(ii) Penyimpanan Air Tanah (Groundwater Storage)

Pada permulaan simulasi harus ditentukan penyimpanan

awal (initial storage) yang besarnya tergantung dari

Page 63: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

63

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

kondisi geologi setempat dan waktu, sebagai contoh dalam

daerah pengaliran kecildimana kondisi geologi lapisan

bawah adalah tidak tembus air dan mungkin tidak ada air

di sungai pada musim kemarau, maka penyimpanan air

tanah menjadi nol.

Rumus-rumus yang dipergunakan :

Vn = k . Vn-1 + ½ (1 + k) . In

Vn = volume air tanah bukan ke n

Vn-1 =Volume air tanah ulan ke (n - 1)

k = qt/qo = faktor resesi aliran air tanah (catchment

area recession factor)

qt = Aliran air tanah pada waktu t (bulan ke t)

qo = Aliran air tanah pada awal (bulan ke 0)

In = Infiltasi bulan ke n

Vn = Vn – Vn-1

Vn-1 = perubahan volume aliran air tanah

Faktor resesi air tanah (k) adalah 0 – 1.0. Haga k yang

tinggi akan memberikan resesi yang lambat seperti pada

kondisi geologi lapisan bawah yang sangat lulus air

(permeable).

iii) Limpasan (Run Off)

Aliran dasar :infiltrasi dikurangi perubahan vol. aliran

air dalam tanah.

Limp. langsung : kelebihan air (water surplus) – infiltrasi.

Limpasan :aliran dasar + limpasan langsung.

Debit andalan :aliran sungai dinyatakan dalam m3/bulan

Page 64: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

64

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

B. Perhitungan Debit Mata Air NRECA

Langkah perhitungan mencakup 18 tahap, perhitungan dapat

dilakukan kolom per kolom dari kolom (1) hingga (18) seperti

dibawah ini (Ibnu Kasiro.dkk, 1994 :4.5) :

(1) Nama Bulan Januari sampai Desember (dipakai periode 10

harian)

(2) Nilai hujan harian (Rb) dalam 1 periode

(3) Nilai evapotranspirasi (PET = Penguapan Peluh Potensial)

(4) Nilai tampungan kelengasan awal (W0), nilainya didapat

dengan try and error, dan pada percobaan pertama diambil

600 (mm) di Bulan Januari.

(5) Rasio tampungan tanah (soil storage ratio – Wi) dihitung

dengan rumus :

NOMINALWoWi

NOMINAL = 100 + 0.2 Ra

Ra = hujan tahunan (mm)

(6) Rasio Rb / PET

(7) Rasio AET / PET

AET = Penguapan Peluh Aktual yang diperoleh dengan

Gambar 5.1, nilainya tergantung dari rasio Rb/PET (kolom

6) dan Wi (kolom 5)

(8)

reduksikoefisien x PETx

PETAETAET

Koefisien reduksi diperoleh dari menghitung beda elevasi

sungai hulu sampai as embung (dalam m) dibagi panjang

sungai (km). Adapun nilai koefisien reduksi berdasarkan

kemiringannya adalah sebagai berikut :

Page 65: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

65

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Tabel Nilai Koefisien

Kemiringan (m/km) Koef. reduksi

0 - 50 m/km 0,9

51 - 100 m/km 0,8

101 - 200 m/km 0,6

> 200 m/km 0,4

(9) Neraca air = Rb – AET

(10) Rasio kelebihan kelengasan (excess moisture) yang dapat

diperoleh sebagai berikut :

- Jika neraca air positif, maka rasio tersebut dapat

diperoleh dari Gambar dengan memasukkan nilai

tampungan kelengasan tanah (Wi) di kolom 5.

- Jika neraca air negatif, rasio 0.

(11) Kelebihan kelengasan

= rasio kelebihan kelengasan x neraca air

(12) Perubahan tampungan

= neraca air - kelebihan kelengasan

(13) Tampungan air tanah

= P1 x kelebihan kelengasan

P1 = parameter yang menggambarkan

karakteristik tanah permukaan (kedalaman 0-2 m), nilainya

0,1 – 0,5 tergantung pada sifat lulus air lahan.

P1 = 0.1 bila bersifat kedap air

P1 = 0.5 bila bersifat lulus air

(14) Tampungan air tanah awal yang harus dicoba-coba dengan

nilai awal = 2

(15) Tampungan air tanah akhir

= tampungan air tanah + tampungan air tanah awal

(16) Aliran air tanah

Page 66: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

66

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

= P2 x tampungan air tanah akhir

P2 = parameter seperti P1 tetapi untuk lapisan tanah

dalam (kedalaman 0-10 m)

P2 = 0.9 bila bersifat kedap air

P2 = 0.5 bila bersifat lulus air

(17) Larian langsung (direct run off)

= kelebihan kelengasan - tampungan air tanah

(18) Aliran total

= larian langsung + aliran air tanah

Untuk perhitungan periode berikutnya diperlukan nilai tampungan kelengasan

untuk periode berikutnya dan tampungan air tanah periode berikutnya yang

dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

a. Tampungan kelengasan = tampungan kelengasan periode sebelumnya +

perubahan tampungan

b. Tampungan air tanah = tampungan air tanah periode sebelumnya – aliran

air tanah

Sebagai kontrol di akhir perhitungan, nilai tampungan kelengasan awal

(periode I Januari) harus mendekati tampungan kelengasan akhir (periode

III Bulan Desember). Jika perbedaan antara keduanya cukup jauh (> 200

mm) perhitungan perlu diulang mulai awal periode I Bulan Januari lagi

dengan mengambil nilai tampungan kelengasan awal (Januari) =

tampungan kelengasan periode III Bulan Desember.

1.8.2. Perencanaan Detail

Dari pemahaman terhadap KAK yang ada, maka studi ini terbagi menjadi

dua bagian pokok bahasan, yaitu:

b) Konservasi Bangunan Sipil (Structure)

Pembuatan terasering dengan saluran isi batu kosong

Pembuatan pagar pengamanan lokasi mata air

Normalisasi saluran mata air menuju hilir

Page 67: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

67

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

c) Konservasi Non Structure

o Arahan Penggunaan Lahan

o Konsep Tindakan Konservasi

Penataan Tanaman

B. Konservasi Bangunan Sipil

I. Pembuatan Terasering Dan Saluran Isi Batu Kosong di Sekitar

Lokasi Mata Air

Untuk menanggulangi laju kelongsoran tanah di sekitar mata air ,

dibuat terasering disertai pembuatan saluran dengan isi batu kosong. Hal

ini bertujuan untuk menampung dan mengarahkan aliran air dan juga

sebagai penahan longsoran.

Sedangkan pada bagian sepanjang lereng tebing direncanakan pembuatan

dinding penahan dan drainase saluran terbuka.

Tujuan utama pembuatan terasering adalah untuk mengurangi panjang

dan kemiringan lereng sehingga memperkecil limpasan permukaan.

Disamping itu pembuatan terasering juga memberi kesempatan air untuk

meresap kedalam tanah (infiltrasi), bahkan ada teras yang sengaja

dibangun supaya tanah dapat menyimpan air.

Untuk menghindari agar air aliran permukaan tidak terkumpul pada

sembarang tempat yang akan merusak tanah yang dilaluinya, perlu

dibangun/disiapkan saluran pembuangan. Saluran ini disebut jalan air

(water ways). Jalan air dibangun menurut arah lereng, dan merupakan

saluran pembuang air limpasan permukaan dari saluran diversi, teras dan

sebagainya. Agar air yang mengalir tidak mengkikis dasar saluran, maka

dasar saluran dilengkapi dengan pasangan batuan, lebih murah kalau

ditanami rumput. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa rumput

gajah sangat efektif dalam mempertahankan dasar jalan air/saluran.

(PSLH Unibraw, 1982).

Berdasarkan bentuk dan fungsinya dikenal 3 macam teras yaitu :

a. Teras saluran (channel terrace)

b. Teras bangku atau teras tangga (bench terrace)

c. Teras irigasi/pengairan (irrigation terrace)

Page 68: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

68

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Lereng Asal SALURAN

Lereng Asal

Lereng Asal

Gambar Teras Saluran Nichols

Gambar Teras Saluran Mangum

Gambar Teras Bangku dengan Saluran Isi Batu Kosong

Stabilitas Lereng

Dalam pembuatan terasering untuk menentukan kemiringan lereng tebing

perbaikan, terlebih dahulu dikaji masalah tentang kestabilan suatu lereng.

Dalam analisa stabilitas lereng dengan permukaan gelincir yang diasumsi

sebagai lengkungan lingkaran, maka gaya yang mendorong massa tanah di atas

lengkungan lingkaran yang menahan longsoran.

Page 69: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

69

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Karena gaya dorong dan gaya tahan berbeda sehubungan dengan kedudukan

dan jari-jari lengkungan lingkaran, maka harus dilakukan analisa stabilitas

lereng dengan mengubah-ubah kedudukan dan jari-jari lengkungan lingkaran

untuk beberapa harga dengan coba-coba.

Maka persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Fs =irmenggelinc yang Gaya

Penahan Gaya

Fs = ii

i

Sinα . W) tan. cosα W c.l (

dengan :

c = Angka kohesi bahan yang membentuk dasar setiap irisan bidang

luncur

= Sudut gesekan dalam bahan yang membentuk dasar setiap irisan

bidang luncur ()

l = panjang lengkungan lingkaran

= sudut yang dibuat jari-jari lengkungan lingkaran dan garis vertikal

melalui pusat gaya berat tiap irisan.

W = Beban komponen vertikal yang timbul dari berat setiap irisan bidang

luncur (= . A . cos )

Gambar Lereng pada tanah yang homogen

Bila tanah pondasi beserta lerengnya tidak terdiri dari lapisan homogen

Gambar berikut, maka faktor keamanan dihitung dengan persamaan diatas

dengan menggunakan harga berat dari irisan dan konstanta kekuatan geser dari

tiap lapisan.

Page 70: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

70

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Gambar Lereng pada tanah yang tidak homogen

Bila terdapat aliran rembesan di dalam lereng yang dianggap berbentuk

lengkungan lingkaran Gambar berikut, maka tekanan rembesan dicari dengan

analisa aliran rembesan dan kemudian analisa kemantapan dilakukan dengan

metode tekanan efektif yang memperhitungkan tekanan rembesan. Dengan

tekanan air pori di dasar setiap irisan adalah Ui, faktor keamanan dapat dicari

menggunakan persamaan berikut :

ii

iii

sinα . W) tg)Ucosα W( (c.l

=Fs

Gambar Lereng pada tanah yang memiliki aliran air rembesan yang tetap

Page 71: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

71

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

II. Pembuatan Pelimpah Mata Air Menuju Hilir

Tebal Mercu Pelimpah

Ketebalan mercu pelimpah dapat ditentukan dengan memperhatikan

material dasar sungai, tipe aliran sedimen, dan debit banjir rancangan.

Untuk daerah yang material dasar sungainya terdiri atas pasir, kerikil dan

batu yang tidak besar (biasanya daerah aliran sedimen), tebal peluap

biasanya diambil 1.50 m – 2.50 m. Sedangkan didaerah aliran debris

dimana materi dasar sungai terdiri atas batu kali-batu besar, tebal peluap

diambil 3,00 m-4.00 m.

Lebar Mercu Pelimpah

Lebar dari pelimpah didasarkan pada air tertinggi yang akan terjadi dan

disesuaikan dengan keadaan topografi setempat, terutama harus sesuai

dengan lebar sungai dan keadaan tebing kanan maupun tebing kiri.

Kedalaman Aliran di Atas Mercu Pelimpah

Kedalaman aliran di atas mercu pelimpah dapat dihitung dengan

menngunakan persamaan sebagai berikut:

23

321 h . )2B(3B 2.g . C . 152 Q

dengan :

C = Koefisien pelimpah

Q = Debit rencana

g = Percepatan gravitasi

B1 = Lebar peluap

B2 = Lebar muka air pada peluap

H3 = Tinggi overflow

Tinggi Efektif

Tinggi bangunan utama sangat berpengaruh terhadap kapasitas

tampungan sedimen. Persamaan yang digunakan untuk menentukan tinggi

bangunan utama adalah sebagai berikut:

Hefektif = Lt . (Io-Ip)

dengan:

Lt = Panjang sungai lahar terkendali (m)

Io = Kemiringan dasar sungai asli

Ip = Kemiringan dasar sungai rencana

Page 72: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

72

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

h3

H

Lw X

h1hj

h2

qo

L

Panjang Loncatan Hidrolis

Perhitungan loncatan hidrolis berguna untuk menentukan panjang lantai

sebelah hilir bangunan utama (main dam). Geometri aliran pelimpah dapat

ditentukan dengan pendekatan persamaan sebagai berikut :

Gambar Panjang Loncatan Hidrolis

Maka panjang kolam olakan air sebelah hilir main dam: L = Lw + X dimana :

Lw = 2

1

310 g

h 1/2(H 2V

Vo = 3

0

hq

V1 = 31 hH g 2.

h1 = 1

1

Vq

Fr = 1

1

h . gV

hj = 1Fr . 8 1 2h 21

X = . hj

C. Perhitungan Kontruksi

Potongan melintang konstruksi yang ditinjau diambil yang paling kritis,

yaitu yang memiliki badan bendung tertinggi. Dalam analisis konstruksi

selanjutnya dilakukan peninjauan/analisa:

a. Berat Kontruksi

b. Kondisi banjir penuh sedimen

Page 73: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

73

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Gambar Gaya gaya Yang Bekerja

Berat Sendiri

Berat sendiri dam dapat dihitung dengan rumus :

W = m x A

dimana :

W = berat sendiri

m = berat jenis dam

A = luas penampang

Nilai Parameter setiap jenis bahan bangunan akan berbeda beda, hal ini

salah satunya berkaitan dengan berat jenis bahan bahan bangunan yang

dipakai Tabel Berat Jenis Bahan Bangunan

Tabel

Tabel Berat Jenis Bahan Bangunan

Bahan Bangunan Berat Jenis

(t/m3)

Beton bertulang

Beton biasa, tumbuk

Baja tulangan

Pasangan batu kali

Pasir padat

Air

2,40

2,20

7,85

2,20

2,10

1,00

Page 74: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

74

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Tekanan Hidrostatis

Tekanan hidrostatis dapat dihitung dengan :

P = w x h

Dimana :

P = tekanan hidrostatis

w = berat jenis air

h = tinggi air

Dalam hal ini, Ph = Ph1 + Ph2

Pv = Pv1 + Pv2 + Pv3

Ph = ½ X H2 x w Pv = m x h3 X H x w

Ph = h3 X H x w Pv = b1 x h3 X w

Pv = 1/2 X m H2 x w

Tekanan Sedimen

Pev = tekanan sedimen horisontal

Peh = tekanan sedimen vertikal

Ce = koefisien tekanan tanah

he = tinggi sedimen

Rumus :

Pev = si .he

Peh = Ce .si .he

Page 75: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

75

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Dalam hal ini :

Pev = ½ . m . he2 . si

Peh =½ . he2 . si . Ce

si = s (1 – void ratio)w

void ratio = sa - s

sa

si = berat jenis sedimen dalam air

s = berat jenis sedimen kering

sa =berat jenis sedimen padat

Tinggi sedimen yang tertampung selama waktu pelaksanaan dam perlu

dipertimbangkan.

Pada prakteknya diambil harga seperti di bawah ini :

Ce = 0.3 w = 1.0 – 1.2 t/m3

void ratio = 0.3 – 0.4 s = 1.67 – 1.83t/m3

si = 1.5 – 1.8t/m3

(untuk lapisan yang terdiri dari pasir, kerikil, dan batu)

Tekanan Keatas (Uplift)

Dalam hal ini, U = U1 + U2

U1 = ½ . w . . b2 . (H + h3 + h2)

U2 =b2 . h2 . w

= koefisien tekanan keatas (0.3 – 0.1)

b2 = lebar dasar dam

H = tinggi dam

Rumus :

U =w .A

dimana :

U = tekanan keatas

w = berat jenis air

A = luas diagram tekanan keatas

Page 76: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

76

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

h3 = tinggi overflow

h2 = tinggi muka air di hilir

Tekanan Tanah

1. Tekanan Tanah Aktif (normal)

Tekanan tanah aktif dihitung untuk menghitung stabilitas

konstruksi. Koefisien tekanan aktif dihitung dengan metode

Coulomb sebagai berikut:

Pa = 1/2 . . H2 . Ka

Ka =22

2

)α)δ)cos(θcos(θα)δ).sin(φsin(φδ)(1θ.cos(θcos

θ)(φcos

Dimana :

Pa = tekanan tanah aktif (t/m)

Ka = koefisien tekanan tanah aktif

= berat isi tanah (t/m3)

H = tinggi dinding penahan (m)

= sudut geser dalam dari tanah timbunan ()

= sudut geser antara tanah dan permukaan dinding penahan

(/3 ).

= sudut antara dinding penahan

2. Tekanan Tanah Aktif (gempa)

22

2

)α)θo)cos(θθcos(δα)θoδ).sin(φsin(φθo)(1θθ.cos(δcosθosθo.

θ)θo(φcos Kea

o = tg -1 . K

K = Kh/(1-Kv)

Page 77: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

77

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Kh = Koefisien gempa

= /2

Gambar Distribusi Gaya

3. Tekanan Air

Tekanan air yang diperhitungkan untuk konstruksi adalah sebagai

berikut :

Tekanan Air (kondisi normal)

Pw = 1/2. . H2

Dimana :

Pw = beban tekanan air normal (ton)

= berat jenis air (t/m3)

H = tinggi air (m)

Tekanan Air ( kondisi gempa)

Pd = 7/12 . Kh . . H2

Dimana :

Pd = beban tekanan air dinamis (ton)

Kh = koefisien gempa

= berat jenis air (t/m3)

H = tinggi air (m)

N N

x Pav

Pa

Pa

q +

Page 78: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

78

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Analisa Stabilitas

1. Stabilitas terhadap guling

f =

MhMv

>1,5 (Kondisi Normal)

>1,2 ( Kondisi Gempa)

e = 2/BV

MhMv

< B/6 (Kondisi Norma)

< B/3 (Kondisi gempa)

2. Stabilitas geser

Sf =

HfV .

>1,5 (Kondisi Normal)

> 1,2 (Kondisi gempa)

3. Stabilitas terhadap daya dukung

Untuk e < B/6 12 = )61(Bxex

BxLV

Untuk e > B/6 max = )2/.(3

2eBLx

V

4. Stabilitas terhadap floatation

Sf = U

V >1,5 (Kondisi Normal)

dimana :

Mv = Momen tahan (t.m)

Mh = Momen guling (t.m)

Page 79: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

79

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

V = Beban Vertikal (ton)

H = Beban Horisontal (ton)

U = Uplift (ton)

f = Koefisien geser antara beton dan batuan (0.6)

B = Lebar konstruksi

L = Panjang konstruksi

B.5. PROGRAM KERJA

Program/rencana kerja dibuat berdasarkan ketentuan teknik operasional

yang telah diuraikan oleh Konsultan di dalam “Pendekatan dan Metodologi”

pada sub bab sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan tahap penyusunan

laporan, keluaran dan kegiatan pembahasan.

Tahap Penyusunan Laporan

A. Laporan Bulanan

Laporan ini disajikan pada setiap akhir bulan, dibuat dalam Bahasa

Indonesia dilengkapi dengan lampiran sebagai berikut :

1. Pengantar Konsultan

2. Salinan/fotocopy sertifikat pembayaran bulanan

3. Progress fisik, keuangan dan catatan masalah yang terjadi serta

pemecahannya

4. Personal yang aktif dan penggantian personal yang dilakukan Laporan

bulanan dicetak masing-masing 5 (lima) eksemplar pada tiap laporan

bulanan.

B. Laporan Pendahuluan

Laporan ini menguraikan rencana kerja, uraian kondisi awal daerah studi

berdasarkan data sekunder dan hasil orientasi awal ke lapangan. Laporan

harus disajikan pada akhir minggu ke 4 (empat) bulan ke 1 (satu) setelah

terbitnya Surat Perjanjian Kontrak dari Pejabat Pembuat Komitmen

Perencanaan dan program (PPK). Laporan pendahuluan dicetak sebanyak 5

(lima) eksemplar.

Page 80: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

80

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

C. Laporan Akhir (Final Report)

Laporan Akhir (Laporan Utama) merupakan dokumen laporan paripurna

dari seluruh pelaksanaan perencanaan. Laporan akhir ini diserahkan

selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum berakhirnya kontrak dan

dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan untuk didiskusikan dengan direksi,

pemilik kerja dan pihak-pihak yang terkait dengan rencana ini.

D. Laporan lainnya :

1. Laporan Survey Topografi, 5 (lima) buku laporan.

2. Laporan Nota Desain, 5 (lima) buku laporan.

3. Laporan BOQ dan RAB, 5 (lima) buku laporan.

4. Laporan Spesifikasi Teknis, 5 (lima) buku laporan.

5. Soft copy / CD file 2 (dua) set

6. Gambar Desain ukuran A3, 5 (lima) buku laporan.

7. Dokumentasi Pekerjaan 1 (satu) album

Page 81: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

81

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pengolahan Data

Tidak

ya

ya

Tidak

DataCukup ?

Konsep Rencana

Ok?

Perencanaan Detail

Desain Teknis Pengamanan

Rencana Detail Penataan Kawasan

Rencana

Penggambaran Detail

Pelaporan

Penyusunan Kebutuhan Biaya

Selesai

LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN AKHIR

Survey

M u l a i

Persiapan a. Survey Pendahuluanb. Pengumpulan Data Primer & Sekunder c. Penyusunan RMKd. Persiapan Administrasi Teknis

Survei Indentif ikasi

Survey Topograf i

Survei Mekanika Tanah

Analisa Potensi Kawasan Rencana

Analisa Kondisi Sosial Budaya dan Lingkungan

Analisa Kebutuhan Pengamanan dan

Penataan

Page 82: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

82

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

G. ORGANISASI DAN PERSONIL

Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan menyediakan dan

menugaskan beberapa Tenaga Ahli sesuai dengan yang dibutuhkan dalam

Kerangka Acuan Kerja (KAK). Tenaga Ahli yang akan ditugaskan tersebut

dikoornidir oleh seorang Team Leader yang memiliki kemampuan dalam

koordinasi dan komunikasi dengan pihak pengguna jasa, instansi teknis

terkait dan Tenaga Ahli lainnya. Adapun Tenaga Ahli yang diusulkan dalam

pelaksanaan studi ini telah memilki kualifikasi pendidikan, pengalaman

dibidang penanganan pekerjaan sejenis. Masing-masing Tenaga Ahli

tersebut memilki tugas dan tanggung-jawab masing-masing sesuai dengan

bidang keahliannya.

Kualifikasi dan jumlah Tenaga Ahli yang disediakan oleh penyedia jasa untuk

menangani pekerjaan ini sesuai dengan KAK dengan tugas dan tanggung

jawab sebagai berikut :

1. Profesional Staff

1) Ketua Tim / Team Leader

Kualifikasi Akademis

Seorang Sarjana Teknik Sipil atau Sarjana Pengairan (S1), Pengalaman

minimal 6 (enam) tahun dan memiliki SKA Ahli Perencana Sumber Daya

Air. Ketua Tim memiliki pengalaman dalam bidang pengembangan

sumber daya air, perencanaan bangunan air, penyusunan program

penanganan pengelolaan sumber air secara terpadu dan dampak yang

terkait dengan pembangunan pengairan secara umum.

mengkoordinir dan ikut dalam seluruh kegiatan pekerjaan Tim

Konsultan

memeriksa pekerjaan yang ditugaskan

mengadakan hubungan dengan pemberi kerja dan instansi lain yang

terkait

menyusun jadwal waktu kerja aktual para tenaga ahli dalam

pelaksanaan pekerjaan,

bertanggung jawab terhadap seluruh hasil pekerjaan studi dan

laporan yang disajikan kepada pemberi kerja. Ditugaskan selama 5

(lima) bulan atau sesuai dengan kebutuhan, dan dibutuhkan 1 (satu)

orang.

Page 83: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

83

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

2)Ahli Desain dan Struktur

Ahli Disain/ Struktur adalah seorang sarjana Teknik Sipil/ Sarjana

Pengairan yang berpengalaman di bidang perencanaan struktur di

lingkungan keairan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. Ahli Disain/

Struktur bertanggung jawab terhadap analisis dan perencanaan disain

bangunan di lingkungan mata air obyek.

3)Ahli Geodesi

Seorang Sarjana Teknik Geodesi (S1). Pengalaman minimal 4 tahun

dibidang

menyusun rencana investigasi situasi medan kerja pada rencana lokasi

studi,

mengkoordinir pelaksanaan survei topografi dan pemetaan,

menyusun laporan topografi dan penggambaran,

Seorang Sarjana Geodesi (S1) dengan pengalaman minimal 5 (lima)

tahun dibidang survey topografi, bathimetri yang bertanggung jawab

terhadap penyusunan rencana kerja survey, memonitoring pelaksanaan

pengukuran dilapangan dan penyusunan pengukuran.

4) Ahli Lingkungan

Ahli Lingkungan adalah seorang sarjana Teknik Lingkungan yang

berpengalaman di bidang perencanaan detail kawasan sekurang-kurangnya

5 (lima) tahun. Ahli Lingkungan bertanggung jawab terhadapkajian

lingkungan dan perencanaan konservasi.

2. Sub Profesional Staff

Tenaga sub profesional sebagai tenaga pendukung yang mencakup tenaga

surveyor dengan jumlah, tingkat keahlian dan keterampilan sebagai berikut :

a. Surveyor Topografi

Seorang Diploma Teknik Sipil (S1) atau STM. Melakukan survey dan

pengukuran. Ditugaskan selama 2 (dua) bulan atau sesuai dengan

kebutuhan, dan dibutuhkan 1 (satu) orang.

Page 84: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

84

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

b. Draftman/Juru Gambar

Tenaga yang berpendidikan minimal STM/SMK dan berpengalaman

dalam penggambaran desain-desain serta detail-detail perencanaan

wilayah dan perencanaan bangunan penunjang lainnya.

3. Tenaga Pendukung

Selain personil-personil tersebut, dalam pelaksanaan pekerjaan konsultan

juga menggunakan supporting staff untuk membantu kelancaran pekerjaan,

seperti :

a. Tenaga Administrasi/Keuangan

Seorang Sarjana Ekonomi (S1) atau D3 Ekonomi.

Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan administrasi

dan keuangan, seperti membuat, mengirim dan mengarsip surat serta

mencatat pengeluaran keuangan selama kegiatan.

Administrasi keuangan juga merangkap sebagai operator komputer.

Ditugaskan selama 5 (lima) bulan atau sesuai dengan kebutuhan, dan

dibutuhkan 1 (satu) orang.

b. Operator Komputer

Tenaga yang berpendidikan minimal SMA dan mampu mengoperasikan

komputer.

c. Tenaga bantu lapangan

Tenaga pekerja kasar untuk membantu pelaksanaan pekerjaan

dilapangan.

Untuk memperjelas alur koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan ini, maka

dibuat bagan organisasi pelaksana agar pelaksanaan pekerjaan berjalan

sesuai KAK. Disamping itu konsultan juga menyadari adanya mekanisme

kontrol terhadap proses dan hasil dari pekerjaan konsultan.

Bagan ini menggambarkan hubungan koordinasi antara pengguna jasa dan

penyedia jasa serta masing-masing Tim Konsultan. Dalam struktur

organisasi pelaksana pekerjaan yang melibatkan beberapa tenaga

profesional, tenaga sub profesional dan tenaga penunjang dengan tugas dan

tanggung jawab masing-masing sesuai dengan bidang keahliannya. Bagan

organisasi untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksudkan untuk membuat jalur

koordinasi untuk semua personil pelaksana.

Page 85: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

85

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Untuk mendapatkan hasil yang baik maka diperlukan hubungan timbal balik

antara Team Leader dan Direksi Pekerjaan, dan bila konsultan perlu data-

data dari instansi lain, maka dengan seijin Direksi dan pemberi tugas, akan

menghubungi instansi tersebut.

Adapun Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan dapat dilihat pada Gambar

B.12.

Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum

Bidang Sumber Daya Air Dinas PU Provinsi

CV.TRI MATRA DISAIN

Team Leader Ir. I Made Hartajaya

Perencanaan Pengamanan Mata Air di Kabupaten Tabanan

Profesional Staff 1. Ahli Geodesi (Ni Luh Sumayanti,ST) 2. Ahli Desain/struktur (Ir. I Wayan Diasa) 3. Ahli Lingkungan (Dewi Dwirianti,ST)

TIM TEKNIS

PPK Perencanaan dan Program

Sub Profesional Staff 1. Surveyor (to be name) 2. Draftman (to be name)

Tenaga Pendukung 1. Tenaga Administrasi/Keuangan (to be name) 2. Operator Komputer (to be name) 3. Tenaga Bantu Lapangan (to be name)

Page 86: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

86

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

C. JADWAL PELKASANAAN PEKERJAAN

Jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan “Perencanaan

Pengamanan Mata Air Di Kabupaten Tabanan” ini sesuai KAK adalah 150

(seratus lima puluh) hari kalender. Bab ini akan menguraikan tahapan pekerjaan

dan jangka waktu yang dibutuhkan dalam melaksanakan tiap tahapan pekerjaan.

Dalam melaksanakan pekerjaan ini, konsultan akan menyusun jadwal

pelaksanaan pekerjaan berdasarkan lingkup pekerjaan dan waktu pelaksanaan

pekerjaan. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai

dengan mutu pekerjaan yang diharapkan KAK dan dengan waktu yang tersedia serta

kelancaran serta terkoordinasinya pelaksanaan pekerjaan. Jadwal pelaksanaan

pekerjaan menyangkut urutan dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dengan

alokasi waktu yang disediakan.

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, alokasi waktu untuk pelaksanaan

pekerjaan ini adalah selama 5 (lima) bulan. Agar pelaksanaan pekerjaan ini tepat

waktu, maka dibutuhkan jadwal pelaksanaan yang disusun secara cermat. Jadwal

pelaksanaan pekerjaan merupakan jadwal yang mengatur kapan suatu kegiatan

harus dilaksanakan dan harus selesai sehingga waktu pelaksanaan yang diberikan

dapat tercapai dengan tidak mengurangi mutu teknisnya. Jadwal pelaksanaan

pekerjaan ini telah disesuaikan dengan bagan alir pelaksanaan pekerjaan dan item-

item pekerjaan sesuai dengan yang disyaratkan dalam KAK. Secara rinci Jadwal

Pelaksanaan Pekerjaan disajikan pada Tabel C.1.

Page 87: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

87

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

A. Survey PendahuluanC. Penyusunan RMKB. Pengumpulan Data Primer dan SekunderC. Persiapan Administrasi Teknis

A. Survey Identifikasi Lokasi StudiB. Survey TopografiC. Survey Mekanika Tanah

A. Kegiatan Analisa1. Analisa Potensi/Karakteristik Kawasan2. Analisa Kebutuhan Pengamanan3. Anallisa Kondisi Sosial Budaya dan Lingkungan

B. Perencanaan Detail1. Penyusunan Desain Teknis Pengamanan2. Penyusunan Rencana Detail Penataan Kawasan3. Penggambaran Detail4. Penyusunan Kebutuhan Biaya

No.

2. Laporan Survey Topografi

1. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN KOORDINASI

2. PEKERJAAN SURVEY

4. Laporan BOQ dan RAB

B. LAPORAN PENDAHULUAN A. LAPORAN BULANAN

III

8. Dokumentasi Pekerjaan 7. CD File Laporan

1. Laporan Utama

Kegiatan

I. RINCIAN PEKERJAAN

KetIII

C. LAPORAN AKHIR

6. Gambar A3

Bulan KeVIV

2. PENGOLAHAN DATA

3. Laporan Nota Desain

5. Laporan Spesifikasi Teknik

II. KELUARAN

TABEL C.1.

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Perencanaan Pengamanan Mata Air di Kabupaten Tabanan

Page 88: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

88

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

D. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN

Tenaga ahli yang berkompeten merupakan unsur penting yang diperlukan

dalam melaksanakan pekerjaan “Perencanaan Pengamanan Mata Air di

Kabupaten Tabanan”. Untuk itu konsultan harus menyiapkan tenaga profesional

dalam jumlah yang cukup dan memenuhi persyaratan yang ditinjau dari lingkup

proyek maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. Tenaga profesional yang dimaksud

adalah personel berlatar belakang pendidikan Sarjana (S1) baik untuk Ketua Tim

maupun Tenaga Ahli lainnya. Selain itu juga dibantu oleh beberapa staf pendukung

yang dimaksudkan untuk membantu kelancaran tugas-tugas team leader dan tenaga

ahli lainnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan Perencanaan Pengamanan Mata Air di

Kabupaten Tabanan ini dibutuhkan personil yang memiliki kompetensi pada

bidangnya meliputi :

1. Profesional Staff

a. Ketua Tim / Team Leader

Kualifikasi Akademis

Seorang Sarjana Teknik Sipil atau Sarjana Pengairan (S1), Pengalaman minimal 6

(enam) tahun dan memiliki SKA Ahli Perencana Sumber Daya Air. Ketua Tim

memiliki pengalaman dalam bidang pengembangan sumber daya air, perencanaan

bangunan air, penyusunan program penanganan pengelolaan sumber air secara

terpadu dan dampak yang terkait dengan pembangunan pengairan secara umum.

mengkoordinir dan ikut dalam seluruh kegiatan pekerjaan Tim Konsultan

memeriksa pekerjaan yang ditugaskan

mengadakan hubungan dengan pemberi kerja dan instansi lain yang terkait

menyusun jadwal waktu kerja aktual para tenaga ahli dalam pelaksanaan

pekerjaan,

bertanggung jawab terhadap seluruh hasil pekerjaan studi dan laporan yang

disajikan kepada pemberi kerja. Ditugaskan selama 5 (lima) bulan atau sesuai

dengan kebutuhan, dan dibutuhkan 1 (satu) orang.

b. Ahli Desain dan Struktur

Ahli Disain/ Struktur adalah seorang sarjana Teknik Sipil/ Sarjana Pengairan yang

berpengalaman di bidang perencanaan struktur di lingkungan keairan sekurang-

Page 89: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

89

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

kurangnya 5 (lima) tahun. Ahli Disain/ Struktur bertanggung jawab terhadap

analisis dan perencanaan disain bangunan di lingkungan mata air obyek.

c. Ahli Geodesi

Seorang Sarjana Teknik Geodesi (S1). Pengalaman minimal 4 tahun dibidang

menyusun rencana investigasi situasi medan kerja pada rencana lokasi studi,

mengkoordinir pelaksanaan survei topografi dan pemetaan,

menyusun laporan topografi dan penggambaran,

Seorang Sarjana Geodesi (S1) dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidang

survey topografi, bathimetri yang bertanggung jawab terhadap penyusunan

rencana kerja survey, memonitoring pelaksanaan pengukuran dilapangan dan

penyusunan pengukuran.

d. Ahli Lingkungan

Ahli Lingkungan adalah seorang sarjana Teknik Lingkungan yang berpengalaman di

bidang perencanaan detail kawasan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. Ahli

Lingkungan bertanggung jawab terhadapkajian lingkungan dan perencanaan

konservasi.

2. Sub Profesional Staff

Tenaga sub profesional sebagai tenaga pendukung yang mencakup tenaga surveyor

dengan jumlah, tingkat keahlian dan keterampilan sebagai berikut :

a. Surveyor Topografi

Seorang Diploma Teknik Sipil (S1) atau STM. Melakukan survey dan

pengukuran. Ditugaskan selama 2 (dua) bulan atau sesuai dengan kebutuhan,

dan dibutuhkan 1 (satu) orang.

b. Draftman/Juru Gambar

Tenaga yang berpendidikan minimal STM/SMK dan berpengalaman dalam

penggambaran desain-desain serta detail-detail perencanaan wilayah dan

perencanaan bangunan penunjang lainnya.

3. Tenaga Pendukung

Selain personil-personil tersebut, dalam pelaksanaan pekerjaan konsultan juga

menggunakan supporting staff untuk membantu kelancaran pekerjaan, seperti :

Page 90: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

90

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

a. Tenaga Administrasi/Keuangan

Seorang Sarjana Ekonomi (S1) atau D3 Ekonomi.

Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan administrasi dan

keuangan, seperti membuat, mengirim dan mengarsip surat serta mencatat

pengeluaran keuangan selama kegiatan.

Administrasi keuangan juga merangkap sebagai operator komputer.

Ditugaskan selama 5 (lima) bulan atau sesuai dengan kebutuhan, dan

dibutuhkan 1 (satu) orang.

b. Operator Komputer

Tenaga yang berpendidikan minimal SMA dan mampu mengoperasikan

komputer.

c. Tenaga bantu lapangan

Tenaga pekerja kasar untuk membantu pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

Komposisi tim dan penugasannya secara lebih rinci diuraikan dalam Tabel D.1.

Page 91: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

91

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

A

1 Ir. I Made Hartajaya CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Ahli Perencanaan Sumber Daya Air

Team Leader

• mengkoordinir dan ikut dalam seluruh kegiatan pekerjaan Tim Konsultan• memeriksa pekerjaan yang ditugaskan• mengadakan hubungan dengan pemberi kerja dan instansi lain yang terkait• menyusun jadwal waktu kerja aktual para tenaga ahli dalam pelaksanaan

2 Ni Luh Sumayanti,ST CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Ahli Geodesi Ahli Geodesi

• menyusun rencana investigasi situasi medan kerja pada rencana lokasi studi,• mengkoordinir pelaksanaan survei topografi dan pemetaan,• menyusun laporan topografi dan penggambaran,

3 Ir. I Wayan Diasa CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Ahli Desain/Struktur Ahli Desain/Struktur

• menyusun rencana investigasi situasi medan kerja pada rencana lokasi studi,• melaksanakan kontrol kualitas dan melakukan penelitian kondisi tanah di lokasi,

4 Dewi Dwirianti,ST CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Ahli Lingkungan Ahli Lingkungan

• pengumpulan dan analisis data banguna fisik,• bersama-sama dengan team leader dan tenaga ahli lainnya menyusun konsep yang berkenaan dengan pengamanan dan penataan mata air.

B Sub Profesional Staff

1 To Be Name CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Operator AutoCad Draftman Membantu dalam pelaksanaan penggambaran desain detail konstruksi bangunan pengaman pantai.

2 To Be Name CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Ahli Pengukuran Topografi Surveyor Topografi Melakukan pengukuran topografi dan menyusun laporan topografi

C Tenaga Pendukung

1 To Be Name CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Operator Komputer Operator Komputer Bertugas memabantu dalam kegiatan input data

2 To Be Name CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Tenaga Bantu Lapangan Tenaga Bantu Lapangan Bertugas memabantu dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan

3 To Be Name CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Tenaga Bantu Lapangan Tenaga Bantu LapanganBertugas memabantu dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan

4 To Be Name CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Kesekretariatan Administrasi dan Keuangan

Bertugas mengatur keuangan, mengurus administrasi kantor dan berhubungan langsung dengan penyedia jasa dalam hubungannya dengan penyelesaian administrasi proyek.

URAIAN PEKERJAAN

Profesional Staff

NO. NAMA PERSONIL PERUSAHAANTENAGA AHLI LOKAL/ASING LINGKUP KEAHLIAN POSISI DIUSULKAN

Tabel D.1. Komposisi Tim

Page 92: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

92

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

E. JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Berdasarkan pengalaman konsultan dalam melaksanakan pekerjaan-

pekerjaan sejenis, diperlukan pengaturan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Hubungan

kerjasama antar personil, serta koordinasi pelaksanaan pekerjaan berperan penting

dalam menghasilkan kualitas kerja yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu,

diperlukan pula pengaturan jadwal pelaksanaan penugasan personil dan sampai

sejauh mana keterlibatan masing-masing personil terhadap kegiatan pekerjaan ini,

agar dapat dicapai suatu pola tata koordinasi pelaksanaan pekerjaan secara baik.

Dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Pengamanan Mata

Air di Kabupaten Tabanan mobilisasi tenaga profesional oleh pihak konsultan

dengan berbagai disiplin ilmu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dalam

kegiatan ini nantinya. Selain itu, tim konsultan juga akan memobilisasi tenaga

pendukung, yang akan mendukung tenaga profesional dalam melaksanakan

tugasnya. Oleh karena itu, kebutuhan mobilisasi tenaga penunjang akan selalu

memperimbangkan kebutuhan tenaga profesional.

Pemberi kerja senantiasa akan memberikan instruksi/perintah kerja, serta

menyetujui hasil pekerjaan yang dihasilkan konsultan. Untuk itu, penugasan

Personil Tim Konsultan disusun berdasarkan jenis dan macam pekerjaan yang

tersurat didalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Tim didukung sepenuhnya oleh

semua fungsional dari CV. TRI MATRA DISAIN.

Berikut ini, untuk lebih jelasnya dipaparkan dalam Tabel Jadwal Penugasan

Personil tim konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan dan nama personil tenaga

profesional yang terlibat secara langsung dalam kegiatan ini.

Page 93: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

93

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Tabel E.1. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I.

1 Ir. I Made Hartajaya Ketua Tim (Team Leader) 54

2 Ni Luh Sumayanti,ST Ahli Geodesi 4

3 Ir. I Wayan Diasa Ahli Desain/Struktur 4

4 Dewi Dwiriati,ST Ahli Lingkungan 3

20

II

1 To Be Name Surveyor Topografi 3.5

2 To Be Name Draftman 4.5

8

II

1 To Be Name Tenaga Bantu Lapangan 1.5

2 To Be Name Tenaga Bantu Lapangan 1.5

3 To Be Name Administrasi dan Keuangan 5

4 To Be Name Operator Komputer 5

Sub Total

Sub Total

No. Nama Personil I IIBulan Ke

VJabatan Yang Diusulkan Orang/BulanIII

PROFESIONAL STAFF

TENAGA PENDUKUNG

IV

SUB PROFESIONAL STAFF

Page 94: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

94

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

F. FASILITAS PENDUKUNG

F.1. Umum

Dalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan Pengamanan Mata Air di

Kabupaten Tabanan ini, Konsultan menggunakan fasilitas dan sarana

pendukung yang diperlukan sebagai pendukung dalam pelaksanaan

pekerjaan tersebut, yang pada dasarnya telah disesuaikan dengan

persyaratan yang tertuang dalam kerangka acuan kerja.

Uraian mengenai fasilitas dan sarana yang digunakan oleh Konsultan dalam

pelaksanaan pekerjaan ini disajikan pada sebagai berikut.

F.2. Fasilitas dan Sarana Yang Digunakan

Konsultan akan menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk

menunjang pekerjaan ini, yang meliputi antara lain :

1. Kantor/studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk

pelaksanaan pekerjaan seperti : komputer, peralatan gambar, peralatan

tulis dan barang-barang yang habis masa pakainya.

2. Alat/biaya mobilisasi dan demobilisasi Tenaga Ahli dan pendukungnya

dari dan ke lapangan.

3. Peralatan/instrumen pengukuran yang memenuhi standar presisi yang

diperlukan dan telah direkomendasikan oleh Direksi Pekerjaan.

4. Biaya akomodasi, perjalanan dinas serta penginapan untuk pelaksanaan

survey.

5. Fasilitas transportasi termasuk roda 4 (empat) yang layak untuk survey

lapangan beserta pengemudinya.

6. Fasilitas transportasi termasuk roda 2 (dua) yang layak untuk survey

lapangan.

7. Biaya pengadaan tenaga harian dan pembantu, pembuatan serta

pemasangan titik tetap yang diperlukan oleh Konsultan dalam

pelaksanaan pekerjaan.

8. Menyediakan keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan

lapangan di lokasi proyek.

Page 95: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

95

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Kapasitas atau Merk dan Tahun Kondisi Lokasi Bukti

O utput Saat Ini Tipe Pembuatan Baik/Rusak Saat Ini Kepemilikan

A. Peralatan Kantor

1 Meja Kerja+Kursi 10 - Lokal 1996 Baik Denpasar Milik Pribadi

2 OHP Media Stal 1 - 3 M 2003 Baik Denpasar Milik Pribadi

3 Laptop 2 5 GB Toshiba 2003 Baik Denpasar Milik Pribadi

4 Komputer 8 X GB Intel P4 64 MB 2005 Baik Denpasar Milik Pribadi

5 Printer 4 30 lbr/mnt Deskjet 1280 2005 Baik Denpasar Milik Pribadi

6 Scanner 1 - Umax Astra 2005 Baik Denpasar Milik Pribadi

7 Telepon+Fax 1 - Panasonic 2000 Baik Denpasar Milik Pribadi

B. Peralatan Penunjang

1 Kamera 2 - Fuji 2006 Baik Denpasar Milik Pribadi

2 Meja Gambar 2 - Mutoh EY 2000 Baik Denpasar Milik Pribadi

3 Kalkulator 2 - Casio FX 3600 2004 Baik Denpasar Milik Pribadi

C Peralatan Lapangan

1 Alat Ukur Theodolithe 1 - - - Baik Denpasar Milik Pribadi

2 Alat Ukur Waterpass 1 - - - Baik Denpasar Milik Pribadi

3 Pengukur Debit 1 - - - Baik Denpasar Milik Pribadi

4 Patok Kayu 53 - - - Baik Denpasar Milik Pribadi

5 Patok BM 11 - - - Baik Denpasar Milik Pribadi

6 Patok CP 25 - - - Baik Denpasar Milik Pribadi

3 Alat Sondir 1 - - - Baik Denpasar Milik Pribadi

D Transportasi

1 Kendaraan roda 4 - 1 1 - - - Baik Denpasar Milik Pribadi

3 Kendaraan roda 2 - 1 1 - - - Baik Denpasar Milik Pribadi

NO . Jenis Peralatan/Perlengkapan JUMLAH

b. Kantor Konsultan

Untuk kelancaran kegiatan pekerjaan pihak konsultan telah menyiapkan

kantor yang permanen di Denpasar sehingga memudahkan Team Konsultan

berkoordinasi dengan pemberi pekerjaan dan setiap saat dapat

asistensi/diskusi dalam penyelesaian pekerjaan. Disamping itu diharapkan

nantinya setelah selesai pekerjaan pihak pemberi pekerjaan mudah

menghubungi konsultan.

c. Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk setiap pekerjaan disesuaikan dengan

kebutuhan masing-masing kegiatan, tergantung dari volume dan kapasitas

alat. Adapun volume dan kapasitas alat dari masing-masing pekerjaan tersaji

pada Tabel F.1 Daftar Peralatan.

Tabel F.1. Daftar Peralatan

Page 96: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

96

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

d. Jadwal Peralatan

Jadwal peralatan untuk pekerjaan akan disesuaikan dengan waktu

pemakaian, dan jadwal peralatan ini berkaitan dengan schedule pelaksanaan

dan personil untuk pelaksanaan seluruh kegiatan. Jadwal peralatan dan

volume serta waktu pemakaian tersaji pada Tabel F.2. Jadwal Penggunaan

Peralatan.

Tabel F.2. Jadwal Peralatan

B U L A N

I II III IV

A. Peralatan Kantor

1 Meja Kerja+Kursi 10 4.002 OHP Media Stal 1 4.003 Laptop 2 4.004 Komputer 8 4.005 Printer 4 4.006 Scanner 1 4.00

7 Telepon+Fax 1 4.00

B. Peralatan Penunjang

1 Kamera 2 4.002 Kalkulator 4 4.00

C Peralatan Lapangan

1 Alat Ukur Theodolithe 2 1.502 Alat Ukur Waterpass 2 1.503 Pengukur Debit 2 1.504 Patok Kayu 2 1.505 Patok BM 2 1.506 Patok CP 2 1.507 Alat Sondir 1 1.50

D Transportasi1 Kendaraan roda 4 1 4.00

3 Kendaraan roda 2 1 5.00

JUMLAH BULAN

KET.NO. JENIS ALAT JUMLAH

Page 97: Ustek Pengamanan Mata Air Tabanan

97

USTEK PERENCANAAN PENGAMANAN MATA AIR DI KAB. TABANAN

Dokumen Usulan Teknis untuk pelaksanaan pekerjaan “Perencanaan

Pengamanan Mata Air di Kabupaten Tabanan“, sebagai bentuk penawaran teknis

dari konsultan dalam upaya penanganan pekerjaan tersebut diatas. Dalam hal ini

konsultan CV.TRI MATRA DISAIN apabila nantinya dipercaya untuk menangani

pekerjaan ini maka akan bekerja berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai dengan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan tersebut. Konsultan CV . TRI MATRA DISAIN

berkeyakinan “ sanggup dan mampu ” untuk melaksanakan pekerjaan tersebut

apabila diberi kepercayaan berdasarkan dokumen usulan teknis yang kami tawarkan.

Dengan dukungan Tenaga Ahli yang kami usulkan dengan kualifikasi dan

pengalaman kerja di bidang perencanaan pengembangan dan pengelolaan sumber

daya air khususnya pembangunan sistem penyediaan air baku. Dengan berbekal

keahlian masing-masing tenaga ahli yang kami usulkan dan telah memiliki

sertifikat keahlian, maka dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dapat

diselesaikan dengan tepat waktu dan mutu pekerjaan sesuai dengan yang diminta

dalam KAK.


Top Related