perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC
(COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION)
PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2010/2011
(Penelitian Tindakan Kelas)
SKRIPSI
Oleh:
AROM PRAMITA DEWI
K7407050
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC
(COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION)
PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2010/2011
(Penelitian Tindakan Kelas)
Oleh:
AROM PRAMITA DEWI
K7407050
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vi
ABSTRAK
Arom Pramita Dewi. K7407050. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011.Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas MaretSurakarta, Juni 2011.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Akuntansi melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan menggunakan strategi siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo yang berjumlah 40 siswa. Obyek penelitian ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara guru kelas, peneliti dan melibatkan partisipasi siswa. Sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini antara lain informan, tempat atau lokasi, peristiwa dan dokumen atau arsip. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) persiapan, (2) penyusunan rencana tindakan, (3) pelaksanaan tindakan, (4) observasi, (5) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 45 menit dan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 45 menit.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar akuntansi (baik proses maupun hasil) melalui model pembelajaran kooperatif CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition). Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1) keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi menunjukkan peningkatan dari 50% pada siklus I menjadi 77,5% pada siklus II, (2) keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi menunjukkan peningkatan dari 57,55 pada siklus I manjadi 80% pada siklus II, (3) kemandirian siswa dalam mengerjakan tes evaluasi menunjukkan peningkatan dari 62,5% pada siklus I menjadi 72,5% pada siklus II, (4) hasil evaluasi siswa menunjukkan adanya peningkatan dari 72,5% pada siklus I menjadi 92,5% pada siklus II.Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya antara lain: (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition), (2) guru membuat Rencana Pembelajaran lebih dahulu sebelum mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik, (3) guru melakukan evaluasi setelah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar berikutnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi baik dari segi proses maupun hasil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vii
ABSTRACTS
Arom Pramita Dewi. K7407050. THE EFFORTS IN IMPROVING ACCOUNTING LEARNING RESULTS THROUGH COOPERATIVE LEARNING MODEL OF COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TYPE ON XI GRADE STUDENTS OF IPS4 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO YEAR OF 2010/2011. Minithesis. Surakarta. Teaching and Pedagogic Faculty. Sebelas Maret University of Surakarta. June 2011.
The objective of this research is to know the improvement of accounting learning outcomes through cooperative learning model of Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) type on XI grade students of IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo year of 2010/2011.
This research uses classroom action research using cycle strategy. Subject in this research is the XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo, accounted of 40 students. Object this research is varied activities in class during the learning process. This research held by collaboration between class teacher, researcher, and involving student participation. Data source used in this action research are informan, place and location, events and documents or archives. Procedures of this research includes: (1) preliminary stage, (2) action planning stage, (3) action implementation, (4) observation, and (5) reporting. Process of research is implemented in two cycles, each of them consists offour stage, they are: (1) action planning, (2) action implementation, (3) observation and interpretation, and (4) analysis and reflection. Cycle I is implemented in three meetings with time allocationof 4 x 45 minutes and cycle II is implemented in two meetings with time allocation of 3 x 45 minutes.
Based on research conducted, there can be draw conclusion that there is an improvement of accounting learning outcomes (both process and results) through CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) cooperative learning model. It is reflected in several indicators as the following: (1) student activeness in asking question or ideas in discussion showing 50% improvement in cycle I to be 77,5% in cycle II, (2) students activeness in answering question in discussion showing improvement from 57,55% in cycle I to be 80% in cycle II, (3) students independency in doing evaluation test showing improvement from 62,5% in cycle I to be 72,5% in cycle II, (4) results of students avaluation showing the improvement from 72,5% in cycle I to be 92,5% in cycle II. Such improvement is reached after the teacher holds several efforts, they are: (1) implementation of CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) type cooperative learning model, (2) teacher makes learning plan first before teaching so that the learning activity can be well-managed, (3) teacher holds evaluation after the implementation of learning to improve the next results of learning. Thus, it can be conclude that through cooperative learning model of CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) type can improve the learning results of accounting, both in process and results aspects.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viii
MOTTO
-nyiakan pahala orang-
orang yang berbu
(QS : Hud 115)
Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan
dengan ketakutan; tapi lihatlah seki
(James Thurber)
Jangan meremehkan hal yang kecil, karena untuk mendapatkan sesuatu yang besar itu
dimulai dari hal yang kecil
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan
sebagai wujud rasa sayang dan terima
kasih kepada:
1. Bapak dan Ibu tercinta atas kasih
sayang, doa, motivasi dan semangat
yang selalu diberikan dalam setiap
langkah.
2. Pindy adikku yang sudah memberi
masukan, bantuan, doa.
3. Andry yang selalu ada untukku,
terima kasih untuk semua yang kita
jalani bersama selama ini.
4. Genk Shotho: Ninok, Nisa, Tika,
Lail, Uni, Idut, Hanita, Fitria, Yoga
terima kasih untuk persahabatan
kita.
5. Teman-teman BKK Akuntansi 2007
6. Almamater UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis untuk memenuhi
sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hambatan dan kesulitan dalam penulisan skripsi dapat diatasi berkat bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala bentuk bentuannya penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial yang telah memberi ijin penulisan skripsi ini.
3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi yang telah memberikan bimbingan.
4. Prof. Dr. Sigit Santosa, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan
semangat dan bimbingan dengan baik.
5. Laili Faiza Ulfa, SE, MM., selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan
dan bimbingan dengan sabar.
6. Drs. Sukirman, MM., selaku pembimbing akademis yang telah banyak memberi
dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik.
7. Drs. Bambang Suryono, Dipl.Ed, selaku kepala SMA Negeri 2 Sukoharjo yang
telah memberikan ijin pada penulis untuk menyusun skripsi ini.
8. S. Hardjono, S.Pd, M.Pd., selaku guru mata pelajaran akuntansi yang telah
memberikan dorongan dan bimbingan dengan baik.
9. Tim penguji skripsi yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk menguji
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas di bangku kuliah.
10. Guru, karyawan dan siswa-siswi kelas XI IPS 4 yang telah memberikan banyak
bantuan bagi penulis untuk menyusun skripsi ini.
11. Bapak, Ibu dan Adik tersayang yang selalu memberikan dorongan, semangat, kasih
sayang serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Andry yang selalu memberikan semangat dan doa serta semua yang kita jalani
bersama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
13. Teman-teman BKK Akuntansi 2007
14. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan perkembangan ilmu pengetahuan untuk masa sekarang maupun untuk
masa yang akan datang.
Surakarta, Juni 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii
HALAMAN REVISI ..................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... vi
HALAMAN ABSTRACTS ............................................................................ vii
HALAMAN MOTTO ................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... ix
KATA PENGANTAR.................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 5
D. Perumusan Masalah ................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 7
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 7
1. Hakikat Belajar ...................................................................... 7
a. Pengertian Belajar ........................................................... 7
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar .................... 8
c. Ciri-ciri Belajar .................................................................. 9
2. Model Pembelajaran Kooperatif ........................................... 10
a. Hakikat Model Pembelajaran .......................................... 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
b. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ....................... 10
c. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Kooperatif ........................................................................ 12
3. Model Pembelajaran CIRC ................................................... 13
a. Hakikat Pembelajaran CIRC ............................................ 13
b. Unsur-unsur Pembelajaran CIRC ................................... 14
c. Langkah-langkah Pembelajaran CIRC ................................. 15
4. Hakikat Hasil Belajar ............................................................. 16
5. Hakikat Akuntansi ................................................................. 19
B. Penelitian Yang Relevan ............................................................ 24
C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 25
D. Hipotesis...................................................................................... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 28
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 28
B. Subyek dan Obyek Penelitian ..................................................... 29
C. Pendekatan Penelitian .................................................................. 30
D. Sumber Data ............................................................................... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 34
F. Prosedur Penelitian ..................................................................... 35
G. Proses Penelitian ....................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 41
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................................ 41
B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 4
SMA Negeri 2 Sukoharjo ................................................................. 46
C. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... 48
1. Siklus I ................................................................................... 49
a. Perencanaan Tindakan....................................................... 49
b. Pelaksanaan Tindakan....................................................... 51
c. Observasi dan Interpretasi ................................................. 54
d. Analisis dan Refleksi ........................................................ 57
2. Siklus II .................................................................................. 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiv
a. Perencanaan Tindakan....................................................... 58
b. Pelaksanaan Tindakan....................................................... 60
c. Observasi dan Interpretasi................................................. 62
d. Analisis dan Refleksi ........................................................ 65
D. Pembahasan.................................................................................. 66
BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 71
A. Simpulan ...................................................................................... 71
B. Implikasi ...................................................................................... 72
C. Saran ............................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 74
LAMPIRAN ...................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xv
20
Gambar 2. Laporan Laba Rugi Single Step .. 21
Gambar 3. Laporan Laba Rugi Multiple Step 22
23
Gambar 5. Neraca Skontro 23
Gambar 6. Neraca Stafel 24
27
32
56
57
Gam 64
65
67
68
DAFTAR TABEL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvi
29
37
55
56
63
64
66
67
DAFTAR LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvii
76
78
80
. 86
92
97
101
109
Lampiran 9. Lembar Observasi Keaktif 110
112
113
115
118
123
127
137
138
Lampiran 18. Daftar Nila 140
141
142
144
Lampiran 22. Kelompok Diskusi CI 145
146
148
149
151
Lampiran 27. D 156
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan memegang peranan yang
sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara karena
pendidikan merupakan sarana yang paling penting untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pembukaan UUD 1945
menyataka bahwa tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh
karena itu pendidikan memerlukan perhatian yang khusus dari segi mutu atau
kualitasnya. Pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan nasional. Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui
penataan pendidikan yang semakin baik.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber
daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003, menyatakan, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya
yaitu manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Paradigma lama dalam kegiatan belajar mengajar menyatakan bahwa guru
memberikan pengetahuan kepada siswa yang pasif, sekarang ini telah banyak berubah
karena tuntutan perkembangan jaman (globalisasi). Paradigma yang baru mulai
mengembangkan strategi belajar mengajar siswa aktif. Sekolah sebagai suatu lembaga
pendidikan seharusnya mampu berperan dalam proses edukasi (proses pendidikan yang
menekankan pada kegiatan mendidik dan mengajar), proses sosialisasi (proses
bermasyarakat khususnya bagi anak didik), dan proses transformasi (proses perubahan
tingkah laku ke arah yang lebih baik). Oleh karena itu dalam proses pembelajaran
diharapkan dapat terjadi aktivitas siswa, yaitu siswa mau dan mampu mengungkapkan
pendapat sesuai dengan apa yang dipahami. Selain itu diharapkan pula siswa mampu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
berinteraksi dengan orang lain secara positif, misalnya antara siswa dengan siswa
sendiri maupun antara siswa dengan guru apabila ada kesulitan-kesulitan yang terkait
dengan materi pelajaran.
Cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran sangat mempengaruhi proses
pembelajaran dan motivasi siswa terhadap suatu materi pelajaran, sehingga proses
pembelajaran menuntut guru untuk menekankan pada pemahaman siswa akan materi
pelajaran yang diajarkan. Hal tersebut disebabkan pemahaman materi yang optimal
oleh siswa juga akan berdampak pada hasil belajar yang dicapai siswa. Dilain pihak
perolehan hasil belajar sangat ditentukan oleh baik tidaknya kegiatan dan pembelajaran
selama program pendidikan yang dilaksanakan di kelas yang pada kenyataannya tidak
pernah lepas dari masalah.
SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah salah satu sekolah negeri yang mempunyai
input siswa yang memiliki hasil belajar yang bervariasi sehingga penguasaan materi
oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar juga beraneka ragam. Salah satunya pada
mata pelajaran yang diberikan kepada siswa kelas XI IPS yaitu Akuntansi. Akuntansi
berkaitan erat dengan kemampuan berpikir dan nalar seseorang. Berdasarkan hasil
pengamatan pelaksanaan pembelajaran akuntansi di kelas, terdapat berbagai
permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut: siswa kurang aktif di kelas
cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat di
dalam kegiatan pembelajaran, siswa kurang fokus pada saat menerima pelajaran dan
lebih banyak melakukan aktivitas di luar aspek pembelajaran. Guru sering memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tetapi hampir tidak ada siswa yang bertanya.
Hasil belajar yang belum memuaskan terhadap mata pelajaran akuntansi di
SMA Negeri 2 Sukoharjo ditunjukkan dengan adanya nilai ulangan harian akuntansi
sebagian besar siswa yang berada di bawah batas ketuntasan yaitu 65. Berdasar
pengamatan awal peneliti rendahnya hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran
akuntansi tersebut berasal dari minat yang kurang untuk belajar akuntansi, kondisi kelas
yang kurang kondusif untuk pembelajaran akuntansi karena para siswa cenderung lebih
banyak melakukan aktivitas di luar aspek pembelajaran serta rasa bosan dari siswa itu
sendiri karena model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Di SMA ini, selama
proses pembelajaran akuntansi masih menggunakan metode ceramah sehingga minat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
siswa untuk belajar akuntansi masih kurang, akibatnya pemahaman siswa akan materi
pelajaran akuntansi masih rendah pula. Pemahaman materi yang masih rendah akan
berpengaruh pada pencapaian hasil belajar yang belum maksimal.
Dengan adanya permasalahan tersebut, perlu adanya peningkatan kualitas
pembelajaran melalui sistem belajar siswa aktif. Agar siswa dapat lebih aktif dalam
kegiatan pembelajaran, maka perlu adanya inovasi dalam model pembelajaran. Salah
satu model pembelajaran yang menunutut keaktifan siswa adalah model pembelajaran
kooperatif (cooperative learning). Pembelajaran kooperatif (cooperative learning)
adalah belajar secara bersama-sama, saling membantu antara satu dengan yang lainnya
dalam belajar, dan memastikan bahwa setiap siswa dalam kelompok mencapai tujuan
atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Falsafah yang mendasari model
pembelajaran kooperatif adalah falsafah homo homini socius (Lie, 2008: 28). Falsafah
ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial, kerjasama merupakan
kebutuhan yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup. Pembelajaran
kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Pelaksanaan prosedur
pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas lebih
efektif. Dalam pembelajaran kooperatif, guru bertindak sebagai fasilitator, memberikan
dukungan tetapi tidak mengarahkan kelompok ke arah hasil yang sudah disiapkan
sebelumnya. Penciptaan suasana belajar yang demikian sangat memungkinkan
tumbuhnya cara-cara belajar kerja sama sehingga model pembelajaran kooperatif
sangat perlu dikembangkan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk bisa
menumbuhkan keaktifan siswa yaitu pembelajaran kooperatif tipe Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC). Model pembelajaran CIRC ini
diadaptasikan dengan kemampuan siswa dalam proses pembelajarannya serta membangun
kemampuan siswa untuk membaca dan menyusun rangkuman berdasarkan materi yang
dibacanya, sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap materi
yang diajarkan. Model pembelajaran ini juga cocok bagi siswa yang merasa cepat jenuh
dalam menerima pelajaran serta siswa yang memiliki daya ingat yang lemah. Model
pembelajaran CIRC adalah model pembelajaran yang dengan cara membagi siswa
dalam kelompok kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 4 - 5 orang yang heterogen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
dimana pada masing-masing kelompok diberikan wacana atau kliping sehingga akan
terjadi proses diskusi, selanjutnya masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya, dan guru kemudian memberikan kesimpulan. Dengan hal tersebut siswa
menjadi lebih aktif dan kreatif dalam memahami materi pelajaran yang dihadapinya,
karena dengan konsep-konsep dapat mengurangi kerumitan suatu materi atau objek
yang dipelajari. Oleh karena itu metode pembelajaran CIRC sesuai diterapkan sebagai
upaya untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Composition) pada Siswa Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat diidentifikasi
beberapa masalah yang ada di dalam kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo, antara
lain:
1. Siswa kurang aktif dan kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di
kelas. Hal tersebut tampak dari sebagian besar siswa yang melakukan aktivitas di
luar aspek pembelajaran, seperti bermain handphone dan bercanda dengan
temannya. Mereka juga kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh
guru, tidak mau bertanya jika tidak paham, jika ada pertanyaan dari guru banyak
siswa yang tidak bisa menjawab dan kurangnya interaksi antara siswa dengan siswa
dalam hal belajar.
2. Hasil belajar akuntansi siswa yang belum maksimal, yang ditunjukkan dengan nilai
ulangan harian akuntansi dari sebagian besar siswa yang berada di bawah batas
ketuntasan yaitu 65.
3. Model pembelajaran yang diterapkan guru selama ini belum mampu untuk
menjadikan siswa aktif mengikuti tahap-tahap dalam pembelajaran akuntansi
dikelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diteliti
dibatasi pada:
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo
semester genap tahun ajaran 2010 / 2011.
2. Objek penelitian
Obyek penelitian meliputi :
a. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition).
b. Hasil belajar yang dimaksudkan adalah hasil belajar akuntansi pada pokok
bahasan laporan keuangan.
c. Materi pelajaran yang digunakan dibatasi pada pembelajaran akuntansi pokok
bahasan laporan keuangan.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah
dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi
siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk
meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo
Tahun Ajaran 2010/2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
F. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara
teoretis maupun praktis, yaitu sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis
a. Sebagai bahan pembanding untuk pertimbangan dan pengembangan pada
penelitian sejenis di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam belajar
akuntansi.
2) Memberikan suasana baru dalam pembelajaran akuntansi sehingga siswa lebih
tertarik dalam belajar akuntansi.
b. Bagi Guru
1) Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru sebagai alternatif model
pembelajaran yang lebih menyenangkan dan mudah dipahami.
2) Sebagai bahan kajian dan acuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
dan mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa.
c. Bagi Sekolah
1) Sebagai bahan untuk pengembangan kurikulum di tingkat sekolah terutama di
dalam kelas.
2) Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan untuk perbaikan pada proses
pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan hal yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan.
mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan pemahaman, keterampilan dan
nilai sikap.
Learning is shown
by change in behavior as a result of experience
ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Sejalan dengan pendapat
tersebut, Gino, dkk (1993: 6) menyataka bahwa
menghasilkan perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual. Perubahan-
perubahan itu berbentuk kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam
waktu yang relatif lama (konstan). Serta perubahan-perubahan tersebut terjadi
karena usaha sadar yang dilakukan oleh individu yang
Seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir dari aktivitasnya
telah memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pemilikan pengalaman
baru, maka individu itu dikatakan telah belajar. Belajar adalah modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar
adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan, belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas daripada itu,
yakni mengalami.
Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Usaha dan keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Nana Syaodih
Sukmadinata (2003: 162-165), menyatakan bahwa faktor-faktor tersebut adalah:
1) Faktor dalam diri individu
Faktor-faktor dalam diri individu antara lain adalah berupa: faktor
jasmaniah dan faktor psikis. a) Faktor jasmaniah mencakup kondisi dan
kesehatan jasmani dari individu. Tiap orang mempunyai kondisi fisik yang
berbeda, kondisi fisik menyangkut pula kelengkapan dan kesehatan alat indera.
Seseorang yang mempunyai kondisi jasmani yang baik akan lebih mudah
dalam proses belajar. b) Faktor psikis menyangkut kondisi kesehatan psikis,
kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi afektif
dan konatif dari individu. Seseorang yang sehat psikisnya adalah orang yang
terbebas dari tekanan-tekanan batin yang mendalam, gangguan perasaan dan
kebiasaan buruk yang mengganggu. Kondisi intelektual menyangkut tingkat
kecerdasan dan bakat. Kondisi sosial menyangkut hubungan siswa dengan
orang lain, baik guru, teman, orang tua maupun orang lain.
2) Faktor Lingkungan
Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor diluar diri siswa,
baik faktor fisik maupun sosial-psikologis yang berada pada lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat. a) Lingkungan keluarga merupakan
lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan dan sangat berpengaruh
terhadap perkembangan belajar anak. b) Lingkungan sekolah, meliputi
lingkungan fisik sekolah seperti lingkungan sekolah, sarana dan prasarana
belajar, sumber balajar, media belajar; lingkungan sosial meliputi hubungan
siswa dengan temannya, guru serta staf sekolah yang lain; lingkungan
akademis meliputi suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar,
kegiatan kokurikuler, dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
c. Ciri ciri Belajar
Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan
tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri- ciri belajar, yaitu:
1) Perubahan yang Terjadi Secara Sadar
Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-
kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam
dirinya.
2) Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung
terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan
perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar
berikutnya.
3) Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan selalu bertambah dan tertuju
untuk memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya, makin banyak usaha
belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan
sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri.
4) Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen.
Yang berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat
menetap.
5) Perubahan dalam Belajar Bertujuan dan Terarah
Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar
disadari.
6) Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui proses belajar meliputi
perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai
hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. (Syaiful Bahri
Djamarah, 2002: 15-16)
2. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Hakikat Model Pembelajaran
bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang
atau sekelompok orang mencoba bertin
merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh
pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di
dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi
para perancang pembelajaran dan para guru untuk merencanakan dan
ajaran guru dapat
membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir,
dan mengekspresikan ide.
Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan landasan
praktek pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar
yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan
implikasinya pada tingkat operasional di kelas.
b. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif
Cooperative learning dirumuskan
sebagai kegiatan pembelajaran kelompok yang terarah, terpadu, efektif-efisien, ke
arah mencari atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan saling membantu
(sharing) sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif (survive
Anita Lie (2008: 12), cooperative learning adalah sistem pengajaran yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa
dalam tugas-tugas terstruktur. Slavin ( 2008: 4) menyatakan bahwa pembelajaran
kooperatif pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam
mempelajari materi pelajaran.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan
kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented). Siswa
bekerja sama dalam kelompok yang heterogen, kelompok heterogen dibentuk
dengan memperhatikan keberagaman gender, agama, suku, serta kemampuan
akademis.
Cooperative learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok kerja,
karena dalam model cooperative learning
terbuka dan hubungan-hubungan yang bersifat interdependensi yang efektif di
antara anggota kelompok (Salvin dan Stahl) dalam (Etin Solihatin dan Rahardjo,
2008: 4)
Johnson dalam Isjoni (2009: 23- Cooperative learning
juga menghasilkan peningkatan kemampuan akademik, meningkatkan kemampuan
berpikir kritis, membentuk hubungan persahabatan, menimba berbagai informasi,
belajar menggunakan sopan santun, meningkatkan motivasi siswa, memperbaiki
sikap terhadap sekolah dan belajar mengurangi tingkah laku yang kurang baik, serta
mem
Dalam Agus Suprijono (2009: 58), Roger dan David Johnson menyatakan
Karena untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran kooperatif, suatu
pembelajaran harus menerapkan lima unsur, yaitu:
1) Positive interdependence (saling ketergantungan positif)2) Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan)3) Faca to face promotive interaction ( interaksi promotif)4) Interpersonal skill (komunikasi antar anggota)5) Group processing (pemrosesan kelompok)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
Beberapa ciri dari cooperative learning menurut Isjoni ( 2009: 20) adalah
sebagai berikut:
1) Setiap anggota memiliki peran2) Terjadi hubungan interaksi langsung di antar siswa3) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-
teman kelompoknya4) Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal
kelompok5) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
Stahl dan Slavin dalam Isjoni (2008: 83-85) mengemukakan langkah-langkah
pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
1) Merancang rencana program pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan
target pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
2) Merancang lembar observasi kegiatan siswa secara bersama dalam konteks
kelompok-kelompok kecil.
3) Dalam melakukan observasi terhadap kegiatan siswa, guru mengarahkan dan
membimbing siswa baik secara individu maupun secara kelompok baik dalam
memahami materi maupun mengenal sikap dan perilaku siswa selama kegiatan
belajar.
4) Guru memberikan kesempatan pada siswa dari masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerjanya.
c. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif bagi siswa,
terutama bagi siswa yang hasil belajarnya rendah sehingga mampu memberikan
peningkatan pada hasil belajar yang signifikan. Tetapi pembelajaran kooperatif
juga mempunyai beberapa kelemahan. Menurut Jarolimek & Parker yang dikutip
dalam Isjoni (2008: 24-25), menyatakan bahwa keunggulan yang diperoleh dalam
pembelajaran kooperatif adalah:
1) Saling ketergantungan yang positif.2) Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu.3) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.4) Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
5) Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru.
6) Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan.
Di sisi lain pembelajaran kooperatif memiliki kelemahan sebagai berikut:
1) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu.
2) Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.
3) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
4) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.
3. Model Pembelajaran CIRC
a. Hakikat Pembelajaran CIRC
Pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Composition) merupakan program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran
membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi di sekolah
dasar (Slavin, 2008: 200). Namun sekarang ini, pembelajaran CIRC telah
digunakan dalam berbagai tingkatan kelas dan tidak hanya digunakan dalam
pelajaran bahasa, tetapi juga pada pelajaran eksak. Model pembelajaran CIRC
adalah model pembelajaran yang dengan cara membagi siswa dalam kelompok-
kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 4 - 5 orang yang heterogen dimana pada
masing-masing kelompok diberikan wacana atau kliping sehingga akan terjadi
proses diskusi, selanjutnya masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya, dan guru kemudian memberikan kesimpulan. Pengembangan CIRC
yang secara simultan difokuskan pada kurikulum dan pada metode-metode
pengajaran merupakan upaya untuk menggunakan pembelajaran kooperatif
sebagai sarana untuk memperkenalkan teknik terbaru latihan kurikulum yang
berasal terutama dari penelitian dasar mengenai pengajaran praktis pelajaran
membaca dan menulis. Fokus utama dari kegiatan CIRC adalah membuat waktu
tindak lanjut menjadi lebih efektif, para siswa yang bekerja dalam tim-tim
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
kooperatif yang dikoordinasikan dalam kelompok membaca supaya dapat
memenuhi tujuan-tujuan dalam pemahaman membaca, kosa kata, pembacaan
pesan, dan ejaan. Dan para siswa termotivasi untuk saling bekerja sama satu sama
lain dalam kegiatan pembelajaran.
Tujuan utama dari pembelajaran CIRC adalah menggunakan tim-tim
kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari kemampuan memahami
bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas (Slavin, 2008: 203).
Dalam pelaksanaannya, model pembelajaran CIRC mempunyai keunggulan.
Keunggulan dalam pembelajaran CIRC antara lain:
1) CIRC amat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal
pemecahan masalah.
2) Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang.
3) Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok.
4) Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya.
5) Membantu siswa yang lemah.
6) Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang
berbentuk pemecahan masalah.
matematikacerdas.wordpress.com/.../model-pembelajaran-kooperatif-tipe-
circ/ - diakses 18 Maret 9.15 wib
b. Unsur-unsur Pembelajaran CIRC
Slavin (2008: 205) menyatakan bahwa unsur utama dari pembelajaran CIRC
adalah sebagai berikut:
1) Kelompok Membaca
Jika menggunakan kelompok membaca, para siswa dibagi ke dalam kelompok-
kelompok yang terdiri berdasarkan kemampuan mereka. Atau jika tidak,
diberikan pengejaan kepada seluruh kelas.
2) Tim
Para siswa dibagi ke dalam pasangan dalam kelompok membaca mereka, dan
selanjutnya pasangan-pasangan tersebut dibagi ke dalam tim yang terdiri dari
pasangan dari dua kelompok membaca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
3) Kegiatan-kegiatan yang Berhubungan dengan Cerita
Para siswa menggunakan bahan bacaan dasar, diperkenalkan dan didiskusikan
dalam kelompok membaca yang diarahkan guru.
4) Pemeriksaan oleh Pasangan
Jika para siswa telah menyelesaikan semua kegiatan, pasangan mereka
memberikan formulir tugas siswa yang mengindikasikan bahwa mereka telah
menyelesaikan dan atau memenuhi kriteria terhadap tugas tersebut.
5) Tes
Para siswa diberikan tes pemahaman. Pada tes ini tidak diperbolehkan saling
membantu.
6) Pengajaran Langsung dalam Memahami Bacaan
Para siswa menerima pengajaran langsung dalam kemampuan khusus
memahami bacaan, seperti mengidentifikasikan gagasan utama, memahami
hubungan sederhana, dan membuat kesimpulan.
7) Seni Berbahasa dan Menulis Terintegrasi
Siswa membuat konsep karangan setelah berkonsultasi dengan teman satu
timnya dan kepada guru mengenai gagasan-gagasan mereka dan rencana
pengaturan, bekerja bersama teman dan saling menyunting pekerjaan satu sama
lainnya.
c. Langkah-langkah Pembelajaran CIRC
Dalam pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
terdapat langkah-langkah sebagai berikut:
1) Membentuk kelompok yang heterogen yang beranggotakan 4 -5 siswa.
2) Guru memberikan wacana atau kliping sesuai dengan topik pembelajaran.
3) Siswa bekerja sama saling membaca dan menemukan ide pokok serta memberi
tanggapan atau pemecahan masalah terhadap wacana dan ditulis pada kertas.
4) Mempresentasikan atau membacakan hasil diskusi kelompok.
5) Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.
6) Penutup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
4. Hakikat Hasil Belajar
achievement merupakan realisasi atau pemakaran dari kecakapan-kecakapan potensial
atau kapasitas ya
adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
sil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
disebabkan olah faktor-faktor kematangan, latar belakang pribadi, sikap dan bakat
terhadap pelajaran, jenis mata pelajaran yang diberikan dan sebagainya (Oemar
Hamalik, 2001: 94).
Menurut Bloom yang dikutip Suprijono (2009: 6) bahwa hasil belajar
mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan kognitif,
meliputi: knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan,
meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan
hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru),
dan evaluation (menilai). Kemampuan afektif, meliputi: receiving (sikap menerima),
responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization
(karakterisasi). Kemampuan psikomotor meliputi: keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial,
manajerial, dan intelektual.
Gagne dalam Aunurrahman (2009:47) menyimpulkan ada lima macam hasil
belajar, yaitu:
1) Keterampilan intelektual atau pengetahuan prosedural yang mencakup belajar
konsep, prinsip dan pemecahan masalah yang diperoleh melalui penyajian materi di
sekolah.
2) Strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah baru
dengan jalan mengatur proses internal masing-masing individu dalam
memperhatikan, balajar, mengingat dan berpikir.
3) Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan
kata-kata dengan jalan mengatur informasi-informasi yang relevan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan
gerakan-gerakan yang berhubungan dengan otot.
5) Sikap, yaitu suatu kemampuan internal yang mempengaruhi tingkah laku seseorang
yang didasari emosi, kepercayaan-kepercayaan serta faktor intelektual.
Hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh anak adalah terjadinya perubahan
perilaku secara holistik. Hasil belajar dalam bentuk penambahan pengetahuan saja
merupakan wujud dari pandangan sempit. Karena belajar dan pembelajaran harus dapat
menyentuh dimensi-dimensi individual anak secara menyeluruh.
Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar yang optimal
cenderung menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut:
1) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar instrinsik
pada diri siswa.
2) Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya.
3) Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya.
4) Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif).
5) Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya
terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan
proses dan usaha belajarnya. (Nana Sudjana, 1991: 56-57)
Evaluasi hasil balajar
adalah kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan,
penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil balajar
yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan
Dalam Oemar Hamalik, 2001: 159-161, evaluasi hasil belajar mempunyai
beberapa fungsi dan tujuan.
a. Fungsi evaluasi hasil belajar tersebut antara lain:
1) Untuk diagnostik dan pengembangan.
Hasil evaluasi menggambarkan kemajuan, kegagalan dan kesulitan masing-
masing siswa. Dari data yang ada selanjutnya dapat didiagnosis jenis kesulitan
apa yang dirasakan siswa dan selanjutnya dapat dicarikan alternatif cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
mengatasi kesulitan tersebut melalui proses bimbingan dan pengajaran
remedial.
2) Untuk seleksi
Hasil evaluasi dapat digunakan dalam rangka menyeleksi calon siswa dalam
penerimaan siswa baru dan atau melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
3) Untuk kenaikan kelas
Hasil evaluasi digunakan untuk menetapkan siswa mana yang memenuhi
ranking atau ukuran yang ditetapkan dalam rangka kenaikan kelas.
4) Untuk penempatan
Para lulusan yang ingin bekerja pada suatu instansi atau perusahaan perlu
menyiapkan transkip program studi yang telah ditempuhnya, yang juga
memuat nilai-nilai hasil evaluasi belajar. Jadi evaluasi hasil penilaian berfungsi
menyediakan data lulusan agar dapat ditempatkan sesuai dengan
kemampuannya.
b. Tujuan evaluasi hasil belajar antara lain:
1) Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-
tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar.
2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan belajar
siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing-masing individu.
3) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan
siswa, menatapkan kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatn-kegiatan
remedial.
4) Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mendorong
motivasi siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan merangsangnya
untuk melakukan upaya perbaikan.
5) Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga guru
dapat membantu perkembangnnya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang
berkualitas.
6) Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih sekolah
atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
5. Hakikat Akuntansi
Perkembangan akuntansi dimulai sejak ditemukannya sistem pembukuan
berpasangan (double entry) di Itali pada tahun 1494 yang dikenalkan oleh Lucas
Paciolo dalam bukunya yang berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica,
Proportioni et Proportionalita pada bagian bab bukunya yang berjudul Tractatus de
Computis et Scriptorio.
Salah satu definisi akuntansi yang paling relevan adalah menurut American
Accounting Assosiation
(pengkajian), pengukuran dan pengkomunikasian informasi ekonomi untuk
membantu para pemakai informasi dalam membuat pendapat-pendapat dan
keputusan- A Statement of Basic
Accounting Theory, American Accounting Assosiation). Ditinjau dari segi rangkaian
prosedur, akuntansi didefinisikan sebagai suatu teknik atau seni (art) untuk mencatat,
menggolongkan, dan menyimpulkan transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian yang
mempunyai sifat keuangan dalam nilai mata uang serta menganalisis hasil dari teknik
tersebut.
Pada kelas XI semester genap ini mata pelajaran akuntansi yang diajarkan adalah
seputar akuntansi perusahaan jasa. Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang kegiatannya
menjual jasa kepada masyarakat yang membutuhkannya. Contohnya: jasa komunikasi, jasa
perbengkelan, jasa persewaan, jasa konsultan keuangan, jasa transpostasi, dan sebagainya.
Proses akuntansi dalam perusahaan selalu membentuk suatu siklus. Tetapi
sebelum mempelajari lebih jauh tentang siklus akuntansi, peserta didik terlebih
dahulu perlu diberi pembelajaran mengenai persamaan dasar akuntansi. Hal tersebut
dikarenakan pencatatan sistematis dan teratur dalam akuntansi selalu membentuk
suatu persamaan atau keseimbangan. Artinya, satu sisi mencatat kekayaan dan sisi
lainnya mencatat sumber kekayaan dalam jumlah yang sama. Selanjutnya terjadi
transaksi usaha. Transaksi ini akan mempengaruhi posisi harta, utang, dan ekuitas
tetapi tetap membentuk suatu persamaan. Dalam hal ini persamaan akuntansi
menunjuk pada suatu keadaan perhitungan ruas kiri (harta) harus sama besarnya
dengan ruas kanan (utang dan ekuitas). Bentuk persamaan dasar akuntansinya:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
Setelah mengetahui bentuk persamaan akuntansi, maka siswa diharapkan
mampu menyelesaikan siklus akuntansi pada perusahaan jasa maupun perusahaan
yang lain. Berikut ini adalah bentuk siklus akuntansinya:
Gambar 1. Siklus Akuntansi
Tahap-tahap kegiatannya dimulai terdiri dari:
a. Tahap Pencatatan:
Dalam tahap pencatatan, setelah penerimaan bukti transakai kemudian dilakukan
pencatatan ke dalam jurnal kemudian pemindahbukuan (posting) ke buku besar.
b. Tahap Pengikhtisaran:
Dalam tahap pengikhtisaran terdiri dari: 1) Pembuatan neraca saldo (trial balance),
2) Pembuatan jurnal penyesuaian dan neraca lajur, 3) Pembuatan jurnal penutup, 4)
Posting jurnal penyesuaian dan jurnal penutup, 5) Menyusun Neraca saldo setelah
penutupan, 6) Pembuatan jurnal pembalik.
c. Tahap Pelaporan:
Dalam tahap pelaporan, hal yang dilakukan adalah pembuatan laporan keuangan
yang terdiri dari: 1) Laporan Laba Rugi, 2) Laporan Perubahan Ekuitas, 3) Neraca,
4) Laporan Arus Kas.
Dalam penelitian ini materi yang menjadi obyek penelitian adalah mengenai
laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi tentang
kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan pada periode tertentu. Menurut Standar
Akuntansi Keuangan (SAK), laporan keuangan meliputi laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Untuk
laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan tidak dibahas di SMA.
HARTA = UTANG + EKUITAS
Transaksi usaha
Tahap Pencatatan
Tahap Pengikhtisaran
Tahap Pelaporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
a. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah ringkasan pendapatan dan beban suatu perusahaan
dalam jangka waktu tertentu. Laporan laba rugi menggambarkan hasil usaha
selama satu periode. Hasil operasi perusahaan dapat diukur dengan
membandingkan antara pendapatan perusahaan dan beban yang dikeluarkan
perusahaan. Jika pendapatan lebih besar dari beban, maka perusahaan mendapatkan
laba. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil dari beban, maka perusahaan rugi.
Ada dua bentuk laporan laba rugi, yaitu:
1. Bentuk Single Step (Bentuk Langsung)
Yaitu semua pendapatan dikelompokkan di bagian atas dan dijumlahkan,
kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan
dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, dan selisihnya
merupakan laba bersih atau rugi bersih.
Dekorasi PutriLaporan Laba Rugi
Periode yang berakhir 31 Desember 2005
Pendapatan:Pendapatan jasa xxxPendapatan bunga xxx +
Jumlah pendapatan xxx
Beban:Beban sewa xxxBeban iklan xxxBeban gaji xxxBeban lain-lain xxxBeban bunga xxx +
Jumlah beban (xxx)Laba / rugi bersih xxx
Gambar 2. Laporan Laba Rugi (Single Step)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
2. Bentuk Multiple Step (Bentuk Bertahap)
Yaitu pendapatan dan beban dibedakan menjadi operasional dan non-
operasional. Pendapatan dan beban operasional disajikan pertama, pendapatan
dan beban non-operasional disajikan kemudian.
Dekorasi PutriLaporan Laba Rugi
Periode yang berakhir 31 Desember 2005
Pendapatan Operasional:Pendapatan jasa xxx
Beban Operasional:Beban sewa xxxBeban iklan xxxBeban gaji xxx
Beban operasional xxxLaba operasional xxx
Pendapatan Non-Operasional:Pendapatan bunga xxx
Beban Non-Operasional:Beban bunga xxx -
Laba non-operasional xxx +Laba / rugi bersih xxx
Gambar 3. Laporan Laba Rugi (Multiple Step)
c. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah ringkasan tentang perubahan ekuitas yang
terjadi dalam suatu periode tertentu. Laporan perubahan ekuitas memberi informasi
mengenai penambahan atau pengurangan ekuitas selama periode tertentu. Bentuk
laporan perubahan ekuitas adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
Dekorasi PutriLaporan Perubahan Ekuitas
Periode yang berakhir 31 Desember 2005
Ekuitas awal xxxLaba / Rugi bersih xxxPrive xxx
xxxEkuitas akhir xxx
Gambar 4. Laporan Perubahan Ekuitasd. Neraca
Neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada
periode tertentu. Ada dua bentuk neraca, yaitu
1. Bentuk Akun (Skontro)
Aktiva diletakkan di sebelah kiri, sedangkan kewajiban dan ekuitas di
sebelah kanan.
Dekorasi PutriNeraca
Per 31 Desember 2005
Aktiva Kewajiban & Ekuitas:
Aktiva Lancar: Kewajiban Jk Pendek:
Kas xxx Utang usaha xxx
Piutang xxx Utang gaji xxx
Perlengkapan xxx Jumlah kew jk pendek xxxAsuransi dibayar dimuka xxx
Jumlah AL xxx Kewajiban Jk Panjang:
Utang bank xxx
Aktiva Tetap: Jumlah kew jk panjang xxx
Peralatan xxx Jumlah kewajiban xxx
Akm penys peralatan xxx
Jumlah AT xxx Ekuitas:
Jumlah Aktiva xxx Ekuitas Putri xxxJumlah Kewajiban &
Ekuitas xxx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
Gambar 5. Neraca (Scontro)
2. Bentuk Laporan (Stafel)
Aktiva diletakkan di atas (pertama), sedangkan kewajiban dan ekuitas di
bawah aktiva.
Dekorasi PutriNeraca
Per 31 Desember 2005
AktivaAktiva Lancar:
Kas xxxPiutang xxxPerlengkapan xxxAsuransi dibayar dimuka xxxJumlah AL xxx
Aktiva Tetap:Peralatan xxxAkm penys peralatan xxx -
Jumlah AT xxx
Jumlah Aktiva xxx
Kewajiban & Ekuitas:Kewajiban Jk Pendek:Utang usaha xxxUtang gaji xxx +
Jumlah kew jk pendek xxxKewajiban Jk Panjang:Utang bank
Jumlah kew jk panjang xxxJumlah kewajiban xxx
Ekuitas:Ekuitas Indah xxx
Jumlah Kewajiban & Ekuitas xxx
Gambar 6. Neraca (Stafel)
B. Penelitian Yang Relevan
Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Berbantuan Modul Untuk Meningkatkan
Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII MTs Negeri I Gemolong Tahun Ajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
bahwa hasil penelitian siklus I diketahui keaktifan belajar siswa masih rendah, hal ini
ditandai dengan rata-rata keaktifan siswa yang positif masih sebesar 57% sedangkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran geografi 61%. Pada siklus II keaktifan belajar
siswa dalam proses pembelajaran semakin meningkat, ditandai dengan rata-rata
keaktifan siswa yang positif sebesar 92% dengan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran geografi yang juga mengalami peningkatan menjadi 89% sehingga
ketuntasan belajar siswa secara individu maupun klasikal telah terpenuhi. Jadi
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC berbantuan modul dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran geografi.
Metode CIRC (Cooperative Integrated Reading and Compesition) Dalam
Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Kemampuan Awal Terhadap Kemampuan
Hasilnya dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh penggunaan metode CIRC
dalam pembelajaran biologi terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X (Fobs =
6,888 > F tabel = 3,98) pada taraf signifikansi sebesar 5%; (2) Ada pengaruh
kemampuan awal terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X (F obs = 6,545 > F tabel
= 3,98) pada taraf signifikansi sebesar 5%; (3) Ada interaksi antara metode
pembelajaran dan kemampuan awal terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X (F
obs = 4,726 > F tabel = 3,98) pada taraf signifikansi 5%.
C. Kerangka Berpikir
Model pembelajaran yang digunakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo saat ini
semakin lama dirasakan kurang memotivasi siswa dalam pembelajaran sehingga siswa
mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, dan justru membuat suasana
kelas menjadi kurang kondusif. Akibatnya para siswa kurang tertarik untuk mengikuti
proses pembelajaran sehingga pemahaman materi akuntansi masih lemah.
Permasalahan kesulitan atau masih lemahnya dalam pemahaman materi ini ditunjukan
pula dengan hasil belajar yang belum maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
Pada proses pembelajaran, jika penguasaan konsep mengalami kendala maka
perlu dicari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu pemecahannya
adalah dengan penggunaan model pembelajaran baru yang dapat menarik perhatian
siswa dengan mencoba menggabungkan kemampuan personal siswa dalam suatu
kelompok belajar atau yang biasa disebut pembelajaran kooperatif (kerjasama atau
gotong royong) dimana semua anggota kelompok ikut bertanggung jawab atas tugas-
tugas yang diberikan. Dengan cara ini diharapkan kesulitan yang dialami siswa pada
proses pembelajaran dapat didiskusikan dengan teman-temannya dalam satu kelompok
tetapi masih dalam bimbingan guru.
Seorang pengajar dalam mengajarkan materi pelajaran haruslah mampu
menerapkan model pembelajaran yang tepat karena penggunaan model pembelajaran
yang tepat dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu guru harus
cermat dalam memilih metode pembelajaran dan harus disesuaikan dengan materi,
tujuan pembelajarannya, waktu yang tersedia, serta situasi dan kondisi yang
memudahkan siswa dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Misalnya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe CIRC
merupakan salah satu metode yang dikembangkan agar dapat membangun kelas dalam
komunitas belajar yang menghargai semua kemampuan siswa. Dalam CIRC, siswa
akan lebih mudah menyelesaikan kesulitan yang dialami melalui diskusi dengan teman
sekelompoknya. Hal tersebut dikarenakan metode CIRC ini menekankan pada
kemampuan memahami bacaan dan memadukannya dengan kemampuan menulis.
Dalam pembelajaran CIRC ini, dituntut adanya kerjasama tiap anggota kelompok
untuk menemukan atau memberi tanggapan terhadap wacana atau masalah yang ada.
Berdasarkan pernyataan tersebut dan juga didasarkan pada observasi awal di
lapangan yang menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman materi oleh siswa terhadap
suatu materi menyebabkan kecenderungan siswa menjadi tidak aktif. Hal ini juga
berdampak pada nilai yang diperoleh siswa masih berada di bawah batas ketuntasan
yaitu 65. Maka, perlu adanya perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman
materi yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran CIRC. Dari penggunaan
metode ini diharapkan dihasilkan keluaran (output) siswa yang memiliki pemahaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
materi yang lebih kuat dan partisipasi keaktifannya sehingga juga dapat meningkatkan
prestasi belajarnya.
Dari pemikiran di atas, dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 7. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan
penelitian, yang masih harus diuji kebenarannya sampai terbukti melalui data
yang terkumpul. Berdasarkan kajian teori, kerangka berpikir dari penelitian
tindakan kelas, serta hasil penelitian yang relevan seperti yang telah diuraikan di
atas maka dapat dir
kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dapat
meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2
Masalah yang dihadapi:
1. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
2. Hasil belajar siswa yang masih rendah.
Penerapan metode kooperatif tipe CIRC dalam pembelajaran
Siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo. Sekolah ini
berlokasi di Jalan Raya Sala-Kartasura, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo.
SMA Negeri 2 Sukoharjo dipimpin oleh Bapak Drs. Bambang Suryono, Dipl.Ed.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2
Sukoharjo dengan jumlah siswa 40 siswa. Alasan pemilihan sekolah ini sebagai tempat
penelitian adalah:
a. Sekolah tersebut belum pernah dipergunakan sebagai obyek penelitian sejenis,
sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang.
b. Hasil belajar akuntansi masih belum optimal dan guru menggunakan model
pembelajaran konvensional dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga para siswa
kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran akuntansi akibatnya mereka tidak
menguasai materi akuntansi dan hasil belajar akuntansi belum memenuhi KKM
yang ditentukan yaitu 65.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru mata
pelajaran akuntansi yaitu S. Hardjono, S.Pd, M.Pd, yang membantu dalam pelaksanaan
observasi dan refleksi selama penelitian berlangsung, sehingga secara tidak langsung
kegiatan penelitian dapat terarah serta menjaga kevalidan data hasil penelitian.
2. Waktu Penelitian
Penulis merencanakan pelaksanaan penelitian dari bulan Januari 2011 sampai
Mei 2011. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan
penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian
Jenis Januari Februari Maret April MeiKegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahap Persiapana. Penyusunan
judulb. Penyusunan
proposalc. Perijinan
2. Perencanaan Tindakan
3. Pelaksanaan Tindakana. Siklus Ib. Siklus IIc. Siklus III
4. Review5. Tahap
Pelaporan
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada kelas XI IPS, pada penelitian ini peneliti
mengambil salah satu subyek yaitu kelas XI IPS 4.
2. Obyek PenelitianObyek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah berbagai kegiatan
yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang
terdiri dari:
a. Pemilihan strategi atau model pembelajaran.
b. Pelaksanaan strategi atau model pembelajaran yang dipilih yaitu model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition).
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
c. Suasana belajar saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
d. Partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
e. Hasil proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
C. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research. Menurut H. E
mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah
tindakan (treatment
bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang tidak atau
kurang memuaskan dan
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan
kelas adalah penelitian yang dapat dilaksanakan guru untuk menemukan cara dalam
rangka mangatasi masalah-masalah yang muncul dalam proses pembelajaran guna
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Untuk lebih memahami apa yang dimaksud PTK, perlu diketahui karakteristik
PTK itu sendiri. Menurut Kasihani Kasbolah (2001: 9) karakteristik PTK meliputi:
1. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan oleh guru sendiri.
2. Penelitian tindakan kelas berangkat dari permasalahan praktik aktual.
3. Adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar
mengajar di kelas yang bersangkutan.
4. Penelitian tindakan kelas bersifat kolaboratif.
Suharsimi Arikunto (2008: 2-3) dalam bukunya menyebutkan ada tiga kata
yang membentuk pengertian Penelitian Tindakan Kelas, yaitu:
1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
3. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan
kelas merupakan suatu penelitian yang dilaksanakan guru sebagai alternatif menemukan
cara untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam proses pembelajaran guna
meningkatkan mutu atau kualitas proses pembelajaran dalam suatu kelas. Ada beberapa
tujuan dari dilakukannya PTK, antara lain :
1. Tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan kualitas proses
pembelajaran di kelas.
2. Perbaikan dan peningkatan pelayanan professional guru kepada peserta didik dalam
konteks pembelajaran di kelas.
3. Mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktik dalam proses pembelajaran
secara reflektif, dan bukan untuk mendapatkan ilmu baru.
4. Pengembangan kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi permasalahan aktual yang dihadapi
sehari-hari.
5. Adanya proses latihan dalam jabatan selama proses penelitian berlangsung (tujuan
penyerta).
Dalam PTK terdapat tindakan-tindakan yang dilakukan guru secara nyata,
sehingga guru perlu melihat dan menilai diri sendiri secara kritis terhadap apa yang
dikerjakan di kelasnya. Tindakan-tindakan tersebut terdapat dalam alur atau siklus
pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Siklus pelaksanaan PTK terdiri dari empat tahap,
yaitu: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4) refleksi, yang
dapat digambarkan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
Gambar 8. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
(Suharsimi Arikunto dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2007:16)
Keterangan:
1. Tahap Rencana Tindakan
Dalam tahap rencana tindakan ini peneliti menjelaskan apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap
rencana ini berisi rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan
masalah yang telah ditetapkan.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
Dalam pelaksanaan ini guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah
dirumuskan dalam rancangan.
3. Observasi
Kegiatan observasi dalam merupakan semua kegiatan yang ditujukan untuk
mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan
hasil yang dicapai baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi
Refleksi
Pelaksanaan
Pelaksanaan
?
Perencanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
sampingannya. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya
tindakan, peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan dan hasil tindakan
tersebut.
4. Refleksi
Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis sintesis, interpretasi dan
eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan dan
observasi. Data yang telah terkumpul dalam observasi harus secepatnya dianalisis
dan diinterpretasi sehingga dapat segera diketahui apakah tindakan yang dilakukan
telah mencapai tujuan.
D. Sumber Data
Sumber data merupakan suatu sumber dimana data dapat diperoleh. Dalam
memilih sumber data, peneliti harus benar-benar berpikir mengenai kelengkapan
informasi yang akan dikumpulkan dan juga validitasnya. Sumber data dalam
penelitian ini, antara lain:
1. Informan.
Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi informan adalah guru mata
pelajaran akuntansi kelas XI IPS 4 yaitu yaitu Bapak S. Hardjono, M.Pd dan
siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo.
2. Tempat atau Lokasi.
Tempat atau lokasi dalam penelitian ini adalah sekolah ruang XI IPS 4 SMA
Negeri 2 Sukoharjo.
3. Peristiwa.
Melalui pengamatan dari peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui
tentang proses bagaimana sesuatu terjadi secara langsung. Peristiwa dalam
penelitian ini adalah proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran akuntansi.
4. Dokumen atau Arsip.
Dokumen atau arsip sebagai sumber data yang penting artinya dalam
penelitian tindakan kelas. Dokumen dan arsip dapat menjadi sumber data yang
membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang ada kaitannya
dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu: silabus, rencana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan hasil pekerjaan siswa dalam hal ini siswa
XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain
dengan menggunakan:
1. Observasi
Observasi merupakan upaya pengumpulan data dengan cara mengamati
pelaksanaan tindakan dan hasil tindakan. Observasi yang dilakukan difokuskan
kepada peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran, keaktifan siswa dalam
kelompok saat diskusi dan keaktifan siswa dalam menyelesaikan masalah saat
presentasi.
2. Wawancara
Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal
kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan
hal-hal yang dipandang perlu. Wawancara ini dilakukan oleh peneliti terhadap
guru mata pelajaran akuntansi dan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang
dimaksudkan untuk mengungkap permasalahan yang dihadapi dan untuk
memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran
akuntansi.
3. Tes
Tes merupakan pengumpulan data yang dilakukan pada akhir penyajian
bahan ajar. Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil
belajar yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan apakah sudah
memenuhi target yang sudah ditentukan atau belum. Tes yang digunakan dalam
penelitian ini berupa tes tertulis.
4. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi dokumen mengenai keadaan
sekolah secara umum, data siswa, rencana pelaksanaan pembelajaran, pedoman
wawancara, lembar penilaian kelompok serta hasil evaluasi dari setiap siklus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
Peneliti juga mengambil gambar atau foto dari berlangsungnya kegiatan
penelitian (proses kegiatan pembelajaran di kelas).
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah rinci yang dilakukan untuk
malaksanakan kegiatan penelitian dari awal penelitian sampai akhir penelitian. Hal ini
dimaksudkan agar kegiatan penelitian berjalan teratur dan hasil penelitian dapat
dipertanggungjawabkan. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah:
a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah dan Guru mata pelajaran akuntansi
SMA Negeri 2 Sukoharjo.
b. Observasi yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai
permasalahan dalam pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 4.
c. Penyusunan jadwal penelitian.
2. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan
Rencana tindakan disusun dalam tiga siklus, yaitu siklus I, siklus II dan siklus
III. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap
pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Dalam tahap ini
peneliti menyusun instrumen-instrumen yang diperlukan dalam kegiatan
pelaksanaan penalitian, yang terdiri dari penyusunan RPP, lembar observasi,
pedoman wawancara serta soal untuk tes siklus I, siklus II dan siklus III.
3. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan merupakan penerapan dari isi rancangan
mengenai tindakan di kelas. Peneliti menentukan alternatif tindakan yang
dipandang paling tepat untuk mamacahkan masalah yang dihadapi. Tindakan
yang diambil peneliti adalah untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated
Reading and Compotision).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
4. Tahap Observasi
Tahap observasi merupakan tahap pengamatan yang dilakukan oleh peneliti.
Kegiatan observasi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mendapatkan
gambaran mengenai perkembangan kegiatan pembelajaran dan pengaruh
tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas.
5. Tahap Penyusunan Laporan
Dalam tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah
dilakukan selama penelitian.
G. Proses Penelitian
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil
belajar dalam pembelajaran akuntansi pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2
Sukoharjo melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition). Setiap tindakan upaya peningkatan indikator
tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat
tahap, yaitu: 1) Perencanaan Tindakan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3) Observasi, 4)
Refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Dalam penelitian ini direncanakan
dalam tiga siklus:
1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencaan antara lain:
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.
2) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengarah pada
pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan membuat lembar observasi.
3) Menyusun skenario pembelajaran sebagai berikut:
a) Guru menciptakan suasana kondusif kemudian menyampaikan tujuan
pembelajaran dan pengetahuan awal mengenai laporan keuangan kepada
siswa.
b) Guru membagi materi laporan keuangan kepada kelompok-kelompok
yang dibagi secara heterogen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
c) Siswa dalam setiap kelompok saling bekerja sama, saling membaca,
saling memahami dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan
atau pemecahan soal yang ada dan ditulis pada lembar kertas.
d) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, kemudian guru
dan siswa membuat kesimpulan bersama.
4) Menyusun instrumen untuk melakukan evaluasi berupa soal tes tertulis.
5) Menetapkan indikator ketercapaian, yaitu:
Tabel 2. Indikator Hasil Belajar Akuntansi Siswa
Indikator hasil belajar
siswa
Persentase
target
capaian
Cara mengukur
Keaktifan dalam
mengajukan
pertanyaan atau ide
dalam diskusi
70% Diamati saat pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi dan
dihitung dari jumlah siswa yang aktif
dalam mengajukan pertanyaan atu
ide.
Keaktifan dalam
menjawab pertanyaan
dalam diskusi
70% Diamati saat pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi dan
dihitung dari jumlah siswa yang aktif
dalam menjawab pertanyaan dalam
diskusi.
Kemandirian siswa
dalam mengerjakan
soal evaluasi
70% Diamati saat pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi dan
dihitung dari jumlah siswa yang
mengerjakan soal secara mandiri.
Ketuntasan hasil
belajar
80% Dihitung dari jumlah siswa yang
mendapat nilai 65 ke atas. Siswa yang
mendapat nilai 65 ke atas dianggap
telah mencapai ketuntasan belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan tahap perencanaan dan
skenario pembelajaran, yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap
dampak tindakan.
c. Tahap Observasi
Tahap ini dilakukan dengan mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar
terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC dan mengamati kegiatan siswa dalam proses belajar
mengajar yang diamati langsung oleh peneliti dengan bantuan guru mitra.
d. Tahap Refleksi
Dalam tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dan hasil belajar. Data yang sudah diperoleh selanjutnya digunakan untuk menjadi
bahan refleksi bagi peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran siklus
selanjutnya.
2. Rancangan Siklus II
Berbagai tahap dan kegiatan pada siklus II pada dasarnya sama dengan
siklus I, hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Tindakan pada siklus II ini
ditentukan berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus I. Pada siklus ini materi
yang akan dipelajari adalah mengenai jurnal penutup.
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencaan antara lain:
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.
2) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengarah pada
pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan membuat lembar observasi.
3) Menyusun skenario pembelajaran sebagai berikut:
a) Guru menciptakan suasana kondusif kemudian menyampaikan tujuan
pembelajaran dan pengetahuan awal mengenai jurnal penutup kepada
siswa.
b) Guru membagi materi jurnal penutup kepada kelompok-kelompok yang
dibagi secara heterogen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
c) Siswa dalam setiap kelompok saling bekerja sama, saling membaca, saling
memahami dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan atau
pemecahan soal yang ada dan ditulis pada lembar kertas.
d) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, kemudian guru
dan siswa membuat kesimpulan bersama.
e) Menyusun instrumen untuk melakukan evaluasi berupa soal tes tertulis.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan tahap perencanaan dan
skenario pembelajaran, yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap
dampak tindakan.
c. Tahap Observasi
Tahap ini dilakukan dengan mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar
terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC dan mengamati kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar
yang diamati langsung oleh peneliti dengan bantuan guru mitra.
b. Tahap Refleksi
Dalam tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dan hasil belajar. Data yang sudah diperoleh selanjutnya digunakan untuk menjadi
bahan refleksi bagi peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran siklus
selanjutnya.
3. Rancangan Siklus III
Berbagai tahap dan kegiatan pada siklus III pada dasarnya sama dengan
siklus I dan siklus II, hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Tindakan pada
siklus III ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus I dan siklus II.
Pada siklus ini materi yang akan dipelajari adalah mengenai jurnal pembalik.
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencaan antara lain:
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.
2) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengarah
pada pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan membuat lembar observasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
3) Menyusun skenario pembelajaran sebagai berikut:
a) Guru menciptakan suasana kondusif kemudian menyampaikan tujuan
pembelajaran dan pengetahuan awal mengenai jurnal pembalik kepada
siswa.
b) Guru membagi materi laporan keuangan kepada kelompok-kelompok yang
dibagi secara heterogen.
c) Siswa dalam setiap kelompok saling bekerja sama, saling membaca, saling
memahami dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan atau
pemecahan soal yang ada dan ditulis pada lembar kertas.
d) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, kemudian guru
dan siswa membuat kesimpulan bersama.
e) Menyusun instrumen untuk melakukan evaluasi berupa soal tes tertulis.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan tahap perencanaan dan
skenario pembelajaran, yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap
dampak tindakan.
c. Tahap Observasi
Tahap ini dilakukan dengan mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar
terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC dan mengamati kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar
yang diamati langsung oleh peneliti dengan bantuan guru mitra.
c. Tahap Refleksi
Dalam tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dan hasil belajar. Data yang sudah diperoleh selanjutnya digunakan untuk menjadi
bahan refleksi bagi peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran siklus
selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat SMA Negeri 2 Sukoharjo
SMA Negeri 2 Sukoharjo yang berlokasi di Jalan Raya Solo-Kartasura,
Mendungan, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo merupakan jelmaan dari SMA UNS
Sebelas Maret Surakarta yang berubah status dari SMA Swasta menjadi SMA
Negeri. Sejarah berdirinya SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah sebagai berikut:
Tahun 1967 : Berdirilah SMA IKIP Negeri Surakarta bertempat di SMP 8
Surakarta yang diprakarsai oleh Bapak Drs. Sumantyo
Martohadmodjo selaku Rektor IKIP Surakarta. Adapun
Kepala Sekolah pada waktu itu adalah Bapak Drs. Jayeng
Sugiyanto, kemudian dilanjutkan oleh Bapak Drs. Sasbani.
Tahun 1972 : SMA IKIP yang berlokasi di SMP 8 pindah ke Kampus IKIP
Mesen Jln. Urip Sumoharjo
Tahun 1976 : SMA IKIP Surakarta berganti nama menjadi SMA UNS
Sebelas Maret Surakarta dengan status swasta. Adapun
Kepala Sekolah pada waktu itu adalah Bapak Drs. Suyono,
kemudian dilanjutkan oleh Bapak Drs. Soenarjo Basuki.
Tahun 1982 : Bulan April 1982, SMA UNS berpindah tempat dari Kampus
UNS Mesen (dulu IKIP Mesen) ke Mendungan, Pabelan,
Kartasura.
Tahun 1987 : Dengan terbitnya Surat Keputusan Mendikbud RI nomor:
0887/O/1986 tanggal 22 Desember 1986 tentang Pembakuan
dan Penegerian Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas,
maka pada tanggal 5 Maret 1987 SMA UNS diresmikan
menjadi SMA Negeri 2 Sukoharjo oleh Bapak Drs. GBPH
Poeger, kemudian Kepala Sekolah dilanjutkan Ibu Dra.
Sridadi Murjadji (sejak 5 Maret 1987 s.d 15 Januari 1992).
41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
Dengan demikian sejak 5 Maret 1987 SMA UNS Sebelas
Maret Surakarta berubah status menjadi SMA Negeri 2
Sukoharjo, yang kemudian Kepala Sekolah dilanjutkan oleh
Bapak Moenawir, BA.
Tahun 1997 : Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud nomor:
035/O/1997 tanggal 7 Maret 1997 tentang perubahan
Nomenklatur SMA menjadi SMU, serta Organisasi dan Tata
Kerja SMU, maka SMA Negeri 2 Sukoharjo berganti nama
menjadi SMU Negeri 2 Sukoharjo
Tahun 2004 : Berdasarkan Surat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Sukoharjo nomor: 421.3.5/124 tanggal 4 Mei 2004 tentang
perubahan Nomenklatur Sekolah, SMU Negeri 2 Sukoharjo
berganti nama menjadi SMA Negeri 2 Sukoharjo
Berikut ini nama-nama pejabat Kepala Sekolah sejak berdirinya SMA
UNS sampai sekarang yaitu SMA Negeri 2 Sukoharjo:
1. Drs. Jayeng Sugiyanto Th. 1967 1972
2. Drs. Sasbani Th. 1972 1976
3. Drs. Suyono Th. 1976 1979
4. Drs. Soenarjo Basuki Th. 1979 s.d 5 Maret1987
5. Dra. Sridadi Murjadji 5 Maret 1987 s.d 16 Januari 1992
6. Moenawir, BA 16 Januari 1992 s.d 28 April 1995
7. Drs. Sukardi 28 April 1995 s.d 5 Mei 1996
8. Drs. Samadi 5 Mei 1996 s.d 11 Februari 2002
9. Drs. Soeparman 11 Februari 2002 s.d 10 April 2004
10. Drs. Djohar Arifin 10 April 2004 s.d 29 Mei 2006
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
11.
12.
Drs. Joko Sugiharto, MM
Drs. Bambang Suryono, Dipl.Ed
29 Mei 2006 s.d 14 Februairi 2011
14 Februari 2011 s.d sekarang
2. Keadaan Lingkungan Sekolah
a. Lokasi SMA Negeri 2 SukoharjoSMA Negeri 2 Sukoharjo berlokasi di Jalan Raya Sala-Kartasura, Mendungan,
Pabelan, Kartasura Telp 0271-711615.
b. Sarana dan Prasarana
Ruang-ruang yang tersedia di SMA Negeri 2 Sukoharjo antara lain:
1) Ruang kepala sekolah : 1
2) Ruang wakil kepala sekolah : 1
3) Ruang tata usaha : 1
4) Ruang kantor guru : 1
5) Ruang kelas :22
6) Ruang perpustakaan : 1
7) Ruang ibadah : 2
8) Ruang aula : 1
9) Ruang koperasi : 1
10) Ruang UKS : 1
11) Ruang OSIS : 1
12) Ruang BK : 1
13) Ruang gudang : 1
14) Ruang kantin : 2
15) Ruang satpam : 1
16) Kamar mandi (WC)
Guru : 2
Murid : 12
17) Lab. IPA : 1
18) Lab. Bahasa : 1
19) Lab. Komputer : 1
20) Ruang multimedia : 1
21) Ruang kesenian : 1
c. Keadaan guru dan pegawai
Jumlah guru yang mengajar yaitu 77 orang yang terdiri dari:
1) Guru Pegawai Negeri Sipil 62 orang
2) Guru Tidak Tetap 15 orang.
Jumlah pegawai ada 21 orang, yang terdiri dari:
1) Pegawai Negeri Sipil 11 orang
2) Pegawai Tidak Tetap 10 orang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
d. Kurikulum
Kurikulum yang digunakan SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011
adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006 bagi kelas X, XI, dan
XII.
e. Struktur Organisasi
Komite Sekolah Kepala Sekolah
Wakasek Kurikulum
Wakasek Kesiswaan
Wakasek Sarpras
Wakasek Humas
Kepala TUKepala Laboratorium
Kepala Perpustakaan
Koordinator BK
Guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
3. Visi, Misi, Tujuan
a. Visi
Visi SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah:
a) Di bidang akademis, bukan hanya keberhasilan mancapai Ujian Sekolah (US)
dan nilai Ujian Nasional (UN), tetapi juga keberhasilan kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual sehingga menghasilkan manusia yang utuh.
b) Di bidang sarana dan prasarana, mengembangkan secara integral berdasarkan
acuan standar kualitas buku, ruang kelas, ruang praktek, laboratorium,
perpustakaan, ruang administrasi, buku pelajaran, alat dan media pendidikan,
pengadaan alat komunikasi penambahan perangkat komputer, faximili, dan
internet.
c) Dalam bidang tenaga kependidikan, mengembangkan tenaga kependidikan
untuk meningkatkan kualifikasi kompetensi dan profesionalisme guru.
d) Di bidang manajemen, diarahkan untuk lebih memberdayakan sekolah sebagai
unit pelaksana terdepan dalam kegiatan belajar mengajar, lebih transparan
sehingga dapat dipertanggungjawabkan di semua program kegiatan.
e) Dalam bidang kehumasan, mengoptimalkan peran serta orang tua siswa dan
masyarakat, merupakan manajemen berbasis sekolah.
b. Misi
Misi SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah :
a) Meningkatkan efektivitas PBM.
b) Meningkatkan kualitas tenaga kependidikan.
c) Melengkapi sarana dan prasarana sesuai potensi serta kemampuan sekolah.
d) Meningkatkan hubungan kerja sama sekolah dengan masyarakat yang
berlandaskan pada Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
untuk mewujudkan kecerdasan intelektual, emosi, spiritual dan ketrampilan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
c. Tujuan
Tujuan Pendidikan di SMA N 2 Sukoharjo adalah:
a) Meningkatkan keberhasilan mencapai nilai ujian Sekolah (US) dan nilai ujian
nasional (UN).
b) Meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan ke peguruan tinggi minimal
50%.
c) Pencapaian rata-rata nilai kepribadian siswa ( kelakuan, kerajinan, dan kerapian
) minimal B.
d) Meningkatkan keberhasilan kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual
sehingga menghasilkan manusia yang utuh.
e) Peningkatan standar kualitas buku-buku pelajaran menghadapi kurikulum
berbasis kompetensi.
f) Peningkatan ruang kelas, ruang praktek, laboratorium, perpustakaan ruang
administrasi untuk peningkatan KBM secara optimal.
g) Peningkatan buku-buku bacaan, majalah, dan buku penunjang pembelajaran
guru dan siswa di perpustakaan.
h) Peningkatan alat dan media pendidikan, alat komunikasi penambahan
perangkat komputer, faximili, dan internet.
i) Pengembangan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kualifikasi
kompetensi dan profesionalisme guru.
j) Meningkatkan peran serta orang tua siswa dan masyarakat dalam proses
pendidikan.
k) Meningkatkan manajemen pendidikan berbasis sekolah.
l) Peningkatan kegiatan ekstra kurikuler siswa melalui kegiatan kepramukaan,
PKS, OSIS, Palasmada, Komputer, Seni tari, Seni musik, dsb.
B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi
Kelas XI IPS 4 di SMA Negeri 2 Sukoharjo
Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan
kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) dengan tujuan untuk mengetahui
keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan peneliti saat mengikuti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
Program Pengalaman Lapangan (PPL) tahun 2010 di SMA Negeri 2 Sukoharjo. Hasil
dari identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ditinjau dari Segi Siswa
a. Sarana dan prasarana pembelajaran kurang memadai. Hal ini dapat dilihat dari
terbatasnya siswa yang mempunyai buku pendamping untuk mata pelajaran
akuntansi.
Pembelajaran akuntansi di SMA Negeri 2 Sukoharjo didukung dengan
buku pendamping yang mana masing-masing siswa dapat membelinya melalui
guru akuntansi yang bersangkutan. Namun, kenyataan yang terjadi adalah tidak
semua siswa dapat membeli buku tersebut. Hal itu dikarenakan kurangnya
kepedulian siswa akan buku pendamping untuk membantu mereka belajar
akuntansi dan karena harga buku yang relatif mahal. Hal tersebut berdampak
pada terhambatnya proses belajar siswa (baik di rumah maupun di sekolah).
Jadi, pembelajaran hanya terpancang pada pembahasan materi di LKS yang
sifatnya terbatas.
b. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran akuntansi.
Siswa cenderung tidak menggunakan kesempatan untuk bertanya
tentang kesulitan yang mereka hadapi. Siswa merasa malu untuk
mengungkapkan pendapatnya jika diadakan tanya jawab. Mereka memilih
diam tidak bertanya meskipun sebenarnya mereka belum paham tentang materi
yang sedang dibahas. Sebagian siswa juga masih malu untuk maju ke depan
jika diminta guru untuk menjelaskan kembali apa yang mereka terima setelah
mendengarkan penjelasan guru. Siswa cenderung bermasalah dalam
mengungkapkan ide, gagasan dan kreatifitas.
c. Siswa kurang antusias dan kurang berminat terhadap pelajaran akuntansi.
Kejenuhan siswa terhadap pelajaran akuntansi salah satunya disebabkan
karena penggunaan metode ceramah yang terus-menerus dilakukan oleh guru,
siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang djelaskan guru serta
mengerjakan apa yang diperintah guru, sehingga siswa menjadi bosan dan
mengabaikan mata pelajaran akuntansi. Akibatnya, siswa mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru, karena selain pemahaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
siswa kurang, pelajaran akuntansi melibatkan perhitungan dan berkaitan
dengan kejadian sehari-hari. Hal tersebut dapat diatasi apabila siswa dilibatkan
secara aktif mengungkapkan pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas
dan bertanya disaat mereka mengalami kesulitan.
2. Ditinjau dari Segi Guru
a. Guru menguasai kelas dan suasana kelas tenang, namun guru merasa kesulitan
dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan minat
dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran akuntansi.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa menunjukkan sikap
yang kurang berminat dan kurang antusias terhadap mata pelajaran akuntansi.
Siswa terlihat bosan dan jenuh terhadap pelajaran akuntansi dan kurang
memperhatikan pelajaran dengan seksama. Guru sudah mencoba membangkitkan
minat siswa dengan memberi pendekatan secara langsung dan dengan memberi
motivasi serta menegur siswa yang tidak memeperhatikan pelajaran. Namun,
cara ini belum mampu membangkitkan minat dan semangat siswa dalam
pembelajaran.
b. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil yang
maksimal.
Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti, terdapat 16 siswa
dari 40 siswa kelas XI IPS 4 yang belum memenuhi standar nilai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran akuntansi untuk perusahaan jasa
yaitu 65. Hasil ulangan terakhir yaitu materi kertas kerja, nilai terendah yang
diperoleh siswa kelas XI IPS 4 adalah 63 sedangkan nilai tertinggi adalah 87.
Untuk tugas-tugas yang diberikan guru, mayoritas siswa masih mengerjakan di
kelas sebelum pelajaran dimulai. Ini menunjukkan rendahnya keaktifan siswa
dan tanggung jawab siswa dalam mengikuti pelajaran akuntansi.
C. Deskripsi Hasil Penelitian
Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus
terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan,
(3) Observasi dan interpretasi, dan (4) Refleksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
1. Siklus I
Penerapan pembelajaran pada siklus pertama melalui pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Composition) adalah:
a. Perencanaan Tindakan
Kegiatan perencaan tindakan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 2
Maret 2011 di ruang guru SMA Negeri 2 Sukoharjo. Guru bersama peneliti
mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini.
Peneliti mengungkapkan bahwa terdapat permasalahan dalam pembelajaran
akuntansi, yaitu siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran akuntansi,
siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi dan hasil
belajar akuntansi yang belum maksimal. Kemudian disepakati bahwa
pelaksanaan tahap siklus pertama akan dilaksanakan selama tiga kali
pertemuan, yaitu pada hari Rabu 9 Maret, Senin 28 Maret dan Rabu 30 Maret
2011.
Tahap perencanaan tindakan pada siklus pertama meliputi kegiatan
sebagai berikut:
1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi
pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC, dengan skenario pembelajaran sebagai
berikut:
a) Pertemuan pertama (Rabu, 9 Maret 2011)
(1) Guru membuka pelajaran dengan memberi salam, menanyakan
kabar dan memeriksa kehadiran siswa.
(2) Guru menciptakan suasana yang kondusif untuk membangkitkan
minat siswa.
(3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
(4) Guru melakukan apersepsi mengenai laporan keuangan.
(5) Guru menjelaskan garis besar mengenai materi laporan keuangan.
(6) Guru menginformasikan langkah pembelajaran kooperatif tipe
CIRC.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
(7) Guru membagi siswa dalam kelompok kooperatif yang terdiri dari
5 siswa.
(8) Guru memberikan bahan atau bacaan atau materi diskusi pada
setiap kelompok.
(9) Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi, saling
memahami isi bacaan, saling menafsirkan dan memberi tanggapan
terhadap permasalahan yang ada.
(10) Guru mempersilakan setiap kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya.
(11) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari materi
yang dipelajari, memberi tugas rumah dan menutup pelajaran.
b) Pertemuan kedua (Senin, 28 Maret 2011)
(1) Guru membuka pelajaran dan memeriksa kehadiran siswa.
(2) Guru mengulas materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
(3) Guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan itu, yaitu
melanjutkan diskusi dan membahas tugas rumah.
(4) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menyanggah atau
bertanya mengenai jawaban diskusi ataupun jawaban tugas rumah.
(5) Guru dan siswa secara bersama-sama membuat kesimpulan dari
materi yang dipelajari pada pertemuan itu dan menutup pelajaran.
c) Pertemuan ketiga (Rabu, 30 Maret 2011)
(1) Guru membuka pelajaran dan memeriksa kehadiran siswa.
(2) Guru menciptakan suasana yang kondusif.
(3) Meminta siswa duduk pada posisi yang benar dan tertib untuk
mempersiapkan diri dalam mengerjakan tes evaluasi.
(4) Guru membagi soal tes evaluasi pada siswa dan meminta siswa
untuk mengerjakan dengan tertib dan tidak saling bekarja sama.
(5) Guru mengawasi saat proses pengerjaan tes supaya hasil pekerjaan
siswa merupakan hasil kemampuannya sendiri. Setelah selesai
jawaban dikumpulkan oleh guru sesuai dengan kode soal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
2) Guru dan peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
untuk materi laporan keuangan dengna model pembelajaran tipe CIRC.
3) Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian berupa tes dan non tes.
Insterumen tes berasal dari hasil tes evaluasi akhir siswa, sedangkan
instrumen non tes berasal dari pedoman observasi yang dilakukan peneliti
dengan mengamati kondisi siswa selama pelaksanaan siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama tiga kali pertemuan seperti
yang telah direncanakan, yaitu pada hari Senin dan Rabu masing-masing
tanggal 9, 28, dan 30 Maret 2011 di ruang kelas XI IPS 4. Pertemuan
dilaksanakan 4 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP yang
telah dibuat.
Materi pada pelaksanaan tindakan I ini adalah laporan keuangan.
Pertemuan pertama digunakan peneliti untuk mempresentasikan materi secara
garis besar, melakukan diskusi kelompok dan presentasi dari masing-masing
kelompok. Pada pertemuan kedua digunakan peneliti untuk membahas tugas
rumah yang diberikan pada pertemuan pertama. Pertemuan ketiga digunakan
peneliti untuk mengadakan evaluasi untuk mengetahui pencapaian belajar
siswa selama mengikuti diskusi kelompoknya.
Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan pertama (Rabu, 9 Maret 2011)
a) Membuka pelajaran dengan salam, memeriksa kehadiran siswa. Ada
tiga siswa yang tidak hadir di kelas pada pertemuan ini, yaitu Alison
Aris KD tanpa keterangan, Poppy Agustina dengan keterangan sakit,
dan Yulianingrum dengan keterangan sakit. Kemudian guru
memperkenalkan peneliti serat tujuannya mengadakan penelitian.
Peneliti bertindak sebagai guru selama penelitian berlangsung.
b) Guru, peneliti dan siswa merencakan prosedur pembelajaran yang akan
dilakukan. Guru dan peneliti menjelaskan bahwa pembelajaran kali ini
menggunakan model pembelajaran yang berbeda dengan biasanya
yakni model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Selanjutnya guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
bersama peneliti menginformasikan bagaimana langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilakukan.
c) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi
apersepsi mengenai laporan keuangan. Peneliti menunjuk beberapa
siswa, ada empat siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan
benar, yaitu Ganis Pratiwi, Deviandra, M. Auliya dan Ghufron Taufik
Ismail.
d) Guru menjelaskan secara garis besar materi yang akan dipelajari, yaitu
laporan keuangan.
e) Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kooperatif secara
heterogen dan peneliti membagikan bahan untuk pelaksaan diskusi.
f) Guru dan peneliti mengajak siswa untuk melakukan kegiatan diskusi
kelompok mengenai menyusun laporan keuangan. Karena materi ini
lingkupnya kecil maka ada beberapa kelompok yang melakukan
diskusi dengan materi yang sama.
g) Guru berkeliling untuk mengecek kegiatan setiap kelompok yang
mungkin mengalami kesulitan, karena dalam hal ini guru hanya
bertindak sebagai fasilitator saja. Pada kegiatan ini siswa terlihat cukup
aktif, ada yang mengutarakan pendapatnya, mencari informasi di buku
dan menuliskan hasil diskusi. Tapi masih ada beberapa siswa yang
sibuk bergurau sendiri dan tidak ikut kegiatan diskusi.
h) Guru mengawasi jalannya diskusi dengan baik dan memberikan
penilaian proses sesuai dengan instrumen-instrumen keaktifan saat
diskusi dalam kelompok kooperatif.
i) Kegiatan presentasi dari hasil diskusi dimulai. Kesempatan pertama
langsung digunakan kelompok III. Deviandra sebagai wakil dari
kelompok III mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka
mengenai laporan laba rugi bentuk single step. Pada sesi tanya jawab,
ada seorang siswa yang bertanya yaitu: Ganis Pratiwi meminta untuk
dijelaskan lagi mengenai hasil diskusi kelompok III.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
j) Selanjutnya giliran kelompok VIII yang presentasi, materi yang
disampaikan mengenai laporan laba rugi bentuk multiple step. Yang
mewakili kelompok VIII presentasi adalah Kholis Sulung P. Ada dua
siswa yang bertanya pada kelompok VIII yaitu: Dewi Marheningsih
dan Januar Eka Putra. Dewi bertanya apakah perbedaan antara beban
dan pendapatan operasional dan non operasional sedangkan Januar
bertanya garis besar laporan laba rugi bentuk multiple step. Yang
menjawab adalah Aris Febrian dan Dwi Sasmito.
k) Kelompok IV presentasi, yang mewakili adalah Ganis Pratiwi
mengenai laporan perubahan ekuitas. Dini Prihatiningtyas bertanya
bagaimana penyusunan laporan perubahan ekuitas jika perusahaan
mangalami kerugian. Yang menjawab adalah Metta Restari.
l) Setelah semua materi diskusi dipresentasikan, guru dan siswa secara
bersama-sama membuat kesimpulan tentang hasil diskusi pada hari ini
dan memberikan tugas rumah dan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
m) Guru menutup pelajaran, dan memberikan tugas rumah.
2) Pertemuan kedua (Senin, 28 Maret 2011)
a. Membuka pelajaran dan memeriksa kehadiran siswa. Ada dua siswa
yang tidak hadir yaitu Poppy Agustina dan Yusuf Adi S, keduanya
tidak hadir tanpa keterangan.
b. Mengulas materi sebelumnya dan menjelaskan tujuan pembelajaran
hari ini, yaitu melanjutkan presentasi dan membahas tugas rumah.
c. Presentasi terakhir yaitu mengenai neraca dipresentasikan oleh
kelompok VI, yang mewakili adalah Sri Rahayu. Ada dua siswa yang
tanya
apakah jumlah antara aktiva dan pasiva harus seimbang dan bagaimana
perbedaan antara neraca bentuk stafel dan bentuk skontro. Yang
menjawab pertanyaan tersebut adalah Fauziah dan Risky Puji.
d. Presentasi berjalan dengan baik dan selanjutnya adalah membahas
tugas rumah. Yang menuliskan hasil tugas rumah di depan adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
Diyan Isti mengenai laporan laba rugi, Alison mengenai laporan
perubahan ekuitas dan Dewi Marheningsih mengenai neraca. Ada lima
siswa yang bertanya mengenai jawaban yang sudah ada, siswa yang
bertanya adalah Kholis Sulung, Riky Wahyu M. Auliya, Ati Nur
Azizah dan Sri Sulistyaningsih. Semua pertanyaan dapat di jawab oleh
Diyan, Alison dan Dewi.
e. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran serta
menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan tes
evaluasi kemudian menutup pelajaran dengan salam.
3) Pertemuan ketiga (Rabu, 30 Maret 2011)
a) Membuka pelajaran dengan salam dan memeriksa kehadiran siswa.
Semua siswa hadir pada pertemuan hari ini.
b) Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri mengerjakan tes
evaluasi dan siswa duduk di tempatnya masing-masing dengan tertib
dan rapi. Guru membagikan soal tes, siswa yang duduk di sebelah
kanan mendapat soal dengan kode A, sedangkan siswa yang duduk di
sebalah kiri mendapat soal dengan kode B. Mengawasi jalannya tes dan
meminta siswa untuk mengerjakan tes secara mandiri, tidak saling
bekerja sama. Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes tersebut
adalah 45 menit.
c) Setelah waktu tes habis, guru mengumpulkan lembar siswa saat itu
juga.
d) Guru menutup pelajaran dengan salam.
c. Observasi dan Interpretasi
Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC di kelas XI IPS 4.
Pada pertemuan pertama yaitu hari Rabu, 9 Maret 2011, guru menyampaikan
apersepsi laporan keuangan, menjelaskan pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC, pelaksanaan
pembelajaran dengan model kooperatif tipe CIRC, presentasi hasil diskusi.
Pada pertemuan kedua yaitu pada hari Senin, 28 Maret 2011 melanjutkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
presentasi hasil diskusi dan membahas tugas rumah. Pertemuan yang ketiga
yaitu pada hari Rabu, 30 Maret 2011 digunakan untuk tes evaluasi siklus I agar
hasil belajar pada siklus I dapat segera diketahui.
Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran akuntansi materi
laporan keuangan pada siklus I diperoleh gambaran mengenai hasil selama
pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3. Proses dan Hasil Belajar Siklus I
Aspek yang DiukurIndikator
Keberhasilan
Jumlah
SiswaPresentase
Mengajukan pertanyaan atau ide
dalam diskusi 70% 20 50%
Menjawab pertanyaan dalam
diskusi70% 23 57,5%
Kemandirian dalam mengerjakan
soal evaluasi 70% 25 62,5%
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa:
1) Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi pada
siklus I yaitu: sebanyak 20 siswa yang aktif dengan presentase 50% dan 20
siswa yang lain dengan presentase 50% masih belum aktif dalam
mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi.
2) Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi pada siklus I
dijelaskan sebagai berikut: siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan
dalam diskusi adalah 23 siswa atau sebesar 57,5%, dan sisanya sebanyak
17 siswa atau sebesar 42,5% belum aktif dalam menjawab pertanyaan
dalam diskusi.
3) Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi pada siklus I adalah:
sebanyak 25 siswa atau sebesar 62,5% sudah mengerjakan soal evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
secara mandiri dan 15 siswa yang lain atau sebesar 37,5% belum
mengerjakan soal evalusi secara mandiri.
Berdasarkan evaluasi pada siklus I, ketuntasan hasil belajar (Kriteria
Ketuntasan Minimal adalah 65) yang tercapai pada siklus I sebanyak 29 siswa
dengan presentase 72,5% dan nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 76,4.
Ketuntasan hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
Kriteria
Indikator Keberhasilan (80%)
Ketuntasan Hasil Belajar
Jumlah Siswa Presentase
Tuntas 29 siswa 72,5%
Tidak Tuntas 11 siswa 27,5%
Jumlah 40 siswa 100%
Hasil capaian proses dan hasil belajar siswa untuk pelajaran akuntansi
tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 9. Profil Capaian Keaktifan Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
Ketuntasan hasil belajar siswa juga dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Gambar 10. Profil Ketuntasan Belajar Siklus I
d. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan intrepretasi tindakan pada siklus I,
peneliti melakukan analisis sebagai berikut:
1) Beberapa kelemahan dari sisi guru dalam siklus I ini adalah:
a) Guru kurang jelas dalam menyampaikan penjelasan mengenai
pembelajaran kooperatif tipe CIRC sehingga kebanyakan siswa masih
merasa bingung dalam menerapkannya.
b) Saat diskusi, guru lebih memperhatikan siswa yang bertanya dan
kurang memberi motivasi terhadap siswa yang kurang aktif.
c) Pada saat pelaksanaan evaluasi, guru cenderung berada di bagian
depan, sehingga siswa yang duduk di bagian belakang kurang sportif
dalam mengerjakan evaluasi.
2) Bebarapa kelemahan dari sisi siswa antara lain sebagai berikut:
a) Ada siswa cenderung acuh terhadap metode pembelajaran baru yang
diterapkan guru.
b) Siswa yang tidak memperhatikan malah mengganggu teman-temannya
dan bergurau sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
c) Kurangnya interaksi dalam anggota kelompok, sehingga ada siswa
yang aktif dan ada siswa yang pasif.
d) Siswa masih belum berani mengungkapkan pendapatnya di depan guru.
e) Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 100 nilai
terendah adalah 55 dan nilai rata-rata kelas yaitu 76,4. Siswa yang
sudah mencapai standar nilai 65 ke atas sebanyak 29 siswa atau sebesar
72,5% siswa tersebut dapat dinyatakan sudah mencapai ketuntasan
hasil belajar. Tapi, hasil tersebut belum dapat mencapai target yang
ditetapkan yaitu 80% sehingga diperlukan perbaikan pada siklus
berikutnya.
Berdasarkan observasi dan analisis diatas, maka tindakan refleksi yang
dapat dilakukan adalah:
1) Guru lebih banyak melakukan pendekatan, selain sebagai fasilitator, guru
harus memotivasi kepada seluruh siswa dalam pembelajaran agar siswa
dapat bekerja sama dan kompak dalam kegiatan kelompoknya.
2) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif
sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.
2. Siklus II
Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus II melalui pembelajaran
kooperatif tipe CIRC adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan
Kegiatan perencanaan tindakan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 30
Maret 2011 di ruang guru SMA Negeri 2 Sukoharjo. Guru dan peneliti
mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan pada siklus II ini.
Peneliti mengungkapkan hasil analisis dan refleksi dari siklus I, kemudian
disepakati bahwa pelaksanaan pada siklus II diadakan selama dua kali
pertemuan, yaitu pada hari Rabu 6 April 2011 dan hari Senin 11 April 2011.
Tahap perencanaan tindakan pada siklus kedua adalah sebagai berikut:
1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi
untuk kompetensi dasar menyusun jurnal penutup menggunakan model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
pembelajaran kooperatif tipe CIRC, dengan skenario pembelajaran sebagai
berikut:
a) Pertemuan Pertama (Rabu, 6 April 2011)
(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dan memeriksa
kehadiran siswa.
(2) Guru menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk
membangkitkan minat siswa.
(3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
(4) Guru melakukan apersepsi mengenai materi jurnal penutup dan
menjelaskan garis besar jurnal penutup.
(5) Mengulang menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC
agar siswa lebih mudah dalam menerapkannya.
(6) Guru membagi siswa ke dalam kelompok seperti pada pembagian
kelompok siklus I.
(7) Guru memberikan bahan atau bacaan atau materi diskusi pada
setiap kelompok.
(8) Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi, saling
memahami isi bacaan, saling menafsirkan dan memberi tanggapan
terhadap permasalahan yang ada.
(9) Guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan pembelajaran
saat itu dan memberi kesempatan untuk bertanya.
(10) Guru menutup pelajaran dengan salam.
b) Pertemuan Kedua (Senin, 11 April 2011)
(1) Guru membuka pelajaran dan memeriksa kehadiran siswa.
(2) Guru menciptakan suasana yang kondusif.
(3) Meminta siswa duduk pada posisi yang benar dan tertib untuk
mempersiapkan diri dalam mengerjakan tes evaluasi.
(4) Guru membagi soal tes evaluasi pada siswa dan meminta siswa
untuk mengerjakan dengan tertib dan tidak saling bekarja sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
(5) Guru mengawasi saat proses pengerjaan tes supaya hasil pekerjaan
siswa merupakan hasil kemampuannya sendiri. Setelah selesai
jawaban dikumpulkan oleh guru sesuai dengan kode soal.
2) Guru dan peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
untuk materi jurnal penutup dengan model pembelajaran kooperatif tipe
CIRC.
3) Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian berupa tes dan non tes.
Insterumen tes berasal dari hasil tes evaluasi akhir siswa, untuk instrumen
non tes berasal dari pedoman observasi yang dilakukan peneliti dengan
mengamati kondisi siswa selama pelaksanaan siklus II.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan selama dua kali
pertemuan seperti yang telah direncanakan, yaitu pada hari Senin dan Rabu
masing-masing tanggal 6 dan 11 April 2011 di ruang kelas XI IPS 4.
Pertemuan dilaksanakan 3 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan
RPP yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan kedua hampir sama dengan
pelaksanaan tindakan pertama, hanya pada pelaksanaan tindakan kedua ini
terdapat penguatan yang masih diperlukan dari tindakan pertama. Materi yang
disampaikan pada pelaksanaan tindakan kedua juga berbeda dengan
pelaksanaan tindakan pertama.
Materi pada pelaksanaan tindakan II ini adalah jurnal penutup.
Pertemuan pertama digunakan guru untuk menjelaskan secara garis besar
jurnal penutup, melakukan diskusi kelompok serta presentasi hasil diskusi.
Pada pertemuan kedua digunakan untuk mengadakan tes evaluasi siklus kedua.
Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan pertama (Rabu, 6 April 2011)
a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam kemudian
memeriksa kehadiran siswa, dan ternyata semua siswa masuk.
b) Guru mengulang menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif
tipe CIRC dan memotivasi siswa dengan memberi apersepsi mengenai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
jurnal penutup. Selanjutnya guru meminta siswa untuk duduk secara
berkelompok seperti pada siklus I.
c) Guru menjelaskan garis besar mengenai materi yang akan dipelajari
dan membagi bahan diskusi.
d) Guru berkeliling untuk mengecek kegiatan kelompok yang mungkin
mengalami kesulitan. Pada kegiatan diskusi kali ini, siswa terlihat lebih
aktif dibandingkan dengan diskusi pada siklus I.
e) Guru mengawasi jalannya kegiatan diskusi dan memberi penilaian
sesuai dengan instrumen-instrumen keaktifan diskusi dalam kelompok
kooperatif.
f) Setelah kegiatan diskusi selesai, dilanjutkan dengan presentasi
kelompok. Kesempatan pertama digunakan kelompok V untuk
presentasi mengenai menutup akun pendapatan, yang mewakili adalah
Dewi Marheningsih. Ada seorang siswa yang bertanya, yaitu Nuryl
Hidayati, bertanya mengenai jika terdapat lebih dari satu pendapatan
apakah semua langsung ditutup atau satu persatu. Yang menjawab
g) Selanjutnya kelompok yang presentasi adalah kelompok IV yaitu Ganis
Pratiwi mengenai menutup akun beban. Riky Wahyu bertanya, angka
yang tercantum dalam ikhtisar laba rugi untuk menutup beban berasal
darimana. Dan dijawab oleh Ganis Pratiwi.
h) Untuk presentasi mengenai munutup akun laba atau rugi adalah
kelompok III yang diwakili oleh Herdy Setyawan. Ada dua siswa yang
bertanya yaitu Sri Nafisah dan Muhammad Ansori. Sri Nafisah
bertanya mengenai angka digunakan untuk menutup akun laba rugi
berasal darimana, sedangkan Muhammad Ansori bertanya apakah
penutupan akun laba atau rugi akan sama jika perusahaan mengalami
kerugian. Yang menjawab pertanyaan tersebut adalah Diyan dan
Nabella.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
i) Presentasi terakhir yaitu mengenai penutupan akun prive diwakili oleh
Kholis Sulung P dari kelompok VIII. Tidak ada siswa yang bertanya
pada presentasi terakhir ini.
j) Setelah semua materi dipresentasikan, guru dan siswa secara bersama-
sama menyimpulkan materi yang sudah dipelajari dan guru
memberikan kesempatan apabila ada yang belum dipahami siswa.
k) Guru menutup pelajaran dan mengingatkan bahwa pertemuan
selanjutnya akan diadakan tes evaluasi.
2) Pertemuan Kedua (Senin, 11 April 2011)
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan memeriksa kehadiran
siswa. Semua siswa hadir pada pertemuan hari ini.
b) Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri mengerjakan soal tes.
c) Guru membagi soal tes
d) Guru mengawasi jalannya tes dan meminta siswa untuk mengerjakan
secara mandiri.
e) Setelah waktu tes habis, guru mengumpulkan lembar siswa saat itu
juga.
f) Guru menutup pelajaran dengan salam.
c. Observasi dan Interpretasi
Peneliti mengamati pelaksanaan proses pembelajaran akuntansi dengan
model pembelajaran kooperatif tipe CIRC di kelas XI IPS 4. Pada pertemuan
pertama, yaitu hari Rabu 6 April 2011, guru menjelaskan pelaksanaan
pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan memberi apersepsi mengenai jurnal
pentutup, pelaksanaan diskusi kelompok dan presentasi kelompok. Pertemuan
kedua yaitu pada hari Senin, 11 April 2011 digunakan untuk tes evaluasi siklus
II.
Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran akuntansi,
diperoleh informasi mengenai aktivitas siswa dan hasil belajar selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
Tabel 5. Proses dan Hasil Belajar Siklus II
Aspek yang DiukurIndikator
Keberhasilan
Jumlah
SiswaPresentase
Mengajukan pertanyaan atau ide
dalam diskusi70% 31 77,5%
Menjawab pertanyaan dalam
diskusi70% 32 80%
Kemandirian dalam mengerjakan
soal evaluasi70% 29 72,5%
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa:
1) Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi pada
siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut: siswa yang aktif mengajukan
pertanyaan atau ide sebanyak 31 siswa atau sebesar 77,5% sisanya
sebanyak 9 siswa atau sebesar 22,5% tidak menunjukkan keaktifan dalam
mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi.
2) Keaktifan dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi pada siklus II adalah:
32 siswa atau 80% aktif dalam menjawab pertanyaan pada saat diskusi, dan
sisanya sebanyak 8 siswa atau sebesar 20% belum bisa menjawab
pertanyaan dalam pelaksanaan diskusi.
3) Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi pada siklus II ini
adalah sebagai berikut: sebanyak 29 siswa atau sebesar 72,5% telah
mengerjakan soal evaluasi secara mandiri, dan 11 siswa yang lain atau
sebesar 27,5% belum mengerjakan soal evalusi secara mandiri.
Berdasarkan nilai evaluasi siklus II, ketuntasan hasil belajar yang
dicapai pada siklus II adalah: sebanyak 37 siswa dengan presentase 92,5% dan
nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 87,375. Ketuntasan hasil belajar
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
Tabel 6. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
Kriteria
Indikator Keberhasilan (80%)
Ketuntasan Hasil Belajar
Jumlah Siswa Presentase
Tuntas 37 siswa 92,5%
Tidak Tuntas 3 siswa 7,5%
Jumlah 40 siswa 100%
Hasil capaian proses dan hasil belajar siswa untuk pelajaran akuntansi
tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 11. Profil Capaian Keaktifan Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
Ketuntasan hasil belajar juga dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 12. Profil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
d. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus II,
peneliti melakukan analisis sebagai berikut:
1) Guru sudah dapat membangkitkan semangat dan memotivasi siswa untuk
lebih memperhatikan penjelasan guru saat kegiatan belajar mengajar.
2) Guru sudah dapat menempatkan diri saat pelaksanaan evaluasi, tidak
hanya di depan kelas tetapi berkeliling kelas untuk mengawasi jalannya
pelaksanaan evaluasi. Hal ini bertujuan agar siswa bekerja mandiri dan
tidak berbuat curang.
3) Pelaksanaan diskusi mengalami peningkatan. Siswa lebih aktif dan lebih
bersemangat dalam kegiatan diskusi sehingga kelas nampak lebih hidup.
4) Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 97, nilai
terendah adalah 58 dan nilai rata-rata kelas yaitu 87,375. Siswa yang
sudah mencapai standar nilai 65 ke atas sebanyak 37 siswa (92,5% dari
40 siswa) dan siswa tersebut dapat dinyatakan sudah mencapai ketuntasan
hasil belajar. Jumlah tersebut sudah dapat menunjukkan peningkatan bila
dibandingkan sebelumnya, dengan nilai rata-rata kelas yaitu 76,4 dan
hanya dicapai 29 siswa (72,5% dari 40 siswa). Nilai ini tersebut sudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
diatas nilai standar KKM. Sehingga dianggap pembelajaran sudah
mencapai titik ketuntasan dan terbukti bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan penguasaan
konsep siswa, meskipun belum 100% siswa dinyatakan tuntas belajar.
Berdasarkan hasil observasi dan analisis tersebut, maka peneliti
melakukan refleksi tindakan sebagai berikut:
1) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif
sehingga siswa memiliki motivasi dan semangat belajar yang tinggi.
2) Guru lebih inovatif dalam menggunakan model pembelajaran saat mengajar,
sehingga siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembalajaran.
3) Guru masih harus melakukan pendekatan terhadap siswa, sehingga siswa
yang mengalami kesulitan akan mudah teratasi.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat dinyatakan
bahwa terjadi peningkatan hasil belajar akuntansi melalui penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Composition). Hal tersebut dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Penelitian Siklus I dan II
Aspek yang DiukurIndikator
Keberhasilan
Siklus I Siklus II
Jumlah
SiswaPresentase
Jumlah
SiswaPresentase
Mengajukan pertanyaan
atau ide dalam diskusi70% 20 50% 31 77,5%
Menjawab pertanyaan
dalam diskusi70% 23 57,5% 32 80%
Kemandirian dalam
mengerjakan soal
evaluasi
70% 25 62,5% 29 72,5%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
Berdasarkan evaluasi pada siklus I, ketuntasan hasil belajar (KKM) adalah 65 yang
tercapai pada siklus I sebanyak 29 siswa dengan presentase 72,5% dan nilai rata-rata
kelas yang dicapai sebesar 76,4. Untuk siklus II, ketuntasan hasil belajar yang tercapai
sebanyak 37 siswa dengan presentase 92,5% dan nilai rata-rata yang tercapai sebesar
87,375%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 8. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II
Kriteria
Indikator Keberhasilan
Siklus I Siklus II
Jumlah Siswa Presentase Jumlah Siswa Presentase
Tuntas 29 siswa 72,5% 37 siswa 92,5%
Tidak Tuntas 11 siswa 27,5% 3 siswa 7,5%
Jumlah 40 siswa 100% 40 siswa 100%
Peningkatan hasil capaian proses dan hasil belajar siswa untuk pelajaran
akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 13. Hasil Penelitian Siklus I dan II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
Ketuntasan hasil belajar juga dapat dilihat pada tabel berikut:
Gambar 14. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II
Keterangan:
a. Tabel 7 dan gambar 12 diatas menunjukkan keaktifan siswa dalam proses belajar
mengajar akuntansi pada siklus I dan II yang dapat diukur dari beberapa aspek:
1. Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi, pada
siklus I siswa yang aktif sebanyak 20 siswa dengan presentase 50%. Pada
siklus II meningkat menjadi 31 siswa dengan presentase 77,5%.
2. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi pada siklus I
sebanyak 23 siswa dengan presentase 57,5% dan pada siklus II meningkat
menjadi 32 siswa dengan presentase sebesar 80%.
3. Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi, pada siklus I terdapat 25
siswa dengan presentase 62,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 29 siswa
dengan presentase sebesar 72,5%.
b. Tabel 8 dan gambar 13 diatas menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa
pada siklus I dan II. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak 29 siswa
dengan presentase sebesar 72,5% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 11 siswa
dengan presentase sebesar 27,5%. Pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas
sebanyak 37 siswa dengan presentase sebesar 92,5% dan siswa yang tidak tuntas
sebanyak 3 siswa dengan presentase sebesar 7,5%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
Grafik tersebut menunjukkan bahwa setelah adanya penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC berdampak terhadap peningkatan keaktifan siswa
dan hasil belajar akuntansi. Dampak positif tersebut antara lain siswa lebih memahami
materi yang disampaikan guru, siswa menjadi lebih aktif dan lebih bersemangat dalam
kegiatan pembelajaran dan siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam
kelompok. Selain hal tersebut, siswa juga mengalami peningkatan dalam hasil belajar.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri
dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)
observasi dan interpretasi, (4) analisis dan refleksi. Deskripsi hasil penelitian dari siklus
I dan II dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk
mengetahui kondisi yang ada di kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo. Dari hasil
survei yang dilakukan, peneliti menemukan permasalahan bahwa hasil belajar
akuntansi di kelas XI IPS 4 yang belum maksimal. Oleh karena itu, peneliti dan guru
kelas mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe CIRC.
Setelah mengadakan diskusi, selanjutnya peneliti dibantu guru menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan pada siklus I.
Materi yang akan diberikan pada siklus I ini adalah laporan keuangan. Setelah
menerima apersepsi dari guru, siswa diberi kesempatan untuk melakukan diskusi
dengan tipe CIRC dengan anggota kelompoknya berdasar kelompok yang sudah
dibentuk dan siswa diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Dalam
kegiatan diskusi, guru membagi siswa dalam kelompok kooperatif yang terdiri dari 8
kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa. Namun, hasil dari
pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi pada siklus I masih terdapat
kekurangan, yaitu masih banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran akuntansi, rasa tanggung jawab terhadap kelompok masih kurang, masih
mengganggu teman dan bergurau sendiri. Karena itu, peneliti mencari solusi dan
menyusun rencana pembelajaran siklus II untuk mengatasi kekurangan dalam
pembelajaran akuntansi pada siklus I.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
Materi pembelajaran pada siklus II adalah lanjutan dari siklus I, yaitu
menyusun jurnal penutup. Untuk melaksanakan kegiatan diskusi, dalam siklus II ini
siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kooperatif yang terdiri dari 5 siswa seperti
yang telah dibentuk pada siklus I. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses
belajar mengajar akuntansi pada siklus II ini, keaktifan siswa dan hasil belajar siswa
telah meningkat dan memenuhi target capaian yang telah direncanakan. Siswa yang
sebelumnya kurang aktif dalam pembelajaran, sekarang menjadi lebih antusias dan
bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar akuntansi juga telah
menunjukkan adanya peningkatan.
Berdasarkan tindakan tersebut, guru berhasil melaksanakan pembelajaran
akuntansi yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga berakibat pada peningkatan
proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Selain itu, peneliti juga dapat meningkatkan kinerja
dalam melaksanakan pembelajaran yang menarik, efektif, dan menyenangkan.
Keberhasilan pembelajaran akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:
1) Siswa terlihat antusias, lebih bersemangat dan aktif berpartisipasi dalam
mengikuti pembelajaran akuntansi.
2) Siswa mampu memahami materi yang disampaikan guru. Hal ini terjadi karena
siswa yang sebelumnya belum memahami benar materi yang disampaikan guru
dapat menanyakan dengan leluasa baik kepada guru maupun teman dalam kelompoknya.
3) Siswa lebih bertanggung jawab dan menyadari pentingnya kerjasama dalam
kelompok dalam menyelesaikan suatu tugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dapat meningkatkan
hasil belajar pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo. Indikator
peningkatan hasil belajar tersebut antara lain:
1. Siswa lebih antusias dan lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran, keaktifan
siswa dalam mengikuti mengalami peningkatan. Keaktifan siswa dalam
mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi yang awalnya sebanyak 20 siswa
atau sebesar 50% pada siklus I menjadi 31 siswa atau sebesar 77,5% pada siklus II.
2. Pelaksanaan diskusi dalam pembelajaran kooperatif mendorong siswa untuk
menggali dan memperdalam cara berpikir mereka dengan memunculkan alternatif
berpikir. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
dalam diskusi yang menunjukkan peningkatan dari 23 siswa atau sebesar 57,5%
pada siklus I manjadi 32 siswa atau sebesar 80% pada siklus II.
3. Siswa menyadari akan pentingnya kemandirian dalam mengerjakan tes, karena hal
itu akan menunjukkan kemampuan yang dimiliki siswa. Hal tersebut terlihat dari
kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi yang menunjukkan
peningkatan dari 25 siswa atau sebesar 62,5% pada siklus I menjadi 29 siswa atau
sebesar 72,5% pada siklus II.
4. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Sukoharjo. Hal ini dapat dilihat dari
hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dari 29 siswa atau
sebesar 72,5% pada siklus I menjadi 37 siswa atau sebesar 92,5% pada siklus II.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa keaktifan siswa dalam
mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi dari siklus I ke siklus II meningkat
sebesar 27,5%. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi dari siklus I
71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
ke siklus II meningkat sebesar 22,5%. Selanjutnya, kemandirian siswa dalam
mengerjakan soal evaluasi dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 10%.
Peningkatan keaktifan siswa tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa
yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 20%. Dari keseluruhan
indikator, yang paling berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa adalah
keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikaji implikasinya baik implikasi
teoretis maupun implikasi praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoretis
Implikasi teoretis dalam penelitian ini adalah bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. Teori-teori tersebut dalam penelitian
ini dapat dibuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe CIRC menekankan
pada keaktifan siswa secara penuh, baik fisik maupun mental sehingga mendorong
untuk selalu aktif dalam belajar melalui proses kerja sama dan tanggung jawab dalam
kerja kelompok.
2. Implikasi Praktis
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat
dilihat dari keaktifan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa menjadi lebih
aktif dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan kembali
pembelajaran CIRC dalam kegiatan belajar mengajar. Diterapkannya model
pembelajran CIRC terbukti dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka dapat
dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
a. Hendaknya lebih mengusahaknan fasilitas yang dapat mendukung berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar.
b. Hendaknya mendorong, memotivasi dan membina guru untuk selalu menerapkan
model pembelajaran yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran.
2. Bagi Guru
a. Diharapkan guru untuk terus mengembangkan minat serta semangat siswa selama
proses pembelajaran berlangsung agar siswa dapat menemukan dan
mengembangkan sendiri konsep dari materi yang akan dipelajari.
b. Guru perlu menambah wawasannya tentang metode-metode pembelajaran yang
inovatif agar proses pembelajaran lebih menarik dan siswa tidak merasa bosan
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.
c. Guru hendaknya mampu memilih metode yang tepat dalam proses pembelajaran
sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
3. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya prestasi belajar dan
berusaha untuk terus meningkatkannya dengan cara meningkatkan keaktifan dalam
proses pembelajaran dan meningkatkan minat belajar.
b. Siswa lebih meningkatkan kemampuan berdiskusi serta bersosialisasi dengan siswa
lain dan saling membantu terhadap siswa lain karena hal ini akan bermanfaat bagi
siswa.
c. Siswa diharapkan tetap semangat dalam mengalami hambatan ataupun kesulitan
dalam belajar dan dapat menjalin hubungan yang baik dengan guru maupun dengan
siswa yang lain dalam proses belajar mengajar.