Download - Turbin Air.docx

Transcript
Page 1: Turbin Air.docx

MAKALAH TURBIN AIR

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Mesin Konversi Energi 2

Disusun Oleh :

PRIYANTO SETIAWAN

4311216231

Jurusan Teknik MesinFakultas Teknik Universitas Pancasila

2013

1

Page 2: Turbin Air.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kemajuan teknologi sekarang ini banyak dibuat peralatan-

peralatan yang inovatif dan tepat guna. Salah satu contoh dalam bidang teknik

mesin terutama dalam bidang konversi energi dan pemanfaatan alam sebagai

sumber energi. Diantaranya adalah pemanfaatan air yang bisa digunakan untuk

menghasilkan tenaga listrik. Alat tersebut adalah berupa turbin yang digerakan

oleh air yang disambungkan dengan generator. Dalam konvensionalnya pada

zaman dahulu air juga dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik yaitu utuk

menggerakan generator pembangkit digunakan sebuah kincir air, tetapi sekarang

ini kincir air sudah ditinggalkan dan digunakanlan turbin air. Dalam suatu sistim

PLTA, turbin air merupakan salah satu peralatan utama selain generator. Turbin

air adalah alat untuk mengubah energi air menjadi energi puntir. Energi puntir ini

diubah menjadi energi listrik oleh generator.

B. Tujuan

Dalam makalah ini dijelaskan tentang turbin air yang bersekala kecil

yang biasanya digunakan oleh pembangkit listrik yang berskala kecil atau daerah.

Tujuan dari pembuatan makalah ini diantarana untuk mengemukakan beberapa

paparan tentang turbin air yang berskala kecil dan ditujukan kepada pembaca yag

ingin mengetahui apakan turbin air itu ?

2

Page 3: Turbin Air.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi

mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan prinsip kerja

turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Turbin air

dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk tenaga industri untuk

jaringan listrik. Sekarang lebih umum dipakai untuk generator listrik. Turbin kini

dimanfaatkan secara luas dan merupakan sumber energi yang dapat diperbaharukan.

B. Macam Turbin Air

Turbin air dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara, namun yang paling

utama adalah klasifikasi turbin air berdasarkan cara turbin air tersebut merubah energi air

menjadi energi puntir. Berdasarkan klasifikasi ini, maka turbin air dibagi menjadi dua

yaitu

1. Turbin impuls

2. Turbin reaksi.

1. Turbin Impuls

Yang dimaksud dengan turbin impuls adalah turbin air yang cara bekerjanya

dengan merubah seluruh energi air (yang terdiri dari energy potensial + tekanan +

kecepatan) yang tersedia menjadi energi kinetic untuk memutar turbin, sehingga

menghasilkan energi puntir. Contoh: turbin Pelton.

3

Page 4: Turbin Air.docx

2. Turbin Reaksi

Yang dimaksud dengan turbin reaksi adalah turbin air yang cara bekerjanya

dengan merubah seluruh energi air yang tersedia menjadi energi puntir. Turbin air

reaksi dibagi menjadi dua jenis yaitu:

1) Francis, contoh: turbin Francis dan

2) Propeller:

a. Sudut tetap (fixed blade), turbin jenis ini merupakan turbin generasi pertama dari

jenis ini. Karena sudu tidak dapat diatur, maka efisiensinya berkurang jika

digunakan pada kisaran debit yang lebar. Oleh karena itu dikembangkan jenis

dengan sudu yang dapat diatur agar efisiensi tetap tinggi walaupun kisaran

debitnya lebar.

b. Sudut dapat diatur (adjustable blade), contoh Kaplan, Nagler, Bulb, Moody

C. Karakteristik Turbin

Untuk dua turbin atau lebih yang mempunyai dimensi yang berlainan disebut

homologous jika kedua turbin atau lebih tersebut sebangun geometri dan mempunyai

karakteristik sama. Karakteristik suatu turbin dinyatakan secara umum oleh enam

buah konstanta yaitu:

1) Rasio Kecepatan (Φ)

2) Kecepatan Satuan (Nu)

3) Debit Satuan (Qu)

4) Daya Satuan (Pu)

5) Kecepatan Spesifik (Ns)

6) Diameter Spesifik (Ds)

4

Page 5: Turbin Air.docx

1. Rasio Kecepatan

Rasio Kecepatan (Φ) adalah perbandingan antara kecepatan keliling linier turbin

pada ujung diameter nominalnya dibagi dengan kecepatan teoritis air melalui curat

dengan tinggi terjun sama dengan tinggi terjun(Hnetto) yang bekerja pada turbin.

Dengan N adalah putaran turbin rpm (rotasi per menit), D adalah diameter

karakteristik turbin (m), umumnya digunakan diameter nominal, H adalah tinggi

terjun netto/effektif (m).

2. Kecepatan satuan

Kecepatan Satuan ( N ) adalah kecepatan putar turbin yang U mempunyai

diameter ( D ) satu satuan panjang dan bekerja pada tinggi terjun ( H ) satu satuan

panjang. Netto Dari Pers.(1.1) diperoleh korelasi

dengan memasukan nilaiD= 1 m danH= 1 m, maka Pers.(1.2) menjadi:

Akhirnya persamaan diatas ditulis sebagai

5

Page 6: Turbin Air.docx

3. Debit Satuan

Debit yang masuk turbin secara teoretis dapat diandaikan sebagai debit

yang melalui suatu curat dengan tinggi terjun sama dengan tinggi terjun ( H ) yang

bekerja pada turbin. Oleh karena itu debit yang netto melalui turbin dapat

dinyatakan sebagai

Dengan C adalah koefisien debit. d Debit Satuan ( Q ) adalah debit turbin

yang mempunyai diameter ( D) U satu satuan panjang dan bekerja pada tinggi

terjun ( H ) satu satuan netto panjang. (1.6) Akhirnya Pers.(1.5) dapat ditulis

sebagai:

Akrirnya pers diatas ditulis sebagai :

4. Daya satuan

Daya (P) yang dihasikan oleh turbin dapat dirumuskan:

6

Page 7: Turbin Air.docx

dengan η adalah efisiensi turbin, γ adalah berat jenis air. Daya Satuan (Pu)

adalah daya turbin yang mempunyai diameter (D) satu satuan panjang dan bekerja

pada tinggi terjun (Hnetto) satu satuan netto panjang

maka persamaan diatas dapat ditulis:

5. Kecepatan Spesifik

Dari persamaan di atas maka dapat ditarik/menghasilkan korelasi :

Kecepatan Spesifik (Ns) adalah kecepatan putar turbin yang S menghasilkan daya

sebesar satu satuan daya pada tinggi terjun ( H netto ) satu satuan panjang.

Kecepatan Spesifik ( Ns ) dapat dinyatakan dalam sistim metric S maupun sistim

Inggris, korelasi dari kedua sistim tersebut dinyatakan dalam

Catatan: Satuan daya yang digunakan dalam rumus di atas adalah daya kuda (DK)

atau horse-power (HP)

7

Page 8: Turbin Air.docx

6. Diameter Spesifik

Dari persamaan diatas ditarik korelasi

Diameter Spesifik (D) adalah diameter turbin yang menghasilkan S daya sebesar

satu satuan daya pada tinggi terjun ( H ) satu satuan netto panjang

Dari persaman diatas dapat ditulis sebagai :

Rumus empiris untuk menghitung diameter spesifik dari diameter1 debit

(discharge diameter, D3) untuk turbin reaksi adalah sebagai berikut:

Gambaran ,

8

Page 9: Turbin Air.docx

Turbin piko merupakan penyederhanaan dari desain Crossflow T15 dibuat

semata-mata untuk menyebarluaskan teknologi yang semestinya dimiliki oleh seluruh

aspek sosial yang ada di masyarakat Indonesia. Turbin ini dikembangkan untuk dapat

menekan biaya produksi sehingga masyarakat di desa-desa yang jauh dari jaringan PLN

dapat ikut menikmati manfaat

energi listrik, seperti contoh pada

gambar dibawah ;

(Gambar turbin piko crossflow 100mm(TC100))

Hasil percobaan dengan

mengkombinasikan turbin piko

dengan motor dari bekas mesin

9

Page 10: Turbin Air.docx

cuci yang saat ini tersedia cukup banyak (hasil recycle), target yang dituju adalah turbin

yang lebih ringkas, relatif murah dan aman (arus DC), seperti contoh pada gambar

disamping ;

(Gambar turbin piko crossflow dengan mengaplikasi motor dari mesin cuci)

(Lokasi pemasangan sudah tersedia.. turbin pun telah selesai dipabrikasi.. tinggal

memasangnya dan membuat jaringan ke masyarakat desa. Hal ini tentu membutuhkan

dana lebih banyak lagi, dengan adanya ini semoga dapat bermanfaat demi Indonesia

bebas krisis energi, dan juga mengedepankan energi terbarukan.

Bahan yang dipergunakan dalam turbin air skala kecil sangat mudah di dapat dan

tentunya dari segi biaya juga tidak terlalau mahal, sebagai contohnya saja untuk membuat

tubin piko crossflow 100mm(TC100), turbin untuk mengubah energi potensial air

menjadi energi mekanis, dan energi mekanis diubah generator menjadi tenaga listrik.

Konstruksi

Turbin mengubah energi pada air yang jatuh ke dalam terowongan-terowongan daya.

Ada berbagai macam tipe turbin yang bisa dikategorikan menjadi beberapa cara. Pilihan

turbin utamanya akan tergantung pada tekanan head yang ada dan pada aliran desain

untuk pemasangan pembangkit listrik tenaga air yang diajukan. Seperti yang ditunjukkan

pada berikut, turbin dibagi menjadi tiga kelompok; head tinggi, sedang, dan rendah, dan

menjadi dua kategori: impuls dan reaksi. Perbedaan antara impuls dan reaksi bisa

dijelaskan dengan menyatakan bahwa turbin impuls mengubah energi kinetik semburan

air menjadi gerakan yang mengenai ember atau bilah turbin.

10

Page 11: Turbin Air.docx

Turbin kecil (umumnya dibawah 10 MW) mempunyai poros horisontal, dan

kadang dipakai juga pada kapasitas turbin mencapai 100 MW.

Turbin

Prinsip

Runner

Tekanan Head

Tinggi Sedang Rendah

ImpulsPelton Turgo

Crossflow

TurgoCrossflow

Pelton Multi Jet Pelton Muti Jet

Reaksi

Francis Pump-as-

turbin

(PAT)

Propeller

Kaplan

Tabel 2. Gambaran berbagai macam turbin.

Jenis-jenis turbin yang biasa digunakan pada turbin air skala kecil adalah Cross-

Flow, Propeller, Pelton dan PAT (Pump as Turbine). Pemilihan turbin disesuaikan

dengan besarnya head dan kecepatan aliran air (debit air), seperti yang terdapat pada

grafik di atas. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kinerja turbin (kapasitas) dan hasil

keluarannya.

Turbin Kaplan & Propeller

Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial. Turbin ini

tersusun dari propeller seperti pada perahu.. Propeller tersebut biasanya mempunyai tiga

hingga enam sudu.

11

Page 12: Turbin Air.docx

Gambar 1.11. Turbin Kaplan

Turbin Crossflow

Salah satu jenis turbin impuls ini juga dikenal dengan nama Turbin Michell-Banki yang merupakan penemunya. Selain itu juga disebut Turbin Osberger yang merupakan perusahaan yang memproduksi turbin crossflow. Turbin crossflow dapat dioperasikan pada debit 20 litres/sec hingga 10 m3/sec dan head antara 1 s/d 200 m.

Gambar 1.9. Turbin Crossflow

Turbin Zcrossflow menggunakan nozle persegi panjang yang lebarnya sesuai dengan lebar runner. Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu sehingga terjadi konversi energi kinetik menjadi energi mekanis. Air mengalir keluar membentur sudu dan memberikan energinya (lebih rendah dibanding saat masuk) kemudian meninggalkan turbin. Runner turbin dibuat dari beberapa sudu yang dipasang pada sepasang piringan paralel.

12

Page 13: Turbin Air.docx

Gambar 1.10. Turbin Crossflow

Transmisi Mekanik

Air memasuki turbin, kemudian diarahkan oleh salah satu baling-baling pengarah

yang terletak di bagian arus atas dari runner, dan melewati tahapan pertama runner yang

berputar penuh dengan derajat reaksi yang kecil.Turbin Kaplan dan baling-baling adalah

turbin reaksi dengan aliran aksial, biasanya digunakan untuk head-head rendah. Turbin

Kaplan memiliki bilah runner yang bisa disesuaikan atau tidak memiliki baling-baling

pemandu yang bisa disesuaikan. Jika bilah dan baling-baling pemandu bisa disesuaikan

maka turbin ini disebut dengan turbin pengaturan ganda. Jika baling-baling pemandunya

adalah tetap maka disebut dengan turbin pengaturan tunggal. Turbin baling-baling yang

tidak berpengaturan biasanya digunakan ketika aliran dan head secara praktis tetap

konstan.

Turbin Kaplan pengaturan ganda, seperti yang digambarkan adalah mesin dengan

sumbu vertikal yang memiliki tempat berupa gulungan dan konfigurasi pintu kecil

berbentuk lingkaran. Aliran memasuki bagian lingkaran secara memutar dan membelok

pada sudut yang tepat sebelum memasuki runner pada arah aksial. Sistem kontrolnya

dirancang sedemikian rupa sehingga variasi pada sudut bilah digabungkan dengan

pengaturan balingbaling pemandu untuk mendapatkan efisiensi yang terbaik pada

berbagai macam aliran. Bilahbilah ini bisa memutar bersama turbin saat beroperasi, yaitu

melalui sambungan yang terhubung pada tangkai vertikal yang berada di dalam lubang

sumbu turbin. Unit bola diperoleh dari turbin Kaplan, dengan generator yang berada di

dalam bola tahan air yang terendam di dalam aliran.

13

Page 14: Turbin Air.docx

Generator

Generator mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Tergantung pada

karakteristik jaringan yang dipasok, produsen bisa memilih antara: Generator sinkronus

yang dilengkapi dengan sistem eksitasi DC (rotasi atau statis) yang terkait dengan

regulator tegangan, untuk memberikan tegangan, frekuensi dan control sudut fase

sebelum generator disambungkan ke jaringan dan memasok energi reaktif yang

diperlukan oleh sistem tenaga ketika generator telah disambungkan ke jaringan.

Generator ansinkronus adalah motor induksi sederhana yang tidak menggunakan

pengaturan voltase dan berjalan pada kecepatan yang secara langsung terkait dengan

frekuensi sistem. Mereka menarik arus eksitasinya dari jaringan, sehingga menyerap

energi reaktif dari magnetismenya sendiri. Efisiensi generator ansinkronus adalah 2

sampai 4 per sen di bawah efisiensi generator sinkronus selama seluruh kisaran operasi.

Secara umum, ketika daya melebihi 5000 kVA maka generator sinkronus perlu dipasang.

Tegangan kerja dari generator bervariasi sesuai dengan dayanya. Tegangan pembangkitan

standard adalah 380 V atau 430 V sampai dengan 1400 kVA dan 6000/6600 untuk

pembangkit yang lebih besar. Pembangkitan pada tegangan 380 V atau 430 V

memungkinkan penggunaan transformer distribusi strandard sebagai transformer saluran

keluar dan penggunaan arus buatan untuk memasok ke dalam sistem daya pembangkit.

Sistem Kontrol dan Proteksi

Sistem kontrol yang digunakan pada perencanaan menggunakan pengaturan beban

sehingga jumlah output daya generator selalu sama dengan beban. Apabila terjadi

penurunan beban di konsumen, maka beban tersebut akan dialihkan ke sistem pemanas

udara (Air Heater Ballast Load) atau (Water Heater Ballast Load) yang dikenal sebagai

ballast load (Elektronik Load Controller) atau dumy load.

14

Page 15: Turbin Air.docx

Transmisi Distribusi

System transmisi daya yang dihasilkan terdiri dari beberapa komponen utama, antara

lain trave step-up kelas menengah, tiang, kabel, dll. Jaringan distribusi merupakan

pendistribusian daya ke rumah-rumah atau konsumen yang dilengkapi dengan sebuah

KWh meter, instalasi rumah, dll.

Biaya

Turbin air skala kecil sangat mudah di dapat dan tentunya dari segi biaya juga tidak

terlalau mahal, sebagai contohnya saja untuk membuat tubin piko crossflow

100mm(TC100), turbin untuk mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis, dan

energi mekanis diubah generator menjadi tenaga listrik. Turbin piko yang merupakan

penyederhanaan dari desain Crossflow T15 dibuat semata-mata untuk menyebarluaskan

teknologi yang semestinya dimiliki oleh seluruh aspek sosial yang ada di masyarakat

Indonesia. Turbin ini dikembangkan untuk dapat menekan biaya produksi sehingga

masyarakat di desa-desa yang jauh dari jaringan PLN dapat ikut menikmati manfaat

energi listrik.

15

Page 16: Turbin Air.docx

Daftar Pustaka

Wibowo Paryatmo, TURBIN AIR, Graha ilmu, Jakarta. 2007

Djoko Luknanto, Bangunan Tenaga Air. Materi Diklat

Emil Mosonyi, Akadémiai Kiadó, Budapest, Water Power Development, Volume One,

Low–Head Power Plants hal. 655

Marthen Sattu Sambo, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

Sumber. http://en.wikipedia.org/wiki/Kaplan_turbine

Sumber: http://home.carolina.rr.com/microhydro

Sumber: http://europa.eu.int/en/comm/dg17/hydro/layman2.pdf

16


Top Related