Transcript
Page 1: Tugas THPK (Palm Kernel Oil)

POTENSI DAN PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PALM KERNEL OIL (PKO)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah TEKNOLOGI HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN yang diampu oleh ibu Ika Atsari Dewi, STP., MP

disusun oleh:Sriutami Iksan (115101007111006)

Azis Saputra (125100301111013)

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

2015

Page 2: Tugas THPK (Palm Kernel Oil)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKelapa sawit merupakan sumber lemak nabati dunia yang populer karena

produksi atau minyak sawit yang tinggi di Negara-negara Asia Tenggara. Kelapa sawit menjadi komoditas pertanian utama dan unggulan di Indonesia. Kelapa sawit dapat menjadi sumber pendapatan bagi jutaan keluarga petani, sumber devisa Negara, penyedia lapangan kerja, mampu memacu pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru, pendorong tumbuh dan berkembangnya industri pengolahan hilir berbasis pengolahan CPO di Indonesia misal: mentega, kue/biscuit, gliserin, sabun, dan detergen. Buah kelapa sawit (Elais Gueenensis Jacq.) yang banyak dibudidayakan di perkebunan Indonesia adalah jenis Dura, Psifera, dan Tenera. Tenera merupakan hasil persilangan dari tipe Dura dan Psifera, memiliki kandungan minyak tinggi (22-23%). Buah kelapa sawit terdiri dari eksokarp (kulit paling luar), mesokarp (serabut, mirip serabut kelapa), endocarp (tempurung) dan kernel (inti sawit). Pengolahan bagian serabutnya (mesocarp) dapat menghasilkan Crude Palm Oil (CPO), sedangkan pengolahan bagian kernel (inti) dapat menghasilkan Palm Kernel Oil (PKO). CPO dan PKO merupakan produk utama dalam pengolahan kelapa sawit.

Proses pengolahan inti sawit menjadi minyak inti sawit (PKO) tidak terlalu rumit bila dibandingkan dengan proses pengolahan buah sawit menjadi CPO. Produk PKO ini semakin tahun semakin banyak yang meminati. Menurut data Oil Word (2009), konsumsi CPO di Indonesia dari tahun 1999-2008 mengalami peningkatan sebesar 4,8% dan PKO sebesar 18,2%. Selain itu, menurut data BPS untuk nilai ekspor kelapa sawit pada triwulan II tahun 2013 sebanyak 10,604 juta ton dari 12,540 juta ton komoditas perkebunan yang di ekspor. Dari angka tersebut diketahui bahwa komoditas kelapa sawit menyumbang sekitar 84,5% untuk ekspor komoditas perkebunan lainnya.

Minyak inti sawit atau palm kernel oil (PKO) merupakan trigliserida campuran, yang berarti bahwa gugus asam lemak yang terikat dalam trigliserida – trigliserida yang dikandung lemak ini jenisnya lebih dari satu. Jenis asam lemaknya meliputi C6 (asam kaproat) sampai C18 jenuh (asam stearat) dan C18 tak jenuh (asam oleat dan asam linoleat). Minyak inti sawit memiliki rasa dan bau yang khas. Minyak mentahnya mudah sekali menjadi tengik bila dibandingkan dengan minyak yang telah dimurnikan. Titik lebur dari minyak inti sawit adalah berkisar antara 25 oC – 30 oC.

1.2 TujuanMengetahui tentang potensi bahan baku (kelapa sawit) dan potensi produk (palm

kernel oil). Selain itu, juga untuk mengetahui proses pengolahan palm kernel oil (PKO), senyawa aktif dalam palm kernel oil dan standard mutu palm kernel oil.

Page 3: Tugas THPK (Palm Kernel Oil)

BAB IIPOTENSI BAHAN BAKU DAN POTENSI PRODUK AKHIR

2.1 Potensi Bahan BakuKelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu komoditas pertanian

yang sangat diminati saat ini karena hasilnya yang menjanjikan. Tanaman kelapa sawit mulai menghasilkan pada umur 4 tahun dengan umur ekonomis hingga 25 tahun. Kelapa sawit ini merupakan tanaman yang sangat penting bagi Indonesia. Selam 20 tahun terakhir kelapa sawit menjadi komoditas andalah ekspor dan komoditas yang dapat meningkatkan pendapatan petani perkebunan di Indonesia. Setiap tahunnya tanaman kelapa sawit mampu berproduksi sebanyak 3,5 ton/ha. Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar minyak kelapa sawit yang banyak mengembangkan tanaman ini di Sumatera, Kalimantan dan sebagian dari Sulawesi. Menurut Pardemean (2008), luas areal perkebunan di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup berarti. Tahun 2002 luasnya 4.116.646 ha meningkat menjadi 5.239.171 ha pada tahun 2003 (pertumbuhan 27,26%). Tahun 2007 luas lahan kelapa sawit di Indonesia telah mencapai 6,3 juta ha. Menurut data Dirjen Perkebunan, luas areal perkebunan kelapa sawit terus mengalami peningkatan pada tahun 2008 luas perkebunan kelapa sawit masih berkisar 7,4 juta hektar dan pada tahun 2013 sudah mencapai angka 9,2 juta hektar.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa potensi kelapa sawit di Indonesia cukup baik. Semakin berkembangnya perkebunan kelapa sawit ini juga dapat memberikan manfaat untuk masyarakat dan negara Indonesia. Perkebunan kelapa sawit ini juga dapat menyerap tenaga kerja, pemanfaatan lahan, dan sebagai sumber pendapatan para petani.

2.2 Potensi Produk AkhirPalm kernel oil (PKO) merupakan salah satu produk hasil pengolahan tandan

buah segar kelapa sawit. PKO ini dapat diolah lagi menjadi sabun, kosmetik, deterjen, lotion, minyak rambut, minyak goreng, margarin, coklat, roti panggan, kue, biskuat dan lain sebagainya. PKO merupakan salah satu produk yang memiliki potensi yang dikembangkan. Selain dapat diolah menjadi berbagai produk diatas PKO juga dapat mengembangkan devisa negara, pembuka lapangan pekerjaan dan sebagai sumber pendapatan petani kelapa sawit. Menurut data Oil Word (2009), konsumsi PKO dari tahun 1999 - 2008 mengalami peningkatan sebesar 18,2% diindonesia. Menurut data BPS komsumsi minyak kelapa sawit di indonesia pada tahun 2011 sebanyak 6,6 kg per kapita pertahun, dimana dengan total komsumsinya sebanyak 1.591.233 ton per tahun. Dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 1.720.250 ton per tahun.

Page 4: Tugas THPK (Palm Kernel Oil)

BAB IIIPROSES PENGOLAHAN PALM KERNEL OIL (PKO)

3.1 Diagram Alir Pengolahan Kernel

Gambar 3.1. Proses Pengolahan Kernel

Pada proses pengolahan di stasiun kernel, biji dan serabut (fiber) masih menyatu di cake breaker conveyor, kemudian dengan uap panas pada conveyor serabut dan biji terpisah. Biji yang berat tidak mampu dihisap di depericarper sehingga jatuh ke nut polishing drum sedangkan serabutnya akan terhisap dan masuk ke fiber cyclone dan diteruskan ke boiler sebagai bahan bakar boiler. Biji yang jatuh di nut polishing drum akan diayak untuk dipisahkan dari batu-batu kecil yangdapat merusak ripple mill. Setelah terpisah, biji selanjutnya masuk ke dalam nut hopper dan kemudian masuk ke ripple mill untuk dipecah. Kemudian cangkang dan kernel akan dipisah di LTDS, kemudian kernel yang sudah bersih dan siap dikirim akan disimpan di Bulk Silo.

Cake Breaker Conveyor (CBC)Fiber dan cangkang yang berisi inti sawit yang keluar dari press langsung masuk ke

cake breaker conveyor yang terdiri dari satu talang yang mempunyai dinding rangkap, di tengah talang terdapat As screw yang mempunyai pisau-pisau pemecah (Screw Blade). Di dalam conveyor, press cake diaduk-aduk sehingga ampas yang lebih ringan akan mudah dipisahkan dari biji. Untuk lebih jelas cake breaker conveyor dapat di lihat pada gambar berikut.

Page 5: Tugas THPK (Palm Kernel Oil)

Gambar 3.2. Cake Breaker ConveyorDepericarper

Depericarper adalah alat yang disertai kipas penghisap (blower) yang digunakan untuk menghisap fiber sehingga terpisah dari nut dan membawa fiber untuk menjadi bahan bakar boiler. Dari cake breaker conveyor, ampas dan nut masuk ke depericarper, kemudian ampas (fiber) terhisap ke fiber cylone, sedangkan biji yang lebih berat jatuh ke nut polishing drum. Dengan demikian, depericarper berfungsi memisahkan fiber dengan nut dan membawa fiber menjadi bahan bakar boiler. Efektifitas kerja dari depericarper adalah banyaknya fiber yang terikut pada nut. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini

. Gambar 3.3. Depericarper

Nut polishing drumNut polishing drum adalah suatu drum yang berputar yang mempunyai plat-plat

pembawa yang dipasang miring pada dinding bagian dalam. Di ujung nut polishing drum terdapat lubang-lubang penyaring sebagai tempat keluarnya nut yang kemudian ditransfer melalui nut elevator masuk ke bulk silo. Biji yang telah dipisah dari ampasnya masuk ke dalam nut polishing drum dan putaran drum tersebut biji-biji akan dipolis untuk melepaskan serat-serat yang masih tinggal pada biji oleh plat-plat yang ada pada dinding dan porosnya. Kecepatan putaran drum adalah 26-28 rpm. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 6: Tugas THPK (Palm Kernel Oil)

Gambar 3.4. Nut Polishing DrumNut Grading Drum

Berfungsi untuk memisahkan nut yang berukuran kecil dan besar agar diperoleh efisiensi pemecahan nut pada ripple mill, nut yang kecil akan masuk kedalam nut hopper no 1 nut yang medium akan masuk kedalam nut hopper no 2 dan nut yang besar akan masuk ke nut hopper no 3. Besarnya lubang- lubang oval pada nut grading drum biasanya untuk ukuran besar (>15mm) medium (13-15 mm) dan ukuran kecil (8-10 mm).

Gambar 3.5. Nut Grading DrumNut SiloNut silo berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara nut sebelum diolah pada ripple mill.

Gambar 3.6. Nut Silo

Page 7: Tugas THPK (Palm Kernel Oil)

Ripple millRipple mill berfungsi untuk memecahkan cangkang dan inti. Ripple mill

memecahkan nut dengan cara menjepit nut diantara ripple dan rotor bar. Untuk lebih jelas kita lihat pada gambar berikut.

Gambar 3.7. Ripple Mill

LTDS (Light Tenera Dust Separation)LTDS berfungsi untuk memisahkan cangkang dan inti serat dan membawa

cangkang untuk bahan bakar boiler. Sistem pemisahan yang dilakukan di sini adalah dengan menggunakan tenaga blower hisap dust separator dengan adjustment dumper untuk menentukan kualitas output yang dikehendaki, sehingga cangkang pecah yang mempunyai luas penampang lebih besar akan terhisap ke atas dan dialirkan ke boiler, sedangkan inti yang terkutip dipompakan ke kernel silo. Campuran dialirkan ke hydrocylone untuk melakukan proses pemisahannya.

Gambar 3.8. LTDSHydrocylone

Hydro cylone adalah alat yang digunakan memisahkan inti dengan cangkang yang masih terdapat cracked mixture. Jumlah ada 1 unit, kapsitas tiap unit 60 m3/jam. Alat ini terdiri dari :bak air penampung cracked mixture yang terdiri dari beberapa serat. Cracked mixture yang keluar dari kolom pemisah masuk ke dalam bak air sekat pertama dan dihisap dengan pompa dan tekanan ke dalam tabung pemisah 1 dengan gaya sentrifugal. Benda-benda yang ringan naik ke bagian atas melalui vortex finder dan

Page 8: Tugas THPK (Palm Kernel Oil)

masuk ke dalam dewatering drum inti dimana air tabung melaui konus masuk ke dalam sekat II, dari sekat II cangkang yang masih becampur dengan inti yang dipompa dihisap dan ditekan ke tabung pemisah ke II. Inti yang naik ke atas melalui vortex vinder dan dikembalikan ke dalam bak air pekat I, sedangkan cangkang melalui konus masuk dewatering drum cangkang untuk dibuang airnya.dengan bantuan pompa dari sekat III cangkang yang masih mengadung sebagian kecil inti hisap.

Gambar 3.9. HydrocyloneKernel silo

Kernel silo berfungsi untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam inti produksi. Pengeringan dilakukan dengan cara menghembus udara panas ke steam heater oleh blower ke dalam nut silo dengan temperatur kernel silo terbagi 3 tingkatan yaitu 70 0C, 60 0C dan 50 0C. Gambar kernel silo dapat dilhat pada gambar berikut.

Gambar 3.10. Kernel SiloBulk Silo

Bulk Silo berfungsi sebagai tempat penyimpanan inti produksi sebelum dikirim keluar untuk diproduksi dan agar uap air yang terkandung di dalam inti dapat keluar dan tidak menyebabkan kondisi dalam storage tidak lembab yang menyebabkan timbulnya jamur pada inti. Inti dari kernel silo diangkut ke bulk silo dengan menggunakan screw conveyor dan pneumatic conveyor. Gambar dari bulk silo westel dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Page 9: Tugas THPK (Palm Kernel Oil)

Gambar 3.11. Bulk Silo

3.2 Diagram Alir Proses Pengolahan PKO

Gambar 3.12. Proses Pembuatan Kernel

Page 10: Tugas THPK (Palm Kernel Oil)

Gambar 3.13. Proses Pembuatan Palm Kernel Oil

Proses Pembuatan Palm Kernel Oil (PKO) sebagai berikut.1. Pencucian

Proses pre-treatment berfungsi agar proses ekstraksi minyak berlangsung lebih efisien. Inti sawit dilakukan pencucian terlebihdahulu untuk menghilangkan material asing yang dapatmengganggu proses pengepresan, meningkatkan biaya dan waktuproses, dan kontaminasi produk.

2. PenghancuranProses pemecahan inti sawit dapat dilakukan dengan hammer grinder sehingga menghasilkan fragmen-fragmen yang lebih kecil. Proses ini berfungsi untuk memperluas luas permukaan inti sawit, juga akan mempermudah proses flaking.

3. FlakingProses flaking dilakukan dengan alat yang disebut roller mill. Pada alat ini inti sawit dipecah menjadi lebih kecil lagi. Selanjutnya inti sawit dilakukan proses steam conditioning.

4. Screw-pressing

Page 11: Tugas THPK (Palm Kernel Oil)

Proses pengepresan ini menggunakan alat screwpresser. Untuk menghindari kerusakan pada kualitas minyak, pada alat ini juga dipasang pendingin berupa air.

5. Oil clarificationMinyak yang dihasilkan dari proses pengepresan masih perlu disaring untuk menghilangkan sisa-sisa padatan yang terikut. Dari hasil penyaringan tersebut maka diperoleh minyak inti sawit murni (PKO)

3.3 Senyawa Aktif yang terkandung dalam PKO (Palm Kernel Oil)Minyak inti sawit berasal dari biji yang terdapat di dalam buah sawit, yang

terbungkus dengan rangka yang keras sehingga mudah dipisahkan dari daging buah bagian luar. Minyak inti sawit yang baik berkadar asam lemak bebas yang rendah dan berwarna kuning terang. Minyak inti sawit mengandung asam lemak jenuh (berikatan tunggal) dan asam lemak tak jenuh (berikatan rangkap). Asam lemak jenuh (saturated fat) banyak terdapat pada minyak tropis seperti minyak sawit, minyak inti sawit, dan minyak kelapa, sedangkan asam lemak tidak jenuh (unsaturated fat) banyak terdapat pada minyak non-tropis seperti minyak kedelai, jagung, biji bunga matahari, biji kapas. Minyak inti sawit mengandung asam linoleat yang cukup rendah. Asam linoleat merupakan asam lemak yang mempengaruhi kestabilan minyak sehingga minyak yang mengandung asam linoleat lebih sedikit akan lebih stabil.

Tabel 1. komposisi asam lemak minyak inti sawit

Sedangkan PKO dapat dipergunakan sebagai bahan baku minyak goreng, produk-produk oleokimia, produk obat obatan, alat-alat kosmetika, dan sebagai bahan makanan (sumber protein nabati).Bahan makanan

Minyak inti kelapa sawit (PKO) dapat digunakan sebagai bahan baku dari bahan makanan seperti mentega, minyak goreng atau minyak makan (cooking oil), berbagai jenis asam lemak nabati (vegetabel fatty acid). Selain sebagai bahan baku, minyak kelapa sawit juga digunakan sebagai bahan pembuatan coklat, eskrim, pakan ternak, berbagai jenis asam lemak, dan makanan ringan lainnya

Page 12: Tugas THPK (Palm Kernel Oil)

Kosmetik dan obat-obatan Dari minyak kelapa sawit dapat dihasilkan berbagai jenis kosmetika dan obat-

obatan seperti cream, shampoo, lotion, dan vitamin A. Minyak kelapa sawit mengandung betakaroten yang merupakan bahan utama pembuatan vitamin A. Minyak kelapa sawit sagat mudah diabsorbsi kulit dibandingkan dengan minyak lainnya, sehingga relatif lebih efektif dalam penggunaannya.

Page 13: Tugas THPK (Palm Kernel Oil)

Pardamean, M. 2008. Panduan Lengkap Pengolahan Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit. AgroMedia Pustaka. Jakarta


Top Related