Download - Tugas Stela Kelompok 444
1. Tanah sbg suatu individu, berbeda dengan dunia hayati, yang setiap individunya punya ciri
tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yang sempit, sehingga mudah dibedakan 1 dengan
lainnya. Jelaskan !
Tanah memiliki batas-batas tertentu yang dimiliki. Di dunia ini terdapat berbagai
macam jenis tanah, yang mana setiap masing-masing individu tanah memiliki karekteristik/
sifat yang berbeda. Tetapi perbedaan dari sifat-sifat tersebut relatif sempit antara tanah yang
stu dengan yang lainnya, sehingga dari berbagai macam tanah di dunia ini dapat dibedakan
dan dikelompokkan sesuai dengan sifat-sifat yang dimilikinya. Dalam menentukan jenis
suatu tanah tidak terlepas dari sifat fisik, kimia, dan keadaan biologi dari suatu tanah
tersebut.
2. Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dalam definisi tanah? Mengapa?
o Tanah merupakan kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam
horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air,udara, dan
merupakan media tumbuh bagi tanaman. Selain itu tanah juga terbentuk dari hasil
interaksi antara batuan induk, topografi, iklim,organisme, dan waktu.
o Jika dilihat dari pengertian tanah itu sendiri, maka pasir pantai tidak termasuk dalam
pengertian tanah. Ini dikarenakan proses pembentukan pasir bukan dikarenakan oleh lima
faktor pembentuk tanah, melainkan salah satunya dipengaruhi oleh gelombang dari pantai
itu sendiri. Selain itu dari pengertian tanah tersebut, tanah berfungsi sebagai media
tumbuh bagi tanaman, sedangkan pada pasir pantai jarang bahkan tidak pernah digunakan
sebagai media tumbuh bagi tanaman. Pada pembentukan tanah, organisme juga sangat
berperan dalam menghasilkan suatu tanah, tetapi pada pasir pantai tidak terdapat
organisme yang dapat membantu proses pelapukan menjadi butiran yang lebih halus lagi.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dalam Gambar 2 ? continuum, soilscape, polypedon dll
Penjelasan dari bagian-bagian pada gambar di atas :
o Continuum merupakan proses pertukaran dalam kesinambungan interaksi antar
komponen tanah dan kelangsungan segala reaksi tanah.
o Soil scape merupakan gabungan dari beberapa polypedon yang mempunyai sifat
berbeda antara sifat polypedon yang satu dengan polypedon yang lainnya.
o Polypedon merupakan gabungan atau kumpulan dari pedon – pedon yang
mempunyai sifat hamper sama atau sama.
o Pedon adalah Tubuh tiga dimensi dari tanah dengan dimensi – dimensi lateral,
Pedon biasanya mempunyai luas antara 1 hingga 10 meter. Dimana horizon –
horizon terputus atau siklik.
o Soil Profil merupakan Penampang vertikal tanah yang ditempati horizon –
horizon dan dibawahnya terdapat bahan induk.
o Soil Agregat merupakan Agregat tanah merupakan gumpalan tanah yang tidak
mempunyai bentuk yang jells. Berbeda dengan struktur tanah yang mempunyai
bentuk yang jelas.
4. Tanah sebagai satuan 3-D, perlu disajikan dengan cara 'multifactorial' dalam bentuk peta
tanah. 2-D digambarkan pada peta tanah, sedangkan dimensi vertikal + sifat2 internalnya,
disajikan dalam legenda peta. Maksudnya apa?
Jika melihat keadaan dilapang, tanah merupakan sesuatu yang dapat dikategorikan
sbagai bentuk 3 dimensi, karena didalam tanah terdapat suatu profil tanah yang didalamnya
terdapat horison-horison yang menjadi ciri satu jenis tanah dan perbedaan bentuk muka bumi
disuatu wilayah (topografi). Keadaan tanah disuatu daerah tentunya berbeda dengan keadaan
tanah di daerah lainnya. Hal seperti ini dapat menjadi suatu informasi yang dapat disajikan
dalam gambar (peta tanah) di berbagai wilayah. Penyajian ini tidak hanya berupa keadaan
tanah dan topografi di suatu daerah saja, melainkan harus mengikutsertakan faktor-faktor
yang berada didalamnya juga. Dalam suatu peta tanah, bentuk fisik tanah disajikan dalam
bentuk 2 dimensi sesuai keadaan topografinya dan perbandingan luasan berdasar skala..
Sedangkan faktor-faktor yang berada didalamnya, seperti keadaan tekstur, struktur,
kelembaban, konsistensi, dll, disajikan dalam bentuk legenda. Bisanya dapat disajikan
dengan tanda-tanda, warna tertentu, dll. Legenda peta ini yang nantinya dapat membantu
seseorang untuk membaca suatu peta tanah dan memberikan informasi tentang satuan-satuan
tertentu yang terdapat di dalam peta tanah.
5. Jelaskan pengertian Peta tanah. Untuk membuat peta tanah, peta apa saja yg diperlukan
sebagai dasar/ penunjang? Mengapa?
o Peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah
dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi..
o Pada umumnya diperlukan suatu peta dasar yang digukan sebagi acuan dalam
membuat suatu peta tanah. Peta dasar yang biasa digunakan adalah peta topografi.
Digunakan peta topografi sebagai dasar karena apabila akan membuat suatu peta
tanah, harus mengetahui keadaan nyata dari suatu objek wilayah secara 3 dimensi
terlebih dahulu. Apabila keadaan topografi suatu wilayah berbeda, maka keadaan
atau kondisi suatu tanah juga akan berbeda. Bentuk suatu muka bumi (topografi)
berbeda-beda antara tempat yang satu dengan tempat yang lain, begitu pula
keadaan tanahnya. Oleh karena itu diperlukan peta topografi sebagai dasar apabila
membuat suatu peta tanah. Peta topografi dapat diperoleh melalui foto udara
(skala besar) dan citra satelit (skala kecil).
6. Apa yg dimaksud dengan Poligon di dalam peta tanah? Bagaimana membuatnya?
Poligon adalah serangkaian garis lurus di permukaan tanah yang menghubungkan titik-
titik dilapangan, dimana pada titik-titik tersebut dilakukan pengukuran sudut dan jarak.
Tujuan dari Poligon adalah untuk memperbanyak koordinat titik-titik di lapangan yang
diperlukan untuk pembuatan peta.
Ada 2 (dua) macam bentuk poligon, yaitu :
-Poligon Terbuka : poligon yang tidak mempunyai syarat geometris
-Poligon Tertutup : poligon yang mempunyai syarat geometris
Cara Membuat Poligon dalam Peta Tanah :
a. Pengukuran Polyangon Terbuka Bebas
1. Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.
4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali
dengan memutar skrup piringan bawah.
5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut
horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth.
Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka.
6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam,
kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
7. Lakukan pembacaan sudut horisontal.
Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk bacaan muka.
8. Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat.
9. Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya
10. Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2.
11. Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca dan catat sudut
horisontalnya, baik bacan biasa maupun luar biasa.
Bacaan ini merupakan bacaan belakang.
12. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya sampai P akhir.
13. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
14. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing
titik.
15. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
b. Pengukuran Polyangon Tertutup
1. Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.
2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.
4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali
dengan memutar skrup piringan bawah.
5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut
horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth.
Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka.
6. .Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam,
kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.
7. Lakukan pembacaan sudut horisontal.
Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk bacaan muka.
8. Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut
horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa.
Bacaan ini merupakan bacaan belakang.
9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya hingga kembali ke
titik P1.
10. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
11. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing
titik.
12. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
7. Apa yg dimaksud dengan taksa tanah?
Tanah taksa merupakan satuan yang diperoleh dari menentukan suatu selang sifat tertentu
dari sifat – sifat tanah yang didefinisikan oleh suatu sistem klasifikasi tanah. Hal ini berhubungan
dengan peta tanah karena soil taxonomy bisa digunakan untuk satuan sistem klasifikasi tanah ,
masing – masing diwakili oleh suatu profil tanah. Peta tanah dapat semakin terlihat jelas dan
detai dengan soil taxonomy.
8. Dalam legenda Peta Tanah terdapat istilah konsosiasi, asosiasi atau kompleks. Jelaskan. Beri
ilustrasi dengan gambar, sehingga perbedaan ketiganya jelas
1. Konsosiasi
Konsosiasi tanah adalah suatu jenis peta tanah yang tersusun dari delineasi, dimana
tiap delineasi menunjukkan ukuran, bentuk, dan lokasi dari suatu satuan lanskap yang
tersusun atas suatu jenis komponen tanah, atau satu jenis lahan miselaneus, ditambah
inklusi yang diperbolehkan.
Cara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut :
Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan
fase.
Untuk fase tekstur lapisan atas atau lapisan organik dipermukaan tidak disertai
dengan tanda ‘koma’.
Contoh : Ciawi liat. Tidak ditulis Ciawi, liat.
Jika fase tekstur lapisan atas tidak digunakan tetapi karena berbatu, berkerikil
dsbnya, maka penulisannya menggunakan ‘koma’. Contoh : Cobanrondo, berbatu.
Untuk dua atau tiga fase digunakan ‘koma’. Contoh : pujian liat, lereng 15-20%,
tererosi.
Penulisan fase erosi ditulis paling belakang.
Penulisan fase lereng ditu;s paling belakang kecuali jika ada fase erosi. Contoh :
pujian skeletal berliat, substratum padas, leren 5-30%, tererosi.
2. Asosiasi
Asosiasi tanah, yaitu sekelompok tanah yang berhubungan secara geografis, tersebar
dalam suatu satuan peta menurut pola tertentu yang dapat diduga posisinya, tetapi karena
kecilnya skala peta, taksa-taksa tanah itu tidak dapat dipisahkan.
Setiap komponenen dideskripsi secara terperinci tanpa ada perbedaan
Posisi geografis masing-masing anggota satuan peta dalam bentang-alam
diterangkan denan jelas, sehinga memungkinkan untuk diperhalus oleh pemakaian
peta.
Berbeda dengan kompleks, maka kata asosiasi selalu digunakan. Perhatikan contoh
berikut :
Asosiasi Cangar-Batu, terjal (dua seri tanah dengan fase lereng terjal)
Asosiasi Cangar, terjal-Batu (fase lereng terjal hanya pada seri cangar)
Asosiasi Typic Frgiochrepts-Aeric Fragioaquepts (asosiasi sub-group)
3. Kompleks
Kompleks tanah, merupakan sekelompok tanah dari taksa yang berbeda, yang berbaur
satu dengan lainnya dalam satuan deliniasi (satuan peta) tanpa memperlihatkan pola tertentu
atau menunjukkan pola yang tidak beraturan. Meskipun ada komponen tanah yang
berasosiasi secara geografis, tetapi tidak dapat dipisahkan kecuali pada tingkat amat detail.
Menurut Wambeke dan Forbes (1986) satuan peta tanah dikatan kompleks jika
komponen utama dalam satuan peta kompleks tidak dapat membentuk satuan peta tersendiri
jika dipetakan dalam skala 1 : 24.000. pada skala tersebut luasan 0,4 cm2 pada peta adalah
2,3 ha dilapangan. Komponen utama dalam satuan peta asosiasi jika dipetakan pada skala
tersebut dapat membentuk satuan peta tersendiri.
Cara penamaanya:
Ditulis kata ‘kompleks; jika fase dari masing-masing taxon tersebut tidak sama,
misalnya tekstur lapisan atas tidak sama. Contoh : Kompleks Cobanrondo-Sebaluh.
Kata ‘kompleks’ tidak ditulis jika fase tekstur lapisan atas seri-seri tanah yang
menyusunnya sama. Contoh : Jeho-Cula liat.
Perhatikan beberapa contoh berikut :
Kompleks Sedep-Pali, berbatu (kedua seri tersebut mempunyai fase berbatu di
permukaan).
Kompleks Batu-Tandem, lereng 5 – 8% (keduanya mempunyai fase lereng yang
sama).
Tandem-Toki liat, lereng 5 – 8% (keduanya mempunyai fase tekstur lapisan atas dan
lereng yan sama).
Kompleks Toki berbatu-Lante (hanya seri toki yang mempunyai fase berbatu).
9. Beri contoh single value map. Cari di internet. Mengapa peta tersebut dikatakan bukan peta
tanah?.
Sebab, peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam
hubungannya dengan kenampakan fisik budaya dari permukaan bumi. Pada peta tanah
digambarkan garis-garis batas (delineasi) tanah-tanah yang dijumpai di lapangan. Garis batas
tersebut berupa polygon-poligon yang digambarkan pada peta tanah yang lazim disebut satuan
peta tanah (SPT). Sedangkan pada gambar diatas menginformasikan sebatas peta keseluruhan
dan tidak menggambarkan kondisi tanah serta informasi yang menyangkut dengan keadaan tanah
maupun taksonomi tanah.
10. Apa yang dijelaskan dalam Gambar ini?
Gambar di atas menyajikan teknik pelaksanaan sintetik (gambar paling atas) biasanya dilakukan
dengan menggunakan metode survey grid, sedangkan pendekatan analitik menggunakan metode
fisiografis, yaitu dengan jalan menentukan batas ( mendelineasi) satuan fisiografi/wujud-lahan
(landform)terlebih dahulu sebelum kelapangan (gambar paling bawah).Pada survey skala kecil,
pendekatan kedua lebih sering digunakan, sedangkan pada skala besar biasanya digunakan
pendekatan sintetik. Namun demikian, dalam praktiknya biasanya kombinasi keduanya
digunakan ( gambar bagian tengah).
11. Sebutkan berbagai macam peta tanah berdasarkan skala peta yang digunakan di Indonesia.
Bandingkan nama peta-peta tersebut dengan nama yang digunakan di Amerika, Kanada, Inggeris
dan negara lainnya. Cari dari internet.
12. Apa yang dimaksud dengan luas minimum yang masih dapat disajikan pada peta?.
Mengapa perlu ada batasan tersebut?
13. Untuk peta tanah di Indonesia, berapa satuan luas tersebut? Masing-masing kelompok
agar menghitung berapa luasnya di lapangan pada skala yang berbeda 3.