Transcript

AGAMA HINDUDisusun untuk memenuhi tugas makalah Mata Kuliah Sejarah Agama-Agama Dosen Pengampu: Bapak Ustadzi Hamzah

Oleh: Nurul Kholis Amilatul Azmi Ali Farhan (07530004) (07530005) (07530007)

JURUSAN TAFSIR HADITS FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN

1

Dalam modrn ini Agama Hindu tidak hanya menghasilkan seorang Dayananda dan Tilak tetapi juga seorang Gandhi dan seorang Sarvepalli Radhakrishnan, seorang Aurobindo Ghose dan seorang Krishnamurti, warga dunia yang sesungguhnya dan nabi-nabi dari sebuah agama universal. Apa yang telah terjadi atas agama hindu dewasa ini adalah pembentukan satu agama baru dunia yang sebenarnya. Agama Hindu, tentu saja telah menjadi sebuah agama dunia berdasarkan jumlah pemeluknya yang besar. Tetapi ikatannya yang kuat kepada geografi India dan struktur sosial dari kasta telah menghalanginya untuk menjangkau dunia secara luas. Juga perbedaan-perbedaan internalnya, kekurangpastian akan apa yang dianggap esensial, sejarah sektarianismenya telah menjadi penghalang bagi kedudukannya sebagai sebuah agama universal yang sesungguhnya. Agama Hindu telah membuktikan dirinya jauh lebih terbuka dari agama-agama yang lain terhadap ide-ide atau pemikiran baru, pemikiran ilmiah dan juga eksperimen sosial. Dengan menyadarinya betapa pentingnya mengetahui masalah agama Hindu itu kiranya dapat diperkirakan betapa diperlukannya penyajian seluas mungkin agar dapat dijelaskan sejelas-jelasnya mengenai beberapa aspek, namun dalam penyajian ini tidak begitu mudah, yang disebabkan waktu yang singkat dalam mencari materi, oleh sebab itu di sini penulis hanya membahas aspek mengenai sejarah ajaran. Konsepsi ketuhanan dan Perspektif al-Quran terhadap ajaran Pokok Agama Hindu.

BAB II RUANG LINGKUP AGAMA HINDU

2

Agama Hindu berasal dari India. Oleh orang pribumi sendiri agama Hindu disebut 2. Hinduisme Modern Sanatana Dharma, yang berarti: agama yang kekal. Dengan ungkapan ini orang Hindu Dalam Hinduisme, ada beberapa pandangan yang terdiri dari monisme, dualisme, menyatakan keyakinannya, bahwa 1. Penduduk India agama tidaklah terikat oleh zaman. Agama berada panteisme, panenteisme, yang disebut oleh adalah makanan rohaniteisme monistik, serta bersamaan dengan hidup, sebab agama sebagian pakar sebagai manusia. Selain itu monoteisme yang ketat. yang berarti agama weda. Dengan ungkapanyang dinyatakan, disebut Waidika-Dharma Namun mereka bukan politeistik, seperti ini dipandang kebanyakan orang luar. Hinduisme seringkali keliru ditafsirkan banyak orang sebagai bahwa umat manusia Weda menjadi umat manusia dasar agama Hindu. B .Pokok-Pokok Ajaran Agama Hindu. agama politeistik. Contohnya adalah pemeluk Hindu sendiri, contohnya kaum Smarta, a. Tujuan agama benua India mengikuti filsafat Advaita, adalah monis, dan memahami sangat tua. Semula India yang sebagai anakHindu di Asia memiliki peradaban yang berbagai manifestasi dari Tujuan agama Hindu adalah Moksartam Jagaddhitaya di India keesaan, dihuni oleh bangsa Dravida. Dalam perkembangan selanjutnya memahami satupenduduk Tuhan yang esa atau sumber keberadaan. Kaum monis Hindu hadirca iti dharmah. Artinya, tujuan beragama atau dharma adalah untuk mendapatkan yang berasal dari pribadi Tuhan, sebagai aspek-aspek yang berbedasekitarYang Maha tahun 1500 dengan berbagai Asia Tengah yang kemudian dikenal bangsa Arya dari moksa dan jagadhita. Pengertian halnya satu pancaran cahaya yang ungkapkan oleh bangsa SM. memasuki lembah ini diambil dari definisi Bangsa yang didipisah-pisahkan Swami Tinggi dan Esa, sepertisungai Indus di India. agama Arya berhasil mendesakmenjadi vivekananda, guru rohani sebuah yang sangat besar dalam untuk disembah. Sebagian Dravida, macam warna oleh India, yaitu: Atmanam Moksartam jagaddhitaya masyarakat berbagai serta membawa perubahan prisma, dan semuanya sah tata kehidupan ca, yang diberarti Bangsa Tuhan di dalam agama Hindu mencakupbergelombang, Ganesya, dan India. tujuan agama adalah untuk Indus secara Dewi, kebebasan, atau dari aspek-aspek Arya memasuki lembah mencapai kelepasan,Wisnu, bergerak dan kesempurnaan roh (moksa), kesejahteraan umat lembah kedamaian dan kelestarian menyebar ke arah tenggara inilah yang mendominasi pandangan tentang Hinduisme di Syiwa. Pandangan Smarta dan memasuki daerah manusia,sungai Gangga dan Yamuna. dunia (jagaddhita). Di Punjab,ini disebabkan karena Swami Vivekananda, dapat mempertahankan kemurnian Barat. hal (daerah lembah sungai Indus) Bangsa Arya seorang pengikut Ramakrishna, di Pengertian lainnya, sendiri adalah kebebasan roh dan Yamuna berintegrasi keturunannya. orangmoksa yang berada di lembah Gangga dariHindu ke dunia Barat, antara banyak Sedangkan itu yang memperkenalkan keyakinan ikatan duniawi atau kelepasan, bebas dari dosa. Moksa Aliran-aliran Hinduisme lainnya, percampuran dengan bangsa Dravida yang merupakan penduduk pengertian manunggalnya roh semuanya adalah penganut Smarta. juga mengandung asli. Terjadilah seperti yang dengan Tuhan, Roh yang maha keyakinan Proses integrasi antara dengan penduduk perkawinan dikelak, tidak menganutagung dengan Tuhan ketat dan lebih erat berpegang digambarkan antara bangsa Arya dan Dravida. ini secara (Manunggaling Kawulo lan Gusti), serta mengalami arti agama batin berupa ketentraman itu, pengalaman asli di India termasuk juga antarakeyakinan yang monoteistik. bercampur pula. Akhirnya pada persepsi Barat tentangkebahagiaan atau kepercayaannya Selainilahi, seperti agamahidup agama dan yang percaya akan malaikat, dijelaskan bahwa pengertian lahirlah Yudeo-Kristenbagi umat manusia. Jadi dapat sendiri Hindu juga agama Hindu agama paling mulia kebudayaan Hindu. Jagaddhito orang mengandungpercaya akan kabahagiaan, kesejahteraan, kemakmuran umat kepercayaan bangsa Arya dengan merupakan yang tidak begitu kuat, seperti halnya para dewa. keberadaan sinkretisme (percampuran) antara manusia, kelestarian serta kedamaian dunia dan bangsa Dravida Bangsa Arya yang berasal dari Asia oleh Tuhan tahun kepercayaanlain sebagainya. Inilah tujuan agama di turunkan keduniaTengah padaYang Hinduisme kontemporer saat ini dibagi menjadi empat pembagian utama yaitu, Maha Agung, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang, di India. Bangsa Arya berhasil 1500 SM, sudah memasuki lembah sungai Indus menurut ajaran agama Hindu. Wisnuisme, Syiwaisme, Saktiisme, dan Smartaisme. Seperti halnya Yahudi, Kristen, dan mendesak bangsa Dravida, serta membawa perubahan yang sangat besar dalam tata Muslim yang mempercayai satu Tuhan namun berbeda dalam konsep Ketuhanan, semua b. Keimanan Hindu. kehidupan masyarakat di India. Bangsa Arya memasuki lembah Indus secara pengikut agama Hindu percaya pada satu Tuhan namun berbeda dalam konsepnya. Dua Jiwa bergerak adalah kepercayaan. Agama selalu mencakup masalah lembah bergelombang,dari agamadan menyebar ke arah tenggara dan memasuki daerahpercya bentuk utama dari perbedaan ini adalah antara dua kepercayaan monoteistik dari dan Gangga dan Yamuna. Di Punjab, (daerah lembah sungai Indus) Bangsa Arya sungaidan kepercayaan. Ini adlah keiman dalam agama Hindu, iman di sebut dengan Wisnuisme yang menganggap Tuhan adalah Wisnu dan Syiwaisme, yang memahami Sraddha. 1 dapat mempertahankan kemurnian keturunannya. Sedangkan yang berada di lembah Tuhan sebagai Syiwa. Aspek-aspek Tuhan yang lainnya pada kenyataannya adalah Pokok-pokok keimanan dalam agana Hindu dapat yang dalam lima bagian, Gangga dan Yamuna berintegrasi dengan bangsa Dravida di bagimerupakan penduduk aspek-aspek dari Wisnu atau Syiwa.. yang di sebut percampuran perkawinan atas: asli. Terjadilah Panca Sraddha, yang terdiridi antara bangsa Arya dan Dravida setelah 1. Hanya Terhadap Adanya Smartaisme tidak akanagama terjadi Percaya seorang pemeluk Brahmanasli diHyang Widhi)) atau kepercayaannya percampuran dengan penduduk (Sang India, mengalami masalah untuk menyembah Syiwa atau Wisnu bersama-sama karena ia memandang di alam ini. Tidak Sang hyang Widhi lahirlah agama dan kebudayaan Hindu. berbagai dijelaskan bercampur pula. Akhirnya ialah Ia yang kuasa atas segala yang adaJadi dapat aspek dari Tuhan ada yang luput merupakan sinkretisme (percampuran) antara kepercayaan bangsa menuntun kepada satu Tuhan yang bahwa agama Hindu dari kemahakuasaan-Nya. sama. Pandangan Smartalah yang mendominasikepercayaanAtma tattwa. Barat. Sebaliknya, seorang pemeluk Wisnuisme 2. Percaya Terhadap bangsa Dravida. Arya dengan pandangan Hinduisme di menganggap Wisnuyang mendiami India sekarang yang sejati,diyang layak disembah, Penduduk Asli sebagai Tuhan satu-satunya bermukim Atma tattwa merupakan kepercayaan bahwa terdapat daerahdalam setiap jiwa dataran tinggi sementara bentuk-bentuk lainnya adalah penampakan yang lebih rendah. dari daerah asia dekkan. Kehidupannya Dalam sangat sederhana. Bangsa yang terdapat dalam makhluk makhluk hidup. masih ajaran Hinduisme, jiwa Dravida berasal tengah Dengan demikian, banyak dan mendiami daerah misalnya, percaya bahwa hanya (baltic) masuk ke India pemeluk Wisnuisme, sepanjang sungai sindhu yang1 Djamannuri, Agama Umat manusia (Perspektif Sejarah Agam-agama), Kurnia Kalam Semesta, Yogyakarta, 2008, hlm menganugerahkan dari terakhir asli. Bangsa Arya juga berasal subur. Kebudayaan 51 Wisnu lah yang dapatmereka lebih tinggi tujuanpendudukmanusia, moksa. Demikian pula,

dari daerah seumat manusiar menganut keyakinan yang sama. banyak pemeluk Syiwaisme jugaasia tengah, menyebar memasuki daerah- daerah Iran 3 (persia), Mesopotamia, dan juga masuk ke daerah Eropa. yang sampai masuk ke India Namun, bahkan pemeluk Wisnuisme, seperti orang-orang Hindu lainnya, adalah merupakan bagian dari yang pernah masuk ke Iran. mereka masuk ke India dalam mempunyai toleransi terhadap keyakinan-keyakinan yang lain karena Dewa Krisna,

avatar Wisnu, mengatakannya demikian di dalam Gita. Beberapa pandangan melukiskan daerah lima alIran anak sungai yang disambut dengan peperangan oleh bangsa Dravida pandangan toleran ini: yang sudah lebih dulu bermukim di sana. karena bangsa Arya lebih maju dan lebih kuat, Krisna berkata: "Dewa atau bentuk apapun yang disembah seorang percaya, aku bangsa Dravida dapat dikalahkan. tahap kedua bangsa Arya masuk ke India melalui akan menguatkan imannya. Namun demikian, hanya Akulah yang mengaruniakan daerahhidup merupakan yaitu lembah sungai gangga dan lembah sungai yamuna, daerah dua aliran sungai percikan yang berasal dari Tuhan dan disebut Jiwatma. keinginan mereka." (Gita: 7:21-22) ini dikenal dengan nama daerah Doab.karena terpengaruh oleh badan manusia yang Jiwatma bersifat abadi, namun kedatangan mereka tidak disambut peperangan, bahkan kemudian terjadi percampuran melalui perkawinan. bangsa-bangsa inilah yang bersifat Maya, maka Jiwatma Kutipan lain di dalam Gita mengatakan: tidak mengetahui asalnya yang sesungguhnya. menjadi nenek disebut Awidya. Hal tersebut mengakibatkan Jiwatma mengalami Keadaan itu moyang bangsa India sekarang. untuk mengetahui sejarah "O Arjuna, bahkan pemeluk-pemeluk yang menyembah tuhan-tuhan lain yang lebih perkembangannya haruslah juga dipelajari Namun perkembangan Indiatersebut dapat proses reinkarnasi berulang-ulang. sejarah proses reinkarnasi meliputi aspek rendah, (mis. dewa-dewa) dengan iman, mereka pun menyembah Aku, tetapi dalam perkembangan apabila Jiwatma mencapai moksa. diakhiri penduduk maupun aspek kebudayaannya dari zaman ke zaman. cara yang tidak tepat, karena Akulah yang Maha Tinggi. Hanya akulah yang berdasarkan penelitian usia umat manusia- umat manusia weda, para ahli sampai pada menikmati semua ibadah kurban (Seva, Yajna) dan Tuhan sarwa sekalian alam." 3. kesimpulan bahwa agama Hindu telah tumbuh dan berkembang pada seumat suatu Percaya terhadap Hukum Karmapala. (Gita: 9:23) manusiar 6.000 tahun sebelum tahun masehi. sebagai agama tertua, agama Hindu Agama Hindu ke berbagai wilayah sebab-akibat asia disebut Karmaphala kemudian berkembang mengenal hukum dunia, termasukyang tenggara dan indonesia. (karma=perbuatan; phala=buah/hasil) yang menjadi salah satu keyakinan dasar. Dr. Harunajaran Karmaphala, setiap perbuatan manusia bukanlah agama dalam arti Dalam Hadiwijono berargumen bahwa agama Hindu pasti membuahkan hasil yang biasa. atau buruk). Ajaran Karmaphala sangat erat kaitannya dengan keyakinan (baik Agama Hindu adalah suatu bidang keagamaan dan kebudayaan, yang meliputi zaman sejak kira-kira dalam ajaran Hingga zaman sekarang. Di (baik tentang reinkarnasi, karena 1500 SM. Karmaphala, keadaan manusia dalam perjalanannnya di sepanjang abad itu karena hasil perbuatan manusia itu sendiri, baik suka maupun duka) disebabkan agama Hindu berkembang sambil berubah dan terbagi-bagi, ia lakukanmemiliki ciri-ciri yang bermacam-macam, yang oleh penganutnya yang sehingga pada saat ia menjalani hidup maupun apa yang ia lakukan pada kadang-kadang diutamakan, tetapisebelumnya. Dalamtidak diindahkan sama sekali. saat ia menjalani kehidupan kadang-kadang ajaran tersebut, bisa dikatakan Berkaitan dengan itu, Govinda Das mengatakan, bahwa agama Hindu sesungguhnya manusia menentukan nasib baik/buruk yang akan ia jalani sementara Tuhan adalah suatu menentukan kapan hasilnya diberikan (baik semasa saja diberi nama agama. yang proses antropologis, yang hanya karena nasib ironis hidup maupun setelah Denganreinkarnasi). kepada Weda yang mengandung di dalam dirinya adat istiadat, dan berpangkal gagasan-gagasan.salah satu atau beberapa suku bangsa, agama Hindu sudah berguling4. terus di sepanjang abad Punarbawa. Punarbawa merupakan keyakinan bahwa guling Percaya terhadap adanya hingga kini, sebagai suatu bola salju, yang makin lam makin manusia besar, karena menghisabkan adat istiadat dan gagasan bangsa terjadidi menjadi mengalami reinkarnasi. Dalam ajaran Punarbawa, reinkarnasi yang karena jiwa harus juampainya dalam dirinya. menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang A. terdahulu. dan Perkembangannya Sejarah Apabila manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya seumur hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan Disini penulisMaka dari itu, munculah prosesGovinda Gas, karena Hindu menjadi selanjutnya. sepakat dengan pendapatnya reinkarnasi yang bertujuan agar agama terjadi adanya pencampuran kebudayaan bangsa Dravida dan Arya. Dan juga dari banyaknya komunitas hasil perbuatannya (baik atau banyak yang belum sempat 5. jiwa dapat menikmati di dalamnya kemungkinan buruk) permasalahan yang dihadapi dari masing-masing rakyat, diakhiri apabila seseorang mencapai kesadaran dinikmati. Proses reinkarnasi baik dari Dravida maupun dari Arya. Sehingga jadilah tertinggi komunitas besar atau menjadi agama yang tujuannya untuk mempersatukan rakyat yang satu dengan rakyat yang lain. Dengan kesesuaiannya sifat dari perihal agama 6. Percaya terhadap Adanya Moksa. Dalam demikian. Hindu tersebut, wajar jika Govinda Das berpandangan keyakinan umat Hindu, Moksa merupakan suatu keadaan di mana jiwa merasa sangat tenang dan menikmati Bahkan sebuah ayat Weda melukiskan tema toleransi ini. Kitab-kitab Weda dihormati di dalam Hinduisme, apapun juga alirannya. Misalnya, sebuah nyanyian Rig Weda yang 4 terkenal menyatakan bahwa: "Kebenaran hanya Satu, meskipun para bijak mengenalnya dalam berbagai bentuk." Hal ini berlawanan dengan keyakinan-keyakinan di dalam

kebahagiaan yang sesungguhnya karena tidak terikat lagi oleh berbagai macam nafsu maupun benda material. Pada saat mencapai keadaan moksa, jiwa terlepas dari siklus reinkarnasi sehingga jiwa tidak bisa lagi menikmati suka-duka di dunia. Oleh karena iu, Moksa menjadi tujuan akhir yang ingin di capai oleh umat Hindu2 c. Kitab Suci Agama Hindu Kitab suci agama Hindu disebut Weda. Adapun kata Weda ini berasal dari bahasa Sanskerta dari akar kata "Wid" berkembang menjadi kata WEDA atau WIDYA yang berarti pengetahuan. Sebagai umat manusia suci kata Weda mengandung pengertian himpunan ilmu pengetahuan suci yang bersumber dari Sang Hyang Widhi Wasa diterima atau didengar oleh para Maha Resi dalam keadaan samadhi. Oleh karena itu disebut juga Sruti yang berarti Sabda suci yang didengar (wahyu). Jadi Weda merupakan himpunan wahyu- wahyu Tuhan.3 C. Konsepsi Ketuhanan dalam Agama Hindu Agama Hindu mulai dengan politheisme dan berakhir dengan pantheisme. Semula di dalam Weda Samhita diakui adanya dewa yang bermacam-macam. Dari cara orang menguraikan sifat para dewa itu dapat di simpulkan, bahwa para dewa yang di sebutkan di dalam umat manusia weda tidak lain adalah kekuatan alam yang di personifikasikan4 Agama Hindu Weda (Hindu lama sebelum timbulnya Budhisme mempunyai konsepsi ketuhanan yang bersifat polytheistis yang dimanifestasikan dalam jumlah dewa-dewa yang disebutkan dalam umat manusia-umat manusia Weda sebanyak 32 orang dewa. Jumlah 32 orang dewa tersebut mempunyai fungsi masing-masing dalam hubungannya dalam kehidupan manusia. Dewa dewa tersebut dipandang sebagai tokoh simbolis dari satu Dewa pokok yaitu Brahma. Nama-nama Dewa yang disebutkan dalam umat manusia suci Weda antara lain sebagai berikut: 1) Dyaus Pitar sebagai Dewa Matahari, sama dengan dewa Mitra atau Surya dalam agama Hindu lama. Nama Dewa Dyaus Pitar berasal dari dewa Yunani 2 http://seputar-bali.blogspot.com/2007/10/agama-Hindu.html, 24 Oktober 2008, pukul 04.15 3 http://www.babadbali.com/canangsari/Hindu.htm, Diakses pada: 24 Oktober 2008, pukul 04.14 Dr. Harun Hadiwijono, Agama Hindu dan Budha, PT Bpk Gunung Mulia, Jakarta, 1993, hlm 40

5

kuno bernama Zeus yang dibawa oleh bangsa Arya (Indo German) ke dalam Hinduisme ini. 2) Vairuna sebagai dewa air, yang menurut Hindu lama disebut Varuna sebagai dewa laut. 3) Indra sebagai dewa perang, yaitu dewa pelindung bangsa Arya dalam peperangan-peperangan melawan suku-suku bangsa lain. Kemudian dewa indra ini dianggap sebagai dewa hujan yang dapat mengalahkan naga Wertra yang mengisap air hujan dilangit tinggi. 4) Yama sebagai dewa maut, yang mengingatkan umat manusia kepada nama dewa Yamadipati dalam cerita-cerita wayang Jawa. 5) Rudra sebagai dewa badai topan atau dewa yang mengejutkan yang terkenal dengan suaranya yang menggeledek. 6) Vayu sebagai dewa angin, yang sering disebut juga dewa Bayu. 7) Soma sebagai dewa air soma (minuman yang digunakan dalam upacara kurban soma yang memabukkan) yang kemudian dipandang sebagai dewa bulan. 8) Agni sebagai dewa api, yang dipandang sangat penting pada zaman Weda ini. Dalam upacara-upacara, orang banyak menyebut nama dewa ini karena dewa ini dianggap sebagai pengantar dewa-dewa dalam mengabulkan doa dan mantra-mantra. 9) Perjaniya sebagai dewa awan dan pembawa hujan disertai petir dan kilat. 10) Asvin adalah pasangan Dewa yang pada zaman weda ini belum belum mempunyai fungsi tertentu. 11) Brahma sebagai dewa pencipta alam, yang dianggap sebagai dewa yang paling tinggi, yang esa, pada masa kemudian. 12) Wisnu sebagai dewa yang pada saat itu belum diberi kedudukan atau tugas tertentu. Baru kemudian hari dipandang sebagai dewa pemelihara alam ini. Dari antara nama-nama dewa tersebut, yang paling banyak mendapatkan pujian ialah dewa indra dan Agni (Api) di mana reg weda sendiri dalam pembukaannya 6

merumuskan nyanyian pujaan sebagai berikut: Saya menghormati Agni, dewa pembawa sajian, pendeta dan penyanyi yang memberi hadiah harta benda kepada umat manusia, yang dimuliakan oleh para reshi baik sekarang maupun dahulu. Mudah-mudahan Agni mengantarkan dewa kepada umat manusia. 5 D. Perspektif Al-Quran Terhadap Ajaran Pokok Agama Hindu Hindu seringkali dianggap sebagai agama yang beraliran politeisme karena memuja banyak Dewa, namun tidaklah sepenuhnya demikian. Dalam agama Hindu, Dewa bukanlah Tuhan tersendiri. Menurut umat Hindu, Tuhan itu Maha Esa tiada duanya. Dalam salah satu ajaran filsafat Hindu, Adwaita Wedanta menegaskan bahwa hanya ada satu kekuatan dan menjadi sumber dari segala yang ada (Brahman), yang memanifestasikan diri-Nya kepada manusia dalam beragam bentuk .6 a. Konsep Ketuhanan Orang Islam memanggil Tuhannya dengan nama Allah. Dan nama Allah ini sebenarnya juga terdapat dalam Kitab Suci Hindu. Dalam Rigveda Book. 2 Hymn 1 V. 11 dikatakan Baik dengan istilah llah yang artinya Tuhan. Dalam Rigveda Book 3 Hymn 30 V. 10 dan Rigveda Book 9 Hymn 67 V. 30 kata Allah disebutkan dengan jelas. Diantara Kitab Suci Hindu yang paling dikeramatkan adalah Weda. Dan diantara Kitab Suci Hindu yang paling banyak dibaca adalah Bhagawad Gita. Dalam Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec.2 V.1 dikatakan bahwa Tuhan itu satu. Dalam Shvetasvatara Upanishad Ch. 6 : 9 dikatakan bahwa Tuhan itu tidak punya Ibu dan bapak, Dia tidak punya pelindung. Dalam Shvetashvatara Upanishad Ch. 4 V. 19 dikatakan bahwa Tuhan itu tidak ada sesuatupun yang menyerupai Dia. Dalam Shvetasvatara Ch.4 V.20 dikatakan bahwa Tuhan tidak bisa dilihat, tak ada orang yang mampu melihat dengan mata. Dalam Bhagawad Gita Ch. 10 V.3 dikatakan Dia Tuhan yang tidak dilahirkan, tak ada permulaan, Tuhan seru sekalian alam. Dalam Yahurveda Ch.32 V.3 bahwa tak ada rupa buat Tuhan. Dia tidak pernah dilahirkan, dia yang berhak disembah. Dalam Yahurveda Ch. 40 V. 8 dikatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan Dia suci. Dalam Atharvaveda Book 20 Hymn 58 V.3 dikatakan5 Prof, HM. Arifin M.Fd, Menguak Misteri Agama-Agama Besar, PT Golden Trayon Press. ,Jakarta, 1987, hal 59. 6 AM. Hardjana, Penghayatan Agama: Yang Otentik dan tidak Otentik, PT Kanisius: Yogyakarta, 1993, hal 25.

7

bahwa Tuhan Maha besar. Dalam Rigveda Book 8 Hymn 1 V.1 dikatakan kami tidak menyembah seseorang kecuali Tuhan yang satu. Dalam Rigveda Book 6 Hymn 45 V. 16 dikatakan bahwa Sembahlah dia saja Tuhan yang sesungguhnya. Dalam Brahmasutra dari Vedanta disebutkan bahwa hanya ada satu Tuhan, tidak ada yang ke-2. Tuhan tak berbilang sama sekali. Dalam Quran Surat 112 :1-4 Katakanlah :

@% uqd !$# ymr& !$# yJ9$# Ns9 $#t Ns9ur s9q Ns9ur `3t &! #q2 7ymr& Artinya: Katakanlah:Dia-lah Allah; Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang kepada-Nya bergantung segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun/sesuatupun yang setara dengan Dia. Dalam Quran Surat 17 : 111 Dan katakanlah:

@%ur Jpt:$# ! %!$# Os9 Gt #V$s!ur Os9ur `3t &! 7 7=J9$# Os9ur `3t &! @


Top Related