Download - tugas SDI
I. Pidato informatif
Pidato informatif, seperti ditujukan namanya, bertujuan untuk menyampaikan
informasi. Khalayak diharapkan mengetahui, mengerti, dan menerima informasi itu.
Ehninger,Monroe, dan Gronbeck menyebut tiga macam pidato informatif (dalam
buku mereka, yang sering kita kutip, Principles and Type of Speechs): (1) Oral report
(laporan lisan): laporan ilmiah, laporan panitia,laporan tahunan,laporan proyek, dan
sebagainya; (2) Oral instruction (pengajaran): guru yang menjelaskan pelajaran,
atasan yang menerangkan pekerjaan,atau pemimpin yang membagi tugas atas
bawahannya; (3) informatif lecturers (kuliah): ceramah umum, persenatasi didepan
peserta konferensi, penyajian makalah,pengajian.
Apa pun isinya, pidato informatif merupakan upaya untuk menanamkan
pengertian. Karena itu, secara keseluruhan, pidato informatif harus jelas, logis, dan
sistematis. Khalayak sulit memahami pesan yang abstrak, meloncat-loncat, dan kacau.
Dalam makalah ini, kita akan membicarakan pidato informatif dari segi isi pesan,
organisasi pesan, teknik pengembangan bahasan, dan teknik penyajian.
ISI PESAN
Supaya isi pesan itu mudah dipahami dan mudah diingat, Ehninger dan kawan-kawan
menyarankan hal-hal berikut:
1. Gagasan utama tidak boleh terlalu banyak
Bila orang dibanjiri informasi, ia akan kesulitan untuk mengolahnya. Ia
mengalami “information overload”. Pilihlah beberapa butir yang sangat
penting. Kembangkan bahasan dari butir-butir yang Anda pilih.
2. Jelaskan istilah-istilah yang aneh dan kabur
Setiap bidang mempunyaisejumlah istilah. Sebelum memasuki bahasan yang
utama,bahaslah lebih dahulu istilah-istilah yang akan dipergunakan. Istilah
adalah abstraksi –pengabstrakan dari hal-hal kongret. Agresif adalah abstraksi
untuk tindakan-tindakan seperti meyerang, membanting pintu, mengucapkan
kata-kata kasar, melawan dan sebagainya. Ada beberapa cara untuk
menjelaskan istilah. Pertama, Anda menggunakan definisi dalam kamus (Apel
adalah buah yang merah, bulat, keras, dan berair). Kedua, Anda menjelaskan
1
makna dengan menceritakan asal-usul kata. Ketiga, Anda menjelaskan makna
konsep dengan menyebutkan apa yang tidak termasuk (ijtihad bukan
mengambil keputusan yang gampang; bukan sekedar melihat teks Quran dan
Hadis; bukan juga sekedar menggunakan logika).Keempat,Anda menerangkan
konsep dengan memberikan contoh-contohnya.
3. Atur kecepatan menyajikan informasi
Butir-butir pembicaraan harus diulas dalam waktu yang tepat. Terlalu lama
membicarakan satu topik menyebabkan Anda kedengaran bertele-tele dan
membosankan. Terlalu singkat membuat orang kebingungan.
4. Jelaskan perpindahan informasi
Ketika Anda beralih harus dari satu pokok bahasan ke pokok bahasan yang
lain, tunjukkan perpindahannya dengan jelas.
5. Gunakan data kongkret-jaringan abstrak
Pidato informati harus kaya dengan fakta, angka, penjelasan dan contoh.
Teori-teori yang abstrak harus dijelaskan dengan contoh-contoh kongret.
6. Hubungkan yang tidak diketahui dengan yang diketahui
7. Masukkan bahan-bahan yang menarik perhatian
Ketika Anda menyebutkan contoh-contoh, Anda harus kreatif. Jangan
mengambil contoh yang “itu-itu lagi”. Atau masukkan ke dalam pembicaraan
anekdot-anekdot yang segar, kisah-kisah yang menyentuh (human interest),
pengalaman yang aneh, dan sebagainya.
ORGANISASI PESAN
Beberapa metode organisasi pesan : deduktif, induktif, kronologis, spasial, dn topikal.
Semua metode ini dapat dipergunakan untuk menyusun pidato informatif.
Penyusunan Pesan Menurut Monroe
Dalam teori Monroe, pidato inpormatif hanya mempunyai 3 tahap saja: perhatian,
kebutuhan, dan pemuasan.
Pada tahan perhatian, tahap pertama Anda harus menarik perhatian
pendengar. Anda harus memusatkan perhatian yang terbagi pada pokok bahasan yang
Anda sampaikan. Ada empat hal yang harus diperhatikan pada tahap perhatian:
2
menarik perhatian, menunjukkan topik, menghubungkan topik dengan pendengar,
membangun kredibilitas, dan menjelaskan susunan pembicaraan.
Pada tahap kebutuhan,Anda menjelaskan mengapa informasi yang akan Anda
sampaikan itu penting bagi khalayak. Mengapa mereka perlu mengetahuinya. Bagi
khalayak yang baru pertama kali mendengar topik,lakukanlah empat cara:
a. Pertanyaan: tunjukkan pentingnya pokok bahasan dan perlihatkan bagaimana
mereka perlu lebih banyak tahu tentang pokok tersebut.
b. Ilustrasi: berikan beberapa contoh, pemisalan, anekdot yang menonjolkan
kebutuhan pendengar.
c. Peneguhan. Sajikan fakta, angka, dan kutipan tambahan untuk lebih
meyakinkan pendengar.
d. Penunjukkan. Perlihatkan bahwa pokok pembicaraan berkaitan dengan
kepentingan, kesejahteraan, dan keberhasilan khalayak.
Pada tahap pemuasan, Anda menyampaikan informasi itu sendiri. Tahap ini sebaiknya
dibagi dalam tiga bagian:
a. Ikhtisar pendahuluan
Disini Anda menyebutkan pokok-pokok pembicaraan, satu demi satu. Tujuannya
adalah membantu khalayak memperoleh gambaran menyeluruh tentang isi
pembicaraan kita. Anda harus konsisten mengikuti urutan yang Anda sebutkan
pada ikhtisar permulaan.
b. Informasi terperinci
Pokok-pokok pembicaraan yang sudah disebutkan sebelumnya, dijelaskan satu per
satu. Anda memasukkan berbagai teknik pengembangan bahasan: ilustrasi,
statistik, analogi, dan lain-lain. Semuanya harus disusun secara sistematis dan
logis.
c. Ikhtisar akhir
Anda menyebutkan kembali hal-hal yang sudah Anda bicaraan. Anda mengulangi
pokok-pokok penting, konklusi, atau kesimpulan yang lahir setelah pembahasan.
Biasanya, ikhtisar akhir lebih panjang daripada ikhtisar permulaan.
3
TEKNIK PENGEMBANGAN BAHASAN
Dalam memilih teknik-teknik pengembangan bahasan, ada dua faktor: faktor
informatif dan faktor penarik perhatian. Dengan kata lain, pesan harus disajikan denan
kaya informasi dan dapat menarik perhatian.
Kita dapat menyajikan informasi melalui fakta; yakni, pernyataan yang
menunjukkan bahwa sesuatu itu benar. Fakta harus diperiksa dengan tiga kriteria:
apakah fakta itu bermanfaat atau relevan dengan kepentingan pembicara dan
pendengar? (relevancy); apakah fakta itu mendukung gagasan utama dalam
pembicraan kita? (sufficiency); dan apakah sumber-sumber fakta-fakta itu dapat
dipercaya? (plausibility).
Disamping fakta, statistik dan contoh yang hipotesis dan faktual dapat
memperkaya informasi. Supaya menarik perhatian, rangkaian fakta, statistik, dan
contoh itu harus disajikan dalam format-format berikut. Pertama, Anda ungkapkan
pengalaman pribadi Anda. Para pendengar ingin mengetahui bagaimana pengalaman
Anda sendiri sehubungan dengan topik yang dibicarakan. Pengalaman baik pribadi
Anda maupun orang lain biasanya menarik perhatian, karena menunjukan situasi yang
real. Kedua, Anda tunjukkan kebenaran fakta dengan demonstrasi.
Teknik pengembangan bahasan dalam pengantar
1. Menarik perhatian
Gunakan hentian panjang untuk memusatkan perhatian.
Ajukan pertanyaan teoritis .
Pancing jawaban dari pendengar.
Kutip statistik yang mengejutkan.
Ceritakan kisah atau anekdot.
Buat humor.
2. Mengumpulkan topik
Sebutkan topik secara langsung.
Dekati topik secara tidak langsung dari cerita hipotesis.
3. Menegaskan relevansi
Menunjukkan mengapa Anda memilih topik.
Tunjukkan bagaimana topik dipengaruhi khalayak
4
Perhatikan bagaimana khalayak dapat menggunakan informasi.
Nyatakan bagaimana khalayak dapat menarik keuntungan.
Hubungan dengan situasi pembicara atau acara yang sedang berlangsung.
4. Membangun kredibilitas
Tegaskan siapa Anda.
Jelaskan alasan pribadi mengapa Anda bicara.
Tunjukkan latar belakang yang relevan dengan topik.
Perlihatkan good sense dan good will
Tampakkan semangat dalam suara dan cara.
5. Penyusun pesan
Sebutkan cakupan yang akan dibahas.
Tunjukkan susunan bahasan.
Gunakan perpindahan gagasan yang jelas.
II. Pidato persuasif
TENIK-TEKNIK PERSUASIF
Tidak teknik persuasi yang berlaku dimana saja, kapan saja, dimana saja dan untuk
siapa saja. Waktu , situasi dan khalayak sangat menentukan pemilihan teknik persuasi.
Enhinger, Monroe, dan Gronbeck dalam Principles and Types of
Communication,merinci teknik-teknik persuasi berdasarkan jenis khalayaknya.
Khalayak Tak Sadar
Kadang-kadang pendengar Anda tidak sadar akan adanya masalah atau tidak tahu
bahwa perlu mengambil keputusan. Bila begini persoalannya, Anda dapat
menggunakan langkah-langkah urutan bermotif (motivated sequence) sebagai berikut:
Tahap perhatian. Baangkitkan minat khalayak dengan ilustrasi fakta, kutipan
tepat, atau dengan beberapa fakta dan angka yang mengejutkan. Tetapi, Anda harus
melakukannya dengan hati-hati. Jangan menyajikan bahan yang terlalu baru dan
terlalu dramatis, sehingga orang akan meragukan kreadibilitas Anda. Karena para
pendengar tidak menyadari adanya masalah yang akan Anda sampaikan, mereka perlu
yakin bahwa orang yang menakuti-nakuti atau bukan seseorang yang dipengaruhi oleh
cerita atau desas-desus tak berdasar.
5
Tahap kebutuhan. Sajikan sejumlah besar fakta, angka, dan kutipan yang
ditunjukkan untuk memperlihatkan bhwa memang benar-benar ada masalah.
Tunjukkan ruang lingkup masalah dan implikasinya. Tunjukkan siapa yang bakal
dikenai masalh itu. Sebutkan dengan khusus bagaimana situasi tersebut
mempengaruhi ketentraman,kebhagiaan, atau kesejahteraan pendengar.
Tahap pemuasaan, visualisasi, dan tindakan. Mengingat pentingnya relevansi
masalah yang sudah ditunjukkan, kembangkanah tahap pemuasan, visualisasi, dan
tahap tindakan. Gunakanlah kesempatan yang ada untuk memperkenalkan bahan-
bahan yang lebih faktual, buaut menegaskan adanya masalah, dan sebutlah itu lagi
ketika Anda membuat ikhtisar akhir dan mengimbau mereka untuk meyakini dan
bertindak.
Khalayak apatis
Khalayak apatis tahu adanya masalah, tetapi meraka acuh tak acuh saja. Tujuan Anda
adalah membuat mereka sadar bahwa yang kita bicarakan itu betul-betul
mempengaruhi mereka. Lakukan secara bertahap.
Tahap perhatian. Singkirkan sifat apatis dan ketidakpedulian mereka dengan
menyentuh secara singkat beberapa hal yang berkaitan dengan kepentingan
pendengar. Sampaikan satu atau dua fakta dan angka yang mengejutkan.
Tahap kebutuhan. Bila sudah tumbuh perhatian, lanjutkan dengan
menunjukkan secara langsung dan dramatis bagaiman masalah tersebut
mempengaruhi setiap orang hadir. Uraikan masalah dengan menunjukkan (1) efeknya
secara langsung; (2) efeknya pada orang lain; (3) kemugkinan efek masa depan.
Gunkanlah bukti-bukti yang sekuat mungkin contoh kasus, ilustrasi, statistik yang
nyata, testimoni dan tegaskan fakta dan kondisi yang kurang dikenal atau yang
mengejutkan.
Tahap pemuasan. Tegaskan kembali bagaimana usulan atau pemecahan yang
Anda tawarkan berpengaruh lengsung pada kepentingan pendengar sendiri, atau pada
keluarga sejawat mereka. Artinya, dalam tahap ini, seperti dalam tahap kebtuhan,
tunjukkan terus-menurus bahwa sikap apatis dalam masalah ini tidak dapat
dibenarkan.
Tahap visualisasi dan tindakan. Visualisasikan secara jelas keuntungan yang
akan diperoleh khalayak. Kemudian mintakan kepada mereka untuk mempelajrn
msalah ini atau bertindak mengatasinya.
6
Khalayak yang tertarik tetapi ragu
Tujuan utama Anda adalah meyakinkan pendengar bahwa pernyataan Anda benar
atau bahwa usulan Anda adlah yang terbaik, gunakanlah tahap-tahap sebagai berikut:
Tahap perhatian. Karena khalayak sudah tertarik dengan persoalannya, tahap
ini boleh singkat saja. Langsung saja menunjuk pokok permasalahan. Sesekali boleh
juga conoh pendek atau cerita singkat. Jagalah selalu perhatian pendengar.
Tahap kebutuhan. Tinjaulah secara singkat latar belakang munculnya masalah.
Akhirnya, buatlah kriteria atau pedoman yang harus dipenuhi dalam mengambil
keputusan yang tepat.
Tahap pemuasan. Inilah bagian pidato yang paling penting. Nyatakan usulan
Anda, atau tunjukkan secara ringkas rencana yang akan dilakukan, dan definisikan
istilah-istilah yang kabur atau menimbulkan berbagai penafsiran. Tunjukkan secara
spesifik bagaimana usulan Anda memenuh kriteria yang ditunjukkan pada tahap
kebutuhan. Lanjutkan dengan menunjukkan apa yang dapat diperoleh bila orang
menerima usulan Anda dan apa kelebihan usulan Anda dibandingkan dengan
alternatif-alternatif lannya. Perkuat setiap pernyataan Anda dengan sejumlah fakta,
angka, testimoni, dan contoh.
Tahap visualisasi. Gunakan bahasa yang hidup dan persuasif, tetapi jangan
berlebih-lebihan. Proyeksikan khalayak ke masa depan dengan melukiskan gambaran
realistis dari kondisi-kondisi yang dikehendaki, yang akan terjadi bila orang
menerima usulan Anda atau mendukungnya atau kerugian besar yang terjadi bila
orang menolaknya.
Tahap tindakan. Nyatakan kembali dengan bahasa yang jelas dan kuat, usulan,
anjuran atau rencana yang Anda canangkan. Buatlah ikhtisar singkat dari argumen-
argumen penting dan imbauan yang dikemukakan pada pembicraan sebeumnya.
Khalayak yang bermusuhan
Kadang-kadang khalayak sadar bahwa ada problem atau bahwa ada masalah yang
harus diatasi, tetapi mereka menentang usulan yang Anda ajukan. Penentangan ini
boleh saja terjadi karena takut akan akibat yang tidak dikehendaki atau lebih
menyukai alternatif lain daripada yang Anda tawarkan. Kadang-kadang penentangan
itu cerminan dari prasangka yang tersembunyi. Apa pun kejadiannya, bila tujuan
7
Anda adalah mengatasi keberatan-keberatan khalayak dan mengupayakan agar
mereka menerima gagasan Anda, ikutilah urutan bermotif ini:
Tahap perhatian. Karena Anda tahu khalayak memusuhi usulan Anda,
pertama kali, usahakan untuk menyambungkan “persahabatan” dengan khalayak
Anda, dan menjadikan mereka mau mendengar. Bahaslah pokok pembicaraan Anda
secara tidak langsung dan berangsur-angsur. Usahakan Anda mengalah semampu
Anda pada segi-segi tertentu dari pandangan pendengar Anda tekankan kesamaan-
kesamaan (commond ground) dengan menegaskan pokok-pokok yang disepakati;
perkecil atau hilangkan perbedaan-perbedaan. Bergeraklah sedikit demi sedikit,
dimulai dari gagsan yang paling kecil kemungkinannya menimbulkan penentangan
dan bergeraklah menuju isu-isu yang lebih kontroversial, secara perlahan-lahan.
Usahakan agar mereka merasa bahwa Anda memang secara tulus ingin mencapai
hasil yang juga mereka inginkan.
Tahap kebutuhan. Capailah kesepakatan pada prinsip-prinsip atau keyakinan-
keyakinan. Gunakan prinsip-prinsip ini sebagai kriteria untuk mengukur kebenaran
proposisi yang Anda kemukakan. Atau kembangkan tahap ini seperti Anda
melakukannya untuk khalayak yang masih ragu.
Tahap visualisasi dan tindakan. Sekiranya Anda berhasil sampai disni, para
pendengar sudah berada dalam posisi khalayak yang tertarik dengan masalah yang
dibicarakan tetapi masih ragu. Pengembangan pidato Anda tidak berbeda dari pola
pidato sebelumnya (khalayak ragu), tetapi berilah tekanan lebih banyak pada
visualisasi, atau keuntungan-keuntungan.
MENETAPKAN DAYA TARIK MOTIF
Tujuan akhir pidato adalah mempengaruhi manusia. Retorika sering juga disebut seni
persuasi. Dan persuasi adalah proses mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan
orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri. Pendapat, sikap dan
tindakan adalah fenomena kepribadiaan, karena itu seorang orator (ahli pidato) perlu
mengetahui faktor-faktor yang menentukan kepribadian manusia.
Sudah sejak lama orang mencoba mengetahui penyebab dan tingkah lak
manusia. Diharapkan dengan mengetahui penyebab itu, kita dapat mengatur,
menggerakkan atau mengarahkan tingkah laku manusia. Penyebab itu, dalam buku-
buku psikologi, disebut motif ialah kondisi interen yang mengatur dan menggalakkan
tingkah laku menuju arah tertentu daya tarik yang cepat menimbulkan kondisi intern
8
tersebut kita sebut daya tarik motif. Ahli pidato dapat memanipulasikan daya tarik ini
untuk mencapai tujuannya.
PENCITRAAN (IMAGERY)
Setiap saat kita menerima informasi dari lingkungan kita melalui alat indra kita.
Dalam pidato persuasif, kita harus menyentuh alat-alat indera para pendengar,
sehingga mereka merasakan apa yang kita rasakan.
Pencintaraan visual. Anda berupaya menggambarkan objek, situasi atau
peristiwa secara visual.
Pencitraan auditif. Membuat pendengar tidak saja mendenngar suara Anda,
tetapi juga mendengar peristiwa yang Anda ceritakan.
Pencitraan cita rasa. Anda mendorong pendengar seakan-akan ikut mengecap
apa yang Anda ceritakan.
Pencitraan ciuman. Dengan kata-kata, Anda dapat membawa para pendengar
untuk “mencium” bau-bau yang terdapat dalam peristiwa yang Anda ceritakan.
Pencitraan sentuhan. Didasarkan pada perasaan yang kita alami apabila tubuh
kita bersentuhan dengan objek, tubuh, atau benda.
Pencitraan kinestik. Anda mnenggambarkan gerakan-gerakan otot. Pendengar
diharapkan memberikan reaksi empatik sehingga ia ikut juga menggerakkan otot-otot
dalam tubuhnya.
Pencitraan organik. Lapar, mual, pusing adalah perasaan yang timbul karena
pencitraan organik. Untuk membuat pencitraan organik, kita memang harus
melukiskan peristiwa secara terinci.
ISI PESAN PERSUASIF
Menarik perhatian
Hal konkret, suspense, konflik, gerakan yang berkaitan dengan sesuatu yang
dikenal, yang baru dan eksotik.
Fakta sensasional
yang berhubungan dengan peristiwa aktual, mode dan sebagainya.
Kata-kata berona dan gaya bahasa.
Struktur kalimat yang beragam.
9
Kutipan dan peribahasa yang diterapkan dengan cara baru. Perbandingan,
contoh, anekdot.
Rangkaian pernyataan atau fakta yang mengejutkan.
Ramalan.
Humor.
Yang berhubungan dengan orang, tempat, atau peristiwa lokal.
Yang harus diperhatikan dalam memilih bahan-bahan adalah :
1. Tunjukkan bahwa topik itu berhubungan erat dengan kepentingan khalayak.
2. Hindari satu jenis teknik pengembangan bahasasan.
3. Gunakan contoh-contoh yang spesifik dan konkret.
4. Ceritakan kisah-kisah yang menarik.
5. Organisasikan bahan-bahan itu atau berikan makna kepadanya secara orisinal,
kreatif, dan informatif.
Meyakinkan
Untuk meyakinkan pendengar, kita memerlukan bahasan tersendiri berkenaan dengan
teknik-teknik argumentasi. Cukuplah disini ditegaskan bahwa bahan-bahan yang
daoat meyakinkan adalah bukti. Ada 4 bukti yang harus dimasukkan dalam pidato
persuasif : fakta, contoh, statistik, dan testimoni. Ada 4 teknik dalam penyajian bukti :
induksi, deduksi, hubungan klausa, dan analogi.
Menyentuh atau Menggerakkan
Bahan-bahan yang menyentuh dan menggerakkan adalah bahan-bahan yang
mempunyai pengaruh psikologis. Pembicaraan kita tentang daya tarik motif sangat
relevan. Penggunaan daya tarik motif melalui 3 tahap : analisis, seleksi, adaptasi.
Pertama, temukan keinginan, harapan, cita-cita khalayak tertentu; kedua, pilihlah
bahan0bahan yang sesuai dengan keinginan khalayak; dan ketiga, hubungkan usulan
kita dengan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan khalayak tersebut.
10
ORGANISASI PESAN PERSUASIF
Pola Pemecahan Masalah
Anda mungkin ingin menunjukkan masalah yang diahadapi khalayak dan
menyarankan cara-cara oemecahannya. Masalah itu boleh saja berkenaan dengan
masalah-masalah psikologis, ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya. Oidato anda
ditujukan untuk menyadarkan orang akan adanya masalah : anda menjelaskan
berbagai alternatif pemecahan masalah dan menunjukkan alternatif terbaik. Busby dan
Majors, dalam Basic Speech Comunication, membuat ikhtisar pemecahan masalah
sebagai berikut :
I. Pengantar/ Pendahuluan
II. Isi Pidato
A. Tunjukkan masalahnya
1. Apa penyebabnya
2. Siapa yang bertanggung jawab
3. Sejauh mana urgensinya
B. tunjukkan alternatif pemecahan
1. Adakah pemecahan masalah
2. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah masalah
3. Siapa yang dapat bertindak mengatasi masalah
C. Tunjukkan pemecahan terbaik
1. Apa yang pernah dilakukan orang untuk memecahkan masalah itu
2. Mana pemecahanyang anda usulkan
3. Mana pemecahan yang disukai khalayak
III. Kesimpulan/ Penutup
Pola sebab akibat
Pola ini dimaksudkan untuk melukiskan situasi yang terjadi. Dengan pola ini pendengar
diajak untuk memahami masalah lebih jernih dan mengerti sebab-sebabnya. Boleh juga
pola ini dipergunakan untuk membahas masalh yang sebab-sebabnya tidak mudah
diketahui-busby dan majors dalam buku yang sama membuat ikhtisar berikut:
I. Pengantar/pendahuluan
II. Isi pidato
A. Tunjukkan sebab-sebab timbulnya kasus
11
1. Faktor-faktor apa yang menimbulkannya?
2. Apakah kasus itu merupakan respon pada kasus lain?
3. Siapa bertanggung jawab?
B. Tunjukkan akibat-akibat kasus
1. Bagaimana indikasi kasus?
2. Siapa yang dikenai kasus?
3. Faktor-faktor apa yang terpengaruh?
C. Apa yang dapat/ harus dilakukan?
1. Apa jalan keluarnya?
2. Bagaimana jalan keluar itu menimbulkan efek yang dikehendaki?
3. Apa faidah-faidahnya?
4. Siapa yang harus melakukannya?
III. Kesimpulan / penutup
Pola Pro-Kontra
Ikhtisar pro-kontra:
I. Pengantar/ pendahuluan
II. Isi pidato
A. Tunjukkan keuntungan-keuntungannya
1. Aspek mana dari pokok pembicaraan yang paling menarik?
2. Keuntungan apa yang bakal diperoleh pendengar?
B. Tunjukkan kerugian-kerugiannya
1. Aspek mana yang paling tidak menarik?
2. Adakah kerugian atau biaya tersembunyi yang akan dialami
pendengar?
C. Tunjukkan bagaimana pendengar memperoleh keuntungan
1. Apakah keuntungan lebih besar dari kerugian?
2. Langkah-langkah apa yang harus diambil memperoleh
keuntungan?
3. Bagaimana pendengar dapat berperan serta?
4. Bila tindakan itu harus dilakukan?
12
Pola urutan bermotif
I. Pengantar / pendahuluan
A. Perhatian
1. Bagaimana menarik perhatian?
2. Bagaimana memusatkan perhatian?
B. Kebutuhan
1. Apa masalah yang dihadapi?
2. Apa yang sudah diketahui khalayak?
II. Isi pidato
A. Pemuasan
1. Bagaimana kebutuhan khalayak dapat dipuaskan?
2. Apa tanda-tanda pemuas kebutuhan?
3. Dimana pemuas itu dapat diperoleh?
B. Visualisasi
1. Apa keuntungan bagi khalayak?
2. Bagaimana keadaannya bila kebutuhan itu terpenuhi?
III. Kesimpulan/penutup
A. Imbauan / tindakan
1. Apa yang harus dilakukan khalayak untuk memperoleh pemuas
kebutuhan?
2. Kapan mereka harus bertindak?
III. Pidato rekreatif
KARAKTERISTIK PIDATO REKREATIF
Tidak melulu melucu. Alan H. Monroe menyebutnya “the speech to entertain”, pidato
untuk menghibur. Anda berbicara tidak untuk menyampaikan informasi, tidak pula
untuk mempengaruhi. Tujuan Anda hanyalah mengembirakan, melepaskan
ketegangan, menggairahkan suasana, atau sekedar memberikan selingan yang enak
setelah rangkaian acara yang melelahkan. Pidato rekreatif tidak selalu harus melucu.
Anda dapat menceritakan pengalaman yang luar biasa, eksotik, aneh tetapi nyata,
aneh tetapi tidak nyata. Selama Anda menyampaikan hal-hal yang menarik perhatian
pendengar, mengendurkan saraf mereka, atau membuat mereka santai. Anda sedang
menyampaikan pidato rekreatif.
13
Pidato rekreatif disampaikan dalam berbagai situasi: (1) perhelatan atau pesta.
Anda boleh jadi diminta untuk menghidupkan acara perhelatan dengan pidato
rekreatif Anda (2) pertemuan keompok. Organisasi sosial, kelompok kecil, keluarga,
atau klub mngkin mengadakan pertemuan informal sekedar untuk rekreasi. (3)
Jamuan makan malam.
Gembirakan diri Anda dahulu. Anda tidak dapat menghibur orang lain, bila
kabut kesedihan menutup wajah Anda. Pidato rekreatif harus disampaikan oleh orang
yang berwajah ceria, riang, gembira, santai “easy going”. Tetapi wajah cerminan hati.
Anda harus memulai dengan memusatkan perhatian pada hal-hal yang
menyenangkan; dan melupakan, untuk sementara, apa saja yang merisaukan. Apabila
diri Anda tidak dapat diarahkan kepada kegembiraan, jangan paksakan diri Anda
untuk mengembirakan hati orang lain.
Hindari rangkaian gagasan yang sulit. Dalam pidato rekreatif Anda bukan
sedang menyampaikan gagasan, pengetahuan, atau informasi. Anda sedang
menghibur. Pilihlah topik-topik yang enteng, sederhana, mudah dicerna. Susunlah
topik itu secara sederhana. Hindari gagasan abstrak, kalimat-kalimat yang panjang
dan kata-kata yang ambigu.
Gunakan gaya bercerita (naratif). Masukkan berbagai cerita, anekdot, contoh
konkret. Sebaiknya Anda tidak menceritakan humor yang terlalu dikenal. Bila
pembendaharaan humor Anda memang sedikit, kemaslah humor-humor lama dengan
cara orisinal dan kreatif. Cerita-cerita itu sebaiknya dijalin begitu rupa sehingga
berkaitan satu sama lain.
Berbicaralah singkat. Pidato rekreatif hanya sampai pada tahap perhatian saja.
Sangat sukar untuk mencengkeram perhatian pendengar dalam waktu yang lama.
Disini berlaku ketentuan klasik: berhentilah ketika para pendengar Anda masih
menginginkan Anda melanjutkan pembicraan.
TEORI-TEORI HUMOR
Dalam pidato rekreatif, Anda ingin menyenangkan pendengar Anda. Kesenangan itu
paling tidak kelihatan ketika mereka tertawa. Tertawa jelas menunjukkan kesenangan.
Boleh jadi ada orang menangis karena gembira, tetapi jarang sekali orang tertawa
14
karena sedih. Dikalangan para filusuf dikenal tiga teori humor: teori superioritas dan
degradasi, teori bisosiasi, teori pelepasan inhibisi.
Teori superioritas dan degradasi. Kita tertawa ketika melihat sesuatu yang
janggal (pengikut plato), atau kekeliruan atau cacat (kata aristoteles). Objek yang
membuat kita tertawa adalah objek yang ganjil, aneh, menimpang. Kita tertawa
karena kita merasa tidak mempunyai sifat-sifat objek yang “menggelikan”. Sebagai
subjek, kita mempunyai kelebihan (superioritas), sedangkan objek tertawa kita
mempunyai sifat yang sangat rendah. “ketika kita tertawa”, kata henry bergson, “kita
selalu menemukan maksud tersembunyi untuk merendahkan dan karena itu untuk
memperbaiki tetangga kita”
Teori ini tepat untuk menganalisis jenis-jenis humor yang termasuk satire.
Sature adalah humor yang mengungkapkan kejelekan, kekeliruan, atau kelemahan
orang, gagasan, atau lembaga untuk memperbaikinya. Satire dapat bersifat langsung,
dengan membongkar hal-hal yang jelek atau membesar-besarkannya (exaggeration);
atau tidak langsung, melalui parodi, ironi, dan burlesque.
Teori bisosiasi. Toeri ini dirumuskan oleh Arthur Koestler, tapi berasal dari
filusuf-filusuf besar seperti Pascal, Kant, Spencer, Schopenhaurer. ‘kita tertawa”, kata
filusuf ang saya sebut terakhir, “bila secara tiba-tiba kita menadari ketidaksesuian
antara konsep dengan realitas yang sebenarnya”.
Menurut teori ini, humr timbul karena kita menemukan hal-hal yang tidak
diduga, atau kalimat (juga kata) yang menimbulkan dua macam asosiasi. Yang
pertama kita sebut teknik belokan mendadak (unexpected turns); dan kedua, asosiasi
ganda (puns).
Teori pelepasan inhibisi. Ini adalah teori yang paling “teoritis”, sehingga tidak
begitu banyak manfaatnya buat kita. Seperti Anda lihat dari istilah inhibisi, teori ini
diambil dari Sigmund Freud. Kita banyak menekan ke alam bawah sadar kita
pengalaman-penglaman yang tidak enak atau keinginan-keinginan ang tidak bisa kita
wujudkan (secara sosial tidak dapat diterima, menurut isilah psikologi). Salah satu
diantara dorongan yang kita tekan itu adalah dorongan agresif. Dorongan agresif
masuk ke alam bawah sadar kita dan bergabung dengan kesenangan bermain dari
masa kanak-kanak kita.
15
TEKNIK-TEKNIK HUMOR
Exaggeration.
Exaggeration berarti melebihkan sesuatu secara tidak proposional. Digunakan untuk
membongkar kejelekan sejelas-jelasnya dengan maksud mengoreksinya.
Parodi
Berasal dari Bahasa Yunani “para-“, disamping dan “-oide”, lagu) adalah sejenis
komposisi dimana gaya suatu karya (seperti prosa, puisi atau prosa liris) ang serius
ditiru dengan maksud melucu. Parodi dapat berupa peniruan suara dengan gaya bicara
seorang tokoh.
Ironi
Berasal dari kata Yunani eiron “seseorang yang mengatakan lebih sedikit dari apa
yang dipikirkan”) adalah menggunakan kata-kata untuk menyampaikan makna yang
bertentangan dengan makna harfiahnya.
Burlesque
Berasal dari bahasa Itali “burlesco”, lelucon, hal-hal yang menggelikan) adalah teknik
membuat humor dengan memperlakukan hal-hal yang seenaknya.
Perilaku aneh para tokoh
Para tokoh sudah menarik dengan sendirinya; apalagi bila perilakunya aneh. Ssui
dengan teori superioritas, kita memperoleh kesenangan bila kita melihat hal-hal yang
ganjil atau menyimpang pada prilaku orang lain. Kesenangan itu lahir karena kita
tidak menderita keganjilan itu. Kita lebih baek dari objek yang kita tertawakan. Tentu
saja kesenangan kita itu menjadi luar biasa, bila objek yang kita tertawakan itu adalah
orang-orang besar.
Karena itu, lelucon mengenai orang besar sangat digemari orang. Ada lelucon
di sekitar profesor, filusuf, negarawan, ilmuan, tokoh celebrities.
16
ORGANISASI PESAN
Mengikut urutan bermotif dari Monroe, pidato rekreatif terus-menerus berada pada
tahap perhatian. Tidak diperlukan upaya ntuk menimbulkan kebuuhan akan informasi
atau menonjolkan masalah yang harus dipecahkan. Bila pidato dibagi kepada tiga
bagian-pengantar,isi, penutup-semua bagian berusaha memlihara dan
mempertahankan perhatian. Monroe menyarankan dua cara mengorganisasikan pesan
rekreatif yang pertama, teknik satu pokok (one point speech), memusatkan
pembicaraan hanya pada satu pokok pembicaraan saja. Yang kedua meniru organisasi
pesan persuasif dan memperlakukannya secara main-main. Dengan kata lain, pidato
kita adalah pidato persuasif yang dijadikan burlesque.
Teknik satu pokok
Bila Anda menggunkan yang pertama ini, pidato Anda merupakan serangkaian
ilustrasi, anekdo, dan kontras-kontras humor yang disampaikan secara cepat. Setiap
satuan humor harus dipusatkan pada satu gagasan utama. Beriut ini rumusan sedrhana
untuk organisasi pesan seperti itu.
1. Kisahkan cerita atau berikan ilustrasi
2. Tunjukkan gagasan pokok atau pandangan yang menjadi pijakan untuk
mempersatukan rincian pembicaraan Anda.
3. Ikuti dengan serangkaian cerita ilustrasi tambahan. Setiap cerita memperluas
atau memperjelas gagasan utama. Susun setiap ilustrasi begitu rupa sehingga
minat atau humor itu disebutkan secara merata. Jangan mengelompokkan
bahan-bahan paling lucu hanya pada satu bagian pidato saja. Hindari
“kedodoran” pada akhir pembicaraan. Simpan anekdot yang sangat
“menyolok” atau lucu bagian terakhir.
4. Tutup dengan mengulang kembali gagasan utama yang telah Anda jelaskan.
Pada bagian ini masukkan pertimbangan serius yang melandasi cerita-cerita
lucu.
Urutan bermotif burlusque
Tahap perhatian. Mulailah pembicaraan Anda dengn salah satu di antara
empat cara ini: hubungkan dengan kejadian lucu yang aktual, buat kelucuan yang
diarahkan pada pembawa acara atau siapa saja (tatapi hati-hati, Anda harus
17
menunjukkan bahwa Anda hanya main-main), kisahkan cerita atau anekdot.
Kemudian, dengan cara tertentu, hubungkan permulaan pembicaraan Anda.
Tahap kebutuhan dan pemuasan. Sajikan masalah serius (seperti kesulitan
mengatur pendapatan untuk menutup pengeluaran), perbesar tingkat
keseriusannya melebihi proporsinya, kemudian tawarkan pemecahan yang absurd
atau tunjukkan bagaimana pemecahan yang aktual itu juga absurd, atau sajikan
masalah absurd .
Tahap visualisasi. Perbesar kejanggalan itu dengan menambahkan lagi
gambaran kondisi yang dilebih-lebihkan.
Tahap tindakan. Tutup pembicaraan Anda secara cepat dengan dipermainkan
tuntunan tindakan yang juga dibesar-besarkan. Atau ceritakan sebuah kisah untuk
menggambarkan ironi dari argumentasi Anda, atau dengan membuat ikhtisar hal-
hal “vital” dari argumentasi Anda. Buatlah sentuhan terakhir ini pendek dan lucu.
18
DAFTAR PUSTAKA
Rakhmat, Jalaluddin. 2011 Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
19