Download - TUGAS -RIZA.L.T-
RIZA LESTARI TAMBUNAN1061050166
REMAJA? ANAK?
REMAJAMasa remaja merupakan salah satu tahap
perkembangan sepanjang rentang kehidupan manusia yang paling unik, penuh dinamika, sekaligus penuh dengan tantangan dan harapan.
Pada masa ini terjadi perubahan mendasar pada aspek biologis , kognitif , dan sosial (Steinberg :1993).
Perubahan pada aspek biologis menunjukan tanda-tanda kedewasaan, seperti organ reproduksi telah mulai bekerja (mensturasi pertama bagi wanita dan mimpi basah pada lakilaki), perubahan bentuk fisik yang semakin menunjukan ciri fisik jenisnya, dan bentuk tubuh hampir sama dengan orang dewasa
Masa perkembangan anak dibagi dalam beberapa tahap :
•1. Masa Sebelum Lahir
•2. Masa Bayi
•3. Masa Prasekolah
•4. Masa Sekolah
•5. Masa Remaja
1. Masa sebelum lahir (masa pre-natal)
Pada masa ini terbentuk potensi-potensi yang berpengaruh pada perkembangan selanjutnya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan anak, yaitu gizi, penyakit dan lain-lain.
2. Masa bayi
Dari sejak bayi lahir sampai berumur 2 tahun, bayi akan lebih banyak tidur, bayi terjaga kalau lapar atau pakaiannya basah. Fase dimana bayi pertama menjalani keterikatan.
3. Masa Prasekolah
Disebut juga masa kanak-kanak awal antara 2-5 tahun.
Pada umur 1,5 – 3 tahun, tingkah laku anak :
- Anak mempunyai kebutuhan sosial- Belajar atau mengenal bahaya- Mengetahui peraturan dan disiplin- - Anak belajar adanya hadiah / hukuman
(Reward and Punishment).
Pada umur 4 – 5 tahun :
- Sudah dapat menggunakan konsep bahasa.- Mengenal lingkungan diluar rumah /
bermain dengan anak lain.- Berkembang kebutuhan akan pujian dan
hadiah.- Tingkah lakunya mulai menghindarkan
celaan dan hukuman.
4. Masa anak sekolahDisebut juga masa latenMasa ini berlangsung diantara umur 6 –
12 tahun.Menurut Stone dan Chruch (1975) masa
ini adalah masa perubahan fisik yang cepat, masa meraih identitas, masa untuk mengalami kelakuan dan berfikir realitik.
5. Masa Remaja
Masa ini berlangsung antara 13 – 21 tahun.
Dengan pembagian :1. masa prapuber (13-14 tahun)2. masa puber (14-17 tahun)
Masa yang paling sukar, ini merupakan masa peralihan dimana terjadi peralihan anak menjadi dewasa.
Batasan Usia Remaja Menurut Kartono (1990), dibagi tiga yaitu :
1. Remaja Awal (12-15 Tahun)
3. Remaja Akhir (18-21 Tahun)
2. Remaja Pertengahan(15-18 Tahun)
1. Remaja Awal (12-15 Tahun)
Remaja mengalami perubahan jasmani yang sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif.Selain itu pada masa ini remaja sering merasa ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan merasa kecewa.
2. Remaja Pertengahan(15-18 Tahun)
Sadar akan kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri.
Memiliki pemikiran filosofis dan etis.
Mulai timbul kemantapan pada diri sendiri.
Menemukan jati dirnya
3. Remaja Akhir (18-21 Tahun)
Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil.
Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri dengan keberanian.
Remaja mulai memahami arah hidupnya dan menyadari tujuan hidupnya.
Menurut WHO
Adolescence(10-19 tahun)
Youth(15-24 tahun)
BKKBN (2002) membagi remaja berdasarkan tahapan usia:
Remaja sehat usia antara 11-13 tahun yang
ditandai dengan masa pubertas
Remaja sehat usia antara 14-18 tahun
yang ditandai dengan dimulainy hubungan dengan
lawan jenis/pacaran
Remaja sehat usia antara 19-21 tahun
yang ditandai dengan
kematangan fisik, mental dan sosial
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah(Hurlock,1998).
Remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial (TP-KJM, 2002).
Jenis dan Akibat Masalah Remaja
Jensen ( dalam sarwono,2002) membagi kenakalan remaja menjadi empat bentuk yaitu :
- Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain : perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain-lain.
- Kenakalan yang menimbulkan korban materi : perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan dan lain-lain.
- Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain: pelacuran, penyalahgunaan obat, hubungan sex bebas.
- Kenakalan yang melawan status :membolos, kabur dari rumah, dan membantah perintah orang tua.
SEKS BEBAS
SEKS BEBAS
Hubungan seksual yang dilakukan pra nikah (tanpa menikah), dengan pasang yang sama ataupun sering berganti pasangan
1. Akibat pengaruh mengkonsumsi narkoba 2. Akibat pengaruh mengkonsumsi berbagai tontonan
dengan adegan "syur" 3. Faktor lingkungan, baik itu lingkungan keluarga
maupun lingkungan pergaulan
Penyebab perilaku sex bebas
Akibat perilaku sex bebas1. Terjangkitnya berbagai penyakit
seperti HIV/AIDS2. Hamil 3. Banyaknya remaja yang masih dini
melakukan aborsi4. Meningkatnya angka kematian5. Dampak sosial seperti putus sekolah 6. Kanker
Bahaya kehamilan pada remaja:
1) Hancurnya masa depan remaja tersebut2) Remaja mengalami kesulitan selama
kehamilan karena jiwa dan fisiknya belum siap.
3) Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri oleh perceraian
4) Pasangan pengantin remaja sering menjadi cemoohan lingkungan sekitarnya.
5) Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungan pada tenaga non medis sering mengalami kematian strategis
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini:
1. Kehilangan harga diri (82%)2. Berteriak-teriak histeris (51%)3. Mimpi buruk berkali-kali
mengenai bayi (63%)4. Ingin melakukan bunuh diri
(28%)5. Mulai mencoba menggunakan
obat-obat terlarang (41%)6. Tidak bisa menikmati lagi
hubungan seksual (59%)
TERIMA KASIH
KRIMINALITAS DI KALANGAN REMAJA
Jenis
Tawuran Geng motor
Tawuran
Perkelahian atau tindak kekerasan yang di lakukan oleh suatu kelompok masyarakat.
Dampak tawuran
Kerusakan tempat kerusuhan terjadiKerugian materilRusaknya citra baik sekolahAdanya korban jiwaDampak psikis bagi masyarakat sekitar
Geng motor
Sekumpulan orang yang memiliki hobi bersepeda motor yang membuat kegiatan berkendara sepeda motor secara bersama-sama baik tujuan konvoi maupun touring dengan sepeda motor.
Geng motor
Pengertian geng motor memang melekat dengan kekerasan, hal ini karena beberapa geng motor belakangan telah berubah dari kumpulan hobi mengendarai motor menjadi hobi menganiaya orang, hingga hobi melakukan aksi perampokan.
Dampak geng motor
Dampak positif1. Tempat bersosialisasi
dengan teman-teman yang mempunyai hobi yang sama
2. Dapat berbagi pengalaman khusus nya di bidang otomotif
3. Saling membantu jika ada teman yang mengalami masalah
Dampak negatif1. Melakukan
tindakan kekerasan
2. Menyebabkan kemacetan lalu lintas
3. Menimbulkan keresahan masyarakat
USAHA KESEHATAN MENURUT GARIS BESAR
Dalam garis besar usaha kesehatan, dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu :
•Usaha pencegahan (usaha preventif)
•Usaha pengobatan (usaha kuratif)
•Usaha rehabilitasi
1. Usaha pencegahan (usaha preventif)
Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
Prevensi = pravenire = datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu.
Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat
Usaha pengobatan (usaha kuratif)
Upaya kuratif bertujuan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga, kelompok yang menderita penyakit atau masalah kesehatan.
Usaha rehabilitasiMerupakan upaya pemulihan kesehatan
bagi penderita-penderita yang dirawat dirumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama.
Suatu hubungan antara dua orang yang bukan merupakan pasangan sahnya, yang dapat terjadi baik secara emosional maupun seksual, yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi karena merupakan perbuatan yang melanggar komitmen terhadap pasangan.
Perselingkuhan
Bentuk-bentuk Perselingkuhana. Ghozally (2005)
1) Selingkuh untuk menghindari kegagalan 2) Karena merasa diri tidak berharga 3) Karena kegagalan dan kebosanan
4) Selingkuh karena puber ke2 5) Selingkuh karena dendam 6) Perselingkuhan karena masalah seks
yang tidak memuaskan
b. Hall (dalam Haem, 2007)1) The boat-rocking affair
Terjadi apabila merasa tidak puas dengan hubungan yang dimiliki.2) The exit affair
Terjadi ketika perselingkuhan dijadikan cara untuk lepas dari suatu hubungan.
3) The thrill affairAda sensasi tersendiri sehingga
hubungan yang dilakukan terasa menggairahkan,romantis dan menarik.
4) The three's company affairTerjadi karena tidak dapat berkomitmen dengan satu orang / merasa tercekik dalam hubungan monogami.
Faktor-faktor Penyebab / AlasanSelingkuh
Menurut Satiadarma, 2001:1) Alasan Psikofisik
a) Keterpikatan fisikMenggugah untuk melakukan pendekatan dengan
orang lain. Mulai dari paras,bentuk tubuh, tatapan mata, nada bicara, gerakan tubuh hingga cara berpakaian.b) Kebutuhan biologis
Senantiasa mencari pemenuhan, seperti makan, minum, bernafas & seks.
2) Alasan Sosiala) Masalah kultural
Pengaruh tradisi masa lampau,seperti wanita yang merelakan suaminya melakukan hubungan seksual di luar nikah betapapun ia merasa sakit hati.
b) Perbedaan kelas sosial,agama, dan kebiasaan ,ketidaksiapan
menerimaperbedaan dan keunikan pasangan.
c) Desakan ekonomiHubungan biasanya dilandasi ikatan
kerja yang tidak bisa diatasi / ditolak.
d) Pengaruh temanTeman memiliki pengaruh besar,
apabila teman memberi dukungan, besar kemungkinan yang bersangkutan akan terus melakukanperselingkuhan.
3) Alasan Psikologisa) Masalah kepribadianAdanya desakan kebutuhan tertentu yang tidak dapat dipenuhi bersama pasangantetapi berpeluang untuk dipenuhi di luar hubungan perkawinan.
b) Kebutuhan Terdiri dari kebutuhan akan pujian, kasih
sayang, komunikasi, dukungan keluarga,tekad kebersamaan keluarga, dukungan keuangan, kejujuran dan keterbukaan, penampilan fisik, kebersamaan, dan kebutuhan seksual.
c) TekananTekanan menggugah munculnya dorongan kebutuhan ke permukaan, membangkitkan seseorang berperilaku tertentu ke suatu arah tertentu.
d) Reduksi teganganKetegangan terjadi apabila seseorang membutuhkan sesuatu tetapi tidak diperoleh. Ketegangan dapat pudar apabila sesuatu diperoleh sesuai kebutuhan.
e) Dinamika psikologisKetegangan yang terjadi dari dorongan kebutuhan yang dimiliki berperan besar dalam membentuk perilaku, sehingga apabila tidak terpenuhi maka dapat terjadi usaha mencari pemuasan kebutuhan di tempat lain.
f) Aspek moralSifatnya yang relatif membuat perselingkuhan tetap berlangsung. Seperti terjadipada masyarakat kota yang memandang sesuatu dengan beragam penilaian
Hasil studi General Social Survey yang didukung oleh National Science Foundation (NSF) mungkin lebih akurat. NSF telah meneliti hal ini sejak 1972.
Pada 2010, 19% pria mengatakan mereka pernah berselingkuh dari istrinya, turun dari 21% pada 1991. Sementara wanita yang berselingkuh meningkat dari 11% pada 1991 menjadi 14% pada 2010.
Hasil penelitian yang dilakukan Indiana University, Kinsey Institute dan University of Guelph pada 2011 justru berbeda: 23% untuk pria dan 19% untuk wanita. Persentase yang berbeda ini menandakan hilangnya jurang di antara kedua gender, terkait masalah ketidaksetiaan.
Perubahan budaya yang lebih besar juga berpengaruh. Menurut studi Match.com yang dilakukan awal tahun ini oleh Helen Fisher, antropolog biologis, pendapat wanita terhadap sebuah hubungan tidak lagi kuno.
Dalam jajak pendapat, 77% wanita yang sudah komitmen mengatakan mereka membutuhkan waktu sendiri, berbeda dengan 58% pria.
Sementara 35% wanita membutuhkan waktu bergaul dengan teman-temannya secara rutin, hanya 23% pria yang menginginkan hal serupa.
Penelitian di luar negeri yang dilakukan oleh Bell (1963), Staheli (1997), dan yang lainnya, telah menemukan berbagai faktor yang menyebabkan individu yang telah terikat dalam perkawinan melakukan perselingkuhan.
Perselingkuhan juga terjadi setelah terlebih dahulu individu yang bersangkutan mengambil keputusan apakah akan melakukan perbuatan tersebut atau tidak, seperti yang dikatakan oleh Halpern (1984) bahwa setiap orang selalu mengambil keputusan-keputusan selama hidupnya.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perselingkuhan dalam ikatan perkawinan pada pria dan wanita.
Berdasarkan beberapa penelitian selama beberapa dekade terakhir jumlah wanita yang terlibat dalam perselingkuhan telah mendekati jumlah pria yang melakukan perselingkuhan (Thompson, dalam Sinaga, 2002).
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mengungkapkan bahwa dari 9 kasus perceraian akibat perselingkuhan, 7 diantaranya dilakukan oleh ibu yang berselingkuh dengan pria lain (Agustiar, 2007), dan berdasarkan hasil penelitian 40% istri di Jakarta melakukan selingkuh (Kartini, 2005).
Perselingkuhan Pada WanitaPenelitian terbaru di Inggris pada 1600
wanita kembar mengungkap bahwa faktor genetis mempengaruhi kecenderungan berselingkuh.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa 30-40% perselingkuhan disebabkan faktor genetis (keturunan), walaupun ada faktor lain yang berpengaruh, seperti kualitas hubungan dan kesempatan berselingkuh (Mulamawitri, 2005).
Riset Human Nature mengungkapkan bahwa wanita cenderung memilih pria dominan, kuat dan tidak pilih-pilih dalam berhubungan intim untuk urusan selingkuh singkat.
Hasilnya wanita cenderung memilih karakter dad pada waktu perjalanan 3 minggu dan untuk menjadi pasangan atau menantu. Namun lebih banyak wanita yang ingin berselingkuh dengan karakter cad dibanding karakter dad. (Kompas, 2003).