Download - TUGAS resep

Transcript

TUGAS KONSELING

Disusun oleh :Nur Dina Amalina1061411070

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKERSEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASISEMARANG2014

Resep 1:R/ Cefadroxil 500 mgNo X S . 2 dd 1R/ Fladex 500 mgNo XV S 3 dd 1R/ Feritrin kaplet No X S 2 dd 1R/ Asam mefenamat 500 mg No X S 3 dd 1Pro: Ny Tina

A. Rincian obat yang diterima pasien :NoNama ObatIndikasiDosisEfek SampingCara penggunaan

1Cefadroxil 500 mg (Tablet)Infeksi saluran nafas, kulit, jaringan lunak, saluran cerna, dan infeksi yang lain yang berkaitan dengan organism bersangkutan (Antibiotik spectrum luas).1-2 gram perhari dalam sekali dosis atau 2 dosis terbagi.Kolitis pseudomembran, mual, muntah, diare, ruam kulit, urthikaria, angioderma.Diminum setelah makan.

2Fladex 500mg(Metronidazole)Infeksi kuman anaerob, amubiasis.3 kali sehari 2-3 tablet, lama pengobatan 5-10 hari.Mual, anoreksia, muntah, diare dan sakit kepala.Diminum setelah makan.

3Feritin kapletNutrisi tambahan untuk hamil dan laktasi, terutama untuk pencegahan dan pengobatan anemia defisiensi besi pada malnutrisi, masa penyembuhan, pertumbuhan, dan pada lansia.1 kaplet satu hari.Nyeri abdomen, diare, konstipasi, feses berwarna kehitaman.Diminum setelah makan.

4Asam mefenamatMenghilangkan rasa sakit.3 kali sehari 500 mg, tidak boleh lebih dari 2500 mg perhari.nyeri perut, nyeri telinga, nyeri saat buang air kecil, telinga berdenging, pusing, diare, mual, sulit tidur, penurunan nafsu makan, dan kelelahan.Dimnum setelah makan.

B. Interaksi Obat yang terjadi cefadroxil + asam mefenamatcefadroxil akan meningkatkan efek asam mefenamat melalui kompetisi dengan asam (anion) untuk klirens ginjal tubular. Interaksi kecil dan tidak signifikan,

C. Konseling yang dilakukan :1. Penjelasan mengenai penyakit / kondisi pasienkehamilan dapat membuat tubuh mereka menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Bukan hanya itu, kondisi tubuh mereka saat hamil juga cenderung memicu infeksi yang mereka derita menjadi lebih serius jika tidak segera ditangani. Infeksi yang sering terjadi adalah infeksi pada saluran kemih dan infeksi pada vagina karena perubahan hormon pada saat kehamilan.Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika bakteri menyerang bagian tertentu dari sistem saluran kemih yang terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. ISK dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu ISK bawah dan atas. ISK bawah merupakan infeksi yang terjadi pada uretra dan kandung kemih. Gejala dari kondisi ini meliputi rasa ingin selalu buang air kecil, nyeri atau perih saat buang air kecil, warna urin yang keruh, dan bau urin yang menyengat. Sedangkan ISK atas merupakan infeksi yang terjadi pada ureter dan ginjal. Gejala dari kondisi ini meliputi nyeri pada bagian selangkangan, mual, dan demam. ISK umum terjadi selama masa kehamilan, hal ini terjadi karena hormon kehamilan menimbulkan perubahan pada saluran kemih dan membuat Anda lebih rentan untuk terkena infeksi. Jika tidak segera diatasi, infeksi ini dapat menimbulkan infeksi pada ginjal dan berakhir dengan kelahiran prematur. Vaginosis bakteri terjadi karena terganggunya keseimbangan bakteri di vagina. Meski tidak menimbulkan rasa sakit maupun gatal, BV menyebabkan keputihan dan aroma vagina yang tidak sedap bagi penderitanya. BV umumnya tidak berbahaya, namun jika dialami oleh wanita yang sedang hamil, infeksi ini berisiko kecil menimbulkan komplikasi pada kehamilan, seperti keguguran atau kelahiran prematur.

2. Guna Terapi :Berdasarkan resep yang diterima pasien, diasumsikan pasien sedang hamil dan menderita infeksi bakteri. Pasien menderita infeksi pada vagina (anaerob) yang ditandai dengan dokter merespkan metronidazole dan cefadroxil yaitu antibiotik spectrum luas untuk menyembuhkan infeksi karena kemungkinan ada bakteri yang lainnya seperti infeksi ISK karena wanita hamil rentan terkena berbagai macam infeksi. Kondisi infeksi pada ibu hamil sangat berbahaya maka harus segera disembuhkan karena toksin yang dihasilkan oleh bakteri dapat mempengaruhi janinnya yaitu dapat menimbulkan keguguran dan kelahiran prematur. Infeksi biasanya menimbulkan rasa nyeri, ISk menimbulkan rasa nyeri pada waktu buang air kecil maka dokter merespkan asam mefenamat untuk penghilang rasa nyerinya. Dokter juga merespkan feritrin untuk menambah nutrisi pada ibu hamil, supaya kondisinya tetap sehat dan terjaga.

3. Konseling yang disampaiakan kepada pasien : Cefadroxil diminum dua kali sehari satu tablet pada pagi dan sore hari, diminum setelah makan. Fladex diminum tiga kali sehari satu tablet, diminum setelah makan. Fenitrin diminum dua kali sehari satu tablet, pada pagi dan sore hari, diminum setelah makan. Asam mefenamat diminum tiga kali sehari satu tablet, diminum setelah makan. Diminum jika nyeri saja, jika tidak timbul rasa nyeri maka tidak perlu diminum. Cefadroxil dan Fladex harus diminum sampai habis. Feritrin diminum sanpai habis supaya nutrisi pada saat kehamilan selalu terjaga. ESO yang sering muncul pasa pasien yang mengkonsumsi feritrin adalah feses berwarna hitam. Pasien yang mengkonsumsi antibiotik harus banyak minum air putih. Apabila terjadi reaksi hipersensitif seperti timbul bengkak, kemerahan, atau ruam pada kulit setelah mengkonsumsi cefadroxil dan fladex harus segera kembali ke dokter. Untuk menghindari infeksi keparahan infeksi vagina, disarankan pada pasien untuk tidak memakai celana yang terlalu ketat. Bila obat sudah habis maka pasien dianjurkan kembali kontrol ke dokter. Obat dapat disimpan pada suhu kamar atau suhu ruang.

Resep 2:R/ Anvomer B6 tab No X S. 2 dd 1R/ Folamil Kaplet No XXX S 1 dd 1Pro : Ny Diana

A. Rincian obat yang diterima pasien :NoNama ObatIndikasiDosisEfek SampingCara penggunaan

1Anvormer B6Muntah muntah pada kehamilan, dalam perjalanan, setelah operasi.1-2 tablet sehariMengantukDiminum setelah makan.

2Folamil Nutrisi tambahan selama masa kehamilan dan menyusui,1kaplet satu hari.-Diminum setelah makan.

B. Interaksi Obat yang terjadiTidak ada interaksi obat yang terjadi.C. Konseling yang dilakukan :1. Penjelasan mengenai penyakit / kondisi pasienSekitar 1,5% - 2% ibu hamil bisa mengalami mual dan muntah secara berlebihan, yang disebut dengan hiperemesis gravidarum. Jika sudah demikian, biasanya ibu sampai tidak bisa makan dan minum sama sekali, kekurangan cairan, gangguan elektrolit, lemah dan tidak bertenaga, hingga menggangu aktivitas sehari-hari, dan membahayakan janin.Penyebab mual dan muntah pada ibu hamil karena kadar hormon HCG dan esterogen yang meningkat drastis pada trimester pertama akan memicu bagian otak yang mengontrol mual dan muntah. Selain itu, saluran cerna juga menjadi terdesak karena memberi ruang untuk janin tumbuh. Akibatnya terjadi refluks asam (keluarnya asam dari lambung ke tenggorokan) dan lambung bekerja lebih lambat menyerap makanan, sehingga menyebabkan mual dan muntah.2. Guna Terapi :Mual dan muntah yang terjadi pada pasien hamil diresepkan oleh dokter anvomer B6, karena kondisi mual dan muntah ini menyebabkan pasien kehilangan nafsu makan, maka dapat menyebabkan janin dan ibunya akan kekurangan nutrisi, maka dokter merespkan folamil untuk nutrisi pada ibu hamil.3. Konseling yang disampaiakan kepada pasien : Anvomer B6 diminum dua kali satu hari satu tablet pada pagi dan sore hari setelah makan, bila mual dan muntah sudah tidak terjadi maka penggunaan obat ini bias dihentikan. Folamil diminum satu kali sehari satu tablet setelah makan. Folamil diminum sanpai habis supaya nutrisi pada saat kehamilan selalu terjaga. ESO yang sering muncul pasa pasien yang mengkonsumsi anvomer B6 adalah mengantuk, maka pasien dilarang mengemudi sendiri. Bila obat sudah habis dan kondisi pasien tidak membaik maka dianjurkan untuk kembali control kedokter, karena kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang parah pada ibu hamil, sehingga menjadi lemah dan membahayakan ibu dan janinnya. Pasien disarankan mengkonsumsi banyak sayuran dan buah yang kaya nutrisi. Pasien harus makan secara teratur dengan gizi yang tercukupi. Obat dapat disimpan pada suhu kamar atau suhu ruang.

Resep 3:R/ Kalnex 500 mg No XV S 3 dd 1R/ Asam mefenamat 500 mg No XV S 3 dd 1R/ Hemobion caps No X S 1 dd 1Pro: Ny Badriah

A. Rincian obat yang diterima pasien :NoNama ObatIndikasiDosisEfek SampingCara penggunaan

1Kalnex 500mg(Asam traneksamat)Fibrinolisis dan epistaksis local, prostatekomi, konisasi serviks, edema angioneurotik, pendarahan abnormal setelah operasi, pendarahan setelah ekstraksi gigi pada pasien hemofili.3 4 kali sehari 1 2 kapsul.Gangguan pencernaan, pusing, eksantema, sakit kepala, hipotensi, sakit kepala.Diminum setelah makan.

2Asam mefenamatMenghilangkan rasa sakit.3 kali sehari 500 mg, tidak boleh lebih dari 2500 mg perhari.nyeri perut, nyeri telinga, nyeri saat buang air kecil, telinga berdenging, pusing, diare, mual, sulit tidur, penurunan nafsu makan, dan kelelahan.Dimnum setelah makan.

3Hemobion cpsAnemia pada kehamilan dan menyusui, wanita hamil, anemia karena kehilangan darah.Sehari 1 kapsul.Gangguan iritasi, mual, muntah, konstipasi, dan diare.Diminum setelah makan.

B. Interaksi Obat yang terjadiTidak ada interaksi obat yang terjadi.

C. Konseling yang dilakukan :1. Penjelasan mengenai penyakit / kondisi pasienPerempuan berusia produktif pasti akan mengalami pendarahan setiap bulan, atau dikenal sebagai menstruasi. Pendarahan ini normal, dan terjadi berdasarkan sebuah siklus yang terjadi dalam rentang waktu 21-37 hari, selama 2-7 hari, dan total volume darah sebanyak 20-80 cc. Namun, menurut Mayo Foundation for Medical Education and Research, 18% wanita berusia subur mengalami pendarahan tidak normal. Kondisi tidak normal ini, antara lain; pendarahan berlebih, atau masa menstruasi yang panjang. Dalam istilah medis disebut Menorrhagia. Beberapa kasus pendarahan hebat saat menstruasi tidak dapat diketahui dengan pasti tapi beberapa kondisi penyebab menorrhagia diantaranya: Hormon tak seimbang. Dalam siklus menstruasi normal, keseimbangan hormon estrogen dan progesteron menyesuaikan kondisi dari dinding uterus (endometrium) untuk mengatur pancaran darah menstruasi. Jika timbul ketidakseimbangan hormon, endometrium menghasilkan aliran darah hebat. Kista ovarium. Timbulnya kantung-kantung cairan di dalam atau diatas ovarium dan terkadang menyebabkan ketidaknormalan menstruasi termasuk menorrhagia. Polip. Timbulnya polip pada dinding uterus menyebabkan pendarahan menstruasi dalam waktu lama. Polip dari uterus biasanya muncul pada wanita usia produktif yang menghasilkan kelebihan hormon, menyebabkan pendarahan yang tidak terkait dengan menstruasi. Disfungsi ovarium. Kegagalan fungsi ovarium, anovulation (proses pelepasan telur) dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, berujung pada menorrhagia. Adenomyosis. Kondisi yang timbul saat kelenjar dari endometrium melekat pada otot uterus, seringkali menjadi penyebab pendarahan hebat dan nyeri perut. Hal ini sering terjadi pada wanita yang telah mempunyai beberapa anak. Penggunaan IUD. Efek samping alat KB IUD yang sering ditemui adalah pendarahan menstruasi hebat. Kanker. Walaupun jarang ditemui, kanker pada alat reproduksi wanita dapat menyebabkan menorrhagia. Kanker uterus, kanker ovarium dan kanker leher rahim dapat menyebabkan pendarahan berlebih saat menstruasi. Obat-obatan. Obat-obatan tertentu, termasuk obat pencegah penggumpalan darah (anti koagulan) dan pengobatan anti radang/infeksi, dapat menyebkan menstruasi berat atau dalam waktu lamaPendarahan hebat saat menstruasi dapat mengarah pada kondisi medis lain, diantaranya: Anemia. Menorrhagia seringkali menyebabkan anemia pada wanita menjelang menopause. Diperkirakan sekitar 10 persen dari wanita usia produktif dalam resiko tinggi terkena anemia. Walaupun pola diet dapat ikut andil penyebab hal ini, problem makin berat karena pendarahan menstruasi yang berlebih. Mayoritas kasus anemia hanya dalam kondisi ringan, tapi walaupun ringan, anemia dapat menyebabkan kelemahan dan keletihan pada tubuh. Anemia stadium lanjut menyebabkan nafas pendek-pendek, detak jantung cepat, nyeri kepala, telinga berdenging dan ketidakseimbangan mental. Anemia yang tidak mendapat tindakan medis dalam jangka panjang mengarah ke masalah jantung. Wanita hamil penderita anemia, khususnya 3 bulan pertama kehamilan, meningkatkan resiko keguguran. Infertilitas. Banyak kondisi terkait ketidaknormalan menstruasi, termasuk pendarahan hebat, ketikdaknormalan ovulasi, endometriosis, adalah mayoritas yang mempunyai kontribusi pada infertilitas pada wanita. Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat mempersulit usaha wanita untuk hamil. Nyeri hebat. Pendarahan berlebihan saat menstruasi seringkali disertai dysmenorrhea (kram & nyeri pada perut bagian bawah yang menyertai menstruasi).

2. Guna Terapi :Pendarahan yang terjadi dimungkinkan karena siklus menstruasi yang tidak teratur, pasien menstruasi terus menerus maka diberi kalnex untuk menghentikan pendarahan yang terjadi dan dokter merespkan hemobion untuk tambah darah, sehingga pasien tidak mengalami defisiensi Fe. Asam mefenamat digunakan untuk nyeri perut (dysmenorrheal) yang sering terjadi pada saat menstruasi.

3. Konseling yang disampaiakan kepada pasien : Kalnex diminum tiga kali sehari, setelah makan. Asam mefenamat diminum tiga kali sehari satu tablet, diminum setelah makan. Diminum jika nyeri saja, jika tidak timbul rasa nyeri maka tidak perlu diminum. Hemobion diminum satu kali sehari, setelah makan. Apabila pendarahan sudah berhenti, pengunaan kalnex dapat dihentikan. Apabila setelah pemberian obat tidak terjadi perubahan maka di anjurkan kembali lagi ke dokter. Pasien disarankan mengkonsumsi banyak sayuran dan buah yang kaya Fe seperti bayam dan kangkung. Pasien diberikan informasi bahwa feses akan berwarna kehitaman. Pada saat mengkonsumsi obat ini pasien sebaiknya tidak mengkonsumsi susu karena akan menghambat penyerapan Fe. Merekomendasikan pada pasien untuk cukup istirahat karena mengalami pendarahan hebat dan ketidakteraturan menstruasi. Di informasikan kepada pasien untuk mencatat jumlah pelindung wanita yang telah digunakan agar dokter dapat menarik kesimpulan kurang lebih jumlah darah yang keluar. Gantilah secara teratur pelindung yang digunakan paling tidak setiap 4 jam. Hindari aspirin, karena aspirin akan memperlama pendarahan, hindari penggunaan secara berlebihan. Obat-obatan seperti ibuprofen dan asam mefenamat seringkali lebih efektif dari aspirin untuk meringankan ketidak nyamanan menstruasi. Obat dapat disimpan pada suhu ruang atau suhu kamar.

Resep 4:R/ Inamox 500 Caps No XV S 3 dd 1R/ Kalnex 500 mg No XV S 3 dd 1R/ Ferrous Sulphate No XX S 3 dd 1Pro: Ny Margareth

A. Rincian obat yang diterima pasien :NoNama ObatIndikasiDosisEfek SampingCara penggunaan

1Inamox 500 caps (Amoksisilin)Infeksi yang disebabkan bakteri gram positif dan gram negative.3x sehari 250 500 mgReaksi Hipersensitifitas, mual, muntah, diare.Diminum setelah makan.

2Kalnex 500mg(Asam traneksamat)Fibrinolisis dan epistaksis local, prostatekomi, konisasi serviks, edema angioneurotik, pendarahan abnormal setelah operasi, pendarahan setelah ekstraksi gigi pada pasien hemofili.3 4 kali sehari 1 2 kapsul.Gangguan pencernaan, pusing, eksantema, sakit kepala, hipotensi, sakit kepala.Diminum setelah makan.

3Ferrous sulphateAnemia karena kehilangan darah.Sehari 1 kapsul.Gangguan GI.Diminum setelah makan.

B. Interaksi Obat yang terjadiTidak ada interaksi obat yang terjadi.C. Konseling yang dilakukan :1. Penjelasan mengenai penyakit / kondisi pasienIbu setelah melahirkan baik secara normal maupun Caesar pasti akan menerima jahitan sehingga keadaan ini mungkin rentan akan menimbulkan infeksi. Paska melahirkan kadang pada beberapa pasien masih mengalami pendarahan (bleeding) yang dapat menyebabkan pasien banyak kehilangan darah dan membahayakan bagi keselamatan pasien. 2. Guna Terapi :Infeksi yang terjadi karena jahitan yang diterima setelah melahirkan diobati dengan pemberian inamox, yaitu antibiotik spectrum luas dan pendarahan yang terjadi paska melahirkan diberi kanex untuk menghentikan pendarahan, sedangkan untuk mencegah anemia yang mungkin terjadi yang akhirnya dapat menyebabkan kondisi hipotensi dan koma, dokter merespkan ferrous sulphate.3. Konseling yang disampaiakan kepada pasien : Inamox diminum tiga kali sehari, setelah makan. Kalnex diminum tiga kali sehari, setelah makan. Ferrous sulphate diminum tiga kali sehari, setelah makan. Inamox harus diminum sampe habis. Pasien dianjurkan untuk minum banyak air putih karena minum antibiotik. Apabila pendarahan sudah berhenti maka penggunaan kalnex dapat dihentikan. Apabila setelah pemberian obat tidak terjadi perubahan (pendarahan tidak berhenti) maka di anjurkan kembali lagi ke dokter. Pasien disarankan mengkonsumsi banyak sayuran dan buah yang kaya Fe seperti bayam dan kangkung. Pasien diberikan informasi bahwa feses akan berwarna kehitaman. Pada saat mengkonsumsi obat ini pasien sebaiknya tidak mengkonsumsi susu karena akan menghambat penyerapan Fe. Menjaga kebersihan daerah sekitar vagina dan luka bekas episiotomi (prosedur bedah untuk melebarkan jalan lahir), terutama setelah buang air kecil dan buang air besar. Cuci tangan dengan bersih sebelum menyentuh area genital dan anus, basuhlah dengan gerakan dari arah depan ke belakang. Jika timbul rasa nyeri pada luka bekas jahitan jangan mengkonsumsi aspirin karena akan memperparah pendarahan, lebih baik mengkonsumsi ibuprofen atau asam mefenamat yang lebih aman. Obat dapat disimpan pada suhu kamar atau suhu ruang.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarath. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume3. Jakarta : EGC Penerbitan.Granger K, Pattison N, Vaginal Bleeding In Pregnancy, J. Obstetridan Gynekologi, 1994, 20:14-16.Harahap R.E., Wikjosarto S H., Perdarahan dalam kehamilan, Penerbit Yayasan Dharma Graha, Anonymous, 3-16.Hayashi RH, Castillo MS. Bleeding inPregnancy. In: Knuppel RA,Drukker JA. High risk pregnancy. Philadelpia: w.B Saunders Co, 1986; 419-39. Klapholz H. Placenta Previa, In:Friedman FA, A Cker DB, Sachs BP, Obstetrical Decision Making, 2nd ed.Philadelphia :BC Decker inc, 1987; 88-9.PB.POGI. Standar Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi. Bagian Jakarta Balai penerbit FK UI,1991; 9-13.Prawirohardjo sarwono, Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009. Edisi IVProf. Dr. Mochtar Rustam, MPH, Sinopsis Obstetri Jilid I, Jakarta : Buku Kedokteran EGC.1998.Soeharsene. Perdarahan Antepartum. Pelatihan Gawat Darurat Peri natal. Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 1991 ;5-11.Sumapraja S. Perdarahan Antepartum. Dalam: Prawirohardjo S, Wiknjo sastro H, Sumpraja S, Saifuddin AB, Ilmu Kebidanan EdisiII. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 1986;323-49.www.medscape.com, diakses tanggal 14 desember 2014


Top Related