Download - Tugas presentasi tektonika
Gaya tektonik yang suda bekerja sejak ratusan juta tahun membuat kerak
terlipat atau mengalami deformasi dan perubahan itu tidak hanya terjadi satu atau dua
kali melainkan beberapa kali. Oleh karena itu struktur yang dihasilkan sangat
bervariasi dari yang sederhana sampai yang kompleks, baik bentuk maupun
dimensinya, salah satunya adalah sesar. Sesar adalah rekahan yang memperlihatkan
adanya bukti pergerakan atau off-set. Sesar dapat berbentuk satu bidang diskrit yang
planar atau membentuk suatu zona yang terdiri dari banyak bidang-bidang sesar yang
sejajar dan saling berhubungan.
Ada 3 macam sesar yang kita kenal yaitu sesar naik, sesar normal atau sesar
turun dan sesar geser atau transform fault. Jenis sesar dipengaruhi oleh gaya yang
bekerja pada suatu batuan, sesar naik terjadi karena adanya proses kompresi, sesar
normal atau turun dikarenakan adanya proses ekstensi dan sesar geser atau transform
fault bisa terjadi karena dari dua proses deformasi tersebut.
Penamaan sesar dilakukan dengan cara binomial tergantung besar pitchnya. Jika
dip strike slip, atau pitch kurang dari 45˚ maka penamaan sesar dilakukan pada urutan
pertama adalah gerak relatif sesar, menganan atau mengiri. Kemudian diikuti oleh
jenis sesar, normal atau geser atau naik. Sesar dikatakan bergerak relatif menganan
jika kitaberdiri pada suatu daerah, dimana di depan kita ada bidang sesar dan daerah
yang dipotong bidang sesar tersebut bergerak ke kanan kita. Sedangkan sesar turun
jika bagian hanging-wall (bagian yang relatif di atas bidang sesar) bergerak relatif
turun dibandingkan dengan foot-wall. Jika pitch lebih dari 45°, maka penamaan sesar
dilakukan pertama adalah jenis sesar kemudian arah relatifnya.
Dari ketiga sesar tersebut diatas, disini kami akan lebih mengkhususkan atau
menjelaskan mengenai sesar geser atau transform fault dari segi pengertian dan
mekanisme sesar geser, sifat umum sesar geser, keterdapatan, tipe dan proses utama.
A. Pengertian dan Mekanisme Sesar Geser atau Transform Fault
Sesar geser atau transform fault dapat terjadi karena adanya pelepasan tegasan
secara lateral pada arah sumbu tegasan normal terkecil dan terdapat pemendekan arah
sumbu tegasan normal terbesar. Menurut Anderson pada tahun 1951, sesar ini dapat
dinamakan sebagai sesar transcurrent, yang mana berkembang menjadi wrench fault
(oleh Kennedy). Menurut (Achmad Rodhi dan Sugeng Raharjo , 2007), bila suatu
bahan dikenai oleh suatu tekanan maka bahan tersebut akan pecah yang membentuk
sesar mendatar di mana yang searah dengan tegasan utama akan membentuk sesar
mendatar yang saling berpotongan dengan sudut kurang-lebih 300.
Pada saat tegasan utama semakin berlanjut maka akan terbentuk lipatan dan
sesar-sesar naik. Setelah tegasan utama berkurang akan akan terbentuk extension joint
kemudian membentuk sesar sesar normal yang arahnya tegak lurus sumbu lipatan.
Pada masing masing sesar geser tersebut akan terbentuk juga drag fold yang
mempunyai sudut 120 terhadap sesar gesernya (Moddy and Hill,1961). Besarnya
sudut pada sesar yang berpotongan tergantung pada jenis batuannya.
Gambar 1. Plan of wrench system under North South Simple Compression (Moddy
and Hill,1961).
Menurut buku Geologi Fisik ITB yang dikarang oleh Benyamin Sapie dan
kawan-kawan, bahwa terjadinya sesar geser akibat bekerjanya shear stress dengan
arah gerak utama sesar ini adalah horizontal dan sejajar dengan bidang sesarnya.
Pergerakan lateralnya di tentukan dengan melihat bidang sesarnya. Jika pengamat
berdiri di depan blok sesar yang bergerak kearah kanannya, maka sesar mendatar
tersebut diberinama sesar mendatar menganan atau sesar mendatar dextral atau
dikatakan juga right lateral slip fault. Sebaliknya apabila blok didepan pengamat
bergerak ke kiri dinamakan sesar mendatar mengiri atau sesar mendatar sinistral atau
left lateral slip fault.
Gambar 2. Right Lateral Strike Slip Faults.
B. Sifat Umum Sesar Geser atau Transform Fault
Sifat umum sesar geser atau transform fault menurut (Benyamin Sapiie, 2006)
antara lain:
1. Panjang, lurus atau lengkung - lebar, sepanjang jejaknya.
2. Kemiringan terjal / curam yang beragam.
3. Lebar, jalur teranyam dengan gouge / mylonit dan gores-garis
horizontal.
4. Berukuran panjang dan arahnya hampir lurus - mudah dikenal difoto
udara.
5. Lipatan-lipatan seretan yang menunjam dan merencong.
6. Tataan stratigrafi yang saling menindih dan tidak sama.
7. Merupakan jalur peka erosi
8. Yang berukuran besar, mempunyai jumlah pergeseran yang besar : San
andreas 500 km dan Semangko 25-100 km.
9. Diatas permukaan, jalur penggerusan/ pelenturan - lebar beberapa ratus
ribu meter.
10. Pembentukan depresi dan pembubungan- pembubungan akibat
penyimpangan pada arah secara merencong.
11. Struktur penyerta; rekahan, lipatan dengan penunjaman yang besar,
struktur bentuk bunga (flower structure).
C. Keberadaan Sesar Geser atau Transform Fault
Pada umumnya sesar geser atau sesar transform fault yang bersekala besar
merupakan batas lempeng atau kejadiaanya berkaitan dengan aktifitas pergerakan
lempeng. Oleh karena itu kebanyakan masih aktif (masih bergerak sampai saat ini
meskipun sangat lambat)seperti contoh sesar Sumatera di sepanjang bagian barat
pulau Sumatera, sesar Palu-Koro dan lain-lainnya. Meskipun gerakannya tidak
teramati, namun pengaruhnya sangat jelas sekali.Sepanjang sesar sering terjadi gempa
bumi dan longsoran bawah laut. Keberadaan sesar geser ini biasanya paling mudah
terdapat pada batas lempeng, apabila sesar ini berhubungan dengan pemekaran
lempeng atau mid oceanic ridge dinamakan sesar transform atau yang sering kita
kenal dengan sebutan batas transform.
Gambar 3. Sesar Sumatera di sepanjang bagian barat pulau Sumatera.
Sesar transform dapat dikatakan sejajar dengan pergerakan lempeng dan sebagai
cirri utamanya adalah menghubungkan segmen-segmen system punggungan samudra.
Dengan kata lain dengan menghubungkan batas konvergen dengan divergen dalam
kombinasi yang bervariasi, sesuai dengan pergerakan relatif lempeng.
Gambar 4. Batas lempeng transform yang menghubungkan batas lempeng
konvergen dan divergen.
D. Tipe dari Sesar Geser atau Transform Fault
Ada berbagai macam tipe dari sesar geser atau transform fault, diantaranya
adalah ridge-ridge transform, ridge-trench transform dan trench-trench transform.
Pembagian ini berdasarkan pada pergerakan batas lempeng.
1. Ridge-Ridge Transform
Tipe sesar ini terjadi karena adanya pergerakan di daerah tepi dari
pertemuan ridge atau punggungan.
2. Ridge-Trench Transform
Tipe sesar ini terjadi karena adanya pergerakan dari ridge dan lempeng
benua yang kemudian membentuk suatu zona trench
3. Trench-Trench Transform
Tipe sesar ini terjadi pada daerah zona trench
Ketiga tipe sesar diatas dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Ridge-Ridge Transform
Ridge-Trench Transform
Gambar 5. Tipe dari sesar transform berdasarkan pergerakan pada batas
lempeng.
Adapun tipe dari sesar transform berdasarkan Moore dan Twiss, 1995, dapat dilihat
pada gambar dibwah ini.
Gambar 6. Sesar Transform berdasarkan Moore dan Twiss,1995
Menurut Tuzo Wilson pada tahun 1965, terdapat enam jenis sesar transform
yang ditentukan berdasarkan jenis batas lempeng (divergen atau konvergen) dimana
Ridge-Ridge Transform
Ridge-Trench Transform
sesar transform ini menghubungkan ujung keduanya.Keenam sesar transform dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 7. Sesar transform berdasarkan jenis batas lempeng yang dibuat oleh Tuzo
Wilson tahun 1965.
Jenis sesar A, merupakan sesar transform yang menghubungkan dua batas
divergen. Jenis ini biasanya terdapat pada batas kerak samudera yang bisa ditemukan
didaerah pematang tengah samudera. Pada jenis B dan C merupakan sesar transform
yang menghubungkan batas divergen debgan batas konvergen. Jenis D, E, dan F
merupakan jenis sesar yang menghubungkan sesar transform dengan dua batas
divergen.
E. Proses Utama Pada Sesar Geser atau Transform Fault
Adanya suatu deformasi pada kerak diakibatkan karena adanya suatu gaya
tektonik atau kekuatan yang dapat menyababkan kerak telipat, terpatahkan dan
tersesarkan. Akibat dari gaya tektonik ini akan menimbulkan terjadinya gempa, baik
gempa dalam maupun gempa dangkal. Gempa-gempa besar biasanya terjadi karena
pergeseran tiba-tiba lempeng tektonik yang mengakibatkan terlepasnya energi yang
sangat besar. Pergeseran lempeng tektonik ini biasanya terjadi pada daerah
subduction, ataupun pada patahan yang tampak di permukaan bumi, seperti patahan
semangko di sumatera. Gempa yang terjadi pada daerah subduction biasanya
merupakan gempa dalam. Pada gempa dangkal, umumnya diakibatkan karena adanya
mekanisme strike slip atau sesar geser.
Belum lama ini, Indonesia di guncang gempa bumi dengan kekuatan
amplitudonya mencapai 8 Mw tepatnya didaerah lepas pantai Barat Aceh pada
tanggal 11 April 2012 dengan kedalaman 10 km, namun gempa ini tidak berpotensi
tsunami, kalaupun ada itu tidak lebih dari 1 m tinggi gelombang stunaminya. Menurut
para ahli kegempaan, gempa yang terjadi di Aceh ini lebih diakibatkan karena terjadi
pada zona rekahan di dekat Samudra Hindia.
Gempa tersebut digolongkan sebagai gempa kembar karena menghasilkan dua
gempa dengan magnitudo lebih dari 8 Mw, dan mekanisme fokus keduanya adalah
strike slip. Rangakaian gempa kembar itu diawali dengan gempa pada 10 Januari
2012 dengan magnitudo 7.4 dengan mekanisme fokus yang sama. Gempa tersebut
tergolong bukan gempa biasa, terjadi di outer rise dengan mekanisme strike slip. Hal
ini membuktikan bahwa gempa bumi merupakan suatu proses yang dapat
menghasilkan mekanisme strike slip.