Transcript
Page 1: Tugas No. 10 Final Kontrol Digital_Rifyal Izzi_0904105010047_Ringkasan Dan Pembahasan Kontrol Digital Beserta 50 Buah Judul Buku

Tugas :

KONTROL DIGITAL

Ringkasan Catatan

Dan

50 Judul Buku

Rifyal Izzi

0904105010047

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2012

Page 2: Tugas No. 10 Final Kontrol Digital_Rifyal Izzi_0904105010047_Ringkasan Dan Pembahasan Kontrol Digital Beserta 50 Buah Judul Buku

Sistem Kontrol Digital

Sistem Kontrol Digital adalah suatu sistem kontrol otomatis yang menggunakan

komputer digital sebagai pengontrol. Sistem kontrol otomatis yang menggunakan

komputer digital sebagai pengontrol.

Kontrol digital adalah sistem kontrol data tercuplik sama dengan sistem

terkontrol-komputer. Kontrol digital mempunyai kelebihan dan juga kekurangan dalam

kehidupan sehari-hari.

Kelebihan Kontrol Digital :

Dapat digunakan elemen pengendali yang sensitive dengan sinyal energi

rendah

Penggunaan digital tranduser memungkinkan sinyal keluaran lebih “kebal”

(Robust) terhadap gangguan dan nonlinearitas, serta memiliki akurasi dan

resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tranduser analog

Lebih akurat dan rendah energi

Kekurangan Kontrol Digital :

Desain pengendali lebih kompleks

Melakukan sampling dapat menurunkan margin stabilitas system

Pada rekonstruksi sinyal, tidak bisa dikembalikan secara utuh

Terdapat delay tambahan dari komponen A/D, D/A dan komputer digital

yang menyulitkan untuk mencapai spesifikasi yang diinginkan.

Fungsi komputer digital:

Supervisory : penjadwalan, pemantauan prmtr dan variabel yg bernilai di

luar rentang kerja, pengawalan shutdown yg aman

Direct control sebagai bagian dari kalangan kontrol

Kontrol digital ini juga memiliki kelebihan yaitu:

Page 3: Tugas No. 10 Final Kontrol Digital_Rifyal Izzi_0904105010047_Ringkasan Dan Pembahasan Kontrol Digital Beserta 50 Buah Judul Buku

Hemat biaya, Satu komputer mampu mengendalikan banyak kalang kontrol

secara sekaligus.

Lentur menanggapi perubahan desain, Setiap perubahan/modifikasi dapat

dilakukan sebagai perubahan perangkat-lunak.

Kebal derau, sistem digital memiliki ketahanan derau yang lebih baik

daripada sistem analog.

Gambar 1. Contoh dari komputer digital

MODEL DAN SISTEM

Sistem

Sistem adalah kumpulan obyek yang saling berinteraksi dan bekerja

sama untuk mencapai tujuan logis dalam suatu lingkungan yang kompleks.

Gambar 2 Diagram Sistem

Page 4: Tugas No. 10 Final Kontrol Digital_Rifyal Izzi_0904105010047_Ringkasan Dan Pembahasan Kontrol Digital Beserta 50 Buah Judul Buku

Sistem terdiri atas beberapa komponen yaitu :

Entiti : objek sistem yang menjadi pokok perhatian (punya batasan)

Atribut : Sifat yang dimiliki oleh entiti

Aktivitas : Proses yang menyebabkan perubahan dalam sistem bisa

merubah atribut bahkan entiti. Adanya perubahan status dalam siatem

Status : Keadaan entiti dan aktifitas pada saat tertentu; biasanya

dalam sistem dinamis.

Suatu statement sistem secara lengkap harus mencakup keempat

komponen. sedangkan di luar sistem disebut lingkungan (enviroment).

Kalau kita melihat sesuatu sistem, maka adanya yang tidak sengaja

dilihat disebut lingkungan. Lingkungan sistem adalah kumpulan objek

dimana perubahannya akan mempengaruhi sistem dan dipengaruhi sistem.

Klasifikasi Sistem

Alamiah vs Buatan ; alamiah sistem : ada dengan sendirinya, cont:

sistem alam semesta. Sistem ekonomi = salah satu contoh sistem

buatan.

Terbuka vs tertutup; Terbuka : terjadi pertukaran materi, energi,

maupun informasi dengan ’’lingkunganya’’(berinteraksi dengan

lingkungan) Tertutup: tidak berinteraksi dengan lingkungan untuk

menjadi keidealan

Sistem adaptis vs non aktif Sistem Adaptis : memberi reaksi terhadap

lingkungannya Non Adaptis : tidak bereaksi

Sistem statis vs dinamis (waktu)

Page 5: Tugas No. 10 Final Kontrol Digital_Rifyal Izzi_0904105010047_Ringkasan Dan Pembahasan Kontrol Digital Beserta 50 Buah Judul Buku

Komponen Sistem

Entiti : objek sistem yang menjadi pokok perhatian (punya batasan)

Atribut : Sifat yang dimiliki oleh entiti

Aktivitas : Proses yang menyebabkan perubahan dalam sistem bisa

merubah atribut bahkan entiti. Adanya perubahan status dalam siatem

Status : Keadaan entiti dan aktifitas pada saat tertentu; biasanya dalam

sistem dinamis.

Model

Model didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah

obyek atau situasi aktual. Model dikatakan lengkap apabila dapat mewakili

berbagai aspek dari realitas yang sedang dikaji. Model berdasarkan jenisnya

terbagi atas:

Model Ikonik/Fisik

Model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal baik dalam

bentuk ideal maupun dalam skala yang berbeda.

Model Diagramik/Grafik/Analog

Model grafik merupakan gambaran dari data, yang biasanya sering

digunakan untuk prediksi. Model analog dapat digunakan untuk mewakili

situasi dinamik, yaitu keadaan yang berubah menurut waktu.

Page 6: Tugas No. 10 Final Kontrol Digital_Rifyal Izzi_0904105010047_Ringkasan Dan Pembahasan Kontrol Digital Beserta 50 Buah Judul Buku

Model Matematik/Simbolik

Model matematik lebih mudah dalam menjelaskan dunia nyata,

karena menunjukkan bentuk general dari sistem. Format model simbolik

dapat berupa bentuk angka, simbol, dan rumus. Jenis model simbolik

yang umum dipakai adalah suatu persamaan (equation).

Bentuk persamaan adalah tepat, singkat dan mudah dimengerti.

Simbol persamaan tidak saja mudah dimanipulasi dibandingkan dengan

kata-kata, namun juga lebih cepat dapat ditanggap maksudnya.

Model berdasarkan tujuan, diantaranya :

Model probabilistik

Model probabilistik ini biasanya mengkaji ulang data atau

informasi terdahulu untuk menduga peluang kejadian tersebut pada

keadaan sekarang atau yang akan datang dengan asumsi terdapat

relevansi pada jalur waktu.

Model deterministik

Model deterministik merupakan model kuantitatif yang tidak

mempertimbangkan peluang kejadian. Contoh : PERT (Program

Evaluation Review Technique)

Model deskriptif

Model deskriptif dapat digunakan untuk mempermudah

penelaahan suatu permasalahan. Model ini dapat diselesaikan secara

eksak serta mampu mengevaluasi hasilnya dari berbagai pilihan data

input

Page 7: Tugas No. 10 Final Kontrol Digital_Rifyal Izzi_0904105010047_Ringkasan Dan Pembahasan Kontrol Digital Beserta 50 Buah Judul Buku

Adapun Pemodelan Sistem, diantaranya :

Pemodelan Berdasarkan Skenario (Scenario Based Modelling) mis

UML (Unified Modeling Language)

Pemodelan Berorientasi Aliran (Flow-Oriented Modelling) mis

Data Flow Diagram

Pemodelan Berdasarkan Kelas (Class-Based Modelling) mis ERD

(entity Relationship Diagram)

Pemodelan Perilaku (Behavioral Modelling) Menggambarkan

bagaimana sistem atau perangkat lunak akan merespon jika ada event

dari luar.

SENSOR DAN ACTUATOR

Sistem otomasi ataupun kontroler tidak akan lepas dengan apa yang disebut

'sensor'. Karena suatu sistem pengendali secara garis besar mempunyai prosedur

dan rangkaian proses yang saling berkaitan. Bermula dari proses perubahan yang

ditangkap dan diolah oleh pengolah sinyal/data yang kemudian diteruskan sebagai

keluaran dari olah data dalam bentuk kondisi pengendalian.

Semua proses tersebut juga akan di adopsi pada dunia robotika dan bahkan

rangkaian proses tersebutlah yang menjadi suatu proses rutin/inti dalam bagian

bagian robot yang dapat digambarkan sebagai aliran darah suatu robot.

Apa itu Transduser ?

Transduser adalah alat yang mengubah suatu energi dari satu bentuk ke bentuk

lain, yang merupakan elemen penting dalam sistem pengendali. Secara umum

transduser dibedakan atas dua prinsip kerja yaitu: pertama,

Transduser Input dapat dikatakan bahwa transduser ini akan mengubah energi

non-listrik menjadi energi listrik. Kedua, Transduser Output adalah kebalikannya,

mengubah energi listrik ke bentuk energi non-listrik.

Page 8: Tugas No. 10 Final Kontrol Digital_Rifyal Izzi_0904105010047_Ringkasan Dan Pembahasan Kontrol Digital Beserta 50 Buah Judul Buku

Bagaimana dengan Sensor ?

Sensor adalah alat untuk mendeteksi / mengukur sesuatu yang digunakan untuk

mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan

arus listrik. Sensor itu sendiri terdiri dari transduser dengan atau tanpa

penguat/pengolah sinyal yang terbentuk dalam satu sistem pengindera.

Dalam lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor memberikan

kesamaan yang menyerupai mata, pendengaran, hidung, lidah yang kemudian akan

diolah oleh kontroller sebagai otaknya.

Macam-macam Sensor ?

Sensor Kedekatan (Proximity), yaitu sensor atau saklar yang dapat mendeteksi

adanya target (jenis logam) dengan tanpa adanya kontak fisik. Sensor jenis ini

biasanya tediri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk

melindunginya dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang

berlebihan. Sensor ini dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek

yang dianggap terlalu kecil/lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar.

Prinsip kerjanya adalah dengan memperhatikan perubahan amplitudo suatu

lingkungan medan frekuensi tinggi.

Sensor Magnet - juga disebut relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh

medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti

layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan

magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang

hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap.

Sensor Sinar terdiri dari 3 kategori. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor

sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan

adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan

menghasilkan tegangan. Demikian pula dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang

akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin

tinggin intensitas cahaya yang terima, maka akan semakin kecil pula nilai

tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip kerja

berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar

(inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan

sumber cahaya dan penerima.

Sensor Efek-Hall - dirancang untuk merasakan adanya objek magnetis dengan

perubahan posisinya. Perubahan medan magnet yang terus menerus

menyebabkan timbulnya pulsa yang kemudian dapat ditentukan frekuensinya,

sensor jenis ini biasa digunakan sebagai pengukur kecepatan.

Page 9: Tugas No. 10 Final Kontrol Digital_Rifyal Izzi_0904105010047_Ringkasan Dan Pembahasan Kontrol Digital Beserta 50 Buah Judul Buku

Sensor Ultrasonik - bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara,

dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian

menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar

penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan

ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan

jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera

diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil.

Sensor Tekanan - sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan

kawat, dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar

penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah

akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.

Sensor Suhu- ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan;

thermocouple (T/C), resistance temperature detector (RTD), termistor dan IC

sensor. Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang transduser panas dan

dingin yang disambungkan/dilebur bersama, perbedaan yang timbul antara

sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai

pembanding. Resistance Temperature Detector (RTD) didasari pada tahanan

listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi

ini adalah presisi dengan tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi pada

pendeteksian tahanan. Platina adalah bahan yang sering digunakan karena

memiliki tahanan suhu, kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas. Termistor

adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien

suhu negatif, karena saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau

sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan o perubahan tahan 5% per C sehingga

mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil.

IC Sensor adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan

chipsilikon untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output

tegangan dan arus yang sangat linear.

Sensor Kecepatan/RPM - proses penginderaan merupakan proses kebalikan

dari suatu motor, dimana suatu poros/object yang berputar pada suatui generator

akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran

object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang

mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.

Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau

putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar

dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu;

Pertama, Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari

pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang

kotak pada objek yang diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang memperlengkapi

Page 10: Tugas No. 10 Final Kontrol Digital_Rifyal Izzi_0904105010047_Ringkasan Dan Pembahasan Kontrol Digital Beserta 50 Buah Judul Buku

kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja

sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang

kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan

tertentu.

Apa itu Actuator (penggerak) ? Penggerak, dalam pengertian listrik adalah setiap

alat yang mengubah sinyal listrik menjadi gerakan mekanis. Biasa digunakan sebagai

proses lanjutan dari keluaran suatu proses olah data yang dihasilkan oleh suatu sensor

atau kontroler. Terdiri dari 3 jenis pokok :

Relai adalah alat yang dioperasikan dengan listrik dan secara mekanis

mengontrol penghubungan rangkaian listrik, bermanfaat untuk kontrol jarak jauh

dan untuk pengontrolan alat tegangan dan arus tinggi dengan sinyal kontrol

tegangan dan arus rendah. Bekerja berdasarkan pembentukan elektromagnet

yang menggerakkan elektromekanis penghubung dari dua atau lebih titik

penghubung (konektor) rangkaian sehingga dapat menghasilkan kondisi kontak

ON atau kontak OFF atau kombinasi dari keduanya.

Selenoid adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinyal listrik atau arus

listrik menjadi gerakan mekanis linear. Terbentuk dari kumparan dengan inti

besi yang dapat bergerak, besarnya gaya tarikan atau dorongan yang dihasilkan

adalah ditentukan dengan jumlah lilitan kumparan tembaga dan besar arus yang

mengalir melalui kumparan.

Stepper adalah alat yang mengubah pulsa listrik yang diberikan menjadi

gerakan rotor discret (berlainan) yang disebut step (langkah). Satu putaran motor

memerlukan 360 derajat dengan jumlah langkah yang tertentu perderajatnya.

Ukuran kerja dari stepper biasanya diberikan dalam jumlah langkah per-putaran

per-detik. Motor stepper mempunyai kecepatan dan torsi yang rendah namun

memiliki kontrol gerakan posisi yang cermat, hal ini dikarenakan memiliki

beberapa segment kutub kumparan.

Motor DC adalah alat yang mengubah pulsa listrik menjadi gerak, mempunyai

prinsip dasar yang sama dengan motor stepper namun gerakannya bersifat

kontinyu atau berkelanjutan. Motor DC dibagi menjadi 2 jenis yaitu ; Motor DC

dengan sikat (mekanis komutasi), yaitu motor yang memiliki sikat karbon

berfungsi sebagai pengubah arus pada kumparan sedemikian rupa sehingga arah

tenaga putaran motor akan selalu sama. Motor DC tanpa sikat , menggunakan

semi konduktor untuk merubah maupun membalik arus sehingga layaknya pulsa

yang menggerakkan motor tersebut. Biasa digunakan pada sistem servo, karena

mempunyai efisiensi tinggi, umur pemakaian lama, tingkat kebisingan suara

listrik rendah, karena putarannya halus seperti stepper namun putarannya

terusmenerus tanpa adanya step. + Rano (Sumber: Buku Elektronik Industri,

Frank D. Petruzella)

Page 11: Tugas No. 10 Final Kontrol Digital_Rifyal Izzi_0904105010047_Ringkasan Dan Pembahasan Kontrol Digital Beserta 50 Buah Judul Buku

Jenis-jenis trnsduser

Self generating transduser (transduser pembangkit sendiri) Self generating

transduser adalah transduser yang hanya memerlukan satu sumber energi.

Contoh: piezo electric, termocouple, photovoltatic, termistor, dsb.

Ciri transduser ini adalah dihasilkannya suatu energi listrik dari transduser secara

langsung. Dalam hal ini transduser berperan sebagai sumber tegangan.

External power transduser (transduser daya dari luar) External power transduser

adalah transduser yang memerlukan sejumlah energi dari luar untuk

menghasilkan suatu keluaran.

Contoh: RTD (resistance thermal detector), Starin gauge, LVDT (linier variable

differential transformer), Potensiometer, NTC, dsb.

Kontrol Industri

PLC (Programmable Logic Controller)

PLC adalah suatu peralatan elektronik digital yang menggunakan

memori dan dapat diprogram untuk menyimpan arahan suatu fungsi tertentu,

seperti logika, sekuensial, waktu, penghitungan, dan aritmatik untuk

mengendalikan suatu proses.

Tujuan utama penggunaan PLC adalah untuk meningkatkan

produktivitas, baik untuk meningkatkan jumlah produksi, kualitas produksi

maupun ketepatan hasil produksi.

Pada otomasi sistem produksi, pekerjaan manusia telah digantikan

dengan menggunakan mesin, baik sebagian maupun secara keseluruhan.

Penggunaan PLC memberikan berbagai kemudahan bagi industri manufaktur

dalam melakukan kendali pada proses otomasi, mengurangi biaya produksi

serta meningkatkan jumlah dan kualitas produk.

Page 12: Tugas No. 10 Final Kontrol Digital_Rifyal Izzi_0904105010047_Ringkasan Dan Pembahasan Kontrol Digital Beserta 50 Buah Judul Buku

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menggabungkan PLC dengan

berbagai aplikasi lain, diantaranya adalah dengan sistem inspeksi visual dan

sistem cerdas.

Sebelum sistem otomasi diterapkan, sistem inspeksi visual di industri

banyak dilakukan secara manual oleh manusia. Sistem inspeksi oleh manusia

mempunyai berbagai kelemahan yang disebabkan oleh banyak faktor, seperti

kelelahan operator, ketiadaan motivasi, pengalaman, kemahiran dan lain-

lain.

MAPS (Modular Automation Production System)

MAPS merupakan miniatur produksi untuk proses pembotolan yang

dipergunakan untuk tujuan penelitian, pelatihan dan pembelajaran. Sistem

inspeksi visual tersebut digunakan untuk mendeteksi botol yang tidak sesuai

dengan ketentuan standar kualitas.

Page 13: Tugas No. 10 Final Kontrol Digital_Rifyal Izzi_0904105010047_Ringkasan Dan Pembahasan Kontrol Digital Beserta 50 Buah Judul Buku

50 Judul Buku/Referensi

1. Digital Control Systems: Design, Identification And Implementation

(Pengarang : Yoan D. Landau, Gianluca Zito, Penerbit : springer, 2006)

2. Industrial digital control systems

(Pengarang : K. Warwick,D. Rees, Penerbit :IET, 1988 )

3. Digital control of dynamic systems

(Pengarang : Gene F. Franklin, J. David Powell, Michael L. Workman ,

Penerbit : Addison-Wesley, 1998 )

4. Digital Control System Analysis and Design

(Pengarang : Charles L. Phillips, H. Troy Nagle , Penerbit : Prentice Hall, 1990

)

5. Automatic control systems

(Pengarang : Benjamín C. Kuo , Penerbit : Prentice-Hall, 1962 )

6. Digital Control System : Theory, hardware, software

(Pengarang : Constantine H. Houpis, Gary B. Lamont , Penerbit : McGraw-

Hill, 1992)

7. Computer controlled systems: theory and design

Prentice-Hall information and system sciences series

Prentice-Hall Personal Computing Series

(Pengarang : Karl Johan Åström, Björn Wittenmark , Penerbit : Prentice-Hall,

1984 )

8. System Identification: Theory for the User

(Pengarang : Lennart Ljung , Penerbit : Pearson Education, 1998)

9. Discrete-time control systems

(Pengarang : Katsuhiko Ogata , Penerbit : Prentice-Hall, 1987)

10. Digital Control Systems The Oxford Series in Electrical and Computer

Engineering

(Pengarang : Benjamin C. Kuo , Penerbit : Oxford University Press, 1992 )

11. Digital Control System Design

The Oxford Series in Electrical and Computer Engineering

(Pengarang : Mohammed S. Santina, Allen R. Stubberud, Gene H. Hostetter ,

Penerbit: Saunders College Pub., 1994 )

12. Digital Control Engineering: Analysis and Design Electronics & Electrical

(Pengarang : M. Sami Fadali, Antonio Visioli , Penerbit : Academic Press,

2009)

13. Applied digital control: theory, design, and implementation

(Pengarang : James R. Leigh , Penerbit : Prentice-Hall International, 1985 )

14. Practical digital control

Ellis Horwood series in electrical and electronic engineering

Ellis Horwood Series in Applied Science and Industrial Techn

Page 14: Tugas No. 10 Final Kontrol Digital_Rifyal Izzi_0904105010047_Ringkasan Dan Pembahasan Kontrol Digital Beserta 50 Buah Judul Buku

(Pengarang : A. M. Zikic , Penerbit : E. Horwood, 1989 )

15. Digital Control Engineering

(Pengarang : M. Gopal , Penerbit : New Age International, 1988)

16. Digital control systems: Solutions Manual HRW series in electrical and

computer engineering

(Pengarang : Benjamin C. Kuo , Penerbit : Holt, Rinehart and Winston, 1980)

17. Linear control system analysis and design: conventional and modern

McGraw-Hill electrical engineering series: Control theory

MCGRAW HILL SERIES IN ELECTRICAL AND COMPUTER

ENGINEERING

McGraw-Hill Computer Science Series

(Pengarang : John Joachim D'Azzo, Constantine H. Houpis , Penerbit :

McGraw-Hill, 1988)

18. Advances in Systems, Computing Sciences and Software Engineering

(Pengarang : Tarek Sobh, Khaled. Elleithy , Penerbit : Springer, 2006 )

19. Digital control using microprocessors

(Pengarang : Paul Katz , Penerbit : Prentice Hall International, 1981)

20. Sampled-data control systems McGraw-Hill series in control systems

engineering

(Pengarang : John Ralph Ragazzini, Gene F. Franklin , Penerbit : McGraw-Hill,

1958)

21. Direct Digital Control Systems: Application, Commissioning

(Pengarang : Mary S. Nardone , Penerbit : Springer, 1999)

22. Digital control

(Pengarang : Kannan M. Moudgalya, Penerbit : John Wiley & Sons, 2007)

23. System modelling and control

(Pengarang : J. Schwarzenbach, K. F. Gill , Penerbit : Halsted Press, 1992)

24. Digital Control in Power Electronics

(Pengarang : Simone Buso,Paolo Mattavelli, Penerbit : Morgan &

Claypool ,2006)

25. Direct Digital Control for Building Hvac Systems (Pengarang : Michael James

Coffin , Penerbit : Kluwer Academic Publishers, 1998 )

26. Digital Control: Past, Present, and Future of Pid Control (Pid '00) : A

Proceedings Volume from the Ifac Workshop, Terrassa, Spain, 5-7 April 2000

Ifac Proceedings Volumes

(Pengarang : J. Quevedo, T. Escobet , Penerbit : Elsevier, 2000 )

27. Pid Controllers Setting the standard for automation

(Pengarang : Karl Johan Åström, Tore Hägglund , Penerbit : International

Society for Measurement and Control, 1995 )

28. Modern sampled-data control theory: design of the large space telescope

Page 15: Tugas No. 10 Final Kontrol Digital_Rifyal Izzi_0904105010047_Ringkasan Dan Pembahasan Kontrol Digital Beserta 50 Buah Judul Buku

(Pengarang : Benjamin C. Kuo, G. Singh, Systems Research Laboratory, George

C. Marshall Space Flight Center , Penerbit : National Aeronautics and Space

Administration, 1974)

29. The Control Handbook The Electrical Engineering Handbook Series

A CRC handbook

(Pengarang : W. S. Levine , Penerbit : CRC Press, 1996)

30. Design of continuous and digital electronic systems

(Pengarang : Gordon Joseph Alexander Bird , Penerbit : McGraw-Hill, 1980)

31. Handbook Of PI And PID Controller Tuning Rules

(Pengarang : Aidan O'Dwyer , Penerbit : Imperial College Press, 2009 )

32. Advanced PID control

(Pengarang : Karl Johan Åström, Tore Hägglund , Penerbit : ISA-The

Instrumentation, Systems, and Automation Society, 2006 )

33. Digital Control and Signal Processing Systems and Techniques

(Pengarang : Cornelius T. Leondes , Penerbit : Academic Press, 1996 )

34. Pid Controllers for Time-Delay Systems

(Pengarang : G. J. Silva, Aniruddha Datta, Shankar P. Bhattacharyya , Penerbit :

Birkhäuser, 2004)

35. Digital control Macmillan new electronics series

(Pengarang : W. Forsythe, R. M. Goodall, Penerbit : ) Macmillan Education,

1991

36. Autotuning of Pid Controllers: A Relay Feedback Approach

(Pengarang : Cheng-Ching Yu , Penerbit : Birkhäuser, 2006 )

37. Practical Adaptive Control

(Pengarang : Jianlong Zhang , Penerbit : VDM Verlag, 2008)

38. Feedback controllers for the process industries

(Pengarang : F. Greg Shinskey , Penerbit : McGraw-Hill, 1994)

39. Periodic control systems 2001 (PSYCO 2001): a proceedings volume from the

IFAC Workshop

(Pengarang : S. Bittanti, P. Colaneri , Penerbit : Pergamon, 2002)

40. From Plant Data to Process Control: Ideas for Process Identification and Pid

Design

(Pengarang : Liuping Wang, William R. Cluett , Penerbit : Taylor & Francis,

2000 )

41. The Digital control of systems: applications to vehicles and robots

(Pengarang : C. Fargeon , Penerbit : North Oxford Academic, 1989 )

42. Control systems: continuous and discrete

(Pengarang : Victor J. Bucek , Penerbit : Prentice Hall, 1989 )

43. Randomized Algorithms for Analysis and Control of Uncertain Systems

(Pengarang : R. Tempo, Giuseppe Calafiore, Fabrizio Dabbene , Penerbit :

Springer, 2005)

Page 16: Tugas No. 10 Final Kontrol Digital_Rifyal Izzi_0904105010047_Ringkasan Dan Pembahasan Kontrol Digital Beserta 50 Buah Judul Buku

44. Digital control: a state-space approach McGraw-Hill series in electrical and

computer engineering: Control theory

(Pengarang : Richard J. Vaccaro , Penerbit : McGraw-Hill, 1995)

45. Structure and Synthesis of Pid Controllers

(Pengarang : Aniruddha Datta, Ming-Tzu Ho, Shankar P. Bhattacharyya ,

Penerbit : Springer, 2000 )

46. Pid Control

(Pengarang : Finn Haugen, Penerbit : Tapir Academic, 2004 )

47. Automatic Control System

(Pengarang : U.A.Bakshi,V.U.Bakshi, Penerbit : Technical Publications, 1997)

48. Digital Control of Electrical Drives

(Pengarang : Slobodan N. Vukosavic , Penerbit : Springer, 2012)

49. Software control and system configuration management: A systems-wide

approach

(Pengarang : K. L. Petersen , Penerbit : National Aeronautics and Space

Administration, 1984)

50. Digital Control Systems: Stochastic control, multivariable control, adaptive

control, applications

(Pengarang : Rolf Isermann , Penerbit : Springer Verlag, 1991)


Top Related