Transcript
Page 1: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI

GSLC 28 May 2014

ANALISIS VRIO PADA

PT. GARUDA INDONESIA

Dosen : Bapak Son Wandrial - D2267

Disusun Oleh :

Erny Syamsuddin (1501175022)

Maria Ulfah (1501176416)

Meliani Almira (1501180104)

Page 2: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

DAFTAR ISI

I. Sejarah Perusahaan

II. Profil Perusahaan

III. Visi dan Misi Perusahaan

IV. Produk yang di Hasilkan

V. Strategi Perusahaan

VI. Analisis Perusahaan

i) Opportunity and Threats

ii) VRIO Analysis

Page 3: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

I. Sejarah Perusahaan

Berawal dari penerbangan perdana di tahun 1949, Garuda Indonesia, yang

sebelumnya bernama Garuda Indonesian Airways, mulai mengembangkan

armadanya. Garuda Indonesia pada saat itu mengoperasikan satu pesawat Douglas

DC-3 Dakota dan PBY Catalina. Berikutnya, Garuda Indonesia mengoperasikan

armada DH Heron and Convair 340.

Pada tahun 1956, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia melayani jamaah haji

Indonesia ke tanah suci Mekkah di Saudi Arabia, dengan menggunakan armada

Convair 340.

Periode 1960-an adalah masa dimana Garuda Indonesia tumbuh dengan pesat.

Pada tahun 1961, armada Lockheed Electra didatangkan ke Bandara Kemayoran,

Jakarta. Lima tahun kemudian, Garuda Indonesia memperkuat armadanya dengan

jet empat mesin, yaitu Douglas DC-8. Di samping itu, armada lain seperti

DC-3/C-47 Dakota, Convair 340, Convair 440, Lockheed Electra, Convair 990A,

Fokker F-27 and DC-8 juga melengkapi kekuatan maskapai Garuda Indonesia.

Kemudian pada tahun 1976, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia

mengoperasikan pesawat berbadan lebar Douglas DC-10, yang terdaftar sebagai

PK-GIA. Satu tahun kemudian Garuda Indonesia tidak lagi menggunakan pesawat

turboprop engine Fokker F-27. Hal ini membuat Garuda Indonesia sebagai satu-

satunya maskapai yang hanya mengoperasikan pesawat jet, yaitu dengan armada 

DC-10, DC-9, DC-8 dan F-28.

Perkembangan armada yang terus melesat pada tahun 1980, membuat Garuda

Indonesia mendatangkan pesawat berbadan lebar Boeing 747-200. Dua tahun

kemudian, maskapai membeli pesawat berbadan lebar lainnya, yaitu Airbus

A300B4 FFCC (Forward Facing Crew Cockpit). Pesawat dengan kokpit yang

berisi dua orang ini adalah ide dari Wiweko Soepono, mantan Presiden Direktur

Garuda Indonesia. Pada tahun 1984, barisan armada Garuda Indonesia secara

Page 4: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

lengkap adalah Boeing 747-200, DC-10, Airbus A300B4, DC-9 and F-28. Dengan

36 unit pesawat F-28, pada saat itu Garuda Indonesia adalah operator F-28

terbesar di dunia.

Pada tahun 1994, Garuda Indonesia memperkuat armadanya dengan pesawat

berbadan paling lebar pada era 90-an, yaitu Boeing 747-400. Sebagai tambahan,

barisan armada Garuda Indonesia juga dilengkapi dengan Boeing 737 seri 300,

400 dan 500.

Selanjutnya pada tahun 2009, Garuda Indonesia menambah armada berteknologi

tinggi, dengan memperkenalkan Airbus A330-300 dan Boeing 737-800 Next

Generation. Kedua jenis pesawat ini dilengkapi dengan perangkat in-flight

entertainment, Audio and Video on Demand (AVOD), di setiap tempat duduknya.

Perangkat ini memungkinkan penumpang untuk memilih sendiri berbagai macam

hiburan seperti film, program televisi, video musik dan permainan. Sebagai

tambahan, tenpat duduk Business Class Garuda Indonesia Airbus A330 juga dapat

sepenuhnya berbaring hingga 180 derajat (flat bed seat).

Kini pada tahun 2012, Garuda Indonesia kembali menyambut armada baru

Bombardier CRJ1000 NextGen.

Page 5: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

II. Profil Perusahaan

Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep

sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda

Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18

rute internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China,

Jepang dan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda).

Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah

mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini

membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang

keselamatan dan keamanan.

Untuk meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan

baru yang disebut "Garuda Indonesia Experience". Layanan baru ini menawarkan

konsep yang mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek. Untuk

mendukung layanan ini, semua armada baru dilengkapi dengan interior paling

mutakhir, yang dilengkapi LCD TV layar sentuh individual di seluruh Business

Class dan Economy Class. Selain itu, penumpang juga dimanjakan dengan Audio

and Video on Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan yang menawarkan berbagai

pilihan film atau lagu, sesuai pilihan masing-masing penumpang.

Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia sebagai bukti

dari keunggulannya. Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia

sebagai “Four Star Airline” dan sebagai “The World's Most Best Improved

Airline”. Selanjutnya pada Juli 2012, Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan

sebagai “World's Best Regional Airline” dan “Maskapai Regional Terbaik di

Dunia”.  Sebuah lembaga konsultasi penerbangan bernama Centre for Asia

Aviation (CAPA), yang berpusat di Sydney, juga memberikan penghargaan

kepada Garuda Indonesia sebagai "Maskapai yang Paling Mengubah Haluan

Tahun Ini", pada tahun 2010. Sedangkan Roy Morgan, lembaga peneliti

independen di Australia, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia

sebagai “The Best International Airline” pada bulan Januari, Februari dan Juli

2012.

Page 6: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah haluannya, sehingga terhindar

dari kegagalan di masa krisis dan meraih kesuksesan pada era 2006 hingga 2010.

Setelah melalui masa-masa sulit, kini Garuda Indonesia melanjutkan kesuksesan

dengan menjalankan program 5 tahun ekspansi secara agresif. Program ini dikenal

dengan nama ‘Quantum Leap’. Program ini diharapkan akan membawa

perusahaan menjadi lebih besar lagi, dengan jaringan yang lebih luas dan diiringi

dengan kualitas pelayanan yang semakin baik.

Saat ini Garuda Indonesia memiliki tiga hub di Indonesia. Pertama adalah hub

bisnis yang berada di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Kedua adalah hub di

daerah pariwisata yang berada di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Kemudian

untuk meningkatkan frekuensi penerbangan ke bagian timur Indonesia, Garuda

Indonesia juga memiliki hub di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi

Selatan.

Terlepas dari bisnis utamanya sebagai maskapai penerbangan, Garuda Indonesia

juga memiliki unit bisnis (Strategic Business Unit/SBU) dan anak perusahaan.

Unit bisnis Garuda Indonesia adalah Garuda Cargo dan Garuda Medical Center.

Sedangkan anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Citilink Indonesia, yaitu

maskapai tarif rendah (Low Cost Carrier), PT Aerowisata (hotel, transportasi

darat, agen perjalanan dan katering), PT Abacus Distribution System Indonesia

(penyedia layanan sistem pemesanan tiket), PT Aero System Indonesia/Asyst

(penyedia layanan teknologi informasi untuk industri pariwisawata dan

transportasi) dan PT Garuda Maintenance Facility (GMF AeroAsia), yaitu

perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat, perbaikan, dan overhaul.

Pada bulan Februari 2011, Garuda Indonesia telah menjadi Perusahaan Publik dan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Page 7: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

III. Visi dan Misi Perusahaan

Visi PerusahaanMenjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia.

Misi PerusahaanSebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.

Page 8: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

IV. Produk yang di Hasilkan

Pada tahun 2010, Garuda dalam rencana Quantum Leap yang salah satunya bertujuan untuk

melakukan re-branding, mulai melakukan perbaikan layanan dalam kursi pesawat selama

penerbangan jarak jauh maupun dekat dengan mendatangkan pesawat baru berkursikan

nyaman nan empuk dan di lengkapi fasilitas AVOD serta colokan listrik dalam memberikan

kenyamanan dalam penerbangan untuk menyamakan kualitas fasilitas kursi dalam

penerbangan dengan maskapai internasional kelas dunia seperti KLM, Air France dan

Singapore Airlines. Garuda juga memperkenalkan kursi baru dalam memberi kenyamanan

penumpang dalam pesawat.

First Class/ Kelas Utama Boeing 777-300ER Garuda Indonesia.

Pada pesawat Boeing 777-300ER, tersedia 8 kursi kelas utama dengan konfigurasi 1-2-1.

Kabin kelas utama memiliki fasilitas yang mewah seperti:

Sliding door disetiap suite.

Kursi ergonomis yang dirancang secara optimal , dengan luas 82 inci dan lebar 22 inci

yang dapat diubah menjadi tempat tidur datar (180°) dan dilengkapi dengan matras,

selimut, bantal, dan lengkap dengan ottoman.

Meja yang bisa digunakan untuk menikmati hidangan menu yang disajikan.

Seat control dengan panel layar sentuh untuk kemudahan penggunaan.

Pembatas untuk suite pada lini tengah yang dapat disesuaikan untuk mempermudah

percakapan dengan penumpang suite yang berada di sebelahnya.

In-flight entertainment dengan 23.5 inci touch screen LCD, dilengkapi dengan remote

control dan headphone kedap suara.

Lemari penyimpanan pribadi.

Lampu baca pribadi.

Page 9: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

Executive Class/ Kelas Bisnis Boeing 777-300ER Garuda Indonesia.

Pesawat Airbus A330 (seri -200 dan -300) memiliki produk kelas eksekutif baru yaitu:

Flat-Bed seats yang memiliki ruang kaki 74" dan dapat disandarkan hingga 180 derajat

dan dilengkapi dengan sandaran tangan 11 inci.

Layar sentuh LCD dengan AVOD di setiap kursi,

Colokan listrik di setiap kursi dan lampu baca pribadi.

Pesawat Boeing 747-400 dan Boeing 737 masih menggunakan kursi eksekutif lama. Boeing

747–400 memiliki ruang kaki 46"-48" dengan panjang kursi 16". Sementara di Boeing 737,

termasuk seri -300, -400, -500, dan seri -800 terbaru memiliki ruang kaki 41" hingga 44"

dengan panjang 19". Di beberapa pesawat, tersedia TV di setiap kursi.

Economy Class/ Kelas Ekonomi Boeing 777-300ER Garuda Indonesia.

Tersedia di semua pesawat. Ruang kaki terdiri dari 30" hingga 35" tergantung jenis pesawat,

dengan panjang kursi 17". Pesawat Airbus A330-200, Airbus A330-300 dan Boeing 737-800

NG memiliki kursi kelas ekonomi yang lebih baru yang menawarkan layar sentuh LCD 9-inci

dengan AVOD.

Makanan dan minuman ditawarkan tergantung lamanya penerbangan. Anggur dan bir juga

ditawarkan dalam penerbangan internasional.

Page 10: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

V. Strategi Bisnis

Unit Bisnis Strategis atau Strategic Business Unit (SBU) adalah unit bisnis independen di

bawah perusahaan yang bertujuan untuk mengoptimalisasi sumber daya dan memaksimalkan

nilai perusahaan. SBU menyediakan produk dan pelayanan kepada pelanggan internal

maupun pihak ketiga. SBU yang berada di bawah Garuda Indonesia tersebut adalah Unit

Bisnis Garuda Sentra Medika (GSM) dan Unit Bisnis Garuda Cargo. Kedua unit bisnis ini

bertanggung jawab pada Dewan Direksi. 

Corporate Level

Berbicara mengenai di dalam bisnis apa perusahaan akan berpartisipasi dan pembagian

sumber daya ke masing-masing bisnis unit. Berdasarkan corporate level strateginya, maka

Garuda Indonesia diklasifikasikan ke dalam perusahaan related diversified firm yaitu

perusahaan yang beroperasi di bidang industri yang mirip dan mereka berhubungan satu sama

lain melalui operating synergies. Operating synergies ini dapat berupa :

-         kemampuan untuk membagi sumber daya

-         kemampuan untuk membagi core competency (sesuatu yang membuat suatu

perusahaan sukses dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi customer).

Bussiness Unit Level

Fokus dari strategi yang diterapkan pada level bisnis unit ini adalah bagaimana menciptakan

dan menjaga keunggulan kompetitif di setiap industri yang dimasukinya. Ciri bisnis unit

adalah dapat mengambil keputusan dan memiliki strateginya sendiri-sendiri tapi tujuan

utamanya tetap sama dengan perusahaan induknya. Usaha utama Garuda adalah jasa

penerbangan, dan business unitnya pun sejalan dengan kegiatan utama perusahaan. Jadi bisa

dibilang Garuda menggunakan pola Aviation Business Model untuk mengembangkan

usahanya. Berikut ini adalah Bussiness Unit Level Strategy yang diterapkan oleh BU maupun

anak perusahaan Garuda.

Sebagai bagian dari proses penterjemahan Strategi Perusahaan dari bentuk intangible

assets menjadi tangible assets serta untuk menguraikan hubungan sebab akibat antara sasaran

strategik, maka dikembangkan Strategy Map yang terbagi atas perspektifLearning & Growth,

Process, Customer serta Financial.

Page 11: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

VI. Analisis Perusahaan

Analisis SWOT

FAKTOR EKSTERNAL UTAMA

Opportunity Bobot PeringkatSkor

Bobot

Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar

perusahaan penerbangan yang dilarang terbang di

kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya

kesempatan untuk mewujudkan pengembangan jaringan

penerbangan internasional jarak jauh.

0.08 3 0.24

Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan

udara yang memiliki pertumbuhan yang pesat.0.10 4 0.40

Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia

Pasifik.0.15 4 0.60

Pertumbuhan penumpang transportasi udara di

Indonesia tahun 2010 mencapai 22,39%0.10 4 0.40

Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global

maskapai penerbangan yang bernama

SkyTeamGlobal Airline Alliance

0.06 3 0.18

Threats

Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang

tidak dapat dikontrol yang menghambat ketepatan

waktu penerbangan (OnTimePerformance/OTP), seperti

landasan pacu/runway yang terbatas

0.05 4 0.20

Sumber utama pasokan bahan bakar  pesawat Garuda

Indonesia berasal dari Pertamina, sehingga harga bahan

bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat

tergantung dengan Pertamina

0.05 4 0.20

Adanya krisis global 0.07 4 0.28

Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke 0.04 2 0.08

Page 12: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

Indonesia

Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket

dan semakin banyaknya rute penerbangan baruyang

dibuka oleh maskapai penerbangan lain

0.10 3 0.03

Adanya bencana alam seperti letusangunung merapi,

wabah penyakit0.04 3 0.12

Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket

pesawatlebih tinggi dibandingkan dengan maskapai

penerbangan lainnya

0.10 3 0.30

TOTAL 1 3.30

Faktor Internal Utama

Strengths Bobot PeringkatSkor

Bobot

Masakapai penerbangan terbesar diIndonesia

Garuda saat ini mengoperasikan 89 pesawat yang terdiri

dari 3 pesawat jenis Boeing 747-400, 6 pesawat jenis

Airbus 330-300, 5 pesawat jenis Airbus 330-200 dan 33

pesawat jenis B737 Classic (seri 300, 400, 500) dan 42

pesawat B737-800 NG

Garuda Indonesia mempunyai 36 rute penerbangan

domestik dan 26 rute internasional hingga tahun 2010

Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan

sebagai fokus utama yang didasarkan keramahtamahan

dan keunikan Indonesia yang disebut dengan “Garuda

Indonesia Exeprience” yang didasarkan pada 5 senses

yaitu Sight, Sound, Smell, Taste, and Touch,

menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai ciri khas

tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan

lain

Adanya layanan “Imigration on Board” yang

Page 13: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

merupakan inovasi Garuda dan merupakan satu-satunya

di dunia, yaitu layanan pemberian visa diatas pesawat

Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam

menjalankan bisnis sehingga menempatkan Garuda

Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI

tercanggih di Indonesia

Garuda Indonesia telah memiliki brand yang kuat dan

telah diakaui di pasar domestik

Weakness

Adanya faktor teknis dan flight operations seperti

keterbatasan jumlah cockpit dan cabin crew sehingga

menyebabkan keterlambatan penerbangan

Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan

adanya peningkatan dalam jumlah kewajiban pada

akun-akun lancar seperti hutang usaha dan biaya yang

masih harus dibayar

Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi

dalam menjalankan bisnis apabila terjadi kesalahan

sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu

Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada

modal kerja pada masa yang akan datang

Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket

pesawat lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai

penerbangan lainnya

TOTAL

Page 14: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

STRENGTH WEAKNESS

OPPORTUNITIES 1. Perpindahan kantor ke gedung manajemen yang berkonsep eco buiding di area Garuda City di kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng yang meningkatkan produktivitas serta efisiensi dan efektivitas perusahaan karena seluruh kegiatan operasional perusahaan terintegrasi dalam satu kawasan yang terpadu

2. Dibukanya 4 rute domestik baru dan 7 rute internasional baru tahun 2009

3. Melakukan intensifikasi atas jaringan penerbangan yang ada. Jaringan penerbangan perusahaan saat ini menghubungkan 28 kota domestik dan 24 kota internasional, termasuk sembilan kota yang diterbangi oleh mitra codeshare perusahaan. Di tahun 2009, mitra codeshare

1. Modernisasi dan penambahan pesawat dalam jumlah yang cukup besar dengan penggunaan bahan bakar yang efisien yang dimulai bertahap sejak Juli 2009

2. Dibukanya kembalinya rute-rute penerbangan yang sempat ditutup baik di dalam maupun di luar negeri seperti Amsterdam pada Juni 2010.

3. Penambahan jumlah pilot, co pilot, dan awak kabin di tahun 2010

4. Tidak dibagikannya dividen terlebih dahulu selama 6 tahun dari tahun 2009

Internal Factors(IFAS)

External Factors (EFAS)

Page 15: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

berjumlah 10 maskapai penerbangan seperti Singapore Airlines, Silk Air, China Airlines, China Southern Airlines, Korean Air, Malaysian Airlines, Philippine Airlines, Vietnam Airlines, KLM dan Qatar Airways untuk melayani pasar Asia Tenggara maupun internasional

4. Dikembangkannya konsep “Human Capital Managenment System” yang memandang seluruh karyawan sebagai aset yang memiliki daya saing tinggi yang dilakukan mulai dari dilakukan dari mulai tahap perencanaan, pengembangan, pembuatan sistem dan prosedur, serta pengelolaan karir

5. Melakukan pemetaan karyawan sesuai dengan kompetensi dan minatnya guna memudahkan pengembangan karyawan. Selanjutnya karyawan terpilih ini dibekali dengan pelatihan dan pengembangan “Management Development Program” atau “Professional Development Program” sehingga mereka dapat terus

Page 16: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

berkembang dan memberikan kemampuan terbaiknya bagi organisasi

6. Sistem pembelajaran elektronis “learning content management system” dan pusat pembelajaran bagi karyawan Garuda

7. Mengintensifkan proses internalisasi budaya perusahaan “FLY-HI” di seluruh jajaran karyawan Garuda

8. Menerapkan sistem reward and punishment yang telah meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan

9. Membentuk komite nominasi dan remunerasi, penelaahan dan penyempurnaan GCG, menerapkan whistleblowing system serta memasukkan laporan pelaksanaan Corporate Governance pada website Perusahaan agar dapat diakses oleh publik

10. Melaksanakan program kemitraan usaha kecil melalui pembinaan usaha kecil dan menengah

Page 17: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

sejak tahun 1992

11. Pemberian bantuan kepada korban bencana alam, pendidikan dan/atau pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan sarana dan prasarana umum, sarana ibadah dan pelestarian alam

12. Perusahaan secara aktif melakukan penetrasi pasar ke berbagai perusahaan skala besar (segmen korporasi) serta bankbank dalam rangka menarik pelanggan yang loyal terhadap perusahaan

13. Meluncurkan Internet Booking Engine (IBE) tanggal 16 Januari 2009 dalam memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk melakukan reservasi dan pembelian tiket melalui internet

14. Melaksanakan program Laptop on Board yang merupakan teknik dimana laptop yang diletakkan di cockpit akan menggantikan hardcopy document untuk manual teknik

15. Melakukan

Page 18: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

transformasi sistem check in yang menawarkan pilihan layanan baru kepada pelanggan dengan menyediakan layanan mandiri berupa Kiosk/Self Service check in

16. Meluncurkan layanan Mobile Commerce (Booking and Payment) yang berbasis Service Oriented Architecture (SOA)

THREATS 1. Desain interior di dalam pesawat yang menggunakan warna dan motif tradisional Indonesia (sight)

2. Menyediakan perangkat Audio & Video on Demand (AVOD) untuk menikmati film, siaran TV, bermain video game, ataupun mendengarkan musik termasuk musik tradisional dan kontemporer Indonesia (sound)

3. Merekomendasikan sajian makanan dan minuman hasil pertanian Indonesia kepada penumpang seperti nasi tumpeng mini nusantara dan jus martebe yang terbuat dari campuran buah markisa dan terung belanda (taste)

4. Memperkenalkan aroma terapikhas Indonesia di kantor-

1. Lebih memberdayakan SBU citilink untuk penerbangan dengan harga yang rendah yang telah melayani 7 kota di Indonesia (Ampenan, Banjarmasin, Balikpapan, Batam, Jakarta, Kupang dan Makasar

2. Menyelesaikan restrukturisasi hutang dengan seluruh kreditur termasuk European Export Creditur Agency (ECA) tanpa jaminan dari pemerintah

3. Menetapkan harga tiket yang tepat yang sesuai dengan pertimbangan strategi, profitabilitas, kondisi persaingan dan permintaan serta fluktuasi harga bahan bakar

Page 19: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

kantor dan fasilitas airport lounge Garuda, sedangkan untuk di dalam kabin pesawat sedang dilakukan penelitian untuk menemukan aroma yang tepat (Smell)

5. Memberikan layanan tulus dan bersahabat kepada penumpang dari pada saat melakukan reservasi sampai tiba di bandara tujuan (touch)

6. Memberikan layanan “immigration on board” yang memungkinkan penumpang untuk mengurus dokumen keimigrasian di dalam pesawat

7. Mengadakan corporate safety committee meeting secara berkala, melakukan update terhadap safety policy, quality policy, security policy dan environment policy demikeselamatan dan keamanan penerbangan

8. Para awak pesawat Garuda sudah memulai aktivitas sejak jam 3 dini hari untuk menyiapkan penerbangan pertama dari bandara Soekarno-Hatta

Page 20: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

Analisis VRIO

Value chain

Istilah rantai nilai (value chain) menggambarkan cara untuk memandang suatu

perusahaan sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi

pelanggan. Analisis rantai nilai (value chain analysis—VCA) berupaya memahami bagaimana

suatu bisnis menciptakan nilai bagi pelanggan dengan memeriksa kontribusi dari aktivitas-

aktivitas yang berbeda dalam bisnis terhadap nilai tersebut (Pears and Robinson, 2009).

Tujuan dari analisis value-chain adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap value

chain di mana perusahaan dapat meningkatkan value untuk pelanggan atau untuk

menurunkan biaya. Penurunan biaya atau peningkatan nilai tambah dapat membuat

perusahaan lebih kompetitif

ServiceMerketing and sales

InfrastrukturFinance

HRDFlight Operation

Penerbangan internasional dan domestik

Jasa Kargo Udara

Penjualan Tiket(outlet tiket)

Pendapatan diluar usaha

Primary Activities

Penerbangan Internasional dan domestik

Jasa Kargo udara

Penjualan tiket (outlet tiket)

Pendapatan diluar usaha

Supp

ortin

g Ac

tiviti

es

Service

immigration on board

Check in online

e-tecketing

perangkat Audio & Video on

Page 21: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

Demand (AVODPriority

Marketing & sales

Network management

Pemasaran

Advertising

Brand awarness

Infrastruktur Armada pesawat - -

Terminal

Cabang(outlet)

Bus -

Waiting Lounge -

Finance Stuktur permodalan

- - -

Obligasi - -

HRD Produktivitas

Rekrutment

Training

Reward system

Jenjang karir

Penilaian kinerja

Budaya perusahaan

Flight Operation Perawatan pesawat

Page 22: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

Tabel Kerangka Analisis VRIO

Resources V R I OImplikasi

PersainganKinerja Secara

EkonomiStrength/ Weakness

Serv

ice

immigration on board

Yes No No Yes Comp parity Normal Strength

Check in online Yes No Yes - Comp Disadv Below Normal Weakness

e-tecketing Yes No Yes Sus Comp Adv Normal Strength

perangkat Audio & Video on Demand (AVOD

Yes Yes Yes Yes Sus Comp Adv Above Normal Strength

Mar

ketin

g

Network management

Yes No - Yes Comp Parity Normal Str & dist comp

Pemasaran Yes Yes No Yes Temp Comp Adv Normal Str & dist comp

AdvertisingYes No Yes Yes Comp Parity Normal Strength

Brand awarness Yes Yes Yes Yes Sus Comp Adv Above Normal Str & dist comp

Fina

nce Stuktur

permodalanYes Yes Yes Yes Sus Comp Adv Above Normal

Str & sus dist com

Obligasi Yes No - Yes Comp Parity Normal Strength

Infr

astr

uktu

r

Cabang Yes Yes Yes Yes Sus Comp Adv Normal Strength

Armada pesawat Yes Yes Yes Yes Sus Comp Adv Above Normal Strength

m-banking Yes - - - Comp Adv NormalStr & sus dist

comPemesanan online Yes No Yes - Comp Adv Above Normal Strength

HRD Produktivitas No - - - Comp Disadv Normal Strength

Rekrutment Yes Yes No Yes Temp Comp Adv Above Normal Str & sus dist com

Training Yes No Yes Comp Parity Normal Strength

Page 23: TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN STRATEGI (3) (1).docx

Top Related