Download - Tugas Kelompok 5 (G3) Pembahasan Jurnal
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMBAHASAN JURNAL “ARSITEKTUR CLOUD COMPUTING UNTUK LINGKUNGAN
PENDIDIKAN DI INDONESIA”
Oleh Kelompok 5:
Nama NIM Nilai
Ni Putu Asri Sumadewi 1315251014 75
I B Agung Aditya W 1315251118 75
Ida Ayu Komang Tiara Pratistha Sari 1315351068 75
I Wayan Korin Priana 1315351165 75
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
Denpasar
2014/2015
BAB I
LATAR BELAKANG
Di Indonesia sekarang ini kualitas pendidikan bisa dikatakan masih kurang dari harapan
pemerintah. Pendidikan di Indonesia masih terpusat di pulau Jawa dengan 64% marsyarakat
Indonesia menuntut ilmu di pulau Jawa dan sisanya tersebar di pulau lainnya. Kondisi ini
menggambarkan bahwa masih kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas di Indonesia
yang akan berdampak kepada pembangunan SDM. Atas dasar ini, pemerintah menerapkan
pendidikan dengan teknologi TIK, misalnya dengan beberapa proyek yang sudah dilakukan
pemerintah seperti Edukasi Net dan Rumah Belajar. Untuk mendukung pendidikan jarak jauh,
pemerintah juga telah merilis proyek INHERENT yaitu proyek pengembangan infrastruktur
jaringan yang menghubungkan berbagai pendidikan tinggi di Indonesia untuk mempromosikan
pembagian sumber daya budaya. Sebagai tambahan, pada awal 2010 pemerintah juga
memprakarsai integrasi mengenai publikasi penelitian dari berbagai universitas dalam proyek
GARUDA (Garba Rujukan Dijital). Namun proyek-proyek tersebut belum bisa dimanfaatkan
dengan optimal.
Pendidikan dengan berbasis pada TIK harusnya bisa menjadi alat yang dapat
menyediakan pendidikan yang merata, ekonomis dan berkualitas. Pendidikan berbasis TIK
dapat dikatakan sedang tren di Indonesia karena banyak instansi pendidikan di Indonesia telah
menerapkan pendidikan berbasis TIK dalam memudahkan proses pendidikan. Namun dalam
penerapannya sering kali pendidikan berbasis TIK ini mengalami banyak kendala misalnya
sering kali sistem pelayanan pendidikan seperti pelayan terhadap mahasiswa, pelayanan
keuangan dan proses pembelajaran yang menggunakan sistem computer masing-masing
sering kali kurang terintegrasi dengan baik sehingga sistem computer yang seharusnya
memudahkan tapi malah mempersulit. Selain itu juga kurang mendukungnya infrastruktur dalam
lembaga pendidikan saat ini juga menghambat penerapan pendidikan berbasis TIK dalam
lembaga pendidikan di Indonesia. Kendala infrastruktur ini sebenarnya terjadi karena mahalnya
biaya dalam membuat infrastruktur yang memadai untuk menerapkan pendidikan berbasis TIK.
Atas dasar inilah penulis ingin memberikan solusi terhadap kendala yang terjadi dalam
dunia pendidikan di Indonesia mengenai penerapan pendidikan berbasis TIK. Solusi yang
mungkin bisa diterapkan adalah dengan menerapkan cloud computing (komputerisasi awan).
Sekarang ini cloud computing telah diteliti agar menjadi teknologi yang dapat dimanfaatkan di
masa depan. Pemanfaat cloud computing ini dapat menggunakan sumber daya computer
melalui peningkatan tingkat penggunaan, menurunkan pemakaian energi dan juga
meningkatkan kehandalan. Adanya konsep cloud computing ini membuat penulis percaya
bahwa cloud computing akan menjadi solusi alternative penerapan pendidikan berbasis TIK di
Indonesia. Cloud Computing untuk pendidikan atau juga disebut Pendidikan Cloud
menyediakan teknologi informasi yang diperlukan, kesesuaian yang sangat baik, dan juga
menyediakan dasar untuk integrasi pangkat dan lingkungan teknologi untuk berbagai
penyebaran sumber daya pendidikan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. PENGERTIAN DAN MANFAAT CLOUD COMPUTING
Cloud computing (komputasi awan) merupakan penggabungan dari penggunaan
teknologi computer dengan pengembangan berbasis internet. Berikut ini merupakan diagram
yang menggambarkan cloud computing:
Pengguna dapat memanfaatkan internet tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya
atau dapat dikatakan memiliki kendali pada internet tersebut. Dari pengertian lainnya, cloud
computing merupakan suatu teknologi yang menyimpan informasi secara permanen dalam
internet dan akan menyimpannya sementara dalam computer pengguna (termasuk computer
tablet, notebook dan alat mengakses internet lainnya).
Cloud computing ini adalah suatu konsep yang mencakup SaaS, web serta teknologi
yang sedang trend dan dikenal banyak orang. Dari penjelasan mengenai cloud computing
tersebut, berikut merupakan manfaat dari penggunaan cloud computing, yaitu:
a. Skalabilitas adalah dengan Cloud computing dapat menyimpan data dengan kapasitas
penyimpanan data yang lebih besar tanpa harus membeli peralatan tambahan karena
dapat memanfaatkan kapasitas yang di sediakan oleh cloud computing itu sendiri.
b. Aksesibilitas, dapat mengakses data dengan mudah asalkan ada tersambung dengan
internet, sehingga akan sangat membantu pengguna.
c. Keamanan, data yang tersimpan dalam jaringan internet terjamin keamanan datanya.
d. Kreasi, layanan cloud computing bisa dimanfaatkan dalam mengembangkan kreasi-
kreasi yang dibut oleh pengguna tanpa harus repot-repot mengirimkannya kepada
perusahaan.
e. Kecemasan, misalnya gadget yang kita miliki mengalami kerusakan atau hilang, data
yang kita simpan masih bisa diakses karena tersimpan dalam layanan cloud computing
tersebut.
2.2. LAYANAN CLOUD COMPUTING
a. IaaS (Infrastructure as a Service)
Layanan ini merupakan suatu layanan dalam cloud computing yang menyediakan
infrastruktur IT seperti RAM, CPU, storage dan konfigurasi lainnya. Keuntungan yang bisa
didapatkan dari layanan IaaS ini adalah dapat menghemat biaya karena tidak perlu membeli
perangkat computer fisik dan juga konfigurasinya dapat diubah sesuai dengan kebuituhan
pengguna.contohnya, ketika storage hampir penuh maka storage itu dapat digunakan. Layanan
IaaS yang dapat digunakan misalnya seperti TelkomCloud, BizNetCloud dan AmazonEC2.
b. PaaS (Platform as a Service)
Layanan ini merupakan layanan yang menyediakan computer platform. Keuntungan dari
penggunaan layanan ini adalah pengguna dapat berfokus pada aplikasi yang dibuatnya tanpa
memikirkan pemeliharaan dari computing platform tersebut. Beberapa layanan yang
menyediakan Paas ini adalah seperti Windows Azure dan Amazon Web Service.
c. SaaS (Software as a Service)
Layanan ini merupakan layanan yang terdapat dalam komputasi awan yang dapat
memudahkan kita dalam penggunaan aplikasi yang telah ada. Penyedia layanan menyediakan
dan mengelola infrastruktur serta platform yang menjalankan aplikasi yang disediakan.
Contohnya miksalnya layanan yang kita sering manfaatkan untuk mengirim pesan atau data
yaitu gmail, outlook, yahoo dan aplikasi media social seperti facevook, twitter dan yang lainnya.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari layanan ini adalah pengguna dapat mengakses suatu
aplikasi dan menggunakannnya tanpa harus mengeluarkan biaya hanya harus tersambung
dengan koneksi internet.
d. CCaaS (Credit and Certified as a Service)
CCaaS adalah perpanjangan dari Business Process as a Service (BPaaS) dimana
layanan ini menyediakan seperangkat kebijakan dan regulasi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Misalnya, jika peserta didik ingin mendapatkan kredit
produktif di universitas, kemudian mereka harus mengikuti kebijakan dan peraturan dari
masing-masing lembaga yang menyediakan layanan ini. Jika semuanya terpenuhi, maka
peserta didik berhak mendapatkan kredit yang diakui secara nasional. Sementara itu, terkait
dengan sertifikasi, instruktur dan peserta didik juga dapat memperoleh sertifikat yang
disediakan oleh masing-masing lembaga sertifikasi yang tergabung dalam lingkungan cloud.
Sertifikat dapat diperoleh sesuai dengan kebijakan dan peraturan masing-masing lembaga dan
harus sesuai dengan kompetensi mereka.
2.3. METODE DAN IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING
a. Cara kerja atau metode cloud computing
Dengan cloud computing ini sebuah computer tidak harus menjalankan pekerjaan berat
dalam mengakses atau menggunakan suatu aplikasi yang kita butuhkan. Jaringan computer
yaitu internet menangani mereka sebagai gantinya sehingga tidak akan memberatkan computer
pengguna. Server inilah yang akan menjalankan aplikasi yang kita akses seperti email sampai
aplikasi data yang kompleks. Ketika seseorang mengakses sebuah situs atau web maka
banyak hal yang dapat terjadi. Misalnya pengguna dapat ditentukan dimana tempat si
pengguna itu berada atauu disebut dengan geolocation. Kemudian DNS (Domain Name
System) jasa kemudian akan mengarahkan pengguna agar situs dapat diakses dengan bahasa
loka si pengguna. Pengguna hanya perlu memanfaatkan layanan id sesi atau cookie yang
tersimpan dalam web browser. Apa yang terjadi pada browser ini disediakan oleh web server.
Web server inilah yang menjalankan software dan menyajikannya di web browser dengan
mengumpulkan intruksi dari pengguna seperti klik, download, mengetik, upload maupun yang
lainnya. Informasi yang diakses kemudian akan diambil dari database server dan kemudian
disajikan kepada pengguna. Data tersebut telah disinkronisasikan sehingga dapat diakses oleh
seluruh masyarakat di dunia dengan cepat dan juga mencegah hilangnya data.
b. Implementasi cloud computing
Dalam mengimplementasikan cloud computing ini ada tiga poin yang dibutuhkan, yaitu:
Computer front end, merupakan computer yang biasanya digunakan oleh penggunan
dalam mengakses internet.
Computer back end, merupakan computer dengan skala besar dengan kinerja yang
tinggi karena harus melayani permintaan data yang sangat besar.
Penghubung keduanya, dalam menghubungkan computer front end dengan computer
back end dapat digunakan jaringan LAN atau internet.
BAB III
METODE ANALISIS PENELITIAN
3.1. METODE ANALISIS PENELITIAN
Penelitian mengenai penerapan cloud computing dalam dunia pendidikan ini
menggunakan metode kualitatif karena suatu penelitian ini pada dasarnya menggunakan
pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini terbentuk dari suatu kerangka teori, gagasan para
ahli, maupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya yang kemudian dikembangkan
menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh
pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di laporan.
Menggunakan metode pengumpulan analisis populasi karena dalam jurnal ini merujuk
pada sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian (pengamatan).
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. ALUR PIKIRAN JOURNAL
a. Darimana penelitian ini bersumber
Penelitian ini bersumber dari suatu masalah yang ada seperti adanya faktor
penghambat perkembangan teknologi komunikasi pendidikan berbasis computer seperti
infrastutktur yang tidak memadai , layanan tidak terintegrasi dengan baik ,kurangnya
kompetensi dalam mengelola standarisasi strategi implementasi yang diperlukan dan keahlian
pengajar masih buruk,penyebaran siswa tidak seimbang serta masih banyak ketersediaan
program akademik di setiap perguruan tinggi masih terbatas. Maka dari itu peneliti ingin
memberi saran terhadap masalah yang terjadi.
b. Penelitian terdahulu yang digunakan peneliti
Dasar atau acuan yang berupa teori- teori atau temuan-temuan melalui hasil berbagai
penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai data
pendukung. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu dijadikan bagian tersendiri
adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam
penelitian ini. Dalam hal ini, fokus penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah terkait
dengan faktor penghambat perkembangan teknologi komunikasi pendidikan berbasis computer
, keahlian pengajar masih buruk,penyebaran siswa tidak seimbang , masih banyak ketersediaan
program akademik di setiap perguruan tinggi masih terbatas dan masalah teknologi informasi
salah satunya . Oleh karena itu, peneliti melakukan langkah kajian terhadap beberapa hasil
penelitian jurnal-jurnal
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan menyiratkan bahwa sebagian
besar menyatakan bahwa variabel teknologi informasi dapat mempengaruhi variabel-variabel
lain. Variabel teknologi informasi juga mempunyai beberapa sub-variabel atau berbagai
unsur/komponen. Secara khusus, peneliti melakukan inventarisasi terhadap sub-variabel atau
komponen-komponen yang terdapat dalam variabel teknologi informasi.
c. Pengembangan apa yang dilakukan oleh peneliti sekarang
Dalam makalah ini, peneliti memperkenalkan arsitektur teknologi cloud untuk lingkungan
pendidikan agar dapat mengakomodasi semua kepentingan dan kebutuhan di daerah ini.
Arsitektur ini dirancang berdasarkan Cloud taksonomi yang memberikan fleksibilitas,
penyesuaian, perpanjangan, penggunaan kembali yang sesuai dengan lingkungan pendidikan
yang dinamis.
Pendidikan Cloud mengoptimalkan sumber daya teknologi informasi dan menyediakan
kolaborasi untuk meningkatkan pelayanan pendidikan dengan menawarkan berbagai layanan
(misalnya, layanan perangkat lunak, pelayanan pangkat, layanan infrastruktur, dan lain-lain)
untuk mendukung lingkungan pendidikan. Pendidikan Cloud cenderung menjadi teknologi yang
ada di mana-mana yang mana pengguna mematahkan ikatan kendala waktu. Ini berarti mereka
dapat mengakses lingkungan pendidikan dimana pun, kapanpun, dan menggunakan perangkat
apapun.
Pendidikan cloud adalah solusi yang bagus untuk kedua lembaga pendidikan yang
hanya memiliki anggaran yang rendah untuk berpindah dari praktek tradisional ke paradigma
Pendidikan berbasis TIK dan juga untuk lembaga pendidikan yang tidak memiliki tata kelola TIK
dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjalankan Pendidikan berbasis TIK yang efektif.
Praktek ini menyediakan skala infrastruktur, sumber daya komputasi yang luas, penyimpanan
data dinamis, dan akses internet kecepatan tinggi yang digunakan untuk memaksimalkan
investasi pada proses pendidikan
4.2. VARIABLE-VARIABEL YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN
a. Cloud Services Management
Memberikan katalog permintaan layanan dan menyediakan juga layanan yang
ditawarkan. Untuk mendaftar pada layanan konsumen memakai katalog penawaran layanan
sementara katalog permintaan layanan digunakan oleh penyedia untuk mengelola pesanan dan
kemudian memberikan layanan bagi konsumen. mekanisme pengembangan pada layanan
tersedia dalam lapisan yang ditetapkan sebagai pedoman bagi programmer untuk
mengembangkan layanan pada cloud.
b. Cloud Quality Management
Pertama adalah monitoring kinerja. memastikan kinerja untuk semua layanan di
lingkungan cloud tidak terganggu oleh apa pun.
Kedua, kapasitas manajemen; proses yang memastikan infrastruktur TIK disediakan
pada waktu yang tepat dalam volume yang tepat pada harga yang tepat, dan memastikan
bahwa TIK digunakan dalam cara yang paling tepat.
c. Cloud Security Management
Merupakan mekanisme penting untuk meyakinkan pengguna dalam menggunakan
layanan mereka. Sistem dan jasa asuransi, data dan informasi yang dilindungi merupakan
kegiatan utama dalam lapisan ini.
d. Cloud User Management
Blok ini memiliki fungsi bertanggung jawab untuk otentikasi dan otorisasi proses dan
juga profil manajemen. Lingkungan ini mencakup semua yang terlibat merancang kepentingan,
antara lain:
Consummer
o Melalui dashboard, konsumen memungkinkan untuk masuk, mengoperasikan,
memelihara, dan memperbarui layanan mereka sendiri. Contohnya: Guru dan
siswa dapat memanfaatkan dan menggunakan layanan mereka dengan
memakai sistem e-learning. Seperti, pustakawan dapat menggunakan digital
library untuk mengelola koleksi mereka.
Regulator
Pemerintah bertindak sebagai regulator dalam pendidikan Cloud.. Dengan
menggunakan dashboard, regulator memungkinkan untuk memantau dan mengontrol
pelaksanaannya. Misalnya: jumlah lembaga pendidikan, jumlah instruktur dan peserta
didik untuk setiap lembaga pendidikan, kualitas bahan pembelajaran, dan informasi lain
yang tersedia di lingkungan cloud.
Provider
Bertanggung jawab untuk memasok keseluruhan yang terkait dengan
pelaksanaan Pendidikan Cloud. Dashboard, penyedia memungkinkan untuk
mengembangkan, mengoperasikan, memelihara, memperbaharui, atau menghapus
pelayanan yang mereka tawarkan kepada orang lain.
Partner
Lembaga pendidikan atau perusahaan bekerja sama dengan penyedia untuk
menawarkan layanan untuk konsumen. Kerjasama dapat mencakup penyediaan
infrastruktur, pengembangan aplikasi, pembuatan konten, dan lain-lain. Partner
memungkinkan untuk menjalankan layanan mereka menggunakan dashboard mereka,
misalnya: interaksi dengan penyedia dan pelanggan.
e. Cloud Business Administration Management
Mengelola proses akuntansi yang dimulai dari mengidentifikasi layanan digunakan oleh
konsumen, daftar layanan, mengatur catatan akuntansi, menentukan formula harga,
mendapatkan catatan biaya, dan kemudian proses pembayaran. Beberapa fungsi yang terlibat
dalam proses akuntansi termasuk: matering function, mediation function, accounting function,
dan sebagainya.
f. Cloud Resource Management
Penyatuan sumber daya. Ini berarti bahwa cloud akan tersedia dari berbagai sumber
daya. Oleh karena itu, blok ini diperlukan untuk mengelola semua sumber daya yang tersedia
pada Pendidikan Cloud, misalnya: Database, File, software, dan virtualisasi hardware.
4.3. HASIL TEMUAN PENELITIAN DAN KAITANNYA DENGAN PENELITIAN
SEBELUMNYA
Temuan yang ditemukan yaitu adanya Infrastruktur yang terdapat pada inti lingkungan
Cloud. Jadi tugas dari infrastruktur adalah pada Pendidikan Cloud dimana seperti fisik
infrastruktur, interface, dan fungtional mengawasi fasilitas pada pokok TIK.
Infrastruktur dibagi menjadi 3 yakni :
a. Interface Infrastructure
Berkaitan dengan fasilitas subsistem, sistem dengan sistem, orang dan sistem dll.
Sekarang didalam lingkungan pembelajaran semuanya dapat diakses dengan perangkat tablet,
PDA, PC dan smartphone.
b. Fungtional Infrastructure
Merupakan perangkat lunak dari infrastruktur fungsional yang berfungsi sebagai
pengaturan, pertukaran data, proses, DBMS, server aplikasi dan server database, koneksi
antara server web dan server aplikasi
c. Physical Infrastructure
Menggabungkan perangkat yang terdapat pada fasilitas fisik seperti penyimpanan data,
dan mesin komputasi, berikut contohnya, yakni : tempat untuk menyimpan data dan file,
peralatan jaringan dan juga server dan sistem operasi.
BAB V
KESIMPULAN
5.1. KETERBATASAN PENELITIAN
Setelah pembahasan yang kami lakukan terhadap jurnal “Arsitektur Cloud Computing
untuk Lingkungan Pendidikan di Indonesia” kami melihat beberapa keterbatasan dalam
penelitian dalam jurnal ini, yaitu:
a. Jurnal kurang menjelaskan pengertian cloud computing
Pada penelitian ini, sangat sedikit penjelasan yang menjelaskan tentang apa itu cloud
computing sehingga pembaca akan kurang mengetahui cloud computing tersebut dengan baik.
Tanpa penjelasan yang lebih lengkap mengenai Cloud Computing ini akan membuat pembaca
bingung ketika membaca isi dari jurnal yang ingin disampaikan oleh penulis. Untuk penelitian di
masa depan mengenai cloud computing ini mungkin sebelum membahas pengaruh cloud
computing ini perlu ditambahkan penjelasan mengenai cloud computing agar lebih dapat
dimengerti oleh pembaca jurnal.
b. Jurnal tidak menjelaskan manfaat penggunaan cloud computing
Keterbatasan kedua yang kami dapatkan dari jurnal ini adalah jurnal tidak menyajikan
apa dampak dari penerapan cloud computing dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dalam
jurnal, hanya menjelaskan sebatas konsep mengenai cloud computing yang diharapkan
menjadi solusi dalam penerapan pendidikan berbasis TIK di Indonesia. Hal yang belum dibahas
pada jurnal ini, merupakan peluang yang dapat diteliti mengenai cloud computing di masa
depan. Analisis yang dapat dilakukan misalnya dengan melakukan analisis SWOT mengenai
cloud computing agar dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari cloud
computing tersebut. Selain itu juga dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
perkembangan pendidikan berbasis TIK di Indonesia setelah diterapkannya cloud computing ini.
5.2. REKOMENDASI TEORI DAN REKOMENDASI PRAKTIS
Teori-teori yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian di masa depan adalah beberapa
teori mengenai aplikasi yang dapat digunakan dalam pemanfaatan cloud computing dalam
dunia pendidikan di Indonesia yaitu:
a. Collaboration Application.
Email bergerak dan PIM bagi pemakai layanan. 67 persen responden survei setuju
bahwa kolaborasi aplikasi seperti email, chatting, konferensi dan file sharing adalah layanan
yang paling sesuai untuk komputasi awan karena dapat mengurangi biaya jangka pendek.
Salah satu contoh dalam dunia pendidikan diantaranya menggunakan kalender Gmail untuk
proyek siswa, juga memanfaatkan akun IMAP email pada penyedia layanan gratis dan
komersial (gmail.com, dll), skype.com untuk konferensi suara gratis, dan SourceForge.net untuk
source code gratis dan pengarsipan proyek dokumentasi dan berbagi kode sumber.
b. Web Services.
Memindahkan server web, alat analisis dan manajemen ke awan juga dapat menjadi
prioritas, karena ini akan mengurangi biaya pemeliharaan dan ketergantungan pada model
berlangganan serta meningkatkan pengembangan aplikasi secara cepat. Kita dapat
memanfaatkan kedua model, sumber daya awan serta sumber daya lokal sendiri (Linux virtual
dan fisik lokal, Microsoft Windows dan Mac OS server), kita dapat mengijinkan siswa untuk
menggunakan sumber daya komputasi awan dari penyedia layanan besar seperti GoDaddy,
Amazon dan beberapa lokal kecil ISP penyedia untuk proyek-proyek siswa.
c. Awan Backup.
Beberapa institusi seperti Asigra (www.asigra.com) menyediakan layanan backup ke
awan sebagai bentuk antisipasi bencana. IDC mengatakan, 60 persen lembaga pendidikan
masih mempertimbangkan untuk pindah back-up di luar situs resmi mereka ke awan untuk
melindungi terhadap bencana alam, IT kecelakaan, terputusnya aliran listrik dan lain peristiwa
bencana tak terduga dikarenakan mereka masih ragu dengan tingkat keamanannya.
Aplikasi-aplikasi tersebut merupakan aplikasi dari pemanfaatan cloud computing dalam
dunia pendidikan. Teori tersebut dapat dimanfaatkan dalam melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai bagaimana perkembangan pendidikan berbasis TIK dengan pemanfaatan aplikasi
cloud computing dalam dunia pendidikan.
Daftar Pustaka
Baginda Anggun Nan Cenka, Zainal A. H., & Suhartanto, Heru. (2012), “The Architecture
of Cloud Computing for Educational Environment in Indonesia”, Yogjakarta, 15-16 Juni
2003
Prabowo, Agung. (2011). “PENERAPAN KOMPUTASI AWAN DALAM DUNIA
PENDIDIKAN – SEBUAH PENDEKATAN TEORITIS”
www.wikipedia.com