Download - Tugas individu
MAKALAH
KARYA TULIS ILMIAH
DISUSUN OLEH :
1. ARI SUBIYATMOKO 1584 202 089
KELAS : 1 A3
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat berkat rahmat dan karunia-
Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat terus beraktivitas dan berkarya apa yang
telah kita rencanakan dapat berhasil sesuai dengan rencana.
Rasa bahagia kami yang tak terhingga karena kami telah dapat menyelesaikan
tugas yang diberikan dosen untuk makalah kami yang berjudul “KARYA TULIS
ILMIAH ”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Tangerang, Desember 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………….……………………...… i
DAFTAR ISI ……….……………………………….….. ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ………………………………...………..… 1
2. Rumusan Masalah ………………………/………...………..… 2
BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian Karya Ilmiah ……....……………………..………........... 3
II. Ciri-ciri Karya Ilmiah …….. ……………………………….....… 3
III. Jenis-jenis Karya Ilmiah ………………………….……………….… 4
IV. Etika dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah…....………………............. 8
V. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah……....………….………….............10
VI. Sikap-sikap Ilmiah……....………………………………………..….............11
VII. Berbagai kendala dalam proses penelitian karya ilmiah…………...…......12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan ……………………….………………….…13
Saran ……………………….…………..…..……14
DAFTAR PUSTAKA ……………………………...……....…..… 15
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha
memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh
seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara
logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis
untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan
kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka
sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar
hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun,
tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya
adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga
dengan penelitian lanjutan.
Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan
sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi
(penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan
cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis
tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai
calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak
terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual
jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar
dan pintar menulis. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada
karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian
ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau
kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper)
dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan
penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh
studi pustaka dan studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111). Finoza dalam
Alamsyah (2008 : 98) mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya
atas 3 jenis, yaitu (1) karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau
ilmiah populer, dan (3) karangan non ilmiah. Yang tergolong ke dalam
karangan ilmiah - karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi,
tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah
artikel, editorial, opini, feuture, reportase; yang tergolong dalam karangan
non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel,
roman, dan naskah drama.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang
berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan
khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan
karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan
baku; sedangkan karangan semi ilmiah berada diantara keduanya.
Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90)
memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis
berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya
ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi
2. Rumusan Masalah
a. Apakah Pengertian dari Karya Ilmiah
b. Apa-apa saja Ciri-ciri dari Karya Ilmiah
c. Apa-apa saja jenis-jenis dari Karya Ilmiah
d. Bagaimana etika dank ode etik Karya Ilmiah
e. Bagaimana tehnik menyusun Karya Ilmiah
f. Bagaimana Sikap-sikap Ilmiah dalam penulisan Karya Ilmiah
g. Apa-apa saja kendala dalam proses penulisan penelitian Karya Ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah
Karya Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis
berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Karya
ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah. Menurut Brotowidjoyo karangan
ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis
menurut metodolog penulisan yang baik dan benar.
Karya tulis adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu
mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh
dosen kepada mahasiswanya. Tujuan pembuatan karya tulis adalah melatih
mahasiswa.
B. Ciri-ciri Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya,
yaitu :
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari
bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian
penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti
merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat
terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak
lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun
semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan
daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan
adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersPonal, dengan banyak
menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku
yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.
C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat
berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel,
laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya
kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan,
dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan
acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya. Adapun jenis Karya Ilmiah adalah,
1) MAKALAH
Menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti
karangan. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.
Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan atau
menyajikan suatu masalah, sebagai hasil penelitian data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam
suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas
perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara
tertulis oleh mahasiswa dan aturannya tidak seketad makalah para ahli
karena bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan dan kemudian dengan
tarikan teoritis; menggabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya.
2) KERTAS KERJA
Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius,
biasanya disajikan dalam lokakarya. Kertas kerja pada prinsipnya sama
dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam.
Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang
biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut, kertas
kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja
‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris,
ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
3) SKRIPSI
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasar pendapat orang lain dimana karya ilmiah yang ditulis
berdasarkan hasil penelitian lapangan, didukung data dan fakta empiris-
objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapangan atau
penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan dan dipertahankan di
depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat
Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana. Bobotnya 6 satuan kredit
semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing.
Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga
mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian
skripsi. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke
arah sumbangan material berupa penemuan baru.
4) TESIS
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian
studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh
tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis
mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya
secara analisis kristis. Karya tulis ilmiah ini sifatnya lebih mendalam daripada
skripsi. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih
hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi;
metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan
pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing,
mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan
instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai
mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah
tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya,
kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal
sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih
dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
5) DISERTASI
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar
Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah
mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri
dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi adalah karya
ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga
(S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh
gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan
merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang
ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan
pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang
berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah. Disertasi ditulis
berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil
yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah,
berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis.
Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis,
tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan
ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
6) ARTIKEL
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai
di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan
prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu,
persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas.
Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan
yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan,
mendidik, atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar,
majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang-
undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam
surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi
dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel
adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan
tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun
1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan
yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang
sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung
pendapatnya.
7) ESAI
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan
makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi,
pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya.
Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain
semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai
analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak
hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia
menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut.
Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
8) OPINI
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada
keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang
nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang;
apa yang dipikirkan seseorang; penilaian
9) FIKSI
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang
berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak
boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik,
klimaks, setting dan sebagainya adalah hal-hal penting yang memerlukan
perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang
asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan
kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’
yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan
kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi
tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk
menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya,
fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung
tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun
sering dimasukkan ke dalam golongan ini.
Menurut http://www.geocities.com/liacybercampus/pedomanskripsi,
karya ilmiah ada dua jenis, yaitu :
a. Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian
hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.
b. Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi,
pengetahuan,atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini
dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang
disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan.. Jika laporan ini
berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian,
pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis
karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan
ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang
sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan
dalam kesempatan tertentu.
D. Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan
karya ilmiah harus diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti
dan difahami dengan baik. Penulis harus memahami etika penulisan karya
ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma yang telah diterima dan
diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan,
perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data
ataupun informan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya
ilmiah, yaitu:
1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.
Misal: downlinknya –> downlink-nya.
2. Penggunaan kata “dimana”.
Misal:
…tehnik dimana digunakan (salah) ..tehnik yang digunakan (benar)
3. Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam
karya ilmiah.
Misal:
..dapat kita asumsikan…(salah) …dapat diasumsikan …(benar)
4. Menggunakan kalimat pasif. Misal: dapat diasumsikan.
5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.
6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber
acuannya.
7. Kekonsistenan dalam penulisan.
Misal:
…perkembangan selular… (kalimat ke 2) …seluler…(kalimat ke 10)
8. Tulislah kata dengan lengkap. Misal: & –> dan yg –> yang
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup
singkatannya saja.
Misal: MU (mobile unit)… (kalimat ke 3)
…perawatan perangkat MU tidaklah terlalu sulit. (kalimat ke 10)
10. Gunakan EYD
Misal: bilangan 10,000 km –> 10.000 km
…didapat… –> …diperoleh… …terdiri dari…–> …terdiri atas
11. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,)
yang sesuai.
12. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang
dikeluarkan oleh institusi)
misal:> ukuran margin> ukuran kertas> jenis huruf
E. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah
Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal
maupun materil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus
diikuti dalam penulisan; sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi
tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik apabila isi dan
cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.
Dalam tulisan singkat ini akan digambarkan beberapa hal yang penting
yang perlu diperhatikan oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah termasuk
laporan penelitian.
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan
dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan
etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk
menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan
gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk
menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan,
deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara
objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh
fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan
penelitian, makalah seminar atau simposium, artikel jurnal, yang pada
dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data,
simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut
dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian
atau pengkajian selanjutnya.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan
wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis
karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan
menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya
secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan
intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu
pengetahuan.
F. Sikap-Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang
harus ada. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi
sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-
banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-
tidaknya, dan sebagainya.
3. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau
mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain,
walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan
orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
4. Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa
adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang
lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas
sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal
dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada
ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau
pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori
atau dalil yang ada.
7. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin
membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang
ilmunya.
G. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Penelitian Karya Ilmiah
Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah. Rata-rata kesalahan
penulisan karya ilmiah yang menghambat penyelesaiannya adakan
dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu
menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan
alur berpikir sendiri.
Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian
ilmiah adalah sebagai berikut :
a. salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
b. salah dalam menyusun struktur pelaporan,
c. salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan
menjiplak (plagiat),
d. salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
e. penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,
f. tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan
berkesan seenaknya sendiri),
g. tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin
yang berubah-ubah).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada BAB II, maka dapat
disimpulkan bahwa, karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh
seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah
dilakukannya atau dengan . Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah
yang disajikan secara fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang
baik dan benar. Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang mesti
diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat berperan
dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat, misalnya, calon penulis karya
ilmiah paling tidak harus mengetahui etika dan kode etik dalam penulisan
karya ilmiah, tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar dan sikap-
sikap dalam menulis karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima
berbagai kendala dan masalah dalam proses penulisan karya ilmiah, karena
itu merupakan suatu pemebelajaran ketika akan membuat karya ilmiah yang
kedua ketiga dan selanjutnya. Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis
seperti, makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan
fiksi. Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk
menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan
gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk
menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian. Karya ilmiah dapat
berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah
bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis,
berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara
sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di
samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan
dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan
kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat
memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA
tata cara penulisan karya
ilmiah.http://demosainscreative.wordpress.com/2009/02/23/tata-cara-penulisan-
karya-ilmiah/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-jenis-
karya-ilmiah-sikap-ilmiah-dan-kesalahan-dalam-penulisan-ilmiah/ hakikat karya
ilmiah, ciri-ciri, jenis karya ilmiah, sikap ilmiah dan kesalahan dalam penulisan
ilmiah. maret 13
Hamdani, Mulya 2010 Belajar Mengajar.Bandung,Pustaka Setia.
rosmini,s.pd.,sihombing di. definisi karya ilmiah.http://sihombingruben.blo
gspot.com/2010/03/definisi-karya-ilmiah.html.rabu, 10 maret 2010