Transcript

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS HALU OLEOFAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIANJURUSAN TEKNIK GEOLOGITUGASGEOLOGI DASAR

OLEH :KELOMPOK 11. AZIZUL JABAR(R1 C1 15 021)2. RIA ANGGRAINI(R1 C1 15 079)3. FEBRIANTO JEREMY ALLAK(R1 C1 15 037)4. TIRTA DWI GUSTINA(R1 C1 15 093)5. RISMA T.(R1 C1 15 081)6. LD. RISKY ALAMSYAH(R1 C1 15 055)

KENDARI2015

1. Gambar dan jelaskan susunan dalam bumi!Jawab :

Bumi adalah planet ketiga yang berada dekat dengan matahari di dalam tata surya dan dinamis karena sampai sekarang belum ada planet lain yang memiliki kehidupan, dinamis, artinya selalu berubah-berubah sehingga perumukaan juga berubah-ubah bentuknya dengan jari-jari 6.370 km, berubah bentuk dengan bantuan tenaga eksogen dan endogen, Dalam struktur atau lapisan-lapisan bumi atau bagian-bagian bumi terbagi atas yakni kerak bumi, mantel bumi, inti bumi, ketiga lapisan-lapisan bumi ini atau bagian-bagian bumi memiliki karakteristik berbeda-beda serta fungsi dan tujuan yang berbeda-beda.1) Kerak Bumi (Crust)Kerak bumi atau Crust merupakan lapisan kulit bumi paling luar (permukaan bumi). Kerak bumi terdiri dari dua jenis, yaitu kerak benua dan kerak samudra. Lapisan kerak bumi tebalnya mencapai 70 km dan tersusun atas batuan-batuan basa dan masam. Namun, tebal lapisan ini berbeda antara di darat dan di dasar laut. Di darat tebal lapisan kerak bumi mencapai 20-70 km, sedangkan di dasar laut mencapai sekitar 10-12 km. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100C. Kerak bumi dominan tersusun oleh feldsfar dan mineral silikat lainnya. Kerak bumi bukan lapisan yang utuh, melainkan terpecah menjadi tujuh blok (lempeng) besar dan ratusan lempeng kecil. Lempeng-lempeng besar tersebut antara lain lempeg samudra pasifik (lempeng samdra), lempeng Hindia-Australia ( campuran), lempeng eurasia (lempeng benua), lempeng afrika (lempeng benua), lempeng amerika selatan (lempeng benua), Lempeng amerika utara ( lempeng benua), dan lempeng antartika (lempeng benua). Lempeng-lempeng yang seluruhnya tersusun dari kerak benua disebut lempeng benua. Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (46,6%), Silikon (27,7%), Aluminium (8,1%), Besi (5,0%), Kalsium (3,6%) Natrium (2,8%), Kalium (2,6%) dan Magnesium (2,1%). Unsurunsur tersebut membentuk satu senyawa yang disebut dengan batuan.a) Kerak BenuaKerak benua, tersusun oleh mineral yang kaya akan Si dan Al, oleh karenanya di sebut sial. Ketebalan kerak benua berkisar antara 30-80 km, rata-rata 35 km dengan berat jenis rata-rata sekitar 2,85 gm/cc. kerak benua biasanya disebut sebagai lapisan granitis karena batuan penyusunya terutama terdiri dari batuan yang berkomposisi granit.b) Kerak SamudraKerak samudra, tersusun oleh mineral yang kaya akan Si, Fe, Mg yang disebut sima. Ketebalan kerak samudra berkisar antara 5-15 km, dengan berat jenis rata-rata 3 gm/cc. Kerak samudra biasanya disebut lapisan basaltis karena batuan penyusunnya terutama berkomposisi basalt.2) Mantel Bumi (Mantle)Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat yang mengandung silikat dan magnesium. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000oC.Selubung bumi dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu selubung bumi bagian atas, selubung bumi bagian tengah, dan selubung bumi bagian bawah.3) Inti Bumi (Core)Inti bumi (core) yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500o C.

Berdasarkan penyusunnya, lapisan bumi terbagi atas litosfer, astenosfer, dan mesosfer. Litosfer adalah lapisan paling luar bumi (tebal kira-kira 100 km) dan terdiri dari kerak bumi dan bagian atas selubung. Litosfer memiliki kemampuan menahan beban permukaan yang luas misalkan gunungapi.Litosfer bersuhu dingin dan kaku.Di bawah litosfer pada kedalaman kira-kira 700 km terdapat astenosfer. Astenosfer hampir berada dalam titik leburnya dan karena itu bersifat seperti fluida.Astenosfer mengalir akibat tekanan yang terjadi sepanjang waktu.Lapisan berikutnya mesosfer. Mesosfer lebih kaku dibandingkan astenosfer namun lebih kental dibandingkan litosfer. Mesosfer terdiri dari sebagian besar selubung hingga inti bumi. Permukaan bumi ini terbagi atas kira-kira 20 pecahan besar yang disebut lempeng. Ketebalannya sekitar 70 km. Ketebalan lempeng kira-kira hampir sama dengan litosfer yang merupakan kulit terluar bumi yang padat. Litosfer terdiri dari kerak dan selubung atas.Lempengnya kaku dan lempeng-lempeng itu bergerak diatas astenosfer yang lebih cair. Arus konveksi memindahkan panas melalui zat cair atau gas, yang membuat lempeng-lempeng dapat bergerak, yang dapat menimbulkan getaran yang terjadi dipermukaan bumi.

2. Gambar dan jelaskan siklus hidrologi dan siklus batuan, dan siklus tektonik!Jawab :1) Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi adalah peredaran air secara umum dari laut ke atmosfer melaui penguapan, kemudian jatuh kepermukaan bumi sebagai hujan, mengalir diatas permukaan dan didalam tanah sebagai sungai yang menuju ke laut. Sinar matahari sangat berperan aktif dalam proses siklus hidrologi karena sinar matahari merupakan kunci proses hidrologi dapat berjalan secara terus menerus atau bersifat continue. Siklus hidrologi bergerak secara terus menerus dalam tiga cara yang berbeda diantaranya:a) Evaporasi / TranspirasiAir yang ada di laut, di darat, di sungai, di tanaman dan sebagainya kemudian akan menguap ke angkasa ( atmosfer ) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air ( awan ) itu akan menjadi bintik bintik air yang selanjutnya akan turun ( precipitation ) dalam bentuk hujan, salju, atau es

b) Infiltrasi / PerkolasiAir bergerak kedalam tanah melalui celah-celah dan pri-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.c) Air permukaanAir bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau makin landai dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai sungai bergabung satu sama lain membentuk satu sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.Secara umum siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu, Siklus pendek, Siklus sedang, Siklus panjang.a) Siklus pendekPenguapan terjadi dipermukaan laut, terjadi kandensasi, kemudian membentuk awan dan akhirnya terjadi hujan yang jatuh ke laut lagi.b) Siklus sedangPenguapan terjadi dipermukaan laut, terjadi kandensasi uap air terbawa angin, kemudian terbentuk awan diatas daratan, terjadi hujan didaratan, dan mengalir lagi ke laut melalui sungai dipermukaan.c) Siklus panjangPenguapan terjadi dipermukaan laut, terjadi kandensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan hingga ke pegunungan tinggi, kemudian jatuh sebagai salju, terbentuk gletser, mengalir ke sungai dan kembali lagi ke laut.

2) Siklus BatuanSiklus batuan adalah proses pembentukan batuan dimana suatu batuan melebur, meleleh, membeku, dan mengalami pelapukan, sedimentasi dan kemudian melebur dan menjadi batu kembali.

Pada gambar siklus diatas, Pada awalnya siklus batuan terbentuk oleh pergeseran lempengan yang ada di permukaan bumi. Lalu pergeseran ini menghasilkan magma yang dimana magma tersebut akan mendesak keluar permukaan bumi melalui Vulkanisme. Magma yang kluar ke permukaan bumi mengalami proses siklus pendinginan, terjadi kristalisasi membentuk batuan beku pada siklus ini. Ketika batu didorong jauh di bawah permukaan bumi, maka batuan dapat melebur menjadi magma.Siklus selanjutnya, batuan beku mengalami pelapukan, tererosi, terangkut dalam bentuk larutan ataupun tidak larut, diendapkan, sedimentasi membentuk batuan sedimen. Proses tersebut disebabkan oleh atmosfir dan hidrosfir. Selanjutnya di gerakkan atau dipindahkan (Transportasi) dari tempatnya terkumpul oleh gaya berat, air yang mengalir di atas dan di bawah permukaan, angin yang bertiup, gelombang di pantai, dan gletser di pegunungan yang tinggi. Ada pula yang langsung mengalami peubahan, bentuk menjadi metamorf, saat siklus berlangsung.Selanjutnya pada siklus ini, batuan sedimen dapat mengalami perubahan baik secara kontak, dynamo dan hidrotermik akan mengalami perubahan bentuk dan menjadi metamorf.Siklus berikutnya, batuan metamorf yang mencapai lapisan bumi yang suhunya tinggi mungkin berubah lagi menjadi magma lewat proses magmatisasi.Setelah mengalami siklus mula'i dari magma tadi, batuan akan berubah bentuk dan jenisnya menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf kemudian menjadi magma kembali jika terdorong ke dalam bumi dan meleleh.3) Siklus Tektonik (Lempeng Tektonik)Siklus Tektonik adalah proses peredaran magma dan atau Lempeng Tektonik. Siklus tektonik tidak dapat berlangsung bila tidak ada tektonik lempeng, begitu pula dengan siklus batuan. Siklus ini berkaitan dengan pergerakan dan interaksi antar lempeng-lempeng litosfer, dan proses di bagian dalam Bumi yang dalam yang mengendalikan pergerakan lempeng-lempeng litosfer.

Ketika magma yang datang dari mantle muncul di tempat pemekaran lantai samudera, maka ditempat itu akan terbentuk kerak samudera baru. Kerak samudera yang tua akan kembali ke dalam mantle di zona penunjaman. Dengan demikian, masa hidup kerak samudera lebih pendek daripada masa hidup kerak benua.Kontak antara magma dengan air laut di zona pemekaran samudera menunjukkan interaksi antara geosfer dan hidrosfer yang mempengaruhi komposisi air laut, sementara itu volkanisme menunjukkan kontak antara geosfer dan atmosfer yang mempengaruhi komposisi udara.

Pada gambar di atas Menggambarkan aliran proses dan pergerakan material. Fenomena volkanisme dapat terjadi berkaitan dengan mekanisme penunjaman. Ketika kerak samudera masuk kembali ke dalam mantel dan meleleh kembali, unsur-unsur volatil dari kerak samudera itu menyebabkan kerak benua di atasnya meleleh. Magma yang terbentuk muncul ke permukaan sebagai gunungapi. Dengan demikian terjadi penambahan material baru ke kerak benua. Di pihak lain, aktifitas gunungapi yang mengeluarkan debu dan gas dari dalam Bumi mempengaruhi komposisi udara. Kondisi ini menunjukkan interaksi antara geosfer dan atmosfer.Selain di zona penunjaman, magma dapat muncul di daerah pemekar lantai samudera. Di daerah pemekaran lantai samudera, interaksi antara kerak samudera dengan samudera di atasnya mempengaruhi komposisi air laut disekitarnya. Magma yang muncul di zona pemekaran dan membentuk kerak samudera baru membentuk batuan beku yang panas dan bereaksi dengan air laut. Unsur-unsur dari dalam batuan yang panas bereaksi dengan unsur-unsur yang ada di dalam air laut. Ini adalah salah satu cara mantle mempengaruhi komposisi air laut, dan juga cara yang penting bagaimana material dan proses dari siklus tektonik berinteraksi dengan siklus hidrologi.Keterkaitan antara siklus hidrologi, siklus batuan dan siklus tektonik ialah gambaran tentang bagaimana material bergerak dari satu reservoir ke reservoir yang lain dan proses-proses yang menggerakkannya. Selain itu, ketiga siklus tersebut juga memperlihatkan bagaimana peranan energi panas yang berasal dari bagian dalam Bumi dan dari Matahari berperanan dalam menggerakkan suatu proses dan memindahkan material dari satu reservoir ke reservoir yang lain.

3. Gambar dan jelaskan Bowen Reaction Series (BRS) dengan lengkap!Jawab :Seri Reaksi Bowen (BRS) adalah gambaran bagaimana magma merubah bentuk mineral sebagai akibat dari proses pendinginan dan merupakan suatu skema yang menunjukan urutan kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian.

1) Deret ContinuousDeret ini mewakili pembentukan feldspar plagioclase. Dimulai dengan feldspar yang kaya akan kalsium (Ca-feldspar, CaAlSiO) dan berlanjut reaksi dengan peningkatan bertahap dalam pembentukan natrium yang mengandung feldspar (CaNa-feldspar, CaNaAlSiO) sampai titik kesetimbangan tercapai pada suhu sekitar 9000C. Saat magma mendingin dan kalsium kehabisan ion, feldspar didominasi oleh pembentukan natrium feldspar (Na-Feldspar, NaAlSiO) hingga suhu sekitar 6000C feldspar dengan hamper 100% natrium terbentuk.2) Deret DiscontinuousPada deret ini mewakili formasi mineral ferro-magnesium silicate dimana satu mineral berubah menjadi mineral lainnya pada rentang temperatur tertentu dengan melakukan reaksi dengan sisa larutan magma. Diawali dengan pembentukan mineral Olivine yang merupakan satu-satunya mineral yang stabil pada atau di bawah 18000C. Ketika temperatur berkurang dan Pyroxene menjadi stabil (terbentuk). Sekitar 11000C, mineral yang mengandung kalsium (CaFeMgSiO) terbentuk dan pada kisaran suhu 9000C Amphibole terbentuk. Sampai pada suhu magma mendingin di 6000C Biotit mulai terbentuk. Bila proses pendinginan yang berlangsung terlalu cepat, mineral yang telah ada tidak dapat bereaksi seluruhnya dengan sisa magma yang menyebabkan mineral yang terbentuk memiliki rim (selubung). Rim tersusun atas mineral yang telah terbentuk sebelumnya, misal Olivin dengan rim Pyroxene.Deret ini berakhir dengan mengkristalnya Biotite dimana semua besi dan magnesium telah selesai dipergunakan dalam pembentukan mineral.

3) Apabila kedua jalur reaksi tersebut berakhir dan seluruh besi, magnesium, kalsium dan sodium habis, secara ideal yang tersisa hanya potassium, aluminium dan silica. Semua unsur sisa tersebut akan bergabung membentuk Othoclase Potassium Feldspar. Dan akan terbentuk mika muscovite apabila tekanan air cukup tinggi. Sisanya, larutan magma yang sebagian besar mengandung silica dan oksigen akan membentuk Quartz (kuarsa).Dalam kristalisasi mineral-mineral ini tidak termasuk dalam deret reaksi karena proses pembentukannya yang saling terpisah dan independent.4. Tuliskan skala mohs dengan lengkap!Jawab :Skala Mohs adalah skala yang digunakan untuk mengukur kekerasan suatu mineral dengan cara membandingkannya dengan mineral lain. Kekerasan mineral umumnya diartikan sebagai daya tahan mineral terhadap goresan (stretching). Skala Mohs ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Jerman, Friedrich Mohs pada tahun 1812. Pada waktu itu, sang geologis membagi kekerasan suatu mineral menjadi 10 tingkatan, dengan jalan mencari bahan terkeras yang dapat digores oleh bahan yang diukur, dan/atau bahan terlunak yang dapat menggores bahan yang diukur. Maka terciptalah skala Mohs yang kita gunakan sekarang. Skala kekerasan mineral Mohs didasarkan pada kemampuan satu sampel materi alami untuk menggores materi yang lain. Sampel materi yang digunakan Mohs adalah semua mineral.KekerasanMineralRumus KimiaKeterangan

12345678910TalkGypsumCalciteFlouriteApatiteOrthoclase (Feldspar)QuartzTopazCorundumDiamond Mg3Si4O10(OH)2CaSO2 2H2OCaCO3CaF2Ca5(PO4)3FK(AlSi3O8)SiO2Al2SiO4(FOH)2Al2O3CTergores kukuTergores kukuTergores pecahan botol/pisauTergores pecahan botol/pisauTergores pisauTergores pecahan botol/pisauTergores pisau Tergores pisau Tergores pisau Tergores pisau

Sebagai contoh, suatu mineral digores dengan calsite (H = 3) ternyata tidak tergores, tetapi dapat tergores dengan fluorite (H = 4), maka mineral tersebut mempunyai kekerasan antara 3 dan 4. Penentuan kekerasan relatif mineral dengan mempergunakan alat sederhana yang terdapat disekitar kita, seperti : Kuku jari manusiaH = 2,5 Kawat tembagaH = 3 Pecahan kacaH = 5,5 Pisau bajaH = 6 Kikir bajaH = 6,5 Lempeng Baja H = 7


Top Related