Download - Tugas FTM Diare Kel 1( Revisi)
Kelompok 1 Apoteker XVIIIKelas A
Ade Silviana Thamrin 120405518001Asep Gunawan 120405518012Dodi Natal Simamora 120405518020
Noverasia Marzalifah 120405518046Shinta Damayanti 120405518062Tri Malelawati 120405518073
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah.
Menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari .
Berdasarkan penyebabnya: Diare spesifik karena infeksi
Penyebabnya adalah bakteri, virus, atau protozoa patogen. Infeksi karena toksin E.Coli, clostridium difficile dapat menyebabkan iritasi, inflamasi dan merusak keutuhan mukosa GI
Diare non spesifik bukan karena infeksi
Berdasarkan mula dan lamanya: Diare akut
Berdurasi lebih kurang 3 hari.Infeksi merupakan penyebab utama baik oleh bakteri parasit maupun virus. Penderita diare akut sering mengeluh flatulen, malaise, nyeri lambung, diikuti berat badan menurun, anoreksia dan lemah
Diare kronikLamanya lebih dari 2 minggu
A. Terdapat 4 Mekanisme patofisiologi yang mengganggu keseimbangan air dan elektrolit yang mengakibatkan terjadinya diare yaitu: Perubahan transpor aktif yang berakibat
pada pengurangan absorpsi sodium (Na) dan peningkatan sekresi klorida.
Perubahan motilitas saluran pencernaan Peningkatan osmolaritas luminal saluran
pencernaan Penekanan tekanan hidrostatik jaringan.
B. Adanya gangguan absorpsiC. Adanya infeksi bakteriD. Penggunaan obat-obat yang dapat memacu diare
yaitu :1. Laksantif2. Antasid yang mengandung magnesium3. Antineoplastik4. Antibiotik5. Antihipertensi6. Obat-obat kolinergik7. Obat antiinflamasi non steroid8. prostaglandin
Intoleransi laktosa merupakan sindroma klinis yang ditandai oleh satu lebih manifestasi klinis seperti sakit perut, diare, mual, kembung, produksi gas diusus meningkat setelah konsumsi laktosa.
Jumlah laktosa yang menyebabkan gejala bervariasi dari individu ke individu tergantung pada jumlah laktosa yang dikonsumsi, derajat defisiensi laktosa, dan bentuk makanan yang dikonsumsi(Heyman, 2006)
Tujuan terapiMencegah pengeluaran air yang
berlebihan, elektrolit, asam basa, memberikan terapi simtomatik, menghilangkan penyebab diare dan mengatasi gangguan karena diare
Terapi Non Farmakologi1. Pengaturan makanan2. Ketika mual dan muntah diberikan diet
yang mudah dicerna3. Rehidrasi sebagai pengobatan utama
yaitu menggunakan oralit
Terapi FarmakologiObat-obat yang digunakan dalam pengobatan diare dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu:1. Antimotilitas2. Adsorben3. Antisekresi4. Antibiotik5. Enzim dan mikroflora ususObat tersebut tidak menyembuhkan tetapi
meringankan
Rehidrasi oral1. Garam rehidrasi oral
Suatu larutan dari campuran Nacl 3,5 g, KCL 1,5 g, Na-trisitrat 2,5 g dan glukosa 20 g dalam 1 liter air matang (oralit)Bahwa glukosa menstimulasi secara aktif transpor Na dan air melalui dinding usus.
2. ORS BerasTepung beras pengganti glukosa dalam campuran ORS. Dalam usus tepung beras yang terutama berisi pati dicernakan dan menghasilkan 2 kali lebih banyak glukosa dan juga mengurangi kuantitas tinja dan lamanya fase diare dengan rata-rata 20 % (OOP, 2002)
KOMPOSISI ORALIT LAMAWHO 1970
ORALIT BARUWH0 2004
Nacl (g) 3,5 2,6
NaHCO3 (g) 2,5 2,9
KCl (g) 1,5 1,5
Glukosa (g) 20 13,5
Na+ (mEq/L) 90 75
K+ (mEq/L) 30 20
HCO3 --- (mEq/L) 30 10
Cl --- (mEq/L) 80 65
Glukosa (mmol/L) 111 75
Osmolaritas (mmol/L)
331 245
Mengurangi volume tinja sampai 25 % Mengurangi mual-muntah sampai 30 % Mengurangi secara bermakna
pemberian cairan melalui intravena
1. Terapi KausalMemberantas bakteri penyebab diare seperti antibiotika, sulfonamid dan senyawa kuinolon
2. ObstipansiaUntuk terapi simtomatis yang dapat menghentikan diare dengan beberapa cara :
a. zat-zat penekan peristaltik sehingga lebih banyak waktu untuk resorpsi air dan elektrolit untuk mukosa usus yakni candu dan alkaloidanya, derivat peritidin (loperamida) dan anti kolinergika (atropin, ekstrak belladone)
b. AdstringensiaYang menciutkan selaput lendir usus misalnya asam samak (tanin dan tannalbumin), garam-garam bismut dan alumunium
c. AdsorbensiaMisalnya karbo adsorben yang pada permukaannya dapat menyerap adsorpsi zat-zat beracun yang dihasilkan oleh bakteri atau yang berasal dari makanan (udang, ikan). Termasuk disini juga mucilagines, zat-zat lendir yang menutupi selaput lendir usus dan luka-lukanya dengan suatu lapisan pelindung umpamanya kaolin, pektin dan garam-garam bismut serta aluminium
3. SpasmolitikaYakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang otot yang sering kali melibatkan nyeri perut pada diare antara lain papaverin
Merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan anak. Zinc yang ada dalam tubuh akan menurun dalam jumlah besar ketika anak mengalami diare. Untuk menggantikan zinc yang hilang selama diare, anak dapat diberikan zinc yang akan membantu penyembuhan diare serta menjaga agar anak tetap sehat. Sejak tahun 2004, WHO dan Unicef menandatangani kebijakan bersama dalam hal pengobatan diare yaitu pemberian oralit dan zinc selama 10-14 hari.
Manfaat zinc pada anak yang terkena diare :Pada saat diare anak akan kehilangan zinc
didalam tubuhnya. Pemberian zinc mampu menggantikan kandungan zinc alami tubuh yang hilang tersebut dan mempercepat penyembuhan diare. Zinc juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah resiko terulangnya diare selama 2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare.
Seorang mahasiswa berusia 24 tahun dalam 2 hari mengalami frekuensi BAB lebih dari 8 kali sehari dengan feses encer. Dokter mendiagnosa pasien mengalami diare akut. Dokter meresepkan :
R/ Biodiar no x S3dd2R/ renalyte fls V S.U.C
Biodiar digunakan untuk menyerap racun
Renalyte digunakan untuk mengganti cairan tubuh
1. Malabsorbsi : terganggunya absorpsi zat makanan di saluran cerna.
2. Adsorbensia : zat penyerap3. Rehidrasi : pemulihan kandungan cairan tubuh4. Dehidrasi : kehilangan cairan tubuh5. Simptomatik : gejala6. Motilitas : pergerakan7. Asidosis : menjadi bersifat asam8. Peristaltik : gerak usus9. Flatulent : mengembungnya perut karena gas10. Cymus : isi lambung cair disalurkan masuk ke duodenum11. Self-limiting : sembuh dengan sendirinya12. Anoreksia : Kehilangan selera makan13. Nausea : mual, muntah14. Probiotik : mikroorganisme yang bermanfaat bagi tuan rumah15. Disentri : diare cair berdarah
Heyman, MB. 2006. Laktose intolerance in infants, children, and adolescent. Ped. J. 118,3,1279
Tjay, T.H dan Kirana Rahardja. 2002. Obat-obat Penting, khasiat dan efek sampingnya edisi ke lima. PT. Elexmedia komputindo, Jakarta.
Priyanto. 2009. Farmakoterapi dan Terminologi Medis. Lembaga studi dan konsultasi farmakologi. Depok.