Download - Tugas Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan Anak
TUGAS DETEKSI DINI
GANGGUAN PERTUMBUHAN ANAK
1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UPN VETERAN JAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014
TUTORIAL D1
Rifa Roazah 1010211128
Rizqy Aulia C 1010211130
Randy Kusuma 1010211017
Restu Kahasrseno 1010211098
Rifqi Al-Ridjal 1010211026
Sheilla Ratnasari 1010211116
Kiki Sri Rejeki 1010211083
Firdha Aulia 1010211108
Inas Hanunisa 1010211071
Agustina Permata Sari 1010211146
Chandra Hidayat 0910211180
I. Pendahuluan
Deteksi tumbuh kembang anak adalah kegiatan/pemeriksaan untuk
menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita
dan anak prasekolah. Dengan ditemukan secara dini penyimpangan/masalah
tumbuh kembang anak, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan, tenaga
kesehatan juga mempunyai waktu dalam membuat rencana/tindakan intervensi
yang tepat terutama ketika harus melibatkan ibu/keluarga. Bila penyimpangan
terlambat diketahui, maka intervensi akan lebih sulit dan hal ini akan
berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh
tenaga kesehtan di tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa :
1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/
menemukan status gisi kurang/buruk dan mikro/makrosefali.
2. Deteksi dini penyimpangan perkembangan yaitu untuk mengetahui
gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya
lihat, gangguan daya dengar.
3. Deteksi dini penyimpangan mental emosional yaitu mengetahui
adanya masalah mental emosional, autisme, dan gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
2
Adapun jadwal kegiatan dan skrining/ deteksi dini adanya
penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah
oleh tenaga kesehatan adalah
UMUR ANAK
Jenis Deteksi Tumbuh Kembang Yang Harus Dilakukan
Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
Deteksi Dini Penyimpangan Mental
Emosional
BB/TB LK KPSP TDD TDL KMME CHAT* GPPH*
0 bulan v v
3 bulan v v v v
6 bulan v v v v
9 bulan v v v v
12bulan v v v v
15Bulan
v v
18Bulan
v v v v v
21Bulan
v v v
24Bulan
v v v v v
30Bulan
v v v v
36Bulan
v v v v v v v
42Bulan
v v v v v
48Bulan
v v v v v v
54Bulan
v v v v v
60Bulan
v v v v v v
3
66Bulan
v v v v v
72bulan v v v v v v
Keterangan :
BB/TB : Berat Badan terhadap Tinggi Badan
LK : Lingkar Kepala
KPSP : Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
TDD : Tes Daya Dengar
TDL : Tes Daya Lihat
KMME : Kuesioner Masalah Mental Emosional
CHAT : Checklist for Autism in Toddler
GPPH : Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
Tanda * : Deteksi dilakukan atas indikasi
Jadwal dan deteksi dini tumbuh kembang dapat berubah sewaktu-waktu yaitu
pada :
a. Kasus rujukan.
b. Ada kecurigaan anak mempunyai penyimpngan tumbuh.
c. Ada keluhan mempunyai masalah tumbuh kembang.
4
II.Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dilakukan di semua tingkat
pelayanan. Adapun pelaksana dan alat yang digunakan sebagai berikut :
Tingkat Pelayanan Pelaksana Alat yang Digunakan
Keluarga, masyarakat 1. Orangtua
2. Kader kesehatan
3. Petugas
PADU,BKB,TPA, dan
Guru TK
1. KMS
2. Timbangan dacin
Puskesmas 1. Dokter
2. Bidan
3. Perawat
4. Ahli Gizi
5. Petugas lainnya
1. Tabel BB/TB
2. Grafik LK
3. TImbangan
4. Alat ukur tinggi badan
5. Pita pengukur lingkar
kepala
5
II.1. Pengukuran Berat Badan Terhadap tinggi Badan (BB/TB)
1. Tujuan pengukuran BB/TB adalah untuk menentukan status gizi anak,
normal, kurus, kurus sekali, atau gemuk.
2. Jadwal pengukuran BB/TB disesuai dengan jadwal deteksi dini tumbuh
kembang balita. Pengukuran dan penilaian BB/TB dilakukan oleh
tenaga kesehatan terlatih.
3. Pengukuran Berat Badan :
a. Menggunakan timbangan bayi
1) Timbangan bayi digunakan untuk menimbang anak sampai
umur 2 tahun atau selama anak masih bisa berbaring/duduk
tenang.
2) Letakkan timbangan pada meja datar dan tidak mudah
bergoyang.
3) Lihat posisi jarum atau angka harus menunjukan angka 0
4) Bayi sebaiknya telanjang, tanpa topi, kaus kaki, sarung tangan.
5) Baringkan bayi dengan hati-hati di timbangan.
6) Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
7) Baca angka yang ditinjukan oleh jarum timbangan atau angka
timbangan.
8) Bila bayi terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum,
baca angka di tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan
ke kiri.
6
b. Menggunakan timbangan injak
1) Letakkan timbangan di lantai dasar sehingga tidak mudah
bergerak.
2) Lihat posisi jarum atau angka harus menunjukan angka 0
3) Anak sebaiknya tidak memakai baju sehari-hari yang tipis, tidak
memakai alas kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung, dan tidak
memegang sesuatu.
4) Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi.
5) Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
6) Baca angka yang ditunjukan oleh jarum timbangan atau angka
timbangan.
7) Bila anak teru menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum,
baca angka di tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan
ke kiri.
4. Pengukuran Panjang Badan (PB) atau Tinggi Badan (TB)
a. Cara mengukur dengan posisi berbaring:
1) Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang
2) Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar
3) Kepala bayi menempel pada pembatas angka 0
4) Petugas 1 : kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap
menempel pada pembatas angka 0 (pembatas kepala)
7
5) Petugas 2 : tangan kiri memegang lutut bayi agar lurus, tangan
kanan menekan batas kaki ke telapak kaki.
6) Petugas 2 membaca angka di tepi diluar pengukur.
b. Cara mengukur dengan posisi berdiri
1) Anak tidak memakai sandal atau sepatu.
2) Berdiri tegak menghadap kedepan.
3) Punggung, pantat, dan tumit menempel pada tiang pengukur.
4) Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun.
5) Baca angka pada batas tersebut.
5. Pengukuran Tabel BB/TB (Direktorat Gizi Masyarakat 2002)
a. Ukur tinggi/panjang dan timbang berat bada anak sesuai cara di
atas.
b. Lihat kolom Tinggi/panjang badan anak yang sesuai dengan hasil
pengukuran.
c. Pilih kolom Berat Badan untuk laki-laki (kiri) atau perempuan
(kanan) sesuai jenis kelamin anak, cari angka berat badan yang
terdekat dengan berat badan anak.
d. Dari angka berat badan tersebut, lihat bagian atas kolom untuk
mengetahui angka Standar Deviasi (SD).
8
II.2. Pengukuran Lingkar Kepala Anak
Tujuan pengukuran lingkar kepala anak adalah untuk mengetahui lingkaran kepala
anak dalam batas normal atau diluar batas normal, serta sebagai salah satu parameter
untuk menilai pertumbuhan otak. dengan penilaian ini, dapat dideteksi secara dini
apabila terjadi pertumbuhan otak yang mengecil yang abnormal (mikrosefali) yang
dapat mengakibatkan adanya retardasi mental atau pertumbuhan otak membesar yang
abnormal (Alimul, A. Aziz, Pengantar ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan).
Jadwal disesuaikan dengan umur anak. umur 0-11 bulan, pengukuran dilakukan
setiap tiga bulan. pada anak yang lebih besar, umur 12-72 bulan, pengukuran
dilakukan setiap enam bulan. pengukuran dan penilaian lingkaran kepala anak
dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.
alat dan bahan:
1. grafik lingkar kepala
2. kertas millimeter
3. spidol warna
4. meteran
cara mengukur lingkar kepala:
1. tentukan usia anak
9
2. ukur kepala bayi/ anak dengan melingkarkan meteran mengelilingi kepala
mulai dari bagian yang paling menonjol.
3. masukkan hasil pengukuran lingkar kepala berdasarkan usia ke dalam grafik
4. lakukan penilaian tentang status pertumbuhan kepala kemudian masukkan
hasil ke dalam table dengan ketentuan berikut:
a. jika <-2 anak mengalami keterlambatan pertumbuhan
b. jika >+2 anak mengalami proses pertumbuhan yang melebihi normal.
10
pengukuran ligkar lengan atas
penilaian ini digunakan untuk menilai jaringan lemak dan otot, namun
penilaian ini tidak banyak berpengaruh pada keadaan jaringan tubuh apabila
dibandingkan dengan berat badan. penilaian ini juga dapat dipakai untuk
menilai status gizi pada anak.
alat dan bahan:
1. buku rujukan Havard/ NCHS
2. kertas millimeter
3. spidol warna
4. meteran
prosedur
1. tentukan usia anak
2. ukur lingkar lengan atas dengan cara melingkarkan pita pengukur di
pertengahan lengan kiri
3. tulis hasil pengukuran ke dalam table lingkar lengan atas.
11
4. lakukan penilaian ke dalam kelompok persentil kemudian masukkan hasil
ke table berikut.
12
referensi:
Hidayat, A. Azis (2008) Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A. Azis (2008) Buku Saku Praktikum Keperawatan Anak. Jakarta:
EGC
Hidayat, A. Azis (2007) Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Buku Praktikum
Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC
13