Download - Tugas Besar hjhj

Transcript
Page 1: Tugas Besar hjhj

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. TUJUAN

Mengetahui askep tentang

1. VARIOLA

2. VARICELLA

3. DIAPERST/RUAM POPOK BAYI

BAB II

PEMBAHASAN

A. FARIOLA

1. DEFINISI

Variola adalah penyakit menular pada manusia yang disebabkan oleh virus

variola major atau variola minor.Penyakit ini dikenal dengan nama Latinnya, variola

atau variola vera, yang berasal dari kata Latin varius, yang berarti “berbintik”, atau

varus yang artinya “jerawat”. Variola muncul pada pembuluh darah kecil di kulit serta

di mulut dan kerongkongan. Di kulit, penyakit ini menyebabkan ruam, dan kemudian

luka berisi cairan. V. major menyebabkan penyakit yang lebih serius dengan tingkat

kematian 30–35%. V. minor menyebabkan penyakit yang lebih ringan (dikenal juga

dengan alastrim, cottonpox, milkpox, whitepox, dan Cuban itch) yang menyebabkan

kematian pada 1% penderitanya.Akibat jangka panjang infeksi V. major adalah bekas

luka, umumnya di wajah, yang terjadi pada 65–85% penderita

2. ANATOMI FISIOLOGI

organ kulit Epidermis (Kutilkula) Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit,

yang memiliki struktur tipis dengan ketebalan sekitar 0,07 mm terdiri atas beberapa

lapisan, antara lain seperti berikut :

a. Stratum korneum yang disebut juga lapisan zat tanduk. Letak lapisan ini berada paling

luar dan merupakan kulit mati. Jaringan epidermis ini disusun oleh 50 lapisan sel-sel

mati, dan akan mengalami pengelupasansecara perlahan-lahan, digantikan dengan sel

telur yang baru.

1.

Page 2: Tugas Besar hjhj

b. Stratum lusidum, yang berfungsi melakukan “pengecatan” terhadap kulit dan rambut.

Semakin banyak melanin yang dihasilkan dari sel-sel ini, maka warna kulit akan

menjadi semakin gelap. Coba Anda perhatikan kulit orang “suku Dani di Irian dengan

suku Dayak di Kalimantan pada Gambar 7.8. Jika dikaitkan dengan hal ini apa yang

terjadi pada kulit dari kedua suku tersebut? Selain memberikan warna pada kulit,

melanin ini juga berfungsi untuk melindungi sel-sel kulit dari sinar ultraviolet

matahari yang dapat membahayakan kulit. Walaupun sebenarnya dalam jumlah yang

tepat sinar ultraviolet ini bermanfaat untuk mengubah lemaktertentu di kulit menjadi

vitamin D, tetapi dalam jumlah yang berlebihan sangat berbahaya bagi kulit. Kadang-

kadang seseorang menghindari sinar matahari di siang hari yang terik, karena ingin

menghindari sinar ultraviolet ini. Hal ini disebabkan karena ternyata sinar ultraviolet

ini dapat membuat kulit semakin hitam. Berdasarkan riset, sinar ultraviolet dapat

merangsang pembentukan melanosit menjadi lebih banyak untuk tujuan perlindungan

terhadap kulit. Sedangkan jika kita lihat seseorang mempunyai kulit kuning langsat,

ini disebabkan orang tersebut memiliki pigmen karoten.

c. Stratum granulosum, yang menghasilkan pigmen warna kulit, yang disebut melamin.

Lapisan ini terdiri atas sel-sel hidup dan terletak pada bagian paling bawah dari

jaringan epidermis. Stratum germinativum, sering dikatakan sebagai sel hidup karena

lapisan ini merupakan lapisan yang aktif membelah. Sel-selnya membelah ke arah

luar untuk membentuk sel-sel kulit teluar. Sel-sel yang baru terbentuk akan

mendorong sel-sel yang ada di atasnya selanjutnya sel ini juga akan didorong dari

bawah oleh sel yang lebih baru lagi. Pada saat yang sama sel-sel lapisan paling luar

mengelupas dan gugur.

Jaringan dermis memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis, yang terdiri

atas banyak lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu sekitar 2,5 mm. Dermis

dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya lentur, yang terdiri atas kolagen,

yaitu suatu jenis protein yang membentuk sekitar 30% dari protein tubuh. Kolagen akan

berangsur-angsur berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Itulah sebabnya seorang yang

sudah tua tekstur kulitnya kasar dan keriput. Lapisan dermis terletak di bawah

lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri atas bagian-bagian berikut. Folikel rambut dan

struktur sekitarnya

a)Akar Rambut

Di sekitar akar rambut terdapat otot polos penegak rambut (Musculus arektor pili), dan ujung

saraf indera perasa nyeri. Udara dingin akan membuat otot-otot ini berkontraksi dan

2.

Page 3: Tugas Besar hjhj

mengakibatkan rambut akan berdiri. Adanya saraf-saraf perasa mengakibatkan rasa nyeri

apabila rambut dicabut.

b)Pembuluh Darah

Pembuluh darah banyak terdapat di sekitar akar rambut. Melalui pembuluh darah ini akar-

akar rambut mendapatkan makanan, sehingga rambut dapat tumbuh.

c)Kelenjar Minyak (glandula sebasea) Kelenjar minyak terdapat di sekitar akar

rambut. Adanya kelenjar minyak ini dapat menjaga agar rambut tidak kering.

d)Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)

Kelenjar keringat dapat menghasilkan keringat. Kelenjar keringat berbentuk botol dan

bermuara di dalam folikel rambut. Bagian tubuh yang banyak terdapat kelenjar keringat

adalah bagian kepala, muka, sekitar hidung, dan lain-lain. Kelenjar keringat tidak terdapat

dalam kulit tapak tangan dan telapak kaki.

e)Serabut Saraf

Pada lapisan dermis terdapat puting peraba yang merupakan ujung akhir saraf sensoris.

Ujung-ujung saraf tersebut merupakan indera perasa panas, dingin, nyeri, dan sebagainya.

Jaringan dermis juga dapat menghasilkan zat feromon, yaitu suatu zat yang memiliki bau

khas pada seorang wanita maupun laki-laki. Feromon ini dapat memikat lawan jenisDermis

(Kulit Jangat)

3. ETIOLOGI

Virus poxvirus dikenal 2 tipe virus yang hamper identik tetapi menyebabkan 2

tipe variola ,variola mayor dan variola minor.

4. GEJALA KLINIS

1. Panas

2. Pusing

3. Tidak ada nafsu makan

4. Nyeri diotot dan tulang

5. Ruam dikulit

6. Berwarna kemerahan

7.Bentol-bentol

Terdapat cairan , nanah, dan darah

5. E. PATOFISIOLOGI VIRUS

Transmisi secara aerogen

Di pakaian penderita               di saluran nafas bagian atas

Kedalam tubuh

3.

Page 4: Tugas Besar hjhj

Virus multifikasi

Sistem retikuloendoteal

Darah              melepaskan diri

Kapiler drmis menuju sel epidermis

Badan inklusi intra sitoplasma

Inti sel ke

DIAGNOSA KEPERAWATAN VARIOLA

1. gangguan integritas kulit b/d Trauma

2. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d kerusakan kulit/jaringan

3.  Potensial penularan infeksi b/d kerusakan perlindungan kulit

4. Kurang pengetahuan b/d salah interpretasi informasi

6. F.PENATALAKSANAAN

1. Anak usia 12-18 bulan yang belum terkena cacar air harus mendapatkan satu dosis

vaksinasi.

2. Anak usia 19 bulan hingga 13 tahun yang belum terinfeksi cacar air harus

mendapatkan satu dosis vaksinasi.

3. Orang dewasa yang belum mengalami cacar air dan bekerja atau tinggal di lingkungan

yang rentan penularan cacar air, seperti di sekolah, panti penitipan anak, rumah sakit,

asrama, penjara, atau barak militer.

4. Wanita usia produktif yang belum pernah terkena cacar air dan tidak sedang hamil.

5. Orang dewasa dan remaja yang belum terkena cacar air dan tinggal dengan anak-anak.

6. Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum mengalami cacar air.

ASUHAN KEPERAWATAN

a) PENGKAJIAN

1. Biodata

2.Riwyat kesehatan

3.Pola fungsi kesehatan

4.Pola persepsi terhadap kesehatan

5.Pola aktivitas latihan

6.Pola istirahat tidur

7.Pola nutrisi metabolik

8.Pola elimnesi

9.Pola kognitif perceptual

4.

Page 5: Tugas Besar hjhj

10.Pola peran hubungan

11.Pola nilai dan kepercayaan

12.Pola konep diri

13.Pola seksual reproduksi

b) DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. gangguan integritas kulit b/d Trauma

2. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d kerusakan kulit/jaringan

3.  Potensial penularan infeksi b/d kerusakan perlindungan kulit

4. Kurang pengetahuan b/d salah interpretasi informasi

c) C INTERVENSI KEPERAWATAN

DX1

1. gangguan integritas kulit b/d Trauma

tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam diharapkan masalah bisa teratasi

Kh :

Mencapai penyembuhan tepat waktu

Menunjukan regenerasi jaringan

Intervensi :

Kaji ukuran warna kedalaman luka

R/memberikan informasi dasar

Siapkan dan bantu prosedur balutan

R/dibunakan untuk penutupN

Tinggikan area graft bila mungkin/tepat

R/menurunkan pembekakan

Berikan perawatan luka

R/nenyiapkan jaringan  baru karena infeksi

1. Gan gguan rasa nyaman : nyeri b/d kerusakan kulit/jaringan

tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam diharapkan masalah bisa teratasi

KH :

Nyeri berkurang dan terkontrol

Ekspresi wajah rileks

Intervensi :

Berikan tempat tidur yang nyaman

5.

Page 6: Tugas Besar hjhj

R/membantu menurunkan nyeri

Tutup luka sesegera mungkin

R/Perubahan suhu dapat menyebabkan nyeri hebat

Berikan analgesik

R/untuk menurunkan nyeri

Kaji keluhan nyeri

R/mengetahui seberapa darajat nyeri yang dirasakan

1. Kurang pengetahuan b/d salah interpretasi informasi

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam diharapkan masalah bisa teratasi

KH :

Menatakan pemahaman kondisi prognosis dan pengobatan

Melakukan dengan benar tindakan tertentu

Intervensi :

Kaji ulang prognosis dan harapan yang akan datang

R/Memberikan dasar pengetahuan dan informasi

Diskusikan harapan pasien untuk kembali kerumah

R/Pasien sering kali sulit memutuskan untuk pulsng

Diskusiksn perawatan kulit

R/luka pada kulit dapat sembuh

Jelaskan proses terbentuknya jaringan

R/menungkatkan pertumbuhan kulit kembali yang optimal

d) IMPLEMENTASI

Untuk meringankan gangguan tersebut, orangtua bisa melakukan kiat-kiat berikut:

- Beri kompres dingin yang telah dibubuhi obat antigatal setiap 3-4 jam pada beberapa

hari pertama. Mandi air hangat yang telah diberi obat antigatal setiap hari juga

diperbolehkan. Mandi tidak membuat cacar menyebar.

- Keringkan tubuh dengan cara menekan-nekannya dengan handuk, bukan

menggosoknya.

- Beri lotion atau bedak antigatal pada area yang gatal, tetapi tidak untuk muka,

terutama di dekat mata.

- Ganti baju setiap hari.

6.

Page 7: Tugas Besar hjhj

- Cacar yang tumbuh di mulut membuat penderita sulit makan. Pilih makanan yang

dingin, lembut, atau sudah diblender. Hindari makanan asam seperti jus jeruk atau

asin karena bisa membuat luka di mulut makin perih.

- Tanyakan kepala dokter tentang krim pereda nyeri untuk dioleskan pada luka di

daerah genital jika cacar juga muncul di area intim tersebut.

- Hindari pemberian aspirin karena berkaitan dengan sindroma Reye, yang bisa

mengarah pada gangguan lever.

- Potong kukunya agar tidak menggaruk ruam di kulit untuk menghindari timbulnya

infeksi. Mungkin perlu memakai kaus tangan.

- Pisahkan dari orang sehat agar mereka tidak tertular.

e) EVALUASI

Masalah gangguan integritas kulit b/d Trauma dikatakan teratasi apabila integritas kulit

tersebut telah Mencapai penyembuhan tepat waktu dan mampu menunjukan regenerasi

jaringan.

B. VARICELLA

1. Definisi

Varicella adalahinfeksiakut primer oleh virus Varicella Zooster yang

menyerangkulitdanmukosa.Klinik terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf,

terutama berlokasi dibagian sentral (Ilmu penyakit kulit dan kelamin fakultas kedokteran

VI).

Varicella adalah penyakit akut menular yang ditandai oleh vesikel dikulit dan

selaput lendir yang disebabkan oleh virus Varicella (Ngasyiyah, 2000).

Varicella adalah penyakit infeksi akut dan cepat menular, yang disertai

gejala konstitusi dengan kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi bagian sentral

tubuh (Mawarti Harap, 2000).

2. Etiologi

Penyakit ini disebabkan oleh virus Varicella Zooster. Penamaan virus ini memberi

pengertian batuk infeksi primer virus ini menyebabkan penyakit Varicella, sedangkan

reaktivitasnya menyebabkan Heripes Zooster.

3. Patofisiologi

7.

Page 8: Tugas Besar hjhj

4. Manifestasi Klinis

Masa inkubasi penyakit ini 8 – 12 hari gejalanya :

1.      Demam yang tidak terlalu tinggi

2.      Cepat merasa lelah

3.      Lelah dan lesu

4.      Tidak mau makan, pusing

5.      Kadang-kadang sakit perut, sakit punggung, anoreksia

6.      Dan timbulnya erupsi kulit.

5. Komplikasi

1. Bekas luka yang menetap

2. Acate Cerebral Ataxia

3. Bayi dibawah usia 28 hari

4. Orang dengankekebalantubuhrendah.

6. Penatalaksanaan

Pengobatanbersifatsimtomatikdenganantiperitikdan analgesic

untukmenghilangkan rasa gataldapatdiberikan sedative.Secaralokaldapatdiberikanbedak

yang ditambahdenganzat anti gatal( anti pruritus) seperti menthol,

kamfordauntukmencegahpecahnyavesikelsecaradinisertamenghilangkan rasa gatal.

Jikatimbulinfeksisekunderdapat pula diberikanobat-obatananti

virussepertiasiktovirdengandosis 5 x 400mg sehariselama 7 haridenganhasil yang

cukupbaik.

ASUHAN KEPERAWATAN

a. Pengkajian

1. Identitaspasien

2. Riwayatkesehatandulu

3. Riwayat alergi kulit, reaksi alergi makanan, obat serta zat kimia, dan riwayat kanker

kulit.

8.

Page 9: Tugas Besar hjhj

4. Kaji kulit melibatkan seluruh area kulit termasuk membran mukosa, kulit kepala dan

kuku.

5. Kaji vital sign

6. Kaji nyeri

7. Kaji nutrisi

8. Kaji riwayat imunisasi

9. Riwayat kesehatan sekarang

b) Diagnosa

1. Gangguanintegritaskulitberdasarkandengan trauma

2. Nyeriberdasarkankerusakankulit / jaringan

3. Retensialpenularaninfeksiberdasarkandengankerusakanperlindungankulit

4. Hipertensiberdasarkandenganpenyakit

c) Intervensi

DX 1 :

Intervensi

1. Menunjukkan perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cidera berulang

2. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan

alami

a. Rasional

Anjurkan mandi secara teratur

Hindari menggaruk lesi

Anjurkan pasien dengan menggunakan pakaian longgar

Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering

Monitor kulit adanya kemerahan

Oleskan lotion / minyak baby oil pada daerah yang tertekan.

DX 2 :

Intervensi

1. Pasien mampu mengontrol nyeri

2. Mampu mengenali nyeri (skala, infeksi, frekuensi dan tanda nyeri).

3. Tanda vital dalam rentang normal

a. Rasional

9.

Page 10: Tugas Besar hjhj

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,

frekuensi kualitas dan faktor presipitasi.

Observasi reaksi nonverbal dan ketidaknyamanan

Ajarkan tekhnik non farmakologi untuk mengurangi nyeri

Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

Pilihrutepemberiansecaraintravenaatau intramuscular untukpengobatannyeri

DX 3 :

Intervensi

1. Kliendapatmengetahuitentangfaktorresikoinfeksidandapatmelakukantindakanpencega

han yang tepatuntukmencegahinfeksi

2. Jumlahleukositdalambatas normal

a. Rasional

Kaji tanda dan gejala infeksi

Anjurkan klien tanda-tanda infeksi

Tingkatkan intake nutrisi

Pertahankan tekhnik asepsis

Kaji kondisi luka kulit

DX 4 :

Intervensi

1. Suhutubuhdalamrentang normal

2. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak pusing serta pasien merasa nyaman

3. Nadidan RR dalamrentang normal

Rasional

Monitor suhu sesering mungkin

Monitor warna dan suhu kulit

Monitor tekanan darah, nadi dan RR

Berikan anti penetik

Berikan intravena

Kompres pasien pada lipat paha dan aksila

Monitor intake dan output.

d) Evaluasi

Masalah gangguan intebritas kulit dikatakan teratasi apabila :

10.

Page 11: Tugas Besar hjhj

1.      Fungsikulitdanmembranmukosabaikdenganparut minimal

2.      Krustaberkurang

3.      Suhu kulit, kelembapan dan warna kulit serta membran mukosa normal alami, tidak

terjadi kelainan neurogik.

4.      Tidak terjadi kelainan respiratorik.

C. DIAPERST/RUAM POPOK BAYI

1. DEFINISI

Ruam popok adalah iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat. Ini bisa terjadi

jika ia popok basahnya telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap

keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema

Ruam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai

dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang

memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam

beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream khusus

ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu.

Ruam popok (diaper rash) adalah gangguan yang lazim ditemukan pada bayi.

Gangguan ini banyak mengenai bayi berumur kurang dari 15 bulan, terutama pada

kisaran usia 8 – 10 bulan

2. ANATOMI FISIOLOGI

organ kulit

1)Epidermis (Kutilkula) Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit, yang memiliki

struktur tipis dengan ketebalan sekitar 0,07 mm terdiri atas beberapa lapisan, antara lain

seperti berikut :

a) Stratum korneum yang disebut juga lapisan zat tanduk.

Letak lapisan ini berada paling luar dan merupakan kulit mati. Jaringan epidermis ini disusun

oleh 50 lapisan sel-sel mati, dan akan mengalami pengelupasansecara perlahan-lahan,

digantikan dengan sel telur yang baru.

b) Stratum lusidum, yang berfungsi melakukan “pengecatan” terhadap kulit dan rambut.

Semakin banyak melanin yang dihasilkan dari sel-sel ini, maka warna kulit akan menjadi

11.

Page 12: Tugas Besar hjhj

semakin gelap. Coba Anda perhatikan kulit orang “suku Dani di Irian dengan suku Dayak di

Kalimantan pada Gambar 7.8!

Jika dikaitkan dengan hal ini apa yang terjadi pada kulit dari kedua suku tersebut? Selain

memberikan warna pada kulit, melanin ini juga berfungsi untuk melindungi sel-sel kulit dari

sinar ultraviolet matahari yang dapat membahayakan kulit. Walaupun sebenarnya dalam

jumlah yang tepat sinar ultraviolet ini bermanfaat untuk mengubah lemaktertentu di kulit

menjadi vitamin D, tetapi dalam jumlah yang berlebihan sangat berbahaya bagi kulit.

Kadang-kadang seseorang menghindari sinar matahari di siang hari yang terik, karena ingin

menghindari sinar ultraviolet ini. Hal ini disebabkan karena ternyata sinar ultraviolet ini dapat

membuat kulit semakin hitam. Berdasarkan riset, sinar ultraviolet

dapat merangsang pembentukan melanosit menjadi lebih banyak untuk tujuan perlindungan

terhadap kulit. Sedangkan jika kita lihat seseorang mempunyai kulit kuning langsat, ini

disebabkan orang tersebut memiliki pigmen karoten. c) Stratum granulosum, yang

menghasilkan pigmen warna kulit, yang disebut melamin. Lapisan ini terdiri atas sel-sel

hidup dan terletak pada bagian paling bawah dari jaringan epidermis. d) Stratum

germinativum, sering dikatakan sebagai sel hidup karena lapisan ini merupakan lapisan yang

aktif membelah. Sel-selnya membelah ke arah luar untuk membentuk sel-sel kulit teluar. Sel-

sel yang baru terbentuk akan mendorong sel-sel yang ada di atasnya selanjutnya sel ini juga

akan didorong dari bawah oleh sel yang lebih baru lagi. Pada

saat yang sama sel-sel lapisan paling luar mengelupas dan gugur.

2)

Jaringan dermis memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis, yang terdiri atas

banyak lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu sekitar 2,5 mm. Dermis

dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya lentur, yang terdiri atas kolagen,

yaitu suatu jenis protein yang membentuk sekitar 30% dari protein tubuh. Kolagen akan

berangsur-angsur berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Itulah sebabnya seorang yang

sudah tua tekstur kulitnya kasar dan keriput. Lapisan dermis terletak di bawah

lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri atas bagian-bagian berikut. Folikel rambut dan

struktur sekitarnya

a)Akar Rambut

Di sekitar akar rambut terdapat otot polos penegak rambut (Musculus arektor pili), dan ujung

saraf indera perasa nyeri. Udara dingin akan membuat otot-otot ini berkontraksi dan

mengakibatkan rambut akan berdiri. Adanya saraf-saraf perasa mengakibatkan rasa nyeri

apabila rambut dicabut.

12.

Page 13: Tugas Besar hjhj

b)Pembuluh Darah

Pembuluh darah banyak terdapat di sekitar akar rambut. Melalui pembuluh darah ini akar-

akar rambut mendapatkan makanan, sehingga rambut dapat tumbuh.

c)Kelenjar Minyak (glandula sebasea) Kelenjar minyak terdapat di sekitar akar rambut.

Adanya kelenjar minyak ini dapat menjaga agar rambut tidak kering.

d)Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)

Kelenjar keringat dapat menghasilkan keringat. Kelenjar keringat berbentuk botol dan

bermuara di dalam folikel rambut. Bagian tubuh yang banyak terdapat kelenjar keringat

adalah bagian kepala, muka, sekitar hidung, dan lain-lain. Kelenjar keringat tidak terdapat

dalam kulit tapak tangan dan telapak kaki.

e)Serabut Saraf

Pada lapisan dermis terdapat puting peraba yang merupakan ujung akhir saraf sensoris.

Ujung-ujung saraf tersebut merupakan indera perasa panas, dingin, nyeri, dan sebagainya.

Jaringan dermis juga dapat menghasilkan zat feromon, yaitu suatu zat yang memiliki bau

khas pada seorang wanita maupun laki-laki. Feromon ini dapat memikat lawan jenisDermis

(Kulit Jangat)

3. ETIOLOGI

Ruam disebabkan oleh roseola dan erythema infectiosum (penyakit fith) adalah tidak

berbahaya dan biasanya mereda tanpa pengobatan. Ruam disebabkan campak, rubella, dan

cacar air menjadi tidak umum karena anak mendapatkan vaksin.

Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok ( diaper rash, diaper dermatitis, napkin

dermatitis ), antara lain:

Iritasi atau gesekan antara popok dengan kulit.

Faktor kelembaban.

Kurangnya menjaga hygiene. popok jarang diganti atau terlalu lama tidak segera

diganti setelah pipis atau BAB (feces).

Infeksi mikro-organisme (terutama infeksi jamur dan bakteri)

Alergi bahan popok.

Gangguan pada kelenjar keringat di area yang tertutup popok.

4. GEJALA KLINIS

Gejalanya antara lain ruam kemerahan atau lecet pada kulit di daerah yang ditutupi

popok. Selain itu, bayi biasanya terlihat rewel, terutama saat penggantian popok. Bayi juga

13.

Page 14: Tugas Besar hjhj

mungkin menangis saat kulit di daerah yang ditutupi popok dicuci atau disentuh.

Terdapat bercak-bercak kemerahan pada daerah pantat karena iritasi popok.

5. PATOFISIOLOGI

Hampir semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena pemakaian popok.

Lokasi yang sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan, maupun paha.

Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi amonia, ruam ini

bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil.

Pemakaian popok

Pada daerah pantat,kemaluan,

Paha

Rasa ingin BAK          merangsang hipotalamus

Anak kecil

Tidak bias menahan spinter

BAK

popok yang basah                   menimbulkan bakteri

g3 rasa nyaman                                               urine

terurai              ammonia

kerusakan kulit

imobilitas kulit

Gangguan integritas kulit

6. F.PENATALAKSANAAN

a) Sering-seringlah mengganti popok. Jangan biarkan popok yang sudah basah

karena menampung banyak urin berlama-lama dipakai bayi. Kontak yang lama

antara urin atau tinja dengan kulit bayi dapat menimbulkan ruam popok.

b) Saat membersihkan bayi, tepuk daerah yang biasa ditutupi popok (bokong, paha,

selangkangan, dan daerah genital bayi) secara perlahan dengan handuk bersih.

Usahakan menghindari menggosok-gosok dengan keras daerah tersebut.

c) Sesekali biarkan bokong bayi terbuka (tidak memasang popok) selama beberapa

saat. Tindakan ini mungkin berguna menjaga daerah popok tetap kering dan

bersih.

d) Hati-hati dalam memilih popok, karena beberapa jenis bahan popok dapat

merangsang ruam popok. Jika hal itu terjadi, gantilah popok merk lain yang lebih

cocok.

14.

Page 15: Tugas Besar hjhj

e) Jika bayi anda memakai popok kain yang digunakan berulang kali, cucilah popok

kain tersebut dengan deterjen yang formulanya tidak terlalu keras. Hindari

memakai pelembut, karena pewangi dalam pelembut tersebut dapat mengiritasi

kulit bayi. Pastikan untuk membilas popok dengan baik agar deterjen tidak

tertinggal di dalam popok.

f) Hindari memasang popok terlalu kuat. Usahakan ada ruang antara popok dengan

kulit bayi.

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

Aktivitas/ istrahat

Gejala : kelemahan umum

Tanda : penurunan aktifitas

Sirkulasi.

Gejala : baik

Eliminasi.

Gejala : oliguri

Tanda : penurunan frekuensi BAK akibat bayi menahan keinginanya untuk BAK akibat nyeri

yang di rasakan

Makanan/cairan.

Gejala : ada keinginan untuk makan

Tanda : tidak ada penurunan BB

Nyeri/Kenyamanan

Gejala : nyeri pada area pemakaian popok, Nampak kemerahan dan iritasi, lecet

Tanda : Tingkah laku gelisah dan rewel

Pernapasan

Gejala : pernapasan baik

Dampak hospitalisasi bagi orang tua

Gejala : kecemasan

Tanda : khawatir dengan keadaan klien

Prioritas keperawatan

Mengatasi nyeri pada anak

Memperbaiki integritas kulit

15.

Page 16: Tugas Besar hjhj

Meningktkan pemenuhan aktifitas anak

Mencegah infeksi

Mengurangi/menghilangkan kecemasan pada orang tua anak

Meningkatkan haluaran urin

Analisa data

No. Data Etiologi Masalah

keperawatan

1. Ds :

Ibu klien mengatakan

anaknya rewel dan

sering menangis

Do :

-Klien Nampak

rewel,gelisah

-Area pemakain

popok Nampak

kemerahan,lecet

Alergi bahan popok,factor kelembaban

 

dan gangguan kelenjar keringat

 

Pemakaian popok pada bayi

Popok yang kasar,iritasi karena air

seni

 

Gesekan pada kulit

 

Bercak-bercak kemerahan

 

Lecet pada kulit

 

Luka pada kulit

nyeri

Nyeri

2. Ds :

Ibu klien menyatakan

pada area popok

anaknya lecet

Do :

Nampak Destruksi

jaringan,lecet,Nampak

kerusakan permukaan

kulit

Lecet pada kulit

 

Destruksi jaringan

Kerusakan permukaan kulit

 

Gangguan integritas kulit

Gangguan integritas

kulit

3. Ds : Lecet pada kulit Gangguan pola

16.

Page 17: Tugas Besar hjhj

Ibu klien mengatakan

anaknya jarang BAK

Do :

Frekwensi urin sedikit

 

Adanya ruam kemerahan pada kulit

Ruam popok

Ketidaknyamanan pada bayi

Ruam terkena air seni

bayi mengalami nyeri pada ruam

setelah BAK

Gangguan pola eliminasi urin;

Disuria

eliminasi urin:

disuria

4. Ds :-

Do :

-Nampak iritasi karena

air seni

-Ibu klien Nampak

tidak menjaga hygiene

area popok

Iritasi karena air seni

 

Infeksi mikroorganisme meningkat

 

Kurangnya orang ttua menjaga

hygiene

Resiko tinggi infeksi

Resiko tinggi infeksi

5. Ds :

Ibu klien mengatakan

anaknya tidak seaktif

biasanya

Do :

-Anak Nampak

bedrest total

-anak rewel

Lecet pada kulit

 

Adanya ruam kemerahan pada kulit

 

Ruam popok

 

Ketidaknyaman pada bayi

 

Intoleransi aktivitas

Intoleransi aktifitas

6. Ds :

Ibu klien mengatakan

Ruam popok kecemasan

17.

Page 18: Tugas Besar hjhj

khawatir dengan

kondisi anaknya

Do :

Ibu klien Nampak

cemas

Perubahan status kesehatan

 

Hospitalisasi anak

 

Kecemasan otang tua

B. DIAGNOSE KEPERAWATAN

1. nyeri berhubungan dengan lecet, perlukaan pada area pemakaian popok di tandai

dengan kulit bercak-barcak kemerahan

2. gangguan integritas kulit berhubungan dengan destruksi jaringan, kerusakan permukaan

kulit di tandai dengan kulit Nampak melepuh

3.Gangguan pola eliminasi urin; Disuria berhubungan dengan ketidaknyamanan yang di

rasakan oleh klien

4. resiko infeksi berhubungan dengan kurangnya menjaga hygiene

5. intoleransi aktifitas berhubungan dengan ruam popok

6. kecemasan orang tua berhubungan dengan hospitalisasi pada anak di tandai dengan ibu

klien Nampak khawatir kondisi anaknya

KESIMPULAN

A. VARIOLA

Variola dari muka bumi akibat keberhasilan usaha vaksi- Diajukan pada Pertemuan Ilmiah Berkala BKGAI (Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia). Jakarta, 29 Juni – 1 Juli 1989. nasi cacar kira-kira 10 tahun yang lalu. Penyakit ini lenyap setelah dua kasus terakhir yaitu kasus alami di Etiopia dan kasus kontaminasi laboratorium di Birmingham, Inggris pada tahun 1978.Sejak dilaksanakannya program PPI (Pengembangan Program Immunisasi), yang meliputi vaksin DPT, TT, BCG, Polio-

mielitis dan Campak, penurunan insidensi penyakit yang bersangkutan sangat terasa dengan jelas.

B. VARICELLA

       Varicella adalahinfeksiakut primer oleh virus Varicella Zooster yang

menyerangkulitdanmukosa.

        Penyakitinidisebabkanoleh virus Varicella Zooster. Penamaan virus ini memberi

pengertian bahwa infeksi primer virus ini menyebabkan penyakit Varicella.

Sedangkan kreativitasnya menyebabkan Herpes Zooster.

18.

Page 19: Tugas Besar hjhj

        Pada beberapa kelompok yaitu :

1.      Bayi dibawah usia 28 hari

2.      Orang dengankekebalantubuhrendah

C. DIAPERST/RUAM POPOK BAYI

Meskipun ruam popok menyebabkan sakit dan sangat mengganggu bayi Ibu,

namun  biasanya tidak berbahaya. Ruam popok umumnya terjadi  pada bayi dengan

kulit yang lebih sensitive.Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang basah

atau infeksi jamur, maka hanya dengan melepas popok dan membiarkan kulitnya

terkena angin sudah mampu menyembuhkan.Pastikan Ibu mengganti popoknya dengan

rutin. Membasuh pantat bayi dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru.

Bisa juga menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit

bayi akibat ruam popok.

19.

Page 20: Tugas Besar hjhj

DAFTAR PUSTAKA

Adhi Djuanda (1993). Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Edisi Kedua, FK Universitas Indonesia, Jakarta, 1993.

June M. Thomson, et. al. (1986). Clinical Nursing Practice, The C.V. Mosby Company, Toronto.

Arief, M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, ED : 3 jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.

Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal.

Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis

Djuanda, Adhi. Dkk. 1999. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI : Jakarta

Harahap, Marwati. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates : Jakarta

Wong. DonnaL. 2004. PedomanKlinisKeperawatanPediatrik. EGC : Jakarta

Conelly PK, Windle Mary L, Schwartzm RA, Editors. Agrawal R, Sammeta V. Diaper

Dermatitis. Tersedia dalam: www. emedicine.com, 2004

Balentine J, Wolfram W, Halamka, J, Editors. Kazzi AA, Nguyen K. Pediatrics, diaper rash.

Tersedia dalam: www. emedicine.com, 2005

Pray, SW. Diaper rash, the bottom line. U.S. Pharmacist. A Jobson Publication.

20.


Top Related