S1 Teknik TelekomunikasiFakultas Teknik Elektro
Universitas Telkom
Oleh:
Linda Meylani
Agus D. Prasetyo
TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2
Linear Block Code
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
• Memahami fungsi dan parameter pada channel coding
• Memahami proses encoding dan decoding linier block code
• Mampu menghitung kemampuan deteksi dan koreksi error
2
Tujuan Pembelajaran
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
• Terminologi Channel Coding
• Hamming Distance & Hamming
Weight
• Kemampuan Deteksi dan
Koreksi LBC
3
Outline
• Encoder:
• Matriks Generator G
• Rangkaian
• Decoder:
• Matriks Parity check H
• Syndrome dan rangkaian
syndrome
• Proses decoding
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
Apa yang harus dilakukan bila data
yang diterima salah/error akibat
noise atau interferensi?
4
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
Channel Coding⟹ Error Control
• Membolehkan peningkatan rate transmisi informasi pada rate error
yang tetap, atau
• mengurangi rate error pada rate transmisi yang tetap.
5
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
Automatic Repeat Request (ARQ)
• ketika penerima mendeteksi adanya error pada data yang diterima,
maka penerima akan meminta untuk retransmit
Forward Error Correction (FEC)
• Data yang ditransmisikan telah dikodekan sedemikian sehingga bila
terdeteksi adanya error pada data akan dapat dikoreksi.
6
Metode Error Control
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
Block codes merupakan tipe pengkodean yang mengkodekan data
yang terdiri dari blok k bit informasi yang akan dikodekan menjadi n bit
codeword (n > k).
Contoh: Liniear Blok Code Hamming Code, Cyclic code
Convolutional Codes di mana n bit codeword yang dihasilkan tidak
hanya tergantung dari k bit data saat ini tapi tergantung pula dari bit
data sebelumnya.
7
2 Tipe Forward Error Correction
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
• Coder akan membagi urutan bit informasi menjadi blok k bit dan
setiap blok akan ditambahkan bit redundance r bit sehingga
codeword yang dihasilkan dan yang akan ditransmisikan adalah n = k
+ r bit .
• Code rate dinyatakan dengan k/n
• Kode Sistematik
8
Block Code (n,k)
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
Hamming distance (dmin) merupakan perbedaan bit pada posisi yang
sama antara 2 buah codeword.
Misalkan codeword A = 1001; D = 1000
9
Hamming Distance
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
Contoh Kasus
10
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
Kemampuan deteksi dan koreksi dari suatu Block Code dapat dilihat
dari dmin (Hamming distance) di mana:
• Kemampuan deteksi = dmin-1
• Kemampuan koreksi = [dmin-1]/2
11
Kemampuan Deteksi dan Koreksi
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
Generator Matriks G
12
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
Rangkaian Encoder
13
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
Parity Check Matriks H
14
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
• Kode valid/not-valid ⟹ Syndrome
15
Syndrome
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
Suatu metode yang digunakan untuk membagi 2n kode vector yang mungkin
menjadi 2k kode vektor adalah Standard Array.
Standard Array merupakan suatu blok yang terdiri dari 2n-k baris dan 2k
kolom.
Susunan Standar Array:
• Baris pertama standard array berisikan 2k kode vektor C, dengan kode all
zero berada pada posisi paling kiri.
• Di bawah kode all zero ditambahkan pola error e yang mungkin, kemudian
isi kolom berikutnya adalah kode vektor ditambah dengan pola error e.
Begitu seterusnya hingga e 2n-k .
16
Standard Array
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II17
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
Pada proses decoding, receiver melakukan:
• Hitung syndrome, dari r, dimana s = r.HT
• Cari error pattern yang sesuai dengan nilai syndrome
• Decoding vector r untuk mendapatkan codeword vector v, v = r + e
18
Decoding Process
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
Bila suatu LBC (8,4), dimana generator matrik dinyatakan dengan:
Tentukan:
• Kemampuan deteksi dan koreksi
• Bila data yang masuk adalah 0011 (t1 dari kiri) maka kode yang terbentuk adalah
• Bila kode yang diterima adalah 10010011, maka apakah kode valid? message yang
dikirimkan adalah?
19
Latihan Soal
TTG3B3 - Sistem Komunikasi II
Terima kasih
dan selamat belajar.
20