Download - TRIAGE.ppt
T R I A G E
RULLY HADI PRABOWO, SST
DEFINISI
• Triage berasal dari kata bahasa Perancis, trier yang secara literatur berarti memisahkan, memilah atau memilih.
• Triage adalah tindakan untuk memilih/ mengelompokkan korban berdasarkan beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan berdasarkan sumber daya (SDM dan sarana) yang tersedia.
Tujuan umum TRIAGE
- Non bencana : memberikan pelayanan terbaik pada pasien secara individu
- Bencana/korban masa : bahwa dengan sumber daya yang minimal dapat menyelamatkan korban sebanyak mungkin
Tujuan khusus
• Untuk memastikan bahwa korban ditolong sesuai dengan urutan skala prioritas berdasarkan urutan kegawat daruratannya.
• Untuk memastikan pengobatan terhadap korban tepat guna dan tepat waktu
• Untuk memindahkan pasien ke lokasi yang lebih aman dan ke lokasi pengobatan (Rumah Sakit)
• Untuk mengumpulkan informasi dalam penanggulangan pasien multi kasus
Kondisi yang mempengaruhi TRIAGE1. Multiple Casualties
adl : musibah masal dengan jumlah penderita dan beratnya perlukaan tidak melampaui kemampuan petugas dan peralatan. Dalam keadaan ini penderita dengan masalah yang mengancam jiwa dan multiple trauma akan dilayani terlebih dahulu
2. Mass Casualties
adl : musibah masal dengan jumlah penderita dan beratnya luka melampaui kemampuan petugas dan peralatan. Dalam keadaan ini yang akan dilayani terlebih dahulu adalah penderita dengan kemungkinan hidup/survival terbesar, serta membutuhkan waktu perlengkapan dan tenaga paling sedikit
SISTEM TRIAGE
• Triase pasien tunggal
• Triase korban multi sehari-hari
• Triage dalam insiden dengan korban masa yang berlebihan (bencana)
Pada dasarnya menggunakan metode dan penilaian kasus yang sama
Metode triage pasien tunggalsistem klasifikasi menggunakan nomor, huruf atau tanda, adapun klasifikasinya ;
• Prioritas 1 (emergency / immediate)
• Prioritas 2 (urgent)
• Prioritas 3 (non urgent)
• Prioritas 0 atau 4 kasus kematian
Lanjutan
• Prioritas 1
- pasien dengan kondisi mengancam nyawa, memerlukan evaluasi dan intervensi segera
- pasien dibawa ke ruang resusitasi
- waktu tunggu nol (0)
- contoh kasus ; Trauma mayor, IMA, Gangguan saluran pernafasan, Shock, Anaphylaxis, asfiksia, fraktur terbuka tulang
panjang, luka bakar drajat II-III > 30 %
Lanjutan
• Prioritas 2
- pasien dengan penyakit yang akut, pasein – pasien yang harus dirawat dalam jangka waktu beberapa jam
- pasien – pasien yang secara fisiologis stabil pada saat tiba, tetapi berisiko mengalami penurunan jika tidak dirawat dalam beberapa jam.
- contoh kasus ; spinal injury, stroke, kecelakaan cerebral vascular, Usus buntu, fraktur tulang pendek, fraktur tertutup tulang panjang, luka bakar < 30 %
- waktu tunggu 30 detik
Lanjutan
• Prioritas 3
- pasien-pasien dengan fungsi haemodinamik yang stabil tetapi menderita luka yang jelas
- pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis yang minimal
- luka lama, kondisi yang timbul sudah lama
- contoh kasus ; skin lacerations, Contusio, luka lecet, dislokasi tertentu, demam, ISPA
Lanjutan
• Prioritas 0 atau 4
- pasien dengan kondisi yang tidak berespon dengan segala rangsangan
- tidak ada respirasi spontan
- tidak ada aktivitas jantung
- hilangnya respon pupil terhadap cahaya
- kasus kematian
Metode Pengkajian Triage
S T A R T(Simple Triage And Rapid Treatment)
Pendekatan yang digunakan pada kejadian bencana dengan korban yang banyak, sedangkan petugas
dan peralatan pertolongan serba terbatas.
Hasil akhir Triage adalah pengelompokan korban sesuai kegawat daruratannya dlm bentuk Labeling
Prosedur START• Langkah 0
Panggil korban yang masih bisa berjalan untuk mendekat ke arah petugas yang berada dilokasi aman (collecting area). Korban yang bisa berjalan mendekat diberikan label HIJAU
• Langkah 1 (Airway – Breathing)
- cek pernafasan, apabila tidak bernafas buka jalan nafasnya, jika tetap tidak bernafas berikan label HITAM
- pernafasan < 10 – 30 x/mnt atau > 30 kali/mnt berikan label MERAH
- pernafasan 10 – 30 x/mnt kelangkah berikutnya
Lanjutan
• Langkah 2 (circulation)
- cek CRT (capilary refill time), tekan kuku tangan penderita kemudian lepas apabila kembali merah lebih dari 2 detik berikan
label MERAH
- jika CRT tdk bisa dilakukan, cek nadi radialis, apabila tidak teraba atau lemah berikan label MERAH
- apabila nadi radialis teraba kuat kelangkah berikutnya.
Lanjutan
• Langkah 3 (Mental status)
- berikan perintah sederhana kepada penderita, apabila mengikuti perintah berikan label
KUNING
- Apabila tidak mengikuti perintah berikan label MERAH
• Setelah melakukan langkah triase dan memberikan label pada penderita, segera untuk menuju kependerita lain yang belum di triase
• START memerlukan waktu tidak boleh lebih dari 60 detik per pasien
Type – type Triage di Rumah SakitType 1 : Traffic director or Non Nurse
• Hampir sebagian besar berdasarkan sistem triage
• Dilakukan oleh petugas yang tak berijasah
• Pengkajian minimal terbatas pada keluhan utama dan seberapa berat sakitnya
• Tidak ada dokumentasi
• Tidak menggunakan protokol
Type 2 : Cek Triage Cepat
• Pengkajian cepat dengan melihat/observasi, dilakukan oleh perawat beregistrasi atau dokter
• Termasuk riwayat kesehatan yang berhubungan dngn keluhan utama
• Evaluasi terbatas
• Tujuannya ; untuk meyakinkan bahwa pasien yang lebih serius atau cidera mendapat perawatan pertama
Lanjutan
Type 3 : Comprehensive Triage
• Dilakukan oleh perawat dengan pendidikan yang sesuai dan berpengalaman
• Terdapat 4 – 5 sitem kategori
• Dilakukan sesuai protokol
Kode international dalam triage
• Warna MERAH : prioritas 1 --- segera (immediate)
• Warna KUNING : prioritas 2 --- tunda (Delayed)
• Warna HIJAU : prioritas 3 --- minimal
• Warna HITAM : prioritas 4 --- expextant
Keperluan standar TRIAGE
• Alat – alat P3K standar
• Alat – alat pelindung diri/UP seperti sarung tangan, google, masker
• Alat – alat komunikasi yang adequat
• Sarana informasi seperti Triase tag, bendera segitiga berwarna, atau pita berwarna
• Lokasi evakuasi korban yang aman
Dokumentasi TRIAGE
• Identitas korban ; nama, jenis kelamin, alamat, kewarganegaraan,
• Waktu kejadian, waktu dilakukan triage
• Status lokalis pasien (area cidera/keluhan)
• Jumlah korban di setiap area merah, kuning, hijau, hitam
• Jumlah korban yang dirujuk ke RS
MATUR TAMPIASIH