Download - Trasportasi Sedimen ( Data Kel. Afid )
TUGAS MAKALAH
TRANSPORTASI SEDIMEN
“ MENGGOLONGKAN SEDIMEN YANG TERKANDUNG DI
KAWASAN JALUR AIR IRIGASI SEKIP PALEMBANG ”
di susun oleh :
Nama : - Ahmad Musanif Efendi
Dosen Pembimbing :
Ir. Hj. RA. Sri Martini, MT
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2012/2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II BAHAN MATERI
A. Pengertian Sedimen
A.1. MEKANISME TRANSPORTASI SEDIMEN
A.2. MEKANISME GERAKAN SEDIMEN
B. Penyebab Sedimentasi
C. Macam – Macam Sedimen
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengamatan Lokasi
B. Data Yang Didapat
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Tabel hubungan antara proses sedimentasi dan
jenis endapan yang dihasilkan ( Selley, 1988 )
Gambar 2 : Ragam gerakan sedimen dalam media cairan dan angin
Gambar 3 : Tabel Klasifikasi Sedimen
Gambar 5 :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“MENGGOLONGKAN SEDIMEN YANG TERKANDUNG DI KAWASAN
JALUR AIR IRIGASI SEKIP PALEMBANG”.
Makalah ini juga berisikan tentang informasi Mengenai Hal-Hal yang
menyangkut atau yang lebih khususnya membahas pengertian Sedimen, faktor-
faktor yang mempengaruhi sedimentasi. Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Palembang, 02 Oktober 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sedimentasi merupakan salah satu gejala alam yang tidak dapat di hapus
dari siklus alam, proses yang berlangsung secara alami yang melibatkan seluruh
komponen yang ada di sekitar ( alam itu sendiri ) berlangsung secara terus
menerus dalam waktu yang lama.
Proses ini perlu di pahami bagi Manusia Khususnyua Mahasiswa Teknik
Sipil yang merupakan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang belajar dan berkerja
di bidang pembangunan, tata wilayah/kota dan hal-hal yang menyangkut
kemajuan baik di suatu kota maupun wilayah tertentu.
Dalam makalah ini yang akan mengambil data dari daerah Sekip
Palembang, diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat maupun
Mahasiswa itu sendi yang memang sewajarnya menjaga dan memperhatikan
lingkungan sekitarnya.
B. Tujuan
Makalah ini di buat dan sengaja mengambil kawasan Sekip Palembang,
karna berdasarkan pengalaman yang di alami oleh penulis sendiri. Daerah Sekip
yang merupakan kawasan Hunian sering kali dilanda Banjir Kecil / Genangan air
yang berada di perumahan – perumaha dan kawasan Umum lainnya yang hanya
diakibatkan oleh kurangnya Pengawasan dan Perhatian terhadap sistem Irigasi dan
Transportasi Sedimen.
Diharapkan dengan ini akan cukup membuka wawasan kita dan menyita
perhatian kita terhadap daerah penelitian ini.
BAB II
BAHAN MATERI
A. Pengertian Sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan, mineral dan material
organik yang melayang-layang di dalam air, udara, maupun yang dikumpulkan di
dasar sungai atau laut oleh pembawa atau perantara alami lainnya
Hasil pelapukan batuan dibawa oleh suatu media ke tempat lain dimana
kemudian diendapkan. Pada umumnya pembawa hasil pelapukan ini dilakukan
oleh suatu media yang berupa cairan, angin dan es. Akan tetapi beberapa
transportasi hasil pelapukan dapat juga berlangsung tanpa bantuan suatu media,
tapi hanya dengan tenaga gravitasi saja.
Sifat-sifat transportasi sedimen berpengaruh terhadap sedimen itu sendiri
yaitu mempengaruhi pembentukan struktur sedimen yang terbentuk. Hal ini
penting untuk diketahui karena sebenarnya struktur sedimen merupakan suatu
catatan (record) tentang proses yang terjadi sewaktu sedimen tersebut diendapkan.
Umumnya proses itu merupakan hasil langsung dari gerakan media pengangkut.
Namun demikian sifat fisik (ragam ukuran, bentuk dan berat jenis) butiran
sedimen itu sendiri mempunyai pengaruh pada proses mulai dari erosi,
transportasi sampai ke pengendapan.
Dua sifat yang mempengaruhi media untuk mengangkut partikel sedimen
adalah berat jenis (density) dan kekentalan (viscosity) media. Berat jenis media
akan mempengaruhi gerakan media, terutama cairan. Sebagai contoh air sungai
yang bergerak turun karena berat jenis yang langsung berhubungan dengan
gravitasi. Sedangkan kekentalan akan berpengaruh pada kemampuan media untuk
mengalir.
A.1. .MEKANISME TRANSPORTASI SEDIMEN
Ada dua kelompok cara mengangkut sedimen dari batuan induknya ke tempat
pengendapannya, yakni supensi (suspendedload) dan bedload tranport. Di bawah
ini diterangkan secara garis besar ke duanya.
Suspensi
Dalam teori segala ukuran butir sedimen dapat dibawa dalam suspensi, jika arus
cukup kuat. Akan tetapi di alam, kenyataannya hanya material halus saja yang
dapat diangkut suspensi. Sifat sedimen hasil pengendapan suspensi ini adalah
mengandung prosentase masa dasar yang tinggi sehingga butiran tampak
mengambang dalam masa dasar dan umumnya disertai memilahan butir yang
buruk. Cirilain dari jenis ini adalah butir sedimen yang diangkut tidak pernah
menyentuh dasar aliran.
Bedload transport
Berdasarkan tipe gerakan media pembawanya, sedimen dapat dibagi menjadi:
endapan arus traksi
endapan arus pekat (density current) dan
endapan suspensi.
Arus traksi adalah arus suatu media yang membawa sedimen didasarnya. Pada
umumnya gravitasi lebih berpengaruh dari pada yang lainya seperti angin atau
pasang-surut air laut. Sedimen yang dihasilkan oleh arus traksi ini umumnya
berupa pasir yang berstruktur silang siur, dengan sifat-sifat:
pemilahan baik
tidak mengandung masa dasar
ada perubahan besar butir mengecil ke atas (fining upward) atau ke bawah
(coarsening upward) tetapi bukan perlapisan bersusun (graded bedding).
Di lain fihak, sistem arus pekat dihasilkan dari kombinasi antara arus traksi dan
suspensi. Sistem arus ini biasanya menghasilkan suatu endapan campuran antara
pasir, lanau, dan lempung dengan jarang-jarang berstruktur silang-siur dan
perlapisan bersusun. Arus pekat (density) disebabkan karena perbedaan kepekatan
(density) media. Ini bisa disebabkan karena perlapisan panas, turbiditi dan
perbedaan kadar garam. Karena gravitasi, media yang lebih pekat akan bergerak
mengalir di bawah media yang lebih encer. Dalam geologi, aliran arus pekat di
dalam cairan dikenal dengan nama turbiditi. Sedangkan arus yang sama di dalam
udara dikenal dengan nuees ardentes atau wedus gembel, suatu endapan gas yang
keluar dari gunungapi. Endapan dari suspensi pada umumnya berbutir halus
seperti lanau dan lempung yang dihembuskan angin atau endapan lempung
pelagik pada laut dalam. Selley (1988) membuat hubungan antara proses
sedimentasi dan jenis endapan yang dihasilkan, sebagai berikut (Tabel IV.1).
Gambar 1 : Tabel hubungan antara proses sedimentasi dan jenis endapan yang
dihasilkan ( Selley, 1988 )
Kenyataan di alam, transport dan pengendapan sedimen tidak hanya dikuasai oleh
mekanisme tertentu saja, misalnya arus traksi saja atau arus pekat saja, tetapi lebih
sering merupakan gabungan berbagai mekanisme. Malahan dalam berbagai hal,
merupakan gabungan antara mekanik dan kimiawi. Beberapa sistem seperti itu
dalah:
sistem arus traksi dan suspensi
sistem arus turbit dan pekat
sistem suspensi dan kimiawi.
A.2. MEKANISME GERAKAN SEDIMEN
Pada dasarnya butir-butir sedimen bergerak di dalam media pembawa, baik
berupa cairan maupun udara, dalam 3 cara yang berbeda: menggelundung
(rolling), menggeser (bouncing) dan larutan (suspension) seperti Gambar III.2.
Gambar 2 : Ragam gerakan sedimen dalam media cairan dan angin
Klasifikasi - Berdasarkan ukuran partikel dari sedimen klastik
Nama Partikel Ukuran Sedimen Nama batu
Boulder/Bongkah >256 mm Gravel Konglomerat dan Breksi
(tergantung kebundaran
partikel)
Cobble/Kerakal 64 – 256 mm Gravel
Pebble/Kerikil 2 – 64 mm Gravel
Sand/Pasir 1/16 – 2mm Sand Sandstone
Silt/Lanau 1/256 – 1/16 mm Silt Batu lanau
Clay/Lempung <1/256 mm Clay Batu lempung
Gambar 3 : Tabel Klasifikasi Sedimen
B. Penyebab Sedimentasi
Batuan hasil pelapukan secara berangsur diangkut ke tempat lain oleh
tenaga air, angin, dan gletser. Air mengalir di permukaan tanah atau sungai
membawa batuan halus baik terapung, melayang atau digeser di dasar sungai
menuju tempat yang lebih rendah. Hembusan angin juga bisa mengangkat debu,
pasir, bahkan bahan material yang lebih besar. Makin kuat hembusan itu, makin
besar pula daya angkutnya. pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh
tenaga air atau angin tadi membuat terjadinya sedimentasi.
Bentuk - Bentuk Sedimentasi :
(a) Sedimentasi sungai
Pengendapan yang terjadi di sungai . Hasil pengendapan ini biasanya
berupa batu giling, batu geser, pasir, kerikil, dan lumpur yang menutupi
dasar sungai.
(b) Sedimentasi Danau
Endapan batuan di dasar danau , biasanya dalam bentuk delta, lapisan batu
kerikil, pasir, dan lumpur. Proses pengendapan di danau ini disebut
sedimen limnis.
(c) Sedimentasi Darat
Guguk pasir di pantai berasal dari pasir yang terangkat ke udara pada
waktu ombak memecah di pantai landai, lalu ditiup angin laut ke arah
darat, sehingga membentuk timbunan pasir yang tinggi. Contohnya, guguk
pasir di pantai Parang Tritis Yogyakarta.
(d) Sedimentasi Laut
Proses pengendapan batuan yang terjadi di laut dengan jumlah endapan
paling besar karena aliran sungai yang membawa berbagai jenis batuan
akhirnya bermuara di laut.Hasil pengendapan di laut ini disebut sedimen
marin.
C. Macam – Macam Sedimen
Menurut tenaga alam yang mengangkut nya,sedimerntasi dibedakan
menjadi 4 macam :
a. Sedimentasi Galsial : Poengedapan oleh es atau gletser
b. Sedimentasi Marine : Pengendapan oleh air laut
c. Sedimentasi Aquatis : Pengendapan oleh air
d. Sedimentasi Aeris/Aerolis : Pengendapan oleh angin
Menurut tempat pengendapannya sedimentasi dibedakan menjadi 5
macam, yaitu :
a. Sedimentasi Limnis : Pengendapan terjadi di rawa –rawa atau danau
b. Sedimentasi Marine : Pengendapan terjadi di laut
c. SedimentasiTeristis : Pengendapan terjadi di darat
d. Sedimentasi Fluvial : Pengendapan terjadi di sungai
e. Sedimentasi Glasial : Pengendapan terjadi di daerah es
Kenampakan alam hasil proses sedimentasi oleh tenaga air antara lain :
1. Delta : Endapan yang terjadi di muara sungai, ada yang berbentuk kipas,
kaki burung, busur, dll.
2. Flood Plain : Datara banjir, dibedakan menjadi 3 :
- Delta Bar : Endapan terbentuk di bagian tengah lembah
sungai.
- Meander Bar : Endapan terbentuk di tikungan sungai
Tanggul Alam : Punggungan di tepi sungai yang
terbentuk akibat banjir.
Kenampaka alam hasil perose sedimentasi oleh tenaga angin antara lain :
1. Tanah Loss, di daerah gunung pasir berupa endapan debu halus yang
diterbangkan angin.
2. Sand Dunes, gumuk pasir di tepi pantai hasil endapan angin
3. Barchan, gumuk pasir atau bukit pasir berbentuk tapal kuda/bulan sabit/
tanduk.
Kenampakan alam hasil proses sedimentasi oleh tenaga gelombang laut :
1. Tombolo, gosong pasir/gumuk pasir yang menghubungkan daratan dengan
pulau di dekat pantai, terbentuk di lau yang tidak terlalu dalam
2. Nehrung, endapan pasir di sekitar pantai berbentuk lidah-lidah pasir/tanah
akibat gelombang laut.
3. Danau Laguna, danau yang terbentuk karena air laut dipisahkan dari laut
bebas karena adanya nehrung.
Kenampakan alam hasil sedimentasi oleh gletser berupa longgokan batu-batuan
kerikil dan pasir yang mengendapa di ujung gletser yang disebut
Morena/Moraine.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengamatan Lokasi
B. Data Yang Didapat
C. Data Lokasi
Lokasi : Daerah Sekip Palembang
Jl.
Panjang Aliran :
Lebar :
Kedalaman Sedimentasi :
Air ( antara sedimen dan muka air ) :
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan.
Dalam makalah ini, didapat bahwa sedimentasi bisa terjadi di darat
maupun di air ( baik air laut maupun sungai ) yang menyebabkan peninggian
muka tanah bawah air akibat pengendapan sedimen.
Saran.
Persiapan yang baik menjadikan pelaksanaan survei lapangan menjadi
tepat dan akurat. Alat - Alat yang di perlukan untuk mengukur,
mendokumentasikan serta SDM nya pun harus dalam kondisi yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://materiilmupelajaran.blogspot.com/2011/04/mekanisme-transportasi-
sedimen.html
http://www.ilmukelautan.com/oseanografi/fisika-oseanografi/410-transpor-
sedimen
http://jurnal-geologi.blogspot.com/2010/02/transportasi-sedimen_23.html
http://ebookbrowse.com/jelaskan-macam-macam-sedimen-pdf-d369599266