Download - Tips Dalam Mengikuti Pemilihan Duta Wisata
Tips dalam Mengikuti Pemilihan Duta WisataJumat, Oktober 22, 2010 Articles, Tips dan Trick 28 comments
November 2009, Saya bukanlah orang yang begitu faham betul tentang dunia Pariwisata dan Kontes-kontes pemilihan duta lainya; karena saya lebih suka menjadi penikmat. Sebelum mengikuti Pemilihan Duta Wisata Kabupaten Banyuwangi, saya merasa sangat minder, dengan modal pas-pasan, wajah tak keren, badan juga tidak rata bak model atau apalah kekurangan-kekurangan bak gunung yang sangat tinggi, namun, tepat pada 07 November 2009, saya mencoba bertanya dan mencari segala informasi tentang pemilihan duta wisata daerah yang sangat Populer di Jawa Timur ini, saat pendaftaran dimulai sebenarnya saya masih bimbang apa saya bisa lolos di pemilihan kali ini? apa saya bisa menjadi Finalis? atau peserta pun lah paling tidak?
Banyak sekali kebimbangan yang menyelimutiku kala itu, namun, sesaat setelah saya merenungkan dan berkonsultasi dengan mantan DUTA WISATA (ya, saya berkonsultasi dengan partner kerja saya di Radio, bernama Ahmadu Malik Dana Logistia, Wakil II KAKANG Madiun 2007, yang juga senior saya di radio kampus di Malang), saya bercerita keluhan-keluhan dan krisis kepercayaan diri yang saya Alami. Ogie, begitu dia di panggil, memberikan gambaran-gambaran yang sangat banyak tentang tips-tips yang harus dilakukan dalam pemilihan Duta Wisata (mungkin ini juga dapat digunakan dalam pemilihan duta-duta yang lain). Hal- Hal yang harus diperhatikan:
1. Materi. seorang Calon Duta Wisata haruslah mengetahui tentang DAERAH yang Akan di ikuti. Pelajari semuanya. Mulai dari sejarahnya, kapan berdirinya, tempat-tempat bersejarah, makanan khas, tokoh-tokoh bersejarah, potensi wisata, pokoknya all about malang harus kamu hafalin. dan ini sifatnya WAJIB, karena sebagai duta wisata sudah seyogyanya kita mengetahui daerah yang kita ikuti. sungguh sangat lucu, ketika calon duta wisata tidak mengetahui Apapun tentang daerah yang akan diikuti??
2. PD (Percaya Diri). Jangan pernah sedikitpun ada kata minder dalam hatimu saat mengikuti Audisi (bahkan dalam audisi apapun). karena itu nanti akan sangat mempengaruhi penampilan dan kualitas diri Anda.
3. Sikap ketika audisi. Seorang peserta akan bisa diketahui layak atau tidaknya menjadi peserta ketika Audisi, bahkan Aura pemenang pun bisa terlihat dari saat Audisi pertama. Karena dari sikap itu, nanti bisa terbaca semuanya tentang diri Anda. Dari sikap juga aura Anda akan keluar saat melakukan sesi wawancara. berusahalah ketika Audisi Anda selalu ramah pada setiap orang tapi tetap berwibawa.
4. Cara Berbicara. Berusahalah ketika Anda berbicara dan menjawab pertanyaan yang di ajukan penginterview jangan kebanyakan "emmm" atau berfikir terlalu lama, berfikirlah cepat dan jawablah pertanyaan dengan tegas dan meyakinkan. Ketika Anda merasa masih perlu berfikir panjang Anda tidak perlu terlalu cepet, tapi lancar dan mantap. Biasanya dalam kompetisi seperti ini, jawaban tidak lah harus 1 + 1 = 2, tapi bisa jadi 11 atau 0. yang dinilai tidak mutlak dari jawaban kita, tapi adalah bagaimana cara kita menjawab.
5. Ya kaya' jalan biasa. untuk beberapa daerah, seleksi penampilan biasa nya juga di ambil nilai dari cara berjalan di atas panggung bak seorang model (catwalk), hal yang harus dilakukan untuk calon Duta Wisata ketika menjalani tes ini adalah: Badan tegap, pandangan lurus ke depan, tangan kiri lurus ke bawah (Anda boleh menggoyangkan tangan), lalu tangan kanan mengepal di depan perut, jalannya pelan-pelan saja, dan harus terlihat gagah, dan yang paling penting jangan lupa smiling.
6. Lain-lain. jika saat catwalk Anda juga diperkenankan untuk memberikan salam dengan cara hormatnya cukup kepala ditundukkan ambil badan agak dibungkukkan ke depan sedikit (sama seperti wiraga ataupun saat Anda sedang menjadi
penerima tamu). No jeans, dan gunakan aksesoris seperlunya dan berdandan (bisa menggunaan pembersih atau bedak)
1. JHEBENG THULIK BANYUWANGIAcara yang digelar untuk mencari duta wisata Kabupaten
Banyuwangi ini, rangkaiannya dimulai pada babak Sosialisasi, Penjaringan dan pembekalanyang ditempatkan pada 3 sektor yakni : Kecamatan Genteng (sektor 1), Kec.Cluring (sektor 2), dan Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi (sektor 3). Dalam penjaringan peserta Calon Jebeng Thulik Banyuwangi dari ke tiga sektor tersebut diikuti oleh peserta yang terdiri dari kalangan pelajar, mahasiswa perguruan tinggi yang ada di Kab. Banyuwangi dan umum.
Setelah seluruh peserta yang sudah mengikuti berbagai tahap seleksi (tahap 1 dan 2) diharapkan untuk dapatnya hadir guna mengikuti tahap akhir seleksi pemilihan Jebeng Thulik tahap 3. Dan di tahap seleksi yang ke-3 masih dibuka pendaftaran untuk peserta lain yang ingin ikut dalam pemilihan Jebeng Thulik Banyuwangi 2009, dengan persyaratan di antaranya adalah :
1. Mengisi formulir pendaftaran, FC. KTP & KK masing-masing 1 lembar.
2. Menyerahkan pas photo (4x6) sebanyak 1 lembar, photo berwarna 4 R sebanyak 1 lembar,
3. Mengisi Formulir yang bisa didapatkan disektor-sektor yang telah ditentukan, atau bisa mendaftar ke DKB Jl. Ahmad Yani
Selanjutnya seleksi tahap ke 3 yang meliputi :1. Tes tulis2. Tes lisan & Wiraga3. Penetapan Finalis
Bagi mereka calon Jebeng & Thulik Banyuwangi yang telah mengikuti berbagai tahapan seleksi, maka panitia akan diambil 40 orang peserta, yakni 20 calon Jebeng dan 20 calon Thulik (pada tahun 2009 terpilih 50 Semifinalis). Selanjutnya, akan di selekasi kembali untuk ditetapkan 10 calon Jebeng dan 10 calon Thulik Banyuwangi, yang selanjutnya mengikuti Diklat dan Karatina yang akan dilaksanakan di dua tempat yakni Desa adat Kemiren dan Hotel. Dan pada acara puncaknya malam penobatan Jebeng Thulik Banyuwangi akan di laksanakan di Gesibu Blambangan Banyuwangi jam 19.00 - selesai. Sebanyak
10 pasang peserta (20 orang) akan diambil dan ditetapkan sebagai juara I, II, dan III serta juara harapan I dan II. Disamping itu, juga dipilih juara Favorit Jebeng & Thulik. Ayoo...ikuti pemilihan Jebeng Thulik Banyuwangi untuk tahun selanjutnya . . . . !!! Kalo seorang Tashim bisa, kenapa Anda tidak?????
2. DUTA WISATA INDONESIA1. Sumatera Sumatera Utara : Medan : Jaka Dara Sumatera Barat: Uni dan Uda Sumatera Selatan: Putra dan Putri Sriwijaya Bangka Belitung : Bujang dan Dayang Belitong Bengkulu : Bujang dan Gadis Bengkulu2. Jawa Banten: Kang dan Nongo Kota Tangerang: Kang dan Nongo Kota Cilegon: Steng dan Senongo Kabupaten Tangerang: Kang dan Nongo Kabupaten Serang: Kang dan Nongo Kabupaten Lebak: Sajira dan Adindao Kabupaten Pandeglang Kaka dan Teteh DKI Jakarta: Abang dan None Jawa Barat:o Bandung: Mojang dan Jajakao Bandung: Mojang dan Jajakao Kota Bekasi: Abang dan Mpoko Kota Depok: Abang dan Mpoko Kota Bogor: Mojang dan Jajakao Cirebon: Jaka dan Rara Jawa Tengah: Mbak dan Maso Semarang: Kenang dan Denoko Banyumas: Kakang dan Mbekayuo Kabupaten Klaten: Mas Dan Mbak DI Yogyakarta: Dimas dan Diajeng Jawa Timur:o Provinsi : Raka Rakio Surabaya: Cak dan Ningo Gresik: Cak dan Yuko Jombang: Guk dan Yuko Mojokerto: Gus dan Yuko Sidoarjo: Guk dan Yuk
o Madura: Kacong tor Cebbingo Banyuwangi: Jebeng dan Thuliko Batu: Kangmas dan Nimas Ayuo Pasuruan: Cak dan Yuko Kabupaten Malang: Jaka dan Rarao Kota Malang: Kakang dan Mbakyuo Kabupaten Magetan: Bagus dan Dyaho Lamogan : Yak Yuk3. Nusa Tenggara Bali: Teruna Teruni Bali Nusa Tenggara Barat: Putra dan Putri Wisata NTB4. Kalimantan Kalimantan Selatan: Nanang dan Galuh Kalimantan Barat: Bujang dan Dare Kalimantan Timur: Putra Putri Duta Wisata Mahakamo Kota Balikpapan: Putra Putri Duta Wisata Balikpapan (dulu Putra
Putri Manuntung Balikpapan) acara tahunan di Balikpapan di selenggarakan oleh Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata yg bekerjasama dengan Agus Kencana Studio-AKS Management selaku Kordinator Umum & Show Director dan Kaltim Post selaku media partner
o Kota Samarinda: Putra Putri Tepian dan Bujang Dara Samarindao Kota Bontang: Putra Putri Duta Wisata Bontango Kota Tarakan: Putra Putri Duta Wisata Tarakano Kabupaten Kutai Kartanegara: Putra Putri Duta Wisata Kukaro Kabupaten Kutai Barat: Putra Putri Duta Wisata Kubaro Kabupaten Kutai Timur: Putra Putri Duta Wisata Kutimo Kabupaten Penajam Paser Utara: Putra Putri Duta Wisata PPU
(dulu Putra Putri Daya Taka)o Kabupaten Bulungan: Putra Putri Duta Wisata Bulungano Kabupaten Berau: Putra Putri Duta Wisata Berau(AGAI-ULAI )o Kabupaten Paser: Putra Putri Duta Wisata Pasero Kabupaten Nunukan: Putra Putri Duta Wisata Nunukan5. Sulawesio Sulawesi Utara, Manado: Nyong dan Noni6. Maluku dan Papuao Maluku - Ambon: Nyong-Non
Kota BogorDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bogor beralih ke halaman ini. Untuk Kabupaten yang bernama-sama, lihat pula Kabupaten Bogor. Untuk kegunaan lain dari Bogor, lihat Bogor (disambiguasi).
Bogorᮘᮧ�ᮌᮧᮁ��
Kota di Indonesia
Lambang
Semboyan: Tegar Beriman
Peta lokasi Bogor
Negara Indonesia
Provinsi Jawa Barat
Hari jadi 3 Juni 1481
Ibu kota Mekarwangi
Koordinat 106°48' BT dan 6°26' LS
Pemerintahan
• Wali Kota Dr. Bima Arya Sugiarto
• Wakil Wali Kota Ir. Usman Hariman
Area
• Total 118.50 km2 (45.75 mil²)
Peringkat luas 54
Populasi (2010)[1]
• Total 950.334
• Peringkat 12
• Kepadatan 8,019.69/km2(20,770.9/sq mi)
• Peringkat 16
Demografi
• Suku bangsa Sunda
• Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha
• Bahasa Sunda
Indonesia
Zona waktu WIB (UTC+7)
Kode telepon 0251
Kecamatan 6
Kelurahan 68
Situs web www.kotabogor.go.id
Kota Bogor adalah sebuah kota di Tatar Pasundan, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak 59 km sebelah selatanJakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor. Dahulu luasnya 21,56 km², namun kini telah berkembang menjadi 118,50 km² dan jumlah penduduknya 949.066 jiwa (2010). Bogor dikenal dengan julukan kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 Kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 68 Kelurahan. Pada masa Kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (pengucapan: boit'n-zôrkh", bœit'-) yang berarti "tanpa kecemasan" atau "aman tenteram".
Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran.
Bogor (berarti "enau") telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan penelitian pertanian nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai penelitian pertanian dan biologi berdiri sejak abad ke-19. Salah satunya yaitu, Institut Pertanian Bogor, berdiri sejak awal abad ke-20.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Letako 1.1 Batas Wilayah
2 Iklim, topografi, dan geografi 3 Sejarah
o 3.1 Abad ke limao 3.2 Kerajaan Sunda
o 3.3 Zaman Kolonial Belandao 3.4 Kebun Raya Bogoro 3.5 Hindia Belandao 3.6 Zaman Jepango 3.7 Masa kemerdekaan
4 Perwakilan 5 Kuliner Khas Kota Bogor
o 5.1 Masakano 5.2 Minuman
6 Tempat-tempat menarik dan pariwisatao 6.1 Wisata dan rekreasio 6.2 Kolam renango 6.3 Stasiun kereta dan terminal buso 6.4 Daftar angkutan kotao 6.5 Tempat ibadaho 6.6 Museum dan perpustakaano 6.7 Pusat Perbelanjaan dan Oleh-oleh khas Bogor
7 Kota kembar 8 Galeri 9 Lihat pula 10 Referensi 11 Pranala luar
Letak[sunting | sunting sumber]
Kota Bogor terletak di antara 106°43’30”BT - 106°51’00”BT dan 30’30”LS – 6°41’00”LS serta mempunyai ketinggian rata-rata minimal 190 meter, maksimal 350 meter dengan jarak dari ibu kota kurang lebih 60 km.
Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]
Kota Bogor berbatasan dengan Kecamatan-kecamatan dari Kabupaten Bogor sebagai berikut:
UtaraSukaraja, Bojong Gede, dan Kemang
Timur Sukaraja dan Ciawi
Selatan Cijeruk dan Caringin
Barat Kemang, Ciomas dan Dramaga
Iklim, topografi, dan geografi[sunting | sunting sumber]
Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330 m dari permukaan laut. Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26 °C dan kelembaban udaranya kurang lebih 70%. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8 °C, paling sering terjadi pada Bulan Desember dan Januari. Arah mata angin dipengaruhi oleh angin muson. Bulan Mei sampai Maretdipengaruhi angin muson barat.
Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 0–15% dan sebagian kecil daerahnya mempunyai kemiringan antara 15–30%. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah adalah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm dan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan orografi. Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung terkondensasi dan menjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam setahun (70%) sehingga dijuluki "Kota Hujan". Keunikan iklim lokal ini dimanfaatkan oleh para perencana kolonial Belanda dengan menjadikan Bogor sebagai pusat penelitianbotani dan pertanian, yang diteruskan hingga sekarang.
[sembunyikan]Data iklim Kota Bogor
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt
Rekor tertinggi °F — — — — — — — —
Rata-rata tertinggi °F — — — — — — — —
Rata-rata harian °F — — — — — — — —
Rata-rata terendah °F — — — — — — — —
Rekor terendah °F — — — — — — — —
Presipitasi inci — — — — — — — —
Rekor tertinggi °C 33 36 34 32 37 38 36 34
Rata-rata tertinggi °C 25 25 26 26 26 26 26 26
Rata-rata harian °C 22 22 22 22 22 22 22 22
Rata-rata terendah °C 18 18 18 18 18 18 17 17
Rekor terendah °C 11 9 9 10 10 13 7 3
Presipitasi mm 250 232 182 182 103 47 25 53
[butuh rujukan]
Bulan Jan Feb MarApr
Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Tahun
Jumlah hari hujan 21 21 21 18 12 8 7 6 8 13 20 21 176
Rata-rata kecepatan angin (km/jam)
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
Kecepatang angin maksimum (km/jam)
37 44 115 76 72 54 61 93 46 74 59 46 115
Kedudukan geografi Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan ibu kota negara, Jakarta, membuatnya strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Kebun Raya dan Istana Bogor merupakan tujuan wisata yang menarik. Kedudukan Bogor di antara jalur tujuanPuncak/Cianjur juga merupakan potensi strategis bagi pertumbuhan ekonomi.
Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118,5 km². Di kota ini juga mengalir beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan dataran, yaitu: Ci (Sungai) Liwung, Ci Sadane, Ci Pakancilan, Ci Depit, Ci Parigi, dan Ci Balok. Topografi yang demikian menjadikan Kota Bogor relatif aman dari bahaya banjir alami.
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Abad ke lima[sunting | sunting sumber]
Bogor ditilik dari sejarahnya adalah tempat berdirinya Kerajaan Hindu Tarumanagara di abad ke lima. Beberapa kerajaan lainnya lalu memilih untuk bermukim di tempat yang sama dikarenakan daerah pegunungannya yang secara alamiah membuat lokasi ini mudah untuk bertahan terhadap ancaman serangan, dan di saat yang sama adalah daerah yang subur serta memiliki akses yang mudah pada sentra-sentra perdagangan saat itu. Namun hingga kini, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa arkeolog ternama seperti Prof. Uka Tjandrasasmita, keberadaan tempat dan situs penting yang menyatakan eksistensi kerajaan tersebut, hingga kini masih belum ditemukan buktiautentiknya.
Kerajaan Sunda[sunting | sunting sumber]
Di antara prasasti-prasasti yang ditemukan di Bogor tentang kerajaan-kerajaan yang silam, salah satu prasasti tahun 1533, menceritakan kekuasaan Raja Prabu Surawisesa dariKerajaan Sunda. Prasasti ini dipercayai memiliki kekuatan gaib dan keramat, sehingga dilestarikan sampai sekarang. Kerajaan Pajajaran memiliki pengaruh kekuasaan tidak hanya seluas Jawa Barat, Jakarta dan Banten tapi juga mencakup wilayah Lampung. Kerajaan Sunda yang beribukota di Pajajaran juga mencakup wilayah bagian selatan pulau Sumatera. Setelah Pajajaran diruntuhkan oleh Kesultanan Banten maka kekuasaan atas wilayah selatan Sumatera dilanjutkan oleh Kesultanan Banten.[2]
Pakuan atau Pajajaran yang merupakan ibu kota pemerintahan Kerajaan Sunda (yang sering disebut juga sebagai Kerajaan Pajajaran sesuai nama ibukotanya) diyakini terletak di Kota Bogor, dan menjadi pusat pemerintahan Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja Ratu Haji I Pakuan Pajajaran) yang dinobatkan pada 3 Juni 1482. Hari penobatannya ini diresmikan sebagai hari jadi Bogor pada tahun 1973 oleh DPRD Kabupaten dan Kota Bogor, dan diperingati setiap tahunnya hingga saat ini.[3]
Zaman Kolonial Belanda[sunting | sunting sumber]
Setelah penyerbuan tentara Banten, catatan mengenai Kota Pakuan hilang, dan baru ditemukan kembali oleh ekspedisi Belanda yang dipimpin oleh Scipio dan Riebeck pada tahun 1687. Mereka melakukan penelitian atas Prasasti Batutulis dan beberapa situs lainnya, dan menyimpulkan bahwa pusat pemerintahan Kerajaan Pajajaran terletak di Kota Bogor.
Pada tahun 1745, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem baron van Imhoff membangun Istana Bogor seiring dengan pembangunan Jalan Raya Daendels yang menghubungkanBatavia dengan Bogor. Bogor direncanakan sebagai sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal. Dengan pembangunan-pembangunan ini, wilayah Bogor pun mulai berkembang.
Setahun kemudian, van Imhoff menggabungkan sembilan distrik (Cisarua, Pondok Gede, Ciawi, Ciomas, Cijeruk, Sindang Barang, Balubur, Dramaga, dan Kampung Baru) ke dalam satu pemerintahan yang disebut Regentschap Kampung Baru Buitenzorg. Di kawasan itu van Imhoff kemudian membangun sebuah Istana Gubernur Jenderal. Dalam perkembangan berikutnya, nama Buitenzorg dipakai untuk menunjuk wilayah Puncak, Telaga Warna, Megamendung, Ciliwung, Muara Cihideung, hingga puncak Gunung Salak, dan puncak Gunung Gede.
Kebun Raya Bogor[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kebun Raya Bogor
Patung Wanita desa dipinggir kolam penghias Istana Bogor, oleh pematung Indonesia, Trubus Sudarsono.
Ketika VOC bangkrut pada awal abad ke sembilan belas, wilayah nusantara dikuasai oleh Inggris di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Thomas Raffles yang merenovasi Istana Bogor dan membangun tanah di sekitarnya menjadi Kebun Raya (Botanical Garden). Di bawah Raffles, Bogor juga ditata menjadi tempat peristirahatan yang dikenal dengan nama Buitenzorg yang diambil dari nama salah satu spesies palem.
Hindia Belanda[sunting | sunting sumber]
Setelah pemerintahan kembali kepada pemerintah Belanda pada tahun 1903, terbit Undang-Undang Desentralisasi yang menggantikan sistem pemerintahan tradisional dengan sistem administrasi pemerintahan modern, yang menghasilkan Gemeente Buitenzorg.
Pada tahun 1925, dibentuk provinsi Jawa Barat (provincie West Java) yang terdiri dari 5 karesidenan, 18 kabupaten, dan kotapraja(stadsgemeente). Buitenzorg menjadi salah satu stadsgemeente.
Zaman Jepang[sunting | sunting sumber]
Pada masa pendudukan Jepang pada tahun 1942, pemerintahan Kota Bogor menjadi lemah setelah pemerintahan dipusatkan pada tingkat karesidenan.
Masa kemerdekaan[sunting | sunting sumber]
Pada tahun 1950, Buitenzorg menjadi Kota Besar Bogor yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 16 tahun 1950.[4]
Pada tahun 1957, nama pemerintahan diubah menjadi Kota Praja Bogor, sesuai Undang-Undang nomor 1 tahun 1957.[5]
Kota Praja Bogor berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor, dengan Undang-Undang nomor 18 tahun 1965 dan Undang-Undang nomor 5 tahun 1974.[6][7]
Kotamadya Bogor berubah menjadi Kota Bogor pada tahun 1999 dengan berlakunya Undang-Undang nomor 22 tahun 1999.[8]
Perwakilan[sunting | sunting sumber]
DPRD Kota Bogor hasil Pemilihan umum legislatif 2014 tersusun dari 11 partai, dengan perincian sebagai berikut:
Partai Kursi
PDI-P 8
Partai Golkar 6
Partai Gerindra6
PKS5
Partai Demokrat 5
PPP 5
Partai Hanura 4
PAN3
Partai NasDem1
PKB1
PBB 1
Total 45
Kuliner Khas Kota Bogor[sunting | sunting sumber]
Masakan[sunting | sunting sumber]
Kota Bogor mempunyai bermacam-macam masakan khas, yaitu:
Soto Bogor Cungkring Doclang Gepuk Karuhun Ikan Balita Asinan Bogor Toge Goreng
Roti Unyil
Minuman[sunting | sunting sumber]
Kota Bogor mempunyai bermacam-macam minuman khas, yaitu:
Es Pala Bir Kocok
Tempat-tempat menarik dan pariwisata[sunting | sunting sumber]
Beberapa tempat menarik di Kota Bogor, di antaranya adalah:
Wisata dan rekreasi[sunting | sunting sumber]
Kebun Raya Bogor Sebuah kebun penelitian besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 80 hektare dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi, dan IPB.
Istana Bogor Salah satu dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan ini dikarenakan aspek historis, kebudayaan, dan fauna yang menonjol. Salah satunya adalah adanya rusa-rusa yang indah yang didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga dari dulu sampai sekarang.
Prasasti Batutulis Prasati peninggalan zaman Kerajaan Padjadjaran yang ditulis dalam bahasa Jawa kuno yang isinya menyebutkan Raja Pakuan Padjadjaran yang bernama Prabu Puranadinobatkan kembali dengan nama Sri Paduka Maharaja Ratu Haji dalam tahun yang tidak jelas karena ada huruf yang kosong, sehingga ada berbagai macam penafsiran. Prasasti ini disimpan di tepi jalan raya Batutulis, Bogor, sekitar 2 km dari pusat kota.
CICO-Cimahpar Integrated Conservation Offices Kawasan pendidikan dan konservasi dengan pendekatan kepada alam, terletak di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Kawasan ini memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti gedung perkantoran, wisma, asrama (dormitory), serta kebun buah, sayur, dan tanaman obat. Tempat ini dilengkapi dengan fasilitas panjat tebing, kegiatan luar, dan area outbond. Kawasan ini didedikasikan untuk kepentingan konservasi.
Plaza Kapten Muslihat (Taman Topi)Di dalam Plaza Kapten Muslihat terdapat sebuah taman yang diberi nama Taman Ade Irma Suryani, sebelumnya taman ini memiliki nama Taman Kebon Kembang tempat orang berwisata, namun pada tahun 1980-an taman ini berubah fungsi menjadi terminal angkutan kota karena letaknya yang strategis di muka Stasiun Bogor. Terminal tersebut kemudian direnovasi menjadi Plaza Kapten Muslihat yang mengusung konsep Bangunan berbentuk Topi, sehingga masyarakat pun menyebutnya dengan Taman Topi. Pada saat itu Plaza Kapten Muslihat merupakan salah satu alternatif tempat berwisata sebelum ledakan mal dan plaza melanda Bogor. Taman topi dilengkapi berbagai wahana permainan namun sejak tahun 1994 sampai saat ini (tahun 2007) tempat ini menjadi tidak terawat baik karena dikepung oleh pedagang kaki lima dan angkutan kota. Di dalamnya terdapat pula Pusat Informasi Kepariwisataan atau 'Tourist Information Centre'.
Taman Kencana Sebuah taman kecil yang digunakan untuk tempat rekreasi anak-anak kecil, kaum muda, maupun orang tua yang melepas lelah setelah capai berjalan-jalan di lapangan Sempur ataupun Kebun Raya. Taman ini ramai pada hari Minggu dan umumnya ramai oleh para orangtua yang mengajak anak-anak mereka untuk menikmati hari libur.
Lapangan Sempur Lapangan yang dahulu merupakan lahan kosong yang dipergunakan sebagai lapangan upacara untuk memperingati HUT Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus ini, sekarang sudah dikelola oleh Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bogor. Lapangan ini sekarang dijadikan tempat olahraga dan lapangan multifungsi. Di lapangan ini terdapat wall-climb, lapangan basket, lapangan utama untuk bermain bola dan soft/baseball, run-track, lapangan voli beralaskan pasir pantai, serta area untuk senam. Pada hari Minggu tempat ini akan menjadi pasar dadakan, banyak pedagang makanan ataupun alat-alat yang menggelar dagangannya di sini setiap hari Minggu. Lapangan ini kerap digunakan untuk berbagai pergelaran musik.
Rancamaya
Kawasan beriklim sejuk terletak 10 km dari pusat kota ke arah tenggara melalui Cipaku dan Genteng, dapat ditempuh pula melalu Tajur maupun Jalan Tol Jagorawi.
Situ Gede atau Setu GedeDanau kecil di barat laut Kota Bogor, di tepi hutan penelitian Dramaga, Bogor.
Dramaga, Bogor Terletak di bagian barat dari kota, tepatnya sekitar 8 km dari pusat Kota Bogor. Wilayah Dramaga merupakan sentra produksi manisan basah dan kering, baik itu dari buah-buahan (pala, mangga, jambu batu, kemang, pepaya, kweni, salak, kedondong, atau caruluk) maupun dari bahan sayuran (wortel, labu siam, pare, lobak, bligo, serta ubi jalar).
Setu Burung ; Puncak
Kawasan wisata perbukitan yang terletak di sebelah timur Kota Bogor, dikelilingi oleh Gunung Gede dan Gunung Pangrango.
Gunung Bunder Gunung Pancar Gunung Gede Gunung Salak Endah
Kolam renang[sunting | sunting sumber]
Kolam Renang Gedung Olah Raga Kota Bogor Kolam Renang dengan air dari Gunung Salak, ZamZam Tirta-Ciomas Taman Yasmin Sport Centre Bukit Cimanggu City-Marcopolo Bogor Nirwana Residence-Jungle Water Park-->
Stasiun kereta dan terminal bus[sunting | sunting sumber]
Stasiun Bogor Stasiun utama Kota Bogor yang merupakan warisan dari zaman Belanda. Sekitar tahun 1960-an stasiun ini melayani keberangkatan ke Yogyakarta melalui Sukabumi danBandung.
Stasiun Sukaresmi Stasiun Cilebut
Stasiun penghubung rute Jakarta - Bogor. Stasiun Bojong Gede
Stasiun penghubung rute Jakarta - Bogor. Terminal Baranang Siang Terminal Wangun Terminal Bubulak Terminal Laladon
Daftar angkutan kota[sunting | sunting sumber]
A. Angkutan Kota
01 Cipinanggading-Merdeka 02 Sukasari-Bubulak 03 Bubulak-Baranangsiang 04 Wr.Nangka-Ramayana 05 Cimahpar-Ramayana 06 Ciheuleut-Ramayana 07 Ciparigi (Jambu Dua)-Merdeka 08 Ciparigi (Jambu Dua)-Ramayana 09 Ciparigi (Jambu Dua)-Sukasari 10 Bantar Kemang-Merdeka 11 Br.Siang Indah-Terminal-Gang.Aut-Br.Siang Indah (Melingkar) 12 Pasar Anyar-Cimanggu 13 Bantar Kemang-Ramayana 14 Laladon-PasirKuda-Sukasari 15 Bubulak-Pasar Anyar (Mawar) 16 Salabenda-Pasar Anyar 17 Bina Marga-Tanah Baru-Pomad 18 Ramayana-Mulyaharja 19 Bubulak-Kencana-St.Cilebut 20 Kencana-Pasar Anyar 21 Br.siang-Ciawi 22 Pondok Rumput-Pasar Anyar 23 Ramayana-Taman Kencana-Wr.Jambu
B. Angkutan Perkotaan
02 Sukasari-Cicurug 02A Sukasari-Cisarua 02B Sukasari-Cibedug 03 Ramayana-Ciapus 04A Ramayana-Cihideung 05 Merdeka-Ciomas 06 Merdeka-Parung 06A Merdeka-Bantar Kambing 07 Ps.Anyar-BojongGede 08 Ps.Anyar-Cibinong-Citereup
C. Angkutan Kota yg melintsi Kota Bogor
32 Cibinong-Jln.Baru-Tmn.Pagelaran
Tempat ibadah[sunting | sunting sumber]
Masjid Raya Kota Bogor , Jl. Raya Pajajaran, Bogor Timur Gereja Batak Karo Protestan Bogor, Jl. Tumapel Ujung, Perumahan Cimanggu Permai,
Tanah Sareal Gereja Methodist Jemaat Immanuel , Jl. Cincau , Bogor Gereja Zebaoth , Jl. Ir. H. Juanda, Kebun Raya Bogor Masjid Jami Al-Juman Bogor, Jl. Pahlawan I, Bogor Selatan Gereja BMV Katedral Bogor , Jl. Kapten Muslihat Gereja St. Fransiskus Asisi, Jl. Siliwangi Gereja Kristen Indonesia , Jl. Pengadilan 35 Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA), Jalan Suryakencana Bogor Gereja HKBP , Jl. Paledang Bogor
Gereja Katedral Bogor , Jalan Kapten Muslihat Nomor 22, Bogor Klenteng Hok Tek Bio Masjid Agung Bogor , Jl. Dewi Sartika, Bogor Tengah Masjid Istiqom Budi Agung Pura Parhyangan Agung Jagatkartta , Gunung Salak, Taman Sari Pura Giri Kusuma , Bogor Baru Masjid Almuhajirin , Bukit Waringin, Bojong Gede Masjid Nahwa Nur Pura , Bojong Gede Masjid As-sholihin , jayasari Masjid Al-hidayah , BCC Masjid Al-Munawwar , Jl. Pemuda, Tanah Sareal Masjid Al-Ma'I (PDAM Tirta Pakuan) , Jl. Siliwangi, Bogor Selatan Gereja Bethel , Jl. Jend. Sudirman, Bogor Tengah
Museum dan perpustakaan[sunting | sunting sumber]
Museum Etnobotani Museum Etnobotani diresmikan pada tahun 1982 oleh Prof. Dr. B. J. Habibie. Di dalamnya terdapat 2.000 artefak etnobotani dan berbagai diorama pemanfaatan flora.
Museum Zoologi Museum Zoologi didirikan pada tahun 1894 dengan nama Museum Zoologicum Bogoriensis.
Herbarium Bogoriense Terletak di Jalan Ir. H. Juanda, di sebelah barat Kebun Raya Bogor. Di dalamnya tersimpan dan dipamerkan berbagai jenis daun dan buah yang telah dikeringkan, berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.
Museum Tanah Museum Tanah didirikan pada tanggal 29 September 1988. Museum ini merupakan tempat penyimpanan jenis contoh tanah yang terdapat di Indonesia yang disajikan dalam ukuran kecil berupa makromonolit.
Museum Pembela Tanah Air (PETA) Didirikan pada tahun 1996 oleh Yayasan Perjuangan Tanah Air, dan diresmikan oleh H. M. Soeharto (Presiden RI ke-2). Di dalamnya memuat empat belas diorama sebagai salah satu perwujudan miniatur yang menggambarkan proses pergerakan kebangsaan terjadi pada tanggal 3 Oktober 1943 bertempat di bekas Kesatriaan tentara KNIL/Belanda, Pabaton.
Museum Perjuangan Perpustakaan Bogor
Didirikan pada tahun 1842 di dalam lingkungan Kebun Raya Bogor oleh ahli botani Belanda, Dr. J. Pierot. Koleksinya sekitar 300.000 jilid buku, 2.000 judul majalah ilmiah, dan lebih dari 100.000 barang cetakan lainnya. Koleksinya meliputi buku-buku ilmu pengetahuan alam murni dan praktis, dengan mengutamakan biologi, yang diperoleh dari hasil pertukaran dengan lembaga-lembaga ilmiah dan ahli-ahli botani dan biologi di seluruh dunia. Koleksi perpustakaan ini paling baik dan lengkap di Asia Tenggara.
Pusat Perbelanjaan dan Oleh-oleh khas Bogor[sunting | sunting sumber]
Botani Square Ekalokasari Plaza Bogor Trade Mall Bogor Plaza Plaza Jambu Dua Bogor Indah Plaza Bogor Trade Mall Yogya Bogor Junction Plaza Jambu Dua Bogor Trade World
Taman Topi Square dan Matahari Department Store Plaza Jembatan Merah , Veteran Panaragan Pusat Grosir Bogor Merdeka Pusat Oleh-oleh Venus , Jl. Siliwangi Plaza Indah Bogor / Yogya, Jl. Kyai Haji Sholeh Iskandar Cimanggu Plaza Bogor Surya Kencana, Sukasari Giant Taman Yasmin Ramayana Bogor Square Lottemart Taman Yasmin Hero dan Gramedia, Pajajaran Orchard Walk dan The Jungle Mall, Bogor Nirwana Residence - Bogor Selatan Roti Unyil Venus , Ruko V-Point Pajajaran Lapis Talas Bogor Sangkuriang , Pajajaran - Ruko Bantar Kemang, Jl. Kyai Haji Sholeh
Iskandar Cimanggu. Asinan Gedung Dalam Sukasari Asinan Dewi Sri Baranang Siang Sentra Kerajinan & Cinderamata Pasar Bogor, Jl. Oto Iskandardinata Lapis Bogor Sangkuriang,ciomas - JL.raya ciomas BOGOR
Kota kembar[sunting | sunting sumber]
- St.Louis, Missouri, Amerika Serikat [9]
Lloró, Kolombia Gödöllõ, Hungaria Salak Tinggi, Malaysia
Galeri[sunting | sunting sumber]
Tari Jaipong
Sawah berteras
Delman di Bogor
Plaza Bogor, Otista 1994
Suasana kawasan pecinan di Jalan Suryakencana Bogor
Becak di Kota Bogor
Pasar Anyar (kebon kembang)
Gereja Katedral Bogor
Gereja Zebaoth
Stasiun Bogor
SEJARAH KOTA-KOTA di INDONESIA
Bogor selain berarti tunggul kawung, juga berarti daging pohon kawung yang biasa dijadikan sagu (di daerah
Bekasi). Dalam bahasa Jawa Bogor berarti pohon kawung dan kata kerja dibogor berarti disadap. Dalam bahasa
Jawa Kuno, pabogoran berarti kebun kaung. Dalam bahasa Sunda umum, menurut Coolsma, L Bogor berarti
droogetapte kawoeng (pohon enau yang telah habis disadap) atau bladerlooze en taklooze boom (pohon yang
tak berdaun dan tak bercabang). Jadi sama dengan pengertian kata pugur atau pogor. Akan tetapi dalam bahasa
Sunda muguran dengan mogoran berbeda arti. Yang pertama dikenakan kepada pohon yang mulai berjatuhan
daunnya karena menua, yang kedua berarti bermalam di rumah wanita dalam makna yang kurang susila.
Pendapat desas-desus bahwa Bogor itu berarti pamogoran bisa dianggap terlalu iseng.
Setelah sekian lama hilang dari percaturan historis yang berarti kurang lebih selama satu abad sejak 1579, kota
yang pernah berpenghuni 50.000 jiwa itu menggeliat kembali menunjukkan ciri-ciri kehidupan. Reruntuhan
kehidupannya mulai tumbuh kembali berkat ekspedisi yang berturut-turut dilakukan oleh Scipio pada tahun 1687,
Adolf Winkler tahun 1690 dan Abraham van Riebeeck tahun 1704, 1704 dan 1709. Dalam memanfaatkan
wilayah yang dikuasainya, VOC perlu mengenal suatu wilayah tersebut terlebih dahulu. Untuk meneliti wilayah
dimaksud, dilakukan ekspedisi pada tahun 1687 yang dipimpin Sersan Scipio dibantu oleh Letnan Patinggi dan
Letnan Tanujiwa, seorang Sunda terah Sumedang.
Dari ekspedisi tersebut serta ekspedisi lainnya, tidak ditemukannya pemukiman di bekas ibukota kerajaan,
kecuali di beberapa tempat, seperti Cikeas, Citeureup, Kedung Halang dan Parung Angsana. Pada tahun 1687
juga, Tanujiwa yang mendapat perintah dari Camphuijs untuk membuka hutan Pajajaran, akhirnya berhasil
mendirikan sebuah perkampungan di Parung Angsana yang kemudian diberi nama Kampung Baru. Tempat
inilah yang selanjutnya menjadi cikal bakal tempat kelahiran Kabupaten Bogor yang didirikan kemudian.
Kampung-kampung lain yang didirikan oleh Tanujiwa bersama anggota pasukannya adalah: Parakan Panjang,
Parung Kujang, Panaragan, Bantar Jati, Sempur, Baranang Siang, Parung Banteng dan Cimahpar. Dengan
adanya Kampung Baru menjadi semacam Pusat Pemerintahan bagi kampung-kampung lainnya.
Dokumen tanggal 7 November 1701 menyebut Tanujiwa sebagai Kepala Kampung Baru dan kampung-kampung
lain yang terletak di sebelah hulu Ciliwung, De Haan memulai daftar bupati-bupati Kampung Baru atau
Buitenzorg dari tokoh Tanujiwa (1689-1705), walaupun secara resmi penggabungan distrik-distrik baru terjadi
pada tahun 1745. Pada tahun 1745 Bogor ditetapkan Sebagai Kota Buitenzorg yang artinya kota tanpa
kesibukan dengan sembilan buah kampung digabungkan menjadi satu pemerintahan dibawah Kepala Kampung
Baru yang diberi gelar Demang, daerah tersebut disebut Regentschap Kampung Baru yang kemudian menjadi
Regentschap Buitenzorg. Sewaktu masa pemerintahan Gubernur Jenderal Baron van Imhoff (1740) dibangunlah
tempat peristirahatan, pada lokasi Istana Bogor sekarang yang diberi nama Buitenzorg.
Pada tahun 1752 tersebut, di Kota Bogor belum ada orang asing, kecuali Belanda. Kebun Raya sendiri baru
didirikan tahun 1817. Letak Kampung Bogor yang awal itu di dalam Kebun Raya ada pada lokasi tanaman
kaktus. Pasar yang didirikan pada lokasi kampung tersebut oleh penduduk disebut Pasar Bogor (sampai
sekarang) Pada tahun 1808, Bogor diresmikan sebagai pusat kedudukan dan kediaman Resmi Gubernur
Jenderal. Tahun 1904 dengan keputusan Gubernur Jendral Van Nederland Indie Nomor 4 tahun 1904
Hoofplaats Buitenzorg mencantumkan luas wilayah 1.205 yang terdiri dari 2 Kecamatan & 7 Desa, diproyeksikan
untuk 30.000 Jiwa .
Pada tahun 1905 Buitenzorg diubah menjadi GEMMENTE berdasarkan Staatblad 1926 yg kemudian
disempurnakan dengan Staatblad 1926 Nomor 328.
Tahun 1924 dengan keputusan Gubernur Jendral Van Nederland Indie Nomor 289 tahun 1924 ditambah dengan
desa Bantar jati dan desa Tegal Lega seluas 951 ha, sehingga mencapai luas 2.156 ha, diproyeksikan untuk
50.000 Jiwa.
Perkembangan selanjutnya, pada tahun 1941, Buitenzorg secara resmi lepas dari Batavia dan mendapat
otonominya sendiri. Keputusan dari gubernur Jendral Belanda di Hindia Belanda No. 11 tahun 1866, No. 208
tahun 1905 dan No. 289 tahun 1924 menyebutkan bahwa wilayah Bogor pada waktu itu seluas 22 Km persegi,
terdiri dari 2 sub distrik dan 7 desa.
Berdasarkan UU No. 16 tahun 1950 Kota Bogor ditetapkan menjadi Kota besar dan Kota Praja yang terbagi
dalam 2 wilayah Kecamatan & 16 lingkungan. Tahun 1981 jumlah Kelurahan menjadi 22 Kelurahan, 5
kecamatan & 1 Perwakilan kecamatan.
Terakhir berdasarkan PP. No. 44/1992 Perwakilan Kecamatan Tanah Sareal ditingkatkan statusnya menjadi
Kecamatan, Kini terdapat 6 Kecamatan dan 68 Kelurahan.
Ditengah-tengah kota terdapat Kebun Raya Bogor yang dibangun sejak Tahun 1817 oleh seorang ahli botani
yaitu Prof. Dr. RC. Reinwardth dengan luas 87 Ha dan terdapat 20.000 jenis tanaman yang tergolong dalan 6000
Species dan merupakan Kebun Raya terbesar di Asia Tenggara.