TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III
DI BPS SRI INDRASWATI BOYOLALI
TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
Diyan Lilis Lestari
NIM B11 073
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2014
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III
DI BPS SRI INDRASWATI BOYOLALI
TAHUN 2014
Diajukan Oleh :
Diyan Lilis Lestari
NIM B11 073
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal 05 Juni 2014
Pembimbing
Retno Wulandari, SST
NIK. 200985034
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III
DI BPS SRI INDRASWATI BOYOLALI
TAHUN 2014
Diajukan Oleh :
Diyan Lilis Lestari
NIM B11 073
Telah dipertahankan di depan dewan penguji
Program Studi Diploma III Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
Pada tanggal Juni 2014
Penguji I Penguji II
Anis Nurhidayati, SST., M.Kes
NIK 200685025
Retno Wulandari, SST
NIK. 200985034
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Ka.Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, SST
NIK. 200985034
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Tanda
Bahaya Kehamilan Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali Tahun 2014”.
Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir
sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis
Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Retno Wulandari, SST, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kusuma Husada Surakarta dan pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.
3. Sri Indraswati, Amd. Keb pimpinan BPS Sri Indraswati Boyolali yang telah
memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dan penelitian
dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
4. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
segala bantuan yang telah diberikan.
5. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Seluruh responden yang telah berpartisipasi dalam pengisian kuesioner dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
7. Semua teman-teman angkatan 2011 yang telah membantu dalam penulisan
Karya Tulis Imiaha ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Surakarta, Juni 2014
Penulis
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, 05 Juni 2014
Diyan Lilis Lestari
B11 073
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III
DI BPS SRI INDRASWATI BOYOLALI
TAHUN 2014
xiii + 50 halaman + 16 lampiran + 5 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil sangat perlu
dilakukan secara teratur. Hal ini bertujuan menyiapkan seoptimal mungkin fisik
dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga
didapatkan ibu dan anak yang sehat. Selain itu juga untuk mendeteksi dini adanya
kelainan, komplikasi dan penyakit yang biasanya dialami oleh ibu hamil sehingga
hal tersebut dapat dicegah ataupun diobati dengan demikian angka morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi dapat berkurang. Studi pendahuluan yang dilakukan di
BPS Sri Indraswati Boyolali rata-rata kunjungan per bulan sekitar 32 ibu hamil,
setelah dilakukan wawancara pada tanggal 13 November 2013 terhadap 10 ibu
hamil trimester III tentang tanda bahaya kehamilan trimester III didapatkan
sebanyak 7 ibu mempunyai pengetahuan cukup dan 3 ibu hamil Trimester III
mempunyai pengetahuan kurang.
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
kehamilan Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali Tahun 2014 pada tingkat
baik, cukup dan kurang.
Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di BPS Sri Indraswati Boyolali pada tanggal
13 April 2014. Sampel dalam penelitian ini adalah 32 ibu hamil, pengambilan
sampel yaitu dengan teknik quota sampling. Instrumen penelitian ini adalah
kuesioner. Cara pengumpulan data berasal dari data primer dan Data Sekunder.
Variabel tunggal yaitu tingkat pengatahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
kehamian trimester III. Analisa menggunakan analisa univariat dengan.
Hasil Penelitian : dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 6 responden (18,8%),
pengetahuan cukup sebanyak 18 responden (56,2%) dan pengetahuan kurang
sebanyak 8 responden (25%)
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali Tahun 2014 sebagian besar
responden dengan pengetahuan cukup.
Kata Kunci : Pengetahuan, hamil, tanda bahaya kehamilan
Kepustakaan : 23 literatur (tahun 2007 – 2012)
MOTTO
Jangan takut pada masa depan dan jangan pernah menangis untuk masa
lalu
Kita semua hidup dalam keteganganm dari waktu ke waktu serta dari hari
kehari dengan kata lain kita adalah pahlawan dari cerita itu sendiri
(Marry Mac Carthy)
Pelajari apapun yang anda bisa, kapanpun, dan dari siapapun. Di sanalah
nanti akan tiba waktunya anda mendapat sesuatu yang menyenangkan
(Sarah Caldwell)
PERSEMBAHAN
1. Trimakasih dan syujud sukur kepada Allah SWT atas
kesabaran dan kemudahan sehigga KTI ini bisa
terselesaikan
2. Trimakasih untuk kedua orang tuaku, Bapak Riyanto
dan Ibuku Kasiyah yang selalu memberian kasih sayang
do’a dan dukungan dan cinta kasih yang tak terhingga
3. Terima kasih Kakakku kakakku yang tersayang Eka
Ratna Sari yang selalu menyayangkiku dan selalu
membuatk rindu untuk pulam selama aku belajar.
4. Terima kasih Pembibing Ibu Retno Wulandari, SST atas
bimbingannya selama ini
5. Terimkasih kepada teman baikku Gressy, Siska, Indah
Dianingrum tak kan pernah ku melupakan apa yang
telah kita lewati bersama dengan kalian semua I Love
You So Much
6. Almamater tercinta
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama : Diyan Lilis Lestari
Tempat / Tanggal Lahir : Sragen, 16 April 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Boto RT 10 Karanganyar Sambungmacan Sragen
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri Pasar Anyar 2 Tangerang Lulus tahun 2005
2. SMP Negeri 17 Tangerang Lulus tahun 2008
3. SMA Negeri 14 Tangerang Lulus tahun 2011
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2011
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii
CURICULUM VITAE................................................................................... viii
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
E. Keaslian Studi Kasus ................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan .................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ............................................................................. 8
1. Pengetahuan ........................................................................... 8
2. Kehamilan ............................................................................. 18
3. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III ................................ 21
B. Kerangka Teori............................................................................. 30
C. Kerangka Konsep ........................................................................ 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 32
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 33
D. Instrumen Penelitian .................................................................... 34
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 37
F. Variabel Penelitian ...................................................................... 38
G. Definisi Operasional .................................................................... 38
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ........................................ 39
I. Etika Penelitian ........................................................................... 41
J. Jadwal Penelitian.......................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian ....................................................... 43
B. Hasil Penelitian ........................................................................... 44
C. Pembahasan ................................................................................. 46
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 48
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 49
B. Saran ............................................................................................ 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 30
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ...................................................... 31
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................... 34
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner ..................................................................... 37
Tabel 3.3 Definisi Operasional .................................................................... 38
Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi ........................................................... 44
Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di BPS Sri Indraswati
Boyolali Tahun 2014..................................................................... 45
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas
Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Data Tabulasi Hasil Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 13. Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15. Hasil Penelitian
Lampiran 16. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) menurut target Millenium Development
Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup, untuk itu
diperlukan upaya yang maksimal dalam pencapaian target tersebut. Menurut
hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di
Indonesia masih berada pada angka 359/100.000 kelahiran hidup. Kejadian
kematian Ibu bersalin sebesar 49,5%, hamil 26,0%, nifas 24%
(Dinkes, 2012).
Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan
laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup,
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011
sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup. Sebesar 57,93% kematian maternal
terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 24,74% dan pada waktu
persalinan sebesar 17,33% (Dinkes, 2012). Penyebab langsung kematian ibu
yang terbanyak adalah perdarahan sebesar 28%, eklampsi 24% pada
kehamilan, partus macet 5%, infeksi 5% dan komplikasi aborsi 5%.
Pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil sangat perlu dilakukan
secara teratur. Hal ini bertujuan menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan
mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga
didapatkan ibu dan anak yang sehat. Selain itu juga untuk mendeteksi dini
adanya kelainan, komplikasi dan penyakit yang biasanya dialami oleh ibu
hamil sehingga hal tersebut dapat dicegah ataupun diobati dengan demikian
angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi dapat berkurang (Marmi, 2009).
Seorang ibu hamil kemungkinan akan mengalami penyimpangan
kehamilannya, komplikasi yang dapat dialami ibu hamil dibagi sesuai masa
kehamilannya (Manuaba, 2009). Tanda bahaya kehamilan trimester III yaitu
sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak di wajah dan jari-jari
tangan, keluar caian pervaginam, gerakan janin tidak terasa dan nyeri perut
yang hebat (Sulistyawati, 2010). Perdarahan pada trimester ketiga antara lain
plasenta previa (pembukaan ari-ari yang menutupi jalan lahir, perdarahan
solusio plasenta, perdarahan dari pecahnya sinus marginalis serta perdarahan
dari pecahnya vasa previa yang dapat membahayakan ibu maupun janin
(Manuaba, 2008).
Peran bidan dalam memberikan Informasi pada usia kehamilan trimester
III yaitu bidan mengajak keluarga untuk aktif dalam memantau kemungkinan
gejala-gejala pre eklampsia dan informasi hasil pemeriksaan kesejahteraan
janin dalam kandungan. Informasi tersebut akan mengurangi beberapa
kekhawatiran yang dirasakan ibu dan keluarga (Sulistyawati, 2009).
Informasi yang diperoleh ibu akan memberikan pengaruh jangka pendek
(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan
pengetahuan bagi ibu hamil (Erfandi, 2009).
Studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Sri Indraswati Boyolali data
yang didapat pada jumlah ibu hamil trimester III yang berkunjung pada bulan
Januari – November 2013 yaitu sebanyak 350 ibu hamil dan rata-rata
kunjungan per bulan sekitar 32 ibu hamil trimester III, setelah dilakukan
wawancara pada tanggal 13 November 2013 terhadap 10 ibu hamil trimester
III tentang tanda bahaya kehamilan trimester III didapatkan sebanyak 7 ibu
mempunyai pengetahuan cukup tentang tanda bahaya kehamilan dan 3 ibu
hamil Trimester III mempunyai pengetahuan kurang tentang tanda bahaya
kehamilan.
Berdasarkan latar belakang masih banyak ibu hamil trimester III yang
belum mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan sehingga penulis tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester III tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di BPS Sri
Indraswati Boyolali Tahun 2014”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
tanda bahaya kehamilan Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali Tahun
2014?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali Tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
kehamilan Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali pada tingkat
baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
kehamilan Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali pada tingkat
cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
kehamilan Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali pada tingkat
kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pada ibu
hamil tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III.
2. Bagi Penulis
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai pengalaman bagi
penulis dalam melaksanakan penelitian dan wawasan peneliti mengenai
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
Trimester III.
3. Bagi Institusi Pendidikan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya atau
dijadikan referensi khususnya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda
bahaya kehamilan Trimester III.
4. Bagi Instansi BPS Sri Indraswati Boyolali
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kebijakan dalam usaha
promosi kesehatan khususnya pada ibu hamil agar dalam dapat mengenali
tanda bahaya kehamilan Trimester III.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
pada trimester III pernah dilakukan, yaitu :
1. Leni Susilawati (2012), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu hamil
primigravida tentang tanda bahaya kehamilan di RB Marga Waluya
Surakarta Tahun 2012. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Instrumen menggunakan kuesioner dan teknik analisa data menggunakan
analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan baik
sebanyak 5 responden (16,67%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 20
responden (66,6%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden
(16,67%)
2. Naili Sa’adah (2011), dengan judul “Tingkat Pengetahuan ibu hamil
primigravida tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Mergasan
Yogyakarta Tahun 2011”. Jenis penelitian ini menggunakan metode
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 62,8% dengan
pengetahuan baik, responden dengan pengetahuan cukup 31,4% dan
pengetahuan kurang sebanyak 5,7%.
Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan keaslian yaitu pada metode
penelitian sedangkan perbedaannya yaitu pada tempat, waktu penelitian dan
hasil penelitian.
F. Sistematika Penelitian
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan isi karya tulis secara singkat meliputi latar
belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tinjauan tentang pengetahuan, teori kehamilan, tanda bahya
trimester III serta kerangka teori dan kerangka konsep.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi
penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,
instrumen penelitian, pengumpulan data, variabel penelitian,
definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta
etika penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan gambaran umum penelitian, hasil penelitian dan
pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia
terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca
indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior)
(Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang
dicapai dalam domain kognitif yaitu :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk
mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara
lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan
sebagainya.
2) Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya,
aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan
hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam
konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam
suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan
kata kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan
dan seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk
mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.
5) Sintesa (Syntesis)
Sintesa adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya
dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat
menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian
itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria yang telah ada.
c. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional
atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern
atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Lebih jelasnya dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:
a) Cara coba – salah (Trial and Error)
Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,
bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang
menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya
dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan
dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak
berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut
dapat terpecahkan.
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan
dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran
apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan
seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja,
melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini
seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak.
Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin
masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama,
pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang
otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik
tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun
ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.
d) Berdasarkan pengalaman sendiri
Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.
Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu
merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan
suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh
sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
e) Cara akal sehat (common sense)
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat
menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah
dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak
orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus
diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,
terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.
Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai
wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan
manusia.
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat
sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses
penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui
intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan
cara yang rasional dan yang sistematis.
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan
umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini
manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh
pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara
melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-
pernyataan yang dikemukan. Apabila proses pembuatan
kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus
kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi
adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum
ke khusus.
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai
dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat
umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan
kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman
empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke
dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk
memahami suatu gejala.
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-
pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi
berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada
kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa
yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.
2) Cara ilmiah atau modern
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa
ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode
penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology).
Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan
metode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van
Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan
dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat
pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan
objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :
a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul
pada saat dilakukan pengamatan.
b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala
yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang, yaitu :
1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,
makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk
menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan
cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun
dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin
banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana
diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut
akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan
bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak
berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak
diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada
pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek
juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua
aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap
obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang
diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek
tersebut .
2) Mass media / informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non
formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)
sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.
Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang
dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru.
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti
televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh
besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam
penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa
membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai
sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
pengetahuan terhadap hal tersebut.
3) Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui
penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian
seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan.
Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu
fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial
ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,
baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu
yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya
interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai
pengetahuan oleh setiap individu.
5) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang
dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang
dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan
professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat
mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan
manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang
bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
6) Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih
berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih
banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri
menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak
menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual,
pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak
ada penurunan pada usia ini.
2. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka
melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang akan tumbuh
di dalam rahim seorang wanita (Waryana, 2010).
b. Tanda dan Gejala Kehamilan
Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi
3 yaitu :
1) Tanda dugaan kehamilan
a) Amenore (terlambat datang bulan), konsepsi dan nidasi
menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan
ovulasi dengan mengetahui hari pertama haid terakhir dengan
perhitungan rumus Naegele dapat ditentukan perkiraan
persalinan
b) Mual dan mutah (emesis), pengaruh estrogen dan progesteron
menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morning
sickness.
c) Ngidam, wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu.
d) Sinkope (pingsan), terjadi karena gangguan sirkulasi darah ke
daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf
pusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan ini
menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
e) Payudara tegang, pengaruh estrogen-progesteron dan
somatomatrofin menimbulkan deposit lemak, air dan garam
pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf
tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
f) Sering miksi, desakan rahim ke depan menyebabkan kandung
kemih cepat terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua
gejala ini sudah menghilang.
g) Konstipasi atau obstipasi karena pengaruh progesteron dapat
menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk
buang air besar.
h) Pigmentasi kulit, keluarnya melanphore stimulating hormone
hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi
(kloasma gravidarum), pada dinding perut dan sekitar payudara
(hiperpigmentasi areola mamae, puting susu semakin
menonjol.
2) Tanda kemungkinan hamil
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)
d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,
tampak lebih merah dan kelam)
e) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan).
f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.
g) Teraba ballotement
h) Reaksi kehamilan positif.
3) Tanda pasti kehamilan
a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat
diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin
dapat diraba pada kehamilan lebih tua.
b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur
kehamilan 18 – 20 Minggu memakai Doppler dan stetoskop
Leannec.
c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada
usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16
minggu.
d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka
janin dapat dilihat.
c. Klasifikasi kehamilan
Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:
1) Kehamilan trimester 1 (umur kehamilan 0 sampai 12 minggu)
Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus
dinikmati, harapan dan perubahan-perubahan pada seorang ibu
terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter yang
berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat yang
sulit juga.
2) Kehamilan trimester II (umur kehamilan13 sampai 28 minggu)
Janin memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 – 78
mm dan beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah pir.
Memasuki trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurna
dan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa
janin. Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan estrogen
untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah terbentuk
untuk melindungi mata janin selama perkembangan.
3) Kehamilan trimester III (umur kehamilan 29 sampai 40 minggu)
Trimester III adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin
sedang berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin
bertambah besar sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Semakin
besar janin maka akan semakin terasa seluruh pergerakan janin.
Jangan lupa untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan tanda-
tanda kegawatan seperti tanda kelahiran prematur.
3. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
Trimester III biasanya disebut periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi
dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan
bayinya. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali dan banyak
ibu.
a. Prinsip mengenali Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
Menurut Marmi (2009), pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu
hamil sangat perlu dilakukan secara teratur. Hal ini bertujuan untuk
menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama
kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang
sehat. Selain itu juga untuk mendeteksi dini adanya kelainan, komplikasi
dan penyakit yang biasanya dialami oleh ibu hamil sehingga hal tersebut
dapat dicegah ataupun diobati.
1) Pemeriksaan Kehamilan dini (Early ANC Detection)
Menurut Sulistyawati (2012), kunjungan antenatal care (ANC)
minimal 4 kali, yaitu:
a) Satu kali pada trimester I
Informasi yang diberikan pada trimester I yaitu, menjalin
hubungan saling percaya, deteksi masalah pada tahap awal
pemberian asuhan, mencegah masalah, persiapan persalinan dan
komplikasi, perilaku sehat meliputi gizi, latihan atau senam,
kebersihan, dan istirahat).
b) Satu kali pada trimester II
Setelah pasien sudah cukup paham dengan informasi yang harus
ddiketahui pada trimester I, maka pada trimester II bidan
memberikan informasi yang berkaitan denan pre eklampsi
ringan.
c) Dua kali pada trimester III
Pada usia kehamilan ini informasi yang disampaikan adalah hasil
pemeriksaan kesejahteraan janin dalam kandungan, salah satunya
adalah janin tunggal atau ganda. Informasi tersebut akan
mengurangi beberapa kekhawatiran yang dirasakan oleh ibu dan
keluarga berkaitan dengan janin. Gambaran persalinan yang akan
dilalui merupakan salah satu hal yang dikhawatirkan oleh ibu dan
keluarga pada akhir masa kehamilan. Informasi mengenai
kepastian letak dan posisi janin akan mengurangi kecemasan
pasien.
2) Skrining Deteksi Dini
Menurut Marmi (2009), skrining deteksi dini yaitu USG,
merupakan suatu media diagnostik dengan menggunakan gelombang
ultrasonik untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan
gelombang ultrasonik. Pemeriksaan USG pada kehamilan normal
usia 5 minggu.
b. Jenis-jenis Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
1) Kehamilan dengan Hipertensi
Hipertensi adalah kondisi permanen meningkatnya tekanan
darah dimana biasanya tidak ada penyebab yang nyata. Kadang-
kadang keadaan ini dihubungkan dengan penyakit ginjal,
phaeochromocytoma atau penyempitan aorta dan keadaan ini lebih
sering muncul pada saat kehamilan (Marmi, 2009).
Menurut Manuaba (2008), gambaran klinis dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a) Kenaikan tekanan darah sistolik dan diastolik 30 mmHg atau 15
mmHg. Tekanan darah absolut 140/90 atau 160/110 yang diambil
selang 6 jam dalam keadaan istirahat.
b) Edema, merupakan timbunan cairan tubuh yang tampak atau
tidak tampak. Perhitungan kenaikan berat badan melebihi ¾ - 1
kg/minggu.
Penatalaksanaan kehamilan dengan hipertensi harus mendapat
penanganan yaitu dianjurkan untuk lebih banyak istirahat dan
menghindari peningkatan berat badan terlalu banyak. Kesejahteraan
janin dipantau secara ketat untuk mendeteksi adanya retardasi
pertumbuhan. Jika ditemukan tekanan darah 160/100 mmHg harus
dirawat di rumah sakit. Obat-obatan antihipertensi dan sedative
boleh diberikan untuk mengontrol tekanan darah (Marmi,
2011).
2) Perdarahan
Menurut Manuaba (2008), Ada beberapa komplikasi yang
dapat dialami seorang wanita hamil, komplikasi ini dapat terjadi
pada trimester III. perdarahan yang terjadi pada kehamilan
trimester III, yaitu:
a) Perdarahan plasenta previa
Perdarahan plasenta previa adalah keadaan implantasi
plasenta sedemikian rupa sehingga menutupi sebagian atau
seluruh mulut rahim, sehingga pembuluh darah besar ada pada
sekitar mulut rahim, dengam makin tuanya kehamilan dan
terjadi pembentukan segmen bawah rahim terjari pergeseran
plasenta beserta pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan
(Manuaba, 2008).
Menurut Marmi (2011), penyebab plasenta previa tidak
diketahui, tetapi faktor-faktor berikut dapat dihubungkan, yaitu:
(1) Multiparitas, meningkatnya ukuran rongga uterus pada
pesalinan yang berulang-ulang merupakan predisposisi
terjadinya plasenta previa.
(2) Kehamilan multiple, tempat plasenta terbesar lebih sering
melewati segmen bawah rahim.
(3) Umur, ibu yang lebih tua berisiko dari pada ibu yang lebih
muda
(4) Uterus sikatrik
(5) Riwayat myomektomi
(6) Merokok
(7) Kelainan plasenta.
Menurut Marmi (2011), tanda dan gejala kemungkinan
terjadi plasenta previa, yaitu:
(1) Mal presentasi janin
(2) Bagian terendah janin tidak terfiksasi
(3) Sulitnya mengidentifikasi bagian janin pada palpasi
(4) Denyut nadi ibu yang keras di bawah umbilikus.
(5) Perdarahan solusio plasenta
Menurut Manuaba (2008), solusio plasenta adalah
lepasnya plasenta dari implantasi yang normal (fundus uteri)
sehingga menimbulkan ras sakit dan gangguan nutrisi pada
janin.
Menurut Manuaba (2009), penyebab solusio plasenta dapat
dikaitkan dengan
(1) Trauma langsung pada kehamilan (jatuh saat hamil tua,
trauma langsung pada perut)
(2) Ibu yang mengidap tekanan darah tinggi
(3) Kehamilan disertai pre eklampsia dan eklampsia
(4) Ibu yang mengidap penyakit ginjal.
Gejala solusio plasenta diketahui melalui anamnesis dapat
meliputi Trauma langsung pada kehamilan (jatuh saat hamil tua,
trauma langsung pada perut), Ibu yang mengidap tekanan darah
tinggi, Kehamilan disertai pre eklampsia dan eklampsia, Ibu
yang mengidap penyakit ginjal. Perdarahan yang diserta rasa
sakit. Lepasnya plasenta menimbulkan gangguan sirkulasi dan
ancaman jiwa janin dalam bentuk asfiksia ringan sampai
kematian, serta gerak janin berkurang sampai menghilang.
Lepasnya plasenta yang dapat menimbulkan timbunan darah di
belakang plasenta yang mengakibatkan gangguan sirkulasi
(tekanan darah turun sampai syok, nadi meningkat, ibu hamil
tampak pucat, perut tegang dan terasa sakit (Manuaba, 2008).
Penatalaksanaan plasenta previa yaitu pasien dianjuran
istirahat di tempat tidur, jika perdarahan banyak pasien
dianjurkan untuk tidur miring atau menggunakan bantal di bawah
pinggul kanannya untuk mencapai agar panggul miring dan
menghindari supine hipotensive syndrome (Marmi, 2011).
b) Perdarahan pada sinus marginalis
Perdarahan ini menjelang persalinan, jumlahnya tidak
terlalu banyak, tidak membahayakan janin dan ibunya, karena
persalinan segera akan berlangsung, perdarahan ini sulit diduga
asalnya dan baru diketahui setelah plasenta lahir. Pada
pemeriksaan plasenta dijumpai gumpalan darah ditepi pada suatu
kantong membran dengan demikian diduga perdarahan yang
berasal dari sinus marginalis (Manuaba, 2008).
c) Perdarahan Vasa Previa
Vasa previa adalah penyilangan pembuluh darah pada mulut
rahim yang berasal dari insersio vilamentosa plasenta. Seperti
diketahui jenis perlekatan atau penempelan tali pusat pada
plasenta dalam bentuk insersio sentralis bila tali pusat melekat
tepat di tengah plasenta, insersio marginalis bila perlekatan tali
pusat di tepi plasenta (Manuaba, 2008).
Keadaan ini terjadi pada insersi velamentosa apabila
sebagian dari pembuluh janin di selaput ketuban memotong darah
os internum dan menempati posisi di depan bagian terbawah
janin. Pada pemeriksaan yang cermat kadang-kadang dapat
diraba sebuah pembuluh janin tubular di selaput ketuban yang
menutupi bagian terbawah janin. Penekanan pembuluh oleh jari
pemeriksa ke bagian bawah janin kemungkinan akan
menyebabkan perubahan frekuensi denyut jantung janin. Pada
vas previa terdapat bahaya yang sangat besar bagi janin karena
pecahnya ketuban dapat disertai oleh ruptur pembuluh janin yang
menyebabkan kehilangan banyak darah (Marmi, 2011).
4) Sakit Kepala yang hebat dan menetap
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum dan sering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala hehat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin
mengalami penglihatan yang kabur atau terbayang. Sakit kepala yang
hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsia
(Sulistyawati, 2009).
5) Pandangan kabur
Pandangan kabur karena pengaruh hormonal dalam kehamilan,
ketajaman visual ibu dapat berubah. Perubahan kecil adalah normal.
Masalah pengelihatan yang mengindikasikan keadaan yang
mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya
pandangan kabur atau terbayang dan berbintik-bintik, perubahan
penglihatan mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat.
Perubahan pandangan mendadak mungkin merupaka tanda pre
eklampsia (Yulifah, dkk, 2010).
6) Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Hampir seluruh ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki
yang biasanya muncul pada sore hari dan biasana hilang setelah
beristirahat atau meletakkannya lebih tinggi. Bengkak dapat
menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada permukaan
muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan
keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan anemia, gagal,
jantung atau pre eklampsia (Sulistyawati, 2009).
7) Gerakan janin tidak terasa
Ibu mulai merasakan gerakan janin selama bulan ke-5 atau ke-6,
beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
tidur, gerakannya akan melemah, bayi harus bergerak paling sedikit 3
kali dalam periode 3 jam. Gerakan janin bayi akan lebih mudah
terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik (Yulifah, dkk, 2010).
8) Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan denan persalinan normal
adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan
masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat,
menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti
apendisitis, kehamilan ektopik, penyakit radang pelvis persalinan
preterm, gastritis (Yulifah, dkk, 2010).
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Erfandi (2009), Marmi (2009) dan Yulifah, dkk (2010)
PengetahuanTanda Bahaya Kehamilan Trimester
III
1. Prinsip mengenali Tanda Bahaya
Kehamilan Trimester III
2. Jenis-jenis Tanda Bahaya
Kehamilan Trimester III
a. Kehamilan dengan
Hipertensi
b. Perdarahan
c. Sakit Kepala yang hebat dan
menetap
d. Pandangan kabur
e. Bengkak di wajah dan jari-
jari tangan
f. Gerakan janin tidak terasa
g. Nyeri abdomen yang hebat
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Media
masa/informasi
3. Sosial budaya dan
ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
Kehamilan
hamil
C. Kerangka Konsep
Keterangan
= Variabel yang diteliti
= Variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Tanda
Bahaya Trimester III
Baik
Cukup
Kurang
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Media masa/informasi
3. Sosial budaya dan ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menurut
Nursalam (2008), penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan
(memaparkan) peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini.
Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada
data faktual daripada penyimpulan. Penelitian kuantitatif adalah teknik yang
digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil
pengukuran maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2010). Pada penelitian ini
menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
kehamilan Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data
selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di BPS
Sri Indraswati Boyolali.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk
memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian
ini dilaksanakan pada tanggal 13 April 2014.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diatrik
kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Ibu Hamil trimester III yang berkunjung di BPS Sri
Indraswati Boyolali pada bulan April 2014 yaitu sebanyak 32 ibu hamil.
2. Sampel
Sampel adalah bagian tertentu yang dipilih dari populasi (Silalahi, 2010).
Menurut Arikunto (2010), jika populasi kurang dari 100 maka lebih baik
diambil semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100, maka dapat diambil
10 – 15% atau 20-25%. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil
trimester III yang berkunjung di BPS Sri Indraswati Boyolali sejumlah 32
responden.
3. Teknik sampling
Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan
dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan
mewakili keseluruhan populasi yang ada. Dalam penelitian ini
menggunakan quota sampling. Quota sampling adalah cara pengambilan
sampel dengan menentukan ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang telah
ditentukan (Hidayat, 2011).
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis (Susetyo, 2010). Instrumen penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner adalah angket dengan beberapa pernyataan. Penelitian ini
menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah sejumlah
pernyataan dimana pernyataan dibuat sedemikian rupa sehingga responden
hanya tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada
(Hidayat, 2011). Kuesioner diambil dari sumber teori tentang tanda bahaya
trimester III. Kuesioner dalam penelitian ini dengan kriteria positif (favorable)
dengan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah, pernyataan
negatif (unfavorable) dengan skor 0 untuk jawaban benar dan dengan skor 1
untuk jawaban salah.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Kuesioner
Variabel Sub VariabelPernyataan Jumlah
SoalFavourable Unfavourable
Tingkat
pengetahuan
Ibu hamil
tentang tanda
bahya
trimeter III
1. Prinsip mengenali tanda
bahaya kehamilan
trimester III
1,2 3 3
2. Jenis-jenis tanda bahaya
kehamilan trimester III :
a. Kehamilan dengan
hipertensi
4,7 5,6 4
b. Perdarahan 8,9,11*,12,
14
10,13 7
c. Sakit kepala yang
hebat dan menetap
15*,17* 16,18 4
d. Pandangan kabur 19,21 20,22 4
e. Bengkak di wajah
dan jari tangan
23,24,25 26 4
f. Gerakan janin tidak
terasa
27,29*,30,32 28,31 6
g. Nyeri perut 33,35 34 3
Jumlah 35
Keterangan: *) tidak valid
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya
hendak diukur. Karena untuk mendapatkan distribusi normal maka
digunakan responden sebanyak 30 responden (Mahfoed, 2007). Penelitian
ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment, yaitu:
Keterangan:
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Dikatakan valid jika rhitung > rtabel (0,361) dengan taraf signifikan 0,05.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).
}Y-Y{N}XX{
YX.-XY.N
2222Nrxy
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus
Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:
t
b
k
kr
2
2
11 11
Keterangan:
r11 = Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b2= Jumlah varian butir
t2
= Varians total
Instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60)
(Ghozali, 2005).
3. Hasil uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas dilakukan di BPS Monika Boyolali terhadap 30 ibu
hamil trimester III dengan 35 pernyataan. Karena untuk mendapatkan
distribusi normal maka digunakan responden sebanyak 30 responden
(Mahfoed, 2007). Setelah dilakukan uji validitas didapatkan empat nomor
pernyataan tidak valid yaitu nomor 11 dengan rhitung (0,275 < 0,361),15
(0,269 < 0,361), 17 (0,279 < 0,361) dan 29 (0,246 < 0,361), untuk
selanjutnya nomor yang tidak valid tidak digunakan dalam kuesioner
penelitian. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan 31 item pertanyaan
Sedangkan hasil uji reliabilitas dari 31 pernyataan valid didapatkan nilai
alpha cronbach’s sebesar 0,852 > 0,60, sehingga intrumen dikatakan
reliable.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Kuesioner
Variabel Sub VariabelPernyataan Jumlah
SoalFavourable Unfavourable
Tingkat
pengetahuan
Ibu hamil
tentang tanda
bahya
trimeter III
3. Prinsip mengenali tanda
bahaya kehamilan
trimester III
1,2 3 3
4. Jenis-jenis tanda bahaya
kehamilan trimester III :
h. Kehamilan dengan
hipertensi
4,5,7 6 4
i. Perdarahan 8,9,11,13 10,12 6
j. Sakit kepala yang
hebat dan menetap
14,15 2
k. Pandangan kabur 16,18 17,19 4
l. Bengkak di wajah
dan jari tangan
20,21,22 23 4
m. Gerakan janin tidak
terasa
24,26,28 25,27 5
n. Nyeri perut 29,31 30 3
Jumlah 31
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Hidayat (2011), teknik pengumpulan data adalah cara peneliti
mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian. Data yang
diperoleh terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek
penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006).
Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner yang
diisi ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III
di BPS Sri Indraswati Boyolali.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data
berdasarkan dokumentasi di BPS Sri Indraswati Boyolali yaitu berupa
jumlah kunjungan ibu hamil trimester III pada bulan Januari – November
2013 dengan rata-rata jumlah kunjungan 32 ibu hamil.
F. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam
penelitian menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang tanda bahaya kehamilan Trimester III.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup
atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.3
Definisi Operasional
Nama
Variabel
Pengertian Indikator Alat
Ukur
Skala
Pengetahuan
Ibu hamil
tentang tanda
bahaya
trimester III
Kemampuan
Ibu menjawab
dengan benar
kuesioner
tentang tanda
bahaya
trimester III
1. Baik : Bila nilai responden
yang diperoleh (x) > mean + 1
SD
2. Cukup : Bila nilai responden
mean -1 SD x mean + 1 SD
3. Kurang : Bila nilai responden
yang diperoleh (x) < mean – 1
SD
Kuesion
er
Ordinal
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Proses pengolahan data (Notoatmodjo, 2010)
adalah:
a. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban
dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing
dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak
sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-
tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data
selanjutnya.
c. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban
kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke
dalam tabel.
d. Memasukkan Data (Data Entri) atau processing
Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden
dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program
atau soffware komputer.
e. Pembersihan data (Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebagainya,
kemudian di lakukan pembetulan atau koreksi, Proses ini disebut
pembersihan data (data cleaning).
2. Analisis Data
Menurut Notoatmodjo (2010), analisis univariat yaitu menganalisa
terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan
distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Penelitian ini hanya
mendeskirpsikan pengetahuan responden tentang tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang tanda bahaya trimester III.
Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai
berikut:
Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD x mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:
Rumus : X =n
x
Keterangan :
X : rata-rata ( mean )
x: Jumlah seluruh jawaban responden
n : Jumlah responden
Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat
dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap
rata-ratanya.
Rumus :
SD =1
)( 2
2
n
n
xixi
Keterangan:
x : nilai responden
n : jumlah responden
Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan Ibu hamil
tentang tanda bahya trimester III digunakan rumus persentase.
Menurut Riwidikdo (2009), rumus persentase yaitu :
Jumlah responden menurut tingkat pengetahuan
Skor Prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100%
Jumlah Total Responden
I. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian
dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2011), meliputi :
1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)
Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti
menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta
manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,
lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek
penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek
penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan
tetap menghormati haknya.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan
inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian
dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan
disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
J. Jadwal Penelitian
Bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan
penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan
tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian (Tabel Terlampir).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di BPS Sri Indraswati Boyolali. BPS Sri
Indraswati Boyolali dipimpin oleh Ibu Sri Indraswati, Amd. Keb dengan
dibantu 1 bidan. Secara umum jenis pelayanan yang diberikan BPS Sri
Indraswati Boyolali meliputi ANC (Ante Natal Care), persalinan, KB,
Imunisasi, KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dalam memberikan layanan kepada
pasien BPS Sri Indraswati Boyolali buka 24 jam. Fasilitas untuk mendukung
pelayanan rawat inap khususnya persalinan sudah cukup memadai, yaitu 2
ruang nifas dengan masing-masing kamar kapasitas 1 tempat tidur, 1 ruang
bersalin, 1 ruang pemeriksaan, 1 ruang obat dan 1 kamar mandi untuk pasien.
Dalam memberikan layanan kepada pasien di BPS Sri Indraswati Boyolali
menerapkan perawatan ibu dan bayi dirawat dengan sistem rawat gabung
(rooming in). Selain itu BPS Sri Indraswati Boyolali juga melayani pijat bayi.
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Perhitungan
Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil Trimester III tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di
BPS Sri Indraswati Boyolali Tahun 2014 pada kategori baik, cukup dan
kurang. Untuk memperoleh data dalam penelitian dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada responden dan kemudian kuesioner
dikembalikan kepada peneliti untuk diolah data. Berdasarkan perhitungan
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi
Variabel N Maximal Minimal MeanStandar
Deviasi
Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Trimester III tentang
Tanda Bahaya Kehamilan
Trimester III
32 28 14 20,84 4,40
2. Tingkat Pengetahuan
Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi dapat dikategorikan 3 tingkat
pengetahuan yaitu:
a. Baik : (x) > mean+1 SD
(x) > 20,84 + 1 x 4,40
(x) > 25,24
Jadi Pengetahuan baik jika nilai responden x > 25,24
b. Cukup : mean – 1SD x mean + 1 SD
20,84 – 1 x 4,40 x 20,84 + 1 x 4,40
(x) 16,40 x 25,24
Jadi Pengetahuan cukup jika nilai responden 16,40 x
25,24
c. Kurang : (x) < mean–1 SD
(x) < 20,84 – 1 x 4,40
(x) < 16,40
Jadi Pengetahuan kurang jika nilai responden < 16,4
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Tanda Bahaya
Kehamilan Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali Tahun 2014, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini, sebagai berikut:
Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Tanda
Bahaya Kehamilan Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali
Tahun 2014
No Pengetahuan JumlahPersentase
(%)
1
2
3
Baik
Cukup
Kurang
6
18
8
18,8
56,2
25,0
Total 32 100
Sumber: Data Primer, 2014
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang
tanda bahaya kehamilan trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali Tahun
2014 dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 6 responden (18,8%),
pengetahuan cukup sebanyak 18 responden (56,2%) dan pengetahuan
kurang sebanyak 8 responden (25%).
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda
bahaya kehamilan trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali Tahun 2014
dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 6 responden (18,8%),
pengetahuan cukup sebanyak 18 responden (56,2%) dan pengetahuan kurang
sebanyak 8 responden (25%). Jadi dapat disimpulkan tingkat pengetahuan ibu
hamil trimester III tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di BPS Sri
Indraswati Boyolali mayoritas dengan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 18
responden (56,2%).
Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan merupakan hasil “tahu”
pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi
melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over
behavior).
Menurut Erfandi (2009), faktor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang, antara lain pendidikan dan pekerjaan. Diharapkan seseorang dengan
pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula
pengetahuannya. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan
memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman
belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil
keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah
dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. Usia
mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan responden salah satunya yaitu
informasi, informasi yang didapatkan responden yaitu melalui televisi, radio
dan internet. Menurut Erfandi (2009), informasi yang diperoleh baik dari
pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka
pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau
peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam
media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang
inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa
seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh
besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam
penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula
pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.
Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif
baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan responden dengan tingkat pengetahuan
cukup mayoritas responden dapat menjawab dengan benar pada pernyataan
tentang prinsip mengenali tanda bahaya kehamilan trimester III. Menurut
Marmi (2009), pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil sangat perlu
dilakukan secara teratur. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan seoptimal
mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama kehamilan, persalinan dan nifas
sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat. Selain itu juga untuk mendeteksi
dini adanya kelainan, komplikasi dan penyakit yang biasanya dialami oleh ibu
hamil sehingga hal tersebut dapat dicegah ataupun diobati. Trimester III
biasanya disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu tidak
sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut
merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya, rasa tidak nyaman
akibat kehamilan timbul kembali dan banyak ibu.
Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya
kehamilan trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali mayoritas dengan
pengetahuan cukup yaitu sebanyak 18 responden (56,2%).
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu salah satunya yaitu
informasi. Informasi yang diperoleh hanya sebatas dari media elektronik
televisi dan radio, sehingga berpengaruh pada tingkat pengetahuan responden.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala
Waktu pengambilan data saat pengisian kuesioner ada sebagian
responden mengisi pernyataan tidak lengkap sehingga peneliti harus
mengunjungi ke rumah responden untuk pengisian kuesioner yang
terlewati.
2. Kelemahan
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada pengetahuan. Penelitian ini akan berbeda hasil
jika menggunakan lebih dari 1 variabel penelitian. Kuesioner yang
digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab
“benar” atau “salah” dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur
pengetahuan secara mendalam.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bab ini penulis akan menuliskan kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian judul dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III
tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali
Tahun 2014”. Tingkat pengetahuan responden dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya
kehamilan trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali Tahun 2014
pengetahuan baik sebanyak 6 responden (18,8%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya
kehamilan trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali Tahun 2014
pengetahuan cukup sebanyak 18 responden (56,2%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang tanda bahaya
kehamilan trimester III di BPS Sri Indraswati Boyolali Tahun 2014 tingkat
pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (25%).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan penulis yaitu:
1. Responden
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan kepada pasien di
BPS Sri Indraswati Boyolali dalam upaya meningkat kewaspadaan tanda
bahaya kehamilan trimester III.
2. Institusi
a. Bagi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dijadikan bahan bacaan atau referensi
bagi peneliti selanjutnya khususnya tentang tanda bahaya kehamilan
trimester III.
b. BPS
Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan untuk lebih
meningkatkan kualitas pelayanan BPS Sri Indraswati Boyolali dengan
banyak melakukan penyuluhan-penyuluhan khususnya tentang tanda
bahaya kehamilan trimester III.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan lebih meningkatkan penelitian yang serupa dengan menambah
kuesioner serta variabel penelitian sehingga didapat hasil penelitian yang
lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Budiarto, E. 2003.Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC
Depkes RI, 2012. Laporan Pendahuluan: Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia Tahun 2012. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan
Kependudukan
–––––––––––––, 2012. Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2012
Erfandi. 2009. Pengetahuan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,
http://wwww.forbetterhealth.wordpress.com. Diakses tanggal 23 Oktober
2013
Ghozali, I, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang
: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hidayat, A. A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika
Mahfoed, 2007. Metodologi Penelitian Bidan Kesehatan, Keperawatan dan
Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya
Manuaba, I.A.C, 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri
Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC
––––––––––––––––––––, 2009.Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC
––––––––––––––––––––, 2010. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri
Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC
Marmi, 2012. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta.
–––––––––––––––––––. 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Riwidikdo, 2006. Statistik Peneitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Peneitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R
dan SPSS.. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
Sa’adah N, 2011. Tingkat Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan di Puskesmas Mergasan Yogyakarta Tahun 2011. Karya
Tulis Ilmiah
Silalahi, U. 2012.Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama
Sulistyawati, A, 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika
Susilawati, L, 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu hamil primigravida tentang tanda
bahaya kehamilan di RB Marga Waluya Surakarta Tahun 2012. Karya
Tulis Ilmiah
Waryana, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Yulifah, dkk, 2010. Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologi. Yogyakarta: Nuha
Medikan