TINGKAT PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2016)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh:
Michael Rio Jatikusumo
141114035
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
TINGKAT PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2016)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh:
Michael Rio Jatikusumo
141114035
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
“ANYTIME YOU MAKE A PLAN, YOU HAVE PEOPLE
QUESTIONING WHAT YOU’RE DOING”
-Tim Armstrong-
“WHENEVER WAS STILL ALIVE HAD REASON FOR
HOPE”
-Victor Frankl-
“SAY WHAT YOU WANT,
DO ALL YOU CAN”
-Anonymous-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yang Maha Esa karena atas cinta dan belas kasih-Nya senantiasa menyertai
setiap langkah dalam hidupku
Bapak, ibu, kakak, seluruh anggota keluarga besar yang selalu memberikan
semangat
Para pembimbing yang selalu sabar dan tekun dalam memberikan bimbingan pada
tugas akhir
Teman-teman satu angkatan yang telah banyak membantu, memberikan semangat,
motivasi, saran, kritik dalam proses penyusunan skripsi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
TINGKAT PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2016)
Michael Rio Jatikusumo
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan
untuk: (1) Mengetahui tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling angkatan 2016 dan (2) mengidentifikasi item-item
kuesioner yang memiliki capaian skor paling tinggi untuk diusulkan sebagai topik
pendampingan mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling.
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Konseling angkatan 2016 yang berjumlah 30 orang. Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner prokrastinasi akademik yang disusun dengan
empat aspek yaitu perasaan takut pada kesalahan, perasaan takut pada
keberhasilan, perasaan takut pada kompetisi, dan perasaan takut pada separasi dan
intimasi. Kuesioner prokrastinasi akademik ini memuat 55 item dengan 4 jawaban
alternatif yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai.
Reliabilitas pada instrument dihitung ini menggunakan formula Alpha Cronbach
dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0.930.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 30 mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling angkatan 2016 yang menjadi responden penelitian
memiliki tingkat prokrastinasi akademik sebagai berikut: 8 atau 27% mahasiswa
berada pada kategorisasi sangat rendah, 21 atau 70% mahasiswa berada dalam
kategorisasi rendah, dan 1 atau 3% mahasiswa berada kategorisasi sedang.
Sedangkan pada hasil perhitungan skor item, terdapat capaian skor item sebagai
berikut: 2 item atau (4%) berada dalam kategorisasi sedang, 36 item atau (65%)
berada dalam kategorisasi rendah, dan 17 item atau (31%) berada dalam
kategorisasi rendah. Dari capaian skor tersebut maka diambil item yang memiliki
capaian skor tertinggi untuk menyusun program pendampingan mahasiswa agar
dapat mengurangi perilaku prokrastinasi akademik yang ada pada mahasiswa
Bimbingan dan Konseling angkatan 2016. Judul topik pendampingan mahasiswa
tersebut adalah Menejemen Waktu dan Cara Belajar yang Efektif” dan
“Pentingnya Kerjasama”. Pemberian topik bimbingan tersebut dilakukan dengan
metode bimbingan klasikal, sharing kelompok, dinamika kelompok, refleksi
dengan tujuan mengurangi tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa.
Kata Kunci: Prokrastinasi, Prokrastinasi Akademik, Mahasiswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
ACADEMIC PROCRASTINATION LEVEL OF UNIVERSITY STUDENTS
(The Descriptive Study of Guidance and Counseling Study Program of Sanata
Dharma University Students 2016)
Michael Rio Jatikusumo
Sanata Dharma University
2018
This descriptive quantitative research aims to; (1) To figure out the
academic procrastination level of Guidance and Counselling Students 2016, (2)
To identify the highest points of questionnaire items as the suggested topics in
mentoring students of guidance and counselling.
The subject of this research is the 30 students of the guidance and
counselling students 2016. The research instruments employed are academic
procrastination questionnaire which is organized by 4 aspects, such as fear of
mistake, fear of success, fear of competition, and fear of separation and
intimidation. The academic procrastination questionnaire consists of 55 items
with 4 options, those are very appropriate, appropriate, inappropriate, and very
inappropriate. The reliability of the research instruments are processed using
Alpha Cronbahc formula, with 0,930 points of reliability coefficient.
From the 30 selected students of guidance and counselling study program,
the result of the research shows that: 8 or 27% students are in very low category,
21 or 70% students are in low category, 1 or 3 student is in medium category.
Moreover, based on points item calculation: 2 or 4% items are in medium
category, 36 or 65% items are in low category, and 17 or 31% items are in low
category. Based on the score result, the highest points will be employed in
creating guidance for the students in order to reduce the level of academic
procrastination among the guidance and counselling students. The topic title of
the student guidance is “time management” and “learning effectively”, and “the
importance of cooperation”. The methods employed are classical guidance, group
sharing, group dynamics, and reflection to reduce the academic procrastination
level of the students.
Keywords: Procrastination, academic procrastination, students
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa, sehingga skripsi ini dapat
selesai. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan
banyak pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati dan rasa syukur
peneliti berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M. Si. selaku dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Gendon Barus, M. Si. selaku kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
3. Prias Hayu Purbaning Tyas M.Pd. selaku dosen pembimbing yang selama ini
telah membantu, meluangkan waktu, memotivasi, dan dengan sabar
membimbing hingga skripsi ini selesai.
4. Seluruh dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling tanpa terkecuali yang
pernah mengajar saya dengan memberikan ilmu pengetahuan selama kuliah
ini.
5. St. Priyatmoko yang selama ini telah banyak membantu peneliti untuk
mengurus administrasi perkuliahan.
6. Kedua orang tua peneliti Bapak Yuwono dan Ibu Aufrida yang tak henti-
hentinya memberikan kasih dan cintanya selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Kakakku dan istrinya, Koko dan Amel yang selalu memberikan semangat dan
doanya selama ini.
8. Kakek, om, tante, dan saudara yang selalu mendoakan dan memotivasi saya
selama ini.
9. Mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang telah bersedia menjadi responden untuk
mengisi instrumen penelitian ini, sehingga data penelitan ini dapat berjalan
dengan lancar.
10. Bambang, Fuad, Ryan dan Pandu yang selalu mendukung, memberikan
nasehat, memotivasi, serta membantu penyelesaian skripsi ini.
11. Teman-teman Magang, PPL, dan KKN. Yogo, Kiki, Shinta, Daru, Dhani, dan
Yaya yang mau bekerjasama dalam program lapangan sehingga semua dapat
terselesaikan.
12. Semua Mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling
yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih karena telah membatu
memberikan dukungan dan semangat selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN MOTTO iv
HALAMAN PERSEMBAHAN v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vii
ABSTRAK viii
ABSTRACT ix
KATA PENGANTAR x
DAFTAR ISI xiii
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR GRAFIK xvi
DAFTAR LAMPIRAN xvii
BAB I PENDAHULAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 6
C. Pembatasan Masalah 7
D. Rumusan Masalah 7
E. Tujuan Penelitian 8
F. Manfaat Penelitian 8
1. Manfaat Teoritis 8
2. Manfaat Praktis 9
G. Definisi Istilah 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA 10
A. Hakikat Prokrastinasi Akademik 10
1. Pengertian Prokrastinasi 10
2. Aspek-Aspek Prokrastinasi 11
3. Faktor-Faktor Penyebab Prokrastinasi 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4. Karakteristik Prokrastinasi 16
5. Prokrastinasi di Bidang Akademik 26
B. Hakikat Mahasiswa 27
1. Pengertian Mahasiswa 27
2. Karakteristik Tugas Perkembangan Mahasiswa 28
3. Permasalahan Prokrastinasi Akademik di Kalangan Mahasiswa 30
4. Kecenderungan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa 32
5. Program Pendampingan Mahasiswa 35
C. Hasil Penelitian Relevan 36
D. Kerangka Pikir 37
BAB III METODE PENELITIAN 38
A. Jenis Penelitian 38
B. Tempat dan Waktu Penelitian 39
C. Subjek Penelitian 39
D. Definisi Variabel Penelitian 40
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 40
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 43
G. Teknik Analisis Data 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52
A. Hasil Penelitian 52
B. Pembahasan Hasil Penelitan 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 62
A. Kesimpulan 62
B. Keterbatasan 63
C. Saran 63
DAFTAR PUSTAKA 65
LAMPIRAN 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Norma Skoring 41
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Prokrastinasi Akademik 42
Tabel 3.3 Hasil Rekapitulasi Hasil Uji Validitas 45
Tabel 3.4 Reliabilitas Instrumen Penelitian 47
Tabel 3.5 Norma Guilford 47
Tabel 3.6 Norma Kategorisasi Tingkat Prokrastinasi Akademik 49
Tabel 3.7 Kategorisasi Tingkat Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa
2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma 50
Tabel 3.8 Kategorisasi Skor Butir Instrumen Prokrastinasi Akademik 51
Tabel 4.1 Distribusi Perolehan Skor Tingkat Prokrastinasi Akademik
Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma 53
Tabel 4.2 Penggolongan Skor Item Tingkat Prokrastinasi Akademik 55
Tabel 4.3 Item-Item dalam Kuesioner Prokrastinasi Akademik yang
Teridentifikasi Sedang 60
Tabel 4.4 Usulan Topik Bimbingan Berdasarkan Item-Item dalam
Kuesioner yang Teridentifikasi Sedang untuk Program
Bimbingan Belajar Mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Tingkat Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Angkatan
2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma 53
Grafik 2 Tingkat Prokrastinasi Akademik pad Mahasiswa Angkatan
2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitaian 69
Lampiran 2 Kuesioner Prokrastinasi Akademik Mahasiswa 70
Lampiran 3 Hasil Komputasi Uji Validitas Item-Total Instrumen
Penelitaian 76
Lampiran 4 Tabulasi Data Penelitian 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Bab ini memaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi istilah.
A. Latar Belakang
Mahasiswa adalah pelajar atau peserta didik yang terdaftar di sebuah
Perguruan Tinggi swasta maupun negeri. Jika ditinjau dari tahap
perkembangannya, mahasiswa tergolong pada fase dewasa awal. Dalam fase
dewasa awal ini mahasiswa dituntut untuk mampu menerapkan pengetahuan
yang telah didapat pada perkuliahan untuk mengejar karirnya. Mahasiswa
juga diharapkan dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan mengaplikasikan
ilmu yang telah didapat pada dunia kerja, sehingga nantinya dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan begitu, mahasiswa dituntut
untuk bersungguh-sungguh dalam menjalani proses belajarnya di masa
perkuliahan.
Masa kuliah adalah masa bagi mahasiswa untuk belajar dan menuntut
ilmu di Perguruan Tinggi. Pada masa ini, mahasiswa dituntut untuk
menyelesaikan studinya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Untuk
bisa menyelesaikan masa studinya tergantung dalam diri mahasiswa itu
sendiri. Tepat waktu atau tidak masa studinya ditentukan oleh kemauan dan
tekat yang ada dalam diri mahasiswa. Dalam menyelesaikan masa studinya
mahasiswa dituntut oleh berbagai hal yaitu tuntutan dari syarat-syarat yang
ditetapkan oleh perguruan tinggi, dorongan dari teman-teman, dosen, orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tua, maupun diri sendiri. Tuntutan, dorongan, dan keinginan ini akan
mempengaruhi proses belajar mahasiswa dalam menyelesaikan studinya.
Selain itu, mahasiswa akan dihadapkan oleh berbagai kewajiban yang
harus dipenuhi, seperti mengumpulkan tugas-tugas kuliah, memenuhi standar
nilai kelulusan, kegiatan berkelompok, poin untuk memenuhi syarat
pendadaran, magang, PPL, dan KKN. Kewajiban tersebut menjadi tantangan
yang diberikan kepada mahasiswanya.
Tetapi pada kenyataannya bagi sebagian mahasiswa, kewajiban yang
diberikan oleh perguruan tinggi tersebut tidak dipandang sebagai tantangan
yang harus diselesaikan, melainkan menjadi hambatan yang dihindari oleh
beberapa mahasiswa. Masih banyak mahasiswa yang cenderung mengeluhkan
banyaknya tantangan yang diberikan oleh pihak kampus. Akibatnya beberapa
mahasiswa memilih untuk menunda mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
kepada mereka. Mereka menghindar dan mencari kenyamanan dengan
melakukan kegiatan diluar syarat wajib perkuliahan, seperti bersantai-santai,
nongkrong, mendalami hobi, lebih memilih mengikuti kegiatan kepanitiaan,
dan bekerja paruh waktu.
Melihat beberapa fenomena yang terjadi tersebut, peneliti melakukan
observasi terhadap perilaku mahasiswa pada saat jam kuliah. Fenomena
tersebut berupa perilaku penundaan yang dilakukan oleh beberapa
mahasiswa. Dari observasi yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa
beberapa mahasiswa melakukan penundaan (prokrastinasi) seperti, datang
terlambat pada saat jam kuliah, beberapa mahasiswa yang lebih memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
untuk tidak menghadiri perkuliahan karena bangun kesiangan, mengerjakan
tugas asal-asalan karena menggunakan sistem kebut semalam dan berperilaku
pasif ketika melakukan presentasi. Selain itu peneliti juga melakukan
observasi pada rekap absensi dalam beberapa mata kuliah. Pada observasi
yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa mahasiswa memilih untuk
tidak menghadiri perkuliahan.
Peneliti juga melakukan observasi pada data nilai, dari rekapitulasi data
nilai dari semester 1 hingga semester 3 terdapat beberapa mahasiswa yang
memiliki nilai di bawah standar kelulusan. Jika diprosentasekan, masih
terdapat 45% mahasiswa yang harus berusaha mengulang mata kuliah
tersebut.(sumber: BAPSI)
Selain melakukan observasi, peneliti juga melakukan beberapa
wawancara mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan
2016. (1) GH mengatakan sering menunda mengerjakan tugas kuliah karena
merasa belum mempunyai materi yang cukup. Biasanya ia mencari referensi
terlebih dahulu dan mengerjakannya ketika materi telah terkumpul. Di
samping itu, ia juga mengatakan sering refreshing terlebih dahulu sebelum
mengerjakan tugas-tugas kuliahnya. GH merasa bebannya terasa lebih ringan
pada saat melakukan penundaan. Akibat dari pendudaan tersebut tugas-
tugasnya menjadi kurang sempurna dan terkadang ia menyesali hal tersebut.
(2) Berbeda dengan pengalaman yang dilakukan oleh AA, ia mengatakan
bahwa sering menunda mengerjakan tugas kuliah karena terlalu sering
mengikuti kegiatan kepanitiaan. Dalam melakukan penundaan terkadang ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
merasa khawatir jika tugas kuliahnya tidak selesai. Akibat dari perilakunya
tersebut AA hanya bisa mengumpulkan tugas seadanya saja. (3) Selain itu,
prokrastinasi akademik juga dilakukan oleh GT. Ia sering menunda
mengerjakan tugas kuliah dikarenakan bermain game di HP. Ketika
melakukan penundaan tugas GT merasa bebannya sedikit berkurang. Akibat
dari perilakunya tersebu GT sering mengumpulkan tugas melewati batas
waktu deadline. Dari wawancara yang dilakukan kepada beberapa mahasiswa
BK angkatan 2016 ditemukan data wawancara bahwa beberapa mahasiswa
melakukan prokrastinasi akademik.
Dari observasi dan wawancara yang dilakukan pada sejumlah
mahasiswa BK angkatan 2016. Peneliti menemukan bahwa masih ada
beberapa mahasiswa yang melakukan penundaan (prokrastinasi) dalam
melakukan tugas-tugas kuliah. Kebiasaan menunda tugas-tugas kuliah dapat
menghambat ketepatan waktu studi mahasiswa dan kebasaan tersebut disebut
juga dengan prokrastinasi akademik. Maka dari itu peneliti ingin melakukan
penelitian tentang prokrastinasi akademik dan menggambarkan secara
kuantitatif fenomena prokrastinasi akademik yang terjadi di kalangan
mahasiswa BK angkatan 2016.
Dari berbagai fenomena yang terjadi tersebut, peneliti melihat bahwa
masih ada beberapa mahasiswa yang cenderung menunda tugas-tugas
diberikan oleh pihak kampus. Dalam istilah psikologi penundaan disebut
dengan prokrastinasi. Dengan kata lain banyak dari kalangan mahasiswa telah
melakukan prokrastinasi. Prokrastinasi adalah menunda dengan sengaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kegiatan yang diinginkan walaupun mengetahui bahwa penundaanya dapat
menghasilkan dampak buruk. Dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah
procrastination. Istilah tersebut berasal dari Bahasa Latin procrastinare yang
berarti menunda sampai hari selanjutnya. Menurut (Burka & Yuen, 2008: 5)
Istilah tersebut berasal dari dua bahasa latin yang dipadukan yaitu “pro”
berarti “Forward” dan “crastinus” berarti “belonging to tomorrow”, jika
disatukan berarti “Forward it to tomorrow” kalimat itu bisa diartikan sebagai
“I will do it later” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Saya akan
melakukannya nanti”.
Dalam ranah pendidikan penundaan tugas-tugas akademik biasa
disebut dengan prokrastinasi akademik (Arumsari & Muzaqi, 2009: 4)
mengatakan bahwa “prokrastinasi di bidang akademik dapat diartikan sebagai
jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan
dengan tugas akademik.” Dalam hal ini perilaku penundaan dalam bidang
akademik dapat disebut dengan prokrastinasi akademik yaitu perilaku
menunda-nunda pekerjaan di bidang akademis. Steel menyatakan bahwa
prokrastinasi akademik merupakan fenomena yang mengganggu. Orang-
orang mengkatagorikannya sebagai perilaku yang buruk, berbahaya, dan
bodoh. Dalam penelitian ditemukan bahwa 80-90% mahasiswa terjebak
dalam prokrastinasi secara tidak sadar, 75% dikategorikan sebagai
prokrastinator, dan hampir 50% melakukan prokrastinasi secara konsisten dan
problematik. (Steel, 2002)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Di Program Studi Bimbingan dan Konseling telah ada penelitian lain
yang meneliti tentang deskripsi tingkat prokrastinasi akademik dan
implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar (Yosefine, 2014).
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa lebih dari 50% mahasiswa terbukti
melakukan prokrastinasi akademik tinggi dan hanya 34.38% mahasiswa
berada pada tingkat prokrastinasi rendah. Dari penelitian tersebut, peneliti
merasa bahwa fenomena prokrastinasi selalu terjadi di setiap angkatan. Maka
dari itu peneliti mencoba mengukur tingkat prokrastinasi akademik yang
terjadi pada angkatan 2016.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas ditemukan
beberapa masalah terkait dengan prokrastinasi akademik yang ada pada
mahasiswa BK angkatan 2016, maka peneliti mengidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Beberapa mahasiswa cenderung menunda untuk mengerjakan tugas-tugas
kuliah. Beberapa dosen menunjukan angka antara 10-15% mahasiswa
menunggak pengumpulan tugas sampai menjelang nilai diumumkan.
2. Beberapa mahasiswa mengaku menunda-nunda tugas kuliah dengan
mencari kenyamanan dengan cara melakukan kegiatan diluar syarat
wajib perkuliahan.
3. Beberapa mahasiswa mengaku bahwa terkadang mereka tidak
menghadiri perkuliahan karena mengikuti kegiatan kepanitiaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Beberapa mahasiswa merasa mengeluhkan banyaknya tugas-tugas yang
diberikan oleh dosen.
5. Beberapa mahasiswa mengaku terlambat mengumpulkan tugas melewati
deadline waktu yang telah ditentukan dan bahkan memilih untuk tidak
mengerjakan tugas.
6. Masih ada beberapa mahasiswa yang cenderung melakukan prokrastinasi
akademik
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian tidak keluar dari topik permasalahan, maka perlu
dilakukan pembatasan dari beberapa masalah yang ada. Maka peneliti
menuliskan beberapa permasalahan yang menjadi penyebab prokrastinasi.
Dari beberapa butir di atas, peneliti berfokus pada butir 6 dan merumuskan
judul sebagai berikut “Tingkat Prokrastinasi Akademik Mahasiswa (Studi
Deskriptif pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2016)”
D. Rumusan Masalah:
Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Seberapa tinggi prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi
bimbingan dan konseling angkatan 2016?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Item-Item mana saja dalam kuesioner prokrastinasi akademik yang
teridentifikasi tinggi dan dapat diusulkan topik pendampingan mahasiswa
angkatan 2016 oleh dosen pendamping akademik?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Mengetahui tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa program studi
bimbingan dan konseling angkatan 2016.
2. Mengetahui item-item dalam kuesioner prokrastinasi akademik yang
teridentifikasi tinggi dan dapat diusulkan topik pendampingan mahasiswa
program studi bimbingan dan konseling angkatan 2016 oleh dosen
pendamping akademik.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran secara jelas
tentang tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa program studi bimbingan
dan konseling angkatan 2016, Selanjutnya, peneliti berharap penelitian ini
dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis :
Memberikan informasi tentang fenomena prokrastinasi akademik yang
terjadi pada mahasiswa bimbingan dan konseling angkatan 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Manfaat Praktis :
a. Memberikan pemahaman terperinci tentang prokrastinasi akademik
mahasiswa program bimbingan dan konseling angkatan 2016
Universitas Sanata Dharma
b. Membantu mahasiswa untuk lebih mengerti dirinya terkait dengan
perilaku prokrastinasi akademik
c. Memberikan informasi tentang prokrastinasi guna penanganan
mahasiswa diwaktu yang akan datang.
G. Definisi Istilah
1. Prokrastinasi
Prokrastinasi adalah perilaku menunda dengan sengaja dan secara
berulang-ulang yang dilakukan oleh individu dalam mengerjakan tugas-
tugas yang penting.
2. Prokrastinasi Akademik
Prokrastinasi akademik diartikan sebagai jenis penundaan yang dilakukan
pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademik.
3. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2016 Universitas Sanata
Dharma Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2016 adalah
orang-orang yang terdaftar sebagai pelajar di Perguruan Tinggi program
studi bimbingan dan konseling dan sedang menjalani pendidikan di
Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dipaparkan hakikat prokrastinasi, Hasil-hasil penelitian
relevan, kerangka pikir penelitian dan hipotesis.
A. Hakikat Prokrastinasi Akademik
1. Pengertian Prokrastinasi
Bagi beberapa orang, prokrastinasi sangat mudah ditangani dan
dihilangkan. Tetapi untuk sebagian orang prokrastinasi adalah sebuah
masalah yang sangat serius dan sulit untuk ditangani. Prokrastinasi
memiliki arti menunda suatu tugas penting yang dilakukan dengan
sengaja. Dalam Bahasa Inggris disebut dengan procrastination. Menurut
(Yuen & Burka, 2008: 5) Istilah tersebut berasal dari dua bahasa latin
yang dipadukan yaitu “pro” berarti “Forward” dan “crastinus” berarti
“belonging to tomorrow”, jika disatukan berarti “Forward it to
tomorrow” kalimat itu bisa diartikan sebagai “I will do it later” yang
dalam bahasa Indonesia berarti “Saya akan melakukannya nanti”. Telah
banyak studi tentang prokrastinasi yang dilakukan oleh para ahli dan
peneliti hingga dirumusukan beberapa definisi, diantaranya sebagai
berikut.
Tuckman (Tatih, 2015: 60) beranggapan bahwa prokrastinasi
adalah ketidakmampuan mengatur diri sendiri sehingga terjadi
penundaan pekerjaan yang seharusnya berada dibawah kendali atau
penguasaan orang tersebut. Steel (Julianda, 2012: 4) juga menyatakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
bahwa prokrastinasi adalah perilaku atau tindakan menunda suatu
pekerjaan dengan sengaja dan lebih memilih aktifitas lain meskipun
mengetahui konsekuensi buruk yang akan diterima dikemudian hari.
Dalam ranah pendidikan, perilaku penundaan disebut juga dengan
prokrastinasi akademik. Menurut Wolter (Shofi & Muis, 2014: 2)
Prokrastinasi akademik adalah kegagalan dalam penyelesaian tugas
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan atau menunda mengerjakan
tugas hingga batas waktu deadline pengumpulan. Di samping itu, Ferrari
(Shofi & Muis, 2014: 2) Prokrastinasi akademik merupakan jenis
penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan
dengan tugas akademik.
2. Aspek-Aspek Prokrastinasi
(Burka & Yuen, 2008: 144) menyatakan bahwa ada empat aspek
yang mendasari perilaku prokrastinasi,
a. Aspek Emosional, prokrastinasi melibatkan perasaan batin,
ketakutan, harapan, memori, impian, keraguan, dan tekanan. Tetapi
banyak pelaku prokrastinasi tidak menyadarinya. Mereka melakukan
prokrastinasi untuk menghindari perasaan tidak nyaman. Sebagian
besar pelaku prokrastinasi takut tidak dapat diterima oleh peraturan
yang ada.
b. Aspek Waktu, prokrastinasi memiliki masalah dalam memahami
penggunaan waktu. Mereka memiliki kesulitan dalam melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
penyesuaian antara subjective time dan clock time. Hal ini
menyebabkan mereka kesulitan dalam mengantisipasi deadline,
bekerja fokus mencapai tujuan, atau memprediksi banyaknya waktu
yang digunakan untuk menyelesaikan sesuatu.
c. Aspek Biologikal, prokrastinasi melibatkan tubuh, otak, dan faktor
genetik. Semua memiliki peran dalam terjadinya prokrastinasi.
Bidang ilmu saraf memberikan gambaran tentang apa yang terjadi di
dalam otak manusia. Apa yang terjadi di dalam otak akan
mempengaruhi perilaku seseorang untuk menghindar, dan begitu
pula sebaliknya perilaku menghindar akan mempengaruhi struktur
dan fungsi dalam otak. Hal ini dinamakan “neuroplasticity”.
d. Aspek Interpersonal, prokarastinasi melibatkan sejarah dalam
keluarga, hubungan sosial, dan kultur tempat tinggal. Dinamika
keluarga yang terjadi di masa lampau mungkin berlanjut pada masa
sekarang, dan hal itu mengambil peran penting pada perilaku
prokrastinasi. Sosial dan kultur dapat berpengaruh pada
kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi.
3. Faktor-Faktor Penyebab Prokrastinasi
Bernard (Caturnada & Pusputawati, 2008: 4) menyatakan bahwa
ada 10 keadaan individu yang menjadi faktor-faktor penyebab
dilakukannya perilaku prokrastinasi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a. Anxiety
Anxiety bisa diartikan sebagai kecemasan. Kecemasan
tersebut menjadi kekuatan magnetik yang berlawanan dengan tugas-
tugas yang diharapkan dapat diselesaikan berinteraksi dengan
kecemasan yang tinggi. Sehingga cenderung menunda tugas
tersebut.
b. Self-Depreciation
Self-Depreciation diartikan sebagai pencelaan terhadap diri
sendiri. Seseorang memiliki penghargaan yang rendah pada dirinya
sendiri dan selalu menyalahkan diri sendiri ketika terjadi terjadi
sebuah kesalahan. Disamping itu juga memiliki perasaan tidak
percaya diri untuk meraih masa depan.
c. Low Discomfort Tolerance
Low Discomfort Tolerance diartikan sebagai rendahnya
toleransi pada ketidak nyamanan. Adanya kesulitan pada pengerjaan
tugas membuat seseorang mengalami kesulitan dalam mengatasi rasa
frustrasi dan kecemasan, sehingga mereka mengalihkan diri sendiri
kepada tugas-tugas yang mengurangi ketidaknyamanan dalam diri
mereka.
d. Pleasure-seeking
Peasure-seeking dapat diartikan sebagai pencari kesenangan.
Mereka mencari kesenangan dan cenderung tidak ingin
meninggalkannya. Pada saat seseorang memiliki kecenderungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
untuk mencari situasi yang nyaman, maka ia akan memiliki
keinginan yang kuat untuk terus bersenang-senang dan tidak ingin
meninggalkannya.
e. Time Disorganization
Time Disorganization dapat diartikan sebagai ketidak
teraturannya waktu. mengatur waktu adalah dapat memperkirakan
dengan baik berapa lama seseorang membutuhkan waktu untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Aspek lain dari lemahnya
pengaturan waktu adalah sulitnya memprioritaskan pekerjaan yang
penting dan yang kurang penting. Semua tuga terlihat penting,
sehingga terjadi kesulitan pada saat menentukan tugas yang harus
dikerjakan terlebih dahulu.
f. Environmental Disorganisation
Environmental Disorganisation dapat diartikan sebagai
ketidak teraturannya lingkungan. Dalam hal ini lingkungan di sekitar
tempat tinggal tidak teratur dangan baik, itu terjadi karena kesalahan
dari individu itu sendiri. Ketidak teraturannya lingkungan bisa dalam
bentuk interupsi dari orang lain, kurangnya privasi, kertas yang
bertebaran dimana-mana, dan alat-alat yang dibutuhkan tidak
tersedia. Banyaknya gangguan pada area wilayah pekerjaan akan
menyulitkan sesorang untuk berkonsentrasi, sehingga terjadi
penundaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
g. Poor Task Approach
Poor Task Approach dapat diartiakan sebagai pendekatan
yang lemah terhadap tugas. Pada saat seseorang bersiap untuk
mengerjakan sesuatu, ia memiliki kecenderungan untuk meletakan
kembali pekerjaan tersebut karena tidak mengetahui darimana harus
memulai. Hal tersebut membuat seseorang tertahan oleh
ketidaktahuannya pada penyelesaian pekerjaan tersebut.
h. Lack Of Assertion
Lack Of Assertion diartikan sebagai memberikan pernyataan
yang tegas. Seseorang memiliki kesulitan untuk berkata tidak
terhadap permintaan yang ditujukan kepadanya padahal mereka
mengetahui masih banyak tugas yang harus dikerjakan. Mereka
kurang memiliki penghargaan terhadap komitmen dan
tanggungjawab yang dimilikinya.
i. Hostility with others
Hostility with others diartikan sebagai memusuhi orang lain.
Kemarahan yang terus menerus tertanam dapat menimbulakan
dendam dan sikap bermusuhan, sehingga seseorang dapat memiliki
sikap menolak atau menentang perkataan orang lain.
j. Stress and fatigue
Stress and fatigue dapat diartikan sebagai perasaan tertekan
dan kelelahan. Stress muncul dari akumulasi tuntutan negatif dalam
hidup, digabung dengan gaya hidup dan kemampuan mengatasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
masalah. Semakin banyak tuntutan dan semakin lemah sikap
seseorang dalam memecahkan masalah serta gaya hidup yang kurang
baik, maka semakin tinggi stress seseorang.
4. Karakteristik prokrastinasi
Menurut (Yuen & Burka, 2008) terdapat beberapa karakteristik
orang yang melakukan prokrastinasi yaitu sebagai berikut:
a. Fear of Failure (Takut pada Kesalahan)
Richard Berry (Yuen & Burka, 2008: 20) menyatakan bahwa
seorang pelaku prokrastinasi memiliki perasaan takut yang
berlebihan jika dihadapkan pada situasi yang memungkinkan dirinya
terlihat salah. Pelaku prokrastinasi cenderung menghindari situasi
tersebut dan akibatnya adalah penundaan pada suatu tugas. Terdapat
4 hal yang menjadi indikator perilaku prokrastinasi yaitu:
1) Memiliki perasaan takut yang berlebihan saat dihadapkan pada
resiko.
Pelaku prokrastinasi cenderung menghindari situasi yang
membawa dirinya pada resiko. Ketidakmampuan dirinya dalam
menguasai perasaannya sendiri membuat dirinya menghindari
kemungkinan resiko-resiko yang ada, dengan begitu dirinya
memilki kecenderungan untuk melakukan pendundaan. Perasaan
takut yang berlebihan tersebut menghalangi kemampuan dirinya
untuk mngerjakan tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Contoh perilaku prokrastinasi di bidang akademis adalah
seorang mahasiswa yang akan menghadapi bimbingan pada
tugas skripsi lebih memilih untuk menghindari pertemuan
dengan dosen pemibimbing dikarenakan memiliki perasaan
takut jika tugasnya direvisi.
2) Menganggap jika hasil dari kerjanya mendapatkan penilaian
yang buruk maka kemampuannya juga buruk.
Pelaku prokrastinasi selalu menganggap kemampuan
mereka dapat diukur dari penilaian hasil kerjanya. Mereka
kurang bisa melihat secara objektif bahwa hasil kerja mereka
tidak selalu mempengaruhi kemampuannya. Salah satu contoh
perilaku prokrastinasi akademik dalam hal ini adalah mahasiswa
menganggap bahwa dirinya adalah seseorang yang bodoh karena
mendapatkan nilai jelek. Mahasiswa tersebut tidak bisa melihat
secara lebih objektif bahwa terdapat kemungkinan bahwa
dirinya kurang belajar atau sering malas-malasan.
3) Menganggap kemampuan yang dimiliki menentukan
keberhargaan dirinya
Dalam hal ini pelaku prokrastinasi cenderung beranggapan
bahwa ketidakmampuan mereka menyelesaikan suatu tugas
menggambarkan seberapa berharga dirinya. Mereka terlalu cepat
bersifat menghakimi dirinya sendiri, jika mereka tidak dapat
menyelesaikan tugas-tugasnya maka ia akan mengganggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dirinya tidak layak untuk mengerjakan tugas tersebut. Contoh
perilaku prokrastinasi akademis yang dilakukan mahasiswa
adalah mahasiswa merasa minder ketika harus bekerja sama
dalam kelompok yang berisi orang yang lebih pintar dari
dirinya.
4) Terlalu sering menilai dirinya sendiri
Dalam hal ini seorang pelaku prokrastinasi terlalu sering
mengkoreksi dirinya sendiri, akibatnya mereka justru kurang
memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk memulai
pekerjaannya. Mereka cenderung menunda pekerjaannya karena
waktu mereka habis untuk mengkoreksi pekerjaannya sendiri.
Salah satu contoh perilaku prokrastinasi dalam bidang akademik
yang sering di lakukan adalah mahasiswa kurang percaya pada
saat menjawab tugas-tugas ujian dan terlalu sering mengkoreksi
tugas-tugas masalahnya. Dari asumsi di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa seseorang yang melakukan prokrastinasi
akan terus menilai dirinya sendiri dengan berpatokan pada hasil
yang telah dicapainya.
b. Fear of Success (Perasaan Takut Mencapai Keberhasilan)
Kebanyakan dari pelaku prokrastinasi memilih untuk
menghindari proses dalam meraih keberhasilan. Mereka tidak
mampu mengambil keputusan dengan tepat dan cenderung terlalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
cepat menyalahkan dirinya sendiri. (Yuen & Burka, 2008) membagi
beberapa alasan pelaku prokrastinasi sebagai berikut:
1) Tidak mampu mengambil keputusan dengan tepat
Pelaku prokrastinasi kurang dapat menentukan prioritas
utama mereka. Terkadang mereka terjebak dengan sesuatu yang
membuatnya senang dan cenderung kurang memiliki
tanggungjawab dengan tugas-tugas yang menjadi prioritas
utamanya. Contoh perilaku prokrastinasi akademik dalam hal ini
adalah mahasiswa lebih memilih untuk bermain dengan teman-
temannya daripada mengerjakan tugas kulianya. Akibatnya
tugasnya tersebut menjadi tidak sempurna karena mereka
mengerjakannya secara asal-asalan.
2) Tidak memiliki daya juang
Pelaku prokrastinasi cenderung menunda pekerjaannya
karena kurang memiliki sikap untuk bekerja keras. Mereka
cenderung tidak memiliki kemauan yang keras dan terlalu
gampang menyerah ketika dihadapkan pada suatu tantangan.
Salah satu contoh perilaku prokrastinasi akademik yang
dilakukan mahasiswa adalah mahasiswa lebih memilih untuk
copy-paste tugas yang sudah ada tanpa mau mengedit ulang
tugas-tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3) Tidak mampu bersaing
Pelaku prokrastinasi memilki kecenderungan untuk
mengindari situasi yang menuntut mereka untuk bersaing.
Pelaku prokrastinasi tidak mampu bersaing karena mereka
beranggapan persaingan dapat membuat dirinya dan orang lain
berada dalam kondisi yang buruk. Salah satu contoh perilaku
prokrastinasi dalam bidang akademik adalah mahasiswa kurang
berani mempertahankan argumennya pada diskusi kelompok.
Hal ini menyebabkan hasil tugas kelompok yang dikerjakannya
kurang sempurna.
4) Merasa tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk
menyelesaikan tugasnya
Pelaku prokrastinasi cenderung menganggap dirinya
kurang memiliki kemampuan yang cukup dalam mengerjakan
tugas-tugasnya. Mereka terlalu cepat beranggapan bahwa
tugasnya sangatlah sulit. Hal itu menyebabkan pelaku
prokrastinasi menghindari tugasnya dan akhirnya tidak
mengerjakan tugasnya. Salah satu contoh perilaku prokrastinasi
dalam bidang akademik adalah mahasiswa menunda
mengerjakan tugasnya karena mereka selalu beranggapan bahwa
terlalu sulit bagi mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
5) Tidak mampu menjaga komitmen
Pelaku prokrastinasi kurang mampu menjaga komitmen
dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Mereka kurang bisa
mengatur dirinya untuk lebih disiplin dan cenderung tidak
memperdulikan aturan pada saat mengerjakan tugasnya tersebut.
Salah satu contoh prokrastinasi di bidang akademis adalah
beberapa mahasiswa yang sering menunda untuk mengerjakan
tugas kelompoknya, akibat dari penundaan itu tugas kelomok
hanya dikerjakan oleh beberapa orang yang hadir.
6) Terlalu memikirkan tanggapan orang lain tentang dirinya
Pelaku prokrastinasi terlalu memikirkan anggapan orang
lain terhadap dirinya. Terkait dengan pengerjaan tugas, pelaku
prokrastinasi menjadi merasa kurang percaya diri jika tugas
yang dikerjakannya tidak sesuai dengan keinginan orang lain.
dalam hal ini contoh perilaku prokrastinasi akademik yang
dilakukan adalah mahasiswa yang menganggap kritikan dosen
dan temannya pada tugasnya adalah hal yang tidak mampu
diperbaiki lagi. Maka mereka cenderung berhenti mengerjakan
tugasnya dan tidak memperbaikinya.
c. Fear of Losing The Battle (Perasaan takut pada kekalahan)
Pelaku prokrastinasi memiliki kesulitan dalam
menyesuaikan diri dengan aturan yang ada. Mereka tidak mampu
mengikuti aturan serta menyesuaikan diri dengan kebutuhan orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
lain. Para pelaku prokrastinasi sangat sensitif terhadap kontrol,
mereka cenderung melawan setiap aturan dan menolak permintaan
dari orang lain. Dalam hal ini pelaku prokrastinasi tidak mampu
bersaing dengan orang lain. Mereka cenderung menghindari
keadaan yang menuntut mereka berkompetisi dengan orang lain.
1) Tidak mampu menyesuaikan diri dengan aturan yang ada
Pelaku prokrastinasi memiliki permasalahan pada saat
menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang terkait dengan
tugasnya. Ia cenderung menyalahi aturan yang telah ditetapkan
dan akibatnya mereka menunda proses pengerjaan tugasnya.
Salah satu contoh perilaku prokrastinasi akademik dalam hal
ini adalah adalah mahasiswa yang mengumpulkan tugasnya
melewati waktu deadline.
2) Selalu melawan aturan yang ada
Pelaku prokrastinasi cenderung melawan aturan yang
telah ditetapkan. Mereka menganggap bahwa tugas yang
diberikan kepadanya terlalu membatasi dirinya. Pelaku
prokrastinasi merasa terkekang dengan tugas-tugas yang
diberikan. Contoh perilaku prokrastinasi yang sering dilakukan
mahasiswa adalah mencontek pekerjaan teman ketika ujian.
3) Tidak mau diganggu
Pelaku prokrastinasi merasa bahwa aturan dan
keberadaan orang lain adalah suatu beban yang harus dihindari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Mereka memiliki asumsi bahwa tugas-tugas yang diberikan dan
keberadaan orang lain merupakan beban bagi waktu dan
energinya. Pelaku prokrastinasi merasa terganggu jika harus
mematuhi aturan dan terlibat kerjasama dengan orang lain.
Mereka merasa terganggu jika harus mengorbankan waktu dan
energinya demi aturan yang ada dan orang lain. Salah satu
contoh perilaku prokrastinasi akademik yang sering dilakukan
oleh mahasiswa adalah kurang berkonsentrasi ketika
mengerjakan tugas berkelompok, mereka lebih memilih
mengerjakan tugas-tugasnya sendiri dan membuat hasil
kerjanya kurang maksimal.
4) Merasa dapat mengerjakan tugas dengan waktu yang singkat
Pelaku prokrastinasi lebih sering menunda mengerjakan
tugas-tugasnya hingga waktu deadline karena ia merasa mampu
mengerjakan tugasnya dalam waktu yang singkat. Banyak dari
pelaku prokrastinasi yang cenderung tidak mampu
menyelesaikan tugasnya karena telah mendekati waktu
deadline. Contoh perilaku prokrastinasi dalam bidang
akademik adalah mahasiswa yang menunda untuk mengerjakan
tugas makalah dengan sistem kebut semalam dan akhirnya
hanya mengumpulkan tugas dengan hasil kerja yang seadanya.
d. Fear of Separation and Fear of Intimacy (Ketakutan pada Separasi
dan Intimasi Takut pada perpisahan dan takut pada keintiman)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Prokrastinasi dilakukan seseorang untuk melindungi diri
dari penilaian seseorang. Penundaan juga dapat digunakan
seseorang untuk mengatur kedekatan mereka dalam bekerja sama
dengan orang lain. Menurut mereka, bisa memelihara jarak
interpersonal terlihat aman dan sangat nyaman. Mereka berpikir
seberapa dalam mereka melibatkan orang lain dalam
kehidupannya. Banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk
memelihara sebuah hubungan, seperti, tujuan dari komitmen satu
sama lain, berapa banyak waktu yang digunakan untuk orang lain,
dan berapa banyak yang dibutuhkan untuk sendiri.
Beberapa orang didominasi kebutuhan untuk diakui atau
keinginan mereka menjadi independen, dan yang lain didominasi
dengan kebutuhan mereka untuk menemukan zona nyaman dari
sebuah kedekatan. Keluar dari zona nyaman (menjadi terlalu dekat
atau terlalu jauh) dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Dalam hal
ini, prokrastinasi digunakan untuk memperoleh keseimbangan
dalam hubungan.
1) Terlalu membatasi hubungan dengan orang lain.
Pelaku prokrastinasi memiliki permasalahan dalam
bekerjasama dengan orang lain. Mereka membuat batasan-
batasannya sendiri dalam bekerjasama. Pelaku prokrastinasi
merasa bahwa dengan mengatur batasan-batasan saat
bekerjasama dengan orang lain membuatnya lebih nyaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Contoh perilaku prokrastinasi dalam bidang akademik adalah
mahasiswa cenderung memilih-milih rekan kerja untuk
mengerjakan tugas kelompoknya.
2) Memiliki kebutuhan untuk terus diakui.
Pelaku prokrastinasi memiliki kebutuhan yang
berlebihan untuk terus diakui oleh lingkungannya. Mereka
cenderung memaksakan keinginannya pada kebutuhan
kelompok. Salah satu contoh perilaku prokrastinasi akademik
dalam hal ini adalah mahasiswa terlalu memaksakan
kehendaknya pada saat bekerjasama dalam sebuah kelompok.
Mereka cenderung memaksakan kehendaknya untuk disetujui.
3) Memiliki keinginan berlebihan untuk menjadi independen.
Pelaku prokrastinasi cenderung memiliki keinginan
untuk bekerja sendiri. Mereka kurang mampu bekerjasama
dalam sebuah kelompok, bagi mereka mengerjakan tugas
secara individu lebih efektif daripada bekerja dalam sebuah
kelompok. Contoh perilaku prokrastinasi akademik yang sering
dilakukan adalah ketika mahasiswa mendapatkan tugas
berkelompok, mahasiswa lebih memilih untuk mengerjakan
tugas-tugasnya secara individu. Hal ini membuat tugas yang
dikerjakan secara berkelompok kurang memilki hasil yang
sempurna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
5. Prokrastinasi di Bidang Akademik
Ferrari (Arumsari & Muzaqi, 2009: 34) berpendapat bahwa
prokrastinasi akademik adalah penundaan menyelesaikan suatu tugas
yang menjadi prioritas tinggi tanpa didasari oleh alasan yang masuk akal.
Prokrastinasi akademik juga dapat diartikan sebagai jenis penundaan
yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas
akademik. Dari beberapa pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa prokrastinasi akademik yaitu menunda-nunda pekerjaan dalam
bidang akademis. Menurut Ferrari (Arumsari & Muzaqi, 2009: 34), ciri-
ciri prokrastinasi akademik adalah:
a. Penundaan untuk memulai ataupun menyelesaikan kerja pada tugas
yang dihadapi.
b. Adanya keterlambatan dalam mengerjakan tugas.
c. Adanya kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual
dalam mengerjakan tugas.
d. Adanya kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang
dipandang lebih mendatangkan hiburan dan kesenangan.
Selain itu prokrastinasi akademik juga memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: Menurut Solomon & Rothblum (Arumsari & Muzaqi, 2009: 35)
ciri-ciri prokrastinasi akademik terdiri dari enam area akademik yaitu:
a. Tugas Mengarang
Meliputi penundaan melaksanakan kewajiban menulis makalah,
laporan atau tugas mengarang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Belajar menghadapi ujian
Mencakup penundaan belajar untuk menghadapi ujian tengah
semester, ujian akhir semester, atau kuis-kuis.
c. Membaca
Menunda membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas
akademik yang diwajibkan.
d. Kinerja tugas administratif
Penundaan mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas
administratif. Menyalin catatan kuliah, mendaftarkan diri dalam
presensi kehadiran, daftar peserta praktikum, dan lain-lain.
e. Menghadiri pertemuan
Penundaan atau keterlambatan menghadiri kuliah, praktikum, dan
pertemuan-pertemuan lain.
f. Kinerja akademik secara keseluruhan
Menunda kewajiban mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas
akademik lainnya secara keseluruhan.
B. Hakikat Mahasiswa
1. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa adalah seseorang yang berada dalam proses belajar
atau sedang menuntut ilmu dan terdaftar sedang menjalani pendidikan
pada salah satu Perguruan Tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik,
sekolah tinggi, institute dan universitas (Hartaji, 2012: 5). Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
(Siswoyo, 2007: 121) mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu
yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri
maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan Perguruan
Tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi,
kecerdasan dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir
kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang
cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip
yang saling melengkapi. Mahasiswa adalah individu yang sedang
menjalani pendidikan di tingkat Perguruan Tinggi, baik negeri maupun
swasta. Mahasiswa memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi dan
cerdas dalam melakukan perencanaan dalam bertindak. Memiliki
pemikiran kritis serta dapat bertindak dengan cepat dan tepat adalah sifat
seorang mahasiswa.
2. Karakteristik Tugas Perkembangan Mahasiswa
Sesuai dengan tugas perkembangannya, (Gunarsa & Gunarsa,
2001: 129-131) menyebutkan karakteristik tugas perkembangan
mahasiswa sebagai berikut:
a. Bisa menerima bentuk fisiknya, pada masa ini remaja lebih mampu
tenang dan menerima bentuk fisik. Keadaan kecewa karena kondisi
fisik tertentu tidak menjadi sebuah masalah lagi.
b. Kebebasan emosional, pada masa ini remaja sudah mampu
melepaskan diri dari ketergantungan secara emosional dari orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
tuanya. Pada masa ini emosionalnya telah stabil dan mampu
mengungkapkan pendapat dan perasaannya dengan sikap yang sesuai
dengan keadaan lingkungan tempat tinggalnya.
c. Bergaul, kemampuan bersosial mulai berkembang, baik dengan
teman sebaya ataupun orang lain yang memiliki perbedaan dengan
tingkat kematangan sosialnya. Pada masa ini remaja mampu
memperlihatkan kemampuan bersosialisasi sesuai tingkat
kematangan sosial dan dapat mengikuti norma sosial yang ada.
d. Menemukan model untuk identifikasi, dalam kematangan pribadi
keberadaan tokoh identifikasi sangatlah penting, karena tanpa
adanya tokoh tersebut akan muncul kekaburan dalam berusaha
bertingkah laku sebaik-baiknya.
e. Mampu mengetahui dan menerima kemapuan diri, mampu
memberikan penilaian secara objektif terhadap diri sendiri.
Kekurangan dan kegagalan yang bersumber pada ketidak mampuan
tidak lagi menjadi suatu masalah.
f. Memperkuat penguasaan diri dari segi nilai dan norma, nilai pribadi
yang tadinya menjadi norma dalam melakukan suatu tindakan
bergeser kearah penyesuaian diri terhadap norma-norma sosial.
g. Meninggalkan reaksi dan cara penyesuaian kekanak-kanakan;
mulai menentukan sendiri kebutuhan-kebutuhannya. Dengan kata
lain hal ini bisa dikatakan sebagai tahap persiapan menuju
perkembangan dewasa muda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Permasalahan Prokrastinasi Akademik di Kalangan Mahasiswa
Masa kuliah adalah masa transisi yang dialami setiap mahasiswa.
Dalam masa ini, setiap mahasiswa akan mengalami perubahan situasi
dari masa sekolah ke masa kuliah. Santrock (Listyasari, 2013: 33)
menyatakan bahwa transisi melibatkan gerakan menuju satu struktur
sekolah yang lebih besar dan tidak bersifat pribadi, seperti interaksi dan
kelompok sebaya dari daerah yang lebih beragam dan peningkatan
perhatian pada prestasi dan penilainnya.
Untuk bisa melewati masa transisi tersebut, mahasiswa harus
mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi di dunia
perkuliahan. Spencer & Jeffrey (Listyasari, 2013: 33) mengatakan saat
mahasiswa memasuki perguruan tinggi maka otomatis akan dihadapkan
oleh berbagai macam perubahan dan saat itu pula mahasiswa dituntut
untuk mampu menyesuaikan diri dengan tugas perkembangan
mahasiswa, (Gunarsa & Gunarsa, 2001: 129-131) menyebutkan
karakteristik perkembangan mahasiswa sebagai berikut: a) Bisa
menerima bentuk fisiknya, b) Kebebasan emosional, c) Bergaul, d)
Menemukan model untuk identifikasi, e) Mampu mengetahui dan
menerima kemapuan diri, f) Memperkuat penguasaan diri dari segi nilai
dan norma, g) Meninggalkan reaksi dan cara penyesuaian kekanak-
kanakan.
Untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada pada
perguruan tinggi dan mampu mengerjakan tugas-tugas akademiknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dengan baik, mahasiswa dituntut untuk mampu mengetahui dan
menerima dirinya, agar dapat mengaktualisasikan diri dan menyesuaikan
diri dengan tugas-tugas akademik yang dihadapinya.
Jika mahasiswa tidak dapat menyesuaikan diri dengan tugas-
tugas akademik perkembangan mahasiswa maka mahasiswa akan kurang
bisa menghadapi tugas-tugas yang ada pada masa kuliah. Mahasiswa
cenderung menunda tugas-tugas akademiknya, Penundaan mengerjakan
tugas akademik yang dilakukan oleh mahasiswa akan merugikan diri
sendiri, orang lain, dan pihak universitas. (Rumiani, 2006: 37)
menyatakan bahwa seseorang yang tidak mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungannya akan mengakibatkan stress. Stress tersebut akan
mengakibatkan turunnya produktivitas dalam belajar maupun aktivitas
pribadinya. Maka dari itu produktivitas yang menurun akan membuat
seseorang cenderung untuk menunda pekerjaannya dan jika dikerjakan
hasilnya kurang sempurna. Menurut Ferrari (Mujidin & Rico, 2014: 62)
menyatakan bahwa penundaan banyak berakibat negatif, dengan
melakukan penundaan, banyak waktu yang terbuang dengan sia-sia.
Tugas-tugas menjadi terbengkalai, bahkan bila dikerjakan hasilnya tidak
akan baik. Hal itu mengakibatkan seseorang kehilangan kesempatan
untuk mengerjakan tugas dengan baik dan tidak mencapai hasil yang
sempurna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4. Kecenderungan Prokrastinasi Akademik di kalangan Mahasiswa
Mahasiswa cenderung melakukan prokrastinasi akademik karena
mereka gagal menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya di kampus.
Hal tersebut disebabkan karena mahasiswa tidak mampu merubah gaya
hidupnya dimasa lalu untuk berusaha menyesuaikan diri dengan tugas-
tugas akademis yang diberikan kampusnya. Adler (Akbarnejad, Ghahari
& Med, 2017: 1) menyatakan bahwa gaya hidup adalah kepribadian,
kekhasan, dan kepercayaan seseorang yang dipengaruhi oleh masa
kanak-kanaknya. Dalam hal ini gaya hidup memiliki kemungkinan akan
dibawa hingga masa remaja dan dewasanya.
Pada masa kuliah seorang mahasiswa harus siap menghadapi
perubahan-perubahan yang akan mempengaruhi dan mengubah
perilakunya. Mereka akan dihadapkan dengan banyak tugas-tugas
akademik yang menuntut mereka berkembang lebih mandiri. Jika
seseorang mahasiswa tidak mampu menyesuaikan diri dengan tugas-
tugas pada masa kuliahnya, maka mereka akan mengalami kesulitan pada
masa kuliah dan cenderung melakukan penundaan pada tugas-tugas
akademisnya.
Dalam menjalani masa kuliah mahasiswa diharuskan untuk bisa
memenuhi syarat-syarat wajib perkuliahan untuk mencapai kelulusannya.
Jika mahasiswa masih membawa gaya hidup pada saat berada di sekolah
menengah ia akan cenderung kesulitan menyelesaikan kuliahnya, karena
pada masa kuliah mahasiswa dituntut untuk mandiri dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
menyelesaikan tugas-tugas akademisnya. Mahasiswa yang tidak mampu
merubah gaya hidup untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
kuliahnya akan cenderung melakukan prokrastinasi akademis.
Ada beberapa faktor yang mendasari mahasiswa melakukan
prokrastinasi akademik antara lain adalah faktor internal dan eksternal.
Ferrari (Zakiyah, Hidayati & Setyawan, 2010: 5) mengemukakan faktor-
faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik, yang dikelompokkan
menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor Internal meliputi kondisi
fisik dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal meliputi gaya
pengasuhan orangtua, tingkat sekolah, reward dan punishment, tugas
terlalu banyak dan kondisi lingkungan.
1. Faktor Internal
Pada saat menjalani masa kuliah, mahasiswa harus memiliki kondisi
fisik yang sehat. Dalam perkuliahan mahasiswa dituntut untuk bisa
mengikuti berbagai kegiatan dan memenuhi absensi sebanyak 75%.
Mahasiswa dengan kondisi fisik yang sehat bisa mengikuti kegiatan-
kegiatan yang ada di kampus. Selain itu, mahasiswa juga harus
memiliki kondisi psikologis yang sehat. Dalam kegiatan perkuliahan,
mahasiswa akan dihadapkan dengan berbagai macam tekanan.
Mahasiswa yang memiliki kondisi psikologis yang sehat akan bisa
mengatasi berbagai tekanan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Faktor Eksternal
Masa kuliah menuntut mahasiswa untuk lebih mandiri dalam
menyelesaikan tugas-tugas akademiknya. Mahasiswa yang telah
dibiasakan dengan pola asuh yang mandiri oleh orang tuanya akan
lebih mudah menjalani masa kuliahnya. Selain itu, mahasiswa harus
memiliki kemampuan menejemen waktu yang baik karena dalam
menjalani kuliahnya, mahasiswa akan dihadapkan dengan berbagai
macam tugas-tugas akademik. Selain itu, mahasiswa harus pandai
dalam hal menyesuaikan diri dengan lingkungan. Mahasiswa harus
menyadari perbedaan antara masa sekolah dan masa kuliah.
Burka & Yuen (Cinthia & Kustanti, 2017: 32) menyatakan
bahwa prokrastinasi dapat mengganggu dalam faktor internal dan
eksternal seseorang. Prokrastinasi mampu menciptakan masalah
eksternal pada prokrastinator itu sendiri, contohnya adalah seperti
menunda mengerjakan tugas membuat individu tidak dapat
mengerjakan tugas dengan baik dan maksimal. Akibatnya individu
mendapat teguran dari dosen. Kedua, prokrastinasi dapat
menimbulkan masalah internal, hal ini ditunjukkan pada saat
individu tidak mampu menyelesaikan tugas dan timbulnya perasaan
bersalah dan menyesal. Jika mahasiswa mampu merubah gaya hidup
dan menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan barunya pada
masa kuliah, maka mahasiswa akan mampu menghadapi tugas-tugas
akademis dan terhindar dari perilaku prokrastinasi akademis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
5. Program Pendampingan Mahasiswa
Program pendampingan diberikan kepada suatu kelompok agar
suatu kelompok agar kelompok tersebut dapat mengembangkan diri
sesuai dengan potensi-potensi yang ada Suharto (Hariyanto, 2016: 11)
menyatakan bahwa pendampingan merupakan satu strategi yang sangat
menentukan keberhasilan program pemberdayaan masyarakat, sedangkan
Menurut Departemen sosial RI (Hariyanto, 2016: 11) mengatakan bahwa:
“Pendampingan adalah suatu proses relasi sosial antara
pendamping dengan korban dalam bentuk pemberian kemudahan
(fasilitas) untuk mengidentifikasi keutuhan dan memecahkan
masalah serta mendorong tumbuhnya inisiatif dalam proses
pengambilan keputusan sehingga memandirikan korban secara
berkelanjutan dapat diwujudkan”.
Menurut beberapa teori tersebut dapat disimpulkan bahwa
pendampingan adalah upaya yang dilakukan pendamping untuk memberi
pengarahan, pengawasan, dan memberikan solusi kepada yang
didampinginya agar dapat menyelesaikan permasalahan yang
dihadapinya.
Dalam ranah pendidikan, khususnya pada praktek belajar
mengajar di sebuah universitas. Program pendampingan diberikan
kepada mahasiswa, agar mahasiswa mampu mengatasi dan
menyelesaikan masalahnya secara mandiri. Dalam hal ini, dosen sebagai
pendamping memberikan pendampingan berupa layanan khusus untuk
menyelesaikan permalahan dalam perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
C. Hasil Penelitian Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Theresia Apriliani Yosephine (2014)
tentang Deskripsi Tingkat Prokrastinasi Akademik dan Implikasinya
Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar. Dalam penelitian
yang dilakukan terhadap 79 mahasiswa angkatan 2013 ditemukan bahwa
lebih dari 50% mahasiswa terbukti melakukan prokrastinasi akademik
tinggi dan hanya 34.38% mahasiswa berada pada tingkat prokrastinasi
rendah. Mahasiswa angkatan 2013 berada pada prokrastinasi tinggi.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Gaudensius Gasim (2016) tentang
Hubungan Kemampuan Manajemen Waktu dengan Kebiasaan
Prokrastinasi Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2011
dan 2012. Dalam penelitian yang dilakukan pada 44 mahasiswa dari
angkatan 2011 dan 2012 ditemukan bahwa (52,27%) mahasiswa
memiliki kemampuan menejemen yang tinggi, 40,90% mahasiswa
memiliki kemampuan manajemen waktu pada kategori sedang, dan
6,81% mahasiswa berada dalam kategori rendah. Dari penelitian tersebut
disimpulkan bahwa angkatan 2011 dan 2012 memiliki kemampuan
manajemen waktu yang tinggi dan tidak banyak yang melakukan
prokrastinasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
D. Kerangka Berpikir
Mahasiswa program studi bimbingan dan konseling angkatan 2016
Universitas Sanata Dharma melakukan prokrastinasi akademik berdasarkan
4 aspek yaitu perasaan takut pada kesalahan, perasaan takut pada
kesuksesan, melakukan prokrastinasi pada saat menghadapi tantangan, tidak
mampu keluar dari zona nyaman. Dari 4 aspek tersebut dapat dilihat
seberapa tinggi dan rendah seorang mahasiswa melakukan prokrastinasi.
Mahasiswa BK Angkatan 2016
Melakukan Prokrastinasi
Akademik
Prokrastinasi Tinggi Prokrastinasi Rendah
Fear of Failure
(Perasaan Takut Pada
Kesalahan)
Fear of Success
(Perasaan Takut Pada
Kesuksesan)
The Procrastinator in
Combat
(Pelaku Prokrastinasi
pada saat menghadapi
tantangan)
(The Comfort Zone)
Tidak Mampu Keluar
dari Zona Nyaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan jenis penelitian, variable
penelitian, subyek penelitian, metode pengumpulan data, validitas dan
reliabilitas, teknik analisis data penelitian, prosedur pengumpulan dan analisis
data penelitian.
A. Jenis Penelitian
1. Penelitian Deskriptif Kuantitatif
Penelitian ini adalah penilitian deskriptif dengan metode
pendekatan survei. Menurut Sugiyono (2012: 13) penelitian deskriptif
adalah yang digunakan untuk mengetahui variabel, baik itu satu variabel
atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan
variabel yang lain Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan penelitian kuantitatif menurut
Sugiyono (2012: 8) yaitu Metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pada teori tersebut peneliti bermaksud untuk
menggunakan jenis dan desain penelitian ini karena dapat memudahkan
peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh dengan metode statistik,
dengan menggunakan penelitian deskriptif peneliti dapat memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
gambaran tentang Tingkat Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa
Program Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Angkatan 2016.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma, Kampus III
yang beralamat di Paingan, Meguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Pada
tanggal 3 Januari 2018 hingga 20 Juli 2018.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik sampling
insidental. pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. cara demikian
dilakukan bila anggota populasi dianggap homogeny. Sugiyono (2012)
menyatakan bahwa:
“Sampling insidental adalah teknik penentuan sample berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan insidental bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber sampel.
Alasan peneliti menggunakan sampling insidental karena peneliti
kurang memiliki pengetahuan yang cukup terhadap subjek
penelitan.”
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 responden.
Roscoe (Sugiyono, 2011: 90) memberikan saran bahwa jumlah sampel yang
layak digunakan dalam penelitian berjumlah 30 sampai dengan 500
responden. Dalam hal ini peneliti menggunakan 30 mahasiswa dari jumlah
populasi keseluruhan populasi yaitu 84 mahasiswa angkatan 2016 program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma untuk dijadikan
sample penelitian karena peneliti merasa jumlah subjek tersebut dapat
mewakili subjek penelitian yang digunakan. 30 mahasiswa yang menjadi
responden penelitian tersebut jika diprosentasikan adalah 35,71% mahasiswa.
D. Definisi Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu
prokrastinasi pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas sanata Dharma angkatan 2016. Variabel ini akan diuraikan secara
operasional demi kepentingan pengukuran dan pengumpulan data.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuisioner/angket.
Peneliti menyusun kuisioner dengan mengacu pada prinsip-prinsip skala
Likert. Sugiyono (2012: 134) menyatakan bahwa skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial.
Kuesioner yang digunakan untuk mengukur tingkat prokrastinasi ini
terdiri dari pernyataan positif/favourable dan pernyataan
negatif/unfavourable. Pernyataan positif/favourable adalah penggambaran
perilaku yang sesuai dan mendukung atribut/variabel yang diukur, sedangkan
pernyataan negatif/unfavourable yaitu adalah penggambaran perilaku yang
tidak sesuai/tidak mendukung atribut/ variable yang diukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Dalam penelitian ini subjek diminta untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tentang Prokrastinasi. Subjek
menjawab dengan cara memberikan centang (√) pada alternative pernyataan
ataupun pertanyaan yang telah disediakan. Dengan begitu peneliti dapat
mengetahui tingkat prokrastinasi yang dilakukan oleh subyek dalam
penelitian ini. Semakin tinggi skore yang diperoleh maka semakin tinggi
tingkat prokrastinasi yang dilakukan. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah
jumlah skor yang diperoleh, maka semakin rendah tingkat prokrastinasi
dilakukan.
Instrumen penelitian ini menyediakan 4 alternatif jawaban yaitu Sangat
Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
Peneliti tidak menyertakan jawaban Ragu-Ragu (RR) agar mengurangi
kecenderungan subyek memilih jawaban netral.
Tabel 3.1
Norma Skoring
Kuesioner ini disusun dengan berdasarkan aspek-aspek prokrastinasi
sesuai menurut Burka dan Yuen. Kisi-kisi adalah sebagai berikut:
Alternatif jawaban Skor
Favorabel Unfavorabel
Sangat sesuai 4 1
Sesuai 3 2
Tidak sesuai 2 3
Sangat tidak sesuai 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Prokrastinasi Akademik
F
avora
ble
Unfa
vora
ble
4T
erla
lu s
erin
g m
enil
ai d
irin
ya15,1
617,1
84
1T
idak
mam
pu
men
gam
bil
kep
utus
an
den
gan
tepat
19,2
021,2
24
2T
idak
mem
ilik
i day
a ju
ang
23,2
4,2
526,2
7,2
86
3T
idak
mam
pu
ber
sain
g29,3
031,3
24
4M
eras
a ti
dak
mem
ilik
i ke
mam
pua
n ya
ng
cuku
p u
ntuk
men
yele
saik
an tug
asny
a33,3
435,3
64
5T
idak
mam
pu
men
jaga
kom
itm
en37,3
839,4
04
6T
erla
lu m
emik
irka
n ta
ngga
pan
ora
ng
lain
ten
tang
dir
inya
41,4
243,4
44
1T
idak
mam
pu
men
yesu
aika
n dir
i den
gan
atur
an y
ang
ada
45,4
647,4
84
2S
elal
u m
elaw
an a
tura
n ya
ng a
da
49,5
051,5
24
3T
idak
mau
dig
angg
u53,5
455,5
64
4M
eras
a dap
at m
enge
rjak
an tug
as d
enga
n
wak
tu y
ang
sing
kat
57,5
859,6
04
1T
erla
lu m
embat
asi
hubun
gan
den
gan
ora
ng l
ain
61,6
263,6
44
2M
emil
iki
kebut
uhan
unt
uk ter
us d
iaku
i65,6
667,6
84
3M
emil
iki
kein
gina
n ber
lebih
an u
ntuk
men
jadi
indep
enden
69,7
071,7
24
36
36
72
2
Indik
ato
r
1 2 3
Tota
l
(Fear
of
Success
) P
era
saan
tak
ut
pada k
eberh
asi
lan
Tota
lJum
lah
18
26
16
46 4
(Fear
of
Separa
tion a
nd F
ear
of
Inti
macy)
Keta
kuta
n p
ada
Separa
si d
an I
nti
masi
4
12
1,2
,34,5
,6
7,8
9,1
0
11,1
213,1
4
Asp
ek
No
Mem
ilik
i per
asaa
n ta
kut ya
ng
ber
lebih
an s
aat dih
adap
kan
den
gan
Men
gang
gap j
ika
hasi
l dar
i ke
rjan
ya
men
dap
atka
n pen
ilai
an y
ang
bur
uk m
aka
Men
gang
gap k
emam
pua
n ya
ng d
imil
iki
men
entu
kan
keber
harg
aan
dir
inya
Item
(Fear
of
Failure
) P
era
saan
tak
ut
pada k
esa
lahan
(Fear
of
Losi
ng T
he B
att
le)
Pera
saan t
ak
ut
pada k
om
peti
si
1 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.
Haynes at al (Azwar, 2012). Validitas isi adalah validitas yang diestimasi
lewat pengujian terhadap kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis
rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui Expert Judgment.
Maka validitas isi menunjukan sejauh mana pertanyaan maupun
pernyataan dalam suatu tes atau instrument mampu menggambarkan
secara keseluruhan dan proposional perilaku subyek yang dijadikan
sampel pada penelitian tersebut. Menurut Ary, Jacobs, dan Razavieh
(2007: 296) validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka namun
pengesahannya berdasarkan pertimbangan yang diberikan oleh ahli
(expert judgment).
Kuisioner yang digunakan pada penelitian ini disusun berdasarkan
aspek-aspek Prokrastinasi Akademik yang akan diukur dan selanjutnya
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing skripsi. Lalu selanjutnya
mencermati kesesuaian antara aspek, indikator, dan item, serta kelayakan
dari masing-masing item favorable dan unfavorable kuisioner yang
disebarkan pada responden.
Setelah melihat validitas isi dengan menggunakan IBM SPSS
Statistics Versi 20 kemudian dilanjutkan dengan uji validitas empiris
melalui uji coba terpakai. Teknik uji yang digunakan adalah dengan cara
mengkorelasikan skor item terhadap skor total. Rumus yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
adalah rumus korelasi Pearson product moment dengan menggunakan
topik-topik IBM SPSS Statistics Versi 20. Rumus korelasi Pearson
product moment adalah sebagai berikut:
Keterangan:
r : Korelasi produk momen
X : Nilai setiap butir
Y : Nilai dari jumlah butir
N : Jumlah responden
Perhitungan validitas item pada penelitian ini menggunakan
bantuan software komputer yaitu Statistic program for social science
(SPSS) versi 20.0 item yang valid adalah semua item yang mencapai
koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap
memuaskan. Jika jumlah item belum mencukupi maka kriteria dapat
diubah 0,30 menjadi 0,25 Azwar (1999). Berdasarkan hasil penelitian,
diketahui bahwa terdapat 55 item yang valid dan 17 item yang tidak
valid. Pada tabel 3.3 akan ditunjukan hasil rekapitulasi uji validitasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 3.3
Hasil Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
Va
lid
Tid
ak
Va
lid
1T
idak m
am
pu m
engam
bil
kep
utu
san d
engan tep
at
19,2
1,2
220
2T
idak m
em
ilik
i d
aya j
uang
24,2
5,2
623,2
7,2
8
3T
idak m
am
pu b
ers
ain
g31,3
229,3
0
5T
idak m
am
pu m
enja
ga k
om
itm
en
37,3
9,4
038
6T
erl
alu
mem
ikir
kan tanggap
an o
rang l
ain
tenta
ng
dir
inya.
41,4
2,4
344
1T
idak m
am
pu m
enyesu
aik
an d
iri
dengan a
tura
n y
ang
45,4
6,4
7,4
8
2S
ela
lu m
ela
wan a
tura
n y
ang a
da
49,5
0,5
1,5
2
3T
idak m
au d
iganggu
54,5
653,5
5
4M
era
sa d
ap
at m
engerj
akan tugas
dengan w
aktu
yang
singkat
57,5
9,6
0,
58
1T
erl
alu
mem
bata
si h
ub
ungan d
engan o
rang l
ain
61,6
3,6
462
3M
em
ilik
i kein
gin
an b
erl
eb
ihan u
ntu
k m
enja
di
ind
ep
end
en
70,7
1,7
269
55
17
24
(Fea
r o
f S
epa
rati
on a
nd
Fea
r o
f In
tim
acy
)
Keta
kuta
n p
ada
Sepa
rasi
da
n I
nti
ma
si
4
18
15,1
6,1
7
Indik
ato
r
To
tal
4321
Mem
ilik
i keb
utu
han u
ntu
k teru
s d
iakui
66,6
7,6
865
(Fea
r o
f F
ailure
)
Pera
saa
n t
ak
ut
pa
da
kesa
laha
n
1
(Fea
r o
f S
uccess
)
Pera
saa
n t
ak
ut
pa
da
keberh
asi
lan
2
Mera
sa tid
ak m
em
ilik
i kem
am
puan y
ang c
ukup
untu
k
menyele
saik
an tugasn
ya
33,3
4,3
5,3
6
(Fea
r o
f L
osi
ng
The
Ba
ttle
) P
era
saa
n t
ak
ut
pa
da
kek
ala
ha
n d
ala
m
berj
ua
ng
3
Menganggap
jik
a h
asi
l d
ari
kerj
anya m
end
ap
atk
an
penil
aia
n y
ang b
uru
k m
aka k
em
am
puanya j
uga b
uru
k7,8
,9,1
0
Menganggap
kem
am
puan y
ang d
imil
iki
menentu
kan
keb
erh
arg
aan d
irin
ya
11,1
2,1
3,1
4
Terl
alu
seri
ng m
enil
ai
dir
inya
No
Asp
ek
Item
Mem
ilik
i p
era
saan takut yang b
erl
eb
ihan s
aat
dih
ad
ap
kan d
engan s
eb
uah r
esi
ko
1,2
,3,4
,5,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability. Suatu
pengukuran yang mampu menghasilkan data-data yang memiliki tingkat
reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable)
(Azwar, 2012). Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu
yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai
reliabel (Azwar, 2012). Menurut (Azwar, 2012) konsep reliabilitas dalam
arti reliabilitas alat ukur erat berkaitan dengan masalah eror pengukuran
(error of measurement), sedangkan konsep reliabilitas dalam arti
reliabilitas hasil ukur erat berkaitan dengan eror dalam pengambilan
sampel (sampling error) yang mengacu pada inkonsistensi hasil ukur
apabila pengukuran dilakukan ulang pada kelompok individu yang
berbeda.
Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini
menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α). Adapun
rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut:
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
K : jumlah instrumen pertanyaan
∑ : jumlah varians dari tiap instrumen
: varians dari keseluruhan instrumen
Berdasarkan hasil data uji coba yang telah dihitung melalui
proggram SPSS 20.0, diperoleh perhitung reliabilitas seluruh instrumen
dengan menggunakan rumus koefisien alpha (α), yaitu:
Tabel 3.4
Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.930 55
Hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonfirmasi dengan
menggunakan kriteria Guilford (Masidjo, 1995). Kriteria Guilford
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.5
Kriteria Guilford No. Koefisien Korelasi Kualifikasi
1 0,91 - 1,00 Sangat tinggi
2 0,71 - 0,90 Tinggi
3 0.41 - 0,70 Sedang
4 0,21 - 0,40 Rendah
5 Negatif - 0,20 Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan kriteria Guilford dapat dikatakan bahwa koefisien
reliabilitas pada 55 butir item yang valid dengan Cronbach’s Alpha
sebesar 0,930. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini memiliki tingkat keajegan yang sangat
tinggi.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan diarahkan untuk menjawab
rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan pada
proposal. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data statistik dan
metode penelitian dengan metode statistik yang tersedia. Sugiyono (2012:
333). Teknik anlisis data menggunakan metode kategorisasi jenjang atau
ordinal berdasarkan distribusi normal.
Langkah-langkah yang ditempuh untuk melakukan analisis data pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan skor dari masing-masing item angket yang dilakukan dengan
cara memberikan nilai angka 1 sampai 4 berdasarkan norma scoring yang
berlaku dengan melihat sifat pernyataan favourable atau unfavourable.
2. Membuat tabulasi skor dari item-item kuesioner dan menghitung skor
masing-masing subjek serta jumlah skor item. Setelah itu menganalisis
data secara statistik menggunakan topik-topik aplikasi IBM SPSS Statistica
Versi 20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Kategorisasi disusun berdasarkan distribusi normal dengan metode
kategorisasi jenjang atau ordinal. (Azwar, 2012) mengatakan bahwa kategori
jenjang bertujuan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-
kelompok yang posisinya berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan
atribut yang diukur. Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah dari sangat
tinggi sampai dengan sangat rendah.
Norma kategorisasi disusun berdasarkan pada norma kategorisasi
yang disusun oleh (Azwar, 2012) dengan cara mengelompokkan tingkat
prokrastinasi akademik pada mahasiswa program bimbingan dan konseling
angkatan 2016 ke dalam lima kategorisasi: sangat rendah, rendah, sedang,
tinggi, dan sangat tinggi dengan norma kategorisasi sebagai berikut:
Tabel 3.6
Norma Kategorisasi tingkat prokrastinasi akademik
Norma/Kriteria Skor Kategori
µ +1,5 σ <X Sangat Tinggi
µ +0,5 σ < X ≤ µ +1,5 σ Tinggi
µ -0,5 σ <X≤ µ +0,5 σ Sedang
µ - 1,5 σ <X ≤ µ -0,5σX Rendah
X≤ µ -1,5 σ Sangat Rendah
Keterangan :
Skor Rata-Rata Maksimum Teoritik : Skor tertinggi yang didapat
Skor Rata-Rata Minimum Teoritik : Skor terendah yang didapat
Rata-Rata Teoritik (µ) : Rata-Rata teoritis skor maksimum
dan skor minimum
Standar Deviasi (α) : Luas jarak rentangan dibagi 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam
pengelompokan tinggi rendah tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa
program studi bimbingan dan konseling angkatan 2016 dengan jumlah
subjek 30, diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:
Skor maksimum teoritik : 4 x 55 = 220
Skor minimum teoritik : 1 x 55 = 55
Luas jarak : 220 - 55 = 165
α (standar deviasi) :165 /6 = 28
µ (mean teoritik) : (220+55) / 2 = 138
Hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam norma
kategorisasi tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi
bimbingan dan konseling angkatan 2016 sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kategorisasi tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa program
bimbingan dan konseling angkatan 2016
Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori
µ +1,5 σ <X >181 Sangat Tinggi
µ +0,5 σ < X ≤ µ +1,5 σ 153 – 180 Tinggi
µ -0,5 σ <X≤ µ +0,5 σ 125 – 152 Sedang
µ - 1,5 σ <X ≤ µ -0,5σX 97 – 124 Rendah
X≤ µ -1,5 σ <96 Sangat Rendah
Berdasarkan norma kategori pada tabel, ditetapkan pengelompokan
tinggi rendah skor butir tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
program studi bimbingan dan konseling angkatan 2016 dengan jumlah item
55, diperoleh unsur perhitungan skor item sebagai berikut:
Skor maksimum teoritik : 4 x 30 = 120
Skor minimum teoritik : 1 x 30 = 30
Luas jarak : 120 - 30 = 90
α (standar deviasi) : 90/6 = 15
µ (mean teoritik) : (120 + 30 ) / 2 = 75
Hasil perhitungan analisis data skor butir/item prokrastinasi
akademik dalam norma kategorisasi sebagai berikut:
Tabel 3.8 Kategorisasi Skor Butir Instrumen
Prokrastinasi Akademik
Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori µ +1,5 σ <X >99 Sangat Tinggi
µ +0,5 σ < X ≤ µ +1,5 σ 84 – 98 Tinggi µ -0,5 σ <X≤ µ +0,5 σ 69 – 83 Sedang µ - 1,5 σ <X ≤ µ -0,5σX 54 – 68 Rendah
X≤ µ -1,5 σ <53 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
Penjelasan hasil penelitian berdasar pada rumusan masalah, yaitu: (1) Seberapa
tinggi prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi bimbingan dan
konseling angkatan 2016? (2) Item-Item mana saja dalam kuesioner prokrastinasi
akademik yang teridentifikasi tinggi dan dapat diusulkan untuk program
bimbingan mahasiswa angkatan 2016 oleh dosen pendamping akademik?
A. Hasil Penelitian
1. Tingkat Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
Angkatan 2016
Tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi
bimbingan dan konseling angkatan 2016 dihitung dengan cara
mengumpulkan data dan diolah dengan menggunakan tehnik analisis data
yang diuraikan pada bab III. Tingkat prokrastinasi akademik yang ada
pada beberapa mahasiswa program bimbingan dan konseling angkatan
2016, semester 4 ditentukan dengan menggunakan kategorisasi (Azwar,
2010: 107-108). Peneliti menggunakan kategorisasi data empiris dengan
cara mengumpulkan data lapangan. Dengan menggunakan data empiris
tersebut peneliti bisa mengetahui tingkat prokrastinasi akademik menurut
standar yang ada sesuai dengan kategorisasi menurut (Azwar, 2012).
Tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
angkatan 2016 disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.1
Distribusi Perolehan Skor Tingkat Prokrastinasi Akademik Mahasiswa
Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma
Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori F Presentase
µ +1,5 σ <X >181 Sangat Tinggi 0 0 µ +0,5 σ < X ≤ µ +1,5 σ 153 – 180 Tinggi 0 0 µ -0,5 σ <X≤ µ +0,5 σ 125 – 152 Sedang 1 3% µ - 1,5 σ <X ≤ µ -0,5σX 97 – 124 Rendah 21 70%
X≤ µ -1,5 σ <96 Sangat Rendah 8 27% Jumlah 30 100%
Tabel 4.1 menunjukan bahwa dari 30 responden masih banyak
mahasiswa-mahasiswa yang melakukan prokrastinasi akademik,
penjabarannya sebagai berikut:
a. Terdapat 3% atau 1 mahasiswa Program Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Angkatan 2016 yang berada
dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa
yang berada dalam kategori ini terkadang melakukan penundaan
tugas-tugas akademik.
b. Terdapat 70% atau 21 mahasiswa Program Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Angkatan 2016
berada dalam kategori rendah. Hal ini menunjukan bahwa
mahasiswa yang berada dalam kategori ini tidak telalu sering
melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas-tugas akademisnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
c. Terdapat 27% atau 8 mahasiswa Program Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Angkatan 2016 yang berada
dalam kategori sangat rendah. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa
yang berada dalam kategori ini tidak pernah melakukan penundaan
dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah.
Tingkat prokrastinasi akademik yang ada pada beberapa
mahasiswa program bimbingan dan konseling angkatan 2016 ditunjukan
secara presentase visual pada grafik di bawah ini.
Grafik 1.
Tingkat Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Angkatan 2016
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Penggolongan Skor Item Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa
Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
SEDANG RENDAH SANGATRENDAH
SEDANG
RENDAH
SANGAT RENDAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Penggolongan skor item Tingkat prokrastinasi akademik yang ada
pada beberapa mahasiswa program bimbingan dan konseling angkatan
2016 menggunakan kategorisasi kategorisasi (Azwar, 2012: 107-108).
Dalam proses kategorisasi peneliti menggunakan data empiris dimana
kategorisasi tersebut menggunakan data lapangan. Adapun hasil
penggolongan skor item dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Penggolongan Skor Item Tingkat Prokrastinasi Akademik
Rentang
Skor
Kategorisasi
Tingkat
Prokrastinasi
Akademik
Frekuensi
Skor
Presentase
Skor No. Item
98> Sangat Tinggi 0 0
83 – 98 Tinggi 0 0
68 – 83 Sedang 2 4% 33,40
53 – 68 Rendah 36 65% 1,3,4,7,10,14,24,25,32,39,47,
49,51,52,63,68,71
>53 Sangat Rendah 17 31%
2,5,6,8,9,11,12,13,18,19,21,2
2,26,31,34,35,36,37,40,41,42
,43,45,46,48,50,54,56,57,59,
60,61,64,66,67,72
Total 55 100%
Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa :
a. Nomor item 33,44 termasuk dalam kategori tingkat prokrastinasi
akademik rendah. Dalam penelitian ini, item tersebut menunjukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
perilaku penundaan penyelesaian tugas akademik yang paling sering
dilakukan oleh beberapa mahasiswa program studi bimbingan dan
konseling pada angkatan 2016.
b. Nomor item 1,3,4,7,10,14,24,25,32,39,47,49,51,52,63,68,71
termasuk dalam kategori tingkat prokrastinasi akademik rendah. Hal
ini menunjukan bahwa perilaku penundaan penyelesaian atau
pengerjaan tugas-tugas akademik jarang dilakukan oleh beberapa
mahasiswa program studi bimbingan bimbingan dan konseling
angkatan 2016.
c. Nomor item 2,5,6,8,9,11,12,13,18,19, 21,22,26,31,34,35,
36,37,40,41,42,43,45,46,48, 50,54,56,57,59,60,61,64,66,67,72
termasuk dalam kategori tingkat prokrastinasi akademik sangat
rendah. Hal ini berarti item-item tersebut menunjukan bahwa
mahasiswa program studi bimbingan dan konseling angkatan 2016
tidak pernah menunda penyelesaian tugas-tugas akademiknya.
Adapun secara visual hasil presentase penggolongan skor item
tingkat prokrastinasi akademik juga dapat dilihat pada grafik 2.
Grafik 2.
Tingkat Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Angkatan 2016
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Tingkat Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Angkatan 2016.
Setelah melakukan penelitian pada 35.71% dari jumlah
keseluruhan mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2016. Peneliti
menemukan bahwa terdapat 3% mahasiswa yang menunjukkan
prokrastinasi akademik dalam kategori sedang, 70% mahasiswa yang
menunjukkan prokrastinasi akademik pada kategori rendah, dan 27%
mahasiswa menunjukan prokrastinasi akademik sangat rendah.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa mahasiswa yang
melakukan prokrastinasi akademik berada dalam kategorisasi rendah dan
sangat rendah. Hal itu disebabkan karena beberapa item dalam kuesioner
kurang mengarah pada perilaku prokrastinasi. Dengan begitu hasil
jawaban responden kurang dapat menggambarkan prokrastinasi di bidang
SANGAT RENDAH
RENDAH
SEDANG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
akademik. Selain itu terdapat kemungkinan bahwa responden menjawab
kuesioner dengan tidak jujur dikarenakan kalimat-kalimat yang disusun
pada item terlalu mudah dipahami oleh responden.
Pada kondisi yang lain memang tidak terjadi prokrastinasi
akademik pada saat pengumpulan tugas, tetapi tugas yang dikumpulkan
hanya seadanya dan kurang sempurna. Dalam hal ini mahasiswa yang
menjadi responden pengisian kuesioner hanya melakukan prokrastinasi
akademik pada saat proses pengerjaan tugas-tugasnya. Dengan tugas
hasil yang seadanya tersebut membuat nilai beberapa mahasiswa kurang
sempurna. Data Bapsi menunjukan masih terdapat beberapa mahasiswa
yang mendapat nilai di bawah standar kelulusan. Dengan begitu
penelitian ini kurang bisa dipertanggungjawabkan karena sebagian besar
item-item dalam kuesioner kurang bisa menggambarkan perilaku
prokrastinasi akademik.
2. Item-Item kuesioner yang teridentifikasi “sedang” dan diusulkan
sebagai topik-topik pendampingan.
Dalam Penelitian ini terdapat 2 butir item yang teridentifikasi
dalam kategori sedang yaitu item Nomor (33) Ketika saya mengerjakan
soal ujian, saya kurang percaya diri dengan jawaban saya dan (44)
Menurut saya mengerjakan tugas sendiri lebih efektif daripada bekerja
secara kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Penyebab item nomor 33 berada dalam kategorisasi sedang
karena terdapat kemungkinan bahwa mahasiswa tidak mampu
mempersiapkan diri untuk belajar ketika akan menghadapi ujian. Mereka
melakukan prokrastinasi akademik pada saat mempersiapkan diri saat
akan menghadapi ujian karena memiliki tugas-tugas lain yang belum
sempat dikerjakan, menghabiskan waktu untuk bermain, dan menekuni
hobi. Akibat perilaku prokrastinasi akademik tersebut mahasiswa
menjadi kurang bisa mengatur waktu untuk belajar dan akhirnya merasa
tidak percaya diri dengan jawabannya sendiri.
Sedangkankan, penyebab item nomor 44 berada dalam
kategorisasi sedang karena mungkin mahasiswa merasa bisa
menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya seorang diri. Akibat dari perilaku
tersebut membuat mahasiswa sering tidak hadir ketika mengerjakan tugas
kelompok, mengerjakan tugas-tugas kelompok tanpa berdiskusi, dan
cenderung pasif dalam kegitan berkelompok. Beberapa perilaku tersebut
akan berdampak buruk bagi hasil tugas kelompok yang mereka kerjakan
karena di dalam sebuah kelompok tidak semua mahasiswa mengerjakan
tugasnya dengan aktif.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui item-item yang
teridentifikasi sedang tersebut akan dijadikan untuk usulan topik-topik
pendampingan agar dapat dilakukan langkah pencegahan. Adapun item-
item tersebut tersaji dalam tabel 4.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.3
Item-item dalam Kuesioner Prokrastinasi Akademik yang Teridentifikasi
Sedang
NO ASPEK INDIKATOR ITEM SKOR
1 (Fear of Success)
Perasaan takut
pada keberhasilan
Merasa tidak
memiliki
kemampuan yang
cukup untuk
menyelesaikan
tugasnya
Ketika saya mengerjakan soal
ujian, saya kurang percaya diri
dengan jawaban saya
70
2 (Fear of Separation
and Fear of
Intimacy)
Ketakutan pada
Separasi dan
Intimasi
Memiliki keinginan
berlebihan untuk
menjadi independen
Menurut saya mengerjakan tugas
sendiri lebih efektif daripada
bekerja secara kelompok
71
Berdasarkan 2 butir item yang berada dalam kategori sedang
maka disusunlah usulan topik-topik bimbingan untuk mencegah perilaku
menunda-nunda beberapa mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2016.
Usulan topik-topik bimbingaan disajikan pada tabel 4.4
Tabel 4.4
Usulan Topik-topik Pendampingan berdasarkan Item-item dalam
Kuesioner yang Teridentifikasi Sedang untuk Topik Pendampingan Belajar
Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
No No
Item
Pernyataan Judul Topik Tujuan Kegiatan
1 33 Ketika saya
mengerjakan
soal ujian, saya
kurang percaya
diri dengan
jawaban saya
“Menejemen
Waktu dan
Cara Belajar
yang Efektif”
- Mahasiswa dapat percaya
dengan jawabannya
sendiri ketika menjawab
soal-soal ujian.
- Memberikan pemahaman
kepada mahasiswa agar
mempersiapkan diri
sebelum menghadapi
ujian.
- Outbond
- Dinamika Kelompok
- Diskusi
2 70 Menurut saya
mengerjakan
tugas sendiri
lebih efektif
daripada bekerja
secara
kelompok
“Pentingnya
Kerjasama”
- Mahasiswa menyadari
pentingnya kerjasama
dalam sebuah kelompok
- Agar mahasiswa
meningkatkan
kemampuan bersosialisasi
- Outbond
- Dinamika Kelompok
- Diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB V
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Pada bab ini disampaikan kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan
dalam penelitian yang dialami peneliti, dan saran peneliti terhadap pihak-pihak
terkait dalam penelitan ini.
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 30 dari 84 mahasiswa atau jika
diprosentasekan adalah 35.71% dari jumlah keseluruhan mahasiswa
menunjukan bahwa 35% mahasiswa berada dalam kategori rendah dan
sangat rendah. Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa mahasiswa yang menjadi subjek dalam penelitan ini rata-rata
jarang melakukan prokrastinasi akademik. Artinya, perilaku penundaan
tugas-tugas akademik pada mahasiswa program studi bimbingan dan
konseling angkatan 2016 jarang dilakukan oleh para mahasiswa.
2. Hasil penelitan menunjukan bahwa terdapat 2 item yang teridentifikasi
sedang. Beberapa item tersebut mengarah pada ketidakpercayaan diri
mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugasnya dan keingingan untuk
menjadi indivualis dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Hal tersebut
disebabkan oleh kurangnya kemampuan mahasiswa dalam mengatur
waktu untuk belajar dan kurangnya kemampuan mahasiswa dalam
membangun kerjasama dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
63
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa kuesioner prokrastinasi akademik yang
disusun masih jauh dari kata sempurna dan menyadari masih banyak
kekurangan. Beberapa keterbatasan yang peneliti sadari antara lain adalah:
1. Bahasa dalam instrumen yang disusun peneliti kadang sulit dipahami
sehingga diperlukan pengulangan dalam membaca pernyataan. Selain itu
pernyataan yang digunakan memiliki makna yang tumpang tindih.
2. Kisi-kisi yang digunakan untuk menyusun item kuesioner salah. Dalam
hal ini teori yang digunakan tidak dapat menggambarkan variabel
penelitian, untuk itu kisi-kisi dalam kuesioner ini tidak dapat dijadikan
sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.
3. Subjek yang dijadikan sample hanya menggunakan incidental sample dan
tidak memenuhi jumlah syarat minimal.
4. Kurangnya pemahaman peneliti terhadap teori dan langkah kerja pada
saat pembuatan kuesioner.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti mencoba
memberikan saran kepada pihak yang terkait dengan penelitian ini, pihak-
pihak tersebut sebagai berikut:
1. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
64
a. Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dapat menjadikan penelitian ini sebagai dasar pembuatan
program yang dapat diberikan kepada mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
angkatan 2016 agar dapat mencegah perilaku penundaan tugas
akademik dalam diri mahasiswa.
b. Membantu para Dosen untuk memberikan pendampingan khusus bagi
mahasiswa yang teridentifikasi melakukan prokrastinasi akademik.
2. Bagi Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2016
Agar mahasiswa lebih memahami dan memiliki gambaran umum
tentang prokrastinasi akademik atau perilau penundaan tugas-tugas
akademik serta mahasiswa dapat memahami dirinya tentang penyebab
perilaku prokrasitinasi akademik.
3. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti yang ingin mengadakan penelitian serupa dapat
melakukan penelitian pada mahasiswa baru yang akan datang dengan
menggunakan metode yang lebih efektif, mengingat prokrastinasi
akademik selalu ada pada setiap angkatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
DAFTAR PUSTAKA
Akbarnejad, H., Ghahar, S., & Med, B. (2017) Relationship Between Spirituality
Based-Lifestyle and Procrastination Among Employed Women in Iran.
(Disertasi doctor, Aligarph University, 2017) DOI: 10.4172 10974-8369.
1000368. Diambil pada tanggal 22 Juli 2018, dari
https://www.omicsonline.org/open-access/relationship-between-
spiritualitybased-lifestyle-and-procrastination-amongemployed-women-in-
iran-0974-8369-1000368.php?aid=84669
Arumsari, A. D. & Muzaqi, S. (2009) Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa
yang Bekerja. Jurnal Narotama. Diambil pada tanggal 25 Mei 2018, dari
https://jurnal.narotama.ac.id/index.php/patria/article/download/534/300/
Ary, Donald, Jacobs, LC, Razavieh, A (terjemahan oleh Furchan), 2007.
Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Ed. 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Burka, J. B. & Yuen, L. M. (2008). Procrastination: Why You Do It, What to Do
About I Know. Diambil pada tanggal 13 Febuari 2018, dari
http://gen.lib.rus.ec
Caturnada, L & Pusputawati, I. (2008) Procrastion Task Differences On Thesis
Introvert And Extrovert Personality. Fakultas Psikologi Gunadarma.
Diambil pada tanggal 22 Juli 2018, dari
http://openstorage.gunadarma.ac.id/abstract/graduate/676-2057-1-SM.pdf
Cinthia, R. R. & Kustanti, E.R. (2017) Hubungan antara Konformitas dengan
Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa. Jurnal Empati. Vol. 6, No.2.
(hal 31-35). Diambil pada tanggal 2 Febuari 2018, dari
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/19727
Gaudenus G. (2016). Hubungan Kemampuan Manajemen Waktu Dengan
Kebiasaan Prokrastinasi Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Angkatan 2011 dan 2012. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
Gunarsa, S. D, & Gunarsa, Y. S. D. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hartaji, D. A. (2012). Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah
Dengan Jurusan Pilihan Orangtua. Fakultas Psikologi Universitas
Gunadarma. (tidak diterbitkan). Diambil pada tanggal 2 Febuari 2018, dari
http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/8478/motivasi-berprestasi-
pada-mahasiswa-yang-berkuliah-dengan-jurusan-pilihan-orang-tua.html/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Hariyanto, L. (2016) Pelaksanaan Pendampingan Konseling Di Rifka Annisa
Dalam Pemberdayaan Perempuan Korban Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (KDRT). Diambil pada tanggal 22 Juni 2018, dari
http://eprints.uny.ac.id/39881/
Julianda, B. N. (2012). Prokrastinasi dan Self-Efficacy pada Mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya Vol.1 No.1. Diambil pada tanggal 9 Mei 2018, dari
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=119114&val=5455
Listyasari, W. D. (2013). Gambaran Penyesuaian Diri Mahasiswa. Jurnal
Penelitian dan Pengukuran Psikologi. Vol. 2, No. 1.
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jppp/article/view/4359
Mujidin & Rico S. A. (2014). Hubungan Antara Konformitas dengan
Prokrastinasi Akademik dan Manajemen Waktu. Anima, Indonesian
Psychological Journal, Vol. 23, No. 2, 109-119. Diambil pada tanggal 3
Mei 2018, dari
http://journal.uad.ac.id/index.php/EMPATHY/article/view/3030
Rumiani (2006). Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan
Stress Mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3 (2), 37-48.
Diambil pada tanggal 20 Mei 2018, dari
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/656/530
Shofi, S. P. & Muis, T. (2014) Prokrastinasi Akademik (Penundaan Akademik)
Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negri Surabaya.
Jurnal BK UNESA, Vol 4, No.3. Diambil pada tanggal 17 Febuari 2018,
dari http://www.e-jurnal.com/2016/07/prokrastinasi-akademik-
penundaan.html
Siswoyo, D. dkk. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Steel, P. D. G. (2002). The measurement and nature of procrastination
(unpublished doctoral dissertatioan). University of Minnesota.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.
Alfabeta
Tatih S. (2015) Pengaruh perfeksionisme terhadap prokrastinasi akademik pada
mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di fakultas pikologi UIN
sunan gunung djati bandung. Jurnal Ilmiah Psikologi Vol. 1, No. 1, Hal:
58-68. Diambil pada tanggal 10 Maret 2018, dari
http://digilib.uinsgd.ac.id/1043/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Yosefine T. A. (2014). Deskripsi Tingkat Prokrastinasi Akademik dan
Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar (Studi
Deskriptif pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2013, Semester 2).
Yogyakarta: Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
Zakiyah, N., Hidayati, F. N. R., & Seytawan, I. (2016) Hubungan antara
Prokrastinasi Akademik Siswa Sekolah Beraareama SMP N 3 Peterongan
Jombang. Jurnal Psikologi Undip. Vol.8, No.2. Diambil pada tanggal 19
Febuari 2018, dari
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/2960
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
KUESIONER PENELITIAN
MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
ANGKATAN 2016
Disusun oleh:
Michael Rio Jatikusumo (141114035)
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
Lampiran 2: Kuesioner Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Kuesioner
A. Identitas
NIM :
Tanggal Pengisian :
B. Kata Pengantar
Para mahasiswa Prodi BK Angkatan 2016
Pada Kesempatan ini kami meminta waktu, kerelaan, dan
kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini. Dengan demikian kami
berharap anda mengisi kuesioner ini secara jujur, teliti, dan sesuai dengan
diri sendiri. Atas kesediaan anda kami ucapkan terimakasih.
C. Petunjuk Pengisian
Bacalah masing-masing pernyataan dengan teliti, dan berikanlah centang
() pada kolom yang telah disediakan sesua dengan pengalaman anda.
Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut
1. Sangat Sesuai (SS) : Hal ini sangat sesuai dengan diri
anda dan pengalaman anda.
2. Setuju (S) : Hal ini sesuai dengan diri anda dan
pengalaman anda
3. Tidak Sesuai (TS) : Hal ini tidak sesuai dengan diri
anda dan pengalaman anda
4. Sangat Tidak Sesuai (STS) : Hal ini sangat tidak sesuai dengan
diri anda dan pengalaman anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Langkah-langkah mengisi kuesioner ini adalah sebagai berikut
1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam kuesioner ini!
2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan teliti sesuai dengan diri
anda
3. Berilah tanda centang () pada kolom yang disediakan.
No Pernyataan SS S TS STS
1 Ketika mendapat giliran presentasi saya memilih untuk tidak
berangkat kuliah
2 Ketika sesi diskusi di dalam kelas saya lebih banyak diam dan
mendengarkan materi karena saya berpikir pendapat saya
mungkin disalahkan oleh teman
3 Saya cenderung menghindari dosen ketika harus berkonsultasi
tentang tugas makalah karena saya takut kalau harus
memperbaiki makalah
4 Walaupun saya belum terlalu memahami materi presentasi saya
selalu memberanikan diri untuk presentasi
5 Ketika sesi diskusi di dalam kelas saya selalu berani
mengungkapan pendapat
6 Saya tidak pernah menunda-nunda bertemu dengan dosen untuk
konsultasi tugas makalah
7 Jika nilai saya jelek maka saya adalah orang yang bodoh
8 Ketika dosen merevisi tugas makalah, saya merasa tidak dapat
menyelesaikan makalah
9 Menurut saya, nilai tidak dapat dijadikan patokan untuk menilai
kemampuan saya
10 Ketika dosen merevisi tugas makalah saya, maka saya akan
langsung memperbaikinya
11 Jika nilai saya jelek saya merasa minder bergabung dengan
kelompok yang berisi orang-orang pintar
12 Ketika mendapatkan nilai yang jelek pada salah satu mata
kuliah, saya merasa tidak bisa mengikuti mata kuliah tersebut
13 Saya mampu bekerja sama dengan kelompok yang berisi orang-
orang yang lebih pintar dari saya
14 Ketika pada salah satu mata kuliah saya mendapatkan nilai yang
jelek, saya merasa termotivasi untuk belajar lebih giat lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No Pernyataan SS S TS STS
15 Saya sering mengedit tugas makalah saya meskipun teman-
teman sudah mengingatkannya bahwa tugas saya sudah baik
16 Ketika mengerjakan soal ujian saya selalu tidak puas dengan
jawaban yang saya tulis
17 Saya mengedit tugas makalah sesuai dengan kebutuhan saja
karena nanti saya akan mendapatkan masukan dari dosen dan
teman-teman
18 Ketika mengerjakan soal ujian saya percaya bahwa jawaban saya
sudah benar
19 Saya lebih memilih untuk bermain dengan teman-teman saya
daripada mengerjakan tugas-tugas kuliah
20 Saya mendahulukan kegiatan kepanitian daripada mengerjakan
tugas saya
21 Saya selalu mencicil untuk mengerjakan tugas agar saya dapat
mengumpulkan tugas dengan tepat waktu
22 Agar waktu efisien saya mengerjakan tugas yang lebih susah
dahulu karena tugas yang susah membutuhkan waktu yang lebih
lama
23 Saya lebih senang copy paste artikel di google daripada harus
mencari dan membaca buku
24 Saya tidak pernah belajar atau mencatat materi kuliah
25 Saya menunda untuk bertemu dosen ketika dipanggil untuk
bimbingan makalah
26 Jika mendapat tugas untuk membuat makalah saya
mengerjakannya dengan mencari sumber dari buku dan jurnal
27 Setelah saya pulang kuliah saya selalu mengulang materi kuliah
yang diberikan
28 Saya segera datang ketika dosen mengadakan bimbingan
makalah
29 Saya takut beradu argumen dengan teman saya ketika presentasi
didalam kelas
30 Saya selalu mengikuti pendapat kelompok walaupun saya tahu
pendapat yang lebih menjelaskan
31 Saya percaya diri untuk beradu argumen dengan teman
32 Ketika mengerjakan tugas kelompok saya selalu mengajukan
pendapat saya dan mempertahankannya
33 Ketika saya mengerjakan soal ujian saya kurang percaya diri
dengan jawaban saya
34 Saya selalu menunda mengerjakan tugas karena saya merasa
tugas-tugas saya sangatlah sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No Pernyataan SS S TS STS
35 Ketika saya mengerjakan soal ujian saya selalu percaya bahwa
jawaban saya benar
36 Ketika mengerjakan tugas, saya selalu berusaha mengerjakannya
sesuai dengan deadline yang ditentukan
37 Saya selalu menunda untuk mengerjakan tugas kelompok
meskipun teman-teman sering mengingatkan saya
38 Saya membatalkan untuk mengerjakan tugas kelompok karena
kepentingan diluar kuliah
39 Ketika mengerjakan tugas kelompok saya selalu berusaha hadir
untuk mengerjakannya
40 Saya mendahulukan mengerjakan tugas kelompok daripada hal
lainnya
41 Kritikan dosen dan teman-teman membuat saya tidak nyaman
42 Jika pendapat saya disanggah oleh orang lain, saya tidak
berusaha mempertahankan lagi karena saya tidak mau
disalahkan
43 Kritikan dosen dan teman-teman membuat saya termotivasi
untuk mengerjakan tugas lebih baik lagi
44 Saya selalu berusaha mempertahankan pendapat saya dalam
diskusi
45 Menurut saya deadline tugas selalu membuat saya terbebani.
46 Saya membiarkan tugas-tugas saya menumpuk
47 Deadline tugas membuat saya menjadi semakin tertantang dalam
menyelesaikan tugas kuliah
48 Saya selalu melakukan penjadwalan untuk mengerjakan tugas-
tugas kuliah saya.
49 Saya mencotek teman ketika mengerjakan soal ujian
50 Ketika ujian open book di dalam kelas saya meminjam catatan
teman dan buku referensi untuk mengerjakannya padahal
aturannya harus menggunakan buku sendiri
51 Saya lebih memilih mengerjakan soal ujian dengan kemampuan
saya sendiri daripada mencontek
52 Ketika ujian open book didalam kelas saya selalu membawa
catatan dan buku referensi sendiri untuk mengerjakannya
53 Ketika mengerjakan tugas kelompok saya lebih memilih
membagi tugas dengan teman saya untuk dikerjakan secara
individu
54 Tema yang ditetapkan dosen dalam mengerjakan makalah
membuat saya tidak kreatif
55 Saya mampu fokus ketika mengerjakan tugas bersama dengan
orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
No Pernyataan SS S TS STS
56 Tema yang ditetapkan dosen dalam mengerjakan makalah
memberikan saya tantangan baru
57 Saya mengerjakan tugas makalah pada saat malam sebelum
waktu pengumpulan tugas karena saya merasa tugas tersebut
sangat mudah
58 Saya merasa ketika mengerjakan tugas pada malam sebelum
waktu pengumpulan karena saya menjadi semakin kreatif
59 Saya mengerjakan tugas secara bertahap karena saya sadar
bahwa mengerjakan tugas membutuhkan waktu
60 Saya mengerjakan tugas secara bertahap jauh sebelum waktu
deadline
61 Ketika mengerjakan tugas kelompok saya selalu memilih-milih
teman untuk menjadi partner kelompok saya
62 Saya tidak bisa bekerjasama dengan ketua kelompok yang
terlalu mendominasi
63 Ketika mengerjakan tugas kelompok saya mampu terbuka
dengan pendapat partner kelompok saya.
64 Saya bisa menyesuaikan diri dengan bermacam karakter ketua
kelompok
65 Ketika mengerjakan tugas kelompok saya selalu menginginkan
ide saya disetujui
66 Ketika debat dalam diskusi kelompok saya tidak mau kalah
walaupun saya tau pendapat saya salah
67 Ketika mengerjakan tugas kelompok saya selalu mengajukan
pendapat pada kelompok untuk dibahas bersama
68 Ketika debat dalam diskusi kelompok saya selalu terbuka
dengan perbedaan pendapat
69 Walaupun saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas
makalah saya selalu berusaha sendiri dan tidak meminta bantuan
teman
70 Menurut saya bekerja secara kelompok tidak efektif karena
bekerja sendiri lebih cepat
71 Ketika saya kesulitan mengerjakan tugas makalah saya meminta
bantuan teman yang lebih paham untuk mengajari saya
72 Menurut saya bekerja secara kelompok sangat membantu untuk
menyelesaikan tugas
-Terima Kasih-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 3: Hasil Kompetensi Uji Validitas Item-Total Instrumen Penelitian
No Item Parameter Uji Hasil Hitung Keputusan
1 Pearson Correlation 0.277
Valid Sig. (2-tailed) 0.138
N 30
2 Pearson Correlation 0.424
Valid Sig. (2-tailed) 0.019
N 30
3 Pearson Correlation 0.469
Valid Sig. (2-tailed) 0.009
N 30
4 Pearson Correlation 0.636
Valid Sig. (2-tailed) 0
N 30
5 Pearson Correlation 0.359
Valid Sig. (2-tailed) 0.051
N 30
6 Pearson Correlation 0.677
Valid Sig. (2-tailed) 0
N 30
7 Pearson Correlation 0.325
Valid Sig. (2-tailed) 0.079
N 30
8 Pearson Correlation 0.343
Valid Sig. (2-tailed) 0.064
N 30
9 Pearson Correlation 0.27
Valid Sig. (2-tailed) 0.149
N 30
10 Pearson Correlation 0.542
Valid Sig. (2-tailed) 0.002
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No Item Parameter Uji Hasil Hitung Keputusan
11 Pearson Correlation 0.567
Valid Sig. (2-tailed) 0.001
N 30
12 Pearson Correlation 0.64
Valid Sig. (2-tailed) 0
N 30
13 Pearson Correlation 0.457
Valid Sig. (2-tailed) 0.011
N 30
14 Pearson Correlation 0.675
Valid Sig. (2-tailed) 0
N 30
15 Pearson Correlation -0.006
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.975
N 30
16 Pearson Correlation -0.124
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.513
N 30
17 Pearson Correlation -0.085
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.656
N 30
18 Pearson Correlation 0.441
Valid Sig. (2-tailed) 0.015
N 30
19 Pearson Correlation 0.376
Valid Sig. (2-tailed) 0.04
N 30
20 Pearson Correlation 0.181
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.339
N 30
21 Pearson Correlation 0.513
Valid Sig. (2-tailed) 0.004
N 30
22 Pearson Correlation 0.274
Valid Sig. (2-tailed) 0.143
N 30
23 Pearson Correlation 0.025
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.894
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No Item Parameter Uji Hasil Hitung Keputusan
24 Pearson Correlation 0.371
Valid Sig. (2-tailed) 0.044
N 30
25 Pearson Correlation 0.533
Valid Sig. (2-tailed) 0.002
N 30
26 Pearson Correlation 0.642
Valid Sig. (2-tailed) 0
N 30
27 Pearson Correlation -0.298
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.11
N 30
28 Pearson Correlation -0.148
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.436
N 30
29 Pearson Correlation 0.082
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.667
N 30
30 Pearson Correlation 0.092
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.629
N 30
31 Pearson Correlation 0.433
Valid Sig. (2-tailed) 0.017
N 30
32 Pearson Correlation 0.454
Valid Sig. (2-tailed) 0.012
N 30
33 Pearson Correlation 0.613
Valid Sig. (2-tailed) 0
N 30
34 Pearson Correlation 0.644
Valid Sig. (2-tailed) 0
N 30
35 Pearson Correlation 0.267
Valid Sig. (2-tailed) 0.153
N 30
36 Pearson Correlation 0.531
Valid Sig. (2-tailed) 0.003
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No Item Parameter Uji Hasil Hitung Keputusan
37 Pearson Correlation 0.689
Valid Sig. (2-tailed) 0
N 30
38 Pearson Correlation 0.03
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.877
N 30
39 Pearson Correlation 0.615
Valid Sig. (2-tailed) 0
N 30
40 Pearson Correlation 0.501
Valid Sig. (2-tailed) 0.005
N 30
41 Pearson Correlation 0.647
Valid Sig. (2-tailed) 0
N 30
42 Pearson Correlation 0.521
Valid Sig. (2-tailed) 0.003
N 30
43 Pearson Correlation 0.59
Valid Sig. (2-tailed) 0.001
N 30
44 Pearson Correlation 0.09
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.635
N 30
45 Pearson Correlation 0.278
Valid Sig. (2-tailed) 0.137
N 30
46 Pearson Correlation 0.544
Valid Sig. (2-tailed) 0.002
N 30
47 Pearson Correlation 0.568
Valid Sig. (2-tailed) 0.001
N 30
48 Pearson Correlation 0.508
Valid Sig. (2-tailed) 0.004
N 30
49 Pearson Correlation 0.279
Valid Sig. (2-tailed) 0.136
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No Item Parameter Uji Hasil Hitung Keputusan
50 Pearson Correlation 0.201
Valid Sig. (2-tailed) 0.286
N 30
51 Pearson Correlation 0.377
Valid Sig. (2-tailed) 0.04
N 30
52 Pearson Correlation 0.454
Valid Sig. (2-tailed) 0.012
N 30
53 Pearson Correlation -0.216
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.251
N 30
54 Pearson Correlation 0.375
Valid Sig. (2-tailed) 0.041
N 30
55 Pearson Correlation -0.158
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.405
N 30
56 Pearson Correlation 0.493
Valid Sig. (2-tailed) 0.006
N 30
57 Pearson Correlation 0.295
Valid Sig. (2-tailed) 0.113
N 30
58 Pearson Correlation 0.041
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.83
N 30
59 Pearson Correlation 0.469
Valid Sig. (2-tailed) 0.009
N 30
60 Pearson Correlation 0.515
Valid Sig. (2-tailed) 0.004
N 30
61 Pearson Correlation 0.224
Valid Sig. (2-tailed) 0.234
N 30
62 Pearson Correlation 0.159
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.4
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No Item Parameter Uji Hasil Hitung Keputusan
63 Pearson Correlation 0.459
Valid Sig. (2-tailed) 0.011
N 30
64 Pearson Correlation 0.491
Valid Sig. (2-tailed) 0.006
N 30
65 Pearson Correlation 0.152
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.423
N 30
66 Pearson Correlation 0.272
Valid Sig. (2-tailed) 0.145
N 30
67 Pearson Correlation 0.38
Valid Sig. (2-tailed) 0.038
N 30
68 Pearson Correlation 0.513
Valid Sig. (2-tailed) 0.004
N 30
69 Pearson Correlation 0.162
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.391
N 30
70 Pearson Correlation 0.543
Valid Sig. (2-tailed) 0.002
N 30
71 Pearson Correlation 0.268
Valid Sig. (2-tailed) 0.152
N 30
72 Pearson Correlation 0.6
Valid Sig. (2-tailed) 0
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 4: Tabulasi Data Penelitian
S/I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 18 19 21 22 24 25 26 31 32 33 34 35 36 37 39 40 41 42 43 45 46 47 48 49 50 51 52 54 56 57 59 60 61 63 64 66 67 68 70 71 72 Jumlah
1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 110
2 1 2 1 3 2 2 4 2 1 1 4 4 2 2 2 1 2 1 3 1 2 4 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 1 3 1 1 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 3 125
3 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 4 1 114
4 1 2 1 1 2 1 2 2 4 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 3 1 2 2 2 2 1 1 1 2 3 1 4 2 1 2 1 1 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1 3 2 1 3 1 2 93
5 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 113
6 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 3 4 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 72
7 1 3 1 1 2 2 1 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 3 1 1 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 93
8 1 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 140
9 1 2 1 1 3 2 1 2 1 2 2 1 1 1 3 3 1 1 1 1 2 3 1 3 3 3 1 2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 1 2 1 2 2 3 3 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 1 99
10 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 1 2 2 3 2 2 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 3 3 1 2 3 2 3 3 2 2 3 1 2 112
11 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 4 3 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 2 3 1 3 3 2 1 1 1 1 1 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 4 2 2 104
12 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 4 2 103
13 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 107
14 1 1 3 3 2 3 1 1 4 2 2 3 4 1 1 4 4 1 4 1 4 1 1 4 4 1 2 3 2 1 3 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 4 1 1 1 4 3 1 4 1 3 115
15 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 107
16 1 3 2 1 3 3 1 2 2 2 3 1 3 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 1 4 2 2 3 1 2 2 3 3 3 1 2 2 1 2 1 2 2 2 114
17 2 4 1 2 2 2 1 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 1 3 1 4 3 2 2 2 1 3 2 4 2 2 2 3 2 2 4 2 2 4 123
18 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 3 1 1 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 102
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 55
20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 114
21 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 3 3 1 1 1 1 1 2 2 3 1 3 2 3 2 1 1 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 2 2 4 1 2 3 2 2 94
22 1 3 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 1 2 2 2 3 4 2 1 1 3 1 2 3 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 4 2 4 2 1 1 1 1 1 2 1 1 103
23 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 100
24 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 1 2 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2 3 2 1 1 3 1 1 82
25 1 3 2 1 1 1 2 2 1 2 3 2 2 1 1 2 2 2 4 2 3 1 1 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 3 1 2 2 3 2 3 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 101
26 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 66
27 2 3 3 1 1 3 1 3 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 3 2 2 3 1 2 3 1 4 1 1 2 1 1 2 1 2 3 1 1 114
28 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 1 2 2 2 2 3 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 106
29 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 118
30 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 115
Jumlah 35 62 47 49 59 56 50 57 57 53 66 61 58 49 60 59 57 56 53 50 58 63 51 70 62 65 55 56 47 55 61 59 49 69 55 52 64 53 54 48 45 67 61 66 54 66 61 52 56 60 55 51 71 52 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI