Download - Timor Jinak Payudara
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan bersalin adalah
masalah besar dinegara berkembang.. Asuhan masa nifas diperlukan
karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya Diperkirakan
bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan
50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Salah satu
masalah pada masa nifas adalah Mastitis, Fibroadenoma Dan Kista Sarcoma
Fillodes.
Salah satu kegunan kita tentang cinta Tuhan kepada umat-Nya
dapat kita rasakan ketika ibu mulai menyusui bayinya dengan ASI (Air
Susu Ibu). Proses ini merupakan mukjizat yang harus disyukuri dan
dimanfaatkan seoptimal mungkin. Hal ini dapat kita pahami dari hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada makanan di dunia ini yang
sesempurna ASI. ASI adalah salah satu jenis makanan yang mencukupi
seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologis, sosial maupun
spiritual. Menyusui merupakan suatu proses alamiah. Berjuta-juta ibu
diseluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku
tentang ASI. Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pula
peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sehingga
pengetahuan lama yang mendasar seperti menyusui justru kadang
terlupakan, menyusui adalah suatu pengetahuan yang selama berjuta-juta
tahun mempunyai peran yang penting dalam mempertahankan kehidupan
manusia. Semakin disadari bahwa pengeluaran ASI yang tidak efisien
akibat dari teknik menyusui yang buruk, merupakan penyebab penting
terjadinya mastitis, tetapi dalam benak banyak petugas kesehatan, mastitis
Tumor jinak pada payudara Halaman | 1
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
masih dianggap sama dengan infeksi payudara. Mereka sering tidak
mampu membantu wanita penderita mastitis untuk terus menyusui, dan
mereka bahkan mungkin menyarankan wanita tersebut untuk berhenti
menyusui, yang sebenarnya tidak perlu. Mastitis dan abses payudara
terjadi pada semua populasi, dengan atau tanpa kebiasaan menyusui.
Insiden yang dilaporkan bervariasi dan sedikit sampai 33% wanita
menyusui, tetapi biasanya dibawah 10% (WHO, 2003).
Kanker payudara merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
penting. di Indonesia, kanker payudara termasuk tersering ditemukan pada
wanita setelah kanker serviks. Insiden kanker payudara meningkat sesuai
dengan bertambahnya usia. Namun belum begitu banyak orang yang
menyadari begitu bahayanya penyakit yang disebabkan oleh neoplasama,
hal ini tentunya sangat memprihatinkan bagi masyarakat Indonesia.
Cystosarcoma phyllodes adalah jarang, terutama tumor jinak yang terjadi
hampir semata-mata pada payudara wanita. Namanya berasal dari kata
Yunani sarcoma, yang berarti tumor berdaging, dan phyllo, yang berarti
daun. Dengan nyata sekali, tumor menampilkan karakteristik yang besar,
sarkoma ganas, mengambil tampilan seperti daun ketika dipotong, dan
menampilkan epitel, ruang seperti kista bila dilihat secara histologis
(karena itu namanya). Karena sebagian besar tumor itu jinak, namanya
dapat menyesatkan. Dengan demikian, terminologi yang disukai sekarang
adalah tumor filodes.
Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja
dan wanita dengan usia di bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau
yang biasa dikenal dengan tumor payudara membuat kaum wanita selalu
cemas tentang keadaan pada dirinya.,
B. Rumusan Masalah
Tumor jinak pada payudara Halaman | 2
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
Dalam penulisan ini akan dibahas perumusan masalah, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan Mastitis, Fibroadenoma Dan Kista Sarcoma
Fillodes?
2. Bagaimana tanda dan gejala Mastitis, Fibroadenoma Dan Kista
Sarcoma Fillodes?
3. Apa penyabab terjadinya Mastitis, Fibroadenoma Dan Kista Sarcoma
Fillodes?
4. Bagaimana Patofisologis terjadinya Mastitis, Fibroadenoma Dan Kista
Sarcoma Fillodes?
5. Bagaimana pencegahan dan Penatalaksanaan dari Mastitis,
Fibroadenoma Dan Kista Sarcoma Fillodes?
C. Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Askeb IV (Patologi).
Tujuan Khusus :
1. Mengertahui Apa yang dimaksud dengan Mastitis, Fibroadenoma Dan
Kista Sarcoma Fillodes?
2. Mengertahui Bagaimana tanda dan gejala Mastitis, Fibroadenoma Dan
Kista Sarcoma Fillodes?
3. Mengertahui Apa penyabab terjadinya Mastitis, Fibroadenoma Dan
Kista Sarcoma Fillodes?
4. Mengertahui Bagaimana Patofisologis terjadinya Mastitis,
Fibroadenoma Dan Kista Sarcoma Fillodes?
5. Mengertahui Bagaimana pencegahan dan Penatalaksanaan dari
Mastitis, Fibroadenoma Dan Kista Sarcoma Fillodes?
BAB II
Tumor jinak pada payudara Halaman | 3
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
LANDASAN TEORI
Payudara adalah alat yang khas untuk hewan yang disebut hewan yang
menyususi atau mammalia. Banyaknya payudara pada hewan umumnya
bergantung pada jumlaha nak yang dilahirkan. Kera mempunyai satu pasang dan
manusia pun satu pasang. Banyaknya payudara pada binatang tidak ada
hubungannya dengan kemungkinan timbulnya kanker payudara, karena kanker
payudara biasa ditemukan pada mencit, anjing dan manusia. Akantetapi, sangat
jarang pada binatang-binatang lain.
Payudara pada manusia berbentup seperti kuncup. Bentuk kuncup ini
terutama pada nulipara terjadi karena konsistensi yang kenyal. Dengan
bertambahnya umur, payudara menjadi picak, lembek dan menggantung.pendapat
umum mangatakan hal ini terjadi karena si wanita menyusui anaknya sendiri.
Adakalanya pada setiap wanita, payudaranya tidak sama. Ini sesuatu yang lumrah,
akantetapi kita hraus waspada dan harus membedakan asimetris yang disebabkan
pembentukannya dari asimetris yang disebabkan pertumbuhan tumor.Di sini ada
beberapa tumor jinak pada payudara yaitu : Mastitis, Fibroadenoma Dan Kista
Sarcoma Fillodes
A. Pengertian Mastitis, Fibroadenoma Dan Kista Sarcoma Fillodes
Mastitis atau biasa juga disebut dengan abses/ nanah pada payudara/
peradangan payudara. Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering
terjadi di payudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim)
dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini
disebut sebagai tumor campur (mix tumor).Tumor filodes (sistosarkoma filoides)
merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup (invasive) secara local
dan dapat menjadi ganas (10-15%).
B. Tanda dan Gejala Mastitis, Fibroadenoma Dan Kista Sarcoma Fillodes
Tumor jinak pada payudara Halaman | 4
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
1. Mastitis
a. Bengkak,nyeri seluruh payudara atau nyeri lokal
b. Kemerahan pada seluruh payuara / hanya lokal
c. Payudara keras dan berbenjol-benjol
d. Permukaan kulit dari payudara yang terkena infeksi juga tampak
seperti pecah-pecah.
e. Badan demam seperti terserang flu
f. Menggigil (deman malaise)
g. Nyeri tekan pada payudara
2. Fibroadenoma
a. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan,
pada penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal
b. Ada bagian yang menonjol ke permukaan
c. Ada penekanan pada jaringan sekitar
d. Ada batas yang tegas
e. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa
( Giant Fibroadenoma )
f. Memiliki kapsul dan soliter
g. Benjolan dapat digerakkan
h. Pertumbuhannya lambat
i. Mudah diangkat dengan lokal surgery
j. Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian
3. Kista Sarcoma Fillodes
a. Kulit di atas tumor mengkilap, regang, tipis, merah & pembuluh2
balik melebar dan panas
Tumor jinak pada payudara Halaman | 5
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
b. Jarang terjadi mestastasis (pembesaran kelenjar regional)
c. Tumor tumbuh cepat, nekrosis dan radang pada kulit
C. Penatalaksanaan Mastitis, Fibroadenoma Dan Kista Sarcoma Fillodes
1. Mastitis
a. Payudara dikompres dengan air hangat.
b. Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan pengobatan analgetika.
c. Untuk mengatasi infeksi diberikan antibiotika.
d. Bayi mulai menyusu dari payudara yang mengalami peradangan.
e. Anjurkan ibu selalu menyusui bayinya.
f. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
istirahat cukup.
2. Fibroadenoma
a. Pemeriksaan Diagnostik
b. Biopsi, pembedahan, Hormonal, PET (Positron Emision Tomografi ),
c. Mammografi, Angiografi, MR, CT–Scan, Foto Rontqen ( x – ray )
Blood Study, eksisi
3. Kista Sarcoma Fillodes
a. Mastektomi dengan pengangkatan fasia pektoralis
b. Radiasi paska bedah
BAB III
Tumor jinak pada payudara Halaman | 6
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
PEMBAHASAN
A. MASTITIS
1. Pengertian
Mastitis atau biasa juga disebut dengan abses/ nanah pada
payudara/ peradangan payudara. Pengumpulan nanah lokal di dalam
payudara, merupakan komplikasi berat dari mastitis. Mastitis berarti
radang yang terjadi pada payudara. Peradangan pada payudara adalah
suatu hal yang sangat biasa pada wanita yang pernah hamil, bahkan pada
keadaan tidak hamilpun kadang-kadang kita temukan mastitis.Mastitis ini
dapat terjadi kapan saja sepanjang periode menyusui, tapi paling sering
terjadi antara hari ke-10 dan hari ke-28 setelah kelahiran.
Pada umumnya yang dianggap Porte d’entree dari kuman penyebab
ialah dari puting susu yang luka atau lecet, dan kuma per kontinuitas
menjalar ke duktulus-duktulus dan sinus.
2. Tanda-tanda mastitis.
Tanda-tandanya adalah rasa panas dingin disertai dengan kenaikan
suhu yang berakibat pada demam, penderita merasa lesu, tidak ada nafsu
makan, payudara membesar, nyeri dan terjadi perubahan warna kulit
(merah pada kulit), membengkak sedikit dan nyeri jika perabaan.
Tumor jinak pada payudara Halaman | 7
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
3. Gejala
a. Bengkak,nyeri seluruh payudara atau nyeri lokal
b. Kemerahan pada seluruh payuara / hanya lokal
c. Payudara keras dan berbenjol-benjol
d. Permukaan kulit dari payudara yang terkena infeksi juga tampak
seperti pecah-pecah.
e. Badan demam seperti terserang flu
f. Menggigil (deman malaise)
g. Nyeri tekan pada payudara
h. Bila sudah masuk tahap abses , gejalanya:
1) Nyeri bertambah hebat dipayudara
2) Kuli diatas abses mengkilap
3) Suhu tubuh (39 – 40 C )
4) Bayi sendiri tidak mau minum pada payudara.sakit,seolah bayi
tahu bahwa susu disebelah itu bercampur dengan nanah.
4. Jenis
Mastitis ada 2 berdasarkann waktunya yaitu:
a. Mastitis gravidarum.
Tumor jinak pada payudara Halaman | 8
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
b. Mastitis puerperalis
Penyakit ini boleh dikatakan hampir selalu timbul pada waktu hamil dan
laktasi.
Sedangkan mastitis berdasarkan tempatnya dapat dibedakan menjadi:
a. Mastitis yang menyebabkan abses dibawah areola mammae.
b. Mastitis ditengah-tengah mammae yang menyebabkan abses
ditempat itu.
c. Mastitis pada jaringan dibawah dorsal dari kelenjar-kelenjar yang
menyebabkan abses antara mammae dan otot-otot dibawahnya.
5. Penyebab
a. Adanya bakteri jenis staphylokokus aureus
Staphylokokus adalah bakteri kokus gram positif, memiliki
diameter sekitar 1 μm, yang cenderung muncul bergerombol
menyerupai seikat anggur. Nama Staphylococcus berasal dari bahasa
Yunani yang terdiri dari kata staphyle dan kokkos, yang masing-
masing berarti ’seikat anggur’ dan ’buah berry’. Kurang lebih
terdapat 30 spesies Staphylococcus secara komensal terdapat di kulit
dan membran mukosa. beberapa diantaranya dapat bersifat patogen
oportunis menyebabkan infeksi pyogenik Staphylococcus bersifat
anaerobik fakultatif yang dapat tumbuh secara aerobik maupun
fermentasi yang menghasilkan asam laktat.
Staphylococcus aureus membentuk koloni berwarna
kuning yang agak besar pada media yang diperkaya dan bersifat
hemolitik pada agar darah staphylococcus aureus dapat tumbuh pada
temperatur antara 15˚ – 45˚C dan pada NaCl 15%, mampu
memfermentasi mannitol, serta mampu memfermentasi glukosa
Tumor jinak pada payudara Halaman | 9
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
menghasilkan asam laktat. Staphylococcus merupakan bakteri non
motil, tidak membentuk spora, serta menunjukkan hasil positif pada
uji katalase dan oksidase negatif .
b. Adanya sumbatan pada saluran ASI.
c. Payudara bengkak yang tidak disusukan secara adekuat.
d. BH yang terlalu ketat mengakibatkan segmental
engorgement.kalau tidak disusukan bisa terjadi mastitis
e. Puting susu lecet yang menyebabkan infeksi.
f.Asupan gizi kurang, istirahat tidak cukup dan terjadi anemia.
g. Ibu yang diit jelek kurang isirahat,anemia,akan mudah
terjadinya infeksi
h. Daya tahan tubuh yang lemah
i. Kurang menjaga kebersihan putting payudara
6. Patofisiologi
Sesudah bayi lahir dan plasenta keluar, kadar estrogen dan
progesteron turun dalam 2-3 hari. Dengan ini faktor dari hipotalamus
yang menghalangi prolaktin waktu hamil, dan sangat di pengaruhi oleh
estrogen, tidak dikeluarkan lagi, dan terjadi sekresi prolaktin oleh
hipofisis. Hormon ini menyebabkan alveolus-alveolus kelenjar
mammae terisi dengan air susu, tetapi untuk mengeluarkan dibutuhkan
refleks yang menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel yang
mengelilingi alveolus dan duktus kecil kelenjar-kelenjar tersebut.
Refleks ini timbul bila bayi menyusui. Apabila bayi tidak menyusu
dengan baik, atau jika tidak dikosongkan dengan sempurna, maka
terjadi bendungan air susu yang merupakan awal dari terjadinya
mastitis dan jika tidak mendapatkan penanganan yang baik maka akan
timbul abses. Mastitis juga dapat disebabkan karena payudara yang
tidak dirawat dengan baik, sehingga mengakibatkan putting susu pecah
Tumor jinak pada payudara Halaman |
10
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
yang merupakan porte de entre dari kuman Stafilokokus Aureus, dan
jika tidak mendapatkan penanganan yang tidak baik maka akan
berlanjut ke abses.
Pada awalnya bermula dari kuman penyebab mastitis yaitu puting
susu yang luka atau lecet dan kuman tersebut berkelanjutan menjalar ke
duktulus-duktulus dan sinus sehingga mengakibatkan radang pada
mamae. Radang duktulus-duktulus menjadi edematus dan akibatnya air
susu tersebut terbendung.
7. Gambaran Klinis Pada Ibu (tanda dan gejala)
Jika sudah terinfeksi, payudara akan bengkak dan terasa nyeri,
terasa keras saat diraba dan tampak memerah, permukaan kulit dari
payudara yang terkena infeksi juga tampak seperti pecah-pecah. Badan
demam seperti terserang flu. Namun bila karena sumbatan tanpa
infeksi, biasanya badan tidak terasa nyeri dan tidak demam. Pada
payudara juga tidak teraba bagian yang keras dan nyeri, serta merah.
8. Pencegahan
a. Mastitis bisa dihindari jika ibu yang baru melahirkan cukup banyak
istirahat dan bisa secara teratur menyusui bayinya agar payudara
tidak menjadi bengkak.Gunakan BH yang sesuai ukuran
payudara.serta usahakan untuk selalu menjaga kebersihan payudara
dengan cara membersihkan dengan kapas dan air hangat sebelum
dan sesudah menyusui.
b. Hampir semua kasus mastitis akut dapat dihindari melalui upaya
menyusui dengan benar. Kebersihan harus dipraktekkan oleh semua
yang berkontak dengan bayi baru lahir dan ibu baru,juga mengurangi
insiden mastitis.Tindakan pencegahan termasuk usaha yang cermat
Tumor jinak pada payudara Halaman |
11
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
untuk menghindari kintaminasi tersebut dengan menyingkirkan
individual yang diketahui atau dicuigai sebagai karir dari tempat
perawatan.Mencuci tangan engan baik adalah penting untuk
mencegh terjadinya infeksi.
9. Tingkat Mastitis
Tingkat mastitis ini ada 2 yaitu:
a. Tingkat awal peradangan (non infeksi).
Pada tingkatan ini mastitis sering diakibatkan oleh
bendungan ASI. Hal ini terjadi karena proses menyusui yang tidak
berjalan dengan baik, dimana bayi tidak secara maksimal
mendapatkan ASI. Pada peradangan dalam taraf permulaan
penderita hanya merasa nyeri setempat, taraf ini cukup memberi
penyangga pada mammae itu dengan kain tiga segi, agar tidak
menggantung yang memberika rasa nyeri, dan disamping itu perlu
diberikan antibiotika. Dalam hal antibiotika dapat dikemukakan
bahwa kuman dari abses yang dibiakkan dan diperiksa
resistensinya terhadap antibiotika ternyata banyak yang resistensi
terhadap penisilin dan streptomisin. Knight dan Nolan dari Royal
Infirmary di Edinburgh mengemukakan bahwa stafilokokus aureus
yang dibiakkan, 93% resisten terhadap penisilin dan 55% terhadap
streptomisin, akan tetapi hampir tidak resisten terhadap linkosin
dan oksasilin, yang diberikan 500 mg setiap 6 jam selama 7-10 hari
dan kalau ternyata alergis terhadap obat-obat ini, eritromisin 250
mg per oral 3 kali sehari selama 10 hari. Bantu agar ibu tetap
meneteki, dianjurkan untuk menyangga payudaranya dan
melakukan kompres hangat sebelum meneteki untuk mengurangi
Tumor jinak pada payudara Halaman |
12
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
bengkak dan nyeri. Berikan parasetamol 500 mg dan ibu perlu
dievaluasi selama 3 hari.
b. Tingkat abses (infeksi)
Infeksi payudara dapat berlanjut menjadi abses. Dari
tingkat radang ke abses berlangsung sangat cepat karena oleh
radang duktulus-duktulus menjadi edematous, air susu terbendung,
dan air susu yang terbendung itu segera bercampur dengan nanah.
Gejala abses ini pada ibu yang menderita mastitis infeksi adalah
warna kulit menjadi merah, nyeri bertambah hebat di payudara,
kulit diatas abses mengkilap dan suhu tinggi (39-400C), sehingga
ibu mengalami demam, dan pada pemeriksaan ada pembengkakan,
dan dibawah kulit teraba cairan. Dan bayi dengan sendirinya tidak
mau minum pada payudara yang sakit, seolah-olah dia tahu bahwa
susu yang sebelah itu campur nanah. Didaerah payudara ini akan
terlihat daerah kemerahan yang jelas. Meskipun demikian laktasi
tidak harus disupresi karena mastitis. Ibu harus didorong untuk
selalu mengeluarkan ASInya dengan menggunakan pompa atau
secara manual, karena tindakan mempertahankan aliran ASI akan
mengurangi jumlah mikroorganisme. Kompres hangat sebelum
menyusui untuk mengurangi bengkak dan nyeri. Berikan
parasetamol bila perlu dan lakukan evaluasi selama 3 hari. Berikan
antibiotika kloksasilin 500mg per oral 4 kali sehari selama 10 hari,
atau eritromisin 250 mg per oral 3 kali sehari selama 10 hari.
Lakukan insisi. Lakukan insisi radial dari batas putting ke lateral
untuk menghindari cedera. Anestesia umum dianjurkan. Tampon
dan drain dilepaskan setelah 24 jam, ganti dengan tampon kecil.
Jika masih banyak pus tetap berikan tampon dalam lubang.
Tumor jinak pada payudara Halaman |
13
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
10. Penatalaksanaan
a. Payudara dikompres dengan air hangat.
b. Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan pengobatan
analgetika.
c. Untuk mengatasi infeksi diberikan antibiotika.
d. Bayi mulai menyusu dari payudara yang mengalami peradangan.
e. Anjurkan ibu selalu menyusui bayinya.
f. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
istirahat cukup.
B. FIBRIO ADENOMA
1. Pengertian
Ada beberapa pengertian tentang Fibroadenoma :
a.Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di
payudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa
(mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di
payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix
tumor). Tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur
kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita
gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul
sehingga dapat mobil, sehingga sering disebut sebagai ”breast
mouse”. Banyak terjadi pada wanita usia 20 – 25 tahun.
Berhubungan dengan hormon estrogen.
Tumor jinak pada payudara Halaman |
14
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
b.Fibroadenoma adalah suatu tumor jinak yang merupakan
pertumbuhan yang meliputi kelenjar dan stroma jaringan ikat.
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak pada payudara yang
bersimpai jelas, berbatas jelas, soliter, berbentuk benjolan yang
dapat digerakkan.
c.Fibroadenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada
payudara yang teridiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa.Benjolan
ini biasanya ditemukan pada wanita muda, seringkali ditemukan
pada remaja putri. Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang
paling sering terjadi pada wanita. Tumor ini terdiri dari gabungan
antara kelenjar glandula dan fibrosa.
Penyakit Fibroadenoma adalah penyakit wanita muda
dengan frekuensi yang paling tinggi pada usia 20-25 tahun.
Menurut Wilson dalam buku Cristopher- Davis, ada hubungan
antara kadar hormon wanita dalam darah dengan penyakit ini.
2. Jenis
Pembagian fibroadenoma berdasarkan histologik yaitu :
a. Fibroadenoma Pericanalicular yaitu kelenjar berbentuk bulat dan
lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa lapis.
b. Fibroadenoma intracanaliculare yaitu jaringan ikat mengalami
proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar berbentuk panjang-
panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau
menghilang. Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak
pembesaran sedikit dan pada saat menopause terjadi regresi.
3. Penyebab
Tumor jinak pada payudara Halaman |
15
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
Tumor ini bias berasal dari fibroadenoma selular yang telah ada
dan sekarang telah mengandung satu atau lebih komponen asal
measenkima. Diferensiasi dari fibroadenoma didasarkan atas lebih
besarnya derajat selularitas stroma, pleomorfisme selular, inti
hiperkromatikdan gambaran mitosis dalam jumlah yang bermakna.
Protrusio khas massa polopoid stroma hiperplastik ke dalam kanalikuli
yang tertekan menghasilkan penampilan seperti daun yang
menggambarkan istilah filodes.
Fibroadenoma ini terjadi akibat adanya kelebihan hormon
estrogen. Biasanya ukurannya akan meningkat pada saat menstruasi
atau pada saat hamil karena produksi hormon estrogen meningkat
Fibroadeno mamammae dibedakan menjadi 3 macam:
a. Common Fibroadenoma
b. Giant Fibroadenoma umumnya berdiameter lebih dari 5 cm.
c. Juvenile fibroadenoma pada remaja.
d. Peningkatan Estrogen
e. Genetik : payudara
f. Faktor-faktor predisposisi :
1) Usia : < 30 tahun
2) Jenis kelamin
3) Geografi
4) Pekerjaan
5) Hereditas
6) Diet
7) Stress
Tumor jinak pada payudara Halaman |
16
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
8) Lesi prekanker
4. Tanda dan Gejala
a. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-
abuan, pada penampang tampak jaringan ikat berwarna putih,
kenyal
b. Ada bagian yang menonjol ke permukaan
c. Ada penekanan pada jaringan sekitar
d. Ada batas yang tegas
e. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa
( Giant Fibroadenoma )
f. Memiliki kapsul dan soliter
g. Benjolan dapat digerakkan
h. Pertumbuhannya lambat
i. Mudah diangkat dengan lokal surgery
j. Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian
5. Patofisiologi
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering
ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa
kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang
berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan
dalam mamary displasia. Fibroadenoma biasanya ditemukan pada
kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah
digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada gambaran histologis
menunjukkan stroma dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi
kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan
ukuran yang berbeda.
Tumor jinak pada payudara Halaman |
17
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
6. Gambaran Klinis Pada Ibu (tanda dan gejala)
a. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu- abuan
pada penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal
b. Ada bagian yang menonjol ke permukaan
c. Ada penekanan pada jaringan sekitar
d. Ada batas yang tegas
e. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa
(Giant Fibroadenoma )
f. Memiliki kapsul dan soliter
g. Benjolan dapat digerakkan
h. Pertumbuhannya lambat
i. Mudah diangkat dengan lokal surgery
j. Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian
7. Penatalaksanaan
a. Pemeriksaan Diagnostik
b. Biopsi, pembedahan, Hormonal, PET (Positron Emision Tomografi
),
c. Mammografi, Angiografi, MR, CT–Scan, Foto Rontqen ( x – ray )
Blood Study, eksisi.
C. KISTA SARCOMA FILODES
Tumor jinak pada payudara Halaman |
18
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
1. Pengertian
Tumor filodes di payudara, merupakan tumor yang jarang terjadi
dibandingkan dengan fibroadenoma bermula dari intralobular stroma
dan jarang disebabkan oleh fibroadenoma. Tumor filodes (sistosarkoma
filoides) merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup
(invasive) secara local dan dapat menjadi ganas (10-15%).
Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang
besar. Tumor ini terdapat pada semua usia, tetapi kebanyakan terdapat
pada usia sekitar 45 tahun. Tumor filodes ini dapat berukuran kecil
sekitar 3-4 cm, dan dapat pula dalam ukuran yang sangat besar dan
membuat payudara menjadi besar (bengkak).Beberapa benbentuk lobus
dan kistik karena on gross section they exhibit leaflike clefts and slits,
they have been designated phyllodes (greek for “leaflike”). Tumor ini
disebut sistosarkoma filodes, sebuah nama yang diperolehnya lebih dari
150 tahun yang lalu, yang ditemukan oleh seorang ilmuwan Jerman
bernama Johannes Muller pada tahun 1838. Nama itu jelas salah,
karena di dalamnya tidak ditemukan kista (gelembung yang
mengandung cairan) dan juga bukan suatu sarkoma (keganasan).
Meskipun demikian, memang benar bahwa strukturnya berbentuk daun
(phyllon = daun). Masalahnya, tumor payudara ini biasanya tumbuh
cepat, terkadang jinak, terkadang di batas antara jinak dan ganas dan
terkadang ganas. Untuk pemeriksaan ini seluruh tumor diperlukan,
karena di berbagai tempat pada bengkak tersebut, dapat terletak
berbagai macam jaringan. Jadi, hanya dapat diatasi dengan membuang
seluruh tumor.
2. Patofisiologi
Bermula dari intralobular stroma dan jarang disebabkan oleh
fibroadenoma. tumor payudara ini biasanya tumbuh cepat, terkadang
Tumor jinak pada payudara Halaman |
19
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
jinak, terkadang di batas antara jinak dan ganas dan terkadang ganas.
Tumor filodes (sistosarkoma filoides) merupakan suatu neoplasma jinak
yang bersifat menyusup (invasive) secara local dan dapat menjadi ganas
(10-15%). Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran
yang besar. Tumor ini terdapat pada semua usia, tetapi kebanyakan
terdapat pada usia sekitar 45 tahun. Tumor filodes ini dapat berukuran
kecil sekitar 3-4 cm, dan dapat pula dalam ukuran yang sangat besar
dan membuat payudara menjadi besar (bengkak).
3. Gambaran Klinis Pada Ibu (tanda dan gejala)
a. Kulit di atas tumor mengkilap, regang, tipis, merah & pembuluh2
balik melebar dan panas
b. Jarang terjadi mestastasis (pembesaran kelenjar regional)
c. Tumor tumbuh cepat, nekrosis dan radang pada kulit.
4. Penatalaksanaan
Lesi yang menempati sebagian besar payudara terbaik ditata
laksan dengan mastektomi total. Karena kelenjar limfe jarang terlibat,
maka tidak perlu dilakukan pengangkatan kelenjar limfe. Lesi kecil
dapat ditata laksana dengan eksisi lokal. Tindakan lebih radikal tidak
dibenarkan, karena neoplasma ini bersifat sebagai sarkoma jaringan
lunak ringan ketimbang suatu karsinoma yang berasal dari kelenjar.
a. Mastektomi dengan pengangkatan fasia pektoralis
b. Radiasi paska bedah
Tumor jinak pada payudara Halaman |
20
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan :
Tumor jinak pada payudara Halaman |
21
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
Mastitis atau biasa juga disebut dengan abses/ nanah pada payudara/
peradangan payudara. Fibroadenoma adalah suatu tumor jinak yang merupakan
pertumbuhan yang meliputi kelenjar dan stroma jaringan ikat. Dan Tumor filodes
(sistosarkoma filoides) merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup
(invasive) secara local dan dapat menjadi ganas (10-15%).
Penatalaksanna dari mastitis yaitu : Payudara dikompres dengan air
hangat, Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan pengobatan analgetika,
Untuk mengatasi infeksi diberikan antibiotika, Bayi mulai menyusu dari payudara
yang mengalami peradangan, Anjurkan ibu selalu menyusui bayinya, Anjurkan
ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat cukup.
Penatalaksanna fibroadenoma yaitu : Pemeriksaan Diagnostik, Biopsi,
pembedahan, Hormonal, PET (Positron Emision Tomografi ), Mammografi,
Angiografi, MR, CT–Scan, Foto Rontqen (x – ray) Blood Study, eksisi.
Penatalaksanaan ksta sarkoma fillodes : mastektomi dengan pengangkatan fasia
pektoralis,radiasi paska bedah.
Tumor jinak pada payudara Halaman |
22