Transcript
  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    1/22

    TIDAK BISA BUANG AIR KENCING

    LI 1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANATOMI MAKRO DAN MIKRO PROSTAT

    Lo 1.1 Makro

    Prostat merupakan organ kelenjar fibromuskular yang mengelilingi urethra pars prostatica. Pro

    mempunyai panjang + 3 cm dengan berat + 20 gram dan terletak di antara collum vesicae di atas

    diaphragma urogenitale di bawah.

    Prostat dikelilingi oleh capsula fibrosa. Di luar capsula terdapat selubung fibrosa, yang merupa

    bagian lapisan visceral fascia pelvis. Prostat yang berbentuk kerucut mempunyai basis prostatae yang terl

    superior dan berhadapan dengan collum vesicae; dan apex prostatae yang terletak di inferior dan berhada

    dengan diaphragma urogenitale. Kedua ductus ejaculatorius menembus bagian atas fascies posterior prost

    untuk bermuara ke urethra pars prostatica pada pinggir lateral utriculus prostaticus

    Kelenjar prostat yang jumlahnya banyak tertanam d

    dalam campuran otot polos dan jaringan ikat, dan ductusnybermuara ke urethra pars prostatica. Prostat secara tida

    sempurna terbagi menjadi lima lobus:

    Lobus anterior terletak di depan urethra da

    tidak mempunyai jaringan kelenjar.

    Lobus medius/medianus adalah kelenja

    berbentuk baji yang terletak di antara urethra dan ductu

    ejaculatorius. Permukaan atas lobus medius berhubunga

    dengan trigonum vesicae, bagian ini mengandung banya

    kelenjar.

    Lobus posterior terletak dibelakang urethr

    dan di bawah ductus ejaculatorius, juga mengandunkelenjar.

    Lobi prostatae dexter dan sinister terletak d

    samping urethra dan dipisahkan satu dengan lainnya ole

    alur vertikal dangkal yang terdapat pada fascies posterio

    prostatae. Lobi laterales mengandung banyak kelenjar.

    Gambar 1-1. Vesica urinaria, prostat, dan urethra; potongan sagittal

    Batas-batas prostat

    Batas superior : basis prostat melanjutkan diri sebagai collum vesica urinaria, otot polos

    berjalan tanpa terputus dari satu organ ke organ yang lain. Batas inferior : apex prostat terletak pada permukaan atas diafragma urogenitalis. Uretra

    meninggalkan prostat tepat diatas apex permukaan anterior.

    Anterior : permukaan anterior prostat berbatasan dengan simphisis pubis, dipisahkan dari

    simphisis oleh lemak ekstraperitoneal yang terdapat pada cavum retropubica(cavum

    retziuz). Selubung fibrosa prostat dihubungkan dengan permukaan posterior os pubis dan

    ligamentum puboprostatica. Ligamentum ini terletak pada pinggir garis tengah dan

    merupakan kondensasi vascia pelvis.

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    2/22

    Posterior : permukaan posterior prostat berhubungan erat dengan permukaan anterior

    ampula recti dan dipisahkan darinya oleh septum retovesicalis (vascia Denonvillier).

    Septum ini dibentuk pada masa janin oleh fusi dinding ujung bawah excavatio rectovesicalis

    peritonealis, yang semula menyebar ke bawah menuju corpus perinealis.

    Lateral : permukaan lateral prostat terselubung oleh serabut anterior m. levator ani waktu

    serabut ini berjalan ke posterior dari os pubis.Ductus ejaculatorius menembus bagisan atas permukaan prostat untuk bermuara pada

    uretra pars prostatica pada pinggir lateral orificium utriculus prostaticus.

    Vaskularisasi Prostata

    Cabang arteria vesicalis inferior dan arteria rectalis media.

    Venae membentuk plexus venosus prostaticus, yang terletak di antara capsula prostatica

    dan selubung fibrosa. Plexus venosus prostaticus menampung darah dari vena dorsalis

    profunda penis dan sejumlah venae vesicales, selanjutnya bermuara ke vena iliaca interna.

    Persarafan prostat

    Berasal dari pleksus hipogastrikus inferior dan membentuk pleksus prostatikus. Prostat

    mendapat persarafan terutama dari serabut saraf tidak bermielin. Beberapa serat ini berasal

    dari sel ganglion otonom yang terletak di kapsula dan di stroma. Serabut motoris, mungkin

    terutama simpatis, tampak mempersarafi sel-sel otot polos di stroma dan kapsula sama seperti

    dinding pembuluh darah.

    LO.1.2 Mikroskopik

    Prostat melingkari pangkal urethra yang keluar dari vesica urinaria. Kelenjar ini merupakan

    kumpulan dari 30-50 kelenjar tubuloalveolar kompleks yang kecil-kecil, bermuara ke

    dalam urethra pars prostatica, melalui 15-30 saluran keluar kecil. Kelenjar-kelenjar kecil terletak

    di mukosa dan dikelilingi oleh kelenjar-kelenjar submukosa. Kelenjar utama terletak di bagian tepi

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    3/22

    dan merupakan klenjar terbesar.Keseluruhan kelenjar dibungkus oleh simpai fibroelastik yang

    mengandung banyak serat otot polos di sebelah dalam dan kaya akan plexus venosus. Bagian-

    bagian kelenjar terbenam di dalam stroma padat yang di bagian tepiberlanjut pada simpai.

    Stromanya juga fibroelastik dan

    mengandung sejumlah berkas serat

    otot polos. Alveoli dan tubulikelenjar sangat tidak teratur dan

    sangat beragam bentuk dan

    ukurannya. Alveoli dan tubuli

    bercabang berkali-kali, keduanya

    memiliki lumen yang lebar. Lamina

    basal kurang jelas dan epitelnya

    sangat berlipat-lipat. Jenis

    epitelnya selapis atau bertingkat dan bervariasi dari silindris hingga kubis rendah,

    tergantung pada status endokrin dan kegiatan kelenjar. Sitoplasma mengandung banyak

    Gambar 1-4. Mikroskopik prostat; jaringan penyambung stroma (St), pembuluh darah

    (BV), otot polos (SM), epitel silindris (CC), sel basal (BC), konkremen prostat (Pc)

    butir sekret, lisosom, dan butir lipid. Saluran keluar mempunyai lumen yang tidak teratur dan

    mirip tubuli sekretorius yang kecil. Sekret prostat merupakan cairan seperti susu, bersifat agak alkali,

    kaya dengan enzim proteolitik, terutama fibrinolisinyang membantu pencairan semen. Sekret juga

    mengandung sejumlah besar fosfatase asam. Pada kanker prostat, terdapat peningkatan kadar enzim

    fosfatase asam di dalam darah. Pada sajian, sekret terlihat sebagai massa granular yang asidofilik.

    Seringkali mengandung bahan-bahan bulat atau bulat telur yang disebut konkremenprostat (korpora

    amilasea) yang merupakan kondensasi sekret yang mungkin mengalami perkapuran

    Li 2.

    MEMAHAMI DAN MENJELASKAN FISIOLOGI PROSTAT

    F isiologi Prostat

    Sekret kelenjar prostat adalah cairan seperti susu yang bersama-sama sekret dari

    vesikula seminalis merupakan komponen utama dari cairan semen. Semen berisi sejumlah

    asam sitrat sehingga pH nya agak asam (6,5). Selain itu dapat ditemukan enzim yang bekerja

    sebagai fibrinolisin yang kuat, fosfatase asam, enzim-enzim lain dan lipid. Sekret prostat

    dikeluarkan selama ejakulasi melalui kontraksi otot polos. kelenjar prostat juga menghasilkan

    cairan dan plasma seminalis, dengan perbandingan cairan prostat 13-32% dan cairan vesikula

    seminalis 46-80% pada waktu ejakulasi. Kelenjar prostat dibawah pengaruh Androgen Bodies

    dan dapat dihentikan dengan pemberian Stilbestrol.

    Cairanprostat merupakan 70% volume cairan ejakulat dan berfungsi memberikan makanan

    sperma dan menjaga agar spermat tidak cepat mati di dalam tubuh wanita, dimana sekret

    vagina sangat asam (PH: 3,5-4). Dengan demikian sperma dapat hidup lebih lama dan dapat

    melanjutkan perjalanan menuju tuba uterina dan melakukan pembuahan

    Peran androgen dan faktor pertumbuhan f ibroblast dalam pembangunan prostat.

    review ini berfokus pada peran androgen dan faktor pertumbuhan fibroblas (FGFs)

    dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan prostat. Telah diketahui bahwa androgen

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    4/22

    dan interaksi epitel mesenkim-diperlukan untuk pembentukan dan pertumbuhan prostat, tetapi

    sedikit yang diketahui dari molekul mediator yang mengatur organogenesis prostat. Parakrin

    sinyal dari mesenkim ke epitel adalah elemen kunci pembangunan prostat dan tindakan

    androgen dalam sel mesenchymal sangat penting bagi perkembangan prostat. Temuan ini telah

    menyebabkan hipotesis bahwa androgen mengatur ekspresi faktor pertumbuhan parakrin-

    akting. Meskipun beberapa keluarga faktor pertumbuhan berperan dalam mengaturpertumbuhan prostat, keluarga FGF berisi anggota yang telah dipelajari paling komprehensif

    dalam hal pertumbuhan prostat dan morfogenesis bercabang. Peran FGFs dalam pembangunan

    prostat dijelaskan secara rinci, karena dua anggota fungsi keluarga FGF sebagai faktor

    parakrin-bertindak mesenchymal di prostat. Telah menunjukkan bahwa FGF7 dan FGF10

    memainkan peran penting dalam pengembangan prostat namun mereka tampaknya tidak diatur

    langsung oleh androgen. model saat ini mengusulkan bahwa ekspresi faktor pertumbuhan

    (termasuk FGF7 dan 10) diatur langsung oleh androgen. Namun, ada kemungkinan bahwa

    peraturan androgen adalah tidak langsung dan model yang menguraikan peraturan androgen

    tidak langsung faktor pertumbuhan diusulkan

    Li 3.MEMAHAMI DAN MENJELASKAN BENIGNA PROSTATE HYPERPLASIA

    3.1. Definisi

    BPH adalah kondisi patologis yang paling umum pada pria dan penyebab kedua yang paling

    sering untuk intervensi medis pada pria diatas usia 60tahun (smeltzer, 2001 : 1625)

    BPH adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat ( secara umum pada pria lebih tua

    dari 50 tahun ) menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran

    urinarius ( Doenges, 1999 : 671)

    BPH atau disebut tumor prostate jinak adalah pertumbuhan berlebihan dari sel prostate yang

    tidak ganas. pembesaran prostate jinak akibat sel sel prostate memperbanyak diri melebihikondisi normal, biasanya dialami laki laki berusia di atas 50 tahun.

    BPH adalah hiperplasia kelenjar periuretra yang mendesak jaringan prostat yang asli ke

    perifer dan menjadi simpai bedah (capita selecta, edisi 3)

    Kriteria Pembesaran Prostat

    Untuk menentukan kriteria prostat yang membesar dapat dilakukan dengan beberapa cara,

    diantaranya adalah :

    1. Rektal grading

    Berdasarkan penonjolan prostat ke dalam rektum :

    derajat 1 : penonjolan 0-1 cm ke dalam rektum derajat 2 : penonjolan 1-2 cm ke dalam rektum

    derajat 3 : penonjolan 2-3 cm ke dalam rektum

    derajat 4 : penonjolan > 3 cm ke dalam rektum

    2. Berdasarkan jumlah residual urine

    derajat 1 :

    derajat 2 : 50-100 ml

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    5/22

    derajat 3 : >100 ml

    derajat 4 : retensi urin total

    3. Intra vesikal grading

    derajat 1 : prostat menonjol pada bladder inlet

    derajat 2 : prostat menonjol diantara bladder inlet dengan muara ureter

    derajat 3 : prostat menonjol sampai muara ureter

    derajat 4 : prostat menonjol melewati muara ureter

    4. Berdasarkan pembesaran kedua lobus lateralis yang terlihat pada uretroskopi :

    derajat 1 : kissing 1 cm

    derajat 2 : kissing 2 cm

    derajat 3 : kissing 3 cm

    derajat 4 : kissing >3 cm

    6

    3.2. Memahami dan menjelaskan etiologi BPH

    Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya hiperplasia prostat, tetapibeberapa hipotesis menyebutkan bahwa hiperplasia prostat erat kaitannya dengan peningkatan kadar

    dehidrotestosteron(DHT) dan proses aging (menjadi tua).7Beberapa teori atau hipotesis yang diduga

    sebagai penyebab timbulnya hiperplasia prostat adalah:

    1. Teori Hormonal

    Dengan bertambahnya usia akan terjadi perubahan keseimbangan hormonal, yaitu antara hormon

    testosteron dan hormon estrogen. Karena produksi testosteron menurun dan terjadi konversi

    testosteron menjadi estrogen pada jaringan adiposa di perifer dengan pertolongan enzim aromatase,

    dimana sifat estrogen ini akan merangsang terjadinya hiperplasia pada stroma, sehingga timbul

    dugaan bahwa testosteron diperlukan untuk inisiasi terjadinya proliferasi sel tetapi kemudian

    estrogenlah yang berperan untuk perkembangan stroma. Kemungkinan lain ialah perubahan

    konsentrasi relatif testosteron dan estrogen akan menyebabkan produksi dan potensiasi faktor

    pertumbuhan lain yang dapat menyebabkan terjadinya pembesaran prostat.

    Pada keadaan normal hormon gonadotropin hipofise akan menyebabkan produksi hormon androgen

    testis yang akan mengontrol pertumbuhan prostat. Dengan makin bertambahnya usia, akan terjadi

    penurunan dari fungsi testikuler (spermatogenesis) yang akan menyebabkan penurunan yang

    progresif dari sekresi androgen. Hal ini mengakibatkan hormon gonadotropin akan sangat

    merangsang produksi hormon estrogen oleh sel sertoli. Dilihat dari fungsional histologis, prostat

    terdiri dari dua bagian yaitu sentral sekitar uretra yang bereaksi terhadap estrogen dan bagian perifer

    yang tidak bereaksi terhadap estrogen.

    2. Teori Growth Factor(Faktor Pertumbuhan)

    Peranan darigrowth factorini sebagai pemacu pertumbuhan stroma kelenjar prostat. Terdapat empat

    peptic growth factor yaitu: basic transforming growth factor, transforming growth factor 1,

    transforminggrowth factor 2, danepidermal growth factor.

    3. Teori peningkatan lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel yang mati

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    6/22

    4. Teori Sel Stem (stem cell hypothesis)

    Seperti pada organ lain, prostat dalam hal ini kelenjar periuretral pada seorang dewasa berada dalam

    keadaan keseimbangan steady state, antara pertumbuhan sel dan sel yang mati, keseimbangan ini

    disebabkan adanya kadar testosteron tertentu dalam jaringan prostat yang dapat mempengaruhi sel

    stem sehingga dapat berproliferasi. Pada keadaan tertentu jumlah sel stem ini dapat bertambahsehingga terjadi proliferasi lebih cepat. Terjadinya proliferasi abnormal sel stem sehingga

    menyebabkan produksi atau proliferasi sel stroma dan sel epitel kelenjar periuretral prostat menjadi

    berlebihan.

    5. Teori Dehidrotestosteron(DHT)

    Testosteron yang dihasilkan oleh sel leydig pada testis (90%) dan sebagian dari kelenjar adrenal

    (10%) masuk dalam peredaran darah dan 98% akan terikat oleh globulin menjadisex hormon binding

    globulin(SHBG). Sedang hanya 2% dalam keadaan testosteron bebas. Testosteron bebas inilah yang

    bisa masuk ke dalam target cell yaitu sel prostat melewati membran sel langsung masuk kedalamsitoplasma, di dalam sel, testosteron direduksi oleh enzim 5 alpha reductasemenjadi 5

    dehidrotestosteronyang kemudian bertemu dengan reseptor sitoplasma menjadi hormone receptor

    complex.

    Kemudian hormone receptor complex ini mengalami transformasi reseptor, menjadi nuclear

    receptor yang masuk kedalam inti yang kemudian melekat pada chromatin dan menyebabkan

    transkripsi m-RNA. RNA ini akan menyebabkan sintese protein menyebabkan terjadinya

    pertumbuhan kelenjar prostat

    3.3 epidemiologi

    Merupakan tumor jinak paling sering pada laki-laki, dan insidensinya berhubungan dengan

    bertambahnya usia. Faktor risiko BPH masih belum jelas.Beberapa penelitian menunjukkan adanyapredisposisi genetik, dan beberapa kasus dipengaruhi oleh ras. Prevalensi BPH secara histologi pada

    otopsi didapatkan peningkatan dari sekitar 20% pada pria usia 41-50 tahun, menjadi 50% pada pria

    usia51-60 tahun, dan >90% pada pria usia lebih dari 80 tahun

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    7/22

    Li 3.4 patofisiologi

    Pembesaran prostat menyebabkan penyempitan lumen uretra pars prostatika dan akan menghambat

    aliran urine. Keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan intravesikal. Untuk dapat

    mengeluarkan urin, buli-buli harus berkontraksi lebih kuat guna melawan tahanan itu. Kontraksi

    yang terus-menerus ini menyebabkan perubahan anatomik dari buli-buli berupa hipertrofi otot

    detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sakula, dan divertikel buli-buli. Fase penebalan ototdetrusor ini disebut fase kompensasi.

    Perubahan struktur pada buli-buli dirasakan oleh pasien sebagai keluhan pada saluran kemih

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    8/22

    sebelah bawah atau lower urinary tract symptom (LUTS) yang dahulu dikenal dengan gejalagejala

    prostatismus.

    Dengan semakin meningkatnya resistensi uretra, otot detrusor masuk ke dalam fase dekompensasi

    dan akhirnya tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensi urin. Tekanan

    intravesikal yang semakin tinggi akan diteruskan ke seluruh bagian buli-buli tidak terkecuali padakedua muara ureter. Tekanan pada kedua muara ureter ini dapat menimbulkan aliran balik urin dari

    buli-buli ke ureter atau terjadi refluks vesico-ureter. Keadaan ini jika berlangsung terus akan

    mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis, bahkan akhirnya dapat jatuh ke dalam gagal ginjal.

    Pada BPH terdapat dua komponen yang berpengaruh untuk terjadinya gejala yaitu komponen

    mekanik dan komponen dinamik. Komponen mekanik ini berhubungan dengan adanya pembesaran

    kelenjar periuretra yang akan mendesak uretra pars prostatika sehingga terjadi gangguan aliran

    urine (obstruksi infra vesikal) sedangkan komponen dinamik meliputi tonus otot polos prostat dan

    kapsulnya, yang merupakan alpha adrenergik reseptor. Stimulasi pada alpha adrenergik reseptor

    akan menghasilkan kontraksi otot polos prostat ataupun kenaikan tonus. Komponen dinamik ini

    tergantung dari stimulasi syaraf simpatis, yang juga tergantung dari beratnya obstruksi oleh

    komponen mekanik.

    3.5. Memahami dan menjelaskan manifestasi klinis BPH

    a. Keluhan pada saluran kemih bagian bawah

    Keluhan pada saluran kemih bagian bawah (LUTS) terdiri atas gejala obstruksi dan gejala iritasi,

    seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.

    Tabel 3-1. Gejala Obstruksi dan Iritasi

    Obstruksi Iritasi

    Hesitansi

    Pancaran miksi lemah

    Intermitensi

    Miksi tidak puas

    Menetes setelah miksi

    Frekuensi

    Nokturia

    Urgensi

    Disuria

    Untuk menilai tingkat keparahan dari keluhan LUTS, beberapa ahli/organisasi urologi membuat

    sistem skoring yang secara subyektif dapat diisi dan dihitung sendiri oleh pasien. Sistem skoring

    yang dianjurkan oleh WHO adalah Skor Internasional Gejala Prostat atau IPSS (International

    Prostatic Symptom Score). Sistem skoring IPSS terdiri atas tujuh pertanyaan yang berhubungan

    dengan keluhan miksi (LUTS) dan satu pertanyaan yang berhubungan dengan kualitas hidup

    pasien. Setiap pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan miksi diberi nilai 0-5, sedangkankeluhan yang menyangkut kualitas hidup pasien diberi nilai 17. Dari skor IPSS itu, dapat

    dikelompokkan gejala LUTS dalam tiga derajat, yaitu (1) ringan: skor 0-7, (2) sedang: skor 8-19,

    dan (3) berat: skor 20-35.

    Timbulnya gejala LUTS merupakan manifestasi kompensasi otot vesica urinaria untuk

    mengeluarkan urine. Pada suatu saat, otot vesica urinaria mengalami kepayahan (fatigue) sehingga

    jatuh ke dalam fase dekompensasi yang diwujudkan dalam bentuk retensi urine akut.

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    9/22

    Timbulnya dekompensasi vesica urinaria didahului oleh beberapa faktor pencetus, antara lain:

    Volume vesica urinaria yang tiba-tiba terisi penuh, yaitu pada cuaca dingin, menahan kencing

    terlalu lama, mengkonsumsi obat-obatan atau minuman yang mengandung diuretikum (alkohol,

    kopi), dan minum air dalam jumlah yang berlebihan

    Massa prostat tiba-tiba membesar, yaitu setelah melakukan aktivitas seksual atau mengalami

    infeksi prostat akut Setelah mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan kontraksi otot detrusor atau yang

    dapat mempersempit leher vesica urinaria, antara lain golongan antikolinergik atau -adrenergik.

    b. Keluhan pada saluran kemih bagian atas

    Keluhan akibat penyulit hiperplasia prostat pada saluran kemih bagian atas berupa gejala obstruksi,

    antara lain nyeri pinggang, benjolan di pinggang (yang merupakan tanda dari hidronefrosis), atau

    demam (yang merupakan tanda adanya infeksi atau urosepsis).

    c. Gejala di luar saluran kemih

    Tidak jarang pasien berobat ke dokter karena mengeluh adanya hernia inguinalis atau hemoroid.

    Timbulnya kedua penyakit ini karena sering mengejan pada saat miksi sehingga mengakibatkan

    peningkatan tekanan intraabdominal.

    3.6. Memahami dan menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding BPH

    a. Anamnesis: gejala obstruktif dan gejala iritatifb. Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan colok dubur dapat memberikan gambaran tentang keadaan tonus spingter

    ani, reflek bulbo cavernosus, mukosa rektum, adanya kelainan lain seperti benjolan di dalam

    rektum dan tentu saja teraba prostat. Pada perabaan prostat harus diperhatikan : 1.Konsistensi

    prostat (pada hiperplasia prostat konsistensinya kenyal)

    2. Adakah asimetris

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    10/22

    3. Adakah nodul pada prostate

    4. Apakah batas atas dapat diraba

    5. Sulcus medianus prostate

    6. Adakah krepitasi

    Colok dubur pada hiperplasia prostat menunjukkan prostat teraba membesar, konsistensi

    prostat kenyal seperti meraba ujung hidung, permukaan rata, lobus kanan dan kiri simetris, tidakdidapatkan nodul, dan menonjol ke dalam rektum. Semakin berat derajat hiperplasia prostat,

    batas atas semakin sulit untuk diraba. Sedangkan pada carcinoma prostat, konsistensi prostat

    keras dan atau teraba nodul dan diantara lobus prostat tidak simetris. Sedangkan pada batu

    prostat akan teraba krepitasi.

    Pemeriksaan fisik apabila sudah terjadi kelainan pada traktus urinaria bagian atas

    kadangkadang ginjal dapat teraba dan apabila sudah terjadi pielonefritis akan disertai

    sakit pinggang dan nyeri ketok pada pinggang. Vesica urinaria dapat teraba apabila sudah

    terjadi retensi total, daerah inguinal harus mulai diperhatikan untuk mengetahui adanya

    hernia. Genitalia eksterna harus pula diperiksa untuk melihat adanya kemungkinan sebab

    yang lain yang dapat menyebabkan gangguan miksi seperti batu di fossa navikularis atauuretra anterior, fibrosis daerah uretra, fimosis, condiloma di daerah meatus.

    Pada pemeriksaan abdomen ditemukan kandung kencing yang terisi penuh dan teraba

    masa kistus di daerah supra simfisis akibat retensio urin dan kadang terdapat nyeri tekan

    supra simfisis.

    Diagnosis Banding

    Kelemahan detrusor kandung kemih

    1.

    kelainan medula spinalis2. neuropatia diabetes mellitus

    3.pasca bedah radikal di pelvis

    4. farmakologik

    Kandung kemih neuropati, disebabkan oleh :

    1. kelainan neurologik

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    11/22

    2. neuropati perifer

    3. diabetes mellitus

    4. alkoholisme

    5. farmakologik (obat penenang, penghambat alfa dan parasimpatolitik)

    Obstruksi fungsional :

    1. dis-sinergi detrusor-sfingter terganggunya koordinasi antara kontraksi detrusor dengan

    relaksasi sfingter

    2. ketidakstabilan detrusor

    Kekakuan leher kandung kemih :

    1. Fibrosis

    Resistensi uretra yang meningkat disebabkan oleh :

    1.

    hiperplasia prostat jinak atau ganas2. kelainan yang menyumbatkan uretra

    3. uretralitiasis

    4. uretritis akut atau kronik

    Prostatitis akut atau kronis

    3.7MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PENATALAKSANAAN BENIGNA

    PROSTAT HYPERPLASIA

    TERAPI FARMAKOLOGIS

    Tidak semua pasien hiperplasia prostat perlu menjalani tindakan medik. Kadang-kadangmereka yang mengeluh LUTS ringan dapat sembuh sendiri tanpa mendapatkan terapi apapun

    atau hanya dengan nasehat dan konsultasi saja. Namun, di antara mereka akhirnya ada yang

    membutuhkan terapi medikamentosa atau tindakan medik yang lain karena keluhannya

    semakin parah. Tujuan terapi pada pasien hiperplasia prostat adalah:

    memperbaiki keluhan miksi,

    meningkatkan kualitas hidup,

    mengurangi obstruksi infravesica,

    mengembalikan fungsi ginjal jika terjadi gagal ginjal,residu urine setelah miksi, dan

    mencegah progresifitas penyakit.

    Hal ini dapat dicapai dengan medikamentosa, pembedahan, atau tindakan endourologi yang

    kurang invasif.

    Medikamentosa

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    12/22

    Tujuan terapi medikamentosa adalah berusaha untuk:

    mengurangi resistensi otot polos prostat sebagai komponen dinamik penyebab

    obstruksi infravesica dengan obat-obatan penghambat -adrenergik (-adrenergik

    blocker), dan

    mengurangi volume prostat sebagai komponen statik dengan cara menurunkankadar hormon testosteron/dihidrotestosteron (DHT) melalui penghambat 5-

    reduktase. Selain kedua cara di atas, sekarang banyak dipakai terapi menggunakan

    fitofarmaka yang mekanisme kerjanya masih belum jelas.

    Penghambat reseptor -adrenergik

    Caine adalah yang pertama kali melaporkan penggunaan obat penghambat adrenergik

    sebagai salah satu terapi BPH. Pada saat itu dipakai fenoksibenzamin, yaitu -blockeryang

    tidak selektif dan ternyata mampu memperbaiki laju pancaran miksi dan mengurangi keluhan

    miksi. Namun, obat ini tidak disenangi oleh pasien karena dapat menyebabkan komplikasi

    sistemik yang tidak diharapkan, di antaranya adalah hipotensi postural dan kelainankardiovaskuler lainnya.

    Pada penggunaan terapi untuk BPH, pemberian 1-bloker menyebabkan relaksasi otot-otot

    trigon dan sfingter di leher kandung kemih serta otot polos kelenjar prostat yang membesar,

    sehingga memperbaiki aliran urine serta gejalagejala lain yang menyertai obstruksi prostat

    tersebut.

    Dalam golongan ini termasuk derivat kuinazolin dan beberapa obat lain, misalnya

    indoramin dan urapidil.

    Dalam kelompok ini (1-blocker selektif) termasuk prazosin sebagai prototipe, terazosin,

    doksazosin, alfulozin, dan tamsulozin. Semuanya merupakan antagonis kompetitif padareseptor 1 yang sangat selektif dan sangat poten. Prazosin, terazosin, doksazosin, dan

    alfulozin mempunyai potensi yang sama pada reseptor 1A, 1B, dan 1D. Tamsulozin lebih

    selektif untuk reseptor 1A(dan 1D) dibanding terhadap 1B, sehingga lebih kuat memblok

    reseptor 1Adi prostat. Karena itu tamsulozin efektif untuk pengobatan BPH dengan hanya

    sedikit efek terhadap darah.

    Farmakodinamik. Efeknya yang utama adalah hasil hambatan reseptor 1pada otot polos

    arteriol dan vena, yang minmbulkan vasodilatasi dan venodilatasi sehingga menurunkan

    resistensi perifer dan aliran baik vena. Penurunan resistensi perifer menyebabkan penurunantekanan darah, tetapi biasanya tidak menimbulkan refleks takikardi. Hal ini disebabkan:

    o 1-bloker tidak memblok 2prasinaps sehingga tidak meningkatkan pelepasan

    NE dari ujung saraf (yang akan merangsang jantung melalui reseptor 1 yang

    tidak diblok),

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    13/22

    o penurunan aliran balik vena menyebabkan berkurangnya peningkatan curah

    jantung dan denyut jantung (berbeda dengan vasodilator murni, misalnya

    hidralazin, yang tidak menyebabkan venodilatasi),

    o bekerja sentral untuk mengurangi pelepasan NE dari ujung saraf di perifer, dan

    o menekan fungsi baroreseptor pada pasien hipertensi.

    Karena efek vasodilatasinya, maka aliran darah di organ-organ vital (otak, jantung, ginjal)

    dapat dipertahankan, demikian juga dengan aliran darah perifer di ekstremitas.

    Kelompok obat ini cenderung mempunyai efek yang baik terhadap lipid serum pada

    manusia, menurunkan kolesterol LDL dan trigliserid serta meningkatkan kadar kolesterol

    HDL.

    Farmakokinetik. Semua derivat kuinazolin diabsorpsi dengan baik pada pemberian oral,

    terikat kuat pada protein plasma (terutama 1-glikoprotein), mengalami metabolisme yang

    ekstensif di hati, dan hanya sedikit yang diekskresi utuh melalui ginjal.

    Perbedaan utama terletak pada waktu paruh eliminasinya. Prazosin mempunyai waktu paruh

    2-3 jam sehingga harus diberikan 2-3 kali sehari. Terazosin mempunyai waktu paruh 12 jam,

    sehingga harus diberikan 1-2 kali sehari. Sedangkan dosazosin dengan waktu paruh 20-22

    jam dapat diberikan sekali sehari. Tamsulozin mempunyai waktu paruh 5-10 jam, alfulozin

    3-5 jam.

    Efek samping. Efek samping utama yang potensial dapat terjadi pada pemberian 1bloker

    adalah fenomen dosis pertama, yakni hipotensi postural yang hebat dan sinkop yang terjadi

    30-90 menit setelah pemberian dosis pertama. Hal ini disebabkan oleh penurunan tekanan

    darah yang cepat pada posisi berdiri akibat mula kerja yang cepat tanpa disertai refleks

    takikardia sebagai kompensasi, bahkan diperkuat dengan oleh kerja sentral mengurangi

    aktivitas simpatis; di samping dosis awal yang terlalu besar. Fenomen ini juga terjadi pada

    peningkatan dosis yang terlalu cepat atau pada penambahan antihipertensi kedua pada pasien

    yang telah mendapat 1-bloker dosis besar. Toleransi terhadap fenomen ini terjadi dengan

    cepat, mekanismenya tidak diketahui. Risiko terjadinya fenomen ini dapat dikurangi dengan

    memberikan dosis awal yang rendah (1 mg prazosin) sebelum tidur, meningkatkan dosis

    dengan perlahan, dan menambahkan antihipertensi kedua dengan hati-hati. Pada pemberian

    1-bloker, tekanan darah harus diukur pada waktu berdiri maupun berbaring untuk melihat

    adanya efek postural ini. Fenomen dosis pertama ini kecil kemungkinan terjadinya pada

    pemberian doksazosin, karena selain dilakukan titrasi dosis yang hati-hati, obat ini

    mempunyai mula kerja yang lambat (yang menyertai masa kerjanya yang panjang) sehingga

    penurunan tekanan darah terjadi secara perlahan (gradual).

    Efek samping yang paling sering berupa pusing (hipotensi postural), sakit kepala, ngantuk,

    palpitasi, edema perifer, dan mual.

    Penghambat 5-reduktase

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    14/22

    Obat ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan dihidrotestosteron (DHT) dari

    testosteron yang dikatalisis oleh enzim 5-reduktase di dalam sel-sel prostat. Menurunnya

    kadar DHT menyebabkan sintesis protein dan replikasi sel-sel prostat menurun.

    Telah dilaporkan bahwa pemberian obat ini (finasteride) 5 mg/hari yang diberikan sekali

    setelah enam bulan mampu menyebabkan penurunan prostat hingga 28%; hal ini

    memperbaiki keluhan miksi dan pancaran miksi.

    Fitofarmaka

    Beberapa ekstrak tumbuh-tumbuhan tertentu dapat dipakai untuk memperbaiki gejala akibat

    obstruksi prostat, tetapi data-data farmakologis tentang kandungan zat aktif yang mendukung

    mekanisme kerja obat fitoterapi sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Kemungkinan

    fitoterapi bekerja sebagai anti-estrogen, anti-androgen, menurunkan kadar sex hormone

    binding globuli n (SHBG), inhibisi basic f ibroblast growth factor (bFGF) dan epidermal

    growth factor (EGF), mengacaukan metabolisme prostaglandin, efek antiinflamasi,menurunkan outf low resistance, dan memperkecil volume prostat.

    Di antara fitoterapi yang banyak dipasarkan adalah Pygeum africanum, Serenoa repens,

    Hypoxis rooperi,Radix urtica, dan masih banyak lainnya.

    5.2 TERAPI NONFARMAKOLOGIS (OPERATIF)

    5.2.1 Watchfull waiting

    Pilihan tanpa terapi ini ditujukan untuk pasien BPH dengan skor IPSS

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    15/22

    Beberapa macam teknik operasi prostatektomi terbuka adalah metode dari Millin, yaitu

    melakukan enukleasi kelenjar prostat melalui pendekatan retropubic infravesica, Freyer

    melalui pendekatan suprapubic transvesica, atau transperineal. Prostatektomi terbuka adalah

    tindakan yang paling tua yang masih banyak dikerjakan saat ini, paling invasif, dan paling

    efisien sebagai terapi BPH. Prostatektomi terbuka dapat dilakukan melalui pendekatan

    suprapubic transvesical (Feyer) atau retropubic infravesical (Millin). Prostatektomi terbukadianjurkan untuk prostat yang sangat besar (>100 gram).

    Penyulit yang dapat terjadi setelah prostatektomi terbuka ialah inkontinesia urine (3%),

    impotensia (5-10%), ejakulasi retrogad (60-80%), dan kontraktur leher vesica urinaria (3-

    5%). Perbaikan gejala klinis sebanyak 85-100%, dan angka mortalitas sebanyak 2%.

    TURP (Reseksi prostat transurethra)

    Reseksi kelenjar prostat dilakukan transurethra dengan mempergunakan cairan irigan

    (pembilas) agar daerah yang akan direseksi tetap terang dan tidak tertutup oleh darah. Cairan

    yang dipergunakan adalah berupa larutan non ionic, yang dimaksudkan agar tidak terjadi

    hantaran listrik pada saat operasi. Cairan yang sering dipakai dan harganya cukup murahyaitu H2O steril (aquades).

    Salah satu kerugian dari aquades adalah sifatnya yang hipotonik, sehingga cairan ini dapat

    masuk ke sirkulasi sistemik melalui pembuluh darah vena yang terbuka pada saat reseksi.

    Kelebihan H2O dapat menyebabkan terjadinya hiponatremia relatif atau gejala intoksikasi air

    atau dikenal dengan sindroma TURP. Sindroma ini ditandai dengan pasien yang mulai

    gelisah, kesadaran somnolen, tekanan darah meningkat, dan terdapat bradikardi. Jika tidak

    segera diatasi, pasien akan mengalami edema otak yang akhirnya jatuh dalam koma dan

    meninggal. Angka mortalitas sindroma TURP ini adalah sebesar 0,99%.

    Untuk mengurangi risiko timbulnya sindroma TURP, operator harus membatasi diri untuktidak melakukan reseksi lebih dari 1 jam. Di samping itu, beberapa operator memasang

    sistostomi suprapubic terlebih dahulu sebelum reseksi yang diharapkan dapat mengurangi

    penyerapan air ke sirkulasi sistemik. Penggunaan cairan non ionik lain selain H2O yaitu

    glisin, yang dapat mengurangi risiko hiponatremia pada TURP, tetapi karena harganya

    cukup mahal, beberapa klinik urologi di Indonesia memilih pemakaian aquades sebagai

    cairan irigasi.

    http://4.bp.blogspot.com/-F9ZZZc6U51k/TzHJxSowuHI/AAAAAAAAAJg/FKatzDFDLZU/s1600/BPH2.jpeg
  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    16/22

    Kontrol berkala

    Setiap pasien hiperplasia prostat yang telah mendapatkan pengobatan perlu dikontrol secara

    teratur untuk mengetahui perkembangan penyakitnya. Jadwal kontrol tergantung pada

    tindakan apa yang sudah dijalaninya.

    Pasien yang hanya mendapatkan pengawan (watchfull waiting) dianjurkan kontrol setelah 6

    bulan, kemudian setiap tahun untuk mengetahui apakah terjadi perbaikan klinis. Penilaian

    dilakukan dengan pemeriksaan skor IPSS, uroflometri, dan residu urine pasca miksi.

    Pasien yang mendapatkan terapi penghambat 5-reduktase harus dikontrol pada minggu ke-

    12 dan bulan ke-6 untuk menilai respon terhadap terapi. Kemudian setiap tahun untuk

    menilai perubahan gejala miksi. Pasien yang menjalani pengobatan penghambat -

    adrenergik harus dinilai respons terhadap pengobatan setelah 6 minggu dengan melakukan

    pemeriksaan IPSS, uroflometri, dan residu urine pasca miksi. Kalau terjadi perbaikan gejala

    tanpa menunjukkan penyulit yang berarti, pengobatan dapat diteruskan. Selanjutnya kontroldilakukan setelah 6 bulan dan kemudian setiap tahun. Pasien setelah menerima pengobatan

    secara medikamentosa dan tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan, perlu dipikirkan

    tindakan pembedahan atau terapi intervensi yang lain.

    Setelah pembedahan, pasien harus menjalani kontrol paling lambatt 6 minggu pasca operasi

    untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyulit. Kontrol selanjutnya setelah 3 bulan

    untuk mengetahui hasil akhir operasi.

    Pasien yang mendapatkan terapi invasif minimal harus menjalani kontrool secara teratur

    dalam jangka waktu lama, yaitu setelah 6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, dan setiap tahun. Pada

    pasien yang mendapatkan terapi invasif minimal, selain dilakukan penilaian terhadap skor

    miksi, dilakukan juga pemeriksaan kultur urine.

    PENCEGAHAN

    Untuk menghindari gangguan prostat, pria yang berusia 40 tahun ke atas perlu

    memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

    Menjalankan pola hidup yang sehat. Cara yang paling sederhana adalah

    mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung antioksidan yang penting bagi

    prostat, seperti tomat, alpukat, dan kacang-kacangan.

    Cukupi kebutuhan lemak essensial. Asam lemak omega-3 dan mineral seng

    (Zn) dapat mengurangi gejala gangguan prostat. Makanan yang kaya akan katekin,

    terutama epigalokatekin galat (epigallocatechinsgallate), selenium, sulforafan, dan

    vitamin C mendorong kemampuan sistem kekebalan tubuh dan menghilangkan racun

    pencetus kanker (karsinogenik). Tidak hanya itu, zat-zat tersebut juga meningkatkan

    pembentukan enzim penumpas sel tumor dan kanker, termasuk kanker prostat.

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    17/22

    Sering mengkonsumsi kubis-kubisan. Beberapa hasil penelitian menyebutkan

    pria yang sering mengkonsumsi kubis-kubisan kurang berisiko mendapatkan

    gangguan prostat.

    Periksalah kesehata prostat secara rutin ke dokter. Ini untuk mengantisipasi

    munculnya gangguan pada prostat. Jika ditemukan adanya masalah, maka masalah

    tersebut dapat ditangani dan diterapi dengan cepat.

    Pilihan tanpa terapi ini ditujukan untuk pasien BPH dengan skor IPSS

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    18/22

    3.9. Memahami dan menjelaskan prognosis BPH

    Dubia ad bonam

    Lebih dari 90% pasien mengalami perbaikan sebagian atau perbaikan dari gejala

    yang dialaminya. Sekitar 10 20% akan mengalami kekambuhan penyumbatan dalam 5

    tahun.

    Penelitian pun menunjukan bahwa pria dengan BPH yang tidak mendapatkan terapi,

    31-

    55% mengalami perburukan gejala dan hanya 1-5% yang berkembang menjadi komplikasi

    4.MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PEMERIKSAAN PENUNJANG BENIGNA

    PROSTAT HYPERPLASIA

    Pemeriksaan Patologi Anatomi

    1.Mikroskopis :

    Jaringan prostat terdiri dari stroma dan asini kelenjar prostat. Asini dilapisi epitel kubis

    proliferative, sebagian asini dengan lumen melebar kistik, dalam lumen terdapat corpora

    amylaceae. Stroma jaringan ikat fibromuskuler berserbukan sel limfosit.

    Pemeriksaan Laboratorium

    Pemeriksaan laboratorium berperan dalam menentukan ada tidaknya komplikasi.

    1. Darah : Ureum dan Kreatinin

    - Elektrolit

    - Blood urea nitrogen

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    19/22

    - Prostate Specific Antigen (PSA)

    - Gula darah

    2. Urin : Kultur urin + sensitifitas test

    - Urinalisis dan pemeriksaan mikroskopik

    - Sedimen

    Sedimen urin diperiksa untuk mencari kemungkinan adanya proses infeksi atau inflamasi

    pada saluran kemih. Pemeriksaan kultur urine berguna dalam mencari jenis kuman yang

    menyebabkan infeksi dan sekaligus menentukan sensitifitas kuman terhadap beberapa

    antimikroba yang diujikan.

    Faal ginjal diperiksa untuk mengetahui kemungkinan adanya penyulit yang mengenai

    saluran kemih bagian atas. Sedangkan gula darah dimaksudkan untuk mencari

    kemungkinan adanya penyakit diabetes mellitus yang dapat menimbulkan kelainan

    persarafan pada vesica urinaria.

    Pemeriksaan pencitraan

    1. Foto polos abdomen (BNO)

    BNO berguna untuk mencari adanya batu opak di saluran kemih, adanya batu/kalkulosa

    prostat dan kadangkala dapat menunjukkan bayangan vesica urinaria yang penuh terisi

    urin, yang merupakan tanda dari suatu retensi urine. Selain itu juga bisa menunjukkan

    adanya hidronefrosis, divertikel kandung kemih atau adanya metastasis ke tulang dari

    carsinoma prostat.

    2. Pielografi Intravena (IVP)

    Pemeriksaan IVP dapat menerangkan kemungkinan adanya:

    - kelainan pada ginjal maupun ureter berupa hidroureter atau hidronefrosis

    - memperkirakan besarnya kelenjar prostat yang ditunjukkan oleh adanya indentasi

    prostat (pendesakan vesica urinaria oleh kelenjar prostat) atau ureter di sebelah distal

    yang berbentuk seperti mata kail atau hooked fish- penyulit yang terjadi pada vesica urinaria yaitu adanya trabekulasi, divertikel, atau

    sakulasi vesica urinaria

    - foto setelah miksi dapat dilihat adanya residu urin

    3. Sistogram retrograd

    Apabila penderita sudah dipasang kateter oleh karena retensi urin, maka sistogram

    retrograd dapat pula memberi gambaran indentasi.

    4. USG secara transrektal (Transrectal Ultrasonography= TURS)

    Untuk mengetahui besar atau volume kelenjar prostat, adanya kemungkinan pembesaran

    prostat maligna, sebagai petunjuk untuk melakukan biopsi aspirasi prostat, menentukan

    volume vesica urinaria dan jumlah residual urine, serta mencari kelainan lain yangmungkin ada di dalam vesica urinaria seperti batu, tumor, dan divertikel.

    5. Pemeriksaan Sistografi

    Dilakukan apabila pada anamnesis ditemukan hematuria atau pada pemeriksaan urine

    ditemukan mikrohematuria. Sistografi dapat memberikan gambaran kemungkinan tumor

    di dalam vesica urinaria atau sumber perdarahan dari atas bila darah datang dari muara

    ureter, atau batu radiolusen di dalam vesica. Selain itu juga memberi keterangan

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    20/22

    mengenai basar prostat dengan mengukur panjang uretra pars prostatika dan melihat

    penonjolan prostat ke dalam uretra.

    6. MRI atau CT jarang dilakukan

    Digunakan untuk melihat pembesaran prostat dan dengan bermacammacam potongan.

    Pemeriksaan Lain

    1. Uroflowmetri

    Untuk mengukur laju pancaran urin miksi. Laju pancaran urin ditentukan oleh:

    - daya kontraksi otot detrusor

    - tekanan intravesica

    - resistensi uretra

    Angka normal laju pancaran urin ialah 10-12 ml/detik dengan puncak laju pancaran

    mendekati 20 ml/detik. Pada obstruksi ringan, laju pancaran melemah menjadi 6 8

    ml/detik dengan puncaknya sekitar 11 15 ml/detik. Semakin berat derajat obstruksi

    semakin lemah pancaran urin yang dihasilkan.2. Pemeriksaan Tekanan Pancaran (Pressure Flow Studies)

    Pancaran urin melemah yang diperoleh atas dasar pemeriksaan uroflowmetri tidak dapat

    membedakan apakah penyebabnya adalah obstruksi atau daya kontraksi otot detrusor

    yang melemah. Untuk membedakan kedua hal tersebut dilakukan pemeriksaan tekanan

    pancaran dengan menggunakan Abrams-Griffiths Nomogram. Dengan cara ini maka

    sekaligus tekanan intravesica dan laju pancaran urin dapat diukur.

    3. Pemeriksaan Volume Residu Urin

    Volume residu urin setelah miksi spontan dapat ditentukan dengan cara sangat sederhana

    dengan memasang kateter uretra dan mengukur berapa volume urin yang masih tinggal

    atau ditentukan dengan pemeriksaan ultrasonografi setelah miksi, dapat pula dilakukan

    dengan membuat foto post voiding pada waktu membuat IVP. Pada orang normal sisaurin biasanya kosong, sedang pada retensi urin total sisa urin dapat melebihi kapasitas

    normal vesika. Sisa urin lebih dari 100 cc biasanya dianggap sebagai batas indikasi untuk

    melakukan intervensi pada penderita prostat hipertrofi.

    Tes PSA (Prostate-Specif ic An tigen/antigen khusus prostat)

    Tes darah ini bertujuan untuk mengukur kadar protein yang dikeluarkan oleh kelenjar

    prostat. Bila kadarnya tinggi mengindikasikan kanker prostat. Namun peningkatan

    kadar PSA kadang juga dapat disebabkan oleh pembesaran prostat, infeksi atau

    peradangan prostat.

    Jika nilai tes PSA anda tinggi, maka dokter akan menyarankan melakukan biopsiprostat untuk mengetahui apakah Anda benar menderita kanker prostat. Biopsi

    prostat dilakukan untuk mendapatkan sampel jaringan prostat yang kemudian

    diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi ada tidaknya sel kanker.

    Pemeriksaan ultrasonik (transrectal ultrasound) merupakan cara lain untuk

    mendeteksi kanker prostat. PSA adalah suatu enzim yang disintesis hampir secara

    eksklusif oleh prostat. PSA diukur sebagai suatu antigen oleh immunoassay.

    Beberapa modifikasi diajukan untuk memperbaiki kemampuan diagnostiknva:

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    21/22

    - Telah dianjurkan rentng acuan yang sudah disesuaikan dengan usia, dengan batas

    atas meningkat setiap penambahan usia satu dekade. Konsentrasi dalam serum

    bervariasi sesuai volume prostat, yang meningkat seiring dengan usia, sehingga

    apabila digunakan hanya satu rentang acuan (

  • 7/26/2019 Tidak Bisa Buang Air Kencing

    22/22

    Dalam semua kondisi di atas, tidak boleh ada orang lain yang menyertai dokter

    wanita kecuali yang memang diperlukan perannya. Selanjutnya, para dokter wanita itu

    harus menjaga kerahasiaan si pasien lelaki.

    Bertolak dari keterangan di atas, bagaimanapun keadaannya, sangat diperlukan

    kejujuran kaum wanita dan keluarganya tentang masalah ini. Hendaklah terlebih duluberiktikad untuk mencari dokter laik-laki. Tidak membuat bermacam alasan dikarenakan

    malas untuk berusaha. Semua harus dilandasi dengan takwa dan rasa takut kepada Allah,

    kemudian berusaha untuk mewujudkan tujuan-tujuan mulia di atas.

    Allah Taala menyebutkan dalam firman-Nya surat al-Anam ayat 119:

    119

    (padahal) sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepadamu apa yang diharamkan-Nya

    atasmu. Kecuali apa yang terpaksa.

    Meskipun dibolehkan dalam kondisi yang betul-betul darurat, tetapi harus

    mengikuti rambu-rambu yang wajib untuk ditaati. Tidak berlaku secara mutlak.

    Keberadaan mahram adalah keharusan, tidak bisa ditawar-tawar. Sehingga tatkala

    seorang muslimah terpaksa harus bertemu dan berobat kepada dokter yg berlainan jenis,

    ia harus didampingi mahram atau suami/istrinya saat pemeriksaan. Tidak berduaan

    dengan sang dokter di kamar praktek atau ruang periksa.

    Syarat ini disebutkan Syaikh Bin Baz rahimahullah untuk pengobatan pada bagian tubuh yangnampak, seperti kepala, tangan dan kaki. Jika obyek pemeriksaan menyangkut aurat, meskipun

    sudah ada perawat laki-laki umpamanya maka keberadaan suami atau wanita lain (selain

    perawat) tetap diperlukan, dan ini lebih baik untuk menjauhkan dari kecurigaan


Top Related