Download - TERPENOID

Transcript
  • 5/24/2018 TERPENOID

    1/12

    TERPENOID

    A. PengertianKata terpenoid mencakup sejumlah besar senyawa tumbuhan dan istilah ini digunakan

    untuk menunjukkan bahwa secara biosintesis semua senyawa tumbuhan berasal dari senyawa

    yang sama tetapi tidak berarti terdapat persamaan fungsi atau sifat kimia.

    Semua terpenoid berasal dari molekular Isoprena CH2=C(CH3)-CH=CH2 dan kerangka

    karbonnya dibangun oleh penyambungan dua atau kebih satuan C5ini. (Harborne, 1987)

    B. Sifat dan Ciri-CiriSifat Kimia:

    1. Larut dalam lemak dan terdapat dalam sitoplasma sel tumbuhan- Kadang-kadang minyak atsiri terdapat dalam sel kelenjar usus pada permukaan

    daun

    - Karotenoid berhubungan dengan kloroplast di dalam daun dan dengan kromoplastdi dalam daun bunga (peta).

    2. Terpenoid diekstraksi dan dipisahkan secara kromatografi dengan memakai eterminyak bumi, eter atau kloroform. Cara deteksi yang dapat diandalkan tetapi tidak

    khas pada plat KLT yaitu penyemprotan dengan asam sulfat pekat diteruskan dengan

    pemanasan.

    3. Keisomeran, merupakan hal yang umum pada terpenoid, dan pasangan isomer dapatterisolasi dari tumbuhan. Contohnya geraniol dan nerol, keduanya monoterpena. Di

    samping itu, kebanyakan terpenoid merupakan senyawa alisiklik dan karena cincin

    sikloheksana biasanya terpilin membentuk kursi, maka mungkin terdapat

    konformasi geometrik yang berbeda, bergantung pada penyulihan pada cincin. Karenaitu, stereokimia terpenoid siklik tidak dapat dilepaskan dan sering kali sukar

  • 5/24/2018 TERPENOID

    2/12

    ditentukan. Dari segi praktis harus diingat bahwa pengisomeran dan tata ulang

    struktur di dalam molekul dapat dengan mudah dan senyawa jadian dapat terbentuk

    sewaktu isolasi. (Harborne, 1987)

    Senyawa terpenoid memiliki sifat fisik sebagai berikut:

    1. Dalam keadaan segar merupakan cairan tidak berwarna, tetapi jika teroksidasiwarna akan berubah menjadi gelap

    2. Berbentuk kristal3. Monoterpenoid memiliki sifat khas mudah menguap dan memiliki bau khas4. Titik leleh tinggi5.

    Kebanyakan optik aktif

    6. Kerapatan lebih kecil dari air7. Larut dalam pelarut organik yaitu eter dan alcohol8. Merupakan senyawa tidak jenuh dengan bentuk rantai terbuka ataupun siklik9. Umumnya sukar dicirikan karena tak ada kereaktifan kimianya (I W. G. Gunawan,

    dkk)

    C. BiosintesaSenyawa yang sebenarnya terlibat ialah isopentenil pirofosfat,

    CH2=C(CH3)CH2CH2OPP, yang terbentuk dari asetat melalui asam mevalonat,

    CH2OHCH2C(OH,CH3) CH2COOH. Isopentenil pirofosfat terdapat di dalam sel hidup

    dan berkesitimbangan dengan isomernya, yaitu dimetilalil pirofosfat

    (CH3)2C=CHCH2OPP. Pada biosintesis, satu molekul isopentenil pirofosfat disambung

    dengan satu molekul dimetilalil pirofosfat membentuk geranil pirofosfat (C10), yaitu

    senyawa antara yang merupakan kunci pada pembentukan monoterpena; kemudian

    geranil pirofosfat disambung lagi dengan isopentenil pirofosfat sehingga terbentuk

    farnesil pirofosfat (C15), yaitu senyawa antara pada sintesis seskuiterpena.

  • 5/24/2018 TERPENOID

    3/12

    Berbagai kombinasi satuan C5, C10, dan C15 selanjutnya dapat terjadi pada sintesis

    terpenoid tinggi, misalnya triterpenoid terbentuk dari dua satuan farnesil dan karotenoid

    terbentuk karena penyambungan dua satuan geranil-geranil. (Harborne, 1987)

    D.

    Identifikasi Senyawa

    Isolasi dan identifikasi terpenoid yang berasal dari tumbuhan dalam penelitiannya

    menyebutkan bahwa salah satu metode pengisolasian terpenoid adalah dengan metode

    Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa. Ekstraksi senyawa dilakukan dengan dua cara

    yaitu maserasi dengan pelarut metanol dan sokletasi dengan pelarut nheksana. Namun

    secara umum metode isolasi terpenoid meliputi beberapa tahapan yaitu ekstrasi dan

    fraksinasi, pemisahan dan pemurnian, yang kemudian tahapan terakhir adalah karakteristik

    atau identifikasi. Salah satu contoh metode untuk tahap identifikasiantara lian adalah

    metode spektroskopiInfra Red (IR),Nuclear Magnetic(NMR) maupun metode yang telah

    disebutkan sebelumnya yaitu metode Kromatografi GasSpektroskopi Massa.

  • 5/24/2018 TERPENOID

    4/12

    Prosedur ekstraksi senyawa terpenoid dilakukan dengan metode Kromatografi Gas-

    Spektroskopi Massa adalah sebagai berikut:

    1. SokletasiSeberat 1000 g serbuk kering sampel disokletasi dengan 5 L pelarut n-heksana.

    Ekstrak n-heksana dipekatkan lalu disabunkan dalam 50 mL KOH 10%. Ekstrak n-heksana dikentalkan lalu diuji fitokimia dan uji aktivitas antibakteri. Ekstrak n-heksana

    hasil sokletasi dimurnikan dengan menggunakan kromatografi kolom dan diidentifikasi

    dengan Kromatografi Gas- Spektroskopi Massa.

    2. MaserasiSeberat 1000 g serbuk kering sampel dimaserasi menggunakan pelarut metanol.

    Ekstrak metanol dipekatkan lalu dihidrolisis dalam 100 mL HCl 4 M. Hasil hidrolisis

    diekstraksi dengan 5 x 50 mL n-heksana. Ekstrak n-heksana dipekatkan lalu disabunkan

    dalam 10 mL KOH 10%. Ekstrak n-heksana dikentalkan lalu diuji fitokimia dan uji

    aktivitas antibakteri. (I. W. G. Gunawan, dkk)

    Terpenoid bebas dapat diidentifikasi dengan KLT dengan eluen Heksan:Etil

    Asetat(1:1) dan Kloroform:Etanol(10:1). Dan penampak bercak Antimon(III) Klorida dalam

    Kloroform. Bila positif terpenoid bebas memberikan noda berwarna merah, ungu atau biru.

    Beberapa senyawa berfluoresensi hijau di bawah sinar UV 365 nm.

    E. Golongan SenyawaTabel golongan utama terpenoid tumbuhan

    Jumlah SatuanIsoprena

    Jumlah Karbon Golongan Jenis Utama danSumbernya

    1 C5 Isoprena Dideteksi dalam daun

    Hamamelis japonica

    2 C10 Monoterpenoid Monoterpena dalam

    minyak atsiri

    tumbuhan (misalnya

    mentol dari Mentha)

    Monoterpena lakton(misalnya

    nepetalakton)

    Tropolon (dalam

    kayu

    Gymnospermae)

    3 C15 Seskuiterpenoid Seskuiterpena dalam

    minyak atsiri

    Seskuiterpena lakton

    (terutama dalam

  • 5/24/2018 TERPENOID

    5/12

    Compositae)

    Absisin (misalnya

    asam absisat)

    4 C20 Diterpenoid Asam diterpena

    dalam damar

    tumbuhan giberelin

    (misalnya asam

    giberelat)

    6 C30 Triterpenoid Sterol (misalnya

    sitosterol)

    Triterpena (misalnya

    -amirin)

    Saponin (misalnyayamogenin)

    Glikosida jantung

    8 C40 Tetraterpenoid Karotenoid*

    (misalnya -

    karotena)

    N Cn Poliisoprena Karet, misalnya

    dalamHevea

    brasiliensis

    *Karotenoid C50dikenal dalam beberapa bakteria (Harborne, 1987)

    F. Fungsi Senyawa1. Pengatur pertumbuhan, yaitu:

    a. Seskuiterpenoid, yaitu absisinb. Diterpenoid, yaitu giberelin

    2. Karotenoid untuk warna tumbuhan dan fotosintesis3. Mono dan seskuiterpen bagi tumbuhan untuk memberi bau dan warna yang khas4. Antaraksi tumbuhan dengan hewan, misalnya sebagai alat komunikasi dan pertahanan

    diri pada serangga

    5. Terpenoid yang tidak menguap (sterol) dapat diimplikasikan sebagai hormon kelamin.6. Bagi tumbuhan terpenoid memiliki fungsi sebagai fitoaleskin yang berfungsi sebagai

    antibakteri pada saat tumbuhan tersebut terinfeksi mikroorganisme patogen.

    (Harborne, 1987)

  • 5/24/2018 TERPENOID

    6/12

    GOLONGAN-GOLONGAN TERPENOID

    A. MonoterpenoidMonoterpenoid merupakan komponen utama banyak minyak atsiri. Monoterpen minyak

    atsiri mempunyai titik didih 140180

    O

    C. Suku tumbuhan yang kaya akan minyak atsiriadalah Compositae, Matricaria, Labiatae, Myrtaceae, Eucalyptus, Pinaceae, Rosaceae,

    Rutaceae, dan Umbelliferae.

    Sifat Monoterpenoid:

    a. Khas berupa cairan tak berwarnab. Tidak larut dalam airc. Dapat disuling dan berbau harumd. Beberapa bersifat optis aktife. Sukar memperoleh senyawa murni dari campuran rumit,dan mudahnya senyawa

    mengalami tata ulang, contoh: geraniol dan nerol. (Harborne, 1987)

  • 5/24/2018 TERPENOID

    7/12

    B. SeskuiterpenoidSeskuiterpen adalah senyawa C15, berasal dari 3 satuan isoprene, seperti

    monoterpenoid, seskuiterpen terdapat sebagai komponen minyak atsiri yang tersuling uap

    (titik didih < 200o) dan berperan penting dalam memberi aroma pada buah dan bunga.

    Senyawa seskuiterpen yang mengandung gugus lakton mempunyai sifat dan fungsi:

    1. Rasanya kadang-kadang pahit atau pedas2. Bersifat sitotoksik (mengandung metilen -lakton)3. Berdaya racun4. Penolak serangga, insektisida dan fungisida5. Merangsang pertumbuhan tanaman (Harborne, 1987)

  • 5/24/2018 TERPENOID

    8/12

    C. Diterpenoid dan GiberelinDiterpenoid merupakan senyawa C20 yang berasal dari 4 satuan isoprena. Karena titik

    didihnya tinggi, biasanya diterpenoid tidak ditemukan dalam minyak atsiri tumbuhan

    meskipun beberapa diterpenoid yang bertitik didih rendah mungkin ada dalam minyak

    atsiri.

    Senyawa diterpenoid ditemukan dalam damar, eksudat berupa gom, dan dalam fraksi

    bertitik didih tinggiseperti damar yang tersisa setelah penyulingan minyak atsiri, misal

    rosin, yang tersisa setelah penyulingan terpentin pinus kaya akan diterpenoid.

    Giberelin, segolongan hormon yang merangsang pertumbuhan secara umum dan

    diketahui sangat tersebar luas pada tumbuhan. Asam giberelat (disingkat GA3) adalah

    giberelin yang paling dikenal. (Harborne, 1987)

    D. Triterpenoid dan SterolTriterpenoid merupakan senyawa C30 yang berasal dari 6 satuan isoprena. Triterpenoid

    tersebar luas dalam damar, gabus dan kutin tumbuhan. Senyawa triterpenoid berstruktur

    siklik yang rumit, kebanyakan berupa alkohol, aldehid atau asam karboksilat. Triterpenoid

    alkohol terdapat bebas dan juga sebagai glikosida dengan bentuk yang lebih rumit.

    Triterpenoid mempunyai sifat:

    1. Senyawa tanpa warna2. Berbentuk kristal3. Sering kali bertitik leleh tinggi4. Aktif optik

  • 5/24/2018 TERPENOID

    9/12

    5. Sukar dicirikan karena tak ada kereaktifan kimianya6. Uji yang banyak digunakan ialah reaksi Lieberman-Bauchard (anhidrida asetat-H2SO4

    pekat) yang dengan kebanyakan triterpena dan sterol memberikan warna hijau-biru.

    Sterol adalah triterpena yang kerangka dasarnya sistem cincin siklopentana

    perhidrofenantrena. (Harborne, 1987)

    E. KarotenoidKarotenoid yaitu tetraterpenoid C40, merupakan golongan pigmen yang larut dalam

    lemak berwarna kuning sampai merah terdapat pada semua tumbuhan dan dalam berbagai

    jenis jaringan. Karotenoid yang paling tersebar luas ialah -karoten.

    Fungsi karotenoid:

    - Sebagai reseptor cahaya untuk fototropisme- Sebagai pigmen bunga, berperan dalam menarik serangga- Sebagai pigmen daun, terdapat dalam kloroplas untuk fotosintesis (Harborne, 1987)

  • 5/24/2018 TERPENOID

    10/12

    DAFTAR PUSTAKA

  • 5/24/2018 TERPENOID

    11/12

    Harborne, J. I.. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.

    Bandung: Penerbit Insitut Teknologi Bandung

    I W. G. Gunawan, I G. A. Gede Bawa, dan N. L. Sutrisnayanti. Isolasi dan identifikasi

    senyawa terpenoid yang aktif antibakteri pada herba meniran (Phyllanthus niruri

    Linn). Universitas Udayana. Bali

    IDENTIFIKASI SENYAWA EUGENOL

  • 5/24/2018 TERPENOID

    12/12

    Uji Sifat Kimia

    - Ditambahkan 1 mL etanol- Ditambahkan KMnO4- Hilangnya warna pereaksi indikasi ikatan rangkap

    Penentuan Rf dengan Kromatografi Lapis Tipis

    - Di masukkan kedalam botol eluen- Di masukkan plat yang telah digarisi dan di tetesi sampel pada

    bagian tengah garis start

    - Ditutup botol eluen- Ditunggu eluen mencapai garis finish- Dilihat dibawah sinar ultraviolet untuk melihat spot- Dihitung nilai Rf

    Eluen etanol:n-heksana 1:4

    Hasil

    3 Tetes Eu enol

    Hasil


Top Related