Download - terapi cairan
REFRATTERAPI CAIRAN
Diajukan Kepada Pembimbing:dr. Jumbo Utomo, Sp.An
Disusun Oleh:Firdha Aulia Nisa
1320221127
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ANESTESIRUMAH SAKIT TK. II DR. A. K. GANI PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTA
Tubuh sebagian besar terdiri dari air dan zat-zat yang terkandung
didalamnya
Disebut cairan tubuh atau total body water
(TBW)
- Bayi usia < 1 tahun sekitar 80-85% berat badan- bayi usia > 1 tahun
mengandung air sebanyak 70-75 %
- laki-laki dewasa 50-60% berat badan
- wanita dewasa 50 % berat badan
Jika terdapat gangguan dalam
keseimbangan cairanTerapi cairan
Tujuan terapi cairan
• Untuk mengganti Cairan didalam tubuh dengan menggunakan cairan kristaloid atau koloid
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH
CAIRAN INTRASELULER (CIS)
• cairan tubuh yang berada di dalam sel-sel tubuh sekitar 30-40% berat badan.
• Volume CIS sangat dipengaruhi oleh perubahan tekanan osmotik cairan ekstraseluler.
Cairan ekstraseluler (CES)
• Terbagi atas• 1. Cairan intravaskuler
sebanyak 5 % berat badan, • 2. cairan intersisial sebanyak
15 % berat badan. • berfungsi dalam menunjang
nutrisi, mengeluarkan sisa-sisa metabolisme dan memelihara lingkungan internal tubuh.
Air yang diminum atau air didalam
makanan diserap di usus
Masuk ke dalam pembuluh darah
Dikapiler air di filtrasi ke ruang
interstisiumDifusi ke dalam sel
Dari dalam sel keluar kembali
Dari darah difiltrasi di ginjal Dibuang keurin
Ke saluran cerna feses
Kulit keringat Saluran nafas uap air
PROSES PASIFosmosis
adalah bergeraknya molekul (zat
terlarut) melalui membran
semipermeabel (permeabel selektif) dari
larutan berkadar lebih rendah
menuju larutan berkadar lebih tinggi hingga
kadarnya sama
difusi
DIFUSI SEDERHANA = ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori.Larutan akan bergerak
dari konsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentrasi rendah. Tekanan hidrostatik pembuluh darah juga mendorong air masuk
intersisial berdifusi melewati pori-pori tersebut.
DIFUSI TERFASILITASI = adalah difusi melewati membran sel dibantu oleh protein integral yang terdapat pada membransel dibantu oleh protein integral yang terdapat pada membran sel yang
berfungsi sebagai transporter. Contoh difusi secara ini adalah glukosa.
PROSES AKTIF
• transpor aktif primer = energi secara langsung berasal dari pemecahan adenosin trifosfat (ATP) atau beberapa senyawa fosfat berenergi tinggi lainnya.
• transpor aktif sekunder = energi berasal dari energi yang disimpan dalam bentuk perbedaan konsentrasi ionik antara kedua sisi membran, yang pada salah satu sisi dibentuk oleh transpor aktif primer
TRANSPORT AKTIF
• endositosis dan eksositosis yaitu cara untuk memindahkan bahan-bahan masif masuk dan keluar sel. Partikel besar seperti bakteri, sel darah merah bisa masuk ke dalam sel dengan endositosis dan keluar dengan eksositosis.
BULK TRANSPORT
• Terjadi karena pasien berpuasa sebelum dilakukan anestesi• Kehilangan cairan diruang ECF diganti dengan garam fisiologis
(ringer laktat dan dextrose) harus mendapat penggantian cairan sebanyak 2 ml/kgBB/jam lama puasa.
Pengganti defisit pra
bedah
Selama pembedahan
• Pada hari pertama pasca bedah tidak dianjurkan pemberian kalium karena adanya pelepasan kalium dari sel/jaringan yang rusak
• Akibat stress pembedahan dilepaskan aldosteron dan ADH yang cenderung menimbulkan retensi air dan natrium. Oleh sebab itu pada 2-3 hari pasca bedah tak perlu pemberian natrium
Pasca pembedahan
DURANTE PEMBEDAHANTrauma ringan
(misal : appendektomi)
• cairan sebanyak 2 ml/kgBB/jam untuk kebutuhan dasar ditambah 4 ml/kgBB/jam Total yang diberikan adalah 6 ml/kgBB/jam
• cairan garam seimbang seperti Ringer Laktat atau Normosol-R
Trauma sedang
• diberikan cairan sebanyak 2 ml/kgBB/jam untuk kebutuhan dasar ditambah 6 ml/kgBB/jam Total yang diberikan adalah 8 ml/kgBB/jam
Trauma berat
• cairan sebanyak 2 ml/kgBB/jam untuk kebutuhan dasar ditambah 8 ml/kgBB/jam Total yang diberikan adalah 10 ml/kgBB/jam.
Cairan kristaloid• adalah suatu kelompok cairan, tanpa penambahan solut ionik
atau non ionik seperti NaCl ke dalam air• Cairan ini mempunyai komposisi mirip cairan ekstraseluler
(CES=CEF). • Cairan krostaloid jika diberikan 3-4x jumlah cairan sama
efektifnya seperti pemberian cairan koloid untuk mengatasi deficit volume intravaskuler
Cairan koloid• adalah cairan yang mengandung partikel tekanan onkotik,
sehingga menghaslkan tekanan onkotik• sebagai cairan pengganti plasma atau biasa disebut plasma
substitute atau plasma ekspander. • masa paruh 3-6 jam dalam ruang intravaskuler• Macam-macam koloid adalah darah, albumin, gelatin , dextran
PRINSIP TERAPI CAIRAN
kehilangan darah kurang dari 1/3 ABL (Acceptable
Blood Loss )
kehilangan darah melebihi 1/3 ABL
kehilangan darah melenihi ABL yaitu sekitar >10% EBV
(Estimate Blood Volume)
• penggantian darah yang hilang cukup dengan larutan Ringer Laktat.
• maka penggantian darah yang hilang dengan larutan koloid (albumin 5%)
• harus diberikan tranfusi darah atau PRC (Packed Red Cell) ditambah koloid dengan volume yang sama.