Download - Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli
TEORI-TEORI PERTUMBUHAN MENURUT PARA AHLI
Nama Kelompok Tiga:Desi Winarti
Indah OctavianiLidya Adhristira
Muhammad HuseinMelisa SunoritaNeno Elviana
Silvia Wita
TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT ROSTOW
1. Masyarakat tradisional
Sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional adalah
produktivitas pertanian dengan cara-cara bertani yang tradisional.
Tahap masyarakat tradisional adalah sebagai berikut: 1) Fungsi Produksi
terbatas, cara produksi masih primitif, dan tingkat produktifitas masyarakat
rendah. 2) Struktur sosial bersifat hierarkis, yaitu kedudukan masyarakat
tidak berbeda dengan nenek moyang mereka. 3) Kegiatan politik dan
pemerintahan di daerah-daerah berada di tangan tuan tanah.
2. Pra-kondisi tinggal landas
Selama tahapan ini, tingkat investasi menjadi lebih tinggi dan hal itu
memulai sebuah pembangunan yang dinamis. Model perkembangan ini
merupakan hasil revolusi industri. Konsekuensi perubahan ini, yang
mencakup juga pada perkembangan pertanian, yaitu tekanan kerja pada
sektor-sektor primer berlebihan.
Cont,,,
Pembangunan ekonomi menurut Rostow sadalah suatu proses yang
menyebabkan perubahan karekteristik penting suatu masyarakat,
misalnya perubahan keadaan sistem politik, struktur social, system
nilai dalam masyarakat dan struktur ekonominya.
Jika perubahan seperti itu terjadi, maka pertumbuhan ekonomi
dapat dikatakan sudah terjadi. Suatu masyarakat yang sudah
mencapai proses pertumbuhan yang demikian sifatnya, dimana
pertumbuhan ekonomi sudah sering terjadi, boleh dianggap sudah
berada pada tahap prasyarat tinggal landas.
Tahap prasyarat tinggal landas ini didefinisikan Rostow sebagai
suatu masa transisi dimana masyarakat mempersiapkan dirinya
untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self-
sustainable growth).
Cont,,,,
3 Tinggal landas (Lepas Landas)
Tahapan ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis.
Karakteristik utama dari pertumbuhan ekonomi ini adalah
pertumbuhan dari dalam yang berkelanjutan yang tidak
membutuhkan dorongan dari luar.
Pada tahap tinggal landas, pertumbuhan ekonomi selalu terjadi.
Pada awal tahap ini terjadi perubahan yang drastis dalam
masyarakat seperti seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan
yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya pasar baru.
Sebagai akibat dari perubahan-perubahan tersebut secara teratur
akan tercipta inovasi-inovasi dan peningkatan investasi. Investasi
yang semakin tinggi ini akan mempercepat laju pertumbuhan
pendapatan nasional.
Cont,,,, Untuk mengetahui apakah sesuatu negara sudah mencapai tahap
tinggal landas atau belum, Rostow mengemukakan tiga ciri dari masa tinggal landas yaitu: 1) Berlakunya kenaikan dalam penanaman modal yang produktif dari 5 persen atau kurang menjadi 10 persen dari Produk Nasional Netto atau NNP. 2) Berlakunya perkembangan satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat laju perkembangan yang tinggi. 3) Adanya atau segera terciptanya suatu rangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan yang bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus terjadi.
4 Menuju Kedewasaan Setelah lepas landas akan terjadi proses kemajuan yang terus bergerak
ke depan, meskipun kadang-kadang terjadi pasang surut. Pendapatan asional selalu di investasikan kembali sebesar 10% sampai 20%, untuk mengatasi persoalan pertambahan penduduk.
Kedewasaan pembangunan ditandai oleh investasi yang terus-menerus antara 40 hingga 60 persen. Dalam tahap ini mulai bermunculan industri dengan teknologi baru, misalnya industri kimia atau industri listrik. Ini merupakan konsekuensi dari kemakmuran ekonomi dan sosial. Pada umumnya, tahapan ini dimulai sekitar 60 tahun setelah tinggal landas. Di Eropa, tahapan ini berlangsung sejak tahun 1900.
Cont,,,
Kedewasaan dimulai ketika perkembangan industry
terjadi tidak saja meliputi teknik-tiknik produksi, tetapi
juga dalam aneka barang yang diproduksi. Yang
diproduksikan bukan saja terbatas pada barang
konsumsi, tetapi juga barang modal.5 Era konsumsi tinggi
Ini merupakan tahapan terakhir dari lima tahap model
pembangunan Rostow. Pada tahap ini, sebagian besar
masyarakat hidup makmur. Menurut Rostow, saat ini
masyarakat yang sedang berada dalam tahapan ini
adalah masyarakat Barat atau Utara.
Pada tahap ini perhatian masyarakat sudah lebih
menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan
dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat
bukan lagi kepada masalah produksi.
Cont,,,
Terdapat 3 macam tujuan masyarakat atau negara
yaitu: 1) Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke
luar negeri dan kecenderungan ini bisa berakhir
pada penjajahan terhadap bangsa lain. 2)
Menciptakan negara kesejahteraan dengan cara
mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan
yang lebih merata melalui sistem pajak yang
progresif. 3) Meningkatkan konsumsi masyarakat
melebihi kebutuhan pokok yang meliputi pula
barang yang tahan lama dan barang mewah.
TEORI LEWIS MENGENAI PENAWARAN BURUH YANG TIDAK TERBATAS
1) Teori Lewis Profesor W. Arthur Lewis membangun teori yang sangat sitematis mengenai
"pembangunan ekonomi dengan penawaran buruh yang tidak terbatas." seperti para ahli ekonomi klasik , dia percaya bahwa di banyak negara terbelakang tersedia buruh dalam jumlah yang tak terbatas dan dengan upah sekedar cukup untuk hidup (subsistem). Pembangunan ekonomi berlangsung apabila modal terakumulasi sebagai akibat peralihan buruh surplus dari sektor subsisten ke sektor kapitalis.
Sektor kapitalis adalah bagian dari ekonomi yang memakai kapital yang dapat di reproduksi dan membayar kepada sipemilik kapital atas pemakaian kapital tersebut. Sektor ini mempekerjakan buruh dengan upah pertambangan, pabrik dan perkebunan guna menghasilkan laba. Pada sektor ini, output perkepala lebih rendah dibandingkan pada sektor kapitalis.
Lewis mengawali teorinya dengan pernyataan tegas bahwa teori klasik mengenai penawaran buruh yang benar-benar elastis dengan upah subsisten benar-benar terjadi di sejumlah negara terbelakang. Ekonomi seperti itu terjadi pada negara yang berpenduduk padat dibandingkan dengan sumber alam dan sumber modal sehingga produktivitas marginal buruhnya tidak berarti, nihil atau bahkan tidak negatif. Karena persediaan buruh tidak terbatas, industri baru dapat didirikan atau industri yang dapat dikembangnkan tanpa batas berdasarkan upah yang berlaku dengan cara menarik buruh dari sektor subsisten.
2) Penilaian Kritis Teori Lewis
Teori Lewis dapat diterapkan pada negara
terbelakang yang berpenduduk padat dengan syarat-
syarat tertentu. Karena itu penerapannya dibatasi
oleh asumsi-asumsi yang menjadi dasar kritik-kritik
yang diperbicangkan dibawah ini: 1) Tidak setiap
negara terbelakang mempunyai penawaran buruh
yang tidak terbatas. Lewis mengasumsikan adanya
penawaran buruh yang tidak terbatas dinegara
terbelakang, tetapi asumsi ini tidak realistis dalam
hal beberapa negara terbelakang di Amerika Selatan
dan Afrika yang berpenduduk jarang. 2) Tingkat upah
di sektor kapitalis tidak konstan. Teori tersebut
mengasumsikan tingkat upah di sektor kapitalis
senantiasa konstan sampai penawaran buruh dari
sektor subsisten habis. 3) Tidak dapat diterapkan jika
akumulasi modal bersifat menghemat buruh. Lewis
mengasumsikan bahwa surplus kapitalis
diinvestasikan kembali pada modal produktif.
Cont,,,
4) Buruh terampil bukanlah sementara. Dengan adanya penawaran
buruh yang tak terbatas , Lewis mengasumsikan adanya tenaga
buruh tidak terampil di dalam teorinya. 5) Kurangnya usaha dan
inisiatif. Teori lewis didasarkan pada asumsi bahwa kelas kapitalis
ada dinegara terbelakang. Sebenarnya seluruh proses
pertumbuhan tergantung pada adanya kelas seperti itu yang
mempunyai keterampilan yang diperlukan untuk mengakumulasi
modal. 6) Proses multiplikasi tidak langsung di negara terbelakang.
Mengamsusikan bahwa akumulasi modal terjadi bilamana kelas
kapitalis terus menginvestasikan kembali laba yang diperoleh. 7)
Mengabaikan permintaan total. Mengasumsikan bahwa apapun
yang diproduksi di sektor kapitalis adalah dikonsumsi sendiri atau
diekspor. 8) Mobilitas buruh tidaklah murah. 9) Produktivitas
marginal buruh tidak murah.
Cont,,
10) Produktivitas bersama migrasi buruh dari sektor
subsisten. Mengasumsikan bahwa buruh surplus ditarik
dari sektor subsisten kesektor kapitalis, produksi
pertanian disektor subsisten tetap tidak terpengaruh. 11)
Kelompok berpendapatan rendah juga menabung. 12)
Inflasi tidak membunuh diri sendir. Pandangan Lewis
bahwa inflasi dengan maksud pembentukan modal akan
membunuh diri sendiri sulit dipercaya, dalam hal
menghadapi kelangkaan barang konsumsi gawat dan
akurat. 13) Adiministrasi pajak yang tidak efesien.
Pendapat Lewis bahwa penjajakan akan menghapuskan
kenaikan pendapatan tidak dapat diterima keran
administrasi pajak dinegara terbelakang tidak begitu
efesien dan berkembang untuk dapat mengumpulkan
pajak yang cukup memadai untuk akumulasi modal.
UPAYA MINIMUM KRITIS LEIBENSTEIN1.Teori Leibenstein
Menurut Leibenstein, setiap ekonomi tunduk pada “goncengan” dan
“rangsangan”. Goncangan berdampak menurunkan pendapatan per kapita
sebelumnya, sementara rangsangan cenderung meningkatkan. Negara
tertentu menjadi terbelakang karena jumlah rangsangan terlalu kecil dan
jumlah goncangan di dalamnya besar. Hanya bila faktor-faktor yang dapat
meningkatkan pendapatan itu mendapat rangsang yaang lebih kuat dari
pada faktor-faktor yang dapat menurunkan pendapatan maka minimum
kritis itu tercapai dan ekonomi akan berada pada garis pembangunan
2. Pertumbuhan Penduduk Suatu Fungsi dari Pendapatan Per
Kapita
Laju pertumbuhan penduduk merupakan suatu fungsi dari laju
pendapatan per kapita
Cont,,,,,
Awalnya tingkat keseimbangan subsisten, laju pendapatan, kesuburan
dan kematian sesuai dengan tingkat kelangsungan hidup penduduk. Jika
pendapatan per kapita naik di atas posisi keseimbangan tersebut maka
tingkat mortalitas akan turun tanpa dibarengi penurunan tingkat
kesuburan. Akibatnya laju pertumbuhan penduduk meningkat.
Jadi, kenaikan pendapatan per kapita cenderung menaikan laju
pertumbuhan penduduk. Tetapi kecenderungan ini hanya sampai titik
tertentu. Melebihi titik itu kenaikan pendapatan per kapita akan
menurunkan tingkat kesuburan dan ketika pembangunan memperoleh
momentum, laju pertumbuhan penduduk tersebut menurun.
Menurut Leibenstein, laju pertumbuhan maksimum penduduk yang
ditentukan secara biologis ada di antara 3 dan 4%. Dalam ranka
mengatasi kekritisan penduduk ini, diperlukan usaha minimum kritis
yang cukup besar.
Cont,,,,Selain pertumbuhan penduduk, ada juga faktor
lain yang memerlukan pelaksanaan upaya minimum kritis. Faktor tersebut adalah skala disekonomi internal akibat tak dapat dibaginya faktor produks, disekonomi eksternal akibat adanya ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan yang ada di negara terbelakang.
Untuk mengatasi penyebab depresi ini, pertama kali diperlukan upaya minimum yang cukup besar. Tetapi upaya ini tidak dapat dilakukan pada tingkat pendapatan subsisten. Karena, merupakan kenyataan, pengeluaran pada tingkat pendapatan subsisten di negara terbelakang adalah sekedar untuk konsumsi hari ini.
2.Penilaian KritisMemberikan dorongan kuat kepada program
industrialisasi secara tiba-tiba atau dengan kata lain merupakan gagasan perencanaan demokratis yang dianut oleh sebagian besar negara terbelakang.
Tetapi teori tersebut mengandung beberapa kelemahan. Penjelasannya sebagai berikut: 1) Laju pertumbuhan penduduk berkaitan dengan tingkat kematian. Teori tersebut didasarkan pada asumsi bahwa laju pertumbuhan penduduk adalah fungsi yang semakin meningkat dari tingkat pendapatan per kapita sampai ke suatu titik, tetapi melewati titik itu ia merupakan fungsi yang semakin menurun dari yang disebut belakangan. 2) Penurunan tingkat kelahiran bukan dikarenakan kenaikan pendapatan per kapita. Demikian pula, penurunan tingkat kelahiran tidak dapat dikaitakan dengan kenaikan pendapatan per kapita pada tingkat minimum kritis yang melampaui laju pertumbuhan penduduk, sebagaimana diperkirakan Leibstein. Perkiraan ini didasarkan pada pengalaman negara-negara barat yang lebih maju dan Jepang. 3) Mengabaikan usaha pemerintah untuk menurunkan tingkat kelahiran. Leibstein mengabaikan tindakan pemerintah dalam menurunkan tingkat kesuburan. Seperti pengalaman Jepang menunjukkan, negara terbelakang tdk akan mampu menunggu saat pendapatan per kapita naik diatas tingkat minimum kritis sehingga tingkat kelahiran dpt turun dgn sendirinya.
Cont,,,,
4) Tingkat pertumbuhan lebih tinggi dari pada 3% tidak
menyebabkan lepas landas. Andaikan suatu negara
berhasil melampaui hambatan penduduk 3% melalui
peningkatan laju pertumbuhan pendapatan di atas itu.
5) Mengabaikan unsur waktu. Teori tesebut luput
memperhatikan unsur waktu yang diperlukan bagi
upaya berkesinambungan pada saat mana perubahan
fundamental struktur produktif dan kelembagaan
seharusnya terjadi untuk menjamin berhasilnya lepas
landas
Cont,,,
6) Hubungan kompleks antara pendapatan per kapita dan
laju pertumbuhan. Menurut profesor myint, hubungan
fungsional antara lju pendapatan per kapita dan laju
pertumbuhan pendapatan total lebih kompleks dan tidak
sederhana seperti yang ditunjukkan Leibstein. 7) Dapat
diterapkan pada ekonom tertutup. Teori Leibstein tidak
dapat menjelaskan secara tegas pengaruh modal asing
dan kekuatan eksternal lainnya pada tingkat pendapatan,
tabungan dan investasi di negara terbelakang.
PERANGKAP KESEIMBANGAN TINGKAT RENDAH
Teori NelsonR. Nelson membangun teori yang disebut “Perangkap
Keseimbangan Tingkat-Rendah” bagi negara terbelakang. Menurut Nelson, “Penyakit ekonomi negara terbelakang
dapat didiagnosa sebagai tingkat keseimbangan stabil pendapatan per kapita dilhat dari kebutuhan biaya hidup”.
Pada tingkat keseimbangan stabil pendapatan per kapita, laju tabungan dan setelah itu laju investasi netto keduanya berada pada tingkat rendah.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk menaikkan laju tabungan dan investasi melalui kenaikakan laju pertumbuhan pendapatan nasional total, ternyata dibuntuti oleh laju pertumbuhan penduduk yang tinggi yang mendorong balik pendapatan per kapita tersebut ke tingkat keseimbangan stabilnya.
Cont,,,
Nelson menyebutkan empat kondisi teknologis dan sosial yang
mendatangkan perangkap tersebut, yaitu: a) Korelasi tinggi antara
tingkat pendapatan per kapita dan laju pertumbuhan penduduk. b)
Kecenderungan yang rendah untuk menggunakan pendapatan per
kapita tambahan guna meningkatkan investasi per kapita. c)
Kekurangan lahan yang baik untuk ditanami. d) Metode produksi yang
tidak efisien.
Nelson memakai tiga macam hubungan untuk menggambarkan
perangkap ekonomi pada tingkat pendapatan rendah tersebut.
Pertama, pendapatan adalah fungsi dari persediaan modal, tingkat
teknologi dan besarnya penduduk. Kedua, investasi netto terdiri dari
modal yang tercipta dari tabungan dalam bentuk tambahan pada
persediaan alat dan perlengkapan sektor industri plus tambahan lahan
baru pada luas lahan yang sedang diolah.
Cont
Ketiga, “dengan pendapatan per kapita rendah,
perubahan jangka pendek laju pertumbuhan penduduk
merupakan akibat dari perubahan tingkat kematian, dan
perubahan tingkat kematian itu merupakan akibat dari
perubahan tingkat pendapatan per kapita. Namun
demikian waktu pendapatan per kapita mencapai tingkat
jauh di atas kebutuhan hidup, kenaikan berikutnya pada
pendapatan per kapita tidak lagi mempunyai pengaruh
yang berarti pada tingkat kematian.”
TEORI “DORONGAN KUAT” (BIG PUSH THEORY)
1. Tesis Rosenstein-RodanTeori “Dorongan Kuat” dikaitkan dengan nama Prof.
Paul N. Rosenstein-Rodan. Menurut tesis ini untuk menanggulangi hambatan pembangunan ekonomi Negara terbelakang dan untuk mendorong ekonomi tersebut kea rah kemajuan diperlukan suatu “Dorongan Kuat” atau suatu program besar yang menyeluruh dalam bentuk suatu jumlah minimum investasi.
Teori ini menyatakan bahwa cara kerja “sedikit demi sedikit” tidak akan mendorong ekonomi dengan berhasil pada lintasan pembangunan; tetapi suatu jumlah minimum investasi merupakan syarat mutlak dalam hal ini. Tercapainya ekonomi eksternal, yang mengalir dari sejumlah minimum investasi merupakan prasyarat untuk melancarkan pembangunan ekonomi dengan berhasil.
Rosenstein-Rodan membedakan antara 3 macam syarat mutlak minimal dan ekonomi eksternal, yaitu: 1) Syarat mutlak minimal dalam fungsi produksi. 2) Syarat mutlak minimal pada permintaan. 3) Syarat mutlak minimal pada persediaan tabungan
DOKTRIN PERTUMBUHAN BERIMBANG
1. Arti Pertumbuhan Berimbang
Pertumbuhan berimbang membutuhkan keseimbangan
antara berbagai industry barang konsumen, dan antara
barang konsumen dengan industry barang modal.
Merupakan penjelasan mengenai keseimbangan antara
industry dan pertanian, dan antara sector dalam negeri
dan sector ekspor.
Keseimbangan ini diperlukan overhead sosial dengan
overhead ekonomi dan dengan investasi langsung
produktif, dan antara ekonomi eksternal vertical dan
ekonomi eksternal horizontal. Singkatnya, teori
pertumbuhan berimbang mengharuskan adanya
pembangunan yang serentak dan harmonis dari
berbagai sector ekonomi sehingga semua sector
tumbuh bersama