Transcript

Teknik Mengajar Speaking - What is It?

.Teknik mengajar speaking - what is it?ini diperkenalkan Nation, seorang professor ahli pengajaran bahasa Inggris. Teknik ini sangat cocok bagiguru bahasaInggris yang sedang mengajarkan materidescribing things.Biasanya, materi tersebut berbarengan dengan materireadingdanwritingdescriptive text.

Untuk membuat teknik ini sukses, tentu ada prosedur yang harus dijalankan oleh seorang guru. Agar lebih singkat, berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan :

Guru menulis beberapa kalimat di papan tulis. Kalimat-kalimat tersebut harus menggambarkan seseorang atau suatu benda. Misalnya :

It isthin. It isblack. It hasmany teeth. It ismade of plastic. We can find itnear a mirror. It costsa dollar. Everybodyuses it. It is used forcombing your hair. What is it?

Setelah itu, guru meminta para siswa untuk mengubah kalimat-kalimat tersebut agar bisa menggambarkan / menjelaskan hal-hal lain. Saat seorang guru mengajarkan teknik ini, ia harus memiliki banyak cadangan kata benda yang bisa menjadi contoh. Misalnya memberikan contohjarum / a needle.

It is thin It is silver It has a sharp point. It is made of steel. We can find it in our house. It costs ten cents. (bisa diganti rupiah / mata uang lainnya) You need good eyes to use it. It is used for sewing things. What is it?

Setelah dirasa cukup, kemudian guru memberikan satu nama benda, misalnya sajaa pen = pena,lalu siswa disuruh menjelaskannya seperti contohrancangandi atas. Bila perlu, guru bisa menambahkandeskripsitambahan untuk kataa pentersebut agar siswa semakin mudah membuatnya.

Saat siswa sudah bisa mengikutirancanganini, teknik What is It ini bisa dijadikan sebuah permainan di dalam kelas. Satu siswa memberikan gambaran satu benda, dan yang lainnya menebak benda apakah itu?

Ketika semua siswa sudah sangat menguasai teknik ini, mereka bisa menambahkan beberapa kalimat tambahan yang belum tertera padabagandi atas.

Intinya,teknik What is it?ini memiliki fitur-fitur sebagai berikut :

1. Learners can be prepared for the activity by learning and practicing a small number of sentence patterns.2. Communication is important because the activity has an outcome that depends on successful communication.3. The learners can do the activity with each other in a form of pair and group work.4. Learners can make change to the activity so that the outcome is not completely predictable.

Mungkinandayang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris lebih tahu tentang membuat sebuah materi pelajaran semakin menarik. Namun, jika pelajaran speaking masih terasa membosankan, mungkin teknik ini bisa digunakan. Silahkan dicoba... :)

Referensi :

Nation, I.S.P and Newton, Jonathan. 2009.Teaching ESL/EFL Listening and Speaking.London and New York: Routledge.

BELAJAR SPEAKING YUCK!!!

Ada cara cepat Untuk berbicara mudah berbahasa Inggris, tidak ada yang instan.. semua ada proses nya. Beberapa waktu lalu saya diundang untuk memberikan presentasi tentang teknik pengajaran conversation di Indramayu. Hampir semua pesertanya adalah lulusan pare yang terkenal itu. Ketika saya berdialog bagamana cara belajar di kampung pare, saya sedikit tersenyum kenapa harus jauh-jauh ke Pare jika anda bisa membuatnya di sekolah anda? saya katakan kepada peserta pelatihan. Ikuti pelatihan saya, maka anda akan melihat siswa-siswi anda berbicara bahasa Inggris dengan baik dalam waktu yang tidak lama.

Benar saja, setelah pelatihan, hampir semua peserta terkejut.. dengan fakta bahwa yang mereka terima selama nyantren di pare hanya merupakan dasar teknik penguasaan, bagian terkecil dari materi pelatihan yang saya berikan. Akhirnya, mereka pun sharing banyak hal tentang pengajaran speaking khususnya yang berkaitan dengan conversation.

Teknik pertama guided speaking adalah dengan penekanan kepada pronunciation and limited speaking dengan clue-clue atau track yang telah direncanakan terlebih dahulu. Teknik kedua yaitu responsive speaking. ingat, kemampuan berbicara dapat distimulasi dari bacaan (berbahasa Inggris), dan bacaan sangat kaya dengan vocabualary dan struktur bahasa. Dalam teknik kedua ini, kemapuan berbicara siswa muncul dengan stimulasi bacaan ini. Teknik ketiga yaitu productive speaking. Berbicara dengan wacana yang luas dalam teknik ini merupakan tujuan utamanya, tapi, hanya dapat diperoleh apabila siswa telah menguasai kemampua speaking dari teknik pertama dan kedua telah dipamahami dan dikuasai dengan baik.Ketiga teknik pengajaran tersebut sangat sesuai dengan kondisi kelas kecil ataupun kelas besar, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengajarkan speaking untuk jumlah siswa dengan jumlah 40 dalam sebuah ruang kelas. Ketiga teknik tersebut merupakan hasil penelitian dan observasi yang saya lakukan semenjak tahun 2002, dan saya kembangkan ketika saya mulai mendalami teknik pengajaran speaking ketika mengajarkan mata kuliah TEFL di sebuah universitas di Jakarta. Hasil nya cukup memuaskan, dan rasa puas melihat siswa kita cas cis cus dalam bahasa Inggris.

PENILAIAN SPEAKINGKemampuan berbicara (speaking) dalam pelajaran bahasa Inggrismerupakan kemampuan yang hampir sama sulitnya dirasakan oleh sebagian besar siswa di sekolah.Kesulitan speaking biasanya disebabkan:

1. Sulitnya mengungkapkan ide secara lisan. Sehingga siswa bingung untuk berbicara.2. Terbatasnya kosakata (vocabulary), sehingga siswa sulit berbicara lancar dan lama.3. Terbatasnya kemampuan tata bahasa (grammar). Sehingga sulit berbicara dengan aturanyang benar.4. Terbatasnya melafalkan kata-kata (pronounciation). Sehingga sulit mengucapkan kata yangdiucapkannya dengan benar.5. Kurangnya keberanian untuk berbicara karena takut salah.

Tekhnis pelaksanaan speaking dapat mencoba sbb:a. Terlebih dahulu menerangkan semua hal yang berkaitan dengan drama. Mulai dari caramembuat naskah, setting panggung, dll.b. Membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompoknya terdiri atas 5-6 orang secaraheterogen berdasarkan kemampuan.c. Setiap kelompok di tugaskan membuat drama yang temanya bebas, dan durasi dramamaksimal 10 menit. Serta setiap anak dialognya minimal 5 dialog.Masing-masing kelompok setiap minggunya harus berkonsultasi tentang hasil tulisannya.Naskah yang sudah di konsultasikan dan diperiksa oleh guru, dikembalikan pada siswa untukdiperbaiki dan di tulis ulang.Penilaian speaking dilakukan secara individual dengan aspek-aspek penilaian:*. Intonasi (intonation)*. Pengucapan (pronounciation)*. Tata bahasa (grammer)*. Kelancaran bicara (fluency), dan*. Gaya bicara (diction).

*Memulai BalajarSpeaking*1. Mengadopsi Filosofi BayiBelajarspeakingpada dasarnya adalah kita belajar untuk berbicara. Seperti halnya bayi yang baru lahir kedunia, dia merasa asing tetapi memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, tak kenal menyerah,tidakpunya rasa2. Belajar Tata Bahasa Adalah Urusan ke-99Masih berkaca pada bagaimana anak kecil yang memulai belajar berbicara. Ketika belajar berbicara, mereka berusaha agar bicaranya bisa di pahami oleh orang yang ada di sekiatarnya. mereka tidak tahu apa itugrammar,kata kerja, objek, pradikat, kalimat pasif, dll. Seperti itulah ketika kita mengawali belajarspeaking,Tata bahasa tidak perlu di permasalahkan secara berlebih, mulailah berbicaralah meskipun tata bahasanya lumayan kacau. Hal yang perlu ditekankan adalahbagaimana orang lain bisa mengerti bahasa inggris kita. kalau melakukan kesalahangrammaryang sangat fatal, maka orang di sakitar kita pasti akan mengorksinya.3. Memperbanyak Perbendaharaan KataSemua orang pasti setuju dengan cara ini. sabab kalau kosa kata kita kurang maka yang terjadi adalah kebingungan akan kata apa yang harus keluar dari mulut kita.dan akhirnya yang keluar adalah bahasa isyarat. Untuk memperbanyak perbendaharaan kata bisa dimulai dengan mengenal benda-benda disekitar kita. mulailah ucapkan segala benda yang ada di lingkungan rumah, kampus/sekolahan, terminal,stasiun, pasar, sawah,tegalan, dan lingkungan lain yang lebih jauh dari otak kita. setelah mengenali, selanjutnya ketika melihat sebuah benda cobalah untuk mengaitkan dengan benda-benda lainya. misal ketika kita melihat korden, pikirkan dan berbicaralah tentang bahan korden,alat yang digunakan untuk membuat korden, apa motif korden tersebut dan lain sebagainya.

4. Menonton Film dan Mendengarkan Lagu Berbahasa InggrisBagi pecinta film dan musik pasti senang akan kabar ini. Dengan menonton film dan mendengarkan musik berbahasa inggris secara tidak langsung kita pun belajarspeaking.asalkan melakukan ini disertai dengan usaha menerjemahkan isinya, sebenarnya kita mendapatkan pelajaran yang sangat banyak. kita bisa belajar logatnya dan dengan membandingkan percakapan antara pemainya dengan teks (subtitle) maka kitapun belajar menerjemahkan sesuai konteksnya,bukan menerjemahkan perkata.5. Buatlah English Area atau English Daykarena kita belajar Speaking, maka komunikasi verbal antar personal harus dilakukan. Buatlah kelompok bersama teman-teman dekat untuk berbicara dengan bahasa inggris. bisa di sepakati dimanapun itu, baik di kosan, kampus maupun di warkop.berbicaralah dengan tema bebas tanpa dibatasi. dan lakukan tanya jawab secara alamiah (seperti kasaharian).Yang perlu diperhatikan adalah usahakan dalam satu kelompuk tersebut tidak terlalu banyak personil (idealnya 4-6 orang), dengan ini maka semua orang didalamnya akan terlibat berbicara tanpa ada yang jadi penonton.6. Berbincang dengan Turis AsingInilah yang kita jadikan evaluasi belajarspeakingkita. sering-seringlah untuk ngobrol dengan Turis Asing yang kesehariannya memang menggunakan bahasa ingrris.OrangBuleini bisa banyak di jumpai di tempat-tempat wisata terkenal. Apabila turis tersebut memahami benar apa yang kita ucapkan bararti ini pertanda baik. dan selain untuk evaluasi perkembanganspeakingkita, secara tidak langsung kita juga belajar logat berbicaraEnglish

Teknik mengajar bahasa Inggris Menggunakan Konsep danAkronimPosted onDecember 12, 2012Teknik mengajar bahasa Inggris seperti halnya industri penuh istilah-istilah khusus dan akronim yang berarti bagi mereka di luar industri. Artikel ini akan membawa Anda melalui beberapa istilah yang paling umum digunakan untuk membantu Anda mempersiapkan diri jika Anda mempertimbangkan untuk memasuki industri mengajar sebagai Teknik mengajar bahasa Inggris. Saya menggunakan istilah industri, sebagai sekolah bahasa swasta eksis di seluruh dunia menghasilkan pendapatan yang cukup besar beberapa organisasi yang lebih besar waralaba di setiap benua.Pertama akronim, berikut adalah beberapa yang umum digunakan saat ini:TEFL Teknik mengajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing. TESOL adalah mengajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau lainnya. Perbedaan ada di antara para siswa yang sedangbelajar bahasa Inggriskarena mereka sekarang hidup dalam suatu negara berbahasa Inggris dan orang-orang yang belajar bahasa Inggris sebagai bagian dari pendidikan mereka. Siswa-siswa yang terakhir sering perlu bahasa Inggris untuk kemajuan dalam karir mereka. Akronim lainnya ada di sepanjang baris yang sama, seperti ESP Bahasa Inggris untuk Keperluan Khusus, ini program label dengan fokus tertentu, misalnya, mungkin kursus untuk perawat dan oleh karena itu isi kursus akan menggunakan konteks medis dan kosakata untuk mengajar siswa . Salah satu bidang yang sangat besar ESP adalah Bahasa Inggris Bisnis, memiliki latar belakang bisnis merupakan aset besar untuk memiliki untuk guru bahasa Inggris.Sebagai sebuah industri yang ditetapkan dalam pendidikan terdapat banyak akronim untuk kualifikasi berbagai bagi siswa dan guru. CELTA dan DELTA sedang Teknik mengajar bahasa Inggris kualifikasi yang telah menjadi standar industri, setidaknya untuk guru berbasis di Inggris. CELTA adalah Sertifikat Teknik mengajar bahasa Inggris untuk Dewasa dan DELTA adalah perkembangan diploma yang lebih tinggi.Siswa yang ingin masuk ke universitas di suatu negara berbahasa Inggris akan perlu menunjukkan mereka memiliki cukup Inggris untuk benar mengakses kursus yang mereka pilih. TOEFL (Test Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing) dan IELTS (International English Bahasa Sistem Pengujian) merupakan pemeriksaan yang memberikan universitas dengan uji kompetensi yang diakui secara internasional untuk bahasa Inggris akademis. Yang pertama adalah Amerika Utara berasal dari dan Inggris yang terakhir. Ujian setara ada untuk bahasa Inggris di tempat kerja yang TOEIC Test Bahasa Inggris untuk Komunikasi Internasional yang memiliki asal-usul di Jepang. Pemeriksaan populer lainnya termasuk suite ujian yang diberikan oleh dewan Pemeriksaan Cambridge FCE (First Certificate in English), ACE (Advanced Sertifikat dalam bahasa Inggris), CPE (Sertifikat Kecakapan dalam bahasa Inggris Test) adalah yang paling populer.Tingkat dalam Teknik mengajar bahasa Inggris dapat digambarkan dengan berbagai cara sesuai dengan organisasi. Umumnya, tingkat berikut yang diamati di sekolah bahasa yang paling pemula, SD, tingkat pemula, menengah, menengah atas, canggih. Salah pemula adalah tingkat yang diakui untuk siswa yang tidak mungkin dipelajari untuk waktu yang lama dan memiliki pengetahuan tetapi perlu mengambilnya. Di dalam program kelas pelatihan terus dengan singkatan TTT dan STT adalah konsep yang berguna untuk memahami. TTT adalah guru waktu bicara dan konsep adalah bahwa jika seorang guru terus berbicara di dalam kelas siswa tidak belajar. STT adalah siswa waktu bicara yang harus lebih tinggi dari TTT.Gap-mengisi atau kesenjangan informasi adalah latihan yang dirancang untuk fokus pada poin bahasa tertentu, baik itu tata bahasa, kosakata atau lain fokus bahasa. Mereka sering terjadi antara pasang siswa yang memiliki potongan-potongan informasi yang berbeda. Agar siswa untuk mendapatkan semua informasi yang mereka perlu menggunakan bahasa Inggris untuk mendapatkannya ini adalah gap yang harus diisi atau informasi yang akan ditemukan. Sebuah contoh mungkin untuk berlatih meminta harga dengan satu siswa dengan daftar belanja dan lain dengan daftar harga, sehingga siswa bersenjata dapat berkomunikasi dengan tujuan.L1 dan L2 adalah singkatan yang digunakan untuk menunjukkan bahasa pertama dan kedua dan biasanya terjadi dalam kursus Teknik mengajar bahasa Inggris dalam konteks mempertimbangkan bagaimana bahasa asli siswa dapat menimpa pada pembelajaran mereka. Contohnya adalah teman-teman palsu, ini adalah kata-kata dari dua bahasa yang berbeda yang muncul serupa tetapi memiliki arti yang berbeda, misalnya, puxar kata, diucapkan pushar terasa seperti push tetapi dalam kenyataannya berarti menarik.Elisitasi dan konsep pertanyaan adalah teknik yang merupakan bagian penting dari Teknik mengajar bahasa Inggris. Elisitasi adalah teknik dimana seorang guru akan mencoba untuk menggoda keluar jawaban dari siswa. Ini adalah kebalikan dari sendok-makan. Hal ini dirancang untuk mencapai keterlibatan kognitif, yaitu, mengajak siswa untuk berpikir dan menganalisis bahasa. Sebuah contoh sederhana dari elisitasi adalah Teknik mengajar bahasa Inggris yang menunjukkan gambar dan meminta siswa apa yang ada dalam gambar ini lebih efektif daripada guru yang menampilkan gambar dan hanya mengatakan ini adalah .. a. Konsep pertanyaan adalah pertanyaan yang bertujuan untuk dijabarkan ide, makna dan konsep. Sebagai contoh jika seorang guru sedang mengajar kata lari, ia mungkin bertanya apakah berlari adalah cara cepat atau lambat berjalan, apakah lebih cepat daripada joging? bisa sprint pria seratus tahun? Anda bisa berlari sejauh satu mil? Pertanyaan-pertanyaan ini akan menyempurnakan definisi bagi siswa.Praktek Terkendali adalah kegiatan di mana bahasa mahasiswa dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas dibatasi. Suatu kegiatan membatasi pilihan ganda bahasa siswa dapat digunakan untuk pilihan yang ia diberikan. Sebaliknya, praktek otentik adalah kegiatan di mana tidak ada pembatasan atau kontrol atas bahasa apa siswa dapat digunakan. Praktek otentik mencoba untuk memberikan siswa kesempatan untuk menggunakan bahasa Inggris dalam cara yang nyata. Memainkan peran adalah metode yang populer untuk melakukan hal ini.Saya berharap hal ini telah memberikan beberapa rasa untuk ide-ide dan jargon yang digunakan dalam Teknik mengajar bahasa Inggris. Hal ini dapat menjadi karir yang luar biasa menguntungkan untuk mengikuti, memberikan Anda kesempatan untuk melihat negara dan budaya dari dalam.

METODE PENGAJARAN BAHASAINGGRISPosted on09/06/2010byabu dira syifa36 Votes

METODE PENGAJARAN BAHASA INGGRIS1. Metode Langsung (Direct Method)Direct artinya langsung. Direct method atau model langsung yaitu suatu cara mengajikan materi pelajaran bahasa asing di mana guru langsung menggunakan bahasa asing tersebut sebagai bahasa pengantar, dan tanpa menggunakan bahasa anak didik sedikit pun dalam mengajar. Jika ada suatu kata-kata yang sulit dimengerti oleh anak didik, maka guru dapat mengartikan dengan menggunakan alat peraga, mendemontstrasikan, menggambarkan dan lain-lain.Metode ini berpijak dari pemahaman bahwa pengajaran bahasa asing tidak sama halnya dengan mengajar ilmu pasti alam. Jika mengajar ilmu pasti, siswa dituntut agar dapat menghafal rumus-rumus tertentu, berpikir, dan mengingat, maka dalam pengajaran bahasa, siswa/anak didik dilatih praktek langsunng mengucapkan kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu. Sekalipun kata-kata atau kalimat tersebut mula-mula masih asing dan tidak dipahami anak didik, namun sedikit demi sedikit kata-kata dan kalimat itu akan dapat diucapkan dan dapat pula mengartikannya.Demikian halnya kalau kita perhatikan seorang ibu mengajarkan basah kepada anak-anaknya langsung dengan mengajarinya, menuntunnya mengucapkan kata per kata, kalimat per kalimat dan anaknya menurutinya meskipun masih terihat lucu. Misalnya ibunya mengajar Ayah maka anak tersebut menyebut Aah dan seterusnya. Namun lama kelamaan si anak mengenali kata-kata itu dan akhirnya ia mengerti pula maksudnyaPada prinsipnya metode langsung (direct method) ini sangat utama dalam mengajar bahasa asing, karena melalui metode ini siswa dapat langsung melatih kemahiran lidah tanpa menggunakan bahasa ibu (bahasa lingkungannya). Meskipun pada mulanya terlihat sulit anak didik untuk menuirukannya, tapi adalah menarik bagi anak didik.Ciri-ciri metode ini adalah :Materi pelajaran pertama-tama diberikan kata demi kata, kemudian struktur kalimatGramatika diajarkan hanya bersifat sambil lalu, dan siswa tidak dituntut menghafal rumus-rumus gramatika, tapi yang utam adalah siswa mampu mengucapkan bahasa secara baikDalam proses pengajaran senantiasa menggunakan alat bantu (alat peraga) baik berupa alat peraga langsung, tidak langsung (bnda tiruan) maupun peragaan melalui simbol-simbol atau gerakan-gerakan tertentuSetelah masuk kelas, siswa atau anak didik benar-benar dikondisikan untuk menerima dan bercakap-cakap dalam bahasa asing, dan dilarang menggunakan bahasa lain.Kebaikan metode langsung (Direct)Metode langsung (direct) dilihat dari segi efektivitasnya memiliki keunggulan antara lain :Siswa termotivasi untuk dapat menyebutkan dan mengerti kata-kata kalimat dalam bahasa asing yang diajarkan oleh gurunya, apalagi guru menggunakan alat peraga dan macam-macam media yang menyenangkanKarena metode ini biasanya guru mula-mula mengajarkan kata-kata dan kalimat-kalimat sederhana yang dapat dimengerti dan diketahui oleh siswa dalam bahasa sehari-hari misalnya (pena, pensil, bangku, meja, dan lain-lain), maka siswa dapat dengan mudah menangkap simbol-simbol bahasa asing yang diajarkan oleh gurunya.Metode ini relatif banyak menggunakan berbagai macam alat peraga : apakah video, film, radio kaset, tape recorder, dan berbagaimedia/alat peraga yang dibuat sendiri, maka metode ini menarik minat siswa, karena sudah merasa senang/tertarik, maka pelajaran terasa tidak sulitSiswa memperoleh pengalaman langsung danpraktis, sekalipun mula-mula kalimat yang diucapkan itu belum dimengerti dan dipahami sepenuhnyaAlat ucap / lidah siswa/anak didik menjadi terlatih dan jika menerima ucapan-ucapan yang semula sering terdengar dan terucapkanKekurangan-kekurangan metode langsung (Direct)Pengajaran dapat menjadi pasif, jika guru tidakdapat memotivasi siswa, bahkan mungkin sekali siswa merasa jenuh dan merasa dfongkol karena kata-kata dan kalimat yang dituturkan gurunya itu tidak pernah dapat dimengerti, karena memang guru hanya menggunakan bahasa asing tanpa diterjemahkan ke dalam bahasa anak.Pada tingkat-tingkat permulaan kelihatannya metode ini terasa sulit diterapkan, karena siswa belum memiliki bahan (perbendaharaan kata) yang sudah dimengertiMeskipun pada dasarnya metode ini guru tidak boleh menggunakan bahasa sehari-hari dalam menyampaikan bahan pelajaran bahasa asing tapi pada kenyataannya tidak selalu konsisten demikian, guru terpaksa misalnya menterjemahkan kata-kata sulit bahasa asing itu ke dalam bahasa anak didik.Metode ini sebenarnya tepat sekali digunakan pada tingkat permulaan maupun atas karena si siswa merasa telah memiliki bahan untuk bercakap/cercicara dan tentu saja agar siswa betul-betul merasa tertantang untuk bercakap/berkomunikasi; maka sanksi-sanksi dapat ditetapkan bagi mereka yang menggunakan bahasa sehari-hari.2. Metode Berlitz (Berlitz Method)Metode Berlitz (Berlitz Metode) adakah metode langsung (Direct Method) yang selalu digunakan di sekolah-sekolah Berlitz sebagai metode utama.Semua sekolah-sekolah Berlitz menggunakan metode langsung (direct Method) ini dalam pengajaran bahasa-bahasa asing di sekolahnya dan bnyak lagi sekolah-sekolah lain di Amerika dan Eropa yang secara rutin menerapkan metode ini.Mereka telah yakin bahwa metode inilah yang paling cocok dan paling berhasil untuk pengajaran bahasa asing agar lebih serasi dan mencapai kemampuan aktif berbahasa asing.Karena itu metode langsung disebut juga dengan metode Berlitz, sebab sekolah-sekolah berlitz lebih banyak mempopulerkan pemakaian metode ini secara kontinu dan mereka ternyata memang berhasil sangat baik.3. Metode Alami (Natural Method)Metode alami (Natural Method) disebut demikian karena dalam proses belajar, siswa dibawa ke alam seperti halnya pelajaran bahasa ibu sendiriDalam pelaksanaannya metode ini tidak jauh berbeda dengan metode langsung (direct) dimana guru menyajikan materi pelajaran langsung dalam bahasa asing tanpa diterjemahkan sedikitpun, kecuali dalam hal-hal tertentu di mana kamus dan bahasa anak didik dapat digunakan.Ciri Metode Natural ini antara lain :Urutan pelajaran mula-mula diberikan melalui menyimak/mendengarkan (listening) baru kemudian percakapan (speaking), membaca (reading) menulis atau (writing) terahir baru gramatikaPelajaran disajikan mula-mula memperkenalkan kata-kata yang sederhana yang telah diketahui oleh anak didik, kemudian memperkenalkan benda-benda mulai dari benda-benda yang ada di dalam kelas, dirumah dan luar kelas, bahkan mengenal luar negeri atau negara-negara asing terutama Timur Tengah.Alat peraga dan kamus yang dapat digunakan sewaktu-waktu sangat diperlukan, misalnya untuk menjelaskan dan mengartikan kata-kata sulit dalam bahasa asing, dan memperbanyak perbendaharaan kata-kata atau memperkaya Vocabulary sebagai syarat utama menguasai bahasa asingOleh karena kemampuan dan kelancaran membaca dan bercakap-cakap sangat diutamakan dalam metode ini maka pelajaran gramatikal (tata bahasa) kurang diperhatikanKebaikan Metode NaturalKebaikan metode ini antara lain :Pada tingkat lanjutan metode ini sangat efektif, karena setiap individu siswa dibawa ke dalam suasana lingkungan sesungguhnya untuk aktif mendnegarkan dan menggunakan percakapan dalam bahasa asingPengajaran membaca dan bercakap-cakap dalam bahasa asing sangat diutamakan, sedangkan pelajaran gramatika diajarkan sewaktu-waktu sajaPengajaran menjadi bermakna dan mudah diserap oleh siswa, karena setiap kata dan kalimat yang diajarkan memiliki konteks (hubungan) dengan dunia (kehidupan sehari-hari) siswa/anak didikSegi kekurangan metode ini antara lain :Siswa merasa kesulitan belajar apabila belum memiliki bekal dasar bahasa asing terutama pada pada tingkat-tingkat pemula, sehingga penggunaan/ pemakaian bahasa asli siswa tidak dapat dihindari. Dengan demikian tujuan semua dari metode ini untuk membaca dan bercakap-cakap selalu dalam bahasa asing sulit diterapkan secara murni, tapi harus diterapkan secara konsekuenPada umumnya anak didik dan guru bersikap tradisional mengutamakan gramatika lebih dahulu daripada membaca dan percakapan sesuatu hal yang salah secara alamiah yang amat perlu diubahPada umumnya pengajaran bahasa asing di sekolah-sekolah kita sangat terasa kekurangan macam-macam media/alat peraga yang diperlukan; yang seyogyanya para guru harus aktif membuatnyaGuru yang kurang memiliki kemampuan dan pengalaman praktis dalam berbahasa asing merupakan faktor sulitnya diterapkan dan berhasil secara baik metode tersebut. Guru haruslah seorang yang aktif berbicara di dalam bahasa asing tersebut, barulah murid-muridnya akan mampu pula aktif di dalam belajar (praktek) bahasa.4. Metode Percakapan (Conversation Method)Yaitu mengajarkan bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Arab atau bahasa-bahasa lainnya yang cara langsung mengajak murid-murid bercakap-cakap/berbicara di dalam bahasa asing yang sedang diajarkan ini. Tentunya dimulai dengan kata-kata atau kalimat-kalimat atau ungkapan-ungkapan yang biasa berlaku pada kegiatan-kegiatan sehari-hari, seperti : Good Morning, How are you? What are you doing? Can you speak English? Dan sebagainya; atau kalimat-kalimat, percakapan di dalam kelas di sekitar sekolah, dirumah di kantor dan sebagainya; semakin lama semakin meluas dan beragam.Yang namanya berbahasa itu ialah berbicara (sebagai fungsi pokok bahasa); peran kedua barulah membaca/memahami tulisan atau buku.Jadi fungsi utama belajar bahasa asing itu ialah kemampuan berbahasa aktif, berkomunikasi lisan atau bercakap-cakap. Itulah tujuan utama atau target pokok mempelajari bahasa asing, disusul dengan kemampuan membaca dan memahami atau penguasaan pasif.Oleh karena itu, metode utama dan pertama di dalam kegiatan belajar mengajar bahasa asing itu semestinya adalah Metode Percakapan (Conversation Method). Metode ini disejalankan dengan Direct Method dan Natural Method, yang pelaksanaanya dengan menerapkan fungsi dan prinsip-prinsip ketentuan dari tiap-tiap metode ini.Di negara-negara maju seperti AS dan Eropa, orang menerapkan ketiga methode ini sebagai praktek utama ditambah lagi dengan alat peraga/audio visual aids yang mencukupi dan serasi sehingga dalam waktu satu semester telah mampu mengunjungi negara dari bahasa bangsa yang dipelajari, belajar dan praktek selama 1 tahun telah langsung mampu menulis disertai di dalam bahasa asing tersebut.Jadi disamping metodenya yang serasi, medianya dan buku-buku yang lengkap, gurunya punya kepabelitas tinggi, muridnya pun perlu bersungguh-sungguh belajar serta cerdas. Tanpa keempat syarat tersebut terpenuhi maka orang bertahun-tahun bahkan belasan tahun belajar bahasa asing.5. Metode Phonetic (Mendengar dan Mengucapkan)Metode ini mengutamakan ear training dan speak training yaitu cara menyajikan pelajaran bahasa asing melalui latihan-latihan mendengarkan kemudian diikuti dengan latihan-latihan mengucapkan kata-kata dan kalimat dalam bahasa asing yang sedang dipelajari.Metode Phonetic ini dapat dikatakan gabungan dari dua metode Natural dan Reading diatas. Dimana mula-mula menurut metode ini pelajaran dimulai dengan latihan-latihan mendengar kemudian diikuti dengan latihan-latihan mengucapkan kata-kata atau kalimat-kalimat dalam bahasa asing. Kemudian disusul latihan-latihan membaca (reading and conversation).Langkah-langkah pelaksanaan metode ini yang dapat dilakukan :Guru membacakan bacaan-bacaan bahasa asing di depan kelas, atau membuka/menghidupkan acara bacaan berupa radio kaset/video, siswa mendengarkan dan memperhatikan baik-baik acara bacaan ini dengan cermat, serius (tidak ada yang main-main saat pembacaan itu), siswa harus memperhatikan betul langgam dan intonasi, serta gerak-gerik bentuk mimik tertentu dalam bacaanSeri-seri dalam bacaan itu hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga menjadi bahan bacaan yang sempurna/berkelanjutanGuru dapat menghentikan seri-seri tertentu jika seri pelajaran tersebut sudah dianggap selesai dan dikuasai oleh anak didik, kemudian dapat dilanjutkan pada session/seri berikutnyaSetelah pelajaran membaca selesai, maka latihan percakapan dapat dilakukan. Misalnya percakapan-percakapan yang sifatnya mula-mula sederhana, setelah itu menuju pada percakapan yang kompleks/lebih sulitUntuk memperjelas ucapan dan percakapan, maka metode ini dianjurkan untuk menggunakan alat peraga/media pengajaranPada setiap akhir materi pelajaran, guru hendaknya memberikan latihan-latihan praktis membaca dan larihan bercakap-cakap pada masing-masing anak didik, dan jangan lupa guru dapat memberikn berbagai catatan-catatan khusus, kesimpulan-kesimpulan dan juga nasihat-nasihat berupa dorongan (memberi motivasi bagi anak didik) supaya belajar sungguh-sungguh, rajin dan rutin tiap hari latihan (PR)Kebaikan-kebaikan Metode PhoneticMetode ini mengajarkan kemampuan membaca anak didik dengan lancar dan fasih sekaligus kemampuan percakapan, banyak latihan-latihan dialog dan menulis (dikte)Siswa menyimak kesalahan bacaan dan percakapan dari guru atau teman sekelasnya, untuk kemudian diubah dan diperbaiki letak-letak kesalahannya ituKekurangan-kekurangan Metode PhoneticMetode ini memerlukan kesungguhan dan keahlian (profesional) dari pihak guru. Disamping perencanaan dan waktu harus matangPada tingkat-tingkat pemula (pertama) metode ini masih sulit diterapkan, terutama bagi anak-anak yang belum memiliki bekal (basic) bahasa asing yang cukup memadai, sebab itu perlu memotivasi murid dan mengajar secara komunikatifKalau seri-seri pelajaran tidak disusun dan direncanakan sedemikian rupa, maka pelajaran dan penguasaan materi bagi siswa menjadi mengambang; misalnya materi pelajaran membaca diberikan sedikit, juga percakapan pun serba tanggung. Oleh sebab itu pengaturan waktu dan materi hendaknya diatur sedemikian rupa, sehingga keduanya dikuasai6. Metode Practice TheoryMetode ini sesuai dengan namanya, lebih menekankan pada kemampuan praktis dari teori. Perbandingan dapat berupa 7 unit materi praktis dan 3 unit materi yang bersifat teoritis. Belajar bahasa asing lebih dulu dan mengutamakan praktek, lalu diiringi dengan teori (tata bahasa).Jadi disini yang dipentingkan adalah bagaimana siswa/anak didik dapat mampu berbahasa asing itu secara praktis bukan teoritis. Oleh sebab itu pengajaran harus diarahkan pada kemampuan komunikatif atau percakapan, sedangkan gramatika dapat diajarkan sambil lalu saja.Pada tingkat-tingkat awal materi pelajaran praktis dapat dipilih dan diterapkan pada hal-hal yang sederhana, apakah itu lewat percakapan sehari-hari yang ada hubungannya dengan dunia sekolah anak didik atau lingkungan rumah tangga dan masyarakat lebih luas atau dapat pula menyebutkan rincian nama-nama benda dan kata kera sebagai dasar pembentukan bahasa percakapan.Sedangkan pada tingkat lanjutan atas materi pelajaran dikembangkan lebih luas dan kompleks melalui percakapan teoritis dan penalaran ilmiah.Kelebihan-kelebihan Metode Practice-Theory :Siswa memperoleh ketrampilan langsung atau praktis dalam berbahasa asingSiswa merasa tidak dipusingkan oleh aturan-aturan atau kaidah-kaidah gramatikal karena pelajaran gramatikal hanya diajarkan sambil lalu, sebagai penajam pemahamanPengajaran dapat dinamis (hidup) dan menyenangkan, apalagi sesekali guru dapat menyelingi dengan percakapan lucu dan media peragaan yang menarikPaling sesuai dengan alamiah tujuan pengajaran bahasa : yang disebut berbahasa itu ialah berbicara, berkomunikasi lisanKekurangan-kekurangan Metode Ptactice TheoryMemerlukan guru yang betul-betul mahir dan aktif berbahasa asingPada tingkat-tingkat dasar (awal) metode ini masih sulit diterapkan karena perbendaharaan kata dan bahasa anak didik masih terbatas, bahkan terasa kaku. Guru harus memperbanyak menghafalkan pola-pola kalimat yang baik kepada murid-muridPada umumnya kemampuan aplikatif bahasa asing anak didik sangat ditentukan oleh faktor motivasi dari pihak guru disamping gaya dan simpatik kepribadian guru. Dan ini jarang dimiliki dalam satu pribadi guru. Guru perlu sering memotivasi anak didik disela-sela mengajar bahasa asing (Inggris/Arab)Kekurangan media peraga sebagai penguat persepsi dan ingatan dapat merupakan sisi lain kekurangan metode ini7. Metode Membaca (Reading Method)Metode membaca (Reading Method) yaitu menyajikan materi pelajaran dengan cara lebih dulu mengutamakan membaca, yakni guru mula-mula membacakan topik-topik bacaan, kemudian diikuti oleh siswa anak didik. Tapi kadang-kadang guru dapat menunjuk langsung anak didik untuk membacakan pelajaran tertentu lebih dulu, dan tentu siswa lain memperhatikan dan mengikutinya.Teknik metode membaca (Reading Method) ini dapat dilakukan dengan cara guru langsung membacakan materi pelajaran dan siswa disuruh memperhatikan/ mendengarkan bacaan-bacaan gurunya dengan baik, setelah itu guru menunjuk salah satu di antara siswa untuk membacakannya, dengan jalan berganti-ganti (bergiliran).Setelah masing-masing siswa mendapat giliran membaca, maka guru mengulangi bacaan itu sekali lagi dengan diikuti oleh semua siswa hal ini terutama pada tingkat-tingkat pertama; lalu kemudian guru mencatatkan kata-kata sulit atau baru yang belum diketahui siswa di papan tulis untuk dicatat di buku catatan untuk memperkaya perbendaharaan kata-kata dan begitulah selanjutnya, hingga selesai topik-topik yang telah ditetapkan/ditentukan.Kebaikan Metode Reading/MembacaJika dibandingkan dengan metode-metode lain, maka metode ini memiliki segi kelebihan/kebaikan-kebaikan antara lain :Siswa dapat dengan lancar membaca dan memahami bacaan-bacaan berbahasa asing dengan fasih dan benarSiswa dapat menggunakan intonasi bacaan bahasa asing sesuai dengan kaidah membaca yang benarTentu saja dengan pelajaran membaca tersebut siswa diharapkan mampu pula menerjemahkan kata-kata atau memahami kalimat-kalimat bahasa asing yang diajarkan, dengan demikian pengetahuan dan penguasaan bahasa anak menjadi utuhKekurangan Metode Reasing/MembacaPada metode membaca ini, untuk tingkat-tingkat pemula terasa agak sukar diterapkan, karena siswa masing sangat asing untuk membiasakan lidahnya, sehingga kadang-kadang harus terpaksa untuk berkali-kali menuntun dan mengulang-ulang kata dan kalimat yang sulit ditiru oleh lidah siswa yang bukan dari bahasa asing yang sedang diajarkan. Dan dengan demikian metode ini relatif banyak menyita waktu.Dilihat dari segi penguasaan bahasa, metode reading lebih menitikberatkan pada kemampuan siswa untuk mengucapkan/melafalkan kata-kata dalam kalimat-kalimat bahasa asing yang benar dan lancar. Adapun arti dan makna kata dan kalimat kadang-kadang kurang diutamakan. Hal ini dapat berarti pengajaran terlalu bersifat VerbalismePengajaran sering terasa memboankan, terutama apabila guru yang mengajarkan tidak simpatik/metode diterapkan secara tidak menarik bagi siswa. Dari segi tensi suarapun kadang-kadang cukup menjenuhkan karena masing-masing guru dan siswa terus-menerus membaca topik-topik pelajaran. Oleh karena metode ini memiliki segi kekurangan yang berarti, maka perlu diperhatikan hal-hal yang berikut :Hendaknya pokok-pokok materi yang akan disajikan senantiasa disesuaikan dengan taraf perkembangan dan kemampuan siswa pada tingkat tertentu. Pilih topik dan materi pelajaran yang menarik hati bagi para siswa/yang sesuai dengan keinginan jiwa merekaUntuk menghindari verbalisme dalam pengajaran maka guru hendaknya dapat mengartikan/menerjemahkan kata-kata atau kalimat-kalimat yang belum dimengerti/pahami siswa dalam bacaan-bacaan tersebutPada umumnya alat peraga/media pengajaran berupa pengeras suara, radio tape/kaset, video dan alat-alat sejenisnya sangat membantu mempercepat/ memperlambat lidah/bacaan siswa. Disamping itu dengan alat peraga, pengajaran menjadi menarik dan tidak membosankan.Buku-buku bacaan dapat dipilih dan disusun sedemikian rupa hingga menarik/menyenangkan siswa. Pada umumnya bacaan berupa novel, cerpen (cerita-cerita), pepatah, hikmah-hikmah dalam bahasa asing, ilmu pengetahuan dan lain-lain sangat menarik untuk bahan bacaan, terutama pada tingkat-tingkat pemula; pada tingkat-tingkat lanjutan bacaan-bacaan dapat diarahkan pada yang bersifat ilmiah/pemikiran.8. Metode Bicara Lisan (Oral Method)Metode ini adalah hampir sama dengan metode phonetic dan reform method, tetapi pada oral method adalah menitikberatkan pada latihan-latihan lisan atau penuturan-penuturan dengan mulut. Melatih untuk bisa lancar berbicara (fluently), keserasian dan spontanitasMelatih lisan/mulut agar pengucapan bahasa asing itu bisa tepat bunyi, tidak kedengaran janggal. Latihan-latihan Sistem bunyi melalui bibir, melatih tepatnya keluarnya huruf-huruf kerongkongan, huruf-huruf di ujung atau di pangkal lidah dan sebagainyaLatihan-latihan menyusun kata-kata membuat kalimat sendiri dan sebagainya, semua dilakukan dengan mengaktifkan bicara lisan, oral, speakingTarget yang hendak dicapai melalui metode ini ialah keammpuan dan kelancaran berbahasa lisan atau berbicara lisan atau berkomunikasi langsung sebagai fungsi utama bahasaPrinsip metode ini ialah : Teach the language, dont teach only about the language.

9. Metode Praktek Pola-pola Kalimat (Pattern-Practice Method)Penerapan terpenting metode ini ialah dengan melatih murid-murid secara praktek langsung mengucapkan pola-pola kalimat yang sudah tersusun baik betul, atau mengerjakan sebagaimana yang dimaksud oleh pola kalimat tersebut.Jadi pola-pola kalimat yang mengandung arti, telah lebih dulu disediakan atau disusun secara serasi dari yang mudah, secara berangsung-angsur sampai sulit; dan bahan perbendaharaan kata-kata yang sederhana sampai yang rumit. Murid-murid memang harus aktif mengucapkan, melakukan sampai menjadi kebiasaan, sehingga menghayati pola-pola kalimat tersebut sampai membudaya.Semestinya guru itu adalah seorang Bilingual (yang mengusai dua bahasa atau lebih sampai dihayati), yakni bahasa asing yang diajarkan dan bahasa Indonesia, dengan kemampuan yang sebenar-benarnya. Pertama-tama guru membanding-bandingkan kedua bahasa, misalnya bahasa Arab dengan bahasa Indonesia, tentang kata-kata yang sama, cara-cara pengucapan sistem tata bahasa, arti, bunyi dan seterusnya dan memberi penjelasan-penjelasan. Dari bahasa dwi-bahasa (bilingual) diuraikan dan dipilih pola-pola kalimat dengan bunyi-bunyi tertentu untuk materi drill atau bahan-bahan latihan yang intensif. Susunlah pola-pola kalimat yang baik, dan ditambah terus perbendaharaan kata-kata, sehingga menggambarkan sesuatu situasi atau cerita. Latihlah secara berulang-ulang dan sampai setiap siswa mendapat giliran. Para siswa dilatih mengucapkan pola-pola kalimat sampai benar-benar memahami dan menghayati arti/maksudnya serta hafal-lancar tanpa berpikir-pikir menyusun kalimat sendiri.Setelah itu murid-murid perlu dilatih pula Listening untuk mencapai kepekaan pendengaran (Listening, dll).Seterusnya latihan-latihan speaking (speaking drill) untuk kelancaran berbicara, reading drill untuk mencapai bacaan-bacaan yang betul, dan Writing Drill yakni latihan-latihan menulis secara benar, menghindarkan salah-salah di dalam menulis ejaan atau huruf. Latihan-latihan listening, speaking, reading and writing ini amat diperlukan mengiringi pada hampir semua macam metode mengajar bahasa asing, khususnya bahasa Inggris dan Arab.Metode ini seperti yang dipraktekkan pada buku-buku pelajaran bahasa Inggris antara lain English 900, English 901 dan sebagainya dan dianggap sebagai yang paling sesuai dengan alamiah pengajaran bahasa asing.Di-Share ya Biar lebih berkah:


Top Related