Transcript
  • 8/17/2019 Tata Cara Regional Anastesi SAB

    1/3

    Tata Cara Regional Anastesi SAB

    Persiapan Anastesi

    Lakukan anamnesis meliputi keluhan saat ini, adakah keluhan tambahan,

    riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi obat maupun makanan, obat yang sedang

    dikonsumsi saat ini, riwayat merokok maupun minum alkohol dan riwayat

    transfusi darah. Lakukan pemeriksaan fisik seperti keadaan umum, tanda-tanda

    vital, pemeriksaan head to toe untuk mencari adanya kelainan. Setelah itu lakukan

     pemeriksaan tambahan seperti laboratorium darah lengkap, waktu perdarahan,

    waktu pembekuan, tes fungsi liver, tes fungsi hati, kadar gula darah, selain itu

    dapat dilakukan pemeriksaan foto thoraks, EKG, dan SG bila dibutuhkan.

    Lakukan tindakan persetu!uan terlebih dahulu apakah pasien bersedia dilakukan

    tindakan anastesi regional. "asang #$ line untuk memasukkan cairan.

    Tata Cara Penyuntikan Spinal Anastesi

    "asien diposisikan dalam posisi duduk dengan kepala menunduk atau

     posisi berbaring miring dengan kaki menekuk dan kepala menunduk, setelah itu

    ditentukan lokasi penyuntikan obat anestesi di tulang belakang setinggi L%-L&

    yaitu di atas titik hasil perpotongan antara garis menghubungkan crista iliaca

    de'tra dan sinistra dengan garis vertical tulang vertebra yang berpotongan di

    vertebra lumbal &. "alpasi di garis tengah akan membantu untuk mengidentifikasi

    ligamen interspinous.

    Gambar ( posisi berbaring lateral dan duduk.

    Setelah itu, dilakukan tindakan aseptik dengan kasa steril dan povidone

    iodin pada lokasi penyuntikan dan sekitarnya. Kemudian, dilakukan penyuntikan

    obat anestesi secara median atau paramedian pada daerah yang telah ditentukan,

  • 8/17/2019 Tata Cara Regional Anastesi SAB

    2/3

     penyuntikan dilakukan menggunakan !arum spinal, setelah mencapai ruang

    subarachnoid, !arum spinal dilepaskan sehingga hanya tersisa kanulnya, lalu

    dipastikan sampai L)S keluar melalui kanul, baru kemudian dilakukan

     penyuntikan obat anestesi regional dengan terlebih dahulu melakukan aspirasi,

    melihat penambahan volume cairan didalam spuit yang menandakan !arum masih

     berada di ruang subarachnoid yang berisi L)S. "enyuntikan dilakukan sampai

    setengah dosis obat, lalu dilakukan aspirasi kembali untuk memastikan !arum

    tidak bergeser, baru kemudian dilakukan penyuntikan obat yang tersisa di spuit.

    Setelah semua obat sudah disuntikan, luka bekas suntikan ditutup handsaplast.

    Kemudian pasien dibaringkan ke posisi operasi, sambil dilakukan pemasangan

    duk steril sehingga hanya daerah operasi yang terlihat. Lakukan tes apakah obatanestesi sudah mulai beker!a dengan menanyakan apakan kedua tungkai bawah

     pasien, mengalami kesemutan atau mulai sulit dan tidak bisa digerakan,

    ditanyakan !uga adakah keluhan mual, nyeri kepala dan sesak. Setelah itu,

    dilakukan pemasangan pemasangan selang oksigen dengan volume *-& liter per 

    menit.

    Gambar ( cara penyuntikan + S

    Pemantauan Selama Anestesi

    Lakukan monitoring terus-menerus tentang keadaan pasien yaitu reaksi

     pasien terhadap pemberian obat anestesi khususnya terhadap fungsi pernapasan

    dan !antung.

    - Kardiovaskular( ekanan darah setiap / menit dan nadi.

    - +espirasi ( #nspeksi pernapasan spontan pada pasien, Saturasi oksigen

    - )airan ( 0onitoring input cairan

    Pemantauan Setelah Operasi

  • 8/17/2019 Tata Cara Regional Anastesi SAB

    3/3

    "asien masuk Recovery Room dan monitoring kesadaran serta tanda-tanda

    vital, kemudian lakukan penilaian skor romage.

    BROMAGE SKOR 

     12 K+#E+# SK2+ 3 4apat mengangkat tungkai bawah 5

    * idak dapat menekuk lutut tetapi dapat

    mengangkat kaki

    3

    % idak dapat mengangkat tungkai bawah tetapi

    masih dapat menekuk lutut

    *

    & idak dapat mengangkat kaki sama sekali %

    Keterangan( "asien dapat di pindah ke bangsal,

     !ika skor kurang dari *


Top Related