TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas perkenan-Nya Laporan Kinerja
(LAKIN) tahun 2017 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta VI yang di
dalamnya dibahas terkait perencanaan kinerja dan akuntabilitas kinerja pada
Subbagian Umum, Seksi Pencairan Dana, Seksi Bank, Seksi MSKI dan Seksi
Verifikasi dan Akuntansi telah diselesaikan.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
mengenai keterkaitan antara perencanaan kinerja yang telah dibuat pada awal tahun
dibandingkan dengan pelaksanaan kegiatan serta sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta VI (Kemenkeu Three), Pejabat Eselon
IV (Kemenkeu Four) dan Pelaksana (Kemenkeu Five) telah dilaksanakan sesuai
standar pelayanan operasional yang ada.
Pelaksanaan pembuatan Laporan Kinerja (LAKIN) tahun 2017 Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta VI diuraikan secara jelas pada laporan
tersebut, yaitu pengantar, ikhtisar eksekutif, pendahuluan, perencanaan kinerja,
akuntabilitas kinerja dan penutup serta lampiran yang diperlukan.
Laporan Kinerja (LAKIN) tahun 2017 ini semoga menjadi bahan evaluasi dan
tolok ukur dalam pelaksanaan kegiatan pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara Jakarta VI dan menjadi bahan perbaikan dalam meningkatkan kinerja seiring
dengan bertambahnya tantangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di masa yang
akan datang.
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Pada tahun 2017 KPPN Jakarta VI telah melaksanakan berbagai kegiatan yang
menghasilkan capaian kinerja baik, Seluruh kegiatan tersebut tingkat capaian
kinerjanya telah memenuhi sebagaimana yang diharapkan. Pencapaian kinerja
KPPN Jakarta VI pada tahun 2017 dapat dilihat dari pencapaian indikator-indikator
sebagai berikut:
A. Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah mencapai target antara lain:
1. Persentase kinerja pelaksanaan anggaran K/L terealisasi sebesar 94,20 %
dari target 75%;
2. Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitas terealisasi sebesar 96,78 dari
target 93;
3. Indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN terealisasi sebesar 4,20 dari
target 4,12;
4. Persentase rekonsiliasi tingkat UAKPA secara tepat waktu terealisasi sebesar
98,88 % dari target 97%;
5. Indeks kepatuhan satker terhadap pengelolaan rekening pemerintah
terealisasi sebesar 5 dari target Indeks 4;
6. Persentase SPM Satker yang diproses menjadi SP2D terealisasi sebesar
99,81% dari target 99%;
7. Persentase akurasi rencana penarikan dana satker terealisasi sebesar
98,21% dari target 85%;
8. Persentase akurasi penyaluran dana SP2D terealisasi sebesar 99,62% dari
target 98,2%
9. Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi terealisasi sebesar 85,20 dari
target 85;
10. Persentase penyelesaian LPJ Bendahara mitra kerja KPPN secara andal dan
tepat waktu terealisasi sebesar 96,68% dari target 96%;
11. Persentase exception report laporan keuangan terealisasi sebesar 0% dari
target 3%;
12. Nilai rata-rata hard competency terealisasi sebesar 87,07% dari target 75%;
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
iii
13. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern terealisasi
sebesar 102% dari target 95%;
14. Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis Strategy Focused Organization
terealisasi sebesar 82,67% dari target 79%;
15. Persentase pemenuhan BMN sesuai standar terealisasi sebesar 94,81% dari
target 90%;
16. Persentase kualitas pelaksanaan anggaran KPPN terealisasi sebesar
100,06% dari target 95%;
B. Indikator Kinerja yang tidak mencapai target adalah:
1. (N I H I L)
Berbagai keberhasilan kinerja yang telah dicapai diatas kiranya dapat
dipertahankan bahkan ditingkatkan pada tahun-tahun selanjutnya. Sementara
untuk kinerja yang belum tercapai sebagaimana yang diharapkan, selanjutnya
dapat ditingkatkan sehingga mencapai kinerja sebagaimana diharapkan.
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
IKHTISAR EKSEKUTIF .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 2
B. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI ................................................. 3
C. PERAN STRATEGIS ..................................................................................................... 6
D. SISTEMATIKA LAPORAN .......................................................................................... 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA ....................................................................................... 8
A. RENCANA STRATEGIS ............................................................................................... 9
B. PERJANJIAN KINERJA.............................................................................................. 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................. 21
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI .......................................................................... 22
B. REALISASI ANGGARAN .......................................................................................... 37
BAB IV .................................................................................................................................... 39
PENUTUP................................................................................................................................ 39
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
v
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1……………………………………………………………………………... 4
GAMBAR 2.1………………………………………………………………………….…. 13
GAMBAR 3.1..…………………………………………………………………………… 24
GAMBAR 3.2……………..……………………………………………………………… 27
GAMBAR 3.3…………………………..………………………………………………… 28
GAMBAR 3.4………………………………………..…………………………………… 29
GAMBAR 3.5……………………………………………………..……………………… 29
GAMBAR 3.6…………………………………………………………………...……….. 30
GAMBAR 3.7…………………………………………………………………………..... 31
GAMBAR 3.8…………………………………………………………………...……….. 32
GAMBAR 3.9…………………………………………………………...……………….. 32
GAMBAR 3.10…………………………………………………...………………………. 33
GAMBAR 3.11…………………………………………………………………………… 34
GAMBAR 3.12…………………………………………………………...……………… 35
GAMBAR 3.13………………………………………………………………………….. 36
GAMBAR 3.14………………………………………………………………………….. 37
GAMBAR 3.15………………………………………………………………………….. 37
GAMBAR 3.16………………………………………………………………………….. 38
GAMBAR 3.17………………………………………………………………………….. 39
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
vi
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1…………………………………………………………………….. 6 TABEL 3.1……………………………………………………………………. 34
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI
C. PERAN STRATEGIS
D. SISTEMATIKA LAPORAN
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
2
A.LATAR BELAKANG Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta VI sebagai
perwujudan "centre of excellent" dibentuk berdasarkan amanat Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) nomor: PMK-262/PMK.01/2016. Pembentukan KPPN Jakarta VI
dilakukan bersamaan dengan pembentukan satu KPPN lainnya dibawah lingkup
Kanwil DJPBN DKI Jakarta yaitu KPPN Jakarta VII. Pembukaan KPPN Jakarta VI
dan VII merupakan penambahan dari 6 KPPN yang sebelumnya sudah ada dibawah
lingkup Kanwil DJPBN DKI Jakarta, yakni KPPN Jakarta I,II,III,IV,V dan KPPN
Khusus Pinjaman dan Hibah. Selanjutnya dibentuk KPPN khusus lainnya yaitu
KPPN khusus Penerimaan dan KPPN Khusus Investasi. KPPN Jakarta VI melayani
mitra kerja untuk tahun 2017 sebanyak 223 satker; dan di tahun 2018 sebanyak 207
satuan kerja dengan total nilai DIPA sebesar Rp. 27.440.793.352.000,. yang meliputi
kode departemen/lembaga :
a) Mahkamah Agung;
b) Kementerian Keuangan (SPM KP/Imbalan bunga);
c) Kementerian Kelautan dan Perikanan;
d) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
e) Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
f) Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;
g) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM);
h) Lembaga Ketahanan Nasional;
i) Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal;
j) Kementerian Nasional Hak Asasi Manusia;
k) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan;
l) Kementerian Perdagangan ;
m) Badan Nasional Penanggulangan Bencana;
n) Komisi Pengawas Persaingan Usaha;
o) Badan Nasional Penanggulangan Teroris;
p) Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia;
q) Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sinergi kemitraan dalam pengelolaan keuangan negara antara KPPN dan
kementerian/ lembaga dalam wilayah kerja, diharapkan dapat mewujudkan
pelaksanaan anggaran yang berkualitas dalam peningkatan pelayanan publik dan
kemakmuran masyarakat. Sebagai institusi yang memiliki fungsi penyaluran
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
3
pembiayaan atas beban APBN, bentuk sinergi kemitraan tersebut salah satunya
sebagaimana pelaksanaan anggaran atas alokasi dana yang dikelola kementerian/
lembaga dapat terlaksana dengan baik dan bertanggung jawab.
Terdapat kegiatan yang bersifat khusus dan mekanisme pembayaran tersendiri
pada lembaga strategis seperti :
a) Pembayaran dana tanggap darurat ( on call ) melalui mekanisme Uang
Persediaan pada satker Badan Nasional Penanggulangan Bencana;
b) Pembayaran dengan mata uang valuta asing (USD dan EURO) untuk 25 Atase
Perdagangan;
c) Pembayaran kegiatan yang bersifat khusus pada satker Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) dan satker Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT)
B.TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan pasal 27 dan 28 Peraturan Menteri Keuangan nomor: PMK-
262/PMK.01/2016, sebagai KPPN Tipe A1,KPPN Jakarta VI memiliki beberapa
Tugas dan Fungsi yaitu:
Tugas:
Melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum negara,
penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan
dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Fungsi:
a) pengujian terhadap surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan
perundang-undangan;
b) penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari kas negara atas nama
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN);
c) penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah disalurkan;
d) penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari Kas
Negara;
e) penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara;
f) penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi serta
pertanggungjawaban bendahara;
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
4
g) pembinaan dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi Penerimaan Negara bukan
Pajak (PNBP);
h) pelaksanaan tugas kepatuhan internal;
i) pelaksanaan manajemen mutu layanan;
j) pelaksanaan manajemen hubungan pengguna layanan (customer relationship
management);
k) pelaksanaan tugas dan penyusunan laporan Pembina Pengelola
Perbendaharaan (treasury management representative);
l) pelaksanaan dukungan penyelenggaraan sertifikasi bendahara;
m) pengelolaan rencana penarikan dana;
n) pengelolaan rekening pemerintah;
o) pelaksanaan fasilitasi Kerjasama Ekonomi dan Keuangan Daerah
p) pelaksanaan layanan bantuan (helpdesk) penerimaan Negara;
q) pelaksanaan sistem akuntabilitas dan kinerja;
r) pelaksanaan monitoring dan evaluasi Kredit Program;
s) pelaksanaan Kehumasan dan layanan Keterbukaan Informasi Publik (KIP); dan
t) pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Struktur Organisasi
GAMBAR 1.1
a. Seksi Pencairan Dana
Mempunyai tugas melayani satuan kerja mulai dari proses pendaftaran tagihan
sampai dengan pembayaran yang meliputi : pengujian resume tagihan dan
SPM, penerbitan SPPT (Surat Persetujuan Pembayaran Tagihan), penerbitan
Surat Pengesahan Pendapatan dan Belanja (Badan Layanan Umum) BLU,
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
5
pengelolaan data kontrak, data suplier, dan belanja pegawai satker, serta
monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran satker.
b. Seksi Bank
Mempunyai tugas melakukan penyelesaian transaksi pencairan dana dengan
penerbitan SP2D atas tagihan yang telah jatuh tempo sesuai SPPT yang telah
diterbitkan oleh seksi Pencairan Dana, melaksanakan fungsi Manajemen Kas,
pengelolaan rekening Kuasa BUN dan Bendahara serta penatausahaan
pengembalian Pendapatan/Penerimaan Negara.
c. Seksi Verifikasi dan Akuntansi
Mempunyai tugas untuk melakukan rekonsiliasi laporan akuntansi, penyusunan
Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN, realisasi dan analisis kinerja anggaran
serta analisis data statistik laporan keuangan regional.
d. Seksi Manajemen Satuan Kerja dan Kepatuhan Internal
Mempunyai tugas melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan
perbendaharaan, fungsi customer service, supervisi teknis SPAN dan helpdesk
SAKTI, pemantauan standar kualitas layanan KPPN, penyediaan layanan
perbendaharaan, manajemen risiko, kepatuhan dan pengendalian internal serta
pemantauan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin.
e. Subbagian Umum
Sebagai supporting unit mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan
pengelolaan organisasi, kinerja, SDM, dan keuangan, manajemen risiko,
pengendalian internal serta tata usaha, rumah tangga dan
kehumasan. Perubahan struktur organisasi tanpa didukung oleh Sumber Daya
Manusia (SDM) memadai tidak akan membawa ke arah pencapaian misi yang
dicita-citakan. Pengelolaan SDM ditujukan kepada terwujudnya SDM yang
berkomitmen pada integritas, moralitas, profesionalitas dan kesejahteraan. SDM
KPPN Jakarta VI per 31 Desember 2017 adalah sejumlah 50 orang dengan
rincian sebagai berikut:
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
6
TABEL 1.1 SDM KPPN JAKARTA VI PER 31 DESEMBER 2017
GENDER USIA PENDIDIKAN
Pria = 30 20 s.d. 29 =1 SD = 1
Wanita = 20 30 s.d. 39 = 18 SMP = 1
40 s.d. 49 = 12 SMA = 14
50 s.d. 59 = 19 Diploma I = 4
Diploma III = 6
Strata I/Sarjana = 20
Strata II/Magister = 4
*Sumber : Bagian Kepegawaian KPPN Jakarta VI
C. PERAN STRATEGIS
Sesuai dengan tugas dan fungsi sebagaimana dijelaskan di atas, KPPN Jakarta
VI memiliki peran yang sangat strategis dalam pengelolaan APBN yakni sebagai
Bendahara Umum Negara (BUN). Dengan dukungan sistem yang modern melalui
Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) diharapkan memberikan
kemudahan dalam penyelesaian tugas-tugas keseharian yang sebelumnya
dilaksanakan secara manual dan mampu meningkatkan peran atas Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terkait fungsi distribusi, stabilisasi, dan
alokasi dalam menciptakan kondisi fiskal negara yang sehat dan berkesinambungan.
D. SISTEMATIKA LAPORAN Sistematika penyajian LAKIN KPPN Jakarta VI Tahun 2017 adalah sebagai
berikut :
1. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic
issues) yang sedang dihadapi organisasi.
2. Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.
3. Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
7
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi.
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang
telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja.
4. Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.
5. Lampiran
Perjanjian Kinerja KPPN Jakarta VI Tahun 2017, Formulir Pengukuran Kinerja
2017, dan Rencana Kinerja Tahunan 2017, dan Form ADK Rencana Kinerja
dan Anggaran KPPN Jakarta VI Tahun 2017
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
8
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
B. PENETAPAN/PERJANJIAN KINERJA
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
9
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai KPPN Tipe A1, KPPN Jakarta VI
memiliki beberapa hal yang menjadi permasalahan utama (strategic issued) seperti:
1. Penyaluran dana APBN secara cepat, tepat, bersih, profesional dan akuntabel
melalui modernisasi sistem dan proses bisnis pencairan dana dan penerimaan
negara yang berbasis teknologi informasi melalui Sistem Perbendaharaan dan
Anggaran Negara (SPAN).
2. Pelaksanaan Piloting yang dilanjutkan dengan Rollout SPAN, SAKTI, MPN G-2
dan persiapan pelaksanaan akuntansi berbasis akrual guna meningkatkan
transparansi keuangan negara.
Modul penerimaan negara generasi 2 (MPN G2) adalah penyempurnaan dari
modul penerimaan negara sebelumnya dengan menggunakan elektronic billing
system (sistem yang memfasilitasi penerbitan kode biling dalam rangka
pembayaran atau penyetoran penerimaan negara secara elektronik tanpa perlu
membuat SSP,SSBP, SSPB).
Pemetaan atas permasalahan utama tersebut dituangkan dalam pengelolaan
kinerja yang telah tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor
467/KMK.01/2014 tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian
Keuangan. Pengukuran atas capaian dalam pengelolaan kinerja pada KPPN
Jakarta VI dilaksanakan secara triwulanan, semester dan tahunan sesuai
perencanaan kinerja yang telah dibuat.
A.RENCANA STRATEGIS
Melalui diskusi secara intensif dengan seluruh elemen organisasi Ditjen
Perbendaharaan dan mengidentifkasi berbagai potensi dan tantangan yang telah
dan akan dihadapi organisasi di masa mendatang, telah disusun sebuah visi Ditjen
Perbendaharaan. Visi tersebut disusun untuk memberi arah yang akan ditempuh
oleh Ditjen Perbendaharaan dan dapat mengartikulasikan sosok organisasi secara
utuh mencakup seluruh fungsi treasury yang ada dan dapat diterjemahkan dan
dipahami oleh seluruh elemen dengan mudah sekaligus menginspirasi sehingga
mampu direalisasikan dengan baik menuju peningkatan kualitas pelayanan publik
dan good governance.
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
10
Direktorat Jenderal Perbendaharaan telah menetapkan visi, yaitu: “Menjadi
pengelola perbendaharaan negara yang unggul di tingkat dunia”. Pengelola
perbendaharaan negara artinya Ditjen Perbendaharaan mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara sesuai
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Unggul
memiliki makna utama atau terbaik dalam kualitas kinerja. Di tingkat dunia artinya
kualitas kinerja yang dihasilkan Ditjen Perbendaharaan memiliki kualitas setara
dengan kualitas kinerja dengan pengelola perbendaharaan di negara lainnya yang
telah sesuai dengan best practices. Untuk mewujudkan visi tersebut, Ditjen
Perbendaharaan menjalankan misi yang sejalan dengan tugas dan fungsi Ditjen
Perbendaharaan yang meliputi:
1. Mewujudkan pengelolaan kas dan investasi yang pruden, efisien dan optimal;
2. Mendukung kinerja pelaksanaan anggaran yang tepat waktu, efektif, dan
akuntabel;
3. Mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel,
transparan, dan tepat waktu;
4. Mengembangkan kapasitas pendukung sistem perbendaharaan yang handal,
profesional dan modern.
Dalam mencapai visi dan misi tersebut, Ditjen Perbendaharaan menetapkan
tujuan strategis sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Ditjen
Perbendaharaan tahun 2015-2019. Tujuan Ditjen Perbendaharaan tahun 2015-2019
difokuskan untuk mewujudkan fungsi perbendaharaan yang memiliki kinerja tinggi
dan sesuai dengan best practices, transparan, dan akuntabel dalam rangka
meningkatkan kualitas kebijakan fiskal pemerintah. Tujuan Ditjen Perbendaharaan
tersebut adalah:
1. Terciptanya fungsi pelaksanaan anggaran yang efektif;
2. Terwujudnya pengelolaan kas yang efektif dan efisien;
3. Terwujudnya sistem manajemen investasi yang akurat, tepat sasaran, dan
akuntabel;
4. Terwujudnya pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum yang fleksibel,
efektif, dan akuntabel;
5. Terwujudnya akuntansi keuangan pemerintah yang akuntabel, transparan, tepat
waktu, dan akurat;
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
11
6. Terwujudnya dukungan teknis perbendaharaan yang handal, terintegrasi,
terotomasi, dan mudah diterapkan;
7. Terwujudnya penyempurnaan proses bisnis sistem perbendaharaan yang
handal, terintegrasi, terotomasi, dan mudah diterapkan;
8. Terwujudnya pemberdayaan dan integrasi seluruh sumber daya organisasi
secara optimal,efektif, dan efisien;
9. Terwujudnya peningkatan kualitas layanan Kantor Vertikal kepada seluruh
pemangku kepentingan
Sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Ditjen
Perbendaharaan Tahun 2015-2019, tujuan Ditjen Perbendaharaan untuk tahun 2017
dapat dikelompokkan dalam 11 (sebelas) tema pokok dengan tujuan strategis yang
jelas dan terukur sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran:
a. Indeks penyelesaian UU PP APBN secara tepat waktu sebesar 3 (skala 4);
b. Indeks jumlah LK K/L dan LK BUN yang andal dengan opini audit yang baik
sebesar 3,88 (skala 4);
c. Persentase penyelesaian rekomendasi BPK atas LKPP yang telah
ditindaklanjuti sebesar 100%
2. Pembinaan Pelaksanaan Anggaran:
a. Persentase penyerapan Belanja Negara dalam DIPA K/L sebesar 91%;
b. Indeks ketepatan waktu penyusunan reviu pelaksanaan anggaran dan
spending review sebesar 3 (skala 4);
c. Tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi terkait pelaksanaan anggaran
sebesar 85 (sangat efektif).
3. Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum:
a. Persentase satker BLU yang kinerjanya baik sebesar 90%;
b. Persentase penyelesaian rancangan penetapan satker BLU sebesar 100%;
c. Persentase satker BLU yang menyampaikan laporan keuangan sesuai
ketentuan sebesar 100%.
4. Peningkatan Pengelolaan Kas Negara:
a. Jumlah penerimaan dari pengelolaan kas sebesar 3,4 T;
b. Persentase akurasi perencanaan kas pemerintah pusat sebesar 95%.
5. Manajemen Investasi dan Penerusan Pinjaman:
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
12
a. Persentase pencapaian target penerimaan pokok dan bunga pinjaman dari
penerusan pinjaman dan hasil dari restrukturisasi penerusan pinjaman
sebesar 90%;
b. Persentase penyediaan dana investasi pemerintah,penerusan pinjaman,
kredit program dan pembiayaan lainnya yang disetujui secara optimal sebesar
100%.
6. Pembinaan Sistem dan Dukungan Teknis Perbendaharaan:
a. Tingkat penyelesaian harmonisasi peraturan di bidang perbendaharaan
sesuai dengan penyelesaian permasalahan dan perkembangan proses bisnis
sebesar 95%;
b. Persentase jumlah sistem perbendaharaan yang dihasilkan sebesar 97%;
c. Persentase jumlah peserta diklat yang lulus ujian sertifikasi penyuluh
perbendaharaan sebesar 85%.
7. Pengembangan Sistem Perbendaharaan:
a. Persentase tingkat penyempurnaan proses bisnis dan perangkat regulasi
yang mendukung SPAN dan SAKTI sebesar 86%;
b. Persentase tingkat implementasi aplikasi SPAN dan SAKTI sebesar 86%;
c. Persentase implementasi strategi pengelolaan perubahan dalam rangka
SPAN & SAKTI sebesar 90%.
8. Penyelenggaraan Kuasa Bendahara Umum Negara:
a. Persentase SPM satker yang diproses menjadi SP2D sebesar 100%;
b. Nilai kualitas LKPP Kuasa BUN KPPN sebesar 92%;
c. Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standardisasi sebesar
90%.
9. Pembinaan Pelaksanaan Perbendaharaan di Wilayah:
a. Nilai kualitas LKPP tingkat Kanwil/UAPPA-W sebesar 92;
b. Persentase penyerapan Belanja Negara dalam DIPA K/L sebesar 91%;
c. Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standardisasi sebesar
90%.
B.PERJANJIAN KINERJA
Perencanaan kinerja KPPN Jakarta VI tahun 2017 meliputi target kinerja yang
tercantum dalam kontrak kinerja tanggal 31 Januari 2017 nomor: 175/PB.21/2017
yang diawali dengan peta strategi sebagai berikut:
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
13
GAMBAR 2.1 PETA STRATEGI
Sta
ke
ho
lde
r
Pe
rsp
ec
tive
Cu
sto
me
r
Pe
rsp
ec
tive
Inte
rna
l Pro
ce
ss
Pe
rsp
ec
tive
4Pemenuhan
layananunggulan
yang prima
5 Penatausahaan
penerimaan danpengeluaran negara
yang andal dan akurat
Pelayanan
Lea
rnin
g &
Gro
wth
Pe
rsp
ec
tive 8
SDM yang kompetitif
9Organisasi yang
kondusif
10Pengelolaan
Sarana dan TIK yang optimal
SDM Organisasi TIK Anggaran
11Pengelolaan
anggaranyang optimal
•K/L (satker)
2Kepuasan
Pelanggan yang Tinggi
Visi: Menjadi pengelola perbendaharaan negara di daerah yang profesional, modern, transparan, dan akuntabel
1Pengelolaan
Perbendaharaan Negara yang Profesional, Transparan, dan
Akuntabel
6Manajemen Satker
yang berkesinambungan
3Kepatuhan
pengguna layananyang tinggi
Pengelolaan dan Manajemen Satker
1
7 Akuntansi dan
pelaporan keuangannegara yang akuntabel,
transparan, dan tepatwaktu
• K/L MenteriKeuangan
• Dirjen PBN• Kanwil DJPBN• K/L
*)Sumber : Kontrak Kinerja Nomor 175/PB.21/2017
Peta strategi KPPN Jakarta VI terdiri dari 4 perspektif dalam BSC Kementerian
Keuangan, yaitu:
- perspektif stakeholder
- perspektif customer
- perspektif internal proses
- perspektif learning and growth.
Perjanjian kinerja tahun 2017 KPPN Jakarta VI mempunyai 11 sasaran
program/kegiatan yang meliputi 17 indikator kinerja utama, yaitu :
1. Pengelolaan perbendaharaan negara yang profesional, transparan dan
akuntabel, meliputi 2 indikator kinerja utama, yaitu :
a. Persentase kinerja pelaksanaan anggaran K/L
Pengukuran kinerja pelaksanaan anggaran K/L merupakan
implementasi penyelenggaraan tugas dan fungsi Seksi pencairan dana.
Tugas dan fungsi seksi pencairan dana meliputi monev penyerapan
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
14
anggaran negara, Penerbitan surat pengesahan atas ralat SPM,
Pengembalian SPM, Melaksanakan pengujian resume tagihan dan SPM dan
lainnya.
Formula perhitungan mencakup 3 unsur, yaitu :
JDIPA = Total jumlah DIPA/Petikan DIPA satker
Jrev = Jumlah total revisi DIPA/Petikan yang tidak mengakibatkan
perubahan pagu DIPA, tidak termasuk pula revisi perubahan
pagu akibat APBNP, kebijakan penghematan anggaran,
kebijakan pemerintah pusat lainnya terkait APBN serta revisi
administrasi.
RP = Persentase penyerapan DIPA K/L
TP = Target persentase penyerapan DIPA K/L dengan target
Q1=15%, Q2=40%, Q3=60%, Q4=90%.
Tiga unsur diatas dikalikan dengan porsi yang berbeda-beda sebagai berikut :
Unsur pengali untuk JDIPA dan Jrev adalah 0,1 atau sebesar 10 %
Unsur pengali untuk penyerapan DIPA K/L adalah 0,5 atau sebesar 50
%
Unsur pengali untuk JSPM benar dan JSPM adalah 0,4 atau sebesar
40 %
Perjanjian kinerja tahun 2017 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Jakarta VI untuk IKU ini menggunakan kode SS/IKU 1a-CP.
b. Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitas
Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitas diperoleh dari Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat tahun 2016 dan laporan keuangan tingkat
UAKBUN tahun 2017 masih dalam proses penyusunan.
Target nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitas dalam perjanjian kinerja
tahun 2017 adalah sebesar 93 sama dengan target nilai Kuasa BUN KPPN
pada tahun 2016 sebesar 93.
Perjanjian kinerja tahun 2016 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Jakarta VI untuk IKU ini menggunakan SS/IKU 1b-N.
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
15
2. Kepuasan pengguna layanan yang tinggi
Indeks Kepuasan satker terhadap layanan KPPN diperoleh berdasarkan evaluasi
penyebaran kuesioner kepada satker yang meliputi subbagian umum, seksi
pencairan dana, seksi bank, seksi MSKI dan seksi verifikasi dan akuntansi
diperoleh angka 4,29 dalam skala 5.
Target indeks kepuasan satker terhadap layanan dalam perjanjian kinerja tahun
2017 adalah sebesar 4,12 lebih tinggi dari target dalam perjanjian kinerja tahun
2016 yang besarnya 4,09 dalam skala 5.
Indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN dalam perjanjian kinerja tahun
2016 menggunakan kode SS/IKU 2a-N.
3. Kepatuhan pengguna layanan yang tinggi
Indeks kepatuhan pengguna layanan adalah indeks atas rata-rata persentase
rekonsiliasi laporan keuangan tingkat UAKPA secara tepat waktu diperoleh
dengan membandingkan satuan kerja yang melakukan rekonsiliasi secara tepat
waktu dibandingkan dengan satuan kerja yang wajib melakukan rekonsiliasi
sebagai refleksi tugas pokok dan fungsi dari seksi verifikasi dan akuntansi.
Proses rekonsiliasi menggunakan aplikasi SAIBA untuk bulan Januari sampai
dengan bulan Desember 2017.
Target indeks kepatuhan pengguna layanan dalam perjanjian kinerja tahun 2017
adalah sebesar 97%.
Indeks kepatuhan pengguna layanan dalam perjanjian kinerja tahun 2017
menggunakan kode SS/IKU 3a-CP.
4. Pelayanan prima
Indikator kinerja dari sasaran program/kegiatan pelayanan prima adalah
Persentase SPM satker yang diproses menjadi SP2D. IKU tersebut diperoleh
dengan menggunakan formula jumlah SP2D yang diterbitkan oleh KPPN dibagi
dengan jumlah SP2D yang diterbitkan ditambah jumlah penolakan SPM secara
substanstif.
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
16
Target persentase SPM satker yang diproses menjadi SP2D dalam perjanjian
kinerja tahun 2017 adalah sebesar 99%, dan untuk target dalam perjanjian
kinerja tahun 2016 adalah sebesar 99%.
Persentase SPM satker yang diproses menjadi SP2D dalam perjanjian kinerja
tahun 2017 menggunakan kode SS/IKU 4a-N.
5. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara yang andal dan akurat
a. Persentase perencanaan penarikan dana satker yang akurat
Indikator kinerja yang pertama dari sasaran program/kegiatan penatausahaan
penerimaan dan pengeluaran negara yang andal dan akurat adalah
persentase perencanaan penarikan dana satker yang akurat.
Formula untuk mendapatkan data tersebut diperoleh dengan menghitung rata-
rata deviasi RPD satuan kerja per-periode diselisihkan dengan angka 100%.
Indikator kinerja utama ini merupakan implementasi dari tugas pokok dan
fungsi seksi pencairan dana dan seksi MSKI dalam melakukan edukasi
kepada mitra kerja KPPN Jakarta VI.
Target persentase perencanaan penarikan dana satker yang akurat dalam
perjanjian kinerja tahun 2017 adalah sebesar 85%.
Persentase perencanaan penarikan dana satker yang akurat dalam perjanjian
kinerja tahun 2017 menggunakan kode SS/IKU 5a-CP.
Ada beberapa hal dikecualikan dari perhitungan perencanaan penarikan dana
satker yang akurat, seperti satuan kerja yang sudah mengajukan RPD namun
setelah jatuh tempo tidak mengajukan tagihan (SPM) dan tagihan/SPM satuan
kerja yang memperoleh dispensasi dari kepala KPPN Jakarta VI.
b. Persentase penyaluran dana SP2D yang akurat
Indikator kinerja yang kedua dari sasaran program/kegiatan penatausahaan
penerimaan dan pengeluaran negara yang andal dan akurat adalah
persentase penyaluran dana SP2D yang akurat.
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
17
Formula untuk mendapatkan data tersebut diperoleh dengan membandingkan
antara jumlah penerima pada SP2D yang diterbitkan dikurangi jumlah
penerima SP2D yang direturn dibagi jumlah penerima pada SP2D yang
diterbitkan.
Target persentase penyaluran dana SP2D yang akurat 98,2% untuk setiap
triwulan (Q1, Q2, Q3, dan Q4) dalam perjanjian kinerja tahun 2016.
Persentase penyaluran dana SP2D yang akurat dalam perjanjian kinerja tahun
2017 menggunakan kode SS/IKU 5b-N.
6. Manajemen satker yang berkesinambungan
Indikator kinerja dari sasaran program/kegiatan manajemen satker yang
berkesinambungan adalah Tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi. IKU
tersebut diperoleh dengan menggunakan rata-rata indeks tingkat efektivitas
edukasi dan komunikasi dengan indeks sebagai berikut:
- sangat tidak efektif 0 < x ≤ 20;
- tidak efektif 21< x ≤ 40;
- kurang efektif 41< x ≤ 60;
- efektif 61< x ≤ 80;
- sangat efektif 81< x ≤ 100;
Target Tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi dalam perjanjian kinerja tahun
2017 adalah sebesar 85 untuk semester 1 dan semester 2, dan untuk target
dalam perjanjian kinerja tahun 2016 adalah sebesar 80.
Tingkat efektivitas edukasi dan komunikas dalam perjanjian kinerja tahun 2017
menggunakan kode SS/IKU 6a-N.
7. Akuntansi dan pelaporan keuangan Negara yang akuntabel, transparan dan
tepat waktu. Optimalisasi monitoring dan evaluasi, indikator kinerja utama, yaitu ;
Persentase penyampaian LPJ bendahara mitra kerja KPPN melalui aplikasi
pembukuan bendahara secara andal dan tepat waktu
Indikator kinerja utama ini berasal dari sasaran program/kegiatan Optimalisasi
monitoring dan evaluasi persentase penyampaian LPJ bendahara mitra kerja
KPPN melalui aplikasi pembukuan bendahara secara andal dan tepat waktu.
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
18
Formula untuk mendapatkan data tersebut diperoleh dengan membandingkan
antara jumlah bendahara yang menyampaikan LPJ bendahara menggunakan
aplikasi SILABI secara andal dan tepat waktu dengan jumlah bendahara satker
kali 100%.
Target persentase penyampaian LPJ bendahara mitra kerja KPPN melalui
aplikasi pembukuan bendahara secara andal dan tepat waktu dalam perjanjian
kinerja tahun 2017 adalah sebesar 96%, sama dengan target dalam perjanjian
kinerja tahun 2016 adalah sebesar 96%.
Persentase penyampaian LPJ bendahara mitra kerja KPPN melalui aplikasi
pembukuan bendahara secara andal dan tepat waktu dalam perjanjian kinerja
tahun 2017 menggunakan kode SS/IKU 7a-N.
8. SDM yang profesional dan berintegritas, meliputi 3 indikator kinerja utama, yaitu :
a. Nilai rata-rata hard competency pegawai KPPN yang baik.
Indikator kinerja yang pertama dari sasaran program/kegiatan SDM yang
profesional dan berintegritas adalah persentase pegawai KPPN yang
mendapatkan nilai hard competency baik.
Formula untuk mendapatkan data tersebut diperoleh dengan membandingkan
antara jumlah pegawai KPPN yang mendapatkan nilai hard competency dibagi
jumlah pegawai KPPN yang mengikuti tes hard kompetensi.
Target Persentase pegawai KPPN yang mendapatkan nilai hard competency
baik dalam perjanjian kinerja tahun 2017 adalah sebesar 75, dan untuk target
dalam perjanjian kinerja tahun 2016 adalah 72%.
Persentase Persentase pegawai KPPN yang mendapatkan nilai hard
competency baik dalam perjanjian kinerja tahun 2017 menggunakan kode
SS/IKU 8a-N.
9. Organisasi sehat yang berkinerja tinggi, meliputi 2 indikator kinerja utama, yaitu :
a. Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
19
Indikator kinerja yang pertama dari sasaran program/kegiatan Optimalisasi
sehat yang berkinerja tinggi adalah nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan
pengendalian intern.
Formula untuk mendapatkan data tersebut diperoleh dari nilai hasil evaluasi
pengendalian intern oleh UKI-W kantor wilayah perbendaharaan provinsi DKI
Jakarta.
Target nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern dalam
perjanjian kinerja tahun 2017 adalah sebesar 95%, dan untuk target dalam
perjanjian kinerja tahun 2016 adalah sebesar 90%.
Persentase nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern
dalam perjanjian kinerja tahun 2017 menggunakan kode SS/IKU 9a-N
b. Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis strategy focused organization
Indikator kinerja yang kedua dari sasaran program/kegiatan Optimalisasi
organisasi sehat yang berkinerja tinggi adalah nilai kualitas pengelolaan
kinerja berbasis strategy focused organization.
Nilai kualitas pengelolaan kinerja diperoleh dari nilai hasil penilaian kualitas
pengelolaan kinerja oleh Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Target nilai kualitas pengelolaan kinerja dalam perjanjian kinerja tahun 2017
adalah sebesar 79 ada kenaikan target dari tahun 2016 sebesar 77.
Nilai kualitas pengelolaan kinerja dalam perjanjian kinerja tahun 2016
menggunakan kode SS/IKU 9b-N.
10. Pengelolaan sarana dan TIK yang optimal
Indikator kinerja dari sasaran program/kegiatan pengelolaan sarana dan
prasarana adalah persentase penetapan status penggunaan BMN peralatan dan
mesin. IKU tersebut diperoleh dari jumlah barang milik negara berupa peralatan
dan mesin serta gedung dan bangunan dengan kondisi baik dibagi jumlah barang
milik negara berupa peralatan dan mesin serta gedung dan bangunan dikali
100%.
Target persentase barang milik negara dengan kondisi baik dalam perjanjian
kinerja tahun 2017 adalah sebesar 90%, dan untuk target dalam perjanjian
kinerja tahun 2016 adalah sebesar 80%.
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
20
Tingkat persentase barang milik negara dengan kondisi baik dalam perjanjian
kinerja tahun 2017 menggunakan kode SS/IKU 10a-N.
11. Pengelolaan anggaran yang optimal
Indikator kinerja utama dari sasaran program/kegiatan Pengelolaan anggaran
yang optimal adalah persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output
belanja KPPN. IKU tersebut terdiri dari 3 (tiga) unsur, yaitu:
- persentase penyerapan anggaran
persentase penyerapan anggaran diperoleh dari realisasi penyerapan belanja
barang dan modal dibagi pagu belanja barang an modal dikali 100%.
Selanjutnya nilai yang diperoleh dikalikan dengan angka 11,86% sesuai porsi
untuk persentase penyerapan anggaran.
- persentase efisiensi
persentase efisiensi diperoleh dari pagu kontrak dikurangi realisasi kontrak
dibagi pagu kontrak dikali 100%. Selanjutnya nilai yang diperoleh dikalikan
dengan angka 34,96% sesuai porsi untuk persentase efisiensi.
- persentase pencapaian keluaran
persentase pencapaian keluaran diperoleh dari realisasi keluaran dibagi
target keluaran dikali 100%. Selanjutnya nilai yang diperoleh dikalikan dengan
angka 53,18% sesuai porsi untuk persentase pencapaian keluaran.
Target persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja KPPN
dalam perjanjian kinerja tahun 2017 adalah sebesar 95, dan untuk target dalam
perjanjian kinerja tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar 95.
Persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output belanja KPPN dalam
perjanjian kinerja tahun 2017 menggunakan kode SS/IKU 11a-CP.
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
21
BAB III AKUNTABILITAS
KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
B. REALISASI ANGGARAN
C. KINERJA LAINNYA
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
22
A.CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Akuntabilitas kinerja KPPN Jakarta VI untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
strategis meliputi:
1. Pengelolaan perbendaharaan negara yang profesional, transparan dan
akuntabel, meliputi 2 indikator kinerja utama yaitu persentase kinerja
pelaksanaan anggaran K/L dan nilai LK kuasa BUN KPPN yang berkualitas.
2. Kepuasan pengguna layanan yang tinggi memiliki 1 indikator kinerja utama
yaitu indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN.
3. Kepatuhan atas pengelolaan perbendaharaan yang tinggi memiliki 2 indikator
kinerja utama yaitu persentase rekonsiliasi tingkat UAKPA secara tepat waktu
dan andal serta indeks kepatuhan satker terhadap pengelolaan rekening
pemerintah.
4. Pemenuhan layanan unggulan yang prima memiliki 1 indikator kinerja utama
yaitu persentase SPM satker yang diproses menjadi SP2D.
5. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran Negara yang andal dan akurat
memiliki 3 indikator kinerja utama yaitu persentase akurasi rencana penarikan
dana satker dan persentase akurasi penyaluran dana SP2D.
6. Manajemen satker yang berkesinambungan memiliki 1 indikator kinerja utama
yaitu indeks efektivitas edukasi dan komunikasi.
7. Akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan dan
tepat waktu yang memiliki 2 indikator kinerja utama yaitu persentase
penyampaian LPJ bendahara mitra kerja KPPN secara andal dan tepat waktu
serta persentase exception report laporan keuangan.
8. SDM yang kompetitif memiliki 1 indikator kinerja utama yaitu nilai rata-rata
hard competency pegawai.
9. Organisasi sehat yang kondusif memiliki 2 indikator kinerja utama yaitu nilai
hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern dan nilai kualitas
pengelolaan kinerja berbasis Strategy Focused Organization.
10. Pengelolaan sarana dan TIK yang optimal memiliki 1 indikator kinerja utama
yaitu persentase pemenuhan BMN sesuai standar.
11. Pengelolaan anggaran yang optimal yang memiliki 1 indikator kinerja utama
yaitu persentase kualitas pelaksanaan anggaran KPPN.
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
23
Sasaran strategis tersebut diatas tahun 2017 terbagi kedalam 4 pelaporan yaitu
pelaporan Triwulan I,II,III dan IV sebagai berikut:
1a-CP : Persentase Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L
GAMBAR 3.1
Indikator Kinerja Utama yang pertama adalah persentase Kinerja
Pelaksanaan Anggaran K/L. Indikator Kinerja Utama tersebut terbentuk dari 3 (tiga)
unsur, yaitu :
a. Jumlah total DIPA/Petikan DIPA Satker dibandingkan dengan Jumlah revisi
DIPA/Petikan yang tidak mengakibatkan perubahan pagu.
b. Persentase penyerapan DIPA K/L dengan besaran target Q1=15%, Q2=40%,
Q3=60%, Q4=90%.
c. Jumlah Total SPM yang diajukan Satker ke KPPN yang telah diterima oleh Middle
Office dibandingkan Jumlah SPM benar yang di proses
Pada Triwulan I persentase Penyerapan sebesar 8,49%, dengan tingkat penyerapan
terbesar pada belanja pegawai (51) sebesar 16,84% diikuti belanja bantuan barang
(52) sebesar 7,27 %, belanja bantuan sosial (57) sebesar 2,76 % dan belanja modal
sebesar 0,73 %. Hal ini menunjukkan bahwa pada triwulan I capaian belanja modal
sebagai penggerak roda perekonomian masyarakat belum berjalan.
Ketidaktercapaian target penyerapan pada triwulan I telah ditetapkan pada
perencanaan kinerja yaitu sebesar 15%. Dalam menghadapi keadaan ini, KPPN
0
50
100
12
34
Persentase Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L
Realisasi
target
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
24
Jakarta VI telah melakukan beberapa action plan yang dilakukan untuk memperbaiki
capaian pada Triwulan selanjutnya antara lain:
a. Melaksanakan sosialisasi peraturan terkait tata cara pembayaran APBN
b. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran triwulan I
c. Membuka konsultasi via email dan GKM di ruang TLC
Pada Triwulan II dan III tahun 2017 persentase Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L
sebesar 24,38 % dan 42,93 %. Pada triwulan IV tahun 2017 Persentase Kinerja
Pelaksanaan Anggaran K/L sebesar 82,11% dari target 75% sehingga ada GAP
positif sebesar 7,11%. Hal ini menunjukkan kinerja pelaksanaan anggaran K/L
sangat bagus.. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya gap positif
tersebut antara lain:
a. Serapan DIPA Satker mitra kerja KPPN Jakarta VI didominasi oleh belanja
barang dari total dana sebesar Rp. 15,201,840,427,000,- dan realisasi mencapai
Rp. 12,743,106,776,752,- atau sebesar 83.83%;
b. Serapan DIPA Satker mitra kerja KPPN Jakarta VI yang kedua adalah belanja
pegawai dari total dana sebesar Rp. 6,116,729,064,000,-, realisasi mencapai Rp.
5,151,442,029,824,- atau sebesar 84,22%;
c. Serapan DIPA Satker mitra kerja KPPN Jakarta VI yang ketiga adalah belanja
bansos dari total dana sebesar Rp. 1,714,350,169,000,-, realisasi mencapai Rp.
1,645,013,516,282,- atau sebesar 95.96%
d. Serapan DIPA Satker mitra kerja KPPN Jakarta VI yang keempat adalah belanja
modal dari total dana sebesar Rp. 2,569,437,698,000,-, realisasi mencapai Rp.
1,483,494,132,286,- atau sebesar 57,74%;
Persentase Kinerja Pelaksanaan Anggaran K/L pada triwulan IV didukung
oleh unsur-unsur lainnya yaitu :
a. Jumlah total revisi DIPA/Petikan yang tidak mengakibatkan perubahan pagu
DIPA pada triwulan IV tidak termasuk revisi perubahan pagu akibat APBNP,
Kebijakan penghematan anggaran, Kebijakan pemerintah pusat lainnya terkait
APBN serta revisi administrasi.
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
25
b. Jumlah total SPM yang diajukan satker ke KPPN yang telah diterima oleh Middle
Office dengan jumlah SPM benar yang diproses menjadi SP2D (tidak dilakukan
pengembalian SPM oleh Middle office).
Guna menjaga kualitas kinerja indikator kinerja utama tersebut, KPPN Jakarta VI
telah melakukan beberapa action plan yang dilakukan untuk memperbaiki capaian
pada tahun 2017 antara lain:
a. Melakukan monitoring dan evaluasi penyerapan belanja negara dalam DIPA
satker untuk mengetahui kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan
kegiatan-kegiatan belanja;
b. Melakukan sosialisasi dan koordinasi kepada satker yang belum memenuhi
target realisasi;
c. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang TLC, mini bar dan ruang konsultasi kepala
seksi bagi mitra kerja KPPN Jakarta VI.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat ketidaktercapaian
target penyerapan pada triwulan awal dan kesuksesan diraih pada triwulan akhir
(triwulan IV).
1b-N : Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitas
Indikator Kinerja Utama yang kedua adalah nilai LK Kuasa BUN KPPN yang
berkualitas. Nilai pada indikator ini diperoleh dari nilai LKPP tahun 2016 yang dinilai
di tahun 2017 yang dilakukan oleh Direktorat APK.
Capaian realisasi tahun 2016 untuk KPPN Jakarta VI adalah 96,78% dari target
yang telah ditetapkan sebesar 93%. Capaian ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya
yaitu 93,87%.
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
26
GAMBAR 3.2
Indikator Kinerja Utama nilai LK Kuasa BUN yang berkualitas dapat melebihi target
karena KPPN Jakarta VI telah melakukan beberapa action plan antara lain :
a. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses rekonsiliasi baik rekonsiliasi
internal maupun rekonsiliasi eksternal;
b. Melakukan sosialisasi dan koordinasi kepada satker terkait proses rekonsiliasi dan
penyampaian laporan pertanggungjawaban bendahara;
c. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang TLC, mini bar dan ruang konsultasi kepala
seksi bagi mitra kerja KPPN Jakarta VI.
2a-N : Indeks Kepuasan Satker terhadap Pelayanan KPPN
Indikator Kinerja Utama yang ketiga adalah indeks kepuasan satker terhadap
layanan KPPN. Untuk menilai indikator ini, kami melakukan berbagai survei
mengenai kepuasan satker terhadap pelayanan KPPN. Survei tersebut langsung
kami lakukan terhadap satker-satker yang menjadi mitra kerja KPPN Jakarta VI. Dari
hasil penilaian tersebut dapat diketahui bahwa KPPN Jakarta VI mendapatkan nilai
4,20 dari skala penilaian 0-5. Dengan demikian penilaian ini telah mencapai target
yang telah ditetapkan pada rencana kinerja karena target yang ditetapkan
sebelumnya adalah sebesar 4,12 (skala 0-5).
90
92
94
96
98
20152016
Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitas
Target
Realisasi
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
27
GAMBAR 3.3
Indikator Kinerja Utama indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN dapat
melebihi target karena KPPN Jakarta VI telah melakukan beberapa action plan
antara lain :
a. Meningkatkan kinerja layanan kepada satker meliputi layanan pencairan dana,
layanan bimbingan dan konsultasi dan layanan konfirmasi surat setoran;
b. Melaksanakan capacity building dan service exellent kepada seluruh pegawai
KPPN Jakarta VI dengan berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Ditjen
Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta dan Kantor Pusat.
c. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang TLC, mini bar dan ruang konsultasi kepala
seksi bagi mitra kerja KPPN Jakarta VI.
3a-CP : Persentase Rekonsiliasi Laporan Keuangan UAKPA
Indikator Kinerja Utama yang keempat adalah Pesentase rekonsiliasi Laporan
Keuangan UAKPA secara tepat waktu. Dari data yang telah disajikan diatas dapat
diketahui bahwa pada setiap triwulannya, persentase satker yang melakukan
rekonsiliasi/konfirmasi realisasi APBN tingkat UAKPA secara andal dan tepat waktu
sebesar 98,88% melebihi dari target sebesar 97%, sehingga tingkat ketercapaiannya
sama seperti tahun sebelumnya yaitu indeks 3=sangat patuh. Mengingat target dari
IKU ini dalam perencanaan kinerja adalah diatas 90% maka dapat disimpulkan
bahwa indikator ini telah mencapai target dua tahun berturut-turut sebagaimana
grafik di bawah ini.
3,9
4
4,1
4,2
4,3
20162017
Indeks Kepuasan Satker terhadap Pelayanan KPPN
Target
Realisasi
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
28
GAMBAR 3.4
3b-N : Indeks kepatuhan satker terhadap pengelolaan rekening pemerintah
Indeks Kinerja Utama yang kelima adalah Indeks kepatuhan satker terhadap
pengelolaan rekening pemerintah terealisasi. Berdasarkan grafik data triwulanan
selama tahun 2017 di atas dapat diketahui bahwa ketercapaian indikator ini telah
sangat baik. Dari triwulan pertama hingga triwulan ke empat realisasi sebesar 5,
melebihi targetnya yaitu 4.
GAMBAR 3.5
Target
Realisasi
96
96,5
97
97,5
98
98,5
99
2016
2017
target
realisasi
0
1
2
3
4
5
2016
2017
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
29
4a-N : Persentase SPM satker yang diproses menjadi SP2D
Indikator Kinerja Utama yang keenam adalah persentase SPM satker yang
diterbitkan tepat waktu. Berdasarkan grafik data triwulanan selama tahun 2017
diatas dapat diketahui bahwa ketercapaian indikator ini telah sangat baik. Pada
triwulan pertama hingga keempat memiliki realisasi yang lebih tinggi dari targetnya
yaitu sebesar 99%, sehingga pada tahun 2017 realisasi Persentase SPM satker
yang diproses menjadi SP2D sebesar 99,81%. Berikut dapat dilihat dari grafik di
bawah ini:
GAMBAR 3.6
Capaian dihasilkan dari SP2D yang diterbitkan selama triwulanan IV tahun
2017 dibagi SPM yang ditolak dan ditambah jumlah SP2D yang diterbitkan maka
menghasilkan nilai 99,81%. Kepada satuan kerja yang masih terdapat kesalahan
SPM dilakukan pendekatan dan peningkatan pemahaman terhadap kesalahan SPM
sehingga di masa yang akan datang tidak terjadi kesalahan lagi.
5a-CP Persentase akurasi rencana penarikan dana satker
Indikator kinerja utama yang ketujuh adalah akurasi rencan penarikan dana
satker. Selama tahun 2017 realisasi akurasi rencana penarikan dana satker sebesar
98,21% melebihi target yang tercantum pada kontrak kinerja adalah sebesar 85%.
target
realisasi
98,4
98,6
98,8
99
99,2
99,4
99,6
99,8
2016
2017
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
30
GAMBAR 3.7
Keberhasilan tersebut disebabkan adanya beberapa action plan KPPN Jakarta VI
seperti:
a. Berkoordinasi dengan satker secara terus menerus dalam rangka penyiapan
rencana kebutuhan dana;
b. Mengingatkan satker melalui SMS gateway kepada PPSPM agar
menyampaikan APS tepat waktu dengan jumlah tagihan diatas 1 milyar;
c. Menolak pengajuan SPM diatas 1 milyar jika belum menyampaikan APS 5
hari sebelumnya, kecuali melampirkan surat pernyataan pengecualian dari
APS yang ditandatangani KPA.
5b-N Persentase akurasi penyaluran dana SP2D
Indikator Kinerja Utama yang kedelapan adalah persentase SPM satker yang
diterbitkan tepat waktu. Berdasarkan data yang diperoleh, capaian realisasi tahun
2017 untuk KPPN Jakarta VI adalah 99,62% dari target yang telah ditetapkan
sebesar 98,2%. Ada beberapa action plan yang dilakukan oleh KPPN kepada satuan
kerja yang masih terdapat kesalahan SPM yaitu dilakukan pendekatan dan
peningkatan pemahaman terdapat kesalahan SPM sehingga dimasa yang akan
datang tidak terjadi kesalahan lagi.
target
realisasi
0
20
40
60
80
100
2016
2017
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
31
GAMBAR 3.8
6a-N Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi
Indikator kinerja utama yang kesembilan adalah tingkat efektivitas edukasi
dan komunikasi. Untuk mengukur indikator ini, KPPN Jakarta VI melakukan
serangkaian test yang dilakukan setelah pelaksanaan sosialisasi terhadap satker-
satker mitra kerja KPPN Jakarta VI.
GAMBAR 3.9
Capaian tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi KPPN Jakarta VI pada
semesterI dan II selama tahun 2017 selalu memenuhi target dari kontrak kinerja
yang telah ditetapkan yaitu sebesar 85%. Ketercapaian yang telah diraih KPPN
Jakarta VI ini tidak lepas dari berbagai action plan yang telah dilakukan seperti:
target
realisasi
97
97,5
98
98,5
99
99,5
100
2016
2017
target
realisasi
84,8
84,9
85
85,1
85,2
85,3
85,4
semester 1
semester 2
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
32
a. Melakukan evaluasi secara berkelanjutan atas hasil kuisioner dan/ pre test
dan post test atas sosialisasi dan Bimtek yang telah dilakukan
b. Mengusulkan pelaksanaan Dialog Kinerja secara rutin yang bertujuan
meningkatkan kompetensi pegawai KPPN, sehingga dapat meningkatkan
kinerja KPPN VI
7a-N Persentase penyampaian LPJ Bendahara mitra kerja KPPN secara andal
dan tepat waktu
Indikator kinerja utama selanjutnya adalah persentase penyampaian LPJ
Bendahara mitra kerja KPPN secara andal dan tepat waktu. Selama tahun 2017,
capaian persentase penyampaian LPJ Bendahara mitra kerja KPPN secara andal
dan tepat waktu sangat baik yaitu sebesar 96.68%. Target capaia npersentase
penyampaian LPJ Bendahara mitra kerja KPPN secara andal dan tepat waktu yang
tercantum pada kontrak kinerja adalah sebesar 96%, sehingga capaian pada
triwulan I dan IV telah memenuhi target tersebut.
GAMBAR 3.10
Untuk mempertahankan pencapaian IKU triwulan I hingga IV, KPPN Jakarta VI
melakukan beberapa action plan yaitu melakukan pembinaan kepada satker, baik
secara langsung melalui tatap muka maupun dengan memanfaatkan penggunaan
teknologi informasi (grup What’s App, email, telepon), agar satker menyampaikan
LPJ Bendahara secara andal dan tepat waktu.
target
realisasi95
96
96
97
97
98
triwulan 1triwulan 2
triwulan 3triwulan 4
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
33
7b-CP Persentase exception report laporan keuangan
Indikator kinerja utama yang kesebelas adalah persentase exception report
laporan keuangan. Dalam rangka penigkatan kualitas LK UAKBUN D pada KPPN,
perlu adanya langkah untuk meningkatkan kualiatas data dalam LK UAKBUN dan
exeption report merupakan salah satu parameternya.
Adapun yang dinilai sebagai capaian IKU Persentase exeption report laporan
keuangan adalah
1. Exception report pada modul Payment Management (PM) saja
2. Capaian bersifat historical report, artinya capaian IKU triwulan I tahun 2017
merupakan data exception report bulan Desember tahun 2016, Januari dan
Februari 2017
GAMBAR 3.11
Pada tahun 2017 target exception report sebesar 3% dan realisasinya
sebesar 0%. Hal ini dikarenakan tidak ada transaksi exception report di KPPN
Jakarta VI. Adapun action plan yang dilakukan oleh seksi vera untuk terus
memastikan tidak ada transaksi yang muncul pada exception report sebelum masa
penutupan yaitu tanggal 13 bulan berikutnya, dengan toleransi untuk adanya
exception report adalah sebesar 3%.
target
realisasi
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
2016
2017
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
34
8a-N Nilai rata-rata penguasaan pegawai terhadap hard competency
GAMBAR 3.12
Indikator kinerja utama selanjutnya adalah nilai rata-rata penguasaan
pegawai terhadap hard competency. Selama tahun 2017, capaian indeks rata-rata
penguasaan pegawai terhadap hard competency sudah sangat baik. Target capaian
penguasaan pegawai terhadap hard competency yang tercantum pada kontrak
kinerja adalah sebesar 75%, sedangkan capaian penguasaan pegawai terhadap
hard competency pada tahun 2017 adalah sebesar 87,07% sehingga hasil ini telah
memenuhi target yang tercantum pada kontrak kinerja.
9a-N Nilai hasil evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern
GAMBAR 3.13
target
realisasi
0
20
40
60
80
100
2016
2017
target
realisasi
80
85
90
95
100
105
2016
2017
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
35
Indikator kinerja utama yang ketiga belas adalah nilai hasil evaluasi penerapan
pemantauan pengendalian intern. Selama tahun 2017, capaian nilai hasil evaluasi
penerapan pemantauan pengendalian internal dinilai sudah sangat baik yakni 102.
Target nilai evaluasi penerapan pemantauan pengendalian intern adalah sebesar
95.
9b-N Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis Strategy Focused
Organization
Indikator kinerja utama yang keempat belas adalah nilai kualitas pengelolaan
kinerja berbasis Strategy Focused Organization.Yang merupakan nilai dari laporan
langkah-langkah penigkatan kualitas pengelolaan kinerja berdasarkan prinsip-prinsip
Strategy Focused Organization (SFO) periode laporan triwulanan ke kantor pusat.
GAMBAR 3.14
Dalam rangka meningkatkan IKU pada tahun 2017, KPPN mendokumenkan berkas-
berkas yang terkait dengan peningkatan kinerja setiap triwulanan.
target
realisasi
74
76
78
80
82
84
2016
2017
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
36
10a-N Persentase pemenuhan BMN sesuai standar
GAMBAR 3.15
Indikator kinerja utama yang kelimabelas adalah persentase pemenuhan barang
milik Negara sesuai standar. Selama tahun 2017, capaian persentase barang milik
negara dalam kondisi baik sudah sangat baik. Target capaian persentase barang
milik negara dalam kondisi baik yang tercantum pada kontrak kinerja adalah sebesar
90%, sedangkan capaian selama tahun 2017 ini telah melampaui target yaitu
sebesar 94,81%.
11a-CP Persentase kualitas pelaksanaan anggaran KPPN
GAMBAR 3.16
Indikator kinerja utama yang keenambelas adalah persentase kualitas
pelaksanaan anggaran KPPN. Implementasi pelaksanaan anggaran diukur atas tiga
komponen, yaitu:
target
realisasi
0
20
40
60
80
100
2016
2017
target
realisasi
0
20
40
60
80
100
120
2016
2017
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
37
a. penyerapan anggaran, komponen ini mengukur kesesuaian realisasi belanja
barang dan belanja modal yang dilaksanakan dibandingkan pagu belanja barang
dan belanja modal yang telah ditetapkan dalam DIPA KPPN. Belanja pegawai
tidak diukur karena penyerapannya realatif mudah tercapai.
b. efisienisi, komponen ini mengukur perbandingan antara hasil lebih atau sisa
dana kontrak dengan pagu kontrak.
c. pencapaian output, komponen ini mengukurpencapaian keluaran dibandingkan
dengan rencana keluaran baik dalam bentuk volume maupun indikator.
Selama tahun 2017, capaian persentase kualitas pelaksanaan anggaran KPPN
dalam kondisi baik sudah sangat baik. Target capaian persentase barang milik
negara dalam kondisi baik yang tercantum pada kontrak kinerja adalah sebesar
100,06%, sedangkan capaian selama tahun 2017 ini telah melampaui target yaitu
sebesar 95%.
B.REALISASI ANGGARAN
GAMBAR 3.17
Realisasi anggaran KPPN Jakarta VI, termasuk pada indikator kinerja utama
yang terakhir yaitu persentase penyerapan anggaran dan pencapaian output KPPN.
Indikator ini mengukur 3 hal utama yaitu % penyerapan anggaran dan efisiensi serta
% pencapaian output Belanja. Selama tahun 2016, capaian persentase penyerapan
anggaran dan efisiensi serta pencapaian output KPPN Jakarta VI sudah sangat baik.
0
20
40
60
80
100
120
triwulan I triwulan II triwulan III triwulan IV
TARGET
REALISASI
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
38
Target capaian persentase penyerapan anggaran dan efisiensi serta
pencapaian output KPPN yang tercantum pada kontrak kinerja triwulan I sampai
dengan triwulan IV adalah sebesar 95%. Realisasi yang diperoleh KPPN Jakarta VI
untuk unsur dimaksud adalah sebagai berikut:
TABEL 3.1
Tahun % Penyerapan
Anggaran
% Pencapaian
Output Belanja
Efisiensi IKU
2015 99,25 % 104,15 % 80,06 % 95,128 %
2016 99,95 % 108,52 % - 106,004 %
2017 99,99% 100% 100,12% 100,06%
Penjumlahan ketiga unsur tersebut sesuai dengan porsi masing-masing unsur
menghasilkan angka realisasi IKU tahun 2015 sebesar 95,128%, tahun 2016
sebesar 106,004% , dan tahun 2017 sebesar 100,06%. Dengan demikian, KPPN
Jakarta VI telah memenuhi target penggunaan anggaran yang digunakan untuk
mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja dalam
kurun waktu tahun 2015 s.d. 2017.
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
39
BAB IV
PENUTUP
Dari data-data tersebut diatas tingkat kinerja KPPN Jakarta VI, secara umum
sudah sesuai dengan yang diharapkan. Hal itu didukung dengan data-data
sebagai berikut:
1. Kinerja pada Sub Bagian Umum, Seksi Pencairan Dana, Seksi Bank, Seksi
Verifikasi dan Akuntansi dan Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan
Internal (Kemenkeu Four dan Five) sudah tercapai;
2. Capaian Kinerja Pegawai (CKP) yang berasal dari capaian IKU ditambah
penilaian perilaku pegawai sudah memenuhi persyaratan untuk kenaikan
pangkat dan grading.
Namun demikian, kedepan masih diperlukan upaya atau langkah peningkatan
kinerja atau action plan untuk mempertahankan kinerja yang sudah baik di tahun
2014 melalui:
1. Pemenuhan sumber daya manusia baik dari sisi kuantitas maupun kualitas;
2. Pemenuhan pelaksanaan Standard Operational Prochedure (SOP) masing-
masing seksi (Sub Bagian Umum, Seksi Pencairan Dana, Seksi Bank, Seksi
Verifikasi dan Akuntansi, dan Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan
Internal);
3. Memenuhi sarana dan prasarana yang sesuai dengan implementasi Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) dan SAKTI;
4. Edukasi pada satuan kerja lingkup KPPN Jakarta VI melalui sosialisasi,
bimtek dan peningkatan fungsi Treasury Learning Center (TLC) KPPN Jakarta
VI.
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
1
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
2
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
3
TAHUN 2017 [LAPORAN KINERJA KPPN JAKARTA VI]
4