i
SURVEI MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL
TAHUN 2015
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
oleh
DIAH NAWANG WULAN 6101411054
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
ABSTRAK
Diah Nawang Wulan. 2015. “Motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015”. Skripsi Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi/S1 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dra. Heny Setyawati, M.Si Kata Kunci : Motivasi, Kepribadian, Ekstrakurikuler, Taekwondo.
Latar belakang dalam penelitian ini adalah menurunnya prestasi atlet taekwondo di Kabupaten Kendal, pada event “Moks Invitasi Taekwondo Bupati Cup Tahun 2014” di ikuti oleh pelajar se-Jawa Bali sebanyak 1300 atlet (900 pemula & 400 prestasi ). Mayoritas atlet taekwondo di Kabupaten Kendal adalah pelajar dan peserta ekstrakurikuler taekwondo. Bagaimana motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015. Tujuan penelitian untuk mengetahui motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015.
Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan penelitian survei yang bersifat kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase (DP). Populasi dalam penelitian semua peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015. Jumlah sampel 40 responden terdiri 4 sekolah yaitu 23 dari SMA N 1 Kendal 5 dari SMK N 1 Kendal, 11 dari SMA N 2 Kendal, dan 1 dari SMK N 2 Kendal.
Hasil penelitian pada 40 responden didapatkan data motivasi sedang dengan skor persentase 73,24%. Dapat dilihat pada tabulasi data skor rata-rata faktor motivasi adalah faktor perhatian 87%, faktor relevansi 95%, 66% faktor kepercayaan diri, faktor kepuasan 63%. Hasil penelitian kepribadian untuk tipe kepribadian ekstrovert, 0% untuk kategori sangat tinggi, 45% dengan kategori tinggi, 52,5 rata-rata dan 2,15% sangat rendah. Hasil kepribadian introvert 10% sangat tinggi, 72,5% tinggi, 17,5 rata-rata dan 0% sangat rendah Simpulan hasil penelitian motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 tergolong sedang dengan hasil persentase 73,24% dan hasil penelitian kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 menunjukan sebagian besar peserta ekstrakurikuler taekwondo tipe kepribadian ekstrovet yang sedang dengan persentase 52,5% dan kepribadian introvert dengan kategori tinggi sebesar 72,5%. Saran dari peneliti untuk peserta ekstrakurikuler taekwondo agar berusaha lebih serius dan kosnsisten dalam latihan agar mendapat hasil yang optimal.
iii
PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini, Saya :
Nama : Diah Nawang Wulan
NIM : 610141154
Jurusan/Prodi : PJKR/PJKR
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Judul Skripsi : MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN PESERTA
EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK
NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini hasil karya saya
sendiri dan tidak menjiplak (plagiat) karya ilmiah orang lain, baik seluruhnya
maupun sebagian. Bagian tulisan dalam skripsi ini yang merupakan kutipan dari
karya ahli atau orang lain, telah diberi penjelasan sumbernya sesuai dengan tata
cara pengutipan.
Apabila pernyataan saya ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi
akademik dari Universitas Negeri Semarang dan sumber hukum sesuai
ketentuan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia.
Semarang, 22 November 2015 Yang menyatakan,
Diah Nawang Wulan NIM. 6101411054
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Manusia asalnya daripada tanah. Makan hasil tanah. Berdiri diatas tanah,
akan kembali ke tanah. Kenapa masih bersifat langit? (Hamka)
Persembahan:
Saya persembahkan karya sederhana ini
kepada:
1. Bapak Junadi dan Ibu Sri Supadmi,
terimakasih atas segala perhatian,
kasihsayang, doa dan suportnya.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul " Survei Motivasi dan Kepribadian Peserta Ekstrakurikuler
Taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015". Skripsi ini disusun
dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa ada
bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk memperoleh pendidikan di Universitas Negeri
Semarang.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan yang telah membantu menyelesaikan
segala bentuk urusan administrasi.
3. Ketua Jurusan PJKR yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
4. Diah Ayu Tantri dan Muhammad Kuat Mulyanto atas semangat dan
suportnya.
5. Ibu Dra. Heny Setyawati, M.Si atas bimbingan dan kesabarannya hingga
skripsi saya dapat tersusun dengan baik.
6. Sahabat-sahabatku dan kawan-kawan seperjuangan PJKR 2011
7. Bapak / ibu dosen beserta staff tata usaha jurusan PJKR FIK UNNES yang
telah memberikan bantuan dan bimbingannya.
viii
8. Almamater FIK UNNES
9. Ketua Kesbangpolinmas Kabupaten Kendal yang telah memberi rekomendasi
untuk melakukan penelitian.
10. Ketua Bapeda Kabupaten Kendal yang telah memberikan rekomendasi untuk
melakukan penelitian.
11. Ketua Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal yang telah memberikan ijin dan
rekomendasi untuk melakukan penelitian.
12. Terimakasih kepada sabeum Suroso, sabeum Hasan, sabeum Yawawi, dan
ibu Antik atas kerjasama sehingga proses pengambilan data dapat dilakukan
dengan lancar.
13. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amalan baik
serta mendapat pahala dari Allah SWT. Pada akhirnya penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat.
Semarang, 28 November 2015 Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman JUDUL ......................................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
PERNYATAAN ............................................................................................ iii
PENGESAHAN ............................................................................................ iv
PERSETUJUAN ......................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 1.2. Identifkasi Masalah .............................................................................. 5 1.3. Pembatasan Masalah .......................................................................... 5 1.4. Rumusan Masalah ............................................................................... 6 1.5. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6 1.6. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6 1.7. Penegasan Istilah ................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori .................................................................................. 10
2.1.1. Pengertian Motivasi .................................................................. 10 2.1.1.1. Teori-teori Motivasi ...................................................... 12 2.1.1.2. Motivasi dilihat Dari Dasar Pembentukannya ............... 15 2.1.1.3. Fungsi Motivasi dalam Olahraga .................................. 16 2.1.1.4. Teori ARCS ................................................................... 18 2.1.1.5. Strategi Meningkatkan Motivasi Atlet ............................ 20 2.1.2. Kepribadian ............................................................................... 21 2.1.2.1. Pengertian Kepribadian ................................................ 21 2.1.2.2. Pembentukan Kepribadian ........................................... 23 2.1.2.3. Tipe Kepribadian Eysenck ............................................ 24
2.1.2.4. Struktur Kepribadian Freud .......................................... 27 2.1.2.5. Psikilogi Kepribadian .................................................... 29 2.1.2.6. Pengukuran Kepribadian .............................................. 31 2.1.2.7. Kepribadian Atlet dan Bukan Atlet ................................ 28 2.1.3. Hubungan Motivasi dan Kepribadian ......................................... 32 2.1.3.1. Teori Kebutuhan Berprestasi (Need Achievment) ......... 32 2.1.4. Ekstrakurikuler .......................................................................... 35 2.1.4.1. Pengertian Ekstrakurikuler .......................................... 35
x
2.1.4.2. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler .................................... 36 2.1.5. Olahraga Beladiri Taekwondo .................................................... 36 2.1.5.1. Sejarah Beladiri Taekwondo ......................................... 36 2.1.5.2. Teknik Dasar Taekwondo .............................................. 38 2.1.5.3. Peraturan dan Sistem Pertandingan ............................ 40 2.1.5.4. Kelas yang Dipertandingkan......................................... 41
2.1.5.5. Kondisi Geografis Kabupaten Kendal ........................... 41 2.2. Hipotesis ............................................................................................ 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian .............................................. 43 3.2. Variabel Penelitian ............................................................................. 43 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 43 3.3.1. Populasi ................................................................................... 43 3.3.2. Sampel Penelitian .................................................................... 43 3.4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 44 3.4.1. Kuesioner (Angket) .................................................................. 44 3.4.2. Tes Kepribadian ....................................................................... 45 3.5. Instrumen Penelitian .......................................................................... 48 3.5.1. Uji Validitas .............................................................................. 50 3.5.2. Ujii Reliabilitas ......................................................................... 51 3.6. Prosedur Penelitian ........................................................................... 52 3.7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penelitian ..................................... 54 3.8. Analisis Data ...................................................................................... 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian .................................................................................. 57
4.1.1. Hasil Penelitian Motivasi ........................................................... 57 4.1.1.1.Hasil Penelitian Motivasi berdasarkan Sekolah ............... 59
4.1.2. Hasil Penelitian Faktor-faktor Motivasi ....................................... 63 4.1.2.1. Hasil Penelitian Faktor Motivasi Berdasarkan Sekolah ... 65
4.1.3. Hasil Penelitian Kepribadian ..................................................... 74 4.1.3.1. Hasil Penelitian Kepribadian Berdasrkan Sekolah .......... 76
4.1.4. Uji Hipotesis ............................................................................... 80 4.2. Pembahasan ...................................................................................... 81
4.2.1. Pembahasan Motivasi .............................................................. 81 4.2.1.1. Perhatian ...................................................................... 83 4.2.1.2. Relevansi ..................................................................... 84 4.2.1.3. Kepercayaan Diri .......................................................... 85 4.2.1.4. Kepuasan ..................................................................... 87 4.2.2. Pembahasan Kepribadian ......................................................... 88 4.2.2.1. Ekstrovert ..................................................................... 88 4.2.2.2. Introvert ........................................................................ 89 4.3. Temuan Penelitian ........................................................................... 90
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ........................................................................................... 93 5.2. Saran ................................................................................................. 94 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 95
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 97
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Daftar Sekolah dan Jadwal Berlatih Ekstrakurikuler Taekwondo . 4
1.2. Daftar Kelas dalam Kejuaraan Taekwondo ................................ 41
3.1. Instrumen Tes Kepribadian ........................................................ 45
3.2. Kategori Tipe Kepribadian Ekstrovert ........................................ 46
3.3. Kategori Tipe Kepribadian Introvert ........................................... 47
3.4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Motivas Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo Tahun 2015 ............................................................ 49
3.5. Hasil Uji Validitas Data ............................................................... 51
3.6. Kriteria Analisis Deskriptif Persentase ....................................... 56
4.1. Data Penelitian Motivasi dan Kepribadian Ekstrakurikuler Taekwondo Tahun 2015 ............................................................. 57
4.2. Deskriptife Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 .... 58
4.3. Deskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 1 Kendal Tahun 2015 .................................. 59
4.4. Deskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 1 Kendal Tahun 2015 .................................. 60
4.5. Deskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 2 Kendal Tahun 2015 .................................. 61
4.6. Deskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 2 Kendal Tahun 2015 .................................. 62
4.7. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 ............................................ 64
4.8. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 1 Kendal Tahun 2015 ................................................................................ 66
4.9. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 1 Kendal Tahun 2015 ................................................................................ 68
4.10. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 2 Kendal Tahun 2015 ................................................................................ 70
4.11. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 2 Kendal Tahun 2015 ................................................................................ 72
4.12. Distribusi Kepribadian Ekstrovert Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 ........ 74
4.13. Distribusi Kepribadian Introvert Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 ........ 75
4.14. Distribusi Kepribadian Ekstrovert Peserta Ekstrakurikuler
xii
Taekwondo Berdasarkan Sekolah Tahun 2015 ........................... 76 4.15. Distribusi Kepribadian Introvert Peserta Ekstrakurikuler
Taekwondo Berdasarkan Sekolah Tahun 2015 ........................... 78 4.16. Hasil Deskriptif Persentase Kepribadian Introvert
dan Ekstrovert ............................................................................ 80
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 1.1. Peta Kabupaten Kendal ................................................................... 41
4.1. Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015 ............................... 58
4.2. Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 1 Kendal Tahun 2015 ........................................................... 59
4.3. Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 1 Kendal Tahun 2015 .......................................................... 60
4.4. Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 2 Kendal Tahun 2015 .......................................................... 61
4.5. Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 2 Kendal Tahun 2015 .......................................................... 62
4.6. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015 ................................ 65
4.7. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 1 Kendal Tahun 2015 ...................................................................... 67
4.8. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 1 Kendal Tahun 2015 ....................................................................... 69
4.9. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 2 Kendal Tahun 2015 ...................................................................... 71
4.10. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 2 Kendal Tahun 2015 ....................................................................... 73
4.11. Distribusi Tipe Kepribadian Ekstrovert Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015 ............. 74
4.12. Distribusi Tipe Kepribadian Introvert Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015 ............. 75
4.13. Distribusi Tipe Kepribadian Ekstrovert Peserta Ekstrakurikuler Tekwondo Berdasarkan Sekolah Tahun 2015 ................................... 77
4.14. Distribusi Tipe Kepribadian Introvert Peserta Ekstrakurikuler Tekwondo Berdasarkan Sekolah Tahun 2015 ................................... 79
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman 1. Surat Keputusan Dosen Pembimbing ............................................... 97
2. Surat Ijin Penelitian Dari Fakultas ..................................................... 98
3. Surat Pengantar Penelitian Dari Kesbangpol dan Linmas ................. 99
4. Surat Pengantar Penelitian Dari Bapeda ......................................... 100
5. Surat Pengantar Penelitian Dari Dinas Pendidikan .......................... 102
6. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian SMA N 1 KENDAL ... 103
7. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian SMK N 1 KENDAL .. 104
8. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian SMA N 2 KENDAL ... 105
9. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian SMK N 2 KENDAL .. 106
10. Angket Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi ................................. 107
11. Daftar Responden Uji Validitas dan Reliabilitas .............................. 109
12. Hasil Uji Validitas ............................................................................ 110
13. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 111
14. Soal Angket Penelitian .................................................................... 113
15. Angket Penelitian ............................................................................ 117
16. Pedoman Observasi ...................................................................... 121
17. Hasil Observasi ............................................................................. 122
18 .Pedoman Dokumentasi.................................................................. 124
19. Hasil Dokumentasi ......................................................................... 125
20. Daftar Responden Penelitian ......................................................... 126
21. Tabel Hasil Deskriptif Persentase Motivasi Hasil Penelitian ........... 127
22. Tabel Hasil Deskriptif Persentase Motivasi Hasil Penelitian Berdasarkan Sekolah ........................................... 129
23. Tabel Hasil Deskriptif Persentase Faktor-Faktor Motivasi .............. 132
24. Tabel Hasil Deskriptif Persentase Faktor-Faktor Motivasi Berdasarkan Sekolah ..................................................................... 136
25. Tabel Kepribadian Ekstrovert ......................................................... 143
26. Tabel Kepribadian Ekstrovert Berdasarkan Sekolah ...................... 145
27. Tabel Kepribadian Introvert ............................................................ 148
28. Tabel Kepribadian Introvert Berdasarkan Sekolah ......................... 150
29. Dokumentasi Penelitian ................................................................. 153
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Prestasi atlet taekwondo Kabupaten Kendal terlihat menurun, dimana
pada tanggal 17-19 Oktober 2014 Pemerintah Kabupaten Kendal mengadakan
event bergengsi “Mok’s Invitasi Taekwondo Bupati Cup Tahun 2014”
bertempatan di GOR Bahurekso Kendal yang diikuti pelajar se-Jawa Bali
sebanyak 1300 atlet (900 pemula dan 400 prestasi). Acara tersebut diikuti oleh
Kabupaten dan Kota diantaranya : Semarang, Pekalongan, Pemalang, Tegal,
Kudus, Demak, Pati dan Solo. Kabupaten Kendal menerjunkan 200 atlet dan
juara umum di peroleh kontingen Solo dengan 82 atlet. Solo meraih 9 Emas, 10
perak, 9 perunggu, Diklat Ragunan meraih 7 emas, 5 perak dan 6 perunggu,
WTC Semarang meraih 5 emas, 3 perak dan 12 perunggu. Prestasi taekwondo
Kabupaten Kendal menurun pada event tersebut, dalam segi jumlah atlet dan
segi lokasi sangat diuntungkan karena masih bertempatan di Kendal tetapi dalam
pertandingan Kabupaten Kendal hanya bisa menjadi tuan rumah yang baik.
Pembinaan olahraga beladiri taekwondo salah satunya dapat dilakukan di
sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler diberikan
untuk mengembangkan dan menyalurkan bakat, minat, dan keterampilan siswa,
sehingga akan timbul kemandirian, kepercayaan diri dan kreativitas siswa.
Prestasi yang paling utama bagi pelajar adalah mencapai nilai yang baik
sehingga prestasi baik di kelas maupun prestasi lain seperti prestasi olahraga.
Motivasi serta tujuan siswa SMA/SMK Negeri di Kota Kendal sudah pasti
berlainan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang
2
bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan
untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorangan dalam dirinya, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang adalah umur, kondisi
fisik, latar belakang sosial ekonomi, dan kekuatan intelegensi harus tetap
dipertimbangkan. Penjasorkes merupakan jalur pembinaan olahraga, dalam satu
sistem terpadu terutama dalam memperkuat landasan pembinaan prestasi
olahraga agar regenerasi terus tercipta. Untuk mengadakan kegiatan
ekstrakulikuler dibutuhkan pembinaan secara rutin. Peneliti melakukan observasi
ke dojang pelatihan SMA/SMK Negeri yang dibina di sekolah melalui kegiatan
ekstrakurikuler di sekitar wilayah Kota Kendal, dimana pada SMA/SMK Negeri
merupakan sekolah dengan prestasi taekwondo yang setingkat. Perkembangan
peserta ekstrakurikuler taekwondo terlihat kurang untuk menghadapi suatu
pertandingan, dimana kurangnya motivasi untuk berlatih secara stabil dan
intensif sehingga membuat prestasi kurang maksimal. Hal ini sangat berbeda
dengan pelatihan yang bernaungan club dimana atlet siap melakukan
pertandingan, atlet termotivasi dalam pelatihan tetap antusias untuk berprestasi
meski pelatihan cukup berat. Atlet yang bernaungan di club ini memiliki motivasi
internal dan eksternal yang kuat, berbeda dengan atlet yang dibentuk dalam
kegiatan ekstrakurikuler, bentuk motivasi mereka rendah, dan semakin menurun
karena pemadatan jam belajar dari senin sampai jumat membuat para peserta
ekstrakurikuler taekwondo kekurangan waktu untuk beristirahat yang membuat
motivasi untuk berlatih menurun, sehingga banyak peserta ekstrakurikuler
taekwondo yang kurang intensif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo.
Hal ini dapat membuat motivasi mereka untuk berlatih menurun. Atlet yang
mengikuti ekstrakurikuler taekwondo yang menjadi atlet pencetak prestasi adalah
3
atlet yang memiliki 2 dojang latihan, yaitu club dan dojang sekolah. Dimana dari
segi motivasi ketika berlatih terlihat berbeda dengan peserta ekstrakurikuler yang
hanya berlatih di sekolah yang belum memiliki jam terbang menghadapi
pertandingan. Pembinaan ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri di Kota
Kendal tampaknya perlu perhatian khusus karena dalam menangani dan
menguasai ekstrakurikuler kurang maksimal, jika peserta ekstrakurikuler
berprestasi pada suatu sekolah tidak dibina dan dibentuk secara optimal dapat
membuat sekolah mengalami penurunan. Regenerasi atlet pencetak prestasi
kurang di perhatikan secara khusus oleh pihak perwakilan dari sekolah karena
pihak perwakilan dari sekolah belum membina dan memantau kegiatan
ekstrakurikuler tersebut secara intensif. Oleh sebab itu masih banyak siswa yang
berlatih sesuai dengan keinginannya tanpa memperhitungkan kematangan dan
kemampuan ketika diterjunkan dalam kejuaran baik tingkat sekolah maupun
daerah. Sangat diharapkan adanya pendekatan positif guru pembina terhadap
siswa yang mengikuti ekstrakulikuler taekwondo sehingga memberikan motivasi
untuk mengikuti eksrakurikuler dan tidak hanya mengikuti tetapi juga
meningkatkan prestasi. Kepribadian siswa mampu berpengaruh terhadap tingkat
motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Selain peran motivasi, kepribadian juga memiliki peranan penting dalam
menunjang prestasi. Individu/pribadi adalah satu kesatuan dalam dua
(monodualis), baik psychosomatic, socio-individual maupun cultural-religius unity.
Eksistensi monodualis tersebut menjadi bingkai yang membalut kesatupaduan
organisasi dinamik dalam diri individu dengan lingkungannya ini disebut
kepribadian (personality). Sementara olahraga secara umum diartikan sebagai
aktifitas gerak yang meliputi eksistensi semua aspek monodualis tersebut. Oleh
4
karena itu kepribadian tidak dapat dipisahkan dari performa dan perestasi
olahraga, sebab kepribadian merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi
performa siswa/atlet dalam berolahraga.
Tingkat motivasi siswa sangat tergantung pada kepribadian siswa
tersebut, jika siswa mempunyai kepribadian yang pendiam, tipe orang pemalu,
motivasi mereka akan muncul dari pribadinya. Siswa lebih cenderung merasa
termotivasi dan mendapatkan perbedaan ketika bersama orang yang banyak
bicara dan berani. Kepribadian memiliki dampak besar bagaimana kita
termotivasi dalam hidup kita, motivasi dan kepribadian jelas berhubungan.
Dalam menunjang kegiatan ekstrekurikuler taekwondo dibutuhkan sarana
dan prasarana yang lengkap dan memadai. Tujuanya untuk meningkatkan
motivasi siswa, mengembangkan bakat siswa, serta menjadikan siswa lebih
berprestasi dalam mengikuti ekstrakurikuler taewondo.
Tabel 1.1. Tabel Sekolah dan Hari Latihan Ekstrakulikuler Taekwondo di Kota Kendal Tahun 2015.
Sekolah Hari Pelatih Jam Jumlah siswa
SMA N 1
KENDAL
Senin Sabeum
Suroso
15.30 –
selesai
25
SMA N 2
KENDAL
Selasa
Rabu
Sabeum
Kabib
16.00 –
selesai
20
SMK N 1
KENDAL
Sabtu Sabeum
Yawawi
16.00 –
selesai
12
SMK N 2
KENDAL
Sabtu
minggu
Sabeum
Hasan
14.30 –
selesai
15
Sumber: penelitian 2015
Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka penulis berkeinginan untuk
menyusun skripsi dengan judul “Survei Motivasi dan Kepribadian Peserta
5
Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015”.
Peneliti berusaha mengungkap dan mengetahui hubungan antara kedua aspek
yaitu motivasi dan kepribadian yang dimiliki siswa dan siswi peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015
dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler khususnya ekstrakurikuler taekwondo.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari uraian, diambil identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Masih kurangnya perhatian terhadap ekstrakurikuler taekwondo.
2. Siswa kurang berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler khususnya
ekstrakurikuler taekwondo.
3. Sarana dan prasarana yang kurang mendukung dalam ekstrakurikuler
taekwondo.
4. Hubungan antara dua aspek yaitu motivasi dan kepribadian peserta
ekstrakulikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015
yang belum di ketahui.
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tidak menuntup kemungkinan timbulnya
permasalahan yang meluas, untuk itu perlu adanya pembatasan masalah agar
ruang lingkup penelitian menjadi jelas. Mengingat keterbatasan masalah yang
ada pada penelitian di batasi pada masalah yaitu motivasi peserta ekstrakurikuler
taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dan kepribadian
peserta ekstrakurikuler taekwondo SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun
2015 serta hubungan antara dua aspek yaitu motivasi peserta ekstrakurikuler
taekwondo dan kepribadian peserta taekwondo yang mendorong siswa
6
SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
taekwondo.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Bagaimana motivasi peserta ekstrakulikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri
se-Kota Kendal tahun 2015?”
2. Bagaimana kepribadian peserta ekstrakulikuler taekwondo di SMA/SMK
Negeri se-Kota Kendal tahun 2015?”
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui motivasi peserta ekstrakulikuler taekwondo SMA&SMK
Negeri se-Kota Kendal tahun 2015.
2. Untuk mengetahui kepribadian peserta ekstrakulikuler taekwondo SMA&SMK
Negeri se-Kota Kendal tahun 2015.
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat
bagi peneliti, para pendidik, dan para pembaca pada umumnya, adapun
penjelasanya sebagai berikut :
1. Dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan, menambah referensi
atau sumber bacaan penelitian sejenis.
2. Dari penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman khusus untuk
mengetahui motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo bagi
guru pendidikan jasmani maupun pelatih ekstrakurikuler taekwondo.
7
3. Bagi peneliti dapat memberikan pengetahuan baru tentang “Survei Motivasi
dan Kepribadian Peserta Ekstrakulikuler Taekwondo SMA&SMK Negeri Se-
Kota Kendal tahun 2015”.
4. Dapat sebagai bahan evaluasi bagi sekolah dalam pembinaan program
ekstrakulikuler taekwondo.
5. Sebagi sumbangan dalam upaya peningkatan program ekstrakulikuler siswa
dalam segi pengukuran motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler
taekwondo.
6. Bagi pemerintah Kabupaten Kendal, penelitian ini sebagai bahan evaluasi
untuk menegetahui motivasi dan kepribadian atlet taekwondo untuk
mencapai prestasi.
1.7. Penegasan Istilah
Supaya tidak terjadi salah pengertian dan salah paham penafsiran
maksud dari judul penelitian ini, maka perlu memperjelas dengan memberikan
penegasan-penegasan istilah dalam judul :
1. Motivasi
Motivasi menurut Sumardi Suryabrata adalah keadaan yang terdapat
dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu guna
mencapai suatu tujuan. Berbagai teori motivasi yang berkembang, Keller (1983)
telah menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang disebut model ARCS.
Di dalam model yang dikemukakan ada empat kategori kodisi motivasional yang
harus diperhatikan dalam usaha menghasilkan proses suatu aktivitas yang
menarik, bermakna dan memberikan tantangan bagi masyarakat yaitu attention,
relevance, confidence, statisfaction.
8
Motivasi yang dimaksud penulis dalam skripsi ini adalah prinsip-prinsip
motivasi yang disebut model ARCS, yaitu pertama attention peserta
ekstrakurikuler taekwondo terhadap beladiri taekwondo, kedua relevance peserta
ekstrakurikuler taekwondo antara kebutuhan dan kondisi peserta ekstrakurikuler
taekwondo, ketiga confidence peserta ekstrakurikuler taekwondo untuk dapat
berinteraksi secara positif dengan lingkungan, keempat statisfaction peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015.
2. Kepribadian
Menurut Eysenck kepribadian adalah keseluruhan pola tingkah laku
aktual maupun potensial dari organisme, sebagaimana ditentukan oleh
keturunan dan lingkungan. Pola perilaku tersebut berasal dan dikembangkan
melalui interaksi fungsional dari empat sektor utama yang mengorganisir tingkah
laku. Adapun keempat sektor tersebut adalah sektor kognitif, sektor konatif,
sektor afektif, dan sektor somatic. Menurut Dwi Sunar Prasetyo kepribadian
dibagi atas 2 pola perilaku yaitu ekstrovert dan introvert. Ekstrovert yang
dimaksud adalah kepribadian seseorang dimana dia senang bersama orang lain,
tidak merasa tersiksa ketika bersama dengan orang lain, atau hadir dalam
pertemuan-pertemuan. Introvert yaitu kepribadian seseorang dimana dia kurang
menyukai hidup berdampingan atau bersama dengan orang lain. Dia lebih suka
hidup sendiri, tidak suka dengan orang baru, tidak suka berbicara di depan
umum, tidak suka menonjolkan diri.
Kepribadian yang dimaksud oleh penulis adalah tipe kepribadian
ekstrovert atau tipe kepribadian introvert yang cenderung dimiliki oleh peserta
ekstrakurikuler taekwondo SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015.
3. Ekstrakurikuler Taekwondo
9
Menurut Suharsimi Arikunto kegiatan ekstrakulikuler merupakan
kegiatann di luar struktur program yang ada pada umumnya merupakan kegiatan
pilihan. Dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dipilih siswa yaitu kegiatan
ekstrakurikuler taekwondo. Taekwondo adalah beladiri nasional Korea. Tae
bararti kaki, kwon berarti tangan dan do berarti jalan. Jalan disini maksudnya
cara atau seni. Jadi, taekwondo bisa diartikan sebagai seni membela diri dengan
tangan dan kaki.
Dalam penelitian ini adalah ekstrakurikuler taekwondo merupakan
olahraga beladiri yang dipilih peserta ekstrakurikuler di SMA/SMK Negeri se-Kota
Kendal tahun 2015 dimana beladiri taekwondo berasal dari korea yang
mengutamakan serangan kaki..
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah energi psikologis yang bersifat abstrak. Wujudnya hanya
dapat diamati dalam bentuk manifestasi tingkah laku yang ditampilkannya
(Husdarta, 2010 : 31).
Menurut Anshel (1990 : 100) motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu
“movere” meaning “to move”. Sesuai dengan pendapat tersebut motivasi berarti
menggerakan atau mendorong untuk bergerak (Komarudin, 2013 : 23).
Motivasi menurut Sumardi Suryabrata adalah keadaan yang terdapat
dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu guna
mencapai suatu tujuan. Sementara itu Gates dan kawan-kawan mengemukakan
bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan yang terdapat dalam diri
seseorang yang mengatur tindakannya dalam posisi tertentu. Adapun Greenberg
menyebutkan bahwa motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang
terdapat dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan aktifitas
tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan) (Djaali, 2013 : 101).
Motif adalah dorongan atau daya kekuatan dari dalam diri seseorang
yang mendorong yang bersangkutan untuk berbuat atau bertingkah laku dalam
rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan motivasi adalah sesuatu
daya yang menjadi pendorong seseorang bertindak, dimana rumusan motivasi
menjadi sebuah kebutuhan nyata dan merupakan muara dari sebuah tindakan.
Jika sebuah tindakan tidak memiliki suatu tujuan, tentu seseorang dapat
11
dikatakan sebagai tidak memiliki motif untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu. Bahkan motif bisa dikatakan sebagai daya penggerak aktif dari sebuah
tindakan, terutama ketika seseorang berada dalam keadaan dimana dia memiliki
kebutuhan yang sangat mendesak (Akyas Azhari, 2004 : 65-66).
Menurut Sarlito (2006) menjelaskan bahwa motivasi merupakan istilah
yang lebih umum, yang menunjukkan kepada seluruh proses gerakan itu,
termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu,
tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan atau akhir dari
gerakan atau perbuatan (Husdarta, 2010 : 33).
Alderman (1974) mendefinisikan bahwa motivasi merupakan suatu
kecenderungan untuk berperilaku secara selektif kesuatu arah tertentu yang
dikendalikan oleh adanya konsekuensi tertentu, dan perilaku tersebut akan
bertahan sampai sasaran perilaku dapat dicapai. Sifat selektif dari perilaku
berarti individu yang berperilaku membuat suatu keputusan untuk memilih
tindakannya. Arah tertentu dari perilaku artinya tindakan yang dilakukan memiliki
suatu tujuan sesuai dengan keinginan. Adapun yang dimaksud dengan
konsekuensi adalah suatu kondisi negatif yang diperoleh individu jika melakukan
perilakunya tersebut (Monty P Satiadarma, 2000 : 71).
Dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi merupakan kekuatan yang
terdapat dalam diri seseorang maupun kelompok yang menggerakan atau
mendorong untuk bergerak dengan ditandai munculnya “feeling” baik secara
sadar maupun tidak sadar dengan suatu tujuan tertentu sesuai dengan keinginan
individu. Jadi motivasi sangat penting bagi peningkatan siswa dalam berlatih
ekstrakurikuler taekwondo, dengan mengetahui tingkat motivasi yang mendorong
siswa untuk giat berlatih maka akan mudah untuk meninggkatkan motivasinya.
12
2.1.1.1. Teori-teori Motivasi
Sehubungan dengan kebutuhan hidup manusia yang mendasari
timbulnya motivasi, Maslow mengungkapkan bahwa kebutuhan dasar hidup
manusia itu terbagi atas lima tingkatan (Djaali. 2013 : 102) yaitu :
1. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhinya
dengan segera seperti keperluan untuk makan, minum, berpakaian, dan
bertempat tinggal.
2. Kebutuhan keamanan adalah kebutuhan seseorang untuk memperoleh
keselamatan, keamanan, jaminan, dan perlindungan dari ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup dan kehidupan dengan segala aspek.
3. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan seseorang untuk disukai dan menyukai,
dicintai dan mencintai, bergaul, berkelompok, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
4. Kebutuhan akan harga diri adalah kebutuhan seseorang untuk memperoleh
kehormatan, penghormatan, pujian, penghargaan, dan pengakuan.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk
memperoleh kebanggaan, kekaguman, dan kemashuran sebagai pribadi
yang mampu dan berhasil mewujudkan potensi bakatnya dengan hasil
prestasi luar biasa.
Disamping teori kebutuhan diatas, ada juga teori lain tentang motivasi
yang dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain sebagai berikut (Akyas Azhari,
2004 : 71-74) :
1. Homeostatis, teori ini diturunkan dari teori drive dan teori aurosal. Kedua teori
ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Teori drive dipelopori oleh Clarkleond
Hull dan kawan-kawannya, mereka berpendapat bahwa bila tubuh
13
kekurangan zat tertentu, maka akan menimbulkan sejumlah keadaan seperti
ini secara alamiah akan timbul suatu ketegangan dalam tubuh, dan
ketegangan ini akan memuncak jika kebutuhan untuk menghilangkan
ketidakseimbangan tidak terpenuhi. Untuk itu ia akan mendorong organisme
agar berperilaku untuk menghilangkan ketegangan atau pengembalian
keseimbangan tubuh melalui tindakan pemenuhan kebutuhan tadi. Keadaan
keseimbangan itu disebut homeostatis atau dengan kata lain homeostatis
bisa terjadi jika determinan-determinan biologis telah tercukupi. Inilah yang
menjadi dasar dari motivasi tindakan seseorang. Teori Aurosal dipelopori
oleh Elizabeth Deffy. Ia mempunyai pendapat tentang homeostatis yang
berbeda dengan teori drive. Menurut Elizabet organisme tidak selalu
berusaha menghilangkan ketegangan, akan tetapi justru sebaliknya
organisme seringkali berusaha meningkatkan ketegangan dalam dirinya.
Homeostesis menurut teori ini bisa dicapai jika berada dalam ketegangan
yang tidak terlalu rendah dan tinggi. Keadaan inilah yang hendak dicapai atau
menjadi dasar motivasi tindakan seorang individu.
2. Teori Atribusi, teori ini dicetuskan oleh Fritz Helder, berpendapat bahwa
motivasi seseorang ditentukan oleh determinan-determinan lingkungan.
Untuk itu motivasi dari tindakan seseorang dapat dilacak dari bagaimana
seseorang menafsirkan atau berusaha mengerti apa yang melatarbelakangi
peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
3. Teori Harapan, teori ini dicetuskan oleh Victori E. Vroom yang beranggapan
bahwa motivasi merupakan produk kombinasi antara besarnya keinginan
seseorang untuk mendapatkan hadiah atau reward tertentu dengan
kemungkinan untuk menyelesaikan tugas-tugas atau prasarat-prasarat yang
14
diperlukan untuk memperoleh reward itu. Dimana ketika seseorang
menginginkan hadiah, tingkat motivasinya akan meningkat.
4. Aktualisasi Diri, teori ini dikembangkan oleh Carl Rogers dan Abraham H.
Maslow. Keduanya beranggapan bahwa manusia adalah makhluk rasional,
oleh karena itu setiap rangsangan terlebih dahulu akan mengalami proses
kognitif sebelum terjadinya suatu respon. Maslow berpandangan bahwa
motivasi tertinggi dalam kehidupan manusia adalah aktualisasi diri. Hal ini
dapat dicapai jika telah terpenuhinya beberapa tingkat kebutuhan tertentu.
5. Teori Motif Berprestasi, menurut pengembangan teori ini, David Mc Clelland,
perilaku atau tindakan manusia didasari oleh motif-motif sebagai berikut ini :
a. Motivasi Berprestasi atau need of achievement (n-ach) tercermin dari
perilaku individu yang selalu mengarah kepada tugas-tugas yang
menantang tanggung jawab secara pribadi. Ia terbuka untuk menerima
umpan balik guna memperbaiki prestasi inovatif-kreatif.
b. Motivasi-motivasi lain yaitu : 1) kebutuhan kekuasaan atau need of
power (n-power) yang terlihat dari individu yang selalu menanamkan
pengaruh atas orang lain demi reputasinya sendiri. 2) kebutuhan
berafilisiasi need of affiliation (n-aff) yang terlihat pada perilaku individu
yang menyukai berkumpul dengan orang lain, membina hubungan, dan
melakukan afiliasi-afiliasi baru. Hanya saja penelitian tentang kedua
motifasi ini kurang berkembang dibandingkan dengan kebutuhan akan
prestasinya.
6. Motivasi Takut Berprestasi, teori ini dikembangkan oleh John At Kinson
hanya mengganti istilah motivasi n-power dan n-naff dari Mc Clelland sebagai
kelompok orang yang bertindak dengan motivasi ketakutan akan gagal.
15
Jadi berdasarkan uraian teori motivasi diatas motivasi terbentuk dari
beberapa aspek seperti : fator kebutuhan, homeostatis, atribusi, teori harapan,
aktualisasi diri, motivasi berprestasi, dan motivasi takut berprestasi.
2.1.1.2. Motivasi Dilihat dari Dasar Pembentukannya
Motivasi dapat dilihat dari dasar pembentukannya terdiri dari macam-
macam bentuk, diantaranya motif-motif bawaan, motif-motif yang dipelajari, motif
jasmaniah dan rohaniah, momen timbulnya alasan, momen putusan, momen
terbentuknya kemauan yang akan dijelaskan seperti berikut :
1. Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu
tanpa dipelajari. Sebagai contohnya: dorongan untuk makan, dorongan untuk
minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, dorongan seksual. Motif-
motif ini diisyaratkan secara biologis, maka Arden N. Frandsen memberi
istilah jenis motif physiological drivers.
2. Motif-motif yang dipelajari adalah motivasi yang timbul karena dipelajari.
Sebagai contohnya : dorongan untuk belajar suatu ilmu pengatuhuan,
dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat. Motif-motif ini
seringkali disebut dengan motif-motif yang diisyarakatkan secara sosial.
Frandsen mengistilahkan dengan affiliative needs.
3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah yang termasuk motivasi jasmaniah seperti
misalnya : refleks, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk
motivasi rohaniah adalah kemauan.
4. Momen timbulnya alasan, sebagai contohnya seorang pemuda yang sedang
giat berlatih olahraga untuk menghadapi suatu porseni di sekolahnya, tiba-
tiba disuruh ibunya untuk mengantarkan tamu membeli tiket karena tamu itu
akan kembali ke Jakarta. Pemuda itu kemudian mengantarkan tamu tersebut.
16
Dalam hal ini si pemuda tersebut timbul alasan baru untuk melakukan suatu
kegiatan (kegiatan mengatar). Alasan baru itu bisa karena untuk menghormat
tamu atau mungkin keinginan untuk tidak mengecawakan ibunya.
5. Momen pilihan, maksudnya dalam keadaan pada waktu ada alternatif-
alternatif yang mengakibatkan persaingan di antara alternatif atau alasan-
alasan itu.
6. Momen putusan persaingan antara berbagai alasan, sudah barang tentu
akan berakhir dengan dipilihannya satu alternatif. Satu alternatif inilah yang
menjadi putusan untuk dikerjakan.
7. Momen terbentuknya kemauan, kalau seseorang sudah menetapkan satu
putusan untuk dikerjakan, timbullah dorongan pada diri seseorang untuk
bertindak, melaksanakan putusan itu.
Jadi dilihat dari pembentukan motivasi ada yang dibawa sejak lahir,
terbentuk karena hasil proses yang dipelajari, motif yang timbul karena keadaan
jasmani dan rohani, motif yang timbul karena suatu momen yang menjadikan
alasan, momen pilihan, momen putusan persaingan antara berbagai alasan, dan
moment terbentuknya karena suatu hasil kemauan..
2.1.1.3. Fungsi Motivasi dalam Olahraga
Motivasi memiliki banyak fungsi dalam berolahraga dan didorong oleh
beberapa faktor-faktor yang mampu meningkatkan motivasi atlet. Banyak atlet
elit yang mencurahkan perhatianya dan kesenangannya pada olahraga yang di
geluti, atlet tersebut memiliki sensasi yang kuat dan merasa termotivasi dalam
aktifitas itu. Motivasi memiliki dua fungsi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik (Komarudin, 2013 : 25 - 27).
17
1. Motivasi Instrinsik sangat menentukan atlet untuk memutuskan dirinya untuk
terus berprestasi dalam olahraga yang digelutinya. Bagi atlet yang memiliki
motivasi intrinsik aktifitasnya dilakukan secara sukarela, penuh kesenangan,
kepuasan, sehingga atlet merasa kompeten dengan apa yang dilakukannya.
Harsono (1988) menjelaskan bahwa motivasi intrinsik disebut “competence
motivation” karena atlet biasanya sangat bergairah untuk meningkatkan
kompetensinya dalam usahanya untuk mencapai kesempurnaan. Aktivitas
yang didasari dengan motivasi intrinsik akan bertahan lebih lama
dibandingkan motivasi lainnya. Penelitian Anshel (1990 :107) menunjukkan
bahwa : “perilaku yang didasari dengan motivasi intrinsik akan bertahan kebih
lama, lebih menyenangkan dan lebih meningkatakan gambaran diri
ketimbang aktivitas yang didasari dengan motivasi ekstrinsik”. Oleh karena itu
motivasi intrinsik harus ditumbuhkan pada diri atlet, sebab perilaku yang
didasari dengan motivasi intrinsik cenderung lebih giat, lebih gigih, dan
relative menetap dibandingkan perilaku yang didorong dengan motivasi yang
bersifat ekstrinsik.
2. Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul karena adanya faktor luar
yang mempengaruhi dirinya. Atlet berpartisipasi dalam aktivitas olahraga
tidak didasari dengan kesenangan dan kepuasan, tetapi keterlibatan atlet
dalam aktivitas itu didasari oleh keinginan untuk peroleh sesuatu. Harsono
(1988) menjelaskan bahwa motivasi ekstrinsik sering pula disebut
“competitive motivation” karena dorongan untuk bersaing dan menang
memainkan peran lebih besar daripada kepuasan karena telah berprestasi
dengan baik. Motivasi ekstrinsik merupakan keinginan untuk menampilkan
suatu aktivitas karena adanya penghargaan dari luar dirinya. Dengan
18
demikian motivasi ekstrinsik akan berfungsi manakala adanya rangsangan
dari luar diri seseorang. Misalnya, seseorang terdorong untuk berusaha atau
berprestasi sebaik-baiknya disebabkan karena : 1) menariknya hadiah-hadiah
yang dijanjikan kepada atlet bila menang. 2) perlawatan keluar negeri, 3)
akan dipuja orang, 4) akan menjadi berita dikoran dan TV, 5)ingin mendapat
status di masyarakat, dan sebagainya.
Jadi motivasi dalam berolahraga dibagi menjadi dua yaitu berasal dari
dalam (intrinsik) dan yang berasal dari luar (ekstrinsik). Keduanya memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing yang keberadaanya dibutuhkan untuk
meningkatkan motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo untuk mencapai
prestasi, dengan mengetahui motivasi intrinsic dan ekstrinsik peserta
ekstrakurikuler taekwondo, dapat mempermudah meningkatkan motivasi peserta
ekstrakurikuler taekwondo.
2.1.1.4. Teori ARCS
Berbagai teori motivasi yang berkembang, Keller (1983) dalam (Prasetya
Irawan, 2005 : 43) telah menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang
disebut model ARCS. Di dalam model yang dikemukakan ada empat kategori
kodisi motivasional yang harus diperhatikan dalam usaha menghasilkan proses
suatu aktivitas yang menarik, bermakna dan memberikan tantangan bagi
masyarakat. Keempat motivasional tersebut dijelaskan sebgai berikut ini:
1. Perhatian ( Attention )
Perhatian seseorang muncul didorong karena rasa ingin tahu, dan rasa
ingin tahu ini dapat dirangsang atau dipancing melalui elemen-elemen yang baru,
aneh, lain dengan yang sudah ada, kontradiktif atau kompleks. Namun perlu
19
diperhatikan agar stimulus sebagai hal yang sudah biasa dan akan kehilangan
keefektifan.
2. Relevansi ( Relevance )
Relevansi menunjukkan adanya hubungan antara kebutuhan dan kondisi
seseorang. Motivasi seseorang akan terpelihara apabila mereka menganggap
apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau bermanfaat dan sesuai
dengan nilai yang dipegang.
3. Kepercayaan Diri ( Confidence )
Merasa diri kompeten atau mampu, merupakan potensi untuk dapat
berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Menurut Bandura
mengembangkan lebih lanjut konsep tersebut dengan mengajukan knsep “self-
afficacy’. Konsep tersebut berhubungan dengan keyakinan pribadi bahwa dirinya
memiliki kemampuan untuk melakukan suatu tugas yang menjadi syarat
keberhasilan, prinsip yang berlaku dalam hal ini adalah motivasi akan mengikat
sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil.
4. Kepuasan ( satisfaction )
Keberhasilan dalam mencapai tujuan akan menghasilkan kepuasan dan
seseorang akan termotivasi untuk berusaha mencapai tujuan yang serupa.
Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima
baik yang berasal dari dalam maupun dari luar seseorang tersebut.
Jadi menurut teori ARCS (Attention Relevance Confidence Satisfaction)
ada empat kategori motivasi yaitu : perhatian, relevansi, kepercayaan diri,
kepuasan dimana kategori yang paling rendah adalah pada perhatian kemudian
relevansi selanjutnya kepercayaan diri dan paling tinggi adalah kepuasan dimana
empat kategori tersebut saling berkaitan dan menjadi suatu kesatupaduan.
20
2.1.1.5. Strategi Meningkatkan Motivasi Atlet
Prinsip dan teori motivasi dapat meningkatakan penampilan atlet.
Penerapan motivasi merupakan pekerjaan pelatih dan atlet dalam situasi
spesifik. Banyak pelatih yang mengatakan bahwa motivasi atlet itu harus nampak
dalam tanggung jawab atlet setelah atlet tersebut mempelajari berbagai
ketrampilan dalam olahraga. Terkait dengan hal tersebut, pelatih harus memiliki
kemampuan untuk memotivasi atlet agar atlet tertarik untuk berlatih ketrampilan
dan tehnik yang selanjutnya mampu menerapkannya dalam situasi kompetisi
yang kritis. Kemampuan yang dimaksud terkait dengan beragam strategi yang
bias digunakan oleh pelatih untuk meningkatkan motivasi atlet (Komarudin, 2013
: 32 - 35).
Terkait hal tersebut, Brewer (2009 : 8) menyebutkan beberapa strategi
yang dapat diterapkan.
1. Tetapkan goal-setting
Goal-setting merupakan prosedur untuk meningkatkan tujuan, baik tujuan
jangka pendek, menengah, sampai tujuan jangka panjang. Goal-setting bertujuan
untuk memotivasi atlet supaya lebih produktif dan efektif dalam menampilkan
performa.
2. Berikan penguatan atau umpan balik
Umpan balik sering digunakan pelatih untuk mendorong atlet terus
berlatih. Kata-kata yang sering terungkap seperti waaw, mengagumkan, hebat
adalah beberapa contoh umpan balik secara umum.
3. Ciptakan situasi yang menyenangkan
Segala kegiatan yang dilakukan oleh atlet harus didasari oleh
kesenangan. Atlet harus senang dengan melakukan aktifitas rutin yang menjadi
21
tanggung jawabnya. Aktifitas yang dilakukannya tidak di dorong oleh paksaan
orang lain.
Jadi untuk meningkatkan motivasi atlet ada 3 tindakan yang harus
dilakukan oleh pelatih yaitu menetapkan goal-setting, memberikan penguatan
atau umpan balik, menciptakan situasi yang menyenangkan dimana ketiga
motivasi tersebut berhubungan dan tidak bisa dipisahkan..
2.1.2. Kepribadian
2.1.2.1. Pengertian Kepribadian
Secara etimologis istilah personality atau kepribadian memiliki akar kata
dari kata latin sonare yang kemudian berkembang menjadi kata persona yang
berarti “topeng” (Akyas Azhari, 2004 : 164). Secara filosofis dapat dikatakan
pribadi adalah “aku yang sejati” dan kepribadian merupakan “penampakan sang
aku” dalam bentuk perilaku tertentu. Disini muncul gagasan umum bahwa
kepribadian adalah kesan yang diberikan seseorang kepada orang lain yang
diperoleh dari apa yang dipikir, dirasakan dan diperbuat yang terungkap ,elalui
perilaku (Djaali, 2013 : 2)
Kepribadian menurut Allport (Sumardi Suryabrata, 2013 : 205 - 207)
adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai system psikofisis yang
menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Definisi ini perlu dijelaskan maksudnya: pernyataan “organisasi dinamis”
menekankan kenyataan bahwa kepribadian itu selalu berkembang dan berubah
walaupun dalam pada itu ada organisasi sistem yang meningkat dan
menghubungkan berbagai komponen dari pada kepribadian. Istilah “psikofisis”
menunjukan bahwa kepribadian bukanlah eksklusif (semata–mata) mental dan
bukan pula semata-mata moral. Organisasi kepribadian melingkupi kerja tubuh
22
dan jiwa (tak terpisah-pisah) dalam kesatuan kepribadian. Istilah “menentukan”
menunjukan bahwa kepribadian mengandung tendensi-tendensi determinasi
yang memainkan peranan aktif dalam tingkah laku individu. kata khas yang
menunjukkan tekanan utama yang diberikan oleh Allport pada individualitas.
Tidak ada dua orang yang benar-benar sama dalam caranya menyesuaikan diri
terhadap lingkungan, jadi dengan demikian berarti tidak ada dua orang yang
mempunyai kepribadian yang sama. Dengan menyatakan “menyesuaikan diri
terhadap lingkungan” Allport menunjukkan keyakinannya bahwa kepribadian
mengantarai individu dengan lingkungan fisis dan lingkungan psikologisnya,
kadang-kadang menguasainya. Jadi kepribadian adalah sesuatu yang
mempunyai fungsi atau arti adaptasi dan menentukan.
Menurut Eysenck kepribadian adalah keseluruhan pola tingkah laku
aktual maupun potensial dari organisme, sebagaimana ditentukan oleh
keturunan dan lingkungan. Pola perilaku tersebut berasal dan dikembangkan
melalui interaksi fungsional dari empat sektor utama yang mengorganisir tingkah
laku. Adapun keempat sektor tersebut adalah sektor kognitif, sektor konatif,
sektor afektif, dan sektor somatik (Sumardi Suryabrata. 2013. 289-290).
Selanjutnya Phares (dalam Alwisol, 2004: 10) menambahkan bahwa
kepribadian merupakan pola khas dari pikiran, perasaan yang selalu
menampakan diri dalam kehidupan seseorang serta tidak mudah berubah-ubah
sepanjang hidup seseorang.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian
adalah keseluruhan pola tingkah, sifat-sifat, kebiasaan, dan unsur-unsur psikifisik
lainnya yang selalu menampakkan diri dalam kehidupan seseorang serta tidak
mudah berubah-ubah sepanjang hidup seseorang dan bersifat khas.
23
2.1.2.2. Pembentukan Kepribadian
Akyas Azhari (204. 167-168) kepribadian merupakan susunan faktor-
faktor biologis, psikologis dan sosial sekaligus. Untuk itu keseimbangan
kepribadian sangat ditentukan oleh kemampuan mengintegrasikan ketiga faktor
ini menjadi bagian integral dari kehidupan. Secara sistematis dapat dikemukakan
bahwa ada beberapa faktor mempengaruhi pembentukan atau perkembangan
kepribadian, yaitu pembawaan, pengalaman-pengalaman yang aktual bagi
individu dan kebudayaan. Totalitas individu terbentuk melalui interaksi ketiga
faktor tersebut. Ketiganya dapat dijelaskan sebahgai berikut:
1. Heredity (pembawaan), untuk mengetahui bagaimana pembawaan
berpengaruh pada perkembangan kepribadian, bisa diperhatikan sejumlah
hasil penelitian psikolog tentang hal ini. Lalu kita lihat hubungan antara
konteks dan derajat pengaruhnya. Misalnya penelitian mengenai anak
kembar identik, dimana faktor hereditas memiliki faktor yang signifikan bagi
pembentukan kepribadian atau dengan kata lain lingkungan yang berbeda-
beda tidak akan banyak berpengaruh bagi perkembangan kepribadian
sepasang anak kembar.
2. Pengalaman dan lingkungan keluarga, meskipun setiap anak muda akan
bereaksi terhadap pengalaman-pengalaman baru menurut pihak kematangan
atau kecerdasan tempramennya, akan tetapi reaksi-reaksinya berubah oleh
interaksinya dengan orangtua dan lingkungan keluarga pada umumnya, akan
tetapi reaksinya akan berubah oleh interaksinya dengan orangtua dan
lingkungan keluarga pada umumnya. Untuk itu perkembangan kepribadian
anak banyak dipengaruhi keadaan keluarganya, terutama pada masa bayi (0-
24
2 tahun) sampai dengan kanak-kanak (2-6 tahun) dimana di usia-usia ini bisa
disebut sebagai masa- masa emas pembentukan kepribadian.
3. Kebudayaan, karena anak memiliki kecenderungan meniru tingkah laku
orang tuanya, bisa jadi tingkah laku dapat diwariskan dari orangtua kepada
anak. Bagi anak-anak peniruan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
bagi perkembangan pribadinya, sebab si anak sangat sugestibel. Melalui
peniruan inilah anak menyerap sikap sikap kepribadian dan menjadi model
yang ditiru secara utuh. Inilah awal dari bagaimana kebudayaan
mempengaruhi kepribadian seseorang. Selama kebudayaan berlangsung
secara terus menerus dalam jangka panjang. Tentunya disini kehidupan
keluarga biasanya mempresentasikan dan memelihara kebudayaan tertent,
pada gilirannya nanti, seseorang yang dibesarkan dalam latar belakang
kebudayaan tentu itu akan menjadi penjaga dan pemelihara kebudayaan
yang ia terima sejak masa kecil.
Jadi pembentukan kepribadian berdasarkan uraian di atas dipengaruhi
oleh 3 faktor yaitu: pembawaan, pengalaman dan lingkungan keluarga,
kebudayaan yang sifatnya melekat karena pengaruh yang kuat dari ketiga faktor
tersebut.
2.1.2.3. Tipe Kepribadian Eysenck
Setiap orang mempunyai tipe kepribadian yang berbeda dengan orang
lain. Tipe adalah kumpulan dari trait yang mewadahi kombinasi trait dalam suatu
kombinasi yang luas. Banyak ahli yang membagi tipe kepribadian, salah satunya
adalah tipe kepribadian dari Eysenck. Penyelidikan-penyelidikan Eysenck banyak
dibimbing oleh dasar dasar teoritis yang dirumuskan oleh Kretschmer dan Jung.
25
Dari penyelidikannya Eysenck mengemukakan tipe kepribadian yaitu tipe
Ekstraversi, tipe Neorotisisme, dan tipe Psikotisisme.
Eysenck menjelaskan sifat-sifat atau karakteristik yang menonjol dari tipe-
tipe diatas adalah sebagai berikut (Sumardi Suryabrata. 2013. 292-296):
1. Tipe Introversion-ekstraversion, istilah tipe ekstraversi dan Introversi pertama
kali dikemukakan oleh Jung, hanya saja Eysenck lebih membahasnya secara
popular. Ekstraversi adalah orang yang mempunyai pandangan objektif dan
tidak pribadi. Sedangkan Introversi adalah orang yang pandangannya
subyektif dan individual. Orang dengan tipe ekstraversi kecenderungan untuk
mengembangkan gejala-gejala histeris dan tipe ini lebih memiliki sifat-sifat
sosiabel, lincah, asertif, mencari sensasi, riang, dominan, bersemangat dan
berani. Introversi merupakan kebalikan sifat ekstroversi yaitu tidak sosial,
pendiam, pasif, ragu, banyak fikiran, sedih, penurut, pesismis, penakut.
Berdasarkan penelitian Esyenck, orang-orang dengan tipe ekstoversi lebih
memilih berpartisipasi dalam kegiatan bersama, pesta olahraga beregu.
2. Tipe Neurotisisme, orang dengan tipe ini mempunyai sifat cemas, tertekan,
berdosa, harga diri rendah, tegang, irasional, malu, mudah terpengaruh,
kurang tetap pendirian, lambat dalam tindakan dan pikiran murung dan
emosional.
3. Tipe Psikotisisme, sifat sifat dari tipe ini adalah prestasinya rendah dalam
penjumlahan(angka-angka), yang kontinyu, dalam “mirror drawing”,
asimilatornya lambat pada tes perspektif, kurang pasti terhadap sikap-sikap
sosial, daya konsentrasi rendah, ingatan kurang baik, cenderung membuat
26
gerak-gerik lebih besar dan menaksir jarak serta score, berlebih-lebihan,
membaca lambat, taraf aspirasi kurang sesuia dengan kenyataan.
Sedangkan tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert menurut Dwi Sunar
Prasetyo yaitu dapat dijelaskan sebagai berikut :
Ekstrovert yang dimaksud dengan kepribadian ekstrovert adalah
kepribadian seseorang dimana siswa senang bersama orang lain, tidak merasa
tersiksa ketika bersama dengan orang lain, atau hadir dalam pertemuan-
pertemuan, tidak merasa kaku untuk berbicara didepan umum atau orang yang
belum dikenal, sangat mudah bergaul atau supel dan menyenangi bertemu
dengan orang-orang baru, mudah berbaur dan tidak merasa canggung dalam
pergaulan. Biasanya siswa disenangi oleh teman atau lingkungannya. Introvert
yaitu kepribadian seseorang dimana siswa kurang menyukai hidup
berdampingan atau bersama orang lain. Siswa lebih suka hidup sendiri, tidak
suka dengan orang baru, tidak suka berbicara didepan umum, tidak suka
menonjolkan diri. Siswa tidak berani membuka lebih dulu percakapan pada orang
baru. Pembawaanya terlihat kaku jika bersama orang banyak, apalagi dengan
orang-orang yang tidak dikenal sama sekali. Siswa juga mudah tersinggung
terutama dengan lelucon tentang dirinya. Siswaa juga kurang percaya diri,
pemalu pendiam, dan kurang banyak tertawa, rasa humornya rendah. (Dwi
Sunar Prasetyo. 2013.229-230)
Berdasarkan penjelaskan diatas Eynseck membagi tipe kepribadian
menjadi 3 yaitu Introvert-Ekstrovert, Tipe Neurotisisme dan tipe Psikotisisme
dimana setiap tipe kepribadian tersebut memiliki ciri-ciri khusus yang tidak
dimiliki oleh tipe kepribadian lainnya. Jadi sangat penting untuk mengetahui
kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo, guna meningkatkan motivasinya.
27
2.1.2.4. Struktur Kepribadian Freud
Sigmund Freud menjelaskan bahwa struktur kepribadian terdapat atas
tiga aspek (Sumardi Suryabrata, 2013 :124-128) yaitu:
1. Das Es (the id) aspek biologis,
Aspek ini adalah aspek biologis dan merupakan system yang original
didalam kepribadiannya, dari aspek ini kedua aspek lainnya tumbuh. Das Es
merupakan dunia batin atau subyektif manusia dan tidak mampunyai hubungan
langsung dengan dunia obyektif. Pedoman dalam berfungsinya das Es adalah
menghindari diri dari ketidak enakan dan mengejar keenakan. Hal ini di sebut
Freud “prinsip keenakan”. Untuk menghilangkan ketidakenakan dan mencapai
kenikmatan itu das Es mempunyai dua cara (alat proses), yaitu : pertama iyalah
reflek dan reaksi-reaksi otomatis seperti misalnya bersin, berkedip. Yang kedua
proses primer seperti misalnya orang lapar membayangkan makanan.
2. Das Ich (the ego), aspek psikologis
Aspek ini timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan dengan
baik dengan dunia nyata (realita). Perbedaan pokok antara das Es dan das Ich
adalah das Es hanya mengenal dunia subyektif (dunia batin) maka das Ich dapat
membedakan sesuatu yang ada didalam batin dan sesuatu yang ada di luar.
3. Das Ueber Ich (the super ego), aspek sosiologis
Aspek sosiologi kepribadian merupakan wakil dari nilai-nilai tradisional
serta cita-cita masyarakan sebagaimana ditafsirkan orangtua kepada anak-
anaknya yang diajarkan dengan berbagai perintah langsung. Adapun fungsi
pokok das Ueber Ich dapat dilihat dengan hubungan antara ketiga aspek
kepribadian tersebut : pertama merintangi impuls-impuls das Es terutama impuls-
28
impuls seksual dan agresif yang pernyataanya sangat ditentang oleh
masyarakat. Kedua, mendorong das Ich untuk mengejar hal-hal yang moralitistis
daripada yang realistis. Ketiga, mengejar kesempurnaan.
Berdasarkan teori yang disampaikan diatas bahwa struktur kepribadian
Freud terbagi atas tiga kelompok yaitu: Das Eh, Dash Ich dan Das Ueber Ich
diamana tiap-tiap kelompik mewakili aspek-aspeknya.
2.1.2.5. Psikologi Kepribadian
Singgih D.Gunarsa (2008, 35-36) menjelaskan bahwa kepribadian
banyak dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan fisik secara teratur, sesuai dengan
bidang olahraga yang diminati atau ditekuni, seperti golf, sepak bola, dan bulu
tangkis. Olahraga akan mempengaruhi aspek kepribadian seseorang. Misalnya
dengan berolahraga, seseorang akan mengembangkan sikap pantang
menyerah, gigih, serta sikap membuka diri terhadap lingkungan sosialnya.
Bidang yang mempelajari hubungan antara kepribadian dengan olahraga
disebut dengan Sport Personology. Seperti yang telah disinggung pengaruh
timbal balik antara kepribadain dan prestasi seorang atlet dalam bidang yang
ditekuninya, memunculkan perdebatan diantara para psikolog olahraga. Singgih
D.Gunarsa (2008, 36-37) membagi pendapat-pendapat itu dalam 3 kelompok
besar yaitu:
1. Golongan pertama adalah yang mengganggap bahwa suatu olahraga
tertentu memiliki banyak kaitannya dengan kepribadian. Contohnya :
sepakbola, golf, dan bola basket.
2. Golongan kedua yang menganggap bahwa beberapa cabang olahraga,
pengaruh dari aspek-aspek kepribadian dan gambaran kepribadian atlet
29
tidak terlalu berpengaruh terhadap prestasinya. Misalnya pada cabang
Atletik.
3. Golongan ketiga adalah pendapat yang menyatakan bahwa pengaruh
kepribadian terhadap penampilan seorang atlet dalam olahraga bersifat
moderat . Artinya pengaruh tersebut tetap ada tetapi tidak terlalu dominan.
Jadi hubungan kepribadian dan olahraga dibagi menjadi tiga kelompok
besar yaitu kelompok pertama yang beranggapan bahwa olahraga memiliki
banyak kaitan dengan kepribadian, kelompok kedua yaitu beberapa cabang
olahraga tidak terlalu berpengaruh dengan kepribadian dan golongan ketiga
pengaruh kepribadian penampilan seorang atlet olahraga bersifat moderat.
2.1.2.6. Pengukuran Kepribadian
Sekalipun berbagai kendala pengukuran kepribadian atlet tetap muncul,
upaya pakar para psikolog pada umumnya dan para psikolog olahraga pada
khususnya tetap terus di lanjutkan sebagai usaha untuk mengungkap aspek
kepribadian yang memiliki peran penting bagi individu untuk memperoleh sukses
di dalam olahraga. Hal ini tentunya penting dirasakan apabila standar
kepribadian atlet untuk cabang olahraga tertentu dapat di tetapkan, proses
seleksi untuk memperoleh atlet berbakat akan lebih mudah (Monty P.S, 2000,38-
39).
1. Pengukuran “Trait” dan “state”
Trait adalah elemen kencenderungan seseorang yang menjadikan
seseorang memiliki kecenderungan tertentu untuk berperilaku. Spielberger,
Gorsuch dan Lushene (1970) dalam membahas pengukuran kecemasan
membedakan “trait” dan “state” adalah kecenderungan situasional, atau
kecenderungan seseorang untuk berperilaku tertentu sebagai reaksi terhadap
30
situasi tertentu pada suatu saat. Beberapa pengukuran “trait” dan “state” ini
adalah : The State-Trait Anxiety Inventory (Spielberger, Gorsuch, & Lushense,
1970), The Test of Attention and Interpersonal Style (Nideffer,1976), The Profile
of Mood States (McNail, Lorr,& Droppleman, 1971), The Eysenck Personality
Inventory (Eysenck & Eysenck, 1968).
2. Pengukuran berdasarkan situasi khusus
Sarason (1975) beranggapan bahwa sejumlah pelajar yang dalam situasi
sehari-hari tidak menunjukan kecemasan, nyatanya memiliki hasil tes buruk
karena mereka mengalami kecemasaan pada saat dites. Ia beranggapan bahwa
situasi tertentu cenderung menimbulkan dampak psikologis tertentu. Jadi
menurutnya untuk menentukan derajat kecemasaan seseorang, situasi pra-tes
atau sebelum diberikan tes merupakan situasi yang sangat baik untuk
memberikan gambaran sesungguhnya tentang derajat kecemasan seseorang.
3. Pengukuran khusus dalam situasi olahraga
Pengukuran dalam situasi olahraga merupakan pengukuran pada situasi
spesifik. Seorang pelatih dapat mengukur kecemasan seseorang beberapa
waktu sebelum bertanding misalnya. Situasi pra-kompetisi ini dianggap sebagai
situasi yang tepat untuk memperoleh gambaran yang sesungguhnya tentang
derajat kecemasan atlet. Sedangkan jika atlet dievaluasi bukan pada saat pra-
kompetisi, data yang diperoleh tidak memberikan gambaran yang sebenarnya.
Beberapa pengukuran ini telah dikembangkan diantaranya : the Sport
Competition Anxienty Test (Martens,1977), dan The Trait-State convidence
Inventory (Vealey, 1986).
Baerdasarkan teori yang telah disampaikan diatas ada tiga cara
pengukuran kepribadian. Ketiga pengukuran tersebut yaitu yaitu pengukuran
31
trait, pengukuran situasi khusus dan pengukuran dalam situasi olahraga. Dalam
pengukuran jenis ini memiliki keunggulan masing-masing seperti yang telah
dijelaskan diatas.
2.1.2.7. Kepribadian Atlet dan Bukan Atlet
Berdasrkan sejumlah penelitian Weinberg dan Gould (1995) mengutip
beberapa laporan hasil penelitian tentang kepribadian atlet dan bukan atlet yang
sebagai berikut (Monty P.S, 2000, 45-47):
1. Dibandingkan yang bukan atlet, atlet yang bermain dalam olahraga beregu
menunjukan: kurang menggunakan berpikir abstrak, cenderung lebih
ekstrovert, cenderung lebih dependen (menggantungkan diri pada orang
lain), kurang memiliki ketahanan ego.
2. Dibandandingkan dengan yang bukan atlet, atlet yang bermain dalam
olahraga individual menunjukan hal-hal sebagai berikut: lebih bersikap
obyektif, lebih bergantung pada orang lain (dependensi), tidak terlalu cemas,
kurang menggunakan kemampuan berpikir abstrak.
3. Dibandingkan dengan yang bukan atlet, atlet perempuan menunjukan hal-hal
sebagai berikut: berorientasi pada prestasi, tidak tergantung pada orang lain
(independen), cenderung agresif, emosinya cenderung stabil, “assertive”
(berani berpendapat secara terbuka mengatakan apa yang hendak dikatakan
sesuai dengan kewajarannya).
4. Profil Gunung Es seperti yang dikemukakan Morgan (1979, 1980)
menunjukkan perbandingan atlet bintang dan atlet bukan bintang. Atlet
bintang memiliki keteguhan lebih tinggi, dan kelelahan serta kebimbangan
lebih rendah daripada atlet bukan bintang. Sementara itu jika dibandingkan
dengan populasi atlet secara umum, atlet bintang memiliki kelelahan,
32
ketegangan, kebimbangan dan depresi dibawah rata-rata. Jika hasil ini
dilukiskan maka akan membentuk gambaran seperti gunung es.
5. Sejumlah pakar kini juga tertarik untuk mempelajari hubungan latihan dengan
kepribadian, misalnya hunbungan antara latihan dan kepribadian A. Tipe
kepribadian A memiliki kecenderungan tingkat aktivitas kerja tinggi dan
mengalami gangguan jantung akibat intensitas kerja yang terlalu tinggi.
Beberapa percobaan memperoleh bukkti bahwa program aerobik selama 12
minggu menurunkan derajat aktivitas kerja individu bertipe kepribadian A,
serta mengurangi reaksi kardiovaskular terhadap kondisi stress. Jadi latihan
olahraga memberikan keuntungan bagi peningkatan kesehatan ( et al., 1988)
6. Sonstroem (1984) mengemukakan bahwa latihan olahraga memiliki kolerasi
positif dengan perkembangan konsep diri. Hubungan kolerasi positif ini belum
tentu berdasarkan kenyataan bahwa individu mengalami perbaikan,
kebugaran tubuh akibat latihan kebugaran, tetapi lebih pada persepsi individu
bahwa tubuhnya menjadi lebih bugar.
Jadi menurut pendapat beberapa ahli diatas bahwa kepribadian atlet
dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya: jenis olahraga yang di tekuni
(beregu atu individu), jenis kelamin, prestasi dan pengalaman bertanding, latihan
olahraga.
2.1.3. Hubungan Motivasi dan Kepribadian
2.1.3.1. Teori Kebutuhan Berprestasi (Need Achievment)
Kremer & Scully (1994) motivasi mengacu pada adanya kebutuhan
seseorang yang dilandasi oleh kepribadian individu yang bersangkutan.
Karenanya motivasi tidak bisa digeneralisikan bagi semua orang melainkan
harus ditinjau secara khusus dari satu individu ke individu lainnya (Monty P.S.
33
2000. 69). Tinjauan kepribadian secara khusus ini disebut sifat, yang kemudian
peranannya untuk membuat identifikasi dimensi-dimensi dasar atau tipe-tipe
kepribadian.
Menurut beberapa studi kepribadian yang dilakukan Cox tahun 1995,
salah satu karakteristik yang menentukan prestasi atlet adalah tingginya
kebutuhan untuk berprestasi. Kebutuhan ini dikenal sebagai Achievement
Motivation (motivasi berprestasi) (Monty P. Satiadarma. 2000.77). Kemudian
Atkinson Tahun 1974 dan McClelland Tahun 1961 telah lama mengajukan teori
motivasi yang didasari oleh pemenuhan kebutuhan (need achievement theory) di
mana salah satu komponennya adalah kepribadian individu.
Need Achievement Theory
=
X
=
Dari gambaran paradigma diatas jelas tampak bahwa faktor situasional
berperan sama pentingnya dengan motivasi pribadi individu untuk berhasil serta
menghindari kegagalan. Perlu dipahami adalah yang dimaksud kemungkinan
untuk berhasil atau kemungkinan untuk gagal tidak hanya terbatas pada berhasil
Berupaya menjauhi kegagalan
Faktor Kepribadian Motivasi untuk Berhasil Motivasi untuk menghindari kegagalan
Faktor Situasional Kemungkinan Berhasil Kemungkinan gagal
Berupaya untuk berhasil
Bangga
Malu
Menghadapi Tantangan
Menghindari malu
34
atau gagalnya seseorang meraih prestasi tertentu, melainkan gagal atau
berhasilnya seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Kebutuhan diri inilah
yang perlu diperhatikan oleh pihak pembina dalam menyiasati program
pembinaan atlet khususnya dalam upaya meningkatkan motivasi atlet.
Atlet memiliki bakat tersendiri, pola perilaku dan kepribadian tersendiri serta latar
belakang kehidupan yang mempengaruhi secara spesifik pada dirinya. Dengan
keunikan yang dimiliki masing-masing atlet, maka untuk mengklasifikasikan tiap
kepribadian ditetapkan istilah tipe kepribadian. Kepribadian menurut Eysenck
(Sumardi Suryabrata, 2013. 296 ) tersusun atas tindakan-tindakan, disposisi-
disposisi yang terorganisasi dalam susunan hirarkis, dan yang menjadi sorotan
utama adalah tipe. Perbedaan sifat yang terkandung dalam tipe kepribadian
extrovert dan introvert sebagaimana dijelaskan dari perspektif Eysenck di atas
mengarah kepada perbedaan motivasi.
Ekstrovert yang dimaksud dengan kepribadian ekstrovert adalah
kepribadian seseorang dimana dia senang bersama orang lain, tidak merasa
tersiksa ketika bersama dengan orang lain, atau hadir dalam pertemuan-
pertemuan. Dia juga tidak merasa kaku untuk berbicara didepan umum atau
orang yang belum dikenal. Dia sangat mudah bergaul atau supel dan
menyenangi bertemu dengan orang-orang baru, dia mudah berbaur dan tidak
merasa canggung dalam pergaulan. Biasanya dia disenangi oleh teman-
temannya atau lingkungannya.
Introvert yaitu kepribadian seseorang dimana dia kurang menyukai hidup
berdampingan atau bersama dengan orang lain. Dia lebih suka hidup sendiri,
tidak suka dengan orang baru, tidak suka berbicara di depan umum, tidak suka
menonjolkan diri. Dia tidak berani membuka lebih dulu percakapan pada orang
35
baru.Pembawaanya terlihat kaku jika bersama orang banyak, apalagi dengan
orang-orang yang tidak dikenal sama sekali. Dia juga mudah tersinggung
terutama dengan lelucon tentang dirinya. Dia juga kurang percaya diri, pemalu
pendiam, dan kurang banyak tertawa, rasa humornya rendah (Dwi Sunar
Prasetyo. 2013.229-230).
Berdasarkan uraian di atas, maka layak diduga bahwa ada keterkaitan
antara motivasi berprestasi dengan tipe kepribadian. Individu dengan tipe
kepribadian extrovert diduga lebih termotivasi untuk berprestasi.
2.1.4. Ekstrakurikuler
2.1.4.1. Pengertian Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
diluar jam pelajaran dilaksanakan di sekolah atau luar sekolah untuk
meningkatkan potensi kemampuan yang telah dipelajari. Kegiatan ekstrakulikuler
merupakan kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, di
lakasanakan di sekolah atau di luar sekolah untuk lebih memperluas wawasan
atau kemampuan, peningkatan dan penerapan nilai pengetahuan dan
kemampuan yang telah di pelajari dari berbagai macam pelajaran.
Menurut kurilulum SMK 1984 dalam skripsi Dwi Hardono (2007 : 15)
“kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan sekolah
agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan
kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa ekstrakurikuler
adalah tempat bagi siswa untuk menampung, menyalurkan dan membina minat,
bakat, dan dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah untuk meningkatkan
kemampuan yang telah dipelajari.
36
2.1.4.2. Tujuan Kegiatan Ekstakulikuler
Tujuan ekstrakurikuler menurut Depdikbud dalm skripsi Dwi Hardono
(2007:16) adalah:
1. Meningkatkan dan memantapkan pengetahuan siswa.
2. Mengembangkan bakat, minat kemampuan dan ketrampilan dalam upaya
pembinaan pribadi.
3. Mengenal hubungan antar mata pelajaran dengan kehidupan di masyarakat.
Menurut pendapat direktoral pendidikan menengah kejuruan (2013)
adapun tujuan ekstrakurikuler di sekolah adalah:
1. kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa
beraspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi
menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
3. Dapat mengetahui mengenal serta membedakan antara hubungan
satupelajaran dengan mata pelajara lainnya.
Dari beberapa pendapat di simpulkan tujuan dilaksanakanya kegiatan
ekstrakurikuler yaitu agar siswa mendapat tambahan ilmu pengatahuan dan
peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2.1.5. Olahraga Taekwondo
2.1.5.1. Sejarah Beladiri Taekwondo
Taekwondo adalah beladir nasional Korea. Tae bararti kaki, kwon berarti
tangan dan do berarti jalan. Jalan disini maksudnya cara atau seni. Jadi,
taekwondo bisa diartikan sebagai seni membela diri dengan tangan dan kaki.
Taekwondo penggunaan tendangan sangat dominan, terdapat beberapa variasi
tendangan taekwondo harus dilakukan dengan kecepatan dan ketepatan.
37
Taekwondo mengutamakan serangan tendangan, karena tenaga dalam
tendangan lebih besar dari pada pukulan, serta jangkauan tendangan lebih
panjang. Seragam taekwondo berwarna putih dengan kerah hitam berbentuk
huruf v, yang diambil dari pakean tradisional Korea. Tingkat dalam belajar
Taekwondo dibagi berdasarkan sabuk seperti karate. Pelaku taekwondo disebut
taekwondoin, sedangkan pelatihnya disebut sabeumnim.
Organisasi nasional Indonesia untuk taekwondo adalah Taekwondo
Indonesia. Ada dua organisasi utama internasional yang mengayungi beladiri
taekwondo di dunia yaitu International Taekwondo Federation (ITF) dan World
Taekwondo Federation (WTF). WTF didirikan oleh ITF . WTF membuat aturan
resmi pertandingan taekwondo pada Olimpiade, sehingga semua perguruan
mengacu pada WTF, dengan Kukkiwon di Korea Selatan sebagai markas
besarnya. (Gugun Arief Gunawan. 2007: 32-35)
Jadi dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa taekwondo
merupakan seni bela diri yang berasal dari Korea yang menggunakan teknik kaki
dan tangan kosong dimana tendangan taekwondo harus dilakukan dengan
kecepatan dan ketepatan.
Tiga materi penting dalam berlatih Taekwondo adalah Poomse, Kyukpa,
dan Kyonaki. Poomase tidak dipertandingkan dalam Olimpiade. (Gugun Arif
Gunawan. 2007 : 37)
1. Poomase atau rangkaian jurus adalah rangkaian gerak dasar serangan atau
pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan
mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerak poomse didasari
adalah filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara bangsa
Korea.
38
2. Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan
memakai sasaran atau objek benda mati, untuk memngukur kemampuan dan
ketepatan tekniknya. Objek sasaran yang biasa di gunakan antara lain kayu,
batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan
tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan dengan kecepatan
ketepatan dan kekuatan yang tepat kyukpa dapat berjalan sesuai dengan
rencana.
3. Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik
gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling
mempraktikan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.
2.1.5.2. Teknik Dasar Taekwondo
Dasar-dasar taekwondo merupakan komponen gerakan dan berbagai
teknik gerakan menyerang dan bertahan dengan menggunakan bagian tubuh.
Teknik dalam taekwondo (Feri kurniawan, 2011 ; 77-80)
Pukulan
1. Yeop Jireugi = pukulan samping
2. Chi Jireugi = pukulan dari bawah ke atas
3. Dolryeo Jireugi = Pukulan mengait
4. Pyojeok Jireugi = pukulan dengan sasaran
5. Momtong Jireugi = pukulan mengarah ke tengah (pukulan mengarah ke uluh
hati)
6. Are jireugi = pukulan dengan tangan kanan yang dilakukan sambil
menendang (ap chagi)
7. Eolgol jireugi = pukulan keatas (pukulan mengarah ke kepala)
8. Hengek = menunduk
39
9. Ap chumbi = siap
Tendangan
1. Ap Chagi = tendangan depan
2. Dollyo Chagi = tendangan setengah melingkar
3. Yeop Chagi = tendangan samping menggunakan pisau samping
4. Dwi Chagi = tendangan belakang
5. Twieo dwi chagi = tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat
6. Twieo yeop chagi = tendangan samping yang dilakukan sambil melompat
7. Goley chagi = tendangan ganda
8. Sip chagi an chagi = tendangan yang dilakukan sambil melompat dan
tangkisan aremaki
9. Penriyti chagi = tendangan keliling
10. Dwi hurigi = tendangan berputar melalui belakang
11. Del’o chigi= tendangan mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit
12. Aidan dollyo chagi =tendangan ke arah perur menggunakan kaki depan
Tangkisan
1. Aremagi = tangkisan bawah
2. Eolgol Ceceumaki = tangkisan kea rah kepala
3. Bakat momtong bakat magi = tangkisan dari arah dalam menggunakan
bagian dalam lengan bawah
4. Bakat momtong an magi = tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian
luar lengan bawah
5. An magi = tangkisan dari arah luar
6. Bina magi an magi = tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat
masuk ke dalam harus melalui lengan atas
40
7. An palmok momtong bakat magi = tangkisan kea rah lengan bawah
Dasar-dasar taekwondo terdiri dari 5 komponen dasar yaitu:
1. Bagian tubuh yang menjadi sasaran (Keup So)
2. Bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang atau bertahan
3. Sikap kuda-kuda (seogi)
4. Tehnik bertahan atau menanggkis (makki)
5. Teknik serangan (kyongkok kisul)
Taekwondo pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari
suatu sikap bergerak dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki
yang lebih besar untuk melumpuhkan lawan dari kejauhan.
2.1.5.3. Peraturan dan Sistem Pertandingan
Kompetisi Olimpiade meliputi empat kelas berdasarkan:
1. Berat untuk masing-masing pria dan wanita.
2. Turnamen system gugur untuk menentukan pemenang medali emas dan
perak.
3. Semua kontestan yang dikalahkan oleh kedua finalis mendapatkan
kesempatan kedua untuk memperebutkan medali perunggu.
4. Dua semifinalis yang kalah secara otomatis di tempatkan dalam semi final di
putaran kedua.
5. Kontestan lain yang dikalahkan oleh kedua finalis bertarung dalam kompetisi
sistim gugur dalam kelompok besar.
6. Dua pemenang akan mengisi dua posisi semi final yang tersisa.
7. Pemenang masing-masing kelompok akan menghadapi dua semi finalis
kalah dari kelompok yang berlawanan.
8. Dua pemenang dari padanya kan bertarung merebutkan medali perunggu
41
9. Pertandingan dihitung dengan system pemberian point untuk setiap serangan
yang sah dan pengurangan untuk setiap pinalti. Penilaian yang umum adalah
lima hingga tujuh poin dan satu point pengurangan per pinalti.
2.1.5.4. Kelas yang Dipertandingkan
Untuk kelas yang dipertandingkan dalam kejuaraan resmi adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.1. Daftar Kelas Dalam Kejuaraan Taekwondo
NO Putra Putri
1 +80 kg +67kg
2 -58 kg -49 kg
3 58-68 kg 49-57 kg
4 68-80 kg 57-67 kg
Sumber : Feri kurniawan. 2011. Buku pintar olahraga p.82
2.1.5.5. Kondisi Geografis Kabupaten Kendal
Gambar 1.1. Peta Kabupaten Kendal Sumber: https://www.kendalkab.go.id/detail/selayang_pandang/geografis
Kabupaten Kendal salah satu dari 35 Kabupaten/Kota yang berada dalam
wilayah Jawa Tengah, dengan posisi 109” 40’ – 109” 18’ Bujur Timur dan 6” 32’ –
7” 24’ Lintang Selatan. Luas wilayah 1.002,23 , batas wilayah Kabupaten
42
Kendal di sebelah utara : Laut Jawa. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota
Semarang, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan
Temanggung Sedangkan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Batang.
Letak Kabupaten Kendal yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang
sebagai Ibukota Propinsi Jawa Tengah sedikit banyak memberikan pengaruh
bagi perkembangan wilayah Kabupaten Kendal. Topografi Kabupaten Kendal
terbagi dalam tiga jenis yaitu: daerah pegunungan yang terletak di bagian paling
selatan dengan ketinggian antara 0 sampai dengan 2.579 m dpl. Suhu berkisar
25 C. Kemudian daerah perbukitan sebelah tengah dan dataran rendah serta
pantai disebelah utara dengan ketinggian antara 0 sampai dengan 10 meter dpl
(diatas permukaan laut) dan suhu berkisar 27 C. (Kendal Dalam Angka 2012).
(https://www.kendalkab.go.id/detail/selayang_pandang/geografis.28.10.2015)
2.2. HIPOTESIS
Hipotesis adalah dugaan sementara yang perlu diuji kebenarannya.
Dalam hal ini Suharsimi Arikunto ( 1998 : 67 ) menjelaskan bahwa hipotesis
adalah sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul.
Adapun hipotesis tersebut adalah :
1. Tingkat motivasi peserta ektrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-
kota Kendal tahun 2015 yang rendah.
2. Kepribadian peserta ektrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-kota
Kendal tahun 2015 yang tertutup.
3. Ada hubungan antara motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler
taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian survei. Survei
merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala
suatu kelompok atau perilaku individu. Penelitian ini menggunakan metode
angket untuk mengumpulkan data dan informasi tentang bagaimana motivasi
dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota
Kendal Tahun 2015.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun variabel penelitian ini adalah motivasi
dan kepribadian peserta ekstrakulikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota
Kendal tahun 2015.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh peserta ekstrakulikuler taekwondo di SMA/SMK
Negeri se-Kota Kendal tahun 2015.
3.3.2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
44
adalah adalah sampling aksidental, dimanana teknik sampling aksidental ialah
teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang
secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik
(ciri-cirinya) maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden).
Dimana merupakan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di
SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal bisa digunakan menjadi responden dalam
penelitian ini.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data
yang hendak diteliti dengan metode yang ditentukan peneliti, metode yang
digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sampling
aksidental, dimanana teknik sampling aksidental ialah teknik penentuan sampel
berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja
bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik (ciri-cirinya) maka
orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden).
3.4.1. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui motivasi para peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK
Negeri se-Kota Kendal tahun 2015. Angket yang diberikan kepada responden
dalam pengambilan data adalah angket tertutup, yaitu angket yang sudah
terdapat pilihan jawaban di dalamnya berupa bentuk pilihan ganda dan
responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan. Dimaksudkan agar
mendapatkan data akurat, dimana responden memilih dengan tegas.
45
3.4.2 Tes Kepribadian
Dalam penelitian ini menggunakan tes baku atau tes terstandar yaitu
Edwards Pesonal Preference Schedule (EPPS). Tes terstandar adalah tes yang
sudah mengalami uji coba berkali-kali, direvisi berkali-kali, sehingga sudah
dikatakan cukup baik. Tes ini digunakan untuk mengetahui tipe kepribadian yang
dimiliki oleh peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota
Kendal Tahun 2015. Tes EPPS ini hanya menggunakan 2 tipe kepribadian
seseorang, yaitu apakah orang tersebut cenderung bertipe kepribadian
ekstrovert (terbuka) atau introvert (tertutup). Tes ini menggunakan dua pilihan
yaitu “YA” atau “TIDAK”. Dalam analisis data setiap pertanyaan yang di jawab
dengan “YA”, di beri skor 1, sedangkan jawaban “TIDAK” di beri skor 0. Tes
EPPS ini terdiri atas 29 soal, dimana 14 soal mengungkap kepribadian ekstrovet
dan 15 soal mengungkap kepribadian introvert. Tes kepribadian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes standar (EPPS), dimana pertanyaan-
pertanyaanya sudah tersatandarisasi.
Tabel 3.1. Instrumen Tes Kepribadian
Variabel Sub
Variabel
Aitem
Sikap
Jiwa
Ekstrovert 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,
14
Introvert 15,16,17,18,19,20,21,22,23,2
4,25,26,27,28,29
Jumlah 29
Sumber : Dwi Sunar Prasetyono, 2013. Ragam Tes Psikologi.p.230
46
Skor tertinggi tes EPPS ini adalah skor 1 dan skor terendah 0. Adapun
kategori tipe kepribadian ekstrovers dan tipe kepribadian introvert adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.2. Kategori Tipe Kepribadian Ekstrovert
No Interval Skor Kategori
1 12-14 Sangat tinggi
2 9-11 Tinggi
3 6-8 Rata-rata
4 1-5 Sangat Rendah
Sumber: Dwi Sunar Prasetyono, 2013. Ragam Tes Psikologi.p.230
Dari data ketegori kepribadian ekstrovert tersebut dapat dianalisa masing-
masing kategorinya yaitu:
1. Sangat tinggi, adalah siswa termasuk orang yang suka bergaul dan teman-
teman anda cukup banyak. siswa juga senang mempelajari ilmu
pengetahuan. Meskipun siswa sedikit urakan, progresif, kurang suka pada
nilai-nilai tradisional, tetapi siswa tampil kemuka umum siap menjadi
pemimpin. Siswa juga jarang murung dan selalu riang. Beberapa kawan
siswa sering mengatakan bahwa siswa mempunyai pribadi yang ambisius,
tidak mau mengalah cenderung keras kepala.
2. Tinggi adalah siswa mempunyai pribadi yang baik, dan juga punya banyak
kawan serta berani tampil di muka umum. Siswa juga mempunyai pribadi
pemimpin yang demokratis. Siswa sedikit urakan, mau menang sendiri dan
tidak mau kalah terutama oleh lawan-lawan. Sedangkan teman-teman siswa
menyebut siswa orang periang, suka bergaul, berani dan sukses.
3. Rata-rata adalah siswa mempunyai kepribadian yang kompleks. Siswa ingin
sekali bergaul dengan orang-orang, tetapi banyak menemui hambatan,
karena siswa terlalu memikirkan orang lain sehingga sedikit untuk bertindak.
47
Bila keadaan terpaksa, siswa baru mau maju meskipun agak sedikit malu.
Untuk bias keluar dari dinding yang membentengi siswa, siswa perlu
dorongan. Siswa dianggap mempunyai sikap dingin, kaku, malas, dan
sombong terutama oleh lawan-lawan siswa. Sedangkan untuk teman-teman
siswa termasuk orang periang, sopan dan serius.
4. Rendah dan sangat rendah adalah siswa mempunyai nilai yang seperti ini,
siswa tidak mempunyai keberanian untuk bergaul. Disamping itu siswa juga
mempunyai sikap pemalu dan takut tampil. Siswa seorang tidak percaya
pada diri sendiri, dan merasa rendah diri, serta cenderung konservatif dan
birokratis. Dalam pergaulan siswa suka memilih teman yang sesuai dengan
seleranya. Siswa juga suka menyendiri, dan sering merasa frustasi. Siswa
tidak punya niatan untuk merubah kelemahan-kelemahan siswa.
Table 3.3. Kategori Tipe kepribadian Introvert
No Interval Skor Kategori
1 13-15 Sangat tinggi
2 9-12 Tinggi
3 6-8 Rata–rata
4 1-5 Sangat rendah
Sumber : Dwi Sunar Prasetyono, 2013. Ragam Tes Psikologi.p.231
Dari data ketegori kepribadian introvert tersebut dapat dianalisa masing-
masing kategorinya yaitu:
1. Sangat tinggi adalah siswa mempunyai sifat yang kaku, pemalu, pendiam,
dan sedikit keras kepala. Tidak percaya pada diri sendiri dan tidak mau
menyadari bahwa sifat-sifat buruk seperti diatas sebenarnya bias diubah.
Siswa sering gagal, bukan karena siswa tidak mampu untuk merubahnya,
tetapi karena memang siswa agak sulit diterima orang banyak. Banyak dari
48
teman-teman siswa yang berusaha untuk mengalah demi menjaga hubungan
pertemanan. Siswa sulit berkomunikasi sehingga banyak gagasan-gagasan
baik jarang biasa siswa kemukakan. Siswa menginginkan sikap teratur dan
tradisional. Siswa suka marah dan mudah sekali tersinggung, tetapi tidak
berani mengemukakan. Siswa juga kurang berbakat menjadi pemimpin, rasa
rendah diri sering dikompensasi dengan sikap congkak, angkuh dan sok
pintar.
2. Tinggi adalah siswa cenderung tertutup, rendah diri, dan kurang percaya diri,
akan tetapi masih terdapat sisi yang baik dalam diri. Siswa juga sering
dikatakan oleh teman-teman sebagai pribadi yang angkuh, sombong, sok
pintar tidak mau bergaul. Munculnya kepribadian negatif ini adalah karena
kurang percaya diri, sehingga sulit siswa untuk mempercayaai orang lain.
Keadaan pribadi seperti ini, sulit bagi siswa mencapai puncak karir yang
diidamkan. Bilamana mau sedikit saja mengubahnya, maka kemungkinan
bisa mencapai posisi lebih baik.
3. Rata-rata adalah siswa termasuk orang pendiam, tapi baik dari penurut.
Dalam pergaulan cenderung mencari teman atau sahabat dengan
kepribadian yang sama. Siswa juga suka malas dan kurang bekerja keras,
meskipun mempunyai sedikit rasa percaya diri, tetapi oleh teman-teman
yang tidak menyukai siswa, siswa disebut sebagai orang yang angkuh,
congkak, pemalas dan sulit diajak kerja sama.
4. Rendah dan sangat rendah adalah siswa seorang yang seang bergaul dan
selalu banyak teman. siswa termasuk orang yang periang, pemberani, dan
energi. Selalu menonjol dalam pergaulan, baik karena kepandaian atau
kenakalan siswa.
49
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah.
Instrumen yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data
dengan kuesioner. Di pandang dari cara menjawab bentuk angket atau kuesioner
terdiri dari dua macam yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner
terbuka yaitu memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab
dengan kalimatnya sendiri, sedangkan kuesioner tertutup yaitu yang sudah
disediakan jawaban sehingga responden tinggal memilih.
Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian adalah bentuk angket
tertutup sehingga responden hanya di minta untuk memenuhi jawaban dari dua
pilihan yaitu “YA” atau “TIDAK”. Dalam analisis data setiap pertanyaan yang di
jawab dengan “YA”, di beri skor 1, sedangkan jawaban “TIDAK” di beri skor 0.
Proses penyusunan instrumen dilakukan dengan cara membuat kisi-kisi
instrument penelitian terlebih dahulu. Kisi-kisi penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrument Penelitian Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo
KONSEP ASPEK INDIKATOR Aitem
Prinsip-
prinsip
Motivasi
Perhatian Rasa ingin tahu
Ketertarikan
1,2,3,4,
Relevansi Manfaat yang diperoleh
Memenuhi kebutuhan
5,6
Kepercayaan
diri
Kemampuan yang dimiliki
Keberhasilan
7,8,9,10,11
50
Kepuasan Dikenal oleh banyak
orang
Mendapat hadiah
12,13,14,15,16,1
7.
Sumber : Prasetya Irawan, 2005 Teori Belajar dan Motivas p.43
3.5.1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan dan kesahihan sesuai instrumen. Suatu instrument harus memiliki
tingkat valid atau sahih yang tinggi jika dikatan baik. Sebaliknya instrument yang
kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus bertindak hati-hati
penyusunannya. Dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan instrumen,
yakni memecah variabel menjadi sub-variabel dan indikator baru yang
memuaskan butir-butir pertanyaannya, peneliti sudah bertindak hati-hati. Apabila
cara dan isi tindakan ini sudah sesuai, dapat dikatakan bahwa peneliti sudah
boleh memperoleh instrumen yang memiliki validitas logis.
Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik uji
validitas product moment yaitu dengan rumus:
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
Keterangan :
: Banyaknya subjek uji coba
51
: jumlah skor tiap butir
: jumlah skor total
: jumlah kuadrat skor tiap butir
: jumlah perkalian skor tiap butir dengan jumlah skor total.
Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Data
No. Rxy R tabel Kriteria No. Rxy R tabel Kriteria
1 0,336 0.444 Tidak 13 0,494 0.444 Valid
2 0,609 0.444 Valid 14 0,642 0.444 Valid 3 0,494 0.444 Valid 15 0,843 0.444 Valid 4 0,302 0.444 Tidak 16 0,538 0.444 Valid 5 0,551 0.444 Valid 17 0,601 0.444 Valid 6 0,568 0.444 Valid 18 0,383 0.444 Tidak 7 0,393 0.444 Tidak 19 0,693 0.444 Valid
8 0,683 0.444 Valid 20 0,671 0.444 Valid
9 0,371 0.444 Tidak 21 0,581 0.444 Valid
10 0,300 0.444 Tidak 22 0,589 0.444 Valid
11 0,494 0.444 Valid 23 0,601 0.444 Valid
12 0,383 0.444 Tidak 24 0,452 0.444 Valid
Sumber: Data Penelitian 2015
Berdasarkan hasil uji validitas angket penelitian peserta ekstrakurikuler
taekwondo di dojang SMA N 1 Kaliwungu yang dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 9 September 2015 menunjukkan bahwa untuk 24 butir angket yang diuji
cobakan terhadap 20 responden terdapat hasil 17 butir angket valid dikarenakan
harga rxy > rtabel = 0,444 untuk α = 5% dengan N =20 .Terdapat 7 angket yang
tidak valid dengan nomor soal 1, 4, 7, 9, 10,12,18 yang kemudian dihapuskan.
Hal ini dilakukan karena 17 soal yang tersisa sudah mewakili setiap aspek pada
faktor-faktof motivasi.
3.5.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrument
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
52
instrument tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat
tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.
Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reabelnya akan menghasilkan
data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan
kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama. Reliabilitas
menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya,
jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2013 : 221).
Dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas dengan rumus K-
R. 21 :
(
) (
( )
)
Keterangan :
: reliabilitas instrumen
: banyaknya butir soal
M : skor rata-rata
Vt : Varians total
Berdasarkan hasil analisis reliabilitas angket penelitian terhadap peserta
ekstrakurikuler taekwondo di dojang SMA N 1 Kaliwungu yang dilaksanakan
pada hari minggu tanggal 9 September 2015 jam 16.00 WIB dengan 20
responden menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan adalah reliable
karena diperoleh koefisien alfa sebesar 0,882 setelah menggunakan perhitungan
SPSS dengan prosedure analyze -> Scale -> Reliabiliti Analysis->Alfa Cronbach.
3.6. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini adalah peneliti setelah melakukan ijin untuk
melakukan penelitian dari Fakultas Ilmu keolahragaan (FIK) UNNES, peneliti
53
menghadap pengurus untuk memperoleh ijin mengadakan penelitian tentang
survei motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK
Negeri se-Kota Kendal di Kesbangpol Kabupaten Kendal, kemudian mengurus
perijinan di Bapeda Kabupaten Kendal, dan dilanjutkan ke Dinas Pendidikan
Kabupaten Kendal. Setelah semua perijinan selesai, peneliti menyiapkan angket
yang dibagikan kepada responden.
Pembagian angket dilakukan secara bertahap kepada masing-masing
sekolah. Sehingga responden yang hadir dalam ekstrakurikuler taekwondo dapat
diketahui secara jelas mengisi angket dengan baik, hal seperti ini dimaksudkan
agar data yang didapat adari angket adalah jelas isi dari pikiran serta perasaan
responden yang ada pada saat itu sesuai dengan dengan kenyataan yang ada.
Sebelum angket digunakan untuk penelitian, tiap butir soal angket diuji validitas
dan reliabilitasnya. Setelah uji validitas dan reliabilitas selesai, makan soal yang
dinyatakan valid dan reliable dapat digunakan sebagai soal penelitian. Ketika
responden mengisi angket, peneliti menjelaskan maksud serta tujuan angket
yang di berikan responden yaitu untuk mengetahui motivasi dan kepribadian
peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun
2015. Kemudian menjelaskan tata cara pengisian angket mulai dari membaca
petunjuk pengisian ngket, nama, sekolah, serta alamat responden yang akan
mengisi angket. Setelah responden paham dengan maksud dan tujuan angket
yang diberikan kepada responden kemudian langsung diisi dengan pengamatan
dan pendampingan peneliti untuk mempermudah dan angket yang telah diisi oleh
responden. Pengembalian angket dilakukan setelah responden selesai mengisi
semua butir pertanyaan yaitu secara langsung, dimaksudkan agar angket benar-
benar diisi oleh responden. Setelah pengisian angket selesai peneliti berpamitan
54
kepada responden dan pelatih eksrtrakurikuler taekwondo. Kemudian peneliti
menganalisis data yang telah di dapatkan dari angket tersebut dan menyusunnya
menjadi sebuah proposal, yangh di serahkan kepada sekolah. Hal ini dilakukan
untuk mendapatkan surat telah melakukan penelitian di SMA/SMK tersebut.
3.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian
Dalam suatu penelitian ada faktor yang mempengaruhi dan menghambat
dengan penelitian ini diselama penelitian berlangsung. Faktor tersebut antara
lain:
1. Perijinan Pelaksanaan Penelitian
Perijinan pelaksanaan penelitian memiliki kendala di SMA N 2 Kendal
dimana proses perijinan terlalu berbelit-belit dan memakan waktu hingga 1 bulan,
proses perijinan ini mengganggu peneliti untuk melaksanakan penelitian.
2. Antusias Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo
Antusias peserta ekstrakurikuler taekwondo dalam mengikuti mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler ini sangat baik sehingga dalam pengisian angket peserta
ekstrakurikuler taekwondo antusias.
3. Faktor Geografis
Faktor ini sangat mempengaruhi peranan yang penting dalam
pelaksanaan penelitian,karena jika musim penghujan dapat mengganggu
penelitian ini karena terkadang kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di adakan di
outdoor, karena pada saat pelaksanaan penelitian cuaca cerah, sehingga
peserta ekstrakurikuler banyak yang mengikuti ekstrakurikuler. Hal ini
memudahkan peneliti dalam mengambil data dari responden.
3.8. Analisis Data
55
Analisis data digunakan untuk mendapatkan gambaran penyebaran hasil
penelitian masing-masing aspek maupun indikator yang mengetahui motivasi
dan kepribadian peserta Taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal.
Langkah yang dilakukan peneliti adalah memberikan skor pada setiap soal dari
angket yang di sebarkan kepada responden. Untuk menganalisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaiman adanya tanpa
bermaksut membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Skor total dari setiap responden yang semakin mendekati skor ideal dapat
terintreprestasikan semakin positif atau semakin tinggi motivasinya.
Analisis deskriptif yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase.
Dalam analisis ini semua skor dari masing-masing aspek dijumlahkan dan
dibandingkan dengan skor idealnya sehingga akan diperoleh persentase skor.
Dari deskriptif persentase inilah selanjutnya dibandingkan dengan kriteria yang
digunakan dan diketahui tingkatannya.
Adapun rumus deskriptif persentase adalah sebagai berikut :
Keterangan :
: Deskriptif Presentase (%)
: skor empirik (skor yang diperoleh)
: skor ideal/ jumlah total nilai responden.
Setelah data deskriptif persentase yang berupa data empirik telah
diketahui kemudian menggolongkan atau mengklasifisikan hasil yang ada dalam
56
kriteria yang telah ditentukan. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai
berikut :
Setelah data deskriptif persentase yang berupa data empirik telah
diketahui kemudian menggolongkan atau mengklasifisikan hasil yang ada dalam
kriteria yang telah ditentukan. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai
berikut :
1. Menentukan angka persentasi tertinggi
= 100%
2. Menentukan angka presentase terendah
= 25%
3. Rentang persentase = 100% - 25% = 75%
4. Panjang interval = 100% : 4 = 25%
Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang
diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif persentase di konsultasikan
dengan tabel kriteria.
Tabel 3.6. Kriteria Analisis Deskriptif Persentase
No Interval Prosentase Keterangan
1. 75,01%-100% Tinggi
2. 50,01%-75% Sedang
3. 25,01%-50% Rendah
4. 0%-25% Sangat Rendah
57
Kriteria ini digunakan untuk setiap aspek dan indikator dalam penelitian,
karena banyak item yang digunakan dan masing-masing aspek dan indikator
berbeda-beda. Persentase skor diperoleh dengan cara membandingkan jumlah
skor dengan skor ideal dan dikalikan persentase.
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Dalam proses penelitian ini menggunakan aksidental sampling dimana
teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang
secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik
(ciri-cirinya) maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden).
Dimana merupakan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di
SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 bisa digunakan menjadi
responden dalam penelitian ini, dalam proses penelitian berikut data jumlah
siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini:
Tabel 4.1. Data Penelitian Motivasi dan Kepribadian Ekstrakurikuler Taekwondo
NO SEKOLAH TANGGAL JUMLAH PESERTA
1 SMA N 1 KENDAL 26 Oktober 2015 23 Siswa
2 SMK N 1 KENDAL 28 Oktober 2015 5 Siswa
3 SMA N 2 KENDAL 4 November 2015 11 Siswa
4 SMK N 2 KENDAL 6 November 2015 1 Siswa
Jumlah 40 Siswa
Sumber : Data penelitian 2015
4.1.1. Hasil Penelitian Motivasi
Gambaran motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK
Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015 berdasarkan data yang melibatkan 40
responden dan dianalisis deskriptif persentasenya pada lampiran yang diperoleh
skor rata-rata untuk motivasi dengan persentase 73,24% dan termasuk dalam
kategori sedang. Ditinjau dari motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di
SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal diperoleh hasil seperti pada tabel berikut :
58
Tabel 4.2. Diskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015
No Interval
Prosentase
Kriteria Frekuensi Persentase
1. 75,01%-100% Tinggi 24 60%
2. 50,01%-75% Sedang 12 30%
3. 25,01%-50% Rendah 4 10%
4. 0%-25% Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 40 100%
Sumber : Data penelitian November 2015
Lebih jelasnya gambaran tentang motivasi peserta ekstrakurikuler
taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal pada tabel dituangkan secara
grafis dalam diagram batang sebagai berikut :
Gambar 4.1. Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015.
Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat dari gambar 2 diatas yang
melibatkan 40 responden peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri
se-Kota Kendal, memiliki motivasi 60% tinggi, 30% sedang, 10% rendah dan 0%
sangat rendah. Hal tersebut menunjukkan secara keseluruhan 60% motivasi
peserta ekstrakurikuler taekwondo dalam kategori tinggi yang berarti motivasinya
perlu di khawatirkan karena faktor perhatian merupakan faktor motifasi yang
sangat mudah untuk hilang, dimana jika perhatian responden menurun membuat
motivasi untuk berlatih menjadi rendah.
60%
30%
10% 0%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo
59
4.1.1.1. Hasil Penelitian Motivasi Bedasarkan Sekolah
Berikut adalah gambaran motivasi pada tiap-tiap sekolah yang telah
diteliti yang akan dijelaskan oleh peneliti secara lebih mendetail sebagai berikut :
Tabel 4.3. Diskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA N 1 Kendal Tahun 2015
No Interval
Prosentase
Kriteria Frekuensi Persentase
1. 75,01%-100% Tinggi 12 52,17%
2. 50,01%-75% Sedang 8 34,78%
3. 25,01%-50% Rendah 3 13,04%
4. 0%-25% Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 23 100%
Sumber : Data penelitian November 2015
Lebih jelasnya gambaran motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di
SMA N 1 Kendal pada tabel dituangkan secara grafis dalam diagram batang
sebagai berikut :
Gambar 4.2. Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 1 Kendal Tahun 2015.
Berdasarkan hasil pada gambar 3 dapat dilihat 52,17% peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal memiliki motivasi yang tinggi,
52.17%
34.78%
13.04%
0%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 1 Kendal
60
34,78% dengan motivasi sedang, 13,04 % denga kategori tinggi dan 0% dengan
kategori sangat rendah. Dapat diamati 13,04% responden memiliki motivasi yang
rendah, untuk itu pembina ekstrakurikuler taekwondo baik pelatih, guru, maupun
sekolah bisa mengamati dan meningkatkan motivasi peserta ekstrkurikuler.
Tabel 4.4. Diskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 1 Kendal tahun 2015.
No Interval
Prosentase
Kriteria Frekuensi Persentase
1. 75,01%-100% Tinggi 5 100%
2. 50,01%-75% Sedang 0 0%
3. 25,01%-50% Rendah 0 0%
4. 0%-25% Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 5 100%
Sumber : Data penelitian November 2015.
Lebih jelasnya gambaran motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di
SMK N 1 Kendal pada tabel dituangkan secara grafis dalam diagram batang
sebagai berikut :
Gambar 4.3. Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 1 Kendal.
Berdasarkan hasil pada gambar 4 dapat dilihat 100% peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 1 Kendal memiliki motivasi tinggi, motivasi 5
100.00%
0.00% 0.00% 0%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 1 Kendal
61
responden tersebut tinggi dapat dilihat dari proses saat berlatih. Dimana mereka
terlihat antusias dan bersemangat
Tabel 4.5. Diskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 2 Kendal Tahun 2015
No Interval
Prosentase
Kriteria Frekuensi Persentase
1. 75,01%-100% Tinggi 7 63,63%
2. 50,01%-75% Sedang 4 36,36%
3. 25,01%-50% Rendah 0 0%
4. 0%-25% Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 11 100%
Sumber : Data penelitian November 2015
Lebih jelasnya, gambaran tentang motivasi peserta ekstrakurikuler
taekwondo di SMA N 2 Kendal pada tabel tersebut dapat dituangkan secara
grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Gambar 4.4. Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 2 Kendal.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 5 dapat dilihat 63,63%
peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal memiliki motivasi yang
tinggi, 36,36% dengan motivasi sedang, 0% denga kategori tinggi dan 0%
dengan kategori sangat rendah. 63,63% peserta ekstrakurikuler taekwondo
memiliki motivasi yang tinggi, perlu ditingkatkan 36,36% motivasi dengan
63.63%
36.36%
0.00% 0%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA N 2 Kendal
62
kategori sedang. Responden kurang bersungguh-sungguh saat berlatih, perlu
pembinaan agar responden memiliki motivasi yang tinggi untuk berlatih
ekstrakurikuler taekwondo.
Tabel 4.6. Diskriptif Persentase Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 2 Kendal Tahun 2015.
No Interval
Prosentase
Kriteria Frekuensi Persentase
1. 75,01%-100% Tinggi 0 0%
2. 50,01%-75% Sedang 1 100%
3. 25,01%-50% Rendah 0 0%
4. 0%-25% Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 1 100%
Sumber : Data penelitian November 2015
Lebih jelasnya, gambaran tentang motivasi peserta ekstrakurikuler
taekwondo di SMK N 2 Kendal pada tabel tersebut dapat dituangkan secara
grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Gambar 4.5. Distribusi Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 2 Kendal.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 6 dapat dilihat 100%
ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 2 Kendal memiliki motivasi yang sedang,
0% sedang, 0% tinggi dan 0% sangat rendah, dengan jumlah responden 1 dan
0%
100%
0% 0%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Motivasi Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 2 Kendal
63
hanya memiliki prosentase sedang, hal ini cukup menjadi bahan acuan bahwa
perlu diperbaiki dan ditingkatkan agar peserta ekstrakurikuler mampu meliliki
motivasi yang tinggi. Dibandingkan dengan sekolah lain, jumlah responden
sangat memperhatinkan hal ini sekiranya menjadi perhatian pihak sekolah.
4.1.2. Hasil Penelitian Faktor - faktor Motivasi
Ditinjau dari tiap-tiap faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 yang
terdiri dari faktor perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan kepuasan, dengan
jumlah 40 responden yang diperoleh dari hasil rata-rata pada lampiran yg telah
dianalisis deskriptif persentasenya yaitu faktor perhatian sebesar 87% termasuk
dalam kategori tinggi, faktor relevansi 95% termasuk kategori tinggi, untuk faktor
kepercayaan diri 66% termasuk kategori sedang dan faktor kepuasan sebesar
63% termasuk kategori sedang. Faktor perhatian dan relevansi memiliki kategori
yang tinggi pada motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri
se-Kota Kendal Tahun 2015 padahal faktor yang menjadi tumpuan utama untuk
mempertahankan motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo dan meningkatkan
motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo agar memiliki motivasi yang tinggi
adalah pada faktor kepercayaan diri dan faktor kepuasan. Faktor kepercayaan
diri dan faktor kepuasan hanya mendapat 66% dengan kategori dedang dan 63%
dalam kategori sedang yang berarti kurang kuatnya faktor pendorong untuk
motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo. Perlu peningkatan faktor
kepercayaan diri dan faktor kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo agar
memiliki motivasi dalam kategori tinggi. Peningkatan motivasi ini merupakan
tugas untuk pelatih ekstrakurikuler taekwondo, pembina ekstrakurikuler, guru
penjasorkes, dan pemerintah Kabupaten Kendal.
64
Ditinjau dari faktor-faktor motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di
SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 dari 40 responden diperoleh hasil
deskriptif persentase sebagai berikut:
Tabel 4.7. Deskriptif Persentase Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015.
No Motivasi
Interval Persentase
Kriteria Frekuensi Persentase
1
Perhatian
75,01%-100% Tinggi
20 50%
50,01%-75% Sedang
19 47,5%
25,01%-50% Rendah
1 2,5%
0%-25% Sangat
Rendah 0 0%
Jumlah
40 100%
2
Relevansi
75,01%-100% Tinggi
36 90%
50,01%-75% Sedang
0 0%
25,01%-50% Rendah
4 10%
0%-25% Sangat
Rendah 0 0%
Jumlah
40 100%
3 Kepercayaan Diri
75,01%-100% Tinggi
21 52,5%
50,01%-75% Sedang
8 20%
25,01%-50% Rendah
3 7,5%
0%-25% Sangat
Rendah 8 20%
Jumlah
40 100%
4 Kepuasan
75,01%-100% Tinggi
11 27,5%
50,01%-75% Sedang
15 37,5%
25,01%-50% Rendah
13 32,5%
0%-25% Sangat
Rendah 1 2,5%
Jumlah
40 100%
Sumber: Data Penelitian 2015
65
Lebih jelasnya, gambaran motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di
SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal pada tabel tersebut dapat dituangkan secara
grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Gambar 4.6. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri dan Kepuasan Terhadap Pelaksanaan Ekstrakurikuler Tekwondo SMA/SMK N se-Kota Kendal Tahun 2015.
Berdasarkan gambar 7. diagram batang hasil distribusi faktor perhatian
dihasilkan kategori tinggi sebesar 50%, kategori sedang sebesar 47,5%, dan
untuk kategori rendah 2,5%. Hasil distribusi faktor relevansi dengan kategori
tinggi sebesar 90%, sedang 0%, rendah 10% dan kategori sangat rendah 0%.
Faktor kepercayaan diri memiliki hasil dengan persentase untuk kategori tinggi
52,5%, sedang 20%, rendah 7,5% dan kategori sangat rendah sebesar 20%.
Faktor kepuasan dengan kategori tinggi sebesar 27,5%, sedang 37,5%, rendah
32,5% dan sangat rendah sebesar 2,5%.
4.1.2.1. Hasil Penelitian Faktor-faktor Motivasi Berdasarkan
Sekolah
Ditinjau dari faktor-faktor motivasi yaitu perhatian, relevansi, kepercayaan
diri dan kepuasan peserta ekstrakurikuler pada setiap sekolah terdapat beberapa
data yang bisa diamati dalam penelitian ini. Berikut adalah data faktor-faktor
motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal yang terdiri dari
50.0%
90%
52.5% 27.5%
47.5% 0%
20% 37.5%
2.5% 10% 7.5% 32.5%
0% 0% 20%
2.5%
Perhatian Relevansi Kepercayaan diri Kepuasan
Faktor-Faktor Motivasi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
66
23 responden dengan hasil analisis deskriptif yang diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.8. Deskriptif Persentase Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA N 1 Kendal Kendal Tahun 2015.
No
Motivasi Interval Persentase
Kriteria Frekuensi Persentase
1
Perhatian
75,01%-100% Tinggi
11 47,82%
50,01%-75% Sedang
12 52,17%
25,01%-50% Rendah
0 0%
0%-25% Sangat
Rendah 0 0%
Jumlah
23 100%
2
Relevansi
75,01%-100% Tinggi
21 91,30%
50,01%-75% Sedang
0 0%
25,01%-50% Rendah
2 8,69%
0%-25% Sangat
Rendah 0 0%
Jumlah
23 100%
3 Kepercayaan Diri
75,01%-100% Tinggi
9 39,13%
50,01%-75% Sedang
7 30,34%
25,01%-50% Rendah
2 8,69%
0%-25% Sangat
Rendah 5 21,73%
Jumlah
23 100%
4 Kepuasan
75,01%-100% Tinggi
6 26,08%
50,01%-75% Sedang
7 30,34%
25,01%-50% Rendah
9 39,13%
0%-25% Sangat
Rendah 1 4,34%
Jumlah
23 100%
Sumber: Data Penelitian 2015
67
Lebih jelasnya, gambaran tentang motivasi, peserta ekstrakurikuler
taekwondo di SMA N 1 Kendal pada tabel diskriptif persentase faktor-faktor
motivasi dapat dituangkan secara grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Gambar 4.7. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri dan Kepuasan Terhadap Pelaksanaan Ekstrakurikuler Tekwondo SMA N 1 Kendal Tahun 2015.
Berdasarkan gambar 4.7. diagram batang hasil distribusi faktor perhatian
peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal dihasilkan kategori tinggi
sebesar 47,8%, kategori sedang sebesar 52,2%, untuk kategori rendah 0% dan
untuk kategori sangat rendah sebesar 0%. Hasil distribusi faktor relevansi
peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal dengan kategori tinggi
sebesar 91%, kategori sedang 0%, kategori rendah 9% dan kategori sangat
rendah 0%. Faktor kepercayaan diri peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N
1 Kendal memiliki hasil dengan persentase untuk kategori tinggi 39,2%, kategori
sedang 30%, kategori rendah 8,7% dan untuk kategori sangat rendah sebesar
22%. Faktor kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal
dengan kategori tinggi sebesar 26,1%, kategori sedang 30,3%, kategori rendah
39,1% dan kategori sangat rendah sebesar 4,3%.
47.8%
91%
39.1% 26.1%
52.2%
0%
30% 30.3%
0.0% 9% 8.7%
39.1%
0%
0% 22%
4.3%
Perhatian Relevansi Kepercayaan diri Kepuasan
Faktor-Faktor Motivasi di SMA N 1 Kendal
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
68
Ditinjau dari faktor-faktor motivasi perhatian, relevansi, kepercayaan diri
dan kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 1 Kendal dari 5
responden diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.9. Deskriptif Persentae Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMK N 1 Kendal Tahun 2015.
No Motivasi
Interval Persentase
Kriteria Frekuensi Persentase
1
Perhatian
75,01%-100% Tinggi
2 40%
50,01%-75% Sedang
3 60%
25,01%-50% Rendah
0 0%
0%-25% Sangat
Rendah 0 0%
Jumlah
5 100%
2
Relevansi
75,01%-100% Tinggi
5 100%
50,01%-75% Sedang
0 0%
25,01%-50% Rendah
0 0%
0%-25% Sangat
Rendah 0 0%
Jumlah
5 100%
3 Kepercayaan Diri
75,01%-100% Tinggi
5 100%
50,01%-75% Sedang
0 0%
25,01%-50% Rendah
0 0%
0%-25% Sangat
Rendah 0 0%
Jumlah
5 100%
4 Kepuasan
75,01%-100% Tinggi
0 0%
50,01%-75% Sedang
4 80%
25,01%-50% Rendah
1 20%
0%-25% Sangat
Rendah 0 0%
Jumlah
5 100%
Sumber: Data Penelitian 2015
69
Lebih jelasnya, gambaran tentang faktor-faktor motivasi yaitu perhatian,
relevansi, kepercayaan diri, kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo di
SMK N 1 Kendal pada tabel tersebut dapat dituangkan secara grafis pada
diagram batang sebagai berikut :
Gambar 4.8. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri dan Kepuasan Terhadap Pelaksanaan Ekstrakurikuler Tekwondo SMK N 1 Kendal Tahun 2015.
Berdasarkan gambar 9. diagram batang hasil distribusi faktor perhatian
peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 1 Kendal dihasilkan kategori tinggi
sebesar 40%, kategori sedang sebesar 60%, untuk kategori rendah 0% dan
untuk kategori sangat rendah sebesar 0%.Hasil distribusi faktor relevansi peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 1 Kendal dengan kategori tinggi sebesar
100%, kategori sedang 0%, kategori rendah 0%, dan kategori sangat rendah 0%.
Faktor kepercayaan diri peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 1 Kendal
memiliki hasil dengan persentase untuk kategori tinggi 100%, kategori sedang
0%, kategori rendah 0% dan untuk kategori sangat rendah sebesar 0%. Faktor
kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 1 Kendal dengan kategori
tinggi sebesar 0%, kategori sedang 80%, kategori rendah 20% dan kategori
sangat rendah sebesar 0%.
40%
100% 100%
0%
60%
0% 0%
80%
0% 0% 0%
20%
0%
0% 0% 0%
Perhatian Relevansi Kepercayaan diri Kepuasan
Faktor-Faktor Motivasi di SMK N 1 Kendal
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
70
Ditinjau dari faktor-faktor motivasi motivasi perhatian, relevansi,
kepercayaan diri dan kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 2
Kendal dari 11 responden diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10. Deskriptif Persentase Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA N 2 Kendal Tahun 2015
No Motivasi
Interval Persentase
Kriteria Frekuensi Persentase
1
Perhatian
75,01%-100% Tinggi
7 63,63%
50,01%-75% Sedang
3 27,27%
25,01%-50% Rendah
1 9,09%
0%-25% Sangat
Rendah 0 0%
Jumlah
11 100%
2
Relevansi
75,01%-100% Tinggi
9 81,81%
50,01%-75% Sedang
0 0%
25,01%-50% Rendah
2 18,18%
0%-25% Sangat
Rendah 0 0%
Jumlah
11 100%
3 Kepercayaan Diri
75,01%-100% Tinggi
7 63,63%
50,01%-75% Sedang
1 9,09%
25,01%-50% Rendah
0 0%
0%-25% Sangat
Rendah 3 27,27%
Jumlah
11 100%
4 Kepuasan
75,01%-100% Tinggi
5 45,45%
50,01%-75% Sedang
3 27,27%
25,01%-50% Rendah
3 27,27%
0%-25% Sangat
Rendah 0 0%
Jumlah
11 100%
Sumber: Data Penelitian 2015
71
Lebih jelasnya, gambaran tentang faktor-faktor motivasi motivasi
perhatian, relevansi, kepercayaan diri dan kepuasan, peserta ekstrakurikuler
taekwondo di SMAN 2 Kendal pada tabel tersebut dapat dituangkan secara
grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Gambar 4.9. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri dan Kepuasan Terhadap Pelaksanaan Ekstrakurikuler Tekwondo SMA N 2 Kendal tahun 2015.
Berdasarkan gambar 10. diagram batang hasil distribusi faktor perhatian
peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 2 Kendal dihasilkan kategori tinggi
sebesar 63,3%, kategori sedang sebesar 27,3%, untuk kategori rendah 9,1%,
untuk kategori rendah sebesar 0%, dan untuk kategori sangata rendah sebesar
0%. Hasil distribusi faktor relevansi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N
2 Kendal dengan kategori tinggi sebesar 82%, kategori sedang 0%, kategori
rendah 18% dan kategori sangat rendah 0%. Faktor kepercayaan diri peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 2 Kendal memiliki hasil dengan persentase
untuk kategori tinggi 63,5%, kategori sedang 0%, kategori rendah 18% dan untuk
kategori sangat rendah sebesar 0%. Faktor kepuasan peserta ekstrakurikuler
taekwondo di SMA N 2 Kendal dengan kategori tinggi sebesar 45,5%, kategori
sedang 27,3%, kategori rendah 27,3% dan kategori sangat rendah sebesar 0%.
63.3%
82%
63.6%
45.5%
27.3%
0% 9%
27.3%
9.1% 18%
0.0%
27.3%
0%
0%
27%
0.0%
Perhatian Relevansi Kepercayaan diri Kepuasan
Faktor-faktor Motivasi SMA N 2 Kendal
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
72
Ditinjau dari faktor-faktor motivasi perhatian, relevansi, kepercayaan diri
dan kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 2 Kendal dari 1
responden diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.11. Deskriptif Persentae Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri, Kepuasan Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMK N 2 Kendal Tahun 2015
No Motivasi
Interval Persentase
Kriteria Frekuensi Persentase
1
Perhatian
75,01%-100% Tinggi
0 0%
50,01%-75% Sedang
1 100%
25,01%-50% Rendah
0 0%
0%-25% Sangat
Rendah 0 0%
Jumlah
1 100%
2
Relevansi
75,01%-100% Tinggi
1 100%
50,01%-75% Sedang
0 0%
25,01%-50% Rendah
0 0%
0%-25% Sangat
Rendah 0 0%
Jumlah
1 100%
3 Kepercayaan Diri
75,01%-100% Tinggi
0 0%
50,01%-75% Sedang
0 0%
25,01%-50% Rendah
1 100%
0%-25% Sangat
Rendah 0 0%
Jumlah
1 100%
4 Kepuasan
75,01%-100% Tinggi
0 0%
50,01%-75% Sedang
1 100%
25,01%-50% Rendah
0 0%
0%-25% Sangat
Rendah 0 0%
Jumlah
1 100%
Sumber: Data Penelitian 2015
73
Lebih jelasnya, gambaran tentang faktor-faktor motivasi perhatian,
relevansi, kepercayaan diri dan kepuasan peserta ekstrakurikuler taekwondo di
SMK N 2 Kendal pada tabel tersebut dapat dituangkan secara grafis pada
diagram batang sebagai berikut :
Gambar 4.10. Distribusi Faktor Perhatian, Relevansi, Kepercayaan Diri dan Kepuasan Terhadap Pelaksanaan Ekstrakurikuler Taekwondo SMK N 2 Kendal Tahun 2015.
Berdasarkan gambar 11. diagram batang hasil distribusi faktor perhatian
peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 2 Kendal dihasilkan kategori tinggi
sebesar 0%, kategori sedang sebesar 100%, kategori rendah 0%, dan 0% untuk
kategori sangat rendah. Hasil distribusi faktor relevansi peserta ekstrakurikuler
taekwondo di SMK N 2 Kendal dengan kategori tinggi sebesar 100%, kategori
sedang 0%, kategori rendah 0% dan kategori sangat rendah 0%. Faktor
kepercayaan diri peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 2 Kendal memiliki
hasil dengan persentase untuk kategori tinggi 0%, kategori sedang 0%, kategori
rendah 100% dan untuk kategori sangat rendah sebesar 0%. Faktor kepuasan
peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 2 Kendal dengan kategori tinggi
sebesar 0%, kategori sedang 100%, kategori rendah 0% dan kategori sangat
rendah sebesar 0%.
0%
100%
0% 0%
100%
0% 0%
100%
0% 0%
100%
0% 0%
0% 0% 0%
Perhatian Relevansi Kepercayaan diri Kepuasan
Faktor-faktor Motivasi di SMK N 2 Kendal
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
74
4.1.3. Hasil Penelitian Kepribadian
Gambaran kepribadian peserta ektrakurikuler taekwondo berdasarkan
data yang diperoleh dilapangan, yang melibatkan 40 responden dan dianalisis
deskriptif persentasenya, diperoleh hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.12. Deskriptif Persentase Kepribadian Ekstrovert Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015.
No Skala Penilaian
Kriteria Frekuensi Persentase
1 12-14 Sangat Tinggi 0 0%
2 9-11 Tinggi 18 45%
3 6-8 Rata-rata 21 52,5%
4 1-5 Sangat Rendah 1 2,5%
Jumlah 40 100% Sumber : Data Penelitian 2015.
Lebih jelasnya gambaran tentang kepribadian ekstrovert peserta
ekstrakurikuler taekwondo di kota Kendal pada tabel tersebut dapat dituangkan
secara grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Gambar 4.11. Distribusi Kepribadian Ekstrovert Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015.
Berdasarkan hasil penelitian yang tertuang pada gambar 12. diketahui
bahwa untuk peserta ekstrakurikuler taekwondo kategori sangat tinggi 0%,
0%
45% 53%
2.5%
Sangat tinggi Tinggi Rata-rata Sangat Rendah
Kepribadian Ekstrovert
75
peserta ekstrakurikuler taekwondo kategori tinggi sebesar 45%, 53% dengan
kategori kepribadian ekstrovet rata-rata, dan 2,5% sangat rendah.
Ditinjau dari tipe kepribadian introvert dari 40 peserta ekstrakurikuler
taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 yaitu diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.13. Deskriptif Persentase Tipe Kepribadian Introvert Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015.
No Skala Penilaian
Kriteria Frekuensi Persentase
1 13-15 Sangat Tinggi 4 10%
2 9-112 Tinggi 29 72,5%
3 6-8 Rata-rata 7 17,5%
4 1-5 Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: data penelitian 2015
Lebih jelasnya gambaran tentang kepribadian Introvert peserta
ekstrakurikuler taekwondo di kota Kendal pada tabel tersebut dapat dituangkan
secara grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Gambar 4.12. Distribusi tipe kepribadian introvert peserta ekstrakurikuler Taekwondo SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015.
10%
72.5%
17.5%
0%
Sangat tinggi Tinggi Rata-rata Sangat rendah
Kepribadian Introvert
76
Berdasarkan penelitian yang tertuang pada gambar 13. di atas diketahui
bahwa 10% dengan kategori sangat tinggi, 72,5% dengan kategori tinggi, 17,5%
dengan kategori rata-rata dan 0% bdengan kategori sangat rendah.
4.1.3.1. Hasil Penelitian Kepribadian Berdasarkan Sekolah
Gambaran kepribadian peserta ektrakurikuler taekwondo di SMA/SMK
Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015 berdasarkan data yang diperoleh dilapangan
yang melibatkan 40 responden dan dianalisis deskriptif persentase dalam setiap
sekolah, sehingga hasil deskriptif datanya dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 22. Diskriptif Persentase Tipe Kepribadian Ekstrovert Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo Berdasarkan Sekolah Tahun 2015.
N0 Sekolah Tipe Kepribadian
Skala Penilaian Kriteria Frekuensi Persentase
1 SMA N 1 KENDAL Ekstrovert
12-14 Sangat Tinggi 0 0%
9-11 Tinggi 12 52,17%
6-8 Rata-rata 11 47,82%
1-5 Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 23 100%
2 SMK N 1 KENDAL Ekstrovert
12-14 Sangat Tinggi 0 0%
9-11 Tinggi 3 60%
6-8 Rata-rata 1 20%
1-5 Sangat Rendah 1 20%
Jumlah 5 100%
3 SMA N 2 KENDAL Ekstrovert
12-14 Sangat Tinggi 0 0%
9-11 Tinggi 3 27,27%
6-8 Rata-rata 8 72,72%
1-5 Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 11 100%
4 SMK N 2 KENDAL Ekstrovert
12-14 Sangat Tinggi 0 0%
9-11 Tinggi 0 0%
77
6-8 Rata-rata 1 100%
1-5 Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 1 100% Sumber: Data penelitian 2015
Lebih jelasnya gambaran tentang kepribadian ekstrovert peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015
pada tabel tersebut dapat dituangkan secara grafis pada diagram batang sebagai
berikut :
Gambar 4.13. Distribusi Tipe Kepribadian Ekstrovert Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo Berdasarkan Sekolah Tahun 2015.
Berdasarkan gambar 14. diagram batang hasil distribusi frekuensi tipe
kepribadian ekstrovert di SMA N 1 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi
sebesar 0%, kategori tinggi sebesar 52%, kategori rata-rata sebesar 48% dan
kategori sangat rendah sebesar 0%. Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian
ekstrovert di SMK N 1 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%,
kategori tinggi sebesar 60%, kategori rata-rata sebesar 20% dan kategori sangat
rendah sebesar 20%. Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian ekstrovert di
SMA N 2 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori
tinggi sebesar 27%, kategori rata-rata sebesar 73% dan kategori sangat rendah
sebesar 0%. Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian ekstrovert di SMK N 2
0% 0% 0% 0%
52% 60%
27%
100%
48% 20%
73%
0% 0%
20%
0% 0%
SMA N 1 KENDAL SMK N 1 KENDAL SMA N 2 KENDAL SMK N 2 KENDAL
Kepribadian Ekstrovert Peserta Ekstrakurikuler Tekwondo Berdasarkan Sekolah
Sangat Tinggi Tinggi Rata-Rata Sangat Rendah
78
Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi
sebesar 100%, kategori rata-rata sebesar 0% dan kategori sangat rendah
sebesar 0%.
Ditinjau dari tipe kepribadian introvert peserta ekstrakurikuler taekwondo
berdasarkan sekolah dengan jumlah 40 responden diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.15. Diskriptif Persentase Tipe Kepribadian Introvert Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo Berdasarkan Sekolah Tahun 2015
N0 Sekolah Tipe Kepribadian
Skala Penilaian Kriteria Frekuensi Persentase
1 SMA N 1 KENDAL Introvert
13-15 Sangat Tinggi 3 13,04%
9-112 Tinggi 17 73,91 %
6-8 Rata-rata 2 8,69 %
1-5 Sangat Rendah 1 4,34%
Jumlah 23 100%
2 SMK N 1 KENDAL Introvert
13-15 Sangat Tinggi 0 0%
9-112 Tinggi 4 80%
6-8 Rata-rata 1 20%
1-5 Sangat Rendah 0 20%
Jumlah 5 100%
3 SMA N 2 KENDAL Introvert
13-15 Sangat Tinggi 1 9,09%
9-112 Tinggi 8 72,73%
6-8 Rata-rata 2 18,18%
1-5 Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 11 100%
4 SMK N 2 KENDAL Introvert
13-15 Sangat Tinggi 0 0%
9-112 Tinggi 0 0%
79
6-8 Rata-rata 1 100%
1-5 Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 1 100% Sumber: Data penelitian 2015
Lebih jelasnya gambaran tentang kepribadian Introvert peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015
pada tabel dapat dituangkan secara grafis pada diagram batang sebagai berikut :
Gambar 4.14. Distribusi Tipe Kepribadian Introvert Terhadap Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo Berdasarkan Sekolah tahun 2015.
Berdasarkan gambar 15 diagram batang hasil distribusi frekuensi tipe
kepribadian introvert peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Kendal
dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 13%, kategori tinggi sebesar 74%,
kategori rata-rata sebesar 9% dan kategori sangat rendah sebesar 4%. Hasil
distribusi frekuensi tipe kepribadian introvert peserta ekstrakurikuler taekwondo
di SMK N 1 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori
tinggi sebesar 80%, kategori rata-rata sebesar 20% dan kategori sangat rendah
sebesar 0%. Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian introvert peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 2 Kendal dapat diketahui kategori sangat
tinggi sebesar 9%, kategori tinggi sebesar 73%, kategori rata-rata sebesar 18%
13% 0% 9% 0%
74%
80% 73%
0% 9% 20% 18%
100%
4% 0% 0% 0%
SMA N 1 KENDAL SMK N 1 KENDAL SMA N 2 KENDAL SMK N 2 KENDAL
Kepribadian Introvert Peserta Ekstrakurikuler Tekwondo Berdasarkan Sekolah
Sangat Tinggi Tinggi Rata-Rata Sangat Rendah
80
dan kategori sangat rendah sebesar 0%. Hasil distribusi frekuensi tipe
kepribadian introvert peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK N 2 Kendal
dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi sebesar 0%,
kategori rata-rata sebesar 100% dan kategori sangat rendah sebesar 0%.
Peserta ekstrakurikuler taekwondo yang meilikiki kategori sangat tinggi-rendah
seharusnya mendapat perhatian khusus karena, biasanya mereka cenderung
menyendiri dan kurang bisa berkembang.
4.1.4. Uji Hipotesis
Adapun hipotesis tersebut adalah :
1. Tingkat motivasi peserta ektrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-
kota Kendal Tahun 2015 yang rendah. Dengan hasil yaitu motivasi peserta
ektrakurikuler taekwondo di SMA/SMA Negeri Se-Kota Kendal Tahun 2015
dilihat dari teori motivasi peserta ektrakurikuler taekwondo di SMA/SMA
Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015 dengan jumlah total 40 responden dapat
dikategorikan sedang dengan skor persentasenya adalah 73,24%, berarti
untuk hipotesis yang pertama kurang tepat.
2. Kepribadian peserta ektrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-kota
Kendal Tahun 2015 yang tertutup.
Tabel 4.16. Hasil Deskriptif Persentase Kepribadian Introvert dan Ekstrovert
No Tipe Kepribadian Hasil
1 Ekstrovert sangat Tinggi 0%
tinggi 45%
Rata-rata 52,5%
Sangat rendah 0%
2 Introvert sangat Tinggi 10%
tinggi 72,5%
Rata-rata 17,5%
Sangat rendah 0%
81
Sumber: Data penelitian 2015
Dengan hasil tersebut dapat dilihat bahwa hipotesis yang kedua adalah
benar karena kepribadian introvert dalam kategori tinggi sebsar 72,5%.
3. Ada hubungan antara motivasi dan kepribadian peserta ekstrakurikuler
taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 karena motivasi
yang rendah dimilikim oleh kepribadian introvert tinggi, sehingga perlunya
peningkatan motivasi untuk mendorong kepribadiannya agar berubah
menjadi ekstrovert.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pembahasan Motivasi
Motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota
Kendal adalah didapat 40 responden dengan hasil, 24 responden atau sebesar
60% tinggi, 12 responden atau sebesar 30% sedang, 4 responden atau sebesar
10% rendah dan 0% sangat rendah dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
secara keseluruhan hasil motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di
SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal adalah tinggi dengan 24 responden memiliki
kategori motivasi Tinggi. Pada lampiran hasil motivasi rata-rata sebesar 73,24
dalam kategori sedang, berarti tingkat motivasi peserta ekstrakurikuler kurang,
dimana masih perlu ditingkatkan dan dimotivasi supaya motivasi peserta
ekstrakurikuler menjadi tinggi.
Berdasarkan hasil pada gambar 3 yaitu SMA N 1 Kendal dengan 23
responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 12 responden atau sebesar
52,17% berkategori tinggi, 8 responden atau sejumlah 34,78% berkategori
sedang, 3 responden atau sejumlah 13,04% berkategori rendah dan untuk
kategori sangat rendah adalah 0%. Dapat dianaliss bahwa 47,83% memiliki
82
motivasi sedang-rendah, berarti hamper separuh peserta ekstrakurikuler memiliki
motivasi yang perlu di perhatikan, hal ini dimaksudkan supaya peserta
ekstrakurikuler memiliki motivasi yang tinggi.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 4 yaitu SMK N 1 Kendal
dengan 5 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 5 responden atau
sebesar 100% berkategori tinggi, 0% berkategori sedang, 0% berkategori rendah
dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 5 yaitu SMA N 2 Kendal
dengan 11 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 7 responden atau
sebesar 63,63% berkategori tinggi, 4 responden atau sejumlah 36,36%
berkategori sedang, 0% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah
adalah 0%, perlu adanya perhatian khusus pada responden yang memiliki
motivasi sedang sehingga motivasinya dapat berubah ke tinggi.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 3 yaitu SMK N 2 Kendal
dengan 1 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 0% berkategori
tinggi, 1 responden atau sejumlah 100% berkategori sedang, 0% berkategori
rendah dan untuk kategori sanagt rendah adalah 0%.
Jika dilihat dari jumlah siswa yang mengkuti ekstrakurikuler taekwondo
dapat diurutkan tinggkatan motivasinya dari banyaknya responden yaitu pertama
SMA N 1 Kendal dengan 23 responden, kedua SMA N 2 Kendal dengan 11
responden, ketiga SMK N 1 Kendal dengan 5 responden, dan ke empat SMK N 2
Kendal dengan 1 responden. Dimana dari hasil penelitian SMK N 2 Kendal
memiliki responden yang memprihatinkan hal ini seharusnya dapat di benahi dan
dapat diatasi, mengingat prestasi dari sekolah mengalami penurunan.
83
Gambaran motivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK
Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dari masing-masing indikator berdasarkan
sekolahyaitu perhatian, relevansi, kepercayaan diri dan kepuasan dapat dilihat
dan diamati sebagai berikut :
4.2.1.1. Perhatian
Data yang diperoleh dari objek penelitian bahwa motif perhatian pada
peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri Se-Kota Kendal dengan
sampel 40 responden , 20 responden dalam kategori tinggi atau sebesar 50%,
19 responden dalam kategori sedang sebesar 47,5%, kategori rendah terdapat 1
responden dengan persentase sebesar 2,5% dan kategori sangat rendah 0%.
Dari gambaran hasil deskriptif persentase dapat disimpulkan bahwa peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal berdasarkan
motivasi pada faktor perhatian yang dalam kategori tinggi.Hal ini karena peserta
ekstrakurikuler Taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal Tahun 2015
tidak berdasarkan asal-asalan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler saja tetapi
responden juga mengetahui dan memahami dasar-dasar olahraga beladiri
taekwondo.Selain itu peserta ekstrakurikuler taekwondo juga tertarik dengan
beladiri taekwondo karena dengan banyak pilihan ekstrakurikuler beladiriyang
lain, responden tetap menekuni olahraga beladiri taekwondo.
Berikut ini adalah pembahasan motivasi peserta ekstrakurikuler
taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 pada faktor
perhatian berdasarkan sekolah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 8 yaitu SMA N 1 Kendal
dengan 23 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 11 responden atau
sebesar 47,82% berkategori tinggi, 12 responden atau sejumlah 52,17%
84
berkategori sedang, 0% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah
adalah 0%.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 9 yaitu SMK N 1 Kendal
dengan 5 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 2 responden atau
sebesar 40% berkategori tinggi, 3 responden atau sebesar 60% berkategori
sedang, 0% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 10 yaitu SMA N 2 Kendal
dengan 11 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 7 responden atau
sebesar 63,63% berkategori tinggi, 3 responden atau sejumlah 27,27%
berkategori sedang, 1 responden atau sebesar 9,09% berkategori rendah dan
untuk kategori sangat rendah adalah 0%.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 11 yaitu SMK N 2 Kendal
dengan 1 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 0% berkategori
tinggi, 1 responden atau sejumlah 100% berkategori sedang, 0% berkategori
rendah dan untuk kategori sanagt rendah adalah 0%.
4.2.1.2. Relevansi
Data yang diperoleh dari objek penelitian bahwa motif relevansi pada
peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun
2015 dari 40 jumlah responden, sebesar 36 responden atau 90% dengan
kategori tinggi dan 0% dengan kategori sedang, 4 responden atau sebesar 10%
berkategori rendah dan 0% berkategori sangat rendah. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa faktor relevansi peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri
se-Kota Kendal Tahun 2015 sangat baik karena setelah berlatih olahraga beladiri
taekwondo responden lebih mudah berteman dan lebih mempunyai tujuan untuk
85
berprestasi, bukan sekedar melakukan kegiatan ekstrakurikuler saja, tetapi juga
ingin mengembangkan kemampuan dan meraih prestasi.
Berikut ini adalah pembahasan motivasi peserta ekstrakurikuler
taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 pada faktor relevansi
berdasarkan sekolah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 8 yaitu SMA N 1 Kendal
dengan 23 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 21 responden atau
sebesar 91,30% berkategori tinggi, 0% berkategori sedang, 2 responden atau
sebesar 8,69% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 9 yaitu SMK N 1 Kendal
dengan 5 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 5 responden atau
sebesar 100% berkategori tinggi, 0% berkategori sedang, 0% berkategori rendah
dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 10 yaitu SMA N 2 Kendal
dengan 11 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 9 responden atau
sebesar 81,81% berkategori tinggi, 0% berkategori sedang, 2 responden atau
sebesar 18,18% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah
0%.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 11 yaitu SMK N 2 Kendal
dengan 1 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 1 responden atau
sebesar 100% berkategori tinggi, 0% berkategori sedang, 0% berkategori rendah
dan untuk kategori sanagt rendah adalah 0%.
4.2.1.3. Kepercayaan Diri
Data yang diperoleh dari objek penelitian bahwa motif kepercayaan diri
pada peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal
86
Tahun 2015 dari 40 jumlah responden, sebesar 21 responden atau 52,5%
dengan kategori tinggi dan 8 responden atau 20% dengan kategori sedang, 3
responden atau 7,5% dengan kategori rendah, dan 8 responden atau sebesar
20% dengan kategori sangat rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa 21
responden dengan kepercayaan diri tinggi berarti lebih dari 50% peserta
ekstrakurikuler taekwondo memiliki rasa percaya diri yang tidak berlu
dikhawatirkan. Untuk 19 peserta ekstrakurikuler taekwondo yang memiliki
kategori sedang sampai sangat rendah perlu adanya pendampingan dan
perhatian khusus untuk mengatahui dan agar mampu meningkatkan motivasi
peserta ekstrakurikulet taekwondo menjadi berkategori tinggi.
Berikut ini adalah pembahasan motivasi peserta ekstrakurikuler
taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 pada faktor
kepercayaan diri berdasarkan sekolah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 8 yaitu SMA N 1 Kendal
dengan 23 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 9 responden atau
sebesar 39,13% berkategori tinggi, 7 responden atau sejumlah 30,34%
berkategori sedang, 2 responden atau sebesar 8,69% berkategori rendah dan
untuk kategori sangat rendah adalah 5 responden atau sebesar 21,73%.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 9 yaitu SMK N 1 Kendal
dengan 5 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 5 responden atau
sebesar 1o0% berkategori tinggi, 0% berkategori sedang, 0% berkategori rendah
dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 10 yaitu SMA N 2 Kendal
dengan 11 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 7 responden atau
sebesar 63,63% berkategori tinggi, 1 responden atau sejumlah 9,09%
87
berkategori sedang, 0% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah
adalah 3 responden atau sebesar 27,27%.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 11 yaitu SMK N 2 Kendal
dengan 1 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 0% berkategori
tinggi, 0% berkategori sedang, 1 responden atau sebesar 100% berkategori
rendah dan untuk kategori sanagt rendah adalah 0%.
4.2.1.4. Kepuasan
Data yang diperoleh dari objek penelitian bahwa faktor kepuasan pada
peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun
2015 dari 40 jumlah responden, sebesar 11 responden atau 27,5% dengan
kategori tinggi, 15 responden atau 37,5% dengan kategori sedang, 13 responden
atau 32,5% dengan kategori rendah, dan 1 responden atau sebesar 2,5%
dengan kategori sangat rendah. Dapat diketahui 34,77% responden atau
sejumlah 16 responden memiliki tingkat kepuasan yang kurang, hal ini bisa
dikarenakan kurang terapresiasinya prestasi yang diraih baik dari pihak sekolah,
keluarga ataupun teman baik berupa penghargaan, pujian maupun pengakun
dank arena para peserta tersebut belum pernah melakukan suatu pertandingan
yang resmi. Meskipun tidak meraih prestasi dalam kejuaraan mestinya pihak
sekolah, keluarga, teman maupun pelatih bias lebih menghargai upaya dalam
melakukan pertandingan.
Berikut ini adalah pembahasan motivasi peserta ekstrakurikuler
taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 pada faktor
Kepuasan berdasarkan sekolah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 8 yaitu SMA N 1 Kendal
dengan 23 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 6 responden atau
88
sebesar 26,08% berkategori tinggi, 7 responden atau sejumlah 30,34%
berkategori sedang, 9 responden atau sebesar 39,13% berkategori rendah dan
untuk kategori sangat rendah adalah 0%.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 9 yaitu SMK N 1 Kendal
dengan 5 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 0% berkategori
tinggi, 4 responden atau sebesar 80% berkategori sedang, 2 responden atau
sebesar 20% berkategori rendah dan untuk kategori sangat rendah adalah 0%.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 10 yaitu SMA N 2 Kendal
dengan 11 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 5 responden atau
sebesar 45,45% berkategori tinggi, 3 responden atau sejumlah 27,27%
berkategori sedang, 5 responden atau sebesar 27,27% berkategori rendah dan
untuk kategori sangat rendah adalah 0%.
Berdasarkan hasil yang tertuang pada gambar 11 yaitu SMK N 2 Kendal
dengan 1 responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut, 0% berkategori
tinggi, 1 responden atau sejumlah 100% berkategori sedang, 0% berkategori
rendah dan untuk kategori sanagt rendah adalah 0%.
4.2.2. Pembahasan Kepribadian
Dari data hasil penelitian yang diperoleh bahwa kepribadian peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015
sebagai berikut :
4.2.2.1. Ekstrovert
Berdasarkan hasil penelitian yang tertuang pada gambar 12 yang
diperoleh dari objek penelitian bahwa kepribadian ekstrovert pada peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dari
40 jumlah responden diketahui bahwa terdapat , 0% untuk kategori sangat tinggi,
89
18 responden atau sebesar 45% dengan kategori tinggi, 21 responden atau
sebesar 52,5% dengan kategori kepribadian ekstrovet rata-rata dan 1 responden
atau sebesar 2,15% dengat kategori sangat rendah.
Berikut ini adalah pembahasan tipe kepribadian ekstrovert peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015
berdasarkan sekolah sebagai berikut:
Berdasarkan gambar 14. diagram batang hasil distribusi frekuensi tipe
kepribadian ekstrovert di SMA N 1 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi
sebesar 0%, kategori tinggi 12 responden atau sebesar 52%, kategori rata-rata
11 responden atau sebesar 48% dan kategori sangat rendah sebesar 0%.
Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian ekstrovert di SMK N 1 Kendal
dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi 3 responden
atau sebesar 60%, kategori rata-rata 1 responden atau sebesar 20% dan
kategori sangat rendah 1 responden sebesar 20%.
Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian ekstrovert di SMA N 2 Kendal
dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi 3 responden
atau sebesar 27%, kategori rata-rata 8 responden atau sebesar 73% dan
kategori sangat rendah sebesar 0%.
Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian ekstrovert di SMK N 2 Kendal
dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi 1 responden
atau sebesar 100%, kategori rata-rata sebesar 0% dan kategori sangat rendah
sebesar 0%.
4.2.2.2. Introvert
Berdasarkan hasil penelitian yang tertuang pada gambar 4 yang
diperoleh dari objek penelitian bahwa kepribadian introvert pada peserta
90
ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dari
40 jumlah responden, 4 responden atau sejumlah 10% sangat tinggi, 29
responden atau sebesar 72,5% dengan kategori tinggi, 7 responden atau
sebesar 17,5% dengan kategori rata-rata dan 0%dengan kategori sangat rendah.
Berikut ini adalah pembahasan tipe kepribadian introvert peserta
ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-Kota Kendal tahun 2015
berdasarkan sekolah sebagai berikut:
Berdasarkan gambar 15 diagram batang hasil distribusi frekuensi tipe
kepribadian introvert di SMA N 1 Kendal dapat diketahui kategori sangat tinggi 3
fresponden atau sebesar 13%, kategori tinggi 17 responden atau sebesar 74%,
kategori rata-rata 2 responden atau sebesar 9% dan kategori sangat rendah 1
responden atau sebesar 4%.
Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian introvert di SMK N 1 Kendal
dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi 4 responden
atau sebesar 80%, kategori rata-rata 1 responden atau sebesar 20% dan
kategori sangat rendah sebesar 0%.
Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian introvert di SMA N 2 Kendal
dapat diketahui kategori sangat tinggi 1 responden atau sebesar 9%, kategori
tinggi 8 responden atau sebesar 73%, kategori rata-rata 2 responden atau
sebesar 18% dan kategori sangat rendah sebesar 0%.
Hasil distribusi frekuensi tipe kepribadian introvert di SMK N 2 Kendal
dapat diketahui kategori sangat tinggi sebesar 0%, kategori tinggi sebesar 0%,
kategori rata-rata 1 responden atau sebesar 100% dan kategori sangat rendah
sebesar 0%.
4.3. Temuan Penelitian
91
Temuan dalam penelitian ini adalah ketidak sesuaian antara teori yang
ada dengan kondisi dilapangan. Temuan penelitian ini yaitu :
1. Peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK 2 Kendal yang hadir dalam
pelatihan ekstrakurikuler 1 responden. Upaya yang dilakukan pelatih
taekwondo sabeum Hasan supaya peserta ekstrakurikuler mengikuti
kegiatan, tetapi kembali lagi kepada motivasi siswa rendah.
2. Pihak SMA N 1 Kendal mendukung peneliti sehingga memudahkan perijinan
untuk melakukan penelitian, dimana sekolah yang lain cukup disulitkan dalam
mengurus perijinan hingga 1 bulan, tetapi pihak SMA 1 Kendal sangat
membantu dan mempermudah, hal ini ternyata juga didukung oleh motivasi
siswa tinggi, sehingga penelitian di SMA N 1 Kendal berjal lancar.
3. Penulis mengalami banyak kendala ketika melakukan penelitian di SMA N 2
Kendal, disini perijinan yg dilakukan sulit dan terkesan penulis dianak tirikan,
jika peneliti alumni SMA N 2 Kendal prasarat pengurusan perijinan dapat
berjalan bersamaan waktu penelitian. Proses yang terlalu berputar-putar dan
memakan waktu, sehingga penelitian ini terlalu lama untuk jenis penelitian
survei. Permasalahan tidak hanya dalam proses perijinan, penulis tidak bisa
menghubungi pelatih ekstrakurikuler taekwondo di SMA N 2 Kendal. Adanya
hubungan yang kurang baik antara pelatih ekstrakurikuler taekwondo dan
guru pembina ekstrakurikuler sehingga peneliti sulit untuk melakukan
penelitian, hal ini membuat penelitian dilakukan setelah jam pelajaran berkhir,
sehingga pada bukti dokumentasi terlihat anak masih menggunakan seragam
sekolah.
4. Proses perijinan di SMK N 1 Kendal berjalan sesuai harapan dan tanpa
hambatan berarti, baik dari proses perijinan yang mudah dan kerjasama
92
dengan guru pembina ekstrakurikuler sehingga proses penelitian berjalan
lancar.
5. Peserta ekstrakurikuler antusias ketika mengisi angket motivasi dan
kepribadian dan kerjasama antara penulis dan responden dapat berjalan
dengan baik.
6. Proses pengambilan data dibantu oleh sabeum pelatih ekstrakurikuler
sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.
93
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik suatu
simpulan bahwa motivasi peserta ektrakurikuler taekwondo di SMA/SMA
Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dilihat dari teori motivasi dengan jumlah
total 40 responden dapat dikategorikan sedang dengan skor persentase
73,24%. Dilihat tabulasi data skor rata-rata semua faktor motivasi hasil
penelitian adalah faktor perhatian sebesar 87%, faktor relevansi 95%, faktor
kepercayaan diri 66%, faktor kepuasan 63%, dapat disimpulkan motivasi
peserta ekstrakurikuler masih dalam urutan dasar yaitu pada faktor perhatian
dan relevansi, padahal kedua faktor tersebut sangat lemah dibanding dengan
faktor kepercayaan diri dan kepuasan. Jadi motivasi peserta ekstrakurikuler
taekwondo perlu ditingkatkan.
2. Kepribadian ekstrovert peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMA
Negeri se-Kota Kendal tahun 2015 dengan jumlah total 40 responden 18
responden atau sebesar 45% dengan kategori tinggi, 21 responden atau
sebesar 52,5% dengan kategori kepribadian ekstrovet rata-rata dan 1
responden atau sebesar 2,15% dengat kategori sangat rendah. Kepribadian
introvert pada peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri se-
Kota Kendal Tahun 2015 diketahui bahwa 4 responden atau sejumlah 10%
sangat tinggi, 29 responden atau sebesar 72,5% dengan kategori tinggi, 7
responden atau sebesar 17,5% dengan kategori rata-rata dan 0%dengan
kategori sangat rendah. Kepribadian introvert peserta ekstrakurikuler dalam
94
prosentase tinggi, hal ini berarti hipotesis penulis benar, karena peserta
ekstrakurikuler masih banyak yang tidak berani turun tanding dan hanya
berlatih saja, oleh sebab itu pelatih ekstrakurikuler harus memberikan
keyakinan agar peserta ekstrakurikuler berani bertanding, minimal antara
teman sebaya.
5.2. Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
diberikan saran seperti berikut :
1. Pihak pemerintah Kabupaten Kendal supaya lebih mendukung dan
memperhatikan secara merata sekolah-sekolah yang memiliki kegiatan
ekstrakurikuler terutama beladiri taekwondo.
2. Pihak sekolah supaya lebih memantau secara berkala keaktifan peserta
ekstrakurikuler taekwondo.
3. Pihak sekolah turut serta memotivasi peserta ekstrakurikuler taekwondo agar
lebih termotivasi sehingga meraih prestasi.
4. Para pelatih ekstrakurikuler taekwondo lebih bekerjasama dengan pihak
sekolah dengan baik agar peserta ekstakurikuler merasakan dukungan dari
kedua belah pihak.
5. Peserta ekstrakurikuler taekwondo agar lebuh meningkatkan motivasi dalam
berlatih.
95
DAFTAR PUSTAKA
Akzas Azhari, 2004. Psikologi Umum dan Perkembangan. Bandung PT Mizan
Publika.
Feri Kurniawan. 2013. Buku Pintar Olahraga. Jakarta. Laskar Aksara
Dwi Sunar Prasetyono, 2013. RagamTes Psikologi. Yogyakarta. DIVA Press
Djaali, 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT. Bumi Aksara
Gugun Arief Gunawan, 2007. BELA DIRI . Yogyakarta PT Pustaka Insan Madani
Harry Pramono. 2014. Pedoman Penyusunan Skripsi. Semarang Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
Husdarta. 2010. Psikologi Olahraga. Jakarta PT Raja Grafindo Persada
Komarudin, 2013. Psikologi Olahraga. Bandung PT. Remaja Rosdakarya
Monty P. Satiadarma, 2000. Dasar-Dasar Psikologi Olahraga. Jakarta PT.
Primacon Jaya Dinamika
Nana Syaodih Sukmadinata, 2005 .Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya Offset.
Prasetya Irawan, Suciati.2005. Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta: PAU-PPAI-
UT
Singgih D. Gunarsa, 2008. Psikologi Olahraga Prestasi. Jakatra PT BPK Gunung
Mulia.
Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung
Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta. PT Rineka Cipta
Sumardi Suryabrata, 2013. Psikologi Kepribadian. Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Atlit Harus Junjung Tinggi Sportivitas. Online at
96
www.radarpekalongan.com/46334/atlit-harus-junjung-tinggi-sportivitas/
(accesed 26/06/2015)
Pemerintah Kabupaten Kendal. Online at
https://www.kendalkab.go.id/detail/selayang_pandang/geografis (accesed
26/06/2015)
Taekwondo Solo Juara bupati cup 2014. Online at
http://joglosemar.co/2014/10/taekwondo-solo-juara-bupati-kendal-cup-
2014.html (accesed 26/6/2015)
97
LAMPIRAN
97
Lampiran 1 Penetapan SK Dosen Pembimbing
98
Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian dari Fakultas
99
Lampiran 3 Surat Rekomendasi Kesbangpol dan Linmas Kab. Kendal
100
Lampiran 4 Surat Rekomendasi Bapeda Kab. Kendal
101
Lanjutan Lampiran 4 Surat Rekomendasi Bapeda Kab. Kendal
102
Lampiran 5 Surat Rekomendasi Dinas Pendidikan Kab. Kendal
103
Lampiran 6 Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian di SMA N 1 Kendal
104
Lampiran 7 Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian di SMK N 1 Kendal
105
Lampiran 8 Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian di SMA N 2 Kendal
106
Lampiran 9 Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian di SMK N 2 Kendal
107
Lampiran 10
ANGKET UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS MOTIVASI PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO
Nama Responden :
Alamat :
Petunjuk Pengisian Angket :
1. Bacalah pertanyaan-pertanyaan berikutini, kemudian pilih jawaban yang telah
disediakan sesuai dengan pendapat, situasi dan keadaan yang sebenarnya.
2. Berilah tanda centang ( x ) pada jawaban yang telah tersedia sesuai dengan pendapat anda
Soal 1. Apakah anda setuju bahwa beladiri taekwondo berasal dari Korea Selatan?
A. Setuju B. Tidak setuju
2. Beladiri taekwondo di sekolah saya merupakan beladiri unggulan dan
berprestasi?
A. Pernah B. Belum Pernah
3. Saya mengikuti ekstrakurikuler beladiri taekwondo karena ingin
memamerkan kemampuan saya?
A. Ya B. Tidak
4. Tingkatan warna sabuk paling dasar dalam beladiri taekwondo adalah warna putih?
A. Setuju B. Tidak Setuju
5. Peserta ekstrakurikuler taekwondo di sekolah saya ganteng dan
cantik?
A. Ya B. Tidak
6. Sabeum pelatih ekstrakurikuler taekwondo muda, ganteng dan
berprestasi?
A. Benar B. Salah
7. Seiring frekuensi latihan yang meningkat daya tahan tubuh saya juga meningkat
sehingga saya tidak mudah sakit?
A.Setuju B. Tidak Setuju
8. Saya lebih percaya diri dalam berteman setelah mengikuti ekstrakurikuler
taekwondo?
A. Setuju B. Tidak Setuju
9. Saya merasa lebih bersemangat dan segar setelah mengikuti latihan ekstrakurikuler
taekwondo?
A. Ya B. Tidak
108
10. Saya mengikuti ekstrakulikuler taekwondo karena saya ingin melindungi diri dari
orang yang berniat jahat?
A. Benar B. Salah
11. Belatih taekwondo dengan tekun karena ingin menjadi atlet yang berprestasi?
A. Setuju B. Tidak Setuju
12. Saya tidak mudah lelah dalam mengikuti kegiatan olahraga di sekolah karena saya
sudah terbiasa dengan latihan yang berat dalam beladiri taekwondo?
A. Benar B. Salah
13. Saya memiliki kemampuan yang lebih di bidang olahraga dibandingkan teman-
teman saya di kelas?
A. Setuju B. Tidak Setuju
14. Saya tidak ragu memberikan contoh gerakan untuk materi beladiri pada mata
pelajaran penjas?
A. Setuju B. Tidak Setuju
15. Selain berlatih di ekstrakurikuler saya juga berlatih di dojang lain?
A. Ya B. Tidak
16. Saya sering mengikuti kejuaraan resmi dalam olahraga beladiri taekwondo?
A.Benar B. Salah
17. Saya selalu optimis menang pada setiap kejuaraan beladiri taekwobdo yang saya
ikuti?
A. Ya B. Tidak
18. Dalam kejuaraan resmi saya selalu mendapatkan juara?
A. Pernah B. Belum Pernah
19. Banyak yang mengenal saya karena prestasi beladiri taekwondo saya?
A. Setuju B. Tidak Setuju
20. Saya ingin menang karena saya suka menjadi terkenal dan dipuji banyak orang?
A. Setuju B. Tidak Setuju
21. Menjadi juara adalah cara saya untuk menjadi dikenal oleh banyak orang?
A. Setuju B. Tidak Setuju
22. Saya berlatih dengan tekun, karena setiap saya menjadi juara saya selalu diberi
hadiah oleh pihak sekolah?
A. Pernah B. Belum Pernah
23. saya berlatih dengan giat karena ketika saya menang ada kebahagiaan dan
kepuasan tersendiri?
A. Setuju B. Tidak Setuju
24. Ketika saya menang, saya merasa sangat bahagia karena mampu membanggakan
orang tua saya?
A.Setuju B.Tidak Setuju
109
Lampiran 11 DAFTER RESPONDEN
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS MOTIVASI DOJANG SMA N 1 KALIWUNGU
No Nama Responden Alamat Sekolah
1 Maftuh Qolbi - SMA N 1 KALIWUNGU
2 Muhammad Yusuf Bahtiar
Kampung Blandong Rt.05 Rw.08
SMA N 1 KALIWUNGU
3 Anev Tectona Niko A
Kedungsuren Kaliwungu Selatan
SMP N 1 BRANGSONG
4 Firdhani R.B - SMA N 1 KALIWUNGU
5 R. Dewa Krisna R.P
- SMP N 2 KALIWUNGU
6. Cahya Mutiara Candra
Puton, Magelung Kaliwungu Selatan
SMA N 1 KALIWUNGU
7. Dwi Kurniawan Kp. Kedungrombong Rt 2 Rw 7 Sarirejo Kaliwungu Utara
SMA N 1 KALIWUNGU
8 Jaga Kelana Candra
Puton, Magelung, Kaliwungu Selatan
SD N 1 MAGELUNG
9 Mia Nur Khalisa Plantaran Tototentrem Kaliwungu Selatan
SMP N 2 KALIWUNGU
10 Nur Izzah Sfitri Kaliwungu SMA N 1 KALIWUNGU
11 Ridwan Ngebum, Kaliwungu Utara -
12 Azzahra Aziiz Kurnia
Perumahan Kaliwungu Indah SMP N 1 KALIWUNGU
13 Kenandy Rafa Azarya
Perumahan Kaliwungu Permai
SD N 1 MAGELUNG
14 M. IKKO Safirlda M Patukangan Rt 1 Rw 8 Kutoharjo Kaliwungu
SMA N 1 KALIWUNGU
15 Dadang Amin S Rejomulyo Kaliwungu SD N 2 PROTOMULYO
16 Annisa Dewi Fortuna
Perum Kaliwungu Indah SMA N 1 KALIWUNGU
17 M Rafly Abdurahman
Perumahan Kaliwungu Indah SD AL-MARDLIYAH
18 Abdul Aziz Darupono, Kaliwungu Selatan
SMP N 2 KALIWUNGU
19 Ahmad Mujiono Sari Baru rt 5 rw 7 Kaliwungu
SMP N 2 KALIWUNGU
20 Anam Krismawan Perumahan Griya Permai SMP N 2 KALIWUNGU
110
110
Lampiran 12 UjiValiditasAngketPenelitian
No
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0
4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
6 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1
10 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
12 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
13 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
14 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
15 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
16 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
17 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
18 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
19 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
SX 15 12 10 7 14 13 12 15 10 10 13 13 16 13 12 16 15 13 16 16 15 14 15 17
SX2
15 12 10 7 14 13 12 15 10 10 13 13 16 13 12 16 15 13 16 16 15 14 15 17
SXY 258 227 189 129 254 240 215 275 182 178 236 230 280 244 240 282 271 230 289 288 270 256 271 292
r xy 0.336 0.609 0.494 0.302 0.551 0.568 0.393 0.683 0.371 0.300 0.494 0.383 0.494 0.642 0.843 0.538 0.601 0.383 0.693 0.671 0.581 0.589 0.601 0.452
r tabel 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444
Validitas TIDAK VALID VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID TIDAK TIDAK VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID
BUTIR INSTRUMEN
111
Lampiran 13
Reliabilitas Angket Penelitian Menggunakan SPSS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.882 .885 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 15.3500 32.239 .266 . .883
VAR00002 15.5000 30.474 .550 . .875
VAR00003 15.6000 31.095 .423 . .879
VAR00004 15.7500 32.303 .222 . .884
VAR00005 15.4000 30.989 .491 . .877
VAR00006 15.4500 30.787 .507 . .876
VAR00007 15.5000 31.737 .316 . .882
VAR00008 15.3500 30.450 .639 . .873
Reliability Statistics
Lambda 1 .845
2 .895
3 .882
4 .744
5 .875
6 .
N of Items 24
112
VAR00009 15.6000 31.832 .291 . .883
VAR00010 15.6000 32.253 .217 . .885
VAR00011 15.4500 31.208 .426 . .879
VAR00012 15.4500 31.839 .308 . .882
VAR00013 15.3000 31.589 .438 . .878
VAR00014 15.4500 30.366 .588 . .874
VAR00015 15.5000 29.105 .815 . .867
VAR00016 15.3000 31.379 .485 . .877
VAR00017 15.3500 30.871 .549 . .875
VAR00018 15.4500 31.839 .308 . .882
VAR00019 15.3000 30.642 .653 . .873
VAR00020 15.3000 30.747 .629 . .874
VAR00021 15.3500 30.976 .527 . .876
VAR00022 15.4000 30.779 .533 . .876
VAR00023 15.3500 30.871 .549 . .875
VAR00024 15.2500 31.987 .400 . .879
Keterangan: Uji validitas menggunakan rumus alpha ,dapat diketahui nilai reliabilitas tes secara keseluruhan adalah 0,885 yang dapat dilihat pada Alpha Based on Standarized Item Untuk mengetahui nilai validitas tiap butir soal dapat dilihat pada scale corrected item total correlation sedangkan cronbach’s alpha if item deletet adalah nilai reliabilitas butir yang dibandingkan dengan R Tabel dan probabilitas 0,05 R tabel untuk jumlah sampel 20 yaitu 20-2 =18 dan nilainya adalah 0,444 Dalam uji validitas ini terdapat 7 soal yang tidak valid karena nilai reliabilitasnya dibawah nilai R tabel yaitu pada nomor 1,4,7,9,10,12,18
113
Lampiran 14 Soal Angket Penelitian Motivasi
Nomor Pertanyaan
Prinsip-
prinsip
Motivasi
ARCS
Perhatian
1. beladiri taekwondo di sekolah saya
merupakan beladiri unggulan dan
berprestasi?
2. Saya mengikuti ekstrakurikuler beladiri
taekwondo karena ingin memamerkan
kemampuan saya?
3. Peserta ekstrakurikuler taekwondo di
sekolah saya ganteng dan cantik?
4. Sabeum pelatih ekstrakurikuler
taekwondo muda, ganteng dan
berprestasi?
Relevansi 5. Saya lebih percaya diri dalam berteman
setelah mengikuti ekstrakurikuler
taekwondo?
6. Belatih taekwondo dengan tekun karena
ingin menjadi atlet yang berprestasi?
Kepercayaa
n diri
7. Saya memiliki kemampuan yang lebih di
bidang olahraga dibandingkan teman-
teman saya di kelas?
8. Selain berlatih di ekstrakurikuler saya
juga berlatih di dojang lain?
114
Soal Angket Penelitian Kepribadian
EPPS Nomor Pertanyaan
9. Saya sering mengikuti kejuaraan resmi
dalam olahraga beladiri taekwondo?
10. Saya selalu optimis menang pada setiap
kejuaraan beladiri taekwobdo yang saya
ikuti?
11. Dalam kejuaraan resmi saya selalu
mendapatkan juara?
Kepuasan 12. Banyak yang mengenal saya karena prestasi beladiri
taekwondo saya?
13. Saya ingin menang karena saya suka menjadi terkenal
dan dipuji banyak orang?
14. Menjadi juara adalah cara saya untuk menjadi dikenal
oleh banyak orang?
15. Saya berlatih dengan tekun, karena setiap saya menjadi
juara saya selalu diberi hadiah oleh pihak sekolah?
16. saya berlatih dengan giat karena ketika saya menang
ada kebahagiaan dan kepuasan tersendiri?
17. Ketika saya menang, saya merasa sangat bahagia
karena mampu membanggakan orang tua saya?
115
(Edward
Personal
Preference
schedule)
Ekstrovert
(Terbuka)
1. Sekali-kali saya merasa sangat
gembira dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler taekwondo?
2. Saya sangat memperhatikan sekali
dalam cara berpakaian seragam
taekwondo?
3. Saya senang pergi berlatih ke dojang
lain?
4. Saya tidak takut berangkat latihan
sendiri dimana sudah dimulainya
kegiatan ekstrakurikuler taekwondo?
5. Kadang saya marah ketika kalah
dalam pertandingan taekwondo?
6. Saya sangat lelah karena latihan
ekstrakurikuler taekwondo melamapui
batas?
7. Saya senang membaca-baca buku
beladiri taekwondo?
8. Saya selalu berpegang teguh pada
prinsip taekwondoin?
9. Saya senang bercanda saat istirahat
latihan beladiri taekwondo?
10. Saya senang pergi melihat event
pertandingan beladiri?
11. Saya tidak suka menonjolkan diri
dalam latihan ekstrakurikuler
taekwondo?
12. Saya sulit memulai percakapan bila
bertemu dengan orang lain yang tidak
dikenal?
13. Saya tidak mudah tersinggung ketika
116
ditegur sabeumnim?
14. Saya merasa kesulitan untuk bicara di
tempat latihan ekstrakurikuler
taekwondo?
Introvert
(Tertutup)
15. Saya sering berusaha keras untuk
menyembunyikan rasa malu di latihan
beladiri taekwondo?
16. Saya meras kurang percaya dirisaat
berlatih beladiri taekwondo?
17. Saya sering menganggap diri saya
apa adanya?
18. Pernah terlintas dalam pikiran tentang
sesuatu yang buruk untuk dibicarakan
dalam beladiri taekwondo?
19. Saya lebih suka duduk sendirian atau
hanya dengan orang yang saya kenal
dalamberlatih ekstrakurikuler
taekwondo?
20. Saya tidak ingin pemalu lagi saat
berlatih taekwondo?
21. Saya lebih sensitif daripada
kebanyakan orang?
22. Saya mudah sekali menjadi
canggung?
23. Jika mungkin, saya akan berusaha
menghindarkan diri dari keramaian?
24. Saya mudah mendapatkan teman
terutama dalam berlatih beladiri
taekwondo?
25. Seandainya saya diberi kesempatan,
mungkin saya akan menjadi pemimpin
117
yang baik dalam latihan beladiri
taekwondo?
26. Saya sangat ingin percaya diri saat
berlatih taekwondo?
27. Saya merasa tidak keberatan untuk
bertemu dengan orang yang tidak
saya kenal?
28. Saya sering bercakap-cakap dengan
orang yang tidak saya kenal saat
berllatih taekwondo?
29. Saya senang menghadiri
pertandingan taekwondo untuk
memperbanyak teman?
118
Lampiran 15
ANGKET PENELITIAN MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN
PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO
DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015
Identitas Responden
Nama Responden :
Alamat :
Sekolah :
Petunjuk Pengisian Angket :
1. Bacalah pertanyaan-pertanyaan berikutini, kemudian pilih jawaban yang telah
disediakan sesuai dengan pendapat, situasi dan keadaan yang sebenarnya.
2. Berilah tanda centang ( x ) pada kolom jawaban yang telah tersedia sesuai dengan
pendapat anda.
Soal Motivasi 1. Beladiri taekwondo di sekolah saya merupakan beladiri unggulan dan
berprestasi?
B. Ya B. Tidak
2. Saya mengikuti ekstrakurikuler beladiri taekwondo karena ingin
memamerkan kemampuan saya?
B. Ya B. Tidak
3. Peserta ekstrakurikuler taekwondo di sekolah saya ganteng dan cantik?
B. Setuju B. Tidak Setuju
4. Sabeum pelatih ekstrakurikuler taekwondo muda, ganteng dan berprestasi?
A. Ya B. Tidak
5. Saya lebih percaya diri dalam berteman setelah mengikuti ekstrakurikuler
taekwondo?
B. Setuju B. Tidak Setuju
6. Berlatih taekwondo dengan tekun karena ingin menjadi atlet yang
berprestasi?
B. Setuju B. Tidak Setuju
7. Saya memiliki kemampuan yang lebih di bidang olahraga dibandingkan
teman-teman saya di kelas?
B. Setuju B. Tidak Setuju
8. Selain berlatih di ekstrakurikuler saya juga berlatih di dojang lain?
B. Ya B. Tidak
9. Saya sering mengikuti kejuaraan resmi dalam olahraga beladiri taekwondo?
A.Benar B. Salah
119
10. Saya selalu optimis menang pada setiap kejuaraan beladiri taekwondo yang
saya ikuti?
B. Ya B. Tidak
11. Dalam kejuaraan resmi saya selalu mendapatkan juara?
B. Pernah B. Belum Pernah
12. Banyak yang mengenal saya karena prestasi beladiri taekwondo saya?
B. Setuju B. Tidak Setuju
13. Saya ingin menang karena saya suka menjadi terkenal dan dipuji banyak
orang?
B. Setuju B. Tidak Setuju
14. Menjadi juara adalah cara saya untuk menjadi dikenal oleh banyak orang?
B. Setuju B. Tidak Setuju
15. Saya berlatih dengan tekun, karena setiap saya menjadi juara saya selalu
diberi hadiah oleh pihak sekolah?
B. Pernah B. Belum Pernah
16. saya berlatih dengan giat karena ketika saya menang ada kebahagiaan dan
kepuasan tersendiri?
B. Setuju B. Tidak Setuju
17. Ketika saya menang, saya merasa sangat bahagia karena mampu
membanggakan orang tua saya?
A.Setuju B.Tidak Setuju
Soal Kepribadian
1. Sekali-kali saya merasa sangat gembira dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler taekwondo?
A. Ya B. Tidak
2. Saya sangat memperhatikan sekali dalam cara berpakaian seragam
taekwondo?
A. Ya B. Tidak
3. Saya senang pergi berlatih ke dojang lain?
A. Ya B. Tidak
4. Saya tidak takut berangkat latihan sendiri dimana sudah dimulainya kegiatan
ekstrakurikuler taekwondo?
A. Ya B. Tidak
5. Kadang saya marah ketika kalah dalam pertandingan taekwondo?
A. Ya B. Tidak
6. Saya sangat lelah karena latihan ekstrakurikuler taekwondo melamapui
batas?
A. Ya B. Tidak
7. Saya senang membaca-baca buku beladiri taekwondo?
120
A. Ya B. Tidak
8. Saya selalu berpegang teguh pada prinsip taekwondoin?
A. Ya B. Tidak
9. Saya senang bercanda saat istirahat latihan beladiri taekwondo?
A. Ya B. Tidak
10. Saya senang pergi melihat event pertandingan beladiri?
A. Ya B. Tidak
11. Saya tidak suka menonjolkan diri dalam latihan ekstrakurikuler taekwondo?
A. Ya B. Tidak
12. Saya sulit memulai percakapan bila bertemu dengan orang lain yang tidak
dikenal?
A. Ya B. Tidak
13. Saya tidak mudah tersinggung ketika ditegur sabeumnim?
A. Ya B. Tidak
14. Saya merasa kesulitan untuk bicara di tempat latihan ekstrakurikuler
taekwondo?
A. Ya B. Tidak
15. Saya sering berusaha keras untuk menyembunyikan rasa malu di latihan
beladiri taekwondo?
A. Ya B. Tidak
16. Saya meras kurang percaya dirisaat berlatih beladiri taekwondo?
A. Ya B. Tidak
17. Saya sering menganggap diri saya apa adanya?
A. Ya B. Tidak
18. Pernah terlintas dalam pikiran tentang sesuatu yang buruk untuk dibicarakan
dalam beladiri taekwondo?
A. Ya B. Tidak
19. Saya lebih suka duduk sendirian atau hanya dengan orang yang saya kenal
dalamberlatih ekstrakurikuler taekwondo?
A. Ya B. Tidak
20. Saya tidak ingin pemalu lagi saat berlatih taekwondo?
A. Ya B. Tidak
21. Saya lebih sensitif daripada kebanyakan orang?
121
A. Ya B. Tidak
22. Saya mudah sekali menjadi canggung?
A. Ya B. Tidak
23. Jika mungkin, saya akan berusaha menghindarkan diri dari keramaian?
A. Ya B. Tidak
24. Saya mudah mendapatkan teman terutama dalam berlatih beladiri
taekwondo?
A. Ya B. Tidak
25. Seandainya saya diberi kesempatan, mungkin saya akan menjadi pemimpin
yang baik dalam latihan beladiri taekwondo?
A. Ya B. Tidak
26. Saya sangat ingin percaya diri saat berlatih taekwondo?
A. Ya B. Tidak
27. Saya merasa tidak keberatan untuk bertemu dengan orang yang tidak saya
kenal?
A. Ya B. Tidak
28. Saya sering bercakap-cakap dengan orang yang tidak saya kenal saat
berllatih taekwondo?
A. Ya B. Tidak
29. Saya senang menghadiri pertandingan taekwondo untuk memperbanyak
teman?
A. Ya B. Tidak
122
Lampiran 16 PEDOMAN OBSERVASI
MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015
NO Pernyataan Hasil Observasi Keterangan
Ada Tidak
1. Kegiatan ekstrakurikuler taekwondo dilakukan pada hari dan jam yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah
2. Setiap sekolah memiliki pelatih beladiri taekwondo
3. Jumlah peserta ekstrakurikuler taekwondo
4. Lama latihan ekstrakurikuler taekwondo
5. Peserta ekstrakurikuler menggunakan seragam taekwondo dengan lengkap
6. Kegiatan beladiri taekwondo didampingi dan diawasi oleh pelatih
7. Tempat pelatihan beladiri taekwondo yang menunjang
8. Kelengkapan alat-alat yang menunjang beladiri taekwondo
9. Peserta ekstrakurikuler melakukan pemanasan
10. Peserta ekstrakurikuler datang tepat waktu
11. Waktu istirahat latihan digunakan untuk istirahat
123
Lampiran 17 HASIL OBSERVASI
MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015
NO Pernyataan Hasil Observasi Keterangan
Ada Tidak
1. Kegiatan ekstrakurikuler taekwondo dilakukan pada hari dan jam yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah
1. SMA N 1 KENDAL Senin 15.30 – selesai
2. SMA N 2 KENDAL Selasa & Rabu 16.00 – selesai
3. SMK N 1 KENDAL Sabtu 16.00 – selesai
4. SMK N 2 KENDAL Sabtu & minggu 14.30 – selesai
2. Setiap sekolah memiliki pelatih beladiri taekwondo
1. SMA N 1 KENDAL Sabeum Suroso
2. SMA N 2 KENDAL Sabeum Kabib
3. SMK N 1 KENDAL Sabeum Yawawi
4. SMKN 2 KENDAL Sambeum Hasan
3 Jumlah peserta ekstrakurikuler taekwondo
1. SMA N 1 KENDAL 25 siswa 2. SMK N 1 KENDAL 12 siswa 3. SMA N 2 KENDAL 20 siswa 4. SMK N 2 KENDAL 15 siswa
4 Lama latihan ekstrakurikuler taekwondo
1. SMA N 1 KENDAL 90 menit 2. SMK N 1 KENDAL 90 menit 3. SMA N 2 KENDAL 90 menit 4. SMK N 2 KENDAL 90 menit
5 Peserta ekstrakurikuler menggunakan seragam taekwondo dengan lengkap
Seluruh peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK Negeri menggunakan seragam taekwondo dengan lengkap.
124
6. Kegiatan beladiri taekwondo didampingi dan diawasi oleh pelatih
Kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di setiap sekolah didampingi oleh pelatih yang berkompetensi.
7. Tempat pelatihan beladiri taekwondo yang menunjang
Tempat pelatihan untuk SMA N 1 KENDAL dan SMK N 2 KENDAL bertempatan di indoor dan SMA N 2 KENDAL dan SMK 1 Kendal berlatih di lapangan outdoor
8. Kelengkapan alat-alat yang menunjang beladiri taekwondo
Perlengkapan untuk latihan berupa matras, body protector, helm, pelindung alat vital, target, samsak Semuanya memiliki dan dengan kategori terpelihara.
9. Peserta ekstrakurikuler melakukan pemanasan
Sebelum melakukan pelatihan beladiri taekwondo semua peserta ekstrakurikuler melakukan pemanasan
10 Peserta ekstrakurikuler datang tepat waktu
Peserta ekstrakurikuler dating tepat waktu
11 Waktu istirahat latihan digunakan untuk istirahat
Waktu istirahat digunakan untuk istirahat dan bercengkrama dengan teman-teman.
125
Lampiran 18 PANDUAN DOKUMENTASI
MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015
NO Dokumentasi Hasil Keterangan
Ada Tidak
1. Jadwal kegiatan ekstrakurikuler taekwondo tahun 2015
2. Foto-foto kegiatan pemanasan sebelum melakukan kegiatan beladiri taekwondo
3. Surat kabar (media online, cetak) mengenai beladiri taekondo di kabupaten Kendal Tahun 2014/2015
4. Surat ijin penelitian dari Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Kendal
5. Surat ijin penelitian dari Bapeda Kabupaten Kendal
6. Surat ijin penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal
126
Lampiran 19 HASIL DOKUMENTASI
MOTIVASI DAN KEPRIBADIAN PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDODI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015
NO Dokumentasi Hasil Keterangan
Ada Tidak
1. Jadwal kegiatan ekstrakurikuler taekwondo tahun 2015
-
2. Foto-foto kegiatan beladiri taekwondo
Foto kegiatan beladiri taekwondo yang dilakukan oleh peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMA/SMK N se-Kota Kendal Tahun 2015 berupa foto saat pemanasan, foto saat melakukan teknik dasar, foto saat melakukan sparing patner, foto saat pengisian angket.
3. Surat kabar (media online, cetak) mengenai beladiri taekondo di kabupaten Kendal Tahun 2014/2015
Informasi seputar prestasi beladiri taekwondo di Kabupaten Kendal melalui media online
4. Surat ijin penelitian dari Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Kendal
Perijian dilakukan pada tanggal 7 Oktober 2015
5. Surat ijin penelitian dari Bapeda Kabupaten Kendal
Perijinan dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2015
6. Surat ijin penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal
Perijinan dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2015
127
Lampiran 20 DAFTAR RESPONDEN
NO Kode
Resp
NAMA ALAMAT SEKOLAH
1 R-001 Shifwah Nazla Aulia JL. Sekopek Tepimulyo
Kaliwungu
SMA N 1 KENDAL
2 R-002 Nada Firdauzi Brangsong, Sidorejo RT
02 RW O1
SMA N 1 KENDAL
3 R-003 Erlin Berliani Pasar Tanjungmulyo
Kendal
SMA N 1 KENDAL
4 R-004 Lutfan Nuha Ramadan Cepiring Kendal SMA N 1 KENDAL
5 R-005 Azizah Rizka Masega Perum Kendal Asri
Raya No.7
SMA N 1 KENDAL
6 R-006 Ifan Freshesma Eka
Putra Ananda
Desa Purwokerto RT 03
RW O3 Brangsong
SMA N 1 KENDAL
7 R-007 Devina Alodia Yudiputri Jl. Raya Jambearum
NO. 11 RT 01 RW 02
Kendal
SMA N 1 KENDAL
8 R-008 Novita Vela Indriyani Tlangu RT 01 RW O6
Sukorejo Kendal
SMA N 1 KENDAL
9 R-009 Zulvannisa Azzahwa Gemuh SMA N 1 KENDAL
10 R-010 Langit Triharggito Bugangin, Kendal SMA N 1 KENDAL
11 R-011 Azzahra Jasmine
Puspoyudo
Asrama Brimob, Kendal SMA N 1 KENDAL
12 R-012 Aurama Zulfa Pratama Brangsong RT 10 RW
04
SMA N 1 KENDAL
13 R-013 Muhammad Ghani
Aryatama
Jl. Kepodang 2,
Perumda, Kec. Patebon,
Kendal
SMA N 1 KENDAL
14 R-014 M Axl Bayu P Desa Krengseng RT 02
RW 06 Kec. Gringsing
Kab. Batang
SMA N 1 KENDAL
15 R-015 Miftha Mailil K - SMA N 1 KENDAL
16 R-016 Anisa Pratiwi Desa Sukomulyo RT 01
RW 04 Kaliwungu
Selatan
SMA N 1 KENDAL
17 R-017 Muhammad Ammar Anitu
Putra
Weleri, Kendal SMA N 1 KENDAL
18 R-018 Suci Krisniasari Gg. Untung Suropati RT
02 RW 01 Kalibuntu
Wetan Kendal
SMA N 1 KENDAL
19 R-019 Ayu Ummu Nadzroh Jl. Pandean RT 03 RW
O6 Krajan Kulon
Kaliqungu
SMA N 1 KENDAL
20 R-020 Tsanya El Karima Bawang, Batang SMA N 1 KENDAL
21 R-021 Muhammad Harits
Salahuddin
Jalan Pahlawan 1 No. 7
Kebondalem Kendal
SMA N 1 KENDAL
128
22 R-022 Danu Dwi Herlambang Morosari RT 03 RW 03
Gringsing, Batang
SMA N 1 KENDAL
23 R-023 Carin Ewk Amrilia Perum PKS RT 04 RW
12 Kaliwungu Selatan
SMA N 1 KENDAL
24 R-024 Efa Karollina Putri Desa Cepiring RT 04
RW O2
SMK N 1 KENDAL
25 R-025 Nur Faizah Desa Korowelang Kulon
RT 05 RW O3
SMK N 1 KENDAL
26 R-026 Vanisa Wahyu Dinarto Brangsong RT 08 RW
03
SMK N 1 KENDAL
27 R-027 Lenny Fitriani Taman Gede RT 01 RW
03 Kec. Gemuh
SMK N 1 KENDAL
28 R-028 Diah Aryani Sujarwati Desa Purwokerto Rt 1
RW 4 Patebon Kendal
SMK N 1 KENDAL
29 R-029 M. Calvin Octavian Rowosari, Kendal SMA N 2 KENDAL
30 R-030 Mukhamad Nur Windi Desa Dempelrejo Kec.
Ngampel, Kendal
SMA N 2 KENDAL
31 R-031 Dedi Kurniawan Kendal SMA N 2 KENDAL
32 R-032 Satria Nurahma
Hendaryanto
Desa Damarsari RT 01
RW 01 Cepiring Kendal
SMA N 2 KENDAL
33 R-033 Adielia Distaningtyas Kendal SMA N 2 KENDAL
34 R-034 Kiki Novita Sari Kendal SMA N 2 KENDAL
35 R-035 Iin Atika S Perumahan pondok
Brangsong
SMA N 2 KENDAL
36 R-036 Verdy Apri R Perum Brangsong SMA N 2 KENDAL
37 R-037 M. Irfan Priyanto Desa Wonosari Kendal SMA N 2 KENDAL
38 R-038 Ning Devi Anggraeni Karangsari Kendal SMA N 2 KENDAL
39 R-039 Nur Wakhid S Sabetan Kidul,
Kaliwungu
SMA N 2 KENDAL
40 R-040 Rizal Al Faris Gg. Untung Suropati RT
02 RW 01 Kalibuntu
Wetan Kendal
SMK N 2 KENDAL
128
Lampiran 21 TABEL HASIL DESKRIPTIF PERSENTASE HASIL PENELITIAN MOTIVASI PESERTA EKSTRAKURIKULER
TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015 No Resp Butir Soal Motivasi
n N DP% Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
R-001 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12 17 70.59 Sedang
R-002 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-003 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-004 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-005 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-006 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 17 94.12 Tinggi
R-007 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 9 17 52.94 Sedang
R-008 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 13 17 76.47 Tinggi
R-009 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 17 88.24 Tinggi
R-010 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-011 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 17 35.29 Rendah
R-012 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 12 17 70.59 Sedang
R-013 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 9 17 52.94 Sedang
R-014 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-015 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-016 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-017 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 10 17 58.82 Sedang
R-018 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 11 17 64.71 Sedang
R-019 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 8 17 47.06 Rendah
R-020 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 8 17 47.06 Rendah
R-021 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 12 17 70.59 Sedang
R-022 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
129
R-023 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 12 17 70.59 Sedang
R-024 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 13 17 76.47 Tinggi
R-025 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-026 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15 17 88.24 Tinggi
R-027 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 13 17 76.47 Tinggi
R-028 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-029 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 12 17 70.59 Sedang
R-030 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-031 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 17 88.24 Tinggi
R-032 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 10 17 58.82 Tinggi
R-033 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6 17 35.29 Rendah
R-034 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 12 17 70.59 Sedang
R-035 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 12 17 70.59 Sedang
R-036 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15 17 88.24 Tinggi
R-037 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-038 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 15 17 88.24 Tinggi
R-039 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-040 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 11 17 64.71 Sedang
Rata-rata Motivasi 498 680 73.24 Sedang
130
Lampiran 22 TABEL DESKRIPTIF PERSENTASE HASIL PENELITIAN MOTIVASI BERDASARKAN SEKOLAH
PESERTA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015
HASIL PENELITIAN MOTIVASI SMA N 1 KENDAL
No Resp
Butir Soal Motivasi
n N DP% Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
R-001 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12 17 70.59 Sedang
R-002 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-003 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-004 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-005 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-006 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 17 94.12 Tinggi
R-007 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 9 17 52.94 Sedang
R-008 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 13 17 76.47 Tinggi
R-009 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 17 88.24 Tinggi
R-010 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-011 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 17 35.29 Rendah
R-012 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 12 17 70.59 Sedang
R-013 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 9 17 52.94 Sedang
R-014 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-015 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-016 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-017 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 10 17 58.82 Sedang
R-018 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 11 17 64.71 Sedang
R-019 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 8 17 47.06 Rendah
R-020 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 8 17 47.06 Rendah
131
R-021 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 12 17 70.59 Sedang
R-022 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-023 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 12 17 70.59 Sedang
RATA-RATA 279 391 71.36 Sedang
HASIL PENELITIAN MOTIVASI SMK N 1 KENDAL
No Resp
Butir Soal Motivasi
n N DP% Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
R-024 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 13 17 76.47 Tinggi
R-025 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-026 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15 17 88.24 Tinggi
R-027 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 13 17 76.47 Tinggi
R-028 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 14 17 82.35 Tinggi
RATA-RATA 69 85 81.18 Tinggi
HASIL PENELITIAN MOTIVASI SMA N 2 KENDAL
No Resp
Butir Soal Motivasi
n N DP% Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
R-029 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 12 17 70.59 Sedang
R-030 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-031 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 17 88.24 Tinggi
R-032 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 10 17 58.82 Sedang
132
R-033 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6 17 35.29 Rendah
R-034 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 12 17 70.59 Sedang
R-035 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 12 17 70.59 Sedang
R-036 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15 17 88.24 Tinggi
R-037 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
R-038 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 15 17 88.24 Tinggi
R-039 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 17 82.35 Tinggi
RATA-RATA 139 187 74.33 Sedang
HASIL PENELITIAN MOTIVASI SMK N 2 KENDAL
No Resp
Butir Soal Motivasi
n N DP% Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
R-040 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 11 17 64.71 Sedang
RATA-RATA 11 17 64.71 Sedang
133
Lampiran 23 TABEL HASIL DESKRIPTIF PERSENTASE HASIL PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI PESERTA
EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015
HASIL PENELITIAN PERHATIAN DAN RELEVANSI
No Resp Perhatian n N
DP% Kriteria No Resp
Relevansi
n N DP% Kriteria 1 2 3 4 5 6
R-001 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-001 1 1 2 2 100 Tinggi
R-002 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-002 1 1 2 2 100 Tinggi
R-003 1 0 1 1 3 4 75 Sedang R-003 1 1 2 2 100 Tinggi
R-004 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-004 1 1 2 2 100 Tinggi
R-005 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-005 1 1 2 2 100 Tinggi
R-006 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-006 1 1 2 2 100 Tinggi
R-007 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-007 1 1 2 2 100 Tinggi
R-008 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-008 1 1 2 2 100 Tinggi
R-009 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-009 1 1 2 2 100 Tinggi
R-010 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-010 1 1 2 2 100 Tinggi
R-011 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-011 0 1 1 2 50 Rendah
R-012 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-012 1 1 2 2 100 Tinggi
R-013 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-013 1 0 1 2 50 Rendah
R-014 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-014 1 1 2 2 100 Tinggi
R-015 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-015 1 1 2 2 100 Tinggi
R-016 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-016 1 1 2 2 100 Tinggi
R-017 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-017 1 1 2 2 100 Tinggi
R-018 0 1 1 1 3 4 75 Sedang R-018 1 1 2 2 100 Tinggi
R-019 0 1 1 1 3 4 75 Sedang R-019 1 1 2 2 100 Tinggi
R-020 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-020 1 1 2 2 100 Tinggi
134
R-021 1 0 1 1 3 4 75 Sedang R-021 1 1 2 2 100 Tinggi
R-022 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-022 1 1 2 2 100 Tinggi
R-023 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-023 1 1 2 2 100 Tinggi
R-024 0 1 1 1 3 4 75 Sedang R-024 1 1 2 2 100 Tinggi
R-025 0 1 1 1 3 4 75 Sedang R-025 1 1 2 2 100 Tinggi
R-026 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-026 1 1 2 2 100 Tinggi
R-027 0 1 1 1 3 4 75 Sedang R-027 1 1 2 2 100 Tinggi
R-028 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-028 1 1 2 2 100 Tinggi
R-029 1 0 1 1 3 4 75 Sedang R-029 1 1 2 2 100 Tinggi
R-030 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-030 1 1 2 2 100 Tinggi
R-031 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-031 0 1 1 2 50 Rendah
R-032 1 0 1 1 3 4 75 Sedang R-032 1 1 2 2 100 Tinggi
R-033 0 1 1 0 2 4 50 Rendah R-033 1 1 2 2 100 Tinggi
R-034 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-034 1 1 2 2 100 Tinggi
R-035 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-035 1 1 2 2 100 Tinggi
R-036 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-036 1 1 2 2 100 Tinggi
R-037 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-037 1 1 2 2 100 Tinggi
R-038 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-038 1 1 2 2 100 Tinggi
R-039 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-039 1 0 1 2 50 Rendah
R-040 1 0 1 1 3 4 75 Sedang R-040 1 1 2 2 100 Tinggi
Rata-rata motivasi perhatian 139 160 87 Tinggi Rata-rata Relevansi 76 80 95 Tinggi
135
HASIL PENELITIAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEPUASAN
No Resp
Kepercayaan Diri
n N DP% Kriteria No Resp
Kepuasan
n N DP% Kriteria 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
R-001 0 0 1 1 1 3 5 60 Sedang R-001 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-002 1 1 1 0 1 4 5 80 Tinggi R-002 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-003 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-003 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-004 0 1 0 1 1 3 5 60 Sedang R-004 0 1 1 1 1 1 5 6 83.33 Sedang
R-005 1 0 1 0 1 3 5 60 Sedang R-005 1 1 1 1 1 1 6 6 100.00 Tinggi
R-006 1 0 1 1 1 4 5 80 Tinggi R-006 1 1 1 1 1 1 6 6 100.00 Tinggi
R-007 0 1 0 1 0 2 5 40 Rendah R-007 0 0 0 0 1 1 2 6 33.33 Rendah
R-008 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-008 1 0 0 0 1 1 3 6 50.00 Rendah
R-009 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-009 1 0 1 1 1 1 5 6 83.33 Tinggi
R-010 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-010 1 0 0 0 1 1 3 6 50.00 Rendah
R-011 1 0 0 0 0 1 5 20 Sangat Rendah R-011 0 0 0 0 0 0 0 6 0.00 Sangat Rendah
R-012 1 0 0 1 1 3 5 60 Sedang R-012 0 0 0 1 1 1 3 6 50.00 Rendah
R-013 0 0 0 0 1 1 5 20 Sangat Rendah R-013 0 0 0 1 1 1 3 6 50.00 Rendah
R-014 0 0 1 1 1 3 5 60 Sedang R-014 1 0 1 1 1 1 5 6 83.33 Tinggi
R-015 0 1 1 1 1 4 5 80 Tinggi R-015 1 1 1 0 1 1 5 6 83.33 Tinggi
R-016 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-016 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-017 0 0 0 1 0 1 5 20 Sangat Rendah R-017 0 0 1 0 1 1 3 6 50.00 Rendah
R-018 1 0 0 1 0 2 5 40 Rendah R-018 0 1 1 0 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-019 0 0 0 1 0 1 5 20 Sangat Rendah R-019 0 0 0 0 1 1 2 6 33.33 Rendah
R-020 0 0 0 0 0 0 5 0 Sangat Rendah R-020 0 0 0 1 1 2 6 33.33 Rendah
R-021 1 0 0 1 1 3 5 60 Sedang R-021 1 0 1 1 0 1 4 6 66.67 Sedang
R-022 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-022 0 0 0 1 1 1 3 6 50.00 Rendah
136
R-023 1 1 0 0 1 3 5 60 Sedang R-023 0 0 1 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-024 1 0 1 1 1 4 5 80 Tinggi R-024 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-025 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-025 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-026 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-026 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-027 1 0 1 1 1 4 5 80 Tinggi R-027 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-028 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-028 1 0 0 0 1 1 3 6 50.00 Sedang
R-029 1 1 0 1 1 4 5 80 Tinggi R-029 0 0 0 1 1 1 3 6 50.00 Sedang
R-030 0 1 1 1 1 4 5 80 Tinggi R-030 1 0 1 1 1 1 5 6 83.33 Tinggi
R-031 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-031 1 1 0 1 1 1 5 6 83.33 Tinggi
R-032 1 0 0 0 0 1 5 20 Sangat Rendah R-032 0 1 1 0 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-033 0 0 0 0 0 0 5 0 Sangat Rendah R-033 0 0 0 0 1 1 2 6 33.33 Rendah
R-034 0 0 0 1 0 1 5 20 Rendah R-034 1 1 1 0 1 1 5 6 83.33 Tinggi
R-035 1 1 1 0 0 3 5 60 Sedang R-035 0 0 0 1 1 1 3 6 50.00 Rendah
R-036 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-036 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-037 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-037 0 0 0 1 1 1 3 6 50.00 Rendah
R-038 1 1 1 0 1 4 5 80 Tinggi R-038 1 0 1 1 1 1 5 6 83.33 Tinggi
R-039 0 1 1 1 1 4 5 80 Tinggi R-039 1 0 1 1 1 1 5 6 83.33 Tinggi
R-040 1 0 0 0 1 2 5 40 Rendah R-040 1 0 1 1 0 1 4 6 66.67 Sedang
Rata-rata motivasi Kepercayaan diri 132 200 66 Sedang Rata-rata motivasi kepuasan 151 240 63 Sedang
137
Lampiran 24 TABEL HASIL DESKRIPTIF PERSENTASE HASIL PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI PESERTA
EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO BERDASARKAN SEKOLAH TAHUN 2015
HASIL PENELITIAN MOTIVASI PERHATIAN DAN RELEVANSI SMA N 1 KENDAL
No Resp Perhatian
n N DP% Kriteria No Resp
Relevansi
n N DP% Kriteria 1 2 3 4 5 6
R-001 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-001 1 1 2 2 100 Tinggi
R-002 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-002 1 1 2 2 100 Tinggi
R-003 1 0 1 1 3 4 75 Sedang R-003 1 1 2 2 100 Tinggi
R-004 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-004 1 1 2 2 100 Tinggi
R-005 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-005 1 1 2 2 100 Tinggi
R-006 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-006 1 1 2 2 100 Tinggi
R-007 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-007 1 1 2 2 100 Tinggi
R-008 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-008 1 1 2 2 100 Tinggi
R-009 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-009 1 1 2 2 100 Tinggi
R-010 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-010 1 1 2 2 100 Tinggi
R-011 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-011 0 1 1 2 50 Rendah
R-012 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-012 1 1 2 2 100 Tinggi
R-013 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-013 1 0 1 2 50 Rendah
R-014 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-014 1 1 2 2 100 Tinggi
R-015 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-015 1 1 2 2 100 Tinggi
R-016 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-016 1 1 2 2 100 Tinggi
R-017 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-017 1 1 2 2 100 Tinggi
R-018 0 1 1 1 3 4 75 Sedang R-018 1 1 2 2 100 Tinggi
R-019 0 1 1 1 3 4 75 Sedang R-019 1 1 2 2 100 Tinggi
R-020 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-020 1 1 2 2 100 Tinggi
138
R-021 1 0 1 1 3 4 75 Sedang R-021 1 1 2 2 100 Tinggi
R-022 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-022 1 1 2 2 100 Tinggi
R-023 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-023 1 1 2 2 100 Tinggi
RATA-RATA 80 92 86.96 Tinggi RATA-RATA 44 46 95.7 Tinggi
HASIL PENELITIAN MOTIVASI PERHATIAN DAN RELEVANSI SMK N 1 KENDAL
No Resp Perhatian
n N DP% Kriteria No Resp
Relevansi
n N DP% Kriteria 1 2 3 4 5 6
R-024 0 1 1 1 3 4 75 Sedang R-024 1 1 2 2 100 Tinggi
R-025 0 1 1 1 3 4 75 Sedang R-025 1 1 2 2 100 Tinggi
R-026 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-026 1 1 2 2 100 Tinggi
R-027 0 1 1 1 3 4 75 Sedang R-027 1 1 2 2 100 Tinggi
R-028 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-028 1 1 2 2 100 Tinggi
RATA-RATA 17 20 85 Tinggi RATA-RATA 10 10 100 Tinggi
139
HASIL PENELITIAN MOTIVASI PERHATIAN DAN RELEVANSI SMA N 2 KENDAL
No Resp Perhatian
n N DP% Kriteria No Resp
Relevansi
n N DP% Kriteria 1 2 3 4 5 6
R-029 1 0 1 1 3 4 75 Sedang R-029 1 1 2 2 100 Tinggi
R-030 1 1 1 0 3 4 75 Sedang R-030 1 1 2 2 100 Tinggi
R-031 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-031 0 1 1 2 50 Rendah
R-032 1 0 1 1 3 4 75 Sedang R-032 1 1 2 2 100 Tinggi
R-033 0 1 1 0 2 4 50 Rendah R-033 1 1 2 2 100 Tinggi
R-034 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-034 1 1 2 2 100 Tinggi
R-035 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-035 1 1 2 2 100 Tinggi
R-036 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-036 1 1 2 2 100 Tinggi
R-037 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-037 1 1 2 2 100 Tinggi
R-038 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-038 1 1 2 2 100 Tinggi
R-039 1 1 1 1 4 4 100 Tinggi R-039 1 0 1 2 50 Rendah
RATA-RATA 39 44 88.64 Tinggi RATA-RATA 20 22 90.9 Tinggi
HASIL PENELITIAN MOTIVASI PERHATIAN DAN RELEVANSI SMK N 2 KENDAL
No Resp Perhatian n N
DP% Kriteria No Resp
Relevansi
n N DP% Kriteria 1 2 3 4 5 6
R-040 1 0 1 1 3 4 75 Sedang R-040 1 1 2 2 100 Tinggi
RATA-RATA 3 4 75 Sedang RATA-RATA 2 2 100 Tinggi
140
HASIL PENELITIAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEPUASAN SMA N 1 KENDAL
No Resp
Kepercayaan Diri
n N DP% Kriteria No
Resp
Kepuasan
n N DP% Kriteria 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
R-001 0 0 1 1 1 3 5 60 Sedang R-001 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-002 1 1 1 0 1 4 5 80 Tinggi R-002 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-003 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-003 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-004 0 1 0 1 1 3 5 60 Sedang R-004 0 1 1 1 1 1 5 6 83.33 Tinggi
R-005 1 0 1 0 1 3 5 60 Sedang R-005 1 1 1 1 1 1 6 6 100 Tinggi
R-006 1 0 1 1 1 4 5 80 Tinggi R-006 1 1 1 1 1 1 6 6 100 Tinggi
R-007 0 1 0 1 0 2 5 40 Rendah R-007 0 0 0 0 1 1 2 6 33.33 Rendah
R-008 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-008 1 0 0 0 1 1 3 6 50.00 Rendah
R-009 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-009 1 0 1 1 1 1 5 6 83.3 Tinggi
R-010 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-010 1 0 0 0 1 1 3 6 50 Rendah
R-011 1 0 0 0 0 1 5 20 Sangat Rendah R-011 0 0 0 0 0 0 0 6 0
Sangat Rendah
R-012 1 0 0 1 1 3 5 60 Sedang R-012 0 0 0 1 1 1 3 6 50 Rendah
R-013 0 0 0 0 1 1 5 20 Sangat Rendah R-013 0 0 0 1 1 1 3 6 50 Rendah
R-014 0 0 1 1 1 3 5 60 Sedang R-014 1 0 1 1 1 1 5 6 83.33 Tinggi
R-015 0 1 1 1 1 4 5 80 Tinggi R-015 1 1 1 0 1 1 5 6 83.33 Tinggi
R-016 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-016 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-017 0 0 0 1 0 1 5 20 Sangat Rendah R-017 0 0 1 0 1 1 3 6 50 Rendah
R-018 1 0 0 1 0 2 5 40 Rendah R-018 0 1 1 0 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-019 0 0 0 1 0 1 5 20 Sangat Rendah R-019 0 0 0 0 1 1 2 6 33.33 Rendah
R-020 0 0 0 0 0 0 5 0 Sangat Rendah R-020 0 0 0 0 1 1 2 6 33.33 Rendah
141
R-021 1 0 0 1 1 3 5 60 Sedang R-021 1 0 1 1 0 1 4 6 66.67 Sedang
R-022 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-022 0 0 0 1 1 1 3 6 50 Rendah
R-023 1 1 0 0 1 3 5 60 Sedang R-023 0 0 1 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
RATA-RATA 71 115 61.7 Sedang RATA-RATA 84 138 60.87 Sedang
HASIL PENELITIAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEPUASAN SMK N 1 KENDAL
No Resp
Kepercayaan Diri
n N DP% Kriteria No
Resp
Kepuasan
n N DP% Kriteria 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
R-024 1 0 1 1 1 4 5 80 Tinggi R-024 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-025 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-025 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-026 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-026 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-027 1 0 1 1 1 4 5 80 Tinggi R-027 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-028 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-028 1 0 0 0 1 1 3 6 50 Rendah
RATA-RATA 23 25 92 Tinggi RATA-RATA 19 30 63.33 Sedang
142
HASIL PENELITIAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEPUASAN SMA N 2 KENDAL
No Resp
Kepercayaan Diri
n N DP% Kriteria No
Resp
Kepuasan
n N DP% Kriteria 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
R-029 1 1 0 1 1 4 5 80 Tinggi R-029 0 0 0 1 1 1 3 6 50 Rendah
R-030 0 1 1 1 1 4 5 80 Tinggi R-030 1 0 1 1 1 1 5 6 83.33 Tinggi
R-031 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-031 1 1 0 1 1 1 5 6 83.33 Tinggi
R-032 1 0 0 0 0 1 5 20 Sangat Rendah R-032 0 1 1 0 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-033 0 0 0 0 0 0 5 0 Sangat Rendah R-033 0 0 0 0 1 1 2 6 33.33 Rendah
R-034 0 0 0 1 0 1 5 20 Sangat Rendah R-034 1 1 1 0 1 1 5 6 83.33 Tinggi
R-035 1 1 1 0 0 3 5 60 Sedang R-035 0 0 0 1 1 1 3 6 50 Rendah
R-036 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-036 1 0 0 1 1 1 4 6 66.67 Sedang
R-037 1 1 1 1 1 5 5 100 Tinggi R-037 0 0 0 1 1 1 3 6 50 Sedang
R-038 1 1 1 0 1 4 5 80 Tinggi R-038 1 0 1 1 1 1 5 6 83.33 Tinggi
R-039 0 1 1 1 1 4 5 80 Tinggi R-039 1 0 1 1 1 1 5 6 83.33 Tinggi
RATA-RATA 36 55 65.5 Sedang RATA-RATA 44 66 66.67 Sedang
HASIL PENELITIAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEPUASAN SMK N 2 KENDAL
No Resp
Kepercayaan Diri
n N DP% Kriteria No
Resp
Kepuasan
n N DP% Kriteria 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
R-040 1 0 0 0 1 2 5 40 Rendah R-040 1 0 1 1 0 1 4 6 66.67 Sedang
RATA-RATA 2 5 40 Rendah RATA-RATA 4 6 66.67 Sedang
143
Lampiran 25 TABEL HASIL DESKRIPTIF PERSENTASE HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT PESERTA
EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015 No Resp Butir Soal Kepribadian Ekstrovert
n Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
R-001 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 9 Tinggi
R-002 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 5 Rata-rata
R-003 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 10 Tinggi
R-004 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 10 Tinggi
R-005 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 9 Tinggi
R-006 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 9 Tinggi
R-007 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 8 Rata-rata
R-008 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 11 Tinggi
R-009 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 8 Rata-rata
R-010 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 Tinggi
R-011 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 6 Rat-rata
R-012 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 10 Tinggi
R-013 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 7 Rat-rata
R-014 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 9 Tinggi
R-015 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 Tinggi
R-016 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10 Tinggi
R-017 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 8 Rata-rata
R-018 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 10 Tinggi
R-019 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 8 Rata-rata
R-020 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 8 Rata-rata
R-021 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 7 Rata-rata
R-022 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 8 Rata-rata
144
R-023 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 8 Rata-rata
R-024 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 10 Tinggi
R-025 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 10 Tinggi
R-026 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 8 Rata-rata
R-027 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11 Tinggi
R-028 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 4 Sangat Rendah
R-029 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 8 Rata-rata
R-030 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tinggi
R-031 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 6 Rata-rata
R-032 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 8 Rata-rata
R-033 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8 Rata-rata
R-034 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 6 Rata-rata
R-035 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Tinggi
R-036 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 9 Rata-rata
R-037 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 7 Rata-rata
R-038 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 6 Rata-rata
R-039 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 10 Tinggi
R-040 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 6 Rata-rata
145
Lampiran 26 TABEL HASIL DESKRIPTIF PERSENTASE HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT PESERTA
EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO BERDASARKAN SEKOLAH TAHUN 2015
HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT SMA N 1 KENDAL
No Resp Butir Soal Kepribadian Ekstrovert
n Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
R-001 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 9 Tinggi
R-002 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 5 Rata-rata
R-003 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 10 Tinggi
R-004 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 10 Tinggi
R-005 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 9 Tinggi
R-006 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 9 Tinggi
R-007 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 8 Rata-rata
R-008 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 11 Tinggi
R-009 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 8 Rata-rata
R-010 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10 Tinggi
R-011 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 6 Rat-rata
R-012 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 10 Tinggi
R-013 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 7 Rat-rata
R-014 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 9 Tinggi
R-015 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 Tinggi
R-016 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 10 Tinggi
R-017 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 8 Rata-rata
R-018 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 10 Tinggi
R-019 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 8 Rata-rata
R-020 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 8 Rata-rata
R-021 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 7 Rata-rata
146
R-022 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 8 Rata-rata
R-023 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 8 Rata-rata
HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT SMK N 1 KENDAL
No Resp Butir Soal Kepribadian Ekstrovert
n Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
R-024 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 10 Tinggi
R-025 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 10 Tinggi
R-026 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 8 Rata-rata
R-027 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11 Tinggi
R-028 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 4 Sangat Rendah
HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT SMA N 2 KENDAL
No Resp Butir Soal Kepribadian Ekstrovert
n Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
R-029 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 8 Rata-rata
R-030 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tinggi
R-031 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 6 Rata-rata
R-032 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 8 Rata-rata
R-033 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8 Rata-rata
R-034 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 6 Rata-rata
R-035 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Tinggi
R-036 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 9 Rata-rata
R-037 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 7 Rata-rata
R-038 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 6 Rata-rata
R-039 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 10 Tinggi
147
HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN EKSTROVERT SMK N 2 KENDAL
No Resp Butir Soal Kepribadian Ekstrovert
n Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
R-040 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 6 Rata-rata
148
Lampiran 27 TABEL HASIL DESKRIPTIF PERSENTASE HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN INTROVERT PESERTA
EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA/SMK NEGERI SE-KOTA KENDAL TAHUN 2015
HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN INTROVERT
No Resp Butir Soal Kepribadian Introvert n Kriteria
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
R-001 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12 Tinggi
R-002 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 10 Tinggi
R-003 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 8 Rata-rata
R-004 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 Sangat tinggi
R-005 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi
R-006 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 9 Tinggi
R-007 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 11 Tinggi
R-008 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 11 Tinggi
R-009 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 Tinggi
R-010 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 12 Tinggi
R-011 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 8 Rata-rata
R-012 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 11 Tinggi
R-013 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 9 Tinggi
R-014 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 Sangat tinggi
R-015 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 12 Tinggi
R-016 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 Sangat tinggi
R-017 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 12 Tinggi
R-018 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 12 Tinggi
R-019 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 10 Tinggi
R-020 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 Tinggi
R-021 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi
149
R-022 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 9 Tinggi
R-023 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 7 Rata-rata
R-024 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 10 Tinggi
R-025 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 9 Tinggi
R-026 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 10 Tinggi
R-027 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 10 Tinggi
R-028 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 7 Rata-Rata
R-029 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 Sangat Tinggi
R-030 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 11 Tinggi
R-031 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12 Tinggi
R-032 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 9 Tinggi
R-033 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12 Tinggi
R-034 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 10 Tinggi
R-035 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 12 Tinggi
R-036 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 8 Tinggi
R-037 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 6 Rata-rata
R-038 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 12 Tinggi
R-039 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 8 Rata-rata
R-040 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 8 Rata-rata
150
Lampiran 28 TABEL HASIL DESKRIPTIF PERSENTASE HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN INTROVERT PESERTA
EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO BERDASARKAN SEKOLAH TAHUN 2015
HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN INTROVERT SMA N 1 KENDAL
No Resp Butir Soal Kepribadian Introvert
n Kriteria 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
R-001 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12 Tinggi
R-002 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 10 Tinggi
R-003 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 8 Rata-rata
R-004 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 Sangat tinggi
R-005 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi
R-006 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 9 Tinggi
R-007 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 11 Tinggi
R-008 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 11 Tinggi
R-009 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 Tinggi
R-010 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 12 Tinggi
R-011 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 8 Rata-rata
R-012 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 11 Tinggi
R-013 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 9 Tinggi
R-014 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 Sangat tinggi
R-015 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 12 Tinggi
R-016 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 Sangat tinggi
R-017 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 12 Tinggi
R-018 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 12 Tinggi
R-019 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 10 Tinggi
R-020 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 Tinggi
R-021 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 10 Tinggi
151
R-022 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 9 Tinggi
R-023 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 7 Sangat Rendah
HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN INTROVERT SMK N 1 KENDAL
No Resp Butir Soal Kepribadian Introvert
n Kriteria 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
R-024 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 10 Tinggi
R-025 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 9 Tinggi
R-026 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 10 Tinggi
R-027 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 10 Tinggi
R-028 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 7 Rata-Rata
HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN INTROVERT SMA N 2 KENDAL
No Resp Butir Soal Kepribadian Introvert
n Kriteria 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
R-029 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 Sangat Tinggi
R-030 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 11 Tinggi
R-031 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12 Tinggi
R-032 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 9 Tinggi
R-033 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12 Tinggi
R-034 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 10 Tinggi
R-035 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 12 Tinggi
R-036 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 8 Tinggi
R-037 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 6 Rata-rata
R-038 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 12 Tinggi
R-039 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 8 Rata-rata
152
HASIL PENELITIAN KEPRIBADIAN INTROVERT SMK N 2 KENDAL
No Resp Butir Soal Kepribadian Introvert
n Kriteria 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
R-040 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 8 Rata-rata
153
Lampiran 29 DOKUMENTASI PENELITIAN
a. Dokumentasi foto setelah melaksanakan penelitian bersama Sabeum
Yawawi di SMK N 1 KENDAL tanggal 28 Oktober 2015
b. Dokumentasi pengisian angket di SMA N 2 KENDAL tanggal 4
November 2015
154
c. Pengarahan peserta ekstrakurikuler taekwondo dalam mengisi angket
tanggal 4 November 2015
d. Peserta Ekstrakurikuler Taekwondo mengisi data pribadi siswa tanggal
4 November 2015
155
e. Dokumentasi Pelatihan Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA N 1
KENDAL tanggal 26 Oktober 2015
f. Pengisian angket oleh peserta ekstrakurikuler taekwondo di SMK 1
KENDAL tanggal 28 Oktober 2015
156
g. Pengisian Angket di SMA N 1 KENDAL tanggal 26 Oktober 2015
h. Proses pengisian angket di SMA N 1 KENDAL tanggal 26 Oktober 2015