Download - Studi Kelayakan Proyek
STUDY KELAYAKAN PROYEK
Studi kelayakan Proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu
proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dapat dilaksanakan dengan
berhasil. Pengertian keberhasilan ini mungkin bisa ditafsirkan agak berbeda-beda.
Ada yang menafsirkan dalam artian yang lebih terbatas, ada juga yang
mengartikan dalam artian yang lebih luas. Artian yang lebih terbatas, terutama
dipergunakan oleh pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat ekonomis
suatu investasi.
Pengertian menguntungkan bisa dalam arti yang lebih relatif. Mungkin
dipertimbangkan berbagai faktor seperti manfaat bagi masyarakat luas yang bisa
berwujud penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan sumber daya yang melimpah di
tempat tersebut, dan sebagainya. Bisa juga dikaitkan denagn misalnya,
penghematan devisa ataupun penambahan devisa yang diperlukan oleh
pemerintah.
A. Prasyarat, Tujuan dan Kriteria Kelayakan
Setelah menyusun gagasan dalam bentuk TOR pemilik proyek melakukan
pengkajian yang lebih jauh menyangkut ide/gagasannya dalam bentuk studi
kelayakan proyek. Studi kelayakan proyek adalah sebuah pengkajian yang
bersifat menyeluruh dan mencoba menyoroti segala aspek kelayakan proyek
atau investasi. Dalam pelaksanaannya pada umumnya pemilik proyek dibantu
oleh konsultan yang ahli dalam bidangnya. Mengkaji kelayakan suatu ide
proyek bertujuan untuk mempelajari usulan tersebut dari berbagai segi secara
profesional agar nantinya setelah diterima dan dilaksanakan benar-benar dapat
mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan. Kriteria kelayak sebuah
proyek sangat erat hubungannya dengan keberhasilan yang dalam hal ini akan
berbeda antara satu dengan yang lain dari sudut pandang dan kepentingannya.
B. Ruang Lingkup Studi Kelayakan
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 1
Studi kelayakan memberikan masukan yang sangat penting untuk pemilik
proyek dalam hal pengambilan keputusan investasi, sehingga ruang lingkup
studi kelayakan diharapkan mampu memberikan semua informasi dan
prakiraan yang dibutuhkan. Ruang lingkup yang dikaji pada studi kelayakan
proyek tergantung pada ukuran dan macam proyek yang akan dikerjakan.
Pengkajian studi kelayakan tidak hanya terbatas pada periode siklus proyek,
melainkan mencakup tahapan dimana proyek telah dimanfaatkan.
Pada umumnya suatu studi kelayakan proyek akan menyangkut empat aspek,
yaitu :
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang
berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan proyek
tersebut. Pada dasarnya, analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk
mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan market-
share dari produk bersangkutan. Pembahasan aspek-aspek studi kelayakan
diawali dengan aspek pasar dan pemasaran. Alasannya mengapa aspek ini
diletakkan pada awal pembahasan sistematika studi kelayakan, antara lain :
Produk yang dihasilkan perusahaan harus marketable. Jika tidak,
sebaiknya kegiatan analisis studi kelayakan dihentikan.
Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan harus
menunjukkan adanya kenaikan. Jika menurun, sebaiknya proses studi
kelayakan untuk pendirian dihentikan, kecuali jika tujuan objek studi
adalah pengembangan.
Kandungan material produk tidak mengandung unsur yang dilarang negara
ataupun agama. Jika ada ditinjau dari aspek hukum, tidak akan
direkomendasikan dan harus dihentikan.
Aspek teknis dan kronologis sangat ditentukan oleh hasil rekomendasi
aspek pasar, terutama yang berkaitan dengan pemilihan alat dan mesin
2. Aspek Finansial
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 2
Aspek Finansial Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Aspek finansial yang perlu dibahas antara lain menyangkut investasi,
perkiraan biaya operasi pemeliharan, kebutuhan modal kerja, sumber
pembiayaan, perkiraan pendapatan, perhitungan kriteria investasi.
Kriteria Investasi
Tujuan dari perhitungan kriteria investasi adalah untuk mengetahui sejauh
mana gagasan usaha (proyek) yang direncanakan dapat memenuhi kriteria-
kriteria investasi yang telah ditetapkan. Hasil perhitungan kriteria investor
merupakan indikator dari modal yang diinvestasikan, yaitu perbandingan
antara total keuntungan ( benefit) yang diterima dengan total biaya yang
dikeluarkan dalam bentuk present value selama umur ekonomi proyek
tersebut.
Net Present Value (NPV)
Menurut Yacob Ibrahim, NPV merupakan suatu kriteria yang digunakan untuk
mengukur apakah suatu investor layak atau tidak yang berasal dari
perhitungan Net Benevit yang telah didiskon dengan menggunakan Socical
Opportunity Coast of Capital (SOCC) sebagai discount factor.
Internal Rate of Return (IRR)
Menurut Yacob Ibrahim, Internal Rate of Return atau IRR adalah suatu tingkat
discount rate yang menghasilkan NPV sama dengan 0. Bila IRR lebih besar
dari SOCC maka dapat dikatakan suatu investasi feasible, bila semua sama
dengan SOCC maka dapat dikatakan investasi hanya kembali modal. Apabila
kurang dari SOCC maka suatu investasi dapat dikatakan tidak feasible.
Payback Periode
Payback Periode merupakan jangka waktu tertentu yang menunjukkan
terjadinya arus penerimaan (cash in flow) secara komulatif sama dengan
jumlah investasi dalam bentuk present value. Analisis ini perlu ditampilkan
untuk mengetahui berapa lama investasi yang ditanamkan dapat kembali.
Depresiasi
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 3
Bahwa analisa biaya investasi didasarkan atas arus kas. Salah satu fator yang
perlu diperhatikan dalam membuat arus kas adalah depresiasi dan pajak.
Sesungguhnya depresiasi bukanlah suatu pengeluaran kas, tetapi metode
perhitungan akutansi yang bermaksud membebankan biaya perolehan aktiva
tetap atau asset dengan menyebar selama periode tertentu dimana aset tersebut
masih berfungsi. Karena menurut peraturan, depresiasi dianggap sebagai
pengeluaran yang dapat dipotong dari bagian yang akan dikenakan pajak (tax-
deductible expense) maka tentu saja suatu rangsangan untuk mendepresiasikan
aset dalam periode sesingkat mungkin dalam batas-batas yang diijinkan oleh
peraturan yang ada. Dengan demikian, akan mengurangi jumlah pajak yang
harus dibayar pada tahun-tahun awal operasi dan produksi, sehingga dapat
meningkatkan aliran kas masuk dan mempercepat pengembalian (recovery)
biaya.
Pajak
Kosep dasar tentang pajak dan pengaruhnya terhadap aliran kas dalam analisa
financial. Pembahasan tentang pajak tidak perlu dilakukan secara detail karena
pada prinsipnya hanya ingin memahami bagaimana pengaruh pajak terhadap
aliran kas dalam analisa ini. Terminologi–terminologi yang dipakai dalam
perhitungan perpajakan. Berikut ini adalah beberapa dari istilah tersebut.
Pendapatan kotor adalah jumlah semua pendapatan baik yang berasal dari
penjualan maupun pendapatan bunga selama satu periode akuntansi.
Pengeluaran adalah onglos-ongkos yang harus ditanggung ketika terjadi
transaksi bisnis, termasuk diantaranya pengeluaran bunga atas pinjaman modal
dan pengeluaran pengeluaran lainnya.
Pendapatan terkena pajak adalah jumlah pendapatan yang akan dikenakan
pajak pendapatan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Pendapatan kapital adalah suatu pendapatan yang diperoleh apabila harga
jual dari suatu asset melebihi harga belinya.dari
nilai bukunya pada saat itu maka selisihnya disebut dengan
recaptureddepreciation dan termasuk dalam pandapatan yang terkena
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 4
pajak, bukan sebagai pandapatan capital.Kerugian kapital terjadi bila harga
jual suatu asset kurang dari nilai bukunya.
Apabila suatu asset yang terdepresiasi di jual dengan harga yang lebih
tinggi
3. Aspek Teknik dan Teknologi
Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan pengoperasian dan
proses pembangunan proyek secara teknis setelah proyek/bisnis tersebut
selesai dibangun/didirikan. Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui
rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk start up cost/pra
operasional proyek yang akan dilaksanakan.
Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa
yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan
dilaksanakan. Untuk bisnis industri manufaktur, misalnya, perlu dikaji
mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai, pemakaian
peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata-letak pabrik yang paling
menguntungkan. lalu dari kesimpulan itu, dapat dibuat rencana jumlah
biaya pengadaan harta tetapnya.
4. Aspek Sosial dan Lingkungan Hidup
Pada studi kelayakan proyek pengkajian dilakukan selangkah demi
selangkah, dan analisis manfaatnya yang didapat terhadap biaya dan beban
ataupun dampak yang ditimbulkan. Segi-segi positif disoroti dan kendala
maupun keterbatasan yang ada dikaji menjadi lebih dalam untuk
menemukan pemecahannya.AMDAL adalah singkatan dari Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan. Dalam Peraturan Pemerintah No. 27
tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan disebutkan
bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting
untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 5
AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan
negative dari suatu rencana kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah
dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek layak atau tidak layak
lingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya disusun
dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-ekonomi,
sosialbudaya dan kesehatan masyarakat.
Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan,
jikaberdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya
tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga,
jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih
besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka
rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu
rencana kegiatan yang diputuskan tidak layak lingkungan tidak dapat
dilanjutkan pembangunannya.
Bentuk hasil kajian AMDAL berupa dokumen AMDAL yang terdiri dari 5
(lima) dokumen, yaitu:
a. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) :
KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang
lingkup serta kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian
ANDAL meliputi penentuan dampak-dampak penting yang akan dikaji
secara lebih mendalam dalam ANDAL dan batas-batas studi ANDAL.
Sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan penentuan metodologi
yang akan digunakan untuk mengkaji dampak. Penentuan ruang
lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan antara
Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui proses
yang disebut dengan proses pelingkupan.
b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) :
ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap
dampak penting dari suatu rencana kegiatan. Dampakdampak penting
yang telah diindetifikasi di dalam dokumen KAANDAL kemudian
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 6
ditelaah secara lebih cermat dengan menggunakan metodologi yang
telah disepakati. Telaah ini bertujuan untuk menentukan besaran
dampak. Setelah besaran dampak diketahui, selanjutnya dilakukan
penentuan sifat penting dampak dengan cara membandingkan besaran
dampak terhadap criteria dampak penting yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Tahap kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap
keterkaitan antara dampak yang satu dengan yang lainnya. Evaluasi
dampak ini bertujuan untuk menentukan dasar-dasar pengelolaan
dampak yang akan dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif
dan memaksimalkan dampak positif.
c. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) :
RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah,
mengendalikan dan menanggulangi dampak enting lingkungan hidup
yang bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi
akibat rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan
berdasarkan hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang
dihasilkan dari kajian ANDAL.
d. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) :
RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan
untuk melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-
dampak yang berasal dari rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini
digunakan untuk mengevaluasi efektifitas upaya-upaya pengelolaan
lingkungan yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap
peraturan lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi
akurasi prediksi dampak yang digunakan dalam kajian ANDAL.
e. Ringkasan Eksekutif :
Ringkasan Eksekutif adalah dokumen yang meringkas secara singkat
dan jelas hasil kajian ANDAL. Hal hal yang perlu disampaikan dalam
ringkasan eksekutif biasanya adalah uraian secara singkat tentang
besaran dampak dan sifat penting dampak yang dikaji di dalam
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 7
ANDAL dan upaya-upaya pengelolaan dan pemantuan lingkungan
hidup yang akan dilakukan untuk mengelola dampak-dampak tersebu
STUDI KELAYAKAN PASAR IKAN KABUPATEN SIDOARJO
PENDAHULUAN
Latar Belakang.
Dalam perkembangan pasar ikan yang ada di kabupaten Sidoarjo, yang sementara
ini pasar ikan yang di pakai adalah sebuah pasar tradisionil dengan kapasitas
tampung yang kecil yang terletak di jalan pasar ikan di tepi sungai
Karanggayam, dengan kondisi tersebut aktifitas di lokasi tersebut sangat padat
terutama di pagi hari, dengan produksi ikan di kabupaten Sidoarjo yang mencapai
ribuan ton per tahunnya maka kondisi pasar ikan yang ada sudah tidak memenuhi
syarat untuk dipakai sebagai tempat berjualan ikan, sehingga banyak hasil
produksi ikan yang tidak terpasarkan dengan baik sehingga mengalami kerusakan
yang pada akhirnya harga jualnya rendah.
TINJAUAN PUSTAKA.
Disamping aspek – aspek biologis (gizi), teknologi (cara pemanfaatan) dan
ekonomis (nilai, harga), pada ikan penting pula dipahami aspek higienis
(kebersihan dan kesehatan) yang akan memastikan apakah ikan itu produk
perikanan tersebut layak dimakan oleh manusia. Kebersihan program sanitasi
sangat ditentukan oleh konstruksi / bangunan yang baik, rancangan dan penataan
terhadap fasilitas/peralatan yang efisien serta pengelolaan yang baik. Untuk
menciptakan kondisi demikian maka perlu diperhatikan: Lingkungan : bebas dari
lokasi, bebas dari debu dan pencemar, bebas dari hewan liar dan serangga, bebas
dari sampah, saluran pembuangan air. Konstruksi:
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 8
konstruksi dan bahan bangunan, tirai udara, lantai, dinding, langit langit, serta
ventilasi.
Investasi proyek menurut Siswanto Sutoyo (2000) mempunyai ciri – ciri khusus
yang perlu diperhatikan para pengusaha. Disamping menanamkan dana dalam
bentuk harta lancar seperti khas/bank, persediaan dan piutang dagang, untuk
menjalankan usahanya para pengusaha juga menanamkan dana mereka dalam
berbagai macam bentuk investasi proyek. Investasi proyek itu juga disebut
investasi barang modal (capital good). Sebagai contoh barang modal antara lain
adalah: tanah, gedung dan 70 NEUTRON, VOL.10, NO.1, PEBRUARI 2010: 69
– 78 bangunan yang lain, mesin dan peralatan pabrik, alat–alat berat, laboratorium
maupun sarana transportasi (dump truck, truck mixer dan lain-lain). Penanaman
dana investasi proyek mempunyai ciri khusus yang perlu diperhatikan oleh para
pengusaha, sebelum mereka memutuskan untuk melakukan hal itu.
Adapun ciri-ciri khusus menurut Siswanto Sutoyo (2000) adalah sebagai berikut:
- Investasi proyek menyerap dan mengikat dana secara absolut atau dalam
prosentase cukup besar jumlahnya. Jangka waktu ikatan dana tadi cukup lama
yaitu diatas satu tahun. Oleh karena itu apabila terjadi kesalahan dalam
perencanaan atau elevasi kelayakan rencana investasi, dampak negative yang
harus diderita perusahaan akan berlangsung lama.
- Manfaat yang akan diperoleh perusahaan (misalnya keuntungan) baru dinikmati
beberapa masa, setelah investasi dilakukan. Oleh karena itu untuk menghitung
nilai nyata manfaat yang akan diterima perusahaan pada masa yang akan datang
diperlukan metode khusus, misalnya Discounted Cash Flow.
Studi Kelayakan
Pengkajian yang bersifat menyeluruh dan mencoba menyoroti segala aspek
kelayakan proyek atau investasi dikenal sebagai studi kelayakan. Disamping
sifatnya yang menyeluruh, studi kelayakan harus dapat menyuguhkan hasil
analisis secara kuantitatif tentang manfaat yang akan diperolehdibandingkan
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 9
dengan sumber daya yang diperlukan. Pengkajian kelayakan suatu usulan proyek
bertujuan mempelajari usulan tersebut dari segala segi secara profesional agar
setelah diterima dan dilaksanakan betul-betul dapat mencapai hasil sesuai dengan
yang direncanakan, jangan sampai terjadi setelah proyek selesai dibangun dan
dioperasikan ternyata hasilnya jauh dari harapan.
Oleh karena itu, perlu penelitian dan pengkajian yang seksama dan sistematis
sebelum terlanjur menanam modal untuk implementasi.
Kriteria Kelayakan
Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek
(biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Kriteria
kelayakan erat terkait dengan keberhasilan, dan hal ini akan berbeda dari satu dan
lain sudut pandang dan kepentingan. Bagi pemilik proyek swasta, titik berat
keberhasilan diletakkan pada aspek finansial. Kriteria kelayakan juga tergantung
kepada macam proyek. Semakin besar proyek, semakin besar dana yang ditanam,
sehinggan akan semakin luas jangkauan dan akan semakin dalam sifat
pengkajiannya. Demikian pula kriteria kelayakan. Kriteria keberhasilan yang akan
dibahas dalam penulisan ini dititik beratkan pada keberhasilan proyek itu sendiri
dilihat dari aspek pemasaran, aspek teknis dan aspek finansial
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan. Produksi Ikan di Kabupaten Sidoarjo
Pasar ikan kabupaten Sidoarjo adalah tempat pemasaran ikan yang berasal dari
petani dan petambak serta nelayan yang ingin memasarkan hasil produksinya
melalui depo depo ikan yang ada, di samping itu juga menyediakan jasa untuk
pengawetan melalui pembekuan ikan dan pengasinan. Jadi pasar ikan ini akan
sangat bergantung dari produksi ikan yang di hasilkan oleh para petani dan
nelayan yang menjual ikannya ke pasar ikan tersebut. Produksi ikan di
kabupaten Sidoarjo dalam kurun 6 tahun terakhir sejak tahun 1998 sampai
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 10
dengan tahun 2003 menunjukan angka yang mengalami peningkatan yang
baik, dari tahun ke tahun Jumlah produksi ikan Kabupaten Sidoarjo :
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 11
Pasar Produk Properties
Produksi ikan di Kabupaten Sidoarjo memang telah lama di kenal oleh
masyarakat terutama jenis ikan bandeng dan jenis udang, Kabupaten Sidoarjo
merupakan sentra industri makanan ringan yang berhubungan dengan ikan mulai
dari kerupuk ikan, petis udang, trasi udang, bandeng asap dan makanan lainnya.
Sidoarjo yang sebagai kota satelit bagi Surabaya merupakan icon Jawa Timur
dalam hal perikanan. Dalam hal Depo Ikan dan Pasar Ikan Kabupaten Sidoarjo
tersebut kegiatan yang ada adalah merupakan pasar modern dan pasar tradisionil.
Dalam perkembangan pusat perdagangan yang akan di bangun baru, perencana
perlu mempertimbangkan adanya faktor penarik dan keunggulan dalam
persaingan di antara pusat pusat perdagangan yang ada. Oleh sebab itu Dinas
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sidoarjo melalui perancangnya membangun
berdasarkan estimasi pasar dengan bermacam produk dalam massa bangunan. Di
antaranya produk pokok yang akan dibangun adalah:
Depo Ikan dan Pasar Ikan Higienis
Cold Storage
Pabrik es dan Gudang es
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 12
Gudang garam
Tempat Wisata air
Power house
Perparkiran
Infrastruktur ( tandon air bawah, bak water treatment, sanitasi )
Analisa Aspek Teknis Kawasan Proyek
Kawasan proyek Pasar Ikan memang sangat luas dan menjadi salah satu
pasar untuk pemasaran ikan terbesar di Jawa Timur yang akan
menampung hasil ikan dari berbagai kabupaten di Jawa Timur. Namun
dalam perencanaan dan perancangan Kawasan dirancang secara
menyeluruh, dengan menyesuaikan dengan rencana tata bangunan dan
lingkungan kawasan jalan lingkar timur Sidoarjo yang menonjolkan Pasar
Ikan secara khusus.
Perdagangan merupakan kegiatan yang mendominasi kawasan jalan pasar
ikan, jalan Ahmad Yani sampai ke jalan Gajah Mada yang merupakan
pusat keramaian kota Sidoarjo. Kegiatan ini terdiri dari kegiatan Pasar
ikan lama di jalan Pasar ikan, perkantoran dan pertokoan di sepanjang
jalan Ahmad Yani sampai ke jalan Gajah Mada. Pasar ikan di jalan pasar
ikan adalah pasar tradisionil yang pada awalnya merupakan kumpulan dari
pedagang ikan dan para petani ikan yang menjual dagangannya/hasil
tambaknya kepada para calon pembeli, disamping itu juga terdapat
penjualan berbagai bahan keperluan lain. Karena keterbatasan lahan maka
pada saat ini di pagi hari, aktivitas dari pasar ikan sampai menutup badan
jalan sehingga terjadi kemacetan lalu lintas di depannya.
Analisa Aspek Finansial
Jumlah Investasi
Dengan gambar rencana yang dibuat oleh Perencana bangunan Pasar Ikan
kabupaten Sidoarjo , dibutuhkan suatu jumlah investasi yang diperkirakan
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 13
sebesar : Rp. 29.417.270.000,- ( Dua puluh sembilan milyar empat ratus
tujuh belas juta dua ratus tujuh puluh ribu rupiah),
Rincian masing-masing biaya untuk modal kerja yang dimaksud adalah
sebagai berikut (per tahun)
Jumlah modal kerja selama setahun diperkirakan adalah sebesar
2.119.625.000,
Analisa Biaya dan Pendapatan
Dalam melakukan ijin pemakaian dan pelayanan stand dan kios pedoman
tersebut dipakai Perda seperti terinci dibawah ini :
Besarnya tarif retribusi berdasarkan Perda No. 18 tahun 2001 tentang
Retribusi Pelayanan Pasar :
a. Pemakaian ruko dan togu di pasar kelas I di kenakan Rp. 850.000,-/m
b. Pemakaian kios di pasar kelas I dikenakan sebesar Rp. 550.000,-/m
c. Pemakaian Los di pasar kelas I di kenakan sebesar Rp. 325.000,-/ m
Net Present Value (NPV)
Hubungan tingkat keuangan dan resiko menunjukkan keuntungan atau kerugian
dan pada Pasar Ikan ini ternyata Net Present Valuenya Positif yaitu
Rp.100.295.139.216 dengan Bunga diperhitungkan ( i ) = 15,08 % dengan
perhitungan proyeksi cash inflow dan cash outflow yang dihitung berdasarkan Net
Cash Flow sebelum pajak, pay back period = 3,76 tahun, discounted payback
period = 4,81 tahun, dengan keadaan memperhitungkan pajak sebesar 15% pay
back period = 3,99 tahun dengan bunga 15,08% , discounted payback period =
5,29 tahun. Maka Pembangunan Pasar Ikan Higienis sangat prosfektif dan sangat
menguntungkan.
Laju Pengembalian
Laju pengembalian Pasar Ikan Kabupaten Sidoarjo merupakan nilai keuntungan
yang akan diterima dengan kurun waktu masa operasional. Mengingat masa
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 14
operasional 23 tahun, maka pendekatan laju pengembalian Pasar Ikan sebagai
berikut: Prosedur PV
Biaya = PV Pemasukan
IRR tanpa pajak = 38,34%
dengan pajak didapat IRR = 35,57%
K > i (tingkat bunga pinjaman) maka proyek Pasar Ikan Higienis Kabupaten
Sidoarjo sangat prospektif dan sangat menguntungkan.
Benefit Cost Ratio
Hasil perhitungan B/C ratio tanpa pajak dengan bunga 15,08% didapat nilai B/C =
3,189 sedangkan dengan memperhitungkan pajak sebesar 15% dan bunga 15,08%
nilai B/C ratio = 2,536 > 1 dengan perhitungan proyeksi arus kas berdasarkan Net
Cash Flow sebelum pajak , maka dengan criteria ini pembangunan Pasar Ikan
Higienis
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 15
KESIMPULAN
Kesimpulan Dari hasil uraian yang telah di bahas maka dapat di tarik kesimpulan
bahwa pembangunan Pasar Ikan di kabupaten Sidoarjo :
Pada aspek pemasaran pembangunan pasar ikan di kabupaten Sidoarjo, dari sisi
produksi ikan yang dimiliki oleh kabupaten Sidoarjo yang terjadi peningkatan
kenaikan produksi rata-rata antara 2,95% yang berarti peluang penjualan lewat
pasar ikan akan meningkat pula, dari sisi harga penjualan ikan yang tercatat dari
data penjualan melalui pasar ikan Kabupaten Sidoarjo yang terjadi kenaikan
harga, rata-rata antara 1,5% - 2,5% yang berarti peluang penjualan lewat pasar
ikan akan meningkat pula. Untuk pemasaran pada pasar lokal dimana peluang
masih terbuka seiring dengan program pemerintah untuk meningkatkan konsumsi
ikan penduduk perkapita yang sekarang ini masih rendah yaitu: 29,5
kg/kapita/tahun dan disamping itu jumlah peningkatan jumlah penduduk yang
signifikan akan memperbesar peluang penjualan ikan dimasa mendatang,
sedangkan untuk pemasaran hasil produk property yang akan di bangun akan di
jual ke pemilik kios/stand pada pasar ikan lama.
Pada kajian aspek teknis pembangunan pasar ikan di kabupaten Sidoarjo
menunjukkan bahwa pada lokasi rencana pasar ikan mempunyai letak yang
strategis sebagai tempat pemasaran ikan, jalan akses menuju ke pasar ikan mudah
dicapai dari berbagai penjuru , intensitas pemanfaatan tanah sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten Sidoarjo sudah sesuai dengan rencana
lay out gambar perencanaan pembangunan pasar ikan yaitu GSB sekurang
kurangnya 20 m dari as jalan, nilai KDB berkisar 60% dengan jumlah lantai
maksimun 3 lantai, secara teknik manajemen pasar ikan akan di kelola oleh
manajemn yang profesioanal dengan dibentuk komisi pasar dan pengelola pasar
yang telah di atur oleh peraturan yang di keluarkan oleh Departemen Kelautan dan
Perikanan, Rencana struktur bangunan yang akan diterapkan sudah melalui
pengkajian kelayakannya di sesuaikan dengan arahan dan peraturan untuk
pembangunan pasar ikan yang di keluarkan oleh Departemen Kelautan dan
Perikanan, untuk sarana utilitas dengan pertimbangan peil banjir tertinggi yang
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 16
terjadi maka kondisi lantai pasar ikan sudah mengacu kearah sana serta
penyediaan air bersih disamping menggunakan air bersih lewat PDAM juga akan
mempergunakan sumur sumur bor.
Pada kajian aspek financial menunjukkan bahwa pembangunan pasar ikan di
kabupaten Sidoarjo memiliki aspek yang positif yaitu :
Pay back period sebelum pajak : 3,766 tahun
4,81 tahun discounted pay back period, NPV : Rp. 100.295.139.216, Net
B/C ratio : 3,189, IRR : 38,34% sebelum pajak
Pay back period sesudah pajak : 3,99 tahun
5,29 tahun discounted pay back period, NPV : Rp. 79.754.834.187, Net
B/C ratio : 2,536, IRR : 35,57% sesudah pajak
Berdasarkan kajian ketiga aspek yaitu aspek pemasaran, aspek teknik dan aspek
financial maka diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembangunan pasar ikan
kabupaten Sidoarjo layak untuk di bangun ( go project )
ANALISIS STUDY KASUS
ANALISIS STUDY KASUS PEMBANGUNAN PASAR IKAN DI SIDOARJO
ASPEK PASAR PEMASARAN
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 17
Peluang pasar dalam pembangunan pasar ikan di sidoarjo sangatlah besar
karena dengan datangnya ikan segar dalam jumlah besar dan banyaknya
konsumen setiap harinya membutuhkan tempat yang kondusif
Tempat yang kondusif yang dimaksud adalah yang mampu menampung
semuanya dan membuat lebih baik, seperti: depo pasar ikan & pasar ikan
higienis, cold storages dan tempat wisata air
produk pokok yang akan di bangun adalah:
Depo Ikan dan Pasar Ikan Higienis
Cold Storage
Pabrik es dan Gudang es
Gudang garam
Tempat Wisata air
Power house
Perparkiran
Infrastruktur ( tandon air bawah, bak water treatment, sanita
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
Dalam perencanaan dan perancangan Kawasan dirancang secara menyeluruh,
dengan menyesuaikan dengan rencana tata bangunan dan lingkungan kawasan
jalan lingkar timur Sidoarjo yang menonjolkan Pasar Ikan secara khusus.
Perdagangan merupakan kegiatan yang mendominasi kawasan jalan pasar
ikan, jalan Ahmad Yani sampai ke jalan Gajah Mada yang merupakan pusat
keramaian kota Sidoarjo.
Pasar ikan di jalan pasar ikan adalah pasar tradisionil yang pada awalnya
merupakan kumpulan dari pedagang ikan dan para petani ikan yang menjual
dagangannya/hasil tambaknya kepada para calon pembeli, disamping itu juga
terdapat penjualan berbagai bahan keperluan lain. Karena keterbatasan lahan
maka pada saat ini di pagi hari, aktivitas dari pasar ikan sampai menutup badan
jalan sehingga terjadi kemacetan lalu lintas di depannya.
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 18
ASPEK EKONOMI FINANSIAL
Jumlah investasi
Dengan gambar rencana yang dibuat oleh Perencana bangunan Pasar Ikan
kabupaten Sidoarjo , dibutuhkan suatu jumlah investasi yang diperkirakan sebesar
: Rp.29.417.270.000,
Analisa Biaya dan Pendapatan
Besarnya tarif retribusi berdasarkan Perda No. 18 tahun 2001 tentang
RetribusiPelayanan Pasar :
a. Pemakaian ruko dan togu di pasar kelas I di kenakan Rp. 850.000,-/m
b. Pemakaian kios di pasar kelas I dikenakan sebesar Rp. 550.000,-/m
c. Pemakaian Los di pasar kelas I di kenakan sebesar Rp. 325.000,-/ m
Net Present Value (NPV)
NPV merupakan suatu kriteria yang digunakan untuk mengukur apakah suatu
investor layak atau tidak yang berasal dari perhitungan Net Benevit yang telah
didiskon dengan menggunakan Socical Opportunity Coast of Capital (SOCC)
sebagai discount factor.
Net Present Valuenya Positif yaitu Rp.100.295.139.216 dengan Bunga
diperhitungkan ( i ) = 15,08 % dengan perhitungan proyeksi cash inflow dan cash
outflow yang dihitung berdasarkan Net Cash Flow sebelum pajak, pay backperiod
= 3,76 tahun, discounted payback period = 4,81 tahun, dengan keadaan
memperhitungkan pajak sebesar 15% pay back period = 3,99 tahun dengan
bunga15,08% , discounted payback period = 5,29 tahun. Maka Pembangunan
Pasar Ikan Higienis sangat prosfektif dan sangat menguntungkan.
• Laju Pengembalian
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 19
Laju pengembalian Pasar Ikan Kabupaten Sidoarjo merupakan nilai keuntungan
yang akan diterima dengan kurun waktu masa operasional. Mengingat masa
operasional 23 tahun, maka pendekatan laju pengembalian Pasar Ikan sebagai
berikut: Prosedur PV Biaya = PV Pemasukan
IRR tanpa pajak = 38,34%
dengan pajak didapat IRR = 35,57%
K > i (tingkat bunga pinjaman) maka proyek Pasar Ikan Higienis Kabupaten
Sidoarjo sangat prospektif dan sangat menguntungkan.
• Benefit Cost Ratio
Hasil perhitungan B/C ratio tanpa pajak dengan bunga 15,08% didapat nilai B/C =
3,189 sedangkan dengan memperhitungkan pajak sebesar 15% dan bunga 15,08%
nilai B/C ratio = 2,536 > 1 dengan perhitungan proyeksi arus kas berdasarkan Net
Cash Flow sebelum pajak , maka dengan criteria ini pembangunan Pasar Ikan
Higienis
dalam aspek ekonomi finansial ini kami memakai dua study kasus, study kasus
yang kedua adalah mengenai pembangunan rental video, yang analisisnya sebagai
berikut.
Sebuah rental video yang sudah cukup berkembang pesat ingin mengembangkan
sistem dengan cara membangun sistem informasi berbasis komputer yang cukup
handal, dalam rangka memberikan pelayanan yang prima bagi konsumen,
berdasarkan studi kelayakan yang telah dilakukan dibutuhkan investasi sebesar
25.000.000,-, untuk kebutuhan pengadaan perangkat sistem, dan diperkirakan
memiliki umur ekonomis 3 tahun, harapan dari pengembangan sistem ini dapat
meningkatkan produktivitas berupa kenaikan jumlah penyewa menjadi 40 dari 30
penyewa rata-rata per hari, dengan harga sewa per cd tetap Rp. 3.000,- sedang hari
kerja dalam satu bulan 25 hari, sementara bea operasional dan perawatan 65% per
tahun terhadap pendapatan sehingga laba operasional per tahun rata – rata Rp.
12.600.000,-, maka berapa Pay Back Period (PBP), Total Pendapatan dan Total
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 20
Beaya operasional per tahun, dan Return On Investment (ROI), Bagaimanakah
keputusan investor terhadap pelaksanaan pengembangan sistem ini, jika bunga
deposito 10% per tahun, dan pajak pendapatan sebesar 10%.
Jawab
Investasi Pengembangan Sistem Rp. 25.000.000,-
Karena Laba Operasional dalam 1 tahun sudah
diketahui, sebesar Rp. 12.600.000,-
Maka Pajak (PPn) dalam 1 tahun, 10% Rp. 1.260.000,-
Sehingga Laba Bersih setelah Pajak (EAT) Rp. 11.340.000,-
Dapat dihitung nilai dari :
Pay Back Period (PBP) adalah :
Investasi 25.000.000
= = 2,2046 atau 2 tahun 3 bulan
EAT/thn 11.340.000
Return On Investment (ROI), adalah :
Pendapatan per tahun :
40 x 3.000 x 25 x 12 = Rp. 36.000.000,-
Bea Operasional, 65% x 36.000.000 = Rp. 23.400.000,-
Karena usia ekonomis selama 3 tahun, maka:
Total Pendapatan dalam umur ekonomis,
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 21
3 x 36.000.000 = Rp. 108.000.000,-
Total Biaya dalam umur ekonomis,
3 x 23.400.000 = Rp. 70.200.000,-
Sehingga ROI, adalah:
∑ Pendapatan - ∑ Biaya 108.000.000 - 70.200.000
= = 53,85%
∑ Biaya 70.200.000
Bunga deposito 10%, sehingga penambahan nilai uang investor per tahun adalah
25.000.000 x 10% = 25.000.000 x 0,1= Rp. 2.500.000,-
Untuk selama 3 tahun maka per tambahan nilai uang :
3 x 2.500.000 = Rp. 7.500.000,-
Pada pengembangan sistem ini akan memberikan pertambahan nilai uang: 3 tahun
– 2 tahun 3 bulan adalah 9 bulan (untuk ukuran waktu)
Sedangkan nilai uangnya:
EAT per tahun : 11.340.000/12 = Rp. 945.000,
untuk 9 bulan
9 x 945.000 = Rp. 8.505.000,-
Keputusan Investasi, dengan mengkaji hasil perhitungan dinyatakan layak, Karena
pengembalian investasi dapat dilakukan sebelum berakhirnya umur ekonomis (3
tahun), yaitu 2 tahun 3 bulan
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 22
Pengembangan sistem ini dapat memberikan kemampuan pengembalian investasi
sebesar 53,85% dari total investasi yang telah diberikan
Pada pengembangan sistem ini memberikan pertambahan nilai uang lebih besar
dibanding dengan deposito bank, yaitu 8.505.000 sementara deposito hanya
memberikan 7.500.000,-
Aspek Lingkungan
Segi positif:
Lapak-lapak pedagang yang biasanya tidak beraturan menjadi lebih tertata dan
mempunyi tempat yang lebih nyaman.
Para pedagang tidak lagi memakai badan jalan sebagai tempat berjualan sehingga
kemacetan dapat berkurang.
Segi negatif:
Selama tahap konstruksi :
Kebisingan, disebabkan dari kegiatan kontruksi dan Debu, disebabkan dari
kegiatan transportasi.
Tahap oprasional :
Lahan yang awalnya bersih dan bebas dari berbagai polusi dikhawatirkan akan
tercemar karena disebabkan penangganan limbah yang salah.
Solusi, , , , ,
Perlu adanya pengolahan limbah yang bagus dan benar.
Disediakan piha-pihak yang bertanggung jawab dalam kebersihan pasar
contohnya petugas kebersihan.
Debu pada saat kontruksi dapat dikurangi dengan menggunakan teknik
pengurangan debu seperti penyemprotan air.
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 23
Aspek sosial
Segi positif:
Terciptanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dan juga akan tersedia
tempat penjualan ikan yang besih,baik dan nyaman.
Segi negatif:
Adanya pro dan kontra dalam masyarakat ketika membagun pasar dan juga
adanya pihak-pihak yang merasa dirugikan contohnya ada sengketa lahan.
KESIMPULAN MAKALAH
Dari hal yang telah diurai, mulai dari materi dan study kasus dapat ditarik
kesimpulan bahwa Studi kelayakan Proyek adalah penelitian tentang dapat
tidaknya suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil dengan melakukan
pengkajian yang lebih jauh menyangkut ide/gagasannya dalam bentuk studi
kelayakan proyek. Dan sebagai contoh kasus study kelayakan adalah proyek
pembangunan Pasar Ikan di kabupaten Sidoarjo.
Pengkajiannya meliputi:
analisis aspek pasar >> antara lain untuk mengetahui berapa besar luas
pasar, pertumbuhan permintaan, dan market-share dari produk
bersangkutan
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 24
o contoh: Kawasan proyek Pasar Ikan memang sangat luas dan
menjadi salah satu pasar untuk pemasaran ikan terbesar di Jawa
Timur yang akan menampung hasil ikan dari berbagai kabupaten di
Jawa Timur
Aspek finansial>> menyangkut investasi, perkiraan biaya operasi
pemeliharan, kebutuhan modal kerja, sumber pembiayaan, perkiraan
pendapatan, perhitungan kriteria investasi.
o Contoh: Hubungan tingkat keuangan dan resiko menunjukkan
keuntungan atau kerugian dan pada Pasar Ikan ini ternyata Net
Present Valuenya Positif yaitu Rp.100.295.139.216 dengan
Bunga diperhitungkan ( i ) = 15,08 % dengan perhitungan
proyeksi cash inflow dan cash outflow yang dihitung
berdasarkan Net Cash Flow sebelum pajak, pay back period
= 3,76 tahun,
discounted payback period = 4,81 tahun, dengan keadaan
memperhitungkan pajak sebesar 15% pay back period =
3,99 tahun dengan bunga 15,08% ,
discounted payback period = 5,29 tahun. Maka
Pembangunan Pasar Ikan Higienis sangat prosfektif
dan sangat menguntungkan.
Aspek teknis>> aspek yang berkenaan dengan pengoperasian dan proses
pembangunan proyek secara teknis setelah proyek/bisnis tersebut selesai
dibangun/didirikan
o pembangunan pasar ikan di kabupaten Sidoarjo menunjukkan
bahwa pada lokasi rencana pasar ikan mempunyai letak yang
strategis sebagai tempat pemasaran ikan, jalan akses menuju ke
pasar ikan mudah dicapai dari berbagai penjuru
Aspek Sosial dan Lingkungan Hidup>> analisis manfaatnya yang didapat
terhadap biaya dan beban ataupun dampak yang ditimbulkan. Segi-segi
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 25
positif disoroti dan kendala maupun keterbatasan yang ada dikaji menjadi
lebih dalam untuk menemukan pemecahannya.AMDAL
Dari kesemua aspek diatas adalah syarat mutlak untuk pembangunan sebuah
proyek itu disebut layak bangun. Dengan kata lain apabila salah satu dari aspek-
aspek diatas tidak terpenuhi maka akan menjadi penghambat dari pembangunan,
atau yang lebih parah menyebabkan kerugian sehingga proyek itu dikatakan tidak
layak bangun.
Dari contoh yang telah dikemukakan dan dikaji menurut aspek-aspek
pengkajian kelayakan proyek, pembangunan Pasar Ikan di kabupaten
Sidoarjo dapat disebut proyek yang layak bangun.
| STUDY KELAYAKAN PROYEK 26