Download - Studi Kasus Ford

Transcript
Page 1: Studi Kasus Ford

Studi KasusStrategi Supply Chain – Ford Motor

Company

Oleh:• Dewi Lina

• Dian Inda Sari• M Abrar Nasution

• Nana Mulyana

CLASS XXI – 2MM USU - 2008

Page 2: Studi Kasus Ford

PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN

• Henry Ford Merakit mobil pertamanya “Quadricycle” pada musim panas di tahun 1896. Mobil bertenaga 4 kuda yang bisa mencapai 200 mill per jam dengan harga $ 200 untuk membiayai mobil keduanya yang berhasil dirakit di awal tahun 1898.

• Pada Juni 1903 Ford mendirikan Ford Motor Company dengan Modal $ 100,000 yang terdiri dari 12 pemegang saham.

• Pada tahun awal berdirinya Ford, mereka memproduksi 1,708 Mobil.

• Saat ini Ford adalah Perusahaan terbesar kedua di dunia dengan penghasilan sebesar $ 140 Milyar, memiliki 370.000 pegawai di lebih dari 200 negara.

• Ford memiliki dan memproduksi 8 merek Mobil ternama: Ford, Lincoln, Mercury, Mazda, Jaguar, Land Rover, Aston Martin dan Volvo.

Page 3: Studi Kasus Ford

FORD TRANSFORMASI SUPPLY CHAIN STRATEGY

“Difficult business conditions make it harder to achieve goals we set for ourselves in many areas, including corporate citizenship. But that doesn’t mean we will abandon our goal or change our direction.”

William Ford

Chairman of the board

Page 4: Studi Kasus Ford

FORD TRANSFORMASI SUPPLY CHAIN STRATEGY

• Keadaan dimana customer semakin banyak menuntut dan tekanan cost yang semakin memuncak, Ford mentransformasi dari praktek birokrasi bisnis yang linear top down kepada perusahaan luwes yang berintegrasi pada customer, supplier dan karyawan.

Page 5: Studi Kasus Ford

SUPPLY CHAIN LAMA

PEMBELIAN

Harga Murah:

• Inventori Tinggi

• Jadwal Ketat

• Memakan Waktu Lama

PEMBELIAN

Harga Murah:

• Inventori Tinggi

• Jadwal Ketat

• Memakan Waktu Lama

SUPPLY

Supplier yang Terpecaya:

•Inventori Tinggi

•Memakan Waktu Lama

•Transportasi yang Flexible

SUPPLY

Supplier yang Terpecaya:

•Inventori Tinggi

•Memakan Waktu Lama

•Transportasi yang Flexible

DISTRIBUSI

Fokus pada Proses:

•Fixed Cost Ketat

•Inventori Rendah

•Part Mix Ketat

•Jadwal Ketat

•Biaya Transportasi Rendah

DISTRIBUSI

Fokus pada Proses:

•Fixed Cost Ketat

•Inventori Rendah

•Part Mix Ketat

•Jadwal Ketat

•Biaya Transportasi Rendah

PEMENUHAN PELAYANAN CUSTOMER

•Inventori Tinggi

•Tingkat Pengamanan Stock

Tinggi

•Biaya Tinggi (Lembur, Expedisi)

PEMENUHAN PELAYANAN CUSTOMER

•Inventori Tinggi

•Tingkat Pengamanan Stock

Tinggi

•Biaya Tinggi (Lembur, Expedisi)

SalesSalesSUMBERSUMBER PERAKITANPERAKITAN DELIVERDELIVER

RETURRETUR

Page 6: Studi Kasus Ford

SUPPLY CHAIN STRATEGY

PEMBELIAN

Harga Murah:

• Inventori Rendah

• Jadwal Flesible

• Memakan Waktu pendek

PEMBELIAN

Harga Murah:

• Inventori Rendah

• Jadwal Flesible

• Memakan Waktu pendek

SUPPLY

Supplier yang Terpecaya:

•Inventori Rendah

•Memakan Waktu Pendek

•Transportasi yang Flexible

SUPPLY

Supplier yang Terpecaya:

•Inventori Rendah

•Memakan Waktu Pendek

•Transportasi yang Flexible

DISTRIBUSI

Tingkat Pelayanan Customer Tinggi:

•Fixed Cost Ketat

•Inventori Rendah

•Part Mix Ketat

•Jadwal Ketat

•Biaya Transportasi Rendah

DISTRIBUSI

Tingkat Pelayanan Customer Tinggi:

•Fixed Cost Ketat

•Inventori Rendah

•Part Mix Ketat

•Jadwal Ketat

•Biaya Transportasi Rendah

PEMENUHAN PELAYANAN CUSTOMER

Level Servis yang Tinggi

Manajemen Inventori

Manajemen Tingkat Stock yang Aman

Manajemen CostsLembur, Expedisi

PEMENUHAN PELAYANAN CUSTOMER

Level Servis yang Tinggi

Manajemen Inventori

Manajemen Tingkat Stock yang Aman

Manajemen CostsLembur, Expedisi

SALESSALESSUMBERSUMBER PERAKITANPERAKITAN DELIVERDELIVER

RETURRETUR

Page 7: Studi Kasus Ford

KOMPONEN DAN LOGISTIK OVERVIEW

Ford PS&L Supply Chain Overview

RETURN RETURN RETURN

Stocking PDC Consumption

Stocking PDC Consumption

StockingPDC Consumption

from any PDC

Reclass

x-fer

Emergency

Bypass /Redirect

Emergency

Emergency

Bypass

Reclass

Consumption

DEALERSCount - 5,900

Bypass /Redirect

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

to any PDC

PARTSREDISTRIBUTION

CENTER

NATIONALPARTSDEPOT

Carrier Carrier Carrier

PACKAGERSCount -7

SUPPLIERSCount - 2,000

SS

SS

SS

SS

SS

SS

SS

SS

SS

SS

SS

SS

SS

SS

SS

SS

SS

SS

SS

SS

SS

S

S

S

S

S

S

S

S

S

S

S

S

S

S

S

S

S

S

S

S

S

REGIONALDISTRIB.CENTERS

Count - 8

PDC

PDC

PDC

PDC

PDC

PDC

PDC

PDC

DELIVER(MAKE) / DELIVERSOURCEPLAN

Page 8: Studi Kasus Ford

DELL Build-to-Order/Direct Sales Value Chain

Manufactured ofPC’s Component

BySuppliers

Service andSupport activitiesProvided to PCUsers eithers byPC Makers (viaTelephone, fax,

Email) ect.

PurchaseBy

PC users

Customized Assembly of PC’sBy PC Makers asOrders from PC Buyers come in

Supplier

PembuatanPesananMassal(Build inOrder)

Customer

Integrasi VirtualDan

Informasi OnlinePesanan

Order ke supplierKomponen

AssemblingDirect Selling

Page 9: Studi Kasus Ford

FORD VS DELL - 1

Ford tidak mungkin menerapkan sistem build to order (BTO) murni, karena bisnis automotive lebih kompleks daripada komputer:

1. Komponen yang lebih banyak2. Terdiri dari banyak supplier yang

terbagi atas tiga lapisan.

Ford memiliki pabrik yang menyimpan inventori komponen.

Adanya masalah dalam koneksi ke supplier dan pihak eksternal lainnya yang memiliki teknologi lebih rendah dari Ford.

Pembelian Ford secara organisasi independen dari pengembangan produk, sementara Pembelian Dell melapor pada pengembangan produk dan terintegrasi.

Page 10: Studi Kasus Ford

FORD VS DELL - 2

Perbedaan perilaku konsumen komputer dan kendaraan:

1. Orang butuh test drive sebelum membeli kendaraan, sehingga Ford sulit untuk melaksanakan direct sales seperti Dell.

2. Jika Ford melakukan Direct Sales, maka distribusi Chanelnya akan kehilangan pangsa pasar dan memutuskan hubungan.

3. Jika terjadi retur, maka akan memakan biaya angkut tambahan yang besar jumlahnya.

Page 11: Studi Kasus Ford

DARI DELL UNTUK FORD -1BERMITRA DENGAN SUPPLIER

• DELLDELL lebih memilih bermitra dengan supplier

dari pada “backward integration” untuk memperoleh part dan komponen dan membangun pabrik sendiri.

KEUNTUNGAN:1. Dapat memilih supplier yang berkualitas

sesuai dengan standart DELL2. Mudah memperoleh komponen yang

dibutuhkan.3. Engineer Supllier bisa memberikan

masukan ke product DELL karena diperlakukan sebagai bagian dari Team DELL.

4. DELL membangun komitmen jangka panjang ke supplier untuk mendukung JIT ke pabrik Assmbling DELL.

• FORD

Dengan bermitra dengan supplier FORD dapat memilih supplier yang benar-benar berkualitas untuk mendukung standart produk FORD.

Selain itu FORD juga harus bisa bermitra dengan dealer dan customernya untuk memperoleh informasi “Forcasting Demand” produk FORD kedepan untuk merencanakan pengadaan logistik produksi.

Page 12: Studi Kasus Ford

DARI DELL UNTUK FORD – 2INTEGRASI VIRTUAL

• DELL

DELL berbagi IT baik dengan supplier dan customernya.

DELL dengan cepat memperoleh informasi tren yang produk yang dibutuhkan customer dimasa yang akan datang.

Sementara dengan Integrasi Virtual DELL dapat dengan mudah berkomunikasi mengenai level inventori dan pemenuhan kebutuhan ke supplier dalam hitungan satu hari bahkan dalam jam

• FORD

FORD Lebih kompleks dari DELL, untuk itu, Integrasi Virtual yang harus dibangun tidak hanya didesain untuk Supply Chain semata. Tetapi juga untuk pemenuhan target, forcasting, pembelian dan variabel fungsi lain yang selama ini terpisah di dalam Hirarki FORD.

Page 13: Studi Kasus Ford

DARI DELL UNTUK FORD – 3DEMAND FORCASTING

• DELL

Manajemen percaya bahwa taksiran penjualan yang akurat adalah kunci utama dalam menekan cost dan dapat meminimalisir inventori. Dengannya DELL dapat membagi kompleksitas dan perbedaan yang ada di product linenya.

DELL dengan cerdas menjaga hubungan dekatnya dengan para customer. Dan karena DELL menjual secara langsung melalui telepon dan internet, DELL dengan mudah mengidentifikasi apa yang menjadi tren permintaan – apa yang terjual dan apa yang tidak.

• FORD

Dua kunci Utama dalam FORD 2000 adalah: Ford Production System (FPS) and Order to Delivery (OTD). 

The FPS menitik beratkan pada Operasi Pabrikasi agar lebih responsive dan efisien dengan berfokus pada aliran material yang berkesinambungan dari Kendaraan dalam proses unirt hingga assembling.

OTD bertujuan untuk memotong waktu order dari 60+ hari ke 15 hari.

Dengan mengikutsertakan Dealer dalam Forcasting Demand, FORD akan memperoleh Forcasting akurat yang juga merupakan kunci keberhasilan menuju Waktu order 15 hari.

.     

Page 14: Studi Kasus Ford

Rekomendasi

• FORD harus tetap menjaga dan memperbaiki teknologi IT (Integrasi Virtual), karena:

1. Supplier bisa bebas masuk kedalam database sentral untuk mengetahui tingkat persediaan dan FORD dapat mengawasi access dari supplier.

2. FORD lebih memiliki power dalam penerapan level teknologi yang diinginkan.

3. Invesment di supplier 1 dan 2 Tier akan semakin minimal.

Page 15: Studi Kasus Ford

Rekomendasi - 2

• FORD bisa sukses dalam menggabungkan Departemen Pembelian dengan Product Development dan dapat memotong cost serta meningkatkan efisiensi dengan jalan:

Team Pembelian dapat bekerjasama dan membuat proposal untuk memperoleh komponen yang standart dari penggunaan komponen oleh engineer.

Pembelian diatas akan mengurangi batch cost dengan memesan lebih banyak namun tidak beresiko menumpuk inventori yang besar di gudang.

Page 16: Studi Kasus Ford

Rekomendasi - 3

• FORD menyewa Pihak ketiga untuk mengetahui Demand Forcasting, karena selama ini FORD tidak pernah mengikutsertakan Dealer. Dengan Pihak Ketiga yang profesional, Dealer akan terlatih untuk memberikan informasi yang akurat ke FORD.

• Ford juga harus belajar dari Toyota dan Honda dalam menerapkan JIT.

Page 17: Studi Kasus Ford

LIBRARY

• Roger G. Schroeder, Operation Management, Contemporary Concepts and Cases, Fourth Edition, McGraw Hill, 2008.

• http://www.ford.com• Roger Merkle,Former Manager, North American Inventory

Planning Department, Supply Chain Monitoring Ford Parts Supply & Logistics Case Study,Stanford university.

• http://www.uwosh.edu/faculty_staff/wresch/case9b.htm• http://www.dell.com• http://www.mhe.com• Bahan-bahan lain yang berkaitan dengan Ford Motor

Company dan Dell Company.

Page 18: Studi Kasus Ford

TERIMA KASIH

MAGISTER MANAGEMENT

UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

INDONESIA

MEDAN, OKTOBER 2008


Top Related