STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR TALANG BANJARKECAMATAN JAMBI TIMUR KOTA JAMBI
(Arnoldy Arby Fakultas Pertanian Universitas Jambi)
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari serta menetapkan fasilitas atau atribut yang perlu dikembangkan dipertahankan dan diperbaiki ataupun dikurangi pada Pasar Talang Banjar Kota Jambi.
Analisis ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat kesesuaian dari kepentingan dan kepuasan serta dimasukkan dalam diagram Kartosius. Analisis untuk mencari dan mendapatkan tingkat kesesuaian dari atribut yang dikuasai atau dipahami oleh pedagang dan konsumen selama penelitian ini dilaksanakan di Pasar Talang Banjar Kota Jambi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian dari pedagang dan konsumen terhadap atribut-atribut Pasar Talang Banjar yaitu : 1. Kuadran A prioritas utama yang perlu dikembangkan pada Pasar Talang
Banjar adalah tata letal tokoh, kios dan PKL dalam Pasar Talang Banjar (3), fasilitas parkir pada Pasar Talang Banjar (6).
2. Kuadran B prestasi yang perlu dipertahankan terhadap atribut-atribut Pasar Talang Banjar adalah lokasi pasar (1) trasportasi (2) ketersediaan dan keragamaan barang dagangan di Pasar Talang Banjar (4), harga yang terjangkau dan rasional (5).
3. Kuadran C atribut yang menjadi perhatian meskipun prioritasnya rendah adalah fasilitas WC dan Mushola (7), kebersihan dan kerapian pasar (8), pelayanan keamanan (9).
4. Kuadran D hasil penelitian bahwa atribut Pasar Talang Banjar tidak perlu dikurangi karena masih dibawah kebutuhan pedagang dan konsumen.
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebijaksanaan pembangunan ekonomi daerah Jambi yang menghadapi dua
tatanan yang sedang berlangsung saat ini yaitu proses globalisasi dan otonomi
daerah sekaligus mendorong terjadinya perubahan pada sektor perdagangan.
Sektor perdagangan diharapkan mampu untuk mewujudkan landasan
perekonomian yang kuat dan mapan. Salah satunya adalah kondisi perpasaran
yang potensial dan mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan 2010 diperkirakan
2,05%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang
tercatat 1,99%. Kenaikan tersbeut terutama didorong oleh kenaikan nilai tambah
pada seluruh sector ekonomi. Kondisi tersebut mencerminkan secara agregat
aktivitas perekonomian Provinsi Jambi mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya (Bank Indonesia Jambi, 2010).
Pasar sebagai salah satu andalan Sumber Pendapat Asli Daerah (PAD)
menunjukkan keberadaan perpasaran yang sangat potensial dan mendukung
Pendapatan Asli Daerah melalui sector Retribusi (Bank Indonesia 2010).
Perkembangan Penerimaan Retribusi Pasar di Kota Jambi dari Tahun 2005-2010
sebesar Rp. 1.506.404.000-2.105.325.000 sudah mengalami peningkatan tiap
tahunnya. Jumlah penerimaan retribusi yang diterima pertahunnya naik yaitu rata-
rata sebesar 10,5% sering dengan penambahan pedagang dari hasil PAD ternyata
pasar mempunyai peranan dalam pemasukan sebagai sumber biaya-biaya
pembangunan dalam Kota Jambi.
Dalam Kota Jambi terdapat dan tumbuh pasar-pasar, baik pasar modern
(Swalayan) dan pasar tradisional. Ada 18 pasar tradisional milik pemerintah yang
cukup berkembang, dari 18 pasar tradisional tersebut terdapat 8 pasar tradisional
yang menjual sayur-sayuran dan bahan pangan lainnya dan salah satu diantaranya
adalah pasar tradisional Talang Banjar Kota Jambi (Kantor Pengelola Pasar Kota
Jambi, 2010).
2
Pemilihan pedagang dan konsumen berjualan dan berbelanja di pasar
Talang Banjar, tentu mempunyai alasan bagi pedagang dan konsumen dengan
daya tarik yang dimiliki pasar Talang Banjar dibanding pasar tradisional lainnya
dalam Kota Jambi seperti letak pasar, transportasi mudah dan lancar, keragaman
jenis barang yang dijual, harga yang bervariasi, dan fasilitas umumnya lainnya
yang terdapat di pasar Talang Banjar. Untuk melihat/menggambarkan kenapa
pedagang dan konsumen berjualan dan berbelanja dipasar Talang Banjar
diperlukan suatu penelitian. Penelitian ini diartikan pengembangan pasar terhadap
karakteristik (atribut) pasar yang mendorong. Untuk itu diperlukan penelitian
menyeluruh dari fakta-fakta yang mempunyai kaitan erat dengan setiap masalah
dan atribut yang akan mempengaruhi pedagang dan konsumen dalam berjualan
dan memilih barang/komoditi yang dibeli maupun tempat berdagang dan
berbelanja.
Mempelajari dan investigasi pedagang dan konsumen diharapkan bisa
membantu para pemasar (Pedagang) dalam memasarkan produknya dan pengelola
pasar, karena pedagang dan konsumen merupakan dasar bagi pengelola pasar
untuk mengetahui kondisi pasar Talang Banjar bagaimana diinginkan pedagang
dan konsumen dan mempelajari kebutuhan sarana dan prasarana diperlukan dalam
membantu pengembangan fasilitas pasar oleh pengelola pasar untuk menarik
pedagang dan konsumen di pasar Talang Banjar.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis melakukan penelitian
terhadap “Strategi Pengembangan Pasar Talang Banjar Kota Jambi”.
1.2. Perumusan Masalah
Pasar tradisional Talang Banjar merupakan salah satu pasar tradisional
milik Pemerintah Kota Jambi yang dikelola langsung oleh kantor Pengelola Pasar
Kota Jambi. Berdasarkan data diketahui bahwa pasar Talang Banjar adalah pasar
tradisional No. 2 terbesar, sebagai pasar distribusi bagi pasar-pasar tradisional
lainnya yang ada di Kota Jambi dan luar Kota Jambi sehingga harga barang yang
berlakupun lebih beragam, murah serta pasar Talang Banjar relatif dekat dengan
sentra produksi sayuran yaitu dari kumpeh, Pal Merah dan Seberang Kota.
3
Pasar Talang Banjar memiliki berbagai fasilitas-fasilitas yang dapat
melayani pedagang berjualan dan konsumen berbelanja karena terdapatnya
banyak kios, toko, dan pedagang kaki lima (PKL) yang bisa memenuhi pedagang
dan konsumen yang berjualan berbelanja di pasar Talang Banjar. Di Kota Jambi
semakin banyak terdapat pasar tradisional yang cukup lengkap dan banyak juga
bermunculan swalayan-swalayan modern yang cukup mempengaurhi bagi
pedagang dan konsumen dalam memilih alternatif untuk memenuhi kebutuhan.
Pasar Talang Banjar sejak dibangun sampai sekarang sarana dan prasaran
(fasilitas relatif cukup) seperti toko, los, lapangan parkir, tempat sampah,
sedangkan pertumbuhan pemukiman dan penduduk semakin bertambah di sekitar
pasar. Sarana transportasi dan jumlah kendaraan bertambah banyak sehingga
menyebabkan jumlah pedagang dan konsumen juga bertambah. Akibatnya daya
tampung pasar untuk pedagang dan konsumen terbatas terjadi kekurangan fasilitas
pasar maupun fasilitas public (tempat PKL, Loos, Petak, Parkir, Tempat
Pembuangan Sampah).
Untuk mengetahui hal tersebut maka perlu diadakan suatu studi investigasi
tentang kondisi pasar sekarang, hasil dari studi ini akan dapat diketahui tentang
kebutuhan, keinginan, dan tanggapan pedagang dan konsumen terhadap atribut-
atribut (fasilitas) di pasar Talang Banjar dimana setiap pedagang dan konsumen
memiliki keinginan yang berbeda-beda, terhadap pelayanan pasar.
Berdasarkan Uraian diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini yaitu : Bagaimana gambaran/kondisi pasar Talang Banjar melayani
pedagang dan konsumen.
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Untuk mempelajari dan menetapkan fasilitas atau atribut yang perlu
dikembang, dipertahankan dan diperbaiki ataupun dikurangi pada Pasar Talang
Banjar Kota Jambi.
III. METODE PENELITIAN
4
3.1 Ruang Lingkup
Metode penelitian yang dilaksanakan adalah studi instegasi yaitu
penelitian yang menekankan pada teknik survei dan observasi lapang terhadap
objek dan fokus studi. Studi investigasi yang diukur yaitu mencari fakta kondisi
fisik objek (Pasar Talang Banjar) dan melakukan wawancara dan diskusi dengan
pelaku pasar yaitu pedagang dankonsumen yang terdapat pada Pasar Talang
Banjar.
Tempat penelitian dilaksanakan dipasar tradisional Talang Banjar
Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi. Pasar Tradisional Talang Banjar merupakan
pasar terbesar ke 2 setelah pasar Angso Duo. Dimana pasar ini mempunyai
pedagang pengumpul yang mendistribusikan komoditi pada pedagang pengecer
dalam kata dan luar kata. Pasar Talang Banjar ini juga mempunyai pedagang
pengecer yang melayani konsumen akhir.
Lingkungan penelitian terhadap pasar Talang Banjar mencakup fasilitas
pasar seperti kios lapak Pedagang Kaki Lima (PKL), penerangan (listrik) air,
tempat sampah, area parker WC dan mushola. Disamping itu juga diteliti, tentang
keragaman Komoditi dagangan, harga, kenyaman atau pelayanan dan keamanan.
Lingkungan penelitian diatas merupakan variable (atribut) penelitian bagi
untuk pedagang merupakan konsumen untuk studi pengembangan pasar Talang
Banjar.
3.2 Sumber dan Metode Pengumpulan Data
3.2.1 Sumber Data
a) Data Skunder
Data sekunder bersumber dari Kantor Camat Judi Timur, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, Badan Pusat Statistik Kota Jambi,
Kantor Lurah Kelurahan Talang Banjar.
Data skunder didukung dari literatur pustaka, laporan-laporan dan
hasil-hasil penleitian terdahulu yang erat hubungan dengan penelitian.
b) Data Primer
5
Data primer bersumber dari pedagang yang berjualan dalam pasar dan
sekitar Pasar Talang Banjar.
Data Primer juga bersumber dari konsumen yang berbelanja pada
Pasar Talang Banjar.
3.2.2 Metode Pengumpulan Data
a) Data Skunder
Metode Pengumpulan data Skunder adalah dengan metode
dokumentasi yaitu mengutip atau menjalin data dari dinas/instansi
terkait dari Sumber Data Skunder diatas.
b) Data Primer
Menjadi pengumpulan data primer adalah dengan metode survey dan
inrestegasi (Wawancara dan Diskusi) dengan pedagang dan konsumen
di Pasar Talang Banjar.
Pengumpulan data dan informasi melalui studi inrestegasi yaitu dengan
menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
3.3 Metode Pengambilan Sampel
Penentuan tempat penelitian adalah Pasar Talang Banjar Kecamatan Jambi
Timur dilakukan dengan sengaja (Purposive). Pertimbangan dengan secara
sengaja adalah pasar Talang Banjar merupakan pasar yang dikelola oleh kantor
pengelola Pasar Kota Jambi. Pasar Talang Banjar aktif dari jam 5.00 Pagi sampai
jam 18.00 (sore). Pasar Talang Banjar merupakan pasar distribusi dan Retailer
(eceran). Lokasi di tengah pemukiman dan mudah di jangkau oleh kendaraan
darat.
Populasi dalam penelitian adalah pedagang dan konsumen di Pasar Talang
Banjar. Pedagang yang dijadikan sample adalah pedagang yang berjualan dalam
pasar (Los) dan PKL sekitar pasar dan konsumen yang menjadi pelanggan di
Pasar Talang Banjar Keriteria sample sebagai berikut :
a) Sampel Pedagang
- Pedagang telah berjualan lebih dari 1 tahun.
6
- Pedagang yang menjual, sayuran, rempah-rempah, sinbelan bahan pokok
daging, ikan ayam dan buah-buahan.
b) Sampel Konsumen
- Orang-orang yang berbelanja di Pasar Talang Banjar lebih dari 10 kali.
- Konsumen yang berbelanja untuk kebutuhan rumah tangga, seperti
sayuran, daging, ikan, ayam dan kebutuhan pokok harian atau konsumsi
yang berbelanja dengan membekali 5 jenis atau lebih komoditi di Pasar
Talang Banjar.
Penetapan sample pedagang dilakukan secara lokalisasi pedagang
berjualan strata sampling seperti tempat pedagang sayuran, ikan, daging, ayam
dan PKL yang sebagai lokasi dan jenis, pedagang yang berjualan berdasarkan
komoditi dagangan (segmentasi pasar baik dalam los maupun PKL).
Banyaknya sample ditetapkan secara sengaja yaitu 5 responden dari
masing-masing pedagang yang berjualan berdasarkan jenis komoditi yaitu :
- Pedagang Sayuran 5 orang
- Pedagang Ikan 5 orang
- Pedagang Daging 5 orang
- Pedagang Ayam 5 orang
- Pedagang Buah-buahan 5 orang
- Pedagang Sembako 5 orang
Pengambil sampel secara sengaja didasarkan atas homogenitas lokasi jenis
dagangan tanpa memperhatikan jumlah pedagang.
Penetapan sampul konsumen didasarkan tempat konsumen saat berbelanja
sesuai dengan lokasi pedagang. Jumlah konsumen di jadikan sample 30 orang
(masing-masing 5 orang) sesuai lokasi jenis komoditi dan pedagang.
Pengambilan sample (responden) dalam penelitian ini menggunakan
metode Nonprobability Sampling (Metode Tak Acak), dikarenakan populasi di
pasar Talang Banjar. Konsumen yang berbelanja di Pasar Talang Banjar sangat
banyak tiap harinya, maka untuk mendapatkan sample digunakan metode
Convenience Sampling (Sampling kemudahan). Menurut Sugiarto, dkk (2003)
pengambilan sample dengan cara ini, berdasarkan pada ketersediaan elemen dan
7
kemudahan untuk mendapatkannya, dengan kata lain sample diambil atau terpilih
karena sample tersebut ada pada tempat dan waktu yang tepat saat penelitian.
Konsumen yang menjadi sampel adalah konsumen yang telah berbelanja
pada saat dilakukannya penelitian dan jumlah sampel ditetapkan secara sengaja
(purposive) yaitu sebanyak 30 orang.
3.4 Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data penelitian digunakan metode deskriptif
kualitatif-kuantitatif untuk menjawab perumusan masalah mengenai
pengembangan pasar terhadap derajat kepentingan dan kepuasan terhadap pasar
Talang Banjar maka digunakan Importance-Performance Analisys atau Analisis
Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Konsumen (John. A. Martila and John C
James 1977 dalam J. Supranto).
Atribut Pasar Talang Banjar yang mempunyai kepentingan terhadap,
pedagang dan konsumen berbelanja di pasar Talang Banjar. Artinya bahwa
pengelola pasar seharusnya mencurahkan perhatiannya pada hal-hal yang memang
dianggap penting oleh para pedagang dan konsumen. Pengukuran kepentingan
dalam hal ini digunakan skala 5 tingkat (Likert) yang terdiri dari Sangat Penting,
Penting, Biasa Saja, Kurang Penting dan Tidak Penting.
Kelima penilaian tersebtu dibobot sebagai berikut :
a. Jawaban Sangat Penting diberi bobot 5 artinya pedagang sangat membutuhkan
atribut tersebut.
b. Jawaban Penting diberi bobot 4 (artinya pedagang membutuhkan atribut
tersebut).
c. Jawaban Biasa Saja diberi bobot 3 (artinya pedagang menganggap normal)
d. Jawaban Kurang Penting 2 (artinya pedagang kurang betah atribut tersebtu).
e. Jawaban Tidak Penting 1 (artinya atribut itu tidak dibutuhkan).
Untuk kepuasan terhadap pasar Talang Banjar diberi (lima) penilaian
dengan bobot sebagai berikut :
a. Jawaban Sangat Puas diberi bobot 5, berarti konsumen yang berbelanja
menyatakan pasar Talang Banjar memenuhi kepuasan yang tinggi.
8
b. Jawaban Sangat Baik diberi bobot 4, berarti konsumen Puas terhadpa atribut
pasar Talang Banjar.
c. Jawaban Biasa Saja diberi bobot 3, berarti konsumen biasa saja terhadap
atribut pasar Talang Banjar.
d. Jawaban Kurang Baik diberi bobot 2, berarti konsumen yang berbelanja
kurnag puas terhadap atribut pasar Talang Banjar.
e. Jawaban Tidak baik diberi bobot 1, berarti konsumen menolak tidak puas
atribut pasar Talang Banjar.
Berdasarkan hasil penelitian tingkat kepentingan dan kepuasan tampilan
dari pasar Talang Banjar maka diadakan suatu perhitungan mengenai atau tingkat
kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan tingkat kepuasan responden
terhadpa pelaksanaan oleh pengelola pasar Talang banjar.
Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kepuasan responden
dengan skor kepentingan. Skor penilaian inilah yang akan menentukan urutan
prioritas peningkatan faktor-faktor atau atribut yang mempengaruhi pedagang dan
konsumen memberikan tanggapan terhadap fasilitas pasar Talang Banjar.
Adapun rumus yang digunakan adalah :
Tki =
Dimana :
Tki = Tingkat kepuasan responden
Xi = Skor penilaian responden
Yi = Skor kepentingan responden
Selanjutnya sumbu (X) akan diisi oleh tingkat penilaian, sedangkan sumbu
tegak (Y) akan diisi oleh tingkat kepentingan. Untuk setiap faktor yang akan
mempengaruhi kepentingan konsumen dilanjutkan dengan rumus :
Dimana :
= Skor rata-rata tingkat penilaian responden
= Skor rata-rata tingkat kepentingan responden
n = Jumlah Responden
9
Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian
yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik
dimana merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat penilaian
dari atribut pasar Talang Banjar dan adalah rata-rata dari rata-rata skor
tingkat kepentingan seluruh atribut yang mempengaurhi kepentingan
responden.
Rumus selanjutnya :
= =
Dimana :
K = Banyaknya atribut yang dapat mempengaurhi kondisi Pasar Talang
Banjar.
Keterangan :
A. Menunjukan atribut yang dianggap memepengaruhi harapan pedagang dan
konsumen, namun pelaksanaannya belum sesuai dengan keinginan konsumen
sehingga mengecewakan/tidak puas.
B. Menunjukkan unsur atribut yang telah berhasil dilaksanakan, dan memenuhi
keinginan pedagang konsumen, wajib dipertahankan dianggap sangat penting
dan memuaskan.
C. Menunjukkan beberapa atribut yang kurang penting pengaruhnya bagi
pedagang dan konsumen. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan.
10
nKepentingaY
Prioritas utamaA
Pertahankan prestasiB
BerlebihanPrioritas rendah
C D
KepuasanX
D. Menunjukkan atribut yang kurang penting, tetapi pelaksanaannya berlebihan.
Dianggap kurang penting, tetapi sangat memuaskan bagi pedagang dan
konsumen.
Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi
menjadi 4 bagian ke dalam diagram kartesius seperti gamabr 3.
Atribut yang dievaluasi pada Pasar Talang Banjar adalah :
1. Tempat/Lokasi
2. Transportasi
3. Tata letak toko, kios dan pedagang kaki lima (PKL)
4. Barang/Komoditi
5. Harga
6. Fasilitas parkir
7. Fasilitas WC dan Mushola
8. kebersihan
9. Keamanan
3.5 Konsepsi Pengukuran
No Variabel/Atribut KonsepsiPengukuran
(Kepentingan dan Kepuasan)
1 Lokasi Pasar Wilayah Posisi Pasar terhadap kemudahan para pedagang dan konsumen mudah melakukan aktifitas dan kemudahan akses ke Pasar Talang Banjar
Skala 5-1
2 Transportasi Sarana angkutan kendaraan untuk mempelancar arus barang dan orang ke pasar Talang Banjar
Skala 5-1
3 Tata letak toko, kios, los dan PKL
Susunan (tatanan) empat berjualan berdasarkan jenis komoditi dan kemudahan konsumen berbelanja dalam pasar Talang Banjar
Skala 5-1
4 Ketersediaan dan keragaman komoditi dagangan
Jumlah barang dagang yang dapat menagani konsumen dan banyak jenis
Skala 5-1
11
(keragaman) komoditi yang diperdagangkan dalam pasar Talang Banjar.
5 Harga komoditi Harga yang berlaku tiap jenis komoditi yang dijual di pasar Talang Banjar
Skala 5-1
6 Fasilitas parkir Merupakan tempat parker kendaraan pedagang dan konsumen serta bongkar muat
Skala 5-1
7 Fasilitas WC/Mushola
Tempat pedagang dan konsumen dalam ruang air besar/kecil tempat ibadah
Skala 5-1
8 Kebersihan Sarana dan pengelolaan sampah/limbah
Skala 5-1
9 Keamanan Merupakan kenyamanan rasa aman dari gangguan orang-orang jahil
Skala 5-1
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kepentingan
Kepentingan merupakan suatu penafsiran terhadap situasi, artinya apa
yang dipersepsikan seorang dapat berbeda dari kenyataan yang objektif
(kepuasan). Menurut Robin (1996) Faktor situasi merupakan unsur-unsur dalam
lingkungan sekitar yang mempengaruhi kepentingan seseorang. Factor situasi
tersebut adalah 1) keadaan tempat, 2) keadaan social, 3) waktu. Sedangkan factor
persepsi adalah terdiri dari 1) motivasi, 2) kepentingan, 3) pengalaman, 4) minat
dan, 5) pengharapan.
Hasil penelitian pedagang dan konsumen di pasar Talang Banjar penilaian
kepentingan terhadap atribut skornya, disatukan dan dirata-ratakan.
Kepentingan Pedagang yang berjualan dan konsumen yang berbelanja di
pasar terhadap atribut Pasar Talang Banjar sebagai berikut :
Tabel 7. Kepentingan Responden Pedagang dan Konsumen Terhadap Atribut Pasar Talang Banjar Berdasarkan Frekwensi dan Porsentase (%)
No Atribut Persepsi/Frekwensi (orang)SSP % SP % PT % KP % STP %
1 Lokasi Pasar 24 40,0 24 40,0 12 20 0 0,0 0 0
12
2 Transport 20 33,0 24 40,0 16 17,0 0 0 0 03 Letak toko,
Kios, dan PKL18 30,0 18 30,0 12 20,0 12 20,0 0 0
4 Barang yang di Perdagangkan
24 40,0 24 40,0 12 20,0 0 0,0 0 0
5 Harga Barang diperdagangkan
24 40 24 40 12 20 0 0 0 0
6 Fasilitas Parkir 24 40,0 18 30,0 12 20,0 6 10,0 0 0,07 Fasilitas WC
dan Mushola18 30,0 12 20,0 18 30,0 12 20,0 0,0 0,0
8 Kebersihan dan Kerapian
18 30,0 18 30,0 16 26,60 8 13,4 0 0,0
9 Pelayanan Keamanan
18 30,0 24 40,0 12 20,0 6 10 0 0
Rata-rata 21 35,0 21 35,0 14 23,0 4 7,0 0 0Keterangan : SP = Sangat Penting P= Penting P= Penting
KP = Kurang Penting STP = Sangat Tidak Penting
Berdasarkan pada tabel diatas dapat dijelaskan kepentingan Responden
(pedagang dan konsumen) terhadap masing atribut, ternyata yang menyatakan
sangat-sangat penting dan penting 42 orang (80%) dan tidak tahu atau biasa saja
14 orang (23,0%) dan yang merasa kurang penting 4 (7%).
4.2 Analisis Kepuasan Responden
Kepuasan seseorang adalah kecenderungan atau kesediaan seseorang
untuk bertingkah laku tertentu jika ia menghadapi sesuatu rangsangan, kepuasan
biasa terjadi terhadap benda, orang, kelompok, situasi dan semua hal-hal yang
berada disekitar manusia. Kepuasan lebih banyak dipengaruhi oleh pendidikan
dan pengalaman kerja atau berhubungan dengan lingkungan, seperti halnya pada
saat pedagang dan konsumen berjualan dan berbelanja dipasar Talang Banjar.
Dari hasil penelitian kepuasan responden pedagang dan konsumen tersebut
terhadap atribut pasar Talang Banjar sebagai disajikan pada hal 12 berikut ini.
Tabel 8 Kepuasan Responden pedagang dan konsumen Terhadap Atribut pasar Talang Banjar berdasarakn Frekwensi dan Persentase (%)
No Atribut Kepuasan/Frekwensi (orang)SB % SB % PT % KB % STB %
1 Lokasi Pasar 12 20,0 36 60,0 12 20,0 0 0 0 02 Transport 18 30,0 24 40,0 9 15,0 9 15,0 0 03 Letak toko,
Kios, dan PKL6 10,0 9 15,0 3,0 5,0 9 15,0 6 10,0
13
4 Barang yang di Perdagangkan
15 25,0 12 20,0 24 40,0 9 15,0 0 0,0
5 Harga Barang 15 25,0 30 50,0 15 25,0 0 0,0 0 0,06 Fasilitas Parkir 0 0,0 15 25,0 9 15,0 18 30,0 18 30,07 Fasilitas WC
dan Mushola0 0,0 6 10,0 18 30,0 8 30,0 12 20,0
8 Kebersihan dan Kerapian
0 0,0 6 10,0 12 20,0 24 40,0 18 30,0
9 Pelayanan Keamanan
0 0,0 18 30,0 24 40,0 18 30,0 0,0 0,0
Rata-rata 8 13,0 18 30,0 16 27,0 12 20,0 6 10,0Keterangan : SB = Sangat Baik, B = Baik, B = Baik
KB = Kurang Baik, STB = Sangat Tidak Baik
Dari tabel 8 diatas dapat dijelaskan bahwa kepuasan pedagang dan
konsumen terhadap atribut Pasar Talang Banjar yaitu 26 orang 43% menyatakan
sangat-sangat baik dan baik tidak tahu (biasa saja) 16 orang (27%) dan kurang
baik dan sangat tidak baik 18 baik (30%).
4.3 Analisis Pengembangan Pasar Talang Banjar
Berdasarkan analisis prosentase (%) kepentingan dan kepuasan pedagang
dan konsumen di pasar Tlaang Banjar. Analisis dilanjutkan dengan analisis
kesesuaian kepentingan dan kepuasan dari pedagang dan konsumen terdapat
atribut pasar Talang Banjar yang dinyatakan rasio prosentase kesesuaian.
Selanjutnya dari nilai bobot kepentingan dan kepuasan di analisis menjadi
rating atau tingkat kesesuaian dalam pengembangan pasar Talang Banjar dan
analisisnya dengan rumus dan dengan ketentuan :
- Sangat-sangat penting/baik (SSP/B) 5,0 dengan bobot > 5
- Sangat penting/baik (SP/B) 40-4,99 dengan bobot 4,0-4,99
- Penting/Baik (Normal) P/B dengan bobot 3,0-3,99
- Kurang Penting/Baik (P/B) dengan bobot 20-2,99
- Sangat Tidak Penting/Baik (STP/B) dengan bobot 1,0-1,92
Hasil analisis dapat disajikan dalam tabel dan gambar berikut ini :
Tabel 18 Analisis Bobot dan Rating dari Hasil Kesesuaian Pedagang dan Konsumen Terhadap Atribut Pasar Talang Banjar.
14
No Atribut Bobot RatingKepentingan Kepuasan Y X
123456789
Lokasi PasarTransportasiLetak Toko, Kios & PKLBarang yang diperdagangkanHarga barangFasilitas ParkirFasilitas WC & MsholaKebersihan dan KerapianKeamanan Pasar
252244238258248242216226210
246240174234237141129126159
4,204,063,764,304,134,033,603,763,50
4,104,002,903,903,952,352,152,102,65
Rata-rata Bobot Rating 237 189 3,73 3,16
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata pedagang dan konsumen
menyatakan atribut yang dimiliki pasar Talang Banjar dengan tingkat kesesuaian
kepentingan dan kepuasan sebesar 78,51% (3,16) tingkat kepentingan mendekati
sangat penting (3,73) dan tingkat kepuasan diatas penting (biasa-biasa saja
(normal). Untuk jelas posisi atribut pasar Talang Banjar dalam diagram kartesius
dapat dilihat gambar berikut ini.
15
A B
C D
y
x3,16
3,75
1
4
526 3
87 9
GAMBAR 4 : Diagram Kartesius
4.3.1 Kuadran A
Dalam kuadran A ini menunjukkan bahwa penilaian rating responden
terhadap atribut pasar Talang Banjar yang menjadi prioritas utama untuk
dikembangkan karena atribut ini mempunyai kepentingan dan kepuasan oleh
responden bila tidak dapat mempengaruhi kurangnya pengunjung ke pasar atau
tambah tidak teratur pasar Talang Banjar..
Atribut yang termasuk dalam kuadran A ini yang menjadi prioritas utama adalah :
- Tata letak toko, kios dan PKL dalam pasar Talang Banjar (3)
- Fasilitas parkir pada pasar Talang Banjar (6)
Atribut-atribut tersebut dalam arah dan kebijakan pembangunan pasar
Talang Banjar, harus merupakan prioritas utama dalam perbaikan rata-rata kios,
toko dan PKL serta fasilitas parkir yang memadai (lokasi yang jelas).
4.3.2 Kuadran B
Rating atribut yang perlu dipertahankan prestasinya adalah faktor-faktor
(atribut) yang mempunyai kepentingan kepuasan responden yang berbelanja di
pasar Talang Banja.
- Lokasi pasar mudah dicapai dari segala arah tempat responden (1)
- Transportasi melalui pasar Talang Banjar (2)
- Ketersediaan dan keragaman barang dagangan di pasar Talang Banjar (4)
- Harga yang terjangkau dan rasional (5)
Atribut dalam kuadran B ini perlu dipertahankan dalam pengembangan
pasar karena pasar pada umumnya merupakan ciri spesifik dari pasar Tradisional
yaitu barang yang beragam jenis dan kwalitas serta variasi harga-harga untuk
kepentingan dan kepuasan pedagang dan konsumen.
16
4.3.3 Kuadran C
Pada kuadran C atribut penilaian responden yang mempunyai kepentingan
dan kepuasan bahwa pasar Talang Banjar perlu mendapat perhatian meskipun
prioritas rendah.
Adapun atribut yang termasuk dalam kuadran C adalah :
- Fasilitas WC dan Mushola dalam pasar Talang Banjar (7)
- Kebersihan dan kerapian pasar (8)
- Pelayanan keamanan dalam pasar Talang Banjar (9)
Pada kuadran C atau prioritas rendah adalah atribut-atribut melengkapi
kebutuhan pasar tetapi dalam pembangunan dan pengembangannya dibawah
atribut dalam kuadrat A.
4.3.4 Kuadran C
Hasil penelitian bahwa atribut-atribut pasar Talang Banjar tidak ada yang
termasuk penilaian (kepentingan dan kepuasan) dari pedagang dan konsumen
yang berlebihan. Artinya atribut-atribut pasar Talang Banjar masih dibawah
kelayakan suatu pasar dan tidak perlu dikurangi karena berlebihan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Pasar Tradisional Talang Banjar merupakan pasar pembantu yang
berfungsi sebagai pasar retailer dan pasar distribusi baik bagi konsumen
dan pedagang-pedagang dalam Kota Jambi maupun luar Kota Jambi.
2. Tingkat kepentingan pedagang dan konsumen terhadap atribut pasar
Talang Banjar mempunyai kepentingan sangat-sangat penting yaitu 90%,
dari responden dan hanya 7% yang menyatakan kurang penting.
3. Tingkat kepuasan pedagang dan konsumen terhadap atribut pasar Talang
Banjar hanya mencapai 70% menyatakan puas dan 30% kurang puas.
4. Kesesuaian kepentingan dan kepuasan bagi pedagang dan konsumen
terhadap atribut pasar Talang Banjar adalah 78,51%. Artinya atribut
pasar Talang Banjar termasuk sangat baik.
17
5. Posisi atribut pasar Talang Banjar setelah dianalisis terletak pada diagram
kartosius adalah sebagai berikut :
a) Posisi atribut pasar Talang Banjar pada kuadran A adalah tata letak
toko dan areal parker. Dimana atribut tersebut belum memuaskan
bagi pedagang dan konsumen sehingga merupakan prioritas utama
dalam pengembangannya.
b) Posisi atribut pasar Talang Banjar termasuk kuadran B adalah lokasi
pasar, transportasi, barang yang diperdagangkan dan harga yang
terjangkau. Atribut ini memenuhi kepentingan dan kepuasan
pedagang dan konsumen dan perlu dipertahankan.
c) Posisi atribut pasar Talang Banjar termasuk diagram C adalah
fasilitas WC dan Mushola, kebersihan kerapian dan keamanan.
Atribut ini kurang menjadi perhatian oleh pedagang dan konsumen
sehingga mempunyai prioritas rendah.
5.2. Saran-Saran
a) Semakin bertambahnya penduduk Kota Jambi dan mobilitas penduduk
antar kota semakin dinamis, sehingga keberadaan pasar sangat
dibutuhkan bagi pedagang dan terjamin, sehingga kenyamanan konsumen
berbelanja dapat terlayani.
Disamping itu baik pedagang maupun konsumen, memakai kendaraan
roda 4 dan roda 2 membutuhkan areal parker yang baik.
b) Lokasi pasar perlu dikembangkan dan dipertahankan termasuk keraguan
barang yang dijual dan harga yang relative terjangkau karena pasar
Talang Banjar terletak dekat pemukiman penduduk dan sastra produksi.
c) Pasilitas WC dan Mushola meskipun tidak langsung mendukung aktifitas
pasar diperlukan juga, kebersihan dan keamanan diharapkan dapat
menjadi perhatian pengelola pasar agar Pasar Talang Banjar menjadi
baik.
DAFTAR PUSTAKA
18
Armand Sudiyono. 2004. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Assauri, S. 1990. Manajemen Pemasaran. PT. Raja Grafindo Persada.
Bank Indonesia, 2010. Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Provinsi Jambi (Kajian Triwulan). Kantor Bank Indonesia Jambi. Jambi.
……………. 2005. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Sistem Pemasaran Online. Skripsi Fakultas Universitas Jambi (Tidak dipublikasikan)
Bilson Simamora. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Bloom, P.N and Louise, N. 2006. Strategi Pemasaran Produk. Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta.
Engel James F, Roger D Blackwell dan Paul W Miniard. 1994. Perilaku Konsumen. Binarupa Aksara. Jakarta.
Marius P. Angipora. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran. PT. Raja Grafindo Persadar. Jakarta.
Kotler, Philip. 1994. Marketing Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Parkinson, C. Northcote. Marketing Potensial. Dahara Prize. Semarang.
Pengelola Pasar Kota Jambi. 2010. Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Pengelola Pasar Kota Jambi Tahun. 2010 Jambi.
Supranto. J. 1997. Pengukuran TIngkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Rineka Cipta. Jakarta.
Sugiarto, Dergibson Siagian, Lasmono Tri Sunaryanto dan Deny S. Oetomo. 2003. Teknik Sampling. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung
Ujang Sunarwan. 2004. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia. Bogor.
Swasta, B dan Handoko, T H. 1987. Manajemen Pemasaran. Liberty. Yogyakarta.Tunggal, A. W. 1994. Auditing Suatu Pengantar. Rineka Cipta. Jakarta.
Zamahsari, Moezamil. 1989. Pemasaran Internasional. Intermedia. Jakarta.
19