Transcript
Page 1: Struktur Organisasi Puskesmas

Struktur Organisasi Puskesmas

Sebagai salah satu organisasi kesehatan yang fungsional, Puskesmas

mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam mewujudkan pelayanan

kesehatan yang bermutu, yaitu :

1. Sistem Kesehatan Nasional, yaitu sebagai sarana pelayanan kesehatan

(perorangan dan masyarakat) strata pertama.

2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota, yaitu sebagai unit pelaksana teknis dinas

yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan

kesehatan kabupaten atau kota.

3. Sistem Pemerintah Daerah, yaitu sebagai unit pelaksana teknis dinas

kesehatan kabupaten atau kota yang merupakan unit struktural pemerintah

daerah kabupaten atau kota.

4. Antar sarana pelayanan kesehatan strata pertama, yaitu sebagai mitra

pelayanan kesehatan swasta starta pertama.

5. Sebagai pembina pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat.

Menurut Endang S, Pengorganisasian Puskesmas adalah struktur organisasi

dan tata kerja Puskesmas yang merupakan perpaduan antara kegiatan dan tenaga

pelaksanan Puskesmas. Struktur organisasi puskesmas menetapkan bagaimana tugas

akan dibagi, siapa melapor siapa, dan mekanisme koordinasi formal serta pola

interaksi yang akan diikuti.

Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan, dan

mengatur Berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok dan wewenang,

dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staff dalam rangka

mencapai tujuan organisasi. Pengorganisasian puskesmas didefenisikan sebagai

proses penetapan pekerjaan-pekerjaan pokok untuk dikerjakan, pengelompokan

pekerjaan, dan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan puskesmas secara efektif

dan efisien.

Secara aplikatif pengorganisasian puskesmas adalah pengaturan pegawai

puskesmas dengan mengisi struktur organisasi dan tata kerja puskesmas yang

1

Page 2: Struktur Organisasi Puskesmas

ditetapkan oleh peraturan daerah kabupaten / kota disertai dengan pembagian tugas

dan tanggung jawab serta uraian tugas pokok dan fungsi, serta pengaturan tugas dan

sumber daya puskesmas untuk melaksanakan kegiatan dan program puskesmas

dalam rangka pencapaian tujuan puskesmas.

1. Hal yang diorganisasikan

a) Kegiatan puskesmas

Pengorganisasian kegiatan puskesmas yang dimaksud ialah pengaturan

kegiatan puskesmas yang terbentuk satu kesatuan yang terpadu yang secara

keseluruhan diarahkan untuk mencapai tujuan puskesmas yang telah ditetapkan.

b) Tenaga Pelaksanaan Puskesmas

Pengorganisasian tenaga pelaksanaan puskesmas yang dimaksud adalah

mencakup pengaturan pola struktur organisasi puskesmas, susunan personalia serta

hak dan wewenang dari setiap tenaga pelaksana puskesmas sedemikian rupa

sehingga setiap kegiatan ada penanggung jawabnya.

2. Proses pengorganisasian Puskesmas

Dilakukan melalui tiga langkah sebagai berikut:

a) Perincian seluruh pekerjaan puskesmas yang harus dilaksanakan untuk

mencapai tujuan puskesmas.

b) Pembagian beban pekerjaan puskesmas keseluruhan menjadi kegiatan-

kegiatan secara logis dapat dilaksanakan oleh seorang pegawai puskesmas.

c) Penyusunan dan pengembangan suatu mekanisme dan tata kerja puskesmas

untuk menguraikan tugas dan fungsi pegawai puskesmas menjadi kesatuan yang

terpadu dan harmonis.

3. Hasil Pengorganisasian Puskesmas

Hasil dari pekerjaan pengorganisasian tingkat Puskesmas adalah

terbentuknya suatu wadah yang pada dasarnya merupakan perpaduan antara kegiatan

puskesmas tersebut. Wadah yang terbentuk ini dikenal sebagai organisasi

puskesmas. Sesuai hasil penelitian di salah satu Pukesmas bahwa pengorganisasian

Puskesmas ini telah memenuhi syarat untuk membentuk pengorganisasian

2

Page 3: Struktur Organisasi Puskesmas

puskesmas dimana seluruh kegiatan Puskesmas telah dirinci dan ada

penanggung jawabnya. Dan telah memenuhi unsur unsur pokok pengorganisasian

puskeskmas yang terdiri dari kegiatan puskesmas, tenaga pelaksanaan puskesmas

dan pembagian tugas untuk seluruh pegawai dan staf telah di bagi sesuai dengan

pendidikan masing-masing pegawai dan seluruh tugas yang diberikan dipertanggung

jawabkan kepada kepala puskesmas.

Struktur Organisasi Puskesmas

Struktur organisasi diperlukan guna menjamin manajemen yang efektif.

Struktur organisasi dipengaruhi oleh faktor desain pekerjaan dan desain organisasi

seperti perbedaan individu, kompetensi tugas, teknologi, strategi, dan karakteristik

pemimpin.

Adapun faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi

Puskesmas adalah :

1. Strategi untuk mencapai tujuan Puskesmas. Strategi akan menjelaskan

bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara

pimpinan dengan pegawai Puskesmas.

2. Ukuran organisasi Puskesmas. Besarnya organisasi Puskesmas secara

keseluruhan maupun unit-unit kerja fungsional akan mempengaruhi struktur

organisasi Puskesmas.

3. Tingkat penggunaan teknologi, yaitu tingkat rutinitas penggunaan teknologi oleh

Puskesmas untuk memberikan jasa layanan kesehatan Puskesmas. Pada layanan

kesehatan dengan menggunakan  teknologi tinggi akan memerlukan tingkat

standarisasi dan spesialisasi yang lebih tinggi dibanding dengan pelayanan

kesehatan dasar.

4. Tingkat ketidakpastian lingkungan organisasi Puskesmas.

5. Preferensi(kesukaan) yang menguntungkan pribadi dari individu atau kelompok

yang memegang kekuasaan dan kontrol dalam organisasi Puskesmas.

6. Pegawai dan stakeholder dalam organisasi Puskesmas. Kemampuan dan cara

berfikir para pegawai dan  stakeholderPuskesmas serta kebutuhan mereka untuk

bekerjasama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi Puskesmas.

3

Page 4: Struktur Organisasi Puskesmas

Kebutuhan pegawai dan stakeholder Puskesmas dalam pembuatan keputusan

akan mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan diantara unit-

unit kerja fungsional

Tugas Struktur Organisasi Puskesmas :

1. Kepala Puskesmas.

Bertugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan puskesmas

yang dapat dilakukan dalam jabatan structural, dan jabatan fungsional.

2. Kepala urusan tata usaha.

Bertugas dibidang kepegawaian, keuangan perlengkapan dan surat menyurat serta

pencatatan dan pelaporan.

3. Unit I.

Bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencana

dan perbaikan gizi.

4. Unit II.

Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana.

5. Unit III.

Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja dan

manula.

6. Unit IV.

Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah dan

olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.

7. Unit V.

Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya masyarakat dan

penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan remaja dan dana sehat.

8. Unit VI.

Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap

9. Unit VII.

Melaksanakan kegiatan kefarmasian.

4

Page 5: Struktur Organisasi Puskesmas

Jaringan pelayanan, meliputi :

1) Puskesmas pembantu

Adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan bersifat menunjang dan

membantu melaksanakan kegiatan puskesmas yang ruang lingkupnya lebih kecil.

Pustu secara umum melaksanakan pelayanan di bawah puskesmas induk dengan

wilayah kerja antara 2-3 desa. Sasaran pelayanan kesehatan sekitar 2500 jiwa (untuk

luar jawa), dan 10.000 jiwa (untuk p.jawa dan bali).

2) Puskesmas keliling

Adalah salah satu kegiatan puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan

di wilayah kerjanya dengan memberikan pelayanan di daerah terpencil. Kegiatan

pusling, yaitu :

· Melakukan penyelidikan kejadian luar biasa (KLB)

· Sebagai alat transportasi penderita untuk rujukan.

· Melakukan penyuluhan kesehatan menggunakan audio visual.

3) Bidan di Desa/komunitas.

Adalah salah satu kegiatan pelayanan kesehatan maupun penyuluhan di

desa/kelurahan oleh tenaga Bidan yang ditunjuk oleh Puskesmas Induk.

4) Posyandu

Merupakan kegiatan keterpaduan antara Puskesmas dan masyarakat di tingkat

desa yang diwujudkan dalam bentuk Pos Pelayanan Terpadu. Semula Posyandu

adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh

pelayanan KB dan kesehatan.

Dalam pengembangannya Posyandu dapat dibina menjadi forum komunikasi dan

pelayanan di masyarakat, antara sektor yang memadukan kegiatan pembangunan

sektoralnya dengan kegiatan masyarakat, untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat dalam memecahkan masalah melalui alih teknologi. Satu Posyandu

5

Page 6: Struktur Organisasi Puskesmas

sebaiknya melayani sekitar 100 balita (120 kepala keluarga), atau sesuai dengan

kemampuan petugas dan keadaan setempat.

Tujuan Posyandu :

Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka kelahiran.

Mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera

(NKKBS).

Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk kegiatan kesehatan dan

kegiatan-kegiatan lain yang menunjang sesuai dengan kebutuhan.

Sasaran Posyandu :

Ibu hamil berisiko tinggi

Ibu menyusui

Bayi

Balita

Pasangan Usia Subur (PUS)

Pelaksanaan Posyandu

Posyandu direncanakan dan dikembangkan oleh kader kesehatan desa

bersama Kepala Desa dan LKMD (seksi KB – Kesehatan dan PKK) dengan

bimbingan Tim Pembina LKMD Tingkat Kecamatan. Penyelenggaraan dilakukan

oleh kader-kader terlatih di bidang KB-Kes, berasal dari PKK, tokoh masyarakat,

pemuda dan lain-lain dengan bimbingan Tim Pembina LKMD tingkat Kecamatan.

Posyandu dapat melayani semua anggota masyarakat, terutamaiIbu hamil, ibu

menyusui, bayi dan balita serta Pasangan Usia Subur (PUS).Posyandu sebaiknya

berada pada tempat yang mudah didatangi masyarakat dan ditentukan oleh

masyarakat sendiri. Dengan demikian kegiatan Posyandu dilaksanakan di pos

pelayanan yang telah ada, rumah penduduk, balai desa, tempat pertemuan RT/RW

atau di tempat khusus yang dibangun masyarakat

6

Page 7: Struktur Organisasi Puskesmas

PERENCANAAN PELAYANAN DI PUSKESMAS

Langkah pertama dalam mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas adalah

dengan menyusun Rencana Usulan Kegiatan yang meliputi Usulan Kegiatan Wajib

dan Usulan Kegiatan Pengembangan.

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas harus memperhatikan

berbagai kebijakan yang berlaku baik secara global, nasional maupun daerah sesuai

dengan hasil kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas. Puskesmas perlu

mempertimbangkkan masukan dari masyarakat melalui Konsil Kesehatan

Kecamatan/ Badan Penyantun Puskesmas. Rencana Usulan Kegiatan harus

dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana

dan operasional Puskesmas. RUK yang disusun merupakan RUK tahun mendatang

(H+1). Penyusunan RUK tersebut disusun pada bulan Januari tahun berjalan (H)

berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (H-1), dan

diharapkan proses penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di Puskesmas pada

akhir bulan Januari tahun berjalan (H).

Rencana Usulan Kegiatan yang telah disusun dibahas di dinas kesehatan

kabuptan/kota, diajukan ke Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melalui dinas

kesehatan kabupaten/kota. kabupaten/kota, 8 Selanjutnya RUK Puskesmas yang

terangkum dalam usulan dinas kesehatan kabupaten/kota akan diajukan ke DPRD

untuk memperoleh persetujuan pembiayaan dan dukungan politis.

Setelah mendapat persetujuan dari DPRD, selanjutnya diserahkan ke

Puskesmas melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. Berdasarkan alokasi biaya yang

telah disetujui tersebut, Puskesmas menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan.

Sumber pembiayaan Puskesmas selain dari anggaran Daerah (DAU) adalah dari

Pusat dan pinjaman/bantuan luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan

kabupaten/kota. RPK disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap

mempertimbangkan masukan dari masyarakat. Penyesuaian ini dilakukan,

olehkarena RPK yang disusun adalah persetujuan atas RUK tahun yang lalu (H-1),

alokasi yang diterima tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan, adanya perubahan

7

Page 8: Struktur Organisasi Puskesmas

sasaran kegiatan, tambahan anggaran (selain DAU) dan lain-lainnya. Penyusunan

RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan, dalam forum Lokakarya Mini

yang pertama.

Untuk memudahkan pemahaman terhadap mekanisme Perencanaan Tingkat

Puskesmas, dapat dilihat pada alur berikut ini:

Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas dilakukan melalui 4 (empat)

tahap sebagai berikut :

A. TAHAP PERSIAPAN

Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses

penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas agar memperoleh kesamaan pandangan

dan pengetahuan untuk melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Tahap ini dilakukan

dengan cara :

1. Kepala Puskesmas membentuk Tim Penyusun Perencanaan Tingkat

Puskesmas yang anggotanya terdiri dari staf Puskesmas.

2. Kepala Puskesmas menjelaskan tentang pedoman Perencanaan Tingkat

Puskesmas kepada tim agar dapat memahami pedoman tersebut demi keberhasilan

penyusunan Perencanaaan Tingkat Puskesmas.

8

Page 9: Struktur Organisasi Puskesmas

3. Puskesmas mempelajari kebijakan dan pengarahan yang telah ditetapkan

oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, Dinas Kesehatan Propinsi dan Departemen

Kesehatan.

B. TAHAP ANALISIS SITUASI

Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan

permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses analisis terhadap data yang

dikumpulkan. Tim yang telah disusun oleh Kepala Puskesmas melakukan

pengumpulan data. Ada 2 (dua) kelompok data yang perlu dikumpulkan yaitu data

umum dan data khusus.

1. Data Umum :

a) Peta Wilayah Kerja serta Fasilitas Pelayanan

Data wilayah mencakup luas wilayah, jumlah desa/ dusun/ RT/ RW, jarak

desa dengan Puskesmas, waktu tempuh ke Puskesmas. Data ini dapat

diperoleh di kantor Kelurahan/ Desa atau Kantor Kecamatan.

b) Data Sumber Daya

Data sumber daya Puskesmas (termasuk Puskesmas Pembantu dan Bidan

di Desa, mencakup :

1) Ketenagaan

2) Obat dan bahan habis pakai

3) Peralatan

4) Sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah (Pusat dan Daerah),

masyarakat, dan sumber lainnya

5) Sarana dan prasarana, antara lain gedung, rumah dinas, komputer,

mesin tik, meubelair, kendaraan

9

Page 10: Struktur Organisasi Puskesmas

c) Data Peran Serta Masyarakat

Data ini mencakup jumlah Posyandu, kader, dukun bayi dan tokoh

masyarakat.

d) Data Penduduk dan Sasaran Program ( Format - 4) Data penduduk dan

sasaran program mencakup : jumlah penduduk seluruhnya berdasarkan

jenis kelamin, kelompok umur (sesuai sasaran program), sosio ekonomi

pekerjaan, pendidikan, keluarga miskin (persentase di tiap desa/

kelurahan). Data ini dapat diperoleh di kantor Kelurahan/ Desa, Kantor

Kecamatan, dan data estimasi sasaran di Dinas Kesehatan Kabupaten/

Kota.

e) Data sekolah

Data sekolah dapat diperoleh dari dinas pendidikan setempat, mencakup

jenis sekolah yang ada, jumlah siswa, klasifikasi sekolah UKS, jumlah

dokter kecil, jumlah guru UKS , dll.

f) Data Kesehatan Lingkungan wilayah kerja Puskesmas

Data kesehatan lingkungan mencakup rumah sehat, tempat pembuatan

makanan/ minuman, tempat-tempat umum , tempat pembuangan sampah,

sarana air bersih, jamban keluarga dan sistem pembuangan air limbah.

2. Data Khusus (hasil penilaian kinerja Puskesmas)

a) Status Kesehatan terdiri dari :

Data kematian

Kunjungan Kesakitan

Pola Penyakit yaitu 10 penyakit terbesar yang ditemukan

b) Kejadian Luar Biasa

c) Cakupan Program Pelayanan Kesehatan 1 (satu) tahun terakhir di tiap

desa/ kelurahan, dapat dilihat dari Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas

10

Page 11: Struktur Organisasi Puskesmas

d) Hasil survey (bila ada), dapat dilakukan sendiri oleh Puskesmas atau

pihak lain

C. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dilaksanakan dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan bertujuan untuk mempertahankan

kegiatan yang sudah dicapai pada periode sebelumnya dan memperbaiki program

yang masih bermasalah.

b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan di

wilayah tersebut dan kemampuan Puskesmas.

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ini terdiri dari 2 (dua) langkah, yaitu

Analisa Masalah dan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan.

1. Analisa Masalah

Analisa masalah dapat dilakukan melalui kesepakatan kelompok Tim

Penyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas dan Konsil Kesehatan Kecamatan/

Badan Penyantun Puskesmas melalui tahapan :

a) Identifikasi masalah, Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan

kenyataan. Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang

dikelompokkan menurut jenis program, cakupan, mutu, ketersediaan sumber daya.

11

Page 12: Struktur Organisasi Puskesmas

b) Menetapkan urutan prioritas masalah

Mengingat adanya keterbatasan kemampuan mengatasi masalah secara

sekaligus, ketidak tersediaan teknologi atau adanya keterkaitan satu masalah dengan

masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan jalan kesepakatan tim.

Bila tidak dicapai kesepakatan dapat ditempuh dengan menggunakan kriteria

lain. Dalam penetapan urutan prioritas masalah dapat memergunakan berbagai

macam metode seperti kriteria matriks, MCUA, Hanlon, CARL dsb. Penetapan

penggunaan metode tersebut diserahkan kepada masing-masing Puskesmas

c) Merumuskan masalah

Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena masalahnya, berapa

besar masalahnya, dimana masalah itu terjadi dan bila mana masalah itu terjadi.

d) Mencari akar penyebab masalah

Mencari akar masalah dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan

metode:

1) diagram sebab akibat dari Ishikawa (disebut juga diagram tulang ikan karena

digambarkan membentuk tulang ikan),

2) pohon masalah (problem trees)

12

Page 13: Struktur Organisasi Puskesmas

e) Menetapkan cara-cara pemecahan masalah Untuk menetapkan cara pemecahan

masalah dapat dilakukan dengan kesepakatan di antara anggota tim. Bila tidak terjadi

kesepakatan dapat digunakan kriteria matriks. Untuk itu harus dicari alternatif pemecahan

masalahnya.

D. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)

Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan baik untuk upaya kesehatan wajib,

upaya kesehatan pengembangan, upaya kesehatan penunjang maupun upaya inovasi

dilaksanakan secara bersama, terpadu dan terintegrasi.

Hal ini sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas yaitu keterpaduan. Langkah-

langkah penyusunan RPK adalah :

a. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.

b. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan Rencana Usulan Kegiatan

(RUK) yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK.

c. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan dilaksanakan

serta sumber daya pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksanaan.

d. Mengadakan Lokakarya Mini Tahunan untuk membahas kesepakatan RPK

e. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks.

13

Page 14: Struktur Organisasi Puskesmas

14

Page 15: Struktur Organisasi Puskesmas

PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

A.Upaya kesehatan wajib puskesmas

a) Upaya kesehatan ibu, anak & kb

b) Upaya promosi kesehatan

c) Upaya kesehatanl ingkungan

d) Upaya perbaikan gizi

e) Upaya pencegahan & pemberantasan penyakit menular

f) Upaya pengobatan dasar

B.Upaya kesehatan pengembangan puskesmas

Dilaksanakan sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat yang ada dan

kemampuan Puskesmas. Dalam keadaan tertentu ditetapkan sebagai penugasan dari

Dinasn kesehatan kabupaten/kota. Dilaksanakan bila upaya kesehatan wajib telah

terlaksana secara optimal

Upaya Kesehatan Pengembangan, antara lain :

Upaya Kesehatan Sekolah

Upaya Kesehatan Olah Raga

Upaya Kesehatan Kerja

Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Upaya Kesehatan Jiwa

Upaya Kesehatan Mata

Kesehatan Usia Lanjut

Pembinaan Pengobatan Tradisional

Perawatan Kesehatan Masyarakat, dan sebagainya.

15

Page 16: Struktur Organisasi Puskesmas

MANAJEMEN P1, P2, P3 PUSKESMAS

1. PERENCANAAN : P1

• Rencana Usulan Kegiatan (R.U.K) :

• RUK sama dengan plan of action (POA) atau rencana kerja yang biasanya disusun menjelang pergantian tahun anggaran kegiatan baru

• Rencana Kerja dan Anggaran (RKA):

• RKA, merupakann pengembangan dari RUK setelah ada perbaikan tata cara pembuatan anggaran kegiatan dalam setiap unit Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

• Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) :

• Setelah disusun rencana kegiatan itu kemudian dibuatkan strategi pelaksanaan secara terpadu

• Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) :

• DPA merupakan kelanjutan dari RKA yang telah disetujui sebagai pedoman pelaksanaan penggunaan anggaran kegiatan.

2. PENGATURAN : P2

• Penggerakan : Mini Lokakarya Lintas Program

• Mini Lokakarya (MinLok) ini dilaksanakan puskesmas setiap sebulan sekali, untuk mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan

• Pelaksanaan : Mini Lokakarya Lintas Sektoral

• Minlok ini dilaksanakan puskesmas setiap tiga bulan sekali dengan melibatkan instansi terkait seperti dinkes, diknas, kecamatan, kelurahan, dan lainnya, sesuai porsi kegiatan puskesmas.

16

Page 17: Struktur Organisasi Puskesmas

PENILAIAN : P3

• Pengawasan : Monitoring

• Kegiatan pelayanan harus terus diawasi pelaksanaannya agar mencapai target yang telah ditetapkan

• Pengendalian : Controlling

• Pelayanan yang sudah optimal tetap perlu dikendalikan arahnya agar tidak menyimpang dari tujuan kegitan

• Penilaian : Evaluation

• Setiap hasil kegiatan harus dievaluasi sebagai bentuk pertanggungjawaban institusi terhadap publik dan pemerintah daerah.

17

Page 18: Struktur Organisasi Puskesmas

DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

2. Departemen Kesehatan RI, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 128/Menkes/SK/II/2004.

3. Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas4. Program Strengthening Leadership and Management Capacities for Health

Service Delivery, Manajemen Puskesmas5. Bahan Kuliah manajemen puskesmas kabupaten sleman tahun 2006.

18

Page 19: Struktur Organisasi Puskesmas

Struktur Organaisasi Puskesmas, Perencanaan Pelayanan di Puskesmas, Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas,

Manajemen P1, P2, P3 puskesmas

OLEH:

Asep Suryatna S.Ked

PEMBIMBING:

dr. Marisa Anggraini,MPd.Ked,M.Kes

UNIVERSITAS MALAHAYATI FAKULTAS KEDOKTERAN

SMF ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

TAHUN 2015

19


Top Related