STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. TUNAS BOLA DALAM
MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
Bianda Ludwianto
NIM. 1110051000015
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1436 H/ 2015 M
STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. TUNAS BOLA DALAM
MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Bianda Ludwianto
NIM : 1110051000015
Di Bawah Bimbingan:
Dr. Armawati Arbi, M.Si
NIP. 19650207 199103 2 002
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1436 H/ 2015 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 02 April 2015
Bianda Ludwianto
i
ABSTRAK
Bianda Ludwianto 1110051000015 Strategi Public Relations PT. Tunas Bola dalam Membangun Citra Perusahaan Citra perusahaan merupakan salah satu unsur terpenting dalam dunia bisnis. Sebab baik dan buruk citra perusahaan merupakan indikator penting dari keberhasilan perusahaan tersebut. Public relation adalah garda terdepan membangun dan memelihara citra perusahaan. Membangun hubungan baik dengan pihak eksternal dapat membantu meningkatkan kepercayaan publik. Sebagai perusahaan media, PT. Tunas Bola sudah seharusnya membangun citra perusahaan yang kuat sesuai dengan visi misi perusahaan. Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun mayornya adalah bagaimana strategi public relations PT. Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan? Kemudian minornya adalah bagaimana penggunaan media sosial PT. Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan? Dan apa keberhasilan dan kendala dalam strategi public relations PT. Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan? Strategi public relations yang dilakukan PT. Tunas Bola adalah off print dan on print. Off print melakukan komunikasi brand melalui event-event, baik kegiatan yang dibuat oleh perusahaan sendiri maupun kegiatan yang berasal dari luar, ada dua kategori kerjasama, yaitu event organizer dan media partner. Kemudan on print, melakukan komunikasi brand melalui media-media yang dimiliki oleh perusahaan, seperti produk media cetak dan portal berita online. Penggunaan media sosial juga dimanfaatkan sebagai saluran komunikasi perusahaan. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif dengan paradigma positivistik. Analisis strategi yang digunakan menggunakan teori Rusady Ruslan yang menyatakan strategi diturunkan menjadi taktik program pendekatan membeli, penekanan/kekuatan, persuasif, dan merangkul. Pendekatan penggunaan media sosial sejalan dengan pendapat Weber mengenai media sosial berpengaruh terhadap issue management, branding dan citra. Kerja sama yang dilakukan PT. Tunas Bola untuk membina hubungan dengan pihak lain dalam membangun citra perusahaan, yakni mengadakan event dengan pihak eksternal, seperti lembaga pemerintahan, perusahaan swasta, dan komunitas. Pemanfaatan media sosial dapat memberikan kemudahan komunikasi perusahaan dengan konsumen dan membangun komunikasi yang baik. Membangun citra perusahaan tidak terlepas dari kerja sama yang telah terjalin dan bagaimana hasil yang didapat. Salah satu bentuk kerja sama yang bisa dilihat hasil dan kinerjanya adalah kerja sama event. Dengan meraih citra positif akan berdampak pada kemajuan perusahaan, ini terbukti dengan berhasilnya PT. Tunas Bola meriah dua penghargaan dalam Indonesia Print Media Awards (IPMA) 2015 sebagai Brozen Winner pada kategori The Best of Sport & Healthy Local Magazine dan The Best of Sport & Healthy Tabloid Keywords: Citra, Kerja sama, Perusahaan, Public Relations, dan media sosial.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahirabbil’alamin, segala puji hanya milik Allah SWT, atas
segala rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik. Meskipun banyak kendala-kendala
yang penulis hadapi di tengah perjalanan dan terkadang menjadi beban dan
penghambat proses bagi penulis. Tetapi semua ini penulis jadikan sebagai
pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga. Dengan usaha dan kerja
keras, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan berjudul “Strategi
Public Relations PT. Tunas Bola Dalam Membangun Citra Perusahaan”.
Menyadari sepenuhnya bahwa terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari
dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terlibat baik secara langsung
maupun tidak langsung selama penyusunan skripsi ini. Terutama kepada kedua
orang tua yang tak pernah bosan mendoakan anaknya dalam sujud mereka,
memperjuangkan anaknya dengan keringat, doa dan air mata, selalu memberikan
nasihat dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
kelancaran penelitian ini :
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi. Dr. Suprapto, M.Ed, Ph.D, selaku Wadek I bidang akademik.
Drs. Jumroni, M.Si, selaku Wadek II bidang administrasi umum. Dr.
Sunandar, MA, selaku Wadek III bidang kemahasiswaan.
iii
2. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku ketua jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, beserta Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si selaku sekretasi
jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
3. Dra. Armawati Arbi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak
membantu penulis hingga skripsi ini terselesaikan. Terima kasih atas
kesabaran, kemurahan hati, dan kesediaannya memberikan waktu serta
pengarahan pada penulisan skripsi ini.
4. Kepada segenap Dosen Fakultas dakwah dan Komunikasi beserta seluruh
staf karyawan yang telah mendidik dan memberikan ilmunya dengan baik
serta telah membantu peneliti selama perkuliahan.
5. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi yang telah meayani peminjaman buku-buku literatur
sebagai referensi dalam penyusunan skripsi ini.
6. Divisi Marketing Communications dan HRGA PT. Tunas Bola yang telah
memberikan kesempatan magang dan melakukan penelitian terkait dengan
skripsi.
7. Team Marcomm PT. Tunas Bola yang telah banyak memberikan
kemudahan kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini: Bang
Benhard Sitorus selaku Manajer Marcomm, Bang Bibop dan Mas bimo
selaku Product Executive, Bang Boy, ricky, Mba Irma selaku Staff Event
Marcomm, Mba Tari dan Mba Ana selaku Administrasi Marcomm.
8. Ayahanda Bintoro dan Ibunda Priati Utami, yang tak pernah lelah
memberikan semangat dan nasihatnya kepada penulis.
iv
9. Kakak tercinta Arief Aji Yulianto yang selalu memberikan semangat dan
memberikan warna dalam hidupku.
10. Untuk sahabat-sahabat perjuangan penulis, Abduh, Fadli, Razak, Edi, Tyo,
Dani dan Hafiz yang telah memberikan banyak dorongan, ide, dan doa
kepada peneliti, juga semua kawan-kawanku KPI A 2010, dan teman-
teman dari KKN EXPO yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,
terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya kurang lebih 4 tahun
untuk membuat cerita yang indah.
11. Terakhir terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu penulis
yang tidak dapat sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa
terima kasih penulis.
Penulis sadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, penulis menyadari pentinganya kritik dan
saran yang bersifat membangun agar dapat menjadi masukan di masa
mendatang. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberi manfaat
khususnya bagi penulis, dan pihak lain pada umumnya.
Jakarta, April 2015
Bianda Ludwianto
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Batasan dan Perumusan masalah ......................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9
E. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 9
F. Kerangka Konsep ................................................................................. 12
G. Metode Penelitian ................................................................................. 14
H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 18
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi Public Relations ....................................................................... 19
B. Integrated Marketing Communications ................................................ 23
C. Marketing Public Relations................................................................... 25
D. Teori Citra ............................................................................................ 28
E. Pengunaan Media Sosial ...................................................................... 31
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah dan Perkembangan PT. Tunas Bola ........................................ 33
vi
B. Visi dan Misi ........................................................................................ 40
C. Struktur Organisasi PT. Tunas Bola ..................................................... 40
D. Gambaran Umum Public Relations PT. Tunas Bola ........................... 41
BAB IV ANALISIS DATA
A. Strategi Public relations PT. Tunas Bola dalam Membangun
Citra Perusahaan ................................................................................... 49
B. Penggunaan Media Sosial PT. Tunas Bola untuk Membangun
Citra Perusahaan ................................................................................... 63
C. Keberhasilaan dan Kendala Public Relations PT. Tunas Bola
dalam Membangun Citra Perusahaan ................................................... 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 89
B. Saran ..................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Waktu Penelitian .................................................................................... 15
Tabel 3.1 Profil Pembaca BOLA ........................................................................... 39
Tabel 4.1 Kerja sama event PT. Tunas Bola dengan lembaga maupun perusahaan periode Agustus 2014 – Januari 2015 .......................................................... 73
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Teori ................................................................................... 12
Gambar 2.1 The Promotions Mix ........................................................................... 25
Gambar 3.1 Produk-produk PT. Tunas Bola .......................................................... 38
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Tunas Bola ............................... 40
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Departemen Marketing Communication
PT. Tunas Bola ................................................................................... 41
Gambar 3.4 Promo Event-event PT. Tunas Bola (BOLA) ..................................... 43
Gambar 4.1 Akun Twitter Bolanews.com dan Mingguan BOLA .......................... 68
Gambar 4.2 Keluhan di Media Sosial PT. Tunas Bola .......................................... 69
Gambar 4.3 Akun Facebook Harian BOLA dan Mingguan BOLA ...................... 70
Gambar 4.4 Diskusi Olahraga Nasional di Gedung Kompas Gramedia ................ 77
Gambar 4.5 Blood Donation For Humanity di Gedung Kompas Gramedia . ......... 78
Gambar 4.6 Super Soccer BOLA Sport Race di Gandaria City ............................. 80
Gambar 4.7 Car Free Day BOLA bersama Super O2 di Jln. Sudirman ................. 81
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media massa di era saat ini tumbuh begitu pesat. Dalam Industri media
massa kini terjadi persaingan yang kompetitif dengan menampilkan produk dan
konten media yang beragam. Saat ini media massa menyuguhkan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Masing-masing media massa menampilkan kemasan yang
menarik dan berkesan untuk menjaring konsumen, agar setia dengan media
tersebut. Kebutuhan informasi menjadi faktor utama bangkitnya persaingan media
massa. Selain itu kemajuan teknologi dan meningkatnya kualitas pendidikan juga
menjadi faktor pendorong. Masuknya industri media ke era digital membuat
perubahan pada peta persaingan media.
Banyak perusahaan media ramai-ramai memanfaatkan teknologi online
(internet) untuk mejadi lahan baru untuk memanjakan pengguna setianya. Hal
tersebut juga dilakukan oleh banyak media massa, khususnya media cetak.
Meninggalkan teknologi konvensional dan beralih ke teknologi online untuk
memenuhi kebutuhan informasi pembaca dengan cepat. Konvergensi menjadi
amunisi dalam persaingan media massa. Media cetak menggunakannya untuk
menjangkau pasar yang lebih luas dan wilayah yang tidak terjangkau oleh media
cetak bisa terlayani dengan teknologi online.
Dengan persaingan yang lebih kompetitif, media cetak mulai melakukan
segmentasi pembaca dan memilih untuk membentuk sebuah karakter yang kuat.
Saat ini selain media cetak yang menyajikan informasi-informasi umum, banyak
2
media cetak yang menyajikan informasi khusus dengan tema tertentu, seperti
olahraga dan kesehatan. Media dengan segmentasi ini memberikan informasi yang
sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pembaca. Persaingan bisnis diantara
media ini juga tidak kalah menarik dan kompetitif.
Untuk menjaring pembaca ditengah persaingan yang ketat, berbagai cara
promosi dan marketing dilakukan. Untuk mendapat keuntungan suatu perusahaan
akan melakukan kegiatan promosi agar produk yang dipasarkan dapat menarik
perhatian konsumen. Begitu juga dengan media cetak, perlunya citra positif
perusahaan dibangun untuk mempermudah perusahaan mendapatkan tujuan
(goals) yang ingin capai. Kesemua hal ini, mulai dari kegiatan promosi,
marketing, pembentukan citra, hingga kerja sama merupakan tugas dan tanggung
jawab public relations perusahaan.
Salah satu tugas public relations (PR) adalah sosialisasi yang membutuhkan
proses komunikasi yang handal, agar efek yang dirasakan bisa diterima oleh
masyarakat atau individu. Melalui public relations, proses sosialisasi akan jauh
lebih mudah karena menjangkau kepada masyarakat luas. Dari hubungan yang
sudah terjalin melalui komunikasi yang baik, bukan hal yang sulit untuk
melakukan proses sosialisasi. Menurut Neni Yulianita, Public relations juga
merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan
kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan
publik, dan melaksanakan program kerja untuk memperoleh pengertian dan
pengakuan dari publiknya.1
1 Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations (Bandung: Pusat Penerbitan Universitas
LPPM UNISBA, 2007), h. 25.
3
Kemudian salah satu fungsi internal PR ialah mengadakan perbaikan dan
pembenahan melalui corporate culture building (membangun budaya perusahaan)
berbentuk disiplin, memotivasi, meningkatkan pelayanan, dan produtivitas kerja
yang diharapkan tercipta sense of belonging terhadap perusahaan. Sedangkan
peran ekternal PR, Menurut Rosady Ruslan ialah berupaya menciptakan
kepercayaan dan citra perusahaan (corporate image) yang sekaligus
mempertahankan citra produknya (product and brand image).2 Selain itu PR
mengelola informasi opini publik mengenai suatu perusahaan di mata masyarakat
yang nantinya akan berpengaruh terhadap citra perusahaan.
Hubungan masyarakat dengan perusahaan menjadi sebuah jalinan khusus
yang membuat komunikasi merupakan suatu kepentingan tersendiri. Dengan
adanya public relations (PR) dalam struktur organisasi memberikan perhatian
khusus kepada masyarakat. Salah satu tugasnya adalah sebagai sumber informasi
(channel of communication) dan membangun citra (image building). PR juga
merupakan penghubung jalinan komunikasi dengan pihak luar, lembaga,
komunitas dan lainnya.
Kemudian Dr. Ludwig Suparno berpendapat Public relations merupakan
fungsi manajemen yang biasanya membantu dan meningkatkan marketing,
terutama promosi produk atau citra perusahaan atau organisasi. Selain itu public
relations memiliki tanggung jawab manajerial sesuai dengan fungsinya terhadap
masyarakat dan khalayak umum atau hal-hal yang lebih khusus.3 Public relations
dapat dibedakan kepada fungsi manajemen melalui konsep kegiatan administrasi
(operating consept of administration) dan fungsi staf khusus dalam pelayanan
2 Rosady Ruslan, Kampanye Public Relations (Jakarta: Raja Grafindo Persada), h. 9. 3 Dr. Ludwig Suparno. Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public relations (Jakarta: Indeks.
2011), h. 43.
4
administrasi (specialized staff junction serving administrasi). Sedangkan dalam
fungsi komunikasi pihak public relations melaksanakan kegiatan komunikasi
antara lembaga yang diwakilinya dan dengan pihak publik sebagai sasarannya.4
Citra merupakan gambaran atau pandangan tentang reputasi, identitas,
karakter, dan prestasi. Penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan
menampilkan citra positif, agar strategi dan tujuan perusahaan tercapai. Public
relations dituntut untuk membangun dan menjaga sebuah citra perusahaan dengan
melakukan beberapa strategi dalam menjalin hubungan dengan pihak luar, baik
masyarakat, lembaga, dan pemerintah. M. Linggar Anggoro berpendapat Citra
perusahaan ini terbentuk dari berbagai macam hal, antara lain yaitu riwayat atau
sejarah perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan di bidang keuangan
yang pernah diraih dan lain sebagainya.5
Frank Jefkins menyebutkan bahwa citra adalah kesan yang diperoleh
berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta atau
kenyataan. Ada beberapa citra yang dikemukan oleh Frank Jefkins, yakni citra
bayangan, citra berlaku, citra diharapkan, citra perusahaan, dan majemuk.6 Citra
perusahaan merupakan bentuk kerja sama antara beberapa bagian dalam struktur
perusahaan yang berjalan bersama dengan baik. Citra perusahaan merupakan hal
yang penting. Reputasi dan prestasi yang baik adalah hal yang ingin dicapai oleh
sebuah perusahaan melalui public relations. Untuk itu memerlukan strategi yang
tepat untuk membangun dan memelihara citra perusahaan.
4 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing), h. 25. 5 M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005),
Cet. 4. h. 62. 6 Frank Jefkins, Public Relations, Edisi Kelima (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 20-22.
5
Strategi yang digunakan untuk menjalankan tugas PR dengan baik dan
memudahkan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan perusahaan. Karena
strategi menjadi pedoman segala tindakan yang dilakukan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan
untuk mencapai sasaran khusus.7 Lebih lanjut J.L. Thompson menggambarkan
bahwa strategi adalah cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir
menyangkut tujuan dan sasaran organisasi, atau sebuah cara/proses yang
digunakan untuk mencapai misinya.8 Hasil yang diraih oleh strategi yang tepat
akan membuat tujuan-tujuan perusahaan dapat diraih dan perusahaan mendapat
keuntungan.
Persaingan bisnis dalam industri media massa, khususnya media cetak
dirasakan juga oleh perusahaan PT. Tunas Bola yang mempunyai produk dalam
media cetak, yaitu: Harian BOLA, Tabloid BOLA, dan Majalah BolaVaganza.
Selain produk cetak, PT. Tunas Bola juga mempunyai produk on-line dengan situs
berita bernama bolanews.com. Kesemua produk tersebut menyajikan informasi
seputar olahraga secara umumnya, dan informasi sepakbola pada khususnya yang
dikemas dengan menarik dan bahasa yang kekinian.
Media olahraga seperti BOLA saat ini menjadi sebuah kebutuhan bagi
masyarakat, terutama mereka yang gemar dan minat pada bidang olahraga
maupun, hanya ingin mengetahui perkembangan dunia olahraga. Dengan
terpenuhinya kebutuhan tersebut, masyarakat akan jadi mengerti pentingnya
berolahraga. Olahraga tidak hanya menyehatkan secara fisik saja, tetapi juga
menyegarkan rohani. Rasulullah SAW, memanfaatkan olahraga sebagai sarana
7 Tim Penyusunan Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007) h. 1992.
8 Sandra Oliver, Strategi Pubic Relations (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 2.
6
untuk mengajarkan akhlak terpuji, sikap toleran, cinta kasih, persahabatan dan
persaudaraan, serta tolong menolong.9 Islam menghasung pemeluknya untuk
menjadi kuat dan sehat baik secara rohani maupun jasmani. Islam menunjukkan
keutamaan kekuatan dan kesehatan sebagai modal besar di dalam beramal saleh
dan beraktivitas di dalam urusan agama dan urusan dunia seorang muslim. Allah
Subhanah wa Ta’ala berfirman:
اصطفاه عليكم وزاده بسطة في العلم والجسم قال إن الل
“(Nabi mereka) berkata, “Sesungguhnya Allah Subhanah wa Ta’ala
telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas
dan tubuh yang perkasa.” (QS. al-Baqarah: 247).
PT. Tunas Bola merupakan bagian dari Kompas Gramedia Grup di bidang
Sport & Health Media. Pada awalnya BOLA merupakan dari sisipan kompas edisi
3 Maret 1984, namun empat tahun kemudian mulai diterbitkan terpisah. Hingga
tahun 1997, BOLA hanya diterbitkan sekali seminggu, yaitu pada hari Jumat.
Tabloid BOLA mempunyai fokus pada berita-berita sepak bola dan sering
mengirimkan wartawannya untuk meliput ajang-ajang olahraga di luar negeri.
Pada tahun 2001, terbitlah majalah BolaVaganza dengan tampilan khusus
membahas sepak bola internasional maupun nasional selama sebulan.
Sedangkan untuk produk online, portal berita bolanews.com lahir pada
medio 2010, sebagai tuntutan perkembangan teknologi informasi dan kebutuhan
pembaca BOLA akan berita yang aktual dan cepat. Untuk produk terbaru dari PT.
Tunas Bola adalah perkembangan dari tabloid BOLA menjadi Harian BOLA yang
terbit setiap hari dengan berita yang aktual mengetahui perkembangan sepak bola
9 Dr. Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani, Sehat Jasmani, Cerdas Ruhani
(Bandung: PT Mizan Publika, 2004), h. 125.
7
internasional dan nasional, serta olahraga lainnya. Ada beberapa majalah impor
yang dibeli lisensinya seperti, United Indonesia, Four Four Two, dan F1 Racing
Indonesia. Seiring perkembangan zaman dan tingginya persaingan bisnis, serta
beban yang berat biaya produksi yang berbeda terbalik dengan pendapatan. Maka
majalah-majalah tersebut telah resmi diberhentikan penerbitannya sejak awal
terbit tahun 2009. Dalam perkembangan bisnis media ini PT. Tunas Bola telah
mendapatkan dua penghargaan dalam Indonesia Print Media Awards (IPMA)
2015, pertama, sebagai Bronze Winner dari kategori The Best of Sport & Healthy
Local Magazine, untuk BolaVaganza. Dan kedua, sebagai Bronze Winner dari
kategori The Best of Sport & Healthy Tabloid, untuk Mingguan BOLA.
Dengan persaingan yang kompetitif dengan media-media olahraga lainnya,
membuat PT. Tunas Bola meningkatkan kualitas serta memberikan informasi
yang akurat dengan menampilkan etika jurnalistik. Sehingga BOLA menampilkan
produk-produknya yang inovatif yang diharapkan mampu mempertahankan dan
meningkatkan kecintaan masyarakat kepada semua produk BOLA. Namun untuk
mempertahankan brand image dan kerja sama dengan pihak lain yang diperoleh
saat ini, dan membangun citra positif perusahaan membutuhkan strategi yang
tepat dan handal didukung dengan konsep yang matang, ide yang inovatif serta
sarana dan prasarana yang baik, guna dapat mewujudkan harapan perusahaan.
Atas latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai strategi pubic relations yang digunakan PT. Tunas Bola dalam sebuah
penelitian yang berjudul: “STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. TUNAS
BOLA DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN”
8
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Penelitian ini akan mengkaji tentang strategi komunikasi public relations
PT. Tunas Bola dalam tingkat organisasi dan penggunaan media sosial pada
bulan Agustus 2014 sampai Januari 2015, serta fokus pada citra perusahaan
berkaitan dengan kerja sama dengan pihak eksternal. Merujuk pada batasan
masalah tersebut, maka rumusan masalah mencakup sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi public relations PT. Tunas Bola dalam
membangun citra perusahaan?
2. Bagaimana penggunaan media sosial PT. Tunas Bola dalam
membangun citra perusahaan?
3. Apa indikator keberhasilan dan kendala dalam strategi public
relations PT. Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui bentuk strategi, peran dan pengelolaan media sosial
public relations yang digunakan PT. Tunas Bola dalam membangun
citra perusahaan.
b. Mengetahui berbagai macam kegiatan yang telah dilakukan PT. Tunas
Bola untuk membangun citra perusahaan. Kemudian keberhasilan dan
kendala yang dihadapi PT. Tunas Bola dalam penerapan strategi
Public relations.
9
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi akademis
dan praktis, yaitu:
a. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bentuk kontribusi penelitian
terapan dan memperkaya di bidang ilmu komunikasi, khususnya public
relations. Karena memiliki hubungan keterkaitan dengan peran penting
dalam kecakapan kehidupan berkomunikasi. Serta mendalami konsep
hubungan masyarakat dan lembaga atau perusahaan yang saling berkaitan.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini memberikan penambah pemahaman, pengetahuan
dan wawasan terhadap strategi komunikasi pada bidang public relations
perusahaan atau lembaga. Dan untuk mengetahui fungsi dan tugas public
relations di perusahaan. Serta memberikan informasi dan masukan
pengetahuan untuk penelitian serupa di masa mendatang.
D. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini, penulis telah mengkaji beberapa hasil penelitian
yang memiliki kesamaan dan perbedaan dalam kajian penelitian yaitu
mengenai strategi public relations. Pada penelitian ini akan disampaikan
adalah membangun citra perusahaan yang berkaitan dengan pengelolaan dan
penggunaan citra perusahaan. Maka merujuk pada penelitian terdahulu seperti
penelitian:
10
Strategi Komunikasi Publik Relations PT. Musica Studio dalam
Mempromosikan Lagu Religi oleh Agus Mana menemukan pokok bahasan
penelitian strategi yang dilakukan oleh public relations dalam
mempromosikan lagu religi yang mulai marak tidak hanya pada saat bulan
ramadhan saja. Selain itu juga bisa dijadikan media lagu untuk sebagai sarana
berdakwah dengan mempromosikan lagu-lagu religi.10 Kesamaan dengan
penelitian ini adalah objek penelitian yang membahas strategi public relations
dalam sebuah media dalam mempromosikan sebuah produk media.
Sedangkan perbedaan terletak pada subjek penelitian antara media cetak
dengan media promosi yang tidak hanya mempergunakan media cetak saja,
tetapi banyak media dan strategi yang digunakan dalam mempromosikan
produk.
Strategi Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam Membangun
Citra Positif Program Global Qurban oleh Widi Aries Triyanto
menyimpulkan keberhasilan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam program
global qurban tidak terlepas dari peran public relations yang bertujuan untuk
memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, dan penghargaan dari
masyarakat luas.11 Kesamaan pada penelitian ini adalah objek penelitian yang
dikaji adalah citra positif perusahaan yang dilakukan oleh public relations
ACT dalam menjalankan program global qurban oleh Aksi Cepat Tanggap,
agar diterima oleh masyrakat dan berdampak positifnya kegiatan tersebut,
10 Agus Mana, ”Strategi Komunikasi Publik Relations PT. Musica Studio dalam
Memepromosikan Lagu Religi,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012).
11 Widi Aries Triyanto, “Strategi Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam Membangun Citra Positif Program Global Qurban,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012).
11
juga membangun citra lembaga Aksi Cepat Tanggap. Sedangkan untuk
perbedaannya pada penelitian ini fokus hanya pada program global qurban
saja dan tidak meneliti secara menyeluruh tentang citra perusahaan, seperti
halnya sebuah citra perusahaan. Dan penelitian ini membahas tentang
corporate social responsibility (CSR) yang menjadi salah ssatu tugas dari
public relations.
Strategi Public Relations 106.2 Fm Bens Radio dalam Memelihara Citra
Perusahaan oleh Tri Lestari menulis strategi public relations pada 106.3 FM
Bens radio dalam memelihara citra perusahaan dengan publik internal dan
eksternal. Memelihara citra perusahaan sama halnya dengan memelihara kerja
sama dengan pihak lain dan memiliki kemampuan kerja sama tim yang bagus
untuk mencapai keberhasialan yang saling menguntungkan, nyaman, saling
percaya, dan saling menghargai. Strategi public relations yang digunakan
dalam penelitian mengunakan strategi membeli, strategi penekanan, strategi
persuasif, dan strategi merangkul. Kesamaan dengan penelitian penulias
adalah berada pada teori yang digunakan, yaitu 4 strategi yang public
relations dalam menjalankan tugas dan fungsinya, strategi membeli, strategi
penekanan, strategi persuasif, dan strategi merangkul juga subjek dan
metodologi dalam penelitian. Sedangkan perbedaan terletak pada objek
penelitian, yang akan diteliti oleh penulis adalah strategi public relatios
dalam membangun citra.12
12 Tri Lestari, “Strategi Public Relations 106.2 Fm Bens Radio dalam Memelihara Citra Perusahaan,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013).
12
F. Kerangka Konsep
Gambar 1.1 Kerangka Teori
Menurut Sandra Moriarty, IMC (Integrated Marketing Communication)
atau komunikasi pemasaran terpadu adalah praktik mengoordinasikan semua
alat komunikasi pemasaran dan pesan brand secara strategis untuk
Integrated Marketing Communication
(IMC)
Promotion Mix
1. Advertising (Periklanan) 4. Public Relations 2. Sales Promotion 5. Personal Selling
(Promosi penjualan) 3. Direct Marketing
(Penjualan Langsung)
(Philip Kotler dan Gary Amstrong, Principle of Marketing, 2010)
Citra Perusahaan
1. Event internal dan Eksternal 2. Publik Eksternal
a. Pengiklan b. Sponsor c. Komunitas, dll.
3. Jumlah kerja sama dengan publik eksternal
(Frank Jefkins, Public Relations, 2003)
Strategi Public Relations
1. Strategi membeli (purchasing) 2. Strategi penekanan/kekuatan (pressure/power) 3. Strategi persuasif 4. Strategi merangkul (patronage) (Rosady Ruslan, Manajemen
Public Relations & Media Komunikasi, 2005)
Komunikasi Massa
1. Sosial Media a. Facebook b. Twitter
13
berkomunikasi dengan semua stakeholder dan audiensi secara konsisten.13
Sedangkan asosiasi agen periklanan Amerika, the 4As (The American
Association of Advertising Agency) mengatakan bahwa IMC adalah konsep
perencanaan komunikasi pemsaran yang matang dengan mengevaluasi peran
masing-masing bentuk komunikasi pemasaran (periklanan umum, sales
promotion, public relations dan memadukan bentuk-bentuk komunikasi
pemasaran ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak
komunikasi yang maksimal.
Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah sebuah konsep pemasaran
dengan menerapkan 5 (lima) strategi pemasaran secara bersama, yaitu: 1.
Pemasaran langsung (Direct Marketing), Promosi Penjualan (Sales
Promotion), Hubungan Masyarakat (Public Relations), Penjualan Personal
(Personal Selling), dan Periklanan (Advertising).
Public relations berkaitan dengan fungsi manajemen lainnya, yaitu
marketing, sehingga Philip Kotler membuat suatu konsep marketing public
relations. Pengertian konsep marketing public relations tersebut secara garis
besarnya terdapat tiga taktik (There Ways Strategy) untuk melaksanakan
program dalam mencapai tujuan (goals), yaitu: pertama, bahwa public
relations merupakan potensi untuk menggunakan suatu taktik pull strategy
(menarik), sedangkan kedua adalah power (kekuatan) sebagai kekuatan untuk
menekan, push strategy sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini
public yang menguntungkan.14 Philip Kotler yang pertama kali memunculkan
13 Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, dan William Wells, Advertising, Edisi Delapan
(Jakarta: Prenada Media Group), h. 625. 14 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing), h. 125.
14
konsep mega marketing yang merupakan perpaduan antara kekuatan public
relations dan marketing mix, kemudian muncul lagi istilah marketing public
relations (MPR), sebagai pengembangan konsep sebelumnya.15
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan dan Paradigma Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk
menjelaskan fenomena dengan proses pengumpulan data. Bentuk
penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dimana penulis
melakukan penelitian langsung dan terlibat dalam kegiatan subjek
penelitian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
Penelitian ini menggunakan penulisan metode deskriptif, yaitu metode
penelitian yang tidak mencari atau menjelaskan hubungan dan tidak
menguji hipotesis atau prediksi. penelitian yang menghasilkan data
deksriptif berupa kata-kata, gambar dan buku-buku, laporan penelitian
akan bersifat kutipan-kutipan atau memberikan gambaran penyajian
laporan tersebut. Data tersebut berdasarkan dari naskah wawancara,
catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.16
15 Ibid, h. 77. 16 Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rodskarya,
2000, cet. Ke 11), h. 3.
15
2. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh
keterangan.17 Jadi, subjek dalam penelitian ini adalah public relations
PT. Tunas Bola.
b. Objek Penelitian
Dalam penelitan ini objek penelitiannya adalah strategi public
relations dan sponsor-sponsor dalam kegiatan PT. Tunas Bola yang
dilakukan dalam membangun citra positif perusahaan dan penggunaan
media sosial.
3. Waktu Penelitian
TAHAPAN PENELITIAN WAKTU TEMPAT
PENELITIAN
Observasi Dokumentasi Mengolah Data Wawancara Analisis Data
Agustus 2014 September 2014 –
Januari 2015 Desember 2014
Januari 2015 Februari 2015
Kompas Gramedia, Jalan Palmerah
Barat, Kota Jakarta Pusat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 10270
4. Tahapan Penelitian
a. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan beberapa
teknik sebagai berikut:
1) Observasi
17 Ibid, h. 4.
16
Teknik observasi partisipan merupakan pengamatan yang terlibat
langsung dalam proses kerja subjek penelitian, kemudian
melakukan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang
diteliti terkati dengan permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian
ini, peneliti terlibat langsung dalam proses kerja public relations
PT. Tunas Bola sebagai Social Media Specialist.
2) Wawancara
Teknik wawancara yang melakukan tanya jawab dengan wawancara
struktur dan tidak terstruktur, dengan memberikan kebebasan
kepada narasumber. Peneliti melakukan tanya jawab secara
langsung dengan orang-orang yang terlibat di bagian public
relations PT. Tunas Bola, mulai dari Manajer, Product Executive,
dan Staff event. Dengan tujuan mendapatkan keterangan yang jelas
tentang strategi public relations PT. Tunas Bola dalam membangun
citra perusahaan.
3) Dokumentasi
Teknik mendapatkan informasi yang mendukung analisi dan
interpretasi data. Data-data dokumentasi sekunder berasal dari
public relations PT. Tunas Bola dalam tulisan-tulisan mengenai
perusahaan dan foto-foto kegiatan yang telah dilakukan oleh PT.
Tunas Bola yang berkatian dengan kegiatan public relations.
b. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, penulis akan menganalisa data tersebut,
kemudian diambilah kesimpulan guna mencari jawaban dari pertanyaan
17
yang terdapat dalam rumusan masalah. Dengan adanya kesimpulan
maka penelitian ini semakin terarah. Adapun teknik penulisan yang
digunakan yaitu berpedoman pada buku pedoman penulisan karya
ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) yang disusun oleh tim UIN Syahid,
UIN Press, 2007 cet, ke 1.
c. Analisis Data
Setelah data terkumpul, lalu dianalisis dengan teknik triangulasi
yaitu, menggabungkan ketiga hasil data sementara dari observasi,
dokumentasi, dan wawancara kemudian dikumpulkan untuk dibuat
kesimpulan, kemudian data-data tersebut diolah atau direvisi kembali
dengan menggunakan deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif
mengenai persepsi dan pemahaman tentang strategi public relations dalam
membangun citra perusahaan.
Data-data yang ditemukan kemudian dianalisa berdasarkan
kerangka konsep. Analisa data melakukan pengkategorian dalam strategi
public relations menurut Rosady Ruslan, yaitu strategi membeli,
penekanan/kekuatan, persuasif, dan merangkul. Kemudian data mengenai
citra perusahaan dianalisis mengunakan teori citra dari Frank Jefkins.
Berkaitan dengan pengunaan media sosial, penulis mengaitkan dengan
pendapat Weber mengenai media sosial berpengaruh terhadap branding
dan citra.
18
H. Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini penulis membahas lima bab dan masing-masing bab
terdiri dari sub bab, yakni :
BAB I Pendahuluan yang meliputi, latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian, kerangka teori, tinjauan
pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan teoritis yang meliputi, penjelasan teori-teori yang
relevan digunakan untuk menganalisa dan merancang
sistem yang diperoleh penulis juga menjelaskan diantaranya
Marketing Public Relations (MPR), Teori citra (image
teory), Integrated Marketing Communications (IMC), dan
Strategi Public Relations.
BAB III Temuan penelitian, membahas tentang gambaran umum
PT. Tunas Bola, visi misi perusahaan, kode etik perusahaan,
susunan struktur perusahaan, dan tata kelola perusahaan.
BAB IV Analisa hasil temuan, menjelaskan bentuk strategi Public
realtions PT. Tunas Bola dalam membangun citra
perusahaan, peran dan fungsi public relations, dan kegiatan-
kegiatan public relations dalam membangun citra
perusahaan.
BAB V Penutup, berisi kesimpulan dan saran dari penulis.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Public Relations
Dalam melakukan kegiatannya public relations memerlukan kiat khusus,
agar pencapaian tujuan dan fungsi public relations tidak menghambat
kegiatan manajemen organisasi lainnya. Untuk itu perlu strategi yang dalam
memberikan pedoman kerja untuk public relations melaksanakan tugas dan
fungsinya.
Pengertian strategi menurut J. L. Thompson adalah cara untuk mencapai
sebuah hasil akhir, hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi.1
Kemudian, Mintzberg menawarkan lima kegunaan dari kata strategi, yaitu:
sebuah rencana, cara, pola, posisi, dan perspektif. Jika dikaitkan dengan
aktivitas public relations, maka akan berhubungan dengan keputusan-
keputusan penting yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh banyak
pihak dalam organisasi.
Ahmad S. Adnanputra, Presiden Institut Bisnis dan Manajemen Jayakarta,
berpendapat tentang batasan pengertian strategi public relations adalah
alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public
relations dalam kerangka suatu rencana public relations.2 Salah satu tujuan
dari strategi public relations adalah untuk mengembangkan dan menegakkan
suatu citra positif yang menguntungkan bagi organisasi/perusahaan terhadap
para publik internal (stakeholders) dan publik eksternal (masyarakat).
1 Sandra Oliver, Strategi Public Relations (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007), h. 2. 2 Rosady Ruslan, Manajemen Public relatons dan media komunikasi (Jakarta: PT Raja
Grafindo, 2006), h. 134.
20
1. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations
Strategi public relations dibentuk oleh beberapa unsur-unsur
tertentu, khususnya strategi korporat yang berkaitan dengan
lingkungan, kondisi, visi atau arah, tujuan dan sasaran dari suatu pola
yang menjadi dasar budaya perusahaan bersangkutan, yaitu:3
a. Secara makro, lingkungan perusahaan/lembaga tersebut akan
dipengaruhi oleh unsur-unsur: kebijakan umum, budaya yang
dianut, sistem perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh
organisasi bersangkutan.
b. Secara mikro, bergantung pada misi perusahaan, sumber-sumber
yang dimiliki (SDM/SDA), sistem pengorganisasian, dan rencana
atau program dalam jangka pendek dan panjang, serta tujuan yang
hendak dicapai.
2. Jenis-jenis Strategi Public Relations
Menurut Harwood Childs, ada beberapa strategi dalam kegiatan
public relations untuk merancang suatu pesan dalam bentuk informasi
atau berita, yaitu sebagai berikut.4
a. Strategy of Publicity
Melakukan kampanye untuk penyebaran pesan (massage)
melalui proses publikasi suatu berita melalui kerja sama dengan
berbagai media massa. Selain itu, dengan menggunakan taktik
3 Ibid, h. 140. 4 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations (Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2008), h. 5.
21
rekayasa suatu berita akan dapat menarik perhatian audiensi
sehingga menciptakan publisitas yang menguntungkan.
b. Strategy of Persuation
Berkampanye untuk membujuk atau menggalang khalayak
melalui teknik sugesti atau persuasi untuk mengubah opini publik
dengan mengangkat segi emosional dari suatu cerita, artikel, atau
featuris berlandaskan humanity interest.
c. Strategy of Argumentation
Strategi ini biasanya dipakai untuk mengantisipasi berita
negatif yang kurang menguntungkan (negative news), kemudian
dibentuk berita tandingan yang mengemukakan argumentasi yang
rasional agar opini publik tetap dalam posisi yang menguntungkan.
d. Strategy of Image
Strategi pembentukan berita yang positif dalam publikasi untuk
menjaga citra lembaga atau organisasi termasuk produknya.
Misalnya tidak hanya menampilkan segi promosi,tetapi bagaimana
menciptakan publikasi nonkomersial daengan menampilkan
kepedulian terhadap lingkungan sosial (humanity relations and
social marketing) yang menguntungkan citra bagi lembaga atau
organisasi secara keseluruhan (corporate image).
22
Kemudian ada beberapa alternatif pendekatan yang dilakukan dalam
strategi public relations. Pendekatan ini berguna untuk menjalankan
strategi PR, dengan pendekatan-pedekatan ini praktisi Rosady Ruslan
public relations dapat mengembangkan strateginya, yakni:5
1. Jalur membeli (purchasing), yaitu dengan cara mengabulkan
sebagian tuntutan pihak ekternal. Artinya pihak perusahaan bersedia
menerima tuntutan tersebut.
2. Jalur penekanan (pressure & power), yaitu merupakan tindakan
strategi public relations melalui taktik penekanan yang sekaligus
menunjukan suatu kekuasaan tertentu.
3. Jalur membujuk (persuation), yaitu taktik jangka pendek dengan
pendekatan untuk membujuk agar mau berunding dan berdialog
secara konstruktif.
4. Jalur merangkul (patronage), yaitu taktik jangka panjang dengan
pendekatan dari strategi PR yang bersifat merangkul pihak eksternal.
Pada umumnya strategi public relations dalam meningkatkan
kesadaran, seperti kesadaran merek (brandawarness) pada publik. Selain
itu untuk mengubah sikap, misalnya mengubah sikap dari anti menjadi
netral dan dari netral menjadi mendukung terhadap tindakan yang
dilakukan organisasi. Terakhir, untuk mendorong tindakan, mislanya
mendorong untuk mendukung kebijakan proses prooduksi yang ramah
lingkungan yang ditujukan organisasi.6
5 Rosady Ruslan, Manajemen Public relatons dan media komunikasi (Jakarta: PT Raja
Grafindo, 2006), h. 138-139. 6 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing, 2010), h. 155.
23
B. Integrated Marketing Communications
Komunikasi pemasaran terpadu atau integrated marketing communications
adalah konsep pengabungan saluran komunikasi perusahaan atau lembaga
untuk tujuan penyampaian pesan kepada publik eksternal agar tercapai
tercipta hubungan komunikasi yang baik dan menguntungkan perusahaan
atau lembaga. Mengutip dari buku Philip Kotler dan Gary Amstrong yang
berjudul Principles of Marketing.
”Integrated marketing communications (IMC) carefully intergrating and coordinating the company’s many communications
channels to deliver a clear, consistent, and organization and its products”7
Asosiasi agen periklanan Amerika (The American Association of
Adversiting Agency) mengemukakan bahwa IMC adalah konsep perencanaan
komunikasi pemasaran yang matang dengan mengevaluasi peran masing-
masing bentuk komunikasi pemasaran (periklanan umum, sales promotion,
public relations dan lain-lain) dan memadukan bentuk-bentuk komunikasi
pemasaran ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak
komunikasi yang maksimal (Belch 2009).
Dalam kegiatan komunikasi pemasaran terpadu perusahaan menggunakan
penggabungan promosi (promotion mix). Menurut Philip Kotler, Promotion
mix adalah penggabungan alat promosi yang digunakan oleh perusahaan
untuk komunikasi persuasif dengan konsumen dan membangun hubungan
7 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Principle of Marketing, 13th edition / International
Edition (New Jersey: Prentice Hall, 2010), h. 429.
24
baik dengan konsumen. Promotion mix terdiri dari lima alat promosi yang
sering digunakan perusahaan, yaitu:8
1. Advestising adalah bentuk komunikasi non-personal melalui berbagai
media cetak, elektronik, dan internet mengenai perusahaan, produk, dan
jasa atau ide sebuah sponsor yang dikenal.
2. Sales promotion adalah aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan cara
memberikan nilai incentive kepada penjual, distributor, atau konsumennya
secara langsung untuk mendorong penjualan dengan cepat.
3. Personal selling adalah aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan
persentasi langsung kepada konsumen tentang tujuan penjualan, dan untuk
meyakikan pembeli potensial. Serta membangun hubungan dengan
konsumen.
4. Public relations adalah komunikasi non-personal yang bertujuan untuk
membangun hubungan baik dengan seluruh masyarakat. Komunikasi yang
dilakukan adalah pemberlakukan publisitas, menciptakan dan mengelola
citra positif perusahaan, dan mengelola kegiatan-kegiatan perusahaan,
serta menanggani isu-isu negatif.
5. Direct marketing adalah sebuah aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan secara langsung kepada konsumennya. Dan juga
memberlakukan tanggapan dan permintaan konsumen melalui berbagai
media massa.
8 Ibid, h. 426.
25
The Promotions Mix Gambar 2.1
Sumber : Philip Kotler dan Gary Amstrong 2010
C. Marketing Public Relations
1. Konsep Marketing Public Relations
Selama kurun waktu 1970-an, muncul konsep-konsep pengembangan
bidang pemasaran yang baru dan lebih dikenal dengan istilah pemasaran
strategi (strategi marketing), positioning, social marketing, macro
marketing, global marketing, dan mega marketing.9 Philip Kotler
merupakan pakar public relations yang memperkenalkan konsep mega
marketing yang berintikan perpaduan antara public relations dan
marketing mix. Kemudian istilah tersebut dikembangkan oleh Thomas L.
Harris (1991) menjadi konsep baru yang dikeal dengan marketing public
relations.
Thomas L. Harris menambahkan definisi marketing public relations
sendiri adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program
9 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing, 2010), h. 75-76.
Integrated Marketing
Communications (IMC)
Advertising
Personal Selling
Sales promotion
Direct marketing
Public relations
26
yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui
pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat
menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian
pelanggan.10
2. Fungsi Marketing Public Relations
Marketing public relations (MPR) merupakan penggabungan antara
konsep pemasaran dengan konsep kerja public relations. Perpaduan dua
konsep ini melahirkan suatu energi baru yang dapat membantu organisasi
dalam memasarkan produknya dengan efisien dan efektif. Untuk itu
marketing public relation memiliki dua fungsi yang bersinergi, yaitu
fungsi marketing dan fungsi public relations.11
a. Fungsi marketing
1) Mengadakan riset pasar, untuk mendapatkan informasi yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
2) Menciptakan produk yang sesuai dari hasil riset pasar.
3) Menentukan harga produk yang rasional dan kompetitif.
4) Menentukan dan memilih target konsumen.
5) Merencanakan dan melaksanakan kampanye promosi.
6) Komitmen terhadap pelayanan purna jual.
b. Fungsi public relations
1) Menumbuhkan kembangkan citra positif perusahaan terhadap
publik eksternal.
10 Ibid, h. 77. 11 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing, 2010), h. 82.
27
2) Membina hubungan yang positif antar karyawan (employee
relations), dan antara karyawan dengan pemimpinan, sehingga
akan tumbuh corporate culture (budaya perusahaan) yang memacu
kepada displin dan motivasi kerja, profesionalme yang tinggi, serta
memiliki sense of belonging terhadap perusahaan yang baik.
3. Peranan Marketing Public Relations
Ada beberapa faktor yang melihat bahwa marketing public relations
(MPR) sangat penting dibutuhkan oleh perusahaan. Salah satunya adalah
untuk meningkatkan biaya promosi periklanan yang tidak seimbang
dengan hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan. Selain itu
persaingan yang ketat dalam promosi dan publikasi produk, membuat
perusahaan mulai bekerja efektif dan efisien.
Pentingnya peran marketing public relations menurut Philip Kotler
dalam upaya mencapai tujuan utama organisasi atau perusahaan dalam
berkompetisi, secara garis besarnya yaitu sebagai berikut.12
a. Menumbuhkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang
tengah diluncurkan.
b. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau
manfaat (benefit) atas produk yang ditawarkan.
c. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor
(advertorial) tentang manfaat suatu produk.
d. Menekan biaya promosi iklan komersial.
12 Ibid, h. 87.
28
e. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen,
sebagai demi tercapainya kepuasan pihak pelanggan.
f. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan
sekaligus merencakan perubahan posisi duduk yang lama.
g. Mengkonsumsikan terus-menerus tentang aktivitas dan program
kerja yang berkaitan dengan sosial dan lingkungan hidup, agar
tercapai publikasi yang positif dimata masyarakat.
h. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang
dan jasa.
i. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif
yang mungkin akan muncul di masa mendatang.
D. Teori Citra
Menurut Rosady Ruslan, Citra (image) berkaitan erat dengan suatu
penilaian, tanggapan, opini, kepercayaan publik, asosiasi atau simbol-simbol
tertentu terhadap bentuk pelayanan, nama perusahaan, dan merek suatu
produk barang atau jasa dari pihak publik sebagai khalayak sasarannya.13
Sandra Oliver berpendapat, bahwa studi terkini menunjukkan bahwa citra
tidak hanya terdiri dari sebuah realitas tunggal yang dipegang oleh individu,
tetapi juga mereka yang memegang serangkaian gambaran yang saling
terhubung yang terdiri dari banyak unsur atau objek yang menyatu dan yang
diinterpretasikan melalui bahasa.14
13 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan komunikasi (Jakarta:
RajaGrafindo Persada), h. 71. 14 Sandra Oliver, Strategi Public Relations (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007), h. 52.
29
Dalam proses pembentukan citra dibutuhkan faktor lain yang akan
memmbuat citra akan semakin kuat dan berkarakter. Antara lain dibutuhkan
faktor identitas dan reputasi sebagai pembentuk citra yang menunjukan
kepribadian. Adapun Frank Jefkins menjelaskan, bahwa ada beberapa jenis
citra (image), yakni: citra bayangan (mirror image), citra yang berlaku
(current image), citra yang diharapkan (wish image), citra perusahaan
(corporate image) serta citra majemuk (multiple image).15
a. Citra Bayangan (mirror image)
Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam
mengenai pandangan luar, terhadap organisasi. Citra bayangan ini hampir
selalu tepat dan tidak sesuai dengan realitas yang sesungguhnya. Hal ini
karena kurang tersedianya informasi dan pengetahuan yang akurat oleh
pihak dalam organisasi, mengenai pandangan dan pendapat pihak luar
terhadapa organisasi tersebut.
b. Citra yang Berlaku (current image)
Citra yang berlaku adalah citra atau pandangan yang dianut oleh
pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Kebaikan dari citra bayangan,
citra yang berlaku bersubjek kepada pihak luar yang melakukan proses
pemaknaan citra terhadap organisasi. Tetapi sering terjadi ketidaksesuaian
antara pandangan terhadap realita yang sesungguhnya, biasanya citra
berpandangan negatif. Karena citra ini sepenuhnya ditentukan oleh
banyak-sedikitnya informasi yang dimilikioleh mereka yang
mempercayainya.
15 Frank Jefkins, Public Relations, Edisi Kelima (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006), h. 20.
30
c. Citra yang diharapkan (wish image)
Citra harapan (wish image) adalah suatu citra yang diinginkan oleh
pihak manajemen. Citra ini secara umum berkonotasi positif atau lebih
baik. Tapi masih sama seperti citra sebelumnya, citra harapan juga tidak
sama dengan realita yang sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan
lebih baik atau menyenangkan daripada citra yang sebenarnya. Citra yang
diharapkan itu biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang
relatif masih baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang
memadai.
d. Citra Perusahaan (corporate image)
Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara
keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya. Citra
ini terbentuk dari banyak hal, antara lain sejarah perusahaan yang
berpestasi dan stabilitas di bidang keuangan, kualitas produk, keberhasilan
ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan
kerja, kesediaan untuk tanggung jawab sosial, dan komitmen mengadakan
riset.
e. Citra Majemuk (multiple image)
Citra majemuk adalah kumpulan citra yang bersifat individu dalam
suatu organisasi. Jumlah citra yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan
sama banyaknya dengan jumlah pegawainya. Untuk menghindari hal yang
tidak diinginkan, maka dilakukan penyeragaman dengan mengurangi
variasi citra yang ada.
31
E. Pengunaan Media Sosial
I Gusti Ngurah Aditya Lesmana menjelaskan tentang perkembangan
teknologi informatika mendorong perubahan dalam pola perilaku manusia
dan berkembangnya industri media massa. Perubahan itu telah menciptakan
sebuah transformasi media konvesional kedalam perkembangan new media.
New media atau media baru adalah media yang memiliki konten dalam
bentuk gabungan data, teks, suara, dan berbagai jenis gambar yang disimpan
dalam format digital dan disebarluaskan melalui jaringan berbasis kabel optic
broadband, satelit dan sistem gelombang mikro.16
Melalui new media yang telah berformat secara digital dan terjaring secara
luas yang dinamakan jaringan internet dapat digunakan sebagai sarana
mendapatkan informasi terbaru dari belahan dunia secara cepat dan mudah.
Salah satu konten yang sedang berkembang dalam dunia new media ini
adalah media sosial. Menurut Adreas Kaplan dan Michael Haenaen
mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis
internet yang membangun diatas ideologi dan teknologi web 2.0 dan yang
memunkinkan penciptaan dan pertukaraan user generated content.17
Kemudian Puntoadi berpendapat dalam bukunya Menciptakan Penjualan
Melalui Media Sosial, media sosial adalah fitur berbasisi website yang dapat
membentuk jaringan serta memungkinkan orang untuk berinteraksi dalam
sebuah komunitas dan dapat melakukan berbagai bentuk pertukaran,
16 I Gusti Ngurah Aditya Lesmana, “Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter Terhadap
Pembentukan Brand Attachment (Studi : PT. XL Axiata),” (Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2012), h. 11.
17 Ibid, 10.
32
kolaborasi dan saling berkenalan dalam bentuk tulisan visual maupun
audiovisual. Contoh seperti Twitter, Facebook, Blogspot, Instagram dan
lainnya.18
Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dengan
konsumen, dapat menjadi media untuk membentuk komunitas online. Media
sosial dapat menjadi bagian dari keseluruhan e-marketing strategy yang
digabungkan melalui strategi marketing yang lainnya. Serta sebagai jalan
menemukan atau menciptakan para brand evangelist. Dan memberikan
peluang masuk komunitas yang telah ada sebelumnya dan memberikan
kesempatan mendapatkan feedback secara langsung.19
Menurut Hadi Purnama, media sosial mempunyai beberapa karakteristik
khusus, diantaranya:20
a. Jangkauan (reach), daya jangkauan sosial media dari skala kecil
hingga khalayak global.
b. Aksesibilitas (accessibility), sosial media lebih mudah diakses oleh
publik dengan biaya yang terjangkau.
c. Penggunaan (usability), sosial media relatif mudah digunakan karena
tidak memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus.
d. Aktualitas (immediacy), sosial media dapat memancing respon
khalayak lebih cepat.
e. Tetap (permanence), sosial media dapat menggatinkan komentar
secara instan atau mudah melakukan proses pengeditan.
18 Danis Puntoadi, Menciptakan Penjualan Melalui Media Sosial, (Jakarta: Elex Media
Komputido, 2011), h. 6. 19 Ibid, h. 21. 20 Putu Hadi purnama, Buku Sakti Nge-Blog, (Jakarta: Gagas Media, 2009), h. 34.
33
Menurut Weber media sosial berpengaruh terhadap branding. Ketika
pemasar memiliki konsumen, maka pemasar harus melakukan percakapan
semakin dalam, maka brand-nya akan semakin kuat, dan begitu sebaliknya.
Hal tersebut menjadi konsep inti dari pemasaran tradisional dan branding.
Branding dan marketing berbicara tentang partisipasi didalam jaringan sosial,
dimana percakapan antara konsumen dan konsumen akan berkembang.
Pemasaran media sosial terdiri dari upaya menggunakan media sosial untuk
memnujuk konsumen mengenai produk dan jasa dari suatu perusahaan,
pemasaran media sosial adalah pemasaran menggunakan komunitas online,
jaringan sosial, blog pemasaran dan banyak lainnya.21
21 I Gusti Ngurah Aditya Lesmana, “Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter Terhadap
Pembentukan Brand Attachment (Studi : PT. XL Axiata),” (Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2012), h. 11.
33
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah dan Perkembangan PT. Tunas Bola
PT. Tunas Bola merupakan bagian dari Kompas Gramedia Grup di
bidang Sport & Health Media (SHM). Semua diawali dengan tingginya minat
masyarakat untuk membaca rubrik olahraga di Harian Kompas. Berita
olahraga yang diperkaya oleh ulasan-ulasan yang akurat menghibur
masyarakat dan mendorong kecintaan terhadap olahraga.1 Pertama kali
Yayasan Tunas Raga menerbitkan BOLA pada tahun 1984. Banyaknya
peminat berita olahraga menumbuhkan gairah industri media untuk
menyajikan berita-berita olahraga lebih khusus.
Pada tahun 1970 hingga 1980, khusus rubrik olahraga di harian
Kompas hanya satu halaman, terasa tidak cukup untuk menampung semua
kejadian olahraga baik di Indonesia maupun luar negeri. Oleh karena itu
tercetuslah gagasan media baru khusus membahas tentang olahraga.
Kemudian, Ignatius Sunito dan Sumohardi Marsis, yang saat itu bekerja
sebagai wartawan Kompas bagian olahraga, menjadi pelaksana pembuatan
tabloid BOLA atas gagasan Pemimpin Umum Kompas, Jakob Oetama.
Setelah melalui proses pertimbangan, baik secara redaksional maupun bisnis,
BOLA diterbitkan sebagai sisipan Kompas. Tidak seperti Kompas yang
berbentuk koran, BOLA memilih bentuk tabloid yang lebih kecil.
1 Rhenald kasali, Membidik Pasar Indonesia: segmentasi, Targeting, dan Positionong
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), h, 447.
34
Akhirnya pada 3 Maret 1984, BOLA resmi terbit untuk pertama kali,
pada edisi pertama ini setebal 16 halaman, mulai 9 Maret 1984, BOLA terbit
setiap Jumat dengan tetap menjadi sisipan Kompas. Berita-berita yang
disajikan BOLA mempunyai fokus pada berita-berita sepak bola dan sering
mengirimkan wartawannya untuk meliput ajang-ajang olahraga di luar negeri,
termasuk Piala Dunia FIFA. Dengan mengedepankan anilisis yang mendalam
serta keragaman penyajian berita membuat BOLA semakin menarik perhatian
pecinta olahraga.
Seiring perkembangan dan peningkatan peminat BOLA pada Harian
Kompas yang telah menjadi sisipan koran selama 4 tahun. Maka Pada edisi 2
April 1988, BOLA secara resmi terbit secara mandiri. Hal ini dikarenakan
dimana jajaran pengasuh BOLA menjawab tantangan Pemimpin Umum
Kompas, Jakob Oetama, agar BOLA bisa berdiri sendiri dan tidak lagi
menjadi sisipan Kompas. Keputusan ini dikeluarkan dengan pertimbangan
matang dan memperhatikan dari segi bisnis dan untuk menjaga kualitas
BOLA agar bisa berkembang.
Pada edisi tersebut, BOLA menampilkan cover Diego Maradona
dengan tajuk "Maradona ke Galatama?", yang menceritakan seputar
kepindahan sang legenda ke Galatama, pada edisi tersebut, BOLA terbit
setiap Jumat dan jumlah halaman tabloid ini bertambah menjadi 24 halaman.
Sebenarnya, BOLA sudah secara resmi memisahkan diri dengan Kompas saat
BOLA memperingati HUT ke-4 di Hotel Hilton, Jakarta. Saat itu, Jakob
35
Oetama mengestafetkan sebuah BOLA kepada Pemimpin Umum BOLA,
Yussack Sutanto, sebagai simbol kemandirian.2
Pada 1 April 1988, edisi perdana BOLA terbit secara mandiri dengan
24 halaman dan menyajikan berita-berita olahraga nasional, maupun
internasional. Tidak hanya berita tentang sepak bola saja, Tabloid BOLA juga
membahas olahraga lainya, seperti Formula 1, MotoGP, dan olaharaga
olimpik serta lainnya. Tahun 1990, Yayasan Tunas Raga resmi menjadi badan
hukum PT. Tunas Bola yang menanggani penerbitan BOLA dan segala
produk turunannya. Tahun 1997, tepatnya bulan Maret terdapat perubahan
pada edisi Tabloid BOLA terbit dua kali seminggu, yaitu pada hari Selasa dan
Jumat. Tiga belas tahun berselang, terjadi penambahan waktu terbit kembali
pada tahun 2010, Tabloid BOLA melakukan tiga kali penerbitan seminggu,
yakni Senin, Kamis, dan Sabtu. Karena permintaan dan minat pembaca setia
BOLA perubahan-perubahan ini terjadi.
Juni 2013, PT. Tunas Bola melakukan perkembangan terhadap
produk-produknya, khusus Tabloid BOLA yang menjadi produk unggulan
dan terlama sejak awal penerbitan tahun 1984, melakukan pelebaran produk
menjadi koran Harian BOLA dan Mingguan BOLA. Koran Harian BOLA
terbit Senin hingga Sabtu, dengan 16 halaman menyajikan info terbaru dari
dunia olahraga setiap hari ke pencinta BOLA, dengan slogan “Membawa
Anda Ke Arena”. Sedangkan Mingguan BOLA masih memegang konsep
Tabloid BOLA, hanya saja ada perubahan pada nama produknya.
2 Tentang BOLA. Artikel diakses pada 21 Januari 2015 dari www.bolanews.com/about
36
Selain kedua produk yang dijelaskan diatas, Mulai Januari 2009, PT.
Tunas Bola juga menerbitkan dua majalah sepak bola impor dari Inggris yaitu
FourFourTwo dan Inside United yang membahas tim terkenal Inggris,
Manchester United. Pada Maret 2012 BOLA menerbitkan majalah F1 Racing
yang membahas Formula Satu. Namun pada akhir tahun 2014, ketiga majalah
tersebut (FourFourTwo, Inside United dan F1 Racing Indonesia) berhenti
untuk terbit dan memutuskan perpanjang lisensi. Tapi, PT. Tunas Bola sudah
memiliki majalah produk lokal yang sudah terbit sejak November 2001, yakni
BolaVaganza. Majalah BolaVaganza menjadi produk ketiga BOLA untuk
memberi informasi dunia olahraga. Majalah ini membahas tentang sepak bola
namun lebih terfokus pada artikel-artikel non-berita atau feature dan
menyajikan perkembangan liga-liga Eropa dan Nasional. Pada tahun 2015,
PT. Tunas Bola telah mendapatkan dua penghargaan dalam Indonesia Print
Media Awards (IPMA) 2015, pertama, sebagai Bronze Winner dari kategori
The Best of Sport & Healthy Local Magazine, untuk BolaVaganza. Dan
kedua, sebagai Bronze Winner dari kategori The Best of Sport & Healthy
Tabloid, untuk Mingguan BOLA.
Kemajuan teknologi informasi mendorong perubahan pada bisnis
industri media konvesional. Hadirnya layanan online menjadi tantangan baru
untuk industri media konvesional untuk lebih kompetitif dan menfaatkan
peluang. Hal ini juga yang membuat PT. Tunas Bola mengeluarkan produk
portal berita bolanews.com. Layanan ini menjadikan berita-berita dapat
mudah dijangkau oleh pecinta BOLA, karena berita tentang seputar dunia
olahraga dapat diakses dengan mudah di bolanews.com dan dapat melihat
37
berita yang ada di Harian BOLA, Mingguan BOLA, dan BolaVaganza dalam
situs ini. Pengkayaan konten juga terjadi pada portal berita ini, untuk menarik
peminat BOLA dan juga menambah kekurangan yang ada pada produk bola
lainnya. Misalnya konten #bolaretro, menyuguhkan informasi tentang berita
sepak bola yang fenomenal pada edisi BOLA yang lalu, tetapi masih
berkualitas dan bisa sebagai pengingat atau bahan nostalgia. Kemudian
BOLAShot, yaitu galeri foto terbaik dari pewarta fotografi BOLA dalam
membidik momen-momen terbaik dalam dunia olahraga. Banyak konten yang
bisa dinikmati dan semua tersajikan dengan lengkap di bolanews.com.
Sebagian besar pencinta olahraga adalah masyarakat biasa yang
memiliki semangat komunitas yang besar, kemudian membicarakan tokoh-
tokoh pujaannya dengan komunitasnya yang memiliki fantasi yang sama.
Umumnya mereka terdiri dari orang-orang muda yang menyukai atribut-
atribut olahraga, dan menganut self concept sebagai manusia yang sehat,
ekspresif dan bersosialisasi. Tidak jarang bagi mereka olahraga dikaitkan
dengan masalah-masalah nasionalisme atau daerahisme.3
Tabloid BOLA dapat dikatakan sebagai media olahraga pertama yang
dikelola dengan baik dan berhasil mencapai sambutan yang meriah. Selain
segmennya yang tajam, ada dua faktor yang mendorong keberhasilan media
ini untuk menjangkau konsumen Indonesia. Pertama, manajemennya solid,
tertata rapih. Dan Kedua, redakturnya memiliki kualitas yang dapat
diandalkan.4
3 Rhenald kasali, Membidik Pasar Indonesia: segmentasi, Targeting, dan Positionong
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), h, 447. 4 Ibid, h. 448.
38
Gambar 3.1 Produk-produk PT. Tunas Bola
Laporan-laporan dan prediksi-prediksi hasil pertandingan yang
disajikan memiliki keakurasian yang tinggi. Kedua hal ini menyebabkan
BOLA memiliki reputasi yang kuat, baik dikalangan pencinta olahraga
maupun pemasang iklan. Marketeer pun memiliki banyak pilihan untuk
mengkomunikasikan pesan-pesannya melalui BOLA. Banyak keuntungan
dari iklan-iklan yang masuk seiring naiknya penjualan juga target market
yang segmentasi membuat fokus penjualan iklan kepada produk-produk yang
sesuai dengan tema dan konteks dari perusahaan.
40
B. Visi dan Misi PT. Tunas Bola
Visi
Menjadi perusahaan media penyedia informasi di bidang keolahragaan
dan kesehatan berkualitas.
Misi
1. Menjadi perusahaan penyedia informasi dan layanan di bidang
keolahragaan dan kesehatan terbesar di Indonesia.
2. Mengarahkan perusahaan ke pasar Asia Tenggara melalui produk
dan layanan yang memajukan dunia olahraga dan kesehatan.
C. Struktur Organisasi PT. Tunas Bola
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Tunas Bola
Keterangan :
1. Board of Director : Arief Kurniawan
2. Redaktur Pelaksana : Dian Savitri
3. General Manager : Stella Soedibjo
General Manager
Board of Director
Redaktur Pelaksana
Research & Development
Sales & Marketing
Marketing Comunication
n
Finance Human Resources
41
4. Research & Development : Eko Widodo (manager)
5. Sales & Marketing : Bernadette S. Kartika (manager)
6. Marketing Comunication : Benhard Sitorus (manager)
7. Finance : Th. Dharma Sri Pratmawati (manager)
8. Human Resources : Daniel Tangkas Sianturi (manager)
9. Infomation Technology : Arief Witono (manager)
D. Gambaran Umum Public Relations PT. Tunas Bola
1. Struktur Organisasi Public Relations
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Departemen Marketing Communication PT. Tunas Bola
Keterangan:
- Product Executive, mengelola produk BOLA mulai dari keredaksional
hingga sirkulasi. Selain itu melakukan kegiatan-kegiatan untuk
mengenalkan produk dan memberikan program-program menarik dan
42
khusus untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan pembaca semua
produk BOLA. Pengelolaan sosial media, seperti Facebook dan
Twitter dikelola oleh product executive.
- Activation Officer atau Brand Activation, yaitu melakukan kegiatan
pemasaran suatu produk untuk mengaktifkan minat dari konsumen
untuk mencoba atau memakai produk BOLA. Bagian ini mengelola
kemungkinan-kemungkinan yang lebih jauh terhadap brand, strategi
dan posisi apa yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan seluruh
aset yang dimiliki oleh perusahaan, melalui srategi-strategi dalam
aktivasi merek tersebut, harus dilakukan sebuah pengukuran efektivitas
dari kegiatan tersebut.
- Costumer Relation Adm Clerk, bertugas untuk memberikan pelayanan
kepada pelanggan dan penguna produk BOLA. Memberikan solusi
tentang masalah-masalah yang ditemukan oleh pelanggan tentang
produk-produk BOLA dan membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Segala sesuatu mengenai produk BOLA akan dijelaskan oleh bagian
ini, mulai dari berlangganan produk hingga kesalahan redaksional.
- Marcomm Adm Clerk, bagian ini bertugas menjadi membantu kinerja
seluruh bagian marcomm PT. Tunas Bola. Mendata semua penawaran
kerjasama, juga melakukan penawaran kerjasama kepada sponsor.
Menjalin hubungan baik dengan sponnsor menjadi tanggung jawab
bagian ini. Bentuk kerjasama yang ditawarkan, mulai dari Produk
blunding hingga menjadi pendana kegiatan-kegiatan marketing
communication.
43
Gambar 3.4 Promo Event-event PT. Tunas Bola (BOLA)
2. Fungsi dan Tugas Pokok Public Relations PT. Tunas Bola
Secara garis besar terdapat tiga tugas pokok public relations yang
berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi public relations PT. Tunas
Bola. Ketiga tugas pokok tersebut adalah:
a. Menginterpretasikan, menganalisis, dan mengevaluasi
kecenderungan prilaku publik, kemudian direkomendasikan
kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi
atau lembaga. Kecenderungan prilaku publik telah
diklasifikasikan dengan baik oleh Frank Jefkins menjadi 4
situasi atau kondisi kecendrungan publik yang dihadapi oleh
public relations, yakni tidak tahu, apatis, prasanka dan
memusuhi. Mengacu pada klasifikasi publik menurut Frank
Jefkins tersebut maka, tugas public relations adalah merubah
publik yang tidak tahu menjadi tahu (awareness), dari apatis
44
menjadi peduli, yang berprasangka menjadi menerima, dan
yang memusuhi menjadi simpati.5
b. Mempertemukan kepentingan organisasi atau lembaga dengan
kepentingan publik, kepentingan organisasi atau lembaga dapat
jauh berbeda dengan kepentingan publik dan sebaliknya.
Dalam kondisi yang manapun tugas public relations adalah
mempertemukan kepentingan ini menjadi dimengerti,
dipahami, dihormati, dan dilaksanakan. Bila kepentingannya
berbeda, maka tugus public relations adalah untuk
menghubungkannya.6
c. Mengevaluasi program-program organisasi atau lembaga
khususnya yang berkaitan dengan publik. Tugas mengevaluasi
program manajemen ini mengisyarakatkan kedudukan dan
wewenang untuk memberi nasihat apakah suatu program
sebaiknya diteruskan atau ditunda atau diberhentikan. Disini
public relations bertugas untuk senantiasa memonitor setiap
program.
Selain dari ketiga tugas pokok yang dibebankan kepada public
relations, ada tugas pokok public relations yang membutuhkan jalinan
kerjasama atau hubungan dengan pihak luar untuk keberlangsungan dan
melancarkan kinerja perusahaan PT. Tunas Bola. Menciptakan citra positif
perusahaan dalam pandangan masyarakat merupakan salah satu tugas
pokok public relations. Citra positif dapat terbentuk bila public relations
5 Frank Jefkins, Public Relations, Edisi Kelima (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006), h. 10. 6 Ibid.
45
mempunyai persepsi yang positif terhadap perusahaan. Persepsi ini harus
lengkap dan tidak sepotong-sepotong, agar hal itu dapat dicapai. Maka
publik harus dalam kondisi kecukupan informasi (well-informed) tentang
perusahaan. Artinya tidak ada kesenjangan informasi antara perusahaan
dengan publik maupun sebaliknya. Karena public relations dituntut
menjaga arus informasi agar berjalan dua arah timbal balik.7
Fungsi public relations menurut Cutlip and Center seperti dikutip
oleh Frida Kusumawati dalam bukunya Dasar-Dasar Humas, bahwa fungsi
dari PR harus meliputi:8
a. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan
organisasi.
b. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan
menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan
menyalurkan opini publik pada perusahaan.
c. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan
organisasi untuk kepentingan umum.
d. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan
publik baik internal maupun ekternal
PT. Tunas Bola menerapkan visi dan misi dalam menjalankan
fungsi public relations dengan memperkenalkannya kepada masyarakat
diharapkan menjadi sebuah hubungan yang saling menguntungkan. Karena
public relations memegang peran sentral dalam membangun persepsi
7 Rahmat Kriyantono, Public Relations Writing Teknik Produksi Media Public Relations
dan Publisitas Korporat (Jakarta: Kencana Pernada Media Group, 2012), h. 40. 8 Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), h. 23.
46
positif lembaga, mengedukasi dan menjembatani hubungan baik dengan
stakeholder dan end user.
Memperkenalkan perusahaan beserta produk-produknya harus
dilakukan secara cermat dan tepat, agar apa yang disampaikan dapat
diterima, dipahami dan akhirnya dilaksanakan. Kuncinya pada upaya
membangun komunikasi efektif antara komunikator dan komunikan.
Syarat terpenuhinya komunikasi efektif: Pertama, terkait dengan
kredibilitas komunikator, pesan akan dengan mudah diterima apabila
komunikator dianggap memiliki krediblitas yang baik, punya intergritas
dan reputasi baik sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dengan
mudah.9
9 Ibid, h. 24.
47
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Strategi Public Relations PT. Tunas Bola dalam Membangun Citra
Perusahaan
Dalam sebuah manajemen perusahaan dibentuk struktur yang saling
terhubung dan terkaitan suatu sistem tatanan kerja sebagai landasan kinerja
perusahaan. Public relations merupakan bagian dari manajemen yang
mempunyai posisi sebagai garda depan perusahaan. Semua hal yang
berhubungan dengan pihak luar perusahaan menjadi tanggung jawab public
relations. Tidak hanya bagian luar saja, public relations juga menanggani
internal perusahaan, seperti hubungan karyawan dengan stakeholder.1 Paling
penting public relations menjaga agar semua kinerja perusahaan berjalan
lancar dan memberikan dampak yang baik untuk citra perusahaan.
Citra merupakan sebuah cerminan kinerja perusahaan yang
mempresentasikan secara keseluruhan perusahaan kepada pihak luar.
Membentuk citra memang cukup sulit dan berkaitan dengan prestasi dan
reputasi. Penilaian terhadap citra terhadap kinerja perusahaan akan terlihat
positif atau negatif. Citra dan kepercayaan merupakan dua hal yang tak dapat
dipisahkan. Kepercayaan menyangkut semua bidang, kepercayaan konsumen
dalam menggunakan produk atau jasa, kepercayaan terhadap tingkat
keamanan, kepercayaan terhadap manajemen dan lain sebagainya.
1 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing, 2010), h. 28.
48
Strategi public relations hanya dengan menanamkan kepercayaan
kepada publik saja tidak cukup untuk memperoleh citra positif. Citra positif
yang sudah dibangun perlu untuk dipertahankan dan dipelihara, karena erat
kaitannya dengan reputasi perusahaan. Begitu kepercayaan publik luntur
karena reputasi yang negatif, maka akan sulit untuk memulihkan kepercayaan
tersebut. Membangun citra perusahaan merupakan tantangan bagi public
relations untuk mendapatkan pandangan positif.
PT. Tunas Bola merupakan perusahaan media olahraga yang berada
dalam Kompas Gramedia grup yang merupakan salah satu grup media
terbesar di Indonesia. PT. Tunas Bola ini mengelola brand produk BOLA,
dimana ada produk berupa koran Harian BOLA, tabloid Mingguan BOLA,
majalah BolaVaganza dan portal berita bolanews.com.
“Dulu sebelum menjadi PT, masih bernama yayasan tunas raga, sejak bergabung menjadi bagian dari Kompas Gramedia grup. PT. Tunas Bola menjadi badan hukum yang mengelola produk sport media, yaitu Harian BOLA, Mingguan BOLA, BolaVaganza, dan bolanews.com.”2
Perusahaan media ini mempunyai visi dan misi untuk menjadi media
olahraga yang menyediakan informasi dan layanan di bidang olahraga
terbesar di Indonesia. Dalam menjalankan visi dan misi tersebut butuh kinerja
yang baik dalam manajemen perusahaan. Salah satunya divisi public
relations, dalam struktur manajemen PT. Tunas Bola divisi public relations
dinamakan dengan marketing communication (Marcomm). Tugas dan fungsi
Marketing communications berorientasi pada promo, kerja sama dengan
2 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, divisi Marketing Communications PT.
Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015.
49
pihak eksternal, pengembangan produk baru, dan pemantauan mulai
pengemasan hingga dari distribusi. Marcomm juga bertanggung jawab
terhadap pembangunan dan pembinaan website korporat dan media sosial.
Kemudian itu ada satu tugas yang tidak kalah penting, yaitu membuat
branding BOLA menjadi lebih meningkat yaitu event organizer yang
membuat acara yang menyangkut brand dan promo BOLA.
“Tugasnya mengenalkan produk Harian BOLA, Mingguan BOLA, BolaVaganza, Bolanews.com ke jalur distribusi, sirkulasi, stakeholder, end user (pembaca). Selain itu juga mengajak kerja sama dengan komunitas, sponsor, dan lembaga pemerintahan. Kita juga bikin event untuk branding dengan berbagai bentuk acara”3
Membangun sebuah brand memang tidak mudah, perlu konsep dan
strategi yang terencana. Menurut Subiakto, brand adalah adalah ikatan emosi
antara konsumen dan produk atau servis. Brand sangat ditentukan oleh
pengalaman pertama konsumen dengan produk atau servis. Jika pengalaman
pertama yang didapatkan oleh pelanggan yang positif, maka brand anda
menaiki tangga menuju “Brand Heaven”. Jika pengalaman pertama yang
didapatkan oleh pelanggan adalah pengalaman yang negatif, maka brand
anda menuruni tangga menuju “Brand Hell”.4 Salah satu cara melakukan
branding adalah dengan menjalin kerja sama dengan pihak eksternal agar
lebih mengenal produk dan menimbulkan ikatan yang baik.
Menjalin hubungan dengan pihak eksternal merupakan langkah yang
baik untuk membangun citra dan kepercayaan pihak luar kepada perusahaan.
Dengan begitu akan terjalin hubungan yang menguntungkan kedua belah
3 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015. 4 Subiakto Priosoedarsono, “Brand dan Cara Membangunnya,” artikel diakses pada 05
Maret 2015 dari https://www.selasar.com/kreatif/brand-dan-cara-membangunnya
50
pihak. Kerja sama ini dirasa paling tepat untuk melakukan promo produk
yang mengenalkan kepada konsumen lebih luas. Untuk memperoleh citra
yang baik untuk perusahaan, ada beberapa hal yang selalu menjadi pedoman
untuk bertindak. Ada perumusan strategi dan kiat tertentu yang diperlukan
untuk membangun citra perusahaan oleh divisi marketing communication
(Marcomm) PT. Tunas Bola.
“Sebenarnya ada dua bagian dalam hal perumusan strategi,
pertama on print dan off print. On print yang kita melakukan promo-promo melalui produk media kita, seperti iklan event nobar, promo produk, dan event media partner. Nah kalo off print, kita melakukan event diluar, baik event dari kita sendiri atau event dari pihak luar. Event kita sendiri seperti pelatihan jurnalistik, kiper dan coaching klinik, ada juga event besar kita yaitu Sport Race yang setiap tahun diadakan untuk komunitas pencita klub sepakbola, yang bersifat sosial juga ada kaya donor darah. Sedangkan event dari pihak luar kita hanya membantu untuk media partner dan event organizer.”5
Untuk pengembangan selanjutnya peneliti melihat ada beberapa
pendekatan yang dilakukan oleh Marcomm PT. Tunas Bola dalam perumusan
strateginya. Seperti yang dikutip oleh Rosady Ruslan dengan bukunya
berjudul Manajemen Public Realtions dan Media Komunikasi, dituturkan
taktik atau strategi dengan beberapa pendekatan, yaitu membeli (purchasing),
penekanan/kekuatan (pressure/power), membujuk (persuasive), dan
merangkul (patronage).6 Melalui empat pendekatan strategi public relations
tersebut, peneliti mencoba untuk menganalisa untuk menghubungkan
keempat pendekatan itu, dengan langkah-langkah yang dilakukan divisi
marketing communications PT. Tunas Bola dalam membangun citra
perusahaan, sebagai berikut:
5 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015. 6 Rosady Ruslan, Manajemen Public relatons dan media komunikasi (Jakarta: PT Raja
Grafindo, 2006), h. 138.
51
1. Strategi Membeli (Purchasing)
Pendekatan strategi ini memberikan kesepakatan yang
menguntungkan perusahaan, juga klien yang ingin diajak bekerjasama,
dengan cara mengabulkan sebagian tuntutan pihak ekternal. Artinya pihak
perusahaan bersedia menerima tuntutan tersebut. Dengan penjanjian yang
sudah disepakati bersama.
“Strateginya ya, kita memilih dulu klien mana yang cocok
untuk sponsor event kita atau untuk iklan. Seperti produk kesehatan, makanan, minuman berenergi hingga produsen mobil kita ajak kerja sama selama memiliki visi yang sama dengan kita dibidang olahraga. Dengan kirim proposal terlebih dahulu lalu melakukan meeting untuk membahas pola kerja samanya. Seperti acara akbar kita Sport Race 2014, kita bekerja sama dengan Super Soccer yang menjadi sponsor utama, maka ada nama Super Soccernya berdampingan dengan BOLA dalam promo Sport Race. Karena miliki visi yang sama sebagai portal berita sepak bola, maka BOLA mau bekerjasama dengan mereka. Jika ada kesulitan kita selalu intens dan terbuka dengan usulan sponsor, tetapi selama mereka dalam batas standar kita. Jika tidak ketemu titik tengah, maka terpaksa kita tunda dulu kerja samanya.”7
Seperti yang diungkapkan oleh Product Executive Marcomm BOLA,
Al Briham Jamal. Peneliti menyimpulkan bahwa PT. Tunas Bola melakukan
pendekatan strategi membeli untuk menjalin kerja sama event dengan klien
yang terlebih dahulu memberikan penawaran proposal untuk berbagi benefit
dan mejalin hubungan mitra bisnis yang memilliki kesamaan visi. Dengan
melakukan pergerakan menjemput “bola” ini PT. Tunas Bola memberikan
konsep yang menarik dalam setiap proposalnya agar klien merasa cocok
bekerjasama dengan BOLA.
7 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, divisi Marketing Communications PT.
Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015.
52
Contohnya event tahunan BOLA, Sport Race 2014 dipercayakan
untuk kerja sama sebagai Official Sponsor dengan Supersoccer.co.id. Event
menghadirkan 22 komunitas pencita klub sepak bola di Jakarta dan
mengadakan gathering dan perlombaan sebagai bentuk perhatian BOLA
terhadap para pembaca dan komunitas yang telah setia kepada BOLA sejak
lama. Pada kesempatan tersebut komunitas juga bisa menjalin pertemanan
kepada sesama komunitas dan melakukan promo-promo. Event ini sangat
menarik bagi para sponsor, karena mereka dapat melakukan branding dan
promo produknya di acara yang besar dan telah memiliki brand yang kuat.
Kerja sama event dengan klien yang terlebih dahulu diseleksi, sesuai
dengan brand BOLA dan mempunyai visi yang sama dengan perusahaan.
Pemilihan klien dalam menjalin kerja sama sangat diperlukan, karena ini
berkaitan dengan brand perusahaan yang akan menjadi kuat dan menambah
kepercayaan masyarakat atas brand tersebut. Seperti yang diutarakan Al
Briham Jamal, Product Executive Marcomm PT. Tunas Bola.
“Tentu ada. Kita cari produk-produk yang mempunyai visi yang sama dan berhubungan dengan branding kita, yaitu sport media. Jadi produk-produk yang sudah mempunyai brand yang kuat, yang kita tawarkan untuk kerja sama. Misal pocari sweat bekerja sama kita untuk pasang iklan dan melakukan event bareng, tapi untuk event belum terlaksanakan, lalu Panasonic yang bekerja sama untuk event kita, donor darah. Yang baru kemarin Super O2, bekerja sama iklan yang bikin event untuk peresmian kerja sama Super O2 dengan klub Paris Saint-German, kita bikin acara di car free day selama empat pekan setiap minggu. Dan banyak juga komunitas pencinta klub sepak bola yang ingin melakukan nobar dan ingin diinfokan di media, kita ajak bareng untuk bekerjasama.”8
8 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.
53
Peneliti menyimpulkan bahwa strategi membeli yang digunakan
adalah penyeleksian klien ini memberikan pengertian bahwa PT. Tunas Bola
melihat benefit yang didapat untuk menawarkan kerja sama, karena ini
berkaitan dengan branding perusahaan yang dibangun untuk mendapatkan
citra yang positif oleh pembaca BOLA. Tidak semua tuntutan klien terpenuhi,
tetapi perusahaan memberikan penawaran yang terbaik. Klien yang menjadi
target untuk kerja sama, ialah sponsor yang perusahaannya sudah memiliki
brand yang sudah kuat. Tidak hanya kepada perusahaan swasta saja yang
ditawarkan untuk kerja sama, tetapi juga dengan komunitas. Karena ini
berkaitan juga dengan membangun brand BOLA yang dekat dengan pecinta
sepak bola dan memelihara hubungan dengan para pembacanya.
2. Strategi Penekanan/Kekuatan (pressure/power)
Menjalin kerja sama dengan perusahaan tertentu memang tidak selalu
mudah. Ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan keinginan perusahaan
yang tidak bisa dipaksakan untuk diterima oleh perusahaan lainnya. Dengan
begitu perlunya pendekatan penekanan untuk memperkuat perjanjian sesuai
dengan yang diinginkan. Strategi ini merupakan tindakan strategi public
relations melalui taktik penekanan yang sekaligus menunjukan suatu
kekuasaan tertentu.
Sebagai perusahaan media, kekuatan PT. Tunas Bola sendiri dalam
menempatkan posisi brand dalam kerja sama ialah pada produk media yang
sudah berterbit sejak lama dan sudah memiliki brand yang kuat, serta
banyaknya platform media yang ditawarkan kepeda klien untuk menambah
54
keuntungan kerja sama. Menurut Al Briham Jamal, kekuatan PT. Tunas Bola
adalah pada platform media yang banyak dan dapat dijadikan media untuk
promosi.
“Bisnis media memang sekarang ini lagi marak dan kompetitif, satu grup perusahaan juga mengalami bisnis yang kuat, karena mereka mengeluarkan produk yang sejenis, apalagi media olahraga yang membahas bola. Kalo di media cetak, kita tentu memberikan yang terbaik disetiap produk kita. Harian Bola memberikan informasi sport yang terkini secara mendalam dan berkualitas. Design wajah Harian Bola kita bikin semenarik mungkin dengan gaya yang spesial sesuai segmen kita. Kalo Mingguan Bola, kita beri artikel-artikel yang berjenis feature yang membahas seputar olahraga selama sepekan, terutama bola dengan liga-liga eropa terbaik. Bolavaganza membahas artikel feature tetang perkembangan sepakbola lokal dan internasional selama sebulan. Nah, bolanews.com memberikan kabar ter up to date seputar olahraga secara realtime yang bisa diakses di semua perangkat digital.”9
Keuntungan dari bisnis media adalah adanya kekuatan untuk
menawarkan kerja sama dengan memberikan benefit promo produk
perusahaan klien di media tersebut. Tidak perlu lagi biaya tambahan untuk
mempromosikan di media lain. Tidak hanya itu saja, PT. Tunas Bola juga
memperhatikan untuk memberikan sentuhan yang berkualitas pada medianya
yang tersebar luas. Sehingga membuat ketertarikan untuk melakukan promo
dan pemasangan iklan di produk-produk BOLA
Marcomm PT. Tunas Bola juga mengalami beberapa kesulitan yang
dihadapi dalam menjalin kerja sama. Al Briham Jamal, Product Executive
Marcomm PT. Tunas Bola menambahkan.
“Karena miliki visi yang sama sebagai portal berita sepak bola,
maka BOLA mau bekerjasama dengan mereka. Jika ada kesulitan kita selalu intens dan terbuka dengan usulan sponsor, tetapi selama mereka
9 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.
55
dalam batas standar kita. Jika tidak ketemu titik tengah, maka terpaksa kita tunda dulu kerjasamanya”10
Peneliti melihat strategi penekanan/kekuatan disini ada sikap
keterbukaan Marcomm PT. Tunas Bola dalam mendiskusikan bentuk kerja
sama yang ingin dicapai, agar kedua belah pihak mendapatkan benefit yang
diinginkan. Dengan mendiskusikannya akan terlihat apa saja yang menjadi
tuntutan klien dan mempelajarinya, apakah sesuai dengan keinginan
perusahaan atau tidak. Penekanan dari kerja sama yang diberikan adalah
mendapatkan keuntungan yang seimbang antara kedua belah pihak, untuk itu
jika tidak memiliki titik temu yang menguntungkan, maka kerja sama akan
ditunda dengan pilihan menjalin kerja sama lain waktu. Penerapan
standarisasi dalam menjalin kerja sama merupakan suatu komitmen untuk
menjaga brand perusahaan dan lebih teliti dalam bertindak.
3. Strategi Persuasif (persuavise)
Strategi ini melakukan pendekatan dengan jangka pendek dengan
pendekatan untuk membujuk agar mau berunding dan berdialog secara
konstruktif. Kemudian dalam melakukan kerja sama dengan klien, Marcomm
PT. Tunas Bola tidak melakukan sendiri. Terkadang bekerjasama dengan
divisi periklanan untuk bersama-sama mencari sponsor guna untuk
mengiklankan produknya di BOLA atau membuat event bersama. Al Briham
Jamal menambahkan:
“Dengan bagian iklan, kita juga kerjasama dalam membuat
promo menarik untuk ditawarkan ke klien agar mau bekerjasama
10 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.
56
dengan kita, seperti masang iklan dan bikin event bareng. Biasanya bagian iklan nawarin spot-spot iklan di produk dan kita bareng menawarkan kerjasama event untuk sponsor. Jadi kita sering meeting bareng klien bareng-bareng.”11
Dalam menarik perhatian klien untuk kerja sama, biasanya akan
ditawarkan bentuk-bentuk kerjasama yang menarik, bekerjasama dengan
divisi periklanan. Mengajak klien untuk meeting mendiskusikan bersama
dengan periklanan juga menjadi cara Marcomm untuk membujuk klien untuk
kerja sama. Tambahan bentuk yang diberikan periklanan, akan menjadi
materi yang menarik untuk klien. Berdiskusi apa saja yang diinginkan klien
juga, menjadi materi penting untuk menjelaskan konsep yang ditawarkan
untuk memberikan benefit kedua belah pihak.
Peneliti melihat ini sebagai bentuk dari pengaplikasian integrated
marketing communication (IMC) atau komunikasi pemasaran terpadu,
dimana ada pengabungan saluran atau divisi perusahaan untuk
menyampaikan tujuan perusahaan kepada publik untuk mendapatkan
keuntungan perusahaan. Blech memberikan gambar tentang konsep IMC
adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang matang dengan
mengevaluasi peran masing-masing bentuk komunikasi pemasaran
(periklanan umum, sales promotion, public relations dan lain-lain) dan
memadukan bentuk-bentuk komunikasi pemasaran ini untuk memberikan
kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal (Bleach 2009).
Strategi ini juga memberikan kesempatan untuk mengenalkan produk-
produk PT. Tunas Bola kepada klien. Sesuai dengan tugas dan peran
11 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.
57
Marcomm untuk mengenalkan produk BOLA kepada masyarakat dan
membangun citra positif. Manajer Marcomm PT. Tunas Bola, Benhard
Sitorus menambahkan:
“Kita mengenalkan produk dan program kita ke pembaca dan
klien. Dan ikut berperan aktif dalam dunia sepak bola dan olahraga. Berperan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya olahraga. Dengan mendekatkan produk ke pembaca akan menjadi nilai tambah yang dipunyai BOLA. Memberikan perhatian lebih dan menyertakan pembaca BOLA untuk ikut dalam event-event yang BOLA selenggarakan.”12
Peneliti melihat ini sebagai bentuk persuasif kepada klien untuk
bekerjasama dengan PT. Tunas Bola. Ada pepatah mengatakan tak kenal,
maka tak sayang. Dengan mengenal brand BOLA lebih dalam, maka akan
melihat bahwa akan ada kemungkinan keuntungan yang bisa didapat dari
bekerjsama dengan PT. Tunas Bola. Dengan mengenal brand BOLA akan
mendapatkan kepercayaan dari klien. Bekerjasama dalam bentuk event bisa
untuk membangun citra positif kedua perusahaan. Inilah yang dicari banyak
perusahaan untuk meningkatkan citra dan tetap menjaga kepercayaan
masyakat.
Manajer Marcomm PT. Tunas Bola, Benhard Sitorus berpendapat:
“Melalui event juga bisa untuk positioning brand image BOLA ke masyarakat. Dari kerja sama yang dibangun juga menhasilkan kepercayaan kepada pihak komunitas dan sponsor. Mereka juga merasakan keuntungan dari kerja sama tersebut, saling menguntungkan lah pokoknya. Yang paling penting mendekatkan BOLA ke masyarakat luas.”13
12 Wawancara pribadi dengan Benhard Siturus, divisi Marketing Communications PT.
Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015. 13 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015.
58
Menjaga kedekatan dengan klien akan memberikan dampak yang baik
untuk citra perusahaan, juga membawa keuntungan. Berdiskusi dalam
meeting perusahaan menjadi salah satunya, akan tercipta suatu hubungan
kedekatan yang memberikan pemahaman baru tentang konsep kerja sama
yang ditawarkan. Dengan pilihan yang menguntungkan, memberikan
kemudahan untuk menjalin kerja sama kembali suatu waktu.
Peneliti menyimpulkan untuk strategi persuasif marcomm
bekerjasama dengan periklanan untuk memberikan paket penawaran yang
menarik, dalam artian mereka menawarkan kerjasama pemasangan iklan yang
bebas biaya dan kerjasama jangka panjang. Tidak hanya itu perusahaan yang
diajak kerja sama juga dapat melakukan branding perusahaannya di event
BOLA. Kerja sama dengan komunitas ada penawaran khusus, selain strategi
perusahaan untuk lebih mendekatkan dan mendapat kepercayaan dengan
pembaca dan komunitas, maka dibuatlah program yang ditujukan untuk
mengenalkan komunitas tersebut melalui promo dan liputan khusus yang ada
di produk-produk BOLA.
4. Strategi Merangkul (patronage)
Strategi ini memberikan taktik jangka panjang dengan pendekatan dari
strategi public relations yang bersifat merangkul pihak eksternal.
Mendekatkan perusahaan dengan klien membuat hubungan kerja sama akan
semakin baik. Tetap berkomunikasi menjadi kunci dalam menjalin hubungan.
Al Briham Jamal, Product Executive Marcomm PT. Tunas Bola berpendapat:
“Kita selalu tetap berkomunikasi dengan para klien. Kita
optimalkan kerja sama yang sudah terbangun. Memberikan bukti
59
evaluasi juga kita lakukan untuk memberikan rasa percaya klien ke kita. Kadang-kadang mereka juga kita undang ke acara kita lainnya, walaupun bukan sebagai sponsor.”14
Peneliti melihat itu bentuk upaya dari perusahaan untuk menjaga
hubungan dengan klien. Karena kerja sama yang sudah terjalin akan
menimbulkan koneksi yang dapat digunakan untuk menjaring network. Kerja
sama yang memuaskan juga akan memberikan kepercayaan yang membuat
klien merasa puas dan akan mempertimbangkan kerja sama selanjutnya.
Tidak hanya pada saat kerja sama yang menghasilkan keuntungan
antara perusahaan dan lembaga saja. Tetapi intinya kembali mengarah kepada
menjalin hubungan kekeluargaan yang baik untuk bisnis perusahaan kedepan.
PT. Tunas Bola juga merangkul pembaca yang segmennya sesuai dengan
media BOLA, Benhard Sitorus menambahkan:
“Target yang segmen usia 15 sampai 25 tahun yang kita
fokuskan untuk produk-produk kita.”15
Diusia 15 sampai 25 tahun merupakan usia produtif yang gemar
mengikuti kegiatan dan aktif dalam berorganisasi. Untuk itu BOLA memiliki
strategi khusus untuk para pembacanya agar dapat mengenal dan menyukai
BOLA. Mengajak pembaca untuk ikut terlibat dalam acara BOLA merupakan
salah satu strateginya, dengan demikian akan timbul rasa senang dan nyaman
yang membuat hubungan perusahaan dengan konsumen menjadi baik.
“mengajak kerja sama dengan komunitas, sponsor, dan lembaga pemerintahan. Kita juga bikin event untuk branding dengan berbagai bentuk acara, seperti nonton bareng, donor darah, seminar,
14 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, divisi Marketing Communications PT.
Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015. 15 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, divisi Marketing Communications PT.
Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015.
60
pelatihan jurnalistik, dan ikut car free day. Dengan mendekatkan produk ke pembaca akan menjadi nilai tambah yang dipunyai BOLA. Memberikan perhatian lebih dan menyertakan pembaca BOLA untuk ikut dalam event-event yang BOLA selenggarakan.”16
Perusahaan diharapkan menjalankan hubungan yang baik kepada
konsumennya, tidak hanya memikirkan keuntungan saja. Tetapi memberikan
pengalaman yang menarik untuk konsumennya sebagai salah satu sumber
pendapatan perusahaan. Ini yang dianggap penting oleh PT. Tunas Bola untuk
mendekat perusahaan dengan pembaca, agar pembaca merasa diperhatikan
dan dilibatkan langsung dalam mengembakan media BOLA, dan juga
mengembangkan sepak bola di Indonesia.
Al Briham Jamal menambahkan bahwa hubungan dengan sponsor dan
lembaga lainnya terjalin dengan baik dan memiliki hubungan yang tidak
hanya bersifat formal saja.
“Seperti kita menjalin hubungan dengan kemenpora, waktu itu
kita mengundang menteri pemuda dan olahraga untuk berdiskusi tentang situasi terkini terkait olahraga khususnya sepak bola. Kita memberikan usulan untuk memajukan sepak bola Indonesia. Sekaligus mengenalkan media BOLA kepada pak menteri. Ada juga kaya Pocari Sweet dan Head & Shoulder yang melakukan kunjungan ke kantor BOLA untuk mengenalkan kampanye mereka untuk produknya. Bentuk kerja sama yang terbangun tidak hanya antara membicarakan sponsorship, tapi lebih membangun hubungan baik yang akan berguna untuk kedepannya.”17
Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan dengan strategi merangkul
digunakan untuk memelihara hubungan kerja sama yang sudah terjalin.
Seperti berkunjung, berdiskusi, dan menelpon ke kantor memberikan konsep
etika yang santun dapat membina hubungan. Kunjungan klien seperti Pocari
16 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015. 17 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.
61
Sweat dan Head Shoulder juga bagian dari promo kampanye produk mereka.
Ini juga merupakan bagian pencitraan perusahaan klien. Sama halnya dengan
kunjungan kemenpora yang datang untuk mengenal media BOLA sebagai
salah satu media olahraga terbesar di Indonesia yang juga diharapkan
memberikan kontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia. Untuk itu
diadakan diskusi yang diharapkan memberikan solusi jangka panjang untuk
olahraga Indonesia. Kunjungan ini juga dapat dimanfaatkan untuk menjalin
hubungan baik antara kedua instan ini.
Dalam setiap menerapkan strategi-strateginya, divisi Marcomm PT.
Tunas Bola melakukan pertemuan atau rapat internal yang berguna untuk
mempersiapkan konsep, aktivasi dan mengevaluasi kinerja Marcomm.
Benhard Sitorus, manajer Marcomm PT. Tunas Bola menambahkan:
“Dalam marcomm kita selalu mengadakan rapat setiap pekan
di hari Senin untuk membahas produk dan sirkulasi, hari Selasa untuk membahas event dan aktivasi produk, dan hari rabu untuk rapat reguler dan evaluasi kinerja kita selama sepekan sudah sampai mana. Dalam rapat tersebut dibahas, seperti jumlah oplah mingguan, kerja sama-kerja sama yang sudah dilakukan dan sudah sampai mana pengerjaannya. Bikin konsep-konsep yang menarik untuk packing produk kita. Dan konsep konten untuk menjadi pertimbangan untuk redaksi. Kita juga menjalin kerja sama dengan redaksi untuk mengisi konten agar menarik dalam penjualan.”18
Demikian strategi yang dilakukan marketing communication PT.
Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan. Hubungan yang terjalin
dengan pengiklan, sponsor, stakeholder, pembaca dan komunitas diharapkan
akan berkembang dan memberikan manfaat untuk perusahaan. Memang
dalam menjalankan strategi tersebut tidak mudah dan penuh tantangan. Staff
18 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015.
62
Event, Marcomm PT. Tunas Bola, Tuan Boy Notan mengungkapkan tentang
kesulitan yang dihadapi dalam menjalin kerja sama.
“Suka dukanya dalam kerja sama, ya seperti kesulitan mencari sponsor untuk event diakhir tahun, jadi tantangan buat kita. Karena diakhir tahun itu banyak dari perusahaan mau tutup buku, jadi meraka sulit untuk mengeluarkan dana. Dengan begini kita jadi tahu untuk memberikan proposal konsep acara di awal tahun atau pertengahan dan merencanakan kerja sama untuk jangka panjang. Permintaan klien yang aneh-aneh juga banyak, kaya turnament futsal bareng Alumni ITB yang orang-orang agak sulit bekerjasama dan banyak permintaan dadakan. Hal-hal seperti itu juga yang membuat tim kita solid. Selain itu, banyak kerja sama yang mengesankan, semuanya memberikan yang terbaik dengan beberapa syarat tentunya, tapi itu semua bisa ditolerir. Tapi yang paling berkesan ya acara Sport Race kemarin yang mendapatkan Official Sponsor. Jadi dengan begitu acaranya lebih meriah dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.”19
Peneliti dapat menyimpulkan dari pendapat di atas, bahwa kesulitan
yang dialami terkaitan dengan persiapan konsep kerja sama yang ditawarkan
dan waktu yang kurang tepat untuk menawarkan kerja sama. Hal tersebut
menjadi pelajaran untuk tim Marcomm PT. Tunas Bola untuk lebih
memperhitungkan konsep penawaran kerja sama dengan klien. Kemudian
kurangnya komunikasi membuat hubungan menjadi kurang baik. Permintaan
klien tidak semua dapat dipenuhi oleh perusahaan, tetapi perusahaan telah
berbuat yang terbaik. Untuk itu dibutuhkan komunikasi yang intens agar
pihak klien mengerti dan tidak merasa kecewa.
19 Wawancara pribadi dengan Tuan Boy Notan, divisi Marketing Communications PT.
Tunas Bola, Jakarta, 22 Januari 2015.
63
B. Penggunaan Media Sosial PT. Tunas Bola Dalam Membangun Citra
Perusahaan
1. Penentuan Pengunaan Media Sosial
Dalam pelaksanaan strategi public relations diperlukan sarana dan
prasarana yang menunjang kinerja public relations dalam menjalankan
tugasnya. Membangun citra perusahaan memang merupakan tugas yang
dilakukan public relations. Seperti menyebarkan Informasi ke publik
internal dan publik eksternal dalam memperkokoh citra yang berlaku
(current image), menjaring kerja sama dalam membentuk citra lembaga
(corporate image) dan menerapkan prilaku publik internal dalam menjaga
citra majemuk positif (multiple image).20 PT. Tunas Bola juga
memperhatikan kinerja divisi Marketing Communication dengan
mengoptimalkan sarana dan prasarana perusahaan. Karena bergerak di
industri media, memiliki nilai tambah untuk mempergunakan produk
medianya sebagai sarana membangun citra perusahaan. Product Executive
Marcomm PT. Tunas Bola, Al Briham Jamal mengutarakan:
“Sarana dan prasarana yang dimiliki BOLA ya, media kita
sendiri yang ada dalam cetak dan online. Kalo cetak Harian, Mingguan, BolaVaganza, untuk online kita ada portal berita bolanews.com dan kita bisa manfaaatkan sosial media untuk promo-promo. Karyawan kita juga bisa jadi penghubung untuk kerja sama dengan klien yang sudah mengenal BOLA sudah lama.”21
Peneliti melihat dengan fokus bisnis yang dilakukan oleh PT.
Tunas Bola dalam bidang media massa, ada keuntungan yang didapat dan
20 Dr. Armawati Arbi M.Si, “Manajemen Humas,” artikel diakses pada 25 Januari 2015 dari http://arma-komunikasidakwah.blogspot.com/
21 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, divisi Marketing Communications PT. Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015.
64
memudahkan kinerja Marcomm, sekaligus dapat mampu menekan biaya
untuk melakukan promo dan pengiklanan. Banyaknya produk media PT.
Tunas Bola, seperti koran Harian BOLA, Mingguan BOLA, majalah
BolaVaganza, dan media online bolanews.com membuat nilai tambah
perusahaan dalam melakukan penawaran kerja sama. Dengan media-media
tersebut PT. Tunas Bola dapat melakukan branding untuk mengenalkan
produk-produk lainnya yang tidak termasuk produk reguler, seperti buku,
kalender dan poster.
PT. Tunas Bola juga memanfaatkan perkembangan media online,
tidak hanya meluncurkan produk portal berita online bolanews.com saja,
melainkan menggunakan juga sosial media untuk berhubungan dengan
pembaca, klien dan masyarakat. Pengunaan sosial media seperti facebook
dan twitter dimulai pada tahun 2009 bersamaan dengan resminya hadirnya
portal berita bolanews.com. Sosial media yang digunakan saat ini adalah
Facebook, Twitter, dan instagram. Seperti Al Briham Jamal, Product
Executive Marcomm PT. Tunas Bola mengungkapkan:
“Untuk penggunaan media sosial sendiri kita punya Twitter dan Facebook, serta ada instagram tetapi itu khusus untuk menampilkan hasil-hasil foto dari fotografer kita. Masing-masing produk memiliki akun Twitter, Facebook dan Instagram, seperti @Tabloidbola akun Harian Bola, @bolavaganza untuk majalah Bolavaganza, @mingguanbola untuk Mingguan Bola, dan @bolanewscom akun Bolanews.com.”22
Strategi public relations yang dilakukan oleh Marcomm PT. Tunas
Bola di media sosial adalah tujuannya membantu pembaca dan pelanggan
22 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, divisi Marketing Communications PT.
Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015
65
dengan menjawab berbagai pertanyaan mengenai produk, keluhan dan lain
sebagainya. Selain itu juga dapat mempermudah dan mempercepat
pelayanan kepada pembaca dan pelanggan. Komunikasi dengan pembaca
menjadi mudah dan dapat membantu melihat hasil kinerja perusahaan
dengan produk yang dihasilkan.
Seperti yang dikatakan oleh Al Briham Jamal mengenai strategi
public relations dalam pengunaan media sosial.
“Pengunaan media sosial juga memberikan kemudahan kita untuk melakukan promo, dan pelayanan kepada para pembaca dan pelanggan. Karena bersifat komunikasi langsung, murah, cepat, dan efisien maka kita fokusnya pelayanan di media sosial.”23
Peneliti melihat bahwa pengunaan media sosial oleh Marcomm PT.
Tunas Bola bertujuan untuk mendapatkan efisiensi dalam budget
perusahaan dalam berkomunikasi dengan pembaca dan pelanggan, juga
menekan biaya promosi selain menggunakan media sendiri. Media sosial
membantu kinerja Marcomm untuk promo produk, seperti penerbitan
produk baru dan paket berlangganan. Selain itu promo event-event juga
bisa dilakukan di media sosial. Keluhan-keluhan juga bisa disampaikan
melalui media sosial PT. Tunas Bola mengenai produk-produk BOLA.
“Melalui media sosial kita bisa melakukan promo-promo untuk penjualan, event dan memberikan info seputar produk. Kalo bolanews.com memberikan info-info sepak bola yang terkoneksi langsung ke link bolanews.com. Kita juga bisa berkomunikasi langsung dengan pembaca dan meminta saran untuk produk BOLA. Ada juga berupa keluhan-keluhan yang diterima melalui sosmed. Sosmed ini juga mempengaruhi branding produk kita, karena ini merupakan saluran komunikasi untuk langsung berhubungan dengan pembaca BOLA dan masyarakat.”24
23 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015. 24 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.
66
Peneliti menyimpulkan dengan komunikasi dengan menggunakan
media sosial memberikan kemudahan untuk menyampaikan informasi
yang bersifat menguntungkan perusahaan, seperti promo, iklan dan
koneksi dengan berita bolanews.com melalui media sosial. Tuhu Nugraha
Dewanto berpendapat contoh yang lebih jauh lagi, social media menjadi
salah satu kontak poin yang penting buat konsumen untuk bertanya
mengenai produk, atau melakukan komplain. Ini sebenarnya membuat
perusahaan lebih efisien, karena bisa mengurangi alokasi sumber daya
untuk layanan konsumen di channel lain, misalnya customer care via
telepon.25
2. Pelaksanaan Penggunaan Media Sosial
Pelaksanaan pengunaan sosial media memiliki fokus tersendiri dan
dalam manajemen public relations. PT. Tunas Bola melakukan strategi
khusus untuk pengelolaan sosial media perusahaan. Terbentuknya posisi
khusus yang menanggani sosial media dibawah unit Marketing
Communication. Posisi sosial media spesialis ini yang mengatur semua
arus informasi perusahaan ke publik melalui media, yaitu sosial media
(Twitter, Facebook, dan Instagram). Pelaksanaan pengunaannya harus
dilakukan sesuai dengan perencanaan dan strategi public relations agar
meriah hasil yang maksimal.
25 Tuhu Nugraha Dewanto, “Apa yang Bisa Diharapkan dari Social Media?” artikel
diakses pada 04 Maret 2015 dari http://www.virtual.co.id/blog/social-media/apa-yang-bisa-diharapkan-dari-social-media/
67
Menurut Tuhu Nugraha Dewanto, ada dua hal fundamental yang
bisa diharapkan dari aset social media yang dimiliki oleh brand.26
Pertama, peningkatan Social media punya pengaruh yang sangat besar
meningkatkan banyak hal, misalnya meningkatkan engagement brand
dengan konsumen, meningkatkan loyalitas konsumen, mendapatkan data
base, meningkatkan awareness produk, menciptakan serta meningkatkan
worth of mouth, bahkan dengan tren social commerce, social media dapat
digunakan sebagai medium untuk menghasilkan sales yang dilakukan via
online.
Kedua, penurunan yang terjadi pada social media atau lebih
tepatnya melakukan efisiensi pada banyak hal. Social media membuat riset
konsumen menjadi lebih mudah dan murah, karena kita bisa melakukan
riset langsung di social media. Beberapa brand di luar negeri bahkan telah
menciptakan produk dengan citarasa baru, berdasarkan ketertarikan
konsumen yang mereka lakukan via social media.
Dalam perkembangan media sosial PT. Tunas Bola, sejak adanya
akun media sosial perusahaan dari tahun 2009 hingga tahun 2014, terus
mengalami peningkatan. Ada 4 akun Twitter yang aktif dan sampai saat ini
jumlah follower Twitter akun @bolanewscom sudah mencapai 275.407,
akun @TabloidBOLA sudah mencapai 109.347, akun @MingguanBOLA
mencapai 3.575, dan akun @Bola_Vaganza telah mencapai 20.878
Follower (Hasil data diupdate pada tanggal 06 Februari 2014).
26 Tuhu Nugraha Dewanto, “Apa yang Bisa Diharapkan dari Social Media?” artikel
diakses pada 04 Maret 2015 dari http://www.virtual.co.id/blog/social-media/apa-yang-bisa-diharapkan-dari-social-media/
68
Akun twitter bolanews.com dan Mingguan BOLA Gambar 4.1
Akun Twitter Bolanews.com dan Harian BOLA Gambar 4.1
Dari gambar tersebut dapat dilihat jumlah pengikut (follower) dari
4 akun Twitter PT. Tunas Bola yang aktif, diukur dalam jumlah terbaru
follower yang aktif berinteraksi dengan akun-akun PT. Tunas Bola. Jumlah
akun Twitter yang mengikuti (following) terlihat sudah merespon
informasi-informasi yang diberikan. Seperti akun @bolanewscom yang
memberikan kicauan tentang berita-berita terbaru setiap menitnya
menambah ketertarikan untuk mengikuti berita-berita tersebut, sehingga
tertarik juga untuk mengikuti akun @bolanewscom.
Sedangkan ketiga akun lainnya, juga melakukan hal yang sama
dengan memberikan berita-berita dari @bolanewscom. Tetapi ada sisipan
promo dan iklan yang memberikan informasi penting untuk pembaca
BOLA. Keluhan tentang produk-produk BOLA juga bisa disampaikan
keempat akun tersebut. Dengan hal ini menunjukkan bahwa PT. Tunas
69
Bola sudah banyak diketahui dan mengenal terutama produk-produk
BOLA oleh masyarakat di media sosial.
Keluhan di media sosial PT. Tunas Bola Gambar 4.2
Dapat dilihat pada gambar tersebut terdapat keluhan-keluhan yang
disampaikan kepada akun Twitter PT. Tunas Bola. Keluhan tersebut
seputar penerbitan dan masalah berlangganan. Keluhan penerbitan menjadi
keluhan teratas yang sering ditemui oleh sosial media spesialis BOLA.
Setelah keluahan diterima akan langsung dilakukan koordinasi dengan
divisi Marcomm yang memperbaiki masalah tersebut. Kemudian setelah
jawaban didapat, akan disampaikan langsung di akun sosial media. Selain
keluhan, terdapat juga pertanyaan seputar event-event yang dilaksanakan
bola dan promo-promo yang telah ditunggu-tunggu oleh konsumen BOLA.
Selain Twitter, ada akun Facebook yang juga menjadi sosial media
yang digunakan PT. Tunas Bola sebagai salah satu saluran untuk strategi
public relations. Hal yang dilakukan pada akun Facebook, tidak terlalu
beda dengan akun Twitter. Hanya saja sifatnya yang lebih personal dan
70
memberikan keleluasaan memberikan informasi, tidak terbatas dengan
jumlah kalimat, seperti hanya Twitter. Biasanya yang disampaikan melalui
Facebook, berupa berita terbaru, promo, keluhan, tanya produk dan
berlangganan. Melalui akun ini pengguna bisa langsung berinteraksi
dengan social media specialist PT Tunas Bola.
Al Briham Jamal menambahkan:
“Makanya kita sangat memfokuskan media sosial ini, sehingga ada posisi khusus yang hanya menanggani media sosial. Untuk menaikan branding media sosial dibuat semacam kuis berhadiah yang soalnya seputar produk-produk BOLA. Setiap minggunya akan ada pemenang yang mendapatkan hadiah dari kita berupa produk sport.” 27
Akun Facebook Harian BOLA dan Mingguan BOLA Gambar 4.3
PT. Tunas Bola memiliki 4 akun Facebook dan jumlah likes
(penyuka) akun Facebook Tabloid Olahraga BOLA mencapai 141.487
likes, untuk akun Mingguan BOLA telah mencapai 32.265 likes, lalu akun
bolanews.com 5.060 likes dan akun Majalah BolaVaganza sudah mencapai
9.839 likes (data di Update pada tanggal 06 Februari 2014). Namun, jika
27 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.
71
dilihat dari jumlah orang yang menyukai akun-akun PT. Tunas Bola
dengan jumlah follower Twitter masih terlihat tidak berimbang dan lebih
mempunyai daya menarik pada akun sosial media Twitter. Jika dilihat
bersamaan pada akun twitter @bolanewscom ada 275.407 pengikut dan
pada akun Facebook hanya 5.060 penyuka. Dengan demikian media
Twitter menjadi media yang banyak disukai oleh konsumen BOLA dalam
berinteraksi dengan perusahaan.
Pentingnya interaksi atau aktifnya berkomunikasi akan berdampak
pada ketertarikan konsumen untuk mendapatkan keingintahuan lebih
tentang informasi-informasi yang diberikan. Dari banyaknya jumlah
follower Twitter dan likes Facebook akan berdampak pada citra positif
perusahaan, karena ini menjadi simbol untuk kesenangan konsumen akan
pelayanan atau informasi yang diberikan perusahaan melalui media sosial.
Product Executive Marcomm PT. Tunas Bola, Al Briham Jamal
menambahkan:
“Sosmed ini juga mempengaruhi branding produk kita, karena ini merupakan saluran komunikasi untuk langsung berhubungan dengan pembaca BOLA dan masyarakat. Dari banyaknya jumlah follower dan likes di Twitter dan Facebook juga bisa dijadikan nilai jual untuk proposal kerja sama dengan klien. Karena dari itu kita bisa memberikan penawaran promo di media sosial kita yang memiliki jumlah follower dan likes yang lumayan banyak.”28
Peneliti menyimpulkan, bahwa strategi membangun citra positif
melalui pengunaan media sosial merupakan salah satu upaya untuk
branding produk BOLA, agar lebih dikenal dan mendekatkan produk ke
masyarakat. Upaya yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan fungsi
28 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.
72
kerja dan jaringan antar divisi dalam perusahaan. Pengunaan media sosial
juga memberikan efek efesien untuk menjadi sarana komunikasi
perusahaan dengan pembaca dan masyarakat. Interaksi yang dibangun
akan menciptakan dekatan personal dan itu mempengaruhi citra
perusahaan. Strategi ini menggunakan teori Marketing Public relations
(MPR) yaitu untuk meningkatkan biaya promosi periklanan yang tidak
seimbang dengan hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan. Selain itu
persaingan yang ketat dalam promosi dan publikasi produk, membuat
perusahaan mulai bekerja efektif dan efisien.29
C. Keberhasilan dan Kendala Public Relations PT. Tunas Bola dalam
Membangun Citra Perusahaan
Citra perusahaan merupakan cerminan atau pandangan yang
menjelaskan bagaimana sebuah perusahaan bekerja dan melayani
konsumennya. Menurut Frank Jefkins, citra perusahaan (corporate image)
adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra
atas produk dan pelayanannya.30 Pembentukan citra bisa dilihat dari kualitas
produk, pelayanan, stabilitas keuangan, tanggung jawab sosial, dan hubungan
baik dengan pihak eksternal. Banyaknya kegiatan kerja sama yang terjalin
membuktikan bahwa perusahaan telah memiliki kepercayaan untuk menjadi
rekan bisnis yang baik.
29 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan komunikasi, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada), h. 71 30 Frank Jefkins, Public Relations Edisi Kelima, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006), h. 21.
73
1. Kegiatan Public Relations PT. Tunas Bola Untuk Membangun Citra
Perusahaan
Hubungan baik dengan industri, merupakan bentuk kerja sama
yang dapat membangun citra positif perusahaan, dengan demikian citra
perusahaan bisa dilihat dari banyaknya kerja sama yang dijalin dan dapat
mempengaruhi citra dan branding untuk perusahaan. Berikut beberapa
kerja sama dalam bentuk sponsor atau media partner yang telah
bekerjasama dengan PT. Tunas Bola. Penelitian ini dilaksanakan mulai
dari Agustus 2014 hingga akhir Januari 2015.
No. Bulan Event Lembaga Perusahaan
Swasta Jumlah
1. Agustus
2014
1. Turnament Futsal 2014 Piala Rektor ITB Ke-1 Antar SMA Se-DKI Jakarta
2. Turnament Futsal Intern INDOMANUTD
3. BOLA Premier
League Sabnani Park 2014
4. Nonton BOLA
Kick Off Liga Inggris
Forum ITB
84
Indomanutd Cibubur
Sabnani Park Serpong - Jakarta
Propertindo - Mustpro
Sport Business
5
2. September
2014
1. 1st Anniversary Blue Troops Jakarta
2. UNJ Floorball Open Championship 2014
3. Olimpiade Budaya
Blue Troops Jakarta
UKM UNJ Floorball
BEM FIB
- 3
74
2014 UI
3. Oktober
2014
1. ABASCHAMP University 2014
2. Diskusi Olahraga Nasional: Ayo Bangkit Olahraga Indonesia
UKM Basket UNIKA
Atmajaya
Kementrian Pemuda dan
Olahraga
- 2
4. November
2014
1. Pantura Joglo Semar Regroup Lets Guyub!!! Nonton Bareng
2. Nonton BOLA Liverpool vs Chelsea
BIGREDS Indonesia
Blue Troops Bali
- 2
5. Desember
2014
1. Blood Donation Community For Humanity
2. BOLA Sports Race
2014
-
- Panasonic - Specs - Pocari Sweat - PMI - SuperSoccer.
co.id - Digitec - NaveForce - You C1000 - Gandaria City
9
6. Januari 2015
1. Liga BOLA Quadrant Futsal 2015
2. Car Free Day
BOLA with Super O2
Margonda Fest
-
Super O2 2
Jumlah Lembaga Jumlah Perusahaan
10
13
23
Tabel 4.1
Kerja sama event PT. Tunas Bola dengan lembaga maupun perusahaan periode Agustus 2014 – Januari 2015
75
Semua event yang ada pada tabel diatas total kerja sama yang telah
dilakukan adalah 23 kegiatan, terdiri dari kerja sama dengan 10 lembaga
dan 13 perusahaan swasta. Bentuk kerja sama PT. Tunas Bola dengan
pihak luar, sebagai event organizer atau media partner. Bentuk kerja sama
event yang ditawarkan oleh Marcomm PT. Tunas Bola, ada dua, yaitu
sebagai event organizer atau media partner. Benhard Sitorus, manajer
Marcomm menambahkan:
“Bentuk kerja sama yang ditawarkan ada dua, pertama kita menawarkan event kita sendiri untuk dijadikan kerja sama sponsorship, kedua media partner, yaitu kita hanya mensupport promo dan meliput acara mereka yang nanti akan terbit di media kita.”31
Peneliti melihat dari bentuk kerja sama yang ditawarkan oleh PT.
Tunas Bola dengan bentuk media partner banyak kepada lembaga atau
komunitas yang ingin event mereka dipromokan dan diliput oleh media
BOLA dan diketahui oleh masyarakat luas. Sebagaikan untuk sponsorship
diperuntukan kepada perusahaan-perusahaan yang bersedia bekerjasama
mendanai event PT. Tunas Bola dan berbagi keuntungan sesuai dengan
kesepakatan. Perusahaan klien juga akan mendapatkan space iklan dan
disebutkan dalam liputan event yang nanti ada di semua produk media PT.
Tunas Bola.
31 Wawacara pribadi dengan Benhard Sitorus, divisi Marketing Communications PT. Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015.
76
Menurut Tuan Boy Notan, Staff Event Marcomm PT. Tunas Bola,
banyak event yang sudah diselengarakan berkat kerja sama dengan
lembaga dan perusahaan dari bulan Agustus 2014 sampai Januari 2015.
“Event yang sudah terlaksana banyak ya, banyak juga
ajakan buat jadi media partner komunitas untuk promo Nobarnya dan kegiatan gathering mereka. Selain itu juga ada acara dari kita, kaya donor darah, Car Free Day, Diskusi Olahraga Nasional, dan Sport Race.”32
Peneliti akan membahas event-event yang sudah dilaksanakan PT.
Tunas Bola dalam rintangan waktu bulan Agustus sampai Januari 2015.
Banyak event yang sudah diselenggarakan, maka peneliti hanya membahas
beberapa event yang menarik dan membuat event ini menjadi strategi
untuk membangun citra perusahaan.
a. Diskusi Olahraga Nasional: Ayo Bangkit Olahraga Indonesia
Menurut Tuan Boy Notan, selaku Staff Event Marcomm
PT. Tunas Bola, event seminar ini adalah:
“Diskusi Olahraga Nasional ini tentang atlet
indonesia yang di selenggarakan di gedung palmerah barat lt. 7 turut menghadirkan pakar-pakar olahraga dan para atlet Indonesia, seperti Erik Thohir dan Taufik Hidayat. Acara ini terselenggarakan berkat kerja sama BOLA dan Kementrian Olahraga. Diselenggarakan pada 16 Oktober 2014.”33
Berdasarkan pendapat di atas dapat dilihat bahwa event
seminar nasional ini dapat terselenggara berkat kerja sama dengan
Kementrian Pemuda dan Olahraga. Menghadirkan pakar-pakar
olahraga dan juga atlet, mempertemukan mereka semua untuk 32 Wawancara pribadi dengan Tuan Boy Notan, divisi Marketing Communications PT. Tunas Bola, Jakarta, 22 Januari 2015.
33 Wawancara pribadi dengan Tuan Boy Notan, Jakarta, 22 Januari 2015 .
77
berdiskusi tentang perkembangan olahraga di Indonesia, khususnya
para atlet Indonesia. Event ini diwujudkan sebagai bentuk perhatian
PT. Tunas Bola terhadap perkembangan atlit Indonesia. Kerja sama
ini merupakan bentuk dukungan untuk pemerintahan yang baru
khususnya, Kementrian Pemuda dan Olahraga.
Diskusi Olahraga Nasional di Gedung Kompas Gramedia Gambar 4.4
b. Blood Donation Community For Humanity
Menurut Tuan Boy Notan selaku Staff Event Marcomm
PT. Tunas Bola, kegiatan donor darah ini sebagai bentuk CSR
(Coorporate Sosial Responsibility) perusahaan yang setiap tahunnya
diadakan dalam bentuk yang berbeda-beda. Tahun ini acara donor
darah menjadi kegiatan yang dipilih untuk program CSR perusahaan.
“Donor darah bersama BOLA pada 30 Oktober,
terselenggara atas kerja sama BOLA, Palang Merah Indonesia dan Panasonic. Donor darah khusus karyawan Kompas Gramedia dan komunitas ini mampu memberikan sumbangan kantong darah sebanyak 100 kantong. Kita juga mengundang para komunitas pencinta klub sepak bola untuk meramaikan acara dengan lomba permainan Play Station PES 2015. Pemenang lomba akan mendapatkan sebuah televisi Panasonic.”34
34 Wawancara pribadi dengan Tuan Boy Notan, Jakarta, 22 Januari 2015.
78
Peneliti melihat bahwa event ini ditujukan untuk sosial dan
seperti pendapat diatas sebagai bentuk berbagi kasih terhadap sesama
melalui donor darah. Kerja sama ini terjali bersama PMI (Palang
Merah Indonesia), Panasonic, Specs, dan Pocari Sweat. Karena
keterbatasan ruang dan tenaga, maka kegiatan donor darah ini
dikhususkan untuk karyawan Kompas Gramedia dan komunitas yang
diundang, jadi tidak untuk umum. Kegiatan ini juga mengundang
beberapa komunitas pecinta klub sepak bola, seperti Arsenal
Indonesia, Indomanutd, Indospurs, dll. Kehadiran mereka juga
menambah kedekatan dengan perusahaan, juga ingin mengajak untuk
berbagi bersama. Kegiatan juga diisi dengan lomba yang
pemenangnya akan mendapat hadiah dari sponsor.
Blood Donation For Humanity di Gedung Kompas Gramedia Gambar 4.5
79
c. BOLA Sport Race 2014
Menurut Tuan Boy Notan sebagai Staff Event Marcomm
PT. Tunas Bola, kegiatan tahunan ini merupakan ajang penting bagi
perusahaan.
“Super Soccer Sport Race 2014 pada 21 Desember, yaitu event tahunan BOLA yang mengajak seluruh komunitas pencita klub sepak bola untuk bergabung bersama melakukan serangkaian acara untuk mengakrabkan antar komunitas dengan beberapa perlombaan. Kerja sama dengan Supersoccer.co.id menjadi sponsor utama acara ini. Sehingga mendapatkan tempat nama yang besar di seluruh rangkaian acara Sport Race. Event diadakan di Gandaria City dan tempat-tempat lain di Jakarta sebagai tempat perlombaan. Komunitas juga diberikan stand untuk mempromosikan komunitasnya dan ajang perkenalan diri, ada 22 komunitas yang bergabung dalam event ini.”35
Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini menjadi ajang untuk
mempertemukan pembaca BOLA, komunitas, sponsor dan
perusahaan. BOLA Sport Race tahun ini resmi disponsori oleh
Supersoccer.co.id dan beberapa sponsor lainnya. Berbeda dengan
tahun lalu, event ini memberikan beberapa permainan lomba yang
biasanya indoor saja, tapi kali ini dibikin outdoor. Tetap mengundang
rekanan komunitas-komunitas dalam permainan dan membuat booth
khusus untuk mereka untuk ajang aktulisasi dan silaturahmi.
35 Wawancara pribadi dengan Tuan Boy Notan, Jakarta, 22 Januari 2015.
80
Super Soccer BOLA Sport Race 2014 di Gandaria City
Gambar 4.6
d. Car Free Day BOLA with Super O2
Menurut Tuan Boy Notan, Manajer Marcomm PT. Tunas
Bola, event merupakan kegiatan promo dan sebagai tanda kerja sama
jangka panjang dengan Super O2.
“Car Free Day bersama Super O2 pada 9, 16, 23,
dan 30 Januari, ini juga menjadi partner dengan klub sepak bola asal Perancis, Paris Saint-German. Disini mengadakan promo BOLA, lomba, dan Olahraga bareng-bareng. Event ini terselenggara selama 4 pekan, setiap hari minggu di jalan Jendral Sudirman. Rangkaian acara ini juga menjadi pertanda kerja sama Super O2 dengan PSG selaku Official Brand PSG di Indonesia.”36
Peneliti ini melihat bahwa kegiatan ini mendekatkan
perusahaan dan pihak sponsor kepada masyarakat lewat kegiatan Car
Free Day. Promo-promo ditawarkan dengan menarik dan sesuai
dengan kebutuhan pembaca. Ada juga permainan lomba yang
pemenangnya akan mendapatkan hadiah dari sponsor. Ini juga bentuk
promo yang menarik untuk perusahaan. Selain itu ada juga kegiatan
36 Wawancara pribadi dengan Tuan Boy Notan, Jakarta, 22 Januari 2015.
81
hiburan lainnya seperti olahraga bersama dan pembagian produk
sponsor dan koran Harian Bola secara gratis. Dalam kegiatan ini
Super O2, mempublikasi bahwa perusahaan itu menjadi Official
Partner Paris Saint-German (PSG) klub sepak bola asal Perancis.
Car Free Day BOLA bersama Super O2 di Jln. Sudirman, Jakarta Pusat Gambar 4.7
Pelaksanaan event-event tersebut merupakan kinerja semua
elemen, baik dari PT. Tunas Bola dan klien. Konsep acara disusun
secara bersama dengan mempertimbangkan permintaan kedua belah
pihak. Marcomm PT. Tunas Bola selaku event organizer melakukan
pembuatan konsep secara bersama dengan pimpinan staff event. Suka
duka yang dirasakan oleh Marcomm dalam membuat event menjadi
sebuah pelajaran yang akan membuat Marcomm menjadi solid dan
berpengalaman. Tuan Boy Notan menambahkan:
“Suka dukanya dalam kerja sama, ya seperti kesulitan mencari sponsor untuk event diakhir tahun, jadi tantangan buat kita. Karena diakhir tahun itu banyak dari perusahaan mau tutup buku, jadi meraka sulit untuk mengeluarkan dana. Dengan begini kita jadi tahu untuk memberikan proposal konsep acara di awal tahun atau pertengahan dan merencanakan kerja sama untuk jangka panjang. Permintaan klien yang aneh-aneh juga banyak, kaya turnament futsal bareng Alumni ITB yang orang-
82
orang agak sulit bekerjasama dan banyak permintaan dadakan. Hal-hal seperti itu juga yang membuat tim kita solid. Selain itu, banyak kerja sama yang mengesankan, semuanya memberikan yang terbaik dengan beberapa syarat tentunya, tapi itu semua bisa ditolerir. Tapi yang paling berkesan ya acara Sport Race kemarin yang mendapatkan Official Sponsor. Jadi dengan begitu acaranya lebih meriah dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Konsep acara sama tetapi ada tambahan gimmick dalam perlombaan. Kita puas banget karena memberikan pengalaman yang baru untuk komunitas-komunitas yang setia ikut Sport Race.”37
Peneliti menyimpulkan bahwa dalam membuat event
memang membutuhkan kerja sama banyak pihak. Semua elemen
dapat menjalankan tugasnya masing-masing, agar tidak terjadi
kesalahan yang membuat event tidak terselenggara dengan
semestinya. Kemudian divisi Marcomm harus mempunyai
pengalaman mengorganisir semua kebutuhan event, untuk memastikan
event tersebut sesuai dengan keinginan klien dan tidak membuat
kecewa.
2. Faktor Penghambat dan Pendukung Public Relations PT. Tunas Bola
dalam Membangun Citra Perusahaan
a. Faktor Pendukung
Dalam pelaksanaan membangun citra perusahaan,
Marcomm PT. Tunas Bola tidak mudah. Hambatan selalu ada dan
dapat diatasi bersama-sama dengan kinerja yang produktif. Manajer
Marcomm PT. Tunas Bola, Benhard Sitorus mengatakan:
37 Wawancara pribadi dengan Tuan Boy Notan, Jakarta, 22 Januari 2015.
83
“Kalo faktor pendukung ya branding yang telah dicapai BOLA yang sudah lama terbit dan market leader yang tetap mempertahankan posisi BOLA sebagai media olahraga dengan jumlah oplah terbanyak untuk Harian Bola dan Mingguan Bola. Selain itu kita juga mempunyai sumber daya manusia yang bekerja dengan baik dan menjalin hubungan dengan pihak luar, seperti komunitas dan sponsor menjadi dekat dan mempercayakan untuk bekerjasama dengan BOLA.”38
Faktor pendukung lainnya dari kerja sama antar bagian di
dalam PT. Tunas Bola. Seperti bagian Redaksi dan Periklanan yang
saling bekerjasama untuk memudahkan kinerja Marcomm dan
berkontribusi dalam pembuatan konsep-konsep kerja sama dengan
tujuan agar menjaga kualitas media dan membangun brand BOLA
sesuai dengan slogannya “Membawa Anda Ke Arena”.
“Redaksi memang punya cara tersendiri untuk mengisi
konten-konten di produk BOLA. Wartawan kita memiliki spesialis dibidangnya. Kualitas berita yang disajikan harus sesuai dengan kualitas standar BOLA. Konten-konten yang dipilih selalu melalui rapat redaksi dan membahas hal-hal yang sedang ramai dibicarakan dan menarik untuk dibahas. Contoh pas piala AFF U19, kita membuat program Bangga Garuda Kita yang membahas tentang U19 dan memberikan liputan eksklusif, serta memberi dukungan dengan mengajak pembaca BOLA. Semua produk kita mengkhususkan untuk membahas Bangga Garuda Kita, mulai dari mengeluarkan produk khusus Bola Ekstra yang khusus membahas tim U19, sampai lomba di media sosial dengan hashtag #BanggaGarudaKita.”39
Marcomm PT. Tunas Bola juga melakukan kerja sama dengan
Redaksi untuk membuat produk BOLA menjadi lebih menarik dan
terkonsep dengan kuat. Al Briham Jamal menambahkan:
“Ya ada kerja sama pasti. Kita selalu rapat bersama membahas konten dan produk yang ingin diterbitkan BOLA.
38 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, divisi Marketing Communications PT.
Tunas Bola, Jakarta, 21 Januari 2015. 39 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.
84
Seperti ikut mempromokan Bangga Garuda Kita yang diusulkan oleh tim redaksi itu. Selain itu kita juga bekerjasama untuk menerbitkan produk-produk khusus diluar produk reguler BOLA. Kaya BOLA Ekstra, BOLA Poster, buku dan kalender BOLA. Kita minta redaksi untuk mengisi kontennya dan kita membuat promonya dan design produknya.”40
Dengan adanya komunikasi pemasaran terpadu, antara
Marcomm dengan redaksi akan menghasilkan produk yang
berkualitas. Karena dengan Marcomm berkomunikasi dengan redaksi,
maka permintaan dan keluhan pembaca dan klien akan tersampaikan.
Redaksi akan membuat produk yang sesuai dengan permintaan dan
tetep menjaga kualitas, juga standar BOLA. Kerja sama kedua divisi
ini juga membantu untuk membangun brand BOLA untuk menjadi
media olahraga yang terbesar di Indonesia.
b. Faktor Penghambat
Sejauh ini tidak ada kendala yang dialami oleh Marcomm PT.
Tunas Bola dalam hambatan-hambatan yang ditemui untuk
mengaplikasikan strategi-strateginya. Benhard Sitorus, manajer
Marcomm PT. Tunas Bola berpendapat:
“Untuk faktor penghambat relatif tidak ada isu yang berat dengan perusahaan. Hanya ada beberapa event yang tidak jadi dilaksanakan karena waktunya yang tidak tepat atau kurang persiapan, sehingga sulit untuk mendapatkan sponsor yang mau ikut bergabung untuk menyelengarakan fun run waktu tahun 2014 lalu. Tapi itu bisa kita pending dan diganti untuk membuat acara Sport Race.”41
40 Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015. 41 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015.
85
Peneliti melihat bahwa ada faktor penghambat yang cukup
menganggu kinerja Marcomm dalam menjalankan strategi
membangun citra perusahaan. Karena kurang persiapan dari segi
konsep dan waktu terselenggara kegiatan kerja sama itu membuat
perusahaan mengalami kerugian. Perusahaan menjadi tidak bisa
membuat kegiatan Fun Run yang semestinya membawa efek yang
baik dan menguntungkan buat perusahaan. Hal-hal seperti ini
merupakan kesalahan dasar, pertimbangan wakru dan tempat memang
bisa ditentukan jauh hari, tetapi kesedian sponsor yang tidak sesuai
dengan waktu pelaksanaan menjadi permasalahan yang membuat
divisi Marcomm mengolah konsep kembali.
Faktor penghambat dan pendukung merupakan elemen yang
ditemukan untuk membuat kinerja Marcomm menjadi bekerja.
Dengan begitu kerja Marcomm dalam membangun citra perusahaan
dilakukan dengan strategi yang sudah direncanakan sebelumnya
bersama-sama. Strategi tersebut adalah langkah Marcomm untuk
mensiasati faktor penghambat yang menganggu kinerja perusahaan.
Strategi yang efektif menurut Benhard Sitorus, Manajer Marcomm
PT. Tunas Bola adalah:
“Strategi yang efektif ya aktif melakukan promo untuk
mengenalkan produk BOLA dan sering menjalin kerja sama untuk mengadakan event agar masyarakat lebih aware dengan BOLA. Dengan kesadaran yang didapat diharapkan akan berdampak baik untuk perusahaan dan meningkatkan penjualan.”42
42 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015.
86
Untuk mencapai keberhasilan dalam membangun citra perusahaan
dapat dilihat dari beberapa sisi, seperti dilihat dari current images (citra
yang berlaku) yang ada pada pengunaan sosial media perusahaan.
Membangun komunikasi melalui sosial media, perusahaan menjadi
memiliki kedekatan dengan konsumen dan dapat melayani konsumen
dengan baik. Selanjutnya, dengan membangun kerja sama dengan
perusahaan lain melauli event yang selama ini dijalin dengan baik. Seperti
event tahunan PT. Tunas Bola, BOLA Sport Race yang mengajak kerja
sama banyak perusahaan dan komunitas untuk membuat event yang luar
biasa dan menarik.
BOLA Sport Race yang kembali diselenggarakan berkat kerja
sama dengan official sponsor supersoccer.co.id dan berbagai sponsor
pendamping, juga bantuan dari komunitas-komunitas yang ingin acara ini
terus diadakan setiap tahun. Event ini tergolong sukses dan meriah, karena
ada 22 komunitas yang terlibat dalam lomba dan banyaknya sponsor yang
terlibat mendukung acara ini dengan baik. Perusahaan dalam melakukan
branding untuk menciptakan citra yang positif dan menjalankan visi misi
yang sudah dicanangkan perusahaan PT. Tunas Bola.
Manajer Marcomm PT. Tunas Bola, Benhard Sitorus berpendapat
pentingnya citra perusahaan.
“Penting sekali jika berbicara mengenai citra atau brand
image untuk perkembangan perusahaan. Karena dengan image yang baik, perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang lebih. Kepercayaan klien dan pembaca membuat perusahaan ini bekerja lebih baik dan positif. Sehingga menguntungkan kedua belah pihak. Contoh: dengan image yang baik, kita juga dapat melakukan bargaining atau penawaran yang kuat untuk klien beriklan di media
87
kita, juga mengajak untuk ngadain event-event yang sesuai dengan visi dan misi kita.”43
Menurut peneliti dengan banyaknya manfaat yang didapatkan
perusahaan dalam membangun citra positif, membuat Marcomm bekerja
keras untuk membangun citra perusahaan. Dengan citra yang baik, maka
akan berdampak pada penjualan yang meningkat, hubungan baik dengan
klien semakin membaik dan dapat menjalankan kerja sama yang
menguntungkan kedua belah pihak, dan tidak ada klien yang kecewa, juga
dengan konsumen. Brand images perusahaan semakin menguat seiring
dengan kualitas produk dan pelayanan.
Sebagai perusahaan media yang sudah berdiri sejak tahun 1984,
PT. Tunas Bola selalu memberikan informasi yang terbaik seputar
olahraga. Tidak hanya itu perusahaan juga ikut membangun olahraga
Indonesia dengan mengajak masyarakat untuk senantiasa gemar
berolahraga dan mendukung atlet-atlet Indonesia yang berjuang meraih
prestasi. Sesuai dengan visi misi perusahaan yang ingin menjadikan PT.
Tunas Bola sebagai media penyedia informasi tentang olahraga terbesar di
Indonesia dan berkontribusi bagi kemajuan prestasi olahraga nasional.
Atas keberhasilan kinerja dan citra perusahaan yang positif PT.
Tunas Bola berkembang menjadi media olahraga terbesar di Indonesia.
Dan pada tahun 2015, PT. Tunas Bola mendapatkan dua penghargaan
dalam ajang Indonesia Print Media Awards (IPMA) 2015 yang
berlangsung di Batam, 6-7 Februari 2015, dua kategori yang di dapat oleh
43 Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015.
88
PT. Tunas Bola adalah pertama, sebagai Bronze Winner dari kategori The
Best of Sport & Healthy Local Magazine, untuk BolaVaganza. Dan kedua,
sebagai Bronze Winner dari kategori The Best of Sport & Healthy Tabloid,
untuk Mingguan BOLA. Ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi
perusahaan. Tujuan dan visi misi sebagai perusahaan media olahraga
terbesar di Indonesia bisa tercapai. Selanjutnya adalah mempertahankan
prestasi dan memelihara citra perusahaan dengan kinerja dan memberikan
pelayanan yang baik.
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penemuan-penemuan dalam penelitian “Strategi Public Relations
PT. Tunas Bola Dalam Membangun Citra Perusahaan” ini peneliti
menjawab ketiga pertanyaan yang dapat disimpulkan bahwa PT. Tunas
Bola menjalankan strategi-strategi khusus yang berkaitan dengan citra
perusahaan dan menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi
perusahaan ke publik. Keberhasilan divisi public relations yang dikenal
Marketing Communication (Marcomm) dalam struktur di PT. Tunas Bola,
Dalam membangun citra perusahaan, divisi Marcomm PT. Tunas
Bola memiliki dua perumusan strategi, yaitu strategi off print dan on print.
Strategi off print adalah perencanaan kegiatan yang dilakukan melalui
kegiatan event. Promosi dilakukan melalui spanduk, brosur, adlibs, dan
peasangan atribut sponsor dan perusahaan selama kegiatan berlangsung.
Kedua, strategi on print adalah kegiatan komunikasi dan promosi
dilakukan melalui media perusahaan, karena PT. Tunas Bola adalah
perusahaan media, maka memudahkan perencanaan strategi ini. Selain itu
penggunaan media sosial juga memudahkan komunikasi perusahaan
dengan pembaca.
Ada empat pendekatan yang dilakukan oleh Marcomm PT. Tunas
Bola untuk membangun citra perusahaan, yakni: Pendekatan membeli
(Purchasing), pendekatan ini memberikan penawaran perjanjian yang
90
menguntungkan bagi PT. Tunas Bola, juga pihak eksternal yang ingin
diajak bekerjasama, dengan cara mengabulkan permintaan klien. Artinya
pihak perusahaan bersedia menerima tuntutan tersebut, baik sebagian atau
penuh dengan penjanjian yang sudah disepakati bersama. Kedua, strategi
penekanan/kekuatan (pressure/power), pengunaan taktik penekanan
digunakan PT. Tunas Bola untuk menyelesaikan kesulitan tawar-menawar
dengan pihak eksternal.
Ketiga, mempergunakan pendekatan persuasif (persuasive),
pendekatan ini digunakan untuk pendekatan dengan pihak eksternal dalam
menjalin kerjasama. Untuk menarik perhatian pihak eksternal, PT. Tunas
Bola memberikan penawaran yang menarik dan pelayanan optimal.
Keempat, adalah pendekatan merangkul (patronage), PT. Tunas Bola
menggunakan taktik untuk memelihara kerjasama dengan pihak eksternal.
Karena menjalin komunikasi tidak hanya saat sedang dalam kondisi
berbisnis saja, tetapi diperlukan pertemanan yang bisa membuat hubungan
harmonis.
Pengunaan media sosial sebagai sarana komunikasi kepada
konsumen dan pihak sponsor, lembaga, serta komunitas dimanfaatkan oleh
PT. Tunas Bola. Media sosial digunakan sebagai salah satu strategi untuk
membantu pembaca dan pelanggan untuk menjawab keluhan dan berbagai
pertanyaan seputar produk dan perusahaan. Selain itu juga untuk sarana
promosi produk dan event yang diselenggarakan oleh perusahaan
bekerjasama dengan pihak eksternal. Media sosial bermanfaat sebagai
sarana branding atau pengenal perusahaan secara luas dengan mudah,
91
cepat, dan berbiaya yang rendah. Dalam pernawaran perjanjian tercantum
aspek sosial media yang menjadi daya jual yang bisa menguntungkan.
Karena saat ini media sosial diperlukan untuk promosi dan menyampaikan
informasi dengan sederhana.
Keberhasilan membangun citra perusahaan tidak terlepas dari kerja
sama yang telah terjalin dan bagaimana hasil yang didapat. Salah satu
bentuk kerja sama yang bisa dilihat hasil dan kinerjanya adalah kerja sama
event. Ada 23 event yang diselenggarakan bersama dengan pihak sponsor
dan komunitas dalam periode waktu bulan Agustus 2014 hingga Januari
2015, seperti Diskusi Olahraga: Ayo Bangkit Olahraga Indonesia, Blood
Donation For Humanity, Super Soccer BOLA Sport Race, dan Car Free
Day with BOLA and Super O2. Kekurangan dalam menyelenggarakan
event memang tidak bisa dihindarkan, tetapi perusahaan sudah berusaha
maksimal. Banyak hambatan-hambatan yang dijalani, mulai dari persiapan
sampai akhir kegiatan. Tujuan PT. Tunas Bola hanya memberikan yang
terbaik dan bekerja dengan maksimal.
Dengan menggunakan strategi yang tepat dan mendapat citra
positif maka akan berdampak baik untuk perusahaan, untuk itu PT. Tunas
Bola dapat meraih dua penghargaan dalam Indonesia Print Media Awards
(IPMA) 2015. Pertama, sebagai Bronze Winner dari kategori The Best of
Sport & Healthy Local Magazine, untuk BolaVaganza. Dan kedua, sebagai
Bronze Winner dari kategori The Best of Sport & Healthy Tabloid, untuk
Mingguan BOLA.
92
B. Saran
Berdasarkan pemaparan yang telah penulis bahas dan amati, ada
beberapa saran yang ingin penulis ungkapkan, diantaranya:
1. Persiapan proposal kerja sama yang terkonsep untuk merencanakan
suatu kegiatan harus menjadi pedoman yang harus dilaksanakan.
Adanya kegagalan melaksanakan event PT. Tunas Bola dengan pihak
eksternal disebabkan perencanaan yang kurang dan penentuan waktu
yang tidak tepat. Kemudian perusahan harus selalu menjaga dan
memelihara hubungan dengan pihak eksternal agar kepercayaan dan
citra perusahaan semakin baik.
2. Selanjutnya terus melakukan inovasi-inovasi dalam pengunaan media
sosial, seperti promosi produk. Karena dengan ide-ide kreatif akan
menghasilkan konsep promosi yang menarik perhatian konsumen,
seperti kuis dan penawaran menarik, sehingga berdampak
meningkatnya jumlah follower dan likes di media sosial.
3. Penulis berharap agar skripsi ini bisa dijadikan pelengkap penelitian
dan perkuliahan public relations dan dapat menjadi pedoman
penelitian selanjutnya yang akan lebih kritis dan mengembangkan
penulisan yang sudah ada. Tentu bermanfaat untuk
mahasiswa/mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Prof. Dr. Anwar. Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2000.
Arbi, Dra. Armawati. Dakwah dan Komunikasi, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2003.
Anggoro, M. Linggar. Teori & Profesi Kehumasan, Cet. 4. Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2005.
Hadi purnama, Putu. Buku Sakti Nge-Blog. Jakarta: Gagas Media, 2009.
Idrus, Muhammad. Metodologi Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2009.
Jefkins, Frank. Public Relations, Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.
Ka’bah, Rifyah. Dakwah Kontemporer, Pola Alternatif Dakwah melalui Televisi,
Media TV untuk Dakwah Islam. Bandung: Pusdai Press, 2000.
Kasali, Rhenald. Membidik Pasar Indonesia: segmentasi, Targeting, dan
Positionong. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. Principles of Marketing Thirteenth Edition.
New Jersey: Pearson. 2010.
Kriyantono, Rahmat. Public Relations Writing Teknik Produksi Media Public
Relations dan Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana Pernada Media
Group, 2012.
Kunawangsih, Tri dan Antopracoyo. Aspek Dasar Ekonomi Makro. Jakarta:
Grasindo, 2006.
Kusumastuti, Frida. Dasar-Dasar Humas. Bogor: Ghalia Indonesia, 2002.
Moelong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rodskarya, 2000.
Moriarty, Sandra. Nancy Mitchell dan William Wells, Advertising Edisi Delapan,
Jakarta: Prenada Media Group, 2011.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2008.
Ngurah Aditya Lesmana, I Gusti. “Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter
Terhadap Pembentukan Brand Attachment (Studi : PT. XL Axiata),” Tesis
S2 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2012.
Oliver, Sandra. Strategi Public Relations. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007.
Puntoadi, Danis. Menciptakan Penjualan Melalui Media Sosial. Jakarta: Elex
Media Komputido, 2011.
Ruslan, Rosady. Kampanye Public Relations. Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2008.
_____________. Metode Penelitian Public Relations dan komunikasi. Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2008.
_____________. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2008.
_____________. Manajemen Public relatons dan media komunikasi. Jakarta: PT
Raja Grafindo, 2006.
Saputra, Wahidin dan Rulli Nasrullah. Public Relations 2.0 Teori dan Praktik
Public Relations di Era Cyber. Jakarta: Gramata Publishing, 2010.
Suparno, Dr. Ludwig. Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations. Jakarta:
Indeks, 2011.
Tim Penyusunan Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka, 2007.
Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta: PT
INDEKS, 2005.
Yulianita, Neni. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Pusat Penerbitan
Universitas LPPM UNISBA, 2007.
Internet
Author, “Tentang BOLA.” Artikel diakses pada 21 Januari 2015 dari
www.bolanews.com/about
Turnady, Wibowo, “Pengertian Perusahaan dan Unsur-unsur Perusahaan.” diakses
pada 29 Oktober 2014 dari http://www.jurnalhukum.com/pengertian-
perusahaan-dan-unsur-unsur-perusahaan/
Priosoedarsono, Subiakto, “Brand dan Cara Membangunnya.” Artikel diakses
pada 05 Maret 2015 dari https://www.selasar.com/kreatif/brand-dan-cara-
membangunnya
Arbi, Dr. Armawati, “Manajemen Humas.” Artikel diakses pada 25 Januari 2015
dari http://arma-komunikasidakwah.blogspot.com/
Dewanto, Tuhu Nugraha, “Apa yang Bisa Diharapkan dari Social Media?” Artikel
diakses pada 04 Maret 2015 dari http://www.virtual.co.id/blog/social-
media/apa-yang-bisa-diharapkan-dari-social-media/
Wawancara
Wawancara pribadi dengan Al Briham Jamal, Jakarta, 21 Januari 2015.
Wawancara pribadi dengan Benhard Sitorus, Jakarta, 21 Januari 2015.
Wawancara pribadi dengan Tuan Boy Notan, Jakarta, 22 Januari 2015.
Pemred BOLA Arief Kurniawan bersama dengan Menteri Kemenpora Imam Nahrawi
Das
Da
Kerja sama PT. Tunas Bola dengan Sabnani Park mengadakan Liga BOLA
Foto bersama dengan tim Marketing Communication PT. Tunas Bola
Foto bersama Redaksi dan Marketing Communication PT. Tunas Bola
Event Super Soccer Sport Soccer 2014
Foto kesepakatan kerjasama antara Manajer Marketing Communications PT. Tunas Bola Benhard Sitorus dengan Pimpinan PIM DKI Jakarta
Hasil Wawancara
Nama : Benhard Sitorus
Jabatan : Marketing Communications Manager
Tanggal : Rabu, 21 Januari 2015
1. Jelaskan posisi PT. Tunas Bola dalam bagian kelompok perusahaan Kompas
Gramedia Grup?
Jadi PT. Tunas Bola berada dalam kelompok bisnis Kompas Gramedia dan berada
pada bagian Sport Media. Dulu bernama Sport & Health Media, sudah berganti sejak
tahun 2015. PT. Tunas Bola sudah berdiri sejak 1984. Dulu sebelum menjadi PT,
masih bernama yayasan tunas bola, sejak bergabung menjadi bagian dari Kompas
Gramedia grup. PT. Tunas Bola menjadi badan hukum yang mengelola produk sport
media, yaitu Harian Bola, Mingguan Bola, Bolavaganza, dan bolanews.com.
2. Siapa target market pembaca BOLA ?
Target yang segmen usia 15 sampai 25 tahun yang kita fokuskan untuk produk-
produk kita.
3. Apa peran/tugas dan fungsi public relations (PR) BOLA secara umum dalam
perusahaan ?
Tugasnya mengenalkan produk Harian Bola, Mingguan Bola, Bolavaganza,
Bolanews.com ke jalur distribusi, sirkulasi, stakeholder, end user (pembaca). Selain
itu juga mengajak kerja sama dengan komunitas, sponsor, dan lembaga pemerintahan.
Kita juga bikin event untuk branding dengan berbagai bentuk acara, seperti nonton
bareng, donor darah, seminar, pelatihan jurnalistik, dan ikut car free day.
4. Apa strategi PR yang digunakan BOLA dalam membangun citra perusahaan ?
Kita mengenalkan produk dan program kita ke pembaca dan klien. Dan ikut berperan
aktif dalam dunia sepak bola dan olahraga. Berperan untuk mengedukasi masyarakat
tentang pentingnya olahraga. Dengan mendekatkan produk ke pembaca akan menjadi
nilai tambah yang dipunyai BOLA. Memberikan perhatian lebih dan menyertakan
pembaca BOLA untuk ikut dalam event-event yang BOLA selenggarakan.
5. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam membangun citra
perusahaan ?
Kalo faktor pendukung ya branding yang telah dicapai BOLA yang sudah lama terbit
dan market leader yang tetap mempertahankan posisi BOLA sebagai media olahraga
dengan jumlah oplah terbanyak untuk Harian Bola dan Mingguan Bola. Selain itu kita
juga mempunyai sumber daya manusia yang bekerja dengan baik dan menjalin
hubungan dengan pihak luar, seperti komunitas dan sponsor menjadi dekat dan
mempercayakan untuk bekerjasama dengan BOLA. Untuk faktor penghambat relatif
tidak ada isu yang berat dengan perusahaan. Hanya ada beberapa event yang tidak jadi
dilaksanakan karena waktunya yang tidak tepat atau kurang persiapan, sehingga sulit
untuk mendapatkan sponsor yang mau ikut bergabung untuk menyelengarakan fun
run waktu tahun 2014 lalu. Tapi itu bisa kita pending dan diganti untuk membuat
acara Sport Race.
6. Bagaimana perumusan strategi PR ? dan Bagaimana pengaplikasiannya
(kegiatan) ?
Sebenarnya ada dua bagian dalam hal perumusan strategi, pertama on print dan off
print. On print yang kita melakukan promo-promo melalui produk media kita, seperti
iklan event nobar, promo produk, dan event media partner. Nah kalo off print, kita
melakukan event diluar, baik event dari kita sendiri atau event dari pihak luar. Event
kita sendiri seperti pelatihan jurnalistik, kiper dan coaching klinik, ada juga event
besar kita yaitu Sport Race yang setiap tahun diadakan untuk komunitas pencita klub
sepakbola, yang bersifat sosial juga ada kaya donor darah. Sedangkan event dari pihak
luar kita hanya membantu untuk media partner dan event organizer.
7. Saran dan prasarana apa saja yang digunakan oleh PR untuk membangun citra
perusahaan ?
Sarana dan prasarana yang dimiliki BOLA ya, media kita sendiri yang ada dalam
cetak dan online. Kalo cetak Harian, Mingguan, Bolavaganza, untuk online kita ada
portal berita bolanews.com dan kita bisa manfaaatkan sosial media untuk promo-
promo. Karyawan kita juga bisa jadi penghubung untuk kerja sama dengan klien yang
sudah mengenal BOLA sudah lama.
8. Bagaimana evaluasi strategi public relations (PR) ?
Dalam marcomm kita selalu mengadakan rapat setiap pekan di hari Senin untuk
membahas produk dan sirkulasi, hari Selasa untuk membahas event dan aktivasi
produk, dan hari rabu untuk rapat reguler dan evaluasi kinerja kita selama sepekan
sudah sampai mana. Dalam rapat tersebut dibahas, seperti jumlah oplah mingguan,
kerja sama-kerja sama yang sudah dilakukan dan sudah sampai mana pengerjaannya.
Bikin konsep-konsep yang menarik untuk packing produk kita. Dan konsep konten
untuk menjadi pertimbangan untuk redaksi. Kita juga menjalin kerja sama dengan
redaksi untuk mengisi konten agar menarik dalam penjualan.
9. Strategi apakah yang dirasa cukup efektif dalam membangun citra BOLA?
Strategi yang efektif ya aktif melakukan promo untuk mengenalkan produk BOLA
dan sering menjalin kerja sama untuk mengadakan event agar masyarakat lebih aware
dengan BOLA. Dengan kesadaran yang didapat diharapkan akan berdampak baik
untuk perusahaan dan meningkatkan penjualan.
10. Apa indikator bahwa citra BOLA sudah mendapatkan citra positif ?
Indikatornya ya penjualan yang meningkat, hubungan baik dengan klien semakin
membaik dan dapat menjalankan kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak,
dan tidak ada komplain dari klien, maupun dari pembaca bola. Brand images kita
semakin menguat seiring dengan kualitas produk yang kita tawarkan ke klien.
11. Seberapa pentingkah pengaruh citra terhadap perkembangan perusahaan ?
Penting sekali jika berbicara mengenai citra atau brand image untuk perkembangan
perusahaan. Karena dengan image yang baik, perusahaan akan mendapatkan
keuntungan yang lebih. Kepercayaan klien dan pembaca membuat perusahaan ini
bekerja lebih baik dan positif. Sehingga menguntungkan kedua belah pihak. Contoh:
dengan image yang baik, kita juga dapat melakukan bargaining atau penawaran yang
kuat untuk klien beriklan di media kita, juga mengajak untuk ngadain event-event
yang sesuai dengan visi dan misi kita.
Jakarta, 21 Januari 2015
Benhard Sitorus Manager Marketing Communication PT. Tunas Bola
Hasil Wawancara
Nama : Al Briham Jamal
Jabatan : Product Executive
Tanggal : Rabu, 21 Januari 2015
1. Apa saja kekuatan yang dimiliki oleh BOLA dalam industri bisnis media cetak
dan online ?
Bisnis media memang sekarang ini lagi marak dan kompetitif, satu grup perusahaan
juga mengalami bisnis yang kuat, karena mereka mengeluarkan produk yang sejenis,
apalagi media olahraga yang membahas bola. Kalo di media cetak, kita tentu
memberikan yang terbaik disetiap produk kita. Harian Bola memberikan informasi
sport yang terkini secara mendalam dan berkualitas. Design wajah Harian Bola kita
bikin semenarik mungkin dengan gaya yang spesial sesuai segmen kita. Kalo
Mingguan Bola, kita beri artikel-artikel yang berjenis feature yang membahas seputar
olahraga selama sepekan, terutama bola dengan liga-liga eropa terbaik. Bolavaganza
membahas artikel feature tetang perkembangan sepakbola lokal dan internasional
selama sebulan. Nah, bolanews.com memberikan kabar ter up to date seputar olahraga
secara realtime yang bisa diakses di semua perangkat digital.
2. Bagaimana dengan penggunaan media sosial bagi PT. Tunas Bola?
Untuk penggunaan media sosial sendiri kita punya Twitter dan Facebook, serta ada
instagram tetapi itu khusus untuk menampilkan hasil-hasil foto dari fotografer kita.
Masing-masing produk memiliki akun Twitter, Facebook dan Instagram, seperti
@Tabloidbola akun Harian Bola, @bolavaganza untuk majalah Bolavaganza,
@mingguanbola untuk Mingguan Bola, dan @bolanewscom akun Bolanews.com.
Melalui media sosial kita bisa melakukan promo-promo untuk penjualan, event dan
memberikan info seputar produk. Kalo bolanews.com memberikan info-info sepak
bola yang terkoneksi langsung ke link bolanews.com. Kita juga bisa berkomunikasi
langsung dengan pembaca dan meminta saran untuk produk BOLA. Ada juga berupa
keluhan-keluhan yang diterima melalui sosmed. Sosmed ini juga mempengaruhi
branding produk kita, karena ini merupakan saluran komunikasi untuk langsung
berhubungan dengan pembaca BOLA dan masyarakat. Dari banyaknya jumlah
follower dan likes di Twitter dan Facebook juga bisa dijadikan nilai jual untuk
proposal kerja sama dengan klien. Karena dari itu kita bisa memberikan penawaran
promo di media sosial kita yang memiliki jumlah follower dan likes yang lumayan
banyak. Makanya kita sangat memfokuskan media sosial ini, sehingga ada posisi
khusus yang hanya menanggani media sosial. Untuk menaikan branding media sosial
dibuat semacam kuis berhadiah yang soalnya seputar produk-produk BOLA. Setiap
minggunya akan ada pemenang yang mendapatkan hadiah dari kita berupa produk
sport.
3. Apa strategi BOLA untuk menarik dalam hal konten ?
Redaksi memang punya cara tersendiri untuk mengisi konten-konten di produk
BOLA. Wartawan kita memiliki spesialis dibidangnya. Kualitas berita yang disajikan
harus sesuai dengan kualitas standar BOLA. Konten-konten yang dipilih selalu
melalui rapat redaksi dan membahas hal-hal yang sedang ramai dibicarakan dan
menarik untuk dibahas. Contoh pas piala AFF U19, kita membuat program Bangga
Garuda Kita yang membahas tentang U19 dan memberikan liputan eksklusif, serta
memberi dukungan dengan mengajak pembaca BOLA. Semua produk kita
mengkhususkan untuk membahas Bangga Garuda Kita, mulai dari mengeluarkan
produk khusus Bola Ekstra yang khusus membahas tim U19, sampai lomba di media
sosial dengan hashtag #BanggaGarudaKita.
4. Adakah Marcomm bekerjasama dengan redaksi ?
Ya ada kerja sama pasti. Kita selalu rapat bersama membahas konten dan produk yang
ingin diterbitkan BOLA. Seperti ikut mempromokan Bangga Garuda Kita yang
diusulkan oleh tim redaksi itu. Selain itu kita juga bekerjasama untuk menerbitkan
produk-produk khusus diluar produk reguler BOLA. Kaya BOLA Ekstra, BOLA
Poster, buku dan kalender BOLA. Kita minta redaksi untuk mengisi kontennya dan
kita membuat promonya dan design produknya.
5. Kalo dengan bagian lain, seperti periklanan?
Dengan bagian iklan, kita juga kerja sama dalam membuat promo menarik untuk
ditawarkan ke klien agar mau bekerjasama dengan kita, seperti masang iklan dan
bikin event bareng. Biasanya bagian iklan nawarin spot-spot iklan di produk dan kita
bareng menawarkan kerja sama event untuk sponsor. Jadi kita sering meeting bareng
klien bareng-bareng.
6. Adakah proses selektif dalam mencari sponsor?
Tentu ada. Kita cari produk-produk yang mempunyai visi yang sama dan
berhubungan dengan branding kita, yaitu sport media. Jadi produk-produk yang sudah
mempunyai brand yang kuat, yang kita tawarkan untuk kerja sama. Misal pocari
sweat bekerja sama kita untuk pasang iklan dan melakukan event bareng, tapi untuk
event belum terlaksanakan, lalu Panasonic yang bekerja sama untuk event kita, donor
darah. Yang baru kemarin Super O2, bekerja sama iklan yang bikin event untuk
peresmian kerja sama Super O2 dengan klub Paris Saint-German, kita bikin acara di
car free day selama empat pekan setiap minggu. Dan banyak juga komunitas pencinta
klub sepak bola yang ingin melakukan nobar dan ingin diinfokan di media, kita ajak
bareng untuk bekerjasama.
7. Lalu bagaimana strategi untuk melakukan tawar-menawar dengan sponsor ?
Strateginya ya, kita memilih dulu klien mana yang cocok untuk sponsor event kita
atau untuk iklan. Seperti produk kesehatan, makanan, minuman berenergi hingga
produsen mobil kita ajak kerja sama selama memiliki visi yang sama dengan kita
dibidang olahraga. Dengan kirim proposal terlebih dahulu lalu melakukan meeting
untuk membahas pola kerja samanya. Seperti acara akbar kita Sport Race 2014, kita
bekerja sama dengan Super Soccer yang menjadi sponsor utama, maka ada nama
Super Soccernya berdampingan dengan BOLA dalam promo Sport Race. Karena
miliki visi yang sama sebagai portal berita sepak bola, maka BOLA mau bekerjasama
dengan mereka. Jika ada kesulitan kita selalu intens dan terbuka dengan usulan
sponsor, tetapi selama mereka dalam batas standar kita. Jika tidak ketemu titik tengah,
maka terpaksa kita tunda dulu kerjasamanya. Bentuk kerja sama yang ditawarkan ada
dua, pertama kita menawarkan event kita sendiri untuk dijadikan kerja sama
sponsorship, kedua media partner, yaitu kita hanya mensupport promo di media kita.
8. Bagaimana cara memelihara hubungan dengan klien?
Kita selalu tetap berkomunikasi dengan para klien. Kita optimalkan kerja sama yang
sudah terbangun. Memberikan bukti evaluasi juga kita lakukan untuk memberikan
rasa percaya klien ke kita. Kadang-kadang mereka juga kita undang ke acara kita
lainnya, walaupun bukan sebagai sponsor. Seperti kita menjalin hubungan dengan
kemenpora, waktu itu kita mengundang menteri pemuda dan olahraga untuk
berdiskusi tentang situasi terkini terkait olahraga khususnya sepak bola. Kita
memberikan usulan untuk memajukan sepak bola Indonesia. Sekaligus mengenalkan
media BOLA kepada pak menteri. Ada juga kaya Pocari Sweet dan Head & Shoulder
yang melakukan kunjungan ke kantor BOLA untuk mengenalkan kampanye mereka
untuk produknya. Bentuk kerja sama yang terbangun tidak hanya antara
membicarakan sponsorship, tapi lebih membangun hubungan baik yang akan berguna
untuk kedepannya.
Jakarta, 21 Januari 2015
Al Briham Jamal Product Executive Marketing Communication PT. Tunas Bola
Hasil Wawancara
Nama : Tuan Boy Notan
Jabatan : Staff Event
Tanggal : Kamis, 22 Januari 2015
1. Event-event apa saja yang sudah terselenggarakan selama bulan Agustus sampai
dengan Desember?
Event yang sudah terlaksana banyak ya, banyak juga ajakan buat jadi media partner
komunitas untuk promo Nobarnya dan kegiatan gathering mereka. Selain itu juga ada
acara dari kita, kaya donor darah, Car Free Day, Diskusi Olahraga, dan Sport Race.
2. Bisa jelaskan beberapa event besar BOLA dalam periode tersebut?
Seperti yang tadi udah disebutkan, ada Car Free Day (CFD), Diskusi Olahraga,
Donor Darah, dan Sprot race. Pertama saya bahas dulu Diskusi Olahraga.
Diskusi Olahraga: Ayo Bangkit Indonesia kemarin tentang atlet indonesia yang
diselengarakan di gedung palmerah barat lt. 7 turut menghadirkan pakar-pakar
olahraga dan para atlet Indonesia, seperti Erik Thohir dan Taufik Hidayat. Acara ini
terselenggarakan berkat kerja sama BOLA dan Kementrian Olahraga.
Diselenggarakan pada 16 Oktober 2014, selanjutnya donoh darah.
Donor darah bersama BOLA pada 30 Oktober, terselenggara atas kerja sama
BOLA, Palang Merah Indonesia dan Panasonic. Donor darah khusus karyawan
Kompas Gramedia dan komunitas ini mampu memberikan sumbangan kantong darah
sebanyak 100 kantong. Kita juga mengundang para komunitas pencinta klub sepak
bola untuk meramaikan acara dengan lomba permainan Play Station PES 2015.
Pemenang lomba akan mendapatkan sebuah televisi Panasonic.
Acara tahunan kita Sport Race, tahun 2013 kita gelar di Gandaria City, tahun kemarin
sama di gelar disana, tapi konsep acaranya ada sedikit berbeda, lombanya yang
kemarin hanya indoor saja, sekarang ada outdoornya, jadi kaya serial Amanzing Race
gitu.
Super Soccer Sport Race 2014 pada 21 Desember, yaitu event tahunan BOLA
yang mengajak seluruh komunitas pencita klub sepak bola untuk bergabung bersama
melakukan serangkaian acara untuk mengakrabkan antar komunitas dengan beberapa
perlombaan. Kerja sama dengan Supersoccer.co.id menjadi sponsor utama acara ini.
Sehingga mendapatkan tempat nama yang besar di seluruh rangkaian acara Sport
Race. Event diadakan di Gandaria City dan tempat-tempat lain di Jakarta sebagai
tempat perlombaan. Komunitas juga diberikan stand untuk mempromosikan
komunitasnya dan ajang perkenalan diri, ada 22 komunitas yang bergabung dalam
event ini. Terus yang terbaru bulan ini kita ada event CFD selama 4 minggu di
Sudirman. Acaranya seru, ada senam bersamanya jadi bisa sambil olahraga bareng.
Car Free Day bersama Super O2 pada 9, 16, 23, dan 30 Januari, ini juga menjadi
partner dengan klub sepak bola asal Perancis, Paris Saint-German. Disini mengadakan
promo BOLA, lomba, dan Olahraga bareng-bareng. Event ini terselenggara selama 4
pekan, setiap hari minggu di jalan Jendral Sudirman. Rangkaian acara ini juga
menjadi pertanda kerja sama Super O2 dengan PSG selaku Official Brand PSG di
Indonesia.
3. Bagaimana suka duka menjalin kerjasama dengan klien?
Suka dukanya dalam kerja sama, ya seperti kesulitan mencari sponsor untuk event
diakhir tahun, jadi tantangan buat kita. Karena diakhir tahun itu banyak dari
perusahaan mau tutup buku, jadi meraka sulit untuk mengeluarkan dana. Dengan
begini kita jadi tahu untuk memberikan proposal konsep acara di awal tahun atau
pertengahan dan merencanakan kerja sama untuk jangka panjang. Permintaan klien
yang aneh-aneh juga banyak, kaya turnament futsal bareng Alumni ITB yang orang-
orang agak sulit bekerjasama dan banyak permintaan dadakan. Hal-hal seperti itu
juga yang membuat tim kita solid. Selain itu, banyak kerja sama yang mengesankan,
semuanya memberikan yang terbaik dengan beberapa syarat tentunya, tapi itu semua
bisa ditolerir. Tapi yang paling berkesan ya acara Sport Race kemarin yang
mendapatkan Official Sponsor. Jadi dengan begitu acaranya lebih meriah dan berbeda
dengan tahun-tahun sebelumnya. Konsep acara sama tetapi ada tambahan gimmick
dalam perlombaan. Kita puas banget karena memberikan pengalaman yang baru
untuk komunitas-komunitas yang setia ikut Sport Race.
4. Seberapa efektifkah kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam membangun citra
perusahaan ?
Kalo dibilang efektif ya bisa. Karena melalui event yang kita bikin, kita bisa
mengenalkan produk-produk kita, melakukan penjualan dan memfasilitasi untuk
berlangganan produk kita. Melalui event juga bisa untuk positioning brand image
BOLA ke masyarakat. Dari kerja sama yang dibangun juga menhasilkan kepercayaan
kepada pihak komunitas dan sponsor. Mereka juga merasakan keuntungan dari kerja
sama tersebut, saling menguntungkan lah pokoknya. Yang paling penting
mendekatkan BOLA ke masyarakat luas. Pengunaan media sosial juga memberikan
kemudahan kita untuk melakukan promo, dan pelayanan kepada para pembaca dan
pelanggan. Karena bersifat komunikasi langsung, murah, cepat, dan efiesien maka
kita fokusnya pelayanan di media sosial.
Jakarta, 22 Januari 2015
Tuan Boy Notan Staff Event Marketing Communication PT. Tunas Bola