Transcript
Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN

DAN JASA KOTA BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

GANIS KESUMANINGRUM

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2020

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

ABSTRAK

STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN

DAN JASA KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

GANIS KESUMANINGRUM

Tujuan penelitian ini untuk merumuskan strategi yang secara efektif dapat

dilakukan dalam rangka pengembangan sektor perdagangan dan jasa di Kota

Bandar Lampung. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi

prioritas dalam pengembangan sektor perdagangan dan jasa adalah dengan

mengoptimalkan sumberdaya yang tersedia, baik sumberdaya modal, sumberdaya

alam, maupun sumberdaya manusia untuk mencapai visi Kota Bandar Lampung

sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Sumatera Bagian Selatan 2025.

Kata Kunci : Strategi Pengembangan, Sektor, Perdagangan dan Jasa, Analisis

SWOT.

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

ABSTRACT

DEVELOPMENT STRATEGY FOR TRADE AND SERVICE SECTOR IN

BANDAR LAMPUNG

By

GANIS KESUMANINGRUM

The purpose of this study is to formulate strategies that can effectively be carried

out in the context of developing the trade and services sector in Bandar Lampung.

The analytical tool used in this research using SWOT analysis. The results of this

research that the priority strategy in developing the trade and service sector to

optimize the available reseurces, both capital resources, natural resources, and

human resources to achieve the vision of Bandar Lampung as the Center of Trade

and Services of Southern Sumatra in 2025.

Keywords: Development Strategy, Sector, Trade and Services, SWOT Analysis.

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN

DAN JASA KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

GANIS KESUMANINGRUM

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung
Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung
Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung
Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Ganis Kesumaningrum. Penulis dilahirkan pada tanggal

28 Agustus 1997 di Banjarejo, Kabupaten Pringsewu. Penulis merupakan anak

kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak Supriyadi, S.Pd. dan Ibu Ami

Kurniati.

Penulis memulai pendidikannya di TK Aisyiyah Mataram Gadingrejo Pringsewu.

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan formal di SD Negeri 3 Mataram, dan

melanjutkan pendidikan di SMP 3 Gadingrejo. Penulis meneruskan pendidikan di

SMA Negeri 1 Gadingrejo dan lulus pada tahun 2015. Penulis diterima di Jurusan

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung pada

tahun 2015 melalui jalur Penerimaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SNMPTN).

Penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan di lingkup internal dan eksternal

kampus. Di lingkup internal kampus penulis menjadi anggota di Bidang Keiluan

dan Penalaran Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (HIMEPA),

Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM), dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Pada tahun 2016 penulis

menjadi Sekretaris Bidang I Keilmuan dan Penalaran Himpunan Mahasiswa

Ekonomi Pembangunan (HIMEPA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

Lampung. Selanjutnya di tahun 2017 menjadi Ketua Umum Himpunan

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (HIMEPA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

Di lingkup eksternal kampus penulis aktif menjadi anggota Himpunan Mahasiswa

Islam (HMI) Cabang Bandar Lampung, Komisariat Universitas Lampung tahun

2013, menjadi anggota aktif Generasi Baru Indonesia (GenBI) yang merupakan

Komunitas Penerima Beasiswa Bank Indonesia (BI) tahun 2018, menjadi Kepala

Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung periode

2019/2020.

Pada semester enam penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon

Lengkukai, Kecamatan Kelumbayan Barat, Kabupaten Tanggamus selama 40

Hari sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

MOTTO

“Bersabarlah, karena ketika sukses kelak–kau akan rindukan perjuangan dan air

matamu hari ini”

(Ganis Kesumaningrum)

“Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran (yang kau

jalani) yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa

sakit”

(Ali bin Abi Thalib)

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin

Teriring rasa syukur kepada Allah SWT yang membimbingku hingga saat ini,

karya ini kupersembahkan sebagai tanda cinta dan kasih sayang yang tulus

kepada:

Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Supriyadi, S.Pd. dan Ibu Ami Kurniati yang

telah memberikan seluruh cinta dan kasih sayang, dukungan serta doa yang tiada

henti untuk kesuksesanku. Terima kasih tak terhingga kepada bapak dan ibu

karena telah merawat, membesarkan, dan mendidikku tanpa lelah.

Mbakku Restu Amita Prima Putri, SI. Kom. yang selalu memberikan motivasi,

semangat, serta dukungan tiada henti disetiap prosesnya.

Adik-adikku tersayang Kayyis Dwi Aulia dam Akbar Wijaya yang selalu

memberikan senyuman penyemangat, perhatian serta doa yang tulus dan ikhlas.

Seluruh keluarga, sahabat dan teman-temanku yang selalu memberikan semangat,

doa, dukungan di setiap prosesnya.

Dosen-dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan yang

telah memberikan motivasi, ilmu yang bermanfaat serta nasihat yang sangat

membantu dan membangun.

Almamater tercinta, Universitas Lampung.

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

SANWACANA

Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Pengembangan

Sektor Perdagangan dan Jasa Kota Bandar Lampung” sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada

semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama

proses penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis ucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Nairobi, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Neli Aida, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Heru Wahyudi, S.E., M.Si. selaku Sekertaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

4. Ibu Dr. Lies Maria Hamzah, S.E., M.E. selaku dosen pembimbing atas

kesediaan waktunya memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran,

motivasi dan saran, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Dr. Toto Gunarto, S.E., M.Si. selaku dosen penguji I yang tidak hanya

menguji namun menjadi pengarah dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak M. Husaini, S.E., M.E.P. selaku dosen penguji II yang juga tidak

hanya menguji namun menjadi pengarah dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Muhiddin Sirat, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang selalu memberikan bimbingan dan nasihat kepada penulis selama masa

perkuliahan.

8. Bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

ilmunya selama penulis menuntut ilmu di Universitas Lampung.

9. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak dan ibuku yang selalu mendoakan dan

mendukung dengan tulus dan ikhlas.

10. Mbakku Restu Amita Prima Putri, S. Kom. serta kedua adikku Kayyis Dwi

Aulia dan Akbar Wijaya terimakasih atas dukungan dan doa yang tulus untuk

keberhasilanku.

11. Sahabat-sahabat tersayang selama 10 tahun, Nila Arsita, Sinta Setiawati, Anis

Saraswati, Dian Meliana, Nono Ardiansyah, Dieky Laundry, dan Riko

Eriyadi para pemberi semangat, doa, dan warna di kehidupanku semoga kita

selalu bersama.

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

12. Sahabat terbaik sejak SMA, Ayu Tiara Rossy, Etis Gumanti, dan Arini

Wastiti. Terimakasih selalu menemani penulis dalam keadaan suka maupun

duka.

13. Jibang Squad, sahabat sejak awal perkuliahan, Ledy Ariska, Putri Sindia,

Yolanda Frida, Laura Caroline dan Eva Rianti Sinaga, Terimakasih telah

menemani selama perkuliahan, sukses selalu untuk kita semua.

14. Presidium HIMEPA 2017/2018: M. Raffi Sahli, Ramdhana Piscal Hartadi,

Fitrianda Ayu, Maria Gisella, Selfyria Dewi, Dimas Dwi Pratikno,

Syahruddin, Agnes Herdatia, Alma Wulandari, Ratu Fatma, Dimas Swara,

Bahtiar Arianto, dan Derry Putro Adji. Terimakasih telah menjadi keluarga

keduaku dan terimakasih atas setiap pengalaman yang diberikan dalam proses

pendewasaan diri.

15. Keluarga Komek Unila dan EP Komek Squad, Dona, Indah, Dwi, Cynthia,

Yohana, Shaula, Deka, Dimas, Amin dan Jaya. Terimakasih sudah berteman

lebih dari saudara. Yakin Usaha Sampai.

16. Teman-teman Jurusan Ekonomi Pembangunan angkatan 2015, terima kasih

atas dukungan dan kebersamaannya selama 4 tahun kita kuliah bersama.

17. Keluarga Besar GenBI Provinsi Lampung atas kebersamaan, canda tawa,

suka hingga duka dan semangat yang selalu diberikan.

18. Keluarga KKN Pekon Lengkukai, Kecamatan Kelumbayan Barat, Tanggamus

Periode I Januari-Februari 2019. Nashikin, Rechal, Jepri, Manda, Yusuf,

Yogi, Elsi, Cindy, Nurul, Febria, Diana, Anita, dan Febby. Terimakasih atas

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

pengalaman berharga dan telah menjadi keluargaku di desa tempat kita

mengabdi. See you on top.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan, dan semoga

skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Bandar Lampung, Februari 2020

Penulis,

Ganis Kesumaningrum

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR TABEL .............................................................................................. ivii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ vi

I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 8

A. Kajian Teoritis ............................................................................................. 8

1. Teori Basis Ekonomi .............................................................................. 8

2. Teori Tempat Pusat ................................................................................. 8

3. Sektor Ekonomi Potensial ...................................................................... 9

4. Strategi Pengembangan Pusat Perdagangan dan Jasa .......................... 10

B. Tinjauan Empiris ....................................................................................... 12

1. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 12

2. Kerangka Pemikirran ............................................................................ 13

III. METODE PENELITIAN ............................................................................ 14

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 14

B. Jenis dan Sumber Data .............................................................................. 14

C. Teknik Pengambilan Sampel ..................................................................... 15

D. Metode Analisis Data ................................................................................ 16

1. Identifikasi Indikator Internal dan Eksternal ........................................ 16

2. Analisis Matriks IFAS–EFAS .............................................................. 17

3. Analisis Matriks SWOT ....................................................................... 21

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 23

A. Hasil Analisis SWOT ................................................................................ 23

1. Perumusan Indikator Internal dan Eksternal ........................................ 23

2. Penyusunan Indikator Internal dan Eksternal ....................................... 32

3. Analisis Matriks IFAS dan EFAS ........................................................ 33

B. Pembahasan Hasil Analisi SWOT ............................................................. 36

1. Faktor Kekuatan ................................................................................... 36

2. Idikator Kelemahan (Weakness) ........................................................... 37

3. Idikator Peluang (Opportunities) .......................................................... 38

4. Idikator Ancaman (Threats) ................................................................. 39

5. Analisis Matriks SWOT ....................................................................... 40

6. Strategi Prioritas ................................................................................... 41

7. Tahap Pengambilan Keputusan ............................................................ 43

V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 45

A. Kesimpulan ................................................................................................ 45

B. Saran .......................................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 47

LAMPIRAN ......................................................................................................... 49

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kontribusi Sektor Perdagangan dan Jasa Masing-masing Kota di

Sumatera Bagian Selatan ..................................................................... 2

2. PDRB Kota Bandar Lampung Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar

Harga Berlaku (Juta Rupiah) ............................................................... 3

3. Daftar Sarana Perdagangan di Kota Bandar Lampung Tahun 29017 ... 5

4. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 12

5. Pembobotan Indikator Internal ............................................................ 18

6. Internal Factor Anlysis (IFAS) .... ....................................................... 19

7. Pembobotan Faktor Eksternal .............................................................. 20

8. External Factor Anlysis (EFAS) .......................................................... 21

9. Matriks SWOT .................................................................................... 22

10. Ringkasan Penilaian pada Matriks IFAS ............................................ 34

11. Ringkasan Penilaian pada Matriks EFAS ........................................... 35

12. Matriks SWOT Pengembangan Strategi Sektor Perdagangan dan

dan Jasa ............................................................................................. 40

13. Urutan Prioitas Strategi SWOT ........................................................... 43

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Pemikiran ................................................................. .. 13

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Penilaian Bobot Indikator Internal dan Eksternal ................................ L4

2. Penilaian Atas Prestasi Faktor pada Indikator Internal ......................... L5

3. Penilaian Atas Prestasi Faktor pada Indikator Eksternal ....................... L6

4. Hasil Pembobotan Indikator Internal oleh Responden .......................... L8

5. Hasil Pembobotan Indikator Eksternal oleh Responden ....................... L10

6. Hasil Rata-rata Pembobotan Indikator Internal .................................... L13

7. Hasil Rata-rata Pembobotan Indikator Eksternal ................................. L13

8. Hasil Rata-rata Penilaian Rating Responden Indikator Internal ............ L14

9. Hasil Rata-rata Penilaian Rating Responden Indikator Eksternal ......... L14

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai

perubahan mendasar struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi nasional

dengan tetap memperhatikan aspek peningkatan pertumbuhan ekonomi (Todaro,

2009). Sementara itu, pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses

pengelolaan berbagai macam sumberdaya yang tersedia oleh pemerintah daerah

dan masyarakat setempat serta pembentukan suatu pola kemitraan antara

pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan lapangan kerja baru

dan mendorong perkembangan kegiatan ekonomi wilayah tersebut (Asyad, 1999).

Pembangunan daerah merupakan upaya untuk memacu perkembangan sosial

ekonomi, mengurangi kesenjangan antarwilayah, dan menjaga kelestarian

lingkungan hidup pada suatu wilayah. Kebijakan pengembangan wilayah sangat

diperlukan karena kondisi fisik geografis, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat

yang berbeda-beda antarwilayah sehingga penerapan kebijakan pengembangan

wilayah itu sendiri harus disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan isu

permasalahan yang ada di wilayah yang bersangkutan (Susantono, 2009).

Sejalan dengan pembangunan ekonomi di daerah, salah satu daerah yang sedang

melaksanakan pembangunan ekonomi adalah Kota Bandar Lampung. Kebijakan

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

2

nasional dan regional menetapkan Bandar Lampung sebagai pusat pertumbuhan

nasional dan merupakan orientasi bagi pusat pengembangan antardaerah, pusat

pengembangan daerah, dan pusat lokal (Bappeda Kota Bandar Lampung, 2016).

Karakteristik yang merupakan daerah transit kegiatan perekonomian antara pulau

Sumatera dan pulau Jawa, hal ini menguntungkan bagi pertumbuhan dan

pengembangan Kota Bandar Lampung (BPS, 2019). Sebagai pusat ibukota, Kota

Bandar Lampung memilki keuntungan menjadi pusat kegiatan pemerintahan,

perdagangan dan jasa, industri, pariwisata, serta pendidikan (Bappeda Kota

Bandar Lampung, 2016).

Pada RPJMD Kota Bandar Lampung Perekonomian Kota Bandar Lampung

Tahun 2016 yang tertuang visi pembangunan daerah yaitu “Bandar Lampung

sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Sumatera Bagian Selatan 2025.” Maka perlu

dilihat prospek kota Bandar Lampung dengan kota lain di regional Sumbagsel.

Berikut disajikan data kontribusi sektor perdagangan dan jasa pada masing-

masing kota di regional Sumbagsel yang dicantumkan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Kontribusi Sektor Perdagangan dan Jasa Terhadap PDRB Masing-

masing Kota di Sumatera Bagian Selatan

Kota Persentase Kontribusi PDRB ADHK

Bengkulu 4,8% 17.510.869,50

Palembang 18% 142.238.396,90

Pangkal Pinang 4,2% 12.987.788

Bandar Lampung 13% 55.479.441,40

Jambi 3,1% 28.929.728,48

Sumber: (BPS, 2019)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa kontribusi sektor perdagangan dan

jasa masing-masing kota di wilayah Sumbagsel beragam. Kota yang memberikan

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

3

kontribusi sektor perdagangan dan jasa terbesar adalah Palembang yakni sebesar

18% dari tota1 PDRB 142.238.396,90 triliyun rupiah. Sedangkan Kota Bandar

Lampung berada pada posisi kedua dengan kontribusi sektor perdagangan dan

jasa sebesar 13% dari tota1 PDRB 55.479.441,36 triliyun rupiah. Hal ini

menunjukkan bahwa Kota Palembang masih lebih unggul dibanding Kota Bandar

Lampung dari segi perolehan PDRB dan kontribusi sektor perdagangan dan jasa.

Kondisi lain perekonomian Kota Bandar Lampung diwakilkan oleh variabel

PDRB atas dasar harga berlaku yang disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 2. PDRB Kota Bandar Lampung Menurut Lapangan Usaha Atas

Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha 2014 2015 2016 2017 2018

Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 1.766.666 1.812.679,5 1.931.541,4 2.049.082,5 2.105.399,6

Pertambangan dan Penggalian 993.535,4 1.240.760,5 1.452.598,7 1.698.312,0 1.817.425,2

Industri Pengolahan 1.817.425,2 579.082,5 6.282.500,9 6.675.102,9 769.876.7

Pengadaan Listrik dan Gas 37.476,2 45.146,6 47.532,1 50.298,1 53.160,4

Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah, dan Daur

Ulang

83.133,9 87.711,6 90.651,9 94.397,2 96.726,6

Konstruksi 2.884.416,6 308.233,7 3.170.065,7 3.489.921,3 3.809.573,1

Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor

4.708.442.4 4.975.247,4 4.989.568,8 5.169.318,6 5.373.790,6

Transportasi dan Pergudangan 3.26.9077,7 3.589.449,1 4.044.077,1 4.361.295,4 4.636.133,2

Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 630.807,5 679.300,4 753.205,6 820.129,6 861.361,3

Informasi dan Komunikasi 1.689.951,5 1.838.084,7 2.008.613,4 2.218.433,4 2.427.206,3

Jasa Keuangan dan Asuransi 1.945.051,7 2.092.795,4 2.342.472,9 2.626.663,2 2.796.729,2

Real Estate 2.002.049,4 2.147.834,2 2.466.612,3 2.819.238,9 3.160.494,1

Jasa Perusahaan 135.783,4 148.883,2 165.731,2 181.318,7 199.932,9

Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan, dan Jaminan Sosial

Wajib

1.450.136,8 1.535.488,3 1.622.096,5 1.710.662,7 180.747,1

Jasa Pendidikan 1.188.574,6 1.320.007,0 1428.779,2 1559 425,8 1.760.713,9

Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 488.617,8 531.913,6 574.332,6 61.988,2 666.309,5

Jasa Lainnya 564.406,8 672.549,2 750.583,0 835.961,4 910.519,0

Total PDRB 35.325.852,7 39.428.921,0 44.741.904,3 50.776.757,1 55.479.441,4

Sumber: (BPS, 2019)

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

4

Berdasarkan hasil perhitungan PDRB Kota Bandar Lampung, angka PDRB atas

dasar harga berlaku yang dihasilkan pada tahun 2018 sebesar 55.479.441,4

triliyun rupiah, meningkat sebesar 0,91 persen dibanding tahun sebelumnya

sebesar 50.776.757,1 triliyun rupiah. Sektor perdagangan dan jasa memberikan

kontribusi sebesar 26,04% pada PDRB Kota Bandar Lampung.

Menurut BPS Kota Bandar Lampung, laju pertumbuhan ekonomi dihitung dengan

menggunakan data PDRB atas dasar harga berlaku. Sehingga, jika dilihat dari

pencapaian angka PDRB yang terus meningkat selama 5 tahun terakhir

menunjukkan pertumbuhan ekonomi Kota Bandar Lampung yang terus membaik.

Tahun 2015 Kota Bandar Lampung merupakan kawasan yang dipetakan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) berpotensi

sebagai Area Metropolitan. Keunggulan Kota Metropolis ini adalah sebagai pusat

kegiatan pemerintahan, perdagangan dan jasa, industri, pariwisata serta

pendidikan (Pemerintah Kota Bandar Lampung, 2016). Teori Konsentrik

menjelaskan bahwa pusat kota merupakan kawasan yang memiliki Area

pemusatan kegiatan fungsional (terutama perdagangan dan pemerintahan,

aksesibilitas, kepadatan penduduk tinggi, jumlah fasilitas perkotaan lengkap, dan

intensitas penggunaan lahan tinggi (Pontoh & Kustiawan, 2009).

Sebagai daerah pusat ibukota, Kota Bandar Lampung memiliki fasilitas perkotaan

sebagai area pemusatan kegiatan khususnya di bidang perdagangan. Data sarana

perdagangan sebagai penggerak utama sektor perdagangan di Kota Bandar

Lampung diuraikan dalam Tabel 3.

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

5

Tabel 3. Daftar Sarana Perdagangan di Kota Bandar Lampung Tahun 2017

No. Sarana Perdagangan Jumlah

1. Pasar Tradisional 31 pasar

2. Pasar Modern 22 pasar

3. Pertokoan 443 kelompok

4. Rumah Makan 391 rumah makan

5. Restoran 56 restoran

6. Cafe 15 kafe

Sumber: (BPS, 2019)

Fasilitas perkotaan tersebut juga didukung dengan tingkat aksesibilitas Kota

Bandar Lampung yang menunjukkan bahwa 733.78 km dari total panjang jalan

922,568 km dalam kondisi baik dengan jenis jalan seluruhnya beraspal. Dari segi

transportasi, hingga tahun 2018 telah tersedia 858 unit bus dan 329 unit mobil

angkutan umum (BPS, 2019). Hal ini tentu akan mempermudah aksesibilitas

masyarakat dalam beraktivitas baik untuk kegiatan ekonomi, pendidikan,

kesehatan, pekerjaan, maupun mobilitas lainnya.

Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik, karakteristik Kota

Bandar Lampung yang menjadi pintu gerbang pulau Sumatera serta merupakan

daerah transit kegiatan perekonomian Sumatera dan Jawa, hal ini menguntungkan

bagi pertumbuhan dan pengembangan Kota Bandar Lampung.

Mengacu pada visi Kota Bandar Lampung sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa

Sumatera Bagian Selatan 2025, jika dibandingkan dengan Kota lain di wilayah

Subagsel, kontribusi PDRB Kota Bandar Lampung masih jauh tertinggal dari

Kota Palembang. Maka untuk mencapai visi tersebut perlu dilakukan suatu

analisis yang rasional dan objektif terhadap potensi dan sebaran sumberdaya yang

terdapat pada daerah yang dimaksud.

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

6

Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian dengan judul “Strategi

Pengembangan Sektor Perdagangan dan Jasa Kota Bandar Lampung.” Hasil dari

penelitian ini diharapkan memberikan signal positif bagi pemerintah daerah,

maupun pihak lain (stakeholders) untuk terus mengembangkan sektor

perdagangan dan jasa maupun sektor lainnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan, rumusan masalah yang muncul

adalah :

1. Faktor apa saja yang dapat diidentifikasikan sebagai faktor kekuatan dan

kelemahan Kota Bandar Lampung menggunakan metode SWOT?

2. Prioritas strategi apa yang secara efektif dapat dilakukan dalam rangka

pengembangan sektor perdagangan dan jasa di Kota Bandar Lampung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor kekuatan dan kelemahan Kota Bandar

Lampung menggunakan metode SWOT.

2. Untuk menentukan prioritas strategi yang secara efektif dapat dilakukan dalam

rangka pengembangan sektor perdagangan dan jasa di Kota Bandar Lampung.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, sebagai media pembelajaran dan penerapan teori perdagangan

dan jasa serta metode SWOT dalam merumuskan strategi pengembangan

sektor perdagangan dan jasa.

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

7

2. Bagi akademisi, sebagai salah satu sumber rujukan pustaka dalam kajian

ilmiah ekonomisektoral wilayah.

3. Bagi pemerintah, sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam perumusan

strategi pengembangan sektor perdagangan dan jasa di Kota Bandar Lampung.

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis

1. Teori Basis Ekonomi

Teori basis ekonomi menyatakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor dari wilayah tersebut. Teori basis ini

digolongkan ke dalam dua sektor yaitu sektor basis dan sektor non basis. Sektor

basis yaitu sektor atau kegiatan ekonomi yang melayani baik pasar di daerah

tersebut maupun luar daerah. Secara tidak langsung daerah mempunyai

kemampuan untuk mengekspor barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor

tersebut ke daerah lain. Sektor non basis adalah sektor yang menyediahkan barang

dan jasa untuk masyarakat di dalam batas wilayah perekonomian tersebut.

Berdasarkan teori ini, sektor basis perlu dikembangkan dalam rangka memacu

pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Inti dari teori ini adalah bahwa arah dan

pertumbuhan suatu wilayah ditentukan oleh ekspor wilayah tersebut (Tarigan,

2005).

2. Teori Tempat Pusat

Walter Christaller (1933) dalam bukunya Central Places in Southern Germany

menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah kota, dan distribusinya

dalam satu wilayah tempat pusat (central place) yang merupakan suatu tempat di

mana produsen cenderung mengelompok di lokasi tersebut untuk menyediakan

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

9

barang dan jasa bagi populasi di sekitarnya. Asumsi-asumsi yang dikemukakan

dalam teori Christaller antara lain:

1. Suatu lokasi yang memiliki permukaan datar yang seragam;

2. Lokasi tersebut memiliki jumlah penduduk yang merata dan memiliki daya

yang sama;

3. Lokasi tersebut mempunyai kesempatan transportasi dan komunikasi yang

merata/ gerakan ke segala arah (isotropic surface);

4. Konsumen bertindak rasional sesuai dengan prinsip minimisasi jarak.

Teori ini didasarkan pada prinsip jangkauan (range) dan ambang batas (treshold).

Range merupakan jarak jangkauan antara penduduk dan tempat suatu aktivitas

pasar yang menjual kebutuhan komoditi atau barang. Sedangkan treshold adalah

jumlah minimum penduduk atau konsumen yang dibutuhkan untuk menunjang

kesinambungan pemasokan barang atau jasa yang bersangkutan, yang diperlukan

dalam penyebaran penduduk atau konsumen dalam ruang (spatial population

distribution).

Dari komponen range dan treshold maka lahir prinsip optimalisasi pasar. Prinsip

ini menyebutkan bahwa dengan memenuhi asumsi di atas, dalam suatu wilayah

akan terbentuk wilayah tempat pusat (central place). Tempat tersebut

menyediakan kebutuhan barang dan jasa bagi penduduk sekitarnya. (Emalia &

Ratih, 2015)

3. Sektor Ekonomi Potensial

Sektor ekonomi potensial atau sektor ungggulan dapat diartikan sebagai sektor

perekonomian atau kegiatan usaha yang produktif dikembangkan sebagai potensi

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

10

pembangunan serta dapat menjadi basis perekonomian suatu wilayah dibanding

sektor-sektor lain dalam suatu keterkaitan baik secara langsung maupun tidak

langsung. Sektor ekonomi dapat dikatakan sebagai sektor potensial jika memenuhi

beberapa kriteria sebagai berikut (Tjokroamidjojo, 1993).

1. Merupakan sektor ekonomi yang dapat menjadi sektor basis wilayah,

sehingga semakin besar barang dan jasa yang dapat diekspor maka semakin

besar pula tingkat pendapatan yang diperoleh suatu wilayah.

2. Memiliki kemampuan daya saing (competitive advantage) yang relatif baik

dibanding sektor sejenis dari wilayah lain. Perkembangan sektor ini akan

merangsang perkembangan sektor-sektor lain baik yang terkait langsung

maupun tidak langsung yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif

terhadap perekonomian wilayah.

3. Memiliki sumberdaya yang dapat mendukung bagi pengembangannya, yang

meliputi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia. Semakin tinggi tingkat

ketersediaan sumberdaya yang dimiliki maka semakin tinggi pula tingkat

pertumbuhan sektor ekonomi wilayah tersebut.

4. Strategi Pengembangan Pusat Perdagangan dan Jasa

Strategi adalah sekumpulan cara-cara untuk mencapai tujuan dan strategi adalah

suatu pendekatan logis yang menentukan arah sebuah aksi (Kottler & Keller,

2009). Strategi (strategy) adalah rencana tindakan yang menerangkan tentang

alokasi sumber daya serta berbagai aktivitas untuk menghadapi lingkungan,

memperoleh lingkungan bersaing, dan mencapai tujuan. Strategi tentu saja

berubah seiring waktu sesuai dengan kondisi lingkungan, namun agar tetap

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

11

kompetitif, perusahaan membuat strategi yang berfokus kepada kompetensi dasar,

mengembangkan sinergi, dan menciptakan nilai pelanggan (Daft, 2012).

Lokasi sangat memegang peran penting untuk mengembangkan fasilitas

perdagangan, karena dalam pengembangan fasilitas perlu memilih lokasi yang

mempunyai peluang untuk mendapatkan keuntungan secara maksimal, sehingga

memudahkan konsumen untuk mengunjungi kawasan perdagangan tersebut. Pada

tahap perkembangan selanjutnya pusat perdagangan lebih mendekati konsumen

dengan semakin banyak dibangun pusat-pusat perbelanjaan di pusat permukiman

yang tersebar di pinggiran kota (Glasson, 1990).

Keterpusatan suatu tempat perdagangan dan jasa tercermin dari luasnya, dan

diukur dengan banyaknya jenis pertokoan yang terdapat di dalamnya. Pusat kota

sebagai suatu daerah pemusatan utama dari kegiatan perkotaan dinyatakan

memiliki tingkat aksesibilitas paling tinggi dalam kota. Selain itu, menurut

(Bromley dan Thomas, 1993) penetapan lokasi perdagangan dipengaruhi oleh

perubahan keadaan sosial ekonomi penduduk. Terdapat empat faktor yang

mempengaruhi yaitu (Glasson, 1990):

a. Transportasi, meningkatnya kesejahteraan penduduk sangat memungkinkan

untuk memiliki kendaraan sehingga dapat melakukan pergerakan dalam jarak

yang relatif jauh;

b. Perubahan spasial dan produksi, adanya kebijakan pemerintah yang lebih

menekankan perkembangan ke arah pinggiran, menyebabkan banyak fasilitas

perdagangan dibangun di pingiran kota dengan tujuan untuk lebih dekat

dengan konsumen;

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

12

c. Perubahan karakteristik pekerja;

d. Perubahan gaya hidup, di mana kegiatan berbelanja dijadikan sarana

berkreasi.

B. Tinjauan Empiris

1. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan berkaitan dengan strategi

pengembangan sektor perdagangan dan jasa, antara lain tersaji dalam tabel 4.

Tabel 4. Penelitian Terdahulu

No. Peneliti,

Tahun Judul Penelitian Metode

Hasil Penelitian

1. Nandang

N., 2009

Analisis Strategi

Pengembangan

UMKM Kota Bekasi

Berbasis RTRW.

Metode Analisis

SWOT.

Sesuai dengan potensi ekonomi di

setiap BWK serta berdasarkan

komponen lingkungan strategis

eksternal maupun internal UMKM,

maka tersusun lima poin strategi dan

Rencana Umum Program

Pembangunan Ekonomi Kota Bekasi

yang sesuai dengan RTRW.

2. Ridhia

Maisarina,

Mirza

Irwansyah,

Izzia,

2017.

Kajian Pengembangan

Kawasan Strategis

Sektor Perdagangan

dan Jasa Kota Banda

Aceh(Studi Kasus

Kecamatan Lueng

Bata).

Metode gabungan

(kualitatif dan

kuantitatif

deskriptif).

Alat analisis :

Analisa Gravitasi

dan Analytical

Hierarchy Process

(AHP).

Kawasan strategis Kecamatan Lueng

Bata dapat dikembangkan menjadi

kawasan perdagangan dan jasa

campuran serta berpeluang

dilakukannya kerjasama regional

sektor perdagangan dan jasa dengan

wilayah Kabupaten Aceh besar

sebagai hinterland untuk kemajuan

ekonomi di Provinsi Aceh.

3. Rica Ayu

Nuraini,

Lilies

Setiartiti.,

2017

Strategi Pengembangan

Kota Magelang

Sebagai

Kawasan Andalan di

Provinsi Jawa Tengah.

Metode Analisis

Tipologi Klassen,

Analisis Location

Quotient (LQ), dan

Analisis SWOT.

Hasil penelitan dengan metode (LQ)

menunjukkan semua sektor sekunder

dan tersier merupakan sektor unggulan

kota Magelang. Berdasarkan hasil

analisis SWOT, strategi

pengembangan kawasan utama adalah

memperbaiki posisi ekonomi kota

Magelang dengan mengembangkan

produk sektor dasar dengan

memanfaatkan kemajuan teknologi.

4. Andi

Muamar,

Amar Ali,

dan

Vitayanti

Fattah,

2017.

Studi Perkembangan

Aktivitas

Perekonomian Pada

Struktur Ruang Pusat

Kota Palu.

Metode Deskriptif

Kualitatif. Alat

Analisis Deskriptif

Komparatif

(rangkuman semua

informasi).

Perkembangan aktivitas ekonomi di

Kota Palu tahun 2005-2015 terjadi

pada aktivitas industri, perdagangan

dan jasa, dan permukiman. Maka

KotaPalu dijadikan sebagai wilayah

pengembangan aktivitas ekonomi

baru.

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

13

2. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini, disajikan dalam gambar 1.

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran

Visi Kota Bandar Lampung sebagai

Pusat Perdagangan dan Jasa Sumatera

Bagian Selatan 2025

Karakterisitk Kota Bandar Lampung

Lingkungan Internal Kota Bandar

Lampung.

1. Kekuatan (Strength)

2. Kelemahan (Weakness)

Analisis Deskirptif, Perumusan Strategi

melalui Matriks SWOT.

Strategi Prioritas Pengembangan

Sektor Perdagangan dan Jasa

Penetapan kawasan strategis ekonomi

di Kecamatan Tanjung Karang Pusat.

Deskripsi potensi Kota Bandar

Lampung sebagai Pusat

Perdagangan dan Jasa.

Lingkungan Eksternal Kota Bandar

Lampung.

1. Peluang (Opportunities)

2. Ancaman (Threats)

Partisipasi dan

peran masyarakat

Kota Bandar Lampung sebagai

Pusat Perdagangan dan Jasa

Sumatera Bagian Selatan 2025

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau

mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh penulis.

Lokasi penelitian dilakukan di Kota Bandar Lampung. Alasan peniliti memilih

lokasi ini adalah karena dalam dokumen RPJMD tertuang Visi Kota Bandar

Lampung menjadi pusat perdagangan dan jasa Sumatera tahun 2025. Kondisi ini

didukung dengan kondisi Kota Bandar Lampung yang strategis sebagai pusat

ibukota, maka tidak menutup kemungkinan penelitian ini nantinya dapat menjadi

bahan pertimbangan dalam menentukan strategi dan arah kebijakan perekonomian

wilayah bagi pemerintah daerah khususnya dalam pengembangan sektor

perdagangan dan jasa. Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni

dan dilanjutkan pada bulan Oktober 2019.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer,

sumber data diperoleh melalui:

1. Wawancara, bertujuan untuk mendapatkan informasi secara langsung yang

dapat menjelaskan atau menjawab permasalahan penelitian yang

bersangkutan secara objektif.

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

15

2. Kuesioner, yakni berupa daftar pertanyaan yang berkaitan dengan

permasalahan penelitian yang harus dijawab dan diisi oleh responden sebagai

sampel yang terpilih.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang digunakan dalam pemilihan responden dengan metode pengambilan

sampel secara sengaja (purposive sampling), yaitu menentukan atau memilih

responden atau sample secara sengaja. Responden yang dipilih dalam penelitian

ini adalah para pengguna sektor perdagangan khususnya yang terdapat di area

pusat perdagangan Kecamatan Tanjung Karang Pusat, antara lain:

- Pelaku Usaha

1. Bapak M. Imam sebagai pemilik Toko Ahsana (Toko Grosir Pakaian

Dewasa) di Pasar Tengah, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung.

2. Saudara Fahri Al Fajar sebagai karyawan di Restoran, di Jalan Radin Intan

No. 15, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung.

3. Saudara Indra Wijaya sebagai pemilik Dawiel’s Caffe and Resto, Jl. RA

Kartini, No. 40, Tanjung Karang Pusat.

- Konsumen

1. Bapak Sofyan sebagai juru parkir di Pasar Tengah.

2. Ibu Fitri (Ibu Rumah Tangga).

3. Ibu Sugita (Pembeli).

- Bapak Tri Sumaryono, S.E., sebagai Kepala Bidang Ekonomi dan Sumberdaya

Alam Bappeda Kota Bandar Lampung.

- Bapak Edi Santoso sebagai Kepala Bidang Pasar, Dinas Perdagangan Kota

Bandar Lampung.

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

16

- Kamar Dagang dan Industri Provinsi Lampung

- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia HIPMI Provinsi Lampung

D. Metode Analisis Data

Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara

sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan

pada logika dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang

(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis SWOT mempertimbangkan faktor

lingkungan internal yaitu kekuatan dan kelemahan serta lingkungan eskternal

yaitu peluang dan ancaman yang dihadapi dunia bisnis (Marimin, 2004).

Menurut Perce dan Robinson, analisis SWOT dapat digunakan untuk

mengidentifikasi dan juga menyelaraskan indikator-indikator yang berasal dari

internal maupun eksternal wilayah (Nuraini & Setiartiti, 2017). Proses yang harus

dilakukan dalam pembuatan analisis SWOT adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Indikator Internal dan Eksternal

Tahap pertama dalam analisis SWOT adalah melakukan identifikasi terhadap

indikator internal dan eksternal Kota Bandar Lampung yang dianggap

berpengaruh secara positif maupun secara negatif dalam proses pengembangan

sektor perdagangan dan jasa Kota Bandar Lampung.

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

17

2. Analisis Matriks IFAS–EFAS

Tabel IFAS dan EFAS digunakan untuk meringkas hasil pemindaian lingkungan

agar dapat dilakukan analisis yang akan memberikan kesimpulan bagi startegic

planner mengenai strategi apa yang harus dibuat oleh sebuah organisasi.

a. Matriks Internal Factor Anlysis (IFAS)

Untuk mengembangkan matriks IFAS, ditempuh dengan langkah-langkah berikut:

1. Pada kolom 1 (internal factors) buatlah daftar dari 8-10 kekuatan (strength)

dan kelemahan (weakness) paling penting yang dihadapi organisasi.

2. Pada kolom 2 (weight/Bobot) berikan bobot untuk masing-masing faktor dari

bobot 1,0 (sangat penting) sampai bobot 0,0 (tidak penting). Pembobotan

disasarkan pada kemungkinan pengaruh faktor yang dibobot terhadap posisi

strategis organisasi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0. Penentuan

bobot dilakukan dengan menggunakan metode Paired Comparison. Metode

paired comparison adalahmembandingkan secara bersamaan dua variabel dan

memilih salah satu variabel yang dinilai responden lebih penting melalui

skala penilaian. Metode tersebut digunakan untuk memberikan bobot pada

setiap Indikator Internal. Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan

skala 1, 2 dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah (David,

2002):

Skala 1 = Jika indikator horizontal kurang penting dari indikator vertikal.

Skala 2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal.

Skala 3 = Jika indikator horizontal lebih penting dari indikator vertikal.

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

18

Tabel 5. Pembobotan Indikator Internal

Faktor Strategis

Internal A B C D ... Total Bobot

A

B

C

D

...

Total

Nilai bobot dari masing-masing variabel ini dihitung berdasarkan rumus,

dengan menentukan nilai setiap variabel nilai keseluruhan variabel.

Keterangan:

= Bobot variabel ke-i

= Nilai variabel ke-i

= 1, 2, 3, ...n

n = Jumlah variabel

3. Pada kolom 3 (rating/peringkat) berikan peringkat untuk maisng-masing

faktor. Berkisar dari 5,0 (sangat baik) sampai 1,0 (buruk) yang didasarkan

pada tanggapan para strategic planner saat ini terhadap faktor-faktor yang

dianalisis.

4. Pada kolom 4 (weighted scored/nilai tertimbang) kalikan bobot pada kolom 2

dengan peringkat masing-masing faktor pada kolom 3 untuk memperoleh

nilai tertimbang. Nilai tertimbang berkisar antara 5,0 (sangat baik) sampai 1,0

(buruk).

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

19

5. Terakhir, jumlahkan masing-masing nilai tertimbang pada kolom 4 untuk

memperoleh jumlah nilai tertimbang total. Nilai tertimbang keseluruhan dapat

digunakan untuk membandingkan organisasi ini dengan organisasi lain.

Tabel 6. Internal Factor Anlysis (IFAS)

Faktor Eksternal Strategis Bobot (x) Peringkat

(y)

Nilai Tertimbang

(x)(y)

Kekuatan

1.

2.

...

Kelemahan

1.

2.

...

Jumlah Nilai 1,00

Sumber: (Whelen dan Hunger, 2004) dalam (Solihin, 2012)

b. Matriks External Factor Anlysis (EFAS)

Untuk mengembangkan matriks EFAS, ditempuh dengan langkah-langkah

berikut:

1. Pada kolom 1 (external factors) buatlah daftar dari 8-10 peluang

(opportunies) dan ancaman (threats) paling penting yang dihadapi organisasi.

2. Pada kolom 2 (weight/bobot) berikan bobot untuk masing-masing faktor dari

bobot 1,0 (sangat penting) sampai bobot 0,0 (tidak penting). Pembobotan

disasarkan pada kemungkinan pengaruh faktor yang dibobot terhadap posisi

strategis organisasi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0. Untuk

menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang

digunakan untuk pengisian kolom adalah (David, 2002):

Skala 1 = Jika indikator horizontal kurang penting dari indikator vertikal.

Skala 2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal.

Skala 3 = Jika indikator horizontal lebih penting dari indikator vertikal.

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

20

Tabel 7. Pembobotan Faktor Eksternal

Faktor Strategis

Eksternal A B C D ... Total Bobot

A

B

C

D

...

Total

Nilai bobot dari masing-masing variabel ini dihitung berdasarkan rumus,

dengan menentukan nilai setiap variabel nilai keseluruhan variabel.

Keterangan:

= Bobot variabel ke-i

= Nilai variabel ke-i

= 1, 2, 3, ...n

n = Jumlah variabel

3. Pada kolom 3 (rating/peringkat) berikan peringkat untuk masing-masing

faktor. Berkisar dari 5,0 (sangat baik) sampai 1,0 (buruk) yang didasarkan

pada tanggapan para strategic planner saat ini terhadap faktor-faktor yang

dianalisis.

4. Pada kolom 4 (weighted scored/nilai tertimbang) kalikan bobot pada kolom 2

dengan peringkat masing-masing faktor pada kolom 3 untuk memperoleh

5. nilai tertimbang. Nilai tertimbang berkisar antara 5,0 (sangat baik) sampai 1,0

(buruk).

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

21

6. Terakhir, jumlahkan masing-masing nilai tertimbang pada kolom 4 untuk

memperoleh jumlah nilai tertimbang total. Nilai tertimbang keseluruhan dapat

digunakan untuk membandingkan organisasi ini dengan organisasi lain.

Tabel 8. External Factor Anlysis (EFAS)

Indikator Internal

Strategis Bobot (x)

Peringkat

(y)

Nilai Tertimbang

(x)(y)

Peluang

1.

2.

...

Ancaman

1.

2.

...

Jumlah Nilai 1,00

Sumber: (Whelen dan Hunger, 2004) dalam (Solihin, 2012)

3. Analisis Matriks SWOT

Berdasarkan matriks EFAS dan IFAS, maka organisasi dapat melakukan

formulasi arah strategi menggunakan matriks SWOT yang dikembangkan oleh

Whelen dan Hunger. Matriks SWOT dikembangkan berdasarkan analisis SWOT

yang akan menghasilkan beberapa pilihan strategi. Pilihan strategi digunakan

sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Matriks SWOT disajikan

dalam tabel 10.

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

22

Tabel 9. Matriks SWOT

Indikator Internal

Faktor Eksternal

Strength (S) /Weakness (W)

Opportunies (O) Strategi (SO).

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang.

Strategi (WO).

Ciptakan strategi yang

Meminimalkan kelemahan

untuk

memanfaatkan peluang.

Threaths (T) Strategi (ST).

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman.

Strategi (WT).

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

dan menghindari ancaman.

Gambar 2. Matriks SWOT

Tahap pengambilan keputusan. Tahap ini dilakukakn untuk mendapatkan prioritas

dan keterkaitan antar strategi. Dari hasil pembobotan IFAS–EFAS, dilakukan

kombinasi strategi yang meliputi kombinasi Indikator Internal eksternal, yang

terdiri dari:

a. Strategi Strength-Opportunity (SO), yaitu suatu strategi yang menggunakan

kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

b. Strategi Strength-Threat (ST), yaitu kombinasi strategi yang menggunakan

kekuatan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi Weakness-Opportunity (WO), yaitu kombinasi strategi yang

meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang.

d. Strategi Weakness-Threat (WT) yaitu kombinasi strategi yang

meminimalkan kelemahan untuk mengatasi ancaman.

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

45

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat berdasarkan penelitian ini adalah:

1. Dari hasil pembobotan IFAS–EFAS, terlihat bahwa yang mendapatkan

total skor tertinggi adalah indikator eskternal peluang dan ancaman. Nilai

ini menunjukkan bahwa Kota Bandar Lampung memiliki peluang yang

cukup besar untuk meminimalisir ancaman dalam rangka pengembangan

sektor perdagangan dan jasa.

2. Setelah dilakukan kombinasi strategi internal eksternal melalui matriks

SWOT maka diperoleh strategi alternatif berdasarkan urutan prioritas

menghasilkan alternatif strategi yang mendapat bobot paling tinggi adalah

Kelemahan dan Peluang (WO) dengan bobot nilai masing-masing 2,19 dan

2,62. Sehingga total bobot yang didapat adalah 4,81. Hal ini dapat

diterjemahkan sebagai strategi meminimalisir kelemahan, untuk

memanfaatkan peluang/ kesempatan yang ada.

3. Strategi prioritas yang sepatutnya dilakukan dalam rangka pengembangan

sektor perdagangan dan jasa Kota Bandar Lampung adalah dengan

memaksimalkan kualitas SDM dan modal yang dimiliki, untuk

meningkatkan peran kota Bandar Lampug sebagai daerah strategis pintu

gerbang Pulau Sumatera. Sehingga hal ini menjadi daya tarik wisatawan

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

46

untuk berkunjung ke Kota Bandar Lampung baik berwisata alam, maupun

berbelanja. Mengoptimalkan fungsi sarana perdagangan dan transportasi,

untuk menunjang visi Kota Bandar Lampung sebagai Pusat Perdagangan

dan Jasa Sumatera Bagian Selatan.

B. Saran

Saran-saran yang dapat menjadi pertimbangan adalah:

1. Pemerintah Kota Bandar Lampung membuat prioritas strategi yang lebih

memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana di bidang perdagangan

dan jasa. Dengan kualitas SDM, alam,maupun modal yang cukup baik,

sudah sepatutnya pemerintah memannfaatkan kelebihan ini sebagai

peluang. Karena sektor perdagangan dan jasa memberikan kotribusi yang

cukup besar dalam PDRB Kota Bandar Lampung. Sebagaimana

dituangkan dalam RPJMD Kota Bandar Lampung yang menargetkan Kota

Bandar Lampung sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Sumatera Bagian

Selatan, hal ini perlu didukung sepenuhnya baik itu oleh pemerintah Kota,

masyarakat, maupun stakeholder.

2. Menyempurnakan berbagai infrastruktur yang mendukung sektor

perdagangan (seperti perbaikan tata kelola pasar tradisional, pertokoan,

dan pusat perbelanjaan). Meningkatkan kualitas pelayanan jasa seperti

hotel, objek wisata, wisata kuliner, dan jasa lainnya untuk menarik

kunjungan wisatawan sehingga nantinya akan menarik investor untuk

menanamkan modalnya yang akan berpengaruh terhadap peningkatan

pendapatan Kota Bandar Lampung.

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

DAFTAR PUSTAKA

Asyad, L. (1999). Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah.

Yogyakarta: BPFE.

B. K. (2019, Agustus 16). Bandar Lampung dalam Angka 2019. Dipetik Noveber

06, 2019, dari Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung:

https://bandarlampungkota.bps.go.id/publication

Bappeda Kota Bandar Lampung. (2016). Dipetik Maret 29, 2019, dari RPJMD

Kota Bandar Lampung 2016-2021.

Bappeda Kota Metro. (2017). Pusat Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian

Data. Dipetik Desember 10, 2018, dari Bappeda Kota Metro:

http://bappeda.metrokota.go.id/e-data/puspulahjianta/

BPS. (2019). PDRB Kabupaten Kota di Indonesia. Dipetik 11 5, 2019, dari Data.

BPS Kota Bandar Lampung. (2018, Agustus 16). Kota bandar Lampung dalam

Angka 2018. Dipetik Oktober 10, 2018, dari Badan Pusat Statistik Kota

Bandar Lampung: https://bandarlampungkota.bps.go.id/publication

Daft, R. L. (2012). Era Baru Majanemen Buku 1 Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.

David, F. (2002). Konsep Manajemen Strategis. Jakarta: Prenhallindo.

Emalia, Z., & Ratih, A. (2015). Teori Lokas; Konsep & Aplikasi. Bandar

Lampung: Aura.

Glasson, J. (1990). Pengantar Perencanaan Regional Terjemahan Paul Sitohang.

Jakarta: LPFEUI.

Husein, U. (2001). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.

Gamedia Pustaka Utama.

Indonesian Institute, f. (2017). Indonesian Institute for Infrastructure Studies.

Dipetik 2 25, 2019, dari Penataan Ruang.com:

http://www.penataanruang.com/istilah-dan-definisi2.html

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA …digilib.unila.ac.id/61546/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Divisi Pengembangan Organisasi dan Anggota GenBI Provinsi Lampung

Jhingan, M. (2012). Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: Rajawali

Press.

Kottler, & Keller. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Makiw, N. G., E. Q., & P. W. (2014). Pengantar Ekonomi Mikro, Edisi Asia,

Volume 1. Jakarta: Salemba Empat.

Marimin. (2004). Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.

Jakarta: Gramedia.

Nujmulnir, N. (2009). Analisis Strategi Pengembangan UMKM Kota Bekasi

Berbasis RTRW. Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah, Vol. 1

No. 1, 1-14.

Nuraini, R. A., & Setiartiti, L. (2017). Strategi Pengembangan Kita Magelang

Sebagai Kawasan Andalan di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal EKonomi &

Studi Pembangunan, Volume 18, Nomor 2, 177.

Pearce, J. A., & Robinson, R. B. (2002). Manajemet Strategi Formulasi,

Implementasi dan Pengendalian Buku 1 Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Pemerintah Kota Bandar Lampung. (2016). Pemerintah Kota Bandar Lampung.

Dipetik Maret 29, 2019, dari RPJMD Kota Bandar Lampung 2016-2021:

https://bandarlampungkota.go.id

Pontoh, N. K., & Kustiawan, I. (2009). Pengantar Perencanaan Perkotaan.

Bandung: ITB.

R. A. (2011). PembiayaanPembangunan Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rangkuti, F. (2006). Manajemen Strategi Edisi Ke-10. Jakarta: Salemba Empat.

Ridhia Maisarina, I. M. (2017). Kajian Pengembangan Kawasan Strategis Sektor

Perdagangan dan Jasa Kota Banda Aceh (Studi Kasus Kecamatan Lueng

Bata). Jurnal Teknik Sipil Universitas Syah Kuala, 453.

Solihin, I. (2012). Manajemen Strategik. Bandung: PT Gelora Aksara.

Susantono, B. (2009). Strategi dalam Penataan Ruang dan Pengembangan

Wilayah. Jakarta: kata Hasta Pustaka.

Tarigan, R. (2005). Ekonomi Regional-Teori dan Aplikasi Edisi Revisi. Jakarta:

Bumi Aksara.

Tjokroamidjojo. (1993). Perencanaan Pembangunan. Jakarta: Masagung.

Todaro, S. M. (2009). Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.


Top Related