Transcript
Page 1: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT MELALUI

KEGIATAN PRESS TOUR DALAM MENJALIN

HUBUNGAN BAIK DENGAN PERS

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III

ANITA DWI UTARI

NIM : 41150046

Program Studi Hubungan Masyarakat

Akademi Komunikasi BSI Jakarta

Jakarta

2018

Page 2: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis
Page 3: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

ix

Page 4: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

x

Page 5: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

xi

Page 6: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

xii

Page 7: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

xiii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat-rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Pratikum Terpadu ini dengan baik yang berjudul “Strategi Humas

Dirjen Perhubungan Laut Melalui Kegiatan Press Tour Dalam Menjalin

Hubungan Baik Dengan Pers”. Yang merupakan salah satu syarat kelulusan

Tugas Akhir.

Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat menggambarkan kondisi

dunia kerja dalam bidang ilmu komunikasi khususnya dalam hubungan

masyarakat. Dengan laporan ini dibuat untuk mengetahui kesesuaian antara

teori yang telah dipelajari diperkuliahan dengan keadaan dunia kerja saat ini.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam menulis Laporan Tugas Akhir ini

bukan semata-mata hasil kerja penulis sendiri. Dan mendapat beberapa

dukungan dari berbagai pihak yang mendorong penulis untuk menyelesaikan

Laporan Tugas Akhir ini.

Adapun juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Direktur Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika

2. Ketua Program Studi Hubungan Masyarakat Akademi Komunikasi Bina

Sarana Informatika

3. Fifit Fitriansyah, S. Sos, M.Pd Selaku Dosen pembimbing

Page 8: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

xiv

Page 9: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

xv

ABSTRAK

Anita Dwi Utari (41150046), Strategi Humas Dirjen Perhubungan Laut

Melalui Kegiatan Press Tour Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Pers.

Humas merupakan bagian penting dalam organisasi (perusahaan atau

pemerintahan) untuk selalu menjaga nama baik atau citra sebuah organisasi dan

menjaga hubungan baik kepada bagian internal maupun eksternal. Dalam

menjalankan tugas sebagai humas untuk menjaga hubungan baik, humas tentunya

mempunyai strategi hubungan masyarakat melalui suatu kegiatan atau spesial

event. Kegiatan yang dilakukan humas sebagai salah satu strateginya mempunyai

banyak kegiatan yang dapat diambil, contohnya seperti yang dilakukan oleh

Humas Dirjen Perhubungan Laut kegiatan media relations untuk menjalin

hubungan baik dengan pers melalui kegiatan press tour. Dengan adanya kegiatan

press tour ini banyak sekali kegiatan yang sangat bermanfaat dan efektif untuk

menjalin hubungan antara Humas Dirjen Perhubungan Laut dengan para pers,

contohnya seperti mengadakan Sharing session, lalu adanya malam keakraban dan

memberikan informasi yang menyeluruh kepada para pers. Kegiatan ini pun

berjalan dengan baik yang ditandai dengan terciptanya keakraban antara Humas

Dirjen Perhubungan Laut dengan para pers yang mengikuti acara tersebut.

Kata Kunci : Strategi Humas, Media Relations, Press Tour

Page 10: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

x

ABSTRACT

Anita Dwi Utari (41150046), Sea Transport Director-General Public Relations

Strategy Through The Activities Of The Press Tour In Good Relationship With

The Press.

Public relations is an important part of an organization (company or

Government) to always keep a good name or image of an organization and keep

the relationship both to internal and external parts. In carrying out its duties as a

publicist to keep good relations, public relations public relations strategy has

certainly through an activity or special event. Public relations activities

conducted as one of his strategy has many activities that can be taken, e.g. as

done by the Directorate General of sea Transportation public relations media

relations activities to establish good relations with the press through the activities

press tour. With the activities of the press tour is an awful lot of activity that's

very useful and effective way to build a relationship between the Director General

of sea Transportation of public relations with the press, such as hosting a Sharing

session, then the existence of a night of intimacy and give thorough information to

the press. this Activity goes well marked by the creation of familiarity between the

Director General of sea Transportation of public relations with the press that

follows the event.

Key Words: Strategy Of Public Relations, Media Relations, Press Tour

Page 11: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

xi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Judul Tugas Akhir............................................................................... i

Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ...................................................... ii

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ................................. iii

Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir .......................................... iv

Lembar Konsultasi Tugas Akhir ...................................................................... v

Lembar Konsultasi Tugas Akhir ...................................................................... vi

Kata Penghantar ............................................................................................... vii

Abstrak ............................................................................................................. ix

Abstrac ............................................................................................................. x

Daftar Isi........................................................................................................... xi

Daftar Gambar .................................................................................................. xiii

Daftar Tabel ..................................................................................................... xiv

Daftar Lampiran ............................................................................................... xv

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 4

1.2.1 Maksud ...................................................................................... 4

1.2.2 Tujuan ....................................................................................... 4

1.3 Metode Penelitian ........................................................................... 4

1.3.1Tehnik Pengumpulan Data ......................................................... 4

1.3.2 Metode Analisa Data................................................................. 12

1.3.3 Waktu Penelitian ....................................................................... 14

1.4 Ruang Lingkup Permasalahan .......................................................... 14

1.5 Permasalahan Pokok ......................................................................... 14

1.6 Sistematika Penulisan ....................................................................... 15

BAB II : LANDASAN TEORI ...................................................................... 16

2.1 Umum ............................................................................................... 16

2.1.1 Definisi Humas ......................................................................... 16

2.1.2 Fungsi Humas ........................................................................... 17

2.1.3 Tugas Humas ............................................................................ 19

2.1.4 Ruang Lingkup Humas ............................................................. 21

2.1.5Peran Humas .............................................................................. 23

2.2 Studi Literatur ................................................................................... 24

2.2.1 Strategi Humas .......................................................................... 24

2.2.2 Media Relations ........................................................................ 25

2.2.3 Special Event ............................................................................ 29

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 30

3.1 Tinjauan Perusahaan ...................................................................... 30

3.1.1 Sejarah Perusahaan ................................................................. 30

3.1.2 Visi & Misi ............................................................................. 36

Page 12: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

xii

3.1.3 Logo Kementerian Perhubungan ............................................ 37

3.1.4 Struktur Organisasi ................................................................. 38

3.2 Proses Kerja Program Humas ........................................................ 38

3.2.1 Perencanaan ............................................................................ 39

3.2.2 Pelaksanaan ............................................................................ 42

3.2.3 Evaluasi .................................................................................. 45

3.3 Kendala dan Pemecahan ................................................................. 46

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 47

4.1 Kesimpulan ............................................................................... 47

4.2 Saran ......................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 48

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 50

SURAT KETERANGAN .............................................................................. LAMPIRAN .................................................................................................... 51

Page 13: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar III.1 Logo Kementerian Perhubungan ................................................ 37

Gambar III.2 Struktur Organisasi ................................................................... 38

Page 14: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III.1 Analisis SWOT .............................................................................. 39

Tabel III.2 Kriteria Evaluasi ............................................................................ 41

Tabel III.3 Rundown acara ............................................................................... 43

Tabel III.4 Susunan Kepanitiaan ...................................................................... 44

Page 15: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A.1 Lembar Berita Acara Bimbingan Tugas Akhir ......................................... 51

A.2 Lembar Berita Acara Bimbingan Tugas Akhir ......................................... 53

B.1 Hasil Wawancara Dengan Key Informan .................................................. 54

B.2 Hasil Wawancara dengan Informan I ........................................................ 58

B.3 Hasil Wawancara dengan Informan II ....................................................... 60

C.1 Foto-foto Kegiatan Event Press Tour ........................................................ 62

Page 16: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Humas (hubungan masyarakat) adalah usaha untuk membangun dan

mempertahankan reputasi, citra dan komunikasi yang baik dan bermanfaat antara

organisasi dan masyarakat. Kesuksesan atau kegagalan dari sebuah organisasi

dapat dipengaruhi oleh kegiatan humas atau Public Relations (PR). Sebagai

seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik,

meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan

sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.

Seorang humas juga diharuskan untuk membuat program-program dalam

mengambil tindakan secara terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan,

menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan

masyarakatnya. Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang

ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik

internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina

hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya.

Pada hakikatnya kegiatan humas adalah kegiatan berkomunikasi dengan

berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan

komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis proposal,

artikel, progress report, menulis untuk pers (press release), membuat kemondasi

dan sebagainya, Sedangkan verbal lisan antara lain jumpa pers, guest guide/open

house, announcer, presenter, desk informations dan sebagainya.

Page 17: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

2

Kegiatan komunikasi nonverbal meliputi penyelenggaraan pameran, seminar,

special event, riset/penelitian, pers kliping dan sebagainya.

Kegiatan terbesar humas adalah menulis, editing, media relations, special

event, berbicara, produksi, riset, programming dan konsultasi, Sedangkan

penggunaan kegiatan yang menggunakan waktu terbesar adalah untuk koordinasi,

perencanaan dan negosiasi, dengan itu keberadaan humas sangatlah dibutuhkan

dan penting untuk membangun dan menjaga adanya saling pengertian antar

organisasi dengan stakeholder dan masyarakat umum, dengan tujuan menyangkut

tiga hal yaitu reputasi, citra dan komunikasi mutual.

Untuk berkomunikasi dengan publik, Humas juga mendekatkan diri melalui

media, yang disebut dengan Media Relation. Media Relations dapat diartikan

sebagai bagian dari Humas Eksternal yang membina dan mengembangkan

hubungan baik dengan media sebagai sarana komunikasi untuk mencapai tujuan

organisasi. Tujuan utama media relations adalah membangun citra positif (image

building) sebagai tugas utama humas. Media Relations dilakukan guna

memperoleh publisitas, pemberitaan, atau liputan media seluas mungkin.

Dalam sisi organisasi, membina dan megembangkan hubungan baik dengan

media itu paling tidak berarti memenuhi dan menanggapi kebutuhan dan

kepentingan media massa terhadap organisasi. Cara humas mendekatkan diri

dengan media dapat melalui iklan, media sosial ataupun dengan menyediakan

informasi mengenai perkembangan organisasi terkini.

Dengan itu sangat penting bagi Humas untuk menjaga hubungan baik

dengan media atau pers, Hubungan pers itu sendiri adalah suatu kegiatan khusus

dari pihak Humas untuk melakukan komunikasi penyampaian pesan, atau

Page 18: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

3

informasi tertentu mengenai aktivitas yang bersifat kelembagaan, perusahaan,

hingga kegiatan bersifat individual lainnya yang perlu dipublikasikan melalui

kerjasama dengan pihak pers atau media massa untuk menciptakan publisitas dan

citra positif.

Dengan apa yang sudah diuraikan diatas dalam laporan Tugas Akhir ini penulis

akan mambahas kegiatan Humas yaitu Media Relations yang diadakan oleh

Kementerian Perhubungan Laut terhadap para pers atau wartawan.

Kegiatan ini berupa Press Tour bersama dengan wartawan yang tergabung

dalam Forum Wartawan Perhubungan (forwahub) yang dilaksanakan pada tanggal

10-11 November 2017. Kegiatan ini bertujuan menjalin komunikasi antara Humas

Perhubungan Laut dengan Media Massa dalam memberikan informasi yang

menyeluruh. Berdasarkan uraian di atas, penulis mengangkat laporan Tugas Akhir

ini dengan judul “Strategi Humas Dirjen Perhubungan Laut Melalui Kegiatan

Press Tour Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Pers”.

Page 19: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

4

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Untuk mengetahui judul secara langsung dan mendalam tentang

pelaksanaan Strategi Humas Dirjen Perhubungan Laut Melalui Kegiatan Press

Tour Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Pers.

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk memenuhi

salah satu syarat kelulusan Diploma III Program Studi Hubungan Masyarakat

Akademi Komunikasi BSI Jakarta.

1.3 Metode Penelitian

1.3.1 Tehnik Pengumpulan Data

A. Observasi

Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek

dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah

fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui

sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk

melanjutkan suatu penelitian.

Tujuan Obeservasi yaitu Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan

gambaran tentang kehidupan sosial yang sulit diketahui dengan metode-metode

lainnya. Observasi yang kita lakukan akan dengan dapat memberikan kejelasan

tentang tentang sebuah permasalah dan kemudian mencari solusi untuk masalah

tersebut. Observasi yang dilakukan bertujuan guna mendapatkan data-data

konkret di tempat penelitian.

Page 20: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

5

Berdasarkan pelaksanaan, observasi dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu:

1. Observasi Partisipasi

Yaitu observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung

dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer,

artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya.

2. Observasi Nonpartisipasi

Adalah observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti

sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti. Cara ini banyak dilakukan pada

saat ini.

Menurut Nazir dalam (Kriyantono, 2014, p. 110) tidak semua observasi bisa

disebut sebagai suatu metode dalam riset. Metode pengumpulan data melalui

observasi memerlukan syarat-syarat tertentu agar bermanfaat bagi kegiatan riset.

Suatu kegiatan observasi berupa bisa dimasukan sebagai kegiatan pengumpulan

data penelitian bila memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Observasi digunakan dalam riset dan telah direncanakan secara sistematik.

2. Observasi harus berkaitan dengan tujuan riset yang telah ditetapkan.

3. Observasi yang dilakukan harus dicatat secara sistematis dan dihubungkan

dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu yang hanya

menarik perhatian.

4. Observasi dapat dicek dan dikontrol mengenai validitas dan reliabilitasnya.

Menurut (Indrawan & Yaniawati, 2016, p. 134) Observasi difokuskan

sebagai upaya penelitian mengumpulkan data dan informasi dari sumber data

Page 21: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

6

primer dengan mengoptimalkan pengamatan peneliti. Teknik pengamatan ini juga

melibatkan aktivitas mendengar, membaca, mencium, dan menyentuh.

Menurut Sutrisno Hadi dalam (Sugiyono, 2013, p. 145) “Observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan”

Berdasarkan tiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Observasi adalah

sebuah aktivitas untuk mengamati lebih dalam sebuah objek dengan valid, agar

mendapatkan informasi yang terpampar kejelasannya untuk suatu penelitian.

Observasi yang di lakukan peneliti adalah Observasi Partisipasi dengan

terjun langsung untuk mengikuti kegiatan humas eksternal Kementerian

Perhubungan Laut yaitu acara Press Tour yang yang diadakan di Pulau Ayer.

B. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan

berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah

untuk mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya.

Tujuan/manfaat wawancara yaitu:

a. Untuk mendapatkan data dari tangan pertama.

b. Untuk melengkapi teknik pengumpulan lainnya.

c. Untuk menguji hasil pengumpulan data lainnya.

Jenis jenis wawancara ada tiga, yaitu :

1. Wawancara Secara Tatap muka

Wawancara secara tatap muka adalah suatu bentuk wawancara yang

dilakukan secara berhadap-hadapan yang sangat banyak memberikan

Page 22: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

7

kemungkinan penggalian informasi lebih dalam dan luas karena sebelumnya

dilakukan perjanjian lebih dulu dengan narasumber, topik atau fokusnya sudah

dirancang lebih dulu dan dalam hal kesempatannya juga lebih khusus, baik tempat

maupun waktu yang disediakan.

2. Wawancara Melalui Telepon

Wawancara melalui telepon biasanya dilakukan untuk mengkonfirmasi

dan mengejar deadline. Wawancara melalui telepon ini percakapannya juga

singkat dan umumnya narasumber seringkali menolak untuk menjelaskan setiap

pertanyaan secara panjang lebar, kecuali narasumber sudah akrab dan biasa

menjadi narasumber si pewawancara. Dibandingkan dengan wawancara tatap

muka, wawancara melalui telepon lebih terbatas, padahal dari mimik bicara kita

bisa membaca bahasa tubuh seseorang mengenai kebenaran yang diucapkannya.

3. Wawancara Kelompok

Wawancara kelompok merupakan percakapan yang dilakukan dengan

lebih dari satu orang narasumber dalam satu kesempatan. Kesempatan seperti ini

biasanya muncul ketika terjadi suatu peristiwa bencana alam atau kriminalitas.

Tetapi, bisa juga terjadi untuk keperluan menulis sebuah feature keluarga yang

berhasil.

Metode Wawancara

Untuk mendapatkan sebuah informasi, ada beberapa metode yang

digunakan oleh pewawancara ketika mengadakan sebuah wawancara. yaitu sebagi

berikut :

a. Mencatat,jika menggunakan metode ini, pewawancara biasanya menyiapkan

buku dan pulpen untuk mencatat jawaban dari narasumber. Saat

Page 23: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

8

mewawancara, pewawancara akan menulisnya dengan sangat cepat dengan

cara hanya menuliskan pointnya saja. Karena jika tidak, mereka tidak akan

mendapat informasi yang sudah diungkapkan narasumber. Setelah

mendapatkan catatan hasil wawancara, barulah catatan tersebut

dikembangkan dengan menggunakan tulisan yang baik dan informatif.

b. Merekam (Recording), Apabila menggunakan metode ini, pewawancara

akan membutuhkan alat berupa perekam suara. Alat tersebut digunakan

untuk merekam sebuah jawaban yang diberikan dari narasumber, sehingga

mereka tidak akan kehilangan informasi sedikitpun. Setelah mendapatkan

rekaman, selanjutnya pewawancara akan menulis transkip tanya jawab

tersebut dan menjadikannya sebuah berita.

Menurut (Bajari, 2015, p. 101) “wawancara merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan lewat interaksi dan komunikasi untuk mengungkap

tentang sikap, kelakuan, pengalaman, cita-cita serta harapan responden.

Variable-variable yang berpengaruh terhadap wawancara adalah (1)

pewawancara, (2) responden (interview), (3) pedoman wawancara, (4)

rapport seta, (5) situasi wawancara”.

Menurut Esterberg dalam (Sugiyono, 2013, p. 231) “Wawancara merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,

sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu”

Wawancara menurut Setyadin dalam (Gunawan, 2013, p. 160) adalah “suatu

percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan proses

tanya jawab lisan di mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik.”

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Wawancara

merupakan sebuah aktivitas bertukar informasi dengan bertatap wajah langsung,

guna untuk mendapatkan informasi yang tepat dan terpercaya dari narasumber

langsung.

Page 24: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

9

Wawancara yang di lakukan peneliti yaitu dengan metode wawancara tatap

muka yang dilakukan secara berhadap-hadapan langsung dengan keyinforman dan

informan untuk mendapatkan data yang akurat dan jelas.

C. Studi Kepustakaan

Studi kepustakan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk

menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau

sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan

penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,

ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia dan sumber-sumber tertulis baik

tercetak maupun elektronik lain.

Sumber Studi Kepustakaan

Ada beberapa macam sumber informasi yang dapat digunakan peneliti

sebagai bahan studi kepustakaan diantaranya sebagai berikut:

a. Jurnal Penelitian, Dalam jurnal ini beberapa hasil penelitian terpilih

diterbitkan sehingga dapat digunakan sebagai acuan begi perkembangan ilmu

pengetahuan yang baru.

b. Buku, Buku merupakan sumber informasi yang sangat penting karena

sebagian bidang ilmu yang erat kaitannya dengan penelitian diwujudkan

dalam bentuk buku yang ditulis oleh seorang penulis yang berkompeten di

bidang ilmunya.

c. Surat Kabar Dan Majalah, Media cetak ini merupakan sumber pustaka yang

cukup baik dan mudah diperoleh di mana-mana.

d. Internet, Kemajuan teknologi membawa dampak yang sangat signifikan di

bidang informasi, para peneliti dapat langsung mengakses intrernet dan

Page 25: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

10

mendapatkan informasi yang diinginkan dari berbagai negara dengan sangat

cepat.

Menurut (Nazir, 2013, p. 93) “Studi pustaka adalah teknik pengumpulan

data dengan mengadakan studi penelaah terhadap buku-buku, literatur, catatan-

catatan dan laporan-laporan yang adaa hubungannya dengan masalah yang

dipecahkan”

Menurut (Fauzi & Hidayatulloh, 2017, p. 68) studi pustaka yang

dimaksudkan untuk mendapatkan data atau fakta yang bersifat teoritis yang

berhubungan dengan tesis ini, yang diperoleh dengan mempelajari literatur-

literatur, bahan kuliah dengan sumber-sumber atau bahan lain yang ada

hubungannya dengan permasalahan yang diambil.

Menurut (Puspitasari, 2017, p. 55) “penulisan mengumpulkan data dan

informasi melalui pengamatan dan pencatatan secara langsung dan sistematis

terhadap objek penelitian yang berkaitan dengan proses penentuan kinerja”.

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa studi pustaka yaitu kegiatan dari

peneliti untuk mengumpulkan informasi yang akurat, informasi dapat di ambil

dari jurnal penelitian, buku, internet dan masih banyak lagi.

Studi kepustakaan yang di lakukan peneliti adalah mencari definisi-definisi

dan data dengan melihat-lihat buku di perpustakaan dan melihat catatan-catatan di

internet atau Jurnal.

D. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk menyediaan

dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan

sumber-sumber informasi khusus dari karangan/ tulisan, wasiat, buku, undang-

undang, dan sebagainya.

Adapun fungsi dokumentasi yaitu:

Page 26: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

11

a. Memberikan informasi mengenai isi dokumen bagi yang memerlukan.

b. Menyiapkan alat bukti dan data mengenai keterangan dokumen.

c. Menyimpan dan menyelamatkan fisik seta isi dokumen.

d. Menjaga dokumen dari kerusakan.

e. Menyiapkan isi dokumen sebagai bahan penelitian para ilmuwan.

f. Mengebangkan koleksi dokumen bagi bangsa dan negara.

g. Dapat menjamin keutuhan dan keotentikan infomasi yang termuat dalam

dokumen.

Jenis-Jenis Dokumen ada tiga yaitu:

a. Dokumen literer adalah dokumen yang ada karena dicetak, ditulis, digambar,

atau direkam (dikumpulkan di perpustakaan). Contoh: buku, majalah, dan film

b. Dokumen korporil adalah dokumen yang berupa benda bersejarah (dokumen ini

dikumpulkan dimuseum).

c. Dokumen privat adalah dokumen yang berupa surat atau arsip (disimpan

dengan sistem kearsipan).

Menurut (Sugiyono, 2013, p. 240) Dokumentasi adalah “catatan peristiwa

yang sudah berlalu dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-

karya monumental dari seseorang” . dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi,

peraturan, kebijakan. dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto,

gambar hidup, sketsa dan lain-lainnya. Dokumen yang berbentuk karya

misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain.

Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi

dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Menurut (Kriyantono, 2014b, p. 120) Dokumentasi adalah instrumen

pengumpulan data yang sering digunakan dalam berbagai metode

pengumpulan data. Metode observasi, kuesioner atau wawancara sering

dilengkapi dengan kegiatan penelusuran dokumentasi. Tujuannya untuk

mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data.

Page 27: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

12

Menurut (Suharsaputra, 2014, p. 215) “Dokumentasi merupakan rekaman

kejadian masa lalu yang tertulis atau dicetak, mereka dapat berupa surat, buku

harian dan dokumen-dokumen”.

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dokumen merupakan sebuah cara

untuk menyimpan segala sesuatu yang penting seperti catatan, foto ataupun karya-

karya yang lainnya, agar dapat memberikan bukti yang valid atau terpercaya.

Dokumentasi yang di lakukan peneliti adalah meminta data-data

dokumentasi kepada humas Kementerian Perhubungan Laut, dan berfoto dengan

Keyinforman dan Informan secara langsung.

1.3.2 Metode Analisa Data

1. Pendekatan Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah salah satu bentuk penelitian formatif yang

menggunakan teknik tertentu untuk mendapatkan jawaban mendalam tentang apa

yang dipikirkan dan dirasakan khalayak sasaran. Penelitian ini memungkinkan

pengelola program memperoleh pemahamman mendalam tentang sikap,

kepercayaan, motif dan perilaku khalayak sasaran. Pendekatan kualitatif

memungkinkan pemahaman mendalam tentang tanggapan konsumen. Pada

hakekatnya, peneliti menggali aspek kontekstual dan emosional tanggapan

manusia bukan melihat perilaku dan sikap yang secara obyektif dapat diukur.

Menurut (Kriyantono, 2014, p. 196) Riset kualitatif adalah riset yang

menggunakan cara berfikir induktif, yaitu cara berpikir yang berangkat dari hal-

hal yang khusus (fakta empiris) menuju hal-hal yang umum (tataran konsep) .

Bogdan dan Guba dalam (Suharsaputra, 2014, p. 181) berpendapat

Penelitian kualitatif atau naturalistic inquiry adalah prosedur penelitian yang

Page 28: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

13

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati.

Kirk dan Miller dalam (Suharsaputra, 2014, p. 181) mendefinisikan

penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial

yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam

kawasan sendiri dan bergantung dengan orang-orang tersebut dalam

bahasanya dan dalam peristilahannya.

Menurut definisi di atas dapat disimpulkan, Pendekatan penelitian kualitatif

merupakan pendekatan dalam melakukan penelitian secara langsung atau dengan

terjun langsung di lapangan untuk mendapatkan informasi yang mendalam, seperti

menggumpulkan pendapat atau tanggapan.

2. Jenis Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk

menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk

eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan

jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit

yang diteliti antara fenomena yang diuji.

Menurut (Sugiyono, 2014, p. 22) mendefinisikan metode deskriptif sebagai

berikut: “Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan

atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat

kesimpulan yang lebih luas”.

Menurut (Suryabrata, 2014, p. 75) Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk

membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta

dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

Page 29: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

14

Menurut (Suryabrata, 2014, p. 76) Jenis penelitian deskriptif menurut

Suryabrata adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan

(deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.

Menurut tiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang menggambarkan keadaan yang sesungguhnya

berdasarkan fakta-fakta yang ada.

1.3.3 Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian di bidang kehumasan Dirjen Perhubungan Laut

Jakarta, dalam rangka menyusun laporan Tugas Akhir. Penulis melakukan

penelitian selama satu bulan dan penelitian di mulai pada bulan April 2018 sampai

bulan Mei 2018 . Program yang diambil oleh penulis yaitu kegiatan eksternal

yang telah di adakan oleh Humas Dirjen Perhubungan Laut. Dalam penelitian ini

penulis mengangkat judul yaitu “Strategi Humas Dirjen Perhubungan Laut

Melalui Kegiatan Press Tour Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Pers”.

1.4 Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini

dibatasi pada “Strategi Humas Dirjen Perhubungan Laut Melalui Kegiatan

Press Tour Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Pers”. Sehingga konsep

yang penulis bahas adalah Pengertian Humas, Tujuan Humas, Fungsi Humas,

Peran Humas, Program Humas, dan Ruang Lingkup Humas.

1.5 Permasalahan Pokok

Berdasarkan uraian di atas perumusan masalah dalam penulisan adalah

sebagai berikut :

Page 30: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

15

Yaitu “Strategi apa yang di lakukan Humas Dirjen Perhubungan Laut untuk

menjaga hubungan baik dengan pers, agar komunikasi tetap berjalan dengan

lancar”.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Membahas latar belakang dalam pemilihan judul, maksud dan tujuan,

metode penelitian, ruang lingkup, permasalah pokok, dan sistematika

penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PROSES KEGIATAN

Membahas mengenai umum dan studi literatur.

BAB III : PEMBAHASAN

Membahas tinjauan perusahaan, proses kerja program PR, kendala dan

pemecahan.

BAB IV : PENUTUP

Membahas tentang kesimpulan dan saran

Page 31: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

16

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Umum

2.1.1 Definisi Humas

Humas adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa

kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada

pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang

dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun

masyarakat yang terkait.

Menurut Howard Bonham dalam (Ishaq, 2017, p. 5), Mengungkapkan

bahwa Humas adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih

baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap individu, organisasi

atau perusahaan.

Menurut kamus Funs and wagnal, American Standard Desk Dictionary

dalam (Ishaq, 2017, p. 4), “Humas adalah segenap kegiatan dan teknik/kiat

yang digunakan oleh organisasi atau individu untuk menciptakan atau

memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap

keberadaan dan aspek terjangnya”.

Webster’s New World Dictionary dalam (Ishaq, 2017, p. 4) Mendefinisikan

humas sebagai “hubungan dengan masyarakat luas seperti melalui

publisitas; khususnya fungsi-fungsi korperasi, organisasi dan sebagai yang

berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini publik dan citra yang

menyenangkan untuk diri sendiri”.

Definisi di atas dapat di simpulkan, definisi humas adalah Humas

merupakan sebuah aktivitas didalam suatu perusahaan atau organisasi yang sangat

penting perannya untuk menjaga citra baik sebuah perusahaan, dan juga menjaga

hubungan dengan banyak orang, karena seorang humas harus mampu menggiring

opini baik dari masyarakat.

Page 32: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

17

2.1.2 Fungsi Humas

Menurut Ruhiyat dalam dalam (Suryani, 2015, p. 33) ada lima fungsi humas,

yaitu:

1. Hubungan Pers

Menyajikan berita atau informasi tentang organisasi secara positif.

2. Publikasi Produksi

Mensponsori berbagai macam usaha untuk mempublikasikan produk

organisasi

3. Komunikasi Perusahaan

Mempromosikan tentang pemahaman organisasi yang bersangkutan, baik

melalui komunikasi internal atau eksternal.

4. Lobi

Berhubungan langsung dengan pemerintah guna mendukung dan menentang

UU dan peraturan.

5. Pemberian Nasihat

Menasihati menejemen mengenai masalah publik, posisi serta citra

perusahaan.

Menurut (Ruslan, 2014, p. 132) Dalam menjalankan fungsi PR atau Humas,

pejabat humas dituntut untuk memiliki empat kemampuan yaitu sebagai berikut:

1. Memiliki kemampuan mengamati dan menganalisis suatu persoalan

berdasarkan fakta di lapangan, perencanaan kerja, komunikasi dan mampu

mengevaluasi suatu problematika yang dihadapi.

Page 33: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

18

2. Kemempuan untuk menarik perhatian melalui berbagai kegiatan publikasi

yang kreatif, inovatif, dinamis, dan menarik bagi publiknya sebagai target

sasarannya.

3. Kemampuan untuk mempengaruhi pendapatan umum melalui kekuatan public

relations (Power of the PR) dalam merekayasa pandangan atau opini publik

(Crystallizing public opinion) yang sekarang dengan kebijakan organisasi atau

instansi yang diwakilkannya itu dalam posisi yang saling menguntungkan.

4. Kemampuan PR atau Humas menjalin suasana saling percaya, toleransi, saling

menghargai, good will dan lain sebagainya dengan berbagai pihak, baik publik

internal maupun eksternal.

Menurut pakar humas Internasional Cultlip & Center and Canfield dalam

(Ishaq, 2017, p. 29), fungsi Humas adalah sebagai berikut:

1. Menunjang aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama

(fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi).

2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan

publiknya sebagai khalayak sasarannya.

3. Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan

masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinyaatau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang-saran kepada

pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama.

5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, mengatur atau informasi

public serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya

demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.

Page 34: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

19

Dapat di simpulkan dari tiga definisi di atas menyimpulkan bahwa fungsi

humas yaitu untuk membangun hubungan dengan karyawan, pelanggan, investor,

pemilih, atau masyarakat umum lainnya. Humas juga dapat didefinisikan sebagai

praktik mengelola komunikasi antara organisasi dengan publiknya.

2.1.3 Tugas Humas

Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) mempunyai tugas melaksanakan

analisis dan penyiapan rancangan kebijakan dalam bidang hubungan masyarakat.

Menurut Oxley dalam (Ishaq, 2017, pp. 63–64) Menyebutkan bahwa tugas

Humas adalah untuk memberi layanan pada pihak manajemen. Secara rinci, tugas-

tugas tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memberikan saran kepada manajemen tentang semua perkembangan internal

dan eksternal yang mungkin mempengaruhi hubungan organisasi dengan

publik-publiknya.

2. Meneliti dan menafsirkan untuk kepentingan organisasi, sikap publik-publik

utama pada saat ini atau antisipasi sikap publik-publik utama terhadap

organisasi.

3. Bekerja sebagai penghubung (liaison) antara manajemen dan publik-

publiknya.

4. Memberi laporan berkala kepada manajemen tentang semua kegiatan yang

mempengaruhi hubungan publik dan organisasi.

Secara spesifik tugas Humas dalam organisasi menurut Fraser Seitel dalam

(Kussanti & Leliana, 2017, p. 122) adalah:

a. Memelihara hubungan dengan pegawai. Contohnya mengelola media

komunikasi internal seperti, newsletter, televisi, dan sebagainya.

Page 35: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

20

b. Mengoordinassi hubungan dengan media. Contohnya menyusun jadwal,

interview, press realease, press conference, dan menjawab pertanyaan

media.

c. Berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

d. Menjalin relasi dengan investor, termaksud didalam stakeholder lain, yang

tertarik untuk bergabung dengan organisasi

e. Mengooerdinasi “printed voice” organisasi kepada publik melalui

penyusunan naskah pidato, laporan tahunan, brosur dan semacamnya.

Menurut (Dayanti, Kusumastuti, & Puspo, 2015, p. 4.26-4.27) Ada tiga

tugas humas dalam organisasi atau lembaga yang berhubungan erat dengan tujuan

dan fungsi humas. Ketiga tugas tersebut sebagai berikut:

1. Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku

publik, kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan

kebijakan organisasi atau lembaga

2. Mempertemukan kepentingan organisasi atau lembaga dengan kepentingan

publik.

3. Mengevaluasi program-program organisasi atau lembaga, khususnya yang

berkaitan dengan publik. Tugas mengevaluasi program manajemen ini

mensyaratkan kedudukan dan wewenang humas yang tinggi dan luas.

Tiga definisi di atas dapat di simpulkan bahwa tugas humas merupakan

kegiatan dalam perusahaan atau organisasi yang sangat penting bagiannya untuk

menjalankan tugas-tugasnya seperti; Pengumpulan Informasi dan Dokumentasi

yaitu Melaksanakan inventarisasi dan mengolah data, menyiapkan bahan

penyusunan rancangan kebijakan pengumpulan dan penyajian informasi,

Page 36: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

21

melaksanakan inventarisasi dan mengolah data, serta menyiapkan bahan

penyusunan rancangan kebijakan penyelenggaraan publikasi.

2.1.4 Ruang Lingkup Humas

Humas adalah sebuah hubungan ke masyarakat. Ruang lingkup tugas humas

dalam suatu organisasi/lembaga dibagi menjadi dua yakni membina hubungan

kedalam dan membina hubungan keluar. Seorang humas harus mampu

mengidentifikasi atau mengenali hal hal yang menimbulkan gambaran negatif di

dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.

Menurut Effendy dalam (Suardhita, 2013, p. 2) “ruang lingkup humas

berdasarkan ciri dan fungsinya seperti yang dijelaskan di muka, pada

umumnya diklasifikasi menurut jenis organisasi yang pada garis besarnya

adalah humas pemerintahan, humas internasional, humas perusahaaan”.

Menurut Widjaja dalam (Yusmawati, 2017, p. 3) ruang lingkup humas

meliputi sebagai berikut :

1. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Mengolah data untuk keperluan informasi bagi masyarakat dan lembaga serta

umpan balik dari masyarakat.

2. Penerangan

Mempersiapkan pemberian penerangan kepada masyarakat tentang kebijakan

dan pelaksanaan kegiatan melalui media massa.

3. Publikasi

Mengurus publikasi tentang kebijakan dan pelaksanaan kegiatan lembaga.

Page 37: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

22

Menurut Cutlip dalam (Maudi & Susilowati, 2018, p. 32) Ruang lingkup

pekerjaan humas yang dapat dibagi menjadi 6 bidang pekerjaan menurut Cutlip

dan rekan, yaitu:

1. Publisitas

Kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi atau perusahaan

di media massa.

2. Pemasaran

Menarik dan memuaskan klien atau pelanggan dalam jangka panjang dalam

upaya mencapai tujuan ekonomi perusahaan.

3. Public Affairs

Bidang khusus Public Relations yang membangun dan mempertahankan

hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal agar dapat mempengaruhi

kebijakan publik.k

4. Menejemen Isu

Upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat kecenderungan isu atau opini

publik yang muncul ditengan masyarakat dalam upaya organisasi atau

perusahaan untuk memberikan tanggapan atau respon yang sebaik-baiknya.

5. Lobi

Bidang khusus Public Relations yang membangun dan memelihara hubungan

dengan pemerintah utamanya untuk memengaruhi peraturan dan perundang-

undangan.

6. Hubungan Investor

Bidang khusus Public Relations korporat yang membangun dan

mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan.

Page 38: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

23

Dari definisi di atas dapat di simpulkan bahwa ruang lingkup humas harus

dapat membina hubungan kedalam dan membina hubungan keluar, karena ruang

lingkup humas terbagi menjadi dua yaitu harus menjaga hubungan internal dan

eksternal. Keduanya harus berjalan dengan seksama, tidak dapat hanya fokus pada

satu hubungan saja.

2.1.5 Peran Humas

Peran humas tentu sangat krusial bagi sebuah organisasi. Humas memiliki

peran dalam menciptakan citra baik organisasi, mengkomunikasikan segala

bentuk informasi tentang organisasi baik kepada publik, klien ataupun para

investor. Bisa dikatakan bahwa seorang humas adalah wajah dari organisasi itu

sendiri. Humas harus memahami secara detail seluk beluk dan segala informasi

yang terkait dengan organisasi. Selain itu ia juga membawa citra dari sebuah

organisasi sehingga ini harus tercermin dari tampilan dan tata bahasa yang teratur.

Menurut (Ishaq, 2017, p. 71) Humas berperan untuk membentuk sikap

yang menyenangkan (facorible), itikad baik (good will), teroransi

(telorance), saling pengertian (mutual understand), saling mempercayai

(mutual confidence), serta saling menghargai (mutual apprectiation).

Sikap-sikap tersebut pada akhirnya akan dapat menciptakan citra baik

(good image) perusahaan.

Rosady Ruslan dalam (Ishaq, 2017, p. 68) menyebutkan peranan humas

sebagai berikut:

1. Membina hubungan ke dalam (public internal). Public internal adalah publik

yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri

dan mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan

gambaran negatif didalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh

organisasi.

Page 39: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

24

2. Membina hubungan keluar (publik eksternal). Publik eksternal adalah publik

umum (masyarakat), dalam hal ini peranan humas adalah mengusahakan

tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif terhadap lembaga yang

diwakilinya.

Sam Black & Melvin L. Sharpe dalam (Ishaq, 2017, p. 69) yang

mengistilahkan peran humas sebagai “praktik humas”, menyebutkan sebagai

berikut:

1. Segala sesuatu yang diperhitungkan untuk meningkatkan saling pengertian

antara sebuah organisasi dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan

organisasi, baik di dalam atau di luar organisasi.

2. Saran untuk penampilan organisasi demi citranya di masyarakat.

3. Aktivitas untuk menemukan dan menghilangkan sumber-sumber salah

pengertian.

4. Aksi-aksi untuk memperluas bidang pengaruh suatu organisasi dengan

publisitas, iklan, pameran, film dan sebagainya.

5. Segala sesuatu yang dijuruskan (diarahkan) terhadap perbaikan komunikasi

antar manusia atau antar organisasi.

Definisi di atas menjelaskan bahwa peran humas sangat penting karena

keberadaan humas sangat dibutuhkan dan penting untuk membangun dan

menjaga adanya saling pengertian antar organisasi dengan stakeholder dan

masyarakat umum, dengan tujuan menyangkut tiga hal yaitu reputasi, citra dan

komunikasi mutual benefit relationship.

Page 40: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

25

2.1 Studi Literatur

2.2.1 Strategi Humas

Menurut Ahmad S. Adnanputra dalam (Ruslan, 2014, p. 133) mengatakan

bahwa “arti strategi adalah bagian terpadudari suatu rencana (plan), sedangkan

rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya

perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen”

Pengertian strategi Public Relations menurut Ahmad S. Adnanputra dalam

(Ruslan, 2014, p. 134) adalah Alternatif optional yang dipilih untuk ditempuh

guna menggapai tujuan Public Relations dalam kerangka suatu rencana Public

Relations (Public Relations Plan).

Stephen Robbins dalam (Kurnia, Santoso, & Rahmanto, 2013, p. 3)

mendefinisikan “strategi sebagai penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan

memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan

untuk mencapai tujuan”.

Dari ketiga definisi ini dapat di simpulkan bahwa strategi humas merupakan

aktifitas suatu tujuan humas untuk membuat sesuatu yang sangat terencana dan

tersusun agar sesuatu berjalan lancar sesuai keinginan bersama.

2.2.2 Media Relations

Media Relations (Hubungan Media) yang juga disebut Press Relations

adalah aktivitas menjalin hubungan baik dengan wartawan, kalangan pers, atau

media massa. Hubungan media merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi

dilakukan humas atau PR sebuah instansi. Tujuan utama media relations adalah

membangun citra positif (image building) sebagai tugas utama humas. Media

Page 41: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

26

Relations dilakukan guna memperoleh publisitas, pemberitaan, atau liputan media

seluas mungkin.

Program media relations yang dapat dilakukan oleh lembaga meliputi dua

jenis kegiatan utama, yaitu kegiatan penulisan dan nonpenulisan.

A. Kegiatan Penulisan dalam Media Relations:

1. Penulisan Press Release, yaitu informasi tertulis yang dikeluarkan oleh suatu

lembaga atau organisasi untuk dipublikasikan di media massa. Dengan

pemuatan siaran pers, lembaga memperoleh publisitas sehubungan dengan

event yang diselenggaran atau isu yang diangkat.

2. Penulisan Feature, yaitu penulisan karangan khas/tuturan/berita kisah yang

diperoleh dari hasil reportase sendiri atau interpretasi data yang sudah

tersedia. Publikasi kadang tidak cukup hanya disampaikan dalam bentuk pers

rilis sehingga perlu ditulis lebih lengkap dan rinci. Aktivitas dan misi lembaga

bisa diceritakan dalam format berita kisah untuk menarik perhatian audiens

media.

3. Penulisan Artikel, yaitu mengirim segala bentuk tulisan di media massa, baik

opini, esai, kolom dll yang isinya sesuai dengan misi lembaga.

4. Penulisan Advertorial (pariwara), yaitu penulisan iklan tentang lembaga atau

aktivitasnya dalam bentuk seperti berita. Biasanya organisasi yang ingin

advertorialnya dimuat membeli space (halaman/durasi) dengan sejumlah

nominal tertentu.

5. Penulisan Surat Pembaca, yaitu kegiatan untuk menginformasikan segala

sesuatu lewat forum pembaca yang disediakan ruangnya oleh media cetak,

baik informasi itu berasal dari inisiatif lembaga, ataupun sebagai umpan balik

Page 42: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

27

(jawaban) bagi publik yang menulis tentang lembaga, aktivitas, atau misi

lembaga kita. Jawaban surat pembaca yang baik ditulis dengan kalimat-

kalimat simpatik dan tidak emosional.

6. Penulisan Annual Report, yaitu penulisan laporan tahunan tentang aktivitas

lembaga yang penting diketahui oleh stakeholder lembaga. Pengiriman

laporan tahunan ke media lebih ditujuakn sebagai upaya membangun

kepercayaan, pertanggungjawaban, dan relasi dengan media. Tidak ditujukan

untuk dimuat. Jika ditujukan untuk pemuatan, diperlukan resume/ringkasan

dalam bentuk press release.

B. Kegiatan Nonpenulisan

1. Konferensi Pers, yaitu kegiatan mengundang wartawan untuk berdialog,

dengan materi yang telah disiapkan secara matang oleh penyelenggara,

sedangkan sasaran pertemuan itu adalah pemuatan informasi di media massa

dengan perantara wartawan yang diundang.

2. Press Briefing/jumpa pers rutin. Dalam kegiatan ini disampaikan informasi-

infor­masi mengenai kegiatan Lembaga kepada pers, juga diadakan tanggapan

atau pertanyaan wartawan. Berdanya dengan konferensi pers, press briefing

dilakukan secara rutin, bahkan dilakukan untuk hal-hal kecil, sepanjang

memiliki nilai berita.

3. Special Event, yang menyelenggrakan kegaiatn khusus yang melibatkan

media, misalnya menjadi sponsor lomba penulisan jurnalistik,

menyelengngarakan pertandingan olahraga antarwartawan, dsb.

Page 43: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

28

4. Wawancara, yaitu bertemuanya wartawan dan narasumber dari suatu lembaga

untuk menggali informasi atau mengklarifikasi berbagai persoalan, baik

menyangkut organisasi, misi, maupun aktivitas kelembagaan

5. Kunjungan ke Kantor Pers, yaitu melakukan kunjungan ke kantor media

dengan tujuan untuk menjalin hubungan kerjasama, mengetahui seluk-berluk

kerja media, atau untuk menginformasikan segala sesuatu tentang organisasi,

isu yang kita angkat, dan aktivitas yang telah/akan kita lakukan.

6. Undangan Peliputan, yaitu mengundang wartawan untuk melakukan

reportase/meliput acara yang kita selenggarakan. Wartawan diharapkan

melihat langsung kegiatan yang berlangsung. Biasanya lembaga mengirim

undangan peliputan untuk media-media yang jarang/tidak bersedia memuat

pers rilis.

7. Press Luncheon, yaitu pejabat PR mengadakan jamuan makan siang bagi para

wakil media massa/wartawan, sehingga pada kesempatan ini pihak pers bisa

bertemu dengan top manajemen lembaga guna mendengarkan perkembangan

perusahaan/lembaga tersebut.

8. Press Tour, yaitu meng­ajak kalangan wartawan berkunjung ke suatu lokasi,

baik yang berada di lingkungannya, maupun ke tempat atau lokasi yang

memiliki kaitan dengan kiprah lembaga tersebut.

Menurut Yosal Iriantara dalam (Suprawoto, 2018, p. 143) Media Relations

merupakan bagian dari public relations eksternal yang membina dan

mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi

antara organisasi dan publik untuk mencapai tujuan organisasi.

Page 44: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

29

Philip Lesly dalam (Saputra & Nasrullah, 2014, p. 129)memberikan definisi

media relations sebagai hubungan dengan media untuk melakukan publisitas atau

merespon kepentingan media terhadap kepentingan organisasi.

Yosal Iriantara dalam (Saputra & Nasrullah, 2014, p. 130) mengartikan

media relations merupakan bagian dari publik relations eksternal yang membina

dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana

komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi.

Definisi di atas dapat disimpulkan media relations merupakan aktivitas

komunikasi public relations/humas untuk menjalin pengertian dan hubungan baik

dengan media massa dalam rangka pencapaian publikasi organisasi yang

maksimal serta berimbang.

2.2.3 Special Event

Salah satu tugas dari seorang Humas adalah melaksanakan sebuah event.

Special Event adalah sebuah event yang biasanya dilaksanakan untuk

mendapatkan perhatian pada media untuk klien, perusahaan atau produk.

Menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus (Special Event) dalam Humas

merupakan salah satu kiat untuk menarik perhatian media pers dan publik

terhadap perusahaan.

Menurut Macnamara dalam (Pudjiastuti, 2013, p. 17) ajang khusus adalah

sebuah ajang yang biasanya dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian dari

media, klien, perusahaan, atau produk. Ajang tersebut dapat didesain untuk

mentransfer pesan spesifik tentang produk dan juga untuk menunjukan fakta

bahwa perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada semua

pekerja.

Goldblatt dalam (Pudjiastuti, 2013, p. 16) mendefinisikan ajang khusus

sebagai situasi istimewa yang dirayakan dengan upacara (perayaan) dan ritual

untuk mendapatkan kepuasan atas kebutuhan tertentu.

Page 45: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

30

Ruslan dalam (Ardianto, 2016, pp. 103–104) mengemukakan, bahwa untuk

menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus (special event),Humas tersebut

harus mampu menarik perhatian dari publik terhadap perusahaan atau produk

tertentu, yang ingin ditampilkan melalui aktivitas special event itu sendiri.

Definisi di atas dapat disumpulkan bahwa spesial event merupakan bentuk

strategi komunikasi seorang Humas professional dalam menjaga hubungan

dengan media. Menjalin dan mempertahankan hubungan baik dengan media

sangatlah penting bagi seorang humas. Karena diera sekarang ini media menjadi

sarana publikasi, dimana segala informasi tentang perusahaan disalurkan, selain

itu media juga merupakan sarana untuk membangun reputasi dan juga pada zaman

ini media merupakan acuan publik, publik seolah digiring oleh media untuk

berperilaku sesuai dengan isu yang ada.

Page 46: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

31

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan

Sebelum Perang Dunia II instansi yang menangani urusan perhubungan laut

adalah Dienst van Scheepvaart di bawah Departemen van Marine yang dipimpin

oleh Hoofd van Dienst van den Scheepvaart.

Tugas dan wewenang Dienst van Scheepvaart ditetapkan dalam Instructie

voor den Hofd Inspecteur, Hofd van den Dienst van Scheepvaart dengan

Gouvernements Besluit tertanggal 8 Agustus 1930 No. 388 (Byblad No. 12365)

antara lain memuat ketentuan bahwa Dienst van Scheepvaart berwenang dalam

urusan-urusan pelayaran termasuk lapangan kerja Departemen van Marine.

Instansi yang menangani pelayaran yaitu :

1. Departement van Economische Zaken (Departemen Ekonomi Pelayaran)

2. Dienst van Scheepvaart (Kantor Palayaran)

3. Departement van Verkeer en Waterstaat (Departemen Pekerjaan Umum

dan Pengairan)

Periode Tahun 1945-1950

Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, ketika pusat

pemerintahan Republik Indonesia hijrah dari Jakarta ke Yogyakarta, pada tahun

1946 berdirilah Djawatan Oeroesan Laoet Seloeroeh Indonesia, disingkat Djolsi.

Pada pertengahan tahun 1947 Djolsi dihapus dan sebagai gantinya dibentuk

Djawatan Pelajaran yang berada di bawah Kementrian Perhubungan dengan

Menterinya, Ir. Djuanda. Pemerintah pendudukan Belanda yang saat itu masih

Page 47: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

32

menduduki sebagian besar wilayah Republik Indonesia, kemudian mendirikan

kembali Dienst Van Scheepvaart, sehingga dalam waktu yang bersamaan ada dua

instansi yang mengurus pelayaran di Indonesia sampai dengan penyerahan

kedaulatan oleh Pemerintah Belanda kepada Pemerintah Republik Indonesia

tanggal 27 Desember 1949.

Periode Tahun 1950-1955

Awal tahun 1950, Pemerintah Rewpublik Indonesia Serikat memutuskan,

bahwa Departement Van Scheepvaart tidak dilanjutkan sebagai kementrian, tetapi

dimasukkan ke dalam Kementrian Perhubungan, Tenaga dan Pekerjaan Umum,

dengan Menterinya Ir. Laoh.

Dengan Pengumuman Menteri Perhubungan Tenaga dan Pekerjaan Umum

No. 3 tanggal 9 Januari 1950 tentang Penggabungan Djawatan Pelajaran RI dan

Departement Van Scheepvaart menjadi Departemen Pelayaran terhitung mulai

tanggal 1 Januari 1950.

Kemudian untuk mempermudah pengaturan bidang pelayaran, Kantor

Urusan Pelayaran Kementrian Kemakmuran dipindahkan ke Departemen

Pelayaran di bawah Kementrian Perhubungan, Tenaga danPekerjaan Umum, atas

usul Kepala Departemen Pelayaran dengan Keputusan Presiden No. 4 tahun 1950

(Berita Negara 1950 No.66) terhitung mulai tanggal 4 September 1950.

Pada tanggal 10 April 1954 dengan Keppres No. 137, dibentuklah badan

baru, yaitu Direktorat Pelayaran yang bertugas mengkoordinir pekerjaan jawatan-

jawatan dan bagian dari Kementrian Perhubungan yang Menterinya Abikusno

Tjokrosujoso. Direktorat ini terdiri dari Djawatan Pengawasan Pelajaran, Kantor

Pelajaran Niaga dan Djawatan Pelabuhan.

Page 48: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

33

Periode Tahun 1955-1959

Periode Tahun 1959-1969

Kementrian Pelayaran hanya berumur dua tahun, sesudah Dekrit Presiden

tanggal 5 Juli 1959, Kabinet Karya dibubarkan dan kemudian dibentuk Kabinet

Kerja dengan Keputusan Presiden No. 153 tanggal 10 Juli 1959. Menteri

Perhubungan Laut kemudian mengeluarkan Surat Keputusan tentang Lapangan

Kerja, Tugas dan Susunan Departemen Perhubungan Laut tanggal 31 Desember

1960.

Surat Keputusan tersebut mengatur bahwa lingkup kerja Departemen

Perhubungan Laut meliputi:

1. Bidang perhubungan laut (dalam arti kata yang luas).

2. Bidang perhubungan terusan dan sungai

3. Bidang kepelabuhan

4. Bidang pengawasan dan pemeliharaan kapal

Keempat bidang kerja tersebut dilaksanakan oleh empat direktorat, yang

pada dasarnya melanjutkan tugas materiil dari jawatan dalam membina, mengatur,

mengawasi dan melayani suatu bidang kegiatan maritim, yaitu :

1. Direktorat Perkapalan

2. Direktorat Kepelabuhan

3. Direktorat Pelayaran Niaga

4. Direktorat Navigasi

Pada tahun 1967, Kabinet 100 diciutkan menjadi 37 menteri, Departemen

Perhubungan Laut menjadi Direktorat Jenderal dan berada di bawah Departemen

Perhubungan, yang terdiri dari:

Page 49: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

34

1. Sekretariat Direktorat Jenderal

2. Direktorat Lalulintas dan Angkutan Laut

3. Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan

4. Direktorat Perkapalan dan Pelayaran

5. Direktorat Navigasi

6. Direktorat Produksi Jasa Maritim

7. Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai

8. Pusdiklat Perhubungan Laut

9. Puslitbang Perhubungan Laut

Periode Tahun 1969-1985

Pada tanggal 1 April 1969 dimulai pelaksanaan Rencana Pembangunan

Lima Tahun (Repelita), setelah Orde Baru dalam tiga tahun terakhir sejak tahun

1996 berhasil menciptakan keadaan yang stabil khususnya di bidang ekonomi

Pada periode ini, yang menonjol diterbitkannya kebijakan PP. 1/1969

tentang Pelabuhan dan Daerah Pelayaran dan PP. 2/1969 tentang Penyelenggaraan

Angkutan Laut.

Pada PP. 1/1969 diatur Indonesia terbagi menjadi sembilan daerah

pelayaran, dengan wilayah sebagai berikut :

1. Daerah Pelayaran I berdomisili Medan dengan wilayah Aceh dan

Sumatera Utara.

2. Daerah Pelayaran II berdomisili di Dumai dengan wilayah Riau dan

Sumatera BaratDaerah Pelayaran III berdomisili di Tanjung Priok/Jakarta

dengan wilayah Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, DKI Jaya,

Jawa Barat, dan Kalimantan BaratDaerah Pelayaran IV berdomisili di

Page 50: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

35

Tanjung Perak/Surabaya dengan wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur,

Bali, NTB dan NTT

3. Daerah Pelayaran V berdomisili di Banjarmasin dengan wilayah

Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur

4. Daerah Pelayaran VI berdomisili di Makassar/Ujung Pandang dengan

wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara

5. Daerah Pelayaran VII berdomisili di Manado dengan wilayah Sulawesi

Utara dan Sulawesi Tengah

6. Daerah Pelayaran VIII berdomisili di Ambon dengan wilayah di Maluku

7. Daerah Pelayaran IX berdomisili di Jayapura dengan wilayah Irian Jaya

(sekarang Papua)

Sedangkan PP. 2 tahun 1969 yang sangat efektif dalam pengemban peran

perusahaan pelayaran nasional, karena adanya pengelompokkan jenis perusahaan

pelayaran, yaitu samudera, nusantara dan khusus, dimana masing-masing jenis

pelayaran diwajibkan memiliki kapal berbendera Indonesia. Tiap jenis pelayaran

mempunyai segmen pasar tersendiri dan tidak boleh saling mengganggu (intrude),

dan setiap kapal nusantara dan samudera ditempatkan pada pola trayek tertentu.

Sedangkan untuk pelayaran luar negeri/samudera diadakan kerjasama operasi

pelayaran (conference). Selain itu untuk angkutan log/kayu gelondongan dengan

route ke Jepang, Korea dan Taiwan diadakan kerjasama yang disebut Lamber

Trade Agreement (LTA).

Periode Tahun 1985-2000

Dalam perkembangannya, dengan Keputusan Menteri Perhubungan No.

164/OT. 002/Phb-80 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan,

Page 51: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

36

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan sebagian tugas pokok Departemen Perhubungan di bidang

Perhubungan Laut berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri

Perhubungan dan peraturan Perundang-undangan yang berlaku, terdiri dari :

1. Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

2. Direktorat Lalu-lintas Angkutan Laut

3. Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan

4. Direktorat Perkapalan dan Pelayaran

5. Direktorat Navigasi

6. Direktorat Jasa Maritim

7. Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Periode Tahun 2000

sampai sekarang

Berikutnya, dengan Keputusan Presiden No. 44 Tahun 1974 yang

ditindaklanjuti dengan keputusan Menteri Perhubungan No. KM 41 tahun 1998

Organisasi Direktorat Jasa Maritim ditiadakan yang sebagian fungsinya

keberadaannya dipindahkan ke Departemen Perindustrian dan yang lainnya ke

Direktorat Perkapalan dan Kepelautan serta Direktorat Penjagaan dan

Penyelamatan.

Selanjutnya sesuai Keputusan Presiden No. 165 tahun 2000 yang dijabarkan

dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 24 tahun 2001, Direktorat

Jenderal Perhubungan Laut terdiri dari :

1. Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

2. Direktorat Lalu-lintas Angkutan Laut

3. Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan

Page 52: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

37

4. Direktorat Perkapalan dan Kepelautan

5. Direktorat Kenavigasian

6. Direktorat Penjagaan Penyelamatan

3.1.2 Visi dan Misi

1. Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut :

Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebagaimana dinyatakan dalam

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran adalah:

Terwujudnya penyelenggaraan transportasi laut nasional yang efektif, efisien dan

berdaya saing serta memberikan nilai tambah sebagai infrastruktur dan tulang

punggung kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Misi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut :

a. Menyelenggarakan kegiatan angkutan di perairan dalam rangka memperlancar

arus perpindahan orang/dan atau barang melalui perairan dengan selamat,

aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan berdaya guna.

b. Menyelenggarakan kegiatan kepelabuhanan yang andal dan berkemampuan

tinggi, menjamin efisiensi dan mempunyai daya saing global untuk menunjang

pembangunan nasional dan daerah yang berwawasan nusantara.

c. Menyelenggarakan keselamatan dan kemanan angkutan perairan dan

pelabuhan.

d. Menyelenggarakan perlindungan lingkungan maritim di perairan nusantara.

e. Melaksanakan konsolidasi peran masyarakat, dunia usaha dan pemerintah

melalui restrukturisasi dan reformasi peraturan.

Page 53: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

38

3.1.3 Logo Kementerian Perhubungan

(Sumber: hubla.dephub.go.id)

Gambar III.1 Logo Kementerian Perhubungan

LOGO PERHUBUNGAN

Logo Kementerian Perhubungan adalah suatu bentuk simbolis yang

menggambarkan keluarga besar Perhubungan.

Logo terdiri dari bentuk lingkaran mempunyai unsur-unsur roda bergigi, jangkar,

burung Garuda, dan bulatan bumi.

Arti dari unsur Logo ialah :

Roda bergigi berarti matra Perhubungan Darat, Jangkar berarti matra

Perhubungan Laut, Burung Garuda berarti matra Perhubungan Udara, Bulatan

bumi berarti lingkup pelayanan jasa Perhubungan, dan Warna logo terdiri dari

warna biru langit (cerulean blue) berarti kedamaian dan kuning berarti keagungan.

Page 54: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

39

3.1.4 Struktur Organisasi

(Sumber : hubla.dephub.go.id)

Gambar III.2 Struktur Organisasi

3.2 Proses Kerja Program Humas

Praktis humas memang selalu merencanakan kegiatan dengan sistematika

ini dikarenakan kegiatan Public Relations / Humas bukanlah kegiatan yang

sifatnya dadakan dan harus tersusun secara sistematis. Proses kerja kegiatan

humas biasanya melakukan berbagai cara untuk dapat menjaga citra baik dan

menyebarkan berita yang positif, acara atau kegiatan yang akan dilaksanakan

melalui media relations. Salah satu cara yang dilakukan oleh humas dalam upaya

menjalin hubungan baik dengan media suatu kegiatan yang akan diselenggarakan

yaitu dengan cara melakukan press tour bersama pers.

Page 55: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

40

3.2.1 Perencanaan

A. Analisis Swot

Table III.1 Analisis SWOT

Kekuatan (Strength) Dirjen Perhubungan Laut merupakan Instansi

Pemerintahan yang memiliki kebijakan mengenai

lalulintas pelayaran.

Kekurangan (Weakness) Instansi Pemerintahan lekat dengan Komunikasi

yang kaku sehingga masyarakat kurang antusias

untuk lebih mengenal sistem dan kinerja Dirjen

Perhubungan Laut.

Peluang (Opportunity) Pengguna kapal laut sebagai sarana transportasi

masih banyak diminati oleh masyarakat, selain itu

sebagian besar ekspor maupun impor barang

melalui jalur laut dengan ini masyarakat bahkan

pelaku bisnis membutuhkan informasi

pengetahuan mengenai penataan lalu lintas laut

yaitu Dirjen Perhubungan Laut.

Ancaman (Threats) Lokasi pelayanan yang relatif sulit dan jauh serta

adanya gelombang laut yang cukup besar sehingga

sering kali kapal perintis mengalami hambatan

pelayaran dikarenakan ukuran kapal kecil.

B. Tujuan

Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk membina hubungan baik antara

Kementerian Perhubungan Laut dengan Forum Wartawan Perhubungan atau yang

biasa disebut (forwahub), dan bentuk apreasiasi Kemenenterian Perhubungan Laut

kepada forwahub, juga untuk memberikan informasi yang menyeluruh dari kami

kepada para wartawan. Semoga saja dengan kegiatan ini kita bisa menjalin dan

menjaga hubungan dengan media merupakan cara yang efektif untuk membangun,

menjaga, dan meningkatkan citra atau reputasi organisasi.

Page 56: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

41

C. Target Audience/Khalayak

Event ini tertuju untuk seluruh wartawan yang tergabung dalam Forum

Wartawan Perhubungan (Forwahub). Dengan jumlah peserta yang akan

berpartisipasi yaitu 30 orang wartawan.

D. Pesan

Pesan yang ingin disampaikan dalam kegiatan ini adalah dengan adanyanya

kegiatan ini semoga saja bisa menjalin kerja sama antar media serta

mengeksporasi potensi yang ada di Kepulauan Seribu.

E. Strategi dan Taktik

Strategi:

Strategi dalam kegiatan ini adalah Media Relations, yaitu menjalin

hubungan baik dengan rekan-rekan media.

Taktik:

1. Goodie Bag Peserta (Kaos + Topi).

2. Sharing session dengan Petugas Menara Suar (PMS).

3. Hadiah untuk Games Naik ke puncak Menarasuar.

4. Adanya hiburan seperti organ Tunggal + Penyanyi menyanyi.

5. Dan adanya penampilan dari Humas dan Forwahub.

6. Doorprize berupa :sepeda gunung, laptop, handphone, uang tunai, jam tangan,

powerbank, perlengkapan dapur dan masih banyak lagi yang lainnya.

7. Adanya pembagian snack.

8. Diadakannya Malam Keakraban dengan Barbaque/Ikan bakar bersama di

pinggir pantai dengan adanya suara desiran ombak.

9. Disediakannya Alat Snorkling sesaat sampai di Pulau Pari.

10. Adanya uang saku untuk Wartawan dan Peserta.

Page 57: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

42

11. Menentukan waktu dan tempat

F. Media

Media yang dipergunakan:

1. Spanduk

2. Umbul-umbul

3. Siaran pers

4. Media Sosial ( Instagram, Facebook, Twitter, Website)

G. Anggaran

Anggaran atau biaya yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Jendral

Perhubungan Laut dalam kegiatan Press Tour ini Perhubungan Laut mengeluarkan

biay a keseluruhan kurang lebih Rp. 135.000.000,-

H. Kriteria Evaluasi

Tabel III.2 Kriteria Evaluasi

Strategi Tujuan Indikator

Mengadakan

kunjungan ke Menara

Suar di Pulau Edam

(Damar Besar)

Untuk memberikan

informasi yang

menyeluruh tentang

Menara Suar kepada

teman-teman wartawan

Memperluas dan memperdalam

pengetahuan tentang

pentingnya Menara Suar, dan

bagaimana Penjaga Menara

Suar menjaga dan merawat

menara.

Diadakannya malam

keakraban untuk

Humas Kementerian

Perhubungan Laut

Mempererat hubungan

antara Humas

Kementerian

Perhubungan Laut

Dengan adanya malam

keakraban hubungan antara

Humas Kementerian

Perhubungan Laut dengan

Page 58: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

43

dengan teman-teman

Wartawaan.

dengan teman-teman

Wartawan.

media menjadi lebih saling

mengenal dan menghargai satu

sama lain.

3.2.2 Pelaksanaan

Pelaksanaan program Media Relations Press Tour ini dilaksanakan di Pulau

Ayer dan Pulau Pari dengan diikuti oleh 30 peserta dari Forum Wartawan

Perhubungan(Forwahub). Bertempat di Kepulauan Seribu lebih tepatnya di Pulau

Ayer dan Pulau Pari, tanggal 10 November - 11 November 2017. Kegiatan ini

dimulai dari pukul 09.00 WIB sampai selesai. Dimulai dengan persiapan naik

kapal dan perjalanan menuju Pulau Edam(Damar Besar), setibanya di Pulau Edam

di mulai acara dengan pembukaan yaitu sambutan dari Kabag Organisasi dan

Humas dan Sambutan Ketua Forwahub.

Lalu adanya sharing session dengan Petugas Menara Suar(PMS) dan pemberian

bantuan untuk PMS, dan diselangi dengan adanya games seru yaitu games naik ke

Puncak Menara Suar, siapa saja yang mampu dan ingin menaiki puncak manara suar

akan mendapatkan hadiah. Selesainya games kami langsung bersiap-siap untuk

melanjutkan perjalanan kami ke Pulau Ayer, pada jam 11.30 kami tiba di Pulau Ayer

dan berhubung acara dilaksanakan pada hari jumat bersamaan dengan sholat jumat

jadi setibanya di pulau para peserta laki-laki pun langsung melaksanakan sholat

jumat berjamaah.

Lalu kami disuguhkan makan siang, seselesainya makan siang kami

langsung mendapatkan kunci kamar untuk Check-in kamar, setelah itu acara pun

bebas sampai tiba diacara malam keakraban pada jam 07.00 malam, kami makan

malam bersama terlebih dahulu dan pada pembukaan malam keakraban adanya

Page 59: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

44

sambutan Kabag Organisasi dan Humas juga sambutan Ketua Forwahub lalu

acara selanjutnya berlangsung seru karena adanya Hiburan Diselingi Doorprize

beserta Penampilan dari Humas dan Forwahub yang sangat menghibur semua

orang yang ada di sana pada malam keakraban kami juga mengadakan

Barbaque/Ikan bakar bersama-sama, pada jam 10.00 malam berakhirlah acara

pada malam keakraban lalu kami semua beristirahat untuk menyiapkan tenaga

untuk besok pagi.

Pada keesokan harinya pada jam 07.00 pagi kami berkumpul di restoran dan

sarapan pagi bersama-sama, seselesainya sarapan kami pun langsung bersiap-siap

untuk melanjutkan acara yaitu berangkat ke pulau Pari, sesampainya di Pulau Pari

kami diberi kebebasan untuk bermain-main, di pulau pari kami di sediakan Alat

Snorkling jika ada yang ingin snorkling dan selebihnya menaiki perahu

mengelilingi Pulau Pari dan Pulau Virgin, setelah puas dengan acara bebas kami

pun berkumpul pada jam 12.00 siang untuk makan siang dan persiapan kembali

ke muara angke dan kami tiba pada jam 14.30 wib, selesailah acara press tour

2017 kementerian perhubungan laut dengan forwahub.

A. Rundown Acara:

Table III.3 Rundown acara

HARI/TGL WAKTU KEGIATAN KET

Jumat, 10 November 2017

09.00 – 09.05 Persiapan naik kapal

09.05 – 09.50 Perjalanan menuju Pulau Edam (Damar Besar)

09.50 – 09.55 Tiba di Pulau Edam

09.55 – 10.00 Pembukaan

10.00 – 10.05 Sambutan Kabag Organisasi dan Humas

10.05 – 10.10 Sambutan Ketua Forwahub

10.10 – 10.30 Sharing session dengan Petugas Menara Suar

(PMS)

Page 60: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

45

10.30 – 10.40 Pemberian bantuan kepada PMS

10.40 – 11.00 Games naik ke puncak Menara Suar Tentative

11.00 – 11.05 Penutup

11.05 – 11.10 Persiapan naik kapal

11.10 – 11.30 Perjalanan Menuju Pulau Ayer

11.30 – 11.35 Tiba di Pulau Ayer

11.45 – 12.45 Shalat Jumat

12.45 – 14.00 Makan Siang

14.00 – 14.30 Check-in kamar

14.30 – 19.00 Acara Bebas

19.00 – 22.00

Malam Keakraban Makan Malam Sambutan Kabag Organisasi dan Humas Sambutan Ketua Forwahub Hiburan Diselingi Doorprize Penampilan dari Humas Penampilan dari Forwahub Penutup

22.00 – 06.00 Istirahat

Sabtu, 11 November 2017

07.00 – 08.00 Sarapan pagi

08.00 – 09.00 Perjalanan Menuju Pulau Pari

09.00 – 12.00 Acara Bebas di Pulau Pari

12.00 – 13.00 Makan Siang

13.00 – 14.30 Perjalanan kembali ke Muara Angke

14.30 Tiba di Jakarta Muara Angke

B. Susunan Panitia

Table III.4 Susunan

Panitia

No Nama Jabatan

1 Lollan Panjaitan Kabag Organisasi &

Humas

Penanggungjawab

Page 61: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

46

2 Wisnu Wardana Kasubag Humas

Ketua Panitia

3 Silo Darmono Seksi Acara

4 Indi Astono Seksi Dokumentasi

5 Khairil N Wibowo Seksi Transportasi

6 Presti Febriana Sekretaris

7 Putri Mayan Bendahara

8 Anik Vianti Seksi Konsumsi

9 Ibrahim Pilpala Seksi Perlangkapan

10 Abdurachman Seksi Dokumentasi

11 Rustam Hidayat Seksi Perlangkapan

3.2.3 Evaluasi

Hasil dari kegiatan special event Media Relations yang di laksanakan oleh

Humas Kementerian Perhubungan dalam Press Tour 2017, pada hari Jumat -

Sabtu, 10 November – 11 November 2017 bertempat di Kepulauan Seribu (Pulau

Ayer dan Pulau Pari) dapat disimpulkan, yaitu:

1. Pada kegiatan Media Relations yang telah dilakukan ini sudah memenuhi

standar karena event ini kegiatan yang sangat baik untuk mengajak teman-

teman pers(forwahub) bersama-sama melakukan perjalanan wisata sambil

menyampaikan informasi-informasi penting tentang perusahaan, dan event ini

cukup efektif memancing kegairahan para teman-teman pers dalam mencari

informasi langsung pada kami dan menyampaikan informasi kepada publik.

2. Acara ini pun berlangsung dengan lancar dan mencapai tujuan akhir yang

ingin dicapai, karena persiapannya yang sangat matang, dan berjalan dengan

sesuai terjadwal yang sudah tertata.

Page 62: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

47

3. Kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi Kementerian Perhubungan

Laut untuk mendapatkan citra positif dari forwahub karena fungsi pers /

media adalah sebagai kekuatan pembentuk opini (power of opinion) yang

sangat efektif.

4. Dan juga karena dengan adanya event ini dapat menjaga dan menjalin

hubungan baik kepada para forwahub, melihat dari semua komentar yang

positif dari semua pihak yang mengikuti kegiatan tersebut.

3.3 Kendala dan Pemecahan

A. Kendala

Pada kegiatan Press Tour 2017 yang diadakan oleh Humas Kementerian

Perhubungan Laut ini pun tentunya menghadapi sebuah kendala yaitu;

1. Adanya issue cuaca buruk dan gelombang tinggi sebelum kegiatan dimulai.

2. Keterlambatan masuknya data nama-nama wartawan yang akan ikut.

B. Pemecahan

Strategi yang dilakukan oleh Humas Kementerian Perhubungan Laut untuk

memecahkan kendala tersebut adalah dengan cara;

1. Memastikan laporan dari BMKG bahwa cuaca di Kepulauan Seribu aman.

2. Terus melakukan update melalui Ketua Forwahub tentang data nama-nama

peserta yang ikut serta.

Page 63: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

47

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berikut dapat disimpulkan perihal dari kegiatan Press Tour Humas

Perhubungan Laut ini sebagai strategi media relations telah berjalan dengan baik.

Strategi media relations yang dilaksanakan oleh humas kemenhubla adalah salah

satu tujuannya untuk meningkatkan citra perusahaan. Melalui strategi media

relations yang dijalankan hubungan yang harmonis antara pihak pers atau media

dan pihak humas kemenhubla memungkinkan untuk tidak memuat berita dari isu

negatif sebelum mendapatkan konfirmasi terlebih dahulu dari pihak humas

kemenhubla, sehingga terdapat rasa saling menghargai.

4.2 Saran

Adapun saran dari penulis untuk kegiatan ini adalah pada kegiatan ini ada

sekitar kurang lebih 30 forwahub yang ikut serta dalam kegiatan ini, tetapi

jumlahnya masih kurang dan harus menambah jumlah peserta lagi kedepannya

dan untuk kegiatan acaranya semoga dapat dilangsungkan lagi untuk kedepannya

dan acaranya dibuat lebih menarik lagi atau lebih fresh, agar dapat lebih menarik

antusias media(forwahub) untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Page 64: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

54

Daftar Pustaka

Ardianto, E. (2016). PUBLIC RELATIONS Praktis: Pendekatan Praktis Menjadi

Komunikator, Orator, Presenter dan Juru Kampanye Handal. Bandung: Widya

Padjadjaran.

Bajari, A. (2015). Metode Penelitian Komunikasi Prosedur, Tren dan Etika. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

Dayanti, L. D., Kusumastuti, F., & Puspo, R. (2015). Hubungan Masyarakat: Buku Materi

Pokok SKOM4 1 03/3sks/MODUL 1/9. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Fauzi, A., & Hidayatulloh, T. (2017). Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. Telecom

Visitama Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process. Indonesian Journal on

Computer and Information Technology, 2.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Indrawan, R., & Yaniawati, P. (2016). METODOLOGI PENELITIAN: Kuantitatif, Kualitatif,

dan Campuran. Bandung: PT Refika Aditama.

Ishaq, R. El. (2017). Public Relations: Teori dan Praktik. Malang: Intrans Publishing.

Kriyantono, R. (2014a). Public Relations, Issue & Crisis Management: Pendekatan Critical

Public Relations, Etnografi Kritis & Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kriyantono, R. (2014b). TEKNIK PRAKTIS RISET KOMUNIKASI. Jakarta: KENCANA.

Kurnia, I. H., Santoso, D., & Rahmanto, A. (2013). Strategi Humas Dalam Meningkatkan

Reputasi Sekolah (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Surakarta). Journal Pendidikan

Ekonomi UNS, I.

Kussanti, D. P., & Leliana, I. (2017). Dampak Program Dinas Penanaman Modal Dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPMTSP) Walikota Depok Bagi Masyarakat. Journal

BSI, 8.

Maudi, E., & Susilowati. (2018). Strategi Koperasi Karya Mandiri Dalam Memperkenalkan

Product Knowledge Melalui Event Gowes Pesona Nusantara. Ejournal Bsi, 9.

Nazir, M. (2013). METODE PENELITIAN. Bogor: Ghalia Indonesia.

Pudjiastuti, W. (2013). SPECIAL EVENT: Alternatif Jitu Membidik pasar. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Puspitasari, A. (2017). PENGGUNAAN FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) METODE

MAMDANI UNTUK MENENTUKAN KINERJA PELAYANAN PDAM. Journal

Teknik Komputer AMIK BSI, 3.

Ruslan, R. (2014). Manajemen Public Relation & Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Page 65: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

55

Saputra, W., & Nasrullah, R. (2014). Public Relationss : Teori dan Praktik Public Relations

di Era Cyber. Depok: Gramata Publishing.

Suardhita, N. (2013). STRATEGI HUMAS NETRAL KONTINENTAL MEDIA DALAM

MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN. Journal AKOM BSI.

Sugiyono. (2013). METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R & D.

Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, U. (2014). METODE PENELITIAN: Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan.

Bandung: PT Refika Aditama.

Suprawoto. (2018). GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS Perkembangan dan Praktik Di

Indonesia. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.

Suryabrata, S. (2014). Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Suryani, I. (2015). Program Corporate Social Responsibility Peningkatan Kesehatan &

Kontribusi Sosial Kepada Masyarakat Oleh Kementerian Sosial RI. SNIPTEK.

Yusmawati. (2017). STRATEGI HUMAS PEMERINTAHAN KABUPATEN SUMBAWA

BARAT DALAM MENYAMPAIKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT

MELALUI SITUS WWW.SUMBAWABARATKAB.GO.ID. Journal AKOM BSI, 8.

Page 66: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

56

Page 67: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

57

Page 68: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

58

Page 69: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

59

Page 70: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

60

Page 71: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

61

Lampiran B.1

WAWANCARA DENGAN KEY INFORMAN

Keyinforman : Wisnu Wardana (Ketua Panitia Kegiatan Press Tour

Kementerian Perhubungan Laut)

1. Tanya : Selamat siang Pak, saya ingin tanya-tanya tentang kegiatan yang

ada di Kementerian Perhubungan yang baru-baru ini diadakan, bagaimana

kak?

Jawab : Oh iya dek boleh, kalo kegiatan kita ada tanggal 10 November - 11

November 2017 yang baru saja lusa kita adakan.

2. Tanya : Kalo kegiatannya itu apa ya pak?

Jawab : Kegiatan kita itu Press Tour bersama media atau Forum Wartawan

Perhubungan(Forwahub) untuk membina hubungan antara kami kementerian

perhubungan dengan Forwahub. Jadi di kegiatan Press Tour ini kami mengajak

teman-teman forwahub ke Pulau Seribu tepatnya ke Pulau Ayer, disana kami

mengadakan Malam Keakraban.

3. Tanya : Oh seperti itu pak, Kalau tema dalam kegiatan ini apa ya pak?

Jawab : Tema yang kami pakai itu “Bangun Kedekatan, Tumbuhkan

Kepercayaan”

4. Tanya : Kegiatan ini rutin setiap tahun diadakan atau baru sekali pak?

Jawab : Kegiatan ini sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh kami dek.

5. Tanya : Pada pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk apa ya pak?

Jawab : yang pasti untuk membina menjaga hubungan kami kementerian

perhubungan dengan forwahub, dan bentuk apresiasi kementerian perhubungan

kepada forwahub dan juga untuk memberi informasi yang menyeluruh dari kami

kepada teman-teman pers.

6. Tanya : Apa semua berjalan dengan lancar pada saat acara berlangsung

pak?

Page 72: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

62

Jawab : Alhamdulillah ya dek semua berjalan lancar, karena kami sudah

membuat pesiapan yang matang.

7. Tanya : Butuh berapa lama persiapan untuk acara ini pak?

Jawab : Persiapan yang dilakukan sekitar kurang lebih 1 bulanan.

8. Tanya : Oh sudah matang ya pak persiapaannya sebelum acara, kalau

untuk target sasarannya itu siapa aja kak?

Jawab : iya dek, Kalau untuk target sasarannya kita lebih kepada teman-

teman yang tergabung dalam forwahub saja, dengan jumlah wartawan

yang berpartisipasi ada 30 orang dari berbagai media.

9. Tanya : Pada kegiatan Press Tour ini apa ada sedikit kendala pak?

Jawab : untuk kendala, pastinya ada ya kendalanya walaupun sedikit.

10. Tanya : Untuk kendalanya itu seperti apa ya pak yang dialami dalam

mempersiapkan kegiatan kemarin?

Jawab : Kendala yang kami alami kemarin itu, adanya keterlambatan

masuknya data nama-nama wartawan yang ingin ikut berpartisipasi

dalam kegiatan, dan juga kedua adanya issue cuaca buruk dan

gelombang tinggi sebelum kegiatan dimulai, seperti itu dek.

11. Tanya : Lalu bagaimana cara untuk mengatasi masalah itu pak?

Jawab : untuk yang pertama kami harus lebih sering melakukan update melalui

ketua forwahub tentang data-data nama wartawan yang ingin ikut serta, dan untuk

yang kedua itu kami memastikan laporan dari BMKG bahwa cuaca saat itu di

Kepulauan Seribu aman untuk kami berlayar .

12. Tanya : Apakah ada taktik agar acara ini menjadi menarik untuk teman-

teman forwahub ikuti pak?

Jawab : Tentu pastinya ada dong, yaitu dengan adanya Goodie Bag Peserta

(Kaos + Topi), banyaknya games yang menggiurkan, doorprize

berupa;(sepeda gunung, laptop, handphone, uang tunai, dan lain-lain),

diadakannya malam keakraban dengan adanya hiburan dan Barbaque/Ikan

Page 73: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

63

bakar bersama di pinggir pantai, dan juga adanya uang saku untuk wartawan

dan peserta dan masih banyak lagi.

13. Tanya : Oh seperti itu ya pak sangat menarik untuk diikuti, kalau untuk

media publikasi apakah ada pak?

Jawab : iya ada dek, seperti spanduk/backdrop, umbul-umbul, dan siaran

pers

Page 74: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

64

14. Tanya : Oh seperti itu, kalau pesan yang yang ingin disampaikan melalui

kegiatan ini itu apa pak?

Jawab : Dengan adanya kegiatan ini semoga saja kami bisa terus menjalin

hubungan kerja sama antar media/pers serta mengeksplorasi potensi yang ada

di Kepulauan Seribu.

15. Tanya : Oh yasudah, terimakasih banyak pak atas waktunya

Jawab : Oh iya dek sama-sama, senang bisa membantu juga.

Page 75: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

58

Lampiran B.2

WAWANCARA DENGAN INFORMAN

Informan 1 : Mba Naomy Chandra Sari (wartawan Beritatrans)

1. Tanya : Halo mba, boleh saya minta waktunya sebentar, saya

ingin bertanya tentang event Press Tour yang mba ikuti ini?

Jawab : oh iya boleh saja dek.

2. Tanya : Sebelumnya kalau boleh tau mba tau acara ini dari mana

ya ?

Jawab : saya dihubungi langsung dengan pihak humas sendiri dek untuk ikut

serta dalam acara ini.

3. Tanya : Oh gitu ya mba, Lalu apa menurut mba kegiatan ini

bermanfaat?

Jawab : Iya tentu sangat bermanfaat ya untuk saya dan temen-teman wartawan

karena disini kita dapat menjalin hubungan baik dengan perusahaan sendiri

dan juga kita bisa mendapat informasi, juga berkat adanya acara ini gitu dek,

jadi acara ini tuh lumayan banyak bermanfaat untuk kita para pers atau

forwahub dan untuk perusahaan juga.

4. Tanya : Dalam kegiatan ini informasi apa yang mba naomy

dapatkan?

Jawab : Kami lebih memahami pentingnya keselamatan pelayaran, pertama-

tama kami mendapatkan edukasi pentingnya mengetahui dan menggunakan

alat keselamatan seperti jaket pelampung, selanjutnya dipraktikan saat kami

berlayar dari Pelabuhan Kali Adem menuju tempat tujuan dengan kapal, dan

menggunakan life jacket tersebut.

Page 76: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

59

5. Tanya : Bagaimana berlangsungnya acara tersebut, apa

sudah efektif dan berdampak positif bagi kemudahan para wartawan

dalam mendapatkan pengetahuan tentang Kementerian Perhubungan?

Jawab : acaranya seru ada games, doorprice dan banyak acara untuk

mengakrabkan kami para wartawan dan teman-teman dari kementerian

sendiri, dan menurut saya lumayan efektif untuk kedua belahpihak

karena acara seperti ini sangat baik untuk kita dapat lebih dekat untuk

mendapatkan informasi yang menyeluruh dari perusahaan gitu dek.

6. Tanya : Oh begitu ya mba, ya sudah kalau begitu, terimakasih mba atas

waktu dan informasinya.

Jawab : Oh iya sama-sama dek.

Page 77: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

60

Lampiran B.3

WAWANCARA DENGAN KEY INFORMAN

Informan 2 : Bapak M. Zaki Alatas (wartawan Koran Jakarta )

1. Tanya : selamat siang pak, boleh saya minta waktunya

sebentar, saya ingin bertanya tentang event Press Tour yang bapak ikuti ini

?

Jawab : iya boleh dek, silakan.

2. Tanya : Oh ya kalau boleh tau kak tau acara ini dari mana ya pak?

Jawab : oh kalo itu saya mendapat undang langsung dari Humas Dirjen

Perhubungan Laut sendiri untuk mengikuti acara ini.

3. Tanya : Oh seperti itu ya pak, Lalu apa menurut bapak

kegiatan ini bermanfaat? Dan apa manfaat yang bapak dapatkan?

Jawab : Menurut saya acara ini sangat bermanfaat sekali ya dek,

pertama terjalin komunikasi dan keakraban yang baik antara team

Humas Dirjen Hubla dengan wartawan, Keakraban dan pertemanan

yang terjalin dengan baik akan sangat membantu kami dalam

menjalankan tugas jurnalistik, seperti akan mudahnya mendapat

informasi dan data-data yang dibutuhkan dalam menunjang

penulisan atau pemberitahuan.

4. Tanya : Dalam kegiatan ini informasi apa yang mba naomy

dapatkan?

Jawab : Awalnya kami diajak ke Menara Suar Pulau Edam di Kepulauan

Seribu yang masuk wilayah kerja Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok, oleh

petugas setempat kami dijelaskan sejarah pembangunan Menara Suar yang

dibangun oleh penguasa Belanda waktu itu pada tahun 1879, dan tentang

bagaimana manfaatnya, pengoprasiannya, mengatasi masalah jika terjadi

ganguan, karena apabila lampu suar di Pulau Edam padam bisa

Page 78: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

61

membahayakan kapal-kapal yang berlayar disekitarnya khususnya yang akan

ke pelabuhan Tanjung Priok.

5. Tanya : Lalu, Bagaimana berlangsungnya acara tersebut

pak, apa sudah efektif dan berdampak positif bagi kemudahan para

wartawan dalam mendapatkan pengetahuan tentang perusahaan?

Jawab : Acaranya berlangsung cukup lancar ya dan informasi yang

diberikan tentu dapat membantu dalam proses penulisan berita. Efektif

atau tidak, tergantung persepsi masing-masing, kalau kurang jelas ya

tinggal bertanya lagi gitu dek.

6. Tanya : Oh begitu ya pak, ya sudah kalau begitu,

terimakasih kak atas waktu dan informasinya pak.

Jawab : Oh iya sama-sama dek.

Page 79: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

62

Lampiran C.1

Dokumentasi

Humas Kementerian Perhubungan bersama Forwahub mengabadikan

moment bersama

Humas Kementerian Perhubungan Laut dan Forwahub menikmati

pemandangan pantai dengan menaiki perahu bersama

Page 80: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

63

Saya bersama Bapak Wisnu Wardana Selaku Ketua Panitia Kegiatan Press Tour

Humas Perhubungan Laut dan Key Informan

Mba Naomy Chandra Sari (wartawan Beritatrans)

selaku informan 1

Page 81: STRATEGI HUMAS DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT ......berbagai macam simbol komunikasi, verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis

64

Bapak M. Zaki Alatas (wartawan Koran Jakarta )

selaku informan 2


Top Related