1
Tanggal 25 April 2017
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP)
PENGAWASAN
PEMBORAN SUMUR BOR
PENYEDIAAN AIR MINUM DAN
SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS)
2017
2
DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 DAFTAR GAMBAR 3 DAFTAR LAMPIRAN 4
1 PENDAHULUAN 5
11 Tujuan 5 12 Ruang Lingkup 5 13 Definisi 5
2 KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBORAN SUMUR 6
21 Persiapan 6 211 Jalan dan Lokasi 6
212 Pembuatan bak lumpurmud pit 6
213 Bahan dan Material Pendukung 7
214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran 7
215 Pelaksanaan Pemboran 13
216 Pekerjaan Geophysical Logging 20
217 Sumur abandonPenutupan Sumur 22
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming) 23
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR 27
31 Persiapan Instalasi 27 32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur 28
321 Pemasangan Casing dan Screen 28
322 Pemasangan Centralizer 30
323 Test Vertikal 31
324 Pemasangan Gravel pack 33
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR 34
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) 35
51 Persiapan Uji Pemompaan 36 52 Trial Test 36 53 Step Test 37 54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test 38 55 Sampling Air 39 56 Recovery 40 57 Pemulihan lokasi 40 58 Patok beton 41 LAMPIRAN 42 Lampiran A 43 Lampiran B 50 Lampiran C 56 Lampiran D 77
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran 9
Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig 10
Gambar 3 Pembuatan Mud Pit 11
Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi 12
Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing 13
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran 15
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample 15
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting 17
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor 17
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor 19
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor 19
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging 22
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar 26
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur 26
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur 30
Gambar 16 Centralizer 31
Gambar 17 Peralatan Verticality Test 32
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test 32
Gambar 19 Pengisian Gravel pack 33
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air 38
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur 40
4
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa 44
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit) 45
Lampiran A Gambar 3 Reducer 46
Lampiran A Gambar 4 Centralizer 46
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool 47
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK 48
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir 49
Lampiran B Tabel 1 LAPORAN HARIAN 51
Lampiran B Tabel 2 LAPORAN BULANAN 52
Lampiran B Tabel 3 LAPORAN MINGGUAN 54
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG 57
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA 59
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN 60
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK 61
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST 62
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT 64
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST) 65
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1 67
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2 68
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3 69
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4 70
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5 71
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS) 72
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN 75
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG 78
5
1 PENDAHULUAN
Pada prinsipnya Kegiatan Pekerjaan Pemboran Sumur untuk pemompaan air tanah
dapat dikelompokkan dalam 6 tahapan
1 Penentuan Lokasi Pemboran 2 Persiapan 3 Pelaksanaan Pemboran 4 Konstruksi Sumur 5 Pengujian 6 Penyelesaian
Dalam Standar Operasi Prosedur (SOP) ini akan diuraikan untuk pekerjaan pelaksanaan
pemboran pekerjaan konstruksi sumur hingga penyelesaian
11 Tujuan
Sebagai pegangan SupervisorPengawasFasilitator dalam melaksanakan supervisi
pengawasanFasilitasi pekerjaan pemboran sumur bor
12 Ruang Lingkup
Dalam pelaksanaan SupervisiPengawasan Pekerjaan Pemboran Sumur Produksi
meliputi
1 Tahap Penentuan Lokasi Titik Bor 2 Tahap Persiapan 3 Tahap Pemboran 4 Tahap Konstruksi Sumur 5 Tahap Uji Pemompaan 6 Tahap Penyelesaian Pekerjaan Pemboran
13 Definisi
Pekerjaan Pemboran Sumur Bor selanjutnya di sini disebut sebagai Pemboran Sumur
adalah pekerjaan pembuatan sumur dengan cara mekanis untuk diambil air tanahnya
pada satu atau lebih akuifer atau di daerah Cekungan Air Tanah (CAT)
Waktu pelaksanaan penyediaan pemasangan bahan serta pemakaianpenggunaan alat
dan semua spesifikasi yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut diatur dalam
perundangankontrak
6
2 KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBORAN SUMUR
21 Persiapan
211 Jalan dan Lokasi
Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan besar kebutuhan air
dalam proses pemboran juga banyak maka akses jalan menuju lokasi pemboran dan
ketersediaan air untuk pembilassirkulasi harus disurvei lebih dahulu Pada tahap
persiapan sudah harus ada dan atau diperoleh dan bila perlu harus dibuatkan
1 Akses jalan untuk mobilisasi ke lokasi titik pemboran sumur termasuk jembatan bila
diperlukan
2 Ketersediaan air dan kontinuitas adanya air serta prasarana saluran pembawa dari
sumbernya ke lokasi titik pemboran sumur sudah harus tersedia Prasarana tersebut
dapat berupa kanalsaluran pipa sementara kendaraan tangki air atau bak tandon di
lokasi juga tersedia
3 Lokasi pemboran harus dibuat rata dan horisontal bebas dari pepohonan gundukan
tanah dan batu Luas lahan operasional lokasi pemboran sumur minimal berukuran
(10 x 12) m Lahan tersebut dapat berupa lahan tetap atau lahan sementara
pelaksanan pekerjaan Fasilitas Kerja yang terdiri atas kantor lapangan Gudang
material dan Peralatan harus tersedia dapat berupa rumah barak kerja direksi kit
atau tenda lapangan dilengkapi dengan batas pagar pengaman baik permanen atau
sementara
4 Pembuatan rumah barak kerja direksi kit atau tenda lapangan harus dilakukan
sebelum mobilisasi peralatan pemboran Kondisi harus cukup aman dan layak untuk
menyimpan dokumen lapangan material dan tempat berteduh
5 Personil pengamananpenjagapenjaga malam dapat di ambil dari teamcrew
penyedia jasa atau penduduk setempat
212 Pembuatan bak lumpurmud pit
untuk sirkulasi lumpur pemboran harus secepatnya dilakukan setelah pembebasan
tanaman atau mendapat ijin penggunaan lahan
Ukuran mud pit = (2 x 2 x 15) m sebanyak 2 buah dengan bak kontrol berukuran (05 x
05 x 05) m dan saluran sirkulasi (07 x 03) m
Pada tanah yang mudah runtuh atau berpasir lepas tanah organik atau lanau dinding
bak diberi pasangan batu bata rdquosesekrdquo atau cara lain untuk mencegah keruntuhan dan
menjamin kebersihan lumpur pemboran karena runtuhan
7
Peralatan dan kelengkapan terdiri atas peralatan pemboran dan peralatan pengamanan
personilcrew pada pekerjaan peboran sumur yaitu helm pengaman sepatu lapangan
kaos tangan kacamata las jas hujan dan lain-lain
Daftar Peralatan Pemboran sesuai spesifikasi teknik yang telah menjadi syarat dan
ketentuan dalam kontrak
213 Bahan dan Material Pendukung
Bahan dan material pendukung Pemboran sumur terdiri atas pipa-pipa casing screen
bentonite dan bahan additive termasuk bahan bakar dan pelumas Semua bahan dan
material untuk pekerjaan pemboran sumur selengkapnya sesuai spesifikasi teknik dalam
kontrak harus dipenuhi serta dibuat cek list
214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan Persiapan sebelum pelaksanaan pemboran adalah sebagai berikut
2141 Mobilisasi Personil
No MAKSUD No SASARAN
1
Mobilisasi Personil Untuk 1 (satu) satu team mesin bor dalam pemboran 1 (satu) sumur yang bekerja dalam 2 (dua) Shiftregu kerja Hanya bekerja siang hari
1
Ketua Tim 1 orang
Ahli Geohidrologi 1 orang
Ahli Mekanik 1 orang
Kord lapangan Pemboran 1 amp 2
Pengawas Lap Pemboran 1 2 3 4
Juru Gambar 1 orang
Administrator 1 orang
Operator Komputer 1 orang
Driller 1 orang
Assistant Driller 2 orang
Fitter 4 orang
Pesuruh minimal 1 orang
2142 Mobilisasi Peralatan
No MAKSUD No SASARAN
1
Mobilisasi Peralatan Pemboran dari tempat penyedia jasa kontraktor ke sitelokasi titik pemboran
1
Drilling Rig lengkap dari mesin penggerak menara bor derek penarikpengangkat seling baja meja putar atau spindle head dll
Pompa lumpur mesin penggerak pompa lumpur Hoseselang mud strainer
Mud mixer atau nozzle mixer atau pengaduk lumpur
8
Mud measuring kit Mud Balance Marsh Funnel Pengukur Sand content
Pompa air lengkap dengan penggerak Hoseselang hisap dan buang
Stang Bor (drill pipe) sub-sub penyambung drill pipe lifting plug
Mata bor berbagai jenis Fingger bit drag bit dan roller bit masing-masing untuk soft medium dan hard rock bit Dengan ukuran sesuai spesifikasi teknik
Mesin las topengkacamata las lengkap dengan bahan las
Stabilizer pipa bor pemberatdrill collar
Saringan lumpurcutting
Kotak sample kantong sample
Alat alat tulis termasuk harus tersedia Klip Board Spidol Water Proof
Kendaraan Roda 4
Kendaraan Roda 2
Kamera
2143 Setting Rig
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap kondisi keandalan menara bor dan konfigurasinya dengan mesin bor serta peralatan lain
1a Menara harus terbuat dari besi atau baja Pengecekan terhadap
Ruang dibelakang rig plusmn 12 m2
Jalan untuk layanan material
Tinggi menara 6-9 m dengan kapasitas 5-12 ton
1b
1c
1d
Pondasi tumpuan kaki menara
Dasar galian dipadatkan
Diisi pasir 15 cm
Pasangan batu kali
Tinggi permukaan pondasi minimal 20 cm dari tanah asli
Semua kaki menara bor saling terangkai ikatan sampai dasar
Menara harus mampu dibebani drill pipescreencasing secara vertikal baik dalam operasional pemboran instalasi dan development
9
Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran
10
Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig
2144 Setting Pompa Lumpur
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi
1a
Pompa Sirkulasi
Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi
Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)
Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi
1b
Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu
Bak pengendap
Bak cadangan
1c
Kedua bak dihubungkan dengan saluran
11
1d
Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm
1e
Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap
Gambar 3 Pembuatan Mud Pit
2145 Bahan Material
No MAKSUD No SASARAN
1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi
1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai
2
Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan
2
Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan
12
cadangannya
3
Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan
3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik
4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan
4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor
Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi
13
215 Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut
2151 Pemboran Lubang Konduktor
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)
1
Pengawasan pembuatan lubang
Kedalaman minimal 6 m
Diameter minimal 10rdquo
Pengambilan sample tiap 1 m
2
Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor
2
Pemeriksaan terhadap
Bahan dari drumpipa besi
Penyambungan dengan las
Pemasangan tegak lurus
3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi
3 Cek spesi yang digunakan
Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr
Cek beton sudah keras saat mulai pemboran
Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing
14
2152 Pemboran Pilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu
1a
Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus
1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target
1c
Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter
1d
Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan
1f
Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain
1g
Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log
1h
Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll
1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan
1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau
15
keluar gas
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample
16
2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar
1a
1b
1c
Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan
Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle
Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus
Mampu mengangkut cutting
Membentuk mud cake
Menahan lubang bor tidak longsor
Pendingin mata bor
Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis
2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata
2
Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl
Berat jenis diukur dengan mud balance
Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya
3
Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru
3
Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo
Pengukuran secara periodik
Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya
4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi
4
Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
2
DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 DAFTAR GAMBAR 3 DAFTAR LAMPIRAN 4
1 PENDAHULUAN 5
11 Tujuan 5 12 Ruang Lingkup 5 13 Definisi 5
2 KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBORAN SUMUR 6
21 Persiapan 6 211 Jalan dan Lokasi 6
212 Pembuatan bak lumpurmud pit 6
213 Bahan dan Material Pendukung 7
214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran 7
215 Pelaksanaan Pemboran 13
216 Pekerjaan Geophysical Logging 20
217 Sumur abandonPenutupan Sumur 22
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming) 23
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR 27
31 Persiapan Instalasi 27 32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur 28
321 Pemasangan Casing dan Screen 28
322 Pemasangan Centralizer 30
323 Test Vertikal 31
324 Pemasangan Gravel pack 33
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR 34
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST) 35
51 Persiapan Uji Pemompaan 36 52 Trial Test 36 53 Step Test 37 54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test 38 55 Sampling Air 39 56 Recovery 40 57 Pemulihan lokasi 40 58 Patok beton 41 LAMPIRAN 42 Lampiran A 43 Lampiran B 50 Lampiran C 56 Lampiran D 77
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran 9
Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig 10
Gambar 3 Pembuatan Mud Pit 11
Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi 12
Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing 13
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran 15
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample 15
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting 17
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor 17
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor 19
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor 19
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging 22
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar 26
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur 26
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur 30
Gambar 16 Centralizer 31
Gambar 17 Peralatan Verticality Test 32
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test 32
Gambar 19 Pengisian Gravel pack 33
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air 38
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur 40
4
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa 44
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit) 45
Lampiran A Gambar 3 Reducer 46
Lampiran A Gambar 4 Centralizer 46
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool 47
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK 48
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir 49
Lampiran B Tabel 1 LAPORAN HARIAN 51
Lampiran B Tabel 2 LAPORAN BULANAN 52
Lampiran B Tabel 3 LAPORAN MINGGUAN 54
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG 57
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA 59
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN 60
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK 61
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST 62
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT 64
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST) 65
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1 67
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2 68
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3 69
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4 70
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5 71
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS) 72
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN 75
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG 78
5
1 PENDAHULUAN
Pada prinsipnya Kegiatan Pekerjaan Pemboran Sumur untuk pemompaan air tanah
dapat dikelompokkan dalam 6 tahapan
1 Penentuan Lokasi Pemboran 2 Persiapan 3 Pelaksanaan Pemboran 4 Konstruksi Sumur 5 Pengujian 6 Penyelesaian
Dalam Standar Operasi Prosedur (SOP) ini akan diuraikan untuk pekerjaan pelaksanaan
pemboran pekerjaan konstruksi sumur hingga penyelesaian
11 Tujuan
Sebagai pegangan SupervisorPengawasFasilitator dalam melaksanakan supervisi
pengawasanFasilitasi pekerjaan pemboran sumur bor
12 Ruang Lingkup
Dalam pelaksanaan SupervisiPengawasan Pekerjaan Pemboran Sumur Produksi
meliputi
1 Tahap Penentuan Lokasi Titik Bor 2 Tahap Persiapan 3 Tahap Pemboran 4 Tahap Konstruksi Sumur 5 Tahap Uji Pemompaan 6 Tahap Penyelesaian Pekerjaan Pemboran
13 Definisi
Pekerjaan Pemboran Sumur Bor selanjutnya di sini disebut sebagai Pemboran Sumur
adalah pekerjaan pembuatan sumur dengan cara mekanis untuk diambil air tanahnya
pada satu atau lebih akuifer atau di daerah Cekungan Air Tanah (CAT)
Waktu pelaksanaan penyediaan pemasangan bahan serta pemakaianpenggunaan alat
dan semua spesifikasi yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut diatur dalam
perundangankontrak
6
2 KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBORAN SUMUR
21 Persiapan
211 Jalan dan Lokasi
Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan besar kebutuhan air
dalam proses pemboran juga banyak maka akses jalan menuju lokasi pemboran dan
ketersediaan air untuk pembilassirkulasi harus disurvei lebih dahulu Pada tahap
persiapan sudah harus ada dan atau diperoleh dan bila perlu harus dibuatkan
1 Akses jalan untuk mobilisasi ke lokasi titik pemboran sumur termasuk jembatan bila
diperlukan
2 Ketersediaan air dan kontinuitas adanya air serta prasarana saluran pembawa dari
sumbernya ke lokasi titik pemboran sumur sudah harus tersedia Prasarana tersebut
dapat berupa kanalsaluran pipa sementara kendaraan tangki air atau bak tandon di
lokasi juga tersedia
3 Lokasi pemboran harus dibuat rata dan horisontal bebas dari pepohonan gundukan
tanah dan batu Luas lahan operasional lokasi pemboran sumur minimal berukuran
(10 x 12) m Lahan tersebut dapat berupa lahan tetap atau lahan sementara
pelaksanan pekerjaan Fasilitas Kerja yang terdiri atas kantor lapangan Gudang
material dan Peralatan harus tersedia dapat berupa rumah barak kerja direksi kit
atau tenda lapangan dilengkapi dengan batas pagar pengaman baik permanen atau
sementara
4 Pembuatan rumah barak kerja direksi kit atau tenda lapangan harus dilakukan
sebelum mobilisasi peralatan pemboran Kondisi harus cukup aman dan layak untuk
menyimpan dokumen lapangan material dan tempat berteduh
5 Personil pengamananpenjagapenjaga malam dapat di ambil dari teamcrew
penyedia jasa atau penduduk setempat
212 Pembuatan bak lumpurmud pit
untuk sirkulasi lumpur pemboran harus secepatnya dilakukan setelah pembebasan
tanaman atau mendapat ijin penggunaan lahan
Ukuran mud pit = (2 x 2 x 15) m sebanyak 2 buah dengan bak kontrol berukuran (05 x
05 x 05) m dan saluran sirkulasi (07 x 03) m
Pada tanah yang mudah runtuh atau berpasir lepas tanah organik atau lanau dinding
bak diberi pasangan batu bata rdquosesekrdquo atau cara lain untuk mencegah keruntuhan dan
menjamin kebersihan lumpur pemboran karena runtuhan
7
Peralatan dan kelengkapan terdiri atas peralatan pemboran dan peralatan pengamanan
personilcrew pada pekerjaan peboran sumur yaitu helm pengaman sepatu lapangan
kaos tangan kacamata las jas hujan dan lain-lain
Daftar Peralatan Pemboran sesuai spesifikasi teknik yang telah menjadi syarat dan
ketentuan dalam kontrak
213 Bahan dan Material Pendukung
Bahan dan material pendukung Pemboran sumur terdiri atas pipa-pipa casing screen
bentonite dan bahan additive termasuk bahan bakar dan pelumas Semua bahan dan
material untuk pekerjaan pemboran sumur selengkapnya sesuai spesifikasi teknik dalam
kontrak harus dipenuhi serta dibuat cek list
214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan Persiapan sebelum pelaksanaan pemboran adalah sebagai berikut
2141 Mobilisasi Personil
No MAKSUD No SASARAN
1
Mobilisasi Personil Untuk 1 (satu) satu team mesin bor dalam pemboran 1 (satu) sumur yang bekerja dalam 2 (dua) Shiftregu kerja Hanya bekerja siang hari
1
Ketua Tim 1 orang
Ahli Geohidrologi 1 orang
Ahli Mekanik 1 orang
Kord lapangan Pemboran 1 amp 2
Pengawas Lap Pemboran 1 2 3 4
Juru Gambar 1 orang
Administrator 1 orang
Operator Komputer 1 orang
Driller 1 orang
Assistant Driller 2 orang
Fitter 4 orang
Pesuruh minimal 1 orang
2142 Mobilisasi Peralatan
No MAKSUD No SASARAN
1
Mobilisasi Peralatan Pemboran dari tempat penyedia jasa kontraktor ke sitelokasi titik pemboran
1
Drilling Rig lengkap dari mesin penggerak menara bor derek penarikpengangkat seling baja meja putar atau spindle head dll
Pompa lumpur mesin penggerak pompa lumpur Hoseselang mud strainer
Mud mixer atau nozzle mixer atau pengaduk lumpur
8
Mud measuring kit Mud Balance Marsh Funnel Pengukur Sand content
Pompa air lengkap dengan penggerak Hoseselang hisap dan buang
Stang Bor (drill pipe) sub-sub penyambung drill pipe lifting plug
Mata bor berbagai jenis Fingger bit drag bit dan roller bit masing-masing untuk soft medium dan hard rock bit Dengan ukuran sesuai spesifikasi teknik
Mesin las topengkacamata las lengkap dengan bahan las
Stabilizer pipa bor pemberatdrill collar
Saringan lumpurcutting
Kotak sample kantong sample
Alat alat tulis termasuk harus tersedia Klip Board Spidol Water Proof
Kendaraan Roda 4
Kendaraan Roda 2
Kamera
2143 Setting Rig
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap kondisi keandalan menara bor dan konfigurasinya dengan mesin bor serta peralatan lain
1a Menara harus terbuat dari besi atau baja Pengecekan terhadap
Ruang dibelakang rig plusmn 12 m2
Jalan untuk layanan material
Tinggi menara 6-9 m dengan kapasitas 5-12 ton
1b
1c
1d
Pondasi tumpuan kaki menara
Dasar galian dipadatkan
Diisi pasir 15 cm
Pasangan batu kali
Tinggi permukaan pondasi minimal 20 cm dari tanah asli
Semua kaki menara bor saling terangkai ikatan sampai dasar
Menara harus mampu dibebani drill pipescreencasing secara vertikal baik dalam operasional pemboran instalasi dan development
9
Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran
10
Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig
2144 Setting Pompa Lumpur
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi
1a
Pompa Sirkulasi
Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi
Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)
Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi
1b
Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu
Bak pengendap
Bak cadangan
1c
Kedua bak dihubungkan dengan saluran
11
1d
Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm
1e
Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap
Gambar 3 Pembuatan Mud Pit
2145 Bahan Material
No MAKSUD No SASARAN
1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi
1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai
2
Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan
2
Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan
12
cadangannya
3
Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan
3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik
4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan
4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor
Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi
13
215 Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut
2151 Pemboran Lubang Konduktor
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)
1
Pengawasan pembuatan lubang
Kedalaman minimal 6 m
Diameter minimal 10rdquo
Pengambilan sample tiap 1 m
2
Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor
2
Pemeriksaan terhadap
Bahan dari drumpipa besi
Penyambungan dengan las
Pemasangan tegak lurus
3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi
3 Cek spesi yang digunakan
Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr
Cek beton sudah keras saat mulai pemboran
Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing
14
2152 Pemboran Pilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu
1a
Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus
1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target
1c
Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter
1d
Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan
1f
Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain
1g
Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log
1h
Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll
1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan
1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau
15
keluar gas
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample
16
2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar
1a
1b
1c
Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan
Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle
Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus
Mampu mengangkut cutting
Membentuk mud cake
Menahan lubang bor tidak longsor
Pendingin mata bor
Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis
2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata
2
Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl
Berat jenis diukur dengan mud balance
Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya
3
Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru
3
Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo
Pengukuran secara periodik
Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya
4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi
4
Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran 9
Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig 10
Gambar 3 Pembuatan Mud Pit 11
Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi 12
Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing 13
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran 15
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample 15
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting 17
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor 17
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor 19
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor 19
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging 22
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar 26
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur 26
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur 30
Gambar 16 Centralizer 31
Gambar 17 Peralatan Verticality Test 32
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test 32
Gambar 19 Pengisian Gravel pack 33
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air 38
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur 40
4
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa 44
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit) 45
Lampiran A Gambar 3 Reducer 46
Lampiran A Gambar 4 Centralizer 46
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool 47
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK 48
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir 49
Lampiran B Tabel 1 LAPORAN HARIAN 51
Lampiran B Tabel 2 LAPORAN BULANAN 52
Lampiran B Tabel 3 LAPORAN MINGGUAN 54
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG 57
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA 59
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN 60
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK 61
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST 62
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT 64
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST) 65
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1 67
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2 68
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3 69
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4 70
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5 71
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS) 72
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN 75
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG 78
5
1 PENDAHULUAN
Pada prinsipnya Kegiatan Pekerjaan Pemboran Sumur untuk pemompaan air tanah
dapat dikelompokkan dalam 6 tahapan
1 Penentuan Lokasi Pemboran 2 Persiapan 3 Pelaksanaan Pemboran 4 Konstruksi Sumur 5 Pengujian 6 Penyelesaian
Dalam Standar Operasi Prosedur (SOP) ini akan diuraikan untuk pekerjaan pelaksanaan
pemboran pekerjaan konstruksi sumur hingga penyelesaian
11 Tujuan
Sebagai pegangan SupervisorPengawasFasilitator dalam melaksanakan supervisi
pengawasanFasilitasi pekerjaan pemboran sumur bor
12 Ruang Lingkup
Dalam pelaksanaan SupervisiPengawasan Pekerjaan Pemboran Sumur Produksi
meliputi
1 Tahap Penentuan Lokasi Titik Bor 2 Tahap Persiapan 3 Tahap Pemboran 4 Tahap Konstruksi Sumur 5 Tahap Uji Pemompaan 6 Tahap Penyelesaian Pekerjaan Pemboran
13 Definisi
Pekerjaan Pemboran Sumur Bor selanjutnya di sini disebut sebagai Pemboran Sumur
adalah pekerjaan pembuatan sumur dengan cara mekanis untuk diambil air tanahnya
pada satu atau lebih akuifer atau di daerah Cekungan Air Tanah (CAT)
Waktu pelaksanaan penyediaan pemasangan bahan serta pemakaianpenggunaan alat
dan semua spesifikasi yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut diatur dalam
perundangankontrak
6
2 KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBORAN SUMUR
21 Persiapan
211 Jalan dan Lokasi
Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan besar kebutuhan air
dalam proses pemboran juga banyak maka akses jalan menuju lokasi pemboran dan
ketersediaan air untuk pembilassirkulasi harus disurvei lebih dahulu Pada tahap
persiapan sudah harus ada dan atau diperoleh dan bila perlu harus dibuatkan
1 Akses jalan untuk mobilisasi ke lokasi titik pemboran sumur termasuk jembatan bila
diperlukan
2 Ketersediaan air dan kontinuitas adanya air serta prasarana saluran pembawa dari
sumbernya ke lokasi titik pemboran sumur sudah harus tersedia Prasarana tersebut
dapat berupa kanalsaluran pipa sementara kendaraan tangki air atau bak tandon di
lokasi juga tersedia
3 Lokasi pemboran harus dibuat rata dan horisontal bebas dari pepohonan gundukan
tanah dan batu Luas lahan operasional lokasi pemboran sumur minimal berukuran
(10 x 12) m Lahan tersebut dapat berupa lahan tetap atau lahan sementara
pelaksanan pekerjaan Fasilitas Kerja yang terdiri atas kantor lapangan Gudang
material dan Peralatan harus tersedia dapat berupa rumah barak kerja direksi kit
atau tenda lapangan dilengkapi dengan batas pagar pengaman baik permanen atau
sementara
4 Pembuatan rumah barak kerja direksi kit atau tenda lapangan harus dilakukan
sebelum mobilisasi peralatan pemboran Kondisi harus cukup aman dan layak untuk
menyimpan dokumen lapangan material dan tempat berteduh
5 Personil pengamananpenjagapenjaga malam dapat di ambil dari teamcrew
penyedia jasa atau penduduk setempat
212 Pembuatan bak lumpurmud pit
untuk sirkulasi lumpur pemboran harus secepatnya dilakukan setelah pembebasan
tanaman atau mendapat ijin penggunaan lahan
Ukuran mud pit = (2 x 2 x 15) m sebanyak 2 buah dengan bak kontrol berukuran (05 x
05 x 05) m dan saluran sirkulasi (07 x 03) m
Pada tanah yang mudah runtuh atau berpasir lepas tanah organik atau lanau dinding
bak diberi pasangan batu bata rdquosesekrdquo atau cara lain untuk mencegah keruntuhan dan
menjamin kebersihan lumpur pemboran karena runtuhan
7
Peralatan dan kelengkapan terdiri atas peralatan pemboran dan peralatan pengamanan
personilcrew pada pekerjaan peboran sumur yaitu helm pengaman sepatu lapangan
kaos tangan kacamata las jas hujan dan lain-lain
Daftar Peralatan Pemboran sesuai spesifikasi teknik yang telah menjadi syarat dan
ketentuan dalam kontrak
213 Bahan dan Material Pendukung
Bahan dan material pendukung Pemboran sumur terdiri atas pipa-pipa casing screen
bentonite dan bahan additive termasuk bahan bakar dan pelumas Semua bahan dan
material untuk pekerjaan pemboran sumur selengkapnya sesuai spesifikasi teknik dalam
kontrak harus dipenuhi serta dibuat cek list
214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan Persiapan sebelum pelaksanaan pemboran adalah sebagai berikut
2141 Mobilisasi Personil
No MAKSUD No SASARAN
1
Mobilisasi Personil Untuk 1 (satu) satu team mesin bor dalam pemboran 1 (satu) sumur yang bekerja dalam 2 (dua) Shiftregu kerja Hanya bekerja siang hari
1
Ketua Tim 1 orang
Ahli Geohidrologi 1 orang
Ahli Mekanik 1 orang
Kord lapangan Pemboran 1 amp 2
Pengawas Lap Pemboran 1 2 3 4
Juru Gambar 1 orang
Administrator 1 orang
Operator Komputer 1 orang
Driller 1 orang
Assistant Driller 2 orang
Fitter 4 orang
Pesuruh minimal 1 orang
2142 Mobilisasi Peralatan
No MAKSUD No SASARAN
1
Mobilisasi Peralatan Pemboran dari tempat penyedia jasa kontraktor ke sitelokasi titik pemboran
1
Drilling Rig lengkap dari mesin penggerak menara bor derek penarikpengangkat seling baja meja putar atau spindle head dll
Pompa lumpur mesin penggerak pompa lumpur Hoseselang mud strainer
Mud mixer atau nozzle mixer atau pengaduk lumpur
8
Mud measuring kit Mud Balance Marsh Funnel Pengukur Sand content
Pompa air lengkap dengan penggerak Hoseselang hisap dan buang
Stang Bor (drill pipe) sub-sub penyambung drill pipe lifting plug
Mata bor berbagai jenis Fingger bit drag bit dan roller bit masing-masing untuk soft medium dan hard rock bit Dengan ukuran sesuai spesifikasi teknik
Mesin las topengkacamata las lengkap dengan bahan las
Stabilizer pipa bor pemberatdrill collar
Saringan lumpurcutting
Kotak sample kantong sample
Alat alat tulis termasuk harus tersedia Klip Board Spidol Water Proof
Kendaraan Roda 4
Kendaraan Roda 2
Kamera
2143 Setting Rig
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap kondisi keandalan menara bor dan konfigurasinya dengan mesin bor serta peralatan lain
1a Menara harus terbuat dari besi atau baja Pengecekan terhadap
Ruang dibelakang rig plusmn 12 m2
Jalan untuk layanan material
Tinggi menara 6-9 m dengan kapasitas 5-12 ton
1b
1c
1d
Pondasi tumpuan kaki menara
Dasar galian dipadatkan
Diisi pasir 15 cm
Pasangan batu kali
Tinggi permukaan pondasi minimal 20 cm dari tanah asli
Semua kaki menara bor saling terangkai ikatan sampai dasar
Menara harus mampu dibebani drill pipescreencasing secara vertikal baik dalam operasional pemboran instalasi dan development
9
Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran
10
Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig
2144 Setting Pompa Lumpur
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi
1a
Pompa Sirkulasi
Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi
Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)
Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi
1b
Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu
Bak pengendap
Bak cadangan
1c
Kedua bak dihubungkan dengan saluran
11
1d
Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm
1e
Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap
Gambar 3 Pembuatan Mud Pit
2145 Bahan Material
No MAKSUD No SASARAN
1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi
1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai
2
Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan
2
Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan
12
cadangannya
3
Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan
3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik
4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan
4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor
Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi
13
215 Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut
2151 Pemboran Lubang Konduktor
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)
1
Pengawasan pembuatan lubang
Kedalaman minimal 6 m
Diameter minimal 10rdquo
Pengambilan sample tiap 1 m
2
Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor
2
Pemeriksaan terhadap
Bahan dari drumpipa besi
Penyambungan dengan las
Pemasangan tegak lurus
3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi
3 Cek spesi yang digunakan
Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr
Cek beton sudah keras saat mulai pemboran
Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing
14
2152 Pemboran Pilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu
1a
Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus
1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target
1c
Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter
1d
Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan
1f
Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain
1g
Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log
1h
Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll
1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan
1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau
15
keluar gas
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample
16
2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar
1a
1b
1c
Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan
Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle
Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus
Mampu mengangkut cutting
Membentuk mud cake
Menahan lubang bor tidak longsor
Pendingin mata bor
Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis
2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata
2
Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl
Berat jenis diukur dengan mud balance
Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya
3
Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru
3
Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo
Pengukuran secara periodik
Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya
4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi
4
Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
4
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa 44
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit) 45
Lampiran A Gambar 3 Reducer 46
Lampiran A Gambar 4 Centralizer 46
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool 47
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK 48
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir 49
Lampiran B Tabel 1 LAPORAN HARIAN 51
Lampiran B Tabel 2 LAPORAN BULANAN 52
Lampiran B Tabel 3 LAPORAN MINGGUAN 54
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG 57
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA 59
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN 60
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK 61
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST 62
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT 64
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST) 65
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1 67
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2 68
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3 69
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4 70
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5 71
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS) 72
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN 75
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG 78
5
1 PENDAHULUAN
Pada prinsipnya Kegiatan Pekerjaan Pemboran Sumur untuk pemompaan air tanah
dapat dikelompokkan dalam 6 tahapan
1 Penentuan Lokasi Pemboran 2 Persiapan 3 Pelaksanaan Pemboran 4 Konstruksi Sumur 5 Pengujian 6 Penyelesaian
Dalam Standar Operasi Prosedur (SOP) ini akan diuraikan untuk pekerjaan pelaksanaan
pemboran pekerjaan konstruksi sumur hingga penyelesaian
11 Tujuan
Sebagai pegangan SupervisorPengawasFasilitator dalam melaksanakan supervisi
pengawasanFasilitasi pekerjaan pemboran sumur bor
12 Ruang Lingkup
Dalam pelaksanaan SupervisiPengawasan Pekerjaan Pemboran Sumur Produksi
meliputi
1 Tahap Penentuan Lokasi Titik Bor 2 Tahap Persiapan 3 Tahap Pemboran 4 Tahap Konstruksi Sumur 5 Tahap Uji Pemompaan 6 Tahap Penyelesaian Pekerjaan Pemboran
13 Definisi
Pekerjaan Pemboran Sumur Bor selanjutnya di sini disebut sebagai Pemboran Sumur
adalah pekerjaan pembuatan sumur dengan cara mekanis untuk diambil air tanahnya
pada satu atau lebih akuifer atau di daerah Cekungan Air Tanah (CAT)
Waktu pelaksanaan penyediaan pemasangan bahan serta pemakaianpenggunaan alat
dan semua spesifikasi yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut diatur dalam
perundangankontrak
6
2 KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBORAN SUMUR
21 Persiapan
211 Jalan dan Lokasi
Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan besar kebutuhan air
dalam proses pemboran juga banyak maka akses jalan menuju lokasi pemboran dan
ketersediaan air untuk pembilassirkulasi harus disurvei lebih dahulu Pada tahap
persiapan sudah harus ada dan atau diperoleh dan bila perlu harus dibuatkan
1 Akses jalan untuk mobilisasi ke lokasi titik pemboran sumur termasuk jembatan bila
diperlukan
2 Ketersediaan air dan kontinuitas adanya air serta prasarana saluran pembawa dari
sumbernya ke lokasi titik pemboran sumur sudah harus tersedia Prasarana tersebut
dapat berupa kanalsaluran pipa sementara kendaraan tangki air atau bak tandon di
lokasi juga tersedia
3 Lokasi pemboran harus dibuat rata dan horisontal bebas dari pepohonan gundukan
tanah dan batu Luas lahan operasional lokasi pemboran sumur minimal berukuran
(10 x 12) m Lahan tersebut dapat berupa lahan tetap atau lahan sementara
pelaksanan pekerjaan Fasilitas Kerja yang terdiri atas kantor lapangan Gudang
material dan Peralatan harus tersedia dapat berupa rumah barak kerja direksi kit
atau tenda lapangan dilengkapi dengan batas pagar pengaman baik permanen atau
sementara
4 Pembuatan rumah barak kerja direksi kit atau tenda lapangan harus dilakukan
sebelum mobilisasi peralatan pemboran Kondisi harus cukup aman dan layak untuk
menyimpan dokumen lapangan material dan tempat berteduh
5 Personil pengamananpenjagapenjaga malam dapat di ambil dari teamcrew
penyedia jasa atau penduduk setempat
212 Pembuatan bak lumpurmud pit
untuk sirkulasi lumpur pemboran harus secepatnya dilakukan setelah pembebasan
tanaman atau mendapat ijin penggunaan lahan
Ukuran mud pit = (2 x 2 x 15) m sebanyak 2 buah dengan bak kontrol berukuran (05 x
05 x 05) m dan saluran sirkulasi (07 x 03) m
Pada tanah yang mudah runtuh atau berpasir lepas tanah organik atau lanau dinding
bak diberi pasangan batu bata rdquosesekrdquo atau cara lain untuk mencegah keruntuhan dan
menjamin kebersihan lumpur pemboran karena runtuhan
7
Peralatan dan kelengkapan terdiri atas peralatan pemboran dan peralatan pengamanan
personilcrew pada pekerjaan peboran sumur yaitu helm pengaman sepatu lapangan
kaos tangan kacamata las jas hujan dan lain-lain
Daftar Peralatan Pemboran sesuai spesifikasi teknik yang telah menjadi syarat dan
ketentuan dalam kontrak
213 Bahan dan Material Pendukung
Bahan dan material pendukung Pemboran sumur terdiri atas pipa-pipa casing screen
bentonite dan bahan additive termasuk bahan bakar dan pelumas Semua bahan dan
material untuk pekerjaan pemboran sumur selengkapnya sesuai spesifikasi teknik dalam
kontrak harus dipenuhi serta dibuat cek list
214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan Persiapan sebelum pelaksanaan pemboran adalah sebagai berikut
2141 Mobilisasi Personil
No MAKSUD No SASARAN
1
Mobilisasi Personil Untuk 1 (satu) satu team mesin bor dalam pemboran 1 (satu) sumur yang bekerja dalam 2 (dua) Shiftregu kerja Hanya bekerja siang hari
1
Ketua Tim 1 orang
Ahli Geohidrologi 1 orang
Ahli Mekanik 1 orang
Kord lapangan Pemboran 1 amp 2
Pengawas Lap Pemboran 1 2 3 4
Juru Gambar 1 orang
Administrator 1 orang
Operator Komputer 1 orang
Driller 1 orang
Assistant Driller 2 orang
Fitter 4 orang
Pesuruh minimal 1 orang
2142 Mobilisasi Peralatan
No MAKSUD No SASARAN
1
Mobilisasi Peralatan Pemboran dari tempat penyedia jasa kontraktor ke sitelokasi titik pemboran
1
Drilling Rig lengkap dari mesin penggerak menara bor derek penarikpengangkat seling baja meja putar atau spindle head dll
Pompa lumpur mesin penggerak pompa lumpur Hoseselang mud strainer
Mud mixer atau nozzle mixer atau pengaduk lumpur
8
Mud measuring kit Mud Balance Marsh Funnel Pengukur Sand content
Pompa air lengkap dengan penggerak Hoseselang hisap dan buang
Stang Bor (drill pipe) sub-sub penyambung drill pipe lifting plug
Mata bor berbagai jenis Fingger bit drag bit dan roller bit masing-masing untuk soft medium dan hard rock bit Dengan ukuran sesuai spesifikasi teknik
Mesin las topengkacamata las lengkap dengan bahan las
Stabilizer pipa bor pemberatdrill collar
Saringan lumpurcutting
Kotak sample kantong sample
Alat alat tulis termasuk harus tersedia Klip Board Spidol Water Proof
Kendaraan Roda 4
Kendaraan Roda 2
Kamera
2143 Setting Rig
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap kondisi keandalan menara bor dan konfigurasinya dengan mesin bor serta peralatan lain
1a Menara harus terbuat dari besi atau baja Pengecekan terhadap
Ruang dibelakang rig plusmn 12 m2
Jalan untuk layanan material
Tinggi menara 6-9 m dengan kapasitas 5-12 ton
1b
1c
1d
Pondasi tumpuan kaki menara
Dasar galian dipadatkan
Diisi pasir 15 cm
Pasangan batu kali
Tinggi permukaan pondasi minimal 20 cm dari tanah asli
Semua kaki menara bor saling terangkai ikatan sampai dasar
Menara harus mampu dibebani drill pipescreencasing secara vertikal baik dalam operasional pemboran instalasi dan development
9
Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran
10
Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig
2144 Setting Pompa Lumpur
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi
1a
Pompa Sirkulasi
Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi
Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)
Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi
1b
Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu
Bak pengendap
Bak cadangan
1c
Kedua bak dihubungkan dengan saluran
11
1d
Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm
1e
Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap
Gambar 3 Pembuatan Mud Pit
2145 Bahan Material
No MAKSUD No SASARAN
1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi
1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai
2
Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan
2
Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan
12
cadangannya
3
Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan
3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik
4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan
4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor
Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi
13
215 Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut
2151 Pemboran Lubang Konduktor
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)
1
Pengawasan pembuatan lubang
Kedalaman minimal 6 m
Diameter minimal 10rdquo
Pengambilan sample tiap 1 m
2
Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor
2
Pemeriksaan terhadap
Bahan dari drumpipa besi
Penyambungan dengan las
Pemasangan tegak lurus
3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi
3 Cek spesi yang digunakan
Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr
Cek beton sudah keras saat mulai pemboran
Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing
14
2152 Pemboran Pilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu
1a
Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus
1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target
1c
Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter
1d
Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan
1f
Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain
1g
Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log
1h
Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll
1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan
1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau
15
keluar gas
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample
16
2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar
1a
1b
1c
Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan
Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle
Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus
Mampu mengangkut cutting
Membentuk mud cake
Menahan lubang bor tidak longsor
Pendingin mata bor
Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis
2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata
2
Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl
Berat jenis diukur dengan mud balance
Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya
3
Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru
3
Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo
Pengukuran secara periodik
Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya
4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi
4
Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
5
1 PENDAHULUAN
Pada prinsipnya Kegiatan Pekerjaan Pemboran Sumur untuk pemompaan air tanah
dapat dikelompokkan dalam 6 tahapan
1 Penentuan Lokasi Pemboran 2 Persiapan 3 Pelaksanaan Pemboran 4 Konstruksi Sumur 5 Pengujian 6 Penyelesaian
Dalam Standar Operasi Prosedur (SOP) ini akan diuraikan untuk pekerjaan pelaksanaan
pemboran pekerjaan konstruksi sumur hingga penyelesaian
11 Tujuan
Sebagai pegangan SupervisorPengawasFasilitator dalam melaksanakan supervisi
pengawasanFasilitasi pekerjaan pemboran sumur bor
12 Ruang Lingkup
Dalam pelaksanaan SupervisiPengawasan Pekerjaan Pemboran Sumur Produksi
meliputi
1 Tahap Penentuan Lokasi Titik Bor 2 Tahap Persiapan 3 Tahap Pemboran 4 Tahap Konstruksi Sumur 5 Tahap Uji Pemompaan 6 Tahap Penyelesaian Pekerjaan Pemboran
13 Definisi
Pekerjaan Pemboran Sumur Bor selanjutnya di sini disebut sebagai Pemboran Sumur
adalah pekerjaan pembuatan sumur dengan cara mekanis untuk diambil air tanahnya
pada satu atau lebih akuifer atau di daerah Cekungan Air Tanah (CAT)
Waktu pelaksanaan penyediaan pemasangan bahan serta pemakaianpenggunaan alat
dan semua spesifikasi yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut diatur dalam
perundangankontrak
6
2 KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBORAN SUMUR
21 Persiapan
211 Jalan dan Lokasi
Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan besar kebutuhan air
dalam proses pemboran juga banyak maka akses jalan menuju lokasi pemboran dan
ketersediaan air untuk pembilassirkulasi harus disurvei lebih dahulu Pada tahap
persiapan sudah harus ada dan atau diperoleh dan bila perlu harus dibuatkan
1 Akses jalan untuk mobilisasi ke lokasi titik pemboran sumur termasuk jembatan bila
diperlukan
2 Ketersediaan air dan kontinuitas adanya air serta prasarana saluran pembawa dari
sumbernya ke lokasi titik pemboran sumur sudah harus tersedia Prasarana tersebut
dapat berupa kanalsaluran pipa sementara kendaraan tangki air atau bak tandon di
lokasi juga tersedia
3 Lokasi pemboran harus dibuat rata dan horisontal bebas dari pepohonan gundukan
tanah dan batu Luas lahan operasional lokasi pemboran sumur minimal berukuran
(10 x 12) m Lahan tersebut dapat berupa lahan tetap atau lahan sementara
pelaksanan pekerjaan Fasilitas Kerja yang terdiri atas kantor lapangan Gudang
material dan Peralatan harus tersedia dapat berupa rumah barak kerja direksi kit
atau tenda lapangan dilengkapi dengan batas pagar pengaman baik permanen atau
sementara
4 Pembuatan rumah barak kerja direksi kit atau tenda lapangan harus dilakukan
sebelum mobilisasi peralatan pemboran Kondisi harus cukup aman dan layak untuk
menyimpan dokumen lapangan material dan tempat berteduh
5 Personil pengamananpenjagapenjaga malam dapat di ambil dari teamcrew
penyedia jasa atau penduduk setempat
212 Pembuatan bak lumpurmud pit
untuk sirkulasi lumpur pemboran harus secepatnya dilakukan setelah pembebasan
tanaman atau mendapat ijin penggunaan lahan
Ukuran mud pit = (2 x 2 x 15) m sebanyak 2 buah dengan bak kontrol berukuran (05 x
05 x 05) m dan saluran sirkulasi (07 x 03) m
Pada tanah yang mudah runtuh atau berpasir lepas tanah organik atau lanau dinding
bak diberi pasangan batu bata rdquosesekrdquo atau cara lain untuk mencegah keruntuhan dan
menjamin kebersihan lumpur pemboran karena runtuhan
7
Peralatan dan kelengkapan terdiri atas peralatan pemboran dan peralatan pengamanan
personilcrew pada pekerjaan peboran sumur yaitu helm pengaman sepatu lapangan
kaos tangan kacamata las jas hujan dan lain-lain
Daftar Peralatan Pemboran sesuai spesifikasi teknik yang telah menjadi syarat dan
ketentuan dalam kontrak
213 Bahan dan Material Pendukung
Bahan dan material pendukung Pemboran sumur terdiri atas pipa-pipa casing screen
bentonite dan bahan additive termasuk bahan bakar dan pelumas Semua bahan dan
material untuk pekerjaan pemboran sumur selengkapnya sesuai spesifikasi teknik dalam
kontrak harus dipenuhi serta dibuat cek list
214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan Persiapan sebelum pelaksanaan pemboran adalah sebagai berikut
2141 Mobilisasi Personil
No MAKSUD No SASARAN
1
Mobilisasi Personil Untuk 1 (satu) satu team mesin bor dalam pemboran 1 (satu) sumur yang bekerja dalam 2 (dua) Shiftregu kerja Hanya bekerja siang hari
1
Ketua Tim 1 orang
Ahli Geohidrologi 1 orang
Ahli Mekanik 1 orang
Kord lapangan Pemboran 1 amp 2
Pengawas Lap Pemboran 1 2 3 4
Juru Gambar 1 orang
Administrator 1 orang
Operator Komputer 1 orang
Driller 1 orang
Assistant Driller 2 orang
Fitter 4 orang
Pesuruh minimal 1 orang
2142 Mobilisasi Peralatan
No MAKSUD No SASARAN
1
Mobilisasi Peralatan Pemboran dari tempat penyedia jasa kontraktor ke sitelokasi titik pemboran
1
Drilling Rig lengkap dari mesin penggerak menara bor derek penarikpengangkat seling baja meja putar atau spindle head dll
Pompa lumpur mesin penggerak pompa lumpur Hoseselang mud strainer
Mud mixer atau nozzle mixer atau pengaduk lumpur
8
Mud measuring kit Mud Balance Marsh Funnel Pengukur Sand content
Pompa air lengkap dengan penggerak Hoseselang hisap dan buang
Stang Bor (drill pipe) sub-sub penyambung drill pipe lifting plug
Mata bor berbagai jenis Fingger bit drag bit dan roller bit masing-masing untuk soft medium dan hard rock bit Dengan ukuran sesuai spesifikasi teknik
Mesin las topengkacamata las lengkap dengan bahan las
Stabilizer pipa bor pemberatdrill collar
Saringan lumpurcutting
Kotak sample kantong sample
Alat alat tulis termasuk harus tersedia Klip Board Spidol Water Proof
Kendaraan Roda 4
Kendaraan Roda 2
Kamera
2143 Setting Rig
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap kondisi keandalan menara bor dan konfigurasinya dengan mesin bor serta peralatan lain
1a Menara harus terbuat dari besi atau baja Pengecekan terhadap
Ruang dibelakang rig plusmn 12 m2
Jalan untuk layanan material
Tinggi menara 6-9 m dengan kapasitas 5-12 ton
1b
1c
1d
Pondasi tumpuan kaki menara
Dasar galian dipadatkan
Diisi pasir 15 cm
Pasangan batu kali
Tinggi permukaan pondasi minimal 20 cm dari tanah asli
Semua kaki menara bor saling terangkai ikatan sampai dasar
Menara harus mampu dibebani drill pipescreencasing secara vertikal baik dalam operasional pemboran instalasi dan development
9
Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran
10
Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig
2144 Setting Pompa Lumpur
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi
1a
Pompa Sirkulasi
Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi
Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)
Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi
1b
Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu
Bak pengendap
Bak cadangan
1c
Kedua bak dihubungkan dengan saluran
11
1d
Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm
1e
Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap
Gambar 3 Pembuatan Mud Pit
2145 Bahan Material
No MAKSUD No SASARAN
1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi
1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai
2
Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan
2
Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan
12
cadangannya
3
Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan
3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik
4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan
4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor
Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi
13
215 Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut
2151 Pemboran Lubang Konduktor
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)
1
Pengawasan pembuatan lubang
Kedalaman minimal 6 m
Diameter minimal 10rdquo
Pengambilan sample tiap 1 m
2
Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor
2
Pemeriksaan terhadap
Bahan dari drumpipa besi
Penyambungan dengan las
Pemasangan tegak lurus
3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi
3 Cek spesi yang digunakan
Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr
Cek beton sudah keras saat mulai pemboran
Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing
14
2152 Pemboran Pilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu
1a
Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus
1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target
1c
Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter
1d
Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan
1f
Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain
1g
Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log
1h
Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll
1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan
1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau
15
keluar gas
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample
16
2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar
1a
1b
1c
Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan
Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle
Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus
Mampu mengangkut cutting
Membentuk mud cake
Menahan lubang bor tidak longsor
Pendingin mata bor
Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis
2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata
2
Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl
Berat jenis diukur dengan mud balance
Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya
3
Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru
3
Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo
Pengukuran secara periodik
Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya
4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi
4
Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
6
2 KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBORAN SUMUR
21 Persiapan
211 Jalan dan Lokasi
Beban dan ukuran peralatan pemboran sumur cukup berat dan besar kebutuhan air
dalam proses pemboran juga banyak maka akses jalan menuju lokasi pemboran dan
ketersediaan air untuk pembilassirkulasi harus disurvei lebih dahulu Pada tahap
persiapan sudah harus ada dan atau diperoleh dan bila perlu harus dibuatkan
1 Akses jalan untuk mobilisasi ke lokasi titik pemboran sumur termasuk jembatan bila
diperlukan
2 Ketersediaan air dan kontinuitas adanya air serta prasarana saluran pembawa dari
sumbernya ke lokasi titik pemboran sumur sudah harus tersedia Prasarana tersebut
dapat berupa kanalsaluran pipa sementara kendaraan tangki air atau bak tandon di
lokasi juga tersedia
3 Lokasi pemboran harus dibuat rata dan horisontal bebas dari pepohonan gundukan
tanah dan batu Luas lahan operasional lokasi pemboran sumur minimal berukuran
(10 x 12) m Lahan tersebut dapat berupa lahan tetap atau lahan sementara
pelaksanan pekerjaan Fasilitas Kerja yang terdiri atas kantor lapangan Gudang
material dan Peralatan harus tersedia dapat berupa rumah barak kerja direksi kit
atau tenda lapangan dilengkapi dengan batas pagar pengaman baik permanen atau
sementara
4 Pembuatan rumah barak kerja direksi kit atau tenda lapangan harus dilakukan
sebelum mobilisasi peralatan pemboran Kondisi harus cukup aman dan layak untuk
menyimpan dokumen lapangan material dan tempat berteduh
5 Personil pengamananpenjagapenjaga malam dapat di ambil dari teamcrew
penyedia jasa atau penduduk setempat
212 Pembuatan bak lumpurmud pit
untuk sirkulasi lumpur pemboran harus secepatnya dilakukan setelah pembebasan
tanaman atau mendapat ijin penggunaan lahan
Ukuran mud pit = (2 x 2 x 15) m sebanyak 2 buah dengan bak kontrol berukuran (05 x
05 x 05) m dan saluran sirkulasi (07 x 03) m
Pada tanah yang mudah runtuh atau berpasir lepas tanah organik atau lanau dinding
bak diberi pasangan batu bata rdquosesekrdquo atau cara lain untuk mencegah keruntuhan dan
menjamin kebersihan lumpur pemboran karena runtuhan
7
Peralatan dan kelengkapan terdiri atas peralatan pemboran dan peralatan pengamanan
personilcrew pada pekerjaan peboran sumur yaitu helm pengaman sepatu lapangan
kaos tangan kacamata las jas hujan dan lain-lain
Daftar Peralatan Pemboran sesuai spesifikasi teknik yang telah menjadi syarat dan
ketentuan dalam kontrak
213 Bahan dan Material Pendukung
Bahan dan material pendukung Pemboran sumur terdiri atas pipa-pipa casing screen
bentonite dan bahan additive termasuk bahan bakar dan pelumas Semua bahan dan
material untuk pekerjaan pemboran sumur selengkapnya sesuai spesifikasi teknik dalam
kontrak harus dipenuhi serta dibuat cek list
214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan Persiapan sebelum pelaksanaan pemboran adalah sebagai berikut
2141 Mobilisasi Personil
No MAKSUD No SASARAN
1
Mobilisasi Personil Untuk 1 (satu) satu team mesin bor dalam pemboran 1 (satu) sumur yang bekerja dalam 2 (dua) Shiftregu kerja Hanya bekerja siang hari
1
Ketua Tim 1 orang
Ahli Geohidrologi 1 orang
Ahli Mekanik 1 orang
Kord lapangan Pemboran 1 amp 2
Pengawas Lap Pemboran 1 2 3 4
Juru Gambar 1 orang
Administrator 1 orang
Operator Komputer 1 orang
Driller 1 orang
Assistant Driller 2 orang
Fitter 4 orang
Pesuruh minimal 1 orang
2142 Mobilisasi Peralatan
No MAKSUD No SASARAN
1
Mobilisasi Peralatan Pemboran dari tempat penyedia jasa kontraktor ke sitelokasi titik pemboran
1
Drilling Rig lengkap dari mesin penggerak menara bor derek penarikpengangkat seling baja meja putar atau spindle head dll
Pompa lumpur mesin penggerak pompa lumpur Hoseselang mud strainer
Mud mixer atau nozzle mixer atau pengaduk lumpur
8
Mud measuring kit Mud Balance Marsh Funnel Pengukur Sand content
Pompa air lengkap dengan penggerak Hoseselang hisap dan buang
Stang Bor (drill pipe) sub-sub penyambung drill pipe lifting plug
Mata bor berbagai jenis Fingger bit drag bit dan roller bit masing-masing untuk soft medium dan hard rock bit Dengan ukuran sesuai spesifikasi teknik
Mesin las topengkacamata las lengkap dengan bahan las
Stabilizer pipa bor pemberatdrill collar
Saringan lumpurcutting
Kotak sample kantong sample
Alat alat tulis termasuk harus tersedia Klip Board Spidol Water Proof
Kendaraan Roda 4
Kendaraan Roda 2
Kamera
2143 Setting Rig
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap kondisi keandalan menara bor dan konfigurasinya dengan mesin bor serta peralatan lain
1a Menara harus terbuat dari besi atau baja Pengecekan terhadap
Ruang dibelakang rig plusmn 12 m2
Jalan untuk layanan material
Tinggi menara 6-9 m dengan kapasitas 5-12 ton
1b
1c
1d
Pondasi tumpuan kaki menara
Dasar galian dipadatkan
Diisi pasir 15 cm
Pasangan batu kali
Tinggi permukaan pondasi minimal 20 cm dari tanah asli
Semua kaki menara bor saling terangkai ikatan sampai dasar
Menara harus mampu dibebani drill pipescreencasing secara vertikal baik dalam operasional pemboran instalasi dan development
9
Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran
10
Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig
2144 Setting Pompa Lumpur
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi
1a
Pompa Sirkulasi
Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi
Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)
Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi
1b
Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu
Bak pengendap
Bak cadangan
1c
Kedua bak dihubungkan dengan saluran
11
1d
Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm
1e
Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap
Gambar 3 Pembuatan Mud Pit
2145 Bahan Material
No MAKSUD No SASARAN
1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi
1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai
2
Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan
2
Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan
12
cadangannya
3
Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan
3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik
4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan
4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor
Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi
13
215 Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut
2151 Pemboran Lubang Konduktor
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)
1
Pengawasan pembuatan lubang
Kedalaman minimal 6 m
Diameter minimal 10rdquo
Pengambilan sample tiap 1 m
2
Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor
2
Pemeriksaan terhadap
Bahan dari drumpipa besi
Penyambungan dengan las
Pemasangan tegak lurus
3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi
3 Cek spesi yang digunakan
Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr
Cek beton sudah keras saat mulai pemboran
Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing
14
2152 Pemboran Pilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu
1a
Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus
1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target
1c
Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter
1d
Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan
1f
Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain
1g
Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log
1h
Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll
1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan
1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau
15
keluar gas
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample
16
2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar
1a
1b
1c
Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan
Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle
Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus
Mampu mengangkut cutting
Membentuk mud cake
Menahan lubang bor tidak longsor
Pendingin mata bor
Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis
2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata
2
Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl
Berat jenis diukur dengan mud balance
Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya
3
Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru
3
Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo
Pengukuran secara periodik
Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya
4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi
4
Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
7
Peralatan dan kelengkapan terdiri atas peralatan pemboran dan peralatan pengamanan
personilcrew pada pekerjaan peboran sumur yaitu helm pengaman sepatu lapangan
kaos tangan kacamata las jas hujan dan lain-lain
Daftar Peralatan Pemboran sesuai spesifikasi teknik yang telah menjadi syarat dan
ketentuan dalam kontrak
213 Bahan dan Material Pendukung
Bahan dan material pendukung Pemboran sumur terdiri atas pipa-pipa casing screen
bentonite dan bahan additive termasuk bahan bakar dan pelumas Semua bahan dan
material untuk pekerjaan pemboran sumur selengkapnya sesuai spesifikasi teknik dalam
kontrak harus dipenuhi serta dibuat cek list
214 Persiapan Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan Persiapan sebelum pelaksanaan pemboran adalah sebagai berikut
2141 Mobilisasi Personil
No MAKSUD No SASARAN
1
Mobilisasi Personil Untuk 1 (satu) satu team mesin bor dalam pemboran 1 (satu) sumur yang bekerja dalam 2 (dua) Shiftregu kerja Hanya bekerja siang hari
1
Ketua Tim 1 orang
Ahli Geohidrologi 1 orang
Ahli Mekanik 1 orang
Kord lapangan Pemboran 1 amp 2
Pengawas Lap Pemboran 1 2 3 4
Juru Gambar 1 orang
Administrator 1 orang
Operator Komputer 1 orang
Driller 1 orang
Assistant Driller 2 orang
Fitter 4 orang
Pesuruh minimal 1 orang
2142 Mobilisasi Peralatan
No MAKSUD No SASARAN
1
Mobilisasi Peralatan Pemboran dari tempat penyedia jasa kontraktor ke sitelokasi titik pemboran
1
Drilling Rig lengkap dari mesin penggerak menara bor derek penarikpengangkat seling baja meja putar atau spindle head dll
Pompa lumpur mesin penggerak pompa lumpur Hoseselang mud strainer
Mud mixer atau nozzle mixer atau pengaduk lumpur
8
Mud measuring kit Mud Balance Marsh Funnel Pengukur Sand content
Pompa air lengkap dengan penggerak Hoseselang hisap dan buang
Stang Bor (drill pipe) sub-sub penyambung drill pipe lifting plug
Mata bor berbagai jenis Fingger bit drag bit dan roller bit masing-masing untuk soft medium dan hard rock bit Dengan ukuran sesuai spesifikasi teknik
Mesin las topengkacamata las lengkap dengan bahan las
Stabilizer pipa bor pemberatdrill collar
Saringan lumpurcutting
Kotak sample kantong sample
Alat alat tulis termasuk harus tersedia Klip Board Spidol Water Proof
Kendaraan Roda 4
Kendaraan Roda 2
Kamera
2143 Setting Rig
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap kondisi keandalan menara bor dan konfigurasinya dengan mesin bor serta peralatan lain
1a Menara harus terbuat dari besi atau baja Pengecekan terhadap
Ruang dibelakang rig plusmn 12 m2
Jalan untuk layanan material
Tinggi menara 6-9 m dengan kapasitas 5-12 ton
1b
1c
1d
Pondasi tumpuan kaki menara
Dasar galian dipadatkan
Diisi pasir 15 cm
Pasangan batu kali
Tinggi permukaan pondasi minimal 20 cm dari tanah asli
Semua kaki menara bor saling terangkai ikatan sampai dasar
Menara harus mampu dibebani drill pipescreencasing secara vertikal baik dalam operasional pemboran instalasi dan development
9
Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran
10
Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig
2144 Setting Pompa Lumpur
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi
1a
Pompa Sirkulasi
Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi
Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)
Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi
1b
Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu
Bak pengendap
Bak cadangan
1c
Kedua bak dihubungkan dengan saluran
11
1d
Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm
1e
Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap
Gambar 3 Pembuatan Mud Pit
2145 Bahan Material
No MAKSUD No SASARAN
1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi
1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai
2
Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan
2
Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan
12
cadangannya
3
Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan
3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik
4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan
4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor
Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi
13
215 Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut
2151 Pemboran Lubang Konduktor
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)
1
Pengawasan pembuatan lubang
Kedalaman minimal 6 m
Diameter minimal 10rdquo
Pengambilan sample tiap 1 m
2
Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor
2
Pemeriksaan terhadap
Bahan dari drumpipa besi
Penyambungan dengan las
Pemasangan tegak lurus
3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi
3 Cek spesi yang digunakan
Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr
Cek beton sudah keras saat mulai pemboran
Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing
14
2152 Pemboran Pilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu
1a
Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus
1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target
1c
Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter
1d
Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan
1f
Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain
1g
Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log
1h
Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll
1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan
1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau
15
keluar gas
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample
16
2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar
1a
1b
1c
Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan
Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle
Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus
Mampu mengangkut cutting
Membentuk mud cake
Menahan lubang bor tidak longsor
Pendingin mata bor
Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis
2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata
2
Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl
Berat jenis diukur dengan mud balance
Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya
3
Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru
3
Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo
Pengukuran secara periodik
Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya
4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi
4
Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
8
Mud measuring kit Mud Balance Marsh Funnel Pengukur Sand content
Pompa air lengkap dengan penggerak Hoseselang hisap dan buang
Stang Bor (drill pipe) sub-sub penyambung drill pipe lifting plug
Mata bor berbagai jenis Fingger bit drag bit dan roller bit masing-masing untuk soft medium dan hard rock bit Dengan ukuran sesuai spesifikasi teknik
Mesin las topengkacamata las lengkap dengan bahan las
Stabilizer pipa bor pemberatdrill collar
Saringan lumpurcutting
Kotak sample kantong sample
Alat alat tulis termasuk harus tersedia Klip Board Spidol Water Proof
Kendaraan Roda 4
Kendaraan Roda 2
Kamera
2143 Setting Rig
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap kondisi keandalan menara bor dan konfigurasinya dengan mesin bor serta peralatan lain
1a Menara harus terbuat dari besi atau baja Pengecekan terhadap
Ruang dibelakang rig plusmn 12 m2
Jalan untuk layanan material
Tinggi menara 6-9 m dengan kapasitas 5-12 ton
1b
1c
1d
Pondasi tumpuan kaki menara
Dasar galian dipadatkan
Diisi pasir 15 cm
Pasangan batu kali
Tinggi permukaan pondasi minimal 20 cm dari tanah asli
Semua kaki menara bor saling terangkai ikatan sampai dasar
Menara harus mampu dibebani drill pipescreencasing secara vertikal baik dalam operasional pemboran instalasi dan development
9
Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran
10
Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig
2144 Setting Pompa Lumpur
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi
1a
Pompa Sirkulasi
Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi
Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)
Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi
1b
Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu
Bak pengendap
Bak cadangan
1c
Kedua bak dihubungkan dengan saluran
11
1d
Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm
1e
Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap
Gambar 3 Pembuatan Mud Pit
2145 Bahan Material
No MAKSUD No SASARAN
1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi
1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai
2
Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan
2
Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan
12
cadangannya
3
Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan
3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik
4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan
4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor
Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi
13
215 Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut
2151 Pemboran Lubang Konduktor
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)
1
Pengawasan pembuatan lubang
Kedalaman minimal 6 m
Diameter minimal 10rdquo
Pengambilan sample tiap 1 m
2
Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor
2
Pemeriksaan terhadap
Bahan dari drumpipa besi
Penyambungan dengan las
Pemasangan tegak lurus
3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi
3 Cek spesi yang digunakan
Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr
Cek beton sudah keras saat mulai pemboran
Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing
14
2152 Pemboran Pilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu
1a
Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus
1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target
1c
Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter
1d
Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan
1f
Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain
1g
Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log
1h
Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll
1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan
1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau
15
keluar gas
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample
16
2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar
1a
1b
1c
Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan
Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle
Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus
Mampu mengangkut cutting
Membentuk mud cake
Menahan lubang bor tidak longsor
Pendingin mata bor
Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis
2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata
2
Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl
Berat jenis diukur dengan mud balance
Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya
3
Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru
3
Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo
Pengukuran secara periodik
Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya
4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi
4
Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
9
Gambar 1 Tata Letak Lokasi Kerja Pemboran
10
Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig
2144 Setting Pompa Lumpur
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi
1a
Pompa Sirkulasi
Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi
Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)
Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi
1b
Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu
Bak pengendap
Bak cadangan
1c
Kedua bak dihubungkan dengan saluran
11
1d
Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm
1e
Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap
Gambar 3 Pembuatan Mud Pit
2145 Bahan Material
No MAKSUD No SASARAN
1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi
1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai
2
Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan
2
Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan
12
cadangannya
3
Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan
3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik
4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan
4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor
Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi
13
215 Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut
2151 Pemboran Lubang Konduktor
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)
1
Pengawasan pembuatan lubang
Kedalaman minimal 6 m
Diameter minimal 10rdquo
Pengambilan sample tiap 1 m
2
Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor
2
Pemeriksaan terhadap
Bahan dari drumpipa besi
Penyambungan dengan las
Pemasangan tegak lurus
3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi
3 Cek spesi yang digunakan
Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr
Cek beton sudah keras saat mulai pemboran
Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing
14
2152 Pemboran Pilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu
1a
Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus
1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target
1c
Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter
1d
Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan
1f
Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain
1g
Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log
1h
Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll
1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan
1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau
15
keluar gas
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample
16
2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar
1a
1b
1c
Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan
Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle
Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus
Mampu mengangkut cutting
Membentuk mud cake
Menahan lubang bor tidak longsor
Pendingin mata bor
Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis
2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata
2
Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl
Berat jenis diukur dengan mud balance
Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya
3
Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru
3
Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo
Pengukuran secara periodik
Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya
4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi
4
Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
10
Gambar 2 Persiapan pondasi drilling rig
2144 Setting Pompa Lumpur
No MAKSUD No SASARAN
1
Pemeriksaan terhadap setting pompa sirkulasi dan sistem sirkulasi
1a
Pompa Sirkulasi
Kedudukan pompa harus stabil terhadap getaran tidak bergerakberpindah saat operasi
Posisi Operator dapat berkomunikasi dengan Driller (saling dapat melihat)
Letaknya tidak mengganggu bongkar pasang drill string maupun instalasi
1b
Bak Sirkulasi terdiri dari 2 buah yaitu
Bak pengendap
Bak cadangan
1c
Kedua bak dihubungkan dengan saluran
11
1d
Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm
1e
Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap
Gambar 3 Pembuatan Mud Pit
2145 Bahan Material
No MAKSUD No SASARAN
1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi
1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai
2
Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan
2
Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan
12
cadangannya
3
Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan
3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik
4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan
4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor
Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi
13
215 Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut
2151 Pemboran Lubang Konduktor
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)
1
Pengawasan pembuatan lubang
Kedalaman minimal 6 m
Diameter minimal 10rdquo
Pengambilan sample tiap 1 m
2
Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor
2
Pemeriksaan terhadap
Bahan dari drumpipa besi
Penyambungan dengan las
Pemasangan tegak lurus
3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi
3 Cek spesi yang digunakan
Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr
Cek beton sudah keras saat mulai pemboran
Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing
14
2152 Pemboran Pilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu
1a
Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus
1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target
1c
Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter
1d
Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan
1f
Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain
1g
Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log
1h
Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll
1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan
1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau
15
keluar gas
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample
16
2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar
1a
1b
1c
Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan
Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle
Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus
Mampu mengangkut cutting
Membentuk mud cake
Menahan lubang bor tidak longsor
Pendingin mata bor
Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis
2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata
2
Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl
Berat jenis diukur dengan mud balance
Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya
3
Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru
3
Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo
Pengukuran secara periodik
Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya
4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi
4
Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
11
1d
Harus ada bak kontrol untuk menganbil sample ukuran minimal 50cm x 50cm x 50cm
1e
Bila lumpur sirkulasi kotor harus membuat campuran baru Parit sirkulasi harus cukup panjang (berbelok-belok) dan landai untuk memberi kesempatan cutting dapat mengendap
Gambar 3 Pembuatan Mud Pit
2145 Bahan Material
No MAKSUD No SASARAN
1 Pemeriksaan keberadaankesiapan bahan di lokasi
1 Semua material konstruksi dan bahan-bahan pemboran (pipa screen bentonite gravel pack air bahan additive) harus sudah siap di lokasi sebelum operasi pemboran dimulai
2
Memeriksa Jumlahvolume bahan yang disediakan
2
Pemeriksaan volume mengacu pada rencana konstruksi dari gambar desain disertai mempersiapkan
12
cadangannya
3
Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan
3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik
4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan
4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor
Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi
13
215 Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut
2151 Pemboran Lubang Konduktor
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)
1
Pengawasan pembuatan lubang
Kedalaman minimal 6 m
Diameter minimal 10rdquo
Pengambilan sample tiap 1 m
2
Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor
2
Pemeriksaan terhadap
Bahan dari drumpipa besi
Penyambungan dengan las
Pemasangan tegak lurus
3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi
3 Cek spesi yang digunakan
Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr
Cek beton sudah keras saat mulai pemboran
Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing
14
2152 Pemboran Pilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu
1a
Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus
1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target
1c
Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter
1d
Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan
1f
Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain
1g
Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log
1h
Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll
1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan
1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau
15
keluar gas
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample
16
2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar
1a
1b
1c
Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan
Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle
Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus
Mampu mengangkut cutting
Membentuk mud cake
Menahan lubang bor tidak longsor
Pendingin mata bor
Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis
2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata
2
Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl
Berat jenis diukur dengan mud balance
Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya
3
Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru
3
Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo
Pengukuran secara periodik
Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya
4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi
4
Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
12
cadangannya
3
Memeriksa dimensiukuran dan kualitas masing masing bahan
3 Pemeriksaan dilakukan mengacu pada desain dan rencana konstruksispesifikasi teknik
4 Memberikan rekomendasi kepada direksi pekerjaan
4 Rekomendasi ataupun penolakan terhadap material yang tidak sesuai dengan rencanadesain dilakukan dengan tertulis ditandatangani bersama direksi atau pengawas dan pelaksanakontraktor
Gambar 4 Pengecekan Material Pemboran Terhadap Spesifikasi
13
215 Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut
2151 Pemboran Lubang Konduktor
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)
1
Pengawasan pembuatan lubang
Kedalaman minimal 6 m
Diameter minimal 10rdquo
Pengambilan sample tiap 1 m
2
Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor
2
Pemeriksaan terhadap
Bahan dari drumpipa besi
Penyambungan dengan las
Pemasangan tegak lurus
3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi
3 Cek spesi yang digunakan
Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr
Cek beton sudah keras saat mulai pemboran
Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing
14
2152 Pemboran Pilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu
1a
Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus
1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target
1c
Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter
1d
Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan
1f
Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain
1g
Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log
1h
Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll
1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan
1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau
15
keluar gas
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample
16
2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar
1a
1b
1c
Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan
Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle
Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus
Mampu mengangkut cutting
Membentuk mud cake
Menahan lubang bor tidak longsor
Pendingin mata bor
Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis
2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata
2
Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl
Berat jenis diukur dengan mud balance
Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya
3
Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru
3
Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo
Pengukuran secara periodik
Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya
4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi
4
Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
13
215 Pelaksanaan Pemboran
Pekerjaan pemboran meliputi tabel sebagai berikut
2151 Pemboran Lubang Konduktor
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi pemboran lubang konduktor sementara (temporary casing)
1
Pengawasan pembuatan lubang
Kedalaman minimal 6 m
Diameter minimal 10rdquo
Pengambilan sample tiap 1 m
2
Mengawasi pemasangan Pipa Konduktor
2
Pemeriksaan terhadap
Bahan dari drumpipa besi
Penyambungan dengan las
Pemasangan tegak lurus
3 Mengawasi penyemenan drum casing dengan formasi
3 Cek spesi yang digunakan
Spesi adalah 1Pc 2Ps 3 Kr
Cek beton sudah keras saat mulai pemboran
Gambar 5 Pemasangan TemporaryDrum Cassing
14
2152 Pemboran Pilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu
1a
Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus
1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target
1c
Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter
1d
Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan
1f
Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain
1g
Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log
1h
Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll
1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan
1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau
15
keluar gas
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample
16
2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar
1a
1b
1c
Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan
Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle
Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus
Mampu mengangkut cutting
Membentuk mud cake
Menahan lubang bor tidak longsor
Pendingin mata bor
Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis
2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata
2
Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl
Berat jenis diukur dengan mud balance
Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya
3
Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru
3
Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo
Pengukuran secara periodik
Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya
4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi
4
Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
14
2152 Pemboran Pilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawas dan supervisi pemboran pilot hole agar diperoleh data litologi yang akurat dari semua kedalaman yang ditetapkan pilot hole juga diperlukan untuk memudahkan pekerjaan pemboran selanjutnya Pilot hole juga disebut sebagai lubang pandu
1a
Mengawasi kedudukan Rigmesin bor tegak lurus dengan dasar horisontal (tidak miring) menggunakan alat water pass dan atau bandul untingkonus
1b Mengawasi pelaksanaan agar menembus sampai kedalaman target
1c
Pengambilan sampel tiap meter kedalaman dapat jelas dideskripsi sampel dicuci sampai bebas dari lumpur bor berat sample tidak kurang dari 1 kg per meter
1d
Memeriksa Sample ditempatkan dalam kantong plastik ditulis nomor sumur kedalaman dan tanggal diambilnya Dimasukkan dalam kotak sample secara berurutan
1f
Sampel dari suatu kedalaman tidak tercampur dengan sampel dari kedalaman lain
1g
Pencatatan laju pemboranpenetrasi tiap meter harus dilakukan dalam drilling log
1h
Memeriksa dan memerintahkan membuat kelengkapan data log bor meliputi nama sumur lokasi (desa kecamatan kabupaten) koordinat titik lubang bor nama kontraktor tanggal dll
1i Memeriksa dokumentasi fotondashfoto pelaksanaan
1k Pencatatan dan atau memberikan perintah mengambil langkah tertentu pada kejadian khusus misalnya lumpur tiba-tiba hilang mencair atau
15
keluar gas
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample
16
2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar
1a
1b
1c
Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan
Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle
Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus
Mampu mengangkut cutting
Membentuk mud cake
Menahan lubang bor tidak longsor
Pendingin mata bor
Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis
2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata
2
Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl
Berat jenis diukur dengan mud balance
Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya
3
Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru
3
Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo
Pengukuran secara periodik
Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya
4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi
4
Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
15
keluar gas
Gambar 6 Cek Ketegak Lurusan Perangkat Pemboran
Gambar 7 Penempatan Sample Dalam Kotak Sample
16
2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar
1a
1b
1c
Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan
Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle
Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus
Mampu mengangkut cutting
Membentuk mud cake
Menahan lubang bor tidak longsor
Pendingin mata bor
Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis
2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata
2
Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl
Berat jenis diukur dengan mud balance
Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya
3
Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru
3
Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo
Pengukuran secara periodik
Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya
4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi
4
Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
16
2153 Lumpur PembilasLumpur Pemboran
No MAKSUD No SASARAN
1
Mengawasi lumpur pembilas agar sesuai fungsinya Lumpurpembilas pemboran dibuat dengan mencampur bentonite dengan air tawar
1a
1b
1c
Bentonite yang digunakan adalah API No 13 A di campur dengan air tawar penambahan additive bila diperlukan
Mengawasi pembuatan lumpur sirkulasi nya dengan hopper mud mixing atau dengan nozzle
Mengawasi fungsi utama lumpur pembilas harus
Mampu mengangkut cutting
Membentuk mud cake
Menahan lubang bor tidak longsor
Pendingin mata bor
Menahan kemungkinan ldquoblow outrdquo dan artesis
2 Sifat fisik minimal Berat Jenis harus lebih besar dari berat jenis cutting rata-rata
2
Berat jenis diawasi secara periodik berkisar 107 kgl
Berat jenis diukur dengan mud balance
Berat jenis dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamanya
3
Kandungan pasir diawasi jika melebihi batas pemboran harus mengganti lumpur yang baru
3
Kandungan pasir diukur dengan alat gelas ldquosand contentrdquo
Pengukuran secara periodik
Dicatat dalam log pemboran sesuai kedalamannya
4 Kekentalan lumpur berfungsi untuk menimbulkan efek ldquogel strengthrdquo yang mampu menahan tekanan formasi sehingga lubang bor tidak runtuh Harus dipahami bahwa Lumpur dapat makin cair oleh masuknya air formasi
4
Kekentalan dipertahankan 30 ndash 40 detik dengan marsh funnel Pengukuran dilakukan secara periodik dan dicatat dalam log pemboran sesuai waktu dan kedalaman pemboran
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
17
Gambar 8 Pembersihan Endapan Dan Pengambilan Cutting
Gambar 9 Mud Balance Alat Pengukur BD Dan Kekentalan Lumpur Bor
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
18
2154 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1 Memeriksa drilling string agar pelaksanaan tidak mengalami gangguan atau kegagalan
1 Waktu pemeriksaan dilakukan sebelum mulai pelaksanann pemboran setelah mobilasasi lengkap di sitelokasi
2
Mata bor sebagai alat penggali harus sesuai dengan data atau perkiraan formasi yang diperoleh
2a
2b
Untuk batuan Lunak dan lengketsoftsticky digunakan type soft-medium wing bit atau finger atau drag bit
Untuk batuan medium ndash keras dan getasmediumndashhard brittle dapat digunakan mata bor jenis hard rock type roller bit atau three-cone bit
3 Drill pipestang bor harus sesuai diameter lubang drill pipe panjang perbatang sesuai dengan kemampuan sirkulasi dan daya angkat alat pengangkat pada drilling rig
3 Stang bor minimal berdiameter 278rdquo sampai 312rdquo panjang per batang 3 atau sampai 6 m
4 Alat-alat bantu harus tersedia untuk memudahkan operasi pemboran
4 Peralatan bantu lain harus tersedia antara lain
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai Kunci pipa Sub-sub penyambung drill pipe
2155 Kemajuan Pemboran Sample Batuan
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi kemajuan pemboran pilot hole untk memperoleh akurasi data litologi
1 Proses pemboran dicatat dalam log drilling setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang digunakan
Saat penggantian lumpur bor dan mata bor
Kekentalan berat jenis dan kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya lumpur sirkulasi hilang atau mencair mendadak keluarnya gelembung gas tanda tanda adanya minyak dan sebagainya
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
19
2
Sample batuancutting harus diawasi pengambilannya
2
Pengawasan dilakukan terhadap
Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metodecara pengambilan
Penyimpanan Cek dengan log laju pemboran
Gambar 10 Jenis-Jenis Matabor
Gambar 11 Perkuatan lubang awal dam cek kesesuaian mata bor
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
20
2156 Target Kedalaman Lubang PanduPilot Hole
No MAKSUD No SASARAN
1 Mengawasi pencapaian target kedalaman pilot hole dengan melakukan pencatatan dan pengawasan hal-hal yang tidak lazim terjadi dan dapat membahayakan jiwa manusia maupun kegagalan pembuatan sumur
1 Pengawasan dan pencatatan terhadap hal-2 khusus diantaranya
Saatwaktu terjadi pengenceran lumpur sirkulasi yang signifikan
Saatwaktu terjadi mud loose dan blow out
Keluar gas atau gelembung-gelembung gas maupun noda-noda minyak
Terjadinya runtuhancaving
Terjadinya blocked circulation
Terhentinya sirkulasi atas sebab lain harus diketahui
Patahnya drill pipe atau bit
Terjepitnya mata bor
Terhentimacetnya putaran drill string
Keausan mata bor yang menghambat laju penetrasi
2
Pengecekan pada akhir target terhadap sifat lumpur untuk persiapan Logging
2
Bila target pemboran pilot hole telah dipenuhi harus diyakinkan lubang bor dlm kondisi normal kekentalan viskositas maupun kandungan pasir sehingga siap dilakukan Logging
3 Instruksi pencabutan drill pipe dan mata bor
3 Pencabutan rangkaian drill pipe dan mata bor serta peralatan lain yang terangkai baru diperkenankan bila peralatan loggingelectric logger equipment telah sampai di lokasi
216 Pekerjaan Geophysical Logging
Pekerjaan geophysical logging dapat terdiri dari logging SP (Self Potential) dan PR
(Point Resistiviti) jika ada dilakukan GR (Gamma Ray Logging)
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
21
2161 Geophysical Logging
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan Logging Setelah pemboran pilot hole mencapai target kedalaman yang sudah direncanakan maka prosedur berikutnya adalah pelaksanaan Geophysical Logging dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran sifat fisik batuan di dalam lubang bor menggunakan karakter elektrikal yang dilewatkan pada media (lumpur pemboran) dan batuan diharapkan muncul gejala perbedaan antara batuan yang bersifat akifer dan non akifer
1 Logging diawasi agar dilakukan secepatnya setelah selesai sirkulasi pencucian cutting tidak diper-kenankan menunggu terlalu lama sehingga mengakibatkan lumpur mengendap di bagian dasar lubang bor atau terjadi runtuhan lubang bor Lumpur sirkulasi harus diukur kekentalannya
Lubang bor harus dalam kondisi bersih cutting terangkat semua
Mendapatkan datainformasi adanya instalasi metal (misalnya adanya instalasi sumur dengan casing metal adanya kabel listrik (SUTET) telepon atau saluran irigasi metal) di sekitar sumur yang di Logging sampai radius minimal sama dengan kedalaman pemboran Hal ini akan dipergunakan dalam interpretasi data selanjutnya
Peralatan yang digunakan adalah self recording Sanggup mengukur sampai kedalaman 150 meter
Minimal harus dapat mengukur Self Potential (SP) Resestivity (short dan long normal)
Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan sejenak untuk mengamati ada atau tidak adanya noise
Masing masing hasil log direkam dalam gambar garis berwarna yang berbeda
Harus tercantum skala kedalaman
Harus tercantum skala potensial dan resistivity
Hasil rekaman harus ada
Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus dilakukan pengulangan logging
Tidak terdapat indikasi induksi atau pengaruh elektrik yang menimbulkan noise
Menghentikan kegiatan jika terjadi
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
22
hujan dan atau petir kemudian mengulangi kembali
Acuan data guna penyusunan gambar konstruksi sumur menggunakan Rencana desain konstruksi dari pengguna jasa
2 Gambar konstruksi sumur digunakan untuk pedoman instalasi digunakan untuk memberikan rekomendasi dan supervisi konstruksi sumur
2 Diskripsi drilling cutting dan kecepatan pemboran
Hasil geoelectrical logging
Korelasi dengan sumur disekitarnya
Gambar konstruksi setidaknya harus mencantumkansusunan material sumur posisi pump casing blank casing reduser saringan sentraliser gravel pack
Keterangan dimensi lubang bor serta bahan konstruksi yang ditentukan
Gambar 12 Bore Hole Logging Geophysic atau Electric logging
217 Sumur abandonPenutupan Sumur
Apabila diri hasil evaluasi pemboran pilot hole serta geophysical logging ternyata sumur
tidak layak untuk di instalasi misalnya karena tidak ditemui aquifer atau mengeluarkan
gas atau adanya tanda-tanda yang membahayakan maka sumur perlu ditutup atau di
abandon
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
23
218 Pemboran Pembesaran Lubang (Hole Reaming)
Pekerjaan pemboran pembesaran lubanghole reaming dilakukan jika evaluasi drilling log lithologi log dan geophysical log menghasilkan data bahwa sumur aman dan produktif
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan dan supervisi pemboran reaming agar diperoleh dimensi lubang bor yang dapat dilaksanakan konstruksi sumur yang akurat tanpa kendala serta menghasilkan produktivitas sumur yang tinggi
1a
1b
Mengawasi pelaksanaan agar
Pemboran Menembus sampai target
Lubang terbentuk dengan dimensi yang sesuai spesifikasi
Lubang terbentuk tegak lurusvertikal
Memberikan supervisi jika terjadi kendala pemboran
Merekomendasi mengganti mata bor
Merekomendasi mengganti lumpur pemboran
Metoda fishing jika terdapat peralatan bor terjatuh atau putusnya drill pipe
No MAKSUD No
SASARAN
1
Memberikan supervisi kapan dilakukan abandon atau penutupan sumur yang gagal atau dipastikan tidak produktif
1a
Jika dari hasi drilling log lithologi log geophysical log serta referensi geohidrologi setempat setelah dievaluasi ternyata sumur tidak produktif atau tidak memenuhi desain maka sumur harus diabandon dengan lempung atau material impermeable lainya
1b Prosedur pemboran harus diulang dengan pemboran di tempat baru
1c
Supervisor melakukan evaluasi teknik dan melaporkan kepada pengguna jasa
1d Membuat berita acara abandon sumur
1e Lokasi tempat kerja harus dikembalikan dirapikan kolam lumpur harus ditutupditimbun kembali
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
24
2181 Lumpur Pembilas
Prosedur dan standar disain pengawasansupervisi disini sama dengan yang dilakukan dalam butir 2153 Lumpur Pembilas
2182 Drilling String
No MAKSUD No SASARAN
1
Memeriksa drilling string agar
pelaksanaan pemboran sumur
tidak mengalami gangguan atau
kegagalan
1
Pemeriksaan dilakukan sebelum
mulai dilaksanakan operasi
pemboran
2
Mata bor sebagai alat penggali
harus sesuai dengan formasi
dan ukuran
2a
Mata bor untuk batuan Lunak dan
lengket digunakan mata bor type soft
ndash medium bit jenis wing finger atau
drag bit Formasi batuan yang
bersifat medium ndash keras dan getas
dapat digunakan mata bor jenis hard
rock type rollerthree-cone
2b
Dalam pekerjaan reaming jika
dijumpai batuan keras dapat
dilakukan dengan reaming bertahap
dari diameter kecil ke diameter besar
dengan prosedur kerja yang sama
atau menggunakan Hole Opener
3 Drill pipestang bor harus
sesuai diameter lubang drill
pipe panjang satuan sesuai
kemampuan sirkulasi dan daya
angkat rig
3 Stang bor minimal berdiameter 2 78rdquo
sampai 3 12rdquo panjang 3 ndash 6 m
4
Alat-alat bantu harus tersedia
untuk memudahkan operasi
pemboran
3
Peralatan bantu lain harus tersedia
al Drill CollarStabilizer Fishing
Tools Kunci rantai Kunci pipa sub-
sub penyambung drill pipe Jika
dilakukan reaming bertahap harus
tersedia matabor berbagai ukuran
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
25
2183 Kemajuan Pemboran dan Target Reaming
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan dan supervisi
kemajuan pemboran untk
memperoleh akurasi dimensi
dan kelurusan serta target
kedalaman Reaming
1
Laju drilling dicatat dalam log drilling
setidaknya tentang
Kecepatan pemboran per meter
Jumlah bentonite yang
digunakan
Penggantian lumpur bor dan
mata bor
Kekentalan berat jenis dan
kandungan pasir lumpur bor
Kejadian kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau mencair
mendadak keluarnya gelembung
gas tanda tanda adanya minyak
dsb
2 Penghentian ReamingTarget
Reaming
2 ReamingTarget kedalaman
reaming Dihentikan nya reaming
tidak selalu sesuai dengan target
atau hasil pemboran pilot hole
karena
Terdapatditemui zona dibagian
bawah lubang pandu atau
sebagian dari kedalaman lubang
pandu bagian bawah dinilai
tidak produktip untuk di instalasi
Tidak layak kualitas airnya
zona asin payau dsb
Membahayakan stabilitas tanah
lubang bor diatasnya jika di reaming
menjadi lubang yang lebih besar
(caving)
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
26
Gambar 13 Perlengkapan Drill string Stabilizer dan Drill Collar
Gambar 14 Pengurasan bak lumpur
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
27
3 INSTALASI KONSTRUKSI SUMUR
31 Persiapan Instalasi
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan persiapan
instalasi harus dimulai sejak
dini untuk mengantipasi
kendala yang muncul selama
instalasi
1 Selambat lambatnya pemeriksaan
pemeriksaan berikut harus dilakukan
saat total kedalaman pilot hole
mencapai target
2
Pada dasarnya saat instalasi
sumur harus diantipasi dalam
proses instalasi tidak boleh
terhenti hanya karena kurang
kesiapan
2
Pengawasan umum
Tersedianya alat-alat bantu
instalasi mulai dari kunci-kunci
kunci pipa kunci rantai dsb
Alat alat pengangkat lifting plug
Klem seling tali Mesin las untuk
instalasi pipa besi baja Lem mur
baut bor kuas amplas kain lap
untuk instalasi pipa PVC
3 Pemeriksaan kualitas
ukurandimensi bahan instalasi
3
Memeriksa Pump Casing dan Blank
Casing Reducer tentang
Kelurusannya keutuhannya
Kecocokan sambungannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa Screen tentang
Kelurusannya
Keutuhannya
Dimensinya dan jumlahnya
Memeriksa detil slot dan rod
screen
4
Pemeriksaan ketersediaanada
tidaknya dan volumenya
terhadap bahan sirkulasi dan
operasi agar pekerjaan tidak
terhenti
4
Memeriksa jumlahvolume cadangan
bahan sirkulasi dan operasional
Bentonite dan bahan aditive
bahan bakar oli dan air sirkulasi
Pemeriksaan dilakukan dengan
mengacu pada spesifikasi
teknik yang digunakan
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
28
5 Persiapan Operasi pelaksanaan
instalasi
5
Pengurutan pemasangan dan
penyambungan rangkaian
pipacasing
Bila diperlukan dilakukan
penyambungan potongan
potongan pipascreen satuan
panjang 3 m menjadi satuan
panjang 6 m uuntuk
memudahkan pemasangan
32 Pelaksanaan InstalasiKonstruksi Sumur
321 Pemasangan Casing dan Screen
No MAKSUD No SASARAN
1 Pengawasan instalasi sumur diperlukan agar diperoleh hasil produktivitas yang baik dan prosedur instalasi yang benar
1 Material utama yang digunakan adalah
Konstruksi Besi
Pipa besi Oslash 12rdquo ASTM 53 tebal 635 mm berbevel
Pipa besi Oslash 6rdquo ASTM 53 tebal 556 mm terbevel
Saringan stainless Oslash 6 slot 1 mm opening area 30 terbevel
Sambungan menggunakan las
Konstruksi PVC
Pipa PVC Oslash 12rdquo standard SNI S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa PVC Oslash 6rdquo standard SNI seri S10 tekanan nominal 125 bar
Pipa Saringan PVC lebar celah 2 sd 25 mm dgn slot opening antara 125 sd 16 Sambungan dengan menggunakan lem PVC dipekuat dengan pen baut pada 3 (tiga) atau 4 (empat) tempat tiap keliling
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
29
2 Melakukan pengawasan terhadap prosedur Instalasi sumur
2 Secara berurutan dilakukan prosedur sbb
1 Pembersihan lubang bor dengan flushingsirkulatingdengan lumpur yang sudah bersih hingga dicapai kekentalan yang diijinkan
2 Sirkulasi pembersihana sekurang kurangnya 4 jam atau lebih jika belum bersih
3 Selalu menambah cairan lumpur pemboran bila selama sirkulasi lumpur menjadi berkurang
4 Pencabutan drill pipe 5 Menyusun pipa diluar lubang
sumur sesuai urutan pemasangan bila perlu diberi notasi nomor urut
6 Dilakukan pengukuran ulang masing masing batang pipa dikurangi atau ditambahkan panjang pada sambungan pipa
7 Perangkaian atau pemasukan material konstruksi secara perlahan
8 Pengangkatan dan penahan pipa supaya tidak terjatuh harus menggunakan klem yang sesuai
9 Pemasukan dilarang menggunakan tekanan atau pull down
10 Bila terjadi kesulitan atau gagal masuk ke lubang bor harus dilakukan pencabutan dan dilakukan sirkulasi ulang atau reaming ulang
11 Selalu melakukan cek dan pencatatan panjang total instalasi yang telah dimasukkan
12 Untuk mengatasi bengkoknya instalasi Setelah seluruh pipa masuk posisi pipa dalam keadaan tergantung (bukan terletak)
13 Jika instalasi selesai sirkulasi makin diencerkan dan dilakukan vertivality
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
30
322 Pemasangan Centralizer
No MAKSUD No SASARAN
1
Centralizer dipasang untuk mengusahakan pipa casingscreen tetap pada posisi di tengah lubang bor
1
Centralizer dapat dibuat dari pelatbesibaja kayu atau bambu yang kuat
Peletakan centralizer pada setiap sambungan pipa
Centralizer diikat dengan pipa casingscreen dengan sistim ikatan klem
Bentuk centralizer tidak boleh mengganggu bukaanopening screen dan masuknya gravel pack
Gambar 15 Instalasi Pipa Dan Casing Sumur
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
31
Gambar 16 Centralizer
323 Test Vertikal
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan test vertikal
dilakukan agar diperoleh
rangkaian konstruksi yang
secara keseluruhan tegak lurus
vertikal sehingga tidak ada
bagian instalasi yang bengkok
atau berkaki anjing (dog legzig-
zag) kondisi demikian dapat
menyebabkan proses
development kurang sempurna
dan memungkinkan runtuhnya
sumur
1
Alat ukur dapat menggunakan bobin
alat waterpas dapat digunakan
namun tidak dianjurkan
Deviasi yang disyaratkan adalah 25
mm30 m atau lebih kecil
Bila terjadi dog leg atau
penyimpangan yang lebih besar dari
yang disyaratkan instalasi dicabut
dan diulang
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
32
Gambar 17 Peralatan Verticality Test
Gambar 18 Pengukuran Deviasi Pada Verticality Test
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
33
324 Pemasangan Gravel pack
No MAKSUD No SASARAN
1 Gravel pack diisikan di annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi bertujuanya sebagai filter penyaring amp penyangga konstruksi pipa casing dan screen
1a Gravel harus batuan beku atau metamorf dengan gradasi butiran antara 2 ndash 10 mm dengan prosentase di atas 60 terdiri dari batuan dengan gradasi 4 ndash 6 mm
1b Bentuk butir membulat sampai membulat tanggung bebas material pengotor karbonatgamping batu apung batuan sedimen lunak dan sampah dan debu pengotor
1c Bila tidak sesuai gravel pack harus diayak dan atau dicuci dengan air tawar lebih dahulu
1d Pemasukan dilakukan dengan hati hati sedikit demi sedikit
Gambar 19 Pengisian Gravel pack
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
34
4 PEKERJAAN DEVELOPMETPENCUCIAN SUMUR
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pelaksanaan development dimaksudkan untuk kesempurnaan proses mengangkatmembersihkan lumpur sisa sirkulasi yang tertinggal di dalam sumur dan membersihkan gravel pack dalam anulus dari sisa lumpur pemboran
1a
Development dengan Udara bertekanan tingg Peralatan yang di gunakan Kompresor dengan
Tekanan 120 Psi
Kapasitas 350 CFM
Pipa Eduktor Oslash 3rdquo (Jika diperlukan)
Pipa tiup Oslash 1 ldquo
Nozle tiup diujung bawah pipa
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
1b
Pelaksanaan dengan secara periodik dilakukan buka tutup angin bergantian bila bahan konstruksi dari pipa plastik buka tutup dilakukan dengan perlahan lahan
1c
Buka tutup angin dilakukan bersamaan naik turun pipa tiup
1d Selama development berlangsung dilakukan
Pencatatan waktu peniupan per segmen konstruksi
Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur
Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kaandunganya kurang dari 20
Estimasi debit yang keluar diukur dengan V notch atau Chipoleti
Tekanan kerja kompresor diawasi tidak boleh over pressure dari kapasitasspesifikasi kompressor yang digunakan
2
Development dengan air bersih membutuhkan jumlah air yang banyak dan memompakan kedalam sumur dengan debit yang maksimal sehingga dibutuhkan pipa discharge yang relatif lebih besar sehingga kemungkinan kerusakan saringanscreen sumur dapat terjadi jika tidak dilakukan
2a
2b
Development dengan menggunakan air yang bersih Peralatan yang di gunakan Pompa air atau pompa lumpurpompa piston dengan kapasitas debit minimal 5 ldt
Pipa discharge maksimal Oslash 2 ldquo untuk cassingscreen Oslash 4 ldquo
Tackle dan tripot jika tanpa menara bor
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
35
5 PEKERJAAN UJI PEMOMPAAN (PUMPING TEST)
Pekerjaan pumping test bertujuan untuk mengetahui kapasitas sumur atau produktivitas sumur dan efisiensi instalasi sumur pekerjaan ini ada 3 macam uji pemompaan yaitu
Trial Test
Step drawdown pumping test atau uji susut bertahap
Short period pumping testconstant discharge test
Long period pumping testlong period cotinuous pumping test Untuk jenis yang ketiga hanya dilakukan pada sumur yang dilengkapi beberapa sumur pengamat dalam dan sebaiknya dilaksanakan jika diperkirakan tidak turun hujan selama setidaknya 20 hari 20 malam
dengan hati hati 2c
Pelaksanaan dengan secara terus menerus memompakan air kedalam sumur mulai dari kedalaman paling atas sampai paling bawah dan diulang dari bawah ke atas bila bahan konstruksi dari pipa plastik pemasukan pipa discharge diameter gt 1frac12rdquo dilakukan dengan hati hati dan perlahan lahan Selama development berlangsung dilakukan Pencatatan waktu pencucian per segmen konstruksi Kondisi kejernihan air di cek dengan sand contentgelas ukur Kandungan pasir yang diukur dengan alat sand content dianggap bersih bila kandunganya kurang dari 20
3 Selama atau setelah pelaksanaan development di mungkinkan terjadi penurunan gravel pack Maka perlu di isi gravel pack lagi agar kondisi konstruksi sumur tetap stabil
3a
3b
3c
Selama dan setelah development setiap saat harus dilakukan pengukuran permukaan gravel pack
Gravel pack dipertahankan permukaanya tetap tidak mengalami penurunan selama atau saat development bila terjadi penurunan harus di isi kembaliditambahkan pada lubang anulus Gravel pack yang ditambahkan selama dan setelah development harus dicatat dalam form development
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
36
51 Persiapan Uji Pemompaan
No MAKSUD No SASARAN
1
Uji pemompaan diharapkan dapat memperoleh data sumur setidaknya kapasitas jenisdebit jenis sumur dan efisiensi konstruksi sumur selebihnya untuk mengetahui kondisikarakter aquifer Oleh karena itu harus dilakukan dengan cermat dan persiapan yang matang
1a
1b
1c
1d
Yang perlu dipersiapkan dan di cek adalah
Tersedianya pompa yang memadai dengan perkiraan operasi yang lama dan debit serta daya hisap sesuai dengan perkiraan kondisi sumur
Kondis lokasi harus mempunyai saluran pembuang air hasil uji pemompaan
Tidak diperbolehkan adanya genangan air disekitar lokasi
Tersedia alat ukur debit baik berupa drum ukur atau V-notch atau alat lain untuk mengukur debit
Tersedia alat ukur kedalaman muka air tanah (electric soundingwater level meter)
Tersedia EC meter pH meter dan TDS meter Jamstopwatch
Tersedia perlengkapan lain yang diperlukan
Personil yang cukup dan barak kerja
52 Trial Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Supervisi trial atau trial pumping test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pompa yang akan digunakan untuk uji pemompaan selanjutnya produktivitas sumur secara umum tetapi dengan prosedur yang benar
1a
Metoda uji pemompaan trial test dilakukan pada saat setelah development selesai dan ditunggu muka air tanahnya mencapai kestabilan dengan dilakukan pengukuran
1b
Pompa yang direkomendasikan untuk digunakan adalah Kapasitas pompa gt 5 ltdt Head pemompaan 45 m
1c
Air buangan hasil pumping test harus di salurkan jauh dari sumur agar tidak masuk kembali ke sumur
1d
Mencatat semua hasil pengukuran muka air tanah
1e Mencatat kondisi cuaca
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
37
1f
Jika di perlukan melakukan pengukuran muka air pada sumur yang ditunjuk sebagai pengamat pasir pH EC TDS
2 Trial test dilakukan untuk mengetahui debit maksimal sumur untuk merekomendasikan uji pemompaan berikutnya
2a
2b
2c
Trial test dilakukan selama 3 jam dengan debit maksimal sumur secara konstan Mencatat drawdown atau pumping water level Mencatat kondisi air warna kandungan
3 Recovery 3 Trial test perlu mencatat recovery agar diperoleh gambaran test berikutnya
53 Step Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Step drawdown test dilakukan
untuk mengetahui well loss
coeffesien dan aquifer loss
coeffesien
1a
1b
1c
Step drawdown test baru dilakukan
jika masa recovery trial test telah
sepenuhnya kambuh atau muka air
tanah kembali posisi semula
Step test minimal dilakukan selama 2
jam setiap step dengan jumlah
minimal 3 step pemompaan dengan
debit ditingkatkan setiap stepnya
Setiap step dilakukan pengamatan
DWL dan Debit air yang dikeluarkan
serta tercatat dalam tabel pumping
test
2 Recovery 2 Mencatat recovery agar diperoleh
gambran test berikutnya
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
38
54 Short Period Pumping Test Constant Discharge Pumping Test
No MAKSUD No SASARAN
1
Long period test dilakukan
untuk mengetahui debit jenis
serta transmisivity sumur saat
pemompaan
1a Long Period test baru dilakukan jika
masa recovery step test telah
sepenuhnya kambuh
1b Long period test dilakukan selama 72 jam
1c Recovery atau masa kambuh dilakukan minimal 24 jam atau sampai muka air tanah kembali semula
1d
Selama pelaksanaan pumping dilakukan pengukuran muka air tanah (DWL) di ukur dengan mengunakan electric sounding
1e Pengukuran keasaman air dilakukan dengan kertas laknus pH meter
1f Pengukuran daya hantar listrik menggunakan EC meter
Gambar 20 Pekerjaan Uji Pemompaan Dan Pengambilan Sample Air
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
39
55 Sampling Air
No MAKSUD No SASARAN
1 Supervisi pengambilan contoh
air dimaksudkan agar
diperoleh sample yang
representatif untuk dianalisa
di laboratorium guna
mengetahui kualitas air
secara Kimiawi dan Fisika
tentang kelayakan untuk air
baku air bersihminum
1
Pengambilan sample dilakukan saat
sebelum long period test berakhir
pada jam ke 48 dan jam ke72
Jumlah sample 2 buah tiap sebuah
sample diambil minimal 2 (dua) liter
atau sesuai rekomendasi dari analisa
laboratorium
2
Pengemasan dan pengiriman
harus memenuhi syarat
sehingga tidak terjadi
perubahan sifat kimia dan
fisika air
2
Wadah atau botol tempat sampel
harus dicuci dengan air yang sama
dengan sample
Botol wadah harus berwarna coklat
atau biru
Selama dalam botol tidak boleh
terkena sinar mata hari langsung
perubahan suhu luar yang drastis
maupun terguncang berlebihan
Botol harus diisi penuh tidak terdapat
gelembung udara dalam botol
Sebelum 2 x 24 jam air sampel sudah
sampaimasuk laboratorium pengujian
air
Unsur analisa air yang diperiksa
sesuai persyaratan air minum
Secara periodik dilakukan
pengukuran pH EC TDS disamping
kedalaman muka air tanah akibat
pemompaan (DWL)
Jika terjadi hujan lebat harus dicatat
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
40
56 Recovery
No MAKSUD No SASARAN
1
Recovery test dilakukan untuk
mengetahui transmisivity
pemulihan
1 Recovery test dilakukan selama 24
jam atau sampai muka air kembali
semula
Selama masa recovery dilakukan
pengukuran muka air tanah (DWL)
di ukur dengan mengunakan
elektrik sounding
Jika terjadi hujan lebat harus
dicatat
57 Pemulihan lokasi
No MAKSUD No SASARAN
1
Pengawasan pemulihan lokasi
terdiri dari pengawasan
pemasangan patok tanda
sumur dan penimbunan kembali
bak lumpur dan perataan tanah
1 Bak Lumpur ditimbun kembali
Hingga rata dan padat
Tdak ada genangan sisa air
Membersihan lahan dari sampah
bahan tumpahan minyak oli dsb
Gambar 21 Penyelesaian Pembetonan Dan Penutupan Sumur
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
41
58 Patok beton
No MAKSUD No SASARAN
1
Untuk memudahkan
inventarisasi sumur bor perlu
kita pasang patok beton dan
nomor sumur
1
Beton k 135 Ukuran patok 20 cm
x 20 cm x 100 cm
Tulisan nomor sumur
Di pasang kokoh kuat tidak
mudah lepas
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
42
LAMPIRAN
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
43
Lampiran A
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
44
LAMPIRAN A Gambar 1
PETA SKETSA DENAH LOKASI PEMBORAN (CONTOH)
Gondoarum Kec helliphelliphelliphelliphellip Kab helliphelliphelliphelliphelliphellip Prov helliphelliphelliphellip
Sumur-1
Sumur-2
Lampiran A Gambar 1 Rencana Lokasi Pemboran Sumur 1 dan 2 Desa
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
45
LAMPIRAN A Gambar 2
SKETSA KOLAM LUMPUR (MUD PIT)
Lampiran A Gambar 2 Skema Kolam Lumpur (Mud Pit)
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
46
LAMPIRAN A Gambar 3 dan Gambar 4
Lampiran A Gambar 3 Reducer
Lampiran A Gambar 4 Centralizer
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
47
LAMPIRAN A Gambar 5
Lampiran A Gambar 5 Jetting tool
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
48
LAMPIRAN A Gambar 6
ORIFICE WEIR
Lampiran A Gambar 6 Orifice Weir
Lampiran A Gambar 6 ORIFICE WEIR SISTEM METRIK
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
49
LAMPIRAN A Tabel 1
Lampiran A Tabel 1 Orifice Weir
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
50
Lampiran B
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
51
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 1
LA
PO
RA
N H
AR
IAN
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
52
L
am
pir
an
B
Ta
be
l 2
LA
PO
RA
N B
UL
AN
AN
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
53
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
54
Lam
pir
an
B
Ta
be
l 3
LA
PO
RA
N M
ING
GU
AN
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
55
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
56
Lampiran C
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
57
Lampiran C Tabel 1 LITHOLOGI LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
58
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
59
Lampiran C Tabel 2 DATA INSTALASI PIPA
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
60
Lampiran C Tabel 3 UJI KETEGAKLURUSAN
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
61
Lampiran C Tabel 4 PEMASANGAN GRAVEL PAK
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
62
Lampiran C Tabel 5 PENGUJIAN AIRLIFT TEST
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
63
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
64
Lampiran C Tabel 6 PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
65
Lampiran C Tabel 7 UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
66
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
67
Lampiran C Tabel 8 UJI PEMOMPAAN BERTINGKATSTEP - 1
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
68
Lampiran C Tabel 9 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 2
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
69
Lampiran C Tabel 10 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 3
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
70
Lampiran C Tabel 11 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 4
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
71
Lampiran C Tabel 12 UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT STEP - 5
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
72
Lampiran C Tabel 13 UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
73
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
74
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
75
Lampiran C Tabel 14 UJI PEMULIHAN
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
76
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
77
Lampiran D
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
78
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG