Transcript
Page 1: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Standar dan Rentang Nilai Akhlak

Kelompok 2:

Leli Nurlaeli 208 204 122Leti Andriani 208 204 123Leti Fitriyanti 208 204 124Mira Herawati 208 204 125

Page 2: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Leli...

Mira...

Leti.A...

Leti F..

Page 3: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Standar dan Rentang Nilai Akhlak

1. Standar Nilai Akhlak:Hati NuraniKonsensus MasyarakatPetunjuk Tuhan

2. Rentang Nilai AkhlakAkhlak TerpujiAkhlak Tercela

Page 4: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

STANDAR NILAI AKHLAK

Dengan ukuran atau standar apakah kita menentukan suatu perbuatan itu masuk pada kategori baik atau masuk kategori buruk?

Untuk itu kita akan bahas 3 hal yang menunjuk pada hal berikut, yaitu:a.Hati Nuranib.Konsensus Masyarakat c.Petunjuk Tuhan

Page 5: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Hati Nurani

• Istilah hati nurani atau kata hati disebut juga suara hati

• Menurut Ahmad Amin, suara hati adalah kekuatan dalam hati yang cenderung pada kebaikan. Mendorong untuk berbuat baik, menunaikan kewajiban, dan bila selesai dia merasa senang. Sebaliknya dia memperingatkan diri dari dari berbuat keburukan. Bila perbuatan buruk itu tetap dilakukan, menyalahi kecendrungannya, maka ia tidak senang atas perbuatannya itu

Page 6: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Sebagai contoh :Seseorang yang menemukan dompet di pinggir jalan yang berisi identitas dan sejumlah uang. Saat itu tidak ada orang yang melihatnya tetapi barang itu ia kembalikan juga pada pemiliknya.

Apa yang mendorongnya untuk berbuat demikian? Itulah suara hatinya yang mendorong untuk berbuat baik dan jika dipenuhi maka muncullah kesenangan tersendiri di dalamnya.

Page 7: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Nabi saw besabda:Dosa itu adalah sesuatu yang begerak dalam hatimu dan engkau merasa tidak senang jika perbuatanmu itu dilihat orang (al Hadis)

Page 8: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Disamping suara hati yang cenderung pada kebaikan ada juga bisikan suara yang cenderung pada keburukan, yaitu suara was was.

Jadi, dalam diri manusia ada dua kecendrungan yaitu kecendrungan baik dan kecendrungan buruk.

Page 9: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Manusia yang baik itu adalah yang memelihara keinginan suara hatinya, menghidupkan keinginannya untuk berbelas kasih, adil, dermawan, sabar dan perbuatan baik lainnya.

Dalam keadaan ini, keinginan pada keburukannya tertekan, yaitu suara was was. Ketika suara was-wasnya menang keinginan buruknya terpenuhi dan senantiasa berada dalam keadaan demikian, maka ia berubah menjadi orang yang buruk.

Page 10: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Dorongan suara hati bisa berbeda karena perbedaan tempat dan waktu.

Suara hati bisa tumbuh dengan baik bila disirami dengan didikan yang baik dan sebaliknya bisa mati jika diracuni dengan didikan yang buruk.

Page 11: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Tingkatan Suara Hati menurut Prof Dr. Ahmad Amin

1. Melakukan kewajiban karena merasa takut kepada manusia. Rasa ini mendorong kebanyakan orang untuk menunaikan kewajiban.Contoh : tidak berdusta karena takut dicela.

Tingkat ini memiliki dua efek, yaitu mereka mudah dan tidak malu melanggarnya saat sendiri dan di saat berada pada lingkungan yang buruk.

Page 12: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

2. Melakukan kewajiban karena merasa ada undang-undang, mau sendirian maupun dihadapan orang banyak.Contoh: menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan menepati janji yang ia ungkapkan.

Page 13: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

3.Melakukan kewajiban karena merasa seharusnya mengikuti apa yang dipandang benar oleh dirinya, meskipun hal itu berbeda dengan pendapat orang lain atau juga menyalahi dengan aturan yang terkenal diantara mereka. Tingkatan ini merupakan suara hati tingkat tinggi.

Contoh: para ahli sihir Firaun yang beriman padahal Firaun belum memberi izin untuk itu.

Page 14: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Paham Intuitionis

Paham intuitonis adalah paham yang memandang bahwa setiap manusia memiliki kekuatan intuisi yang dapat membedakan mana perbuatan baik dan mana perbuata buruk. Kekuatan pilihan ini sudah ada dalam jiwa kita.

Intuisi merupakan kekuatan rasa yang memberi tahu kepada hal-hal yang bersifat umum, bahwa yang benar itu baik dan yang dusta itu buruk.

Page 15: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Ciri-ciri:a. Suatu perbuatan dipandang baik atau buruk bukan

dari sisi tujuan tetapi karena intuisi kita menunjukkan demikian.

b. Aturan akhlak bukan sekedar mempersoalkan antara kenikmatan dan kepedihan belaka, tapi lebih dari itu.

c. Kekuatan suara hati membisikan manusia akan pentingnya kewajiban. Ada kalanya mengorbankan kenikmatan tertentu untuk kepentingan kewajibannya. Kewajiban harus diutamakan.

Page 16: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Konsensus Masyarakat

Dalam setiap kondisi, manusia terpengaruh oleh tradisi golongan tertentu karena ia hidup di lingkungan mereka.

Berkaitan dengan ini, ada dua paham:a. Paham Tradisionalisb. Paham Hedonis

Page 17: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Paham Tradisionalis

Memandang bahwa yang menjadi ukuran kebaikan itu adalah tradisi.

Tradisi:-adat kebiasaan yang dimiliki suatu kelompok masyarakat-sudah ada sejak lama-dianggap sebagai suatu kebenaran-dilanjutkan secara turun-temurun.

Page 18: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Setiap kelompok sosial memiliki adat istiadat tertentu. Adat istiadat senantiasa bertahan karena dua hal:a. Pendapat umum : suatu tradisi yang sudah lazim

dilakukan dalam suatu kelompok sosial, contoh: cara makan, cara berkata-kata, mencela pencuri, dll.

b. Turun temurun. Sebuah tradisi yang sudah bertahan sejak lama akan sulit diubah karena sudah terbiasa, contoh : upacara perkawinan, ziarah kubur, dll.

Page 19: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Menurut paham ini, perbuatan yang baik itu sesuai dengan tradisi, adat istiadat yang dimiliki masyarakat, dan perbuatan buruk itu yang menyalahi tradisi yang dimiliki masyarakat tertentu.

Page 20: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Paham Hedonis

Suatu paham yang berpandangan bahwa ukuran kebaikan itu ialah bahagia. Tujuan mencapai bahagia.

• Perbutan yang mengandung kenikmatan itulah yang baik. Kenikmatan itulah yang dicari secara maksimal. Paham ini terbagi menjadi 2, yaitu :

a. Paham egoistik hedonis dan b. Paham universalistik hedonis.

Page 21: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

a. paham egoistik hedonis• Mereka mencari kenikmatan sebesar-besarnya untuk

dirinya.• Bila dihadapkan pada kebimbangan dua pilihan

perbuatan, maka hitunglah mana diantara keduanya yang paling tinggi nilai kenikmatan dan paling rendah nilai kepedihannya.

• Perbuatan mereka diarahkan pada nilai kenikmatan itu. Keutamaannya terletak pada kenikmatan yang menyertainya.

• kenikmatannya yang dipusatkan pada dirinya itu bisa untuk sekarang, esok, dan lusa dan bisa untuk kesenangan fisik, ketentraman akal, dan ketenangan rohani, dan juga bisa untuk terpenuhinya sejumlah kebutuhan dirinya.

Page 22: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Sisi kelemahan paham egoistik hedonis

• Bahwa setiap individu itu merupakan anggota dari satu masyarakat, yang memunculkan hak-hak dan kewajiban –kewajiban, di dalamnya ada kepentingan individu, dan kepentingan sosial.

• Di dalamnya ada tarik-menarik kepentingan, kesenangan diri-sendiri di saat berbenturan dengan kesenangan orang lain yang bersifat umum, diutamakan untuk mengorbankan kepentingan umum untuk kepentingan pribadi.

Page 23: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

b. Universalistik Hedonis

• Paham ini memandang bahwa kebaikan itu terdapat pada kebahagiaan pada sesama manusia.

• Dikala memberi hukum baik atau buruk kepada suatu perbuatan, diukur berdasarkan tingkat kenikmatan dan kepedihan yang ditimbulkannya bagi sesama manusia.

• Menghukum seseorang harus dipertimbangkan dengan teliti berdasarkan tingkat kemanfaatan bagi masyarakat umum.

Page 24: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Petunjuk Tuhan

• Menurut paham ini perbuatan yang baik itu adalah perbuatan yang sesuai dengan petunjuk dari Tuhan dan perbuatan yang tidak baik adalah perbuatan yang menyalahi petunjuk-Nya.

• Tuhan memberikan petunjuk-Nya melalui firman-firman-Nya yang terhimpun dalam sebuah kitab suci.

• Tuhan mengenalkan diri-Nya melaui rangkaian pesan-pesan yang terhimpun dalam Al-Quran al Karim dan lebih diurai dalam al Sunnah.

Page 25: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Lanjutan.....

• Penentuan baik dan buruk dalam konteks petunjuk Tuhan adalah tingkat kesesuaian dengan petunjuk dalam Al-Quran dan al Sunnah.

• Seperti mengenai konsep :hasanah dan sayiah (16:125, 28:84)thayibah dan qabihah (2:57)khair dan syarr (2:158)mahmudah dan madzmumah (17:79)karimah (17:23)birr (2:177).

• Penjelasan tentang sesuatu yang baik menurut ajaran Islam itu lebih komprehensif mengenai akhlak terpuji, meliputi kebaikan yang bermanfaat bagi fisik, psikis, ruhani serta kesejahteran di dunia dan kebahagiaan di akhirat.

Page 26: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

RENTANG NILAI AKHLAK

Rentang nilai akhlak merentang dari perbuatan yang sangat terpuji hingga perbuatan sangat tercela, etis dan tidak etis.

Pembagian akhlak:Akhlak terpujiAkhlak tercela

Page 27: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Akhlak Terpuji

• akhlak terpuji adalah sifat-sifat terpuji yang memunculkan serangkaian perbuatan-perbuatan yang terpuji secara konsisten. Perbuatan terpuji itu adalah perbuatan moderat (utama), yang berada di tengah antara kedua ujung ekstrimnya.

• Kekuatan moderat memuat 3 hal, yaitu:

Kekuatan merancang daya bedaKekuatan keberanianKekuatan mempertahankan diri

Page 28: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Contoh -contoh

Kasih sayangSabda nabi :Sayangilah oleh kalian siapa saja yang

ada di bumi, niscaya kalian disayangi siapa saja yang ada di langit. (HR. At Thbrani dan Hakim)

Page 29: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

AdilAdil berarti proporsional, memperlakukan

sesuatu dengan memihak kepada keseimbangan, menetapkan hukum secara hak

Qs An Nisa :58Sesungguhnya Allah menyuruh kalian

menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya,dan apabila kalian menetapkan hukum diantara manusia supaya kalian menetapkan dengan adil.

Page 30: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Hemat Hemat berarti menggunakan sesuatu

secara proporsional dan tidak berlebihan.

Allah Swt. Berfirman dalam Qs al Furqan:67

Orang-orang yang apabila membelanjakan harta, mereka tidak boros dan tidak pula kikir, tetapi di tengah-tengah antara keduanya.

Page 31: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

IstiqamahIstiqamah berarti melakukan sesuatu

secara konsisten, setia, tidak mudah mengubah kegiatan yang sudah dirancang sebelumnya.

Allah berfirman dalam QS al jin: 16jika mereka istiqamah di atas jalan itu, benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar.

Page 32: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Memaafkan Rasulullah Saw. Bersabda, tiga hal

yang termasuk akhlak mulia: menyambung tali persaudaraan dengan orang yang memutuskannya, memberi kepada orang yang tidak mau memberi kepadamu, dan memaafkan orang yang menzalimimu (al Hadis)

Page 33: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Membalas BudiSangat wajar suatu perbuatan yang

baik itu dibalas dengan kebaikan pula. Bahkan berbuat baik itu tidak saja karena ia berbuat baik kepada kita, tapi karena ia membutuhkan sesuatu.

4:29

Page 34: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Akhlak Tercela

Akhlak tercela (Akhlakul mazmumah), yaitu segala tingkah laku yang tercela atau akhlak yang jahat, dan hal tersebut sangat di benci oleh Allah SWT.

Akhlak tercela adalah semua sifat dan tingkah laku yang berbeda atau berlawanan, bahkan bertentangan dengan sifat-sifat yang telah disebutkan pada bagian terdahulu (akhlak mulia)

Page 35: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Allah swt dalam Qs. As-Shad: 45 – 46 >د:ي <ي األ> Dول:ي أ <ع>قDوب< و<ي ح<اق< :س> و<إ اه:يم< >ر< إب <ا <اد<ن ب ع: Dر> و<اذ>ك

>ص<ار:) <ب (45و<األ>( الد\ار: ى >ر< ذ:ك ال:ص<ة^ :خ< ب <اهDم> <خ>ل<ص>ن أ \ا :ن (46إ

Artinya: “dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. (45) Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang Tinggi Yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat”(46). (Qs. As-Shad: 46)

Page 36: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

• : ق<ال<- – – ق<ال< عنه الله رضي ة< >ر< ي هDر< :ي ب> أ ع<ن>

Dم> – – - \اك :ي إ وسلم عليه الله صلى \ه: <لل ا DولDس ر< , ,DلD >ك <أ ت <م<ا ك <ات: ن >ح<س< <ل ا DلD >ك <أ ي د< >ح<س< <ل ا :ن\ ف<إ د< >ح<س< و<ال

د<اوDد< – Dو <ب أ Dج<ه <خ>ر< أ >ح<ط<ب< <ل ا Dار\ <لن ا• 1479. Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu

bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Jauhilah sifat hasad, karena hasad itu memakan (pahala) kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” Riwayat Abu Dawud.

Page 37: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Akhlak yang buruk itu berasal dari penyakit hati yang keji seperti iri hati, ujub, dengki, sombong, nifaq (munafik), hasud, suudzaan (berprasangka buruk), dan penyakit-penyakit hati yang lainnya, akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam kerusakan baik bagi orang itu sendiri, orang lain yang di sekitarnya maupun kerusakan lingkungan sekitarnya sebagai contohnya yakni kegagalan dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia samalah seperti mengakibatkan kehancuran pada bumi ini, sebagai mana firman Allah Subhanahu Wataala dalam Surat Ar-Ruum ayat 41 yang berarti: "Telah timbul pelbagai kerusakan dan bencana alam di darat dan di laut dengan sebab apa yang telah dilakukan oleb tangan manusia. (Timbulnya yang demikian) karena Allah hendak merusakan mereka sebagai dari balasan perbuatan-perbuatan buruk yang mereka lakukan, supaya mereka kembali (insaf dan bertaubat)".

Page 38: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Sebab-sebab kemerosotan akhlakAkhlak, memiliki sebab-sebab yang dapat menjadikannya tinggi dan mulia, dan sebaliknya juga

mempunyai sebab-sebab yang dapat menjadikannya merosot dan jatuh ke dalam keterpurukan.

Di antaranya yaitu :• Lemah Iman• Lemahnya iman merupakan petanda dari kerendahan dan rusaknya moral, ini disebabkan

kerana iman merupakan kekuatan (untuk membina akhlak) dalam kehidupan seseorang.• Tabiat/ watak asli• Ada sebagian orang yang memang memiliki tabi'at/watak asli yang buruk, rendah, suka iri

dan dengki terhadap orang lain. Tabi'at ini lebih mendominasi pada diri orang tersebut, sehingga terkadang pendidikan yang diperolehnya sama sekali tidak mempengaruhi perilakunya.

• Lingkungan• Lingkungan memberikan dampak yang sangat kuat bagi perilaku seseorang, karena seperti

dikatakan pepatah bahwa seseorang adalah anak lingkungannya. Kalau dia hidup dan terdidik dalam lingkungan yang tidak mengenal makna adab dan akhlak serta tidak tahu tujuan hidup yang mulia, maka akhlaknya akan rusak sebagai mana hasil didikan lingkungannya.

Page 39: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Bahaya Akhlak Tercela1. Terhalangnya ilmu agama karena ilmu itu cahaya yang diberikan Allah di dalam hati, dan

maksiat mematikan itu.2. Terhalangnya rezeki, seperti dalam hadits riwayat Imam Ahmad, "Seorang hamba bisa

terhalang rezekinya karena dosa yang menimpanya.“3. Perasaan alienasi pada diri si pendosa yang tiada tandingannya dan tiada terasa kelezatan.4. Kegelapan yang dialami oleh tukang maksiat di dalam hatinya seperti perasaan di

kegelapan malam.5. Terhalangnya ketaatan.6. Maksiat memperpendek umur dan menghapus keberkahannya.7. Maksiat akan melahirkan maksiat lain lagi, demikian kata ulama salaf: Hukum kejahatan

adalah kejahatan lagi sebagaimana kebaikan akan melahirkan kebaikan lagi.8. Orang yang melakukan dosa akan terus berjalan ke dalam dosanya sampai dia merasa

dirinya hina. Itu pertanda-tanda kehancuran.9. Kemaksiatan menyebabkan kehinaan. Dan kebaikan melahirkan kebanggaan dan kejayaan.10. Maksiat merusak akal, sedang kebaikan membangun akal.

Page 40: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Contoh• Riddah

Riddah merupakan salah satu perbuatan yang sangat dilarang agama. Secara bahasa riddah artinya kembali. Artinya, kembali dari agama islam menuju agama lain dan berpaling pada kekufuran baik dengan niat, ucapan maupun tindakan. Perilaku riddah dikenal dengan murtad. Seseorang yang melakukan riddah berarti ia telah membuat sekutu kepada Allah. Menyekutukan Allah SWT merupakan dosa yang sangat besar sehingga tidak diampuni. Perhatikan ayat yang artinya :"Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah SWT, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar." (Q.S. An Nisa :148).

Page 41: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

• Berlebihan

Dalam ajaran islam, berlebihan diistilahkan dengan israf atau berbuat mubazir. Perbuatan mubazir sangat dilarang dalam ajaran agama dan termasuk dosa besar. Larangan bersikap berlebihan tertuang dalam dalil yang berbunyi :".......makan dan minumlah tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah SWT tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (Q.S Al A'raf 31).

Bersikap berlebihan dilarang baik itu dalam ucapan, sikap, berbusana, makan, dan lainnya. Berlebihan dilarang karena mengandung beberapa akibat negatif yaitu :1. Membiasakan menjadi rakus.2. Cenderung tidak peduli terhadap orang lain.3. Terbiasa boros.4. Jiwa dan jasmani akan rusak dan terancam.5. Menjadi malas beribadah.

Page 42: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

• Gibah

Gibah artinya menggunjing. Menggunjing berarti perbuatan membicarakan orang lain dengan cara melontarkan isu-isu negatif dengan mencari kesalahan-kesalahan tertentu, untuk disampaikan kepada orang lain.

Dalam ayat-ayat Alquran kita diingatkan untuk menjauhi perbuatan gibah, misalnya pada ayat yang artinya :"Wahai orang-orang yang beriman ! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada diantara kamu menggunjing sebagian yang lain...."(Q.S Al Hujarat 12).

Gibah menimbulkan akibat-akibat negatif diantaranya :1. Menyebabkan fitnah.2. Menimbulkan perpecahan antarsesama.3. Menjatuhkan nama baik seseorang.4. Pemborosan waktu.

Page 43: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

• Mengadu Domba

Adu domba merupakan perilaku memecah belah persatuan dan kedamaian antaraorang atau kelompok dengan menyebar isu tertentu agar mereka berselisih. Adu domba biasanya dilakukan oleh seseorang yang hendak mengambil keuntungan dari peristiwa perpecahan yang terjadi.

Rasulullah berkali-kali mengingatkan kita untuk menjauhi sifat adu domba. Sehingga kita dianjurkan untuk saling bahu-membahu menolong antar sesamanya. "Yang dinamakan seorang muslim adalah yang mampu menyelamatkan saudaranya dari kejahatan lidah dan tangannya. "(H.R Bukhari dan Muslim).

Page 44: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

• Fitnah

Ada banyak dalil dalam Al-quran maupun hadis yang menjelaskan bahaya bersikap fitnah. Fitnah adalah isu atau tuduhan yang belum terbukti kebenarannya. Fitnah ini dilakukan agar seseorang menjadi tersudut di hadapan orang lain sehingga akan mengancam harga diri orang tersebut.

Dalam surat Al Baqarah ayat 191 kita diingatkan bahwa perbuatan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Demikian halnya di dalam ayat-ayat yang lain, misalnya ayat yang artinya :"Dan barang siapa berbuat kesalahan atau dosa, kemudihan di tuduhkan kepada orang yang tidak bersalah, maka sungguh dia telah memikul suatu kebohongan dan dosanya." (Q.S An Nisa 112).

Page 45: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

Perbutan tercela itu adalah perbuatan yang memihak pada salah satu titik ekstrim. Contoh akhlak-akhlak tercela :

• Zalim, berarti aniaya, menghijab hak, kebenaran, dan kedilan.

• Sombong, berarti menunjukan kebanggaan, kehebatan, keunggulan diri sendiri, agar orang lain menyangjunnya.

• Dengki, merasa susah di saat orang lain senang dan merasa senang di saat orang lain susah.

Page 46: Standar Dan Rentang Nilai Akhlak

SEPULUH AKHLAK TERCELA MENURUT ULAMA SUFI

Firman Allah swt dalam Qs. As-Shad: 45 – 46 د:ي< <ي األ> Dول:ي أ <ع>قDوب< و<ي ح<اق< :س> و<إ اه:يم< >ر< إب <ا <اد<ن ب ع: Dر> و<اذ>ك>ص<ار:) <ب (45و<األ> a

( الد\ار: ى >ر< ذ:ك ال:ص<ة^ :خ< ب <اهDم> ل<ص>ن <خ> أ \ا :ن (46إArtinya: “dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-

perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. (45) Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang Tinggi Yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat”(46). (Qs. As-Shad: 46)

• Kurang membaca al-Qur’an 100 ayat dalam sehari• Masuk masjid, tidak shalat tahyatul masjid• Datang kesuatu kota di hari Jum’at, tidak shalat jum’at• Tidak membaca salam dan do’a ketika melewati kuburan• Datang orang alim tidak mengambil ilmunya• Tidak saling tegur ketika saling bertemu• Diundang, tidak datang tanpa alasan• Pemuda penganggur yang tak mau belajar ilmu dan tata krama• Kekenyangan, sementara dia tau tetangga lapar tidak diberinya makanan sedikit jua


Top Related