Download - SPESIFIKASI TEKNIS

Transcript
Page 1: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

SPESIFIKASI TEKNISRehab SMPN 34 Jl. Aminah Syukur Samarinda

A. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENDAHULUAN

A.1. Kontraktor harus menyediakan dan mendirikan sebuah bangunan sementara ( serobong kerja ) ukuran 4 x 6 m dengan bahan kayu dengan atap seng gelombang untuk digunakan sebagai gudang penyimpanan dan perlindungan bahan – bahan bangunan. Rekanan pemborong harus juga menyediakan ruangan untuk keperluan direksi dengan perlengkapan meja dan kursi, buku harian dan buku direksi serta perlengkapan lain Administrasi seperlunya ditempat pekerjaan.

A.2. Tanah dimana bangunan akan didirikan, maka isi lahan yang berupa tumbuhan dan lain - lain yang terkena lokasi pembangunan harus dibersihkan dan dibuang keluar lokasi ketempat yang sudah ditentukan oleh direksi lapangan.

A.3. Sebelum melaksanakan pekerjaan, lokasi dimana gedung akan dibangun harus bersih dari segala bentuk kotoran, bekas bongkaran, tumbuhan maupun batuan yang ada dalam tanah bekas cerucuk bangunan bila ada.

A.4. Pembuatan jalan masuk / logistik harus mencari jalan alternatif yang bias memperlancar alur suplay bahan dan material yang diperlukan dalam pembangunan gedung tersebut, atau bias didiskusikan bersama oleh pihak direksi/yang bersangkutan dalam penentuan hal diatas.

A.5. Jalan masuk sementara ketempat pekerjaan yang telah ditetapkan harus diadakan oleh rekanan pemborong bilamana pekerjaan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan proyek.

A.6. Pengangkutan bahan langsung ke lokasi pekerjaan dan tanah galian bila ada maupun hasil bongkaran ke luar lokasi pekerjaan tidak boleh menimbulkan dampak negative terhadap kemacetan arus lalu lintas. Kontraktor harus mengatur jadwal waktu pengangkutan pada saat arus lalu lintas cukup sepi. Kontraktor harus berkonsultasi dengan pihak Polisi lalu lintas untuk mengatur kelancaran lalu lintas.

B. ALAT–ALAT PELAKSANA/PENGUKURAN

B.1. Selama pelaksanaan pekerjaan, kontrakto harus menyediakan / menyiapkan alat – alat pekerjaan baik sarana peralatan yang diperlukan untuk memenuhi kualitas hasil peekrjaan antara lain alat ukur, selang ukur dan lain sebagainya.

B.2. Penentuan titik duga, letak bangunan, siku maupun datar dan tegak lurus harus ditentukan dengan memakai alat ukur ( water pass intrument ) atau alat sejenisnya sesuai keperluan.

C. PEKERJAAAN BOUWPLANK

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

Page 2: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

C.1. Kontraktor harus membuat bouwplank dengan menyediakan bahan kayu jenis meranti atau kapur yang berkualitas baik dengan ukuran balok 5/7 dan papan 2/20.

C.2. Bouwplank harus dipasang siku dan tegak lurus dengan jarak 1 m’ keluar bangunan dan dipasang sekeliling bangunan.

C.3. Papan kayu 2/20 yang dipasang untuk bouwplank bagian atasnya harus diserut halus dan rata.

C.4. Peil duga lantai + 0.00 disesuaiksn dengan lantai bangunan existing baik lantai diatas maupun lantai dibawahnya, lantai basement disesuaikan dengan jalan aspal existing minimal ketinggiannya diatas 50 cm dengan lantai lama, atau menyesuaikan pada gambar rencana.

D. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR

D.1. Pemadatan urugan tanah dibawah lantai harus dilakukan selapis demi selapis (setiap 20 cm) dengan menggunakan mesin pemadat atau staemper berkekuatan tekan + 1 ton.

D.2. Kedalaman galian tanah pondasi harus sesuai dengan gambar dan gambar detail, galian harus cukup lebar untuk dapat bekerja dengan baik serta sisi – sisinya tidak mudah gugur.

D.3. Galian tanah pondasi harus dibuang diluar bouwplank dan diratakan diluar gedung sedemikian rupa hingga tidak mudah gugur kembali kedalam lubang galian pondasi.

D.4. Urugan samping pondasi berikut halaman disekitar lokasi harus diurug dengan tanah urug yang didatangkan dari luar dengan kualitas baik yang berasal dari tanah gunung, tercampur dengan batu dan ampyangan, terkecuali untuk lokasi yang disiapkan untuk areal penghijauan harus diurug tanah yang subur dan tidak mengandung Lumpur/tanah kelag/tanah liat.

D.5. Dibawah cor beton bertulang / lantai lapangan dan lantai rabat beton diurug dengan pasir urug kualitas baik.

D.6. Peil duga lantai + 0.00 dibuat setinggi 1.oo m dari permukaan jalan besar atau 1.50 m dari duga urugan tanah atau menyesuaikan pada gambar rencana.

D.7. Semua pekerjaan urugan diatas harus dipadatkan secara mekanis.

E. PEKERJAAN PERATAAN TANAH HALAMAN

Tanah sisa galian harus diratakan dihalaman diluar areal bangunan yang akan dilaksanakan, sedang tanah urugan yang berasal dari luar bilamana ketinggian urugan sudah tercapai, harus dilakukan perataan sesuai dengan peil muka lantai, halaman, parker yang berpatokan pada gambar bestek /

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

Page 3: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

perencanaan.

F. PEKERJAAN PANCANG MINI PILE CONCRETE

F.1. UmumSebelum pekerjaan pondasi dan galian tanah dimulai, pekerjaan pemancangan dapat dilakukan terlebih dahulu. Pemborong harus menyediakan masin – mesin dan peralatan lain yang diperlukan untuk pemancangan. Tiang pancang yang digunakan adalah tiang pancang beton jenis Mini Pile Concrete, ukuran disesuaikan dengan gambar detail.Pekerjaan pemancangan beton pile ini merupakan pekerjaan landasan/dasar untuk pekerjaan beton foot plate sebagai pekerjaan selanjutnya

F.2. Bahan-BahanF.2.1.Mini Pile Concrete

Beton Mini Pile yang digunakan sesuai dengan petunjuk gambar atau arahan teknis dari pihak Direksi. Ukuran beton pile yang digunakan adalah bentuk segi tiga ukuran 32 x 32 cm sama sisi dengan modul 6 m dengan luas penampang ± 443 cm2 dan berat ± 640 kg.Mutu beton yang digunakan untuk Beton Pile adalah K-450, memakai besi beton tulangan utama 3 X dia. 13 mm ulir dengan mutu baja U-39 dan beugel dia. 6 mm polos dengan mutu baja U-24.Beton Mini Pile yang ada menggunakan double endplate tebal 6 mm untuk kepentingan sambungan antar beton pile dengan cara pengelasan keliling bila pemancangan nanti lebih dari 6 m dan mempunyai daya dukung aksial tekan 40 ton serta daya dukung aksial tarik 5 ton.Setiap lokasi mini pile concrete harus baik dan tidak boleh terdapat cacat / rusak dan harus diuji mutu beton dengan hammer test.

F.2.2. Penggunaan Bahan tiang pancang dengan modul kurang dari 6 m diperbolehkan dengan catatan biaya penyambungan / pengelasan tambahan tak boleh diperhitungkan sebagai biaya tambahan.

F.3. Pelaksanaan PekerjaanLokasi Pemancangan Beton Pile harus dibersihkan dari segala macam rintangan dan kotoran-kotoran. Pekerjaan pemancangan dilaksanakan pada bagian tertentu sesuai petunjuk gambar dimana akan dikerjakaan pembetonan foot plate nantinya. Pemancangan dilakukan dengan menggunakan alat bantu mekanis dengan system kerja drop hammer hingga beton pile mencapai kedalaman yang dipancangkan keras. Pekerjaan pemancangan akan dihentikan setelah kedalaman yang dicapai dan disetujui oleh Direksi.Pada saat pekerjaan telah selesai dilaksanakan, lokasi pekerjaan harus dibersihkan dari bongkaran-bongkaran, tanah galian, potongan-potongan kayu dan kotoran lain akibat pekerjaan.Pelaksanaan pemancangan ini dilaksanakan belum termasuk penggalian tanah untuk pondasi sehingga harus diperhitungkan posisi

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

Page 4: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

kedalaman ujung bagian atas tiang pancang termasuk ujung tiang pancang yang akan dipecahkan untuk stek (angkur) terhadap rencana pondasi beton.Dalam hal tiang pancang belum mencapai kedalaman yang diinginkan tetapi sudah mencapai tanah keras, maka pemancangan bisa dianggap Final Set dengan kriteria sebagai berikut :- Tinggi jatuh beban max. = 1 meter- Berat Beban = 1,2 Ton- Penurunan Tiang Pancang = ≤ 3,5 cm.

G. PEKERJAAN BETON BERTULANG

G.1. SEMENa. Semen yang dipakaui harus semen Portland yang memenuhi

persyaratan yang ditentukan dalam N.I.8 (Normalisasi mengenai Semen Portland Indonesia) atau sesuai dengan ketentuan dalam PBI 1971 Bab 3.2. pengangkutan ke tempat pekerjaan harus terlindung dari hujan dan dalam kantong asli tertutup rapat sesuai dari pabriknya.

b. Penyimpanannya harus dalam gudang yang cukup ventilasinya dan diletakkan pada ketinggian paling sedikit 30 cm dari lantai, dan ditumpuk pada ketinggian yang tidak melampaui 2 m. Penumpukan diatur sedemikian rupa sehingga pemakaian dilakukan menurut pengirimannya. Semen harus dalam keadaan masih baik, masih mempunyai waktu pengikatan awal (setting time) minimum 80 menit.

G.2. PASIR, KERIKIL DAN BATU PECAHa. Pasirik, kerikil dan batu pecah harus bersifat kekal dan bersih serta

tidak mengandung bahan – bahan yang mempengaruhi kekuatan atau kekekalan konstruksi beton pada setiap umur termasuk daya tahannya terhadap karat baja tulang beton, yang dalam segala hal harus memenuhi ketentuan – ketentuan dalam PBI 1971 Bab 3.3 sampai Bab 3.5. Penyimpanan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran dengan kotoran atau tanah.

G.3. AIRa. Air untuk adukan beton, serta perawatannya harus bersih, bebas

dari bahan – bahan yang merusak beton dan baja tulangan atau bercampur dengan bahan yang mempengaruhi daya lekat semen. Air harus bersifat netral, lakmus atau basah lemah jika yang dipakai bukan air minum asal memenuhi syarat tekan pada 7 dan 28 hari, tidak kurang 90 % disbanding kuat tekan kubus yang dibuat dengan air minum.

G.4. BESI BETONa. Besi beton harus dari baja U.24 dengan tegangan leleh 2400

kg/cm2 dan tegangan yang diijinkan 1400 kg/cm2 dan harus memenuhi ketentuan – ketentuan PBI 1971, standard Jepang SR 24 atau british standard No. 785-1938.

b. Kawat pengikat harus dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm serta tidak bersepuh seng dan yang telah dipijarkan terlebih dahulu.

c. Penyimpanan harus tidak menyentuh tanah dan tidak boleh

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

Page 5: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

disimpan diudara terbuka terlalu lama.d. Bilamana sesuai pengalaman / pendapat pemborong ditemui

kekeliruan atau perlu penyempurnaan pada pembesian pada gambar kontrak atau perubahan lainnya, maka pemborong segera memberitahukan atau mengusulkan penyempurnaan yang dimaksud kepada pemberi tugas untuk persetujuan atau pengecekan.

G.5. CETAKANa. Bahan.b. Harus dibuat dari papan kayu bermutu bagus dan lurus, bias

menggunakan plywood atau concreate panel dengan ketebalan tergantung dari kualitas dan jarak penguat cetakan tersebut.

c. Perakitan perancah / begisting.d. Cetakan dirakit dan diberi penguat serta disangga sedemikian rupa,

sehingga tidak ada perubahan bentuk akibat getaran atau lengkungan dikarenakan tekanan adukan beton yang cair/padat. Pada cetakan kolom dan dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk menyingkirkan kotoran dan keperluan pengecoran. Cetakan kayu harus bersih dan dibasahi sebelum pengecoran dan dicegah penggenangan air pada bagian bawah cetakan.

G.6. ADUKAN BETONa. menggunakan sistim ready mix yang terpadu dan tepat guna, baik

untuk pekerjaan struktur maupun non structural.b. Campuran 1pc : 3ps : 5split digunakan untuk lantai kerja rabat

beton atau yang tidak menggunakan pembesian (cor structural).c. Pasir menggunakan pasir (bermutu baik).d. Batu pecah berupa split 2/3.e. Air (sesuai item diatas).f. Semen (yang disyaratkan) 50 kg per 1 zak.g. Penetuan karakteristik diatas sesuai dengan ketentuan dalam PBI

1971.

G.7. MUTU BETONa. Foot plat untuk pondasi dan struktur lantai 2 keatas memakai beton

K.225.b. Khusus untuk struktur lantai 1 seperti pekerjaan kolom pada

umumnya memakai beton K.300.

G.8. PENGECORANa. pengecoran kedalam cetakan harus seslai sebelum adukan mulai

mengental, yang dalam keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit.

b. Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilakukan tanpa berhenti dan tidak boleh terputus tanpa adanya persetujuan pemberi tugas. Tidak boleh mengecor pada waktu hujan, kecuali pemborong mengambil tindakan pencegahan kerusakan yang dapat disetujui pemberi tugas.

c. Sebelum melaksanakan pengecoran pada bagian – bagian utama dari pekerjaan, pemborong harus memberitahu pemberi tugas untuk mendapat persetujuan. Jika tidak ada pemberitahuan yang semestinya atau persiapan pengecoran tidak disetujui oleh pemberi tugas, maka pemborong mungkin diperintahkan untuk menyingkirkan beton yang baru dicor atas biaya sendiri.

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

Page 6: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

H. PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA

H.1. Semua pasangan batu bata dinding, kecuali pasangan dinding yang harus kedap air dibuat dengan campuran 1ps : 4ps

H.2. Pasangan batu bata dengan perekat 1pc : 2ps (trasram) harus dibuat pada :a. Diatas sloof beton sesuai gambar rencana, diteruskan setinggi 20

cm diatas lantai tegel.b. Pada KM/WC dilaksanakan setinggi 150 cm dari lantai tegel.c. Ditempat – tempat lain bila dianggap perlu oleh direksi.

H.3. Dinding harus dipasang tegak lurus, siku dan rata, tidak boleh terdapat retak – retak dengan maksimum pecah dari batu merah 20 %, batu bata harus berukuran sama menurut ukuran normalisasi dan sebelum dipasang direndam air terlebih dahulu hingga kenyang.

H.4. Batu bata yang digunakan harus berkualitas baik dan dari hasil pembakaran yang matang, berukuran sama, tidak boleh pecah – pecah dan lain – lain menurut pemeriksaan direksi. Tidak boleh dipasang batu bata yang pernah dipakai (bekas) atau batu bata yang pecah – pecah dan pernah terseitam air hujan dengan waktu yang lama.

H.5. Semua voeg (siar) antara pasnagan batu bta / batako harus dikeruk sedalam 1 cm pada bagian luar dan bagian dalam. Pasangan dinding bata hanya diperbolehkan maksimum tinggi 1 m untuk tiap – tiap hari kerja. Semua pasangan dinding bata dilaksanakan setebal setengah bata dipasang dengan luas + 12 m2, bila lebih harus dipasang balok – balok beton praktis dan perancah / andang, tidak boleh dipasang menembus dinding.

I. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM

I.1. Lingkup PekerjaanPekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pintu, jendela, bouvenlight lengkap seperti tercantum dalam gambar kerja. (Pekerjaan kayu ini khususnya digunakan pada kusen dan daun pintu panel di area dalam ruangan).

I.2. Persyaratan BahanPintu, jendelaKusen : Allumunium 5/10 cm Sek. YKK 4”rangka daun pintu : Allumunium Sek. YKKdaun pintu : Allumunium Sek. YKKUkuran : sesuai dengan gambar kerja

I.3. Prosedur Umuma. Sebelum pelaksanaan dimulai, kontraktor wajib meneliti gambar

kerja, dan melakukan pengukuran lapangan, dan memperhatikan persyaratan pelaksanaan pekerjaan alumunium.

b. Tipe pintu yang terpasang harus sesuai dengan daftar tipe yang

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

Page 7: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

tertera dalam gambar kerja dengan memperhatikan ukuran, bentuk profil, material, detail, arah bukaan, dan lain-lain.

c. Rangka daun harus dilindungi dari kerusakan, retak, bercak, noda, lubang atau goresan pada permukaan yang tampak, baik selama fabrikasi maupun pemasangan.

d. Apabila ditemui kerusakan, cacat, atau salah pemasangan karena kontraktor kurang cermat dan teliti, kontraktor harus mengganti atas biaya sendiri tanpa dianggap sebagai pekerjaan tambah.

J. PEKERJAAN PLESTERAN

J.1. Pekerjaan beton yang akan diplester, permukaannya harus dibuat kasar terlebih dahulu dengan cara dibetel dan disaput dengan air semen. Campuran perekat untuk plesteran beton dibuat 1pc : 2ps. Sedangkan untuk plesteran dinding dilaksanakan dengan perekat 1pc : 4ps, kecuali untuk plestean dinding kedap air seperti KM/WC trasram dan lain sebagainya dilaksanakan dengan campuran 1pc : 2ps.

J.2. Pekerjaan plesteran beton maupun pelsteran dinding harus rata dan halus serta merupakan suatu bidang yang tegak lurus dan siku, tidak boleh ada retak – retak / cacat. Jika terjadi retak – retak pemborong harus segera memperbaikinya. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai dinding harus disiram air hingga kenyang.

J.3. Pekerjaan Plesteran dinding dimulai setelah pekerjaan atap selesai dikerjakan, demikian pula dengan penanaman pipa instalasi listrik dan air sudah haus ditanam dalam dinding baik yang tampak maupun yang tidak tampak.

J.4. Untuk pekerjaan sudut – sudut, sponning ( benangan ) digunakan plesteran dengan perekat 1pc : 2ps dilaksanakan dengan lurus dan tajam. Khusus reilling lantai dan plesteran dibedakan antara yang timbul 1 cm dan tenggelam rata plesteran yang ada dan bentuk sesuai gambar yang ada.

J.5. Plesteran dinding yang ada hubungannya dengan lantai keramik maka setinggi 10 cm diatas lantai dibuat plesteran plint layang dengan spesi 1pc : 2ps. Untuk listplank baton diberi neut yaitu tenggelam 1 cm dan lebar 2 cm dan bentuk disesuaikan pada gambar yang ada.

K. PEKERJAAN CANOPY BETON

K.1. Pekerjaan atap dak beton harus memenuhi persyaratan beton yang sudah ditentukan pada pasal sebelumnya.

K.2. Karena fungsinya sebagai atap yang harus menahan radiasi panas matahari dalam satu hari penuh perlu diberi lapisan berupa aspal campur agregat halus dengan ketebalan sekitar 0,5 cm yang sebelumnya dicat dulu dengan lapisan/cairan water seal atau agua proff.

K.3. Sebaiknya sebelum dilakukan pengecoran, perlu disiapkan besi beton

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

Page 8: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

polos dengan Ø 6-8 mm dengan panjang 80 cm untuk persiapan penggantung plafond, dengan jarak setiap 1,20 m.

K.4. Perlu disiapkan lubang untuk instalasi air dan sebaginya ( pembuangan ke talang vertical dan pengaturan kemiringan dak ).

L. PEKERJAAN ATAP DAK BETON

L.1. Pekerjaan atap dak beton harus memenuhi persyaratan beton yang sudah ditentukan pada pasal sebelumnya.

L.2. Karena fungsinya sebagai atap yang harus menahan radiasi panas matahari dalam satu hari penuh perlu diberi lapisan berupa aspal campur agregat halus dengan ketebalan sekitar 0,5 cm yang sebelumnya dicat dulu dengan lapisan/cairan water seal atau agua proff.

L.3. Sebaiknya sebelum dilakukan pengecoran, perlu disiapkan besi beton polos dengan Ø 6-8 mm dengan panjang 80 cm untuk persiapan penggantung plafond, dengan jarak setiap 1,20 m.

L.4. Perlu disiapkan lubang untuk instalasi air dan sebaginya ( pembuangan ke talang vertical dan pengaturan kemiringan dak ).

L.5. Harus memenuhi persyaratan beton yang ada pada pasal – pasal sebelumnya.

L.6. Sebelum dilakukan pengecoran, perlu disiapkan :a. Lubang shaft untuk instalasi air bersih, kotoran / air kotor.b. Instalasi listrik khusus peralihan tingkat satu kelainnya.c. Penggantung plafond berupa besi beton polos Ø 6-8 mm panjang

sekitar 80 cm dengan jarak setiap 1,20 m.

M. PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

M.1. Semua kuda-kuda, gording termasuk rangka atap berupa usuk dan reng menggunakan Struktur Baja Ringan menyesuaikan pada gambar dengan mutu baja ringan type menengah.

M.2. Semua profil baja ringan baik untuk kuda-kuda maupun gording, usuk dan reng harus di kerjakan secara rapi dan dikerjakan oleh tenaga tukang ahli yang berpengalaman.

M.3. Pekerjaan Struktur Rangka Atap Baja Ringan harus dikerjakan teliti agar nantinya didapat atap yang rata dan rapat.

M.4. Baja ringan yang dipakai jenis struktur rangka steelfast yang terbuat dari profil baja mutu tinggi type G550.

M.5. Struktur rangka atap baja ringan harus dilengkapi dengan batang pengaku / bracing yang cukup kuat.

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

Page 9: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

M.6. Struktur Rangka Steelfast harus dilapisi oleh bahan anti korosi yang disebut Galvanis.

M.7. Spesifikasi bahan Baja Ringan yang harus digunakan, adalah :- Kekuatan leleh minimum 550 Mpa- Tegangan Maksimum 550 Mpa- Modulus Elasitas 200.000 Mpa- Modulus Geser 80.000 Mpa

N. PEKERJAAN PENUTUP ATAP

N.1. Pada pelaksanaan pekerjaan ini, sebagai penutup atap digunakan atap genteng metal sakura roof atau yang setara/sejenis dengan multi color.

N.2. Penutup atap berupa genteng metal sudah termasuk bubungan atap dengan memakai merk sejenis yaitu sakura roof dan motifnya harus sama dengan gentengnya.

N.3. Pemakaian warna genteng metal disesuaikan dengan terlebih dahulu dikonsultasikan dengan pihak Direksi dengan cara membawa contoh material genteng metal colour.

N.4. Genteng metal harus dipasang hati-hati dan perlu ketelitian pemasangan pada kedudukan rangka atapnya, sehingga pemasangannya bisa tepat dan akurat penempatannya.

N.5. Untuk Penutup pinggir atap digunakan List Plank menggunakan kayu lembasung yang direkomendasikan oleh pihak Direksi dengan ukuran lebar 2 x 2/20 cm dan dipasang bertumpuk sesuai gambar dan memakai type bentuk profil dibagian pinggirnya.

N.6. Pemasangan list plank harus lurus dan bila perlu disaat pemasangan harus dibantu dengan benangan.

N.7. Sebelum memasang atap rangka harus benar-benar rata atau telah di waterpass.

N.8. Untuk atap dan bubungan genteng metal harus dipasang rapi dan rata tidak boleh Bergelombang.

O. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAFOND)

O.1. Untuk penggantung langit – langit digunakan kayu meranti dan kualitas baik, ukuran 5/7 cm. Pada tiap – tiap jarak 2,40 m’ kearah melintang bangunan harus dipasang balok untuk penggantung langit – langit dari kayu kapur berukuran 6/12 cm atau sesuai petunjuk direksi dan gambar.

O.2. Untuk mendapatkan bidang langit – langit yang rapi dan rata maka bagian bawah kayu penggantung seluruhnya harus diserut hingga rata dan tiap – tiap sambungan / persilangan harus digunakan klos – klos tumpuan dari kayu kapur ukuran 2/3 cm panjang 15 cm.

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

Page 10: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

O.3. Untuk langit – langit atau plafond bagian dalam digunakan papan Gypsum / Calsiboard dengan tebal 9 mm, dengan modul rangka kayunya 60 x 60 cm atau disesuikan dengan modul bahan papan Gypsumnya, sedangkan bagian luar menggunakan kalsiboard 4 mm dengan pola pemasangan seperti pada gypsum.

O.4. Langit – langit dipasang pada seluruh ruangan dengan memperhatikan ke gambar perencanaan, dikerjakan dengan rata, rapi, siku dan teliti.

O.5. Setiap pertemuan dinding / kolom dengan langit – langit Gypsum dipasang list Gypsum ukuran 11,5 x 13,5 cm di bagian ruangan dalam, sedangkan ruangan luar dan toilet, menggunakan ukuran 8 x 10 cm, dengan bentuk dan pola listnya ditentukan kemudian.

O.6. List plafond gypsum yang dipasang harus lurus, rapi serta tidak cacat pada sambungannya diberi benangan untuk pengerjaan variasi langit – langitnya.

O.7. Sebelum dicat langit – langit harus diplamir dan diamplas rata, halus tanpa gelembung dan tidak cacat permukaannya.

O.8. Paku langit – langit yang dipasang harus dengan jarak masing – masing maximum 10 cm secara teratur dan rapi, sedangkan list gypsum menggunakan sekrup dan lem yang kuat dan baik, pemasangannya maupun kerapiannya.

P. PEKERJAAN KERAMIK DAN BATU ALAM

P.1. Duga permukaan lantai keramik dibuat + 0.00 m dengan patokan dasar dari muka jalan besar 1.00 M atau 1.50 M dari duga muka urugan tanah / menyesuaikan pada gambar perencanaan.

P.2. Sebelum diadakan pemasangan keramik maka pada permukaannya diratakan / diurug dengan pasir urug setebal 20 cm pada seluruh lantai, lalu pasir disiram sampai rata dan dipadatkan, lalu dipasang lantai kerja setebal 3 cm perbandingan 1pc : 3ps : 5krk, setelah itu dibuat lantai beton tebal 5 cm dengan menggunakan besi beton BRC M6 atau besi Ø 6 mm dengan mutu beton K.200, selang 3 hari kemudian barulah keramik siap dipasang.

P.3. Keramik yang digunakan adalah keramik dengan ukuran 40 x 40 cm bermotif warna terang untuk bagian dalam, sedang bagian luar / teras memakai bahan bertextur kulit jeruk dengan motif polos berwarna tua, sedangkan untuk KM/WC dan ruang saji dipakai keramik dengan ukuran 20 x 20 cm untuk lantai dan 20 x 25 cm untuk dinding.

P.4. Khusus Keramik Tangga, pada ujung injakan tangga perlu dipasang list keramik model anti slip dengan warna kontras ukuran 5 x 40 cm.

P.5. Bila terdapat cacat pada seluruh bagian / sebagian, keramik tidak boleh dipasang (afkeur). Pemasangan semua lantai keramik diharuskan

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

Page 11: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

berantara ( siar ) maximum 2 mm siku dan rata.

P.6. Adukan spesi pada lantai dibuat 1pc : 3ps setebal 3 cm dan kemudian pada permukaan sambungan tegel / siar dicor dengan bubur semen hingga padat, apabila terdapat kotoran semen pada permukaan keramik segera dibersihkan permukaannya.

P.7. Batu Alam yang digunakan ukuran 10 x 20 dengan tekstur bergaris (jenis batu alam didiskusikan dengan pihak direksi).

Q. PEKERJAAN CAT-CATAN

Q.1. Finishing tembok, beton dan plafond dengan menggunakan cat tembok air merk/produk (ditentukan Pihak Direksi), dengan warna ditentukan setelah diskusi dengan pihak direksi atau owner / pihak pemakai.

Q.2. Sebelum dicat permukaan tembok harus diplamir hingga rata dengan plamir yang sesuai dengan catnya.

Q.3. Untuk seluruh dinding tembok yang dicat dengan cat tembok, sebelum memulai dengan plamir tembok maka tembok yang belum diplester dengan rata dan sempurna harus diperbaiki terlebih dahulu (dihaluskan). Dengan cara menggosok dengan kertas gosok, permukaan plesteran dan plamuran tersebut.

Q.4. Finishing dinding luar yang ada pelapisan batu alamnya harus menggunakan top coat jenis glossy yang bermutu tinggi dan anti lumut, dan waktu pengeringan yang cukup lama agar tidak lembab.

Q.5. Sedangkan untuk finishing kayu menggunakan cat kilap yang sebelumnya bahan yang akan dicat permukaannya harus dilapis cat dasar/meni dan di dempul kayu.

Q.6. Seluruh pekerjaan finishing harus dikerjakan rapi, teliti dan tidak mengotori bahan lain didekat permukaaan bahan yang dicat dan dikerjakan oleh tenaga ahli/tukang yang berpengalaman di bidang pengerjaan finishing.

Q.7. Pemborong harus mengajukan contoh warna dan tidak diijinkan memakai cat diluar ketentuan dalam bestek ini.

Q.8. Merk cat yang dipakai harus yang sejenis dan tidak diperbolehkan penyampuran cat, baik warna maupun merk.

R. PEKERJAAN KACA

R.1. Pada daun jendela dan daun pintu yang harus ada kacanya, maka dipergunakan kaca polos tebal 5 mm atau sesuai gambar bestek / gambar detail.

R.2. Pemasangan kaca harus cukup rapat dan bilamana terdapat longgar.

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

Page 12: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

S. PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG

S.1. Untuk melengkapi pintu dan jendela harus dipasang alat pengunci dan penggantung seperti engsel, grendel, kunci – kunci , hak angin dan lain sebagainya.

S.2. Semua kunci yang dipasang boleh memakai SES, TESA, ASAHI 2x putar atau yang setara yang disetujui oleh direksi ukuran besar, komplit dengan handel (pegangan).

S.3. Semua pintu dan jendela harus dipasang dengan engsel kuningan merk ASAHI atau yang setara dengan ukuran untuk engsel pintu 4” dan untuk engsel jendela 3”. Khusus untuk pemasangan engsel pintu harus diperhatikan hal – hal yang menyangkut kekekalannya.

S.4. Untuk jendela jungkit dilengkapi dengan grendel, hak angin dan pegangan jendela memakai grendel dan hak angin ex SES dari kuningan.

S.5. Alat – alat tersebut sebelum dipasang harus mengajukan contoh terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan direksi.

S.6. Khusus untuk perlengkapan penggantung pada kusen, pintu dan jendela almunium harus menyesuaikan merk/type/model yang sesuai dengan pemasangan aluminium dan standard produk pabrik yang bersangkutan.

T. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

T.1. Harus dikerjakan oleh pihak ketiga sebagai instalatur dan dibawah monitoring dan penugasan oleh kontraktor selaku penanggung jawab pelaksanaan proyek.

T.2. Instalatur tersebut bertanggung jawab sepenuhnya kepada kontraktor.

T.3. Untuk keperluan ini pihak instalatur harus mempunyai sertifikat berupa DRM dan menjadi anggota AKLI dari perwakilan daerah setempat, sesuai dengan nilai pekerjaan instalasi listrik tersebut.

T.4. Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut instalatur dibawah ini petunjuk pemborong harus membuat gambar / diagram selagi teknik pemasangannya dengan skala 1 : 100 dan mendapat persetujuan direksi.

U. PELAKSANAAN PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

U.1. Menurut segala petunjuk dari direksi.

U.2. Menurut peraturan yang masih berlaku di Indonesia pada saat ini.

U.3. Pekerjaan harus diserahkan kepada direksi tepat pada waktu yang

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

Page 13: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

telah ditetapkan.

U.4. Pemakaian bahan instalasi listrik harus :a. barang barub. berkualitas baikc. mengikuti standard keamanan kerja yang diberlakukan PLN

U.5. Sebelum bahan dipasang agar diperlihatkan dulu kepada direksi untuk diperiksa lebih lanjut dan mendapat persetujuannya.

U.6. Barang yang sudah afkir, dalam waktu 2 x 24 jam harus sudah dikeluarkan dari tempat pekerjaan. Dan jika kontraktor atau instalatur tidak mengindahkannya, maka direksi berhak mengeluarkannya atas biaya dari pihak kontraktor.

U.7. Tegangan listrik yang digunakan 220 volt/phase.

U.8. Tegangan dan bahan perlistrikan harus dibedakan untuk penggunaan :a. Penerangan listrik biasab. AC dan exhaust fanc. Computer dan accesoriesnya

V. PEKERJAAN INSTALASI AIR, SANITASI DAN DRAINASE

V.1. Pada setiap KM/WC dipasang bak mandi dari pasangan dinding bata lapis tegel keramik 20 x 20 cm dan dipasang klosed duduk porselin setara dengan American Standard semuanya termasuk wastafelnya, kesemuanya dilengkapi fitting dilaksanakan sesuai gambar pelaksanaan.

V.2. Untuk saluran dari klosed digunakan pipa PVC Ø 4” type D sedangkan untuk saluran air bekas digunakan pipa PVC Ø 2” type D yang langsung dibuang ke parit.

V.3. Pada lubang – lubang pembuangan air bekas lantai KM/WC harus dipasang advour/floor drain dari plat kuningan.

V.4. Untuk pengadaan air bersih dipasang pipa PVC type AW n 1/2” dipasang tertanam dalam tembok

V.5. Pipa – pipa diluar bangunan harus tertanam dalam tanah + 30 cm.

V.6. Pemasangan jaringan pipa air bersih dilaksanakan sesuai dengan gambar dan termasuk penyambungan ke instalasi PDAM yang ada.

V.7. Pada setiap bak mandi pada KM/WC dipasang lengkap dengan kran air n 1/2” warna silver setara dengan jenis/ merk SAN-E.

V.8. Pekerjaan pembuatan saluran air hujan dilaksanakan dari pasangan bata merah dilaskanakan seperti gambar dengan kemiringan 1 : 500.

V.9. Pemasangan saluran air hujan dilaksanakan dengan spesi 1pc : 2ps dan diplester halus dan rapi dengan spesi 1pc : 2ps, saluran air hujan

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

Page 14: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

dilaksanakan sampai pada saluran induk. Pada ujung terbatas / parit dibuatkan bak kontrol ukuran 50 x 50 cm, antara permukaan parit dan bak kontrol diberi selirish / beda tinggi yaitu pada rabat + 5 cm dari permukaan parit yang ada.

V.10.

Pada pekerjaan septictank dan sumur peresapan dibuat dari pasangan batu bata merah dilaksanakan sesuai dengan gambar pelaksanaan.

V.11.

Pada setiap lantai, distribusi instalasi / jaringan harus melalui shaft induk yang terbagi 3 bagian dan dibedakan dalam pipa induk vertical untuk :

a. Pipa air bersih Ø 3/4” – PVC type AWb. Pipa kotoran Ø 6” – PVC type Dc. Pipa air kotor Ø 3” – PVC type D

V.12.

Gorong – gorong untuk drainase dalam lokasi / halaman gedung memakai buis beton Ø 30 cm – 40 cm dengan panjang 1.00 M’.

V.13.

Saluran dibuat dari pasangan batu padas tua dengan campuran 1pc : 4ps dan semua permukaan pasangan yang tampak harus diplester halus sesuai dengan campuran pasangannya.

V.14.

Untuk penutup gorong – gorong dibuat dari plat beton bertulang campuran 1 : 2 : 3 dengan ukuran dan penulangan sesuai pada gambar, khusus untuk jembatan.

V.15.

Arah aliran dan kemiringan agar dibuat sedemikian rupa agar dapat mengalir dengan baik dan dapat disesuaikan / dihubungkan dengan saluran existing.

V.16.

Bilamana saluran dari pasangan sebagaimana direncanakan sudah terpenuhi, maka harus dibuatkan saluran sementara system galian tanah untuk memperoleh hubungan ke saluran induk.

V.17.

Pipa talang vertical menggunakan pipa PVC AW dengan diameter 4” atau 6” atau sesuai petunjuk gambar dan dipasang secara tegak lurus dan rapi dan mengikuti petunjuk gambar.

W. TANGKI SEPTIK DAN RESAPAN

W.1.

Lingkup PekerjaanPekerjaan ini mencakup pengadaan bahan, peralatan, tenaga kerja, dan pemasangan tangki septik dan resapan seuai dengan garis, susunan, lokasi, dan dimensi yang tertera dalam gambar kerja dan ketentuan spesifikasi teknis.Pekerjaan ini termasuk pada:• Pengukuran• Penggalian, pengurugan, dan pemadatan• Pemasangan dan penyambungan pipa

W.2.

Persyaratan Umuma. Kontraktor harus menyerahkan contoh dan data teknis bahan kepada

pengawas lapangan untuk disetujui sebelum pengadaan bahan dan pelaksanaan pekerjaan.

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

Page 15: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

b. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar detail pelaksanaan yang mencakup dimensi, tata letak, jenis bahan, dan detail-detail pelaksanaan untuk diperiksa dan disetujui pengawas lapangan.

c. Ketidak sesuaian 1) kontraktor wajib memeriksa gambar kerja terhadap kemungkinan

kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, jumlah, maupun pemasangan.

2) Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata tidak sesuai dengan yang telah disetujui, kontraktor wajib menggantinya atas biaya kontraktor setelah disetujui pengawas lapangan.

W.3.

Persyaratan Bahana. Tangki septik dapat dibuat dari pasangan batu bata atau beton

bertulang (sesuai dengan petunjuk gambar kerja) dalam kapasitas, ukuran, bentuk dalam gambar kerja.

b. Pipa-pipa saluran dan rembesan yang dipasang harus pipa PVC kelas 5 kg/cm2 standar JIS K 6741 berdiameter sesuai dengan gambar kerja, sedangkan panjang, tebal, dan lainnya sesuai dengan standar JIS.

c. Batu bata harus memenuhi persyaratan dalam pasal tentang pemasangan bata.

d. Bahan beton dan baja tulangan harus memenuhi persyaratan.e. Adukan. 1)Bahan adukan untuk pasangan batu bata yang terdiri dari semen,

pasir, dan air harus memenuhi spesifikasi teknis. 2)Semua adukan yang dipakai mempunyai komposisi 1 pc : 2 ps

atau sesuai dengan ketentuan gambar kerja.

W.4.

ResapanTangki septik harus dilengkapi dengan sumur resapan dalam ukuran sesuai dengan petunjuk gambar kerja. Bahan-bahan untuk sumur resapan sesuai dengan petunjuk gambar kerja atau petunjuk pengawas lapangan.

X. PEKERJAAN PEMBERESAN HALAMAN

Sebelum diserahkan lokasi pekerjaan dan sekitarnya harus bersih dari sisa bahan bangunan dan ini harus dikerjakan oleh Pihak Pemborong.

Demikian Spesifikasi Teknis (supplement) disampaikan untuk kemudian menjadi pedoman dalam pelaksanaan PEMBANGUNAN GEDUNG / RUANG DOSEN FKIP LOKASI GUNUNG KELUA Tahun Anggaran 2011.

Samarinda, 13 Agustus 2012CV. BULAN PURNAMA

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

Page 16: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

HJ. Y U K EDirektur

SPESIFIKASI

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

UNIVERSITAS MULAWARMAN

Page 17: SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS (Supplement)

T E K N I S

REHAB SMPN 34 JL. AMINAH SYUKUR SAMARINDA

PEMBANGUNAN GEDUNG / RUANG DOSEN FKIP UNMUL LOKASI GUNUNG KELUA SAMARINDA


Top Related