Sorbitol adalah senyawa monosakarida polyhidrik alkohol digunakan sebagai agen
pengontrol kelembaban sedangkan untuk fungsi spesifiknya sebagai plasticizer. Sorbitol
merupakan suatu poliol (alkohol gula) bahan pemanis yang ditemukan dalam berbagai
produk makanan, kemanisan sorbitol sekitar 60% dari kemanisan sukrosa (gula tebu) dengan
ukuran kalori sekitar sepertiganya. Lebih lanjut dikemukakan bahwa sorbitol bersifat
nonkarsinogenik (tidak menyebabkan kanker) dan dapat berguna bagi orang-orang penderita
diabetes, secara kimiawi sorbitol sangat reaktif dan stabil, Film yang menggunakan
plasticizer sorbitol dapat menghasilkan kekuatan tarik film yang lebih besar dibandingkan
film dengan plasticizer gliserol. Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi sorbitol dalam
pengujian kekuatan tarik film sebagai plasticizer lebih besar daripada gliserol (Nathalya, 2015
: 23).
Penambahan CMC dalam pembuatan edible film strip herbal bertujuan untuk
memperbaiki kekuatan dan kekompakan edible film. Pembuatan edible film tanpa
penambahan CMC akan menghasilkan edible film yang kurang kompak, tipis, rapuh, dan
sukar dilepas dari kaca pencetak. Semakin banyak CMC yang ditambahkan dalam edible film,
semakin homogen larutan edible film, semakin tebal dan halus produk edible film yang
dihasilkan. (Velly paradita, 2013: 19).
Penambahan pemanis dilakukan untuk mengimbangi rasa pedas jahe dalam edible
film strip herbal. Hal ini membuat edible film strip herbal tidak menarik untuk dikonsumsi.
Penambahan fruktosa sebanyak 1% menghasilkan edible film strip herbal yang lengket
namun lebih baik dibandingkan dengan menggunakan glukosa cair. (Velly paradita, 2013:
20).
Edison, nathalya. 2015. Karakteristik Edible Film Berbahan Dasar Whey Dangke dan Agar
dengan Penambahan Konsentrasi Sorbitol. Makassar : Unhas
Paradita, Velly. 2013. Formulasi Produk Edible Film Strip Herbal Berbahan Dasar Tapioka
dengan Konsentrasi Jahe (Zingiber Officinale Roscoe)