Transcript
Page 1: Skripsi  titis koementar p agus

1

Komentar Umum

Saya berterima kasih dengan Skripsi mbak Titis, sebab dengan

adanya skripsi seperti ini menjadikan saya sedikit banyak lebih

tahu, bagaimana penelitian itu. Sebab skripsio mbak Titis saya

diskusikan secara bersama antara Saya, pak Taufiq, pak Sutopo.

Sekali lagi sedikit banyak saya tambah mengerti.

Kesimpulan dari diskusi kami :

Dari segi penelitian (orang-orang yang memang berkecimpung

dalam penelitian), Penelitian (baca : skripsi) sejenis ini, yaitu

membandingkan sebelum dan sesudah dengan/melalui questioner

dengan

jawaban Sangat setuju, Setuju dst-nya

Responden yang sama dan dilakukan pada saat/waktu

yang relatif sama (satu waktu)

tidak bisadiuji (hasilnya tidak bisa dipertanggungjawab-kan).

(ketika ujian waktu itu khan ada pertanyaan dari saya

“apakah pelanggan yang diquest bisa tahu kondisi sebelum

ada pasar modern, dan apakah pelanggan yang diquest

diyakini udah menjadi pelanggan sebelum ada pasar

modern ?”)

Kalau ingin mengetahui kondisi sebelum dengan kondisi sesudah,

sebaiknya :

Data yang diuji berupa angka minimal 6 bulan sebelum

dan 6 bulan sesudah pasar modern berdiri, atau

Quest yang dilakukan harus minimal 6 bulan sebelum dan

6 bulan sesudah pasar modern berdiri, atau

Pada saat yang sama, tetapi quest diajukan pada pasar

yang ada toko modern Dan pasar yang tidak ada pasar

Modern.

Page 2: Skripsi  titis koementar p agus

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Penilaian kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi unit-

unit usaha. Didalam sistem pengendalian, penilaian kinerja merupakan usaha yang

dilakukan untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh

masing-masing pusat pertanggungjawaban yang dibandingkan dengan tolak ukur

yang telahditerapkan. Dimana unit-unit usaha masih banyak menggunakan sistem

penilaian kinerjanya berdasarkan aspek keuangan karena hal ini mudah dilakukan.

Padahaldalam menghadapi dunia bisnis yang semakin kompleks penilaian

berdasarkanaspek keuangan sudah tidak memadai lagi, dikarenakan adanya

kelemahan dalam sistempenilaian yang berdasarkan tolak ukur keuangan tersebut.

Kelemahannya adalah terbatas dengan waktu, mengungkapkan

prestasikeuangan yang nyata tanpa dengan adanya suatu pengharapan yang dapat

dilihat dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya prestasi itu sendiri, dan

Untuk memperbaiki skripsi mbak Titis, saya usulkan Definisi Operasional

Variabel diperbaiki, sehingga questionernya nyambung (saya beri komentar

pada halaman definisi operasional)

Page 3: Skripsi  titis koementar p agus

3

ketidakmampuan dalam mengukur kinerja harta tak tampak (intangible asset) dan

harta intlektual (sumberdaya manusia)perusahaan atau unit usaha.Denganadanya

kekurangan model akuntansi keuangan, maka diciptakan suatu metodependekatan

yang menilai kinerja perusahaan yang diukur dengan mempertimbangkan 4

perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses

bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Metode ini berusaha untuk menyeimbangkan penilaian aspek

keuangandengan aspek non keuangan yang secara umum dinamakan Balanced

Scorecard.Dengan menerapkan metode Balanced Scorecarddiharapkan akanmampu

mengukur bagaimana unit bisnis mereka melakukan penciptaan nilai saat inidengan

tetap mempertimbangkan kepentingan-kepentingan masa yang akan datang.Seperti

yang telah disebutkan diatas, Balanced Scorecarddiklasifikasikankedalam 4

prespektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnisinternal, dan pembelajaran dan

pertumbuhan. Keempat prespektif ini menawarkansuatu keseimbangan antara tujuan

jangka pendek dan tujuan jangka panjang, yaituhasil yang diinginkan, pemicu kinerja,

dan tolak ukur kinerja.

Sejalan dengan era globalisasi, maka pemerintah telah mengijinkan

munculnya toko modern untukberdampingan dengan pasar tradisional. Dalam

Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2007tentang Penataan dan Pembinaan Pasar

Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, disebutkan bahwa toko modern

merupakan toko yang berbentuk Minimarket, Supermarket, Departement Store dan

Page 4: Skripsi  titis koementar p agus

4

Hypermarket ataupun grosir. Sedangkan Pasar Tradisional adalah pasar milik

Pemerintah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dengan tempat usaha berupa toko,

kios, los dan tenda yang dimiliki atau dikelola oleh pedagang kecil, menengah,

swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil dan dalam jual beli

dengan cara tawar menawar. Upaya tersebut mendapat tanggapan positif dari para

pengusaha toko modern yang saat ini telah berterbaran di berbagai kota utama di

Indonesia sejak tiga dekade terakhir.

Namun harapan untuk hidup berdampingan antara toko modern dengan pasar

tradisional nampaknya tidak mudah untuk diwujudkan. Hal ini disebabkan jarak

antara pasar tradisional dan toko modern khususnya pada studi kasus yang dilakukan

oleh peneliti bahwa jarak pasar Mangkang dengan toko modern ± 300 meter dimana

peraturan tersebut tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Perda Kabupaten

Semarang No. 5 tahun 2010 pasal 30 ayat 1huruf b, paling sedikit berjarak 5 Km

(lima kilometer) untuk pendirian Pusat Perbelanjaan, sedangkan pendirian toko

modern harus memperhatikan jarak antara hypermarket dengan Pasar Tradisional

yang telah ada sebelumnya .

Dimana hal tersebut menyebabkan beberapa pedagang mengeluh karena

mulai ditinggal oleh para pembeli dan bahkan hasil penjualannya (kinerja) mengalami

penurunan yang sangat drastis.Permasalahan menurunnya penjualan (kinerja)pasar

tradisional umumnya tidak memiliki kreatifitas atau strategi untuk mempertahankan

dan meningkatkan kinerjanya, sehinngga karyawan yang ada cenderung tidak

Page 5: Skripsi  titis koementar p agus

5

produktif dan bahkan semakin berkurang.Menurut hasil survey yang dilakukan

penulis sebelumnyabahwa pasar tradisional tidak melakukan strategi apapun,

misalnya mencari supplier yang lebih murah, menambah produk yang lebih

menguntungkan atau melakukan pengluaran biaya untuk mempertahanan kinerjanya.

Penilaian kinerja merupakan salah satu faktor penting dalam suatu

perusahaanatau organisasi.Berdasarkan fenomena tersebut diatas dapat disimpulkan

bahwa kinerja pasar tradisional dalam aspek keuangan dan non keuangan mengalami

penurunan karena munculnya toko modern. Kondisi ini tentunya akan menarik untuk

dikaji, karena hingga saat ini belum ada penelitian yang sejenis di kota Semarang.

Penelitian ini berjudul“PenilaianKinerja Pasar Tradisional Sebelum Dan Sesudah

Adanya Toko Modern Dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada

Pasar Tradisional Mangkang Semarang)”.

1.2. Perumusan Masalah

Dengan menjamurnya toko modern di kota Semarang baik secara langsung

maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja pasar tradisional. Untuk itu diperlukan

suatu metode penilaian kinerja yang menggabungkan kinerja keuangan dan non

keuangan yang disebut dengan Balanced Scorecard. Berdasarkan latar belakang

diatas permasalahan pokok yang hendak dibahas dalam penelitian ini adalah “Kinerja

Pasar Tradisional sebelum dan sesudah adanya Toko Modern dengan menggunakan

metode Balanced Scorecard”.

Page 6: Skripsi  titis koementar p agus

6

1.3. TujuanPenelitian

Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, tujuan dilakukan penelitian

ini adalah untuk mengetahui kinerja pasar tradisional sebelum dan sesudah adanya

toko modern apabila dinilai dengan menggunakanmetode Balanced Scorecard.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian inidiharapkan dapat bermanfaat untuk menambah

pengetahuan dan wawasan penulis dalam Balanced Scorecard, sehingga

penulis dapat membandingkan antara teori yang diperoleh dalam

perkuliahan dengan pengalaman di lapangan.

2. Bagi Pihak Pasar Tradisional

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pasar tradisional

untuk menilai kinerja keuangan dan non keuangan dapat diterapkan di

masa yang akan datang.

3. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak lainyang

berkepentingan untuk memberikan informasi yangberkenaan dengan

Page 7: Skripsi  titis koementar p agus

7

penilaian kinerja dengan menggunakanBalancedScorecard dan sebagai

bahan acuan penelitian-penelitian selanjutnya.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penilaian Kinerja

2.1.1. Pengertian Penilaian Kinerja

Penilaian pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai

tujuan organisasi. Mulyadi dan Setyawan (2001 :227) mendefinisikan penilaian

kinerja sebagai penentu secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi,

bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah

ditetapkan sebelumnya. Oleh karena organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh

sumber daya manusia maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas

perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi.

Setiap organisasi mengharapakan kinerja yang memberikan kontribusi untuk

menjadikan organisasi sebagai suatu institusi yang unggul di kelasnya.

Pengertian kinerja menurut Suyadi Prawirosentono (dikutip Chamdan,2005:

7) yaitu: performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang

Page 8: Skripsi  titis koementar p agus

8

atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang

bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun

etika.

Kinerja menurut Helfert (dikutip Chamdan, 2004 : 2) adalah suatu tampilan

keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil

atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam

memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki.

Dari beberapa definisi di atas disimpulkan bahwa penilaian kinerja adalah

tindakan penilaian yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang

ada pada perusahaan. Hasil penilaian tersebut kemudian digunakan sebagai umpan

balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana

dan titik di mana perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas aktivitas

perencanaan dan pengendalian.

2.1.2. Tujuandan ManfaatPenilaianKinerja

Mulyadi dan Setiawan (2001 : 227) menerangkan penilaian kinerja

mempunyai tujuan utama yaitu untuk memotivasikaryawan dalam mencapai sasaran

organisasi dan dalam mematuhi standar perilakuyang telah ditetapkan sebelumnya,

agar membuahkan tindakan dan hasil yangdiinginkan oleh organisasi. Standar

Page 9: Skripsi  titis koementar p agus

9

perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan

dalam anggaran organisasi. Adapun tujuan umum penilaian kinerja adalah:

1. Untuk menentukan kontribusi suatu bagian dari perusahaan terhadap organisasi

secara keseluruhan.

2. Memberikan dasar untuk mengevaluasi kinerja masing-masing manajer.

3. Memotivasi para manajer untuk mengoperasikan divisinya secara konsisten

sehingga sesuai dengan tujuan utama perusahaan.

Menurut Mulyadidan Setyawan (2001 : 228), manfaat sistem penilaian

kinerja yangbaik adalah sebagai berikut:

1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian

personel secara maksimal. Motivasi adalah prakarsa dilaksanakannya suatu

tindakan secara sadar dan bertujuan. Dari aspek perilaku, motivasi berkaitan

dengan sesuatu yang mendorong orang untuk berperilaku dengan cara tertentu.

Motivasi personel berarti membangkitkan dorongan dalam diri setiap personel

memahami sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Memaksimalkan

motivasi personel atau karyawan inilah yang menjadi tujuan utama penilaian

kinerja.

2. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan personel.

Penilaian kinerja akan menghasilkan data yang dapat dipakai sebagai dasar untuk

pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan personel. Agar

Page 10: Skripsi  titis koementar p agus

10

memotivasi personel, penghargaan yang diberikan kepada personel perlu

didasarkan atas hasil penilaian kinerja personel.

3. Menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan personel. Jika

manajemen perusahaan tidak mengenal kekuatan dan kelemahan personel yang

dimilikinya, sulit untuk manajemen untuk mengevaluasi dan memilih program

pelatihan personel yang sesuai dengan kebutuhan personel untuk itu perusahaan

kenyediakan kriteria seleksi dan program pelaatihan untuk mengembangkan

personelnya agar mereka selalu dapat menyesuaikan diri dengan perubahan

lingkungan bisnis yang senantiasa berubah dan berkembang.

4. Menyediakan umpan balik bagi personel. Dalam perusahaan, manajemen puncak

mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada manajemen menengah dan

manjemen bawah. Berdasarkan hasil penilaian kinerja ini, manajemen puncak

memberikan penilaian atas kinerja manajer bawahannya. Dilain pihak, penilaian

kinerja ini memberikan umpan balik bagi manajemen bawah dan manajemen

menengah tentang bagaimana manajemen puncak menilai kinerja mereka.

5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. Penghargaan dapat

digolongkan kedalam dua kelompok, yakni penghargaan intrinsik dan

penghargaan ekstrinsik. Penghargaan intrinsik berupa rasa puas diri yang

diperolah seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan baik

dan telah mmencappai sasaran tertentu. Penghargaan ekstrinsik berupa

kompensasi yang diberikan kepada personel, baik yang berupa kompensasi

langsung yakni berupa gaji atau upah pokok, honorarium, pembagian laba,

Page 11: Skripsi  titis koementar p agus

11

kompensasi tidak langsung berupa asuransi kecelakaan, biaya tunjangan, maupun

kompensasi nonmoneter yang berupa fasilitas mewah, gelar istimewa atau

sebagainya yang didasarkan atas kenerja personel.

2.2. Pasar

2.2.1. 2.2.1. Pengertian Pasar

Menurut Perda Kabupaten Semarang, pasal 1 No. 5 tahun 2010 tentang

retribusi pelayanan pasar, menyebutkan pasar adalah area tempat jual beli barang

dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan,

pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya.

2.2.2. 2.2.2. Jenis Pasar Menurut Transaksinya

Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional

dan toko modern.

1. Pasar Tradisional

Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik

Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko,

kios, los dan tenda yang dimiliki/ dikelola oleh pedagang kecil, menengah,

Page 12: Skripsi  titis koementar p agus

12

swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan

dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.

2. Toko modern

Toko modern adalah pasar dengan sistem pelayanan mandiri, menjual

berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk Minimarket, Supermarket,

Department Store, Hypermarket dan grosir.

2.3. Balanced Scorecard

2.3.1. PengertianBalanced Scorecard

Istilah balanced scorecard terdiri dari 2 kata yaitu balanced (berimbang) dan

scorecard (kartu skor). Kata berimbang (balanced) dapat diartikan dengan kinerja

yang diukur secara berimbang dari 2 sisi yaitu sisi keuangan dan non keuangan,

mencakup jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan bagian internal dan

eksternal, sedangkan pengertian kartu skor (scorecard) adalah suatu kartu yang

digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja baik untuk kondisi sekarang ataupun

untuk perencanaan di masa yang akan datang.

Definisi tersebut pengertian sederhana dari balanced scorecard adalah kartu

skor yang digunakan untuk menilai kinerja yang diukur dengan memperhatikan

keseimbangan antara sisi keuangan dan non keuangan, antara jangka pendek dan

jangka panjang serta melibatkan faktor internal dan eksternal. Balanced scorecard

merupakan suatu metode penilaian kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan

Page 13: Skripsi  titis koementar p agus

13

empat perspektif untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu: perspektif keuangan,

pelanggan, proses bisnis internal serta proses pebelajaran dan pertumbuhan. Dari

keempat perspektif tersebut dapat dilihat bahwa balanced scorecard menekankan

perspektif keuangan dan non keuangan.

Anthony and Govindarajan ( 2003: 173) menyatakan Balanced

Scorecardmerupakan salah satu alat penilaian kinerja yang menekankan pada

keseimbangan antara ukuran-ukuran strategis yang berlainan satu sama lain dalam

usaha untuk mencapai keselarasan tujuan sehingga mendorong karyawan bertindak

demi kepentingan terbaik perusahaan.

Hansen dan Mowen ( 2009 : 366 ) menyatakan bahwa, “Balanced Scorecard

adalah sistem manajemen strategi yang mendefinisikan sistem akuntansi

pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balanced scorecard menerjemahkan visi

dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja dalam empat

perspektif, yang meliputi perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (infrastruktur).

2.3.2. Perspektif Dalam Balanced Scorecard

Didalam penilaian kinerja dapat diukur dengan pendekatan balanced

scorecard. Dimana balanced scorecard terdapat empat perspektif Balanced

Scorecard yang dikaitkan dengan strategiperusahaan yaitu ; (1) perspektif keuangan

(shareholders-pemegang saham), (2)prespektif pelanggan (customer), (3) perspektif

proses bisnis internal (internalbusinessprocess) dan (4) perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan (learning and growth).

Page 14: Skripsi  titis koementar p agus

14

1. Perspektif Keuangan

Perspektif keuangan menetapkan tujuan kinerja jangka pendek dan jangka

panjang. Perspektif keuangan mengacu pada konsekuensi keuangan secara

keseluruhan dari ketiga perspektif lainnya. Jadi, tujuan dan ukuran perspektif lain

harus dihubungkan dengan tujuan keuangan. Menurut Hansen dan Mowen

(2009:372) perspektif keuangan memiliki tiga ukuran strategis, antara lain :

a. Pertumbuhan Pendapatan

Tujuannya menaikkan jumlah produk baru dengan ukuran persentase

pendapatandari produk baru, menciptakan aplikasi baru bagi produk yang

sudah ada dengan ukuran persentase pendapatan dari aplikasi baru,

mengembangkan pelanggan dan pasar yang baru dengan ukuran persentase

pendapatan dari sumber baru, serta pengapdopsian strategi penetapan harga

baru dengan ukuran profitabilitas produk dan pelanggan.

b. Penurunan Biaya

Tujuannya menurunkan biaya produk per unit dengan ukuran biaya

produk per unit, menurunkan biaya pelanggan per unit dengan ukuran biaya

pelanggan per unit, serta menurunkan biaya jalur distribusi dengan ukuran

biaya per jalur distribusi.

c. Penggunaan Aset

Perbaikan pemanfaatan aset adalah tujuan utama yang diukur dengan

laba atas investasi dan nilai tambah ekonomi.

Page 15: Skripsi  titis koementar p agus

15

Gambar 2.1

Ringkasan Tujuan dan Ukuran Perspektif Keuangan

Tujuan Ukuran

Pertumbuhan pendapatan :

Menaikkan jumlah produk baru

Membuat aplikasi baru

Mengembangkan pelanggan dan

pasar baru

Mengadopsi strategi penetapan

harga baru

Penurunan biaya :

Menurunkan biaya produk per

unit

Menurunkan biaya pelanggan per

unit

Menurunkan biaya jalur distribusi

Pemanfaatan aset :

Memperbaiki pemanfaatan aset

Persentase pendapatan dari

produk baru

Persentase pendapatan dari

aplikasi baru

Persentase pendapatan dari

sumber baru

Profitabilitas produk dan

pelanggan

Biaya produk per unit

Biaya pelanggan per unit

Biaya per jalur distribusi

Laba atas investasi

Nilai tambah ekonomi

Sumber : Hansen, Mowen, Managerial Accounting, (2009:372)

Page 16: Skripsi  titis koementar p agus

16

2. Perspektif Pelanggan

Hansen dan Mowen (2009) menjelaskan perspektif pelanggan adalah sumber

komponen dari tujuan keuangan. Perspektif ini mendefinisikan dan memilih

pelanggan dan segmen pasar di mana perusahaan memutuskan untuk bersaing.

Pada perspektif pelangganterdapat lima tujuan utama menurut Hansen dan

Mowen ( 2009:373), yaitu:

a. Pangsa Pasar

Mengukur seberapa besar proporsi segmen pasar tetentu yang dikuasai

olehperusahaan.

b. Retensi Pelanggan

Digunakan untuk mengukur seberapa banyak perusahaan

berhasilmempertahankan pelanggan-pelanggan lama. Peningkatan retensi

pelangganberhubungan dengan tingkat loyalitas pelanggan terhadap produk

perusahaan.

c. Akuisisi Pelanggan

Mengukur seberapa banyak perusahaan berhasil menarik pelanggan-

pelangganbaru.

d. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan yaitu respon atau tanggapan yang diberikan

parakonsumen setelah terpenuhinya kebutuhan mereka akan sebuah

Page 17: Skripsi  titis koementar p agus

17

produkataupun jasa. Digunakan untuk mengukur seberapa jauh pelanggan

merasapuas terhadap layanan perusahaan.

e. Peningkatan Profitabilitas Pelanggan

Digunakan untuk mengukur seberapa keuntungan yang berhasil

diperolehperusahaan dari penjualan produk kepada para pelanggan.

Profitabilitaspelanggan yaitu nilai pelanggan bagi perusahaan melalui

loyalitas pelanggan,pertumbuhan, promosi, dan wawasan pelanggan

terhadap produk perusahaan.

Gambar 2.2

Ringkasan Tujuan dan Ukuran Perspektif Pelanggan

Tujuan Ukuran

Utama :

Meningkatkan pangsa pasar

Meningkatan retensi pelanggan

Meningkatkan akuisisi pelanggan

Meningkatkan kepuasan

pelanggan

Meningkatkan profitabilitas

pelanggan

Nilai kinerja :

Menurunkan biaya

Menurunkan biaya pasca pembelian

Memperbaiki fungsi produk

Memperbaiki kualitas produk

Meningkatkan keandalan

pengiriman

Pangsa pasar (persentase pasar)

Persentase pertumbuhan bisnis

dari pelanggan yang ada

Persentase pelanggan yang

kembali

Jumlah pelanggan baru

Tingkat dari survei pelanggan

Profitabilitas pelanggan

Harga

Biaya pasca pembelian

Tingkat dari suvei pelanggan

Persentase barang dikembalikan

Persentase pengiriman tepat

waktu

Jadwal yang tidak terpenuhi

Page 18: Skripsi  titis koementar p agus

18

Memperbaiki citra dan reputasi

produk

Tingkat dari survei pelanggan

Sumber : Hansen, Mowen, Managerial Accounting, (2009:373).

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Hansen dan Mowen (2009) perspektif proses bisnis internal menjelaskan

proses internal yangdiperlukan untuk mencapai tujuan pelanggan dan keuangan.

Pada perspektif ini, menurut Hansen dan Mowen (2009:374) terdapatrantai nilai

proses yang terdiri dari tiga proses, yaitu:

a. Proses Inovasi

Tujuan proses inovasi meliputi peningkatan jumlah produk baru,

peningkatan persentase pendapatan dari produk yang dimiliki dan penurunan

waktu untuk mengembangkan produk baru. Proses inovasi mengantisipasi

keperluan yang timbul dan potensial daripelanggan dan menciptakan produk

dan jasa baru untuk memuaskankebutuhan itu.

b. Proses Operasional

Tujuan proses operasional yaitu meningkatkan kualitas proses,

meningkatkan efisiensi proses, dan menurunkan waktu proses. Proses

operasional menghasilkan dan memberikan produk dan jasa yang telahada

kepada pelanggan. Proses ini dimulai dengan pesanan pelanggan danberakhir

dengan pengiriman produk atau jasa.

c. Proses PascaPenjualan

Page 19: Skripsi  titis koementar p agus

19

Peningkatan kualitas, peningkatan efisiensi, dan penurunan waktu

pemrosesan juga merupakan tujuan yang dibutuhkan pada proses pelayanan

pascapenjualan. Proses pascapenjualan memberikan jasa pelayanan yang

cepat tanggap danpenting bagi pelanggan setelah produk atau jasa telah

dikirim.

Gambar 2.3

Ringkasan Tujuan dan Ukuran Perspektif Proses Bisnis Internal

Tujuan

Ukuran

Inovasi :

Meningkatkan jumlah produk

baru

Meningkatkan julah produk yang

dimiliki

Menurunkan waktu

pengembangan produk baru

Operasional :

Meningkatkan kualitas proses

Meningkatkan efisiensi proses

Menurunkan waktu pemrosesan

Jumlah produk baru versus yang

direncanakan

Persentase pendapatan dari

produk yang dimiliki

Waktu pemasaran (dari awal

hingga akhir)

Biaya kualitas

Hasil output

Persentase unit cacat

Tren biaya unit

Output/input

Waktu siklus

MCE

Page 20: Skripsi  titis koementar p agus

20

Pelayanan pasca penjualan :

Meningkatkan kualitas pelayanan

Meningkatkan efisiensi pelayanan

Menurunkan waktu pelayanan

Pertama langsung berhasil

Tren biaya

Output/input

Waktu siklus

Sumber : Hansen, Mowen, Managerial Accounting, (2009:378).

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Hansen dan Mowen (2009) mendefinisikan perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan (infrastruktur) merupakansumber kemampuan yang diperlukan oleh

organisasi untuk memperoleh pertumbuhanjangka panjang dan perbaikan

Menurut Hansen danMowen (2009:378), perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan ini memiliki tiga tujuanutama, yaitu:

a. Peningkatan Kemampuan Karyawan

Tiga pengukuran hasil utama bagi kemampuan karyawan adalah

tingkat kepuasan karyawan, presentase pergantian karyawaan, dan

produktivitas karyawan. Dalam usaha untuk meningkatkan kemampuan

karyawan, perusahaan biasanya memberikan pelatihan kepada karyawan.

Pemberian pelatihan kepada karyawan ini dapat memberikan keahlian baru.

Selain itu, persentase karyawan yang dibutuhkan di area-area kunci tertentu

dengan keahlian yang dimintamenandakan kemampuan organisasi untuk

memenuhi tujuan tiga perspektiflainnya.

b. Peningkatan Motivasi dan Pelibatan Karyawan

Page 21: Skripsi  titis koementar p agus

21

Karyawanseharusnya tidak hanya memiliki ketrampilan yang

diperlukan, tetapi juga memiliki kebebasan, motivasi, dan inisiatif untuk

menggunakan keahlian yang dimiliki secara efektif. Jumlah saran per

karyawan dan jumlah saran yang dilaksanakan per karyawan adalah ukuran

motivasi dan pemberdayaan. Perusahaan biasanya memberikan umpan balik

kepada para karyawannya agar lebih termotivasi untuk melaksanakan tugas

yang diberikan dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu.

c. Peningkatan Kemampuan Sistem Informasi

Peningkatan kemampuan sistem informasi berarti memberikan

informasi yanglebih akurat dan tepat waktu pada karyawan sehingga mereka

dapat memperbaiki proses dan melaksanakan proses baru secara efektif.

Gambar 2.4

Ringkasan Tujuan dan Ukuran Perspektif Pembelajaran dan

Pertumbuhan

Tujuan Ukuran

Peningkatan kemampuan karyawan

Tingkat kepuasa karyawan

Persentase pergantian karyawan

Produktivitas karyawan

(pendapatan per karyawan)

Jumlah jam pelatihan

Rasio strategis cakupan pekerjaan

(persentase kebutuhan kritikal

Page 22: Skripsi  titis koementar p agus

22

Peningkatan motivasi dan pelibatan

Peningkatan kemampuan sistem

informasi

pekerjaan yang dipenuhi)

Saran per karyawan

Saran per karyawan yang

dilaksanakan

Persentase proses dengan

kemampuan merespon baik dalam

waktu nyata

Persentase karyawan menghadapi

pelanggan dengan akses online ke

informasi pelanggan dan produk

Sumber : Hansen, Mowen, Managerial Accounting, (2009:379).

2.3.3. KeunggulanBalanced Scorecard

Terdapat beberapa keunggulan balanced scorecard. Balanced

scorecardmanjadikan sistem manajemen strategik sekarang berbeda secara signifikan

dengansistem manajemen strategik dalam manajeman tradisional. Mulyadi dalam

bukunyabalanced scorecard, menyatakan bahwa keunggulan balanced scorecard

terletak padafokusnya yaitu bukan hanya pendekatan keuangan yang diperhatikan

melainkan juganon keuangan.Keunggulan pendekatan balanced scorecard dalam

sistem perencanaanstrategik adalah mampu menghasilkan rencana strategik yang

memiliki karakteristiksebagai berikut:

1. Komprehensif

Page 23: Skripsi  titis koementar p agus

23

Balanced scorecard memperluas perspektif yang dicakupdalam perencanaan

strategik, dari yang sebelumnya hanya terbatas padaperspektifkeuangan, meluas

ke tiga perspektif yang lain: pelanggan, prosesbisnis internal, serta pembelajaran

dan pertumbuhan. Perluasan perspektifrencana strategik ke perspektif non

keuangan tersebut menghasilkanmanfaat sebagai berikut:

a. Menjadikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berjangkapanjang.

b. Memampukan perusahaan untuk memasuki lingkungan bisnis yangkompleks.

Kekomprehensifan sasaran strategik merupakan respon yang sesuai

untukmemasuki lingkungan bisnis yang komleks. Dengan mengarahkan sasaran-

sasaran strategik ke empat prespektif, rencana strategik perusahaanmencakup

lingkup yang luas, yang memadai untuk menghadapi lingkunganbisnis yang

kompleks. Jika sasaran strategik hanya diarahkan ke perspektifkeuangan, lingkup

rencana strategik yang dihasilkan akan terlalu sempit,sehingga tidak memadai

untuk menghadapi lingkungan bisnis yangkompleks.

2. Koheren

Balanced scorecard mewajibkan personal membangun hubungansebab

akibat diantara berbagai strategik. Kekoheran juga dituntut saatmenjabarkan

inisiatif strategik ke dalam program serta perencanaan labajangka pendek.

3. Seimbang

Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistemperencanaan

strategik penting untuk menghasilkan kinerja keuanganberjangaka panjang.

4. Terukur

Page 24: Skripsi  titis koementar p agus

24

Sasaran strategik yang digunakan merupakan sasaran yang dapatdiukur

sehingga mudah diwujudkan

2.4. Kerangka Pemikiran

Balanced Scorecard sebagaisuatu sistem yang menerjemahkan strategi

perusahaan ke dalam empat perspektifyang dapat digunakan untuk mengukur

penilaiankinerja perusahaan.

Gambar 2.5

Kerangka Pemikiran

Penilaian kinerja dengan

konsep balanced scorecard

pada pasar tradisional

Perspektif

keuangan

Perspektif

pelanggan

Perspektif

proses bisnis

internal

Perspektif

pembelajaran

dan

pertumbuhan

Page 25: Skripsi  titis koementar p agus

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup dan Objek Penelitian

3.1.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus yaitu pengumpulan data dengan

mengambil beberapa elemen dan kemudian masing-masing elemen diteliti,

kesimpulan yang ditarik hanya berlaku untuk elemen-elemen yang diselidiki saja.

Penelitian ini dilakukan pada pasar tradisional (pasar Mangkang) dengan data

Kinerja pasar tradisional

Page 26: Skripsi  titis koementar p agus

26

elemen-elemen yang menjadi tolak ukur dalam penilaian kinerja dengan konsep

Balanced Scorecard .

3.1.2. Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pasar tradisional sebagai obyek penelitiannya

karena pasar tradisional (pasar Mangkang)berorientasi pada pelayanan kepada

masyarakat. Maka diperlukan suatu penilaian kinerja yang tepat untuk diterapkan

pada pasar tradisional ini agar dapat menilai kinerja pasar tradisional apakah sudah

dapat dikatakan baik sesuai dengan yang diharapkan pemerintah daerah serta

masyarakat.

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan ukuran yang terkandung dalam keempat

perspektif Balanced Scorecard , yaitu:

1. Perspektif Keuangan (Financial Perspective )

Perspektif keuangan merupakan ukuran yang sangat penting dalam

merangkum kinerja dari tindakan ekonomis yang telah diambil. Ukuran kinerja

Kalau Njenengan mempertahankan Questioner, Maka definisi operasional harus dirubah

(beberapa ukuran yang njenengan sebutkan dalam definisi operasional harus dihapuskan, karena

tidak ada dalam pertanyaan (questioner)

Contoh: pertanyaan dalam Perspektif keuangan hanya berkisar Pendapatan, maka definisi

operasional yang digunakan hanya pendapatan

Page 27: Skripsi  titis koementar p agus

27

keuangan memberikan penilaian terhadap target keuangan yang dicapai oleh

organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya. Perspektif keuangan dalam

penelitian ini meliputi pertumbuhan pendapatan, penurunan biaya, serta

penggunaan aset.

2. Perspektif Pelanggan

Perspektif pelanggan merupakan ukuran yang dilihat dari jumlah pelanggan

yang dimiliki dan tingkat kepuasan pelanggan. Pengukuran kinerja yang dinilai

dari jumlah pelanggan dan tingkat kepuasan pelanggan terdiri dari:

a. Pangsa Pasar

Pangsa pasar ini menggambarkan proporsi bisnis yang dijual oleh sebuah unit

bisnis di pasar tertentu. Hal itu diungkapkan dalam bentuk-bentuk jumlah

pelanggan, uang yang dibelanjakan atau volume satuan yang terjual.

Pangsa Pasar, Retensi pasar, Akuisisi Pelanggan, hanya diketahui oleh

penjual, oleh karenanya Questionernya mestinya ditujukan ke penjual

Page 28: Skripsi  titis koementar p agus

28

b. Retensi Pelanggan

Mengukur tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan

dengan konsumen. Pengukuran dapat dilakukan dengan mengetahui besarnya

persentase pertumbuhan bisnis dengan pelanggan yang ada saat ini dengan

cara membandingkan jumlah pelanggan tahun berjalan dengan tahun

sebelumnya.

c. Akuisisi Pelanggan

Mengukur tingkat dimana suatu unit bisnis mampu menarik pelanggan baru.

Akuisisi ini dapat diukur dengan membandingkan banyaknya jumlah

pelanggan baru atau jumlah penjualan kepada pelanggan baru di segmen yang

ada.

d. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk

atau kriteria tertentu. Ukuran kepuasan pelanggan ini akan memberikan

umpan balik mengenai seberapa baik perusahaan melaksanakan bisnisnya.

e. Profitabilitas Pelanggan

Kepuasan pelanggan dan profitabiltas pelanggan, bisa diketahui

(bersumber/yang diquestioner) penjual maupun pelanggan

Page 29: Skripsi  titis koementar p agus

29

Profitabilitas pelanggan mengukur seberapa besar keuntungan yang berhasil

diraih oleh badan usaha dari hasil penjualan produk pada target pasar yang

dilayani.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif proses internal merupakan sarana menciptakan nilai pelanggan.

Memberikan penilaian atas gambaran proses yang telah dibangun dalam

melayani masyarakat. Perspektif proses internal diperlukan untuk mencapai

tujuan pelanggan dan keuangan.Dalam hal ini penelitian difokuskan pada inovasi

yang telah dilakukan oleh pedagang, baik yang terkait dengan jenios produk yang

dijual (inovasi produk), usaha-usaha untuk lebih memperkenalkan produk yang

dihasilkan kepada pelanggan (Promosi); Inovasi untuk menarik pelanggan

Dan, kalau njenengan mempertahankan Questioner yang telah dibuat maka

demensi SELAIN kepuasan pelanggan harus dihapuskan

Sehingga poin 2 berbunyi :

2. Perspektif pelanggan.

Perspektif pelanggan merupakan ukuran yang dilihat dari jumlah

pelanggan yang dimiliki dan tingkat kepuasan pelanggan.

Perspektif pelanggan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

tingkat kepuasan pelanggan yang diukur dari pelanggan pasar

Page 30: Skripsi  titis koementar p agus

30

(pemberian garansi), usaha untuk memperoleh harga beli yang bersaing (lebih

murah).

4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Perspektif Pertumbuhan dan pembelajaran adalah sumber kemampuan yang

memungkinkan penyelesaian atau pencapaian tujuan tiga perspektif lainnya.

Tolak ukur yang digunakan adalah peningkatan produktivitas karyawan

(pendapatan per karyawan), tingkat kepuasan karyawan dan peningkatan

komitmen karyawan.

5. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah tindakan penilaian yang dilakukan terhadap

berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil penilaian

tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan

informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik di mana

perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan

pengendalian.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bentuk

penelitian deskriptif kualitatif yang pada umumnya dilakukan pada penelitian dalam

bentuk studi kasus.Menurut Burhan Bungin dalam bukunya penelitian kualitatif

(2007 : 68), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengkritik

kelemahan penelitian kuantitatif, serta bertujuan untuk menggambarkan, meringkas

berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di

Page 31: Skripsi  titis koementar p agus

31

masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke

permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang

kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti, yang berasal dari

sumber pertama yang dikumpulkan secara langsung terhadap permasalahan yang

diteliti, data primer dalam penelitian ini dapat melalui tanggapan responden terhadap

kuisioner yang mengenai perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.Sampel adalah bagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005).Pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random samplingdimana suatu

teknik sampling yang dipilih secara acak.

Populasi untuk kepuasan pedagang pasar tradisional Mangkang yang masuk

kriteria adalah 100 pedagang dan diambil sampel sebanyak 50 responden yang terdiri

dari :

1.Pedagang kios (10 responden) ,

2.Pedagang los (30 responden), dan

3.Dasaran Terbuka (10 responden).

Page 32: Skripsi  titis koementar p agus

32

Populasi untuk kepuasan pelanggan pasar tradisional Mangkang yang masuk

kriteria adalah 100 pelanggan dan diambil sampel sebanyak 50 responden.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data maka peneliti menggunakan beberapa metode

pengumpulan data antara lainsebagai berikut :

1. Observasi

Metode observasi yaitu cara pengumpulan data atau informasi dengan

melakukan pengamatan langsung terhadap aktifitas obyek yang akan diteliti.

2. Daftar Pertanyaan

Daftar pertanyaan (Quistioner), yaitu sumber data yang diperoleh dengan

cara menyebarkan daftar pertanyaan/angket sesuai kebutuhan informasi yang

diinginkan kepada responden/ orang yang menjadi objek penelitian untuk

mendapatkan jawaban. Yang diukur menggunakan skala likert (Likert Scale)

dengan rentang skala 1 sampai dengan 5 yang dimulai dari:

STS : Sangat Tidak Setuju dengan skala (1)

TS : Tidak Setuju dengan skala (2)

N :Netral dengan skala (3)

S : Setuju dengan skala (4)

SS : Sangat Setuju dengan skala (5)

Page 33: Skripsi  titis koementar p agus

33

3. Wawancara

Wawancara (Interview), yaitu sumber data yang diperoleh dengan cara

mengadakan tanya jawab langsung dengan orang yang menjadi obyek penelitian

untuk memperoleh gambaran yang jelas.

3.6. Metode Analisis

Dalam suatu penelitian data yang berhasil dikumpulkan harus diusahakan

kebenarannya. Adapun pengujian metode analisis yang akan dilakukan penulis pada

kuesioner responden untukmendapatkan hasil data yang objektif adalah:

1. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2005:45) uji validitas adalah untuk mengukur sah atau

valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Jadi, validitas adalah mengukur apa yang hendak diukur.

Uji validitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan

rtabel, dalam hal ini adalah jumlah sampel.

Hasil r hitung ≥ r tabel = valid

Hasil r hitung < r tabel = tidak valid

Hasil validitas dapat dilihat pada Output Alpha Cronbach pada kolom

Correlated Item - Total Correlation. Kemudian dilakukan perbandingan antara

nilai Correlated Item – Total Correlation dengan hasil perhitungan r table.

Page 34: Skripsi  titis koementar p agus

34

Ghozali (2005:45) menyatakan jika r hitung > r tabel dan nilai positif, maka

butir pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2005:41) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu.

Nurgiyanto (dikutip Citrawati, 2004:354) alat untuk mengukur reliabilitas

adalah Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila

Hasil α > 0,6 = reliabel

Hasil α < 0,6 = tidak reliabel

3. Uji t berpasangan

Uji t berpasangan (uji beda dua sampel), digunakan untuk menguji

perbedaan kondisi sebelum dan sesudah aktivitas tertentu atau perlakuan yang

berbeda terhadap sampel yang sama/berbeda.

Page 35: Skripsi  titis koementar p agus

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1.1.1 Identitas Pasar Tradisional Mangkang

Pasar tradisional Mangkang merupakan pasar yang dibawah naungan UPTD

Karangayu, dengan identitas :

Nama Pasar : Pasar Mangkang

Status Tanah :Tanah milik Pemerintah Kota Semarang

Status Sertifikat : Bersetifikat, Keterangan Rencana Kota (KRK)

Luas Tanah : 2737 m²

Golongan Pasar : Pasar Wilayah

Cabang Dinas : UPTD Pasar Wilayah Karangayu

Alamat : Jalan Walisongo kode pos 50186

Kelurahan : Wonosari

Page 36: Skripsi  titis koementar p agus

36

Kecamatan : Ngaliyan

Kota : Semarang Jawa Tengah

Tahun Operasional : 1976 / 1977

Tahun Pembangunan (Rehab) : 1998 – 1999

Luas Tanah : 2.293,80 m²

Luas Lahan : Lantai I : 2.260,5 m²

Lantai II : 774,25 m²

4.1.2. Visi Pasar Tradisional Mangkang

Terwujudnya pasar tradisional modern yang sehat menuju masyarakat

sejahtera.

4.1.3. Misi Pasar Tradisional Mangkang

1. Mewujudkan pembangunan pasar percontohan tradisional modern.

2. Mewujudkan optimalisasi kualitas dan kuantitas tempat berdagang, serta

pemberdayaan fasilitas perpasaran lain, dan mewujudkan peran aktif

pedagang dalam kegiatan pengelolaan pasar.

3. Mewujudkan daya saing pasar tradisional terhadap keberadaan pasar/toko

modern.

4. Mewujudkan peningkatan pendapatan sebagai penopang PAD dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dalam rangka pencapaian

tingkat BEP (minimal mendekati titik nol).

Page 37: Skripsi  titis koementar p agus

37

4.1.4. Tujuan Pasar Tradisional Mangkang

1. Terwujudnya rintisan pembangunan pasar tradisional modern yang sehat,

dan pemenuhan kebutuhan tempat- tempat usaha bagi para pedagang

khususnya ekonomi lemah, dan tersedianya tempat belanja sesuai dengan

harapan masyarakat.

2. Terjaminannya pemahaman hubungan pola kerjasama berbagai pihak terkait

dalam system pelaksanaan, pemantauan dan pengendalian keberadaan

maupun kompetisi yang sehat pada Pengaturan, Penataan dan Pembinaan

Pasar Tradisional, PKL maupun Pasar/toko modern.

3. Terwujudnya kedisiplinan para pelaku pasar sesuai peran masing-masing.

4. Meningkatnya pelayanan dan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana pasar

secara konseptual, terpadu dan seimbang, serta optimalnya tempat-tempat

dasaran yang kosong, maupun pemberdayaan potensi sumber daya fasilitas

perpasaran lain guna peningkatan pendapatan.

5. Tercapainya tingkat BEP .

4.1.5. Struktur Organisasi Pasar Tradisional Mangkang

Pelaksanaan kegiatan suatu perusahaan sangat di tentukan oleh bentukatau

struktur organisasi dari perusahaan itu sendiri. Dengan adanya strukturorganisasi,

maka setiap orang akan bekerja secara terarah dan terkendali sesuaidengan

kemampuan dimana ditempatkan. Struktur organisasi menggambarkanpembagian

tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas, sehingga tujuanperusahaan yang

Page 38: Skripsi  titis koementar p agus

38

telah ditetapkan dapat tercapai. Berikut adalah struktur organisasi pasar tradisional

Mangkang Semarang :

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Pasar Tradisional Mangkang

UPTD

Karang Ayu

Koordinator Pelaksana Pasar

Tradisional Mangkang

(Rudi Priyatno)

Juru Pungut

(Waluya)

Juru Pungut

(Muhtadi)

Pembersih

(Kel. Swadaya

Masyarakat)

KAMTIB

Jaga Malam

Page 39: Skripsi  titis koementar p agus

39

Sumber : Pasar Mangkang Semarang (2014)

Berdasarkan struktur organisasi diatas maka tugas masing-masing bagian dapat

diuraikan sebagai berikut:

a. Koordinator Pelaksana : mengkoordinasi lapangan Pasar Mangkang

b. Juru Pungut : mendata pedagang, memungut retribusi harian, retribusi listrik, dan

retribusi bulanan dan juga melaksanakan K3 (kebersihan, keindahan dan

ketertiban)

c. Pembersih : dikelolah oleh KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) dimana

membuang sampah dari sumber sampah ke TPS setempat

d.Kamtib : menjaga keamanan dan ketertiban yang menginduk kepada dinas

e. Jaga malam : menjaga fasilitas pasar milik pemerintah.

4.2. Penilainan Kinerja dari Empat Perspektif Balanced Scorecard

Pasar tradisional Mangkang merupakan salah satu dari pasar milik

pemerintah yang berada di Semarang khususnya dibawah naungan UPTD Karang

Ayu. Pasar Mangkang selama ini belum pernah melakukan penilaian kinerja dengan

menggunakan konsep Balanced Scorecard. Dimana hasil dari penilaian kinerja

menggunakan balanced scorecard adalah sebagai berikut :

4.2.1. Perspektif Keuangan

Perspektif keuangan menetapkan tujuan kinerja jangka pendek dan jangka

panjang. Perspektif keuangan mengacu pada konsekuensi keuangan secara

Page 40: Skripsi  titis koementar p agus

40

keseluruhan dari ketiga perspektif lainnya. Jadi, tujuan dan ukuran perspektif lain

harus dihubungkan dengan tujuan keuangan.

Perspektif keuangan merupakan ukuran yang sangat penting dalam

merangkum kinerja dari tindakan ekonomis yang telah diambil. Ukuran kinerja

keuangan memberikan penilaian terhadap target keuangan yang dicapai oleh

organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya. Perspektif keuangan dalam

penelitian ini meliputi pertumbuhan pendapatan yang diukur dari pendapatan itu

sendiri, penurunan biaya yang diukur dari penjualan, serta penggunaan aset yang

diukur dari laba yang diperoleh.

Untuk mengukur tingkat kinerja keuangan maka dilakukan pengambilan

sampel.Data yang diperoleh dari menyebarkan kuisioner bersifat kualitatif dan

kemudian diubah menjadi data yang bersifat kuantitatif. Untuk mengubah sifat data

tersebut dibuat skor jawaban sebagai berikut :

1. Jika memilih Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1

2. Jika memilih Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2

3. Jika memilih Netral (N) diberi nilai 3

4. Jika memilih Setuju (S) diberi nilai 4

5. Jika memilih Sangat Setuju (SS) diberi nilai 5

Jumlah kuisoner mengenai kinerja keuangan yang dibagikan ke pedagang

pasar Mangkang sebanyak 50 dan semuanya memenuhi syarat untuk diolah,

sedangkan total pertanyaan adalah sebanyak 3 (tiga) pertanyaan. Untuk pengujian

validitas dengan metode Corrected Item-Total Correlationdilakukan dengan

Page 41: Skripsi  titis koementar p agus

41

menggunakan program SPSS 17.0 for windows. Sedangkan untuk pengujian beda

rata-rata menggunakan uji Paired Samples T Test untuk menguji perbedaan dua

sampel berhubungan juga dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for

windows

Hasil uji validitas dengan menggunakan metode Corrected Item-Total

Correlation didapat hasil kinerja keuangan pasar tradisional sebelum adanya toko

modern dan sesudah adanya toko modern. Dari output tersebut dapat diketahui nilai

korelasi antar tiap item dengan skor total item yang sudah dikoreksi. Nilai korelasi ini

dibandingkan dengan r tabel pada signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data

(n) = 50 atau df = 48, maka didapat r tabel sebesar 0,279 (lihat pada lampiran 13).

Dimana didapat hasil kinerja keuangan pasar tradisional sebelum adanya

toko modern menggunakan metode corrected item-total correlation sebagai berikut :

item1 didapat 0,900>0,279

item2 didapat 0.933 > 0,279

item3 didapat 0,917 > 0,279

dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dibandingkan r tabel.(Lihat pada

lampiran 1).

Sedangkan hasil kinerja keuangan pasar tradisional sesudah adanya toko

moder menggunakan metode corrected item-total correlationsebagai berikut :

item1 didapat 0,865 > 0,279

item2 didapat 0,925 > 0,279

item3 didapat 0.900 > 0,279

Page 42: Skripsi  titis koementar p agus

42

dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dibandingkan r tabel. (lihat pada

lampiran 2).

Untuk mengetahui apakah instrumen kinerja keuangan pasar tradisional

sebelum adanya toko modern dan sesudah adanya toko moderndinyatakan reliable

atau handal, maka dilakukan analisis reliabilitas dan diketahui bahwa nilai cronbach’s

alpha> 0,6.

Dari uji hasil reliabilitas dapat diketahui nilai reliabilitas (Cronbach’s Alpha)

kinerja keuangan pasar tradisional sebelum adanya toko modern sebesar 0,961 (lihat

pada lampiran 1) dan kinerja keuangan pasar tradisional sesudah adanya toko modern

sebesar 0,952 (lihat pada lampiran 2). Karena nilai keduanya diatas 0,6 maka dapat

disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian tersebut reliabel.

Hasil uji t berpasangan digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel data

yang berhubungan. Dalam menganalisis data digunakan alat analisis Paired Samples

T Testuntuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja keuangan pasar tradisional

sebelum adanya toko modern dengan kinerja keuangan pasar tradisional sesudah

adanya toko modern.

Dari output dapat diketahui bahwa untuk output pertama menjelaskan

tentang statistik data, yaitu rata-rata, jumlah data, standar devisiasi, dan standar error.

Untuk output kedua menjelaskan tentang korelasi antar variabel, dapat diketahui nilai

korelasi antara sebelum adanya toko modern dengan sesudah adanya toko modern

adalah 0,494 dengan signifikansi 0,000 (lihat pada lampiran 3) danoutput ketiga

menjelaskan tentang uji Paired Samples T Test, dimana pengujian menggunakan uji

Page 43: Skripsi  titis koementar p agus

43

dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5%, dan output didapat nilai t hitung adalah

7,050 (lihat pada lampiran 3) dan hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar 2,010

(lihat lampiran 14)

Kesimpulannya karena t hitung > t tabel (7,050 >2,010) maka Ho ditolak,

artinya ada perbedaan kinerja keuangan pasar tradisional sebelum dan sesudah

adanya toko modern. Pada tabel Paired Samples Testterlihat rata-rata untuk sebelum

adanya toko modern adalah 12,64 dan sesudah adanya toko modern adalah 10,00

yang artinya rata-rata sebelum adanya toko modern lebih tinggi dibandingkan dengan

sesudah adanya toko modern. Dengan ini maka dapat disimpulkan bahwa kinerja

keuangan pasar tradisional mengalami penurunan setelah adanya toko modern.(lihat

lampiran 3)

4.2.2. Perspektif Pelanggan

Perspektif pelanggan merupakan sumber komponen dari tujuan keuangan.

Perspektif ini mendefinisikan dan memilih pelanggan dan segmen pasar di mana

perusahaan memutuskan untuk bersaing

Perspektif pelanggan merupakan ukuran yang dilihat dari jumlah pelanggan

yang dimiliki dan tingkat kepuasan pelanggan. Pengukuran kinerja yang dinilai dari

jumlah pelanggan dan tingkat kepuasan pelanggan terdiri daripangsa pasar, retensi

pelanggan, akuisisi pelanggan, kepuasan pelanggan, peningkatan profitabilitas

pelanggan

Page 44: Skripsi  titis koementar p agus

44

Untuk mengukur tingkat kinerja pelanggan maka dilakukan pengambilan sampel.

Data yang diperoleh dari menyebarkan kuisioner bersifat kualitatif dan kemudian

diubah menjadi data yang bersifat kuantitatif. Untuk mengubah sifat data tersebut

dibuat skor jawaban sebagai berikut :

1. Jika memilih Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1

2. Jika memilih Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2

3. Jika memilih Netral (N) diberi nilai 3

4. Jika memilih Setuju (S) diberi nilai 4

5. Jika memilih Sangat Setuju (SS) diberi nilai 5

Jumlah kuisoner mengenai kinerja pelanggan yang dibagikan ke pedagang

pasar Mangkang sebanyak 50 dan semuanya memenuhi syarat untuk diolah,

sedangkan total pertanyaan adalah sebanyak 4 (empat) pertanyaan. Untuk pengujian

validitas dengan metode Corrected Item-Total Correlationdilakukan dengan

menggunakan program SPSS 17.0 for windows. Sedangkan untuk pengujian beda

rata-rata menggunakan uji Paired Samples T Test untuk menguji perbedaan dua

sampel berhubungan juga dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for

windows

Hasil uji validitas dengan menggunakan metode Corrected Item-Total

Correlation didapat hasil kinerja pelanggan pasar tradisional sebelum adanya toko

modern dan sesudah adanya toko modern. Dari output tersebut dapat diketahui nilai

korelasi antar tiap item dengan skor total item yang sudah dikoreksi. Nilai korelasi ini

Page 45: Skripsi  titis koementar p agus

45

dibandingkan dengan r tabel pada signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data

(n) = 50 atau df = 48, maka didapat r tabel sebesar 0,279 (lihat pada lampiran 13).

Dimana didapat hasil kinerja pelanggan pasar tradisional sebelum adanya

toko modern menggunakan metode corrected item-total correlation sebagai berikut :

item1 didapat 0,626> 0,279

item2 didapat 0.630> 0,279

item3 didapat 0,771> 0,279

item4 didapat 0,797 > 0,279

dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dibandingkan r tabel. (Lihat pada

lampiran 4)

Sedangkan hasil kinerja pelanggan pasar tradisional sesudah adanya toko

modern menggunakan metode corrected item-total correlationsebagai berikut :

item1 didapat 0,453> 0,279

item2 didapat 0,656> 0,279

item3 didapat 0.486> 0,279

item4 didapat 0,709 > 0,279

dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dibandingkan r tabel (lihat pada

lampiran 5).

Untuk mengetahui apakah instrumen kinerja pelanggan pasar tradisional sebelum

adanya toko modern dan sesudah adanya toko modern dinyatakan reliable atau

handal, maka dilakukan analisis reliabilitas dan diketahui bahwa nilai cronbach’s

alpha > 0,6.

Page 46: Skripsi  titis koementar p agus

46

Dari uji hasil reliabilitas dapat diketahui nilai reliabilitas (Cronbach’s Alpha)

kinerja pelanggan pasar tradisional sebelum adanya toko modern sebesar 0,854(lihat

pada lampiran 4) dan kinerja pelanggan pasar tradisional sesudah adanya toko

modern sebesar 0,738 (lihat pada lampiran 5) karena nilai keduanya diatas 0,6 maka

dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian tersebut reliabel.

Hasil uji t berpasangan digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel data

yang berhubungan. Dalam menganalisis data digunakan alat analisis Paired Samples

T Testuntuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja pelanggan pasar tradisional

sebelum adanya toko modern dengan kinerja pelanggan pasar tradisional sesudah

adanya toko modern.

Dari output dapat diketahui bahwa untuk output pertama menjelaskan

tentang statistik data, yaitu rata-rata, jumlah data, standar devisiasi, dan standar error.

Untuk output kedua menjelaskan tentang korelasi antar variabel, dapat diketahui nilai

korelasi antara sebelum adanya toko modern dengan sesudah adanya toko modern

adalah 0,196 dengan signifikansi 0,174 (lihat pada lampiran 6) dan output ketiga

menjelaskan tentang uji Paired Samples T Test, dimana pengujian menggunakan uji

dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5%, dan output didapat nilai t hitung adalah

5,551(lihat pada lampiran 6) dan hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar 2,010

(lihat lampiran 14)

Kesimpulannya karena t hitung > t tabel (5,551>2,010) maka Ho ditolak,

artinya ada perbedaan kinerja pelanggan pasar tradisional sebelum dan sesudah

adanya toko modern. Pada tabel Paired Samples Testterlihat rata-rata untuk sebelum

Page 47: Skripsi  titis koementar p agus

47

adanya toko modern adalah 15,18 dan sesudah adanya toko modern adalah 13,18

yang artinya rata-rata sebelum adanya toko modern lebih tinggi dibandingkan dengan

sesudah adanya toko modern. Dengan ini maka dapat disimpulkan bahwa kinerja

pelanggan pasar tradisional mengalami penurunan setelah adanya toko modern (lihat

lampiran 6).

4.2.3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif proses internal merupakan sarana menciptakan nilai pelanggan.

Memberikan penilaian atas gambaran proses yang telah dibangun dalam melayani

masyarakat. Perspektif proses internal diperlukan untuk mencapai tujuan pelanggan

dan keuangan.

Perspektif proses bisnis internal menjelaskan proses internal yangdiperlukan

untuk mencapai tujuan pelanggan dan keuangan (HansenMowen, 2009) yang diukur

dari proses inovasi, proses operasional, dan proses pasca penjualan

Untuk mengukur tingkat kinerja proses bisnis internal maka dilakukan

pengambilan sampel. Data yang diperoleh dari menyebarkan kuisioner bersifat

kualitatif dan kemudian diubah menjadi data yang bersifat kuantitatif. Untuk

mengubah sifat data tersebut dibuat skor jawaban sebagai berikut :

1. Jika memilih Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1

2. Jika memilih Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2

3. Jika memilih Netral (N) diberi nilai 3

Page 48: Skripsi  titis koementar p agus

48

4. Jika memilih Setuju (S) diberi nilai 4

5. Jika memilih Sangat Setuju (SS) diberi nilai 5

Jumlah kuisoner mengenai kinerja proses bisnis internal yang dibagikan ke

pedagang pasar Mangkang sebanyak 50 dan semuanya memenuhi syarat untuk

diolah, sedangkan total pertanyaan adalah sebanyak 6 (enam) pertanyaan. Untuk

pengujian validitas dengan metode Corrected Item-Total Correlationdilakukan

dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows. Sedangkan untuk pengujian

beda rata-rata menggunakan uji Paired Samples T Test untuk menguji perbedaan dua

sampel berhubungan juga dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for

windows

Hasil uji validitas dengan menggunakan metode Corrected Item-Total

Correlation didapat hasil kinerja proses bisnis internal pasar tradisional sebelum

adanya toko modern dan sesudah adanya toko modern. Dari output tersebut dapat

diketahui nilai korelasi antar tiap item dengan skor total item yang sudah dikoreksi.

Nilai korelasi ini dibandingkan dengan r tabel pada signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi

dan jumlah data (n) = 50 atau df = 48, maka didapat r tabel sebesar 0,279 (lihat pada

lampiran 13).

Dimana didapat hasil kinerja proses bisnis internal pasar tradisional sebelum

adanya toko modern menggunakan metode corrected item-total correlation sebagai

berikut :

item1 didapat 0,784> 0,279

item2 didapat 0.680> 0,279

Page 49: Skripsi  titis koementar p agus

49

item3 didapat 0,801> 0,279

item4 didapat 0,586 > 0,279

item5 didapat 0,525 > 0,279

item6 didapat 0,506 > 0,279

dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dibandingkan r tabel. (Lihat pada

lampiran 7)

Sedangkan hasil kinerja proses bisnis internal pasar tradisional sesudah

adanya toko moder menggunakan metode corrected item-total correlationsebagai

berikut :

item1 didapat 0,403> 0,279

item2 didapat 0,549> 0,279

item3 didapat 0.363> 0,279

item4 didapat 0,409 > 0,279

item5 didapat 0,481 > 0,279

item6 didapat 0,457 > 0,279

dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dibandingkan r tabel (lihat pada

lampiran 8)

Untuk mengetahui apakah instrumen kinerja proses bisnis internal pasar

tradisional sebelum adanya toko modern dan sesudah adanya toko modern dinyatakan

reliable atau handal, maka dilakukan analisis reliabilitas dan diketahui bahwa nilai

cronbach’s alpha > 0,6.

Page 50: Skripsi  titis koementar p agus

50

Dari uji hasil reliabilitas dapat diketahui nilai reliabilitas (Cronbach’s Alpha)

kinerja proses bisnis internal pasar tradisional sebelum adanya toko modern sebesar

0,814(lihat pada lampiran 7)kinerja proses bisnis internal pasar tradisional sesudah

adanya toko modern sebesar 0,645 (lihat pada lampiran 8) karena nilai keduanya

diatas 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian tersebut reliabel.

Hasil uji t berpasangan digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel data

yang berhubungan. Dalam menganalisis data digunakan alat analisis Paired Samples

T Testuntuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja proses bisnis internal pasar

tradisional sebelum adanya toko modern dengan kinerja proses bisnis internal pasar

tradisional sesudah adanya toko modern.

Dari output dapat diketahui bahwa untuk output pertama menjelaskan

tentang statistik data, yaitu rata-rata, jumlah data, standar devisiasi, dan standar error.

Untuk output kedua menjelaskan tentang korelasi antar variabel, dapat diketahui nilai

korelasi antara sebelum adanya toko modern dengan sesudah adanya toko modern

adalah 0,442 dengan signifikansi 0,001 (lihat pada lampiran 9). Dan output ketiga

menjelaskan tentang uji Paired Samples T Test, dimana pengujian menggunakan uji

dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5%, dan output didapat nilai t hitung adalah

4,207 (lihat pada lampiran 9) dan hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar 2,010

(lihat pada lampiran 14)

Kesimpulannya karena t hitung > t tabel (4,207>2,010) maka Ho ditolak,

artinya ada perbedaan kinerja proses bisnis internal pasar tradisional sebelum dan

sesudah adanya toko modern. Pada tabel Paired Samples Testterlihat rata-rata untuk

Page 51: Skripsi  titis koementar p agus

51

sebelum adanya toko modern adalah 25,32 dan sesudah adanya toko modern adalah

23,54 yang artinya rata-rata sebelum adanya toko modern lebih tinggi dibandingkan

dengan sesudah adanya toko modern. Dengan ini maka dapat disimpulkan bahwa

kinerja proses bisnis internal pasar tradisional mengalami penurunan setelah adanya

toko modern (lihat pada lampiran 9).

4.2.4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Perspektif Pertumbuhan dan pembelajaran adalah sumber kemampuan yang

memungkinkan penyelesaian atau pencapaian tujuan tiga perspektif lainnya. Tolak

ukur yang digunakan adalah peningkatan produktivitaspedagang (pendapatan per

pedagang), tingkat kepuasan pedagang dan peningkatan komitmen pedagang.

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (infrastruktur) mendefinisikan

sumber kemampuan yang diperlukan oleh organisasi untuk memperoleh

pertumbuhanjangka panjang dan perbaikan (Hansen Mowen, 2009).

Untuk mengukur tingkat kinerja pembelajaran dan pertumbuhan maka

dilakukan pengambilan sampel. Data yang diperoleh dari menyebarkan kuisioner

bersifat kualitatif dan kemudian diubah menjadi data yang bersifat kuantitatif. Untuk

mengubah sifat data tersebut dibuat skor jawaban sebagai berikut :

1. Jika memilih Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1

2. Jika memilih Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2

Page 52: Skripsi  titis koementar p agus

52

3. Jika memilih Netral (N) diberi nilai 3

4. Jika memilih Setuju (S) diberi nilai 4

5. Jika memilih Sangat Setuju (SS) diberi nilai 5

Jumlah kuisoner mengenai kinerja pembelajaran dan pertumbuhan yang

dibagikan ke pedagang pasar Mangkang sebanyak 50 dan semuanya memenuhi syarat

untuk diolah, sedangkan total pertanyaan adalah sebanyak 3 (tiga) pertanyaan. Untuk

pengujian validitas dengan metode Corrected Item-Total Correlationdilakukan

dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows). Sedangkan untuk pengujian

beda rata-rata menggunakan uji Paired Samples T Test untuk menguji perbedaan dua

sampel berhubungan juga dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for

windows

Hasil uji validitas dengan menggunakan metode Corrected Item-Total

Correlation didapat hasil kinerja pembelajaran dan pertumbuhan pasar tradisional

sebelum adanya toko modern dan sesudah adanya toko modern. Dari output tersebut

dapat diketahui nilai korelasi antar tiap item dengan skor total item yang sudah

dikoreksi. Nilai korelasi ini dibandingkan dengan r tabel pada signifikansi 0.05

dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 50 atau df = 48, maka didapat r tabel sebesar

0,279 (lihat pada lampiran 13)

Dimana didapat hasil kinerja pembelajaran dan pertumbuhan pasar

tradisional sebelum adanya toko modern menggunakan metode corrected item-total

correlation sebagai berikut :

item1 didapat 0,782> 0,279

Page 53: Skripsi  titis koementar p agus

53

item2 didapat 0.843> 0,279

item3 didapat 0,773> 0,279

dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dibandingkan r tabel (lihat pada

lampiran 10).

Sedangkan hasil kinerja pembelajaran dan pertumbuhanpasar tradisional

sesudah adanya toko moder menggunakan metode corrected item-total

correlationsebagai berikut :

item1 didapat 0,567> 0,279

item2 didapat 0,749> 0,279

item3 didapat 0.352> 0,279

dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dibandingkan r tabel (lihat pada

lampiran 11).

Untuk mengetahui apakah instrumen kinerja pembelajaran dan

pertumbuhanpasar tradisional sebelum adanya toko modern dan sesudah adanya toko

modern dinyatakan reliable atau handal, maka dilakukan analisis reliabilitas dan

diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha > 0,6.

Dari uji hasil reliabilitas dapat diketahui nilai reliabilitas (Cronbach’s Alpha)

kinerja pembelajaran dan pertumbuhan pasar tradisional sebelum adanya toko modern

sebesar 0,898(lihat pada lampiran 10) dan kinerja pembelajaran dan pertumbuhan

pasar tradisional sesudah adanya toko modern sebesar 0,722 (lihat pada lampiran 11).

Karena nilai keduanya diatas 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam

penelitian tersebut reliabel.

Page 54: Skripsi  titis koementar p agus

54

Hasil uji t berpasangan digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel data

yang berhubungan. Dalam menganalisis data digunakan alat analisis Paired Samples

T Testuntuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja pembelajaran dan

pertumbuhanpasar tradisional sebelum adanya toko modern dengan kinerja

pembelajaran dan pertumbuhanpasar tradisional sesudah adanya toko modern.

Dari output dapat diketahui bahwa untuk output pertama menjelaskan

tentang statistik data, yaitu rata-rata, jumlah data, standar devisiasi, dan standar error.

Untuk output kedua menjelaskan tentang korelasi antar variabel, dapat diketahui nilai

korelasi antara sebelum adanya toko modern dengan sesudah adanya toko modern

adalah 0,527 dengan signifikansi 0,000 (lihat pada lampiran 12) dan output ketiga

menjelaskan tentang uji Paired Samples T Test, dimana pengujian menggunakan uji

dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5%, dan output didapat nilai t hitung adalah

6,263 (lihat pada lampiran 12) dan hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar 2,010

(lihat pada lampiran 14)

Kesimpulannya karena t hitung > t tabel (6,263>2,010) maka Ho ditolak,

artinya ada perbedaan kinerja pembelajaran dan pertumbuhan pasar tradisional

sebelum dan sesudah adanya toko modern. Pada tabel Paired Samples Testterlihat

rata-rata untuk sebelum adanya toko modern adalah 12,54 dan sesudah adanya toko

modern adalah 10,84 yang artinya rata-rata sebelum adanya toko modern lebih tinggi

dibandingkan dengan sesudah adanya toko modern. Dengan ini maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja pembelajaran dan pertumbuhanpasar tradisional

mengalami penurunan setelah adanya toko modern.

Page 55: Skripsi  titis koementar p agus

55

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis dapat menarik

beberapakesimpulan dari setiap perspektif Balanced Scorecard yang digunakan

untukmengukur kinerja Pasar Tradisional Mangkang Semarang sebagaiberikut:

1. Perspektif Keuangan, dari beberpa kajian yang dilakukan untuk mengukur

perspektif keuangan semua mengalami penurunan setelah adanya toko modern.

Dimana penjualan mengalami penurunuan dari 0,900 menjadi 0,865, pendapatan

mengalami penurunan dari 0,933 menjadi 0,925, laba mengalami penurunan dari

0,917 menjadi 0,900 dan rata-rata dari semua ukuran kinerja keuangan mengalami

penurunan dari 12,64 menjadi 10,00 setelah adanya toko modern. Terkecuali

dengan pedagang yang berjualan selain bahan sembako atau kebutuhan pokok

lainnya karena tidak berpengaruh dengan adanya toko modern.

2. Perspektif Pelanggan, setelah dilakukan pengolahan data maka dapat dilihat bahwa

terjadi penurunan jumlah rata-rata pelanggan sejak berdirinya toko modern.

Dimana rata-rata jumlah pelanggan pasar tradisional Mangkang Semarang

sebelum adanya toko modern mencapai 15,18 dan sesudah adanya toko modern

mencapai 13,18. Hal ini disebabkan dimana pelanggan pada umumnya merasa

kualitas yang ditawarkan toko modern lebih bagus dan harga yang ditawarkan

Page 56: Skripsi  titis koementar p agus

56

tidak jauh beda dengan pasar tradisonal dan juga tempatnya lebih bersih, tertata,

lebih simpel, serta tidak terjadi tawar-menawar saat pembelian barang.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal, inovasi yang dilakukan pedagang pasar

tradisional Mangkang masih kurang, ini bisa terlihat dari penurunan prosentase

0,784 menjadi 0,40, kurang melakukan promosi kepada pelanggan yang terlihat

dari penurunan prosentase 0,680 menjadi 0,549, tidak menambah produk yang

dijual setalah adanya toko modern karena pedagang takut merugi hal ini terlihat

dari penurunan jumlah produk dari prosentase 0,525 menjadi 0,48. Sehingga total

dari semua rata-rata penilaian perpspektif proses bisnis internal pasar tradisional

Mangkang mengalami penurunan dari 25,32 menjadi 23,54.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, umumnya merasa kurang puas dengan

hasil yang didapat oleh pedagang itu sendiri dimana penghasilan yang didapat

tidak sesuai dengan pengorbanan fisik dan waktu yang diberikan setelah adanya

toko modern yaitu dari prosentase 0,782 menjadi 0,567, dalam pengambilan

keputusan untuk memajukan unit usaha juga mengalami penurunan dari 0.843

menjadi 0,749, serta kerja keras yang dilakukan untuk memajikan unit usaha tidak

sesuai yakni dari 0,773 menjadi 0.352. Total rata-rata penilaian pembelajaran dan

pertumbuhan mengalami penurunan dari 12,54 menjadi 10,84 setelah adanya toko

modern.

Secara keseluruhan, setelah mengkaji keempat perspektif Balanced

Scorecarddisimpulkan penilaian kinerja pasar tradisional Mangkang

Semarangmengalami penurunan setelah berdirinya toko modern.

Page 57: Skripsi  titis koementar p agus

57

5.2. Saran

Agar pasar tradisional bisa bersaing dengan toko modern maka diperlukan

beberapa evaluasi diantaranyamenambah jumlah produk yang dijual sehingga banyak

varian yang ditawarkan kepada pelanggan atau konsumen, mencari supplier yang

lebih terjangkau, melakukan promosi, memperbaiki dan menjaga kualitas dari barang

yang hendak dijual kepada pihak pelanggan atau konsumen, memperbaikisarana dan

prasarana pasar tradisional,menambah fasilitas pasar tradisional serta kebersihan

pasar tradisional, mengajak peran aktif pedagang dalam pengelolaan pasar sehingga

mampu bersaing dengan toko modern.

Page 58: Skripsi  titis koementar p agus

58

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N, and Vijay Govindarajan, Sistem Pengendalian Manajemen,

Salemba Empat : Jakarta, 2003.

Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainnya, Kencana Prenada Media Group : Jakarta, 2007.

Ghozali, Imam, Analisis Multivariate SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro :

Semarang, 2005.

Hansen, Don R and Mowen, Maryanne M., Managerial Accounting, Salemba Empat :

Jakarta, 2009.

Mulyadi, dan Johny Setiawan, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen :

Sistem Pelipatganda Kinerja Perusahaan,Salemba Empat : Jakarta, 2001.

Pengertian dan Jenis Pasar http://iqbalhawari.wordpress.com/2012/01/24/ruang-

lingkup-bisnis/,(Diakses tanggal 31 Januari 2014 pukul 15.51 WIB)

Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Retribusi

Pelayanan Pasar,http://ciptakarya.pu.go.id/pbl/doc/perdartrw/perda14 2011

kotasemarang.pdf, (diakses tanggal 31 Januari 2014 pukul 15.06 WIB).

Priyatno, Duwi, Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS, Mediakom : Jakarta,

2013.

Sugiyono,Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta : Bandung, 2005.

Page 59: Skripsi  titis koementar p agus

59

Lampiran : 1

Uji Validitas dan Reliabilitas Perspektif Keuangan Sebelum Adanya Toko Modern

RELIABILITY

/VARIABLES=item1 item2 item3

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.961 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item1 8.46 2.947 .900 .955

item2 8.36 2.929 .933 .930

item3 8.46 2.988 .917 .942

Page 60: Skripsi  titis koementar p agus

60

Lampiran : 2

Uji Validitas dan Reliabilitas Perspektif Keuangan Sesudah Adanya Toko

Modern

RELIABILITY

/VARIABLES=item1 item2 item3

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.952 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item1 6.74 3.258 .865 .957

item2 6.60 3.224 .925 .901

item3 6.66 3.494 .900 .930

Page 61: Skripsi  titis koementar p agus

61

Lampiran : 3

Uji T berpasangan Perspektif Keuangan

T-TEST PAIRS=sebelum WITH sesudah (PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

T-Test [DataSet0]

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 sebelum adanya toko modern 12.64 50 2.554 .361

sesudah adanya toko modern 10.00 50 2.703 .382

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 sebelum adanya toko modern & sesudah

adanya toko modern

50 .494 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviatio

n

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

sebelum adanya

toko modern -

sesudah adanya

toko modern

2.640 2.648 .374 1.888 3.392 7.050 49 .000

Page 62: Skripsi  titis koementar p agus

62

Lampiran : 4

Uji Validitas dan Reabilitas Perspektif Pelanggan Sebelum Adanya Toko Modern

RELIABILITY

/VARIABLES=item1 item2 item3 item4

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.854 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item1 11.52 3.193 .626 .847

item2 11.32 3.814 .630 .847

item3 11.34 2.923 .771 .781

item4 11.36 2.847 .797 .769

Page 63: Skripsi  titis koementar p agus

63

Lampiran : 5

Uji Validitas dan Reabilitas Perspektif Pelanggan Sesudah Adanya Toko Modern

RELIABILITY

/VARIABLES=item1 item2 item3 item4

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.738 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item1 9.90 1.480 .453 .616

item2 9.58 1.466 .656 .738

item3 10.04 1.509 .486 .591

item4 10.02 1.489 .709 .470

Page 64: Skripsi  titis koementar p agus

64

Lampiran : 6

Uji T berpasangan Perspektif Pelanggan

T-TEST PAIRS=sebelum WITH sesudah (PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

T-Test

[DataSet0]

Paired Samples Statistics

Mean N

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair 1 sebelum adanya toko modern 15.18 50 2.327 .329

sesudah adanya toko modern 13.18 50 1.587 .224

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 sebelum adanya toko modern & sesudah

adanya toko modern

50 .196 .174

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Std.

Deviati

on

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair1 sebelum

adanya toko

modern -

sesudah

adanya toko

modern

2.000 2.548 .360 1.276 2.724 5.551 49 .000

Page 65: Skripsi  titis koementar p agus

65

Lampiran : 7

Uji Validitas dan Reliabilitas Perspektif Proses Bisnis Internal Sebelum Adanya Toko

Modern

RELIABILITY

/VARIABLES=item1 item2 item3 item4 item5 item6

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.814 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item1 21.02 6.836 .784 .737

item2 21.18 6.232 .680 .762

item3 21.00 6.612 .801 .731

item4 20.79 8.088 .586 .808

item5 21.06 7.486 .525 .796

item6 20.82 8.110 .506 .799

Page 66: Skripsi  titis koementar p agus

66

Lampiran : 8

Uji Validitas dan Reliabilitas Perspektif Proses Bisnis Internal Sesudah Adanya Toko

Modern

RELIABILITY

/VARIABLES=item1 item2 item3 item4 item5 item6

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.645 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item1 19.66 4.637 .403 .594

item2 19.74 4.074 .549 .535

item3 19.58 4.249 .363 .609

item4 18.74 5.747 .409 .699

item5 19.88 3.618 .481 .558

item6 19.00 4.531 .457 .577

Page 67: Skripsi  titis koementar p agus

67

Lampiran : 9

Uji T berpasangan Perspektif Proses Bisnis Internal

T-TEST PAIRS=sebelum WITH sesudah (PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

T-Test

[DataSet0]

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 sebelum adanya toko modern 25.32 50 3.126 .442

sesudah adanya toko modern 23.54 50 2.426 .343

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 sebelum adanya toko modern &

sesudah adanya toko modern

50 .442 .001

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

sebelum

adanya toko

modern-

sesudah

adanya toko

modern

1.780 2.992 .423 .930 2.630 4.207 49 .000

Page 68: Skripsi  titis koementar p agus

68

Lampiran : 10

Uji Validitas dan Reliabilitas Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Sebelum

Adanya Toko Modern

RELIABILITY

/VARIABLES=item1 item2 item3

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.898 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item1 8.24 2.104 .782 .867

item2 8.38 2.077 .843 .817

item3 8.46 2.009 .773 .878

Page 69: Skripsi  titis koementar p agus

69

Lampiran : 11

Uji Validitas dan Reliabilitas Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Sesudah

Adanya Toko Modern

RELIABILITY

/VARIABLES=item1 item2 item3

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Reliability [DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.722 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item1 7.40 1.551 .567 .604

item2 7.28 1.430 .749 .372

item3 7.00 2.000 .352 .844

Page 70: Skripsi  titis koementar p agus

70

Lampiran : 12

Uji T berpasangan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

T-TEST PAIRS=sebelum WITH sesudah (PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

T-Test

[DataSet0]

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Sebelum adanya toko modern 12.54 50 2.102 .297

Sesudah adanya toko modern 10.84 50 1.811 .256

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Sebelum adanya toko modern&

sesudah adanya toko modern

50 .527 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Sebelum

adanya toko

modern–

sesudah

adanya toko

modern

1.700 1.919 .271 1.155 2.245 6.263 49 .000

Page 71: Skripsi  titis koementar p agus

71

Lampiran : 13 r Table α 0.50 (Pearson Product Moment)

N 1-tailed 2-tailed N 1-tailed 2-tailed 3 0.988 0.997 41 0.261 0.308 4 0.900 0.950 42 0.257 0.304 5 0.805 0.878 43 0.254 0.301 6 0.729 0.811 44 0.251 0.297 7 0.669 0.755 45 0.248 0.294 8 0.622 0.707 46 0.246 0.291 9 0.582 0.666 47 0.243 0.288 10 0.549 0.632 48 0.240 0.285 11 0.521 0.602 49 0.238 0.282

12 0.497 0.576 50 0.235 0.279 13 0.476 0.553 51 0.233 0.276 14 0.458 0.532 52 0.231 0.273 15 0.441 0.514 53 0.228 0.270 16 0.426 0.497 54 0.226 0.268 17 0.412 0.482 55 0.224 0.265 18 0.400 0.468 56 0.222 0.263 19 0.389 0.456 57 0.220 0.261 20 0.378 0.444 58 0.218 0.258 21 0.369 0.433 59 0.216 0.256 22 0.360 0.423 60 0.214 0.254 23 0.352 0.413 61 0.213 0.252 24 0.344 0.404 62 0.211 0.250 25 0.337 0.396 63 0.209 0.248 26 0.330 0.388 64 0.207 0.246 27 0.323 0.381 65 0.206 0.244 28 0.317 0.374 66 0.204 0.242 29 0.312 0.367 67 0.203 0.240 30 0.306 0.361 68 0.201 0.239 31 0.301 0.355 69 0.200 0.237 32 0.296 0.349 70 0.198 0.235 33 0.291 0.344 71 0.197 0.233 34 0.287 0.339 72 0.195 0.232 35 0.283 0.334 73 0.194 0.230 36 0.279 0.329 74 0.193 0.229 37 0.275 0.325 75 0.191 0.227 38 0.271 0.320 76 0.190 0.226 39 0.267 0.316 77 0.189 0.224 40 0.264 0.312 78 0.188 0.223 41 0.261 0.308 79 0.186 0.221 42 0.257 0.304 80 0.185 0.220

Page 72: Skripsi  titis koementar p agus

72

Lampiran : 14

Tabel T

d.f. TINGKAT SIGNIFIKANSI

dua sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0,2% 0,1%

satu sisi 10% 5% 2,5% 1% 0,5% 0,1% 0,05%

1 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 318,309 636,619

2 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 22,327 31,599

3 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 10,215 12,924

4 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 7,173 8,610

5 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 5,893 6,869

6 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 5,208 5,959

7 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 4,785 5,408

8 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 4,501 5,041

9 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 4,297 4,781

10 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 4,144 4,587

11 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 4,025 4,437

12 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 3,930 4,318

13 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 3,852 4,221

14 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 3,787 4,140

15 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 3,733 4,073

16 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 3,686 4,015

17 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 3,646 3,965

18 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 3,610 3,922

19 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,579 3,883

20 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,552 3,850

21 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 3,527 3,819

22 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 3,505 3,792

23 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 3,485 3,768

24 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 3,467 3,745

25 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 3,450 3,725

26 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 3,435 3,707

27 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 3,421 3,690

Page 73: Skripsi  titis koementar p agus

73

28 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 3,408 3,674

29 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 3,396 3,659

30 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 3,385 3,646

31 1,309 1,696 2,040 2,453 2,744 3,375 3,633

32 1,309 1,694 2,037 2,449 2,738 3,365 3,622

33 1,308 1,692 2,035 2,445 2,733 3,356 3,611

34 1,307 1,691 2,032 2,441 2,728 3,348 3,601

35 1,306 1,690 2,030 2,438 2,724 3,340 3,591

36 1,306 1,688 2,028 2,434 2,719 3,333 3,582

37 1,305 1,687 2,026 2,431 2,715 3,326 3,574

38 1,304 1,686 2,024 2,429 2,712 3,319 3,566

39 1,304 1,685 2,023 2,426 2,708 3,313 3,558

40 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 3,307 3,551

41 1,303 1,683 2,020 2,421 2,701 3,301 3,544

42 1,302 1,682 2,018 2,418 2,698 3,296 3,538

43 1,302 1,681 2,017 2,416 2,695 3,291 3,532

44 1,301 1,680 2,015 2,414 2,692 3,286 3,526

45 1,301 1,679 2,014 2,412 2,690 3,281 3,520

46 1,300 1,679 2,013 2,410 2,687 3,277 3,515

47 1,300 1,678 2,012 2,408 2,685 3,273 3,510

48 1,299 1,677 2,011 2,407 2,682 3,269 3,505

49 1,299 1,677 2,010 2,405 2,680 3,265 3,500

50 1,299 1,676 2,009 2,403 2,678 3,261 3,496

Page 74: Skripsi  titis koementar p agus

74

Lampiran : 15

Yth. Ibu/ Bapak Responden

Dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan program

strata1 (S1) pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dharmaputra, kami

bermaksud mengadakan penelitian dengan judul:

“PENILAIAN KINERJA PASAR TRADISIONAL SEBELUM DAN SESUDAH

ADANYA TOKO MODERN DENGAN PENDEKATAN BALANCED

SCORECARD (STUDI KASUS PADA PASAR TRADISIONAL MANGKANG

SEMARANG)”

Kami mohon kesediaan Ibu/ Bapak untuk mengisi daftar pertanyaan berikut ini. Atas

bantuan Ibu/ Bapak, kami sampaikan terima kasih.

Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis kelamin :

3. Umur :

4. Jenis Pedagangan :

5. Lama Berjualan :

Petunjuk:

Berilah Tanda (√)pada kolom- kolom jawaban disamping daftar pertanyaan sesuai

dengan pendapat pribadi Ibu/ Bapak.

- SS: Sangat Setuju (5)

- S: Setuju (4)

- N: Netral (3)

- TS: Tidak Setuju (2)

- STS: Sangat Tidak Setuju (1)

Page 75: Skripsi  titis koementar p agus

75

1. Perspektif Keuangan

a. Sebelum adanya toko modern

b. Sesudah adanya toko modern

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Penjualan relatif tidak stabil bahkan cenderung

turun setelah adanya toko modern

2. Pendapatan relatif tidak stabil bahkan cenderung

turun setelah adanya toko modern

3. Laba relatif tidak stabil bahkan cenderung turun

setelah adanya toko modern

No Pertanyaan SS S N TS STS

1. penjualan relatif stabil bahkan cenderung naik

sebelum adanya toko modern

2. Pendapatan relatif stabil bahkan cenderung naik

sebelum adanya toko modern

3. Laba relatif stabil bahkan cenderung naik sebelum

adanya toko modern

Page 76: Skripsi  titis koementar p agus

76

2. Perspektif Pelanggan

a. Sebelum adanya toko modern

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Menurut saya pasar tradisional memberikan

pelayanan yang memuaskan sebelum adanya toko

modern

2. Menurut saya tarif harga yang diberikan pasar

tradisional sesuai dengan produk yang ditawarkan

sebelum adanya toko modern

3. Saya merasa puas dengan barang/jasa yang

ditawarkan oleh pasar tradisional sebelum adanya

toko modern

4. Secara keseluruhan saya merasa puas apabila

belanja di pasar tradisional sebelum adanya toko

modern.

Page 77: Skripsi  titis koementar p agus

77

b. Sesudah adanya toko modern

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Menurut saya pasar tradisional memberikan

pelayanan yang memuaskan sesudah adanya toko

modern

2. Menurut saya tarif harga yang diberikan pasar

tradisional sesuai dengan produk yang ditawarkan

sesudah adanya toko modern

3. Saya merasa puas dengan barang/jasa yang

ditawarkan oleh pasar tradisional sesudah adanya

toko modern

4. Secara keseluruhan saya merasa puas apabila

belanja di pasar tradisional sesudah adanya toko

modern.

Page 78: Skripsi  titis koementar p agus

78

3.Perspektif Proses Bisnis Intetnal

a. Sebelum adanya toko modern

No. Pernyataan SS S N TS STS

1. Sebelum adanya toko modern, Kami memberikan

inovasi terhadap barang atau jasa yang kami jual

2. Sebelum adanya toko modern, Kami melakukan

promosi untuk barang atau jasa yang kami tawarkan

3. Sebelum adanya toko modern, Kami memberikan

ganti rugi atau garansi setiap ada barang dagangan

yang rusak atau tidak sesuai

4.

5.

6.

Sebelum adanya toko modern, Kami mencari

supplier yang murah

Sebelum adanya toko modern, Kami menambah

produk(barang dagangan) yang kami jual

Sebelum adanya toko modern, Kami memberikan

pelayanan yang baik pada konsumen

Page 79: Skripsi  titis koementar p agus

79

b. Sesudah adanya toko modern

No. Pertanyaan SS S TS N STS

1. Sesudah adanya toko modern, Kami memberikan

inovasi terhadap barang atau jasa yang kami jual

2. Sesudah adanya toko modern, Kami melakukan

promosi untuk barang atau jasa yang kami tawarkan

3. Sesudah adanya toko modern, Kami memberikan

ganti rugi atau garansi setiap ada barang dagangan

yang rusak atau tidak sesuai

4. Sesudah adanya toko modern, Kami mencari

supplier yang murah

5.

6.

Sesudah adanya toko modern, Kami tidak

menambah produk(barang dagangan) yang kami

jual

Sesudah adanya toko modern, Kami memberikan

pelayanan yang baik pada konsumen

Page 80: Skripsi  titis koementar p agus

80

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

3.5.1.1.1. Sebelum adanya toko modern

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Sebelum adanya toko modern, jumlah penghasilan

yang saya terima sesuai dengan pengorbanan fisik

dan waktu yang saya berikan

2. Sebelum adanya toko modern, saya terlibat

langsung dalam pengambilan keputusan unit usaha

3. Sebelum adanya toko modern, saya bekerja keras

untuk memajukan unit usaha

3.5.1.1.2. Sesudah adanya toko modern

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Sesudah adanya toko modern, jumlah penghasilan

yang saya terima sesuai dengan pengorbanan fisik

dan waktu yang saya berikan

2. Sesudah adanya toko modern, saya terlibat

langsung dalam pengambilan keputusan unit usaha

3. Sesudah adanya toko modern, saya bekerja keras

untuk memajukan unit usaha

Page 81: Skripsi  titis koementar p agus

81

Lampiran : 16

Tabulasi Penilaian Kinerja Perspektif Keuangan Sebelum dan Sesudah Adanya

Toko Modern

No.

Responde

n

Sebelum Adanya Toko

Modern Sesudah Adanya Toko Modern

P1 P2 P3 Jumlah P1 P2 P3 Jumlah

1 5 5 5 15 4 4 4 12

2 3 3 3 9 3 3 3 9

3 5 5 5 15 4 4 4 12

4 5 5 5 15 4 4 4 12

5 5 5 5 15 5 5 5 15

6 5 5 5 15 4 5 5 14

7 5 5 5 15 5 5 5 15

8 5 5 5 15 3 3 3 9

9 5 5 5 15 3 3 3 9

10 5 5 4 14 5 4 3 12

11 3 3 3 9 3 3 3 9

12 3 3 3 9 3 3 3 9

13 4 4 4 12 4 5 4 13

14 3 3 3 9 3 3 3 9

15 5 5 5 15 4 4 4 12

16 5 5 5 15 4 4 4 12

17 3 3 3 9 3 3 3 9

18 5 5 5 15 5 5 5 15

19 5 5 5 15 4 5 4 13

20 5 5 5 15 3 3 2 8

21 3 3 3 9 3 3 3 9

22 5 5 5 15 2 2 2 6

23 5 5 5 15 5 4 4 13

24 5 5 5 15 4 4 4 12

25 3 3 3 9 4 4 4 12

26 5 5 5 15 2 2 2 6

27 5 5 5 15 3 3 3 9

28 4 5 4 13 4 4 4 12

Page 82: Skripsi  titis koementar p agus

82

29 3 3 3 9 3 3 3 9

30 5 5 5 15 4 4 4 12

31 5 5 4 14 3 3 3 9

32 3 3 3 9 2 3 3 8

33 3 3 3 9 2 3 3 8

34 4 5 5 14 4 4 4 12

35 3 3 3 9 1 2 2 5

36 3 3 3 9 2 2 2 6

37 5 5 4 14 3 4 4 11

38 4 5 5 14 3 2 3 8

39 3 3 3 9 2 2 2 6

40 5 5 5 15 4 4 4 12

41 5 4 4 13 2 2 3 7

42 4 4 5 13 4 4 4 12

43 4 5 5 14 2 2 2 6

44 4 4 4 12 3 3 3 9

45 4 5 4 13 4 5 5 14

46 3 4 3 10 2 3 3 8

47 3 3 3 9 2 2 2 6

48 5 4 4 13 3 3 2 8

49 4 4 4 12 3 3 3 9

50 3 4 4 11 2 3 3 8

Total 632 Total 500

Page 83: Skripsi  titis koementar p agus

83

Lampiran : 17

Tabulasi Penilaian Kinerja Perspektif Pelanggan Sebelum Adanya

Toko Modern

No.

Responden

Sebelum Adanya Toko

Modern

Sesudah Adanya Toko

Modern

P1 P2 P3 P4 JUMLAH P1 P2 P3 P4 JUMLAH

1 3 4 4 4 15 3 4 3 3 13

2 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16

3 3 4 3 3 13 3 4 3 3 13

4 4 4 3 4 15 4 4 3 3 14

5 3 4 5 5 17 3 4 2 2 11

6 3 3 3 3 12 4 4 3 4 15

7 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16

8 3 4 3 3 13 3 3 3 3 12

9 4 4 3 3 14 3 4 3 3 13

10 3 4 3 3 13 3 4 3 3 13

11 3 4 4 3 14 4 4 3 3 14

12 3 4 3 3 13 3 3 2 3 11

13 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16

14 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12

15 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16

16 4 4 4 4 16 2 4 4 3 13

17 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12

18 2 4 4 3 13 4 3 3 3 13

19 3 4 4 3 14 3 3 4 3 13

20 3 3 3 4 13 3 2 3 3 11

21 4 4 4 3 15 3 3 3 3 12

22 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12

23 4 3 4 3 14 2 4 3 3 12

24 4 5 5 5 19 4 4 3 3 14

25 4 3 4 4 15 4 4 3 3 14

26 4 4 4 4 16 2 4 2 3 11

27 3 3 3 3 12 3 4 3 3 13

28 4 4 4 4 16 3 4 3 3 13

Page 84: Skripsi  titis koementar p agus

84

29 5 4 4 4 17 3 4 3 3 13

30 3 4 3 4 14 4 4 4 4 16

31 3 4 3 4 14 3 4 3 3 13

32 5 5 4 5 19 4 4 3 3 14

33 4 4 5 5 18 3 4 2 2 11

34 5 4 4 4 17 4 4 3 4 15

35 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16

36 4 4 3 3 14 3 3 3 3 12

37 3 4 4 4 15 3 4 3 3 13

38 4 4 5 5 18 3 4 3 3 13

39 3 3 3 3 12 4 4 3 3 14

40 3 4 4 4 15 3 3 2 3 11

41 3 3 3 3 12 4 4 4 4 16

42 4 4 4 4 16 3 3 3 3 12

43 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16

44 4 4 4 4 16 2 4 4 3 13

45 5 5 5 5 20 3 3 3 3 12

46 5 4 5 4 18 4 3 3 3 13

47 5 4 5 5 19 3 3 4 3 13

48 3 4 4 4 15 3 2 3 3 11

49 4 4 4 4 16 3 3 3 3 12

50 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12

Total 759 Total 659

Page 85: Skripsi  titis koementar p agus

85

Lampiran : 18

Tabulasi Penilaian Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal Sebelum Adanya Toko

Modern

No.

Respo

nden

Sebelum Adanya Toko Modern Sesudah Adanya Toko Modern

P1 P2 P3 P4 P5 P6 JUM

LAH P1 P2 P3 P4 P5 P6

JUM

LAH

1 5 5 5 5 5 5 30 4 3 4 5 2 5 23

2 3 3 3 5 3 3 20 3 3 3 5 3 4 21

3 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 30

4 5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 5 4 5 26

5 4 3 5 5 4 5 26 4 4 4 5 2 4 23

6 3 3 4 5 5 4 24 5 4 4 5 2 4 24

7 4 4 5 5 5 4 27 4 4 5 5 5 5 28

8 5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 4 4 4 24

9 5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 4 4 4 24

10 3 3 4 5 4 4 23 4 4 2 5 2 4 21

11 4 3 3 4 4 4 22 4 3 3 4 4 4 22

12 4 2 4 4 3 5 22 4 3 4 5 2 5 23

13 3 2 4 4 4 4 21 4 4 4 4 4 4 24

14 3 3 3 5 3 3 20 3 3 3 5 3 4 21

15 5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 5 5 5 27

16 5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 4 4 4 24

17 3 3 3 5 3 3 20 3 3 3 5 3 4 21

18 5 5 5 4 5 5 29 4 4 2 4 4 4 22

19 4 4 3 5 4 4 24 4 4 2 5 4 4 23

20 5 5 5 5 5 5 30 3 2 3 5 3 5 21

21 4 3 3 5 3 3 21 4 2 2 5 2 3 18

22 4 2 5 4 4 5 24 4 2 5 4 2 4 21

23 5 5 5 4 4 5 28 3 4 4 4 2 3 20

24 4 4 4 4 4 5 25 4 4 4 4 3 5 24

25 3 3 3 4 4 4 21 3 4 3 5 3 4 22

26 5 5 5 5 4 4 28 3 3 3 5 3 4 21

27 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 30

28 5 5 5 5 4 4 28 4 4 3 4 3 4 22

Page 86: Skripsi  titis koementar p agus

86

29 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24

30 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24

31 5 5 4 5 4 4 27 3 3 3 5 3 3 20

32 4 3 4 4 5 5 25 3 3 3 4 4 4 21

33 4 3 3 4 4 4 22 4 4 4 5 5 5 27

34 3 3 3 5 5 5 24 4 4 4 5 4 5 26

35 4 4 4 4 2 5 23 3 4 4 5 4 4 24

36 4 5 4 4 3 4 24 3 3 4 4 3 5 22

37 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24

38 4 4 4 4 4 4 24 3 3 4 5 3 5 23

39 3 3 3 5 3 4 21 3 3 3 5 3 5 22

40 5 5 4 4 3 4 25 4 4 4 5 4 4 25

41 4 4 4 4 3 4 23 4 4 4 4 4 5 25

42 3 3 3 5 3 5 22 3 3 4 4 3 4 21

43 5 5 5 5 5 4 29 4 4 4 5 4 5 26

44 4 4 4 4 4 4 24 3 4 4 5 4 5 25

45 4 5 5 5 4 5 28 3 3 5 5 3 5 24

46 4 4 4 4 4 4 24 3 3 4 4 3 4 21

47 3 3 3 5 5 3 22 3 3 4 4 3 4 21

48 4 4 4 5 4 4 25 4 4 4 4 4 4 24

49 4 4 4 5 3 4 24 3 3 5 5 3 5 24

50 4 4 4 5 4 4 25 3 4 4 4 4 4 23

Total 1256 Total 1166

Page 87: Skripsi  titis koementar p agus

87

Lampiran : 19

Tabulasi Penilaian Kinerja Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan Sebelum

Adanya Toko Modern

No.

Respon

den

Sebelum Adanya Toko Modern Sesudah Adanya Toko Modern

P1 P2 P3 Jumlah P1 P2 P3 Jumlah

1 5 5 5 15 2 5 5 12

2 3 3 3 9 3 3 3 9

3 5 5 5 15 4 5 5 14

4 5 5 4 14 4 4 4 12

5 5 4 3 12 2 2 5 9

6 5 3 3 11 1 2 5 8

7 5 5 5 15 5 5 5 15

8 5 5 5 15 4 4 4 12

9 5 5 5 15 4 4 4 12

10 5 5 5 15 2 3 3 8

11 4 3 3 10 4 3 3 10

12 4 4 4 12 3 4 5 12

13 4 4 4 12 4 4 4 12

14 3 3 3 9 3 3 3 9

15 5 5 5 15 4 4 5 13

16 5 5 5 15 4 2 4 10

17 3 3 3 9 3 3 3 9

18 4 4 4 12 4 4 4 12

19 4 4 4 12 2 3 3 8

20 5 4 5 14 3 3 4 10

21 4 4 3 11 4 4 3 11

22 4 4 2 10 3 3 3 9

23 5 5 5 15 2 3 4 9

24 5 4 5 14 3 4 5 12

25 5 4 4 13 3 3 4 10

26 5 5 5 15 3 3 3 9

27 5 4 5 14 3 3 4 10

28 5 5 4 14 4 4 4 12

Page 88: Skripsi  titis koementar p agus

88

29 3 3 3 9 3 3 3 9

30 5 5 5 15 4 4 4 12

31 5 5 5 15 4 4 4 12

32 4 4 4 12 4 4 4 12

33 4 4 4 12 4 4 4 12

34 4 4 4 12 4 4 4 12

35 3 3 4 10 3 3 3 9

36 4 4 4 12 3 3 3 9

37 5 5 5 15 4 4 4 12

38 3 3 3 9 3 3 4 10

39 3 3 3 9 3 3 3 9

40 4 5 4 13 4 4 3 11

41 4 4 4 12 3 4 3 10

42 3 3 3 9 3 3 3 9

43 5 5 5 15 4 5 5 14

44 4 4 4 12 4 4 4 12

45 5 5 4 14 4 4 4 12

46 4 4 4 12 3 3 3 9

47 3 4 4 11 3 3 3 9

48 4 4 4 12 5 4 4 13

49 4 4 4 12 4 4 5 13

50 5 4 4 13 4 4 4 12

Total 627 Total 540


Top Related