i
SKRIPSI
PENERAPAN METODE CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FIQIH KELAS VII DI
MTS DARUSSALAM BERMI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh
FITRI HIDAYANTI NIM. 151. 14.1. 163
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2018
ii
PENERAPAN METODE CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FIQIH KELAS VII DI
MTS DARUSSALAM BERMI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram
Untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
FITRI HIDAYANTI NIM. 151. 14.1. 163
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2018
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
Kampus I:Jln. Pendidikan No. 35 Telp. (0370) 621928-625337-634490- Fax625337 Mataram Kampus II:Jln.GajahMada No.100 JempongBaru Telp(0370 620781Fax610783 Mataram
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Fitri Hidayanti, NIM: 151.14.1.163 dengan judul “Penerapan
Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Fiqih
Kelas VII di MTs Darussalam Bermi Tahun Pelajaran 2017/2018” telah memenuhi
syarat dan disetujui untuk diuji.
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
Kampus I:Jln. Pendidikan No. 35 Telp. (0370) 621928-625337-634490- Fax625337 Mataram Kampus II:Jln.GajahMada No.100 JempongBaru Telp(0370 620781Fax610783 Mataram
Mataram, 13 Juli 2018
NOTA DINAS PEMBIMBING Hal : Ujian Skripsi
Yang Terhormat Rektorat UIN Mataram di Mataram
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan
koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama Mahasiswa : Fitri Hidayanti NIM : 151.14.1.163 Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam Judul : Penerapan Metode Card Sort Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Fiqih Kelas VII di MTS Darussalam Bermi Tahun Pelajaran 2017/2018.
telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami
berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
vi
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
Kampus I:Jln. Pendidikan No. 35 Telp. (0370) 621928-625337-634490- Fax625337 Mataram
Kampus II:Jln.GajahMada No.100 JempongBaru Telp(0370 620781Fax610783 Mataram
PENGESAHAN
Skripsi oleh: Fitri Hidayanti, NIM 15.1.14.1.163 dengan judul “Penerapan Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Fiqih Kelas VII di MTs Darussalam Bermi Tahun Pelajaran 2017/2018”, telah dipertahankan di depan dewan penguji Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram pada tanggal: 19 Juli 2018 .
vii
MOTTO
رين لص لله مع ۚ إن لصلو ر ۡستعينواْ بٱلصۡ لذين ءامنواْ ا ٓيأي
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah)
dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-
Baqarah [2]: 153)1
1 Kementrian Agama Republik Indonesia, Mushaf Daliyah Al-Qur,an, Terjemahan dan Tafsir Untuk Wanita, (Jakarta: Jabal, 2010), h. 23.
viii
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini anada persembahkan kepada:
1. Ayahanda Sahwal dan Ibunda Almah, walaupun karya ini
tidak dapat membandingkan dengan keringat orang tua saya
serta ikhtiar dan do’anya beliau, yang dilakukannya tanpa
pamrih serta kasih sayang yang diberikan kepada saya dan
setiap tetes keringat yang beliau perjuangkan untuk masa
depan saya yang lebih gemilang, semoga beliau selalu dalam
limpahan kasih sayang Allah SWT di dunia maupun di akhirat.
2. Kakak saya Muharis, terima kasih atas motivasi semangatnya
sehingga saya menjadi lebih dewasa.
3. Almamaterku Tercinta.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dan
shalawat semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga kepada
keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Aamiin.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaikan skripsi ini tidak akan sukses
tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan
penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu, yaitu mereka antara lain adalah:
1. Drs. H. Baehaqi, M. Pd sebagai pembimbing I dan Dr. Abdul Fattah, M. Fil. I.
sebagai pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi dan koreksi
mendetail, terus menerus, dan tanpa bosan di tengah kesibukannya dalam
suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai.
2. Dr. Saparudin, M.Ag, sebagai ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
3. H. M. Taisir, M.Ag, sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag., selaku Rektor Universitas Isalam Negeri (UIN)
Mataram yang telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan
memberi peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.
5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
Dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram yang telah memberikan
ilmu yang bermanfaat bagi peneliti selama ini.
x
6. Seluruh staf TU Madrasaah Tsanawiyah Darussalam Bermi yang telah
memberikan pelayanan terbaik demi kelancaran urusan perkuliahan dan
penulisan skripsi ini.
7. Drs. Ilyas, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di MTs
Darussalam Bermi.
8. Ungkapan rasa terima kasih sebesar-besarnya penulis haturkan kepada Ibunda
tercinta Almah, dan Ayahanda tercinta Sahwal dan Kakak yang paling aku
sayangi Muharis yang telah memberikan dukungan dan doa yang tak terhingga.
9. Sahabat seperjuangan, Kak Ana, Kak Dayah, Kak Devi, Kak Hanni, Kak
Indrayani, Halimah (Matematika), dan teman seangkatan 2014.
10. Kepada semua pihak yang turut memberi bantuan dan sumbangan pemikiran
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang
berlipat-ganda dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi
semesta. Aamiin.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI....................................................... v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................................... vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
ABSTRAK ...................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian dan Hasil Penelitian .............................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 7
A. Tinjauan Tentang Konsep Metode Card Sort ...................................... 7
1. Pengertian Metode Card Sort ........................................................ 7
xii
2. Tujuan Metode Card Sort .............................................................. 8
3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Card Sort ....................... 8
4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Card Sort ............................... 9
1. Kelebihan Metode Card Sort ................................................... 10
2. Kelemahan Metode Card Sort ................................................. 11
B. Konsep Tentang Motivasi Belajar ....................................................... 11
1. Pengertian Motivasi Belajar ........................................................... 11
2. Ciri-Ciri Motivasi Belajar .............................................................. 14
3. Macam-Macam Motivasi ............................................................... 15
4. Fungsi Motivasi ............................................................................. 15
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ................... 17
6. Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar ...................................... 18
7. Indikator Motivasi Belajar ............................................................. 23
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 25
A. Setting Penelitian ................................................................................. 25
B. Sasaran Penelitian ................................................................................ 25
C. Rencana Tindakan ................................................................................ 25
D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya ........................................... 27
E. Pelaksanaan Tindakan .......................................................................... 29
F. Cara Pengamatan (Monitoring) ........................................................... 34
G. Analisis Data dan Refleksi ................................................................... 34
1. Analisis Pengamatan Aktivitas Guru ............................................. 34
2. Analisis Pengamatan Tingkat Motivasi Belajar Siswa .................. 36
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 38
A. Deskripsi Setting Penelitian ................................................................. 38
1. Sejarah berdirinya MTs Darussalam Bermi ................................... 38
2. Profil MTs Darussalam Bermi ....................................................... 39
3. Letak Geografis MTs Darussalam Bermi ...................................... 42
4. Keadaan Sarana dan Prasarana ...................................................... 42
5. Keadaan Peserta Didik ................................................................... 43
6. Data Keadaan Guru ........................................................................ 46
7. Data Keadaan Pegawai .................................................................. 50
8. Struktur Organisasi ........................................................................ 51
B. Hasil Penelitian .................................................................................... 52
1. Siklus I ........................................................................................... 52
2. Siklus II .......................................................................................... 63
C. Pembahasan ......................................................................................... 71
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 74
A. Kesimpulan .......................................................................................... 74
B. Saran .................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 78
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 106
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Kriteria Interpretasi Skor Aktivitas Guru ................................... 35 Tabel 3.2 : Kriteria Interpretasi Skor Tingkat Motivasi Belajar Siswa......... 37 Tabel 4.1 : Gambaran Umum MTs Darussalam Bermi ................................ 39 Tabel 4.2 : Data Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Darussalam Bermi ... 43 Tabel 4.3 : Jumlah Peserta Didik MTs Darussalam Bermi ........................... 44 Tabel 4.4 : Daftar Nama Siswa Kelas VII C Putri ........................................ 45 Tabel 4.5 : Data Guru MTs Darussalam Bermi ........................................... 47 Tabel 4.6 : Data Pegawai Tata Usaha MTs Darussalam Bermi TP 2017/2018 Tabel 4.7 : Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklu I ...................................... 58 Tabel 4.8 : Hasil Observasi Tingkat Motivasi Siswa Siklu I ........................ 60 Tabel 4.9 : Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklu II ..................................... 69 Tabel 4.10 : Hasil Observasi Tingkat Motivasi Siswa Siklu II ....................... 70 Tabel 4.11 : Hasil Analisis Data Observasi Siklus I dan Siklus II Kelas VII di MTs Darussalam Bermi Tahun Pelajaran 2017/2018 ................. 72
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas .......................... 26 Gambar 4.1 Struktur Organisasi MTs Darussalam Bermi ............................... 51
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Hasil Observasi .................................................................... 78 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................. 94
xvii
PENERAPAN METODE CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FIQIH KELAS VII DI
MTS DARUSSALAM BERMI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh
Fitri Hidayanti NIM: 151.14.1.163
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh motivasi belajar siswa MTs Darussalam Bermi Kelas VII masih perlu ditingkatkan sesuai dengan hasil observasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode Card Sort dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran Fiqih kelas VII di MTs Darussalam Bermi.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini berlangsung selama 2 siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII C Putri MTs Darussalam Bermi tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 17 siswa. Teknik pengambilan data melalui lembar observasi guru, lembar observasi motivasi siswa, dan dokumentasi. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model Kurt Lewin. Penelitian ini menggunakan analisisi data kuantitatif dan analisis data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Card Sort dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Adapun data yang diperoleh dari lembar observasi siswa yang dianalisis dengan menghitung persentase dari keseluruhan indikator yang diamati. Hasil menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa setelah dilakukan penerapan metode Card Sort menunjukkan bahwa rata-rata seluruh indikator baik dari aspek kegiatan guru dan motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil rata-rata persentase lembar observasi untuk tindakan pada tiap siklus, yaitu pada lembar observasi aktivitas guru pada siklus I sebesar 72 % dan pada siklus II meningkat menjadi 91 %. Pada lembar observasi tingkat motivasi belajar siswa pada siklus I sebesar 56 % dan pada siklus II meningkat menjadi 95 %. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan metode Card Sort dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kata kunci : Metode Card Sort, Pelajaran Fiqih, Motivasi Belajar
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.2 Menurut Ahmad
Tafsir melalui Baharudin, “pendidikan didefinisikan sebagai bimbingan yang
diberikan oleh seseorang kepada orang lain agar ia berkembang secara
maksimal dengan materi ajaran Islam atau bimbingan terhadap seseorang agar
ia menjadi muslim semaksimal mungkin. Oleh sebab itu, tujuan pendidikan
menurut Ahmad Tafsir adalah untuk membentuk manusia yang
berkepribadian.”3
Pendidikan merupakan hal yang kompleks dan tetap menarik untuk
didiskusikan karena terkait dengan berbagai aspek, dan hampir meliputi
keseluruhan aspek kehidupan manusia. Pendidikan menjadi kompleks karena
berkaitan dengan saling tarik menariknya beragam kepentingan dalam
hubungannya dengan kehidupan di tengah masyarakat seperti ideologi, politik,
ekonomi, kemanusiaan, sosial, budaya, agama, dan sebagainya.4
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa proses pendidikan
tidak terlepas dari kegiatan belajar, karena dengan belajarlah suatu perubahan
2 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
NAsional, Bab 1, pasal 1. 3 Baharudin, Sosiologi Pendidikan, (Mataram,: Sanabil, 2016), h. 6. 4 M. Taufik, Kreativitas Jalan Baru Pendidikan Islam, (Mataram: LEPPIM, 2012), hlm. 118.
1
2
dapat terjadi pada diri seseorang. Seperti yang dikemukakan oleh Irwanto
melalui Saefullah, “belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu
menjadi sudah mampu terjadi dalam waktu tertentu.”5 Di dalam belajar, siswa
mengalami proses dari tidak tahu menjadi tahu seperti yang dikemukakan oleh
Cronbach, belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam
mengalami itu, siswa mempergunakan pancaindranya. Pancaindra tidak
terbatas hanya indra penglihatan, tetapi juga indra yang lain.6 Menurut Gina al
Ilmi, “belajar adalah proses tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi
bisa, dari tidak mampu menjadi mampu, dari tidak terampil menjadi terampil,
dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak memahami menjadi
memahami….”7 Pendapat lain yang lebih populer ialah memandang belajar
sebagai perubahan kelakukan, suatu “change of behavior”. Suatu definisi yang
dikutip dari Ernest R. Hilgard, sebagai berikut:
“Learning is the process, by wich an activity originates or is changed through ttraining procedures (Wheter in the laboratory or in the natural environment) as distinguish from changes by factors not attributable to training”8 Belajar secara umum dimulai dengan mengenal hal-hal yang mudah, lalu
berlanjut dengan materi yang lebih sulit. Makin lama kita belajar, akan makin
meningkat kesulitannya. Namun pada saat itu, kamu sudah memliki
keterampilan yang lebih dari sebelumnya, hingga bisa menyelesaikan soal
hingga tingkat uji yang lebih tinggi.
5 Saefullaah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012),
h. 169. 6 Ibid., h. 170. 7 Gina al-Ilmi, Cara Belajar Asyik, (Banten: PT Panca Anugerah Sakti, 2012), h. 8. 8 S. Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 59.
3
Kegiatan belajar tidak terlepas dari kegiatan mengajar, sama halnya
dengan belajar, mengajar pun pada hakikatnya merupakan suatu proses, yaitu
proses mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar siswa
sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar.
Pada tahap berikutnya, mengajar adalah proses memberikan bimbingan atau
bantuan kepada siswa dalam melakukan proses belajar.9
Kegiatan belajar mengajar terdiri dari beberapa komponen yang saling
terkait dan harus dirancang sedemikian rupa agar semua komponen tersebut
dapat berperan sebagaimana mestinya. Kebanyakan proses belajar mengajar di
sekolah-sekolah mulai dari jenjang terendah sampai jenjang tertinggi
menggunakan metode ceramah sebagai metode yang dominan. Padahal,
metode ceramah cenderung hanya mengandalkan keaktifan dan kemampuan
guru yaitu guru aktif menjelaskan materi pembelajaran di depan kelas,
sedangkan siswa lebih banyak hanya duduk terdiam menerima apa yang
disampaikan oleh guru. Oleh karena itu, pembelajaran dengan metode ceramah
hanya menempatkan siswa pada posisi pasif. Akibatnya proses pembelajaran
cenderung membosankan dan siswa tidak dapat mengembangkan keterampilan
dan life skillnya.
Fiqih merupakan salah satu mata pelajaran wajib di madrasah. Dengan
mempelajari Fiqih dapat dipahami cara beribadah dan bermuamalah yang
sesuai dengan syariat. Oleh karena itu, pengajaran Fiqih hendaknya
menggunakan pendekatan yang berorientasi kepada siswa (student centered
approach) agar apa yang diaplikasikan peserta didik di luar maupun di
9 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), h.17-18.
4
lingkungan sekolah sesuai dengan teori yang sudah didapatkan ketika proses
belajar mengajar di kelas.
Salah satu metode pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah metode
Card Sort. Menurut Silberman, “metode Card Sort merupakan aktivitas
kerjasama yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik,
klasifikasi, fakta tentang benda, atau menilai informasi. Gerak fisik yang ada di
dalamnya dapat membantu menggairahkan siswa yang merasa penat.”10
Namun, berdasarkan hasil pengamatan awal yang peneliti lakukan pada
tanggal 06 Januari 2018, penyampaian materi pembelajaran Fiqih masih satu
arah yaitu dengan menggunakan metode ceramah. Akibatnya proses
pembelajaran menjadi kurang menarik dan motivasi belajar siswa juga rendah
karena tidak jarang di antara mereka ada yang asyik dengan kegiatan pribadi.11
Penggunaan metode dalam proses pembelajaran harus tepat karena untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa. Pemilihan metode haruslah sesuai
dengan materi pelajaran dan situasi ketika proses pembelajaran, karena metode
tersebut harus efektif dan efesien penggunaannya, fungsinya untuk
mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran.12
Proses pembelajaran di MTs Darussalam Bermi dimulai dari pukul 13.00
WITA sampai 17.00 WITA. Pada jama tersebut, siswa sangatlah membutuhkan
sesuatu yang dapat membangkitkan gairah belajarnya karena untuk mengatasi
rasa kantuk, rasa capek, dan rasa penat mereka. Oleh karena itu, pendidik perlu
menerapkan sebuah metode yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.
Penerapan metode Card Sort di MTs Darussalam Bermi sudah pernah
diterapkan, tetapi pada pelajaran Fiqih metode Card Sort tidak pernah
10 Silberman, Strategi Pembelajaran Aktif, (Bandung: Nusa Media, 2006), h. 40. 11 Observasi Awal, 06 Januari 2017. 12 Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), h. 92.
5
diterapkan , metode yang sering diterapkan adalah adalah metode ceramah,
tanya jawab kadang–kadang, itupun tidak ada timbal balik dari siswa. Jadi,
metode yang paling dominan digunakan ketika proses pembelajaran adalah
metode ceramah, yang sifatnya satu arah, yaitu hanya guru yang
menyampaikan ke siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti melakukan penelitian dengan
judul “Penerapan Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Kelas VII Pada Pelajaran Fiqih di MTs Darussalam Bermi
Tahun Pelajaran 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah: Bagaimana penerapan metode Card Sort dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII pada pelajaran Fiqih di MTs
Darussalam Bermi tahun pelajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan unutk
mengetahui penerapkan metode Card Sort dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas VII pada pelajaran Fiqih di MTS Darussalam Bermi tahun
pelajaran 2017/2018.
6
D. Manfaat Penelitian dan Hasil Penelitian
Hasil dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Secara Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengembangan teori
pembelajaran melalui metode Card Sort.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan dan
khususnya pada mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan metode
Card Sort.
2. Manfaat secara praktis
a. Bagi guru:
Dengan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guru dapat
meningkatkan dan melakukan perbaikan terhadap masalah-masalah
pendidikan anak di MTs Darussalam Bermi. Di samping itu dengan
penelitian tindakan kelas guru dapat memperbaiki kualitas penggunaan
media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya.
b. Bagi Siswa
Penelitian tindakan kelas ini memberikan manfaat bagi siswa yaitu
untuk mempermudah siswa dalam menerima pelajaran khususnya pada
pelajaran Fiqih.
c. Bagi MTs Darussalam Bermi
Penelitian tindakan kelas ini dapat membantu MTs Darussalam
Bermi dalam meningkatkan kinerja dan peningkatan mutu
pembelajaran.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Konsep Metode Card Sort
1. Pengertian Metode Card Sort
Metode Card Sort adalah suatu strategi pembelajaran berupa
potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi
atau materi pelajaran. Atau merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa
digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, fakta tentang obyek atau
mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya. Gerakan fisik yang
dominan dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan.
Card Sort (sortir kartu) merupakan kegiatan kolaboratif yang biasa
digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang
suatu objek atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya atau
mengulangi informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat
membantu mendinamisir kelas yang jenuh atau bosan.13
Pembelajaran menggunakan metode Card Sort merupakan
pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa, dimana didalam
pembelajaran ini setiap siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi
tentang materi yang akan dibahas, kemudian siswa mengelompokkan sesuai
dengan kartu indeks yang dimilikinya. Setelah itu siswa mendiskusikan dan
mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dari kategori kolompoknya.
Tugas pendidik lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan
13 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2010), h.116.
7
8
materi yang perlu dibahas atau materi yang belum dimengerti siswa setelah
presentasi selesai.
2. Tujuan Metode Card Sort
Tujuan dari metode Card Sort “pilah kartu” ini adalah untuk
mengungkapkan daya ingat terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari
siswa atau dapat pula digunakan untuk meriview materi yang sudah
dipelajari sehingga siswa benar-benar memahami dan mengingat materi yang
telah diberikan.14 Dengan penerapan metode Card Sort, yang merupakan
salah satu metode dalam pembelajaran aktif, diharapkan mampu menambah
minat dan motivasi siswa terhadap pembelajaran.15
3. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Card Sort
Dalam pelaksanaan metode Card Sort yang perlu diperhatikan
adalah materi yang akan disampaikan menggunakan metode card sort
merupakan materi yang sudah dijelaskan atau diajarkan. Adapun langkah-
langkah dalam pelaksanaan metode Card Sort adalah sebagai berikut:
1. Bagikan kartu indeks kepada setiap siswa yang meliputi lebih dari satu
macam kategori terkait Fiqih, misalnya:
Sunnah shalat
Rukun shalat
Hal-hal yang membatalkan shalat
Waktu shalat lima waktu
14 Suparlan, Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2006), h. 48. 15 Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen, (Bandung: PT Rosda
Karya, 2017), h. 48.
9
2. Mintalah kepada siswa untuk bergerak berkeliling kelas dan menemukan
kartu dengan kategori yang sama.
*jika waktunya cukup, guru membiarkan saja siswa menemukan
kategorinya sendiri, tetapi jika tidak leluasa sebaiknya guru
mengumumkan kepada seluruh siswa kategori apa saja yang tersedia.
3. Peserta didik yang memiliki kartu indeks dengan kategori yang sama
berkumpul.
4. Para siswa dalalam kategori yang sama bermusyawarah untuk menunjuk
salah seorang di antara mereka mewakili kelompok melakukan persentasi
di depan kelas.
5. Terakhir, guru melakukan refleksi dengan mengungkap butir-butir penting
dari setiap kategori bahan ajar.16
Dari langkah-langkah penerapan metode Card Sort terebut, jelas
bahwa metode ini menekankan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
dengan hal yang dilakukan siswa adalah mencari kategori yang sama dengan
temannya kemudian berkumpul menjadi satu agar terbentuk satu kategori
yang utuh. Sedangkan guru fungsinya sebagai fasilitator atau memberikan
arahan kepada siswa agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.
4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Card Sort
Metode Card Sort merupakan salah satu metode yang menuntut
keaktifan siswa. Warsono dan Hariyanto mengemukakan bahwa,
“pembelajaran aktif dikembangkan tidak bermaksud untuk mengganti sama
16 Ibid., h. 47-48.
10
sekali metode ceramah (lecturing) yang umum dipilih sebagai metode
pembelajaran oleh para pendidik, tetapi dikembangkan sebagai alternatif atau
pelengkap yang cerdas dari implementasi metode ceramah.17
Adapun kelebihan dan kekurangan metode Card Sort adalah sebagai
berikut:
1. Kelebihan metode Card Sort
1) Guru mudah menguasai kelas
2) Mudah dilaksanakan
3) Mudah mengorganisir kelas
4) Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak
5) Guru mudah menerangkan dengan baik
6) Siswa lebih mudah mengerti tentang materi yang diajarkan
7) Siswa lebih antusias dalam pembelajaran
8) Sosialisasi antara siswa lebih terbangun yakni antara siswa dengan
siswa lebih akrab.18
Dapat disimpulkan bahwa kelebihan atau manfaat penggunaan
metode Card Sort adalah sebagai penunjang keberhasilan dalam proses
pembelajaran dan menambah motivasi serta minat peserta didik dalam
mengikuti proses pemelajaran.
2. Kelemahan metode Card Sort
1) Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian murid,
terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya,
17 Ibid., h. 33-34. 18 http://musawaf.blogspot.com/2015/02/metode-pembelajaran-card-sort-dan.html , diakses
tanggal 09 Mei 2018, pukul 10.30 WITA.
11
padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi
penyimpangan dari pokok persoalan semula.
2) Siswa perlu perhatian lebih sehingga tidak keseluruhan siswa dapat
diperhatikan dengan baik.
3) Banyak menyita waktu terutama menyiapkan model pembelajaran
aktif tipe pemilihan kartu.19
Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Card Sort ini adalah
penggunaan metode ini membutuhkakn ruang yang cukup longgar bagi para
siswa untuk berkeliling di dalam ruang kelas untuk menemukan kategori yang
sama dengan temannya, kemudian penerapan metode ini akan banyak
menyita waktu dan guru di tuntut untuk mampu mengatur atau mengorganisir
waktu yang digunakan.
B. Konsep Tentang Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Istilah motivasi beasal dari bahasa latin yaitu movere yang dalam
bahasa Inggris berarti move adalah kata kerja yang artinya menggerakkan.
Motivasi itu sendiri dalam bahsa Inggris berarti motivation yaitu sebuah kata
benda yang artinya penggerakan. Oleh sebab itu ada juga yang menyatakan
bahwa “motives dirve at me” motiflah yang menggerakakkan saya, tidak
jarang juga dikatakan bahwa seorang siswa gagal dalam mata pelajaran
tertentu karena kurangnya motivasi.20 Menurut Sobry Sutikno istilah motivasi
19https://pendidikanmerahputih.blogspot.com/2014/03/model-pembelajaran-card-sort.html,
diakses tanggal 09 Mei 2018, pukul 10.33 WITA.
20 Richard I. Arends, Learning To Teach, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008), h. 142.
12
dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam di seseorang untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.21
Menurut Oemar Hamlik, motivasi adalah suatu perubahan energi di
dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi
untuk mncapai tujuan. Dari pengertian tersebut, mengandung tiga unsur dari
motivasi:
a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.
b. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan.
c. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.22
Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi
akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri
manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan
dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua
ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.23
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi sangat diperlukan di dalam
21 Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, (Lombok: Holistica, 2013), h. 69. 22 Oemar Hamlik, Psikologi Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2012), h.
173-174. 23 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2011), h. 74.
13
kegiatan belajar sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam
belajar, tidak mungkin melakukan aktivitas belajar.24
Ada tiga kebutuhan yang harus dipenuhi dalam teori matotivasi yang
berkaitan erat dengan konsep belajar, yaitu kebutuhan berprestasi (need for
acheifment), kebutuhan berkuasa ( need for power) dan kebutuhan berafiliasi
(need for affiliation). Dimayati dan Mudjiono mengemukakan bahwa jika
kebutuhan seseorang sangat kuat, maka motivasinya akan kuat untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Sebagai misal, seseorang yang mempunyai
kebutuhan prestasi, maka akan terdorong untuk menetapkan tujuan yang
penuh tantangan dan ia akan bekerja keras untuk mencapai tujuan tersebut
serta menggunakan keahliannya untuk mencapainya.25
Dari uraian dia atas, jelas betapa pentingnya peranan motivasi dalam
pembelajaran, karena dengan adanya motivasi siswa tidak hanya akan belajar
dengan giat tetapi juga menikmatinya. Dengan demikian, secara tidak
langsung motivasi akan membantu guru dalam mempermudah
penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
(PAKEM), dimaksudakan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.26 model pembelajaran ini
sedang giat digalakan penerapannya di sekolah Indonesia.
24 Ibid, h. 74-75. 25 Dimayati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h.
82. 26 Maimun, Kiat Sukses Menjadi Guru Halal, (Mataram: Lembaga Pengkajian-Publikasi Islam
& Masyarakat, 2015), h. 77.
14
2. Ciri-Ciri Motivasi Belajar
Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri
sebagai berikut, menurut Sardiman, : (1) Tekun menghadapi tugas; (2) Ulet
menghadapi kesulitan belajar (tidak lekas putus asa); (3) Menunjukan minat
terhadap pembelajaran (4) Lebih senang bekerja mandiri. (5) Dapat
mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). (7) Tidak
mudah melepaskan hal yang diyakini itu. (8) Senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal.27
Ciri-ciri motivasi belajar berdasarkan pendapat Hamzah B. Uno
(2008: 23) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) Adanya hasrat dan
keinginan berhasil; (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3)
Adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) Adanya penghargaan dalam
belajar; (5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) Adanya
lingkungan belajar yang kondusif. 28
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki
motivasi tinggi dapat dilihat dari beberapa ciri-ciri tersebut, diantaranya siswa
tekun menghadapi tugas, siswa ulet menghadapi kesulitan belajar, siswa
senang terhadap mata pelajaran, siswa memperhatikan saat guru menerangkan
materi, siswa berani mempertahankan pendapat selagi merasa benar dan
yakin, siswa tidak mudah menyerah mengerjakan soal-soal latihan yang
dianggap sulit.
27 Sardiman, Interaksi…, h. 83. 28 Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: 2014, PT Bumi Aksara), h.
23.
15
3. Macam-Macam Motivasi
Macam-macam motivasi yang dilihat dari sudut pandangnya dibagi
menjadi dua yaitu:29
1. Motivasi intrinsik
Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contohnya
seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau
mendorongnya, ia sudah rajin untuk mencari buku yang akan dibaca.
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar, contohnya motivasi dari
guru, orang tua, dan teman-temannya.
4. Fungsi Motivasi
Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam belajar,
karena motivasi menentukan itensitas usaha belajar yang dilakukan siswa.
Karena siswa yang memiliki motivasi tinggi, belajarnya akan lebih baik
dibandingkan dengan para siswa yang memiliki motivasi rendah. Hal ini
dapat dipahami, karena siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan
tekun dalam belajar dan terus belajar secara terus-menerus tanpa mengenal
putus asa.
29 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 112-113.
16
Ada tiga fungsi motivasi dalam belajar antara lain:
1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi
karena ada sesuatu yang akan dicari muncullah minatnya untuk belajar.
Sesuatu yang akan dicari itu dalam rangka memuaskan rasa ingin
tahunya dan sesuatu itu juga yang mendorong anak didik untuk belajar
dalam rangka mencari tahu. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai
pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik
ambil dalam rangka belajar.
2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Dalam fungsi motivasi sebagai penggerak perbuatan anak didik
sudah melakukan aktivitas belajar.
3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana
perbuatan yang harus dilakukan dan mana yang diabaikan.30
30 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), h. 119.
17
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Dalam proses belajar, motivasi dapat tumbuh, hilang atau berubah
dikarenakan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi belajar, antara lain yaitu sebagai berikut:
a) Cita-cita atau Aspirasi Siswa
Cita-cita sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar seseorang
karena cita-cita dapat memperkuat semangat belajar dan mengarahkan
perilaku belajar siswa.
b) Kemampuan Siswa
Keinginan siswa perlu diikuti dengan kemampuan dan kecakapan
untuk mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk
melakukan tugas tugas perkembangannya.
c) Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berhubungan
dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis. Biasanya seorang siswa
yang sedang sakit, lapar, lelah atau marah akan mengganggu perhatian
belajarnya.
d) Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan adalah lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan tersebut sangat
berpemgaruh terhadap motivasi belajar siswa.
18
e) Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar
Unsur-unsur dalam belajar adalah unsur-unsur yang
keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil, terkadang kuat,
terkadang lemah, dan bahkan hilang sama sekali, khususnya kondisi yang
sifatnya kondisional.
f) Upaya Guru Membelajarkan Siswa
Guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari
penugasan materi sampai dengan mengevaluasi hasil belajar siswa.
Upaya tersebut berorientasi pada kepentingan siswa yang diharapkan
dapat meningkatkan motivasi belajar.31
6. Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar
Beberapa strategi yang dapat dikembangkan oleh guru dalam upaya
untuk menumbuhkan dan membangkitkan motivasi belajar siswa dalam
proses pembelajaran, antara lain:32
a. Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa. Pada permulaan
pembelajaran seharusnya terlebih dahulu guru menjelaskan mengenai
tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Makin jelas tujuan
maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
b. Permainan. Pada saat menyampaikan materi pelajaran, upayakan untuk
menyelipkan dengan permainan, misalnya dengan menunjukkan
permainan magic atau sulap. Adapun permainan-permainan yang dipilih
31 Saefullah, Psikologi…, h. 292-293. 32 Sutikno, Belajar…, h. 71-74. n
19
harus mendukung atau ada kaitannya dengan persoalan yang sedanng
dibahas serta ssesuai dengan tingkat usia siswa.
c. Memberi hadiah. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini
akan memacu semanmgat merka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di
samping itu, siswa yang belum berprestasi akank termotivasi untuk giat
mengejar siswa yang berprestasi.
d. Member pujian. Sudah sepantanya siswa yang berprestasi diberikan
pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
e. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar. Strateginya
adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke siswa.
f. Memberikan angka. Angka merupakan symbol prestasi yang diperoleh
siswa. Beri penjelasan pada anak bahwa prestasi belajar dapat
dipersentasikan dalam symbol angka.
g. Humor atau dengan cerita-cerita lucu. Pada saat menyampaikan materi
pelajaran, upayakan untuk menyelipkan dengan humor atau cerita-ccerita
lucu.
h. Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupuan
kelompok. Guru harus berusaha untuk terus-menerus membantu siswa
yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dalam hal ini guru harus bis
berperan layaknya dokter yangn siap mendeteksi dan berusaha
menyembuhkannya.
20
i. Memberi ulangan. Ulangan merupakan alat untuk menunjukkan prestasi
belajar siswa, dan sebaliknya hasil ulangan diumumkan pada teman-
temannya.
j. Menerapkan metode yang bervariasi. Variasi dalam proses
pembelajaran merupakan keanekaragamamn dalam penyajian kegiatan
pembelajaran. Guru yang mampu menghadirkan proses pembelajaran yang
bervariasi kemungkinan besar kejenuhan tidak akan terjadi. Variasi yang
biasa dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran antara lain metode.
Guru sebaiknya tidak hanya menggunakan satu metode, akan tetapi
gunakanlah lebih dari satu metode.
k. Memvariasikan gaya dalam pembelajaran.Guru sebaiknya melakukan
variasi gaya dalam membelajarkan. Jika variasi gaya guru dalam
membelajarkan dilakukan dengan baik, akan sangat berguna dalam usaha
menarik dan mempertahankan minat sarta semangat siswa dalam belajar.
Termasuk variasi gaya guru dalam membelajarkan, di antaranya adalah:
1) Variasi suara (termasuk pengubahan nada suara yang keras menjadi
lemah, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat berubah menjadi lambat,
dari suara gembira menjadi sedih, atau apda saat memberikan tekanan
pada kata-kata tertentu)
2) Variasi gerakan angngota badan dan mimic ( seperti variasi dalam
ekspresi wajah guru, gerakan kepala dan badan).
3) Pindah posisi (berarti guru tidak berada dalam satu posisi saja,
melainkan ia berpindah-pindah. Perpindahan posisi guru hendaklah
21
karena maksud-maksud tertentu dan dilakukan secara wajar dan tidak
berlebihan.
l. Gunakan media yang baik, serta harus sesuai degan tujuan
pemnelajaran. Tiap siswa memiliki kemampuan indera yang tidak sama,
baik pendengangaran maupun penglihatannya, demikian juga kemampuan
berbicara. Ada yang lebih senang membaca dan sebaliknya. Dengan
penggunaan media, kelemahan idera yang dimiliki tiap siswa dapat
dikurangi. Untuk menarik perhatian anak misalnya, guru dapat memulai
dengan berbicara terlebih dahulu kemudian menulis di papan tulis
dilanjutkan dengan melihat contoh konkrit. Dengan variasi seperti itu
dapat member stimulus terhadap indera siswa.
m. Hukuman. Hukuman bukanlah alat untuk menakut-nakuti anak, tetapi
untuk merubah cara berfikir anak. Bahwa setiap pekerjaan (baik atau
buruk) memilliki konsekuensi. Hukuman terjadi apabila konsenuensi yang
tidak menyenangkan menyertai perilaku tertentu. Misalnya, bila ada
seorang siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,
maka guru dapat memberikan hukuman kepadanya, namun hukuman ini
hanya sebagai konsekuensi tidak diselesaikannya tugas tersebut. Hukuman
diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan
berusaha memamu motivasi belajarnya. Adapun hukuman yang diberikan
jangan berupa hukuman fisik yang identik dengan kekerasan.
Strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran yang dilakukan
dengan cara baik, akan mampu memberikan hasil yang maksimal, baik itu
22
manfaatnya bisa dirasakan oleh peserta didik maupun oleh guru
bersangkutan.
Adapun prinsip yang bisa diterapkan untuk meningkatkan motivasi
peserta didik menurut Mulyasa adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik akan belajar lebih giat apabila Kompetensi dasar yang
dipelajari menarik, dan berguna bagi dirinya
2) Kompetensi dasar harus disusun dengan jelas dan harus diinformasikan
kepada siswa.
3) Peserta didik harus selalu diberitahukan tentang hasil belajar dan
pembentukan kompetensi pada dirinya.
4) Pemberian pujian dan hadiah lebih baik daripada hukuman, namun
sewaktu-waktu hukuman juga dapat diberikan.
5) Manfaatkan sikap-sikap, cita-cita dan rasa ingin tahu peserta didik.
6) Usahakan untuk memperhatikan perbeadaan individu peserta didik.
7) Usahakan unutuk memenuhi kebutuhan peseta didik.33
Sehubungan dengan prinsip-prinsip diatas, guru sebaiknya
memperhatikan kebutuhan yang diperlukan peserta didik sebagai penunjang
ketercapaian dari tujuan pembelajaran karena tujuan pembelajaran akan
tercapai apabila guru dan siswa dapat bekerja sama dengan baik.
7. Indikator Motivasi Belajar
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku,
33 Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2008), h. 267-268.
23
dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal ini mempunyai
peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi
belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
4. Adanya penghargaan dalam belajar.
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.34
Sedangkan menurut Riduwan, motivasi merupakan suatu daya atau
kekuatan yang timbul dari dalam diri siswa untuk memberikan kesiapan agar
tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Sedangkan belajar merupakan suatu
proses yang dilakukan siswa untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang
lebih baik dari sebelumya sebagai hasil pengamatan siswa dalam berintertaksi
dengan lingkungannya, sedangkan indikator motivasi belajar siswa dalam
proses belajar mengajar antara lain:35
a. Ketekunan dalam belajar, meliputi:
Mengikuti PBM (Proses Belajar Mengajar) di kelas
b. Ulet dalam menghadapi kesulitan, meliputi:
Sikap terhadap kesulitan
34 Uno, Teori..., h. 23. 35 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 210.
24
Usaha mengahadapi kesulitan
c. Minat dan ketajamanan perhatian dalam belajar, meliputi:
Semangat dalam mengikuti PBM (Proses Belajar Mengajar)
Fokus terhadap penjelasan guru
d. Berprestasi dalam belajar, meliputi:
Keinginan untuk berprestasi
Kualifikasi hasil
e. Mandiri dalam belajar, meliputi:
Penyelesaian tugas/PR
Selanjutnya, indikator motivasi belajar yang digunakan dalam
penelitian ini adalah indikator motivasi belajar seperti yang dikemukakan
oleh Riduwan.
25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di MTs Darussalam Bermi yang
terdiri 351 siswa (191 siswa laki-laki dan 160 siswa perempuan) yang terbagi
dalam tiga kelas (kelas VII, VIII dan IX). Kelas VII terdiri dari 133 siswa,
diantaranya 78 siswa laki-laki dan 55 siswa perempuan. Kelas VIII terdiri dari
122 siswa, diantaranya 64 siswa laki-laki dan 58 siswa perempuan. Kelas IX
terdiri dari 351 siswa, diantaranya 49 siswa laki-laki dan 47 siswa perempuan.36
Penelitian ini akan diarahkan pada kelas VII C putri pada pelajaran
Fiqih tahun pelajaran 2017-2018 dan difokuskan pada proses pembelajarannya
khususnya penrapan metode Card Sort dan kaitannya dengan peningkatan
motivasi belajat siswa. Karena bersifat spesifik, maka penelitian ini
menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian
yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang
diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut.37
B. Sasaran Penelitian
Adapun yang menjadi sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VII C
Putri MTs Darussalam Bermi dengan jumlah siswa 17 orang.
C. Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam 2 (dua) siklus. Apabila siklus I tidak tuntas, maka dilanjutkan dengan
siklus II. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini
36 Dokumentasi, Data Keadaan Murid Pada Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi
Tahun Pelajaran 2017/2018, tanggal 09 Januari 2018. 37 Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.
10-11.
25
26
adalah model Kurt Lewin. Konsep pokok penelitian tindakan model Kurt Lewin
terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Hubungan antara keempat komponen pada penelitian tindakan model
Kurt Lewin dipandang sebagai satu siklus yang dapat digambarkan sebagai
berikut38.
Gambar 3.1: Model Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas
38 Ibid., h. 27.
Refleksi
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan
Siklus II
Pengamatan
Perencanaan Identifikasi Masalah
Dilanjutkan ke siklus berikutnya
27
Dalam penelitian tindakan kelas satu siklus terdiri dari tiga tahap,
yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap
refleksi, begitu juga jika dilakukan siklus berikutnya.
D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya
Menurut pendapat Suharsimi bahwa “Instrumen penelitian adalah alat
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap
dan sistematis sehingga mudah diolah”39. Dari pendapat diatas, dapat
disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian.
Adapun instrumen yang digunakan sebagai alat bantu untuk
mendapatkan data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut:
a. Lembar observasi
Margono mengatakan, “observasi diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian”.40Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan dengan
sitematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Fenomena observasi dalam
peneltian ini adalah untuk melihat tingkat motivasi siswa dan guru selama
proses belajar mengajar berlangsung.
39 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), h. 136.
40 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.158.
28
Observasi adalah alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan pencatatan secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki.41
Jadi, tanpa dilakukan oleh peneliti, hasil penelitian yang didapatkan tidak
valid, tidak sesuai dengan kebenaran yang dimiliki.
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati proses
belajar mengajar pada mata pelajaran Fiqih, hasil observasi langsung yang
diaksanakan peneliti di tuangkan ke dalam catatan lapangan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk
menelusuri data historis.42 Dokumentasi bertujuan untuk mencari data
mengenai hal-hal berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, agenda, gambar, dan sebagainya.43 Namun, ada juga
data yang didapatkan dari dokumentasi pribadi yang merupakan catatan atau
keterangan seseorang secara tertulis tentang tindakan pergaulan dan
kepercayaan. Maksud mengumpulkan dokumen pribadi adalah untuk
memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial dari berbagai fakta dari
sekitar subjek penelitian. Jika guru atau peneliti meminta siswa untuk
menuliskan pengalaman berkesan mereka hal itu dipandang juga sebagai
dokumen pribadi.44
41 Subagyo, Joko, Metodologi Penelitian Dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
1999), h. 63. 42Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 141. 43Ibid, h.231. 44 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kulaitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011), h. 218.
29
Berdasarkan pendapat di atas, metode dokumentasi adalah cara
mengumpulkan data mengenai hal-hal tertentu melalui pencatatan terutulis.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah hadir dan senantiasa
berada di lingkungan lokasi penelitian selama melaksanakan tugasnya sebagai
peneliti, mengumpulkan segala hal yang akan didokumentasikan dan untuk
selanjutnya adalah mendokumentasikan data-data yang sudah dikumpulkan.
Adapun pedoman dokumentasi yang peneliti gunakan untuk
memperoleh data tentang:
1. Struktur organisasi MTs Darussalam Bermi.
2. Daftar nama-nama guru dan karyawan.
3. Daftar nama-nama siswa kelas VII C putri.
4. Sarana dan prasarana MTs Darussalalm Bermi.
Bentuk-bentuk dokumen yang akan dihimpun oleh peneliti berupa
dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik.
E. Pelaksanaan Tindakan
Secara umum, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam
bentuk siklus berulang-ulang, empat bagian utama yang ada dalam setiap siklus
adalah sebagai berikut:
30
1. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang harus dilakukan
oleh peneliti. Dalam hal perencanaan, peneliti bersama guru kelas bersama-
sama dalam merancang proses pembelajaran pada siklus I. Adapun kegiatan
yang dilakukan oleh guru bersama peneliti pada tahap perencanaan ini adalah:
1) Peneliti mensosialisasikan tentang apa itu metode Card Sort dan kaitannya
dengan motivasi belajar.
2) Mempersiapkan RPP dan skenario pembelajaran.
3) Mempersiapkan lembar observasi untuk siswa dan guru.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, perencanaa siklus I meliputi
pembuatan skenario pembelajaran, membuat format pembelajaran, serta
mempersiapkan alat-alat atau bahan yang dibutuhkan siswa selama proses
pembelajaran, kemudian memberikan tes untuk mengetahui tingkat
pemahaman peserta didik.
2. Tindakan (Acting)
Adapun pada tahap tindakan pada siklus ini, guru dan peneliti
menjalin kerjasama, dimana peneliti sebagai observer dan guru sebagai
pelaksana pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode Card Sort,
rincian tindakannya sebagai berikut:
a. Pendahuluan yang terdiri dari tujuan motivasi dan appersepsi
1) Guru memperkenalkan diri kemudian menyemangati siswa.
31
2) Appersepsi kepada siswa dilakukan dengan mengaitkan materi yang
sudah dibahas sebelumnya dengan materi yang akan dibahas dengan
cara tanya jawab.
b. Tahap pengembangan dengan rincian sebagai berikut:
1) Guru menjelaskan dengan singkat tentang materi yang akan diajar.
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
materi yang belum dimengerti.
3) Guru mengarahkan kepada siswa mengenai metode yang digunakan,
dengan cara:
a) Masing-masing siswa diberikan katu indeks yang berisi materi
pelajaran. Kartu indeks dibuat berpasangan berdasarkan definisi,
kategori/kelompok.
b) Guru menunjukkan salah satu siswa yang memegang kartu, siswa
yang lain diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa
kartu yang dipegangnya memiliki kesamaan definisi atau kategori.
c) Agar situasinya agak seru dapat diberikan hukuman bagi siswa yang
melakukan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan
bersama.
d) Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat prosesi
terjadi.
e) Guru dapat menyuruh siswa untuk mempersentasikannya di depan
kelas.
3. Observasi (Observasing)
32
Pada tahap ini, peneliti sebagai observer akan mengamati proses
pembelajaran dengan menggunakan format observasi untuk melihat tingkat
motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Dan kegiatan guru akan
diobservasi langsung oleh peneliti. Adapun yang diobservasi adalah
mengamati cara mengajar atau kegiatan guru dengan menggunakan format
observasi.
Dapat disimpulkan bahwa, observasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi langsung. Menurut Moh. Nazir pengumpulan
data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah
cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat
standar lain untuk keperluan tersebut. Adapun manfaat dari penggunaan
observasi langsung atau pengamatan secara langsung adalah sebagai berikut:
1) Dengan pengamatan secara langsung, kemungkinan untuk mencatat hal-
hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut
berlaku dan sewaktu kejadian tersebut terjadi.
2) Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek yang tidak dapat
berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara
verbal.45
Hasil dari observasi terhadap aktivitas guru dan analisis tingkat
motivasi belajar siswa dianalisis secara deskriptif, maksudnya suatu laporan
45 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor Selatan: Ghalia Indonesia, 2005), h.175.
33
yang hanya terbatas pada apa yang nampak dan terdengar saja46, kemudian
dianalisis melalui lembar observasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
4. Refleksi
Pada tahap refleksi, peneliti bersama guru kelas menganalisis
kelemahan pelaksanaan siklus I, baik dari segi kegiatan guru maupun analisis
tingkat motivasi belajar siswa. Refleksi dilakukan pada akhir siklus. Pada
tahap ini, peneliti bersama guru mengkaji pelakasanaan dan hasil yang
diperoleh dalam pemberian tindakan. Sebagai acuan dari refleksi ini adalah
hasil observasi terhadap segala proses pembelajaran dengan menggunakan
metode Card Sort pada semua tahap. Hasil ini digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki serta menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan tindakan
pada siklus selanjutnya dengan tahapan yang sama, namun ada perbaikan-
perbaikan sesuai temuan.
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan.47 Adapun menurut Kunandar, hal-hal yang perlu
diperhatikan pada tahap refleksi adalah sebagai berikut:
1 Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi
mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.
2 Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario
pembajaran.
46 Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi
Aksara,2015),h. 160. 47 Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2009), h. 19.
34
3 Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk dilakukan
pada siklus berikutnya.
4 Analisii siklus I.
Jadi tahap refleksi dilakukan pada akhir tindakan, pada tahap ini
peneliti bersama guru mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam
pemberian tindakan.48 Sebagai acuan dari refleksi ini adalah hasil observasi
dan tes hasil belajar terhadap segala proses pembelajaran dengan
menggunakan metode Card Sort pada semua tindakan. Hasil ini digunakan
sebagai dasar untuk memperbaiki serta menyempurnakan perencanaan dan
pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya dengan tahapan yang sama,
namun ada perbaikan-perbaikan sesuai temuan.
F. Cara pengamatan (Monitoring)
Cara pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melihat
data hasil observasi berdasarkan indikator observasi aktivitas guru dan tingkat
motivasi belajar siswa. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran dikumpulkan
dengan cara menyediakan lembar observasi. Dan, untuk melihat tingkat motivasi
belajar siswa dikumpulkan dengan menyediakan lembar observasi untuk
mengukur tingkat motivasi siswa.
G. Analisis Data dan Refleksi
Analisis data adalah suatu cara yang digunakan untuk mengelola data
yang telah terhimpun dari berbagai kegiatan penelitian, sehingga memeperoleh
hasil seperti yang diinginkan. Adapun analisis data yang digunakan adalah
48 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2011), h. 96.
35
analisis kuantitatif, dan deskriptif kualitatif, terutama terhadap analisis aktivitas
guru, dan tingkat motivasi belajar siswa.
1) Analisis Pengamatan Aktivitas Guru
Keterlaksanaan RPP
Data hasil observasi tentang keterlaksanaan pembelajaran (RPP)
dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan rumus persentase
berikut:
keterlaksanaan RPP = �Y � %
Keterangan:
X = jumlah langkah pembelajaran yang terlaksana.
Y = total langkah pembelajaran yang harus dilaksanakan.49
Analisis pengamatan aktivitas guru dilakukan dengan melihat
pada keterlaksanaan RPP. Kemudian untuk mengetahui hasil dari
ketrelaksanaan RPP tersebut, perlu mengetahui jumlah langkah
pembelajaran yang terlaksana, kemudian dikali 100, dan hasilnya dibagi
dengan total langkah pembelajaran yang harus dilaksanakan. Jadi, dari
langkah-langkah tersebut akan terlihat hasi yang diperoleh guru dalam
keterlaksanaan RPP.
Intensitas persentase keterlaksanaan pembelajaran dicocokkan
dengan kriteria yang terlihat pada tabel berikut:50
49 NgalimPurwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), h. 102. 50 Nasution, Neohi dan Adi Suriyanto, Evaluasi Pengajaran, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2007). h. 427.
36
Tebel 3.1: Kriteria Interpretasi Skor Aktivitas Guru
No Tingkat Keberhasilan Predikat Keberhasilan
1 86 – 100 % Terlaksana sangat baik
2 76 – 85 % Terlaksana baik
3 60 – 75 % Terlaksana cukup baik
4 55 – 59 % Terlaksana kurang baik
5 ≤ 54 % Terlaksana sangat kurang baik
2) Analisis Pengamatan Tingkat Motivasi Belajar Siswa
Pengamatan tingkat motivasi siswa diamati oleh satu orang
pengamat dengan menggunakan instrumen pengamatan aktivitas siswa.
Adapun indikatornya sebagai berikut:
a. Ketekunan dalam belajar, meliputi:
Mengikuti PBM (Proses Belajar Mengajar) di kelas
b. Ulet dalam menghadapi kesulitan, meliputi:
Sikap terhadap kesulitan
Usaha mengahadapi kesulitan
c. Minat dan ketajamanan perhatian dalam belajar, meliputi:
Semangat dalam mengikuti PBM (Proses Belajar Mengajar)
Fokus terhadap penjelasan guru
d. Berprestasi dalam belajar, meliputi:
37
Keinginan untuk berprestasi
Kualifikasi hasil
e. Mandiri dalam belajar, meliputi:
Penyelesaian tugas/PR
Data hasil pengamatan tingkat motivasi belajar siswa dianalisis
secara klasikal, dan untuk mengetahui rata-rata motivasi belajar siswa
dihitung dengan menjumlahkan setiap skor yang diperoleh siswa,
kemudian hasilnya diolah dengan menggunakan rumus:
Motivasi Siswa = �Y � %
Keterangan:
X = jumlah langkah yang diperoleh.
Y = total langkah yang harus dilaksanakan.51
Untuk melihat tingkat keberhasilan motivasi siswa dalam
proses pembelajaran menggunakan metode Card Sort digunakan lima
kategori yang dapat dilihat pada table berikut:52
Table 3.2: Kriteria Interpretasi Skor Motivasi Siswa
No Tingkat Keberhasilan Predikat Keberhasilan
1 86 – 100 % Sangat baik
2 76 – 85 % Baik
51 Ibid., h. 427.
52 Ibid., h. 89.
38
3 60 – 75 % Cukup baik
4 55 – 59 % Kurang baik
5 ≤ 54 % Sangat kurang baik
Untuk melihat tingkat keberhasilan motivasi siswa dalam
proses pembelajaran dengan penerapan metode Card Sort
menggunakan lima kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang,
dan sangat kurang.
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Setting Penelitian
1. Sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi
Yayasan pondok pesantren Darussalam Bermi dirintis oleh
pendirinya yaitu alm.TGH. M. Ridwanullah At-Tauhidy pada tahun 1986
dengan membuka sebuah yayasan pondok pesantren. Pendiri sekaligus
pengasuh pertama yayasan tersebut mendirikakn sebuah lembaga
pendidikan seperti: MTs, MA, dan MI Darussalam Bermi. Yayasan pondok
pesantren Darussalam Bermi berdiri karena melihat tuntutan masyarakan
yang begitu pesat terhadap pendidikan.
Pada tahun 1984 didirikan lembaga pendidikan yaitu Madrasah
Tsanawiyah Darussalam bermi. Madrasah Tsanawiyah merupakan lembaga
pertama yang didirikan oleh alm. TGH. Muhammad Ridwanullah At-
Tauhidy, baru kemudian lembaga yang lainnya menyusul, seperti Madrasah
Aliyah, Madrasah Ibtidaiyah, dan Yayasan Pondok Pesantren.53 Madrasah
Tsanawiyah Darussalam Bermi diresmikan untuk melakukan operasional
pada tahun 2010 sesuai dengan No. SK Operasional
kd.1901/4/PP.00/112/2010. Dan No. Piagam Pendirian Madrasasah
Tsanawiyah Darussalam Bermi 18/Akr.MTs/B/II/2007. Kemudian pada
tanggal 15 Juli 2010 ditetapkan No. SK Lembaga
Kd.19.01/4/PP.00/112.A/2010. Setelah beberapa tahun berjalan Madrasah
53 Mansur, Wawancara dengan Guru MTs Darussalam Bermi, tanggal 17 Mei 2018.
39
40
Tsanawiyah Darussalam Bermi mendaftarkan diri ke Kantor Departemen
Agama untuk di Akreditasi pada tahun 2012.54
2. Profil MTs Darussalam Bermi
Table 4.1 Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi55
No Identitas Madrasah
1 Nomor Statistik Madrasah (NSM) 121252010019
2 Nama Madrasah Mts. Darussalam Bermi
3 Status Swasta
4 NSM Lama 21250102010
5 NPSN Baru 50222710
6 NPSN Lama 50200863
7 Induk KKM MTs. Negeri Model Kuripan
8 Alamat:
- Jalan
- Dusun
- Desa
- Kecamatan
- Kabupaten
- Alamat lengkap
Jl. Diponegoro
Bermi
Babussalam
Gerung
Lombok Barat
Jl. Diponegoro Dusun Bermi Desa
Babussalam Kecamatan Gerung Gerung
54 Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi, Dokumentasi dari Profil MTs Darussalam
Bermi, tanggal 17 Mei 2018. 55 Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi, Dokumentasi dari Profil MTs Darussalam
Bermi, Tanggal 17 Mei 2018.
41
Kabupaten Lombok Barat
9 Identitas Kepala Madrasah
- Nama
- Jenis Kelamin (L/P)
- Status Kepegawaian
Drs. Ilyas
L
Non-PNS
10 Nama Wakil Kepala Madrasah
- Wakamad Kurikulum
- Wakamad Kesiswaan
- Wakamad Humas
- Wakamad Sarana/Pra
Taswir, S. Pd
Mansur, S. Pd
H. Amrullah, S. Pd.I
Hj. Hurriyah, S. Pd.I
11 Tenaga Kependidikan
- Kepala TU
- Kepala Perpustakaan
- Kepala Laboratorium
- Bendahara Madrasah
Marzaini, S. Pd.I
Ira Lestari Handayani, S. Pd
Emiliya Dwi Idawati, S. Pd
M. Yusuf, S. Pd.I
12 No. SK Izin Operasional kd.1901/4.PP.00/112A/2010
13 Tgl. SK Izin Operasional -
14 No. Piagam Pendirian 18/Akr.MTs/B/II/2007
15 No. SK Lembaga/Terakhir Kd.19.01/4.PP.00/112.A/2010
16 Tgl. SK Lembaga Kamis, 15 Juli 2010
17 Tahun Berdiri 1984
18 Akreditasi
42
- Nilai/ Peringkat/ Tahun
- Tgl. Penetapan
85/ B/ 2012
-
19 Nama Yayasan Darussalam
20 Afilasi Ormas Mandiri
21 Luas Tanah/ Bangunan (m2) 3525/2304
22 Status Kepemilikan Milik Sendiri
23 Rekening Madrasah
- Bank BRI
- Bank BTN
- Bank BPD NTB
4684-01-007690-53-1
10003-01-57-002029-1
006.22.40433.01-5
Madrasah Darussalam Bermi merupakan Madrsah Swasta yang
berada di Jl. Diponogoro, Dusun Bermi, Desa Babussalam, Kecamatan
Gerung, Kabupaten Lombok Barat, dan merupakan Afilasi Ormas Mandiri.
Dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan MTs Darussalam Bermi
memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:56
a. Visi:
Membentuk Insan Mandiri yang memiliki kecerdasan dan keterampilan
yang dilandasi dengan Iman dan Taqwa sehingga mampu membentuk
masyarakat yang Islami.
b. Misi:
1. Memberikan landasan Ilmu Agama dan Pengetahuan umum.
2. Membentuk Akhlaqul Karimah pada diri santri/Wati.
56 Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi, Dokumentasi dari Profil MTs Darussalam
Bermi, Tanggal 17 Mei 2018.
43
3. Mengadakan kegiatan kemasyarakatan yang melibatkan santri/wati
sehingga memiliki kemampuan berintetraksi yang seimbang dengan
lingkungan social dan agama.
4. Mencetak kader-kader generasi Islam yang berimtaq dan beriptek.
3. Letak Geografis MTs Darussalam Bermi57
a. Sebelah barat : Yayasan Pondok Pesantren Darussalam Bermi
b. Sebelah selatan : Jalan raya
c. Sebelah utara : Sawah, dan jalan BIL
d. Sebelah timur : Rumah warga
4. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana memiliki peranan yang sangat penting dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar, sebab sarana merupakan wadah untuk
menunjang berlangsungnya proses pembelajaran. Alat pembelajaran
merupakan faktor penunjang dan pendukung yang sangat penting artinya
untuk memperjelas pemahaman siswa terhadap suatu mata pelajaran, maka
MTs Darussalam Bermi dilengkap dengan sarana dan fasilitas, baik gedung
ataupun ruang yang telah tersedia di MTs Darussalam Bermi.
Tabel 4.2
Data Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Darussalam Bermi58
No Jenis Ruangan Jumlah Keterangan
1 Ruang Kepala Madrasah 1 lokal Baik
57 Mansur, Wawancara dengan Guru MTs Darussalam Bermi, tanggal 17 Mei 2018. 58 Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi, Dokumentasi dari Profil MTs Darussalam
Bermi, Tanggal 17 Mei 2018.
44
2 Ruang Guru 1 lokal Baik
3 Ruang TU/Administrasi 1 lokal Baik
4 Lab. Komputer 1 lokal Baik
5 Ruang Kelas 12 lokal Baik
6 Ruang Perpustakaan 1 lokal Baik
7 Ruang Lab. Biologi 1 lokal Baik
8 Toilet Guru 1 lokal Baik
9 Toilet Siswa 2 lokal Baik
10 Musholla 1 lokal Baik
Jenis ruangan yang terdapat di MTs Darussalam Bermi terdapat 12
jenis ruanngan. Dan keadaan sarana dan prasarana MTs Darussalam Bermi
dari 12 jenis ruangan tersebut, sangat layak untuk digunakan dan masih
dalam keadaan baik.
5. Keadaan Peserta Didik
Peserta didik memiliki peranan penting dalam proses belajar
mengajar, karena peserta didik merupakan komponen pendidikan yang
menjadi tolak ukur bermutu tidaknya sebuah pendidikan. Sehubungan
dengan jumlah peserta didik yang menjadi perhatian dan dasar pelaksanaan
pendidikan, hendaknya dikelola dengan baik guna dapat dibentuk sesuai arah
dan tujuan pelaksanaan pendidikan.
45
Table 4.3
Jumlah Peserta Didik MTs Darussalam Bermi59
No Kelas Jumlah
Peserta
Didik
Jumlah Jumlah Wali Kelas
1 VII Pi A 20
59
111
Riadah Liawati, S.
Pd
B 20 M. Afrizal Firdaus,
S. Pd.I
C 19 Emiliya Dwi
Idawati, S. Pd
Pa D 18
52
Siti Khadijah, S. Pd
E 17 Misnah, S. Pd. I
F 17 Munzir, S. Ag
2 VIII Pi A 17 50 105 Kusna Pertiwi, S.
Pd
B 17 Hidayani, S. Pd. I
C 16 Asmuni, S. Pd
59 Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi, Dokumentasi dari Profil MTs Darussalam
Bermi, Tanggal 17 Mei 2018.
46
Pa D 19 55 Paezal Azi, S. Pd
E 18 Jumuhur, S. Pi
F 18 Saeful Bahri, S. Pd
3 IX Pi A 21 41
86
Marsan, S. Pd. I
B 20 Saeful Bahri, S. Pd.
I
Pa C 23 45 Nursulam, S. Pd
D 22 Jumrah, S. Pd. I
Total 302 302
Jumlah peserta didik MTs Darussalam Bermi, yaitu 302 orang, dari
150 laki-laki dan 152 perempuan. Jumlah peserta didik MTs Darussalam
Bermi terbagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX.
Adapun kelas yang paling banyak siswanya adalah kelas VII.
Dari data jumlah siswa-siswi MTs Darussalam Bermi disini,
peneliti akan memfokuskan pada kelas VII C Putri, yaitu:
Table 4.4
Daftar Nama Siswa Kelas VII C Putri60
No Nama
1 Ayu Nopita Sari
60 Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi, Dokumentasi dari Profil MTs Darussalam
Bermi, Tanggal 17 Mei 2018.
47
2 Disa Indah Melani
3 Erlin Apriani
4 Feby Kusmalia Sari
5 Fitriah
6 Iklima Najwa
7 Lina Agniya
8 Marini Silvia
9 Milda Rizkia
10 Nurul Hidayati
11 Panda Aulia Sapitri
12 Saripatul Adyani
13 Shopiyatun
14 Siti Hafizatul Aini
15 Sulis Supiani
16 Tia Ulandari
17 Zahratun Nisa’
48
Penelitian ini di lakukan di MTs Darussala Bermi yang di fokuskan
pada kelas VII C Putri. Siswa kelas VII C Putri berjumlah 17 orang dari 152
siswa.
6. Data Keadaan Guru
Guru sebagai pendidik tentunya dapat memberikan kontribusi
positif terhadap keberhasilan peserta didik. Guru bertugas dan bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dan pengajaran demi tercapainya
suatu tujuan pendidikan. Keprofesionalan seorang guru sangat dibutuhkan
dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik.
Adapun jumlah guru/Pendidik yang terdapat di MTs Darussalam
Bermi dapat dilihat pada table berikut:
Table 4.5
Data Guru MTs Darussalam Bermi Berdasarkan Laporan
Bulanan Tahun Pelajaran 2017/201861
No
Nama
Guru
SK
Pertama
Latar Belakang
Ijazah Terakhir
Jurusan Mata
Pelajaran
yang
diajarkan
1 Drs. Ilyas
1995 S1-FKIP
UNRAM
Biologi Biologi
2 Taswir,
S.Pd
2003 S1-STKIP
Hamzanwadi
Selong
Bahasa
Inggris
Bahasa Inggris
3 Amrullah,
S.Pd.I
2004 S1-STIT Nurul
Hakim Kediri
PAI Muatan Lokal
61 Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi, Dokumentasi dari Profil MTs Darussalam
Bermi, Tanggal 17 Mei 2018.
49
4 Mansur,
S.Pd
2000 S1-STKIP
Hamzanwadi
Selong
Sejarah IPS Terpadu
5 Hardiatull
ah, S.Pd.I
2009 S1-IAIA Jakartata Dakwah Bahasa Arab
6 Hurriyah,
S.Pd.I
2003 S1- IAIN
Mataram
PAI Aqidah Akhlaq
7 Suratman,
S.Pd
2006 S1-STAIQH Bahasa
Indonesia
Bahasa
Indonesia
8 Zaenudin,
S.Ag
2000 S1-UMM Ahwalush
syahsiyah
Qur’an Hadist
9 Marsan,
S.Pd.I
2003 S1-STIT Nurul
Hakim Kediri
PAI Fiqih
10 Imran,
A.Ma.Pd
2008 S1-STAIN
Mataram
PAI SKI
11 Muhasan,
S.Ag
2003 D2-IAI Sukorejo Dakwah Geografi
12 Saprah,
S.Pd
2003 S1-STKIP PGRI
Pasuruan
Matematik
a
Fisika
13 Munzir,
S.Ag
2005 S1-IAI Sukorejo Dakwah Aqidah Akhlaq
14 Siti
Khadijah,
S.Pd
2006 S1-UNTAQ
Kediri
Ekonomi Ekonomi
15 Paizal Azi,
S.Pd
2003 S1-STKIP
Hamzanwadi
Selong
Bahasa
Inggris
Bahasa Inggris
16 Wajedi,
S.P.
2004 S1-Pertanian
Unram
Pertanian Matematika
17 Harmijan, 2005 S1-STIT Nurul PAI Bahasa Arab
50
S.Pd.I Hakim Kediri
18
Hasbullah
1989 SLTA-
TAkhassud
Islahuddiny
- Qur’an Hadist
19 Junaidi,
S.Pd.I
2003 S1-IAI Qomaru PAI SKI
20 Jumrah,
S.Pd.I
2005 S1-IAIN Makasar PAI Aqidah Akhlaq
21 Baiq Heni
Yuliati,
S.Pd
2012 S1-UNW
Mataram
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Indonesia
22 Muhamad
Yusuf,
S.Pd.I
2012 S1-STIT Nurul
Hakim Kediri
PAI Qur’an Hadist
23 Suhaili
Muhur,
S.Pd
2008 S1-STKIP PGRI
Pasuruan
Ekonomi Ekonomi
24 Nursulam,
A.Ma.Pd
2008 S1-
Muhammadiyah
PPKN/Pan
casila
PKN
25 Saeful
Bahri,
S.Pd.I
2005 S1-STIT NH
Kediri
PAI SKI
26 Hidayani,
S.Pd.I
2005 S1-IAIN Mataram Matematik
a
Matematika
27 Mahsun,
S.Ag
2000 S1-IAI Sukorejo
Situbondo
Dakwah IPS Sejarah
28 Emilya
Dwi
Idawaty,
S.Pd
2005 S1-FKIP Unram Biologi Biologi
51
29 Hudan
Ahmad,
S.Pd
2010 S1-Gontor
Ponorogo
- Pengembangan
Diri
30 Rupawan
2008 SLTA-MA
Darussalam
- TIK
31 Muslehudi
n, S.Pd
2008 S1-Universitas
Muhammadiyah
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Indonesia
32 Ira Lestari
Handayani
, S.Pd
2005 S1-
Muhammadiyah
Bahasa
Inggris
Bahasa Inggris
33 Misnah,
S.Pd.I
2005 S1-STAIN
Mataram
Ekonomi Ekonomi
34 Rangga
Syasmita
Meilan,
S.Pd
2005 S1-IKIP Mataram Penjaskes Penjaskes
35 Saepul Fahmi, S.Pd.I
2011 S1-STIT Nurul Hakim Kediri
PAI Fiqih
36 Mawardi, S.Pd.I
2008 S1-STIT Nurul Hakim Kediri
PAI Fiqih
37 Harmadi, S. Pd
2011 S1-STIT Nurul Hakim Kediri
PAI Pengembangan Diri
38 Emba Nely, S. Pd
2011 S1-STIT Nurul Hakim Kediri
PAI Muatan Lokal
39 Halimah, S. Pd
2011 S1-STIT Nurul Hakim Kediri
PAI Seni Budaya
40 Rahmatun Humaini, S. Pd
2005 S1-STIT Nurul Hakim Kediri
PAI Seni Budaya
41 Jamuhur, S.Pi
2005 S1-Universitas 45 Mataram
IPA IPA Terpadu
52
Data guru MTs Darussalam Bermi berdasarkan laporan bulanan
tahun pelajaran 2017/2018 berjumlah 41 pendidik. Mata pelajaran yang di
ajarkan sesuai dengan jurusannya.
7. Data Keadaan Pegawai
Table 4.6
Data Pegawai Tata Usaha Madrasah Tahun Pelajaran 2017/201862
No Nama Pegawai Jabatan SK
Pertama
Ijazah
Terakhir
Jurusan
1 Suratman, S. Pd Kepala Tata
Usaha
S1-STAIQH Bahasa
Indonesia
2 Muslehudin, S.
Pd
Staff Tata
Usaha
2008 S1-Universitas
Muhamadiyah
Mataram
Bahasa
Indonesia
3 Rahmatun
Humaini, S. Pd
Staff Tata
Usaha
2005 S1-STIT Nurul
Hakim Kediri
PAI
4 Mawardi , S. Pd Staff Tata
Usaha
2008 S1-STIT Nurul
Hakim Kediri
PAI
Data pegawai tata usaha MTs Darussalam Bermi tahun pelajaran
2017/2018 terdapat empat pegawai, dengan menduduki jabatan sebagai:
kepala tata usaha, dan 3 tiga staff tata usaha.
62 Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi, Dokumentasi dari Profil MTs Darussalam
Bermi, Tanggal 17 Mei 2018.
53
8. Struktur organisasi MTs Darussalam Bermi
Sumber Data : Profil MTs Darussalam Bermi63
Gambar 4.1. Struktur organisasi MTs Darussalam Bermi
Struktur organisasi MTs Darussalam Bermi terdapat organisasi
yang saling berkaitan dan saling membutuhkan. Seperti halnya Kepala
Madrasah, tidak akan dapat bekerja sendirian, pasti akan
membutuhkanorganisasi yang lain.
B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menerapkan metode
Card Sort untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran Fiqih kelas
VII di MTs Darussalam Bermi tahun pelajaran 2017/2018. Subjek penelitian
adalah siswa kelas VII C Putri yang terdiri dari 17 orang siswa.
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yaitu dalam
dua siklus, mulai dari tanggal 19 s/d 21 Mei 2018. Siklus I dilaksanakan tanggal
19 dan siklus II dilaksanakan tanggal 21 Mei 2018. Penelitian ini bersifat
kualitatif dan kuantitatif, data hasil evaluasi dimasukkan ke dalam data
63Dokumentasi, Struktur Organisasi Madrasah,, 17 Mei 2018.
Komite sekolah Abdul Muhid
Struktur Organisasi MTs Darussalam Bermi
Kepala skolah
Drs. Ilyas
Wakamad kurikulum
Taswir, S. Pd
Wakamad kesiswaan
Mansur, S,Pd.
Bendahara Muh. Yusuf, S,Pd.I
Anggota SISWA
54
kuantitatif, sedangkan data hasil observasi dimasukkan ke dalam data kuantitatif
dan dideskripsikan secara kualitatif.
Adapun rincian pelaksanaan peneltian dan hasilnya diuraikan sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Perencanaan dibuat dengan melalui konsultasi guru mata
pelajaran. Berdasarkan perencanaan, materi pelajaran yang akan
diterapkan metode Card Sort ialah melanjutkan pada materi pada
pertemuan pra tindakan, yaitu pada pokok bahasan tentang Salat Jum’at.
Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan ini antara lain sebagai
berikut:
a) Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (lampiran).
b) Menyiapkan buku paket Fiqih kelas VII sebagai panduan
c) Menyiapkan media kartu yang disesuaikan dengan materi untuk
penerapan metode Card Sord.
d) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru untuk semua sikuls
(lampiran)
e) Menyiapkan lembark observasi untuk melihat tingkat motivasi siswa
untuk semua siklus (lampiran).
b. Tindakan
Sesuai dengan rencana yang telah dibuat, kegiatan
pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode Card Sort.
55
Guru melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang
telah disusun. Peneliti melakukan pengamatan mengenai penerapan
pembelajaran dengan menggunakan metode Card Sort dan mengamati
motivasi belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi.
Deskripsi pelaksanan pembelajaran Fiqih dengan
menggunakan metode Card Sort di kelas VII C Putri adalah sebagai
berikut:
(1) Persiapan Kegiatan Mengajar dan Penyampaian tujuan serta
Motivasi
Pada kegiatan awal dalam memulai kegiatan mengajar,
terlebih dahulu guru menyiapkan Rencana Persiapan Pembelajaran
(RPP), dan RPP tersebut dibawa kelas sebagai panduan dalam proses
mengajar. Kemudian pada kegiatan ini, guru memberi salam kepada
para siswa, dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa,
menanyakan kabar siswa dan menanyakan pelajaran sebelumnya.
Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
dan menerangkan metode yang akan digunakan. Pada tahap
apersepsi, guru memberikan stimulus dengan menanyakan kabar
siswa.
(2) Menyampaikan informasi
Siswa diberi tahu bahwa pada pembelajaan kali ini dan
beberapa pertemuan selanjutya, metode pembalajaran yang
digunakan berbeda seperti biasa. Siswa diterangkan tentang
56
bagaimana jalannya pembelajaran dengan menggunakan metode
Card Sort. Guru meminta agar siswa aktif mengikuti pelajaran dan
tidak segan untuk bertanya apabila tidak mengerti. Siswa dapat
menyampaikan pendapatnya kepada guru atau kepada teman saat
pembelajaran.
Pada siklus I ini, guru masih perlu banyak memandu siswa.
Guru menerangkan terlebih dahulu tentang materi pembelajaran
sekitar 10 menit. Siswa diterangkan mengenai Shalat Jum’at. Siswa
diajak untuk mempelajari tentang hukum pelaksanaan, syarat wajib,
syarat sah shalat jum’at, rukun shalat, sunnah shalat, dan Adab
ketika khutbah. Setelah guru memberikan sedikit kilasan tentang
shalat jum’at tersebut, siswa diberi kesempatan untuk belajar sendiri
dengan membaca buku reverensi dan jika ada kesulitan diminta
untuk bertanya.
(3) Pengembangan metode Card Sort
Pada siklus pertama, siswa diberikan kartu indeks yang
berisi pokok-pokok materi tentang shalat jum’at. Setiap siswa
diberikan kartu indeks sama-sama satu, jadi satu siswa memegang
satu kartu indeks yang berisi pokok-pokok materi tentang shalat
jum’at.
Saat siswa dihadapkan pada kartu tersebut, dan disuruh
untuk berkeliling kelas mencari pokok-pokok materi dengan kategori
yang sama dengan temannya masih ada siswa yang belum bergerak
57
karena masih belum terbiasa bekerja dengan temannya atau dengan
aktif. Hanya beberapa orang saja yang terlihat saling bertanya jawab
mengenai pokok materi yang didapat. Namun demikian, antusias
siswa sudah sangat baik, hal ini ditunjukkan dengan keseriusan siswa
dalam mencari pokok materi dengan kategori yang sama dengan
temannya. Ketika siswa menemukan teman yang memegang kartu
indeks dengan kategori yang sama berkumpul menjadi satu untuk
menyusun kartu indeks . Semua siswa tidak mau ketinggaalan untuk
menemukan kelompoknya untuk menyelesaikan tugasnya. Selain itu,
siswa juga lebih aktif bertanya kepada guru jika mereka mendapat
kesulitan dalam mengerjakan tugas.
(4) Evaluasi
Setelah mereka menemukan temannya dengan kategori
yang sama, setiap kelompok diberikan kesempatan untuk
mempresentasikan di depan kelas hasil dari kategori yang
didapatkan. Ketika diminta untuk mempresentasikan hasil dari
kategori yang didapatkan, hanya 2 kelompok saja yang bersedia.
Hal ini mengindikasikan siswa masih sungkan untuk berbicara di
depan kelas. Saat peneliti menanyakan pada salah satu kelompok
yang tidak mau mempresentasikan hasil dari kategori yang
didapatkan, jawabannya karena malu dan takut salah dari hasil yang
akan dipresentasikan atau dilontarkan di depan kelas.
58
Guru membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil
diskusinya. Ada 2 kelompok yang ingin mempresentasikan hasilnya.
Setiap kelompok mempresentasikan materi tentang shalat jum’at
dengan kategori yang berbeda. Setelah selesai presentasi, salah
seorang siswa dari perwakilan kelompok yang presentasi
memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan
menanggapi hasil diskusi kelompoknya dan hanya beberapa siswa
yang berani bertanya atau menanggapi sehingga guru berinisiatif
untuk bertanya kepada kelompok 3 yang cenderung pasif. Guru
bertanya apakah kelompok tersebutu mendapat kesulitan namun
jawabannya tidak ada, hanya saja mereka belum merasa siap untuk
berbicara di depan teman-teman mereka yang lain.
(5) Memberi Penghargaan
Fase terakhir atau penutup dalam penerapan metode Card
Sort ialah memberi penghargaan. Di dalam kegiatan penutup ini guru
bersama siswa melakukan refleksi terlebih dahulu, yaitu dengan
menanyakan secara spontak kepada siswa mengenai materi yang
sudah dipelajari. Refleksi dilakukan dengan singkat. Dan pada saat
penutupan, guru bertanya kepada siswa, “Bagaimana, apakah ada
kesulitan dalam belajar dengan metode Card Sort?” Siswa secara
bersamaan menjawab, “Tidak Pak”. Guru bertanya lagi, “Coba kalau
ada yang merasa kesulitan yang bagian mana, acungkan tangan?”,
Belum ada yang mengacungkan tangan, maka guru melontarkan
59
pertanyaan itu kepada salah seorang siswa yang nampak ingin
menjawab pertanyaan. Kemudian siswa yang ditunjuk bernama Lina
Agniya, dan menjawab, ”Saat berdiskusi masih belum terbiasa Pak.“
Ada temannya yang bernama Ayu menyahut, “Malu Pak saat mau
presentasi.”
Mendengar jawaban dari kedua siswanya tersebut, guru
memotivasi siswa agar pada pertemuan selanjutnya lebih aktif untuk
bisa menyusun kartu sehingga dapat mempresentasikannya dengan
baik. Guru menjelaskan bahwa setiap teman di kelas ini ialah sama–
sama belajar. Oleh karena itu, tidak perlu malu untuk belajar
berasama khususnya saat berpendapat dan tidak perlu takut salah.
Guru juga meminta siswa untuk melengkapi catatan masing-masing
dengan melihat dari berbagai reverensi yang lain. Kemudian guru
mengakhiri pelajaran dengan salam.
c. Observasi
1. Hasil Observasi Aktivitas Guru
Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan
oleh peneliti (sebagai observer) dengan mengisi lembar observasi
yang telah dipersiapkan sebelumnya yang bertujuan untuk melihat
jalannya proses belajar mengajar dalam kelas. Observasi terhadap
aktivitas guru dilakukan dengan mengamati perilaku guru pada saat
proses belajar mengajar. Segala aktivitas guru yang nampak diberi
tanda rumput dalam lembar obervasi (lampiran) sesuai dengan
60
indikator yang tersedia. Adapun hasil yang diperoleh dari observasi
terhadap guru terdapat dalam tabel berikut:
Table 4.7
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I64
No Indikator Skor
1 Perencanaan dan persiapan mengajar 16
2 Pemberiapan appersepsi dan motivasi
kepada siswa
10
3 Aktivitas guru dalam pembelajaran
dengan menggunakan metode Card Sort
14
4 Interaksi guru dengan siswa 13
5 Menutup pelajaran 19
Jumlah Skor Keseluruhan 72
Persentasi Skor Rata-rata Aktivitas Guru
(AG)%
72%
Kategori Terlaksana
cukup baik
Berdasarkan table diatas, terlihat bahwa persentase aktivitas
guru adalah 72% dan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan pada
64 Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi, Observasi, tanggal 19 Mei 2018.
61
teknik analisis data maka aktivitas guru pada siklus I tergolong pada
kategori cukup baik.
2. Hasil Observasi Tingkat Motivasi Siswa
Motivasi adalah suatu keadaan dalam diri siswa yang
mendorong siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran dan
mengarahkan perilaku belajar siswa pada tujuan yang ingin dicapai
yang dipengaruhi oleh kegiatan pembelajaran menggunakan metode
Card Sort yang diukur menggunakan lembar observasi untuk
mengetahui tingkat motivasi belajar siswa dengan indikator
pengukurannya:
a) Ketekunan dalam belajar (meliputi mengikuti PBM (Proses
Belajar Mengajar) di kelas).
b) Ulet menghadapi kesulitan (meliputi sikap terhadap kesulitan dan
usaha menghadapi kesulitan ketika proses belajar mengajar
berlangsung)
c) Minat dan ketajamanan perhatian dalam belajar (meliputi
semangat dalam mengikuti PBM (Proses Belajar Mengajar) dan
fokus terhadap penjelasan guru).
d) Berprestasi dalam belajar (meliputi keinginan untuk berprestasi
dan kualifikasi hasil).
e) Mandiri dalam belajar (meliputi Penyelesaian tugas/PR dan
belajar melalui referensi yang lain).
62
Adapun tingkat motivasi belajar siswa kelas VII C Putri MTs
Darussalam Bermi adalah:
Table 4.8
Hasil Observasi Tingkat Motivasi Siswa Siklus I65
No Indikator Skor
1 Ketekunan dalam belajar 13
2 Ulet dalam menghadapi kesulitan 13
3 Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar 12
4 Berprestasi dalam belajar 11
5 Mandiri dalam belajar 10
Jumlah Skor Keseluruhan 59
Persentasi Skor Rata-rata Aktivitas Guru (AG)% 59%
Kategori Kurang
baik
Berdasarkan tebel di atas, terlihat bahwa persentase tingkat
motivasi belajar siswa yaitu 59 %, terdapat pada kriteria kurang baik.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat motivasi siswa harus ditingkatkan
kembali dan diperbaiki pada siklus selanjutnya yaitu pada siklus II.
65 Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi, Observasi, tanggal 19 Mei 2018.
63
Hal tersebut tentunya dibutuhkan bantuan dari seorang guru untuk
bagaimana meningkatkan motivasi siswa sesuai yang diharapkan.
3. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi guru dan observasi motivasi
siswa, diperoleh bahwa indikator keberhasilan belum tercapai dengan
maksimal yaitu tingkat motivasi siswa masih cukup baik belum
mencapai kategori baik, maka dari itu kekurangan yang ada pada
siklus I akan diperbaiki pada siklus berikutnya yaitu pada siklus II.
Adapun kekurangan-kekurangan yang muncul pada siklus I
bila kita lihat dari hasil observasi aktivitas guru adalah sebagai
berikut:
a. Guru kurang maksimal menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
metode pembelajaran dan tidak mengaitkan dengan materi
sebelumnya.
b. Guru kurang menanyakan kesulitan yang ditemui siswa dalam
pembelajaran.
c. Guru kurang mengawasi pelaksanaan pembelajaran yang sedang
berlangsung sehingga keadaan kelas menjadi tidak terkontrol.
Begitu juga dengan kekurangan-kekurangan yang muncul
pada siklus I bila kita lihat dari hasil observasi tingkat motivasi siswa
diantartanya adalah:
64
a) Suasana kelas menjadi tidak terkontrol, seperti ada beberapa siswa
yang bermain pada saat proses pembelajaran sehingga kurang
memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh.
b) Siswa belum berani bertanya kepada guru terhadap materi yang
belum dipahami.
c) Siswa belum konsentrasi dalam kegiatan pembelajaran dan masih
ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan.
d) Siswa belum berani untuk memnyimpulkan materi.
Pada dasarnya, pembelajaran pada siklus I dapat dikatakan
berjalan dengan cukup baik, ini terlihat dari data aktivitas guru dalam
kriteria cukup baik.
Dari beberapa kekurangan yang ada pada siklus I yang
dianalisi dari proses pelaksanaan pembelajaran dan diskusi kecil
dengan guru setelah melakukan proses pelaksanaan belajar
berlangsung, maka ada beberapa perbaikan dari kekurangan pada
siklus I, yang akan diperbaiki pada siklus berikutnya:
1. Menegaskan kepada siswa agar tidak bermain-main pada saat
pelaksanaan pembelajaran berlangsung dan memberikan sanksi
kepada siswa yang melanggar.
2. Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih bersemangat dalam
belajar.
3. Memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan
dalam proses pembelajaran.
65
2. Siklus II
Pembelajaran pada siklus II ini hampir sama dengan pelaksanaan
pada siklus I, namun pada siklus II ini dilakukan perbaikan terhadap
kekurangan yang ada pada siklus I. pembelajaran pada siklus II ini
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Adapun kegiatan pada siklus II ini
terdiri atas 4 tahap, yaitu:
a. Tahap Perencanaan
a) Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (lampiran).
b) Menyiapkan buku paket Fiqih kelas VII sebagai panduan
c) Menyiapkan media kartu yang disesuaikan dengan materi untuk
penerapan metode Card Sord.
d) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru (lampiran)
e) Menyiapkan lembark observasi untuk melihat tingkat motivasi
(lampiran).
b. Pelaksanaan Tindakan
Proses pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada tanggal
21 Mei 2018, adapun kegiatan yang dilakukan adalah memberikan materi
tentang “Ketentuan Shalat Jamak dan Qasar”. Pada pertemuan ini juga
dilakukan observasi aktivitas guru dan observasi tingkat motivasi belajar
siswa.
66
Adapun deskripsi pelaksanan pembelajaran Fiqih dengan
menggunakan metode Card Sort di kelas VII C Putri adalah sebagai
berikut:
(1) Persiapan kegiatan mengajar dan penyampaian tujuan serta
motivasi
Pada kegiatan awal dalam memulai kegiatan mengajar,
terlebih dahulu guru menyiapkan Rencana Persiapan Pembelajaran
(RPP). Kemudian pada kegiatan ini, guru memberi salam kepada
para siswa, dilanjutkan dengan absensi, menanyakan kabar siswa dan
menanyakan pelajaran sebelumnya. Kemudian menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan menerangkan metode
yang akan digunakan. Pada tahap apersepsi, guru memberikan
stimulus dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan
sehari-hari.
(2) Menyampaikan informasi
Siswa diingatkan kembali bahwa pada pembelajaan kali
ini akan digunakan metode pembalajaran yang sudah digunakan
pada tanggal 19 Mei 2018. Siswa diterangkan kembali tentang
bagaimana jalannya pembelajaran dengan menggunakan metode
Card Sort. Guru meminta agar siswa aktif mengikuti pelajaran dan
tidak segan untuk bertanya apabila tidak mengerti. Siswa dapat
menyampaikan pendapatnya kepada guru atau kepada teman saat
pembelajaran.
67
Pada siklus II ini, guru masih perlu banyak memandu
siswa. Guru menerangkan terlebih dahulu tentang materi
pembelajaran sekitar 10 menit. Siswa diterangkan mengenai Shalat
Jamak dan Qasar. Siswa diajak untuk mempelajari tentang
pengertian shalat jamak dan pembagiannya dan Qasar, syarat shalat
jamak, syarat sah shalat qasar, dan hikmah shalat jama’ dan qasar.
Setelah guru memberikan sedikit kilasan tentang shalat jama’ dan
qasar tersebut, siswa diberi kesempatan untuk belajar sendiri dengan
membaca buku reverensi dan jika ada kesulitan diminta untuk
bertanya.
(3) Pengembangan metode Card Sort
Pada siklus II, siswa diberikan kartu indeks yang berisi
pokok-pokok materi tentang shalat jama’ dan qasar. Setiap siswa
diberikan kartu indeks sama-sama satu, jadi satu siswa memegang
satu kartu indeks yang berisi pokok-pokok materi tentang shalat
jama’.
Saat siswa dihadapkan pada kartu tersebut, dan diarahkan
untuk berkeliling kelas untuk mencari pokok-pokok materi dengan
kategori yang sama dengan temannya, pada siklus II ini siswa sudah
mulai terbiasa bekerja dengan temannya atau dengan aktif. Semua
siswa terlihat saling bertanya jawab mengenai pokok materi yang
didapat. Demikian, antusias siswa sudah sangat baik, hal ini
ditunjukkan dengan keseriusan siswa dalam mencari pokok materi
68
dengan kategori yang sama dengan temannya. Ketika siswa
menemukan teman yang memegang kartu indeks dengan kategori
yang sama berkumpul menjadi satu untuk menyusun kartu indeks .
Semua siswa tidak mau ketinggaalan untuk menemukan
kelompoknya untuk menyelesaikan tugasnya. Selain itu, siswa juga
lebih aktif bertanya kepada guru jika mereka mendapat kesulitan
dalam mengerjakan tugas dan mengenai materi yang belum jelas
atau kurang dipahami, seprti pertanyaan salah satu siswa, yaitu
bernama Lina Agniya mengenai, “shalat apa saja yang boleh di
jama’ dan qasar?’’
(4) Evaluasi
Setelah mereka menemukan temannya dengan kategori
yang sama, setiap kelompok diberikan kesempatan untuk
memprsentasikan di depan kelas hasil dari kategori yang didapatkan.
Ketika diminta untuk mempresentasikan hasil dari kategori yang
didapatkan, semua kelompok bersedia dan antusias untuk
mempersentasikan hasil diskusinya. Hal ini mengindikasikan bahwa
siswa sudah mulai terbiasa berbicara di depan kelas.
Guru membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil
diskusinya. Semua kelompok mempresentasikan hasilnya, dan Setiap
kelompok mempresentasikan materi tentang shalat jama’ dan qasar
dengan kategori yang berbeda. Setelah selesai presentasi, salah
seorang siswa dari perwakilan kelompok yang presentasi
69
memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan
menanggapi hasil diskusi kelompoknya dan siswa antusias dalam
menanggapi ataupun bertanya kepada kelompok yang sedang
melakukan persentasi didepan kelas.
(5) Memberi Penghargaan
Fase terakhir atau penutup dalam penerapan metode Card
Sort ialah memberi penghargaan. Di dalam kegiatan penutup ini guru
bersama siswa melakukan refleksi terlebih dahulu, yaitu dengan
bertanya secara spontas mengenai pelajaran yang sudah dipelajari.
Refleksi dilakukan dengan singkat. Saat penutupan, guru bertanya
kepada siswa, “Bagaimana apakah ada kesulitan dalam belajar
dengan metode Card Sort?” Siswa secara bersamaan menjawab,
“Tidak Pak”. Guru bertanya lagi, “Coba kalau ada yang merasa
kesulitan yang bagian mana, acungkan tangan?”, siswa antusias
dalam mengacungkan tangannya untuk menyampaikan argumennya,
maka guru memilih siswa yang bernama Milda Rizkia, dan
menjawab, ”tidak ada pak, karena pembelajaran menggunakan kartu
ini membuat kita menjadi lebih bergairah dan terpenting tidak
merasa ngantuk pak. Dan ditunjuk salah satu siswa lagi, yang
bernama Nurul Hidayati, dan menmjawab, “Saat berdiskusi kamai
menjadi terbiasa pak dan berani menyampaikan pendapat didepan
teman-teman kami”.
70
Mendengar jawaban dari kedua siswanya tersebut, guru
memotivasi siswa agar lebih meningkatkan keaktifannya dalam
mengikuti pembelajaran. Dan perlu untuk selalu diingat, bahwa
setiap teman di kelas ini ialah sama–sama belajar. Oleh karena itu,
tidak perlu malu ataupun takut untuk belajar bersama khususnya saat
berpendapat dan tidak perlu takut salah. Kemudian guru mengakhiri
pelajaran dengan salam.
c. Observasi
(1) Hasil Observasi Aktivitas Guru
Pada tahap siklus II ini, pelaksanaan aktivitas guru
tetrmasuk dalam kriteria terlaksana sangat baik. Adapun hasil
analisis secara rinci tentang observasi aktivitas guru dapat dilihat
pada table dibawah ini:
Tabel 4.9
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II66
No Indikator Skor
1 Perencanaan dan persiapan mengajar 19
2 Pemberian appersepsi dan motivasi kepada
siswa
20
66 Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi, Observasi, tanggal 21 Mei 2018.
71
3 Aktivitas guru dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode Card Sort
19
4 Interaksi guru dengan siswa 17
5 Menutup pelajaran 16
Jumlah Skor Keseluruhan 91
Persentasi Skor Rata-rata Aktivitas Guru
(AG)%
91 %
Kategori Terlaksana
sangat baik
Berdaarkan table diatas, terlihat bahwa persentase aktivitas
guru yaitu 91 %. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan kegiatan guru
tergolong terlaksana sangat baik
(2) Hasil Observasi Tingkat Motivasi Siswa
Motivasi adalah suatu keadaan dalam diri siswa yang
mendorong siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran dan
mengarahkan perilaku belajar siswa pada tujuan yang ingin dicapai
yang dipengaruhi oleh kegiatan pembelajaran menggunakan
metode Card Sort yang diukur menggunakan lembar observasi
untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa dengan indikator
pengukurannya:
a) Ketekunan dalam belajar (meliputi mengikuti PBM (Proses
Belajar Mengajar) di kelas).
72
b) Ulet menghadapi kesulitan (meliputi sikap terhadap kesulitan
dan usaha menghadapi kesulitan ketika proses belajar mengajar
berlangsung)
c) Minat dan ketajamanan perhatian dalam belajar (meliputi
semangat dalam mengikuti PBM (Proses Belajar Mengajar) dan
fokus terhadap penjelasan guru).
d) Berprestasi dalam belajar (meliputi keinginan untuk berprestasi
dan kualifikasi hasil).
e) Mandiri dalam belajar (meliputi Penyelesaian tugas/PR dan
belajar melalui referensi yang lain).
Adapun tingkat motivasi belajar siswa kelas VII C Putri MTs
Darussalam Bermi adalah:
Table 4.10
Hasil Observasi Tingkat Motivasi Siswa Siklus II67
No Indikator Skor
1 Ketekunan dalam belajar 18
2 Ulet dalam menghadapi kesulitan 19
3 Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar 20
4 Berprestasi dalam belajar 20
5 Mandiri dalam belajar 18
67 Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi, Observasi, tanggal 21 Mei 2018.
73
Jumlah Skor Keseluruhan 95
Persentasi Skor Rata-rata Aktivitas Guru (AG)% 95%
Kategori Sangat baik
Berdasarkan hasil rata-rata observasi tingkat motivasi siswa
siklus II kelas VII C Putri MTs Darussalam Bermi mengalami
peningkatan dengan jumlah rata-rata 95% dengan kriteria sangat baik.
d. Refleksi
Dari hasil observasi aktivitas guru dan tingkat motivasi belajar
siswa telah mengalami peningkatan. Dengan demikian bahwa indikator
motivasi belajar siswa yang telah ditetapkan sudah tercapai dan
ketuntasannya juga sudah tercapai, sehingga pemberian tindakan
dihentikan sampai siklus II.
B. Pembahasan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan untuk
mengetahui tingkat motivasi belajar siswa bidang studi Fiqih. Melalui penerapan
metode Card Sort pada kelas VII di MTs Darussalam Bermi tahun pelajaran
2017/2018 dengan prosedur/langkah-langkah yang ada pada penelitian tindakan
kelas yang sudah ditetapkan, hasil diawali dengan membuat perencanaan,
pelaksanaan tindakan kelas, observasi dan refleksi. Prosedur tersebut sudah
dipaparkan pada hasil penelitian.
74
Berdasarkan hasil obeservasi data yang diperoleh dari siklus I dan
siklus II, dapat disajikan data keseluruhan yang dapat diamati pada table
dibawah ini:
Tabel 4.11
Hasil Analisis Data Observasi Siklus I dan Siklus II Kelas VII di MTs
Darussalam Bermi Tahun Pelajaran 2017/2018
Siklus
Tingkat Motivasi Siswa Aktivitas Guru
Rata-rata
Skor
Kriteria Rata-rata
Skor
Kriteria
I 59 % Kurang baik 72 % Terlaksana cukup baik
II 93 % Sangat baik 91 % Terlaksana sangat baik
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada siklus I menunjukkan
bahwa aktivitas guru pada siklus I yaitu rata-rata skornya adalah 72 % dengan
kriteria terlaksana cukup baik mengalami peningkatan pada siklus II, yaitu menjadi
91 % dengan kriteria terlaksana sangat baik. Sedangkan tingkat observasi motivasi
belajar siswa diperoleh pada siklus I, yaitu rata-rata skornya 59 % dengan kriteria
kurang baik mengalami peningkatan pada siklus II yaitu menjadi 95 % dengan
kriteria sangat baik.
Secara umum proses pembelajaran siswa kelas VII C Putri MTs Darussalam
Bermi tahun pelajaran 2017/2018 sudah berjalan dengan baik. Hanya saja dilakukan
penyempurnaan indikator-indikator pembelajaran yang belum maksimal seperti
75
siswa kurang memperhatikan pelajaran dengan baik dan selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung, siswa masih terpengaruh kegiatan lain diluar kelas, siswa
belum maksimal dalam bertanya terhada materi yang belum dipahami, siswa belum
maksimal menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Keaktifan siswa
masih didominasi oleh siswa yang pintar saja, pada kegiatan menyimpulkan materi
yang diajarkan oleh guru. Guru belum memberikan pertanyaan yang menarik untuk
memotivasi siswa, serta guru kurang maksimal memberikan pengawasan kegiatan
siswa.
Untuk motivasi belajar siswa, dapat dilihat bahwa tingkat motivasi belajar
siswa pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I ke siklus
II mengalami peningkatan, yaitu dari rata-rata 59 % menjadi 95 %, dengan kriteria
kurang baik menjadi sangat baik, sehingga peneliti menyimpulkan bahwa dengan
menggunakan penggunaan metode Card Sort pada bidang studi Fiqih dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII C Putri MTs di Darusssalam Bermi
tahun pelajaran 2017/2018.
Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah
keaktifan dan siswa dan motivasi belajar siswa itu sendiri. Keaktifan dan motivasi
siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara
guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan
suasana kelas menjadi menyenangkan dan kondusif, dimana masing-masing siswa
dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Motivasi yang timbul dari
siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang
akan mengarah pada peningkatan hasil belajar siswa.
76
Meningkatnya motivasi belajar siswa dengan menerapkan metode Card Sort
akan menghasilkan pembelajaran yang bermakna, dengan demikian berdasarkan
pembahasan, maka penerapan metode Card Sort pada bidang studi Fiqih dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII C Putri di MTs Darussalam Bermi
tahun pelajaran 2017/2018.
77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa: Hasil yang dicapai berdasarkan analisis tingkat motivasi
belajar siswa melaui penerapan metode Card Sort pada pelajaran Fiqh kelas VII
di MTs Darussalam Bermi. Hal ini terlihat pada perolehan hasil observasi
tingkat motivasi siswa yang peneliti lakukan pada setiap siklus, bahwa rata-rata
hasil analisis tingkat motivasi siswa pada siklus I sebesar 59 % dan hasil analisis
tingkat motivasi siswa pada siklus II sebesar 95 %, hal tersebut berarti
menunjukkan motivasi belajar siswa pada pelajaran Fiqih melalui penerapan
metode Card Sort selama dua siklus mengalami peningkatan sebesar 46 %.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada semua guru dan khususnya guru Fiqih di MTs Darussalam Bermi
dapat menerapkan pembelajaran aktif khususnya metode Carrd Sort. Karena
metode ini mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dan mampu
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar Fiqih, sehingga
mampu mencapai prestasi yang terbaik.
2. Diharapkan bagi para pendidik dapat memilih metode atau cara mengajar
yang tepat, agar dapat memicu semangat dalam kegiatan proses belajar
mengajar, dapat menumbuhkan minat dan motivasi dalam mengikuti
pelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
77
78
3. Pada penerapan pembelajaran aktif metode Card Sort, siswa disarankan untuk
lebih aktif dan mampu bekerja sama dengan baik sehingga akan lebih mudah
mengerti dan memahami materi yang diajarkan.
79
DAFTAR PUSTAKA
Baharudin, Sosiologi Pendidikan, Mataram, Sanabil, 2016.
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana, 2007
Dimayati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.
Dokumentasi, Data Keadaan Murid Pada Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi Tahun Pelajaran 2017/2018.
Gina al-Ilmi, Cara Belajar Asyik, Banten: PT Panca Anugerah Sakti, 2012.
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV Pustaka Setia, 2011.
Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014.
http://musawaf.blogspot.com/2015/02/metode-pembelajaran-card-sort-dan.html , diakses tanggal 09 Mei 2018.
https://pendidikanmerahputih.blogspot.com/2014/03/model-pembelajaran-card-sort.html, diakses tanggal 09 Mei 2018.
Joko dan Subagyo, Metodologi Penelitian Dalam Teori dan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
M. Taufik, Kreativitas Jalan Baru Pendidikan Islam, Mataram: LEPPIM, 2012.
Madrasah Tsanawiyah Darussalam Bermi, Dokumentasi dari Profil MTs Darussalam Bermi.
Maimun, Kiat Sukses Menjadi Guru Halal, Mataram: LEPPIM, 2015.
Mansur, Wawancara dengan Guru MTs Darussalam Bermi.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.
Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014. Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV Sinar
Baru Algensindo, 2010. Nurkancana, Wayan dan Sunartana, Evaluasi Hasil Belajar, Surabaya: Usaha
Nasional, 1992. Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2014. Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2012. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia,
2010.
79
80
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan NAsional, Bab 1, pasal 1.
Richard I. Arends, Learning To Teach, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008.
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung: Alfabeta, 2010.
S. Nasution, Asas-asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Saefullaah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia, 2012.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.
Silberman, Strategi Pembelajaran Aktif, Bandung: Nusa Media, 2006.
Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, Lombok: Holistica, 2013.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.
Suparlan, Guru Sebagai Profesi, Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2006.
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002. Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen, Bandung:
PT Rosda Karya, 2017. Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya: Penerbit SIC,
2001.
81
LAMPIRAN 1: DATA HASIL OBSERVASI A. SIKLUS I
1. Observasi Aktivitas Guru a. Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ( √ ) untuk setiap deskriptor yang
tampak.
Cara penskoran deskriptor:
- Skor 1 diberikan jika guru sangat tidak baik
- Skor 2 diberikan jika guru tidak baik
- Skor 3 diberikan jika guru cukup baik
- Skor 4 diberikan jika guru baik
- Skor 5 diberikan jika guru sangat baik
No Aspek yang Diamati Skor Jumlah
Indikator Deskriptor 1 2 3 4 5
1 Perencanaan dan
persiapan
kehiatan
mengajar
a. Menyiapkan RPP √
16
b. Menyiapkan
perlengkapan untuk
kegiatan mengajar
√
c. mengecek kehadiran
siswa
√
d. Memberi salam √
2 Pemberiapan
apersepsi dan
motivasi
terhadap siswa
a. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
√
10
b. Apersepsi √
c. Memodelkan materi
pembelajaran ke
dalam betuk metode
Card Sort
√
d. Menjelaskan tujuan
penggunaan metode
√
82
Card Sort
3 Aktivitas guru
dalalm
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode Card
Sort
a. Menjelaskan materi
pelajaran
√
14
b. Memberikan kepada
siswa untuk bertanya
√
c. Menggunakan alat
dan media
pembelajaran
√
d. Membimbing siswa
dalam penerapan
metode Card Sort
√
4 Interaksi guru
dengan siswa
a. Guru melakukan
tanya jawab terkait
materi yang sudah
dijelaskan
√
13
b. Menanyakan
kesulitan siswa yang
ditemui siswa dalam
pembelajaran
√
c. Mengawasi
pelaksanaan
pembelajaran yang
sedang berlangsung
√
d. Menanyakan tentang
penerapan metode
Card Sort kepada
siswa
√
5 Menutup
pembelajaran
a. Melakukan tanya
jawab dengan siswa
untuk menarik
√
83
kesimpulan mengenai
materi yang telah
dipelajari
19 b. Menyampaikan
kesimpulan mengenai
materi yang telah
dipelajari
√
c. Memberikank tes atau
evaluasi
√
d. Mengucapkan salam √
Total 72
Kategori Terlaksana Kurag Baik
84
b. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No Indikator Skor
1 Perencanaan dan persiapan mengajar 16
2 Pemberiapan appersepsi dan motivasi kepada
siswa
10
3 Aktivitas guru dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode Card Sort
14
4 Interaksi guru dengan siswa 13
5 Menutup pelajaran 19
Jumlah Skor Keseluruhan 72
Persentasi Skor Rata-rata Aktivitas Guru (AG)% 72%
Kategori Terlaksana
cukup baik
85
2. Observasi Tingkat Motivasi Belajar Siswa Siklus I
a. Instrumen Observasi Tingkat Motivasi Siswa
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ( √ ) untuk setiap deskriptor yang
tampak.
Cara penskoran deskriptor:
- Skor 1 diberikan jika siswa sangat tidak baik
- Skor 2 diberikan jika siswa tidak baik
- Skor 3 diberikan jika siswa cukup baik
- Skor 4 diberikan jika siswa baik
- Skor 5 diberikan jika siswa sangat baik
No Aspek yang Diamati Skor jumlah
Indikator Deskriptor 1 2 3 4 5
1 Ketekunan
dalam belajar
a. Datang tepat waktu √
13
b. Mengikuti pelajaran
sampai selesai
√
c. Tetap mengikuti
pelajaran siapapun
gurunya
√
d. Tidak keluar ruangan
saat pelajar berlangsung
√
2 Ulet dalam
menghadapi
kesulitan
a. Tidak mudah menyerah
ketika menghadapi
kesulitan
√
13
b. Bertanya mengenai
materi yang belum jelas
√
c. Dalam mengghadapi
kesulitan, siswa
bertanya kepada guru
mengenai materi yang
√
86
belum jelas
d. Dalam mengghadapi
kesulitan, siswa
bertanya kepada
temannya mengenai
materi yang belum jelas
√
3 Minat dan
ketajaman
perhatian dalam
belajar
a. Mempunyai rasa ingin
tahu yang tinggi
√
12
b. Memperhatikan
pelajaran yang
diberikan guru dengan
baik
√
c. Menyimak penjelasan
guru dari awal hingga
akhir
√
d. Tidak mengerjakan
pekerjaan lain ketika
guru menerangkan
√
4 Berprestasi
dalam belajar
a. Aktif dalam bertanya √
11
b. Berani ketika disuruh
maju ke depan untuk
presentasi
√
c. Mapu menyimpulkan
materi pelajaran yang
sudah dipelajari
√
d. Antusias dalam
melakukan presentasi
didepan kelas
√
87
5 Mandiri dalam
belajar
a. Berusaha mengerjakan
tugas dengan usaha
sendiri
√
10
b. Mencatat ringkasan
sebelum diarahkan oleh
guru
√
c. Mencatat ringkasan
yang diberikan oleh
guru
√
d. Membawa referensi
lain, yang berkaitan
dengan materi yang
sedang dibahas
√
Total 59
Kategori Terlaksana Kurag Baik
88
b. Hasil Observasi Tingkat Motivasi Belajar Siswa Siklus I
No Indikator Skor
1 Ketekunan dalam belajar 13
2 Ulet dalam menghadapi kesulitan 13
3 Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar 12
4 Berprestasi dalam belajar 11
5 Mandiri dalam belajar 10
Jumlah Skor Keseluruhan 59
Persentasi Skor Rata-rata Aktivitas Guru (AG)% 59%
Kategori Kurang baik
89
B. SIKLUS II 1. Observasi Aktivitas Guru
a. Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ( √ ) untuk setiap deskriptor yang
tampak.
Cara penskoran deskriptor:
- Skor 1 diberikan jika guru sangat tidak baik
- Skor 2 diberikan jika guru tidak baik
- Skor 3 diberikan jika guru cukup baik
- Skor 4 diberikan jika guru baik
- Skor 5 diberikan jika guru sangat baik
No Aspek yang Diamati Skor jumlah
Indikator Deskriptor 1 2 3 4 5
1 Perencanaan dan
persiapan
kehiatan
mengajar
a. Menyiapkan RPP √
19
b. Menyiapkan
perlengkapan untuk
kegiatan mengajar
√
c. mengecek kehadiran
siswa
√
d. Memberi salam √
2 Pemberiapan
apersepsi dan
motivasi
terhadap siswa
a. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
√
20
b. Apersepsi √
c. Memodelkan materi
pembelajaran ke
dalam betuk metode
Card Sort
√
d. Menjelaskan tujuan √
90
penggunaan metode
Card Sort
3 Aktivitas guru
dalalm
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode Card
Sort
a. Menjelaskan materi
pelajaran
√
19
b. Memberikan kepada
siswa untuk bertanya
√
c. Menggunakan alat
dan media
pembelajaran
√
d. Membimbing siswa
dalam penerapan
metode Card Sort
√
4 Interaksi guru
dengan siswa
a. Guru melakukan
tanya jawab terkait
materi yang sudah
dijelaskan
√
17
b. Menanyakan
kesulitan siswa yang
ditemui siswa dalam
pembelajaran
√
c. Mengawasi
pelaksanaan
pembelajaran yang
sedang berlangsung
√
d. Menanyakan tentang
penerapan metode
Card Sort kepada
siswa
√
5 Menutup
pembelajaran
a. Melakukan Tanya
jawab dengan siswa
√
91
untuk menarik
kesimpulan mengenai
materi yang telah
dipelajari
16 b. Menyampaikan
kesimpulan mengenai
materi yang telah
dipelajari
√
c. Memberikank tes atau
evaluasi
√
d. Mengucapkan salam √
Total 91
Kategori Terlaksana Sangat Baik
92
b. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
No Indikator Skor
1 Perencanaan dan persiapan mengajar 19
2 Pemberian appersepsi dan motivasi kepada
siswa
20
3 Aktivitas guru dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode Card Sort
19
4 Interaksi guru dengan siswa 17
5 Menutup pelajaran 16
Jumlah Skor Keseluruhan 91
Persentasi Skor Rata-rata Aktivitas Guru (AG)% 91 %
Kategori Terlaksana sangat
baik
93
2. Observasi Tingkat Motivasi Belajar Siswa Siklus II
a. Instrumen Observasi Tingkat Motivasi Siswa
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ( √ ) untuk setiap deskriptor yang
tampak.
Cara penskoran deskriptor:
- Skor 1 diberikan jika siswa sangat tidak baik
- Skor 2 diberikan jika siswa tidak baik
- Skor 3 diberikan jika siswa cukup baik
- Skor 4 diberikan jika siswa baik
- Skor 5 diberikan jika siswa sangat baik
No Aspek yang Diamati Skor jumlah
Indikator Deskriptor 1 2 3 4 5
1 Ketekunan
dalam belajar
a. Datang tepat waktu √
18
b. Mengikuti pelajaran
sampai selesai
√
c. Tetap mengikuti
pelajaran siapapun
gurunya
√
d. Tidak keluar ruangan
saat pelajar berlangsung
√
2 Ulet dalam
menghadapi
kesulitan
a. Tidak mudah menyerah
ketika menghadapi
kesulitan
√
19
b. Bertanya mengenai
materi yang belum jelas
√
c. Dalam mengghadapi
kesulitan, siswa
√
94
bertanya kepada guru
mengenai materi yang
belum jelas
d. Dalam mengghadapi
kesulitan, siswa
bertanya kepada
temannya mengenai
materi yang belum jelas
√
3 Minat dan
ketajaman
perhatian dalam
belajar
a. Mempunyai rasa ingin
tahu yang tinggi
√
20
b. Memperhatikan
pelajaran yang
diberikan guru dengan
baik
√
c. Menyimak penjelasan
guru dari awal hingga
akhir
√
d. Tidak mengerjakan
pekerjaan lain ketika
guru menerangkan
√
4 Berprestasi
dalam belajar
a. Aktif dalam bertanya √
20
b. Berani ketika disuruh
maju ke depan untuk
presentasi
√
c. Mampu menyimpulkan
materi pelajaran yang
sudah dipelajari
√
d. Antusias dalam
melakukan presentasi
didepan kelas
√
95
5 Mandiri dalam
belajar
a. Berusaha mengerjakan
tugas dengan usaha
sendiri
√
18
b. Mencatat ringkasan
sebelum diarahkan oleh
guru
√
c. Mencatat ringkasan
yang diberikan oleh
guru
√
d. Membawa referensi
lain, yang berkaitan
dengan materi yang
sedang dibahas
√
Total 95
Kategori Sangat Baik
96
b. Hasil Observasi Tingkat Motivasi Belajar Siklus II
No Indikator Skor
1 Ketekunan dalam belajar 18
2 Ulet dalam menghadapi kesulitan 19
3 Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar 20
4 Berprestasi dalam belajar 20
5 Mandiri dalam belajar 18
Jumlah Skor Keseluruhan 95
Persentasi Skor Rata-rata Aktivitas Guru (AG)% 95%
Kategori Sangat baik
97
LAMPIRAN 2: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Nama Madrasah : MTs Darussalam Bermi
B. Mata Pelajaran :Fiqih
C. Kelas/Semester : VII/2
D. Alokasi Waktu : 2X40 Menit
E. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran Agama yang
dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong)
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan kebudayaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajarai di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.
F. Kompetensi Dasar :
1.6 Menunaikan shalat Jumat sebagai implementasi dari
pemahaman
Q.S. Al- Jumu‘ah (62): 9
3.10 Memahami ketentuan shalat Jumat
1.10 Mempraktikkan shalat Jumat
95
98
G. Indikator Kompetensi :
3.10.1 Siswa dapat mengidentifikasi ketentuan shalat jum’at
1.6.1 Siswa dapat menunjukkan ketentuan shalat jum’at
sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al- Jumu‘ah
(62): 9
4.10.1 Siswa dapat mendemonstrasikan tentang shalat jum’at
H. Materi Pelajaran: Salat Jum’at
I. Kegiatan Belajar Mengajar :
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Penyampaian tujuan dan
motivasi
Kegiatan awal :
- Member salam
- Mengecek kehadiran
siswa
- Apersepsi
- Motivasi
- Menyampaikan
tujuan pembelajaran
- Menyampaikan
metode yang akan
digunakan dalam
proses pembelajaran
- Siswa dapat
mendengarkan
dan menjawab
pertanyaan dari
guru dengan
seksama
- Siswa dapat
mendengar dan
berniat
mempelajari
materi
Menyampaikan
informasi
Kegiatan inti:
- Menjelaskan
pelaksanaan metode
Card Sort kepada
siswa
- Siswa melakukan
kajian pustaka
- Siswa
mendengarkan
99
- Menyampaikan
materi
- Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
melakukan kajian
pustaka
- Guru memberikan
pertanyaan tentang
materi yang telah
dipelajari pada kajian
pustaka
- Guru merangkum
sekaligus
memberikan
penegasan dan
informasi tentang
materi pelajaran
penjelasan guru
Pembagian siswa dalam
kelompok
- Guru membagi siswa
dalam kelompok
belajar dan
membagikan
lembaran kartu secara
acak kepada siswa
dan memberikan
- Siswa
membentuk
kelompok sesuai
dengan nama-
nama yang ada
dalam kartu yang
telah dibagikan
100
penjelasan cara
menyusun atau
mengelompokkan
kartu tersebut (Card
Short).
Membimbing kelompok
kerja dan belajar
- Guru membimbing
kelompok belajar
pada saat berdiskusi,
mengamati dan
melakukan penilaian.
- Guru membimbing
siswa untuk
menyajikan hasil
kerjanya didepan
kelas, baik secara
individu atau
kelompok.
- Siswa bertanya
jawab dengan
temannya,
bagaimana cara
mengurutkan
kartu dengan
benar.
Evaluasi - Guru memfasilitasi
persentasi hasil kerja
kelompok.
- Guru mengamati dan
melakukan penilaian
terhadap presentasi
yang dilakukan oleh
siswa.
- Guru memberikan
klarifikasi dan
kesimpulan
- Antara kelompok
saling
menanggapi dan
memberi umpan
balik serta
mendapat
penguatan dari
guru (konfirmasi)
Memberi penghargaan Kegiatan Penutup:
Refleksi
101
- Memberikan 5 buah
soal tes berbentuk
uraian
- Guru menanyakan
tentang perasaan
siswa terhadap
pelajaran hari ini
apakah
menyenangkan dan
bermanfaat ? apakah
materi pelajaran ini
bermanfaat bagi
kehidupan
selanjutnya.
Pengayaan
- Siswa diberikan tugas
untuk merangkum
dirumah materi
pembelajaran hari ini.
- Guru memberikan
penghargaan
terhadap siswa baik
secara individu
maupun secara
kelompok atas
prestasinya.
- Siswa
memberikan
jawaban dari
pertanyaan
refleksi
- Siswa
mengerjakan
tugas
- Siswa menerima
penghargaan
dengan senang
hati dan bertepuk
tangan
J. Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya jawab, dan metode Card Sort
K. Media Pembelajaran : Guru dan siswa, dan guru siswa
a. Alat dan Media : Card Sort
b. Sumber Belajar : Buku Paket Fiqih Kelas VII MTs, guru dan siswa,
dan guru siswa
102
L. Evaluasi Pembelajaran:
1. R. Kognitif : Penugasan
2. R. Afektif : Jurnal/Lembar Observasi
3. R. Psikomotorik : Lembar Kerja
103
SIKLUS II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Nama Madrasah : MTs Darussalam Bermi
B. Mata Pelajaran :Fiqih
C. Kelas/Semester : VII/2
D. Alokasi Waktu : 2X40 Menit
E. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran Agama yang
dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong)
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan kebudayaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajarai di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.
104
F. Kompetensi Dasar :
2.2 Menghayati nilai-nilai positif dalam salat jamak dan
qasar
3.3 Memahami ketentuan salat jamak dan qasar
4.3 Mempraktikan salat jamak dan qasar
G. Indikator Kompetensi :
2.2.1 Siswa dapat menghayati nilai-nilai positif yang
terkandung dalam salat jamak dan qasar
3.3.1 Siswa dapat menunjukkan ketentuan salat jamak dan
qasar
4.3.1 Siswa dapat mendemonstrasikan salat jamak dan qasar
M. Materi Pelajaran: Salat Jamak dan Qasar
N. Kegiatan Belajar Mengajar :
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Penyampaian tujuan dan
motivasi
Kegiatan awal :
- Apersepsi
- Motivasi
- Menyampaikan
tujuan pembelajaran
- Siswa dapat
mendengarkan
dan menjawab
pertanyaan dari
guru dengan
seksama
- Siswa dapat
mendengar dan
berniat
mempelajari
materi
105
Menyampaikan
informasi
Kegiatan inti:
- Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
melakukan kajian
pustaka
- Guru memberikan
pertanyaan tentang
materi yang telah
dipelajari pada kajian
pustaka
- Guru merangkum
sekaligus
memberikan
penegasan dan
informasi tentang
materi pelajaran
- Siswa melakukan
kajian pustaka
- Siswa
mendengarkan
penjelasan guru
Pembagian siswa dalam
kelompok
- Guru membagi siswa
dalam kelompok
belajar dan
membagikan
lembaran kartu secara
acak kepada siswa
dan memberikan
penjelasan cara
- Siswa
membentuk
kelompok sesuai
dengan nama-
nama yang ada
dalam kartu yang
106
menyusun atau
mengelompokkan
kartu tersebut (Card
Short)
telah dibagikan
Membimbing kelompok
kerja dan belajar
- Guru membimbing
kelompok belajar
pada saat berdiskusi,
mengamati dan
melakukan penilaian
minat belajar.
- Guru membimbing
siswa untuk
menyajikan hasil
kerjanya didepan
kelas, baik secara
individu atau
kelompok.
- Siswa bertanya
jawab dengan
temannya,
bagaimana cara
mengurutkan
kartu dengan
benar.
Evaluasi - Guru memfasilitasi
persentasi hasil kerja
kelompok.
- Guru mengamati dan
melakukan penilaian
terhadap persentasi
yang dilakukan oleh
siswa.
- Guru memberikan
klarifikasi dan
kesimpulan
- Antara kelompok
saling
menanggapi dan
memberi umpan
balik serta
mendapat
penguatan dari
guru (konfirmasi)
107
Memberi penghargaan Kegiatan Penutup:
Refleksi
- Guru menanyakan
tentang perasaan
siswa terhadap
pelajaran hari ini
apakah
menyenangkan dan
bermanfaat ? apakah
materi pelajaran ini
bermanfaat bagi
kehidupan
selanjutnya.
Pengayaan
- Siswa diberikan tugas
untuk merangkum
dirumah materi
pembelajaran hari ini.
- Guru memberikan
penghargaan
terhadap siswa baik
secara individu
maupun secara
kelompok atas
prestasinya.
- Siswa
memberikan
jawaban dari
pertanyaan
refleksi
- Siswa
mengerjakan
tugas
- Siswa menerima
penghargaan
dengan senang
hati dan bertepuk
tangan
O. Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya jawab, dan metode Card Sort
P. Media Pembelajaran : Guru dan siswa, dan guru siswa
c. Alat dan Media : Card Sort
d. Sumber Belajar : Buku Paket Fiqih Kelas VII MTs, guru dan
siswa, dan guru siswa
108
Q. Evaluasi Pembelajaran:
4. R. Kognitif : Penugasan
5. R. Afektif : Jurnal/Lembar Observasi
6. R. Psikomotorik : Lembar Kerja
114
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis (Fitri Hidayanti) dilahirkan di Desa Dasan Geres Tengah pada
tanggal 22 Oktober 1995 dari Ayah Sahwal dan Ibu Almah. Penulis adalah anak
kedua dari dua bersaudara.
Pendidikan formal yang pernah penulis tempuh adalah lulus pendidikan
dasar dari SDN Lemokek pada tahun 2008, lulus pendidikan menengah dari MTs
Darussalam Bermi pada tahun 2011, lulus pendidikan atas dari MAN Gerung pada
tahun 2014. Pada bulan Juni mulai tercatat sebagai mahasiswa pada program studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Mataram.
Tugas akhir yang penulis selesaikan untuk meraih gelar sarjana adalah
skripsi yang berjudul:
“Penerapan Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa Pada Pelajaran Fiqih Kelas VII di MTs Darussalam Bermi
Tahun Pelajaran 2017/2018”.