Download - Skenario a Blok II

Transcript

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Blok Etika, Hukum dan Komunikasi Medik merupakan blok kedua pada semeseter 1 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario A yang memaparkan kasus Tuan Leonil, kontraktor, sudah menikah, datang ke tempat praktek dokter Maesi karena menderita batuk darah. Menurut rakam medik Tuan Leonil menderita infeksi Paru-paru dan HIV. karena khawatir penyakit tersebut telah menular ke istrinya tuan leonil meminta dokter maesi memeriksa istrinya dengan alasan general check up. Dokter Maesi awalnya tidak setuju karena alasan yang dibuat-buat. Meskipun terpaksa Nyonya Leonil menjalani pemeriksaan atas bujukan suaminya. Ternyata Nonya Leonil sudah tertular. Akan tetapi dokter Maesi hanya mengatakan jika dia menderita infeksi paru-paru dan memerlukan pemerikaan tambahan untuk membantu diagnosis. Setelah melakukan pemeriksaan atas pemerintahan Tuan Leonil tersebut, dokter Maesi merasa khawatir istri tuan leonil minta penjelesan lebih lanjut tentang penyakitnya. Padahal, ia mengetahui bahwa pasien berhak mendapatkan informasi tentang penyakit yang dideritanya dan dokter berkewajiban menjelaskan penyakit dan untuk apa pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan.

II. Maksud dan TujuanAdapun maksud dan tujuan ndari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu:1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem

pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 1

BAB IIPEMBAHASAN

II.1 Data TutorialLaporan Tutorial 5Skenario A

Tutor : Trisnawati, S.Si. , M.Kes.Moderator : K. Ahmad ImanudinSekretaris Meja : Anisa PenidariaSekretaris Papan : Erica FitrianiWaktu : Selasa, 1 November 2011

Kamis, 3 November 2011Rule Tutorial : 1. Ponsel dalam keadaan nonaktif atau diam.

2.tidak boleh membawa makanan dan minuman 3. angkat tangan bila ingin mengajukan pendapat 4. izin terlebih dahulu bila ingin keluar masuk ruangan.

III. 2 Skenario:

Tuan Leonil, kontraktor, sudah menikah, datang ke tempat praktek dokter maesi karena menderita batuk darah. Dari rekan medis terdata bahwa ia pernah menderita penyakit teberkulosis dan infeksi HIV tiga bulan yang lalu. Tuan Leonil khawatir penyakit tersebut telah menular ke istrinya. Tuan Leonil tidak ingin istrinya tahu bahwa ia menderita penyakit tersebut dan bagaimana cara penularannya karena itu ia meminta dokter untuk merahasiakan dari istrinya.Tuan Leonil meminta dokter Maesi untuk memeriksa istrinya dengan alasan general check-up. Dokter Maesi awalnya tidak setuju karena alasan yang dibuat-buat. Akhirnya, karena khawatir istri pasien sudah akan terlular, dokter Maesi mengabulkan permintaan Tuan Leonil. Meskipun terpaksa, istri Tuan Leonil tetap menjalani pemeriksaan atas bujukan suami.Dari hasil pemeriksaan Nyonya Leonil ternyata sudah tertular. Dokter Maesi mengatakan bahwa ia menderita infeksi paru-paru dan memerlukan pemeriksaan tambahan untuk membantu diagnosis. Setelah memalukan pemeriksaan atas permintaan Tuan Leonil tersebut, dokter Maesi khawatir istri Tuan Leonil minta penjelasan lebih lanjut tentang penyakit yang dideritanya itu, padahal ia mengetahui bahwa pasien berhak mendapatkan informasi tentang penyakit yang diderita dan dokter berkewajiban untuk menjelaskan penyakitnya dan untuk apa pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan..

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 2

II. 3 Klarifikasi Istilah

batuk darah : batuk yang mengeluarkan darah akibat pengaruh gangguan pada paru-paru

tuberkolosis : penyakit menular pada manusia yang disebabkan oleh spesies mikroorganisme menyerang pada bagian pada paru-paru yang merupakan pintu masuk ke organ lain

general check up : pemeriksaan kesehatan secara keseluruhan kontraktor : suatu profesi yang bekerja pada suatu proyek dalam jangka

waktu tertentu. infeksi : serangan penyakit dan pembiakan mikroorganisasi pada

jaringan tubuh yang menyebabkan cedera selular lokal akibat kompetisi metabolisme,toksin,dan replikasi intra selular

diagnosis : kesimpulan jenis penyakit atas dasar penelitian atau pemeriksaan gejala-gejala yang dikeluhkan pasien

infeksi paru-paru : serangan penyakit dan pembiakan mikroorganisme pada jaringan tubuh yang menyebabkan cedera selular lokal akibat kompetisi metabolisme,toksin,dan replikasi intraselular pada paru-paru

infeksi HIV : serangan penyakit dan pembiakan mikroorganisme pada jaringan tubuh yang menyebabkan cedera selular lokal akibat kompetisi metabolisme,toksin,dan replikasi intraselular pada paru-paru

rekam medik : catatan yang digunakan untuk merekam keadaan pasien, hasil pemeriksaan serta tindakan pengobatan yang diberikan pada waktu itu.

II. 4 Identifikasi Masalah

1. Tuan leonil,kontraktor,sudah menikah datang ke tempat praktek dokter Maesi karena menderita batuk darah

2. Dari rekam medik terdata bahwa ia pernah menderita penyakit Tuberkolosis dan infeksi HIV tiga bulan yang lalu

3. Tuan leonil tidak ingin istrinya tahu bahwa ia menderita penyakit tersebut, sehingga ia meminta dokter Maesi untuk merahasiakan dari istrinya

4. Meskipun terpaksa istri Tn. Leonil tetap menjalani pemeriksaan atas bujukan suami

5. Dari hasil pemeriksaan Ny. Leonil ternyata sudah tertular, dokter Maesi mengatakan bahwaa ia menderita ia menderita infeksi paru-paru dan memerlukan pemeriksaan tambahan untuk membantu diagnosis

6. Dokter Maesi khawatir istri tuan leonil istri tuan leonil minta penjelasan lebih lanjut tentang penyakit yang dideritanya itu

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 3

II. 5 Prioritas MasalahNo.4. Tuan leonil meminta dokter maesi untuk memeriksa istrinya dengan alasan general check up. Dokter maesi awalnya tidak setuju karena alasan yang dibuat-buat.

II. 6 Analisis Masalah

1.a. Bagaimana etika seorang pasien yang datang ke tempat dokter?

Senyum,salam dan sapa Pasal 53 : hak pasien dalam menerima layanan praktek kedokteran mempunyai

kewajiban : a. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokterb. Mematuhi ketentuan yang berlaku disarana layanan kesehatanc. Berkomunikasi secara efektif ( memberi informasi)

b. Bagaimana etika seorang dokter yang profesional dalam menghadapi pasien?

a. Etik murnib. Etik kolegalc. Prinsip-prinsip etik : a. Otonomi

b. beneficine c. justice d. perocity

d. Pedoman pelayanan :a. Memberikan ketenangan b. Menghindari sikap negatifc. Membantu pasien mengeksplorasi perasaannyad. Memberikan izin pasien mengekspresikan emosinyae. Evaluasi status mental pasien f. Memperbaharui pengetahuan penyakit pasieng. Memberi informasi tentang penyakit pasien h. Diskusi secara terbuka dan bertanggung jawabi. Menghindari pemecahan masalah yang merugikan pasien

c. Bagaimana pandangan islam mengenai kasus ini?

a. Hadist : mutafak ‘alaih dari hakim ibnu hizam dokter dan pasien mempunyai hak sebelum mereka berpisah ( mengenai kejujuran siddiq )

b. Sifat-sifat nabi : a. Siddiq

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 4

b. amanah c. fathonah d. tabligh

c. Ikhsan ( seolah-olah selalu dilihat allah SWT )d. Q.S.shaf ayat 2-3

2.a. Apa fungsi dari rekam medik?

Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga medis lainnya Mengantisipasi masalah kesehatan yang akan datang ( sumber : johan harian pusat

informasi kedokteran Universitas Guna Darma ) Sumber : Departemen Kesehatan RI, Pedoman Sistem Pencatatan Rumah Sakit Sumber : Etik dan Hukum Kedokteran

b. Bagaimana cara pembuatan rekam medik yang baik?

Identitas Pasien Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan

Identitas pengantar pasien

Tanggal dan waktu.

Hasil Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat penyakit.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang medis.

Diagnosis

Pengobatan dan/atau tindakan

Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat darurat dan rencana tindak lanjut.

Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan.

Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke sarana pelayanan kesehatan lain dan.

Pelayanan lain yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu.

c. bagimana kerahasiaan dan lama penyimpanan rekam medik?

Kerahasiaan : harus dijaga oleh dokter dan tenaga medis lainnya dalam sumpah dokter dan UU RI

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 5

Lama penyimpanan : pasal 7: sekurang-kurangnya lima tahun terhitung tanggal terakhir pasien berobat (sumber : Sumpah Dokter dan UU RI, Etik dan Hukum Kedokteran)

d.apa akibat jika dokter tidak membuat rekam medik rekam medik?

Seorang dokter akan kesulitan dalam menentukan penilitian penyakit seorang pasien. Sulit mendapatkan identitas pasien

3.a. Bagaimana sikap dokter Maesi dalam menyikapi permintaan pasien?

Dalam sumpah dokter, dokter wajib merahasiakan informasi pasien sekalipun pasien sudah meninggal kepada siapapun

Mengenai hak dokter : menolak melakukan tindakan medis yang bertentangan dengan etika, hukum, agama dan hati nurani

b. Apakah tindakan dokter Maesi melanggar sumpah profesi kedokteran?

KODEKI pasal 7C dan 12 Sumpah dokter pada poin kelima

4.a. Bagaimana seharusnya sikap Ny. Leonil dalam menyikapi permintaan suami ?

Sebagai istri : harus patuh dan menghormati Sebagai pasien : mendapat penjelasan lengkap ( hak pasien )

b. Bagaimana seharusnya sikap dokter Maesi sebagai seorang dokter terhadap Ny. Leonil ?

Pasal 3 KODEKI ( Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 43/MENKES/SK/1983/tanggal 28 oktober 1983 )

Informed concent : tertulis dan tidak tertulis

5.a. Bagaimana sikap dokter Maesi menurut aspek moral dan KODEKI?

Belum sesuai dengan KODEKI dan Aspek Moral serta Sumpah Kedokteran

6. a. Bagaimana seharusnya tindakan dokter Maesi dalam menghadapi masalah ini?

Dr. Maesi harus jujur dalam memberikan informasi secara lengkap kepada Ny. Leonil

b. Bagaimana seharusnya cara dr. Maesi menyampaikan informasi kepada Ny.Leonil?

Dr. Maesi harus memberikan informasi yang lengkap, jujur serta menggunakan bahasa dokter yang membumi

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 6

II. 7 Kerangka Konsep

II. 8 Kesimpulan Dr. Maesi dilema dalam menerapkan Sumpah Dokter dan KODEKI

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 7

Khawatir istrinya tertular

Khawatir istrinya tertular

Tuan leonil ( kontraktor sudah menikah) terinfeksi Paru-paru

dan HIV

(Auditory)

Tuan leonil ( kontraktor sudah menikah) terinfeksi Paru-paru

dan HIV

(Auditory)

Dr. Maesi memeriksaDr. Maesi memeriksa

Istri Tn. Leonil Istri Tn. Leonil

Dilema Dilema

Sumpah KedokteranSumpah KedokteranKODEKIKODEKI

II. 9 Learning Issue

Pokok Bahasan What I Know What I Don’t Know (Learning Isuue)

What I Have to Prove

How I Will Learn

- Komunikasi medik

- KODEKI

- Rahasia Kedokteran dan rekam medis

- Definisi Komunikasi medik

- Isi KODEKI

- Definisi rahasia kedokteran

- Definisi rekam medik

- Hak dan kewajiban pasien

- Hak dan kewajiban dokter

- Pasal-pasal didalam KODEKI yang berkaitan dengan skenario

- UU kesehatan, pelanggaran Hukum Kedokteran.

- Batasan rahasia kedokteran dan cara pembuatan

- Memahami hak dan kewajiban pasien

- Memahami hak dan kewajiban dokter

- Pengaplikasian pasal KODEKI yang berkaitan dengan skenario ke dalam kehidupan sehari-hari

.

- Fungsi rekam medik

- Mengaplik

- Text book

- Jurnal

- Internet

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 8

- Informed concent

- Definisi Informed Concent

- Rekam medik

- Isi rekam medik yang baik

asikan cara dokter merahasiakan informasi pasien

- Pengaplikasian inform concent

II.10 Sintesis

1. Learning Issue 1: Komunikasi Medik

Hubungan dokter dan pasien ( komunikasai medik)

Mukadimah KODEKI tahun 2002:

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 9

…hubungan kesepakatan terapeutik antara dokter dan penderita (pasien) yang dilakukan dalam suasana saling percaya mempercayai (konfidensial) serta senantiasa diliputi oleh segala emosi, harapan dan kekhawatiran makhluk insani.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN (KODEKI, Pasal 10)Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan

keterampilannya untuk kepentingan pasien.

Hak-hak pasien Memperoleh informasi. Memperoleh pelayanan yg. manusiawi, adil dan jujur. Memperoleh “second opinion” sepengetahuan dokter yang merawat. Kewajiban Pasien Mematuhi semua instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya. Memberikan informasi yg. jujur & lengkap tentang penyakit yg. diderita.

Hubungan dokter-pasien Priestly Model (paternalistik) = Dokter dominan Collegial Model (partnership) = Dokter dan pasien adalah mitra Engineering Model = Pasien yang dominan

6 sifat dasar yang harus di tunjukkan oleh dokter Ketuhanan Kemurnian niat Keluhuran budi Kerendahan hati Kesungguhan kerja Integritas ilmiah dan sosial

Syarat utama terjalinnya hubungan dokter-pasien Membangun rasa saling percaya Memahami hak dan kewajiban masing-masing Pelayanan Kesehatan yang BaikReasonable informationReasonable careReasonable competency

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 10

2. Learning Issue 2: KODEKI

KEWAJIBAN UMUM

Pasal 1

Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter.

Pasal 2

Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan

standar profesi yang tertinggi.

Pasal 3

Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi

oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.

Pasal 4

Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.

Pasal 5

Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik

hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh

persetujuan pasien.

Pasal 6

Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan

setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya d an hal-

hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

Pasal 7

Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa

sendiri kebenarannya.

Pasal 7a

Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis

yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih

sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 11

Pasal 7b

Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya,

dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan

dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan,

dalam menangani pasien.

Pasal 7c

Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga

kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien.

Pasal 7d

Setiap dokten harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk

insani.

Pasal 8

Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan

masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh

(promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial, serta

berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.

Pasal 9

Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang

lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN

Pasal 10

Setiap dokten wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 12

ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan

suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien,ia wajib menujuk

pasien kepada dokten yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

Pasal 11

Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat

berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam

masalah lainnya.

Pasal 12

Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang

pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.

Pasal 13

Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas

perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu

memberikannya.

PENJELASAN KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA PASAL DEMI

PASAL

Pasal 1

Sumpah dokter di Indonesia telah diakui dalam PP No. 26 Tahun 1960. Lafal ini terus

disempurnakan sesuai dengan dinamika perkembangan internal dan eksternal profesi

kedokteran baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Penyempurnaan

dilakukan pada Musyawarah Kerja Nasional Etik Kedokteran II, tahun l98l, pada Rapat

Kerja Nasional Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK) dan Majelis Pembinaan

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 13

dan Pembelaan Anggota (MP2A), tahun 1993, dan pada Musyawarah Kerja Nasional

Etik Kedokteran III, tahun 2001.

Pasal 2

Yang dimaksud dengan ukuran tertinggi dalam melakukan protesi kedokteran mutakhir,

yaitu yang sesuai dengan perkembangan IPTEK Kedokteran, etika umum, etika

kedokteran, hukum dan agama, sesuai tingkat/jenjang pelayanan kesehatan, serta

kondisi dan situasi setempat.

Pasal 3

Perbuatan berikut dipandang bertentangan dengan etik

1. Secara sendiri atau bersama-sama menerapkan pengetahuan dan ketrampilan

kedokteran dalam segala bentuk. 

2. Menerima imbalan selain dan pada yang layak, sesuai dengan jasanya, kecuali

dengan keikhlasan dan pengetahuan dan atau kehendak pasien. 

3. Membuat ikatan atau menerima imbalan dan perusahaan farmasi/obat, perusahaan

alat kesehatan/kedokteran atau badan lain yang dapat mempengaruhi pekerjaan dokter. 

4. Melibatkan diri secara langsung atau tidak langsung untuk mempromosikan obat, alat

atau bahan lain guna kepentingan dan keuntungan pribadi dokter.

Pasal 4

Seorang dokter harus sadar bahwa pengetahuan dan ketrampilan profesi yang

dimilikinya adalah karena karunia dan kemurahan Tuhan Yang Maha Esa semata.

Dengan demikian imbalan jasa yang diminta harus didalam batas batas yang wajar.

Hal-hal berikut merupakan contoh yang dipandang bertentangan dengan Etik :

1. Menggunakan gelar yang tidak menjadi haknya. 

2. Mengiklankan kemampuan, atau kelebihan-kelebihan yang dimilikinya baik lisan

maupun dalam tulisan.

Pasal 5

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 14

Sebagaimana contoh, tindakan pembedahan pada waktu operasi adalah tindakan demi

kepentingan pasien.

Pasal 6

Yang dimaksud dengan mengumumkan ialah menyebarluaskan baik secara lisan,

tulisan maupun melalui cara lainnya kepada orang lain atau masyarakat.

Pasal 7

Cukup Jelas

Pasal 8

Cukup Jelas

Pasal 9

Cukup Jelas

Pasal 10

Dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut adalah dokter yang

mempunyai kompetensi keahlian di bidang tertentu menurut dokter yang waktu itu

sedang menangani pasien.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Kewajiban ini sering disebut sebagai kewajiban memegang teguh rahasia jabatan yang

mempunyai aspek hukum dan tidak bersifat mutlak.

Pasal 13

Kewajiban ini dapat tidak dilaksanakan apabila dokter tersebut terancam jiwanya

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Secara etik seharusnya bila seorang dokter didatangi oleh seorang pasien yang diketahui

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 15

telah ditangani oleh dokter lain, maka ia segera memberitahu dokter yang telah terlebih

dahulu melayani pasien tersebut.

Hubungan dokter-pasien terputus bila pasien memutuskan hubungan tersebut. Dalam

hal ini dokter yang bersangkutan seyogyanya tetap memperhatikan kesehatan pasien

yang bersangkutan sampai dengan saat pasien telah ditangani oleh dokter lain.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Dari skenario, kita mendapatkan bahwa dr. Maesi telah mengamalkan pasal 7c, yang berbunyi:

“Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak

tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien.”

3. Learning Issue 3: Rahasia kedokteran dan Rekam medik

RAHASIA KEDOKTERANDokter harus sadar bahwa masyarakat kita sekarang ini sudah kritis dan dapat merespon terhadap segala sesuatu yang dirasa tidak sesuai dan merugikan mereka.• Sering timbul masalah yang menyangkut hubungan dokter - pasien --> pembocoran rahasia.• Harus disadari bahwa tanggung jawab dari profesi kedokteran ini sangatlah besar dan harus sesuai dengan hukum yang berlaku termasuk kode etik kedokteran dan kondisi masyarakat.

Arti Rahasia Kedokteran(PP No.10 tahun 1966)• Rahasia kedokteran adalah segala sesuatu yang harus dirahasiakan mengenai apa yang diketahui dan didapatkan selama menjalani praktek lapangan kedokteran, baik yang menyangkut masa sekarang maupun yang sudah lampau, baik pasien yang masih hidup maupun yang sudah meninggal

Rahasia pekerjaan Rahasia jabatan

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 16

Rahasia kedokteran Segala sesuatu yang diketahui dan harus dirahasiakan berdasarkan lafal sumpah yang diucapkan pada waktu menerima gelar seorang dokter. Segala sesuatu yg diketahui dan harus dirahasiakan berdasarkan lafal sumpah yg diucapkan pd waktu diangkat sbg pegawai negeri.

YANG DIWAJIBKAN MENYIMPAN RAHASIA KEDOKTERANPP RI No. 32 tahun 1996 pasal 2• Tenaga medis --> dokter dan dokter gigi• Tenaga keperawatan --> perawat dan bidan.• Tenaga kefarmasian --> Apoteker, Analis farmasi dan As. apoteker.• Tenaga kesehatan masyarakat --> Epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian.• Tenaga gizi --> nutrizionis dan dietisien• Tenaga keterapian fisik --> fisioterapis, okupasiterapis, dan terapis wicara.• Tenaga keteknisian medis --> radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi, dan perekam medis.

YANG DIWAJIBKAN MENYIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN• Juga diwajibkan menyimpan rahasia bagi mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan dan orang lain yang ditetapkan oleh menteri kesehatan.Peraturan yang mengatur tentang wajib simpan rahasia kedokteran PP No. 26 tahun 1960 tentang lafal sumpah dokterMenurut PP No. 10 tahun 1966 tentang wajib simpan rahasia dokter. Hal-hal yang perlu dirahasiakan dalam Rahasia Kedokteran “Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter Menurut PP No. 10 tahun 1966 tentang wajib simpan rahasia dokter.

HAL-HAL YANG PERLU DIRAHASIAKAN DALAM RAHASIA KEDOKTERAN• Dalam menjalankan keprofesiannya --> dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya mengenai pasiennya (PP No.10 tahun 1966 pasal 1 dalam Bab penjelasan)

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 17

• Segala sesuatu yang diketahuinya”, mempunyai arti --> segala fakta yg didapat dalam pemeriksaan penderita, interpretasinya untuk menegakkan diagnose dan melakukan pengobatan :– anamnese– pemeriksaan fisik– pemeriksaan dengan alat-alat kedokteran• Seorang ahli obat dan mereka yang bekerja di Apotek, harus pula merahasiakan obat dan khasiatnya yang diberikan kepada pasiennya. Merahasiakan resep dokter adalah suatu yang penting dari etik pejabat yang bekerja dalam apotek.

KAPAN SEORANG DOKTER DAPAT MEMBUKA RAHASIA KEDOKTERANAda 2 aliran atau golongan yang dapat ditemukan dikalangan kedokteran :– Pendirian Mutlak– Pendirian Nisbi/relatif

• Pendirian yang mutlak– mutlak (absolut) berpendapat bahwa rahasia jabatan atau pekerjaan harus dipegang teguh tanpa ada alternatif lain apapun konsekuensinya– Dalam segala hal sikapnya mudah dan konsekuen yakni tutup mulut

• Pendirian yang nisbi atau relatif– Golongan nisbi atau relatif pada dewasa ini merupakan teori yang terbanyak diikuti dan dapat dikatakan diikuti umum– teori ini dalam praktek sering sekali mendatangkan konflik moril dan kesulitan-kesulitan lain dalam masalah yang kompleks.

KAPAN SEORANG DOKTER DAPAT MEMBUKA RAHASIA KEDOKTERANProfesor Sudarto, SH mengemukakan bahwa :“perlu dipertimbangkan adanya azas profesional dan azas subsider dalam menggunakan hak tolaknya”• Azas profesional menghendaki adanya pertimbangan-pertimbangan mana yang lebih diutamakan.• Azas subsider, yakni menyangkut masalah pemilihan tindakan apa yang harus dilakukan dokter sebelum ia terpaksa melepaskankewajiban untuk menyimpan rahasia.Dalam KUHP terdapat pasal-2 yang mengatur tentang membuka Rahasia Kedokteran.

• KUHP pasal 48Tidak boleh dihukum barangsiapa melakukan perbuatan karena terdorong oleh daya paksa

• KUHP Pasal 50

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 18

Barangsiapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan kepentingan undang-undang, tidak dipidana

• KUHP Pasal 51Tidak boleh dihukum barangsiapa melakukan perbuatan atau menjalankan perintah jabatan yang diberikan pembesar yang berhak.

Daya paksa ?• Melindungi kepentingan umum• Melindungi kepentingan orang yang tidak bersalah• Melindungi pasien yang mempercayakan rahasianya• Melindungi dokter sendiri

SANKSI MEMBUKA RAHASIA KEDOKTERAN

1. Sanksi pidana– KUHP Pasal 112– KUHP Pasal 3222. Sanksi perdata– KUH Perdata Pasal 1365– KUH Perdata Pasal 1366– KUH Perdata Pasal 1367

3. Sanksi Administratif– undang-undang No.6 tahun 1963 pasal 11

4. Sanksi SosialKUHP Pasal 112“Barangsiapa dengan sengaja mengumumkan surat-surat, berita-berita atau keteranganketerangan yang diketahuinya bahwa harus dirahasiakan untuk kepentingan negara atau dengan sengaja memberitahukan atau memberikannya kepada negara asing, kepada seorang seorang raja atau suku bangsa, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun”.

KUHP Pasal 322(1) Barangsiapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan atau pekerjaannya yang sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah(2) Jika kejahatan dilakukan pada seorang tertentu maka perbuatannya itu hanya dapat dituntut atas pengaduan orang tersebut

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 19

KUH Perdata Pasal 1365“Setiap perbuatan yang melanggar hukum yang berakibat kerugian bagi orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya mengakibatkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”.

KUH Perdata Pasal 1366“Setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena kelalaian atau kurang hati-hatinya

KUH Perdata Pasal 1367“Seseorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya, tetapi juga untuk kerugain yang disebabkan karena perbuatan orangorang yang menjadi tanggungannya atau disebabkan karena perbuatan orang-orang yang berada dibawah pengawasannya

HAK UNDUR DIRI DOKTER• Hak ini dapat dipakai oleh seorang dokter apabila dia diminta untuk memberikan kesaksian dipengadilan yang menyangkut rahasia kedokteran.• Seorang dokter sebagai saksi atau ahli mungkin sekali diharuskan memberikan keterangan tentang seseorang (misalnya terdakwa) yang sebelumnya telah menjadi penderita yang ditanganinya. Ini seolah-olah dokter tersebut diharuskan melanggar rahasia kedokterannya.

• Kejadian yang bertentangan tersebut diatas dapat dihindarkan karena adanya hak kuat undur diri, dimana seorang dokter mendapatkan perlindungan hukumberdasarkan :– Pasal 120 KUHAP– Pasal 170 KUHAP– Pasal 277 HIR

Pasal 120 KUHAP(1) Dalam hal penyidik perlu, ia dapat minta pendapat ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus(2) Ahli tersebut mengangkat sumpah atau mengucapkan janji dimuka penyidik bahwa ia akan memberikan keterangan menurut pengetahuannya yang sebaik baiknya, kecuali bila disebabkan harkat dan martabat pekerjaan jabatannya yang mewajibkan ia menyimpan rahasia, dapat menolak untuk memberikan keterangan yang diminta

Pasal 170 KUHAP“ Mereka yang pekerjaan, harkat, martabat atau jabatannya diwajibkan menyimpan rahasia, dapat diminta dibebaskan dari kewajiban untuk memberi keterangan sebagai saksi, yaitu tentang hal yang dipercayakan kepadanya”(1) Hakim menentukan sah atau tidaknya segala alasan untuk permintaan manusia tersebut

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 20

Pasal 277 HIR(1) Barangsiapa yang karena martabatnya, pekerjaannya atau jabatannya yang sah, diwajibkan menyimpan rahasia, boleh minta mengundurkan diri dari pada memberi kesaksian, akan tetapi hanya dan terutama mengenai hal yang diketahuinya dan dipercayakan padanya karena martabat, pekerjaan atau jabatannya(2) Pertimbangan apakah permintaan untuk mengundurkan diri itu beralasan atau tidak, diserahkan kepada pengadilan negara atau jika orang yang dipanggil untuk memberikan kesaksian itu orang asing, maka pertimbangan itu diserahkan kepada ketua pengadilan negara

Dalam kasus ini, dr. Maesi sudah menerapkan penyimpanan rahasia dokter yang dipercayakan oleh tuan Lionil. Hal tersebut tercermin pada usahanya dalam memeriksa nyonya Lionil tanpa membuka rahasia yang ditakutkan dapat mengusik rumah tangga pasien.

4. Learning Issue 4 : Informed Concent

Menurut PerMenKes no 290/MenKes/Per/III/2008 dan UU no 29 th 2004 Pasal 45 serta Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran KKI tahun 2008. maka Informed Consent adalah persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Menurut Lampiran SKB IDI No. 319/P/BA./88 dan Permenkes no 585/Men.Kes/Per/IX/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medis Pasal 4 ayat 2 menyebutkan dalam memberikan informasi kepada pasien / keluarganya, kehadiran seorang perawat / paramedik lainnya sebagai saksi adalah penting.

Persetujuan yang ditanda tangani oleh pasien atau keluarga terdekatnya tersebut, tidak membebaskan dokter dari tuntutan jika dokter melakukan kelalaian.Tindakan medis yang dilakukan tanpa persetujuan pasien atau keluarga terdekatnya, dapat digolongkan sebagai tindakan melakukan penganiayaan berdasarkan KUHP Pasal 351.

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 21

Informasi/keterangan yang wajib diberikan sebelum suatu tindakan kedokteran dilaksanakan adalah:1.Diagnosa yang telah ditegakkan.2. Sifat dan luasnya tindakan yang akan dilakukan.3. Manfaat dan urgensinya dilakukan tindakan tersebut.4. Resiko resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi daripada tindakan kedokteran tersebut.5. Konsekwensinya bila tidak dilakukan tindakan tersebut dan adakah alternatif cara pengobatan yang lain.6. Kadangkala biaya yang menyangkut tindakan kedokteran tersebut.

Resiko resiko yang harus diinformasikan kepada pasien yang dimintakan persetujuan tindakan kedokteran :a. Resiko yang melekat pada tindakan kedokteran tersebut.b. Resiko yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya.

Dalam hal terdapat indikasi kemungkinan perluasan tindakan kedokteran, dokter yang akan melakukan tindakan juga harus memberikan penjelasan ( Pasal 11 Ayat 1 Permenkes No 290 / Menkes / PER / III / 2008 ). Penjelasan kemungkinan perluasan tindakan kedokteran sebagaimana dimaksud dalam Ayat 1 merupakan dasar daripada persetujuan ( Ayat 2 ).

Pengecualian terhadap keharusan pemberian informasi sebelum dimintakan persetujuan tindakan kedokteran adalah:1. Dalam keadaan gawat darurat ( emergensi ), dimana dokter harus segera bertindak untuk menyelamatkan jiwa.2. Keadaan emosi pasien yang sangat labil sehingga ia tidak bisa menghadapi situasi dirinya.Ini tercantum dalam PerMenKes no 290/Menkes/Per/III/2008.

Tujuan Informed Consent:a. Memberikan perlindungan kepada pasien terhadap tindakan dokter yang sebenarnya tidak diperlukan dan secara medik tidak ada dasar pembenarannya yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasiennya.b. Memberi perlindungan hukum kepada dokter terhadap suatu kegagalan dan bersifat negatif, karena prosedur medik modern bukan tanpa resiko, dan pada setiap tindakan medik ada melekat suatu resiko ( Permenkes No. 290/Menkes/Per/III/2008 Pasal 3 )

Tindakan medis yang dilakukan tanpa izin pasien, dapat digolongkan sebagai tindakan melakukan penganiayaan berdasarkan KUHP Pasal 351 ( trespass, battery, bodily assault ).Menurut Pasal 5 Permenkes No 290 / Menkes / PER / III / 2008, persetujuan tindakan kedokteran dapat dibatalkan atau ditarik kembali oleh yang memberi persetujuan, sebelum dimulainya tindakan ( Ayat 1 ). Pembatalan persetujuan tindakan kedokteran harus dilakukan secara tertulis oleh yang memberi persetujuan ( Ayat 2 ).

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 22

DAFTAR PUSTAKA

Akhmadan, W. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Konteks. Palembang: Universitas Sriwijaya.

http://www.mahadislam.or.id/index.php/wacana/27-wacana/83-meneliti-gaya-belajar-pada- siswa , diunduh tanggal 13 Oktober 2011.

http://www.nwlink.com/~donclark/hrd/development/reflection.html, diunduh tanggal 13 Oktober 2011

http://www.tempo.co.id/edunet/, diunduh tanggal 13 Oktober 2011.

http://www.4shared.com/document/bUEJwcwG/TIPS_MANAJEMEN_WAKTU.html, diunduh tanggal 13 Oktober 2011.

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 23

wikipedia.org/wiki/Reflective_practice, diunduh tanggal 13 Oktober 2011.

Ridwan, Wawan. Prinsip Pendidikan Orang Dewasa. Nomor 1, Januari - April 2009. Jakarta: MEdIK

Skenario A Blok II FK UMP 2011 Page 24


Top Related